ANALISIS JARINGAN SOSIAL DAN ANAISIS ISI.docx
description
Transcript of ANALISIS JARINGAN SOSIAL DAN ANAISIS ISI.docx
ANALISIS JARINGAN SOSIAL
APLIKASI UNTUK DATA KUALITATIF DARI ANALISIS ISI
Oleh :
Abdullah M. Jaubah
Pendahuluan
Analisis isi merupakan salah satu metode dalam penelitian kualitatif. Banyak penelitian
dalam rangka menyusun skripsi, tesis, atau disertasi telah memakai metode analisis isi.
Wikipedia [1] mengandung pembahasan mengenai analisis isi. Analisis isi adalah
metodologi dalam ilmu-ilmu sosial untuk mempelajari isi dari komunikasi. Earl R.
Babbie (2010), dalam bukunya yang berjudul The Practice of Social Research
sebagaimana dikemukakan dalam Wikipedia, mendefinisikan analisis isi sebagai :
"the study of recorded human communications, such as books, websites, paintings and laws". Farooq Joubish menyatakan bahwa content analysis is considered a scholarly methodology in the humanities by which texts are studied as to authormenship, authenticity, or meaning. This latter subject includes philology, hermeneutics, and semiotics. [2]
Analisis isi adalah studi tentang komunikasi manusia tercatat seperti buku-buku, website,
lukisan, dan hukum. Farooq Joubish menyatakan bahwa analisis isi dipertimgankan
sebagai suatu metodologi dalam kemanusiaan dengan mana naskah-naskah dipelajari
sebagai karangan, atentik, atau makna. Subjek ini mencakup philogoly, penafsiran, dan
semiotika. Hal ini berarti bahwa analisis isi berhubungan dengan studi naskah-naskah
yang terkandung dalam buku-buku, website, lukisan, hukum sebagai suatu metode
penelitian untuk memberikan makna berdasar atas philogogy, penafsiran, atau semiotika.
Penelitian-penelitian kualitatif yang telah memanfaatkan analisis isi dan memakai analisis
jaringan sosial adalah sangat langka. Kesenjangan ini telah membuktikan lebih lajut
bahwa penelitian komunikasi berdasar atas analisis isi telah lari dari teori jaringan
sebagaimana dijelaskan oleh Littlejohn dan Foss dalam buku mereka yang berjudul
Theories of Human Communication.
Gagasan dari Rogers dan Kincaid, 1981, tentang peranan jaringan komunikasi sering
dikutip dan mencakup laison officer, gate keeper, bridge, isolate, kosmopolit, dan opinion
leader dalam kaitannya dengan teori difusi. Liaison Officer adalah orang yang
menghubungkan dua kelompok atau lebih dan liaison officer itu bukan anggota dari
salah satu kelompok. Gate keeper adalah orang melakukan penyaringan terhadap
informasi yang masuk sebelum dikomunikasikan kepada anggota kelompok. Bridge,
adalah anggota suatu kelompok yang berhubungan dengan anggota darikelompok
lainnya. Hubungan antara kedua kelompok terputus jika hubungan antara anggota
kelompok dan anggota kelompok lain itu terputus. Isolate adalah mereka yang tersisih
dalam suatu kelompok sebagai akibat mereka tidak mempunyai hubungan dengan
1
kelompok. Kosmopolit adalah seseorang dalam kelompok yang menghubungkan
kelompok dengan kelompok lainnya atau pihak luar. Opinion Leader adalah orang yang
menjadi pemuka pendapat dalam suatu kelompok. Gagasan dari Rogers dan Kincaid,
1981, tentang peranan jaringan komunikasi ini sangat berbeda dengan dasar-dasar dari
analisis jaringan sosial dan ukuran-ukuran yang biasa dipakai dalam analisis jaringan
sosial. Analisis jaringan sosial telah memanfaatkan teori difusi, teori modal sosial, teori
jaringan, dan teori grafik.
Bambang Setiawan dan Ashadi Siregar telah menulis buku berjudul Metode Analisis
Jaringan Komunikasi dan Analisis Isi. Mereka mengungkap bawa konsep analisis
jaringan dan jaringan sosial mencapai pertumbuhan yang sangat mengesankan pada
dekade yang lalu. Perkembangan ini terutama tercermin pada sosiologi dan antropologi.
Tanda bahwa analisis jaringan mulai mendapat perhatian ialah didirikannya The
International Network for Social Network Analysis (INSNA) dan jurnal yang bernama
”Connections’ dan ‘’Sosial Network” pada tahun 1978. Mereka telah menekankan
hubungan antara analisis jaringan sosial dan analisis isi. Buku ini merupakan buku
penting bagi para pakar komunikasi yang ingin memperdalam hubungan antara analisis
jaringan sosial dan analisis isi. Beberapa perangkat lunak komputer telah dikembangkan
untuk melakukan analisis jaringan sosial, termasuk analisis jaringan komunikasi dan
analisis jaringan politik. Perangkat lunak komputer itu antara lain adalah Ucinet, Pajek,
dan Actor-Process-Event Scheme Tools.
University of Hawaii menyajikan pembahasan mengenai analisis jaringan. Analisis ini
dihubungkan dengan aplikasi analisis isi. Pembahasan ini akan dipakai sebagai acuan
utama di sini.
Definisi Analisis Jaringan
Analisis jaringan dan analisis jaringan sosial telah banyak didefinisikan oleh para pakar
sosiologi dan definisi ini telah mencerminkan ruang lingkup berbeda beda. Analisis
jaringan dapat dianggap sebagai suatu metode pemikiran secara sosiologi. Hal ini
mencerminkan bahwa analisis jaringan sosial dikembangkan terutama oleh para pakar
sosiologi. Analisis jaringan dapat juga dianggap sebagai suatu teori dari teori-teori
sosiologi. Analisis jaringan dapat juga dianggap sebagai suatu metodologi penelitian.
Analisis jaringan dapat pula dianggap sebagai serangkaian perangkat analisis. Analisis
jaringan dapat juga dianggap sebagai suatu bentuk dari analisis kualitatif-kuantitatif.
Analisis jaringan dapat dipakai untuk melakukan analisis kualitatif-kuantitatif atau
analisis gabungan antara analisis kualitatif dan analisis kuantitatif atas data hasil
penelitian kualitatif. Data hasil penelitian kualitatif jika digambarkan dapat menunjukkan
gambaran yang sangat kompleks, gambaran yang sangat rumit sehingga penafsiran atas
hasil penelitian tersebut menjadi sangat sulit. Kesulitan menafsirkan atau memberi makna
atas hasil penelitian kualitatif ini akan membutuhkan bantuan analisis kuantitatif. Hal ini
dapat dilakukan dengan memanfaatkan paket program Ucinet atau paket program Pajek.
2
Contoh hasil penelitian yang telah disajikan dalam bentuk diagram jaringan adalah
sebagai berikut :
Apakah diagram jaringan tersebut dapat ditafsirkan atau diberi makna? Pertanyaan-
pertanyaan mengenai kepadatan, konektivitas, pencapaian (reachability), jarak, hubungan
timbal-balik, klastering, hirarki, klik-klik, sentralitas, dan kohesi akan sulit dijawab jika
tanpa bantuan analisis kuantitatif. Pernyataan “Pokoknya Kualitatif” sekarang dapat
dipertanyakan dan diubah menjadi “Pokoknya Kualitatif dan Kuantitatif”.
Cara Pemikiran Berbeda
Analisis jaringan dan analisis jaringan sosial mencerminkan cara pemikiran berbeda.
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan holistik yaitu pendekatan jaringan secara
keselutuhan. Hal ini berarti bahwa analisis jaringan tidak memakai sampel akan tetapi
memakai populasi. Ciri dari penelitian kualitatif sering digambarkan antara lain adalah
holistik akan tetapi ciri ini jarang dipakai dalam penelitian kualitatif sehingga lebih
bersifat slogan saja karena penelitian kualitatif memakai sampel dan bukan populasi.
Analisis jaringan dan analisis jaringan sosial mengandung fokus pada hubungan-
hubungan antara unit-unit atau antara para aktor. Analisis jaringan memakai cara
mengatur data secara berbeda dari penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Analisis
jaringan juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan berbeda dan mencakup pertanyaan-
pertanyaan mengenai keadaan jaringan secara keseluruhan dan hakikat dari hubungan-
hubungan tertentu. Berbagai macam hubungan dan beberapa kelompok aktor dapat
3
dipakai. Berbagai jenis hubungan tersedia antara lain hubungan persahabatan, hubungan
kekeluargaan, hubungan publik, hubungan internasional, hubungan perdagangan,
hubungan pemasaran, hubungan politik, dan sebagainya. Para aktor dapat mencakup
individu-individu, kelompok-kelompok, organisasi-organisasi, atau bangsa-bangsa.
Analisis jaringan juga memakai ukuran-ukuran kuantitatif yang berbeda dengan ukuran
kuantitatif yang dipakai dalam penelitian kuantitatif.
Jenis Analisis Jaringan
Analisis jaringan dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok analisis yaitu analisis
yang berhubungan dengan teori tentang struktur sosial. Analisis ini memakai data
jaringan untuk menguji hipotesis atau memakai data yang disimulasikan untuk menguji
hipotesis. Analisis jaringan dapat juga dipakai untuk melakukan eksploratori. Analisis ini
memakai dara realitas untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi dan sering
memakai diagram jaringan. Jenis analisis eksploatori adalah luwes dan dapat diakses.
Pola pertanyaan dapat diarahkian pada karakteristik-karakteristik dalam populasi atau
pertanyaan-pertanyaan dapat juga diarahkan pada hubungan-hubungan jaringan. Contoh :
Usia Jenis KelaminSuryo 27 Laki-lakiTina 21 PerempuanWahyu 24 Laki-lakiRahayu 19 Perempuan
Pola pertanyaan, berdasar atas tabel di atas, terarah pada karakteristik-karakteristik dalam
sampel.
Suryo Tina Wahyu RahayuSuryo 0 1 1 0Tina 1 0 0 1Wahyu 0 1 0 1Rahayu 1 0 0 0
Pola pertanyaan, berdasar atas daftar di atas, tmencerminkan hubungan-hubungan di
dalam jaringan. Data di atas dapat digambarkan dalam diagram jaringan sebagai berikut:
Perubahan data di atas adalah sebagai berikut :
4
Suryo Tina Wahyu RahayuSuryo 0 1 1 0Tina 0 0 1 0Wahyu 1 1 0 0Rahayu 0 0 1 0
Data di atas, jika dipakai akan menunjukkan diagram jaringan sebagai berikut :
Ukuran derajat sentralitas Freeman dapat disajikan di bawah ini sebagai hasil perhitungan
dari diagram jaringan di atas. Pengaruh dari Suryo dan Wahyu adalah sama yaitu sebesa
2 akan tetapi kekuasaan Wahyu adalah lebih besar daripada kekuasaan Suryo yaitu 3. Hal
ini berarti bahwa aktor Suryo adalah lebih dominan daripada aktor Wahyu ditinjau dari
sudut pengaruh dan kekuasaan.
FREEMAN'S DEGREE CENTRALITY MEASURES
-------------------------------------------------------------
Diagonal valid? NO
Model: ASYMMETRIC
Input dataset: B (C:\Program Files\UCINET\datafiles\B)
1 2 3 4
OutDegree InDegree NrmOutDeg NrmInDeg
------------ ------------ ------------ ------------
1 Suryo 2.000 1.000 66.667 33.333
3 Wahyu 2.000 3.000 66.667 100.000
2 Tina 1.000 2.000 33.333 66.667
4 Rahayu 1.000 0.000 33.333 0.000
DESCRIPTIVE STATISTICS
1 2 3 4
OutDegree InDegree NrmOutDeg NrmInDeg
------------ ------------ ------------ ------------
1 Mean 1.500 1.500 50.000 50.000
2 Std Dev 0.500 1.118 16.667 37.268
3 Sum 6.000 6.000 200.000 200.000
4 Variance 0.250 1.250 277.778 1388.889
5 SSQ 10.000 14.000 11111.110 15555.555
6 MCSSQ 1.000 5.000 1111.111 5555.556
7 Euc Norm 3.162 3.742 105.409 124.722
8 Minimum 1.000 0.000 33.333 0.000
9 Maximum 2.000 3.000 66.667 100.000
10 N of Obs 4.000 4.000 4.000 4.000
5
Network Centralization (Outdegree) = 22.222%
Network Centralization (Indegree) = 66.667%
Analisis kuantitatif dilakukan di sini atas diagram jaringan.
Suryo Tina Wahyu RahayuSuryo 0 1 0 0Tina 0 0 0 0Wahyu 0 0 0 0Rahayu 0 0 1 0
Diagram jalur, berdasar atas data di atas dapat digambarkan sebagai berikut :
Bahasa Jaringan
Analisis jaringan sosial mempunyai bahasa tersendiri yaitu bahasa jaringan. Bahasa
jaringan ini mengandung dua konsep penting yaitu para aktor (nodes) dan ikatan-ikatan
(ties). Para aktor, dalam analisis jaringan sosial, dapat mencakup orang-orang, kelompok-
kelompok, organisasi-organisasi, atau bangsa-bangsa. Para aktor adalah unit-unit
individual. Ikatan-ikatan mencerminkan hubungan-hubungan antara unit-unit. Ikatan-
ikatan itu dapat hadir atau absen. Apakah X dan Y terhubung? Pertanyaan ini akan
memberikan jawaban bahwa X dan Y berhubungan atau X dan Y tidak berhubungan.
Ikatan-ikatan dapat juga bersifat directional, apakah X seperti Y? atau ikatan-ikatan itu
dapat juga dinyatakan secara kuantitatif yaitu jumlah hubungan, jumlah perdagangan dan
sebagainya.
Hakikat Data Jaringan
Jaringan memakai pendekatan holistik sehingga data yang dipakai adalah data populasi
bukan data sampel. Analisis jaringan sosial tidak memakai statistik probabilitas. Basis
matematika memakai matriks.
Jaringan egocentris mencerminkan bahwa semua ikatan itu berasal dari satu aktor. Ikatan
langsung terdapat pada ego sehingga jaringan egocentris ditelusuri melalui ikatan pada
ego.
Jaringan lengkap mencerminkan bahwa semua ikatan antara semua aktor. Jaringan dapat
dibatasi agar dapat dilakukan analisis secara layak.Metode snowball dapat dipakai dalam
penelusuran jaringan dalam usaha memperoleh data secara holistik.
6
Pemakaian analisis jaringan sosial dalam penelitian mencerminkan penelitian yang
tergolong ke dalam penelitian holistik dan penelitian kualitatif yang memakai data
sampel tergolong ke dalam penelitian parsial atau penelitian reduksionistik.
Diagram Jaringan
David Knoke telah melakukan penelitian mengenai pengiriman dan penerimaan pesan
dan dana di antara 10 organisasi. Data hasil penelitian David Knoke ini terkandung dalam
paket program Ucinet dengan nama arsip data Knokbur. Data itu adalah sebagai berikut :
Diagram jaringan dapat dibuat berdasar atas data di atas. Diagram jaringan itu adalah sebagai berikut :
\
7
Keempat diagram jaringan di atas mempunyai makna yang sama dan tidak dapat
ditafsirkan secara berbeda-beda. Penafsiran dapat dilakukan atas jaringan tersebut
menurut beberapa ukuran jaringan. Data Knokbur telah dimanaatkan oleh Hanneman dan
Mark Riddle (2005) dalam buku mereka yang berjudul Introduction to social netwrk
methods. Banyak analisis mereka memakai data Knokbur.
Beberapa Ukuran Jaringan
Beberapa ukuran tersedia untuk mengukur jaringan. Ukuran-ukuran itu antara lain adalah
density, connectivity, reachability, distance, reciprocity, clustering, hierarchy, dan
cliques. Ukuran-ukuran jaringan lain juga tersedia seperti ukuran kohesi dan sebagainya.
Pemakaian Analisis Jaringan dalam Analisis Isi
Data hasil penelitian kualitatif mungkin mencakup hubungan-hubungan seperti
hubungan-hubungan website, laporan-laporan dalam data, ikatan-ikatan antara orang-
orang, kelompk-kelompok, organisasi-organisasi, atau hubungan-hubungan tata bahasa.
Data hubungan mungkin dapat dicipta dari basis data atau menambah data eksternal atau
kode-kede lain. Hubungan-hubungan itu mungkin ingin disajikan dalam bentuk diagram
jaringan. Andrea Ceron, Luigi Curini, dan Stefano M. Iacus (2012) dari University of
Milan telah menulis makalah dengan judul Tweet your vote : How content analysis of
social networks can improve our knowledge of citizens’policy preferences. An
application to Italy and France. Mereka menyatakan bahwa pertumbuhan pemakaian
internet dan media sosial oleh para pemakai yang lebih luas telah meningkatkan secara
tajam kemungkinan untuk meneliti web sebagai suatu perangkat untuk menggali dan
menelusuri preferensi atau kebijakan mereka. Mereka, dalam makalah tersebut,
8
menerapkan metode yang diusulkan oleh Hopkine dan King (2010) untuk tiga skenario
berbeda, melalui penelusuran pada satu sisi, melalui popularitas on-line dari para
pemmpin politik Italia selama tahun 2011, dan melalui sisi lain pemilihan maksud dari
para pemakai internet Perancis dalam tahun 2012 dalam pemilihan Presiden dan dalam
pemilihan para anggota legislatif. Berbagai konteks dianalisis untuk investigasi yang
lebih baik atas kekuatan dan keterbatasan dari pemantauan jaringan sosial serta
mengakses faktor-faktor mana yang dapat meningkatkan atau menurunkan reliabilitas.
Maarten de Laat dari University of Nijmegen telah menulis makalah berjudul Network
and content analysis in an online community discourse. Pembahasan ini bertujuan untuk
mempelajari pola-pola interaksi di antara para anggota dari suatu masyarakat yang
terkandung di dalam kebijakan organisasi Belanda dan cara mereka membagi dan
mengkonstruksi pengetahuan secara bersama-sama. Wacana online antara 46 anggota
merupakan basis dari studiinni. Analisis jaringan sosial dan analisis isi dipakai untuk
melakukan analisis data. Hasil-hasil ini mengungkap bahwa pola-pola interaksi antara
para anggota itu mencerminkan sentralisasi dan kepadatan secara relatif. Kebanyakan
anggora terlibat didalam wacana akan tetapi komunikasi orang ke orang lain masih tetap
dipakai. Analisis isi melalui wacana terpusat pada pembagian dan perbandingan
informasi.
Dua contoh di atas disajikan untuk membuktikan bahwa di luar negeri telah memakai
analisis isi bersama-sama dengan analisis jaringan sosial. Pertanyaannya adalah
bagamanakah para pakar analisis isi di Indonesia? Apakah mereka telah melakukan
penelitian analisis isi dengan memanfaatkan analisis jaringan sosial? Apakah buku yang
ditulis oleh Bambang Setiawan dan Ashadi Siregar telah dipakai sebagai salah satu buku
wajib dalam pembahasan mengenai analisis isi?
Rangkuman
Analisis jaringan sosial dapat dipakai sebagai perangkat analisis dalam penelitian yang
telah memakai metode analisis isi sebagai penelitian kualitatif. Pemakaian analisis
jaringan sosial tercermin dalam buku Metode Analisis Jaringan Komunikasi dan Analisis
Isi yang ditulis oleh Bambang Setiawan dan Ashadi Siregar dan dijelaskan dalam
makalah ini dengan memanfaatkan paket program Ucinet. Penelitian kualitatif, jika hasil
penelitian ini adalah sangat sulit untuk ditafsirkan dan diberi makna karena sangat
kompleks, dapat memakai analisis jaringan sosial untuk memberikan penafsiran dan
memberikan makna atas hasil penelitian tersebut.
Kutipan
[1] Wikipedia : http://en.wikipedia.org/wiki/Content_analysis
[2] Babbie, Earl R. (2010). The Practice of Social Research (12th ed.). Wadsworth: Cengage Learning. p. 530. ISBN 9780495598411.
Daftar Kepustakaan
9
Ucinet Software <http://www.analytictech.com.
Hanneman, Robert A dan Mark Riddle. 2005. Introduction to social network methods. Riverside, CA Uniersity of California, Riverside (Tutorial bebas, diterbitkan dalam bentuk digital pada http://faculty.ucr.edu/-hanneman/
Pajek network analysis and visualization : http://vlado.fmf.uni-lj.si/pub/nertworks/pajek/
10