Analisis Fenomena Bahasa Alay Di Kehidupan Sehari

2
D3 TEKNIK LISTRIK / 2A ADHITYA NAUFAL FIRDAUS 121321001 Analisis Fenomena Bahasa Alay di Kehidupan Sehari-hari Dewasa ini, urgensi budaya dan bahasa merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya. Budaya merupakan sesuatu yang dihasilkan dari pikiran atau pemikiran. Sedangkan bahasa merupakan produk yang dihasilkan dari budaya itu sendiri. Namun dalam perkembangan jamannya, dinamika budaya dan bahasa kini sudah tidak dianggap lagi sebagai sesuatu yang sakral. Dengan kreatifitas manusia dan kemajuan teknologi yang semakin berkembang, modifikasi budaya dan bahasa menjadi sesuatu yang lumrah terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Budaya dan bahasa Indonesia sudah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Salah satunya dengan masuknya budaya alay di Indonesia. Entah darimana datangnya, fenomena alay ini dapat dengan mudah diadopsi oleh masyarakat Indonesia. Mereka beranggapan dengan menggunakan bahasa alay, mereka dapat dinilai mengikuti perkembangan jaman yang ada atau biasa disebut gaul. Fenomena alay ini sedikit demi sedikit mulai menggerus budaya dan bahasa Indonesia. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan dan berdampak buruk bagi pertumbuhan budaya dan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dilihat dari segi penulisan, bahasa alay sangat bertentangan dengan EYD. Contohnya, mengganti huruf dengan angka atau sekedar memplesetkan kata- kata berbahasa Indonesia. Tentunya banyak dampak negatif yang dapat timbul dari adanya bahasa alay. Bahasa alay dapat mengganggu siapa pun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena tidak semua orang mengerti maksud dari kata-kata tersebut. Di samping itu dapat

description

b indonesia

Transcript of Analisis Fenomena Bahasa Alay Di Kehidupan Sehari

Analisis Fenomena Bahasa Alay di Kehidupan Sehari-hari

D3 Teknik listrik / 2a

ADhitya naufal firdaus

121321001

Analisis Fenomena Bahasa Alay di Kehidupan Sehari-hari

Dewasa ini, urgensi budaya dan bahasa merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya. Budaya merupakan sesuatu yang dihasilkan dari pikiran atau pemikiran. Sedangkan bahasa merupakan produk yang dihasilkan dari budaya itu sendiri. Namun dalam perkembangan jamannya, dinamika budaya dan bahasa kini sudah tidak dianggap lagi sebagai sesuatu yang sakral. Dengan kreatifitas manusia dan kemajuan teknologi yang semakin berkembang, modifikasi budaya dan bahasa menjadi sesuatu yang lumrah terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Budaya dan bahasa Indonesia sudah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Salah satunya dengan masuknya budaya alay di Indonesia. Entah darimana datangnya, fenomena alay ini dapat dengan mudah diadopsi oleh masyarakat Indonesia. Mereka beranggapan dengan menggunakan bahasa alay, mereka dapat dinilai mengikuti perkembangan jaman yang ada atau biasa disebut gaul. Fenomena alay ini sedikit demi sedikit mulai menggerus budaya dan bahasa Indonesia. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan dan berdampak buruk bagi pertumbuhan budaya dan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dilihat dari segi penulisan, bahasa alay sangat bertentangan dengan EYD. Contohnya, mengganti huruf dengan angka atau sekedar memplesetkan kata-kata berbahasa Indonesia. Tentunya banyak dampak negatif yang dapat timbul dari adanya bahasa alay. Bahasa alay dapat mengganggu siapa pun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena tidak semua orang mengerti maksud dari kata-kata tersebut. Di samping itu dapat menurunkan citra dan martabat bangsa Indonesia di mata negara lain. Bahasa Indonesia yang seharusnya menjadi alat pemersatu bangsa dalam berkomunikasi terkesan tidak digunakan dengan baik dengan diadopsinya budaya alay oleh masyarakat-masyarakat Indonesia. Apabila penggunaan bahasa alay ini semakin berkembang, lambat laun dikhawatirkan budaya berbahasa Indonesia akan hilang dimakan waktu. Padahal bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara kita dan juga sebagai identitas bangsa. Oleh karena itu, seharusnya kita mampu menjadi trigger dalam mempertahankan bangsa Indonesia ini. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan menjaga dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Seperti dalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi, Kami putra-putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.