Analisis Frekuensi Lte

4
Analisis frekuensi LTE di Indonesia 7.1 Standar frekuensi Berdasarkan 3GPP Spesifikasi band frekuensi LTE pada 3GPP terdapat 17 paired bands dan 8 unpaired bands yang didefinisikan saat ini dan band yang lain akan ditambahkan selama proses standarisasi. Beberapa band sekarang digunakan oleh teknologi yang lain dan LTE d berdampingan dengan teknologi yang sudah ada. Sama halnya dengan Eropa da Asia, WCDMA dikembangkan pada band baru 2600 MHz sementara kembali ke 900 HMz dimulai tahun 2007. LTE akan dimulai dengan menggunakan band baru 2600 MHz atau kembali ke 900 MHz dan 1800 MHz. Pada kasus yang baik di Eropa dengan total kediaan spectrum 56 MHz untuk operator mobile diantaranya 900 MHz, 1800 MHz, 2600 MHz FrequencyDivision Duplex (FDD) Time Division Duplex (TDD) serta pengalokasian secara bersama band baru yaitu 2600 MHz. Di USA digunakan pada spectrum 850 MHz dan 1900 MHz, frekuensi baru di 1700/2100 MHz juga digunakan pengembangan 3G. LTE akan dikembangk menggunakan band 700 dan 1700/2100 MHz dan kemudian akan dipakai kembali pada band yang sudah ada. Bandwidth yang flexible sangat diperlukan sekali untuk kelebihan bermacam macam asset spectrum , khususnya yang sudah ada narrowband 5 MHz, sementara alokasi spectrum baru sangat menguntungkan pada 20 MHz dan peningkatan data rate, seperti yang terlihat pada gambar 7.1 dan gambar 7.1 berikut ini : Ini terlihat antara mode FDD dan TDD diperlukan keuntungan yang dari ketersediaan spectrum paired dan unpaired . Keperluan ini diambil untuk menghitung spesifikasi sistem pada LTE.

Transcript of Analisis Frekuensi Lte

Analisis frekuensi LTE di Indonesia

7.1 Standar frekuensi Berdasarkan 3GPP Spesifikasi band frekuensi LTE pada 3GPP terdapat 17 paired bands dan 8 unpaired bands yang didefinisikan saat ini dan band yang lain akan ditambahkan selama proses standarisasi. Beberapa band sekarang digunakan oleh teknologi yang lain dan LTE dapat berdampingan dengan teknologi yang sudah ada. Sama halnya dengan Eropa dan Asia, WCDMA dikembangkan pada band baru 2600 MHz sementara kembali ke 900 HMz dimulai tahun 2007. LTE akan dimulai dengan menggunakan band baru 2600 MHz atau kembali ke 900 MHz dan 1800 MHz. Pada kasus yang baik di Eropa dengan total kediaan spectrum 56 MHz untuk operator mobile diantaranya 900 MHz, 1800 MHz, 2600 MHz Frequency Division Duplex (FDD) Time Division Duplex (TDD) serta pengalokasian secara bersama band baru yaitu 2600 MHz. Di USA digunakan pada spectrum 850 MHz dan 1900 MHz, frekuensi baru di 1700/2100 MHz juga digunakan pengembangan 3G. LTE akan dikembangkan menggunakan band 700 dan 1700/2100 MHz dan kemudian akan dipakai kembali pada band yang sudah ada. Bandwidth yang flexible sangat diperlukan sekali untuk kelebihan bermacammacam asset spectrum, khususnya yang sudah ada narrowband 5 MHz, sementara alokasi spectrum baru sangat menguntungkan pada 20 MHz dan peningkatan data rate, seperti yang terlihat pada gambar 7.1 dan gambar 7.1 berikut ini :

Ini terlihat antara mode FDD dan TDD diperlukan keuntungan yang maksimal dari ketersediaan spectrum paired dan unpaired. Keperluan ini diambil untuk menghitung spesifikasi sistem pada LTE.

7.2 Standar Frekuensi Berdasarkan ITU-R ITU-R World Radiocommunication Conference (WRC-07) dikerjakan pada Oktober dan November 2007 mengidentifikasikan spectrum baru untuk International Mobile Telecommunication (IMT). Band yang diidentifikasikan oleh IMT, seperti yang diilustrasikan pada gambar 7.3 target untuk mengidentifikasi low band untuk coverage dan high band untuk kapasitas. Tambahan lagi band coverage berada pada frekuensi UHF 470-806/862 MHz, yang saat ini digunakan untuk terrenterial TV broadcasting. Sub-band 790-862 MHz diidentifikasikan di Eropa l-Pasifik. Ketersediaan band tergantung pada jadwal waktu nasional dari analog ke digital TV switchover dan dapat menjadi ketersediaan yang lama dari 2012 sampai 2015 timeframe. Band yang diizinkan, misalnya tiga operator yang masing-masing berada pada 10 MHz FDD. Sub-band 698-806 MHz diidentifikasikan untuk IMT di Amerika. Di USA beberapa band telah dilelang. Band yang mengutamakan kapasitas berada pada 3,4-4,2 MHz (C-band). Total 200 MHz pada sub-band 3,4-4,2 MHz telah didentifikasikan untuk IMT di Eropa dan Asia Pasifik. Speectrum ini dapat fasilitas pengembangan bandwidth yang lebih lebar dari IMT-Advance untuk menyediakan kapasitas dan bit rate yang paling tinggi. Tambahan lagi, pada band 2,3-2,4 MHz didentifikasikan untuk IMT, tetapi band ini tidak diharapkan ketersedianny di Eropa dan Amerika. Band ini MHz telah didentifikasikan untuk IMT-2000 di China oleh WRC-2000. Sub-band 450-470 MHz diidentifikasikan untuk IMT secara global, tetapi ketersediaan ini tidak diharapkan di Eropa, Spectrum ini narrowband dengan pengembangan maksimum 2x5 MHz. ITU-R membagi 3 regional untuk mengatur frekuensi pada 4G, pembagian tersebut terbagi dalam regional Uni Eropa, Regional Amerika dan regional Asia Pasifik. Peta pembagian regional tersebut seperti yang terlihat pada gambar 7.4 berikut ini :

a. ) regional 1 Uni Eropa Implementasi digital dividend pada teknologi 4G (Mobile Broadband) dialokasikan sebesar 72 MHz dan alokasi tersebut berada pada pita 790862 MHz. Untuk salah satu negara Uni Eropa yaituu Inggris, implementasi

digital dividend pada teknologi 4G (Mobile Broadband) dialokasikan sebesar 112 MHz, terdiri dari 64 MHz dan alokasi tersebut berada pada pita 550-630 MHz (kecuali kanal 36 dan 38) dan 48 MHz dari 806-854 MHz. Di negara-negara region 1 yaitu Eropa dan Afrika, dimana wilayahnya sangat banyak perbatasan, pada tahun 2006 telah dibuat rencana penjatahan frekuensi penyiaran TV oleh ITU, yang menyulitkan jatah lebih besar untuk digital dividen. Di negara-negara Eropa tidak ada sistem radio trunking 800 MHz dan selular CDMA 850 MHz yang berbasis negara-negara di Amerika. Untuk standar berbasis Eropa, perencanaan frekuensi (band plan) untuk selular ada pada frekuensi 900 MHz (GSM dan E-GSM) dari pita frekuensi 880-915 MHz berpasangan dengan 925-960 MHz. b. Regional 2 Amerika Implementasi digital dividen pada teknologi 4g (Mobile Broadband), PPDR (Public Protection and Disaster Relief) sebesar 108 MHz, berada di pita frekuensi 698-806 MHz. Lelang frekuensi di 700 MHz dilakukan pada tahu 2007 di Amerika Serikat. Karena wilayahAmerika cukup luas, maka lebih mudah untuk band plan penyiaran digital broadcasting pada area perbatasan. Pada regulasi diregional 2 ini terdapat band plan untuk sistem radio trunking 800 MHz dan selular CDMA 850 MHz sesuai standard 3GPP2 dan tidak ada perencanaan untuk sistem GSM (900 MHz). c. Regional 3 Asia Pasifik Implementasi digital dividen pada teknologi 4g (Mobile Broadband), PPDR (Public Protection and Disaster Relief) sebesar 108 MHz, berada di pita frekuensi 698-806 MHz. Untuk penerapan tentang harmonisasi pita digital dividen UHF dan dari TV analog menjadi TV digital masih dalam pembahasan. Beberapa negara seperti Indonesia, India, Pakistan, Australia memiliki perencanaan frekuensi (band plan) campuran untuk sistem radio trunking 800 MHz dan selular 850 MHz, serta perencanaan frekuensi untuk sistem selular 900 MHz (GSM).

Sejumlah Negara dikawasan Regional 3 Asia Pasifik merencanakan untuk memanfaatkan ketersediaan teknologi Mobile Broadband (LTE/WiMax) di pita 700 MHz, sesuai dengan alokasi regional 3 mengacu pada regional 2 berdasarkan ketersediaan perangkat akibat pelelangan pita 700 MHz di Amerika Serikat. Negara-negara Asia Pasifik (kecuali Iran) tidak terkait dengan ITU Regional Allotment Plan untuk penyiaran TV UHF sebagaimana terjadi di Eropa dan Afrika.

7.3 Standar Frekuensi Berdasarkan APAC APAC mengidentifikasi alokasi frekuensi 4G pada band frekuensi 700 MHz adalah dari frekuensi 478-806 MHz. Berdasarkan keputusan ITU-R WRC07 untuk wilayah Asia-Pasific berada pada region 3 harus menggunakan range 698-806 MHz untuk Mobile broadband (LTE/WiMax).