ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/52673/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pada...
Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/52673/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · pada...
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND
PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BEI
Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana
Strata-1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh:
RATIH KUSUMASTUTI
B100130434
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
2
i
3
ii
4
iii
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND
PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BEI
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel
Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Cash Position (CP), dan
Growth terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2013-2015. Sampel
penelitian terdiri dari 15 perusahaan yang didapat dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan
variabel ROA, DER, CP, dan Growth menunjukkan hasil yang signifikan.
Sedangkan secara parsial ada 2 (dua) variabel yang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap DPR yaitu ROA dan CP. Pada variabel DER hasil
menunjukkan negatif dan signifikan, hal karena semakin banyak kewajiban maka
pendapatan perusahaan akan digunakan untuk membayarkan kewajiban tersebut
dan otomatis akan mengurangi jumlah deviden yang dibagikan. Pada variabel
growth hasil yang didapat juga negatif dan signifikan. Hal ini dikarenakan
perusahaan sedang membutuhkan banyak dana untuk kebutuhan ekspansi dan
investasi. Maka hendaknya para investor mempertimbangkan variabel ROA dan
CP dalam referensi pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual saham
sehubungan dengan harapannya terhadap deviden yang dibagikan.
Kata Kunci : dividend payout ratio, return on asset (ROA), debt to equity ratio
(DER), cash position (CP), growth
ABSTRACK
This study was conducted to investigate the influence of variable Return
on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Cash Position (CP), and the
Growth againts Dividend Payout Ratio (DPR) on manufacturing companies listed
in Indonesia Stock Exchange (BEI) during the period 2013 to 2015. The sample
consisted of 15 companies that obtained using purposive sampling. The analytical
method used in this research is multiple linear regression. The results showed that
simultaneous ROA, DER, CP, and Growth showed a significant result. Partially,
there are 2 (two) variables that have positive and significant effect on DPR of
variable ROA and CP. Variable DER showed a negative and significant as more
and more obligations, the income would be used to pay such obligations and will
automatically reduce the amount of dividends distributed. In the variable growth
results also negative and significant. This is because the company is in need of
funds for expansion and investment needs. So investors should consider the
variable ROA and CP in reference to the decision to buy or sell shares in
connection with their expectation dividends are distributed.
Keyword : dividend payout ratio, return on asset (ROA), debt to equity ratio
(DER), cash position (CP), growth
2
1. PENDAHULUAN
Kebijakan pembayaran deviden perusahaan merupakan salah satu masalah
utama yang paling banyak diperdepatkan dalam keuangan perusahaan. Deviden
sendiri bukanlah fenomena baru, pembayaran keuntungan perusahaan kepada
para pemegang saham atau investor telah menjadi prosedur standar bagi
sebagian besar perusahaan sejak dulu (Hellstrom and Inagambaev, 2012).
Apalagi bagi perusahaan yang akan atau sudah go public, sangat penting untuk
mempertimbangkan kebijakan devidennya agar para investor tetap
menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.
Salah satu alasan mengapa kebijakan deviden menjadi sangat penting
adalah karena kebijakan deviden berdampak pada nilai perusahaan yang
terlihat dari harga saham perusahaan tersebut (John and Muthusamy 2010).
Bila suatu perusahaan mengalami pertumbuhan, maka laba yang didapatkan
perusahaan tersebut akan meningkat. Jika laba perusahaan mengalami
peningkatan maka secara otomatis harga saham perusahaan tersebut juga
semakin tinggi dan deviden yang akan dibagikan oleh perusahaan kepada para
pemegang saham juga akan semakin besar jumlahnya. Dengan begitu maka
nilai perusahaan tersebut juga meningkat.
Namun hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Miller
dan Modigliani (MM). Menurut teori MM nilai perusahaan tidaklah ditentukan
oleh besarnya pembayaran deviden yang dibagikan oleh perusahaan atau
dengan kata lain deviden tidak relevan (Waswa, Ndede, and Jagongo 2013).
Menurut mereka deviden ditentukan oleh besarnya laba bersih dan risiko
perusahaan (Demirgüneş, 2015).
Akan tetapi beberapa ahli menentang teori MM tersebut, salah satunya
dikemukakan Lintner tahun 1956 yang menyimpulkan bahwa deviden
ditentukan oleh besarnya target pembayaran deviden yang tergantung pada laba
jangka panjang perusahaan. Teori oleh Lintner ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan Gordon tiga tahun setelahnya, yang menyatakan bahwa
pemegang saham atau investor lebih memilih deviden daripada capital gain
(Hellstrom and Inagambaev, 2012). Teori ini biasa disebut dengan bird-in-the-
3
hand. Teori ini menyebutkan bahwa deviden berisiko lebih kecil bila
dibandingkan dengan capital gain (Komrattanapanya and Suntrauk, 2013).
Teori lain menyebutkan bahwa investor lebih memilih capital gain karena
faktor tarif pajak yang berlaku. Hal ini karena deviden akan dikenakan tarif
pajak lebih tinggi daripada capital gain. Lebih jauh teori ini menjelaskan
bahwa deviden dikenakan pajak secara langsung, sedangkan capital gain tidak
dikenakan pajak sampai saham terjual (Rafique, 2012).
Setiap perusahaan perlu membuat kebijakan yang tepat tentang deviden,
sebab besar kecilnya deviden tergantung dari pertimbangan masing-masing
perusahaan. Ini menjadi sulit karena laba yang didapatkan perusahaan akan
dibagi menjadi dua yaitu laba dalam bentuk deviden dan laba yang ditahan.
Jika perusahaan membagikan deviden lebih besar dibandingkan laba yang
ditahan, maka akan mengurangi sumber dana internal perusahaan yang dapat
digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan. Disisi lain, bila deviden
yang dibagikan lebih besar maka akan menarik investor untuk menanamkan
sahamnya pada perusahaan.
Banyak penelitian yang telah dilakukan terkait dengan dividend payout
ratio. Namun dari beberapa penelitian tersebut terdapat beberapa research gap.
Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh John and Muthusamy (2010) yang
menunjukkan bahwa variabel return on asset memiliki pengaruh secara negatif
dan tidak signifikan terhadap dividend payout ratio. Namun hasil penelitian ini
bertentangan dengan penelitian Rehman dan Takumi (2012) yang
menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dividend payout ratio.
Khan and Ashraf (2014) menyatakan bahwa variabel debt to equity ratio
secara negatif dan signifikan berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
Sedangkan penelitian lain oleh Bangun dan Nurainun (2010) menunjukkan
hasil bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh secara signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2011) menunjukkan bahwa
variabel cash position secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap dividend payout ratio. Namun oleh Jannah dan Agustin (2014),
4
variabel cash position menunjukkan hasil yang positif, walaupun tidak
signifikan. Hal ini berarti perusahaan harus meningkatkan posisi kasnya.
Menurut penelitian oleh Hidayat (2012) variabel growth berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, sedangkan penelitian
oleh Jahanshad, Azita, dan Poorzamani (2013) menunjukkan hasil bahwa
variabel growth tidak signifikan terhadap dividend payout ratio.
Dengan melihat adanya permasalahan pada penelitian yang tidak konsisten
terhadap hasil dari satu penelitian dengan penelitian yang lain, maka perlu
adanya penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang mempengaruhi
dividend payout ratio dengan menggunakan variabel return on asset (ROA),
debt to equity ratio (DER), cash position (CP) dan growth pada perusahaan
sektor manufaktur di BEI.
Return on Asset (ROA)
ROA merupakan tingkat pengembalian investasi atas investasi perusahaan
pada aktiva tetap yang digunakan dalam operasi. Semakin besar nilai ROA
maka kemungkinan pembagian deviden juga akan semakin besar, karena
tingkat ROA yang semakin tinggi juga menandakan kinerja perusahaan yang
semakin baik.
Debt to Equity Ratio (DER)
Menurut Darmadji dan Fakhruddin rasio ini menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh
beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang
perusahaan (Mussalamah and Isa, 2015). Oleh karena itu, semakin rendah DER
maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh
kewajibannya (Marlim and Arifin, 2015).
Cash Position (CP)
CP digunakan untuk mengukur kondisi kas suatu perusahaan kuat atau
tidak. Bagi perusahaan, rasio ini merupakan salah satu variabel penting untuk
mempertimbangkan kebijakan dividennya. Pembayaran deviden tunai
merupakan cash outflow pada perusahaan, bila tingkat posisi kas perusahaan
5
tinggi akan memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus pada pembayaran
devidennya (Nurjannah, 2013).
Growth
Growth menunjukkan pertumbuhan pada aset perusahaan, dimana aset
merupakan aktiva yang digunakan dalam aktiva operasional perusahaan.
Seorang manajer dalam perusahaan akan lebih memperhatikan pertumbuhan
dan investasi pendapatan setelah pajak dan diharapkan kinerja yang lebih baik
dalam pertumbuhan perusahaan secara menyeluruh (Marietta and Sampurno,
2013).
Dividend Payout Ratio (DPR)
Kebijakan deviden menentukan jumlah laba yang dibagikan dalam bentuk
deviden kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Rasio ini
menunjukkan presentase laba perusahaan yang dibayarakan kepada pemegang
saham yang berupa dividen kas.
Penetapan DPR harus dapat dirasakan manfaatnya bagi kepentingan
perusahaan maupun pemegang saham. Bagi pihak peusahaan, informasi yang
terkandung dalam DPR akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menetapkan jumlah pembagian deviden dan besarnya laba yang ditahan untuk
mendukung operasionalisasi dan perkembangan perusahaan. Bagi pihak
pemegang saham, informasi yang terdapat didalam DPR akan digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut :
H1 = Return on assets memiliki pengaruh positif terhadap dividend payout
ratio pada perusahaan sektor manufaktur di BEI
H2 = Debt to equity ratio memiliki pengaruh negatif terhadap dividend payout
ratio pada perusahaan sektor manufaktur di BEI
H3 = Cash position memiliki pengaruh positif terhadap dividend payout ratio
pada perusahaan sektor manufaktur di BEI
6
H4 = Growth memiliki pengaruh negatif terhadap dividend payout ratio pada
perusahaan sektor manufaktur di BEI
2. METODE PENELITIAN
2.1 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Pengambilan sampel dalam penelitian
dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel
penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria-kriteria sampel dalam
penelitian ini yaitu : (1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2013-2015; (2) Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan
lengkap pada tahun 2013-2015; (3) Perusahaan manufaktur yang membagikan
deviden secara kontinyu dari tahun 2013-2015.
2.2 Jenis Data dan Sumber Data
Data penelitian ini adalah data sekunder, yaitu sumber data yang peneliti
dapatkan secara tidak langsung. Data yang digunakan pada penelitian ini
berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang diterbitkan oleh
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) atau dapat diakses melalui
website www.idx.co.id.
2.3 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan uji hipotesis yang meliputi analisis regresi
linier berganda, uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi (R2). Sebelum
melakukan uji hipotesis, dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.
3. HASIL PENELITIAN
3.1. Pengaruh ROA Terhadap DPR
Pengujian variabel ROA terhadap DPR menunjukkan hasil t hitung sebesar
5,405 dengan signifikansi sebesar 0,000. Ini berarti ROA berpengaruh positif
dan signifikan terhadap DPR karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
7
Dengan demikian hipotesis pertama diterima. Hasil penelitian ini serupa
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Marietta dan Sampurno
(2013) serta Demirgunes (2015) dimana ROA merupakan rasio profitabilitas
yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Adanya
pengaruh positif pada ROA menjelaskan bahwa perubahan profitabilitas
perusahaan akan mempengaruhi pembagian deviden kepada para pemegang
saham. Perusahaan yang memiliki laba besar cenderung akan membagikan
deviden lebih besar kepada pemegang saham.
3.2. Pengaruh DER Terhadap DPR
Pengujian variabel DER terhadap DPR menunjukkan hasil t hitung sebesar
-1,623 dengan signifikansi sebesar 0,112. Ini berarti bahwa DER berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap DPR karena nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua diterima. Hasil penelitian pada
variabel DER sesuai dengan hasil penelitian Nurjanah (2013) serta Pratama
(2014). Adanya hasil negatif menunjukkan bahwa semakin besar DER akan
menurunkan DPR. Hal ini dikarenakan sebagian dari profitabilitas perusahaan
digunakan untuk membayar pinjaman, dengan biaya bunga yang semakin besar
maka profitabilitas (EAT) akan semakin berkurang untuk membayar bunga. Ini
tentunya akan mengurangi deviden yang dibagikan kepada pemegang saham.
3.3 Pengaruh CP Terhadap DPR
Pengujian variabel CP terhadap DPR menunjukkan hasil t hitung sebesar
3,100 dengan signifikansi sebesar 0,04. Ini berarti bahwa CP berpengaruh
positif dan signifikan terhadap DPR karena nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian hipotesis ketiga diterima. Hal ini berarti bila cash
position mengalami kenaikan 1 kali maka pembagian deviden kepada para
pemegang saham juga akan mengalami peningkatan atau dengan kata lain bila
posisi kas suatu perusahaan semakin kuat terutama terhadap prospek kebutuhan
dana di waktu mendatang, maka semakin tinggi pula rasio pembayaran
devidennya. Hal ini dikarenakan deviden merupakan cash outflow, maka tentu
saja memerlukan tersedianya kas yang cukup dan terjaga, sehingga walaupun
perusahaan memperoleh laba yang tinggi dan beban utang beserta bunga yang
8
rendah tetapi jika tidak didukung dengan posisi yang kuat maka kemampuan
perusahaan untuk pembagikan deviden juga akan rendah. Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Nurjanah (2013) dan
Pratama (2014).
3.4 Pengaruh Growth Terhadap DPR
Hasil pengujian untuk variabel GROWTH terhadap DPR menunjukkan
hasil dimana t hitung sebesar -1,759 dan nilai signifikansi sebesar 0,086. Ini
berarti bahwa GROWTH berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
DPR karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hipotesis
keempat diterima atau dengan kata lain variabel growth tidak berpengaruh
terhadap DPR. Hal ini bisa terjadi karena pertumbuhan perusahaan yang
semakin tinggi merupakan suatu sinyal bahwa perusahaan membutuhkan dana
yang besar di masa mendatang. Pada penelitian ini perusahaan membutuhkan
dana dalam jumlah besar untuk kebutuhan ekspansi dan investasi. Selain itu
dana yang diperoleh bukan berasal dari internal perusahaan (laba ditahan),
akan tetapi dana berasal dari eksternal perusahaan yaitu melalui utang. Hasil
penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Marietta dan Sampurno (2013)
serta Kajola, Desu, dan Agbanike (2015).
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara simultan rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DPR. Hal ini menunjukkan bahwa
indikator-indikator dari rasio keuangan yang ada dalam penelitian ini cukup
kuat mempengaruhi pergerakan DPR. Sedangkan hasil pengujian secara parsial
dari keempat variabel independen dalam penelitian ini yaitu ROA, DER, CP,
dan growth hanya dua variabel independen saja yang berpengaruh signifikan
terhadap DPR yaitu ROA dan CP. Sedangkan dua variabel lainnya tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap DPR. Selain itu hasil pengujian yang
menunjukkan variabel mana yang paling berpengaruh terhadap DPR diantara
keempat variabel independen adalah variabel ROA.
9
4.2 Saran
a. Bagi Manajemen
Bagi pihak manajemen yang ingin memaksimalkan pembayaran DPR
kepada pemegang saham diharapkan dapat fokus pada dua variabel yang
menunjukkan hasil signifikan yaitu ROA dan growth.
b. Bagi Investor
Bagi investor hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam referensi pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual
saham sehubungan dengan harapannya terhadap deviden yang dibagikan.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan variabel lain yang
berpengaruh terhadap DPR serta menambahkan referensi penelitian
terbaru sebagai informasi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rehman, Haruto Takumi. 2012. “Determinants of Dividend Payout Ratio:
Evidence From Karachi Stock Exchange (Kse)*.” Journal of Contemporary
Issues in Business Research. 1 (1): 20–27.
Bangun, Nurainun, dan Stefanus Hardiman. 2010. “Analisis Pengaruh
Profitabilitas, Cash Position, Debt to Equity Ratio (DER), Dan Kesempatan
Investasi Terhadap Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010.” Jurnal
Pasar Modal dan Perbankan. 1–22.
Demirgüneş, Kartal. 2015. “Determinants of Target Dividend Payout Ratio : A
Panel Autoregressive Distributed Lag Analysis.” International Journal of
Economics and Financial Issues. 5 (2): 418–26.
Fatimah. 2011. “Analisis Pengaruh Cash Position , Return on Equity , Debt To
Equity Ratio , Company ’ S Growth Dan Collateralizable Assets Terhadap
Dividend Payout Ratio.” Naskah Publikasi. Universitas Dian Nuswantoro.
Hasan, Mudassar, Muhammad Ishfaq Ahmad, and Muhammad Yasir Rafiq. 2015.
“Dividend Payout Ratio and Firm ’ S Profitability . Evidence from
10
Pakistan.” Theoritical Economics Letter. 5 (03) : 441.
Hellstrom, Inagambaev. 2012. “Determinants of Dividend Payout Ratios : A
Study of Swedish Large and Medium Caps.” Umea School of Business and
Economics. 30 p.
Hidayat, Sulhan Faris. 2012. “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Rasio Non
Keuangan Terhadap Kebijakan.” Naskah Publikasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Jahanshad, Azita, Zahra Poorzamani, and Ehsan Gahauomi. 2013. “The
Relationship between Certain Economic Theories and Dividend Payout
Ratio.” American-Eurasian Network for Scientific Information. p938.
Jannah, Winda Qoirotun, dan Sasi Agustin. 2014. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Industri Barang
Konsumsi.” Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. 3 (4).
John, S Franklin, and K Muthusamy. 2010. “Leverage, Growth and Profitability
as Determinants of Dividend Payout Ratio-Evidence from Indian Paper
Industry.” Asian Journal of Business Management Studies. 1 (1): 26–30.
Kajola, O. Sunday, Ajibola A. Desu, Tobechi F. Agbanike. 2015. “Factors
Influencing Dividend Payout Policy Decisions of Nigerian Listed Firms.”
International Journal of Economics, Commerce, and Management. III (6):
539–57.
Khan, Waseem, and Naheed Ashraf. 2014. “In Pakistani Service Industry :
Dividend Payout Ratio as Function of Some Factors.” International Journal
of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences. 4
(1): 390–96.
Komrattanapanya and Suntrauk. 2013. “Factors Influencing Dividend Payout in
Thailand : A Tobit Regression Analysis.” International Journal of
Accounting and Financial Reporting. 3 (2): 255–68.
Marietta, Unzu, and Djoko Sampurno. 2013. “Analisis Pengaruh Cash Ratio ,
Return On Assets , Growth , Firm Size , Debt to Equity Ratio Terhadap
Dividend Payout Ratio : ( Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011 ).” Diponegoro
Journal of Management. 2 (1999): 1–11.
Marlim, Petrus, and Agus Zainul Arifin. 2015. “Analysis of Cash Position, Debt
to Equity Ratio, Return On Assets, Growth Potential, and Total Assets Turn
Over Effect to Dividend Payout Ratio On Companies Listed At Indonesia
Stock Exchange 2009-2011.” IJABER. 13 (7): 5405–21.
11
Mussalamah, Arum Desmawati Murni, and Muzakar Isa. 2015. "Pengaruh
Earning Per Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER) dan Return on
Equity (ROE) Terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)".
BENEFIT Jurnal Managemen dan Bisnis. 19 (2) : 189-195.
Nurjannah, Siti. 2013. “Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio,
Dan Return on Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio Pada
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.”
Naskah Publikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pratama, Ahmad Ony. 2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend
Payout Ratio (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Masuk Dalam
Daftar Efek Syariah Tahun 2010-2012.” Skripsi. Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.Yogyakarta.
Rafique, Mahira. 2012. “Factors Affecting Dividend Payout : Evidence From
Listed Non-Financial Firms of Karachi Stock Exchange.” Business
Management Dynamics. 1 (11): 76–92.
Waswa, Calistus Wekesa, Fredrick W.S. Ndede, and Ambrose O Jagongo. 2013.
“Determinants of Dividend Payout by Agricultural Firms in Kenya [An
Empirical Analysis of Firms Listed on the Nairobi Security Exchange].”
International Journal of Business and Social Science. 5 (11): 1–69.