Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger...

31

Transcript of Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger...

Page 1: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

ANALISIS

FUNDAMENTAL

KOMPREHENSIFAFK

AFK

Untuk Pemula

INVESTABOOK

Page 2: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

1

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

Analisis Fundamental

Komprehensif untuk

Pemula

Muhammad Alfisyahrin

Founder & CEO Investabook

Page 3: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

2

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................... 2

PRAKATA ........................................................................................... 4

BAB I Lima Resep Sukses Investasi Saham ala Pat Dorsey .............. 14

1. Kerjakan PR-mu! .................................................................. 14

2. Cari Economic Moat! ........................................................... 18

3. Miliki Margin of Safety! ....................................................... 20

4. Simpan untuk Jangka Waktu Lama! .................................... 22

5. Ketahui Kapan Saat yang Tepat untuk Menjual Sahammu! 24

BAB II Memahami Bahasa Investasi ................................................ 30

Model Bisnis ................................................................................ 32

1. Baca Materi dan Laporan Public Expose ......................... 34

2. Baca Profil Perusahaan di Laporan Tahunan ................... 37

3. Baca Ikhtisar Keuangan di Laporan Tahunan dan Informasi Segmen di Laporan Keuangan ................................................. 42

Laporan Keuangan ...................................................................... 48

1. Anatomi Laporan Keuangan ............................................ 50

2. Hubungan Antar-Informasi di Laporan Keuangan........... 67

3. Alat Bantu Analisis ........................................................... 80

BAB III Mencari Economic Moat di Industri yang Beragam .......... 106

Ragam Bentuk Economic Moat ................................................. 110

Tiga Langkah Mencari Economic Moat ..................................... 115

Economic Moat di Industri Utama Indonesia ............................ 124

BAB IV Menyaring Saham Potensial .............................................. 127

Page 4: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

3

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

BAB V Hati-Hati Valuasi ................................................................. 131

Jebakan Valuasi Relatif (Pricing) ............................................... 132

Jebakan Valuasi Intrinsik ........................................................... 136

BAB VI Memperkirakan Value Sebuah Bisnis ............................... 138

Arus Kas Bersih .......................................................................... 139

Waktu dan Risiko ...................................................................... 141

Memadukan Input dalam Valuasi Intrinsik ............................... 143

Identifikasi Value Driver ............................................................ 156

Mungkinkah Perusahaan Luar Biasa Dihargai Murah? ............. 158

BAB VII Peta Jalan Investor Sabar ................................................. 164

EPILOG: Jangan Mau Jadi Investor Saham Pemula Selamanya ..... 170

Page 5: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

4

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

PRAKATA

Analisis Fundamental Komprehensif (AFK) Emiten hadir

untuk investor jangka panjang yang ingin meningkatkan nilai

kekayaannya dengan cara yang aman dan berkelanjutan

melalui strategi buy and hold. Strategi ini dipopulerkan oleh

Warren Buffett dan Charlie Munger, duet investor-pebisnis

yang telah melipatgandakan kekayaannya dan rekan pemilik

saham lain melalui perusahaan konglomerasi mereka:

Berkshire Hathaway.

Bagi investor jangka panjang yang berkomitmen untuk

mengikuti jalan yang dirintis Buffett dan Munger, tidak ada

yang lebih penting dari pemahaman yang utuh dan

mendalam tentang kualitas sebuah bisnis. Bahkan, lebih

penting dari mencari supercheap stock ala Value Investing

klasik yang dirintis oleh Benjamin Graham.

Munger pernah mengatakan:

“Jika kalian memiliki sebuah bisnis dengan Return on Capital

6% dan menyimpannya selama 40 tahun, kalian tidak akan

mendapatkan imbal hasil lebih dari 6%, bahkan ketika kalian

membelinya dengan diskon yang sangat besar. Sebaliknya,

jika kalian membeli sebuah bisnis dengan Return on Capital

18% dan menyimpannya selama 20 hingga 30 tahun, kalian

akan tetap mendapatkan imbal hasil yang besar meskipun

membelinya dengan harga yang agak mahal.”

Page 6: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

5

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

Namun, bukan berarti Buffett dan Munger keluar dari filosofi

Value Investing. Menurut mereka, semua investasi cerdas

adalah Value Investing yang intinya adalah membeli sebuah

bisnis dengan harga di bawah dari potensi nilai yang bisa

diberikan oleh bisnis tersebut. Bisnis sebagus apa pun tidak

akan menjadi investasi yang baik ketika dibeli dengan harga

yang terlalu mahal dibanding nilai yang bisa diberikan oleh

bisnis tersebut.

Jadi, Buffett dan Munger selalu memulai analisisnya dari

analisis bisnis dan mengakhirinya dengan valuasi. Di antara

dua hal tersebut ada analisis kompetensi dan integritas

manajemen. Bisnis yang berkualitas baru bisa

merealisasikan potensi penciptaan nilainya jika dikelola

oleh manajemen yang kompeten dalam mengalokasikan

modal dan bisa dipercaya untuk menjalankan tugas

utamanya: menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan.

Per 22 Agustus 2019, menurut Kustodian Sentral Efek

Indonesia (KSEI), jumlah investor saham di Indonesia baru

mencapai 1 juta orang. Di antara 1 juta orang yang terdata

sebagai investor saham tersebut, hampir pasti lebih banyak

yang sebenarnya menjadi trader yang memperjualbelikan

saham dengan mengantisipasi pergerakan harga saham

dalam jangka pendek. Sudah menjadi aksioma sejak lama di

pasar modal di seluruh dunia, jumlah investor tidak mungkin

lebih banyak dibanding trader.

Namun, di antara –sebutlah- seratus sampai dua ratus ribu

orang yang berkomitmen untuk menjadi investor dan

Page 7: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

6

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

mencari peningkatan kekayaan melalui bisnis di balik

lembaran saham, bukan semata pergerakan harga saham

dalam jangka pendek, sebagian besar masih memiliki

pemahaman parsial dan menjalankan strategi investasi

“jalan pintas” yang rentan menyesatkan.

Ada dua strategi investasi “jalan pintas” yang banyak

digunakan oleh Investor Saham Pemula:

1. Beli saham bluechip dan likuid, lalu lupakan.

Saham bluechip adalah istilah untuk saham yang

memiliki kapitalisasi pasar (market cap) terbesar.

Kapitalisasi pasar adalah harga per lembar saham x

lembar saham beredar. Jadi, perusahaan yang harga

per lembar sahamnya naik, kapitalisasi pasarnya juga

akan naik. Meski ada yang berpendapat bahwa bluechip

juga punya ciri lain, seperti perusahaan menjadi market

leader di industrinya. Faktanya, tidak selalu begitu.

Kriteria mutlak dari saham bluechip adalah kapitalisasi

pasarnya.

Adapun saham yang likuid adalah saham yang ramai

diperdagangkan di bursa atau pasar saham. Saham

bluechip biasanya juga likuid.

Saham bluechip dan likuid di Indonesia biasanya

dikumpulkan dalam sebuah indeks. Ada tiga indeks yang

paling terkenal dengan kriteria yang hampir serupa,

yakni Indeks LQ45, IDX30, dan IDX80. Kriteria utama

ketiga indeks tersebut sama: kapitalisasi pasar yang

Page 8: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

7

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

besar dan frekuensi perdagangan yang tinggi.

Ada anggapan bahwa dengan membeli salah satu atau

beberapa saham yang berada di indeks tersebut, maka

seorang investor tidak perlu mempelajari terlalu dalam

bisnis sebuah perusahaan dan tidak perlu memantau

secara rutin perkembangan bisnisnya. Pasti aman! Pasti

cuan!

Padahal, penghuni ketiga indeks itu saja dievaluasi

setiap tiga bulan. Ada yang dibuang dan ada yang

dimasukkan. Bagaimana jika ternyata saham yang kamu

beli karena menjadi penghuni salah satu indeks

tersebut, lalu tiga bulan kemudian keluar dari indeks

tanpa kamu ketahui? Harga sahamnya terus turun

karena siklus bisnisnya sedang berganti dari boom

(kejayaan) ke bust (kemerosotan). Pikirkan kembali jika

kamu masih menjalankan strategi “jalan pintas” yang

satu ini.

Lebih dari itu, kamu juga harus tahu kalau perusahaan

di balik sekumpulan saham bluechip itu beroperasi di

industri dan punya model bisnis yang beragam.

Peluang, tantangan, dan risiko operasi bisnisnya juga

pasti berbeda.

Risiko yang diminimalisasi dengan memiliki saham

bluechip hanyalah risiko fluktuasi harga saham dan

ketidaksesuaian kinerja harga saham dengan IHSG.

Karena kapitalisasi pasarnya besar, saham bluechip

relatif lebih susah untuk “digoreng”. Butuh puluhan

Page 9: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

8

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

atau ratusan miliar untuk sengaja mengangkat atau

menurunkan harga saham bluechip. Selain itu, karena

porsi saham bluechip cukup besar terhadap

keseluruhan pasar saham, jika memiliki saham bluechip,

pergerakan portofoliomu tidak akan terlalu jauh

berbeda dengan IHSG atau indeks acuan lainnya.

Saham yang likuid juga membatasi risiko kesulitan

untuk menjual saham tersebut nanti. Baik saham

bluechip maupun saham yang likuid sama sekali tidak

melindungimu dari risiko bisnis yang berpotensi

menggerus fundamental perusahaanmu di masa depan.

Kamu tidak akan tahu apakah saham bluechip dan

likuidmu beroperasi di industri yang siklikal, model

bisnisnya ramah dengan utang berbunga, economic

moat-nya sedang eroding (terkikis), ruang

bertumbuhnya sudah minim, atau rentan terdisrupsi,

jika kamu tidak mempelajari bisnis perusahaan

tersebut secara utuh dan mendalam.

2. Beli saham undervalue yang PER dan PBV-nya rendah atau harga sahamnya sedang downtrend.

Meski murid terbaiknya, Warren Buffett, telah

mengembangkan Value Investing yang dirintis oleh

Benjamin Graham, faktanya di Indonesia masih

cukup banyak pengikut Benjamin Graham yang

berfokus untuk menemukan supercheap stock dan

tidak terlalu memperhatikan kualitas bisnis di

baliknya.

Page 10: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

9

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

Salah satu Investor Saham senior yang menjadi

panutan di Indonesia, Lo Kheng Hong yang akrab

disapa LKH, juga sebenarnya merupakan pengikut

Benjamin Graham Way, meski beliau dijuluki sebagai

Warren Buffett-nya Indonesia.

Alih-alih mencari bisnis yang bisa memberikan imbal

hasil yang besar secara berkelanjutan dengan risiko

yang minim seperti Buffett dan Munger, LKH

berfokus mencari saham yang sedang dijauhi oleh

pasar (ditandai oleh PER dan PBV yang sangat

rendah), biasanya karena membukukan rugi atau

kinerja bisnisnya sedang merosot.

Beberapa saham yang dikenal memberikan

keuntungan yang besar kepada LKH adalah United

Tractor (UNTR), Multibreeder Adirama Indonesia

(MBAI) sekarang menjadi Japfa Comfeed Indonesia

(JPFA), Indika Energy (INDY), dan Indah Kiat Pulp &

Paper (INKP). LKH tetap memegang saham-saham

tersebut, bahkan seringkali justru menambahnya

meski harganya terus turun karena pasar semakin

pesimis kepada prospek masa depan perusahaan

tersebut.

LKH baru mulai melepas saham yang dimiliki justru

ketika harganya beranjak naik dan pelaku pasar

modal lain (trader dan investor ikut-ikutan) mulai

membeli saham-saham yang dijual oleh LKH.

Page 11: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

10

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

Adanya contoh konkret sosok yang bisa sukses di

pasar modal dan sama-sama berinvestasi di pasar

saham Indonesia membuat cukup banyak investor

saham pemula yang ingin mengikuti LKH Way:

mencari saham super murah yang sedang dijauhi

pasar. Namun sayangnya, LKH dan orang-orang yang

mempopulerkannya hanya berfokus pada sisi

kemudahannya tanpa menyampaikan secara terbuka

risiko yang perlu diperhatikan dan syarat-syarat yang

harus dipenuhi oleh seorang investor jika ingin

menjalankan LKH Way.

Pertama, bisnis yang karakternya siklikal, seperti

yang selalu dipilih oleh LKH, memang bisa

memberikan keuntungan besar. Namun, hal itu

hanya akan terjadi jika kamu membeli dan

menjualnya pada saat yang tepat. Jika tidak, bukan

keuntungan besar yang akan kamu dapat, tetapi

justru kerugian yang sangat parah. Contoh paling

mudah adalah mereka yang membeli saham karena

saham tersebut dimiliki LKH, padahal di saat itu LKH

sebenarnya sedang menjualnya perlahan-lahan.

Oleh karena itu, memahami siklus dan faktor-faktor

yang mendorong pergerakan siklus sebuah bisnis

adalah hal pertama yang harus dipahami oleh

seorang investor yang ingin mengikuti LKH Way. PER

dan PBV yang rendah atau pergerakan harga saham

yang sedang menurun bisa jadi petunjuk awal, tetapi

tidak akan cukup untuk menjadi penentu keputusan

Page 12: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

11

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

beli/jual. Angka PER dan PBV serta grafik harga

saham yang sedang menurun justru bisa jadi

menyesatkan jika kamu tidak memahami faktor

pendorong di baliknya.

Kedua, memiliki saham perusahaan yang bisnisnya

siklikal berarti harus siap menghadapi risiko

volatilitas harga. Bagi investor senior yang telah

melewati beberapa resesi dan krisis ekonomi,

volatilitas dan –khususnya- penurunan harga saham

yang tajam bukanlah masalah bagi LKH. Namun, bagi

kebanyakan investor saham pemula, penurunan

harga yang tajam adalah cobaan besar. Meski secara

teknis harta mereka hanya hilang di atas kertas,

tetapi perasaan kerugian itu begitu nyata bagi

investor saham pemula. Membatasi kerugian dengan

cut loss seringkali terasa lebih realistis dibanding

terus merasa kehilangan uang setiap harinya.

AFK Emiten menawarkan pilihan saham perusahaan

yang model bisnisnya relatif sederhana, stabil, dan

mudah dipahami untuk investor saham pemula.

Pergerakan harga sahamnya pun lebih sering naik

dibanding turun karena nilai intrinsiknya juga terus

bertumbuh dan berlipat ganda (compounding).

Meskipun begitu, bukan berarti harga sahamnya saat

ini sudah overvalued. Grafik harga saham tidak

menjelaskan apa pun tentang nilai intrinsik yang

ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Valuasi adalah

proses memadukan berbagai value driver yang

Page 13: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

12

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

dianalisis satu per satu dalam AFK Emiten.

Dengan menggunakan kerangka analisis fundamental yang

dikembangkan oleh Pat Dorsey, seorang Fund Manager yang

telah berjasa membuat Morningstar menjadi salah satu

perusahaan riset pasar modal terkemuka di dunia, AFK

Emiten telah menjadi contoh nyata bagaimana filosofi dan

strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam

menganalisis saham di Indonesia.

Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling dibutuhkan

oleh Investor Saham Pemula di Indonesia saat ini adalah

mindset dan skill set yang utuh sebagai seorang investor.

Tanpa pemahaman soal model bisnis, kemampuan membaca

laporan keuangan, dan kejelian dalam memperkirakan value

sebuah perusahaan, maka AFK Emiten belum dapat

memberikan manfaat yang optimal.

Oleh karena itu, kami membuat buku Analisis Fundamental

Komprehensif untuk Pemula.

Buku ini mengambil berbagai insight penting dari berbagai

buku investasi dan menyajikannya dengan cara yang ringkas

dan mudah dipahami dengan rincian sebagai berikut:

1. The Five Rules for Successful Stock Investing (Pat

Dorsey)

a. Mindset Investor

b. Analisis Model Bisnis

c. Analisis Economic Moat

Page 14: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

13

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

d. Manajemen Portofolio

2. Financial Management Canvas (Kho Sin Hien &

Fransiska Ida Mariani)

a. Memahami Laporan Keuangan

b. Analisis Rasio Keuangan

3. Warren Buffett and the Interpretation of Financial

Statements (Mary Buffett & David Clark)

a. Analisis Economic Moat melalui Laporan

Keuangan

b. Analisis Risiko melalui Laporan

Keuangan

4. The Little Book of Valuation (Aswath

Damodaran)

a. Identifikasi Value Driver (Story)

b. Metode Discounted Cash Flow

Buku ini adalah paket komplet untuk kamu yang siap

mengalokasikan uang dan waktumu sebagai upfront

investment untuk keberhasilan investasi dalam jangka

panjang.

Page 15: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

14

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

BAB I

Lima Resep Sukses Investasi

Saham ala Pat Dorsey

Tulisan atau buku dengan judul “resep sukses” biasanya

berisi pembahasan yang terlalu normatif dan umum.

Sebaliknya, pembahasan yang mendalam tentang suatu topik

yang sebenarnya bisa disarikan menjadi resep sukses,

seringkali gagal dirumuskan oleh penulisnya dengan sajian

yang sederhana.

Itulah uniknya buku “The Five Rules for Successful Stock

Investing” yang ditulis oleh Pat Dorsey. Meski menggunakan

judul yang terkesan normatif, Dorsey berhasil menyajikan

hal-hal penting yang harus dimiliki seorang investor saham

untuk bisa sukses dengan ringkas dan tetap berbobot.

Inilah lima resep sukses investasi saham ala Pat Dorsey:

1. Kerjakan PR-mu!

Do your homework.

Do your own research.

Kata-kata seperti di atas sudah sering diucapkan untuk

mengingatkan para investor saham, khususnya yang masih

pemula, untuk tidak menelan mentah-mentah seluruh informasi

yang diberikan.

Page 16: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

15

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

Walaupun disclaimer seperti di atas terkadang justru menjadi

pelindung seorang investor yang sebenarnya punya niat

untuk mempromosikan emiten yang telah dia miliki atau

dikenal juga dengan istilah pompom.

Niat pompom itu pun bertemu dengan kemalasan para

investor saham pemula yang menginginkan hasil investasi

yang besar dengan waktu yang cepat dan usaha yang minim.

Tidak bisa! Dalam hidup ini, setiap pilihan punya konsekuensi

positif dan negatif yang harus disadari. Potensi keuntungan

yang besar, selalu diikuti dengan risiko yang juga besar.

Kemudahan pada satu sisi, pasti harus dibayar pada sisi yang

lain. Selalu ada efek samping!

Termasuk saat kamu memilih untuk menjadi investor yang

dependen atau bergantung pada pihak lain. Mari kita bahas

beberapa contohnya.

Pertama, kamu memilih untuk berinvestasi di reksadana

saham. Kamu memang tidak perlu pusing memilih saham apa

yang bagus dan bisa memberimu keuntungan.

Namun efek sampingnya, kamu harus merelakan 3% dari

imbal hasil danamu yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI)

untuk menjadi fee mereka. Terkesan kecil, tetapi bayangkan

jika imbal hasil yang MI hasilkan dari danamu ternyata hanya

10%? Kamu hanya akan mendapatkan imbal hasil 7% dari

dana yang kamu titip-kelolakan. Tidak jauh berbeda dengan

imbal hasil obligasi atau sukuk negara dengan tingkat

Page 17: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

16

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

kepastian cashflow (kupon pasti dibayar setiap bulan) yang

tinggi dan risiko yang rendah. Jadi, MI seharusnya

memberikan imbal hasil yang jauh lebih besar karena ada

banyak biaya yang akan menggerus imbal hasil tersebut.

Kedua, kamu memilih untuk berinvestasi saham secara

langsung, tetapi pilihan sahammu berdasarkan pada

rekomendasi saham yang dibuat oleh orang lain, baik yang

gratis maupun berbayar. Pekerjaanmu untuk melakukan

analisis memang menjadi semakin mudah. Tugasmu tinggal

mengambil keputusan saja, rekomendasi saham mana yang

paling cocok untuk kamu beli dan simpan.

Namun efek sampingnya, kamu jadi tidak punya pemahaman

yang utuh dan mendalam mengenai saham yang kamu beli.

Ketika harga saham yang kamu pilih karena rekomendasi dari

pihak lain itu tiba-tiba turun drastis, kemungkinan besar

kamu akan panik karena kamu tidak memahami mengapa

sahamnya tiba-tiba turun. Kamu pun akan bertanya kepada

pemberi rekomendasi, “Sebaiknya saya melakukan apa?

Tetap simpan atau cut loss?”

Bahkan, ketika harga sahammu tiba-tiba naik drastis, bisa jadi

kamu akan tetap bingung dan kembali bertanya pada

pemberi rekomendasi, “Sebaiknya saham ini saya simpan

dulu atau segera take profit?”

Kemudahan upaya dengan biaya yang lebih murah dibanding

jasa manajer investasi harus kamu bayar dengan

kebimbangan yang mungkin akan menghantuimu setiap kali

Page 18: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

17

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

pasar dibuka, apa pun yang terjadi pada saham yang kamu

beli berdasarkan rekomendasi.

Meski serial Analisis Fundamental Komprehensif (AFK)

Emiten telah berupaya untuk berfokus pada kedalaman

analisis tanpa rekomendasi yang eksplisit, tetap saja ada

sebagian kecil pembaca AFK Emiten yang langsung melompat

pada Bab Valuasi dan langsung melakukan aksi berdasarkan

pembahasan di bab terakhir tersebut.

Meski AFK Emiten ditulis untuk menjadi referensi tambahan,

pembaca yang belum memiliki mindset dan skill set yang

cukup sebagai seorang investor, tetap berpotensi menjadikan

AFK Emiten sebagai satu-satunya referensi tanpa

pembanding.

Oleh karena itu, perlu ada prekuel dari AFK Emiten, yakni AFK

untuk Pemula yang akan mengarahkan pembacanya pada

jalur yang tepat untuk menjadi investor yang lebih cerdas

dan independen.

Kerjakan PR-mu artinya kamu harus mampu memahami

bahasa investasi: bisnis dan keuangan. Bisnis adalah aset

produktif di balik lembaran saham yang kamu beli. Keuangan

adalah cara kamu menilai kondisi dan kinerja dari bisnis

tersebut.

Membeli saham sebuah perusahaan yang tidak kamu pahami

model bisnis dan laporan keuangannya seperti menikah

dengan orang asing yang berkomunikasi dengan bahasa yang

Page 19: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

18

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

tidak kamu mengerti.

Siap-siap saja untuk bingung, kesal, kaget, dan kecewa

dengan berbagai hal yang akan terjadi di masa depan.

Mengapa tidak mengenalnya pelan-pelan? PDKT dulu gitu!

Sabar~

Kerjakan dulu PR-mu!

2. Cari Economic Moat!

Pembaca AFK Emiten pasti sudah banyak yang tercerahkan

dengan istilah yang cukup asing dalam edukasi investasi

saham di Indonesia: economic moat.

Di saat banyak edukasi investasi saham di Indonesia hanya

fokus pada membeli saham di bawah nilai intrinsiknya, AFK

justru fokus untuk menganalisis kualitas bisnis dari

perusahaan yang dianalisis.

Mengapa?

Karena bisnis yang berkualitas dan berpotensi memberikan

kinerja yang konsisten dalam jangka panjang, pasti memiliki

nilai intrinsik yang berbeda dari bisnis yang biasa-biasa saja

atau kinerjanya bagus pada musim-musim tertentu saja.

Economic moat adalah keunggulan kompetitif perusahaan

yang sulit ditiru oleh pesaing sehingga perusahaan tersebut

dapat memberikan imbal hasil yang tinggi secara

Page 20: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

19

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

berkelanjutan. Mirip seperti parit yang melindungi kerajaan

dari serangan musuh pada zaman dulu.

Di mana ada gula, di situ ada semut. Perusahaan yang

terbukti mampu memberikan imbal hasil yang tinggi akan

mengundang lebih banyak persaingan. Efeknya, imbal hasil

perusahaan yang awalnya superior itu akan terus menurun.

Bisa jadi hanya memberikan imbal hasil rata-rata (reversion

to the mean) atau justru hilang karena terdisrupsi pesaing

yang lebih kuat.

Economic moat yang baik itu layaknya parit yang dalam ke

bawah (memberikan imbal hasil yang tinggi) dan

membentang lebar (bisa bertahan dalam jangka waktu

panjang).

Perusahaan yang mampu memberikan imbal hasil yang

tinggi, tetapi keunggulan kompetitifnya relatif mudah ditiru

oleh pesaing, hanya akan memiliki narrow economic moat.

Hanya ada sedikit perusahaan yang memiliki economic moat,

apalagi wide economic moat.

Jika kamu ingin memiliki sebuah saham dalam jangka

panjang, maka kamu harus mampu mengidentifikasi

economic moat seperti apa yang melindungi profitabilitas

sebuah perusahaan dan memperkirakan berapa lama

economic moat tersebut akan bertahan.

Pemahaman soal model bisnis dan persaingan dalam industri

Page 21: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

20

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

akan membantumu memahami apa saja economic moat yang

mungkin tersedia di beberapa industri utama.

3. Miliki Margin of Safety!

Sebagus apa pun bisnis sebuah perusahaan, tidak berarti

kamu layak menghargainya pada harga berapa pun. Kamu

harus tetap melakukan valuasi untuk memperkirakan berapa

nilai yang bisa diciptakan sebuah perusahaan di masa depan.

Investor, yang membedakannya dari spekulator, harus

membeli sebuah saham dengan harga di bawah nilai

intrinsiknya. Bukan sekadar yakin bahwa seseorang akan mau

membelinya dengan harga yang lebih besar di masa depan.

Selisih antara harga yang kamu bayar saat membeli sebuah

saham dengan prospek penciptaan nilai perusahaan

tersebut di masa depan adalah Margin of Safety. Semakin

besar selisihnya, semakin baik.

Margin of Safety akan memberimu perlindungan ekstra

ketika asumsi yang mendasari valuasimu ternyata terlalu

optimis sekaligus memberikan potensi keuntungan yang

lebih besar jika asumsimu ternyata tepat.

Di balik harga saham ada ekspektasi. Begitu pun dengan rasio

yang melibatkan harga pasar (market multiple) dalam

penghitungannya seperti Price to Earning Ratio (PER) dan

Price to Book Value Ratio (PBV).

Page 22: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

21

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

Ekspektasi pasar terhadap suatu perusahaan dapat terlalu

pesimis, wajar, atau terlalu optimis. Berhati-hatilah jika kamu

menggunakan market multiple dalam valuasi. Ekspektasi

pasar memang bisa salah, tetapi bisa juga benar.

Perusahaan dengan PER rendah, jangan-jangan memang

akan segera mengalami penurunan laba bersih di masa

depan karena faktor makro ekonomi dan/atau persaingan

yang semakin ketat. Misalnya perusahaan batubara dan

tekstil pada tahun 2019.

Sebaliknya, perusahaan dengan PER tinggi karena

pertumbuhan laba bersih historis yang cepat seperti CLEO

atau profitabilitas yang sangat tinggi seperti UNVR juga

belum tentu bisa mempertahankan kecepatan pertumbuhan

dan profitabilitasnya di masa depan.

Oleh karena itu, kamu memerlukan sebuah alat valuasi

bernama Discounted Cash Flow (DCF).

Dengan DCF, kamu dapat meramu hasil analisismu terkait

economic moat, prospek pertumbuhan, kondisi keuangan,

kompetensi dan integritas manajemen, serta risiko yang

menyertai sebuah bisnis ke dalam model yang akan

mengkuantifikasi cerita-cerita bisnis yang telah kamu gali.

Dengan DCF pula, kamu dapat melakukan hitung mundur

(reverse calculation) untuk membongkar asumsi-asumsi di

balik harga saham yang ditawarkan saat ini.

Page 23: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

22

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

Kamu akan lebih mudah untuk mengukur, asumsi siapa yang

lebih masuk akal? Apakah pasar sedang gila atau justru kamu

yang tidak jeli memahami nilai sebuah bisnis?

4. Simpan untuk Jangka Waktu Lama!

Salah satu keunggulan saham dibanding instrumen investasi

lain seperti properti adalah likuiditasnya. Secara umum,

seseorang yang membeli saham, tidak akan kesulitan untuk

menjual sahamnya kepada orang lain, bahkan di hari yang

sama.

Namun, dalam keunggulannya itu pula terletak risiko besar

dari saham. Karena pembentukan harganya terus menerus

berlangsung selama perdagangan dibuka, seorang pelaku

pasar modal bisa saja lupa bahwa di balik sebuah saham itu

ada bisnis riil yang beroperasi.

Dalam jangka pendek, mood para pelaku pasar modal-lah

yang menentukan naik dan turunnya harga saham. Adapun

dalam jangka panjang, pergerakan harga saham akan

mengikuti fundamental perusahaan.

Sayangnya, sebagian orang yang melakukan jual beli saham

dalam jangka waktu pendek tidak menyadari dan

menyiapkan diri untuk menghadapi risiko tersebut. Mereka

yang disebut oleh Benjamin Graham sebagai spekulator.

Mereka tidak tahu kalau sebenarnya mereka hanya

mengundi nasib di pasar modal.

Page 24: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

23

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

Meskipun begitu, mereka yang telah menyiapkan proteksi

risiko tetapi menyimpan sahamnya tidak terlalu lama, satu

sampai tiga tahun misalnya, sesungguhnya telah kehilangan

kesempatan besar untuk merasakan keajaiban dunia

kedelapan: compounding effect.

Compounding effect adalah efek peningkatan yang makin besar seiring peningkatan jangka waktu investasi karena akumulasi imbal hasil yang diinvestasikan kembali.

Jadi, jika kamu mendapatkan imbal hasil 10% per tahun

dengan pokok dana 10 juta maka pada tahun kedua, kamu

akan mendapatkan imbal hasil 1 juta yang akan membuat

pokok danamu menjadi 11 juta. Pada tahun ketiga, imbal

hasilmu menjadi 1.1 juta dan akan meningkatkan pokok

danamu menjadi 12.1 juta.

Skenario di atas hanya terjadi jika kamu menginvestasikan

kembali imbal hasil yang kamu peroleh pada instrumen yang

memberikan imbal hasil yang sama atau bahkan lebih baik.

Skenario di atas mengasumsikan kamu mendapatkan imbal

hasil yang sama setiap tahunnya.

Nah, di sinilah letak kesalahan dari edukasi mengenai

compounding effect yang membuat beberapa investor saham

pemula berpikir bahwa kalian harus “mengamankan” capital

gain pada tingkat floating profit tertentu (misalnya 25%) agar

hasil penjualannya dapat digunakan untuk memberikan

saham undervalue lain yang diharapkan akan memberikan

imbal hasil serupa.

Page 25: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

24

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

Ada dua potensi masalah dari strategi investasi seperti ini.

1. Saham yang telah “diamankan” keuntungannya

belum tentu akan kembali ke tingkat harga saat

dibeli dulu, bisa jadi justru terus naik.

2. Kamu belum tentu mendapatkan saham yang lebih

baik dibanding saham yang telah kamu jual.

Bukan hanya itu, dengan bertransaksi lebih sering, kamu juga

akan memberikan uang lebih banyak kepada sekuritas

melalui broker fee dan negara melalui pajak transaksi saham.

Dengan menyimpan saham yang bagus yang dibeli di harga yang juga bagus dalam jangka waktu lama, kamu seperti menggelindingkan bola salju dengan ongkos yang minimal.

Eits, akan tetapi, kamu harus tetap memantau

perkembangan saham yang kamu miliki, ya, minimal tiga

bulan sekali. Apalagi kalau kamu rutin menambah dana

investasimu setiap bulan, kamu juga harus beberapa kali

melihat aplikasi sekuritasmu untuk melihat apakah pasar

sudah memberikan diskon untuk saham incaranmu.

5. Ketahui Kapan Saat yang Tepat

untuk Menjual Sahammu!

Menjalankan strategi investasi buy and hold ala Buffett dan

Munger bukan berarti kamu lantas melupakan saham yang

telah kamu beli.

Page 26: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

25

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

Kamu harus tahu kapan saat yang tepat dan untuk alasan apa

kamu menjual saham yang telah kamu beli dan simpan.

Jika ternyata sahammu jelek dan asumsimu salah, mengapa

harus disimpan lama-lama?

Cut loss bukan tindakan yang haram bagi seorang investor. Walaupun seorang investor yang berhati-hati dalam melakukan analisis dan aksi beli jarang melakukan cut loss.

Cut loss yang diharamkan bagi investor jangka panjang,

menurut Pat Dorsey adalah cut loss semata-mata karena

harga sahammu turun. Begitu pun dengan taking profit yang

terburu-buru.

Seorang investor jangka panjang tidak boleh merealisasikan

keuntungannya hanya karena melihat grafik harga sahamnya

telah melonjak drastis sejak awal tahun.

Apakah berarti harga sahamnya akan segera turun? Belum

tentu. Kamu harus menggali lebih dalam mengenai prospek

fundamental perusahaan tersebut. Bagi investor, apa yang

bisa dilakukan sebuah perusahaan pada masa depan, jauh

lebih penting dari apa yang telah dilakukannya pada masa

lalu. Grafik harga saham tidak memberitahumu apa pun soal

apa yang dijanjikan oleh bisnis perusahaan tersebut pada

masa depan.

Jadi, apa dong alasan yang tepat bagi seorang investor jangka

panjang untuk menjual sahamnya?

Page 27: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

26

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

Oke, ini dia.

1. Analisis dan Asumsimu Ternyata Salah

Investor tidak boleh gengsi untuk mengoreksi

kesalahannya.

Bisa jadi, asumsimu terlalu optimis terkait prospek

fundamental perusahaan tersebut.

Bisa jadi laju pertumbuhan ternyata tidak bisa

secepat yang kamu ekspektasikan, kemampuan

perusahaan pesaing untuk merebut pangsa pasar

perusahaanmu ternyata jauh lebih kuat, atau

peluang sumber pertumbuhan baru yang ternyata

tidak sesuai harapan.

Menyimpan lama-lama saham perusahaan dengan

fundamental yang buruk adalah penerapan yang

sesat dari strategi investasi buy and hold.

2. Fundamental Perusahaanmu Memburuk

Asumsimu bisa jadi tepat pada beberapa tahun awal

setelah kamu membeli saham tersebut. Namun,

seiring waktu berjalan, ternyata situasi mulai

berubah.

Profitabilitas perusahaanmu mulai tergerus oleh

Page 28: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

27

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

persaingan yang semakin ketat, kondisi keuangan

perusahaanmu memburuk karena ekspansi yang

terlalu agresif, atau perusahaanmu mulai kesulitan

mencari peluang pertumbuhan baru yang

menjanjikan.

Cek kembali fundamental perusahaanmu. Apakah

situasi masih mungkin menjadi lebih baik? Apakah

kamu percaya manajemen bisa melakukannya?

Jika tidak, segera jual saham tersebut meskipun

dalam keadaan rugi. Batasi kerugianmu sebelum

menjadi semakin parah.

3. Harga Sahammu Sudah Naik Terlalu Jauh dari Nilai Intrinsiknya

Ingat, bukan dari harga rata-rata belimu, tetapi dari

harga wajar yang kamu perkirakan merupakan nilai

intrinsiknya.

Pasar seringkali terlalu optimis kepada sebuah

perusahaan yang memiliki kinerja bagus, baik yang

baru bagus belakangan ini atau pun yang konsisten

sejak lama kinerjanya bagus.

Manfaatkan! Namun, tetap harus berhati-hati.

Sadarilah bahwa perusahaan yang bagus itu nilai

intrinsiknya berlipat ganda. Jangan sampai terburu-

buru melepaskan wonderful company ketika

Page 29: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

28

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

harganya hanya sedikit lebih mahal dibanding

perkiraan nilai intrinsiknya.

Kecuali, jika memang pasar sudah benar-benar gila,

realisasikan saja keuntunganmu. Karena dalam

jangka panjang, harga saham biasanya akan

mendekati nilai intrinsiknya.

4. Ada Peluang Investasi yang Lebih Baik

Sebagai seorang investor, kamu harus selalu

mengupayakan alokasi modal terbaik yang bisa kamu

lakukan.

Menjual sebagian sahammu, bahkan dalam keadaan

rugi, untuk kamu belikan saham yang menurutmu

punya prospek yang lebih baik adalah hal yang

sangat wajar.

Kerugianmu bisa jadi akan tertutupi pada saham

barumu tersebut.

5. Portofoliomu Sudah Didominasi oleh Satu Saham Tertentu

Menurut Pat Dorsey, inilah alasan terbaik di antara

empat alasan lain untuk menjual saham yang kamu

miliki. Jika kamu menjual sebagian sahammu karena

porsinya sudah terlalu besar dari portofoliomu,

berarti saham pilihanmu sudah tepat.

Page 30: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

29

Dibuat oleh Investabook – Referensi Investor Independen https://investabook.com

Pat Dorsey memberikan rule of thumb, porsi satu

saham sebaiknya hanya 10-15% dari total

portofoliomu.

Meskipun begitu, batas porsi satu saham dalam

portofolio tersebut bisa jadi akan fleksibel

tergantung pada profil risiko, circle of competence,

dan besarnya dana kelolaan.

Kamu bisa memiliki satu saham dengan porsi lebih

dari 15% dari total portofoliomu jika kamu siap

menghadapi pergerakan nilai portofolio yang lebih

fluktuatif, pilihan sahammu terbatas karena kamu

hanya memiliki pemahaman mendalam pada satu

sampai dua industri saja, dan/atau dana kelolaanmu

yang belum terlalu besar (< 1 miliar rupiah).

Jika kamu telah menguasai mindset dan skill set sebagai

seorang investor, mampu memilah perusahaan luar biasa

yang memiliki wide economic moat, membelinya pada harga

diskon sebagai margin of safety-mu, menyimpannya agar

nilainya terus berlipat ganda, dan menjualnya pada saat yang

tepat, maka sukses dalam investasi saham seharusnya hanya

tinggal waktu.

Pertanyaannya, seberapa sabar kamu untuk menjalani proses

belajar ini dengan tekun dan menunggu hasilnya dengan

percaya diri?

Page 31: Analisis Fundamental Komprehensif untuk Pemula...strategi investasi ala Buffett dan Munger diterapkan dalam menganalisis saham di Indonesia. Namun, kami menyadari bahwa hal yang paling

Mau VersiLengkapnya?

Harga: Rp 450.000,-

Ebook (PDF) - 171 halaman

Ikuti langkah-langkah di bawah ini:1. Lakukan transfer a.n. PT Investabook PustakaUtama ke CIMB Niaga 860008911900. 2. Kirimkan bukti transfer melalui [email protected] atau DM InstagramInvestabook.3. Pengiriman akan dilakukan maksimal 1 harisetelah konfirmasi.

INVESTABOOK