Frenektomi Ala Anita

18
FRENEKTOMI OLEH: ANITA F HIDAYAT 160121100005 PEMBIMBING: ABEL TASMAN YUZA, drg., Sp.BM PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL 0

Transcript of Frenektomi Ala Anita

Page 1: Frenektomi Ala Anita

FRENEKTOMI

OLEH:

ANITA F HIDAYAT

160121100005

PEMBIMBING:

ABEL TASMAN YUZA, drg., Sp.BM

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALISBEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG2014

0

Page 2: Frenektomi Ala Anita

FRENEKTOMI

PENDAHULUAN

Perawatan gigi saat ini telah menjadi kebutuhan sejalan dengan kebutuhan pasien

akan estetik. Adanya diastema permanen antara gigi insisivus rahang atas dipertimbangkan

sebagai salah satu masalah estitik. Midline permanen diastema dapat disebabkan oleh

karena adanya frenulum yang abnormal.1

Frenulum juga dapat menyebabkan terganggunya kesehatan gingiva apabila

menempel terlalu dekat dengan gimgival margin, baik karena adanya gangguan

penempatan sikat gigi atau karena adanya gingival crevice oleh karena tarikan otot.1

ANATOMI OTOT FRENULUM

Frenulum adalah suatu lipatan membran mukosa yang terdiri dari otot dan serabut

jaringan ikat yang menempel dari bibir dan pipi ke mukosa alveolar, gingiva dan

periosteum.1

Knox dan Youmg mempelajari frenulum secara histologis, dan mereka menemukan

terdapat baik serabut elastik maupun serabut otot (orbicularis oris- serabut horizontal dan

oblique). Namun demikian, Henry, Levin dan Tsaknis menemukan jaringan kolagen yang

tebal dan jaringan elastik namun tidak terdapat serabut otot pada frenulum.1

ETIOLOGI

Frenulum labialis terbentuk dari sisa serabut ektolabial post eruptive yang

menghubungkan tuberkel bibir atas dan papilla palatina. Pada saat insisif sentral erupsi dan

terpisah jauh, tidak ada tulang yang dibentuk pada inferior frenulum. Celah tulang yang

berbentuk V pada dua insisif sentral dan perlekatan abnormal frenulum terbentuk.

1

Page 3: Frenektomi Ala Anita

Frenulum mandibula disebut abnormal apabila terdapat penurunan kedalaman vestibular

dan kedalaman yang tidak adekuat dari gingiva cekat.1

DIAGNOSIS

Frenulum abnormal dapat terlihat secara nyata dengan diberikannya tarikan pada

frenulum untuk melihat pergerakan ujung papila atau atau adanya jaringan yang pucat

karena iskemi. Frenulum dikatagorikan patogen ketika ukurannya sangat lebar atau tidak

ada daerah pada gingiva cekat atau pengangkatan sepanjang midline saat frenulum

dibentangkan.1

KLASIFIKASI

Perlekatan frenulum labialis oleh Pacek (1973) diklasifikasikan sebagai :1

1. Mukosal, ketika serabut frenulum melekat pada mukogingival juction.

2. Gingival, ketika serabut masuk ke dalam gingiva cekat.

3. Papillary, ketika serabut meluas hingga interdental papil.

4. Papilla penetrating, ketika serabut melintang prosesus alveolar dan meluas hingga

papila palatina.

INDIKASI

Frenulum dikatagorikan patogen dan memerlukan tindakan pengangkatan apabila :1

1. Terdapat frenulum yang tumbuh abnormal, yang menyebabkan diastema midline.

2. Terdapat perlekatan frenulum yang terlatak terlalu dekat dengan gingival margin

yang menyebabkan resesi gingiva dan terdapat gangguan oral hygiene.

3. Terdapat frenulum dengan gingiva cekat yang tidak adekuat dan terdapat

vestibulum yang dangkal.

2

Page 4: Frenektomi Ala Anita

PENATALAKSANAAN

Frenulum abnormal dapat dilakukan perawatan frenektomi dan frenotomi.

Frenectomy adalah pengangkatan frenulum secara lengkap, termasuk perlekatan pada

tulang, sementara frenotomy adalah insisi dan relokasi perlekatan frenulum.1

Frenektomi dapat dilakukan baik dengan teknik rutin memakai scalpel,

electrosurgery atau memakai laser. Teknik konvensional dengan dilakukan eksisi frenulum

menggunakan scalpel, namun demikian disertai dengan resiko operasi seperti perdarahan

dan rasa tidak nyaman pada pasien.1

Penggunaan electrosurgery dan laser makin banyak dilakukan untuk frenektomi

karena efektif, sejalan dengan keselamatan prosedur perdarahan minimal dan tidak adanya

komplikasi paska operasi. Namun diiringi juga dengan resiko terbakar.1

Saat ini telah mulai pula digunakan laser CO2 pada petalaksanaan lingual

frenektomi, dengan keuntungan durasi operasi yang singkat, prosedur lebih sederhana, rasa

sakit yang lebih ringan, dan tidak adanya jaringan parut.1

TEKNIK1

1. Teknik Konvensional

2. Miller’s technique

3. V-Y plasty

4. Z-plasty

5. Frenektomi dengan elektrokauter

TEKNIK KONVENSIONAL

Pertama kali diperkenalkan oleh Archer (1961) dan Kruger (1964). Dilakukan pada

kasus diastema midline karena frenulum abnormal untuk memastikan pengangkatan

3

Page 5: Frenektomi Ala Anita

serabut otot yang menghubungkan orbikularis oris dan papilla palatina. Teknik ini

merupakan tipe frenektomi eksisi yang meliputi jaringan interdental dan papilla palatina.1

a. Frenulum labialis2

Eksisi frenulum labialis biasanya menggunakan teknik dengan bantuan dua hemostat.

Instrumen yang digunakan diantaranya hemostat, pisau scalpel no 15, kassa, benang

jahit silk no 4-0, needle holder, gunting, pinset, dan periodontal dressing.

Teknik operasi :

- Dilakukan anastesi lokal pada daerah sekitar frenulum

- Bibir diangkat ke atas, lalu frenulum dijepit menggunakan dua hemostat, pada

superior dan inferior margin.

- Bibir lebih diangkat ke atas lalu dilakukan insisi pada frenulum di belakang

hemostat atas dan bawah.

- Jika frenulum hipertropi dan terdapat daerah yang lebar antara insisif, jaringan yang

terdapat di antara dan di belakang insisif diangkat juga.

- Dilakukan undermining pada tepi luka menggunakan gunting.

- Dilakukan penjahitan interrupted, dengan penjahitan awal pada tengah luka.

A B C

4

Page 6: Frenektomi Ala Anita

D E F

G H I

Gambar 1. Teknik frenektomi frenulum labialis konvensionala. Penarikan bibir atasb. Penjepitan frenulum batas atas dan bawah dengan hemostatc. Insisi frenulum di belakang hemostat bawahd. Insisi frenulum di belakang hemostat atase. Gambaran setelah eksisi frenulumf. Pengambilan jaringan pada interdental papil dan papila palatinag. Diseksi tepi luka dengan guntingh. Penjahitan di tengah lukai. Gambar paska operasi

b. Frenulum Lingualis2

Prosedur frenektomi pada frenulum lingualis merupakan prosedur yang sederhana

yang bisa dilakukan dengan bantuan hemostat ataupun tidak.

Teknik frenektomi dengan bantuan hemostat2

Setelah dilakukan anastesi lokal dis ekitar frenulum, lidah ditarik ke atas dan ke

belakang dengan bantuan tarikan benang jahit yang ditusukkan pada ujung lidah.

Kemudian frenulum dijepit pada pertengahan dengan hemostat lurus sejajar dengan

dasar mulut. Dilakukan pemotongan frenulum yang telah dijepit, yang pertama di

atas hemostat dilanjutkan pemotongan di bawah hemostat. Lalu dilakukan

undermining pada tepi luka dengan gunting selanjutnya dilakukan penjahitan

interrupted.

5

Page 7: Frenektomi Ala Anita

A B C

D E F

Gambar 2. Teknik frenektomi frenulum lingualis tanpa bantuan hemostata. Penjepitan frenulum dengan hemostat lurusb. Insisi frenulum. Scalpel harus selalu kontak dengan permukaan atas

hemostatc. Insisi frenulum di tepi bawah hemostat.d. Daerah operasi setelah pengangkatan frenulume. Dilakukan undermining pada tepi luka.f. Daerah operasi setelah dilakukan pejahitan.

Teknik frenektomi tanpa bantuan hemostat2

Setelah lidah ditarik dengan cara yang sama seperti di atas, dilakukan conerging

incision pada frenulum, pertama pada daerah perlekatan lingual, kemudian pada

daerah perlekatan di dasar mulut. Setelah frenulum longgar, lidah lebih ditarik ke

atas dan belakang agar frenulum yang tersisa dapat diambil. Lalu dilakukan

undermining pada tepi luka, dan dilakukan penjahitan. Harus diperhatikan

penjahitan pada dasar mulut karena adanya organ penting yaitu vena lingualis dan

duktus submandibularis.

6

Page 8: Frenektomi Ala Anita

A B C D

Gambar 3. Teknik frenektomi frenulum lingualis tanpa bantuan hemostatA. Penarikan lidah ke atas dan belakang menggunakan benang jahitB. Eksisi frenulum dengan converging incision ke arah dasar lidah.C. Dilakukan undermining pada tepi lukaD. Daerah operasi paska penjahitan

MILLER’S TECHNIQUE1

Teknik ini ditemukan oelh Miller PD pada tahun 1985. Teknik ini dimaksudkan

untuk kasus diastema paska perawatan orodontik. Waktu yang tepat untuk melakukan

tindakan ini adalah setelah pergerakan ortodontik selesai sekitar 6 minggu sebelum alat di

lepas. Hal ini dilakukan bukan hanya untuk penyembuhan dan maturasi, namun alat

ortodontik juga dipakai sebagai retainer periodontal dressing.1

Instrumen yang diperlukan adalah hemostat, scalpel no 15, kassa, benang jahit silk

no 5.0, needle holder, gunting dan periodontal dressing.1

Teknik operasi miller’s technique adalah :1

- Dilakukan anastesi lokal infiltrasi di daerah operasi dengan lidocain 2% dengan

adrenalin 1:80.000

- Dilakukan eksisi frenulum dan ekspos tulang alveolar maksila di midline

- Dilakukan insisi horisontal untuk memisahkan frenulum dari papila interdental

- Dilakukan pemindahan posisi ke lateral dari graft pedikel (split thickness), lalu

dilakukan penjahitan melewati midline

- Dipasang periodontal dressing

7

Page 9: Frenektomi Ala Anita

A B C

E F

Gambar 4. Frenektomi dengan Miller’s techniqueA. Gambaran klinis sebelum operasi

B. Dilakukan eksisi frenulumC. Dilakukan pembentukan graft pedikelD. Penjahitan graft pedikelE. Gambaran klinis 2 minggu paska operasi

Z PLASTY1

Teknik ini diindikasikan untuk frenulum yang hipertropi, dengan perlekatan

rendah, yang mana dihubungkan dengan diastema antar insisif, dan pada kasus dengan

vestibulum dangkal.1

Instrumen yang digunakan adalah scalpel no 15, kassa, pinset jaringan, benang jahit

vicryl no 5.0, needle holder, gunting dan periodontal dressing.1

Teknik operasi z plasty adalah :1

- Dilakukan anastesi lokal infiltrasi di daerah operasi dengan lidocain 2% dengan

adrenalin 1:80.000

- Dilakukan insisi pada frenulum, lalu pada kedua ujung insisi dilakukan insisi

tambahan sama panjang minimal 1 cm dengan sudut 60o-90o.

- Dilakukan diseksi jaringan submukosa dengan menggunakan pinset jaringan hingga

didapatkan jaringan yang longgar tidak menempel.

8

Page 10: Frenektomi Ala Anita

- Dilakukan double rotation pada flap.

- Flap yang dihasilkan dimobilisasi dan dipindahkan sekitar 90o untuk menutup

insisi vertikal secara horisontal

- Dilakukan penjahitan dengan vicryl 5.0, pertama melewati dasar flap lalu dilakukan

penjahitan pada seluruh tepi luka.

- Dilakukan aplikasi periodontal dressing.

A B C

D E

Gambar 5. Frenektomi dengan Z plastyA. Gambaran klinis sebelum operasiB. Insisi yang dilakukan menembus frenulumC. Insisi tambahan pada kedua ujung tepi luka hingga membentuk dua

segitigaD. Flap ditransposisi melewati midline hingga membentuk huruf ZE. Gambaran klinis 1 bulan paska operasi.

V-Y PLASTY1

Teknik V-Y Plasty digunakan untuk melebarkan daerah yang terlokalisir, seperti

frenulum yang lebar di daerah premolar.1

Instrumen yang digunakan hemostat, scalpel no 15, kassa, benang jahit silk 4.0,

needle holder, gunting dan periodontal pack.1

Teknik operasi :1

9

Page 11: Frenektomi Ala Anita

- Dilakukan anastesi lokal infiltrasi di daerah operasi dengan lidocain 2% dengan

adrenalin 1:80.000

- Dilakukan penjepitan frenulum memakai hemostat

- Dilakukan insisi berbentuk V di bawah perlekatan frenulum

- Frenulum direlokasi pada posisi apikal lalu insisi bentuk V tadi dibentuk menjadi

bentuk Y sambil dilakukan penjahitan dengan silk 4.0.

- Dilakukan aplikasi periodontal dressing

A B C

D E

Gambar 6. Frenektomi dengan V-Y PlastyA. Gambaran klinis sebelum operasiB. Frenulum di jepit menggunakan hemostatC. Dilakukan insisi frenulum dengan bentuk VD. Insisi bentuk V dijahit dalam bentuk YE. Gambaran klinis 1 bulan paska operasi

ELECTROSURGERY1

Electrosurgery dipilih untuk kasus pada pasien dengan masalah perdarahan, yang

mana dengan teknik konvensional dapat menimbulkan resiko yang lebih besar.

Electrocautery mempunyai keuntungan karena perdarahan yang minimal dan tidak

diperlukan penjahitan.1

Instrumen yang digunakan adalah unit electrocautery dengan elekroda loop dan

hemostat.1

10

Page 12: Frenektomi Ala Anita

Teknik operasi dengan electrosurgery :1

- Dilakukan anastesi lokal infiltrasi di daerah operasi dengan lidocain 2% dengan

adrenalin 1:80.000

- Dilakukan penjepitan frenulum dengan hemostat

- Dilakukan eksisi frenulum menggunakan ujung loop elektroda

A B C

D

Gambar 7. Frenektomi dengan electrosurgeryA. Gambaran klinis sebelum operasiB. Frenulum dijepit dengan hemostat lalu dilakukan eksisi dengan

loop elektrodaC. Eksisi frenulum tidak memerlukan penjahitanD. Gambaran klinis 1 bulan paska operasi

KESIMPULAN

Frenulum abnormal bisa dioperasi dengan berbagai macam modifikasi teknik.

Dengan teknik yang tepat sesuai indikasi akan didapatkan hasil yang baik, baik secara

fungsi maupun estetik.

11

Page 13: Frenektomi Ala Anita

DAFTAR PUSTAKA

1. Devishree, Gujjari SK dan Shubhashini PV. Frenectomy : A review with the reports

of surgical techniques.Journal of clinical and diagnostic research.2012.6(9).p:

1587-1592.

2. Fragiskos, FD. Oral surgery. Berlin: Springer.2007.p: 261-268.

12