Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

69
ANALISA JABATAN ANALISA JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH (sesuai Permendagri No. 35 Thn. 2012)

Transcript of Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Page 1: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

ANALISA JABATANANALISA JABATAN

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH

(sesuai Permendagri No. 35 Thn. 2012)

Page 2: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

2

GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI 2010 - GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI 2010 - 20252025

KONDISI BIROKRASI YANG DIINGINKAN

Page 3: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

3

OrganisasiOrganisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran(right sizing)

Budaya Kerja Aparatur (culture set dan mind set) Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi

TatalaksanaSistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif,efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsipgood governance

Peraturan Perundang-undangan

Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindihdan kondusif

Sumber daya manusia aparatur

SDM apatur yang berintegritas, netral , kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera

Area

Per

ubah

an

Pengawasan Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

Pelayanan publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat

Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasiHas

il Ya

ng In

gin

Dic

apai

Page 4: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

KONDISI SDM APARATUR SAAT INI

1. Total PNS sebanyak 4.708.330 (data mei 2011).

2. Distribusi pegawai tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi.

3. Penempatan pegawai dalam jabatan tidak berdasarkan kompetensinya.

4. Kinerja PNS rendah dan tidak disiplin.

5. Penghasilan belum adil & layak sesuai dgn beban kerja dan tanggung jawabnya

1. Total PNS sebanyak 4.708.330 (data mei 2011).

2. Distribusi pegawai tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi.

3. Penempatan pegawai dalam jabatan tidak berdasarkan kompetensinya.

4. Kinerja PNS rendah dan tidak disiplin.

5. Penghasilan belum adil & layak sesuai dgn beban kerja dan tanggung jawabnya

ASPEK MANAJEMEN SDM APARATUR:

1. Perencanaan Pegawai

2. Pengadaan Pegawai (rekruitmen, seleksi)

3. Penempatan dalam jabatan (fungsional, struktural)

4. Penyusunan Pola Karier Pegawai

5. Pengelolaan kinerja pegawai

6. Pengembangan kualitas pegawai

7. Penegakan Disiplin Pegawai

8. Remunerasi

9. Pemberhentian/pemensiunan

KONDISI SDM YNG DIHARAPKAN

PNS:

1. PROFESIONAL:

• Memiliki keahlian, keterampilan dan pengetahuan

• Memiliki kecakapan

• Memiliki wawasan tentang pekerjaannya

• Memiliki dedikasi yang tinggi

• Memiliki minat pada tugas jabatannya

2. BERMORAL dan

3. SEJAHTERA

PNS:

1. PROFESIONAL:

• Memiliki keahlian, keterampilan dan pengetahuan

• Memiliki kecakapan

• Memiliki wawasan tentang pekerjaannya

• Memiliki dedikasi yang tinggi

• Memiliki minat pada tugas jabatannya

2. BERMORAL dan

3. SEJAHTERA

DASAR HUKUMUU No. 43 Tahun 1999 jo UU No.8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.

POLA PIKIR MANAJEMEN SDM APARATUR

PELAYANAN PUBLIK YANG BERKUALITAS

LINGKUNGAN STRATEGIS:

NASIONAL REGIONAL

GLOBAL4

Page 5: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

5

PROFESIONALISME SDM APARATUR

PERMASALAHANPerencanaan

Kebutuhan Pegawai;

Penerapan manajemen

kinerja, reward & punishment

belum konsisten

Jumlah, kualitas distribusi dan

komposisi pegawai belum sesuai beban

kerja dan kebutuhan riil organisasi

Kompetensi belum sepenuhnya digunakan

sebagai dasar pengadaan, penempatan pengembangan pegawai

dan remunerasi

KONDISI PENYEBAB

`

PENATAAN SDM APARATUR

`AKIBATNYA : KINERJA DAN DISIPLIN DINILAI RENDAH

Page 6: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASIROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

6

MA

NA

JEM

EN

PER

UB

AH

AN

MA

NA

JEM

EN

PER

UB

AH

AN

PR

OS

ES

SO

SIA

LISA

SI D

AN

IN

TER

NA

LISA

SI

ARAHAN

ARAH

AN

STRATEGI

STRATEGI

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG•Dasar Hukum•Kondisi obyektif

PROSES PENCAPAIAN SASARAN REFORMASI BIROKRASIPROSES PENCAPAIAN SASARAN REFORMASI BIROKRASITahapan, Program, dan Aktivitas Yang Harus Dilakukan Kementerian/Lembaga

PROGRAM PERCEPATAN (QUICK WINS)PROGRAM PERCEPATAN (QUICK WINS)

PENILAIAN KINERJA ORGANISASI SAAT INI

ANALISA JABATANANALISA JABATANUraian Jabatan

Evaluasi Evaluasi JabatanJabatan

SISTEM SISTEM REMUNERASIREMUNERASI

ORGANISASIORGANISASI• Redefinisi visi, misi,

dan strategi• Restrukturisasi• Analisis Beban Kerja

TATALAKSANATATALAKSANA• Business Process• SOP

SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)•Standar Kompetensi Jabatan•Assesmen Kompetensi Individu•Sistem Penilaian Kinerja•Pengadaan dan Seleksi•Pengembangan dan Pelatihan•Pola Promosi, Rotasi, dan Mutasi•Pola Karir•Database Pegawai

SASARANSASARAN•Perubahan Pola Pikir•Perubahan Budaya Kerja•Perubahan Perilaku

POSTUR BIROKRASI 2025

• PENGUATAN UNIT ORGANISASI PENGUATAN UNIT ORGANISASI KEPEGAWAIANKEPEGAWAIAN

• PENGUATAN UNIT KERJA PENGUATAN UNIT KERJA KEDIKLATANKEDIKLATAN

• PERATURAN PERUNDANG-PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANUNDANGAN

• PENEGAKAN DISIPLINPENEGAKAN DISIPLIN• PENEGAKAN KODE ETIKPENEGAKAN KODE ETIK

• PERBAIKAN PERBAIKAN PENGADAAN SARANA PENGADAAN SARANA DAN PRASARANADAN PRASARANA

PENATAAN

PEN

ATAAN

SISTEMSISTEM

PENJAM

IN

PENJAM

IN

PELAKSANAAN

SISTEMPELAKSAN

AAN SISTEM

Page 7: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

7

ANALISIS JABATAN

PENGHITUNGAN BEBAN KERJA

URAIAN JABATAN (JOB DESCRIPTION)

BEBAN KERJA PER JABATAN

PETA JABATAN

BOBOT JABATAN

KEGIATAN HASIL PENGGUNAAN

1. PENATAAN KELEMBAGAAN

2. PENATAAN SDM APARATUR

3. PENYUSUNAN & PENYEMPURNAAN PROSEDUR KERJA (SOP)

EVALUASI JABATAN

URUTAN PROSES PENATAAN SDM APARATUR

Page 8: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

8

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENATAAN SDM APARATURPENATAAN SDM APARATUR

ANALISIS JABATAN DAN PERHITUNGAN BEBAN KERJA PENATAAN ORGANISASI YANG LEBIH RASIONAL PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI JABATAN DAN

PERSYARATAN LAINNYA SELEKSI PEGAWAI YANG ADA UNTUK MENGETAHUI PNS YANG

TIDAK/KURANG MEMENUHI KOMPETENSI PENEMPATAN PEGAWAI YANG MEMENUHI KOMPETENSI DIKLAT BAGI PNS YANG KURANG MEMENUHI KOMPETENSI, RELOKASI/PENATAN ULANG PENEMPATAN PEGAWAI DIKLAT UNTUK PEMINDAHAN DALAM JABATAN LAIN PENSIUN DINI BAGI PNS YANG TIDAK MEMENUHI KOMPETENSI MENYUSUN PERENCANAAN PEGAWAI (UNTUK JANGKA

PENDEK, MENENGAH DAN JANGKA PANJANG PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DAN PENEGAKAN DISIPLIN PEMBERIAN REMUNERASI SESUAI BOBOT JABATAN DAN

PRESTASI KERJA

Page 9: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

9

1.Perencanaan pegawai baik jumlah maupun kualitas (kompetensi)

2.Rekrutmen dan penempatan (promosi)

3.Penyusunan sasaran kinerja pegawai

4.Peningkatan kompetensi (diklat)

5.Penentuan penghasilan yang adil dan layak (remunerasi)

6.Penentuan besaran organisasi (penataan organisasi)

Page 10: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

UU NO. 43 TH. 1999 TTG PERUBAHAN UU NO. 8 TH. 1974

Ps 15 ayat 1: jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan ditetapkan dalam formasi

Ps 17 ayat 1: PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu

PEGAWAI NEGERI SIPIL:

• Seseorang yang duduk dalam suatu jabatan

• Didayagunakan untuk melakukan tugas-tugas jabatan

• Memperoleh hasil kerja yang ditetapkan dan ditargetkan oleh jabatan yang didudukinya

Page 11: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Pegawai Negeri Sipil diangkat dalam jabatan

S T R U K T U R A L(manajerial)

• Kepala Bagian

• Kepala Seksi

• Kepala Dinas

• Kepala Badan

• dan sebagainya

FUNGSIONAL(non angka kredit)

• Pengolah Data …….

• Pengkaji ……….

• Bendaharawan ………

• Anggota Satpam …..

• Pengadministrasi …..

• Pengumpul Data …….

• dsb

FUNGSIONAL(angka kredit)

• Pranata Komputer

• Peneliti

• Analis Kepegawaian

• Arsiparis

• Dokter

• Widyaiswara

• dsb

Page 12: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Proses, Metoda dan teknik untuk memperoleh data

jabatan mengolahnya menjadi informasi jabatan

dan menyajikannya bagi kepentingan program:

1.Kelembagaan;

2.Ketatalaksanaan;

3.Kepegawaian; dan

4.Perencanaan diklat.

Page 13: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

ARTI KATA ANALISIS ARTI KATA ANALISIS JABATANJABATAN

ANALISIS

JABATAN

Mengurai secara teliti

Satu per satu orang

Mengurai secara teliti

Satu per satu orang

Sekelompok tugas yangdilembagakan dan dibebankanpd seorang Pemegang jabatanBaik struktural maupun fungsional

Sekelompok tugas yangdilembagakan dan dibebankanpd seorang Pemegang jabatanBaik struktural maupun fungsional

PERTANYAAN : APA YANG DIURAI SECARA TELITI SATU PER SATU DLM JABATAN ?

Page 14: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

YANG DIURAI SECARA TELITI SATU PER SATU DLM JABATAN ADALAH UNSUR-UNSUR YANG MEMBENTUK SUATU JABATAN YAITU :

1.IDENTITAS JABATAN a. NAMA JAB

b. UNIT KERJA2.RINGKASAN TUGAS JAB (IKHTISAR JAB)3.RINCIAN TUGAS JAB/KEGIATAN4.WEWENANG5.TANGGUN JAWAB6.HASIL KERJA7.BAHAN KERJA8.PERANGKAT KERJA9.HUBUNGAN KERJA JABATAN10.KEADAAN TEMPAT KERJA11.UPAYA FISIK12.KEMUNGKINAN RESIKO BAHAYA13.SYARAT JABATAN

Page 15: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

KESIMPULAN II :HASIL ANJAB ADALAH INFORMASI JAB (UJ &

PJ)

KESIMPULAN III :ANJAB ADALAH SARANA/ALAT UTK MENGHASILKAN INFORMASI JAB YG BERGUNA UTK MENATA KELEMBAGAAN, KEPEGAWAIAN DAN KETATALAKSANAAN

KESIMPULAN I : ANJAB DILAKUKAN

DENGAN 3 TAHAPAN YAITU : 1. TAHAP

MENGUMPULKAN DATA JAB 2. TAHAP MENGOLAH/

MENGANALISIS DATA JAB MENJADI INFORMASI JAB (UJ DAN PJ)

3. TAHAP MENYAJIKAN INFORMASI JAB (UJ DAN PJ) BAGI PENGGUNA

Ada 3 Kesimpulan Dari Pengertian Ada 3 Kesimpulan Dari Pengertian AnjabAnjab : :

Page 16: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

PROGRAM YANG MEMBUTUHKANINFORMASI JABATAN

PENENTUINFORMASI

JABATAN

INFORMASIJABATAN

LANGKAH PENYELENGGARAANANALISIS JABATAN

I. PERSIAPAN PENYE- LENGGARAAN ANALISIS JABATAN

II. PENGUMPULAN DATA JABATAN

III. PENGOLAHAN DATA JABATAN

IV. VERIFIKASI

V. PEMBETULAN

1

23

4

5

68

8

Page 17: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

c.     pengamatan langsung;

TEKNIK PENGUMPULAN TEKNIK PENGUMPULAN DATADATA

a.daftar pertanyaan;

b.wawancara;

c.pengamatan langsung;

d.referensi; dan

e.gabungan beberapa

cara.

Page 18: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

HASIL POKOK ANALISIS JABATANHASIL POKOK ANALISIS JABATAN

Uraian jabatan (Job Description)Uraian tentang nama jabatan, ringkasan tugas jabatan, rincian tugas jabatan, wewenang, tanggung jawab, hasil kerja, bahan kerja, perangkat kerja, hubungan kerja jabatan, keadaan tempat kerja, upaya fisik, kemungkinan resiko bahaya; dan syarat jabatan(Job Requirement) serta spesifikasi jabatan (Job Spesification)

Peta jabatanBentangan seluruh jabatan baik jabatan struktural maupun jabatan fungsional dalam suatu unit organisasi atau dalam suatu instansi

INFORMASI JABATAN

Page 19: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Hasil analisis jabatan adalah informasi jabatan (INJAB) yg dipergunakan utk : 1. penataan kelembagaan, 2. kepegawaian, 3. ketatalaksanaan, dan 4. perencanaan pendidikan dan pelatihan.

HASIL ANALISIS JABATAN.

Page 20: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

KEGUNAAN HASIL ANJABKEGUNAAN HASIL ANJABPenataan kelembagaan, meliputi :a. penyusunan organisasi dan unit unitnya;b.  penataan organisasi yang rightsizing;c.  penyempurnaan tupoksi;d.  Pemberdayaan kapasitas organisasi; dan e.  evaluasi organisasi.

Penataan kepegawaian, meliputi:a. rencana kebutuhan pegawai (formasi);b. sistem rekrutmen dan penempatan;c. pengembangan pola karier;d. mutasi; e.  penilaian kinerja; f. reward and punishment; dang. Kesejahteraan.

Penataan ketatalaksanaan, meliputi:a.  tata kerja;b.  hubungan kerja; danc.  sistem operasional dan prosedur kerja.

Penataan Pendidikan dan Pelatihan, meliputi :a. program diklat;b. jenis-jenis diklat; danc. pengembangan diklat.

 

Page 21: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

21

JOB DESCRIPTION

PETA JABATAN

BEBAN KERJA PER JABATAN

HASIL ANJAB & BEBAN KERJA

1. PENGGABUNGAN

2. PENGEMBANGAN

3. PENGAYAAN, TUGAS & FUNGSI

PENGGUNAAN

PEMBOBOTAN LEMBAGA /

ORGANISASI

HASIL

ORGANISASI YANG RASIONAL

ORGANISASI YANG TEPAT SESUAI VISI, MISI DAN BEBAN KERJA RIIL (RIGHT ZISING)

PENGGUNAAN ANALISIS JABATAN DAN BEBAN KERJA UNTUK PENATAAN KELEMBAGAAN

Page 22: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

22

JOB DESCRIPTION

PETA JABATAN

BEBAN KERJA PER JABATAN

`BOBOT JABATAN

HASIL ANJAB , BEBAN KERJA, EVALUASI JABATAN

1. PENYUSUNAN FORMASI PEGAWAI

2. REKRUITMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI

3. PENEMPATAN & PENATAAN PEGAWAI

4. PENYUSUNAN POLA KARIER

5. PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA

6. PERENCANAAN KEBUTUHAN DIKLAT

7. PENYUSUNAN SISTEM REMUNERASI SESUAI BOBOT JABATAN DAN KINERJA

PENGGUNAAN HASIL

PENGGUNAAN ANALISIS JABATAN DAN BEBAN KERJA UNTUK PENATAAN PEGAWAI

1. JUMLAH, KUALITAS , DISTRIBUSI & KOMPOSISI PEGAWAI SESUAI BEBAN KERJA

2. PENEMPATAN PEGAWAI YANG TEPAT

3. PENGEMBANGAN KARIER SESUAI KOMPETENSI

4. SISTEM REMUNERASI YANG ADIL DAN LAYAK

5. KINERJA SDM APARATUR LEBIH OPTIMAL

1. ANALISIS BEBUTUHAN PEGAWAI & BEZETING

2. STANDAR KOMPETENSI DAN SYARAT JABATAN

3. INDIKATOR KINERJA PEGAWAI

4. NILAI DAN PERINGKAT JABATAN

Page 23: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

23

JOB DESCRIPTION

PETA JABATAN

BEBAN KERJA PER JABATAN

HASIL ANJAB & BEBAN KERJA

1. PENYUSUNAN PROSEDUR KERJA

2. ANALISIS PROSEDUR KERJA YANG ADA

3. SIMPLIFIKASI PROSEDUR KERJA YANG ADA

PENGGUNAAN

ALUR/PROSES KERJA

HASIL

PENGGUNAAN ANALISIS JABATAN DAN BEBAN KERJA UNTUK PENYUSUNAN DAN PENYEMPURNAAN PROSEDUR KERJA (SOP)

1. SOP(STANDAR PROSEDUR KERJA)

2. KEPASTIAN WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN/PELAYANAN.

3. SIAPA MELAKUKAN APA

Page 24: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

PRINSIP MENYUSUNPRINSIP MENYUSUNURAIAN JABATAN DAN PETA JABATANURAIAN JABATAN DAN PETA JABATAN

PRINSIP MENYUSUNPRINSIP MENYUSUNURAIAN JABATAN DAN PETA JABATANURAIAN JABATAN DAN PETA JABATAN

STRUKTUR ORGANISASI DAN

TATA KERJA

PEKERJAAN SEHARI-HARI

Tugas riel yang

dilakukan pegawai

Jabatan A

Jabatan B

Jabatan C

Jabatan D

Dan seterusnya

Diurai informasi jabatannya

ANALISIS JABATAN bukan ANALISIS ORANG

ANALISIS JABATAN

Page 25: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Perumusan nama jab. Fungsional umum didasarkan pd ketentuan pasal 17 (1) uu no. 43/1999 yaitu :“PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu”. Dengan demikian, setiap PNS harus duduk dlm suatu jab.

Jab. Fungsional dibedakan lagi yaitu jab. Fungsional angka

kredit dan jab. Fungsional non angka kredit yang sering

disebut jab. Fungsional umum (jfu).

Ketentuan dlm UU nomor 43 tahun 1999 ttg pokok-pokok

kepegawaian ada 2 jenis jabatan yaitu JAB STRUKTURAL dan JAB

FUNGSIONAL.

Jab struktural dan jab. Fungsional angka kredit sudah ada nama jab.nya, namun jab

fungsional umum belum terumuskan nama jab.nya.

JENIS JABATAN

Page 26: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

1. NAMA JABATAN : PEREKAPITULASI DATA PENDUDUK (JFU) TUGAS JAB : MEREKAPITULASI DATA PENDUDUK HASIL KERJA : REKAPITULASI DATA PENDUDUK

2. NAMA JAB : KEPALA SEKSI PERKEMBANGAN PENDUDUK TUGAS JAB : MEMBUAT LAPORAN PERKEMBANGAN PENDUDUK HASIL KERJA : LAPORAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

PELAKSANAAN TUGAS KE 2 JENIS JAB TERSEBUT BERBEDA, YAITU JAB STRUKTURAL PELAKSANAAN TUGASNYA BERSIFAT MENEJERIAL (MEMIMPIN/MENGATUR) SEDANGKAN JAB FUNGSIONAL SIFAT TUGASNYA TEKNIS OPERASIONAL. CONTOH :

Page 27: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

DARI KE 2 JENIS JABATAN TERSEBUT TERDAPAT PERBEDAAN PELAKSANAAN TUGASNYA YAITU : TUGAS MEREKAPITULASI YANG LEBIH BERSIFAT TEKNIS DIBANDING TUGAS MEMBUAT LAPORAN PERKEMBANGAN PENDUDUK YANG MEMBUTUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KONSEPTUAL, ANALITIS DAN KOMPREHENSIF.

DENGAN DEMIKIAN, JIKA TIM KERJA MENEMUKAN ADA JABATAN STRUKTURAL YANG HASIL KERJANYA MERUPAKAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS OPERASIONAL, MAKA JABATAN TERSEBUT DPT DIPERTIMBANGKAN UTK DIMERGER DGN JAB LAIN YG SEJENIS.FOKUS DLM MENGANALISIS JABATAN ADALAH DARI HASIL KERJANYA,SEBAB EKSISTENSI SUATU JAB DITENTUKAN OLEH HASIL KERJA JAB.

Page 28: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

HAL2 LAIN YANG PERLU KITA KETAHUI :

ADA PERBEDAAN ANTARA TUGAS “MENGETIK KONSEP” DENGAN TUGAS “MEMBUAT KONSEP”. TOGAS “MENGETIK KONSEP” ADALAH TUGAS JFU KARENA UNTUK BISA “MENGETIK” HANYA BUTUH KETERAMPILAN TEKNIS MENGETIK, SEDANGKAN TUGAS “MEMBUAT KONSEP” ADALAH TUGAS JAB. STRUKTURAL KARENA UNTUK “MEMBUAT KONSEP” BUTUH KOMPETENSI BERPIKIR KONSEPTUAL, ANALITIS DAN KOMPREHENSIF.

TUGAS-TUGAS JAB.STRUKTURAL BERSIFAT MENEJERIAL (MEMIMPIN, MENGATUR, MEMBANGUN KINERJA UNIT, MENGEMBANGKAN KONSEP-KONSEP/IDE-IDE BARU/INOVASI, EMPOWERING/MEMBERDAYAKAN BAWAHAN) BUKAN MELAKUKAN TUGAS TEKNIS OPERASIONAL.

Page 29: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

TUGAS-TUGAS JABATAN STRUKTURAL DAN TUGAS-TUGAS JFU YANG SUDAH TERTATA DENGAN BAIK MEMBERIKAN KEJELASAN “SIAPA MELAKUKAN APA”. TIDAK LAGI TERDAPAT PENUMPUKAN

TUGAS-TUGAS PADA 1 ATAU 2 PEGAWAI, TIDAK LAGI TERDAPAT

INEFISENSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS, BAHKAN PRINSIP HEMAT STRUKTUR KAYA FUNGSI DAPAT

DIWUJUDKAN.

Page 30: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

HASIL ANALISIS TERHADAP KE 13 UNSUR-UNSUR JABATAN TERSEBUT

DITUANG DLM FORMAT URAIAN JABATAN (UJ) DAN KEMUDIAN JABATAN-JABATAN YANG SUDAH DIANALISIS DIPETAKAN

DALAM PETA JABATAN (PJ). PELAKSANAAN ANALISIS JAB MULAI DILAKUKAN PD UNIT KERJA TERENDAH

(ESELON IV), KEMUDIAN SECARA BERJENJANG KE ESELON III DAN ESELON II.

HASIL ANJAB YAITU INFORJAB DITETAPKAN DGN KEPUTUSAN KEPALA

DAERAH .

Page 31: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

ANALISIS UNSUR-UNSUR JABATAN

 

Untuk Jabatan Struktural : Nama Jabatan sesuai dengan nomenklatur unit kerjanya yang diawali kata Kepala, Misal : Unit kerjanya Bagian Analisa Jabatan, maka nama Jabatannya Kepala Bagian Analisa Jabatan.

Untuk Jabatan Non Struktural (Jabatan Fungsional Umum) di bawah eselon IV, perumusan nama jabatannya dilakukan dengan menginventarisir dan mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh seluruh pegawai yang ada pada unit kerja eselon IV tersebut , misalnya :

 

 

I. Identitas Jabatan :

1. 2. Nama Jabatan :

1.1. Kode Jabatan:

Page 32: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

1. Sekelompok tugas2 mengadministrasi kepegawaian diberi nama Pengadministrasi Kepegawaian

2. Sekelompok tugas2 mengumpul dan mengolah data diberi nama Pengumpul dan Pengolah Data

3. Sekelompok tugas2 menganalisis diberi nama Analis

4. Sekelompok tugas2 menyusun bahan diberi nama Penyusun Bahan

5. Sekelompok tugas2 mengaplikasi program diberi nama Pengaplikasi Program

6. Sekelompok tugas2 merekapitulasi data diberi nama Perekapitulasi Data

7. Sekelompok tugas2 mengompilasi diberi nama Pengompilasi

8. Sekelompok tugas2 merancang diberi nama Perancang

9. Sekelompok tugas2 mendisain diberi nama Pendisain

Page 33: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

10. Sekelompok tugas2 mengkatalog diberi nama Pengkatalog

11. Sekelompok tugas2 mengentri data diberi nama Pengentri Data

12. Sekelompok tugas2 mencatat dan menyimpan surat masuk/keluar diberi nama Agendaris

13. Sekelompok tugas2 memproses diberi nama Pemroses

14. Sekelompok tugas2 mengetik diberi nama Pengetik

15. Sekelompok tugas2 mengantar surat diberi nama Caraka

16. Sekelompok tugas2 menginventarisir diberi nama Penginventaris

17. Dst.

Page 34: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

I. 3. UNIT KERJA

Contoh : Kepala Subbagian Analisa JabatanContoh : Kepala Subbagian Analisa Jabatan

Eselon IV : Subbagian Analisa JabatanEselon III : Bagian Analisa JabatanEselon II : Biro OrganisasiEselon I : Sekretariat Jenderal

Eselon IV : Subbagian Analisa JabatanEselon III : Bagian Analisa JabatanEselon II : Biro OrganisasiEselon I : Sekretariat Jenderal

Page 35: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

II. Ringkasan Tugas Jabatan Nama Jabatan : Kepala Subbagian Analisa Jabatan Kementerian dan Provinsi

Melaksanakan kegiatan sub bagian analisa jabatan kementerian dan provinsi dengan cara perencanaan, pengaturan/pengorganisasian, pengelolaan, dan monitoring evaluasi serta pelaporan pelaksanaannya sesuai tugas dan fungsi berdasarkan kebijakan dan peraturan perundangan dalam rangka mencapai target yang sudah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Page 36: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Melaksanakan kegiatan sub bagian analisa jabatan kementerian dan provinsi dengan cara perencanaan, pengaturan/pengorganisasian, pengelolaan, dan monitoring evaluasi serta pelaporan pelaksanaannya

Menggunakan prinsip WHW (What,How dan Why).What (Apa yang dikerjakan?) :

Dengan cara lisan dan Tertulis sesuai tugas dan fungsi berdasarkan kebijakan dan peraturan perundangan

How (Bagaimana mengerjakannya?) :

dalam rangka mencapai target yang sudah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Why (Mengapa?)

Page 37: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

 Setiap jabatan berisi sekelompok tugas. Tugas diartikan sebagai “Proses mengolah bahan kerja, menggunakan alat kerja untuk memperoleh hasil kerja”. Jumlah jenis tugas dalam jabatan antara 5 (lima) sampai 12 (dua belas) jenis tugas. Setiap tugas diuraikan dengan jelas menggunakan prinsip WHW yaitu gambaran tentang apa yang dikerjakan, bagaimana cara mengerjakannya dan mengapa/tujuan apa harus dikerjakan. Dalam menyusun rincian tugas, ada syarat dan norma yang harus ditaati agar rincian tugas dapat memberikan gambaran yang jelas tentang “Siapa melakukan Apa”. Dengan demikian setiap pemangku jabatan benar-benar memahami apa tugas- tugas yang harus dikerjakannya.

III. Rincian Tugas Jabatan

Page 38: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

SYARAT DAN NORMA RINCIAN TUGAS1. SYARAT ISI :

UTK MENGETAHUI APAKAH TIAP TUGAS SDH MENCERMINKAN OBYEK, CARA DAN TUJUAN, DAPAT DICEK DGN MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA :

- APAKAH YG DIKERJAKAN OLEH SI PEMEGANG JAB ? (WHAT)- BAGAIMANA CARA TUGAS ITU DILAKUKAN ? (HOW)- MENGAPA (TUJUAN) TUGAS ITU DILAKUKAN ? (WHY)

CONTOH : MEMBAGI TUGAS KEPADA BAWAHAN DENGAN CARA MEMBUAT DISPOSISI AGAR TUGAS DAPAT DIPROSES LEBIH LANJUT.

- (WHAT) : MEMBAGI TUGAS KEPADA BAWAHAN- (HOW) : DENGAN CARA MEMBUAT DISPOSISI - (WHY) : AGAR TUGAS DAPAT DIPROSES LEBIH

LANJUT.

A. OBYEK, CARA DAN TUJUAN

Page 39: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

2

B. SIFAT TINGKATAN JABATAN

1

39

1) JABATAN STRUKTURAL : RINCIAN TUGASNYA MENCERMINKAN PELAKS FUNGSI MENEJERIAL SPT : MEMBAGI TGS, MEMBERI PETUNJUK, MEMBIMBING, MEMBINA, MENGKOORDINASIKAN, DSB CONTOH : MEMBERI PETUNJUK KPD BWHAN BERDSRKAN KETENTUAN DAN PROSEDUR KERJA AGAR TDK TERJADI KESALAHAN/ PENYIMPANGAN.

2) JABATAN FUNGSIONAL : RINCIAN TGSNYA MENCERMINKAN PELAKS TGS TEKNIS OPERASIONAL SPT : MEMBUAT, MENGETIK, MENYUSUN, MENGOLAH, MENCATAT, DSB. CONTOH : MENGETIK KONSEP SRT DGN MESIN KOMPUTER AGAR DPT DIPROSES SELANJUTNYA.

Page 40: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

2. NORMA RINCIAN TUGAS

1) VOLUME KALIMAT HRS MENCERMINKAN :

- APAKAH YG DIKERJAKAN OLEH SI PEMEGANG JAB ? (WHAT)

- BAGAIMANA CARA TUGAS ITU DILAKUKAN ? (HOW)

- MENGAPA (TUJUAN) TUGAS ITU DILAKUKAN ? (WHY)

WHATApa yang dikerjakan

HOWBagaimana cara

pekerjaan itu dilakukan

WHYMengapa atau

untuk tujuan apa pekerjaan itu

dilakukan

Tindak kerja + obyek kerja

Mesin Peralatan Perkakas dan

Alat Kerja yang digunakan atau cara melakukan

tugas

Tujuan tugas

A. NORMA PENYUSUNAN KALIMAT.

Page 41: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

KALIMAT RINCIAN TGS MERUPAKAN KALIMAT YG MENONJOLKAN PREDIKAT DAN OBYEK TANPA MENGEMUKAKAN SUBYEKNYA. PREDIKATNYA BERUJUD KATA YG MENUNJUKKAN TINDAK KERJA. POLANYA ADALAH : POK (PREDIKAT, OBYEK, KETERANGAN CARA DAN TUJUAN).

CONTOH : MERENCANAKAN KEGIATAN PER TAHUN ANGGARAN SUB BAGIAN ANALISA JABATAN DENGAN CARA MEMBUAT KONSEP KERANGKA ACUAN / TOR (TERM OF REFERENCE) SEBAGAI PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PREDIKAT : MERENCANAKAN OBYEK : KEGIATAN PER TAHUN ANGGARAN SUB BAGIAN ANALISA JAB KET. CARA : DENGAN CARA MEMBUAT KONSEP KERANGKA ACUAN/TOR (TERM OF REFERENCE) KET. TUJUAN : SEBAGAI PEDOMAN PELAKSANAAN

KEGIATAN

B. POLA SUSUNAN KALIMAT

Page 42: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

1) KALIMAT LANGSUNG :

KALIMAT RINCIAN TGS HRS DIAWALI DGN PREDIKAT SEBAB PREDIKAT INILAH YG MERUP INTI RINCIAN TGS. PREDIKAT MENUNJUKKAN APA YG DIKERJAKAN/ MENUNJUKKAN TINDAK KERJA/PERBUATAN YG HRS DILAKSANAKAN OLEH PEMEGANG JAB.

2) KALIMAT AKTIF :

RINCIAN TGS MERUP RINCIAN ATAS TINDAKAN/PERBUATAN YG DILAKUKAN OLEH PEMEGANG JAB. OLEH KRN ITU KALIMAT RINCIAN TGS HRS KALIMAT AKTIF YAITU KALIMAT YG PREDIKATNYA KATA KERJA AKTIF.

C. GAYA PENULISAN KALIMAT.

Page 43: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

KATA KERJA SBG CERMIN FUNGSI MENEJEMEN YG DPT DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS MENEJERIAL DLM TINGKATAN MENEJEMEN PUNCAK (LEVELI) :

MERUMUSKANKEBIJAKAN

MERUMUSKAN SASARAN

MERENCANAKAN

MENGORGANISASIKAN

MENGENDALIKAN

MENGOORDINASIKAN

MENGARAHKAN

MEMBINA, DLL

Page 44: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

KATA KERJA SBG CERMIN FUNGSI MENEJEMEN YG DPT DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS MENEJERIAL DLM TINGKATAN MENEJEMEN MENENGAH ATAS (LEVEL II) :

MENGOORDINASIKAN

MERUMUSKAN SASARAN

MEMBINA

MENGARAHKAN

MENYELENGGARAKAN

MENGEVALUASI

MELAPORKAN

DLL

Page 45: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

KATA KERJA SBG CERMIN FUNGSI MENEJEMEN YG DPT DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS MENEJERIAL DLM TINGKATAN MENEJEMEN MENENGAH (LEVEL III) :

MERENCANAKAN OPERASIONAL

MEMBAGI TUGAS

MEMBERI PETUNJUK

MENGATUR

MENGEVALUASI

MELAPORKAN

MENYELIA

DLL

Page 46: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

KATA KERJA SBG CERMIN FUNGSI MENEJEMEN YG DPT DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS MENEJERIAL DLM TINGKATAN MENEJEMEN BAWAH (LEVEL IV) :

MEMBERI PETUNJUK

MEMBAGI TUGAS

MEMBIMBING

MEMERIKSA

MENGECEK

MENGOREKSI

MENGONTROL

MEMBUAT LAPORAN

MERENCANAKAN KEGIATAN, DLL

Page 47: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

KATA KERJA YG DPT DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS TEKNIK ATAU TGS NON MENEJERIAL/FUNGSIONAL:

MENGAJAR MENGAGENDA

MEMBUAT MEMASUKKAN

MEMINDAHKAN MENCATAT

MENYUSUN MENGELUARKAN

MEMASANG MENGUMPULKAN

MENGEMUDIKAN MENGHIMPUN

MENGHITUNG MENGGANDAKAN

MENYALIN MEMBUBUHKAN

MENGETIK MENGOMPILASI

MENARIK MENGGOLONGKAN

MELAYANI MEMASANG

MENGANALISIS MEWAWANCARAI

MENGOLAH MENABULASIKAN

MENYORTIR MENGANTARKAN

MENYIMPAN MENYAMPAIKAN

Page 48: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

CONTOH :Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa

Jabatan Kementerian dan Provinsi(Struktural)Rincian Tugas:1. Merencanakan kegiatan Sub Bagian Analisa Jabatan

Kementerian dan Provinsi sesuai evaluasi tahun sebelumnya dan menyiapkan TOR (Term of Reference) sebagai rencana kegiatan per tahun anggaran;

2. Membagi tugas kepada bawahan dengan cara disposisi atau lisan agar tugas terbagi habis sesuai bidang masing-masing;

3. Memberi petunjuk kepada bawahan sesuai ketentuan dan prosedur dengan cara menjelaskan tentang apa, bagaimana dan output yang harus dihasilkan agar produktivitas kerja bawahan optimal;

4. Memeriksa hasil kerja bawahan dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan petunjuk yang sudah diberikan untuk penyempurnaan hasil kerja;

Page 49: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

5. Memberikan penilaian terhadap kinerja dan prestasi kerja bawahan berdasarkan capaian hasil kerja sebagai bahan untuk peningkatan karier dan pemberian penghargaaan dan sanksi;

6. Memfasilitasi komponen Kementerian Dalam Negeri, provinsi dalam rangka pelaksanaan analisis jabatan dengan pemberian konsultasi, asistensi dan bimbingan teknis untuk menghasilkan informasi jabatan yang akurat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan;

7. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang pekerjaan baik secara internal maupun eksternal;

8. Mengoreksi draft konsep surat/naskah dinas dengan cara menuliskan perbaikan di atas yang salah untuk penyempurnaan ketikan konsep;

9. Melaksanakan dukungan kegiatan sosialisasi peraturan sesuai bidang tugas agar imflementasi dilapangan sinkron dn konsisten;

Page 50: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

10.Monitoring dan evaluasi implementasi kebijakan bidang analisa jabatan dengan meninjau ke Provinsi untuk memperoleh informasi tentang permasalahan atau hambatan dalam pelaksanaannya;

11.Menyiapkan draft naskah dinas termasuk draft peraturan maupun petunjuk teknis sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas baik di pusat maupun daerah;

12.Mengikuti rapat-rapat pembahasan dengan instansi terkait berdasarkan disposisi pimpinan untuk memberikan atau memperoleh masukan dan saran dalam rapat;

13.Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub Bagian Analisa Jabatan Kementerian dan Provinsi kepada pimpinan secara berkala sebagai bahan masukan bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan lebih lanjut.

10.Monitoring dan evaluasi implementasi kebijakan bidang analisa jabatan dengan meninjau ke Provinsi untuk memperoleh informasi tentang permasalahan atau hambatan dalam pelaksanaannya;

11.Menyiapkan draft naskah dinas termasuk draft peraturan maupun petunjuk teknis sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas baik di pusat maupun daerah;

12.Mengikuti rapat-rapat pembahasan dengan instansi terkait berdasarkan disposisi pimpinan untuk memberikan atau memperoleh masukan dan saran dalam rapat;

13.Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub Bagian Analisa Jabatan Kementerian dan Provinsi kepada pimpinan secara berkala sebagai bahan masukan bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan lebih lanjut.

Page 51: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

CONTOH :Nama Jabatan : Analis Jabatan (JFU)Rincian Tugas :

1. Menyusun instrumen pengumpulan data jabatan dengan membuat kuesioner dan panduan wawancara sebagai alat pengumpulan data jabatan.

2. Mengumpulkan data jabatan dengan menyampaikan kuesioner kepada pegawai dan melakukan wawancara serta pengamatan terhadap organisasi dan tata kerja setiap unit organisasi di lingkungan komponen Kemdagri.

3. Mengolah data jabatan dengan mempelajari tugas, fungsi unit, struktur organisasi, tata hubungan kerja, serta mengelompokkan tugas yang bersesuaian.

Page 52: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

4. Menganalisis data jabatan berdasarkan pengelompokkan tugas, kesesuaian syarat, hasil kerja dan waktu pelaksanaan tugas untuk merumuskan informasi jabatan.

5. Menyusun uraian jabatan dengan merumuskan identitas jabatan, hasil kerja jabatan, bahan kerja, perangkat kerja, sifat jabatan, ringkasan uraian jabatan, uraian tugas, wewenang, tanggung jawab, korelasi jabatan serta persyaratan jabatan.

6. Menyusun berbagai informasi jabatan dalam bentuk uraian jabatan, kamus jabatan, klasifikasi jabatan, peta jabatan atau bentuk lain untuk berbagai keperluan.

Page 53: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

CONTOH :Nama Jabatan : Agendaris (JFU)Rincian Tugas:

1. Menerima surat/naskah dinas yang masuk, mencatat nomor, tanggal, perihal surat/naskah dinas serta permasalahannya dalam buku agenda agar surat/ naskah dinas tercatat;

2. Mengajukan surat/naskah dinas yang sudah diagendakan dengan menyerahkan kepada Kepala Biro untuk didisposisi;

3. Mendistribusikan surat/naskah dinas yang sudah didisposisi ke unit kerja (Bagian-Bagian) dengan buku ekspedisi agar surat/naskah dinas dapat diproses lebih lanjut;

Page 54: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

4. Memberi nomor, tanggal surat/naskah dinas keluar dan mencatat dalam buku agenda agar surat/naskah dinas siap dikirim;

5. Membuat rekapitulasi surat masuk dan keluar secara berkala sebagai bahan laporan rutin.

6. Menyimpan arsip surat/naskah dinas yang sudah diproses dalam box file sesuai tata cara penyimpanan agar surat/naskah dinas mudah ditemukan bila dibutuhkan;

7. Mencatat jadwal kegiatan rapat Kepala Biro di papan tulis agar dapat mengikuti kegiatan rapat tepat waktu.

Page 55: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Hak yang dimiliki oleh pemangku jabatan untuk mengambil suatu tindakan atau keputusan mengenai suatu hal agar tugas yang dilaksanakan dapat berhasil dengan baik, dengan adanya perumusan yang jelas maka dapat dihindarkan terjadinya penyalahgunaan atau duplikasi wewenang.

Wewenang merupakan hak dan kekuasaan pemegang jabatan untuk memilih, mengambil sikap, atau tindakan tertentu dalam melaksanakan tugas, dan mempunyai peranan sebagai penyeimbang terhadap tanggung jawab, guna mendukung berhasilnya pelaksanaan tugas. PNS hanya dapat memikul tanggung jawab apabila diberikan wewenang yang memadai.

Kata Kunci: meminta, menolak, memberikan, memutuskan, mengeluarkan, menggunakan, menentukan, menetapkan, menegur, memotivasi, menilai

IV. Wewenang

Page 56: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Contoh wewenang Operator Komputer: Menggunakan perangkat computer dengan

baik Menyajikan data yang diperlukan Dst

Contoh wewenang Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan Kemen. & Prov.

Membimbing dan menegur bawahan Menilai DP-3 Memberi reward and punishment kepada

bawahan Menyampaikan saran dan pertimbangan

kepada atasan. Membuat laporan.

Page 57: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Tanggung jawab yang dimiliki pemangku jabatan dalam pelaksanaan tugas.

Tanggung jawab merupakan tuntutan jabatan terhadap kesanggupan seorang PNS untuk menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani menanggung resiko atas keputusan yang diambil atau tindakan yang dilakukannya, selain itu bertanggung jawab terhadap bahan kerja yang diolah, alat kerja yang digunakan, hasil kerja yang diperoleh, lingkungan kerja, dan kepada orang lain.

Kata kunci: keakuratan, kelancaran, kerahasiaan, kebenaran, kesesuaian, ketepatan, keselamatan, kerapihan, keamanan, kualitas, keuantitas, keutuhan, kelengkapan, keefektifan, kelayakan.

V. Tanggung Jawab

Page 58: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Contoh tanggung jawab Operator Komputer: Keakuratan hasil ketikan sesuai dengan

standar pengetikan. Menjaga file dan computer dari kerusakan Dst

Contoh tanggung jawab Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan Kemen. & Prov

- Kelancaran rencana kegiatan Sub Bagian.- Kebenaran data dan informasi.- Ketepatan waktu melaksanakan tugas.- Kelayakan distribusi tugas.- Kerahasiaan bidang tugas.

Page 59: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Merupakan produk atau keluaran (output) jabatan. Setiap jabatan harus mempunyai produk atau output. Hasil kerja diperoleh dari bahan kerja yang diolah/diproses dengan alat kerja. Proses mengolah bahan kerja menggunakan alat kerja untuk memperoleh hasil kerja disebut TUGAS. Dengan demikian, setiap tugas menghasilkan hasil kerja.

Hasil kerja dapat berupa :- Benda2 atau sesuatu yang bersifat fisik.- Data, informasi, layanan atau sesuatu yang bersifat non fisik.

CONTOH :1. Nama Jabatan : Pengaplikasi Program (JFU) Hasil Kerja : Aplikasi Program

2. Nama Jabatan : Pemroses Bahan Mutasi Pegawai (JFU) Hasil Kerja : Bahan Mutasi Pegawai

VI. Hasil Kerja

Page 60: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Hasil Kerja :

a. Rencana kegiatan Sub Bagian Analisa Jabatan Departemen dan Provinsi;

b. Terbagi habisnya tugas kepada bawahan;

c. Optimalisasi produktivitas kerja bawahan;

d. Penyempurnaan hasil kerja bawahan;

e. Terbinanya karier bawahan;

f. Tersusunnya Informasi Jabatan komponen Kementerian Dalam Negeri yang akurat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan;

g. Tersusunnya Informasi Jabatan Pemerintah Provinsi yang akurat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan

h. Tersedia konsep surat/naskah dinas untuk diajukan kepada pimpinan;

i. Penyempurnaan ketikan konsep surat/naskah dinas;

j. Tersedianya informasi tentang permasalahan atau hambatan implementasi kebijakan bidang analisa jabatan;

k. Dokumen/Draft Kebijakan

l. Laporan hasil rapat;

m. Laporan hasil kegiatan.

CONTOH :1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan Kementerian dan Provinsi

CONTOH :1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan Kementerian dan Provinsi

Page 61: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

merupakan masukan (input) yang diproses dengan alat kerja untuk memperoleh hasil kerja. Sesuatu yang diolah atau diproses tersebut dapat berupa data atau benda.

CONTOH : 1. Nama Jabatan : Pengentri Data Perangkat Daerah

(JFU) Hasil Kerja : Entrian Data Perangkat Daerah Bahan Kerja : Data Perangkat Daerah

2. Nama Jabatan : Pengaplikasi Program (JFU) Hasil Kerja : Aplikasi Program Bahan Kerja : Data Program

VII. Bahan Kerja

Page 62: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

CONTOH :Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan (Struktural)

a. Hasil Kerja : Rencana Kegiatan per Tahun Anggaran Sub Bagian Analisa Jabatan Bahan Kerja : - Sasaran Program Prioritas yang ingin dicapai - Kebijakan pimpinan

b. Hasil Kerja : Laporan Monitoring dan Evaluasi Bahan Kerja : Informasi Monitoring dan Evaluasi

c. Hasil Kerja : Konsep materi rapat pimpinan Bahan Kerja : Disposisi tugas pimpinan

Page 63: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Merupakan alat yang digunakan dalam memproses input/ bahan kerja untuk memperoleh hasil kerja, seperti alat tulis, komputer, dan alat-alat lain yang spesifik sesuai dengan jabatannya.

CONTOH :

1. Nama Jabatan : Pengentri Data Perangkat Daerah (JFU)

Hasil Kerja : Entrian Data Perangkat Daerah

Bahan Kerja : Data Perangkat Daerah

Alat Kerja : Alat tulis, Komputer/Laptop/NoteBook

2. Nama Jabatan : Pengaplikasi Program (JFU)

Hasil Kerja : Aplikasi Program

Bahan Kerja : Data Program

Alat Kerja : Alat tulis, Komputer/Laptop/NoteBook

3. Nama Jabatan : Bendaharawan

Hasil Kerja : Laporan Keuangan

Alat Kerja : Alat tulis dan kalkulator

VIII. Perangkat Kerja

Page 64: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

CONTOH :

Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan (Struktural)

a. Hasil Kerja : Rencana Kegiatan per Tahun Anggaran Sub Bagian Analisa Jabatan Bahan Kerja : - Sasaran Program Prioritas yang ingin dicapai - Kebijakan pimpinan Alat Kerja : Alat tulis, Komputer/Laptop/NoteBook

b. Hasil Kerja : Laporan Monitoring dan Evaluasi Bahan Kerja : Informasi Monitoring dan Evaluasi Alat Kerja : Alat tulis, Komputer/Laptop/NoteBook

c. Hasil Kerja : Konsep materi rapat pimpinan Bahan Kerja : Disposisi tugas pimpinan Alat Kerja : Alat tulis, Komputer/Laptop/NoteBook

Page 65: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

 

IX.IX. Hubungan KerjaHubungan Kerja(Dengan jabatan apa, unit kerja, atau instansi mana Saudara (Dengan jabatan apa, unit kerja, atau instansi mana Saudara

berhubungan, baik timbal balik maupun searah, baik vertikal, horizontal berhubungan, baik timbal balik maupun searah, baik vertikal, horizontal maupun diagonal dan sebutkan untuk tugas apa Saudara berhubungan maupun diagonal dan sebutkan untuk tugas apa Saudara berhubungan misalnya: bidang kepegawaian berhubungan dengan BKD). misalnya: bidang kepegawaian berhubungan dengan BKD).

X. X. Keadaan Tempat KerjaKeadaan Tempat KerjaBekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tempat kerja dan Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tempat kerja dan lingkungan kerja tidak terdapat karakteristik yang berpengaruh lingkungan kerja tidak terdapat karakteristik yang berpengaruh negatif terhadap pemegang jabatan.negatif terhadap pemegang jabatan.

XIXI. . Upaya FisikUpaya FisikFisik yang digunakan dominan duduk dan berbicara pada waktu Fisik yang digunakan dominan duduk dan berbicara pada waktu melaksanakan tugas.melaksanakan tugas.

XII. XII. Kemungkinan Risiko Kemungkinan Risiko BahayaBahayaTidak ada risiko bahaya dalam jabatan ini.Tidak ada risiko bahaya dalam jabatan ini.

X1II. X1II. Syarat JabatanSyarat Jabatan13.1. Pangkat13.1. Pangkat : : 13.2. Pengetahuan Kerja13.2. Pengetahuan Kerja : Teknik menganalisis: Teknik menganalisis13.3. Keterampilan13.3. Keterampilan : : 13.4. Pendidikan13.4. Pendidikan : : minimal S1 jurusanminimal S1 jurusan Manajemen Manajemen PemerintahanPemerintahan13.5.Pelatihan Teknis : O & M; Analisis Jabatan 13.5.Pelatihan Teknis : O & M; Analisis Jabatan Diklatpim IV /ADUMLADiklatpim IV /ADUMLA13.6. Pengalaman Kerja13.6. Pengalaman Kerja: : Pernah bertugas sebagai Tenaga Pernah bertugas sebagai Tenaga AnalisAnalis13.7. Bakat13.7. Bakat : : kecakapan verbal untuk berkomunikasi kecakapan verbal untuk berkomunikasi 13.8. Temperamen13.8. Temperamen : : mampu menyesuaikan diri dengan mampu menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang harus berhubungan dengan orang lain secara pekerjaan yang harus berhubungan dengan orang lain secara timbal baliktimbal balik13.9. Minat13.9. Minat : : menyenangi pekerjaan yang berkaitan menyenangi pekerjaan yang berkaitan dengan data/dengan data/iinformasinformasi13.10.Kondisi fisik13.10.Kondisi fisik : : Sehat Jasmani & RohaniSehat Jasmani & Rohani

IX.IX. Hubungan KerjaHubungan Kerja(Dengan jabatan apa, unit kerja, atau instansi mana Saudara (Dengan jabatan apa, unit kerja, atau instansi mana Saudara

berhubungan, baik timbal balik maupun searah, baik vertikal, horizontal berhubungan, baik timbal balik maupun searah, baik vertikal, horizontal maupun diagonal dan sebutkan untuk tugas apa Saudara berhubungan maupun diagonal dan sebutkan untuk tugas apa Saudara berhubungan misalnya: bidang kepegawaian berhubungan dengan BKD). misalnya: bidang kepegawaian berhubungan dengan BKD).

X. X. Keadaan Tempat KerjaKeadaan Tempat KerjaBekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tempat kerja dan Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tempat kerja dan lingkungan kerja tidak terdapat karakteristik yang berpengaruh lingkungan kerja tidak terdapat karakteristik yang berpengaruh negatif terhadap pemegang jabatan.negatif terhadap pemegang jabatan.

XIXI. . Upaya FisikUpaya FisikFisik yang digunakan dominan duduk dan berbicara pada waktu Fisik yang digunakan dominan duduk dan berbicara pada waktu melaksanakan tugas.melaksanakan tugas.

XII. XII. Kemungkinan Risiko Kemungkinan Risiko BahayaBahayaTidak ada risiko bahaya dalam jabatan ini.Tidak ada risiko bahaya dalam jabatan ini.

X1II. X1II. Syarat JabatanSyarat Jabatan13.1. Pangkat13.1. Pangkat : : 13.2. Pengetahuan Kerja13.2. Pengetahuan Kerja : Teknik menganalisis: Teknik menganalisis13.3. Keterampilan13.3. Keterampilan : : 13.4. Pendidikan13.4. Pendidikan : : minimal S1 jurusanminimal S1 jurusan Manajemen Manajemen PemerintahanPemerintahan13.5.Pelatihan Teknis : O & M; Analisis Jabatan 13.5.Pelatihan Teknis : O & M; Analisis Jabatan Diklatpim IV /ADUMLADiklatpim IV /ADUMLA13.6. Pengalaman Kerja13.6. Pengalaman Kerja: : Pernah bertugas sebagai Tenaga Pernah bertugas sebagai Tenaga AnalisAnalis13.7. Bakat13.7. Bakat : : kecakapan verbal untuk berkomunikasi kecakapan verbal untuk berkomunikasi 13.8. Temperamen13.8. Temperamen : : mampu menyesuaikan diri dengan mampu menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang harus berhubungan dengan orang lain secara pekerjaan yang harus berhubungan dengan orang lain secara timbal baliktimbal balik13.9. Minat13.9. Minat : : menyenangi pekerjaan yang berkaitan menyenangi pekerjaan yang berkaitan dengan data/dengan data/iinformasinformasi13.10.Kondisi fisik13.10.Kondisi fisik : : Sehat Jasmani & RohaniSehat Jasmani & Rohani

Page 66: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

KEPALA BIRO ORGANISASI

Kepala Bagian

Analisa Jabatan

Kepala Bagian Kelembagaaan

Kepala Sub Bagian

Anjab Kem &

Prov

Kepala Sub Bagian

Anjab Kabupaten/

Kota

Kepala Sub Bagian

Kelembagaan

Kem & Prov

Kepala Sub Bagian

Kelembagaan

Kab/Kota

Analis Jabatan

Evaluator Lap Hasil

Anjab Kem & Prov

Analis Jabatan

Evaluator Lap Hasil

Anjab Kab/Kota

Penyusun Bahan

Organisasi Kem &

Prov

Evaluator Org

Kem & Prov

Penyusun Bahan

Organisasi Kab/Kota

Evaluator Perangkat

Daerah

PETA JABATANContoh :

Page 67: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

adalah paparan masalah atau temuan-temuan yg diperoleh dilapangan yg berkaitan dgn kepegawaian, organisasi, dan tatalaksana.

Rekomendasi dimaksudkan sebagai pemberian informasi/ laporan tentang adanya hal-hal yg menyimpang dan me-merlukan pembenahan dengan adanya analisis jabatan atau memerlukan kebijakan utk pemecahan masalah, seperti

1. Ditemukan duplikasi tugas pokok dan fungsi unit kerja;2. Ditemukannya tugas pokok dan fungsi unit kerja yg tidak dapat dijabarkan

lebih lanjut menjadi tugas-tugas jabatan atau terlalu sempit, atau kurang memperlihatkan eksistensi sebuah unit kerja.

3. Ditemukannya penempatan pegawai yg tidak sesuai dengan syarat jabatan yg didudukinya.

4. Ditemukannya data kelebihan atau kekurangan pegawai, dlsb.

1. Ditemukan duplikasi tugas pokok dan fungsi unit kerja;2. Ditemukannya tugas pokok dan fungsi unit kerja yg tidak dapat dijabarkan

lebih lanjut menjadi tugas-tugas jabatan atau terlalu sempit, atau kurang memperlihatkan eksistensi sebuah unit kerja.

3. Ditemukannya penempatan pegawai yg tidak sesuai dengan syarat jabatan yg didudukinya.

4. Ditemukannya data kelebihan atau kekurangan pegawai, dlsb.

REKOMENDASIREKOMENDASI

Page 68: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

Dokumen yang Harus DiisiDokumen yang Harus Diisi

Setiap PNS mengisi Kuesioner Analisis Jabatan

Tim menyusun Uraian jabatanSetiap Unit Kerja Menyusun Peta Jabatan

(Per Unit Eselon 2).Masing-Masing Unit Kerja (eselon 2)

menyusun Laporan Analisis Jabatan

Page 69: Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012

TERIMA KASIH……

BIRO ORGANISASIBIRO ORGANISASISEKRETARIAT JENDERALSEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI