Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

154
ANALISIS ISI PESAN SOSIAL DALAM FILM “ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)”. Dimas Putik Marijoe 153070367/ JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” 1

Transcript of Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Page 1: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

ANALISIS ISI PESAN SOSIAL DALAM FILM “ALANGKAH

LUCUNYA (NEGERI INI)”.

Dimas Putik Marijoe

153070367/

JURUSAN ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”YOGYAKARTA

2012

1

Page 2: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media massa, dalam disiplin ilmu komunikasi adalah sebuah alat

untuk menyampaikan pesan atau untuk berkomunikasi. Dalam konteks

masyarakat modern, merupakan instrument dengan apa berbagai bentuk

komunikasi dilangsungkan. (Budiman, 2005:57). Media massa merupakan

sebuah bentuk dari adanya komunikasi massa, misalnya melalui surat

kabar, majalah, televis, radio, maupun film. Media massa sebagai sarana

komunikasi massa yang mulai tumbuh dan berkembang sangat pesat,

merupakan salah satu bentuk komunikasi sosial dengan bersifat khusus,

yaitu antara komunikator dan komunikan tidak saling mengenal.

Komunikan merupakan khalayak yang luas, heterogen dan anonim.

Komunikasi merupakan kebutuhan yang penting bagi

kelangsungan hidup manusia. Dikatakan demikian karena dalam

kehidupan manusia, komunikasi menjadi alat yang membantu dalam

segala kegiatan yang ada. Begitu cepatnya perkembangan teknologi

komunikasi dewasa ini, yang tanpa disadari dapat membawa perubahan

sosial yang sangat besar terhadap kehidupan umat manusia. Media massa

adalah salah satunya. Media massa seperti internet, film, radio, televisi dan

lain-lain telah menjadi kebutuhan dan mempunyai peran yang sangat

2

Page 3: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

penting bagi kehidupan masyarakat dewasa ini. Selain menjadi sumber

dominan bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif untuk

memperoleh gambaran dan citra relitas, media massa juga memberikan

segala informasi dan hiburan guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Demikian pentingnya media massa bagi masyarakat (McQuail, 1996:3).

Dalam pandangan Dennis McQuail (1996:13), film berperan

sebagai sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang

menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, humor dan sajian teknis

lainnya. Film sebagai salah satu media massa merupakan media hiburan

yang sangat berpengaruh dibandingkan dengan keberadaan radio dan surat

kabar. Hal ini dikarenakan kekuatan audio visual dalam film dapat

mempengaruhi emosi penonton seperti menangis, tertawa, marah, sedih

dan lain-lain.

Bersama radio dan televisi, film termasuk kategori media massa

periodik. Artinya, kehadirannya tidak secara terus menerus tetapi

berpriode dan termasuk media elektronik, yakni media yang dalam

penyajiannya sangat tergantung dengan adanya sumber energi listrik.

Sebagai media massa elektronik dan adanya unsur kesenian yang lain, film

memerlukan proses lama dan mahal dalam proses produksinya. Seni film

sangat mengandalkan teknologi, baik sebagai bahan produksi maupun

penyajian terhadap penonton. Film merupakan penjelmaan keterpaduan

antara berbagai unsur sastra, teater, seni rupa, teknologi, dan sarana

publikasi (Baksin, 2003:2).

3

Page 4: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Dalam perkembangannya, film berperan sebagai sarana hiburan

yang menawarkan berbagai aspek kejadian dan peristiwa kepada penonton.

Karena itu selama menonton film, penonton diletakkan pada pusat segala

kejadian dan peristiwa yang seolah-olah penonton ikut merasakan dan

menjadi bagian didalamnya. Karena film adalah bagian dari kehidupan

sehari-hari kita dalam banyak hal. Bahkan cara kita bicara sangat

dipengaruhi oleh metefora film. Dalam sebuah majalah di Amerika News

Yorker, 2010 menggunakan metafora ini dalam edisi khusus tentang film:

“ skenario pribadi kita terentang dalam urusan flashback, percakapan, dan

peran. Kita mendekat, memilah-milah, lalu menghilang” (Vivian,

2008:160).

Film sendiri notabennya adalah sebuah sekenario yang dijalankan

oleh para pelaku dan pembuat film tersebut, yang memang terkadang para

penulis naskah atau skenario mengambil ide-ide tulisannya dari sebuah

kehidupan yang benar-benar nyata yang dialaminya sendiri ataupun

melihat dari kehidupan orang lain, atau kadang juga hanya sebuah hayalan

yang mungkin akan bisa terwujud di suatu saat nanti, sehingga

menimbulkan perasaan yang begitu mendalam bagi para penikmatnya,

tentu sesuai dengan sudut pandang apa yang akan diangkat dalam sebuah

produksi film tersebut.

Karena unsur-unsur yang sama dalam kehidupan sebenarnya itulah

seakan-akan para penikmat film menganggap bahwa film yang mereka

lihat adalah nyata dan dapat dirasakan sesuai dengan keadaan mereka saat

itu. Artinya film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat

4

Page 5: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

berdasarkan muatan pesan (Message) dibaliknya tanpa pernah berlaku

sebaliknya (Sobur, 2003:127).

Maka dari inilah, sebuah film dapat berpengaruh terhadap prilaku

sosial dalam masyarakat dari para penikmatnya, tentunya sesuai dengan

pesan apa yang di dapat dari sebuah film yang mereka nikmati. Pesan

disini adalah pesan yang disampaikan dari pembuat film (sineas) kepada

masyarakat luas.

Karena sebuah film, paling tidak memiliki sebuah pesan tertentu

dalam pembuatanya, baik pesan tersebut bersifat verbal maupun non

verbal sesuai dengan jenis film yang di ciptakan oleh para pembuatnya

(sineas). Film juga mempunyai segmen dalam pengambilan dan

penyampaian pesan terhadap khalayak yang melihatnya, yakni para

pembuat sebuah film sudah memperkirakan pesan apa yang harus di dapat

bagi para penonton setelah melihat film tersebut, sesuai dengan keinginan

dan kepentingan para sineas dalam memproduksi filmnya, seperti: unsur

tentang budaya, sosial, politik, psikologi dan lain sebagainya, yang

menarik atau dapat merangsang imajinasi penonton, meskipun terkadang

pesan yang diharapkan tidak sesuai atau hanya mendekati sesuai keinginan

para sineas film dalam penyampaianya terhadap penonton. Karena dalam

salah satu teori Melvin D. Defleur tentang teori perbedaan individu

menyatakan, “bahwa manusia sangat bervariasi dalam organisasi

psikologinya secara pribadi. Respon individu terhadap pesan yang

diterima di ubah oleh tatanan psikologinya. Jadi efek dari pesan media

massa itu menjadikan tidak seragam, tetapi menjadi beragam”. Jika film

5

Page 6: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

itu di teliti secara mendalam, mengenai pesan apa yang sebenarnya di

inginkan para sineas film terhadap khalayak, maka pesan itu akan dapat

dipahami baik secara teoritis maupun bukti ilmiahnya.

Yang memungkinkan bagi para pelaku dan para penikmat film

memilki tujuan dan harapan yang sama atas pesan apa yang sebenarnya di

lihat dan dinikmati dalam sebuah film, sehingga dapat merubah sedikitnya

pada perilaku atau pada kehidupan sosial yang sangat beragam sesuai

dengan yang dikehendaki para sineas film tersebut.

Baru-baru ini, kita telah di suguhi salah satu dari sekian banyak

film yang telah diproduksi di Indonesia, yang mendapatkan perhatian

lebih, baik dari para menikmat film, maupun dari media massa, yakni

sebuah film garapan sutradara Deddy Mizwar yang berjudul “Alangkah

Lucunya (Negeri Ini)”. Film yang bertema pendidikan dengan sebuah

konsep bergenre komedi yang memiliki unsur-unsur sosial didalamnya

memilki nilai seni tinggi tentang pesan sosial yang ada dalam sebuah alur

ceritanya, yakni film yang bercerita tentang pemeran utama bernama

Muluk seorang lulusan sarjana menejemen, belum juga mendapatkkan

pekerjaan selama kurang lebih 2 tahun dan akhirnya bertemu dengan

sekelompok anak-anak pencopet, yang kemudian menjadikan sebuah

peluang untuk mendapatkan pekerjaan bagi muluk dengan mengatur

keuangan mereka serta didasari niat muluk untuk merubah kehidupan

anak-anak yang berprofesi sebagai pencopet itu menjadi orang-orang yang

yang berpendidikan dan bekerja bukan lagi menjadi pencopet tetapi

menjadi penjual asongan yang tentunya lebih baik dari sebelumnya.

6

Page 7: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Disinilah sisi menarik dari film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”

untuk diteliti tentang isi pesan sosial yang ada didalamnya, Guna

mendapatkan sesuatu yang dapat di buktikan secarah ilmiah dari pesan

yang di inginkan oleh para sineasnya. Yang dapat menjurus pada prilaku

sosial dan berbagai aspek-aspek sosial lainnya, bagi para khalayak

penikmat film tersebut. Karena dalam film ini banyak menceritakan

prilaku-prilaku sosial serta sarat akan pesan-pesan sosial yang dilakukan

oleh karakter-karakter didalamnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan

yang ingin diungkap peneliti adalah “Seberapa besar prosentase

kemunculan pesan sosial dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan di adakannya penelitian ini adalah untuk

menganalisis seberapa besar prosentase kemunculan pesan sosial dalam

film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” dengan menggunakan analisis isi.

7

Page 8: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Manfaat teoritis

a) Memperluas pengetahuan peneliti dalam hal isi pesan yang

terdapat pada sebuah film, khususnya film “Alangkah Lucunya

(Negeri Ini)”.

b) Memberikan gambaran tentang teori-teori pesan sosial.

c) Memberi sumbangan dan penelitian dalam bidang film, khususnya

pada pesan-pesan sosial di dalam sebuah film.

2. Manfaat Praktis

a) Dapat di gunakan para insan perfilman untuk mengukur bukti

secara ilmiah tentang isi pesan sosial dalam pembuatan sebuah

film.

b) Bagi kalangan akademis, dapat menambah bidang penelitian

terutama dalam bidang perfilman, dalam hal ini tentang pesan-

pesan sosial dalam sebuah film dan juga dapat dijadikan dasar

kebiijaksanaan dalam menindaklanjuti hal tersebut.

8

Page 9: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi Massa

a. Definisi Komunikasi Massa

Komunikasi massa mempunyai banyak definisi yang telah

dikemukakan para ahli komunikasi.

Menurut Josep A Devito, pertama, komunikasi massa adalah

komunikasi yang ditujukan pada massa, kepada khalayak yang luar biasa

banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah kominikasi yang disalurkan

oleh pemancar-pemancar yang audio dan atau visual (Marhaeni,

2008:225).

Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988) disebutkan,

bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang

diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa

penerima pesan yang luas, anonim dam heterogen.

Sedangkan definisi komunikasi massa yang di kemukakan Michael

W Gamble dan Teori Kwal Gamble, berpendapat sesuatu yang dapat di

definisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup;

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan

peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan

9

Page 10: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu

disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar,

televisi, film, internet atau gabungan diantara media tersebut.

2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan

pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian

dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui

satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa

inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang

lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak mengenal satu

sama lain.

3. Pesan adalah publik. Artinya bahwa pesan-pesan ini bisa

didapatkan dan diterimah oleh banyak orang. Karena itu,

diartikan milik publik.

4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi

formal seperti jaringan, ikatan atau perkumpulan. Dengan kata

lain komukatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga.

Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan bukan

organsasi suka rela atau nirlaba.

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (pentapis

informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau

dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga

tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda

dengan komunikasi antar pribadi, kelompok atau publik,

dimana yang mengontrol tidak oleh sejumlah individu.

10

Page 11: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan

dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contoh

adalah seorang reporter, editor film, penjaga rublik dan

lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai

gatekeeper.

6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau

dalam jenis komunikai lain, umpan balik bisa bersifat langsung.

Misalnya, dalam komunikasi antar personal. Dalm komunikasi

ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang

dilakukan lewat surat kabar, televisi, film dan lainnya tidak

bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed).

Dengan demikian, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi

massa yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada

audien yang luas dan heterogen.(Nurudin, 2003:6-7).

Banyak ragam dan titik tekan yang di kemukakan para ahli

komunikasi. Tetapi dari sekian banyak definisi itu ada benang merah

kesamaan definisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah

komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab,

awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari media of mass

communication (media komuniksai massa). Media massa (atau saluran)

yang dihasilkan oleh teknologi modern yang di sampaikan kepada massa

yang luas, anonim dan heterogen.

Agar tidak terjadi kerancauan dan perbedaan persepsi tentang

massa, ada baiknya kita membedakan arti massa dalam komunikasi massa

11

Page 12: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

dengan massa dalam arti umum. Massa dalam arti komunkasi massa lebih

merujuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa.

Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan prilakunya berkaitan

dengan media massa. Oleh karena itu, massa dalam komunikasi massa

menunjuk pada khalayak, audien, penonton, pemirsa atau pembaca.

b. Ruang Lingkup Komunikasi Massa

Studi komunikasi itu tak lain adalah human communication

(komunikasi manusia). Dengan kata lain dalam studi komunikasi harus

selalu melibatkan manusia baik sebagai komunikator maupun

komunikan. Dengan demikian pula ketika kita melihat seseorang sedang

berkomunikasi dengan binatang di arena sirkus itu bukan termasuk dalam

studi komunikasi. Memang benar terjadi proses komunikasi tetapi

melibatkan binatang.

Dari sini jelas bahwa yang dimaksud dalam studi komunikasi itu

melibatkan manusia sebagai subyek dan obyeknya. Itu pula kenapa,

bidang studi dalam komunikasi jarang atau bahkan tidak pernah

membahas komunikasi dalam dunia binatang. Bahkan bidang-bidang

komunikasi kita dewasa ini pun melibatkan manusia sebagai sumber dan

penerima pesan. Televisi sebagai sumber institusi juga tak lain dari hasil

manusia berfikir dan audiennya juga manusia. “Organisasi” televisi itu

tak lain kumpulan orang-orang yang bekerja sama satu sama lain untuk

memproduksi siaran.

Ada beberapa bentuk atau pola komunikasi yang kita kenal anatara

lain, komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal comunicatiaon),

12

Page 13: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

komunikasi antar personal (interpersonal comunication), komunikasi

kelompok (small group comunication) dan komunikasi massa (mass

comunication). Jadi komunikasi massa kedudukannya sejajar dengan

pola komunikasi lain.

Secara ringkas, komunikasi itu melibatkan komunikator sebagai

penyampai pesan dan komunikan sebagai penerimanya. Kemudian dua

unsur ini di kembangkan lebih lanjut dengan melibatkan saluran

(channel), umpan balik (feedback). Perbedaan unsur-unsur yang ada

dalam komunikasi ini sangat tergantung pada pola komunikasi mana

yang sedang dibahas.

A B C A B C

Intrapersonal communication Interpersonal communication

A B C A B C

Group communication Mass communication

(Sumber: Hiebert, Ungurait dan bohn,1985).

Dari bagan tersebut terlihat batapa kompleksnya pesan-pesan

komunikasi massa yang disebarkan sehingga pesan yang diterima

komunikan tidak sebanding dengan apa yang diinginkan komunikatornya.

Sementara irisan yang paling besar pada komunikasi dengan diri sendiri.

13

Page 14: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Alasannya, kerena hanya melibatkann satu orang, peluang pesan yang

diterima satu orang itu lebih besar. Meskipun, tidak menutup kemungkinan

apa yang di kemukakan oleh komunikator (diri sendiri), tidak selamanya

bisa dipahami atau terjawab oleh komunikan (diri sendiri) (Nurudin,

2003:15-16).

Proses penerimaan pesan itu semakin menyempit sejalan dengan

peningkatann jumlah orang yang terlibat dalam proses komunikasi

tersebut. Proses komunikasi dengan dua orang punya peluang perbedan

persepsi dan tangkapan pesan karena melibatkan orang yang berbeda

status, jenjang pendidikan, pengalaman hidup, warisan budaya keluarga

dan lain-lain. Dalam komunikasi kelompok semakin mengecil tafsiran

pertemuan atau persamaan antara pesan yang disebarkan dan

penerimaannya. Sedangkan dalam komunikasi massa, arsiran semakin

mengecil karena melibatkan orang yang lebih banyak dan heterogen dalam

proses komunikasi.

B. Film Sebagai Realitas Sosial

Pengertian film adalah suatu karya cipta seni dan budaya yang

merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang dibuat

berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita

video, dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala

bentuk, jenis dan ukuran, melalui proses kimiawi, proses elektronika, atau

proses lainnya dengan atau tanpa suara yang dapat dipertunjukkan dan

14

Page 15: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik dan atau

lainnya (Baksin, 2003:6).

Seperti kita ketahui bahwa film merupakan sebuah alat untuk

menyampaikan pesan yang efektif dalam mempengaruhi khalayak dengan

pesan-pesan yang disampaikan. Film selalu mempengaruhi dan

membentuk masyarakat melalui muatan pesan-pesannya (massage) Alex

Sobur (2003:127). Tema-tema yang diangkat didalam film menghasilkan

sebuah nilai-nilai yang biasanya didapatkan dalam sebuah pencarian yang

panjang tentang pengalaman hidup, realitas sosial, serta daya karya

imajinatif dari sang pembuatnya dengan tujuan dalam rangka memasuki

ruang kosong khalayak tentang sesuatu yang belum diketahuinya sama

sekali sehingga tujuan yang ingin dicapainyapun sangat tergantung pada

seberapa antusias khalayak terhadap tema-tema yang diangkat didalam

film tersebut.

Tema-tema yang diangkat biasanya tidak lepas dari masalah yang

memang selama ini telah menjadi sebuah relita didalam kehidupan seperti

tema cinta, keluarga, perjalanan hidup serta hal-hal yang memang selama

ini menjadi daya kreatif, imajinatif sang pembuat film, seperti film kartun,

animasi, dan sebagainya. Film umumnya dibangun dengan banyak tanda,

tanda-tanda ini termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan

baik dalam upaya mencapai efek yang diharapkan. Yang paling penting

didalam film adalah gambar dan suara; kata yang diucapkan ditambah

dengan suara-suara lain yang serentak mengiringi gambar-gambar dan

musik film.

15

Page 16: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

C. Film Sebagai Media Komunikasi Massa

Komunikasi adalah suatu kegiatan yang baik sadar ataupun tidak

disadari, setiap orang mengetahui dan melakukan kegiatan tersebut.

Komunikasi massa merupakan salah satu bentuk dalam komunikasi.

Komunikasi yang proses penyebaran pesan melalui media massa, salah

satunya melalui film. Media film bisa menjadi pesan yang akan

disampaikan pada khalayak luas sebagai suatu bentuk komunikasi massa.

Para teoritikus menyatakan bahwa film dewasa ini merupakan

perkembangan produksi film yang dianggap sebagai kerja kolaboratif,

yaitu melibatkan sejumlah tenaga kreatif seperti sutradara, penulis

skenario, penata kamera, penyunting, penata artistik dan pemeran. Unsur-

unsur kreatif ini saling mendukung dan mengisi untuk membentuk totalitas

film (Sumarno, 1996:107).

Film sangat berbeda dengan seni sastra, seni rupa, seni suara, seni

musik, dan arsitektur yang muncul sebelumnya. Seni film menganndalkan

teknologi, baik sebagai bahan baku produksi maupun dalam hal

penyampaian terhadap penontonya. Film merupakan penjelmaan terpadu

antara berbagai unsur yakni sastra, teater, seni rupa, dengan teknologi

canggih dan modern serta sarana publikasi (Baksin 2003:3). Menurut

Baksi, pesan-pesan komunikasi film juga dikelompokkan dalam proses

pembuatan dan penyampainnya, yang biasa disebut dengan genre.

16

Page 17: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

C.1 Genre Dalam Film

a. Definisi genre

Istilah genre berasal dari bahasa prancis yang bermakna

“bentuk” atau “tipe”. Kata genre sendiri mengacu pada istilah

biologi yakni, genus, sebuah klasifikasi flora dan fauna yang

tingkatannya berada di atas spesies dan di bawah family. Genus

mengelompokkan beberapa spesies yang memiliki kesamaan ciri-

ciri tertentu. Dalam film, genre dapat didefinisikan sebagai jenis

atau klasifikasi dari sekelompok film yang memiliki karakter atau

pola yang sama (khas) seperti setting, isi dan subyek cerita, tema,

struktur cerita, aksi atau peristiwa, periode, gaya, situasi, ikon,

mood, serta karakter (Himawan, 2008:11). Klasifikasi tersebut

yang akhirnya melahirkan genre-genre tertentu.

b. Klasifikasi genre

Klasifikasi genre yang berada dalam film jumlahnya sangat

banyak, mencapai puluhan jenis genre. Tetapi untuk memudahkan

dalam memahami maka genre dibagi berdasarkan pengaruh dan

sejarah perkembangannya. Genre tersebut dibagi menjadi atas dua

kelompok, yakni genre induk primer dan genre induk sekunder

(Himawan, 2008:12).

a. Genre induk primer

Genre induk primer merupakan genre-genre pokok yang

telah ada dan populer sejak awal perkembangan sinema era 1900-

an hingga 1930-an. Bisa kita katakan bahwa setiap film

17

Page 18: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

mengandung setidaknya satu unsur genre induk primer namun

lazimnya sebuah film adalah kombinasi dari beberapa genre induk

sekaligus. Yang termasuk dalam kategori genre induk primer

antara lain; genre (1) aksi (yakni film-film yang berhubungan

dengan adegan-adegan aksi fisik seru, menegangkan, berbahaya,

nonstop dengan tempo cerita yang cepat), (2) drama (film-film

yang umumnya berhubungan dengan tema, cerita, settting,

karakter, serta suasana yang memotret kehidupan nyata), (3) epik

sejarah (genre ini umumnya mengambil tema periode masa silam

(sejarah) dengan latar sebuah kerajaan, peristiwa atau tokoh besar

yang menjadi mitos, legenda atau kisah perjuangan), (4) fantasi

(genre fantasi berhubungan dengan tempat, peristiwa, serta,

karakter yang tidak nyata, serta yang biasanya berhubungan

dengan unsur magis, mitos, negeri dongeng, imajinasi, halusinasi,

serta alam mimpi), (5) fiksi-ilmiah (yakni yang berhubungan

dengan masa depan, perjalanan luar angkasa, percobaan ilmiah,

penjelajah waktu, invasi, atau kehancuran bumi. Fiksi ilmiah sering

kali berhubungan dengan teknologi serta kekuatan yang berada di

luar jangkauan teknologi masa kini), (6) horror (film horor

bertujuan untuk memberikan efek rasa takut, kejutan, serta terror

yang mendalam bagi penontonnya), (7) komedi (adalah jenis genre

film yang tujuan utamanya memancing tawa penontonnya), (8)

kriminal dan gangster (genre ini berhubungan dengan aksi-aksi

kriminal seperti, perampokan bank, pencurian, pembunuhan, dan

18

Page 19: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

lain-lain, sering kali film ini mengambil kisah kehidupan tokoh

kriminal besar yang diambil dari kisah nyata), (9) musikal (genre

ini yang mengkombinasikan unsur musik, lagu, tari, serta gerak.

Lagu-lagu dan tarian biasanya mendominasi sepanjang film dan

biasanya menyatu dalam cerita), (10) petualangan (film ini

umumnya bercerita tentang perjalanan, eksplorasi, atau ekspedisi

kesuatu wilayah asing yang belum pernah tertentu), (11) perang

(genre perang mengangkat tema kengerian teror yang timbul oleh

aksi-aksi perang) serta (12) western (adalah genre orisinil milik

amerika. Tema film ini umumnya seputar konflik antar pihak baik

dan jahat).

b. Genre induk sekunder

Genre induk sekunder adalah genre-genre besar dan

popular yang merupakan pengembangan atau turunan dari genre

induk primer. Genre induk sekunder memiliki ciri-ciri karakter

yang lebih khusus dibandingkan denga genre induk primer. Yang

termasuk dalam kategori genre induk skunder, antara lain; (1)

bencana (yakni film-film yang berhubungan dengan tragedi atau

musibah baik skala besar maupun kecil yang mengancam jiwa

banyak manusia, baik bentuknya bencana alam maupun bencana

akibat buatan manusia), (2) biografi (genre biografi menceritakan

penggalan kisah nyata atau kisah hidup seseorang tokoh yang

berpengaruh dimasa lalu maupun kini, genre ini merupakan

pengembangan dari genre drama dan epik sejarah), (3) detektif (inti

19

Page 20: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

ceritanya berkisar pada sebuah kasus kriminal pelik yang belum

terselesaikan. Sang tokoh biasanya seorang detektif atau polisi

yang menulusuri kembali jejak kasus tersebut), (4) melodrama

(melodrama umumnya menggunakan cerita yang mampu

menggugah emosi penontonnya secar mendalam dengan dukungan

unsur “melodi” (ilustrasi musik). Pengembangan dari genre

drama), (5) olahraga (mengambil kisah seputar aktifitas olahraga,

baik atlet, pelatih, agen maupun ajang kompetisi itu sendiri), (6)

perjalanan (genre ini umumnya mengisahkan perjalanan darat jarak

jauh dari satu tempat ke tempat lain dengan atau tanpa tujuan

tertentu), (7) roman (pengembangan dari genre drama. Film roman

lebih memusatkan cerita pada masalah cinta, baik kisah

percintaannya sendiri maupun pencarian cinta sebagai tujuan

utamanya), (8) superhero (film superhero adalah kisah klasik

perseteruan antara sisi baik dan jahat, yakni kisah kepahlawanan

sang tokoh super dalam membasmi tokoh-tokoh jahat), (9)

supernatural (film-film yang berhubungan dengan mahluk-mahluk

ghaib seperti hantu, roh halus, keajaiban, serta kekuatan mental

seperti membaca pikiran, masa depan, masa lalu, dan lainnya), (10)

spionase (atau agen rahasia, biasanya berlatar pada cerita periode

perang dingin atau intrik internasional antar Negara. Tema

biasanya berurusan dengan senjata pemusnah masal, seperti nuklir,

senjata biologis, teknologi, atau informasi penting yang dapat

mengganggu keamanan nasional Negara atau dunia).

20

Page 21: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

D. Unsur-Unsur Pembentukan Film

Film, secara umum dapat dibagi atas dua unsur pembentuk yakni,

unsur naratif dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling

berinteraksi dan berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk

sebuah film. Masing-masing unsur tersebut tidak akan dapat

membentuk film jika hanya terdiri sendiri. Bisa kita katakan bahwa

unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan di olah, sementara

unsur sinematika adalah cara (gaya) untuk mengolahnya. Dalam

sebuah film cerita, unsur naratif adalah perlakuan terhadap cerita

filmnya. Sementara unsur sinematik atau juga sering diistilahkan gaya

sinematik merupakan aspek-aspek teknis pembentukan film

(Himawan, 2008:1).

Elemen sinematik tersebut juga saling berinteraksi dan

berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk gaya sinematik

secara utuh.

Mise en scene

Sinematografi

Editing

Suara

21

FILM

Unsur Naratif Unsur Sinematik

Page 22: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film.

Setiap film cerita tidak mungkin lepas dari unsur naratif. Setiap cerita

pasti memiliki unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi,

waktu, serta lainnya. Seluruh elemen tersebut membentuk unsur

naratif secara keseluruhan. Elemen-elemen tersebut saling berinteraksi

serta berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah

jalinan peristiwa yang memiliki maksud dan tujuan. Seluruh jalinan

peristiwa tersebut terikat oleh sebuah aturan yakni, hukum kausalitas

(logika sebab-akibat). Aspek kausalitas bersama unsur ruang dan

waktu adalah elemen-elemen pokok pembentuk naratif.

Unsur senematik merupakan aspek-aspek teknis dalam produksi

sebuah film. Mise-en-scene adalah segalah hal yang berada di depan

kamera. Mise-en-scene memiliki empat elemen pokok yakni, setting

atau latar, tata cahaya, kostum dan make-up, serta akting dan

pergerakan pemain. Sinematografi adalah perlakuan terhadap kamera

dan film serta hubungan kamera dengan obyek yang diambil. Editing

adalah transisi sebuah gambar (shot) ke gambar lainnya. Sedangkan

suara adalah segala hal dalam film yang mampu kita tangkap melalui

indera pendengaran. Seluruh unsur senematik tersebut saling terkait,

mengisi, serta berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk

unsur sinematik secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus, sebuah

film bisa saja tanpa menggunakan unsur suara sama sekali seperti

dalam film era bisu, namun hal seperti ini lebih disebabkan oleh

keterbatasan teknologi dan bukan akibat penyelesaian sinematik

22

Page 23: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

(kesenjangan). Beberapa film juga terbukti telah mampu sangat minim

atau bahkan meniadakan teknik editing namun jumlahnya masih

sangat terbatas.

E. Jenis-Jenis Film

Secara umum film dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni:

dokumenter, fiksi, dan eksperimental. Pembagian ini didasarkan atas cara

bertuturnya yakni, naratif (cerita) dan non-naratif (non cerita). Film fiksi

memiliki sruktur naratif yang jelas sementara film dokumenter dan

eksperimental tidak memiliki struktur naratif (Himawan, dalam bukunya

Memahami Film, 2008). Film dokumenter yang memiliki konsep realisme

(nyata) berada di kutub yang berlawanan dengan film eksperimental yang

memiliki konsep formalisme (abstrak). Sementara film fiksi berada persis

di tengah-tengah dua kutub terrsebut.

Dokumenter Fiksi Eksperimental

(nyata) (rekaan) (abstrak)

a. Film Dokumenter

Kunci utama dari film dokumenter adalah penyajian fakta. Film

dokumenter berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa, dan

lokasi yang nyata. Film dokumenter tidak menciptakan suatu peristiwa

atau kejadian namun merekam peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi

atau otentik. Tidak seperti film fiksi, film dokumenter tidak memiliki

plot namun memiliki struktur yang umumnya didasarkan oleh tema atau

23

Page 24: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

argumen dari seorang sineasnya. Film dokumenter juga tidak memiliki

tokoh protagonis dan antagonis, konflik, serta penyelesaian seperti

halnya film fiksi. Struktur bertutur film dokumenter umumnya

sederhana dengan tujuan agar memudahkan penonton untuk memahami

dan mempercayai fakta-fakta yang disajikan. Film dokumenter juga

dapat digunakan untuk berbagai macam maksud dan tujuan seperti

informasi atau berita, biografi, pengetahuan, pendidikan, sosial,

ekonomi, politik (propaganda), dan lain sebagainya, tergantung

kebutuhan para pembuatnya.

Film dokumenter memiliki beberapa karakter teknis yang khas

yang tujuan utamanya untuk mendapatkan kemudahan, kecepatan,

fleksibilitas, efektifitas, serta otentitas peristiwa yang akan direkam.

Umumnya film dokumenter memiliki bentuk sederhana dan jarang

sekali menggunakan efek visual. Jenis kamera umumnya ringan

(kamera tangan) serta menggunakan lensa zoom, stok film cepat

(seneitif cahaya), serta perekam suara portable (mudah dibawah)

sehingga memungkinkan untuk pengambilan gambar dengan kru yang

minim. Efek suara serta ilustrasi musik juga jarang digunakan. Dalam

memberikan informasi pada penontonnya sering menggunakan narator

untuk membawakan narasi atau dapat pula menggunakan metode

interview (wawancara).

Teknik-teknik tersebut juga sering digunakan untuk produksi film

fiksi. Namun terdapat perbedaan yang mendasar yakni, para pembuat

film fiksi umumnya menggunakan teknik tersebut sebagai pendekatan

24

Page 25: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

estetik (gaya), sementara pembuat film dokumenter lebih terfokus untuk

mendukung subyeknya (isi atau tema).

b. Film Fiksi

Film fiksi biasanya terikat oleh plot. Dari sisi cerita, film fiksi

sering menggunakan cerita rekaan di luar kejadian nyata serta

mengkonsep mengadeganan yang telah dirancang sejak awal. Stuktur

cerita film juga terikat hukum kausalitas. Dari segi cerita biasanya juga

memiliki karakter protagonis dan antagonis, masalah dan konflik,

penutupan, serta pola penembangan cerita yang jelas. Di sisi

produksinya, film fiksi relatif lebih kompleks ketimbang dengan dua

jenis film lainnya, baik masa pra-produksi, produksi, maupun pasca

produksi.

Film fiksi yang berada ditengah-tengah dua kutub, nyata dan

abstrak, sering kali memilki tendensi ke salah satu kutubnya, baik

secara naratif maupun sinematik. di sisi lain terkadang film fiksi

menggunakan teknik dari gaya dokumenter. Karena tak sedikit pula

cerita film fiksi yang diambil dari kejadian nyata, penting, atau

peristiwa bersejarah, yang pengambilan produksinya cenderung pada

teknik gaya film dokumenter. Sementara di kutub lainnya, film fiksi

juga terkadang menggunakan cerita dan latar abstrak dalam produksi

filmnya. Latar atau setting abstrak sering kali digunakan untuk

mendukung adegan mimpi atau halusinasi. Tetapi, terkadang dalam

beberapa kasus film fiksi, hubungan kausalitas cerita dapat sedikit

longgar serta membingungkan karena tidak jelasnya hubungan antara

25

Page 26: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

satu adegan dengan adegan lainnya dalam pemakaian latar atau setting

abstraknya. Namun ada juga film fiksi-abstrak yang berhasil sukses

dalam pembuatan produksinya, salah satu contoh film fiksi-abstrak

terbaik adalah “the seventh seal” karya sineas Wild Strawberries, yang

memakai teknis fiktif-abstrak dalam adegan ksatria bermain catur

dengan malaikat pencabut nyawa untuk mengulur waktu kematiannya.

c. Film Eksperimental

Film eksperimental merupakan film yang sangat berbeda dengan

dua jenis film lainnya. Para pembuat film eksperimental umumnya

bekerja diluar industri film utama (mainstream) dan bekerja pada studio

independen atau perorangan. Film eksperimental tidak memiliki plot

namun tetap memiliki struktur. Strukturnya sangat dipengaruhi oleh

insting subyektif para pembuatnya seperti gagasan, ide, emosi, serta

pengalaman batin mereka. Film eksperimental juga umumnya tidak

bercerita tentang apapun bahkan kadang menentang kausalitas, hal ini

disebabkan karena mereka mengunakan simbol-simbol personal yang

mereka ciptakan sendiri dalam dalam pembuatan filmnya.

Dalam film terdapat unsur-unsur yang mempengaruhi suatu film,

yaitu audio dan visual. Pengertian masing-masing unsur tersebut adalah

sebagai berikut:

a) Shot. adalah gambar atau adegan dengan angle yang sudah

ditentukan sebelumnya.

26

Page 27: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

b) Audio, meliputi dialog, musik, sound effect.

Dialog berisi kata-kata. Kata-kata komunikasi yang paling

penting antara orang dengan sesamanya. Menurut Costance

Nash Virginia, dialog berfungsi untuk mengemukakan

pandapat secara langsung, menjelaskan perihal tokoh atau

peran, menggerakkan plot dan membuka fakta. (Hamzah,

1985:116).

Sound effect merupakan efek suara yang memberikan warna

dan kesan dramatis dalam suatu alur cerita. Misalnya suatu

jeritan, suara mobil, suara ledakan, tiupan angin dan

sebagainya.

c) Visual; meliputi angel, lighting, gesture, kostume, visual effect.

Yang dimaksud dengan engel adalah sudut pengambilan

gambar oleh kamera dalam sebuah film. Angel kamera

dibedakan menurut karakteristik dan gambar yang dihasilkan,

yaitu: (1) straight angel, yaitu sudut pengambilan gambar yang

normal, biasanya ketinggihan kamera setinggi dada dan sering

digunakan pada acara yang gambarnya tetap. Mengesankan

situasi yang normal. (2) low angel, yaitu sudut pengambilan

gambar dari yang letaknya lebih rendah dari obyek. (3) Hight

angel, yaitu sudut pengambilan gambar dari tempat yang lebih

tinggi dari obyek.

Lighting, merupakan pencahayaan dalam film.

27

Page 28: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Gesture adalah komunikasi tubuh yang mana sebagian besar

dilakukan dengan lengan dan gerakan tangan serta sedikit

sekali menggunakan kepala. Hayes menyatakan bahwa gesture

adalah “semua gerakan tubuh kecuali unsur vokalisasi, jelas

maupun tidak jelas untuk mengkomunikasikan suatu maksud

baik terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain.

Kostum adalah tata pakaian dalam film yang mana dalam

kostum ini dapat memberikan kesan terhadap para pemain yang

berkaitan dengan alur cerita dalam film.

Visual effect merupakan efek visual yang mana memberikan

kesan dramatis dalam suatu scene, misalnya animasi, ledakan,

dan sebagainya.

F. Definisi Konseptual

a. Pesan

Pesan adalah perintah. Nasehat, permintaan, amanat yang

disampaikan lewat orang lain (KBBI). Pesan adalah seperangkat

lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator (Effendy,

2005:18).

Pesan yakni apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada

penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal atau non verbal

yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi.

(Deddy M, 2005:63).

28

Page 29: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Pesan mempunyai tiga komponen; makna, simbol yang digunakan

untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan.

Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa), yang dapat

mempresentasikan obyek (benda), gagasan, dan perasaan, baik ucapan

(percakapan, wawancara, diskusi, ceramah, dan sebagainya). Pesan

juga dapat dirumuskan secara nonverbal, seperti melalui tindakan atau

isyarat anggota tubuh (acungan jempol, anggukan kepala, senyuman,

tatap muka, dan sebagainya), juga melalui musik, lukisan, patung,

tarian, film, dan sebagainya.

Menurut widjaja (2003:32) pesan adalah keseluruhan dari apa yang

disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai arti pesan (tema)

yang sebenarnya menjadi pengaruh didalam usaha mencoba mengubah

sikap dan prilaku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar

mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikan akan selalu

mengarah pada tujuan akhir komunikasi itu. Penyampaian pesan dapat

melalui lisan, tatap muka, langsung atau menggunakan media/saluran.

Adapun bentuk-bentuk pesan itu sendiri diantaranya bersifat:

a. Informaif

Memberikan keterangan-keterangan dan kemudian dapat

mengambil kesimpulan sendiri. Dalam situasi tertentu pesan

informatif lebih berhasil dari pada pesan persuasif.

b. Persuasif

Berisi bujukan, rayuan yakni membangkitkan pengertian dan

kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan

29

Page 30: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

memberikan perubahan sikap tetapi perubahan ini atas

kehendak sendiri.

c. Koersif

Yaitu memaksa dengan menggunakan saksi, bentuk yang

terkenal dari penyampaian pesan koersif adalah agitasi, yakni

dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan penekanan

batin dan ketakutan diantara sesame kalangan publik. Koersif

dapat berbentuk perintah, intruksi dan sebagainya.

Pesan merupakan unsur komunikasi yang perlu dibahas dalam

penelitian ini. Dimana dalam penyampaian pesan merupakan salah satu

indikator bagi keberhasilan komunikasi itu sendiri. Dalam perspektif

komunikasi massa film dimaknai sebagai pesan-pesan yang

disampaikan dalam komunikasi film yang memahami hakekat, fungsi

dan efeknya. Dalam hal ini film dijadikan sebagai media untuk

menyampaikan pesan yang diharapkan nanti pengaruhnya dalam

pembentukan pola pikir, sikap, dan tingkah laku disamping menambah

pengetahuan dan memperluas wawasan masyarakat bisa terpenuhi.

Sementara menurut Dennis McQuail (1994:14) terdapat tiga

tema pesan dalam sejarah perkembangan film yang sangat penting.

Tema yang pertama adalah pemanfaatan tema film sebagai alat

propaganda. Upaya membaurkan pengembangan pesan dengan hiburan

memang sudah lama diterapkan dalam sastra dan drama. Tema yang

kedua adalah unsur-unsur ideologi yang terselubung dan tersirat dalam

30

Page 31: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

banyak film hiburan umum. Sedangkan tema terakhir adalah

pendidikan, dimana film memilki kemampuan mengantar pesan secara

unik.

Kita semua dapat merasakan bahwa suasana digedung bioskop

telah membuat pikiran dan perasaan kita larut dalam cerita yang

disajikan karena pengamatan yang mendalam, seringkali secara tidak

sadar kita menyamakan (mengidentifikasi) pribadi kita dengan salah

satu pemeran film tersebut. Sehingga seolah-olah kitalah yang sedang

berperan. Hal ini adalah salah satu contoh kuatnya pesan film yang

dapat mempengaruhi kita secara psikologis (Effendy, 2002:192).

b. Pemahaman Tentang Pesan Sosial

Istilah sosial (social) pada ilmu sosial menunjuk pada obyeknya,

yaitu masyarakat. Sedangkan sosialisme adalah suatu ideologi yang

berpokok pada prinsip pemilihan umum (Soekanto, 2005:14)

Etika secara sosial merupakan hal yang menyangkut hubungan

manusia, baik secara langsung maupun bentuk kelembagaan (keluarga,

masyarakat, negara) sikap kritis terhadap pandangan-pandangan dunia dan

ideologi-ideologi maupun kewajiban/tanggung jawab sebagai anggota

umat manusia terhadap lingkungan hidup (Suseno, 1997:7). Obyek sosial

adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan

proses yang timbul dari hubungan manusia didalam masyarakat. Adapun

unsur masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Menentukan jumlah manusia. Dalam ilmu sosial tidak ada

ukuran yang mutlak ataupun menentukan jumlah manusia.

31

Page 32: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Secara teoritis, angka minimumnya adalah dua orang manusia

yang hidup bersama.

2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan manusia

tidaklah sama dengan kumpulan benda mati. Oleh karenanya

berkumpulnya manusia, akan memunculkan manusia-manusia

baru. Sehingga timbullah sistem komunikasi dan peraturan-

peraturan yang mengatur hubungan antar manusia dalam

kelompok tersebut.

3. Mereka sadar bahwa mereka suatu kesatuan.

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem hidup

bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena itu setiap

anggota kelompok merasa dirinya terikat satu sama lain

(Soekanto, 1987:51)

Adapun yang dapat dijadikan dalam kategori pesan sosial adalah

sebagai berikut:

1. Keharmonisan

Keharmonisan secara etimologi berasal dari “harmoni”

yang bermakna keselarasan yang terdapat dalam diri seseorang

dan dari keberadaan individu sebagai bagian dari masyarakat.

Ciri masyarakat harmonis dapat diuraikan sebagai berikut:

Pertama, menunjukkan persamaan atas hak masing-masing

individu, akan tetapi pada sisi lain sampai pada batas tertentu,

menghilangkan atau mengurangi hak-hak sebagai individu. Ini

berarti bahwa untuk menciptakan masyarakat yang harmonis,

32

Page 33: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

individu harus merelakan sebagian kepentingannya, Kedua,

adanya tanggung jawab bersama dari peran dan fungsi masing-

masing anggota sesuai dengan kemampuannya untuk menjalin

hubungan yang saling menguntungkan. Ketiga, adanya

keterbukaan untuk menerima keberadaan anggota masyarakat

lainnya, baik kekurangan maupun kelebihan. Dalam

kehidupannya harus ditandai sikap yang saling menghormati,

menghargai, memahami, mengerti dan mengasihi. Keempat,

adanya keadilan yang dimaknai upaya memberikan kepada

semua yang berhak atas haknya, baik pemilik hak itu sebagai

individu atau kelompok, tanpa melebihi atau mengurangi.

Kelima, mencerminkan kebebasan yang menunjukkan bahwa

kehidupan harus bebas dari tekanan, intimidasi, kediktatora,

manipulasi, dan segala bentuk penjajahan (Subardi, 2001:40-

41).

Keharmonisan dapat tercipta jika dilandasi oleh rasa kasih

sayang, seperti yang dijelaskan bahwa manusia dalam menjalin

hubungan antara yang satu dengan yang lain, terwujud jika

saling mengerti dan menghormati. Dengan kata lain manusia

hanya berhasil mewujudkan kehidupan bersama secara

harmonis dalam suasana yang saling mengasihi dan

menyayangi. Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa keharmonisan adalah yang terdapat pada diri seseorang

33

Page 34: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

sebagai individu maupun keberadaan individu yang selaras

dengan orang lain sebagai bagian dari anggota masyarakat.

2. Kehormatan

Kehormatan merupakan ukuran bagi seorang atau

kelompok untuk menduduki lapisan tertinggi dalam

masyarakat. Orang yang paling disegani dan dihormati akan

mendapatkan tempat yang teratas, mereka biasanya adalah

golongan yang pernah berjasa besar bagi kehidupan

masyarakat. Dalam kehiduupan sosial, seseorang yang sangat

dihormati akan memperoleh kedudukan didalam masyarakat.

Kedudukan sosial adalah tempat seseorang secara umum dalam

masyarakat sehubungan dengan orang lain, dalam artian

pergaulannya, prestasinya, hak-hak serta kewajibannnya

(Soekanto, 1987:215-216).

Sedangkan menurut Nawawi lebih menekankan bahwa

kehormatan merupakan hak asasi berupa harkat dan

kehormatan individu sebagai pribadi tidak ada jika manusia

tidak hidup bermasyarakat. Hak asasi itu justru duperlukan

karena manusia hidup bersama yang saling berinteraksi dan

saling membutuhkan satu dengan yang lain. Nawawi

menjelaskan bahwa kehormatan mutlak dimiliki oleh individu

didalam masyarakat terkait dengan keberadaan dan eksistensi

serta partisipasinya yang harus dihormati, dihargai dan diakui.

34

Page 35: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kehormatan

adalah ukuran bagi seseorang atau kelompok untuk menduduki

lapisan dalam masyarakat berkat jasanya dan merupakan harkat

individu sebagai anggota masyarakat.

3. Persahabatan

Manusia merindukan persahabatan agar ia memperoleh

individu-individu yang mendukungnya, meringankan kesulitan-

kesulitannya serta untuk berbagi suka dan duka. Para sahabat

seharusnya saling mengekspresikan ungkapan kasih sayang dan

persaudaraan agar hubungan persahabatan mereka semakin

kokoh. Jika kecenderungan seperti itu memudar, maka

hubungan persahabatan akan melemah (Mahdi, 2003:125).

Menurut Mahdi, persahabatan lebih menekankan pada fungsi

hubungan antara individu tersebut dan persahabatan akan

melemah jika fungsinya ikut memudar.

Sedangkan menurut Gandhi (1988), persahabatan memiliki

makna yang lebih dalam antar individu untuk saling memberi

kebaikan dan mengingatkan dalam kesalahan. Persahabatan

yang sejati ialah saling mengenal jiwa, sesuatu yang jarang

terdapat di dunia ini. Dan hanya antar watak-watak yang sama

dapat menjalin persahabatan dan bertahan lama. Dalam

persahabatan orang saling memberi sambutan. Jadi

persahabatan adalah hubungan antara satu individu dengan

individu lainnya yang merupakan sel-sel pembentukan suatu

35

Page 36: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

masyarakat dalam menyatukan berbagai kepentingan, rasa

bersatu dan solidaritas untuk mengikat satu dengan yang lain.

G. Analisis Isi Kuantitatif

Menurut Berelson & Kerlinger, analisis isi merupakan suatu

metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara

sistematik, obyektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak (Wimmer

& Dominick, 2000:135). Sedangkan menurut Budd (1967), analisis isi

adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah

pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku

komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih.

Prinsip analisis isi berdasarkan definisi tersebut :

1. Prinsip sistematik

Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis.

Peneliti tidak dibenarkan menganalisis hanya pada isi yang sesuai

dengan perhatian dan minatnya, tetapi harus pada keseluruhan isi yang

telah ditetapkan untuk diteliti.

2. Prinsip objektif

Hasil analisis tergantung pada prosedur penelitian bukan pada

orangnya. Kategori yang sama bila digunakan untuk isi yang sama

dengan prosedur yang sama, maka hasilnya harus sama, walaupun

penelitiannya berbeda.

36

Page 37: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

3. Prinsip kuantitatif

Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuansi untuk melukiskan berbagai

jenis isi yang didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip

digunakannya metode deduktif.

4. Prinsip isi yang nyata

Yang diteliti dan dianalisis adalah isi yang tersurat (tampak) bukan

makna yang dirasakan peneliti. Perkara hasil akhir dari analisis nanti

menunjukkan adanya sesuatu yang tersembunyi, hal itu sah-sah saja.

Namun semuanya bermula dari analisis terhadap isi yang tampak.

Dalam hal ini analisis isi yang menjadi obyek penelitian adalah

analisis isi pesan dalam sebuah film tentang pesan-pesan sosial yang

terdapat didalam film yang akan dijadikan obyek penelitian, dan

pendekatannya dengan menggunakan analisis isi pesan kuantitatif yang

mengarah pada isi pesan sosial dengan memprosentasekan kemunculan

pesan sosial dalam film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”. Analisis isi

kuantitatif memiliki definisi dan prinsip yang mendekati pada

operasioanisasi konsep yang akan dijadikan obyek penelitian, maka

analisis isi dipakai untuk meneliti penelitian tentang film ini.

Meskipun terasa sulit untuk membuat klasifikasi dan

mengkategorikan berbagai macam dan perbedaan penelitian yang

menggunakan analisis isi, pembatasan tentang tujuan tersebut akan

memberi gambaran tentang beberapa cara, sehingga dapat dipilih teknik

37

Page 38: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

yang mana dapat diaplikasikan. Lima tujuan yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

1. Mengurai isi komunikasi

2. Hipotesis uji atas karakteristik pesan

3. Pembandingan isi media dengan dunia nyata

4. Sebagai kesan kelompok khusus dalam masyarakat

5. Sebagai langkah awal batu studi tentang efek media

Secara umum metode analisis isi dilaksanakan dalam tahapan-tahaban

sebagai berikut:

1. Merumuskan pertanyaan penelitian atau hipotesis

2. Menetapkan dan mendefinisikan populasi

3. Menentukan sampel atau populasi

4. Memilih dan menentukan unit analisis

5. Membuat kategori isi yang akan dianalisis

6. Menetapkan sistem penghitungan

7. Melatih petugas koding dan bila perlu melakukan pra studi

8. Peng-kode-an sesuai dengan definisi yang telah ditentukan

9. Menganalisis data yang telah terkumpul

10. Membuat kesimpulan dan membuat indikator

Sedangkan jantung dari metode analisis isi adalah sistem kategorisasi yang

digunakan untuk mengklasifikasi isi media. Ketepatan dalam kategori ini

akan memperjelas gambaran tentang topik penelitian. (R Dominick,

2003:149).

38

Page 39: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif

deskriptif dengan pendekatan analisis isi. Alasannya menggunakan analisis

isi karena akan memperoleh suatu hasil atau pemahaman terhadap isi

pesan komunikasi yang disampaikan oleh media massa atau sumber

informasi yang lain secara obyektif dan sistematis. Dalam hal ini peneliti

ingin mengetahui seberapa besar prosentase kemunculan pesan sosial

dalam film “Alangkah Lucunya (Negeri ini)”.

Stone dalam Klaus Krippendorf (1991) mengemukakan analisis isi

adalah sebuah teknik penelitian untuk membuat inferensi dengan

mengidentifikasikan secara sistematik dan obyektif, karakteristik khusus

dalam sebuah teks. Selanjutnya meyakini karakteristik inferensi

pengkodean unit-unit teks.

Analisis isi diartikan sebagai metode untuk menganalisis semua

bentuk komunikasi; surat kabar, buku puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan,

pidato, surat, undang-undang, musik, teater dan sebagainya (Rahmat,

2002:89).

39

Page 40: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

B. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini yang termasuk didalam ruang lingkup

penelitian adalah film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”. Untuk penelitian

ini unit analisis yang digunakan adalah keseluruan scene yang diteliti,

yang mana berkaitan dengan bentuk-bentuk penyampaian pesan sosial.

Untuk memudahkan penelitian, maka penulis disini juga menetapkan unit

analisis, satuan ukur peneliti dan struktur kategorisasi.

1. Unit Analisis

Unit analisis penelitian disini adalah scene dalam film “Alangkah

Lucunya (Negeri Ini)”. Disini penulis akan meneliti keseluruhan scene

yang ada dalam film tersebut yang mengandung pesan-pesan sosial

dalam film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” sebagaimana

diungkapkan dalam kategorisasi.

2. Satuan Ukur

Satuan ukur penelitian disini adalah frekuensi dari penyampaian pesan-

pesan sosial lewat scene film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” yaitu

seberapa banyak pesan-pesan yang disampaikan dalam film “Alangkah

Lucunya (Negeri Ini)”.

3. Struktur Kategori

Struktur kategori digunakan untuk memudahkan penelitian analisis

data dalam film “Alangkah Lucuny (Negeri Ini)”. Kemudian kategori

ini akan dimasukkan dalam coding sheet untuk dianalisis, dengan unit

analisis berupa semua scene dalam film. Dalam hal ini kategorisasi

untuk film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini) adalah sebagai berikut:

40

Page 41: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

1. Persahabatan, yaitu suatu hubungan antar pribadi yang akrab atau

intim, yang melibatkan setiap individu sebagai suatu kesatuan.

Dengan indikator:

a) Tempat berkeluh kesah atau saling mencurahkan masalah,

saling memberi nasihat, saran dan anjuran kepada sahabat

(curhat).

b) Memiliki solidaritas, yaitu sifat satu rasa (senasib), perasaan

setia kawan atau senasib sepenanggungan. Saling menolong

jika salah satu diantaranya membutuhkan pertolongan.

2. Kehormatan, yaitu tindakan penghargaan dan pernyataan hormat

kepada orang atau pihak lain, atas nama baik dan harga diri yang

lebih tinggi. Dengan indikator:

a) Saling memberi sanjungan yang berisi perkataan untuk

menyatakan kebaikan secara berlebihan kepada orang yang

sangat di segani. Atau menyebutkan nama marga pada sebuah

keluarga terpandang ditengah masyarakat.

b) Adanya perbuatan mengabdi serta sikap dan salam

penghormatan pada seseorang yang sangat dihormati karena

statusnya yang lebih tinggi; seperti anak kepada ayahnya, calon

menantu kepada calon mertuanya dan sebagainya, orang yang

memiliki status rendah kepada orang yang berstatus tinggi.

3. Keharmonisan, yaitu hal atau keadaan yang mencapai keserasian

dan keselarasan dalam hubungan seseorang dan orang lain di

masyarakat. Dengan indikator:

41

Page 42: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

a) Saling bersimpati pada orang lain (simpati yaitu perasaan

terhadap orang lain yang berpatokan pada diri sendiri). Dan

saling bertegur sapa dalam kehidupan sehari-hari.

b) Kerjasama satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang

menguntungkan bersama. Menjaga sopan santun untuk

mempertahankan kerukunan masyarakat. Seperti saling

membantu, menghormati dan menghargai; seperti kerukukan

yang terjaga diantara sesama orang yang pada umumnya

mempunyai status sama.

Hasil dari kategori ini kemudian dimasukkan ke tabel sebagai berikut:

Tabel I

Lembar kerja koding

Unit

analisis

Ketegori

Persahabatan Kehormatan Keharmonisan

Curhat Solidaritas Sanjungan Mengabdi Simpati Kerjasama

Durasi

Scene

Data diolah oleh peneliti

Tabel diatas di isi dengan tanda:

: Menyatakan ada unsur pesan sosial

- : Menyatakan tidak ada unsur pesan sosial

42

Page 43: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh langsung

dengan dokumentasi berupa VCD (Video Compect Disk) film “Alangkah

Lucunya (Negeri Ini)”, scene yang dianggap memuat penyampaian pesan

sosial.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknis analisis distribusi frekuensi. Teknis analisis ini

digunakan dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi kemunculan

masing-masing kategori. Dalam penerapannya, setiap pesan sosial yang

terdapat dalam film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” dimasukkan

kedalam kategori yang telah ditetapkan. Data tersebut kemudian dianalisis

menggunakan alat distribusi frekuensi untuk mengetahui frekuensi

kemunculan dari setiap kategori tema penelitian. Distribusi frekuensi

tersebut disajikan dalam table prosentase.

E. Uji Reliabilitas dan Validitas

Dalam uji reliabilitas kategori, penulis menggunakan sistem

koding, dimana penulis dibantu oleh orang lain yang ditunjuk untuk

menjadi pembanding atau hakim guna mengukur ketepatan penilaian

43

Page 44: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

penulis terhadap bentuk-bentuk pesan sosial dalam scene film “Alangkah

Lucunya (Negeri Ini)”.

Sistem ini dirasa penulis paling tepat karena untuk melakukan

sebuah analisis dalam scene film, diperlukan pemikiran subyektif, dan

untuk menyamakan perspektif subyektif tersebut, diperlukan sebuah

pembanding. Dengan hasil pemikiran penulis dibandingkan dengan

pemikiran orang lain yang ditunjuk oleh penulis sebagai pembanding atau

hakim. Uji ini dikenal dengan uji antar kode. Yang kemudian hasil

pengokodingan dibandingkandengan rumus Hosty, yaitu:

2MCR = N1+N2

Keterangan:

CR : Coeficient Reliability

M : Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding (hakim)

dan periset

N1,N2 :Jumlah peryataan yang diberi kode oleh pengkoding

(hakim) dan periset

Ambang penerimaan yang sering dipakai untuk uji reabilitas

kategorisasi adalah 0,75. Jika persetujuan antara pengkoding (periset dan

hakim) tidak mencapai 0,75, maka kategorisasi operasional mungkin perlu

dirumuskan lebih spesifik lagi. Artinya kategorisasi yang dibuat belum

mencapai tingkat keterandalan atau keterpercayaan (Rahmat, 2008:238).

44

Page 45: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Penyempurnaan untuk memperkuat relibilitas yaitu dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

(% observed agreement- % expected agreement)Pi = (1- % expected agreement)

Keterangan :

Pi : Nilai keterhandalan (validitas)

Observed agreement : Jumlah yang disetujui oleh pengkode yaitu C.R

Expected agreement :Persetujuan yang diharapkan dalam suatu

kategorisasi, dinyatakan dalam jumlah hasil pengukuran dari proporsi

keseluruhan, yaitu proporsi dari jumlah pesan yang dikuadratkan.

45

Page 46: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

GAMBARAN FILM “ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)”

A. Data Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini)

Judul : Alangkah Lucunya (Negeri Ini)

Pemain : - Reza rahardian - Tio Pakusadewo

- Tika Bravani - Jaja Mihardja

- Asrul Dahlan - Rina Hassim

- Deddy Mizwar - Sakura Ginting

- Slamet Raharjo - Moh. Irfan Siagian.

Sutradara : Deddy Mizwar

Sutradara pendamping : Aria Kusumadewa

Produser Eksekutif : Giselawati Wiranegara

Produser : Zairin Zain

Penulis Naskah : Musfar yasin

Tahun : 2010 (April)

Genre : Drama komedi

Rumah Produksi : Citra Sinema

B. Latar Belakang Produksi Film

46

Page 47: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Beredarnya film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) (untuk

selanjutnya disebut ALNI) menandai 12 tahun kerjasama duo Deddy

Mizwar-Musfar Yasin sebagai sutradara-penulis skenario, yang sekaligus

menjadi film ke-4 dari kolaborasi mereka setelah Kiamat Sudah Dekat,

Ketika, dan Nagabonar Jadi 2.

ALNI berpusat pada satu fragmen kehidupan Muluk (Reza

Rahadian), seorang sarjana manajemen yang sejak lulus dari kampusnya

dua tahun silam masih belum mendapatkan pekerjaan. Satu ketika di

sebuah pasar yang padat, Muluk melihat seorang pencopet cilik beraksi.

Muluk mengikuti copet itu, dan membekuknya di sebuah tempat. Peristiwa

ini mengantarkan Muluk ke komunitas pencopet anak-anak dan remaja

yang bekerja untuk bos copet Bang Jarot (Tio Pakusadewo), serta lahirnya

sebuah ide unik: penerapan manajemen copet.

Dalam kerjasama ini, Muluk menjadi ”konsultan” yang

mendapatkan 10 % “management fee” dari penghasilan para copet cilik

itu. Sisa pendapatan bersih dikelola Muluk dalam bentuk tabungan dan

usaha lain yang lebih halal. Namun alih-alih hanya sebuah kerjasama

ekonomi, interaksi Muluk dengan para begundal cilik itu juga berubah

menjadi sebuah upaya meretas kondisi illiteracy (buta huruf) yang dialami

para copet. Muluk mengajak serta kawan-kawannya seperti Samsul (Asrul

Dahlan), seorang sarjana pendidikan yang juga masih menganggur dan

lebih suka menghabiskan waktunya di gardu hansip untuk bermain gaple,

serta Pipit (Tika Bravani) yang kerjaannya mengikuti kuis-kuis TV untuk

dapat hadiah, sebagai guru agama bagi anak-anak itu.

47

Page 48: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Awalnya, proses pendidikan ”indie” ala Muluk dan kawan-kawan

berjalan lancar. Para copet cilik itu pun terlihat menikmati interaksi

mereka dengan trio pendidik mereka. Tapi ayah Muluk, Pak Makbul

(Deddy Mizwar), yang merupakan sahabat Haji Rahmat (Slamet

Raharjo)/Abahnya Pipit dan Haji Sarbini (Jaja Miharja)/Calon mertua

Muluk, merasa ada sesuatu yang ”kurang beres” dengan profesi

”pengembangan sumber daya manusia” yang dijalani Muluk. Ketiganya

memaksa Pipit untuk mengantarkan mereka ke tempat komunitas copet

cilik itu.

Ending film ini menjadi klimaks yang sangat layak ditonton,

karena merupakan potret kontemporer dari kondisi bangsa Indonesia.

Gagasan awal ALNI mulai berkelebat di kepala Musfar Yasin sejak 9

tahun silam. Selain menyeimbangkan proporsi kisah sebagai sebuah cerita,

yang sesungguhnya serius, karena merupakan mimesis dari kondisi

bangsa, takaran unsur pendidikan dan hiburan yang renyah, membuat film

ini memiliki pesan moral yang sangat menyentuh bagi setiap warga

Indonesia yang masih memiliki kepedulian terhadap kondisi masyarakat

akar rumput, khususnya anak-anak dan pemuda, yang terpinggirkan dalam

sistem pembangunan Indonesia yang bertumpu pada pertumbuhan

ekonomi.

Film ini juga menandai fase baru cara kerja Deddy Mizwar yang

lebih mengoptimalkan sutradara pendamping (co-director) yang kali ini

dipercayakan kepada Aria Kusumadewa (Sutradara terbaik FFI 2009 –

Identitas).

48

Page 49: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

C. Sinopsis Film

Muluk, seorang sarjana manajemen tak pernah putus asa mencari

kerja meski selalu gagal untuk mendapatkannya. Muluk tak pernah bosan

masuk kantor/perusahaan untuk melamar dengan semangatnya, meski

keluar dengan membawah kekecewaan. Kekecewaan itu menjadi

kekesalan si Muluk ketika memergoki seorang anak remaja tanggung yang

seenaknya mencopet seorang laki-laki tua. Muluk menyergap pencopet itu

sambil mengancam akan melaporkannya kepolisi.

Akan tetapi pertemuan dengan pencopet bernama Komet itu,

ternyata membuka peluang pekerjaan bagi Muluk. Komet membawah

Muluk ke markasnya, dan berkenalan dengan bos pencopet yang bernama

Jarot. Di sana ternyata berkumpul anak-anak seusia Komet, yang kerjanya

hanya mencopet. Mereka terbagi atas tiga kelompok; copet mall, copet

pasar, copet angkot.

Karena Muluk lulusan sarjana managemen, maka Muluk memutar

otak untuk menjadikan peluang tersebut sebagai bentuk pedulinya

terhadap nasib pencopet agar mereka tidak menjadi pencopet untuk

selamaanya. Muluk menawarkan ilmu menejemen yang dikuasainya untuk

mengelola keuangan para pencopet, dan meminta imbalan 10% dari hasil

nyopet anak-anak itu. Dengan uang yang dikelolanya, Muluk membuat

program untuk mendidik para pencopet agar kelak tidak lagi mencopet.

49

Page 50: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Muluk pun meminta bantuan kepada dua rekannya yang juga

memilki nasib yang sama sebagai pengangguran, yaitu Samsul (sarjana

pendidikan) yang kerjanya cuma main gaple di pos ronda dan Pipit (juga

sarjana/D3) yang kerjanya cuma mengikuti kuis di stasiun TV yang tidak

pernah membuahkan hasil. Mereka memberikan pelajaran tentang agama,

budi pekerti, dan kewarganegaraan kepada para pencopet dengan imbalan

uang hasil 10% dari yang Muluk dapatkan dari para pencopet itu.

Ayah Muluk, Pak Makbul senang melihat anaknya sudah

mendapatkan pekerjaan. Apalagi, seperti pengakuan Muluk kepadanya,

bekerja dibagian SDM (Sumber Daya Manusia) untuk urusan pengentasan

kemiskinan. Saking senangnya, Pak Makbul memberitahukan kepada Haji

Sarbini, ayah Rahma calon besannya. Demikian juga yang dialami Haji

Rahmat, ayah Pipit, senang pula melihat anaknya sudah dapat pekerjaan

dan tidak lagi hanya mengharapkan imbalan dari kuis di TV yang tidak

jelas.

Suatu saat, Pak Makbul, Haji Sarbini dan Haji Rahmat ingin sekali

melihat tempat anak-anaknya bekerja dengan memaksa Pipit untuk bisa

mengajak mereka ketempat kerjanya bersama Muluk dan Samsul,

alangkah terkejutnya ketika mereka mengetahui bahwa anak-anaknya

selama ini telah mendapat gaji dari hasil mencopet buka dari hasil kerja di

bagian SDM yang diutarakan Muluk pada saat itu. Mereka sangat kecewa,

serta sedih dengan apa yang telah dilakukan oleh anak-anaknya selama ini,

mereka menangis di mushola tempat mereka berkumpul dengan memohon

ampun kepada Tuhan atas kesalahan yang di perbuat oleh anak-anaknya.

50

Page 51: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Akhirnya sejak kejadian itu, Muluk, Pipit dan Samsul memutuskan

untuk menghentikan pekerjaan yang sudah dilakukannya tersebut, dengan

menyerahkan sepenuhnya kepada para pencopet untuk memilih nasib

kehidupan mana yang mereka semua akan jalani, tetap menjadi pencopet

seperti dulu atau menjadi pengasong dari modal yang kini sudah ada,

untuk merubah kehidupan mereka agar lebih baik dari sebelumnya. Para

penncopet pun terbagi menjadi dua bagian yakni, ada yang tetap memilih

menjadi pencopet seperti sebelumnya, dan ada juga yang menjadi

pengasong sesuai dengan yang diharapkan oleh Muluk, Pipit dan Samsul.

D. Profil Pendukung Film

1. Sutradara

a) Deddy Mizwar

Deddy Mizwar adalah seorang aktor, sutradara, dan

produser film. Ia banyak terjun dalam perfilm-an Indonesia

baik secara langsung sebagai aktor ataupun tidak langsung

sebagai sutradara dan produser. Film-film yang ia garap banyak

bernuansa da'wah dengan pesan moral dan agama yang ringan

dan menghibur. Deddy Mizwar, lahir di Jakarta, 5 Maret 1955.

Ia pertama kali terjun ke dunia film pada 1976, dengan

membintangi film Cinta Abadi arahan sutradara Wahyu

Sihombing.

Aktor senior pemenang 4 piala Citra (untuk film) dan 2

piala Vidya (untuk sinetron) ini sudah berpengalaman membuat

51

Page 52: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

sejumlah sinetron bermuatan dakwah dari serial Pengembara,

Mat Angin sampai Lorong Waktu. Kecintaan aktor asli Betawi

ini pada dunia seni tidak terbantahkan lagi. Buktinya, selepas

sekolah, ia sempat berstatus pegawai negeri pada Dinas

Kesehatan DKI Jakarta. Namun ayah dari 2 anak ini hanya

betah 2 tahun saja sebagai pegawai, karena ia lebih gandrung

main teater. Ia bergabung di Teater Remaja Jakarta.

Selebihnya, jalan hidupnya banyak ia baktikan pada dunia seni,

lebih tepatnya seni peran.

Darah seni itu rupanya mengalir deras dari ibunya, Ny.

Sun'ah yang pernah memimpin sangar seni Betawi. Akhirnya,

ia dan ibunya kerap mengadakan kegiatan seni di kampung

sekitarnya.

Kecintaannya pada dunia teater telah mengubah jalan

hidupnya. Beranjak dewasa, sekitar tahun 1973, Deddy mulai

aktif di Teater Remaja Jakarta. Dan lewat teater inilah bakat

akting Deddy mulai terasah. Deddy pernah terpilih sebagai

Aktor Terbaik Festival Teater Remaja di Taman Ismail

Marzuki. Tidak sekedar mengandalkan bakat alam, Deddy

kemudian kuliah di LPKJ, tapi cuma dua tahun.

Memulai karier di film pada 1976, Deddy bekerja keras dan

mencurahkan kemampuan aktingnya, di berbagai film yang

dibintangi. Pertama kali main film, dalam Cinta Abadi (1976)

52

Page 53: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

yang disutradarai Wahyu Sihombing, dosennya di LPKJ, dia

langsung mendapat peran utama. Puncaknya, perannya di film

Naga Bonar kian mendekatkannya pada popularitas.

Kepiawaiannya berakting membuahkan hasil dengan meraih 4

Piala Citra sekaligus dalam FFI 1986 dan 1987 diantaranya:

Aktor Terbaik FFI dalam Arie Hanggara (1986), Pemeran

Pembantu Terbaik FFI dalam Opera Jakarta (1986), Aktor

Terbaik FFI dalam Naga Bonar (1987), dan Pemeran Pembantu

Terbaik FFI dalam Kuberikan Segalanya (1987).

Di awal tahun 90-an, karir Deddy Mizwar mencapai

puncak. Melalui kekuatan aktingnya yang mengagumkan,

popularitas ada dalam genggamannya. Meski namanya semakin

populer, Deddy merasa hampa. Di tengah rasa hampa,

pikirannya membawanya kembali pada masa kecilnya. Lahir di

Jakarta 5 Maret 1955, ia tumbuh di tengah nuansa religius etnis

Betawi. Ia terkenang suasana pengajian di surau yang tenang

dan sejuk. Jiwanya ingin kembali mencicipi suasana teduh di

masa kecil itu. Pergolakan batinnya akhirnya berakhir setelah

ia meyakini bahwa hidup ini semata-mata beribadah kepada

Allah. Sejak itu, Deddy belajar agama secara intens. Kini

segala hal harus bernilai ibadah bagi Deddy. Termasuk pada

bidang yang digelutinya yakni dunia perfilman dan sinetron.

Suami dari Giselawati ini kemudian memutuskan untuk

terjun langsung memproduksi sinetron dan film bertemakan

53

Page 54: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

religius sebagai wujud ibadahnya kepada Allah. Didirikanlah

PT Demi Gisela Citra Sinema tahun 1996. Tekadnya sudah

bulat kendati pada perkembangan berikutnya banyak rintangan

dan hambatan ditemui. Ketika itu sinetron religius Islam masih

menjadi barang langka dan kurang bisa diterima pihak stasiun

televisi. Kondisi ini tidak menyurutkan langkahnya. Maka

dibuatlah sinetron Hikayat Pengembara yang tayang di bulan

Ramadhan. Usahanya berbuah hasil. Rating sinetron ini cukup

menggembirakan. Setelah itu hampir semua stasiun televisi

menayangkan sinetron religius bulan Ramadhan. Hingga

akhirnya berbagai produksi lainnya diciptakan dari tangan

seorang Deddy wizwar serta dalam setiap kesempatan sering

juga merangkap menjadi pemain, produser dan sutradara dalam

pembuatan film lainnya.

Adapun catatan sinematografi Deddy Mizwar adalah sebagai

berikut:

Film

1) Cinta Abadi (1976)

2) Ach Yang Benerrr... (1979)

3) Bukan Impian Semusim (1982)

4) Sunan Kalijaga (1984) – Raden Mas Sahid/ Sunan Kalijaga

5) Hati yang Perawan (1984)

6) Hatiku Bukan Pualam (1985)

54

Page 55: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

7) Sunan Kalijaga & Syech Siti Jenar (1985) - Sunan Kalijaga

8) Saat-Saat Kau Berbaring Di Dadaku (1985)

9) Menumpas Teroris (1986)

10) Opera Jakarta (1986)

11) Arie Hanggara (1986)

12) Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1986)

13) Kuberikan Segalanya (1987)

14) Naga Bonar (1987) - Jenderal Naga Bonar

15) Kerikil-Kerikil Tajam (1987)

16) Cintaku di Rumah Susun (1987)

17) Bilur-Bilur Penyesalan (1987)

18) Ayahku (1987)

19) Irisan-Irisan Hati (1988)

20) Bayi Tabung (1988)

21) Putihnya Duka Kelabunya Bahagia (1989)

22) Jangan Renggut Cintaku (1990)

23) Satu Mawar Tiga Duri (1990)

24) Jual Tampang (1990)

25) Gema Kampus 66 (1991)

26) Nada dan Dakwah (1991) - KH. Murad

27) Ketika (2005)* - Tajir Saldono

28) Kiamat Sudah Dekat (2003)* - H. Romli

55

Page 56: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

29) Naga Bonar (Jadi) 2 (2007)* - Nagar Bonar

30) Ketika Cinta Bertasbih (2009) - KH. Luthfi Hakim

31) Ketika Cinta Bertasbih 2 (2009) - KH. Luthfi Hakim

32) Cinta 2 Hati (2010)

33) Bebek Belur (2010)

34) Alangkah Lucunya (Negeri Ini) (2010)*

35) Pengantin Cinta (2010)

36) Fana : The Forbidden Love (2010) - Teuku Uzman

Catatan : * juga sebagai sutradara

Sinetron

1) Hikayat Pengembara (serial TV setiap sahur pada Bulan

Ramadhan)

2) Lorong Waktu 1-6 (H. Husain)

3) Demi Masa

4) Kiamat Sudah Dekat (H. Romli)

5) Para Pencari Tuhan seri 1-4 (2007-2010) * - Bang Jack (H.

Ahmad Zakaria)

Catatan : * juga sebagai sutradara

Iklan

1) Yamaha

56

Page 57: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

2) Warta Kota

3) Antangin JRG

4) Promag

5) Air Minum Club

6) Atlas

7) Sozziz

Prestasi

Juara :

1) Pemeran Pria Terbaik FFI dalam Arie Hanggara (1986)

2) Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI dalam Opera Jakarta

(1986)

3) Pemeran Pria Terbaik FFI dalam Naga Bonar (1987)

4) Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI dalam Kuberikan

Segalanya (1987)

5) Pemeran Pembantu Pria Piala Terbaik Piala Vidia FSI

dalam Vonis Kepagian (1996)

6) Pemeran Pria Terbaik dan Sutradara Terbaik sekaligus

Sinetron Terbaik FSI dalam Mat Angin (1999)

7) Pemeran Pria Terbaik FFI dalam Naga Bonar Jadi 2 (2007)

Nominasi FFI :

1) Bukan Impian Semusim FFI 1982

57

Page 58: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

2) Sunan Kalijaga FFI 1984

3) Saat-saat Kau Berbaring Di dadaku FFI 1985

4) Kerikil-kerikil Tajam FFI 1985

5) Kejarlah Daku Kau Kutangkap FFI 1986

6) Ayahku FFI 1988

7) Putihnya Duka Kelabunya Bahagia FFI 1989

8) Dua Dari Tiga Lelaki FFI 1990

9) Jangan Renggut Cintaku FFI 1990

Penampilan lain

1) Adzan Subuh di SCTV (2010)

2) Adzan Maghrib di SCTV (khusus untuk penayangan SCTV

di wilayah Jakarta dan sekitarnya) (2010)

2. Pemeran Utama

a) Reza Rahardian

Reza Rahadian lahir di Jakarta, 5 Maret 1987, Menjadi

aktor sudah menjadi cita-cita Reza Rahadian sejak ia masih

kecil. Makanya tak heran bila ia lantas aktif berkegiatan teater,

pada saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Selain itu, anak pertama dari dua bersaudara ini juga rajin

mendaftarkan diri di berbagai ajang pemilihan model yang

58

Page 59: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

diadakan oleh sejumlah majalah remaja tingkat nasional. Jerih

payahnya tidak sia-sia. Reza berhasil menyabet juara Favorit

Top Guest majalah Aneka Yess!! Tahun 2004. Kemenangannya

tersebut semakin membulatkan tekadnya untuk mewujudkan

cita-cita masa kecilnya tersebut. Ia sering mendatangi berbagai

casting sinetron serta film. Namun, jalan yang harus ditempuh

Reza sangatlah tidak mudah. Reza harus menunggu selama satu

tahun sebelum akhirnya mendapat sebuah peran pertamanya di

sinetron produksi Rapi Film yang berjudul “Culunnya Pacarku”

ditahun 2005.

Kesempatan yang datang tersebut dimanfaatkan Reza

dengan sebaik-baiknya. Ia berusaha mengerahkan seluruh

kemampuan akting yang ia miliki. Terbukti, ia kembali

dipercaya pihak Rapi Film untuk bermain dalam sinetron

produksi mereka. Sebut saja sinetron Inikah Rasanya, Mutiara

Hati, Cinta SMU 2, ABG dan Aku Hamil.

Aktor Pengagum Deddy Mizwar ini mengaku senang

karena akhirnya cita-cita masa kecil bisa terwujud. Apalagi

karena lewat honor yang diperolehnya tersebut, ia dapat

menghidupi mama dan adik perempuan semata wayangnya

sebagai tulang punggung keluarga.

Kini, usaha keras Reza menjadi yang terbaik di dunia

hiburan mulai membuahkan hasil. Setidaknya bisa diliat

59

Page 60: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

sejumlah judul film dan sinetron yang ia bintangi. Bahkan

dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) yang sudah diadakan

beberapa kali, nama Reza Rahardian masuk dalam deretan

nominasi sebagai aktor dan pemeran pembantu terbaik berkat

akingnya dalam berbagai judul film seperti; "Emak Naik Haji”

(2009), “Perempuan Berkalung Sorban” (2009). Dan baru bisa

mewujudkan menjadi juara FFI di tahun 2010 sebagai aktor

pemeran utama terbaik dengan sebuah film berjudul “3 hati, 2

dunia, 1 cinta”. Setelah mengungguli nominasi terbanyak

sebagai aktor pemeran utama terbaik dengan judul film lainnya

yakni “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”.

Adapun catatan sinematografi Reza Rahardian adalah sebagai

berikut:

Film

1) Film Horor (2007)

2) Pulau Hantu 2 (2008)

3) Perempuan Berkalung Sorban (2009)

4) Kirun + Adul (2009)

5) Queen Bee (2009)

6) Perjaka Terakhir (2009)

7) Emak Ingin Naik Haji (2009)

60

Page 61: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

8) Hari Untuk Amanda (2010)

9) Alangkah Lucunya (Negeri Ini) (2010)

10) 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta (2010)

Sinetron

1) Inikah Rasanya

2) Culunnya Pacarku

3) Idola

4) Cinta SMU 2

5) Habibi dan Habibah

6) ABG

7) Isabella (sinetron)

8) Cewek Penakluk

Prestasi

Juara :

1) Top Guest Aneka yess!! (2004)

2) Pemeran Pria Terbaik FFI dalam 3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta

(2010)

Nominasi FFI:

1) Emak Naik Haji FFI (2009)

61

Page 62: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

2) Perempuan Berkalung Sorban FFI (2009)

3) Alangkah Lucunya (Negeri Ini) FFI (2010)

b) Ratu Tika Bravani

Wajahnya masih asing di dunia perfilman Indonesia. Film

pertamanya adalah film garapan Deddy Mizwar, alangkah

lucunya (negeri ini), ia menunjukan kualitas aktingnya di depan

para pemain senior seperti reza rahardian, Deddy Mizwar,

Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Tio Pakusadewo. Ratu Tika

Bravani, yang  kelahiran Denpasar, 17 Februari 1990 tersebut

berhasil meyakinkan para pendukung film ALNI meskipun

film itu adalah kali pertama ia berakting di dunia film. Dengan

berperan sebagai Pipit yang merupakan anak dari haji Rachmat

(Slamet Raharjo), ia berhasil meyakinkan bahwa meskipun ini

film pertamanya namun ia dapat berakting dengan

mengaggumkan.

Namun kepiawaiannya dalam berakting tidak ia dapat

begitu saja, gadis yang akrab disapa Tika itu awalnya

menggeluti dunia akting lewat teater. Dan juga pernah

menggeluti beladiri Jiujitsu. Meskipun semenjak kuliah ia

meninggalkan dunia teater, bakat tersebut nampaknya tidak

bisa lepas dari dirinya. Terbukti dengan lolosnya Tika ketika

62

Page 63: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

casting untuk berakting dalam film alangkah lucunya (negeri

ini).

Tidak hanya berkat bakat aktingnya yang mampu

membawa dirinya ke dunia film, tapi karena sebelumnya ia

pernah ikut Abang None Jakarta Barat (Juara I) dan Abang

None Jakarta Pusat (Finalis) (2009). Berangkat dari ajang

tersebut, kesempatan untuk berkecimpung di dunia hiburan pun

terbuka lebar. Ia tidak menyia-nyiakannya saat ditawari casting

untuk film produksi Citra Sinema ini.

Adapun catatan sinematografi Ratu Tika Bravani adalah

sebagai berikut:

Film

1) Alangkah Lucunya (Negeri ini) (2010).

c) Asrul Dahlan

Aktor yang melejit lewat sinetron Para Pencari Tuhan ini,

memulai bakat teaternya karena sering nongkrong di teater

Taman Ismail Marzuki yang tidak sengaja di ajak oleh

saudaranya. Awalnya Asrul adalah penggila sepak bola,

terbukti pria kelahiran Sumatera, 15 Februari 1971 ini pernah

menjadi pemain di inti di PSMS junior Medan Sumatera Utara

saat duduk di Sekolah Menengah Pertama, tapi sayang baru dua

63

Page 64: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

bulan berjalan menjadi pemain sepak bola, dia harus pindah

kejakarta untuk mengikuti keinginan orang tuanya.

Dari sinilah Asrul pindah ketertarikan dari pemain bola ke

dunia seni peran, yang akhirnya memutuskan untuk menimba

ilmu seni di Institut Kesenian Jakarta. Terbukti dia dapat

mengawali karirnya sebagai pemain figuran dalam sinetron

yang di produseri oleh Deddy Mizwar, yang akhirnya

membuka jalan untuk Asrul terjun ke barbagai judul film

lainnya.

Adapun catatan sinematografi Asrul Dahlan adalah sebagai

berikut:

Film

1) Doa Yang Mengancam (2008)

2) King (2009)

3) Alangkah Lucunya (Negeri Ini) (2010)

4) Tanah Air Beta (2010)

5) Jakarta Magrib (2011)

Sinetron

1) Lorong Waktu

2) Para Pencari Tuhan 1-4

64

Page 65: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Review Data Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini)

Berikut ini penulis menyajikan ulasan per-scene dari film

“Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” disertai review tiap scene. Untuk lebih

jelasnya, data penulis disajikan dalam bentuk tabel dengan ulasan yang

memudahkan untuk di telaah.

Review per-scene film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”

Scene Waktu Review

Disc 01 “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”

Into 00:00 - 00:09 Opening title

1 00:10 – 01:39 Perjalanan Muluk

memulai aktifitas untuk

mencari pekerjaan hingga

sampai di sebuh pasar

tumpah (sambil

mengamati berbagai

aktifitas pedagang dan

aktifitas orang lainnya)

2 01:40 – 03:21 Pengamatan Muluk

kepada aktifitas para

65

Page 66: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

mencopet yang sedang

beraksi diipasar tersebut

(hingga bertemunya

Muluk dengan pencopet

bernama Komet)

3 03:22 – 04:21 Muluk melamar pekerjaan

di perusahaan yang sedang

bangkrut (dialog tentang

menejement dengan

pimpinan perusahaan)

4 04:22 – 04:42 Perdebatan 2 sahabat H.

Makbul dan H. Sarbini

tentang arti penting

pendidikan serta Muluk

yang masih belum bekerja

(di Musholla)

5 04:43 – 05:03 Aktifitas Muluk mencari

pekerjaan di PJTKI tapi

tetap belum mendapatkan

hasil

6 05:04 – 05:33 Perdebatan H. Makbul dan

H. Sarbini mengenai

66

Page 67: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Muluk (di Musholla)

7 05:34 – 05:50 Perjalanan Muluk

menghampiri info

lowongan kerja di koran

yang ternyata

perusahaannya sudah

pindah ke Vietnam

8 05:51 – 06:08 Melanjutkan perdebatan di

luar Musholla (2 sahabat

H. Sarbini&Makbul)

9 06:09 – 07:29 Aktifitas warga yang

sedang berebut

mendapatkan sembako

gratis (serta perdebatan

pentingnya pendidikan

dari 2 sahabat yang masih

berlanjut)

10 07:30 – 08:26 Perjalanan pulang 3

sahabat dari Musholla dan

masih diselingi perdebatan

ringan mengenai Muluk

dan Pendidikan

11 07:27 – 09:03 Perbincangan antara H.

67

Page 68: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Makbul dan Muluk

mengenai rencana Muluk

untuk berternak cacing

12 09:04 – 10:14 Muluk memintak pendapat

kepada H. Rahmat tentang

rencananya untuk

berternak cacing (Pipit

memberikan saran untuk

berternak jangkrik)

13 10:15 – 10:51 Kunjungan Muluk

kerumah calon mertuanya

(H. Sarbini)

14 10:52 – 11:29 Gambaran aktifitas Pipit

yang juga pengangguran

putri H. Rahmat setiap

hari (mengikuti berbagai

undian dan kuis yang

diadakan oleh berbagai

produk di media)

15 11:30 – 11:51 Muluk memulai

aktifitasnya lagi untuk

mencari kerja (bertemu

temannya Samsul sarjana

68

Page 69: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

pendidikan yang juga

pengangguran)

16 11:52 – 13:14 Aktifitas Muluk berusaha

mencari kerja &

bertemunya Muluk dengan

Komet sang pencopet cilik

di warung makan

17 13:15 – 14:01 Perbincangan H. Sarbini

& H. Makbul tentang

tawaran untuk si Muluk

agar berdagang dengan

anaknya

18 14:02 – 16:07 Berkunjungnya Muluk ke

markas para pencopet

tinggal bersama komet,

dan bertemu dengan bang

Jarot (sang pimpinan)

untuk melakukan

penawaran kerjasama

19 16:08 – 17:27 Aktifitas Pipiit mengikuti

acara kuis yang diadakan

di televisi tetapi tidak

69

Page 70: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

pernah mendapatkan hasil

20 17:28 – 18:41 Penjelasan tawaran

kerjasama Muluk untuk

mengelolah keuangan para

pencopet dengan imbalan

10% dari hasil mencopet

(bersama bang Jarot dan

seluruh pencopet)

21 18:42 – 19:04 Perbincangan ringan para

pencopet mengenai bentuk

kerjasama yang

ditawarkan Muluk

( gambaran pro & kontra

mengenai keputusan bang

Jarot untuk menerima

kerjasama tersebut)

22 19:05 – 20:48 Perbincangan Muluk dan

H. Makbul mengenai

Muluk yang telah

mendapatkan pekerjaan

sebagai staf bagian

pengentasan kemiskinan

di pengembangan SDM

70

Page 71: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

(yang pada intinya Muluk

belum berkata jujur

tentang kerjasamanya

bersama para pencopet)

23 20:49 – 22:06 Niatan H. Makbul untuk

memberitahu kepada H.

Sarbini sahabatnya tentang

berita bahagia, si Muluk

telah mendapatkan

pekerjaan (batal karena H.

Sarbini sedang ada tamu si

Jupri calon anggota DPR

yang ingin melamar

Rahma)

24 22:07 – 26:53 Pengenalan si Muluk

dengan para anggota

pencopet satu persatu dan

pengarahan serta

penjelasan proyek

kerjasama yang akan

dilakukan bersama dengan

dia

25 26:54 – 28:27 Aktifitas masing-masing

71

Page 72: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

kelompok pencopet di

wilayah yang telah

ditentukkan (copet mall,

pasar, dan angkot)

26 28:28 – 30:59 Penghitungan hasil nyopet

hari ini dan setoran hasil

nyopet kepada pengelolah

keuangan (dari sini Muluk

mula tahu bahwa tak

seorang pun dari para

pencopet ini yang bisa

baca tulis)

27 31:00 – 32:07 Aktifitas para pencopet di

markas pada malam hari

serta pengumuman dari

bang Jarot untuk selalu

waspada dan hati-hati

dengan Muluk agar tidak

ditipu

28 32:08 – 33:12 Aktifitas harian para

pencopet seperti biasa

(copet mall, pasar, dan

angkot) serta proses

72

Page 73: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

penyetoran uang hasil

nyopet hari itu kepada

pengelolah keuangan si

Muluk

29 33:13 – 33:28 Pak H. Mabrur menyuruh

Muluk mengantarkan

sedikit kue yang di bawah

Muluk sepulang dari

tempat kerja kepada H.

Sarbini sahabatnya (agar

dia bisa membuktikan

bahwa pendidikan yang

selalu didebatkan mereka

berdua sifatnya penting)

30 33:29 – 33:57 Kunjungan Muluk ke

rumah calon mertuanya H.

Sarbini serta bincang-

bincang ringan mengenai

pekerjaannya saat ini

31 33:58 – 34:29 Aktifitas harian para

pencopet dan setoran

kepada Muluk

32 34:30 – 35:22 Kunjungan Muluk Ke H.

73

Page 74: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Rahmat sahabat ayahnya

untuk bersilaturrohmi

(bincang-bincang masalah

pekerjaan Muluk)

33 35:23 – 38:27 Aktifitas di markas

pencopet serta tawaran

dan penjelasan Muluk

kepada para pencopet

untuk memulai hidup baru

mereka yakni menjadi

pengasong (tetapi para

pencopet masih belum

mau mennjadi pengasong)

34 38:28 – 40:47 Muluk menjelaskan

niatnya untuk menjadikan

sebagian dari para

pencopet sebagai

pengasong dan

memberikan pendidikan

kepada mereka disela-sela

aktifitas yang dijalani,

kepada bos para pencopet

itu (bang Jarot)

74

Page 75: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

35 40:48 – 41:32 Muluk menawarkkan

pekerjaan kepada

sahabatnya Samsul

pengangguran sarjana

pendidikan untuk ikut

bekerjasama dengan

proyek yang dijalaninya

saat ini

36 41:33 – 46:47 Pengenalan bang Samsul

kepada para pencopet

untuk menjadi pengajar di

kelas bebas untuk

mengenal pendidikan bagi

para pencopet agar mereka

dapat menjadi orang yang

lebih baik

37 46:48 – 47:31 Kunjungan Muluk ke

rumah calon mertua H.

Sarbini (ngobrol tentang

kapan Muluk akan segera

melamar Rahma anaknya)

38 47:32 – 48:03 Protesnya Glan pimpinan

copet mall kepada bang

75

Page 76: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Jarot mengenai rencana

Muluk untuk mengadakan

kelas bebas untuk

pendidikan para pencopet

tetapi bang Jarot tidak

menyetujuinya

Scene Waktu Review

Disc 02 “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”

39 00:00 – 00:19 Lanjutan dari scene di disc

2 tentang protesnya Glan

atas rencana Muluk

mengadakan kelas bebas

untuk pendidikan

pencopet

40 00:20 – 01:38 Hari pertama bang Samsul

mengajar di kelas bebas

untuk pendidikan para

pencopet yang

mempunyai kendala

teentang cara menulis

abjad

76

Page 77: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

41 01:39 – 02:01 Curhatnya Samsul kepada

Muluk tentang hari

pertama mengajar anak-

anak pencopet yang tidak

tahu aturan

42 02:02 – 03:10 Samsul Mengajar hari

berikutnya di kelas para

pencopet tentang abjad

huruf A

43 03:11 – 03:54 Perbincangan Muluk

dengan H. Rahmat untuk

bisa mengajak Pipit

anaknya dapat bekerja

dengan Muluk (lokasi

Musholla setelah sholat)

44 03:55 – 08:56 Perjalanan dan hari

pertama Pipit diajak

Muluk untuk ikut bekerja

dengan dia di markas para

pencopet, serta perkenalan

Pipit dengan para

pencopet sebagai guru

agama yang akan

77

Page 78: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

mengajar di kelas bebas

45 08:57 – 09:27 Scene perjalan Pipit dan

Muluk pulang disertai

dialog tentang honor yang

didapatkan dari hasil

nyopet

46 09:28 – 09:38 Aktifitas hari pertama

Pipit masuk kelas bebas

yakni mengajar kalimat

syahadad kepada para

pencopet

47 09:39 – 11:10 Memulai kegiatan mandi

agar selalu bersih dan

membiasakan para

pencopet untuk mandi

setiap hari (rangkaian

kegiatan pengajaran Pipit

tentang ilmu agama

mengenai kebersihan)

48 11:11 – 13:13 Berbagai kegiatan belajar

mengajar yang diadakan

di kelas bebas para

pencopet (dari mulai

78

Page 79: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

berhitung, mengenal

sholat, mengenal gedung-

gedung DPR dll)

49 13:14 – 16:04 Aktifitas lain dari

rangkaian kegiatan belajar

mengajar di kelas para

pencopet yakni praktikum

sholat berjamaah,

permainan (out bound),

upacara bendera dll.

50 16:05 – 16:57 Rumah H. Sarbini calon

mertua Muluk yang

kedatangan tamu si Jupri

calon anggota DPR yang

juga suka dengan Rahma

(anak H. Sarbini)

51 16:58 – 17:54 Pipit panik karena

abahnya dan H. Makbul

(ayah Muluk) mau ikut ke

tempat mereka bekerja

saat ini yakni markas para

pencopet

52 17:55 – 18:58 Samsul dan Muluk

79

Page 80: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

mengadakan acara

peresmian pengalihan

profesi dari pencopet ke

profesi pengasong

53 18:59 – 20:03 Perjalanan Pipit dan

rombongan ayahnya

ketempat markas para

pencopet untuk

mengetahui aktifitas

mereka

54 20:04 – 29:57 Peresmian pemindahan

profesi yang dihadiri oleh

orang tua Pipit dan Muluk

membuat suasana serba

salah, dan akhirnya

mereka mengetahui bahwa

anak-anaknya selama ini

bekerja mendapatkan upah

dari hasil mencopet yang

mereka berinama

pemberdayaan SDM

55 29:58 – 30:43 Perjalanan pulang ayah

mereka (Muluk & Pipit)

80

Page 81: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

sambil membicarakan

anak-anak mereka yang

mendapatkan upah dari

hasil mencopet tersebut

56 30:45 – 34:10 Suasana di rumah Pipit

dan Muluk setelah

kejadian tadi pagi yakni

mengertinya ayah mereka

dengan pekerjaan yang

dilakukan anak-anaknya

(perasaan bersalah

membimbing anak-

anaknya)

57 34:11 – 35:43 Muluk dan Pipit sedih atas

apa yang telah mereka

lakukan terhadap ayahnya

saat ini (serta bang Samsul

yang terus berkeinginan

untuk mengajar di tempat

para pencopet karena dia

tak mau lagi menjadi

pengangguran seperti

dulu)

81

Page 82: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

58 35:44 – 36:49 Suasana kesedihan ayah

mereka yang ditumpahkan

dengan berdoa di

musholla tempat ngumpul

untuk berdoa

bersama(serta kesedihan

Muluk & Pipit saat

melihat ayah mereka

menangis karena

perbuatan mereka)

59 36:50 – 38:59 Suasana perdebatan

Samsul dan 2 sahabatnya

(Muluk & Pipit) untuk

terus menjalankan

aktifitas sebagai pengajar

di kelas pencopet karena

Samsul menganggap

hidupnya sangat berarti di

situ

60 39:00 – 41:34 Kembalinya Muluk, Pipit,

dan Samsul ke markas

pencopet untuk

memutuskan pamit dari

kegiatan yang sudah

82

Page 83: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

mereka lakukan dan

menyerahkan semua

keputusan pada para

pencopet dan bang jarot

sang pimpinan copet

untuk terus melanjutkan

berbagai aktifitas yang

sudah mereka pilih,

dengan memberikan

semua hasil yang sudah

dikelolah mereka selama

ini

61 41:35 – 43:19 Kemarahan bang jarot

kepada para pencopet

karena mereka sudah

ditinggal oleh Muluk dan

tak lagi diajarkan berbagai

kegiatan yang bermanfaat

selain mencopet, dengan

memberikan kebebasan

kepada mereka untuk

memilih menjadi

pengasong atau pencopet

selamanya

83

Page 84: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

62 43:20 – 43:32 Setelah Muluk tak lagi

bekerja sebagai

pengelolah keuangan para

pencopet pak H. Makbul

ayahnya memberikan

saran agar dia belajar les

mengendarai mobil untuk

menunjang pekerjaan

yang akan dia cari setelah

ini, karena di yakini skill

ini dapat membantu

63 43:33 – 44:50 Kembalinya aktifitas yang

dijalani oleh Pipit dan

bang Samsul seperti

semula (yakni ikutan kuis

yang diadakan di TV dan

bermain gaplek di pos

ronda) serta berfikirnya

Komet untuk berkeinginan

sebagai pengasong

64 44:51 – 45:32 Jupri sebagai calon

anggota DPR

berkampanye dengan

memasang berbagai

84

Page 85: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

posternya di sudut-sudut

desa

65 45:33 – 46:23 Keputusan komet dan

teman-temannya copet

pasar sudah diambil yakni

menjadi seorang

pengasong bukan lagi

pencopet, tetapi Gland an

yang lain tetap ingin

menjadi pencopet

66 46:24 – 48:43 Aktifitas Comet sebagai

pengasong dan Glan yang

dikejar-kejar massa karena

ketahuan mencopet

67 48:48 – 51:23 Perdebatan antara Muluk

dan Satpol PP yang ingin

membelah para pengasong

(Komet dan kawan-

kawan) dan akhirnya

Muluk yang harus

bertanggungjawab karena

menyuruh mereka lari

68 51:24 – 55:16 Title closing film

85

Page 86: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Alangkah Lucunya (negeri

ini) dengan tulisan

penutup pasal 34 ayat (1)

UUD 45 dan nama-nama

kru

Dari review per-scene diatas, kita dapat memahami adegan demi adegan

yang terjadi dalam film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”, hal ini

dijadikan dasar untuk pembahasan berikutnya.

B. Uji Reliabilitas

Berikut ini penulis menyajikan keterangan dari ulasan pada tabel

hasil dari 2 koder setelah menyaksikan film “Alangkah Lucunya (Negeri

Ini)”

Pn : Peneliti

K : Koder (1 dan 2)

M : Kesepakatan dua koder

CR : Coefisien Reliability

86

Page 87: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

N1,N2 : Jumlah item yang dikoding

Rumus Holsty untuk menghitung kesepakatan dari hasil penelitian

2 koder :

2MCR =

N1 + N2

2(335)CR = 408+408 670CR = = 0,82 816

Untuk selanjutnya, nilai juga disebut OA (Observed Agreement).

Berikut untuk hasil uji dengan menggunakan rumus Scoot Pi untuk

mendapatkan nilai keterhandalan, maka dipergunakan hitungan sebagai

berikut :

Struktur kategori F X X2

Persahabatan 112 0,33 0,10

Kehormatan 114 0,34 0,11

Keharmonisan 109 0,32 0,10

Jumlah 335 EO = 0,31

(% Observed Agreement - % Expected Agreement ) Pi = (1- % Expected Agreement)

% OA - % EAPi =

1- % EA

87

Page 88: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

0,82 – 0,31Pi = 0, 69

0,51Pi = = 0,73

0, 69

Dengan demikian maka diperoleh nilai keterhandalan untuk pengamatan

diatas adalah 0,73

C. Analisis Data

Penelitian disini akan menguraikan dan menganalisis kandungan

pesan sosial dalam film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” yang telah

didokumentasi sehingga dapat diperoleh jawaban atas rumusan masalah

tersebut. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan

metode analisis isi dan unit analisis yang digunakan adalah scene dari film

“Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”. Sedangkan untuk satuan ukur peneliti

menggunakan teknik frekuensi kemunculan kesepakatan ketegori yang

telah dibuat indikator kesepakatannya dalam struktur kategori.

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis isi

dengan unit analisisnya per-scene. Satuan ukur yang digunakan dalam

penelitian ini frekuensi kemunculan kesepakatan kategori tema yang telah

ditetapkan dalam struktur kategori. Kategori dalam tulisan disini adalah

berkaitan dengan pesan sosial, yaitu persahabatan, kehormatan, dan

keharmonisan.

Analisi dilakukan dengan cara mengelompokkan kandungan pesan

sosial pada setiap scene dalam film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”

88

Page 89: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

bersama koder. Dengan perincian 68 scene yang mana dikelompokkan ke

dalam tiga kategori. Selanjutnya unit analisis tersebut dikumpulkan dalam

lembar kerja (coding sheet) bersama dua koder yang telah ditunjuk.

Pengkodingan dilakukan dengan cara menonton keseluruhan film dan

kemudian dari film tersebut dimasukan dalam kategori, guna mengetahui

kecenderungan tema.

Dari 68 scene tersebut dilakukan pengkodingan ke dalam tiga

kategori yang dungkap diatas. Dari pengkodingan antar penelliti, koder I

dan koder II yang ditentukan, didapatkan CR 0,82 atau 82% dan di

presentasikan dalam nilai keterandalan formula scott adalah sebesar 0,73

atau 73%. Berdasarkan hasil uji reabilitas tersebut dapat diketahui

kesepakatan para juri. Nilai kesepakatan yang dianggap reliabel menurut

laswell, kesepakatan para juri 70% - 80% sudah cukup handal (Ritonga,

2004:87). Maka kategori yang ditentukan yaitu persahabatan, kehormatan,

dan keharmonisan sudah memenuhi syarat relibilitas dalam penelitian.

Hasil pengkodingan kemudian dimasukkan dalam tabel induk

untuk memudahkan melaporkan hasil laporan. Dari tabel induk tersebut,

kemudian dibuat tabel frekuensi untuk mengetahui frekuensi kandungan

pesan sosial dalam film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”.

Berikut ini disajikan analisis per-scene dari tiap-tiap kategori:

a. Kategori Persahabatan

89

Page 90: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis menggunakan

analisis isi. Untuk kategori persahabatan dapat dilihat pada tabel

dibawah ini;

Kategori Persahabatan

Indikator Frekuensi Prosentase (%)

Curhat 24 43%

Solidaritas 33 57%

Total 57 100%

(Data diolah peneliti)

Dari tabel diatas dapat disimpulkan, bahwa untuk kategori

persahabatan indikattor curhat muncul 24 kali atau 44% dari 68 scene,

sedangkan indikator solidaritas muncul 33 kali atau 56% dari 68 scene

dalam keseluruhan scene yang ada di film “Alangkah Lucunya (Negeri

Ini)”.

Berikut ini penulis mengulas contoh scene yang dapat

dikategorikan terdapat persahabatan.

a) Scene 6 : Tentang perbincangan dan berdebatan ringan antara H.

sarbini dan H. Makbul mengenai Muluk dan Pendidikan yang

dialkukan mereka di dalam musholla tempat mereka berkumpul.

b) Scene 9 : Dialog H. Makkbul dan H. Sarbini di luar musholla

sambil melihat aktifitas warga.

90

Page 91: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

H. Makbul : “si mulukkan bentar lagikan jadi mantunya haji

sarbini, ya didoakan donk”.

H. Sarbini : ”ya saya doain semoga cepat dapat pekerjaan”.

c) Scene 15 : Gambaran rasa solidaritas Muluk yang diberikan kepada

Samsul sahabatnya tentang nasib Samsul yang juga lulusan S1

masih pengangguran.

d) Scene 35 : Dialog Muluk dengan Samsul mengenai penawaran

kerjasama.

Muluk : “Sul, sini sul gue punya ada proyek?”

Samsul : “Gue lagi main nie?Proyek apa’an se?”

Muluk : “Udah ayo…”

b. Kategori kehormatan

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis menggunakan

analisis isi. Untuk kategori kehormatan dapat dilihat pada tabel di

bawah ini;

Kategori kehormatan

Indikator Frekuensi Prosentase (%)

Sanjungan 28 64%

Mengabdi 16 36%

Total 44 100%

91

Page 92: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

(Data diolah peneliti)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan, bahwa untuk kategori

kehormatan indikator sanjungan muncul 28 kali atau 64% dari 68

scene, sedangkan indikator mengabdi muncul 16 kali atau 36% dari 68

scene dalam keseluruhan scene yang ada di film “Alangkah Lucunya

(Negeri Ini)“.

Berikut ini penulis mengulas contoh scene-scene yang dapat

dikategorikan terdapat kehormatan.

a) Scene 11 : Saat Muluk berkunjung kerumah H. Rahman,

mengutarakan niatnya untuk berternak cacing, dia berkata dengan

sopan terhadap orang yang jadi panutan masyarakat soal agama.

Hal ini menunjukkan kalau orang yang statusnya lebih tinggi

dihormati oleh orang yang statusnya lebih rendah.

b) Scene 22 : Dialog antar H. Makbul (ayah Muluk) dengan Muluk

soal pekerjaan yang sudah di dapatkan Muluk

H. Makbul : “Kamu sudah dapat Kerja? Terus jabatanmu apa?”

Muluk : “Sudah pak di Pengentasan kemiskinan, saya di bagian

pengembangan sumberdaya manusia”.

c) Scene 43 : Perbincangan Muluk dengan H. Rahmad, untuk

mengajak Pipiit anaknya agar bias bekerja dengan dia, Muluk

92

Page 93: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

menunjukkan sifat hormat kepada H. Rahmat sebagai sahabat

ayahnya sekaligus orang yang disegani.

c. Kategori keharmonisan

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis menggunakan

analisis isi. Untuk kategori keharmonisan dapat dilihat pada tabel di

bawah ini;

Kategori keharmonisan

Indikator Frekuensi Prosentase (%)

Simpati 26 52%

Kerjasama 24 48%

Total 50 100%

(Data diolah peneliti)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan, bahwa untuk kategori

keharmonisan indikator simpati muncul 26 kali atau 52% dari 68

scene, sedangkan indikator kerjasama muncul 24 kali atau 48% dari 68

scene dalam keseluruhan scene yang ada di film “Alangkah Lucunya

(Negeri Ini)“.

Berikut ini penulis mengulas contoh scene-scene yang dapat

dikategorikan terdapat keharmonisan.

93

Page 94: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

a) Scene 48 : Gambaran keharmonisan dapat dilihat dari bagaimana

Muluk, Samsul dan Pipit berjuang mencari solusi untuk anak-anak

pencopet agar tidak lagi menjadi pencopet. Dengan berbagai cara

seperti mengajar abjad, out bond, menyisakan uang untuk mulai

berani mmengasong dan lain-lain.

b) Scene 34 : Dialog Muluk dan Bang Jarot (Pimpinan pencopet)

untuk mennjadikan sebagian dari para pencopet mennjadi

pengasong.

c) Bang Jarot : “Saya terima kasih abang sudah mau mendidik

mereka? Apalagi untuk masa depan anak agar lebih jelas, gak

papalah pendapatan saya berkurang”

d) Scene 26 : Dialog Muluk terhadap para pencopet saat perhitungan

hasil nyopet dan Muluk baru tahu bahwa mereka tidak ada yang

bisa menulis sama sekali (rasa simpati).

Muluk : “Ada yang bisa nulis gak?”

Bang jarot : “Mereka tidak ada yang sekolah bang? jadi tidak ada

yang bisa nulis”.

94

Page 95: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat

komplek yang ada saat ini dalam penyajiannya kepada khalayak, baik dari

cara penyampaian, alur cerita, setting dan latar belakang pembuatannya.

Film memiliki ciri khas yang unik dan menarik dalam memanjakan

penikamatnya dalam setiap sentuhan yang di bawah oleh setiap adegan

yang ada dalam film tersebut, disamping itu film juga mempunyai peran

penting dalam mempengaruhi khalayak banyak baik dari segi informasi

maupun hal lain yang akan disampaikan kepada khalayak.

95

Page 96: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Film juga mempunyai peranan dalam mempengaruhi kehidupan

sosial masyarakat dari berbagai aspek kehidupan masyarakat sesuai

dengan bidikan dari sineasnya dalam memproduksi sebuah film, karena

tidak jarang sebuah film di ambil dari berbagai kehidupan nyata yang ada

di sekitar kita atau bisa juga sebuah kreatifitas khayalan masa depan yang

akan terwujud nantinya.

Dari sini film yang bertema kehiduan sosial memiliki pengaruh

yang sangat besar kepada para penikmat film untuk sebuah pesan yang

sebenarnya terkandung di dalam fim tersebut, seperti film yang telah di

teliti oleh penulis yakni film berjudul “Alangkkah Lucunya (Negeri Ini)”

yang selanjutnya di sebut ALNI yang memiliki pesan-pesan sosial sesuai

dengan tujuan dari para pembuatnya dalam hal ini sutradara Deddy

Mizwar.

Film ALNI telah di teliti oleh peneliti dengan mengambil sebuah

rumusan masalah frekuensi kemunculan pesan sosial yang terkandung

dalam film tersebut, dan sesuai dengan kategorisasi yang telah di tentukan

dan disepakati. Dari hal itu peneliti mengetahui berapa persen isi pesan

sosial yang ada dalam film ALNI tersebut yakni sebesar 73 % dari semua

scene yang telah di teliti, yang kesemuanya sangat berpengaruh dalam

penyampaian kepada khalayak penikmat film serta dalam menentukan dan

mencapai tujuan dari segi pembuatan film tersebut.

Dari peniltian ini penulis telah membuktikan berapa kandungan isi

pesan sosial dalam film ALNI yang telah di teliti bersama dua hakim yang

96

Page 97: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

di tunjuk oleh peneliti, serta penulis mendapatkan kajian-kajian yang

banyak didapatkan mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan

analisis yang dilakukan peneliti yakni berkaitan dengan analisis isi pesan

sosial dalam sebuah film selama proses penelitian ini, yang nantinya di

harapkan dapat menjadi tolak ukur dalam melanjutkan dan

mengembanngkan penelitian-penelitian berikutnya dengan latar sebuah

film.

Sehingga dari penelitian tentang sebuah film diharapkan film tak

hanya menjadi sebuah wahana hiburan semata melainkan menjadi sebuah

kajian yang menarik yang dapat dikembangkkan dalam ilmu pengetahuan

dan disiplin ilmu yang lain. Yang tentunya memiliki tujuan positif untuk

mengembangkan berbagai aspek kehidupan sosial yang di inginkan

bersama.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti, dalam hal

ini menganalisis kandungan isi pesan sosial dalam film ALNI. Peneliti

sadar akan adanya kekurangan maupun kelebihan yang ada didalamnya,

maka peneliti berharap penelitian tersebut mendapatkan sebuah kritik dan

saran yang membangun dari berbagai aspek yang lebih perkompeten di

dalamnya untuk kemajuan penelitian berikutnya.

Serta peneliti juga mengharapkan agar penelitian ini dapat terus

dikembangkan dan di lanjutkan ke aspek-aspek lainnya yang lebih

97

Page 98: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

sempurna dan menjadikan penelitian-penelitian selanjutnya sebagai acuan

dalam mengembangkan penelitian tentang ilmu pengetahuan, baik dari

segi film maupun komunikasi massa lainnya.

Yang terakhir harapannya penelitian ini dapat berguna untuk

pengembangan ilmu pengetahuan tentang bidang ilmu komunikasi di

kampus Universitas Yudharta Pasuruan agar lebih bervariasi dalam

berbagai sajian dan penelitian mahasiswa.

DAFTAR ISI

Askurifai, Baksin. 2003. Membuat Film Indie Itu Gampang. Bandung : Kataris.

Effendy, Heru. 2002. Mari Membuat Film; Panduan Menjadi Produser.

Yogyakarta: Yayasan Konfiden.

Efendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:

Citra Aditya Bakti.

Fajar, Marhaeni. 2008. Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Jakarta: Graha Ilmu.

Kriyantono, Rahmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

McQuail, Dennis. 1987. Teori Komunikasi Massa; Suatu Pengantar, Jakarta:

Erlangga.

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nuruddin. 2003. Komunikasi Massa. Malang: Cespur.

98

Page 99: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Jakarta: Homerian Pustaka

Rahmat, Jalaludin. 2002. Metodelogi Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Rahmat, Jalaludin. 2001. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sobur, Alex. 2003. Analisis Teks Media suatu Pengantar. Bandung: Rosda Karya.

Suseno, Magni. 1997. Etika Dasar Masalah Pokok Filsafat Moral. Jakarta:

Pustaka Filsafat

Soekanto, Soerjono. 1987. Sosiologi; Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Widjaja, HAW. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta.

INTERNET

http://cheerfulhome.blogdetik.com/alangkah-lucunya-negeri-ini-sinopsis-film/

http://meriam-sijagur.com/index.php/movies/531-alangkah-lucunya-negeri-ini-

review.html/.

http://www.facebook.com/notes/alangkah-lucunya-negeri-ini/behind-alangkah-

lucunya-negeri-ini/.

http://www.gbiografi.com/2012/01/biografi-deddy-mizwar.html.

http://www.gbiografi.com/2012/01/biografi-reza-rahardian.html

http://www.movietei.com/celeb-Ratu-Tika-Bravani.

http://www.21cineplex.com/star/ratu-tika-bravani,1132.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Asrul_Dahlan.html

99

Page 100: Analisis Isi Pesan Moral Film Indahnya Negeri Ini

100