Analisis Fisika Elektrodinamik Terhadap Fenomena Korona Pada Radiasi Sutet

download Analisis Fisika Elektrodinamik Terhadap Fenomena Korona Pada Radiasi Sutet

of 4

description

tugas resume mengenai aplikasi elektrodinamika dalam kehidupan sehari-hari.

Transcript of Analisis Fisika Elektrodinamik Terhadap Fenomena Korona Pada Radiasi Sutet

  • NAMA : WILLIAM YOHANE S

    NIM : M0211075

    ANALISIS FISIKA ELEKTRODINAMIK TERHADAP FENOMENA KORONA PADA

    RADIASI SUTET.

    Penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit ke

    gardu induk satu ke gardu induk lain memelukan

    jaringan transmisi, yang salah satunya dikenal dengan

    istilah SUTET. SUTET adalah saluran tenaga listrik

    yang menggunakan kawat telanjang (penghantar) di

    udara bertegangan 245 kV sesuai standar di bidang

    ketenagalistrikan. Di Indonesia, SUTET yang

    beroperasi sebagian besar bertegangan 500 kV.

    SUTET adalah sistem saluran kelistrikan yang

    frekuensinya sama dengan sistem kelistrikan yang

    diterima oleh konsumen, yaitu 50 Hz. Gelombang

    elektromagnetik yang dihasilkan oleh SUTET adalah gelombang elektromagnetik dalam spektrum Edy

    extremely low frequency, yang tidak termasuk kategori gelombang yang mampu mengionisasi

    ataupun memanaskan. Hal ini berbeda sekali dengan radiasi nonpengion lain seperti gelombang radio,

    microwave oven, infra merah maupun ultra violet, yang memiliki energi sangat besar.

    Fenonema SUTET merupakan fenomena radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik

    adalah kombinasi medan listrik yang berosilasi dan medan magnet yang merambat lewat ruang dan

    membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Medan listrik dan medan magnet termasuk

    radiasi non pengion. kelompok radiasi berkaitan dengan SUTET, secara teoretis adanya medan listrik

    dan medan magnet akan mempengaruhi elektron bebas di udara. Pengaruh itu menyebabkan

    pergerakan elektron makin liar dan menimbulkan ionisasi, sehingga lahirlah ion-ion dan elektron baru.

    Pada jaringan kabel tegangan tinggi dan ekstra tinggi, karena arusnya mengalir secara terus-menerus,

    sehingga ion dan elektron akan berlipat ganda, terutama jika gradien tegangannya cukup tinggi.

  • Gambar 2. Spektrum ELektromagnetik

    Radiasi nonpengion didefinisikan sebagai penyebaran atau emisi energi yang bila melalui

    suatu media dan terjadi proses penyerapan, berkas energi radiasi tersebut tidak akan mampu

    menginduksi terjadinya proses ionisasi dalam media yang bersangkutan. Istilah radiasi nonpengion

    secara fisika mengacu pada radiasi elektromagnetik dengan energi lebih kecil dari 10 eV. Radiasi

    elektromagnetik nonpengion berada pada rentang frekuensi Hz (Hertz) sampai THz (Tera Hertz).

    Demikian pula panjang gelombangnya, mulai dari panjang gelombang kecil, yaitu Hm (nan meter)

    sampai lebih dari 1000 km (kilo meter). Sedangkan energi per foton yang dihasilkan tentu saja berada

    pada rentang yang sangat lebar, mulai dari peV sampai Ev. Potensi gangguan kesehatan antara lain

    ditentukan energi per foton yang dihasilkan oleh radiasi elektromagnetik tersebut.

    Udara yang lembab karena adanya pepohonan di bawah transmisi tegangan ekstra tinggi ini

    akan lebih mempercepat terbentuknya pelipatan ion dan elektron. Akibatnya berlipatgandanya ion

    dan elektron akan menimbulkan suatu fenomena khas pada SUTET, yang dikenal dengan korona,

    berupa percikan busur cahaya, yang sering kali disertai suara mendesis dan bau khas yang disebut

    dengan bau ozone.

    Korona merupakan proses dimana arus, mungkin diteruskan, muncul dari sebuah elektrode

    berpotensial tinggi di dalam sebuah fluida yang netral, dengan mengionisasi fluida hingga

    menciptakan plasma di sekitar elektrode. Bila dua kawat sejajar yang penampangnya kecil

    dibandingkan dengan jarak antar kawat tersebut diberi tegangan, maka akan terjadi korona. Pada

    tegangan yang cukup rendah tidak terlihat apa-apa, bila tegangan dinaikkan maka akan terjadi korona

    secara bertahap. Pertama kali, kawat kelihatan bercahaya yang berwarna ungu muda, mengeluarkan

    suara berdesis (hissing) dan berbau ozon. Jika tegangan dinaikkan terus, maka karakteristik atas akan

    terlihat semakin jelas, terutama pada bagian yang kasar, runcung atau kotor serta cahaya bertambah

    besar dan terang. Bila tegangan masih terus dinaikkan akan terjadi busur api.

    Efek corona pada sistem tegangan listrik tinggi terjadi ketika arus bolak balik (AC) mengaliri

    konduktor dari sebuah saluran transmisi dengan jarak antara konduktor ke konduktor yang lain lebih

    besar dibandingkan dengan diameter konduktor itu sendiri, maka udara disekitar konduktor yang

    terdiri dari ion-ion mengalami stres dialektik.

    Ketika tegangan pada saluran transmisi tersebut masih rendah, stres dialektik yang dialami

    oleh udara disekililing konduktor tersebut tidak cukup untuk mengionisasi udara disekitar konduktor.

    Maka udara disekitar konduktor mengalami stres cukup tinggi sehingga terjadi ionasasi terhadap ion-

    ion yang dikandung di dalam udara tersebut. Terjadinya ionisasi pada ion-ion diudara disekitar

    konduktor akan menimbulkan cahaya redup bersamaan dengan suara mendesis.

  • Gambar 3. Fenomena Korona pada saluran tegangan tinggi.

    Terjadinya Efek Corona pada saluran transmisi dipengaruhi beberapa faktor sebagai

    berikut :

    1. Kondisi Fisika Saluran Transmisi

    Adanya kotoran atau kekasaran konduktor mengurangai tegangan rusaknya kritis,

    membuat konduktor lebih rentan terhadap korona. Oleh karena itu di sebagian besar

    kota dan daerah industri yang memiliki polusi yang tinggi, faktor ini sangat penting

    wajar untuk melawan efek buruk itu pada sistem.

    2. Jarak antar konduktor, harus cukup besar dibandingkan dengan diameter garis.

    3. Keadaan Atmosfir

    Efek korona di saluran transmisi terjadi karena ionisasi udara atmosfer yang

    mengelilingi kabel, hal ini terutama dipengaruhi oleh kondisi kabel serta keadaan fisik

    atmosfer.

    4. Tingginya tegangan pada saluran transmisi

    Efek corona mulai timbul pada tegangan kritis 30 KV, dan terus meningkat seiring

    dengan tegangan yang diterapkan pada saluran transmisi tersebut.

    DAFTAR PUSTAKA Anies, 2007. Mengatasi Gangguan Kesehatan Masyarakat Akibat Radiasi

    Elektromagnetik dengan Manajemen Berbasis Lingkungan. Semarang : UNDIP

    Direktori listrik(2013). efek-corona-pada-saluran-transmisi[Online] Tersedia:

    http://direktorilistrik.blogspot.com/2013/11/efek-corona-pada-saluran-

    transmisi.html [ 30 maret 2014]