Analisis Granulometri

12
1 BAB I PENDAHULUAN  I.1 Latar Belakang Analisis granulometri merupakan suatu metode yang digunakan untukmenentukan harga   harga kuartile, median diameter, koefisien sortasi ,skewnes dan kurtosis pada suatu butir batuan sedimen. Analisis ini dipakai untuk mengetahui proses dari batuan tersebut diendapkan, dari mana asalnya (sourch rock) nya,serta dimana lingkungan batuan sedimen tersebut diendapkan. Selain itu dengan menggunakan analisis Granulometri kita dapat mengetahui arus yang  berkembang dan kearah mana arah arus tersebut bekerja. I.2 Maksud Dan Tujuan Adapun acara garanulometri dalam praktikum sedimentologi ini dimaksudkan agar para praktikan dapat memisahkan frasi dai butiran pasir pada diameter tertentu.Selain itu juga bertujuan agar praktikan dapat melakukan  penelitian dan dapat menentukan harga k uartil,median diameter,keofisien sortasi,keofisien kepencengan/skewness,dan juga kurtosis dari sample batu pasir yang diambil dari lapangan. Mengetahui proses-proses sedimentasi yang bekerja membentuk sedimen /  batuan sedimen shingga dapat menafsirkan lingkungan pengendapan dari batuan sedimen tersebut. 1.3 Waktu, Lokasi dan kesampaian daerah Pengambilan sampel di lakukan pada: Waktu : 07 april 2013 Lokasi : sungai di babarsari Kesampaian daerah: perjalanan di malai dari kampus 2 IST AKPRID jam 08.00 wib dengan menggunakan motor, dengan jarak tempuh kurang lebih 10 km dalam selang waktu kurang lebih 15 menit perjalanan ke sungai babarsari.

description

gjguagugau

Transcript of Analisis Granulometri

Page 1: Analisis Granulometri

7/16/2019 Analisis Granulometri

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-granulometri 1/12

1

BAB I

PENDAHULUAN 

I.1 Latar Belakang

Analisis granulometri merupakan suatu metode yang digunakan

untukmenentukan harga  –  harga kuartile, median diameter, koefisien sortasi

,skewnes dan kurtosis pada suatu butir batuan sedimen. Analisis ini dipakai untuk 

mengetahui proses dari batuan tersebut diendapkan, dari mana asalnya (sourch

rock) nya,serta dimana lingkungan batuan sedimen tersebut diendapkan. Selain itu

dengan menggunakan analisis Granulometri kita dapat mengetahui arus yang berkembang dan kearah mana arah arus tersebut bekerja.

I.2 Maksud Dan Tujuan

Adapun acara garanulometri dalam praktikum sedimentologi ini

dimaksudkan agar para praktikan dapat memisahkan frasi dai butiran pasir pada

diameter tertentu.Selain itu juga bertujuan agar praktikan dapat melakukan

 penelitian dan dapat menentukan harga kuartil,median diameter,keofisien

sortasi,keofisien kepencengan/skewness,dan juga kurtosis dari sample batu pasir 

yang diambil dari lapangan.

Mengetahui proses-proses sedimentasi yang bekerja membentuk sedimen /

 batuan sedimen shingga dapat menafsirkan lingkungan pengendapan dari batuan

sedimen tersebut.

1.3 Waktu, Lokasi dan kesampaian daerah

Pengambilan sampel di lakukan pada:

Waktu : 07 april 2013

Lokasi : sungai di babarsari

Kesampaian daerah: perjalanan di malai dari kampus 2 IST AKPRID jam 08.00

wib dengan menggunakan motor, dengan jarak tempuh kurang lebih 10 km dalam

selang waktu kurang lebih 15 menit perjalanan ke sungai babarsari.

Page 2: Analisis Granulometri

7/16/2019 Analisis Granulometri

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-granulometri 2/12

2

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Dasar Teori

Gerakan air dan udara biasanya akan memisahkan partikel-partikel

menurut ukuran butirnya. Ukuran butir dalam sedimen atau batuan sedimen akan

mencerminkan:

1.  Resistensi batuan terhadap pelapukan, erosi dan abrasi

2.  Proses-proses sedimentasi yang meliputi pengangkatan dan pengangkutan (antara

lain dengan rolling, saltasi, traksi, sliding, suspensi)

Proses-proses itulah yang akan membentuk kenampakan tekstur dan

struktur batuan sedimen atau sedimen yang bersangkutan.

Aspek tekstur yang dapat dianalisis dengan metode Granulometri antara lain mean,

median, modus, koefisien sortasi, koefisien kepencengan, standar deviasi dan kurtosis.

Adapun batasan masing-masing pengertian tersebut di atas adalah sebagai

 berikut:

Mean merupakan harga rata-rata dari suatu kurva.

Median adalah nilai tengah dari suatu kurva.

Modus merupakan puncak maksimal penyebaran klas ukuran butir tertentu.

Sortasi adalah tingkat keseragaman ukuran butir. Sortasi dapat tercermin dari tinggi-

rendahnya atau lebar sempitnya suatu kurva. Kurva yang pendek dan lebar mencerminkan

sortasi jelek, sebaliknya kurva yang tinggi dan sempit mencerminkan sortasi baik (Gbr 1

dan 2).

Standar Deviasi merupakan nilai statistik yang mencerminkan sejauh mana klas besar 

 butir menyimpang dari harga rata- rata. Semakin kecil harga standar deviasi semakin baik 

harga sortasinya dan sebaliknya.

Skewness adalah ukuran tingkat kecondongan penyebaran besar butir (Gbr 3).

Kurtosis adalah derajat kemancungan suatu kurva yang menunjukkan harga perbandingan

antara pemilahan bagian tengah terhadap pemilahan bagian tepi kurva

Material-material yang diangkut oleh media pengangkut akan terdistribusi

menjadi berbagai macam ukuran. Distribusi ukuran butir akan dapat mencerminkan:

1.  Variasi litologi/ diameter butir yang terdapat pada source (sumber) dimana tidak mesti

 berupa batuan tetapi dapat juga berupa endapan.

Page 3: Analisis Granulometri

7/16/2019 Analisis Granulometri

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-granulometri 3/12

3

2.  Proses-proses yang berlangsung selama sedimentasi terutama yang menyangkut arah

arus, kekuatan arus, perubahan-perubahan/ variasi yang terdapat pada arus itu.

Skala ukuran butir yang sering dipakai dalam sedimentologi, antara lain :

1.  Skala Wentworth

2.  Skala Phi (Tabel 1)

Kurva distribusi normal merupakan kurva hasil pengeplotan kurva hasil

frekwensi dengan beberapa variasi dari suatu populasi yang terdiri dari klas – klas. 

Gambar 1 . Kurva Distribusi Normal 

Kurva distribusi normal juga mengandung penyebaran fraksi kasar dan halus

kearah kiri dan kanan seimbang. Semakin runcing kurva distribusi normal makin sempit

Sd-nya, sehingga semakin baik sortasinya (Gbr 1 & 2). 

Kurva Frekuensi Kumulatif  

Merupakan kurva yang digambarkan dari hasil pengeplotan penjumlahan

frekwensi-frekwensi terhadap penyebaran ukuran butir pada klas-klas tertentu.

Kurva ini dibuat dengan dua cara, yaitu:

1.  Memakai kertas probabilitas, kurvanya disebut Kurva Probabilitas (Gbr 7).

2.  Memakai kertas yang disebut S Shape, kurvanya disebut Ogive (Gbr 8 & 9).

Page 4: Analisis Granulometri

7/16/2019 Analisis Granulometri

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-granulometri 4/12

4

Gambar 2 . Kurva Komulatif dengan memakai Kertas Probabilitas

II.2 Alat Dan Bahan

Peralatan yang digunakan : 1. Sample splitter 

2. Mesin pengayak 

3. Ayakan menurut skala Nentworth

4. Tabung gelas/kantong plastik tempat sampel

5. Timbangan

6. Buku catatan

7. Kertas grafik 

8. Kalkulator 

II.3 METODE ANALISIS 

Cara melakukan percobaan ini dapat dibagi menjadi dua cara kerja, yaitu:

1.  Cara di lapangan

2.  Cara kerja di laboratorium

1.  Cara kerja di lapangan

Sebelum dilakukan kerja dilaboratorium, maka terlebih dahulu dilakukan

 pekerjaan di lapangan untuk pengambilan sampel.

Adapun cara kerjanya sebagai berikut:

  Setelah sampai di lapangan, dilakukan penentuan lintasan yang dapat mewakili

semua fasies pada lingkungan yang dianalisis. Pada lintasan inilah dilakukan

Page 5: Analisis Granulometri

7/16/2019 Analisis Granulometri

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-granulometri 5/12

5

 pengambilan sampel di beberapa tempat yang dapat mewakili ukuran butir pasir 

yang berbeda-beda. Berat sampel yang diambil untuk analisis sekitar 1 kg.

  Sampel dimasukkan ke kantong sampel dan selanjutnya diberi nomor sesuai

dengan nomor lintasan/ lokasi.

  Selain itu dilakukan pula pengukuran kedudukan dari lapisan batuan dimana

dilakukan pengambilan sampel, pengukuran slope, pengukuran jarak antara

lokasi-lokasi pengambilan sampel.

2.  Cara kerja di laboratorium

terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

a.  Sampel splitting

Untuk mendapatkan contoh pasir yang representatif dapat mewakili

seluruh fraksi butiran untuk dianalisis maka dilakukan sampel splitting, yaitu:

Sampel yang diperoleh dari lapangan dituangkan secara hati-hati ke dalam

sampel splitter secara uniform. Splitting ini dilakukan terus-menerus sampai berat

contoh untuk analisis sekitar 50 gr atau 100 gr (dalam percobaan ini digunakan

100 gr).

Cara menggunakan splitting dengan metode quatering, yaitu cara splitting

dengan menggunakan karton/kayu yang disilangkan saling tegak lurus dengan

corong. Contoh pasir dituangkan dengan hati-hati dan uniform melalui corong

yang diletakkan di atas persilangan karton, maka contoh pasir tadi akan terbagi

menjadi empat bagian sesuai dengan kwadran dari persilangan karton tersebut

sama banyak. Contoh pasir dari kw I dicampur dengan kw III atau kw II

dicampur dengan kw IV. Salah satu percampuran ini digunakan sebagai analisis.

Hasil dari splitting ini kemudian ditimbang sesuai dengan berat yang diinginkan.

 b.  Pengayakan

Sebelum pengayakan dilakukan, semua jaringan yang akan digunakan

harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran atau butir-butir yang menempel

dalam kawat saringan. Cara membersihkannya dengan menyikat memakai kuas

atau menelungkupkan saringan tersebut kemudian diketuk berkali-kali secara

merata. Saringan ditumpuk secara berurut mulai dari bawah yang terkecil skala

meshnya dengan bottom pan sebagai alasnya, kemudian ayakan yang telah

Page 6: Analisis Granulometri

7/16/2019 Analisis Granulometri

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-granulometri 6/12

6

disusun tersebut dipasang pada mesin pengaya, contoh dituangkan pada ayakan

yang teratas lalu ditutup. Mesin pengayak kemudian dijalankan.

c.  Penyusunan fraksi dan penimbangan

Pengambilan fraksi butir dilakukan mulai dari saringan terkasar sampai

yang tertampung pada bottom pan. Pengambilan fraksi dilakukan dengan

menuangkan butir-butir yang tertampung disaringan dengan menelungkupkan

saringan itu di atas lembaran kertas putih, kemudian mengetuknya secara seragam

dan menyikat saringan dengan kuas. Selanjutnya fraksi butir yang diperoleh

ditimbang dan disimpan dalam tabung gelas/ kantong plastik.

d.  Pencatatan dan pembuatan grafik 

Hasil dari penimbangan fraksi butir dicatat pada catatan dengan kolom

yang berisi, antara lain:

1.  Nomor urut

2.  Nomor mesh ayakan

3.  Diameter ayakan

4.  Ukuran butir yang tertampung

5.  Berat masing-masing fraksi

6.  Prosentase berat masing-masing fraksi terhadap seluruhnya

7.  Frekuensi kumulatif, yaitu frekuensi yang diperoleh dengan cara

menambahkan secara terus-menerus dari frekuensi yang kasar sampai yang halus.

8.  Dari hasil-hasil tersebut di atas dibuat grafik histogram dengan kertas

milimeter dan grafik kumulatif dengan kertas semi log.

Page 7: Analisis Granulometri

7/16/2019 Analisis Granulometri

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-granulometri 7/12

7

Gambar 3. Metode spliting

Tabel 1 Harga tetapan koefisien Sortasi (So) menurut Trask.

Harga Tetapan So Sortasi

0,0 - 1,0 Terpilah sangat baik 

1,0 - 2,5 Terpilah baik 

2,5 - 3,0 Normal

4,5 Terpilah buruk 

Tttf 

Gambar 3. Metode spiliting

Page 8: Analisis Granulometri

7/16/2019 Analisis Granulometri

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-granulometri 8/12

8

Tabel 4 . Harga tetapan koefisien kepencengan (Sk) menurut Friedman dan Sanders (1978).

Harga tetapan Sk Kepencengan

-1,0 - -0,3 very negative skewness

-0,3- - 0,1 negative skewness

-0,1- 0,1 nearly symetrical

0,1 - 0,3 positive skewness

0,3 - 1,0 very positive skewness

3.  Cara Perhitungan

Menurut Friedman (1978) harga-harga SO, Sk dan K dapat ditentukan

dengan dua cara, yaitu:

1. Grafis

2. Matematis/perhitungan

3.1. GRAFIS

Harga-harga Q1; Q2 ; Q3 ditentukan secara grafik yaitu dari grafik 

kumulatif, dimana:

Q1 = P25 dengan menarik harga prosentase 25 % dari grafik kumulatif.

Q2 = P50 dengan menarik harga prosentase 50 % dari grafik kumulatif.

Q3 = P75 dengan menarik harga prosentase 75 % dari grafik kumulatif.

Dengan mengetahui harga-harga Q1; Q2 dan Q3 , maka dapat kita tentukan harga-

harga:

a. Korfisien Pilah (So)

Koefisien pilah yaitu harga yang menunjukkan pemilahan dari butiran. So

dapat dihitung menggunakan rumus :

2

1

Q

QSo  

Menurut TRASK 

Bila harga: So < 2,5; pemilahan baik 

So = 2,5; pemilahan normal

Page 9: Analisis Granulometri

7/16/2019 Analisis Granulometri

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-granulometri 9/12

9

So > 2,5; pemilahan jelek 

 b.  Kepencengan (Skewness)

Skewness merupakan ukuran tentang tingkat ketidaksimetrisan suatu

kurva.

Skewness dapat ditentukan dengan persamaan :

2

31

d  M 

QQSk 

 

Bila log Sk berharga: Positif; sedimen yang bersangkutan mempunyai

 jumlah butir halus yang lebih banyak daripada jumlah butir kasar, Negatif;

sedimen yang bersangkutan mempunyai jumlah butir kasar lebih banyak daripada

 jumlah butir halus.

c.  Kurtosis

Kurtosis merupakan harga pemilahan bagian tengah terhadap pemilahan

 bagian tepi dari suatu kurva.

Kurtosis ditentukan dari persamaan :

)9010(2

31

 P  P 

QQ

Sk 

 

3.2. MATEMATIS/ PERHITUNGAN

Cara ini akan memberikan gambaran yang lebih baik daripada cara grafis,

karena dalam cara matematis semua harga ukuran butir dalam interval

diikutsertakan dalam perhitungan. Kelemahan dari cara perhitungan ini adalah

kadang-kadang ruwetnya perhitungan dalam pengolahan data. Dalam cara

matematis ini dikenal rumus-rumus statistik moment yang dipakai untuk 

mengolah hasil analisis besar butir.

100

.1

 Md  f   Moment   

100

.)(

 Md  f  

 X  Mean  

100

).(2

2

 X  Md  f   Moment   

Page 10: Analisis Granulometri

7/16/2019 Analisis Granulometri

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-granulometri 10/12

10

Standart deviasi (sorting coefisien) :

100

)( 2

 X  Md  f  

SOd   

100

).(3

3

 X  Md  f  

 Moment   

100

).( 3

 X  Md  f  SK   

100

).(4

4

 X  Md  f   Moment   

4

4

.100

).(

 X  Md  f   K 

 

Keterangan :

f = frekuensi (%) dari tiap-tiap interval

Md = harga tengah tiap interval

a.  Metode Inman

Mean =2

8416 P  P   

Standart deviasi =2

1684 P  P   

Skewness =1684

508416 2)(

 P  P 

 P  P  P 

 

Kurtosis =

1684

1684595 )(

 P  P 

 P  P  P  P 

 

 b.  Metode Inman (modified)

Skewness =595

50955 2)(

 P  P 

 P  P  P 

 

c.  Metode Folk and Ward

Page 11: Analisis Granulometri

7/16/2019 Analisis Granulometri

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-granulometri 11/12

11

Mean =3

2 845016 P  P  P   

Standart deviasi =6,64

5951684 P  P  P  P 

 

Skewness = 595

50955

1684

508416

2

2

(2

2

 P  P 

 P  P  P 

 P  P 

 P  P  P 

 

Kurtosis =

2575

595

44,2 P  P 

 P  P 

 

d. Perhitungan Moment

Moment about M :

M1 = C V1 + Xo

M2 = C²(V2  – V1²)

M3 = C³(V3  – 3V1V2 + V1³)

M4 = C4(V4  – 4V1V3 + 6V1² .V2  – 3V14)

Mean = M1 

Standart Deviasi (σ) = (M2)1/2 

Skewness (α3) = M3/σ³ 

Kurtosis (β2) = M4/σ4 

Mean cubed deviation = α3 x σ³ 

Page 12: Analisis Granulometri

7/16/2019 Analisis Granulometri

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-granulometri 12/12

12