ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN E-COMMERCE PADA UMKM (USAHA ... · Saat ini, banyak pelaku bisnis...

6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1 E-commerce sebagai media jual beli online mulai berkembang dan ramai diperbincangkan karena diakui dapat memberikan berbagai macam keuntungan seperti kemudahan bertransaksi, sehingga transaksi dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Saat ini, banyak pelaku bisnis berskala besar maupun pebisnis berskala mikro, kecil dan menengah mulai mengimplementasikan e- commerce. Dan fakta yang terjadi tidak sedikit pelaku bisnis telah merasakan manfaat kesuksesan e-commerce, namun juga tidak sedikit pula pelaku bisnis yang mengalami kegagalan bahkan masih ada yang tidak mengetahui apakah e-commerce tersebut telah meraih kesuksesan atau tidak. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab kesuksesan e-commerce. Penelitian ini dilakukan mengacu pada teori penelitian terdahulu yang telah mengkategorikan kesuksesan e-commerce berdasarkan 4 faktor yaitu faktor pendorong Internal (Internal Drivers), faktor pendorong eksternal (External Drivers), faktor penghambat Internal (Internal Obstacles) dan faktor penghambat eksternal (External Obstacles). Metode Generalized Structured Component Analysis (GSCA) dan tools GeSCA digunakan untuk menganalisis data penelitian. Dari 222 UMKM di Jawa Timur diketahui bahwa (1) Internal Drivers memiliki pengaruh positif terhadap kesuksesan e-commerce, (2) Internal Obstacles memiliki pengaruh negatif terhadap kesuksesan e-commerce, (3) External Drivers memiliki pengaruh positif terhadap kesuksesan e-commerce, (4) External Obstacles memiliki pengaruh negatif terhadap kesuksesan e-commerce serta hasil penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan kesuksesan e-commerce pada UMKM. Kata Kunci : e-commerce, faktor kesuksesan e-commerce, UMKM, Internal Drivers, Internal Obstacles, External Drivers, External Obstacles, Generalized Structured Component Analysis (GSCA). I. PENDAHULUAN aat ini kemajuan teknologi internet berkembang pesat dan berdampak pada maraknya trend bisnis digital atau sering kali disebut dengan bisnis online. E-commerce merupakan salah satu jenis media jual beli online yang mulai berkembang dan ramai diperbincangkan oleh pelaku bisnis. Implementasi e-commerce diakui dapat memberikan berbagai keuntungan seperti kemudahan bertransaksi, sehingga transaksi dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun (Limthongchai & Speece, 2003). Kemudahan ini menggeser kebiasaan masyarakat cenderung untuk melakukan transaksi secara online (online shopping). Didukung adanya studi yang mengemukakan bahwa inovasi terkait dengan IT seperti e-commerce oleh UMKM dapat memberikan berbagai macam keuntungan yang signifikan bagi bisnis mereka, keuntungan tersebut antara lain: UMKM dapat menyamakan posisi dengan bisnis berskala besar (Longenecker & Moore, 2005), memudahkan komunikasi dengan pelanggan, dapat meningkatkan inovasi, produksi, penjualan serta layanan perusahaan (Kirzner, 2013) dan beberapa peneliti meyakini dengan e-commerce maka UMKM mampu berkontribusi dalam upaya peningkatan daya saing produk lokal (OECD, 1999). Faktanya tidak sedikit pelaku bisnis yang dapat merasakan manfaat kesuksesan e-commerce, namun demikian tidak sedikit pula pelaku bisnis yang belum mengetahui apakah e- commerce mereka telah meraih kesuksesan dan bahkan masih banyak yang mengalami kegagalan (Hartman, 1999). Dan kendala mayoritas pelaku bisnis saat ini yaitu tidak memiliki acuan penilaian kesuksesan e-commerce yang baik, karena masih menggunakan acuan yang dinilai tidak valid seperti penilaian kesuksesan e-commerce melalui jumlah page hit dan page view (Kroll, 2000). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor yang menjadi penyebab kesuksesan e-commerce, mengacu pada model kesuksesan penelitian sebelumnya. Penelitian tersebut mengkategorikan kesuksesan e-commerce berdasarkan 4 faktor yaitu faktor pendorong Internal ( Internal Drivers), faktor pendorong eksternal (External Drivers), faktor penghambat Internal (Internal Obstacles) dan faktor penghambat eksternal (External Obstacles) (Quaddus & Achjari, 2005). Data dan informasi studi terkait digali melalui survei kepada pelaku UMKM dengan menggunakan kuesioner. Kemudian hasil survei dianalisis dengan metode Generalized Structured Component Analysis (GSCA). Analisis dilakukan dengan bantuan tools SPSS 16.0 dan GeSCA (diakses melalui http://www.sem-gesca.org/). Hasil akhir penelitian ini juga memberikan rekomendasi untuk dapat meningkatkan kesuksesan e-commerce pada UMKM. II. STUDI PUSTAKA A. E-commerce Electronic Commerce (e-commerce) merupakan proses jual beli barang atau jasa melalui media internet (online) (Iman, 2009). Jenis media e-commerce yang menjadi batasan untuk calon responden, antara lain: a. Website e-commerce : Website instan, misalnya blogspot dan wordpress; CMS (Content Management System), ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN E-COMMERCE PADA UMKM (USAHA MIKRO KECIL MENENGAH) DI JAWA TIMUR Umi Nur Fadila, Hanim Maria Astuti, Feby Artwodini Muqtadiroh Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: [email protected], [email protected], [email protected] S

Transcript of ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN E-COMMERCE PADA UMKM (USAHA ... · Saat ini, banyak pelaku bisnis...

Page 1: ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN E-COMMERCE PADA UMKM (USAHA ... · Saat ini, banyak pelaku bisnis berskala besar maupun pebisnis berskala mikro, kecil dan menengah mulai mengimplementasikan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014)

1

E-commerce sebagai media jual beli online mulai

berkembang dan ramai diperbincangkan karena diakui

dapat memberikan berbagai macam keuntungan seperti

kemudahan bertransaksi, sehingga transaksi dapat

dilakukan kapanpun dan dimanapun. Saat ini, banyak

pelaku bisnis berskala besar maupun pebisnis berskala

mikro, kecil dan menengah mulai mengimplementasikan e-

commerce. Dan fakta yang terjadi tidak sedikit pelaku bisnis

telah merasakan manfaat kesuksesan e-commerce, namun

juga tidak sedikit pula pelaku bisnis yang mengalami

kegagalan bahkan masih ada yang tidak mengetahui apakah

e-commerce tersebut telah meraih kesuksesan atau tidak.

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab

kesuksesan e-commerce. Penelitian ini dilakukan mengacu

pada teori penelitian terdahulu yang telah mengkategorikan

kesuksesan e-commerce berdasarkan 4 faktor yaitu faktor

pendorong Internal (Internal Drivers), faktor pendorong

eksternal (External Drivers), faktor penghambat Internal

(Internal Obstacles) dan faktor penghambat eksternal

(External Obstacles). Metode Generalized Structured

Component Analysis (GSCA) dan tools GeSCA digunakan

untuk menganalisis data penelitian. Dari 222 UMKM di

Jawa Timur diketahui bahwa (1) Internal Drivers memiliki

pengaruh positif terhadap kesuksesan e-commerce, (2)

Internal Obstacles memiliki pengaruh negatif terhadap

kesuksesan e-commerce, (3) External Drivers memiliki

pengaruh positif terhadap kesuksesan e-commerce, (4)

External Obstacles memiliki pengaruh negatif terhadap

kesuksesan e-commerce serta hasil penelitian ini juga

menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan kesuksesan

e-commerce pada UMKM.

Kata Kunci : e-commerce, faktor kesuksesan e-commerce,

UMKM, Internal Drivers, Internal Obstacles, External

Drivers, External Obstacles, Generalized Structured

Component Analysis (GSCA).

I. PENDAHULUAN

aat ini kemajuan teknologi internet berkembang pesat

dan berdampak pada maraknya trend bisnis digital atau

sering kali disebut dengan bisnis online. E-commerce

merupakan salah satu jenis media jual beli online yang mulai

berkembang dan ramai diperbincangkan oleh pelaku bisnis.

Implementasi e-commerce diakui dapat memberikan berbagai

keuntungan seperti kemudahan bertransaksi, sehingga

transaksi dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun

(Limthongchai & Speece, 2003). Kemudahan ini menggeser

kebiasaan masyarakat cenderung untuk melakukan transaksi

secara online (online shopping).

Didukung adanya studi yang mengemukakan bahwa inovasi

terkait dengan IT seperti e-commerce oleh UMKM dapat

memberikan berbagai macam keuntungan yang signifikan bagi

bisnis mereka, keuntungan tersebut antara lain: UMKM dapat

menyamakan posisi dengan bisnis berskala besar

(Longenecker & Moore, 2005), memudahkan komunikasi

dengan pelanggan, dapat meningkatkan inovasi, produksi,

penjualan serta layanan perusahaan (Kirzner, 2013) dan

beberapa peneliti meyakini dengan e-commerce maka UMKM

mampu berkontribusi dalam upaya peningkatan daya saing

produk lokal (OECD, 1999).

Faktanya tidak sedikit pelaku bisnis yang dapat merasakan

manfaat kesuksesan e-commerce, namun demikian tidak

sedikit pula pelaku bisnis yang belum mengetahui apakah e-

commerce mereka telah meraih kesuksesan dan bahkan masih

banyak yang mengalami kegagalan (Hartman, 1999). Dan

kendala mayoritas pelaku bisnis saat ini yaitu tidak memiliki

acuan penilaian kesuksesan e-commerce yang baik, karena

masih menggunakan acuan yang dinilai tidak valid seperti

penilaian kesuksesan e-commerce melalui jumlah page hit dan

page view (Kroll, 2000).

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis

faktor yang menjadi penyebab kesuksesan e-commerce,

mengacu pada model kesuksesan penelitian sebelumnya.

Penelitian tersebut mengkategorikan kesuksesan e-commerce

berdasarkan 4 faktor yaitu faktor pendorong Internal (Internal

Drivers), faktor pendorong eksternal (External Drivers),

faktor penghambat Internal (Internal Obstacles) dan faktor

penghambat eksternal (External Obstacles) (Quaddus &

Achjari, 2005). Data dan informasi studi terkait digali melalui

survei kepada pelaku UMKM dengan menggunakan

kuesioner. Kemudian hasil survei dianalisis dengan metode

Generalized Structured Component Analysis (GSCA).

Analisis dilakukan dengan bantuan tools SPSS 16.0 dan

GeSCA (diakses melalui http://www.sem-gesca.org/). Hasil

akhir penelitian ini juga memberikan rekomendasi untuk dapat

meningkatkan kesuksesan e-commerce pada UMKM.

II. STUDI PUSTAKA

A. E-commerce

Electronic Commerce (e-commerce) merupakan proses jual

beli barang atau jasa melalui media internet (online) (Iman,

2009). Jenis media e-commerce yang menjadi batasan untuk

calon responden, antara lain:

a. Website e-commerce : Website instan, misalnya blogspot

dan wordpress; CMS (Content Management System),

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN E-COMMERCE PADA

UMKM (USAHA MIKRO KECIL MENENGAH) DI JAWA

TIMUR Umi Nur Fadila, Hanim Maria Astuti, Feby Artwodini Muqtadiroh

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

S

Page 2: ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN E-COMMERCE PADA UMKM (USAHA ... · Saat ini, banyak pelaku bisnis berskala besar maupun pebisnis berskala mikro, kecil dan menengah mulai mengimplementasikan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014)

2

misalnya Joomla, Prestashop dan Drupal); Framework,

misalnya code igniter, cake php; Koding manual,

memanfaatkan bahasa pemrograman minimal HTML, PHP

dan MySQL, b. Portal web : Portal web merupakan situs web dengan tema

tertentu yang menyediakan beragam informasi dan

kemampuan spesifik,

c. Facebook fanpage.

B. Teori Kesuksesan E-commerce

Penilitian sebelumnya oleh (Quaddus & Achjari, 2005)

telah menganalisis kesuksesan e-commerce berdasarkan faktor

pendorong dan faktor penghambat. Dalam penelitian tersebut

menyatakan, bahwa kesuksesan atau kegagalan e-commerce

sebagian besar ditentukan oleh bagaimana perusahaan dapat

meminimalisir faktor penghambat dan memaksimalkan faktor

pendorong kesuksesan. Faktor – faktor tersebut

dikelompokkan menjadi 4 faktor yaitu internal drivers,

external drivers, internal obstacles dan external obstacles.

Faktor – faktor tersebut kemudian dimodelkan menjadi

“Model Faktor Kesuksesan e-commerce” seperti gambar II.1.

Gambar II.1 Model Kesuksesan e-commerce (Quaddus &

Achjari, 2005)

Berikut penjelasan tiap variabel dan masing – masing

indikatornya: Tabel II-1 Penjelasang Masing – Masing Variabel dan Indikator

Inisial Ket Inisial Keterangan

ID Internal

Driver

Faktor pendorong kesuksesan e-

commerce berupa manfaat yang

dirasakan pihak internal

ID 1 Cost Leadership Manfaat untuk pihak internal terkait

dengan efisiensi biaya pengeluaran

ID 2 Reputation Manfaat untuk pihak internal terkait

dengan peningkatan reputasi

ID 3 Market Manfaat untuk pihak internal terkait

dengan posisi dalam market

ID 4 Business Entry

Manfaat untuk pihak internal terkait

dengan kemudahan dalam berbisnis

online

ED External Driver

Faktor pendorong kesuksesan e-

commercce berupa manfaat yang

dapat diberikan kepada pihak

eksternal

ED 1 Product Pricing

Manfaat yang dapat diberikan kepada

pihak eksternal terkait dengan harga

produk

ED 2 Time Spent Manfaat yang dapat diberikan kepada

pihak eksternal terkait dengan waktu

ED 3 Convenience

Manfaat yang dapat diberikan kepada

pihak eksternal terkait dengan

kenyamanan transaksi online

ED 4 External

Relation

Manfaat yang dapat diberikan kepada

pihak eksternal terkait dengan waktu

IO Internal

Obstacles

Faktor penghambat kesuksesan e-

commerce berupa hambatan –

hambatan terhadap pihak internal

IO 1 Finance Hambatan untuk pihak internal terkait

dengan kebutuhan finansial

IO 2 Risks Hambatan untuk pihak internal terkait

dengan resiko berbisnis online

IO 3 Expertise

Hambatan untuk pihak internal terkait

dengan kebutuhan keahlian berbisnis

online

EO External

Obstacles

Faktor penghambat kesuksesan e-

commerce berupa hambatan –

hambatan yang timbul terhadap pihak

eksternal

EO 1 Costumer

Expense

Hambatan kepada pihak eksternal

terkait dengan beban yang harus

ditanggung oleh pelanggan

EO 2 Delivery Time Hambatan kepada pihak eksternal

terkait dengan waktu pengiriman

EO 3 Transaction

Risks

Hambatan/ancaman kepada pihak

eksternal terkait dengan resiko

transaksi

EO 4 Access

Hambatan kepada pihak eksternal

terkait dengan kebutuhan terhadap

akses toko online

ECS Ecommerce

Success

Penilaian Kesuksesan e-commerce

melalui berbagai macam perspektif

ECS 1 Success of

development

Penilaian terhadap kesuksesan

pengembangan e-commerce

ECS 2 Cost Saving Penilaian terhadap kesuksesan dalam

penghematan biaya

ECS 3 Communication

improvement

Penilaian terhadap kesuksesan dalam

peningkatan komunikasi

ECS 4 Marketplace

Performance

Penilaian terhadap kesuksesan terkait

performa

ECS 5 Overall

Satisfaction

Pemilaian terhadap kesuksesan

kepuasan secara keseluruhan

Page 3: ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN E-COMMERCE PADA UMKM (USAHA ... · Saat ini, banyak pelaku bisnis berskala besar maupun pebisnis berskala mikro, kecil dan menengah mulai mengimplementasikan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014)

3

III. METODE PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian

tergambar pada gambar III-1 berikut ini:

Penentuan Variabel & Indikator Penelitian

Penyusunan Kuesioner Penelitian

Penentuan Hipotesis

Penentuan Jumlah Sample

Pengumpulan Data

Uji Kualitas Data

Statistik Deskriptif

Tahap Analisis GeSCA

Ya, Data valid

Tahap Rekomendasi

Kesimpulan & Saran

Gambar III.1 Metodologi Penelitian

B. Menentukan Variabel & Indikator Penelitian

Terdapat 5 variabel utama pada penelitian ini disesuaikan

dengan model penelitian sebelumnya. Variabel tersebut terdiri

dari ID (Internal Drivers), IO(Internal Obstacles),

ED(External Drivers), EO(External Obstacles) dan ECS

(Ecommerce Success). Masing – masing variabel memiliki

beberapa indikator yang digunakan untuk mendiskripsikan dan

menilai variabel tersebut. Model penelitian yang terdiri dari

variabel dan indikator dalam penelitian ini tanpa merubah

model pada penelitian sebelumnya, untuk detal masing –

masing variabel dan indikator dapat dilihat pada tabel II-1.

C. Menenyusun Kuesioner Penelitian

Kuesioner sebagai alat mengumpulkan data dan informasi

penelitian ini mengacu pada kuesioner penelitian sebelumnya.

Pernyataan dalam kuisioner tersebut didapatkan melalui

indikator masing – masing variabel.

D. Menentukan Hipotesis Penelitian

Berdasarkan ulasan pada studi literatur mengenai faktor

yang mempengaruhi kesuksesan e-commerce, maka

didapatkan hipotesis awal sebagai berikut:

H1 : Terdapat hubungan positif dan signifikan antara

Internal Drivers terhadap kesuksesan e-commerce

H2 : Terdapat hubungan negatif dan signifikan antara

Internal Obstacles terhadap kesuksesan e-commerce

H3 : Terdapat hubungan positif dan signifikan antara

External Drivers terhadap kesuksesan e-commerce

H4 : Terdapat hubungan negatif dan signifikan antara

External Obstacles terhadap kesuksesan e-

commerce

E. Menentukan Jumlah Sample Penelitian

Untuk mendukung akurasi penilaian kuisioner maka

diperlukan batas minimal jumlah responden. Sehingga

diketahui bahwa jumlah populasi UMKM di Jawa Timur yang

sudah menggunakan e-commerce yaitu sebanyak 500 (Telkom

Indonesia, 2010). Rumus Slovin digunakan untuk

mendapatkan jumlah responden penelitian. Berikut ini hasil

perhitungannya: Tabel III-III-1 Hasil Perhitungan Jumlah Sample

Rumus Slovin 𝒏 =𝑵

𝑵. 𝒅𝟐 + 𝟏

Proses

Perhitungan n =

500

500.0,052+1

Jumlah sampel

yang dihasilkan Sampel = 222 responden

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Data Penelitian

Hasil penyebaran 240 kuisioner yang dilakukan terdapat

234 kuisioner yang diterima, dimana terdapat 233 kuisioner

yang memenuhi syarat untuk dianalisis. Namun demikian,

kuisioner yang dipilih dan diolah pada tahapan selanjutnya

berjumlah 222 kuisioner dan 11 kuisioner lainnya diabaikan.

B. Statistik Deskriptif

Pengolahan statistik deskriptif dibagi menjadi 2 tahap yaitu:

statistik deskriptif profil responden (demografi responden) dan

statistik deskriptif instrumen penelitian (variabel).

1) Statistik Deskriptif Profil Responden

Grafik IV-1 Demografi Responden Berdasarkan Bidang Usaha

Berdasarkan grafik IV-1 diketahui terdapat responden

dengan prosesntase 35% merupakan UMKM yang bergerak

dalam bidang Fashion, sehingga dari data tersebut dapat

disimpulkan mayoritas responden yang menggunakan layanan

e-commerce merupakan UMKM yang bergerak dalam bidang

Fashion atau menjual barang seperti pakaian, tas, sepatu dan

lain sebagainya.

2) Statistik Deskriptif Instrumen Penelitian

Dalam proses penghitungan statistik deskriptif instrumen

penelitian, diketahui bahwa: Tabel IV-1 Rata – Rata Jawaban Responden Terhadap Masing –

Masing Variabel

Variabel Mean Keterangan

ID (Internal

Drivers)

3,81 Menunjukkan bahwa UMKM

setuju dengan e-commerce dapat

memberikan manfaat untuk pihak

internal

IO (Internal 2,20 UMKM tidak setuju hambatan pada

1%

35%

31%

20%

3%

5% 5%

Jenis Bidang UMKM

B. Elektronik & Otomotif

B. Fashion

B. Kuliner

B. Kerajinan

B. Kecantikan & Kesehatan

B. Kebutuhan Rumah Tangga

B. Hiburan

Tidak Valid

Page 4: ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN E-COMMERCE PADA UMKM (USAHA ... · Saat ini, banyak pelaku bisnis berskala besar maupun pebisnis berskala mikro, kecil dan menengah mulai mengimplementasikan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014)

4

Obstacles) pihak internal tidak menghambat

kesuksesan e-commerce(negasi)

ED(External

Drivers)

3,81 UMKM setuju manfaat yang

diberikan pada pihak eksternal

mendorong kesuksesan e-commerce

EO (External

Obstacles)

2,17 UMKM tidak setuju hambatan yang

timbul pada pihak eksternal tidak

menghambat kesuksesan e-

commerce(negasi)

C. Uji Kualitas Data

Tahapan uji kualitas data dalam penelitian ini terdapat 3

proses, antara lain: uji validitas, uji reliabilitas dan uji

linearitas. Proses pengujian dilakukan dengan menggunakan

tools SPSS dan berikut hasil masing – masing pengujian.

1) Uji Validitas

Berikut rekapitulasi hasil uji validitas mengacu pada nilai

Kaiser-Mayer-Olkin Measure (KMO): Tabel IV-2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

No Variabel Laten Minimal

KMO

Nilai

KMO Keterangan

1. Internal Drivers (ID) .500 .755 Valid

2 Internal Obstacles (IO) .500 .728 Valid

3 External Drivers (ED) .500 .743 Valid

4 External Obstacles (EO) .500 .709 Valid

5 Eccommerce Succes (ECS) .500 .864 Valid

Dari tabel IV-2 di atas diketahui bahwa seluruh variabel

penelitian lolos uji validitas dengan nilai KMO > 0.5.

2) Uji Reliabilitas

Berikut rekapitulasi hasil uji reliabilitas mengacu pada nilai

cronbach alpha: Tabel IV-3 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

Inisial

Item

Cronbach

’s Alpha

Minimum

CA

Keterangan

ID .708 .600 Reliabel

IO .618 .600 Reliabel

ED .685 .600 Reliabel

EO .645 .600 Reliabel

ECS .858 .600 Reliabel

Dari tabel IV-3 di atas diketahui bahwa seluruh variabel

penelitian lolos uji reliabilitas dengan nilai cronbach alpha >

0.6.

3) Uji Linearitas

Berikut rekapitulasi hasil uji reliabilitas mengacu pada nilai

linearity: Tabel IV-4 Rekapitulasi Hasil Uji Linearitas

Variabel Linearity Standart

Linear Keterangan

ECS ID .000 .050 Linear

ECS IO .000 .050 Linear

ECS ED .000 .050 Linear

ECS EO .000 .050 Linear

Dari tabel IV-4 di atas diketahui bahwa seluruh variabel

penelitian lolos uji linearitas dengan nilai linearity < 0.5.

D. Tahap Analisis GeSCA

Untuk analisis melalui tools GeSCA terdapat beberapa

tahapan, diantaranya yaitu: Evaluasi kesesuaian Model

Struktural, Evaluasi kesesuaian Model Pengukuran, Evaluasi

Overall goodness of FIT Model dan Pengujian Hipotesis.

Berikut hasil masing – masing tahapan.

1) Evaluasi Kesesuaian Model Struktural

Berikut ini merupakan output GeSCA yaitu tabel model fit

yang digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian model

struktural. Tabel IV-5 Hasil Penilaian Kesesuaian Model Struktural

Model Fit Standart

Nilai

Keterangan

Output

GeSCA

FIT 0.462 0 – 1 Semakin besar, maka semakin besar proporsi

variabel yang dapat dijelaskan model (baik)

Diketahui bahwa model penelitian dapat menjelaskan

sebesar 46,2% variasi data, sehingga dikatakan model

penelitian cukup baik dalam menjelaskan fenomena yang

diteliti. Dengan kata lain ID, IO, ED dan EO mampu

mempengaruhi kesuksesan sebesar 46,2% pada tingkat

kepercayaan 95% serta sisanya sebesar 53,8% dapat dijelaksan

oleh variabel lainnya di luar model.

2) Evaluasi Kesesuaian Model Pengukuran

Berikut merupakan output GeSCA yaitu tabel

measurement model, tabel tersebut memiliki 3 kolom yaitu

loading, weight dan SMC, namun karena indikator penelitian

bersifat reflektif maka loading digunakan untuk mengevaluasi

kesesuaian model pengukuran. Penilaian dilakukan dengan 3

tahapan yaitu :

- Evaluasi convergent validity berdasarkan nilai loading

estimate > 0.5.

- Evaluasi discriminant validity berdasarkan nilai √AVE >

nilai korelasi antar variabel pada tabel Correlations of

Latent Variables (SE).

- Evaluasi Internal consistency reliability berdasarkan nilai

Alpha tiap variabel harus ≥ 0,6, namun alpha ≥ 0,5 juga

diterima.

Berikut rekapitulasi hasil evaluasi kesesuaian model

pengukuran:

Tabel IV-6 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kesesuaian Model Pengukuran

Convergent

Validity Discriminant Validity Internal

Reliability

Loading Estimate √AVE SE Alpha

ID1 0.795 0.728 IO=-0.533

0.679 ID2 0.744 ED=0.474

ID3 0.815 EO=-0.531

ID4 0.565 ECS=0.727

IO1 0.700 0.738 ID=-0.533

0.578 IO2 0.793 ED=-0.472

IO3 0.719 EO=0.480

ED1 0.686 0.712 ID=-0.474

0.673 ED2 0.713 IO=-0.472

ED3 0.668 EO=-0.409

ED4 0.775 ECS=0.592

EO1 0.661 0.677 ID=-0.531

0.578 EO2 0.735 IO=-0.480

EO3 0.752 ED=-0.409

EO4 0.540 ECS=-0.675

Dari tabel IV-6 diketahui semua variabel dinyatakan valid

(memenuhi kriteria convergent validity), memiliki korelasi

terhadap variabel lainnya (memenuhi kriteria discriminant

validity) serta reliabel (memenuhi kriteria internal reliability).

Page 5: ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN E-COMMERCE PADA UMKM (USAHA ... · Saat ini, banyak pelaku bisnis berskala besar maupun pebisnis berskala mikro, kecil dan menengah mulai mengimplementasikan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014)

5

Dan diketahui indikator ID3, IO2, ED4, EO3 memiliki

pengaruhi paling besar pada masing – masing variabel, karena

memiliki nilai loading estimate paling tinggi dibanding

dengan indikator lainnya dalam masing – masing variabel.

3) Evaluasi Overall Goodness of FIT

Kriteria penilaiain untuk masing – masing output tabel

model fit, sebagai berikut :

- Nilai GFI dikatakan sesuai atau baik (good fit) apabila nilai

GFI ≥ 0.90 atau mendekati 1 (Satu). - Nilai SRMR dikatakan sesuai jika ≤ 0.08 atau dapat

menggunakan acuan sebagai berikut (Solimun,

Generalized Structure Component Analysis, 2010): Tabel IV-7 Acuan Penilaian SRMR

SRMR Keterangan

<0.05 Close Fit (model sangat sesuai)

0.05 – 0.08 Good Fit (model sesuai)

0.08 - 0.1 Marginal Fit (model cukup sesuai)

>0.1 Poor Fit (model tidak sesuai)

Dan berikut hasil output untuk uji overall goodness of fit

model: Tabel IV-8 Hasil Output Uji Overall Goodness of FIT Model

Model Fit

GFI 0.958

SRMR 0.202

Diketahui dari tabel IV-8, nilai GFI = 0.958 atau dapat

dikatakan bahwa model penelitian ini sangat baik atau

sangat presisi dalam mengukur kesuksesan e-commerce

terhadap sampel penelitian.

Diketahui nilai SRMR = 0.202, ini menyatakan bahwa

model pengukuran tidak tidak sesuai (poor fit) secara

populasi. Hal ini mungkin disebabkan karena nilai GFI

sangat presisi dalam mengukur kesuksesan e-commerce

terhadap sampel penelitian, sehingga model dikatakan

tidak sesuai secara populasi(umum).

4) Uji Hipotesis

Hasil nilai koefisien jalur (path coefficient) melalui GeSCA

disajikan dalam tabel IV-9 berikut ini. Tabel IV-9 Hasil Nilai Koefisien Jalur (Path Coefficient)

Path Coefficients

Estimate SE CR

ID->ECS 0.300 0.040 7.58*

IO->ECS -0.328 0.047 6.93*

ED->ECS 0.179 0.042 4.28*

EO->ECS -0.288 0.049 5.82*

Dari tabel path coefficients di atas diketahui terdapat angka

positif antara variabel IDECS dan EDECS pada kolom

estimate, ini berarti bahwa terjadi hubungan searah atau dapat

dikatakan jika variabel ID/ED naik sebanyak satu satuan maka

variabel ECS naik sebesar nilai estimate. Namun sebaliknya,

menunjukkan angka negatif pada kolom estimate antara

EOECS dan IOECS, sehingga terjadi hubungan tidak

searah (↑↓) jika IO/EO naik satu satuan maka ECS turun

sebesar nilai estimate. Dan nilai keseluruhan variabel tersebut

dikatakan signifikan, ditunjukkan adanya keterangan bintang

(*) pada masing – masing nilai CR. Maka diperoleh hasil

penerimaan hipotesis seperti berikut:

Tabel IV-10 Penerimaan Hipotesis Penelitian

Hipotesis Keterangan

H1 Diterima

H2 Diterima

H3 Diterima

H4 Diterima

E. Tahap Rekomendasi

Berdasarkan hasil statistik deskriptif serta hasil GeSCA

(nilai loading estimate dan nilai path coefficients) maka

dirumuskan rekomendasi sebagai berikut:

a. Hasil statistik deskriptif Internal Driver diketahui ID3.1

(market) memiliki nilai mean sebesar 3,44 atau UMKM

ragu terhadap indikator tersebut, maka ID31 harus

ditingkatkan sebagaimana prinsip marketing untuk

mendapatkan posisi dalam market (Kotler & Amstrong ,

2007) . Namun menurut (Strauss & Frost, 2013), promosi

merupakan fokus dan pintu utama bisnis online untuk

sebuah produk dapat diketahui oleh konsumen. Sehingga

upaya peningkatan untuk mencapai pasar luas, pelaku

bisnis online harus mencoba mempromosikan toko online

dengan strategi digital marketing (e-marketing) sebagai

metode pemasaran baru. Dan SEO (search engine

optimization) merupakan teknik e-marketing terbaik dalam

mendapatkan trafik pada toko online yang dapat digunakan

melalui Google Analytic dan Google Ads (Pemasaran,

2014). Namun untuk UMKM yang belum memiliki modal

dapat mengupayakan strategi digital marketing gratis

dengan mengkoneksikan toko online pada akun sosial

media, juga dapat mendaftarkan dalam layanan iklan baris

online atau bergabung dengan forum atau penyedia jasa

platform online yang telah populer (Strauss & Frost, 2013).

b. Hasil statistik deskriptif variabel External Driver diketahui

ED1 (product pricing) memiliki nilai mean sebesar 3,33

atau UMKM ragu pada indikator tersebut, maka ED1 perlu

ditingkatkan dengan melengkapi fitur e-commerce seperti

katalog online dan add to cart, karena sistem e-commerce

yaitu one click pada transaksi pembayaran membuat

pelanggan tidak menolak harga yang diberikan penjual,

sehingga penjual dapat memaksimalkan keuntungan dan

dapat dengan mudah merubah harga melalui layanan

tersebut (Steele, 2013)”.

c. Berdasarkan tabel IV-9 (path coefficients) diketahui nilai

estimate dan besar signifikansi peningkatan melalui nilai

critical ratio (CR), sehingga diketahui faktor pendorong

yang memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan adalah

internal driver (ID), sedangkan faktor penghambat yang

berpengaruh besar adalah internal obstacles (IO). Dengan

pernyataan tersebut, maka ID menjadi faktor yang penting

untuk ditingkatkan, karena sedikit saja peningkatan atau

perubahaan baik(positif) yang diberikan maka sangat

berpengaruh terhadap kesuksesan. Sedangkan untuk IO

karena memiliki nilai negative, maka sedikit saja

pengurangan yang diberikan maka sangat berpengaruh

terhadap kesuksesan e-commerce. Hal ini didukung dengan

pernyataan yang menyatakan bahwa: 1. Manajemen perusahaan memiliki peranan sentral

dalam terciptanya sebuah kesuksesan implementasi

teknologi seperti e-commerce. Manajemen

Page 6: ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN E-COMMERCE PADA UMKM (USAHA ... · Saat ini, banyak pelaku bisnis berskala besar maupun pebisnis berskala mikro, kecil dan menengah mulai mengimplementasikan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014)

6

perusahaan yang meliputi strategi perusahaan,

struktur dan sistem yang baik didukung oleh sumber

daya (resources) serta lingkungan yang baik pula,

sehingga memungkinkan penyediaan layanan yang

berkualita dan tercipta loyalitas pelanggan. Dengan

pelanggan yang loyal, maka perusahaan dapat menuai

keuntungan (Epstein, 2005).

2. Dengan mampu mengurangi hambatan dalam internal

perusahaan, misalnya masalah finansial seperti

pengurangan biaya operasional maka perusahaan

dapat memberikan produk yang lebih murah. Hal ini

menjadikan perusahaan tersebut mampu

mendapatkan pelanggan lebih banyak karena

memiliki harga yang dapat memimpin pasar.

F. Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan di

atas maka didapatkan simpulan berikut ini:

1. Diketahui bahwa faktor penghambat dan pendorong

memiliki pengaruh terhadap kesuksesan e-commerce,

berikut ini bagaimana pengaruh masing – masing faktor

tersebut:

a. Terdapat hubungan yang positif (searah) dan signifikan

antara ID terhadap kesuksesan e-commerce. Dengan

kata lain, meningkatnya ID berpengaruh pada

peningkatan kesuksesan e-commerce.

b. Terdapat hubungan negatif (tidak searah) dan

signifikan antara IO terhadap kesuksesan e-commerce.

Dengan kata lain, meningkatnya IO berpengaruh pada

peurunan kesuksesan e-commerce.

c. Terdapat hubungan yang positif (searah) dan signifikan

antara ED terhadap kesuksesan e-commerce. Dengan

kata lain, meningkatnya ED berpengaruh pada

peningkatan kesuksesan e-commerce.

d. Terdapat hubungan negatif (tidak searah) dan

signifikan antara EO terhadap kesuksesan e-commerce.

Dengan kata lain, meningkatnya EO berpengaruh pada

penurunan kesuksesan e-commerce.

2. ID3(Market), IO2(Risks), ED4(External Relationship)

dan EO3(Transaction Risk) merupakan indikator yang

paling mewakili tiap variabel, karena memiliki nilai

loading estimate paling tinggi dibandingkan dengan

indikator lainnya dalam tiap variabel. 3. Pelaku UMKM di Jawa Timur perlu meningkatkan

indikator market dan product pricing serta

meningkatkan keseluruhan variabel ID dan

meminimalisir keseluruhan variabel IO untuk

memaksimalkan kesuksesan e-commerce.

G. Saran

Dari pelaksanaan penelitian tugas akhir ini mungkin

terdapat kekurangan ataupun kebutuhan akan studi lanjutan,

sehingga diberikan saran untuk penelitian selanjutnya antara

lain:

1. Penelitian selanjutnya disarankan agar menggunakan

model yang up to date atau lebih kompleks dalam

mendefinisikan variabel dan indikator kesuksesan e-

commerce. Karena pemahaman dan praktek terhadap

masing – masing faktor kesuksesan e-commerce saat ini

berkembang.

2. Saran penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian

serupa, namun menggunakan usaha berskala besar sebagai

obyek penelitian. Hal ini bertujuan untuk membandingkan

perbedaan faktor yang mempengaruhi kesuksesan e-

commerce terhadap usaha berskala besar dengan UMKM.

DAFTAR PUSTAKA

Epstein, M. J. (2005, Maret). Implementing Successful E-

commerce Initiatives. Strategic Finance. Hartman, A. (1999). Net Ready (1st edition ed.). United

States: McGraw-Hill Companies.

Iman, N. (2009). Mengenal E-commerce. 12.

Kirzner, M. I. (2013). Competition and Entrepreneurship.

New York: Liberty Fund.

Kotler, P., & Amstrong , G. (2007). Principles of Marketing.

New Jersey: Prentice Hall.

Kroll, K. (2000, June). Beyond Hits. I-merchant, pp. 25 - 28.

Limthongchai, P., & Speece, M. (2003). The Effect of

Perceived Characteristics of Innovation on E-

Commerce Adoption by SMEs. The College of

Information Science and Technology, 13.

Longenecker, J., & Moore, C. (2005). Small Business

Management: An Entrepreneurial Emphasis (13th

edition ed.). New York: SWC Publishing.

OECD. (1999, February). The Economic and Social Impact of

electronic Commerce: Preliminary Findings and

Research Agenda (Notations Edition ed.). Paris,

France: Organization for Economic Cooperation and

Development.

Pemasaran, M. (2014, Mei). Dipetik Desember 12, 2014, dari

Ahli Manajemen Pemasaran:

http://ahlimanajemenpemasaran.com/2014/05/strategi

-ampuh-untuk-membangun-digital-marketing-atau-

pemasaran-digital/

Quaddus, M., & Achjari, D. (2005). A model for electronic

commerce success. Elsevier (Telecomunication

Policy), 127 - 152, 26.

Solimun. (2010). Generalized Structure Component Analysis.

Jurnal Universitas Brawijaya.

Steele, B. (2013, Mei). Dipetik Desember 13, 2014, dari

Selling Your Product On The Internet Just Became a

Whole Lot Easier:

http://www.wavecentric.com/flexible-pricing-is-it-

good-for-ecommerce/

Strauss, J., & Frost, R. (2013). E-Marketing (7th Edition).

New Jersey: Prentice Hall.

Telkom Indonesia. (2010, Juli). Menteri Koperasi Dan UKM

Resmikan TELKOM SME Center Di Surabaya.

Dipetik September 19, 2014, dari Telkom Indonesia:

http://telkom.net/telkom-peduli/berita-

csr/ekonomi/menteri-koperasi-dan-ukm-resmikan-

telkom-sme-center-di-surabaya.html