ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR...

64
i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang Oleh M.Sulkhan Dimas Setiawan NIM 7111411001 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR...

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI

DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

M.Sulkhan Dimas Setiawan

NIM 7111411001

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

ii

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

iii

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Selalu melakukan yang terbaik dari yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang

terbaik.

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

(QS al-Insyirah : 6)

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukurkepada Allah SWT atas

segala nikmat dan karunia-NYA skripsi ini

kupersembahkan kepada :

Bapak, Ibu serta Kakak dan Adikku

Almamaterku

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

v

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Susu Sapi Perah Di Desa Sumogawe

Kecamatan Getasan”.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak. Saya menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnyakepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu

dengan segala kebijakannya.

2. Dr. Wahyono, M.M, Dekan fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

yang dengan segala kebijakannya memberikan kesempatan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi dan studi dengan baik.

3. Lesta Karolina Br Sebayang, S.E., M.Si, Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

4. Prof. Dr.Rusdarti, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh

kesabaran memberikan bimbingan, arahan motivasi,dan saran kepada

penulis selama penyusunan skripsi.

5. Prof. Dr. Etty Soesilowati, M.Si. selaku Penguji I dan Prasetyo Ari Bowo,

S.E, M.Si selaku Penguji II yang telah mengorek siskripsi ini hingga

mendekati kebenaran.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

vi

6. Prasetyo Ari Bowo, S.E.,M.Siselaku dosen wali yang telah memberikan

arahan selama proses perkuliahan hingga akhir.

7. Bapak Ibu Dosen Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Semarang,

atas semua bekal ilmu dan pengetahuan yang diberikan kepada penulis.

8. Staf Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang dan staf Dinas Perikanan

dan Peternakan Kabupaten Semarang yang telah membantu memperoleh

data.

9. Kedua orang tua saya tercinta yang selalu memberi do’a, motivasi & materi

yang takterhingga serta kakak adik saya yang selalu memberi motivasi

kepada penulis.

10. Teman-temanku jurusan Ekonomi Pembangunan 2011 yang telah

memberikan dukungan dan motivasi, serta terimakasih atas kebersamaannya

selama ini, dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap Allah SWT berkenan membalas semua kebaikan bagi

semua pihak yang membantu selama proses penyelesaian skripsi ini. Akhir kata,

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.

Semarang, September 2016

Penulis

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

vii

SARI

Setiawan, Muhamad Sulkhan Dimas. 2017. “AnalisisFaktor-Faktor yang

Mempengaruhi Produksi Susu Sapi di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan”.

Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing: Prof. Dr.Rusdarti, M.Si. Hal 88

Kata Kunci: Produksi, sapiperah, pakanternak, jam kerja, teknologi.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh jumlah

sapi, pakan ternak, jam kerja dan teknologi terhadap produksi susu di Desa

Sumogawe Kecamatan Getasan. Penelitian ini menggunakan data primer dan data

sekunder dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang dan Dinas Perikanan

dan Peternakan Kabupaten Semarang. Variabel penelitian ini sapi perah, pakan

ternak, jam kerja dan teknologi. Dalam penelitian ini, digunakan metode

penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan

metode Ordinary Least Square (OLS).

Hasil penelitian ini diketahui bahwa variable jumlah sapi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap produksi susu, variable pakan ternak, jam kerja dan

teknologi tidak berpengaruh dan siginifikan terhadap produk sisusu di Desa

Sumogawe Kecamatan Getasan.

Saran dari hasil penelitian ini sebaiknya bagi pemerintah Kabupaten

Semarang untuk meningkatkan peranya dalam bentuk bantuan pakan, penyuluhan,

pelatihan serta penambahan jumlah sapi perah ataupun bibit unggul sapi perah.

Sebaiknya peternak sapi perah di Desa Sumogawe mulai mengubah pola pikirnya

untuk menjadikan usaha ternak sapi perah ini sebagai usaha yang tidak semata-

mata hanya dijadikan usaha sampingan ataupun dijadikan tabungan. Hal ini terkait

manajemen usaha sapi perah di Desa Sumogawe dengan tujuan bias memiliki

usaha ternak sapi perah yang berjangka panjang dan menguntungkan.

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

viii

ABSTRACT

Setiawan, Muhamad Sulkhan Dimas. 2017. “Analysis of Factors Affecting

Milk Production Cows in the village of the District Sumogawe Getasan ".

Department of Economic Development, Faculty of Economics, University of

Semarang. Supervisor: Prof. Dr.Rusdarti, M.Si. Page 88.

Keywords : Production, a dairy, animal feed, hours of work, technology.

This study aims to analyze how much influence the number of cattle, fodder,

hours of work and technology to the production of milk in the village of the

District Sumogawe Getasan. This study uses primary data and secondary data

from the Central Bureau of Statistics of Semarang and the Department of

Fisheries and Livestock District Semarang. This study variables dairy cows, cattle

feed, hours of work and technology. In this study, we used quantitative study

methods by using multiple linear regression analysis with Ordinary Least Square

method (OLS).

The results of this study found that the variable number of cows positive and

significant effect on milk production, animal feed variables, hours of work and

have no effect and significant technology to the production of milk in the village

of the District Sumogawe Getasan

Suggestions from this research should be for the government to increase

Semarang district in the form of food aid, counseling, training as well as the

increase in the number of dairy cows or dairy cows of superior seedlings. We

recommend that dairy farmers in the village of Sumogawe began to change their

mindset to make this dairy cattle business as a business that is not merely used as

a sideline or used as savings. This is related to the business management of dairy

cows in the village Sumogawe with the aim could have dairy cattle business long-

term and profitable.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ ii

PERNYATAAN ................................................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

PRAKATA ......................................................................................................... v

SARI ................................................................................................................. vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................10

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................11

1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................................12

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................13

2.1 Usaha Tani ...........................................................................................13

2.2 Uaha Peternakan Sapi Perah..………………………….………… .....15

2.3 Produksi Susu Ternak Sapi Perah ........................................................18

2.4 Produksi... ............................................................................................21

2.4.1 Fungsi Produksi ………………………………………….. ...23

2.4.2 Fungsi Produksi Cobb-Douglas ..... ........................................24

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi Susu ...............................26

2.5.1 Jumlah Sapi..... .........................................................................26

2.5.2 Pakan Ternak ……………………………………………... ....30

2.5.3 Tenaga Kerja ……………………………………………….. .33

2.5.4 Teknologi …………………………………………………. ...36

2.6 Penelitian Terdahulu…………… ........................................................40

2.9.1 Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Ini .........40

2.9.2 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Ini .........40

2.7 Kerangka Berpikir ................................................................................41

2.8 Hipotesis …………………………………………………………. .....44

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................46

3.1 Jenis Penelitian .....................................................................................46

3.2 Populasi dan Sempel ............................................................................47

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................................49

3.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................................49

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

x

3.4.1. Metode Interview …. ....................................................................49

3.4.2. Dokumentasi ................................................................................50

3.4.3 Angket .. .........................................................................................50

3.5 Metode Analisis Data ...........................................................................50

3.6 Spefikasi Model … ..............................................................................51

3.7 Pengujian Model … .............................................................................52

3.7.1 Uji Normalitas .......................................................................53

3.7.2 Uji Multikolinearitas ..............................................................53

3.7.3 Uji Heterokedastisitas ............................................................55

3.7.4 Uji t-Statistik ..........................................................................56

3.7.5 Uji F Statistik .........................................................................57

3.7.6 Koefisien Determinasi (R2) ....................................................58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................59

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................59

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.............................................59

4.1.2 Karakteristik Responden .............................................................60

4.1.3 Deskripsi Jumlah Sapi Produktif .................................................60

4.1.4 Deskripsi PakanTernak ................................................................62

4.1.5 Deskripsi Tenaga Kerja ...............................................................65

4.1.6 Deskripsi Teknologi .. .................................................................67

4.2 Hasil Analisis Data ...............................................................................68

4.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................68

4.2.2. Uji Normalitas .............................................................................70

4.2.3. Multikolinearitas..........................................................................70

4.2.4. Heterokedastisitas ........................................................................72

4.2.5. Uji t-Statistik ..............................................................................73

4.2.6. Uji F Statistik ..............................................................................74

4.2.7. Koefisien Determinasi (R2) ........................................................75

4.2.8. Konstanta ....................................................................................76

4.3 Pembahasan ..........................................................................................76

4.3.1 Pengaruh Jumlah Sapi Terhadap Produksi Susu ....................77

4.3.2 Pengaruh Pakan Ternak Terhadap Produksi Susu..... .............78

4.3.3 Pengaruh Jam Kerja Terhadap Produksi Susu .... ...................80

4.3.4 Pengaruh Teknologi Terhadap Produksi Susu ... ....................80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.... ..........................................................83

5.1 Kesimpulan ..........................................................................................83

5.2 Saran ....................................................................................................84

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................85

LAMPIRAN .......................................................................................................89

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Populasi Sapi Perah, Produksi Susu, dan Ketersediaan Pakan

Ternak di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 ..................................... 2

1.2 Rata-rata Curah Hujan di Kecamatan Getasan 2012-2014 ................. 3

1.3 Populasi Sapi Perah dan Produksi susu/liter di Kabupaten

Semarang Tahun 2012-2014 .............................................................. 4

1.4 Jumlah Sapi Perah dan Rata-rata Pemilikan Sapi Perah di

Kabupaten Semarang Tahun 2014 ...................................................... 5

1.5 Populasi Peternak di Kecamatan Getasan Tahun 2012-2014 ............. 7

2.1 Produksi Susu di Kecamatan Getasan tahun 2013-2014 ..................... 21

2.2 Populasi Sapi Perah di Kecamatan Getasan Triwulan satu Tahun

2016 …………. ................................................................................... 27

2.3 Ketersedian Pakan Ternak Kecamatan Getasan Tahun 2015 .............. 30

2.4 Ringkasan Penelitian Terdahulu.......................................................... 36

4.1 Peternak Sapi Perah Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 59

4.2 Peternak Sapi Perah Berdasarkan Usia ............................................... 60

4.3 Peternak Sapi Perah Berdarkan Tingkat Pendidikan .......................... 60

4.4 Peternak Sapi Perah Berdasarkan Lama Beternak .............................. 61

4.5 Deskripsi Sapi Produktif yang Dimiliki Peternak Sapi Perah di

Desa Sumogawe .................................................................................. 62

4.6 Deskripsi Pakan Ternak Hijauan yang digunakan Peternak Sapi

Perah di Desa Sumogawe ……………………………………. .......... 63

4.7 Deskripsi Pakan Ternak Konsentrat yang Digunakan Peternak

Sapi Perah di Desa Sumogawe ............................................................ 64

4.8 Deskripsi Jam Kerja Peternak Sapi Perah di Desa Sumogawe

Kecamatan Getasan……………………………………………… ..... 65

4.9 Deskripsi Teknologi yang digunakan Peternak Sapi Perah di Desa

Sumogawe ……………………………………………………… ...... 66

4.10 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ………………………… ..... 67

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Produksi SusuSapiPerah di DesaSumogawe ............. 42

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Ha1

1 Data Populasi Sapi Perah, Produksi Susu, dan Ketersediaan Pakan

Ternak di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 ..................................... 90

2 Data populasi peternak sapi perah di Kecamatan Getasan Tahun

2012-2014............................................................................................ 91

3 Data Hasil output E-Views 6.0 dengan Regresi Linier Berganda

Metode Ordinary Least Square (OLS)................................................ 92

4 Hasil output Eviews 6.0 Uji Normalitas.............................................. 93

5 Hasil output Eviews 6.0 Uji Heterokedastisitas .................................. 94

6 Hasil output Eviews 6.0 Uji Multikolinieritas .................................... 95

7 Data Tabulasi hasil penelitian di Desa Sumogawe Kecamatan

Getasan …………………………… ................................................... 96

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan pertanian di Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk

meningkatkan produksi menuju swasembada, memperluas kesempatan kerja dan

meningkatkan serta meratakan taraf hidup rakyat. Untuk mencapai tujuan tersebut,

sub sektor peternakan meletakan salah satu prioritas utamanya pada

pengembangan usaha ternak sapi perah. Ternak sapi perah diprioritaskan lantaran

output dari usaha ternak sapi perah yang berupa susu segar sangat dibutuhkan oleh

masyarakat. .

Fenomena yang tumbuh pesat belakangan ini di bidang peternakan adalah

agrobisnis yang berbasis peternakan. Tuntutan sistem usaha tani terpadupun

menjadi semakin rasional seiring dengan tuntutan efisensi penggunaan faktor

produksi diantaranya adalah; sapi perah, pakan ternak, tenaga kerja dan teknologi.

Penggunaan faktor produksi yang tidak efisien akan berdampak pada besarnya

output pada usaha tersebut. Kecukupan faktor produksi sangat penting guna

menunjang keberlangsungan sebuah usaha ternak sapi perah.

Hasil produksi peternakan sapi perah merupakan hasil gabungan dari

berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan susu. Produksi susu

dapat dicapai dengan optimal apabila penggunaan faktor produksi dapat

dialokasikan secara efisiein dengan menggunakan input-input produksi secara

optimum.

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

2

Permasalahan yang dihadapi dalam usaha ternak sapi perah terbagi dalam

tiga sektor yaitu hulu, tengah dan hilir. Permasalahan di sektor hulu antara lain

produktivitas masih rendah, kurangnya ketersediaan sapi perah, biaya pakan

tinggi, skala pemilikan kecil, mutu sumberdaya manusia masih rendah dan belum

mampu memanfaatkan perkambangan teknologi. Permasalahan di sektor tengah

meliputi teknis budidaya, ketersediaan lahan untuk produksi pakan menurun,

konversi lahan pertanian ke non pertanian, modal usaha perbangkan masih rendah

serta kerjasama lintas sektoral belum terpadu. Permasalahan di sektor hilir antara

lain harga susu segar dan konsumen masih rendah dan tidak stabil (Mandaka dan

Hutagaol, 2005 hal 191-208)

Tabel 1.1

Populasi Sapi Perah, Produksi Susu, dan Ketersediaan Pakan Ternak di

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

No Kabupaten/Kota Sapi Perah Produksi Susu Jumlah Pakan

1 Kab Banyumas 2.250 4.407.585 586.432

2 Kab Purbalingga 189 268.888 222.150

3 Kab Banjaregara 3.301 399.199 13.887

4 Kab Wonosobo 1.037 909.652 73.595

5 Kab Magelang 2.451 937.815 104.473

6 Kab Boyolali 72.123 44.229.765 106.992

7 Kab Karanganyar 444 297.654 366.619

8 Kab Grobogan 368 1.245.385 364.297

9 Kab Kudus 257 922.210 21.619

10 Kab Semarang 27.609 26.129.199 1.504.663

11 Kab Temanggung 267 230.899 105.774

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

3

Sumber: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah tahun

2014 dan Badan Pusat Statistik Kab Semarang, data diolah

Dilihat dari data di atas kabupaten Semarang menempati urutan ke dua

penghasil susu, sedangkan untuk hal pakan ternak kabupaten Semarang berada

diperingkat teratas dengan jumlah pakan ternak terbanyak di Provinsi Jawa

Tengah, ketersediaan pakan yang tinggi nampaknya belum sebanding dengan

tingkat produktivitas susu sapi perah di Kabupaten Semarang. Hal itu dapat dilihat

dari data diatas yang menggambarkan masih tergolong rendahnya produksi susu

sapi perah di Kabupaten Semarang pada tahun 2014 sebesar 26.129.199 liter.

Tersedianya sumber daya atau bahan baku merupakan salah satu aspek

penting dalam produksi yang juga biasa disebut dengan faktor produksi.

Sebagaimana halnya dalam ekonomi pertanian maka faktor produksi dapat

diklasifikasikan kedalam empat bagian yaitu ; jumlah sapi perah, pakan ternak

yang tersedia, jumlah tenaga kerja serta teknologi yang dipakai.

Kecamatan Getasan membentang seluas 68,50 Km2, yang terdiri atas tiga

belas desa. Desa tajuk memiliki wilayah terluas yaitu seluas 12,36 Km 2 atau

sebesar 18,78% dari luas wilayah kecamatan Getasan keseluruhan. Iklim di

Kecamatan Getasan adalah tropis, akan tetapi Kecamatan Getasan bersuhu udara

relatif sejuk. Selama 3 tahun terakhir terjadi kenaikan ataupun penurunan cukup

tinggi di Kecamatan Getasan

12 Kab Kendal 439 473.389 75.406

13 Kota Tegal - 598.482 69.738

14 Kota Salatiga 3.420 4.405.050 10.381

15 Kota Semarang 1.585 5.406.371 12.975

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

4

Tabel 1.2 Rata-rata Curah Hujan di Kecamatan Getasan 2012-2014

Tahun Hari

hujan/bulan

Rata-rata Curah

hujan/hari (mm)

2012 17 19

2013 21 23

2014 20 22

Sumber : BPS Kabupaten Semarang

Rata-rata curah hujan perbulan tahun 2012 sebanyak 17 hari perbulan

dengan rarta-rata curah hujan per hari sebesar 19 mm. Pada tahun 2013 terjadi

hujan sebanyak 21 hari per bulan dengan rata-rata curah hujan per hari sebesar 23

mm. Pada tahun 2014 terjadi curah hujan sebanyak 20 hari per bulan dengan rata-

rata curah hujan per hari sebesar 22 mm.

Dilihat dari data diatas curah hujan dan cuaca di Kecamatan Getasan cukup

mendukung untuk melakukan usaha ternak sapi perah. Hal tersebut dapat

membantu para peternak sapi perah mengatasi masalah pakan ternak yang

mayoritas peternak di Kecamatan Getasan menggunakan rumput gajah guna

memenuhi kebutuhan pakan ternaknya.

Pertumbuhan rumput gajah sangat bergantung pada curah hujan, dengan

begitu jika Kecamatan Getasan memiliki tingkat curah hujan yang tinggi maka hal

itu akan sangat membantu pertumbuhan rumput gajah. Hal itu secara tidak

langsung akan membantu peternak sapi perah di Kecamatan Getasan agar

terhindar dari masalah pakan ternak.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

5

Tabe1.3

Jumlah Sapi Perah dan Produksi susu/liter di Kabupaten Semarang

Tahun 2013-2014

No Kecamatan Sapi Perah (ekor) Produksi Susu/liter

2013 2014 2013 2014

1 Getasan 15.621 16.913 22.024.061 20.903.359

2 Tenggaran 1.618 2.428 1.376.504 1.306.460

3 Pabelan 215 816 825.903 783.877

4 Tuntang 539 712 550.602 522.584

5 Ungaran Barat 1.830 1.018 2.753.007 2.612.919

Sumber data diolah dari semarangkab.bps.go.id

Berdasarkan tabel 1.3 dapat dilihat bahwa daerah penghasil susu terbesar

ada di Kecamatan Getasan hal itu berbanding lurus dengan jumlah sapi perah

yang ada di kecamatan tersebut, sedangkan daerah penghasil susu terkecil adalah

Kecamatan Tuntang dengan total produksi susu sebanyak 522.584 liter, terdapat

selisih sebesar 20.380.775 liter jika dibandingkan dengan Kecamatan Getasan

pada tahun yang sama.

Pada tabel 1.3 kita dapat melihathat bahwa hanya kecamatan Ungaran Barat

yang terdapat penurunan jumlah sapi perah, sedangkan pada kecamatan yang lain

terdapat kenaikan jumlah sapi perah. Peningkatan jumlah sapi perah terbesar pada

tahun 2013-2014 terdapat pada Kecamatan Getasan yaitu sebesar 1.292 ekor sapi

perah.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

6

Tabel 1.4

Jumlah Sapi Perah dan Rata-Rata Pemilikan Sapi Perah

di Kab Semarang Tahun 2014

No Kecamatan Sapi perah

(ekor)

Rata-rata

pemilikan (ekor)

1 Getasan 16.913 3-4

2 Tengaran 2.428 1-4

3 Pabelan 215 1-3

4 Tuntang 539 1-3

5 Ungaran Barat 1.830 2-4

Sumber : Kab Semarang dalam angka tahun 2015

Pada tabel 1.4 dapat dijelaskan bahwa kecamatan Pabelan menjadi

Kecamatan dengan jumlah sapi perah terkecil dengan kepemilikan 215 ekor sapi

perah dengan rata-rata kepemilikan sapi perah sebesar 1-3 ekor. Kecamatan

Getasan pada tahun yang 2014 menajadi Kecamatan dengan jumlah sapi perah

terbesar yaitu sebesar 16.913 ekor sapi perah dengan rata-rata kepemilikan 3-4

ekor.

Usaha peternakan sapi perah keluarga memberikan keuntungan jika jumlah

sapi perah yang dipelihara minimal 6 ekor, walaupun tingkat efisensi dapat

dicapai dengan minimal pengusahanya 2 ekor dengan rata-rata produksi susu

sebanyak 15 liter/hari (Iptek net, 2005:6). Peternakan sapi perah yang terdapat di

Kabupaten Semarang umumnya skala kepemilikan ternak sapi perah rata-rata 1-4

ekor sehingga dengan skala pemilikan yang rendah ini memberikan dampak sosial

ekonomi khususnya terhadap pendapatan/keuntungan peternak. Pendapatan yang

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

7

rendah akan berpengaruh secara tidak langsung terhadap kemampuan peternak

dalam mengelola usahanya

Salah satu cara untuk meningkatakan produksi ternak sapi perah yang

berupa susu adalah dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang berupa

jumlah sapi, pakan ternak, jumlah tenaga kerja dan teknologi secara optimum.

Penggunan faktor produksi secara optimum akan memperbesar kemungkinan

untuk mendapatkan output produksi yang optimum.

Tabel 1.5 Populasi Peternak di Kecamatan Getasan

Tahun 2012-2014

No Desa Peternak

2012 2013 2014

1 Kopeng 71 72 72

2 Batur 125 127 127

3 Tajuk 233 236 237

4 Jetak 141 144 146

5 Samirono 263 267 269

6 Sumogawe 1.312 1.319 1.332

7 Polobogo 659 662 666

8 Manggihan 210 211 213

9 Getasan 132 134 135

10 Wates 81 83 88

`11 Tolokan 53 58 59

12 Ngrawan 28 31 33

13 Nogosaren 273 274 279

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, data diolah

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

8

Pada tabel 1.5 diatas dapat dijelaskan desa yang memiliki populasi peternak

sapi perah terbesar sampai terkecil yang terdapat di Kecamatan Getasan. Desa

sumogawe menjadi desa dengan jumlah peternak terbesar selama periode 2012-

2014 pada tiap tahunya selalu terdapat peningkatan jumlah peternak sapi perah di

Desa tersebut. Pada tahun 2014 jumlah peternak di Desa Sumogawe berjumlah

1.332 peternak. Jumlah peternak terkecil pada tahun 2014 terdapat di Desa

Ngrawan yang hanya terdapat 33 peternak sapi perah.

Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan berada dalam wilayah Kabupaten

Semarang yang sebagaian besar penduduk bermata pencaharian di bidang

pertanian dan peternakan sapi perah yang mayoritas sapi perahnya berjenis

Fresian Holstien. Peternak sapi perah di Desa Sumogawe rata-rata kepemilikan

sapi perahnya sebanyak 3-4 ekor tiap peternak. Dengan jumlah rata-rata

kepemilikan 3-4 sapi perah tiap peternaknya, hal itu menjadi salah satu alasan

mengapa desa sumogawe dikatakan menjadi sentra susu sapi perah di Kecamatan

Getasan.

Keberadaan jumlah peternak sapi perah di kecamatan Getasan dapat

dikatakan memusat di desa Sumogawe dengan jumlah peternak pada tahun 2014

sebanyak 1.332 peternak. Pertumbuhan jumlah peternak sapi perah di kecamatan

Getasan cenderung rendah. Tingkat produktivitas ternak yang tergolong rendah

dapat disebabkan oleh kurangnya modal usaha, serta pengetahuan/ketrampilan

petani yang mencakup aspek produksi, pemberian pakan, pengelolaan hasil pasca

panen, pemerahan, sanitasi dan pencegahan penyakit. Pengetahuan petani

mengenai aspek tataniaga masih harus ditingkatkan sehingga keuntungan yang

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

9

diperoleh sebanding dengan pemeliharaanya. Keuntungan tersebut dapat terjadi

jika peternak memiliki manajemen yang baik meningkatkan skala usaha,

meningkatkan frekuensi pemerahan, memberikan pakan yang cukup dan

berkualitas. Peternak dituntut untuk mampu menekan biaya produksi sehingga

dapat keuntungan yang lebih maksimal di dalam usaha ternak sapi perahnya,

Rusdiana dan Wahyuning (2009)

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produksi susu pada usaha

ternak sapi perah yang meliputi jumlah sapi perah, pakan ternak, tenaga kerja dan

teknologi yang dipakai. Sehingga penggunaan faktor-faktor produksi tersebut

harus dilaksanakan secara efektif dalam usaha ternak sapi perah hal itu bertujuan

untuk mendapatkan output produksi yang optimum.

Faktor-faktor produksi yang dimiliki peternak umumnya memiliki jumlah

yang terbatas, tetapi dengan keterbatasan tersebut disisi lain peternak juga ingin

meningkatkan produksi ternak sapinya. Kondisi ini menuntut peternak untuk

menggunakan faktor-faktor produksi yang dapat mempengaruhi output dari usaha

ternak sapi perah secara efektif hal itu diharapkan dapat meningkatkan output dari

usaha ternak sapi perah yang berupa susu sapi perah.

Berdasarkan uraian diatas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

kondisi usaha ternak sapi perah di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan

Kabupaten Semarang, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ternak sapi

perah di lokasi penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Susu di Desa Sumogawe

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

10

1.2. Perumusan Masalah

Kecamatan Getasan membentang seluas 68,50 Km2, yang terdiri atas tiga

belas desa. Desa tajuk memiliki wilayah terluas yaitu seluas 12,36 Km 2 atau

sebesar 18,78% dari luas wilayah kecamatan Getasan keseluruhan. Iklim di

Kecamatan Getasan adalah tropis, akan tetapi Kecamatan Getasan bersuhu udara

relatif sejuk. Iklim yang terdapat di Kecamatan Getasan sangat cocok untuk

melakukan usaha ternak sapi perah, hal itu juga didukung oleh jumlah sapi perah

dan jumlah peternak terbesar diantara kecamatan-kecamatan lainya yang terdapat

di Kabupaten Semarang.

Subsektor perternakan di Kecamatan Getasan yang menjadi andalan adalah

ternak sapi perah. Usaha ternak sapi perah ini mendapatkan dukungan penuh dari

pemerintah Kabupaten Semarang, oleh karna itu Kecamatan Getasan merupakan

sentra produksi utama susu sapi perah di Kabupaten Semarang.

Kecamatan Getasan merupakan salah satu wilayah pengembangan sapi

perah di kabupaten Semarang yang memiliki populasi sapi perah terbesar di

Kabupaten Semarang. Jumlah sapi perah yang terdapat di kecamatan Getasan

pada tahun 2014 sebanyak 16.913 ekor sapi perah, total produksi susu di

Kecamatan Getasan pada tahun 2014 sebesar 20.903.359 lt dengan jumlah sapi

perah sebesar 16.913 ekor dan rata-rata kepemilikan sapi perah 3-4 ekor tiap

peternaknya (BPSKabupaten Semarang 2015, data diolah). Namun rata-rata

produksi susu sapi perah disini masih tergolong rendah dari yang seharusnya

dapat dicapai.

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

11

Belum tercapainya produksi susu yang optimal di desa Sumogawe

kecamatan Getasan dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya,

penggunaan faktor produksi yang belum efektif, tidak meratanya populasi ternak

sapi perah, ketersediaan pakan ternak perah yang terbatas, tenaga kerja dan

teknologi yang dipakai .

Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini bermaksud menganalisis faktor-

faktor yang mempengaruhi produksi usaha ternak sapi perah di Desa Sumogawe

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Melalui kajian permasalahan di atas

maka peneltiian ini berusaha untuk menjawab beberapa pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana deskripsi sapi perah, pakan ternak, tenaga kerja dan teknologi

terhadap produksi susu sapi perah di Desa Sumogawe?

2. Seberapa besar pengaruh penggunaan faktor produksi yang berupa jumlah

sapi perah, jumlah pakan ternak, jumlah tenaga kerja dan teknologi

terhadap usaha ternak sapi perah di Desa Sumogawe?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan yang

akan di capai dalam penelitian ini adalah :

1. Medeskripsikan sapi perah,pakan ternak,tenaga kerja dan teknologi

terhadap produksi susu sapi perah di Desa Sumogawe.

2. Menganalisis pengaruh penggunaan faktor produksi yang berupa jumlah

sapi perah, jumlah pakan ternak, jumlah tenaga kerja dan teknologi

terhadap usaha ternak sapi perah di Desa Sumogawe.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

12

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan

bahan kajian tentang masalah-masalah peternakan dan khususnya ternak

sapi perah di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.

2. Hasil penelitian ini dapat di pakai sebagai bahan bacaan akademika dan

perbandingan bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

1. Memberikan tambahan pengetahuan dalam rangka meningkatkan

pemahaman pada masalah masalah peternakan yang berkaitan dengan

analisis faktor-faktor produksi pada usaha ternak sapi perah.

2. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada pemerintah

ataupun dinas perternakan dan perikanan Kabupaten Semarang agar dapat

mengambil kebijakan yang tepat guna maupun tepat sasaran.

3. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada semua

pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Usaha tani

Definisi usaha tani pada dasarnya adalah alokasi sarana produksi yang

efisien untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi. Usahatani dapat dikatakan

berhasil jikalau memperoleh produktivitas dan pendapatan yang tinggi.

Usahatani merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang petani, manajer,

penggarap, atau penyewaam tamah pada sebidang tanah yang dikuasai,tempat

mengelola input produksi (sarana produksi) dengan segala pengetahuan dan

kemampuan untuk memperoleh hasil produksi (Daniel, 2002:119).

Dalam melakukan usaha pertanian, seorang petani akan selalu berfikir

bagaimana mengalokasikan hasil seefisien mungkin agar dapat memperoleh

keuntungan yang optimal, saat petani dihadapkan pada keterbatasan biaya dalam

melaksanakan usataninya, dengan kendala keterbatasan modal petani kerap tetap

mencoba untuk meningkatkan keuntungan.

Usahatani sebagai suatu ilmu yang mempelajari hal ikhwal intern usaha tani

meliputi organisai, pembiayaan, operasi, dan penjualan, perihal usahatani itu

sebagai unit atau satuan produksi dalam keseluruhan usahatani (Daniel, 2002:54).

Usahatani yang terdapat pada Negara berkembang terdapat dua corak

dalam pengolaanya yaitu usahatani yang bersifat subsisten yaitu dengan merubah

melalui usahatani komersial. Usahatani komersial dirincikan adanya suatu

usahatani yang ditujukan untuk mencari laba atau profit sebesar-besarnya. Tingkat

kesenjangan petani sangat ditentukan pada hasil panen yang diperoleh. Banyaknya

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

14

hasil panen tergambarkan pada besarnya pendapatan yang diterima dan dari

pendapatan itu sebagian besar untuk keperluan konsumsi keluarga sudah

terpenuhi.

Pembangunan pertanian pada saaat ini tidak hanya menitik beratkan pada

tanaman pangan saja, tetapi juga mengacu kepada bidang perkebunan, perikanan,

peternakan dan hortikultura. Penmbangunan peternakan sebagai salah satu bagian

integral dari sektor pertanian memiliki potensi sebagai salah satu kegiatan yang

dapat dikembangkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi.

Berkaitan dengan pemenuhan gizi masyarakat, sektor peternakan melalui

produknya yang terdiri dari daging, telur dan susu memegang peranan yang

penting. Susu merupakan makanan yang paling sempurna nilai gizinya, karena

semua kebutuhan tubuh terkandung didalamnya dengan perbandingan yang

sempurna. Susu mempunyai keistimewaan dalam mengimbangu kekurangan zat

gizi dalam makanan lain, selain itu susu mudah dicerna dan diserap oleh tubuh

(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, 2002 ).

Setidaknya terdapat lima macam atau jenis susu yang biasa dikonsumsi oleh

masyarakat, yaitu susu murni atau susu segar, susu cair pabrik, susu kental, susu

bubuk kaleng dan susu bubuk bayi. Jenis susu dengan harga jual terendah adalah

susu murni ataupun susu segar, dan jenis susu tersebut yang mayoritas menjadi

andalan perekonomian peternak sapi perah di Desa Sumogawe. Hal itu biasa

terjadi lantaran para peternak belum banyak yang menguasai teknologi

pengolahan susu segar menjadi susu olahan.

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

15

Keterbatasan pakan ternak juga menjadi salah satu masalah peternakan di

desa sumogawe. Masalah tersebut seringkali timbul dikala musim kemarau

datang, saat dimana lahan rumput gajah para peternak tidak tumbuh dengan baik.

Hal itu terjadi dikarnakan saat musim kemarau lahan rumput gajah mengalami

kekeringan. Untuk mengatasi masalah ini biasanya peternak di Desa Sumogawe

menyiasati dengan mengambil ataupun mencari rumput gajah (liar) yang tumbuh

di sekitar rawa pening.

Solusi ini tidak semata-mata menjadi solusi tanpa pengorbanan, dikarnakan

adanya pengorbanan waktu, tenaga dan biaya ekstra yang dikeluarkan peternak

untuk mendapatkan rumput gajah di rawa pening. Biasanya peternak saat tidak

musim kemarau bisa mendapatkan lima karung (25 kg) rumput gajah hanya

dengan waktu 3 sampai 4 jam saja akan tetapi saat musim kemarau datang karna

diharuskan mencari rumput gajah dilokasi yang tergolong jauh untuk

mendapatkan lima karung (25kg) rumput gajah dibutuhkan waktu setidaknya 6-8

jam, Menurut Siamto selaku Ketua KTT Gondang Mahmud Desa Sumogawe.

2.2. Usaha Peternakan Sapi Perah

Berdasarkan bentuk usahanya, usaha sapi perah dapat dikelompokkan

menjadi:

1. Usaha utama (sumbangan pendapatnya >80 persen)

2. Usaha pokok (sumbangan pendapatanya antara 50-80 persen)

3. Usaha sambilan (sumbangan pendapatanya <50 persen)

(Departemen pertanian, 2000)

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

16

Perkembangan usaha peternakan sapi perah dilakukan untuk membangun

dan membina usaha ternak sapi perah agar mampu meningkatkan produksi susu

dalam negreri dan susu olahan dengan mutu yang baik dan harga terjangkau oleh

masyarakat. Harga pakan ternak tinggi dan biaya angkut pakan serta rendahnya

harga jual susu dapat menjadi penghambar perkembangan usaha sapii perah di

Indonesia. Para peternak sapi perah rakyat kurang dapat mengembangkan

usahanya karena penggunaan faktor-faktor produksi dalam usahaternak mereka

mungkin belum efektif.

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi

usaha ternak sapi perah yang terdiri dari :jumlah sapi perah, pakan ternak, tenaga

kerja dan teknologi diharapkan dapat bermanfaat bagi peternak sapi perah salah

satunya untuk mengembangkan usaha ternak sapi perahnya. Peternak dapat

beproduksi pada tingkat produksi optimum dan menggunakan faktor-faktor

produksi secara efektif.

Menurut Pulungan dan Pambudi dalam Effendi (2002), ada dua jenis

perusahaan peternak sapi perah, yaitu sapi perah rakyat dan perushaan peternakan

sapi perah. Sapi perah rakyat diklasifikasi sebagai usaha yang diselenggarakan

sebaagai usaha sampingan dengan kepemelikan kurang dari 10 ekor sapi dewasa

atau memiliki kurang kurang dari 20 ekor sapi perah campuran. Perusahaan

peternakan sapi perah merupakan peternakan yang dilakukan dengan tujuan

komersil dengan kepemilikan 10 ekor sapi dewasa atau lebih atau memiliki

jumlah keseluruhan 20 ekor sapi perah campuran atau lebih.

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

17

Peternak di Desa Sumogawe dalam penelitian ini dikelompokan menjadi

dua kelompok berdasarkan pola pikir dan persepsi usaha ternak sapi perah, yaitu :

1. Peternak dengan pola pikir tradisional dengan persepsi usaha ternak sapi

perah itu merupakan sebuah tabungan bukan sebuah usaha ataupun

bisnis. Peternak ini beranggapan bahwa beternak sapi perah dilakukan

untuk mengisi rutinitas kegiatan sehari-hari dan beternak merupakan

sebuah tabungan. Disebut beternak sebuah tabungan dikarnakan para

peternak dengan pola pikir tradisional belum berfikir untuk

mengembangkan ternak sapi perahnya menjadi bisnis ataupun usaha

ternak guna meningkatkan kesejahteraan peternak ataupun guna

meningkatkan pendapatan peternak sapi perah itu sendiri melainkan

hanya sebatas dijadikan tabungan jika sewaktu-waktu ada kebutuhan

mendesak maka sapi perahnya bisa sewaktu-waktu dijual.

2. Peternak dengan pola pikir modern dengan persepi usaha ternak sapi perah

itu merupakan sebuah usaha ataupun bisnis. Peternak ini memiliki

rencana jangka panjang untuk mengembangkan usaha ternak sapi

perahnya menjadi sebuah bisnis yang diharapkan dapat menambah

penghasilan dan meningkatkan kesejahteraan peternak itu sendiri.

Peternak dalam kelompok ini cenderung tidak hanya menjual susu dalam

bentuk susu segar ataupun susu cair, melainkan sudah dalam bentuk

olahan. Hal itu dikarnakan sudah adanya kesadaran dalam kelompok

peternak ini mengenai adanya perbedaan harga yang cukup tinggi antara

menjual susu segar dengan menjual susu yang sudah dalam bentuk

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

18

olahan. Kedatipun demikian kelompok ternak ini juga tidak jarang

menjual sapi perahnya jika ada kebutuhan mendesak, diutamakan yang

dijual terlebih dahulu adalah sapi jantan atau sapi anakan yang biasa

disebut sapi pedet.

2.3 Produksi Ternak Sapi Perah

Produk yang dihasilkan dari ternak sapi perah utamanya adalah susu. Paling

tidak terdapat lima macam atau jenis susu yang biasanya dikonsumsi oleh

masyarakat, yaitu susu murni atau susu segar, susu cair pabrik, susu kental, susu

bubuk kaleng dan susu bubuk bayi. Adapun jenis susu selain susu segar yang

biasa disebut sebagai susu olahan. Kebutuhan akan protein hewani yang berasal

dari susu diperkirakan sebanyak 896.791 ton, tetapi baru terpenuhi dalam negeri

sebanyak 577.628 ton, sehingga sisanya sekitar 60% harus diimpor dari luar

negeri (Ditjennak, 2000).

Kemampuan produksi susu seekor sapi betina pada dasarnya merupakan

hasil resultan dari faktor genetik, lingkungan dan interaksai keduanya. Faktor

lingkungan yang diperkirakan berkontribusi sekitar 70% terhadap produksi susu,

ada dasarnya dapat dipisahkan menajdi lingkungan eksternal dan lingkungan

internal. Lingkungan eksternal merupakan faktor yang berpengaruh dari luar

tubuh ternak seperti iklim, pemberian pakan, dan manajemen pemeliharaan;

sedangkan lingkungan internal merupakan aspek biologis dari sapi itu sendiri

(Anggraeni, A .2000. 41-49)

Kekurangan produksi susu segar dalam Negeri merupakan peluangan besar

peternak sapi perah untuk mengembangkan usahanya. Kegiatan dan kinerja usaha

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

19

sapi perah melalui peningkatan produksi susu perlu terus ditingkatkan agar usaha

ternak sapi perah lebih menguntungkan dan dapat menigkatkan kesejahteraan

peternak, karena pendapatan peternak sapi perah sebagaian besar bergantung pada

produktivitas ternak yang disini berupa susu. Menurut Talib et al (2000), rata-rata

kapasitas produksi susu sapi perah dalam negeri hanya mengasilkan susu sekitar

10 liter/ekor/hari. Sedangkan hasil penelitian Mariyono dan Priyanti (2008),

menghasilkan bahwa rata-rata produksi susu sapi perah yang diberi pakan jerami

padi dan rumput gajah yaitu masing masing sebesar 10,87 liter/ekor/hari dan

11,11 liter/ekor/hari. Hal itu menggambarkan bahwa kualitas pakan yang

diberikan kepada sapi perah sangat berpengaruh terhadap banyaknya out put pada

usaha ternak sapi perah itu sendiri, dalam hal ini berupa susu sapi.

Faktor-faktor lain yang menentukan banyaknya produksi susu sapi perah

diantarnya adalah :

1. Kesehatan sapi perah.

Kesehatan sapi perah mempengaruhi banyaknya susu dan kualitas dari

susu sapi perah itu sendiri. Jika sapi perah dalam keadaan kurang sehat

maka jumlah susu yang dikeluarkan lebih sedikit dan kualitas dari susu

sapi perah yang kurang sehat juga menurun.

2. Pakan sapi perah.

Pakan sapi perah mempengaruhi banyaknya susu yang akan diproduksi oleh

sapi perah. Jika pakan sapi perah terlalu banyak seratnya dan kekurangan air

maka susu yang akan diproduksi berkurang jumlahnya. Seabaliknya jika

terlalu banyak air dan pakan berseratnya kurang, maka susu yang diproduksi

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

20

akan menurun kualitasnya karna terlalu banyak air dalam kandungan susu

tersebut. Penggunaan konsentrat juga harus diperhatikan, peternak di Desa

Sumogawe yang masih berpola pikir tradisional menggunakan konsentrat

dengan takaran gayung/ciduk, sedangkan peternak yang berpola pikir

modern penggunaan konsentratnya menggunakan rumus ½ dari banyaknya

produksi susu sapi atau 10% dari bobot sapi perah itu sendiri.

Tabel 2.1 Produksi susu di Kecamatan Getasan tahun 2013-2014

No Kecamatan Produksi Susu (lt)

2013 2014

1 Getasan 22 024 061 20 903 359

2 Tenggaran 1 376 504 1 306 460

3 Pabelan 825 903 783 877

4 Tuntang 550 602 522 584

5 Ungaran Barat 2 753 007 2 612 919

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang

Dari data di atas dapat dikatakan bahwa hanya kecematan Getasan yang

mengalami peningkatan produksi susu pada tahun 2013-2014, sementara

kecamatan lainya mengalami penunuran jumlah produksi susu sapi perah. Adanya

penurunan jumlah susu sapi yang diproduksi tersebut dapat disebabkan beberapa

faktor, diantaranya adalah: penurunan jumlah sapi perah, ketersediaan pakan

ternak yang terbatas, modal usaha yang terbatas, dan pendapatan usaha ternak sapi

perah yang tidak stabil.

Usaha untuk meningkatkan jumlah dan mutu hasil produksi usaha ternak

sapi perah dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut ini:

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

21

a) Ekstensifikasi, artinya menambah ataupun memperluas faktor-faktor

produksi.

b) Intensifikasi, artinya memperbesar kemampuan berproduksi tiap-tiap

faktor produksi, tanpa menambah jumlah faktor produksi.

c) Diversifikasi, adalah cara memperluas usaha dengan menambah jenis

produksi.

d) Spesialisasi, adalah pengadaan atau pembagian kerja yaitu masing-masing

orang, golongan dan daerah menghasilkan barang-barang yang sesuai

dengan lapangan, bakat, keadaan daerah, dan teknologi yang dipakai.

e) Menambah prasaran produksi, meliputi kegiatan seperti pengadaan saluran

atau bendungan untuk pengairan, jalan dan jembatan untuk memperlancar

pengangkutan bahan baku produksi ataupun output produksi dan

perdagangan.Produksi yang dimaksud adalah hasil akhir dari proses

aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input guna

menghasilkan barang-barang (utility form). Pada usaha ternak sapi perah

dalam kaitanya dengan peternak, untuk berproduksi diperlukan sejumlah

input, sehingga terdapat hubungan antar produksi dengan

2.4 Produksi

Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan

memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat

dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai input atau

masukan untuk menghasilkan output. Hubungan teknis antara input dengan output

tersebut dalam bentuk pesamaan, tabel atau grafik merupakan fungsi produksi.

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

22

Jadi fungsi produksi adalah suatu persamaan yang bisa menujukkan jumlah

maksimum output yang dihasilkan dengan kombinasi input tertentu ( Suhartati

dan Fathorrozi, 2002: 77)

Aspek penting dalam proses produksi adalah tersedianya sumber daya atau

bahan baku yang bisa juga disebut sebagai faktor produksi. Sebagaimana halnya

dalam ekonomi pertanian maka faktor produksi dapat dikasifikasikan kedalam tiga

bagian, yaitu tanah, tenaga kerja dan modal ( Wibowo, 2013 )

Produksi pada suatu usaha juga dapat ditentukan oleh perkembangan

teknologi ataupun teknik produksi yamg dipakai pada usaha tersebut dalam

melakukan suatu kegiatan berproduksi. Iswardono (2004), fungsi produksi

membatasi pencapaian profit maksimum karena keterbatasan teknologi dan pasar

dimana hal ini akan mempengaruhi ongkos produksi, output yang dihasilkan dan

harga jual output. Hubungan antara input dengan input, input dengan output dan

output dengan output yang menjadi karakteristik dari fungsi produksi suatu

perusahaan yang bergantung pada teknik produksi yang digunakan. Pada

umumnya, semakin maju teknologi yang digunakan akan semakin meningkatkan

output yang dapat diproduksikan dengan suatu jumlah input tertentu.

Dalam teori ekonomi diambil satu asumsi dasar mengenai sifat dari fungsi

produksi yaitu fungsi produksi dari semua produksi dimana semua produsen

dianggan tunduk pada suatu hukum yang disebut The Law of Deminishing Return.

Hukum ini mengatakan bahwa bila satu macam input ditambah penggunaanya

sedangkan input-input lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

23

setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan, mula-mula menaik tapi

kemudian seterusnya menurun bila input tersebut terus ditambah.

2.4.1 Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah hubungan diantara faktor-faktor produksi dan

tingkat produksi yang diciptakan. Fungsi produksi menunjukan sifat hubungan

diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor

produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi disebut sebagai

output. Fungsi produksi Q= f (K,LR,T) (Sukirno, 2010:193-195). Dimana K

adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja, R adalah kekayaan alam,

dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah

produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut,

secara bersama-sama digunakan untuk memproduksi barang yang dianalisis sifat

produksinya.

Menurut Nirwana, 2004:49 fungsi produksi dapat diartikan hubungan

fungsional antara hasil produksi atau output dengan faktor produksi atau input.

Hal itu dapat disimpulkan bahwa fungsi produksi dengan satu input dapat

dimaknai hubungan fungsional antar satu input dengan hasil produksi atau output.

Persamaan fungsinya dapat ditulis sebagai berikut:

Q = f (input)

Input = tenaga kerja, modal bahan baku, dan sebagainya.

a. Fungsi produksi dengan satu input

Fungsi produksi dengan satu input dapat ditulis:

Q = f(L)

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

24

L = pakan ternak (jika inputnya berupa pakan ternak)

Fungsi produksi dengan satu input merupakan pengaruh bekerjanya satu

input (dalam hal ini input pakan ternak). Output dapat diistilahkan dengan

hasil prduksi secara keseleuruhan atau total produksi secara fisik (TPP/Total

Phisical Product) karena ada total produksi maka akan terdapat produksi

rata-rata, artinya setiap produksi dari adanya perubahan setiap jumlah input

yang dilibatkan. Rata-rata produksi atau Average Phisical Product (APP).

Marginal Phisical Productions (MPP) menggambarkan perubahan jumlah

produksi yang terjadi akibat perubahan jumlah input yang dilibatkan dalam

berproduksi.

b. Fungsi produksi dengan dua input

Fungsi produksi dengan dua input variabel diartikan bahwa hanya dua

input yang dijalankan untuk menghasilkan output tertentu. Sehingga, jika

dibuat satu fungsi produksi dapat ditulis Q = f(K.L), jika inputnya berupa

modal (K) dan tenaga kerja (L). dimana antara K dan L terjadi subtitusi,

artinya jika jumlah tenaga kerja harus diturunkan maka jumlah modal yang

dilibatkan harus dinaikan, begitupun sebalinya. Maka dalam hal ini terjadi

perbandingan tebalik antara input modal dan input tenaga kerja. Untuk

penggunaan dua input erat kaitanya dengan penggunaan kurva isocost dan

kurva isoquant.

2.4.2 Fungsi Produksi Cobb-Douglas

Pada tahun 1989, fungsi produksi Cobb-Douglas Pertama kali diperkenalkan

oleh Cobb, C. W dan Douglas, P.H, melalui artikelnya yang berjudul “ A Theory

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

25

of Production”. Fungsi Produksi Cobb – Douglas adalah fungsi atau persamaan

yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut

variabel dependen, yang dijelaskan ( Y ) dan yang lain disebut dengan variabel

independen, yang menjelaskan ( X ). (Mankiw, 2003:68) menyatakan bahwa

fungsi produksi dimana σ adalah konstanta antara 0 dan`1 yang mengukur bagian

model dari pendapatan yaitu σ menentukan berapa bagian pendapatan yang masuk

ke modal dan berapa yang masuk ke tenaga kerja. Cobb menunjukkan bahwa

fungsi dengan unsur ini adalah:

Y-F(K,L) = AKαL1-α

Dimana A adalah parameter yang lebih besar dari 0 yang mengukur

produktivitas teknologi yang ada. Fungsi ini dikenal sebagai fungsi Cobb-

Douglass. Dalam fungsi produksi ini memiliki skala hasil konstan yaitu jika

modal dan tenaga kerja meningkat dalam proporsi yang sama, maka output

meningkat menurut proporsi yang sama pula. Kelebihan fungsi Cobb-Douglas

dibanding dengan fungsi-fungsi yang lain adalah (Soekartawi, 2003:78) antara

lain:

a. Fungsi tersebut dapa diubah kedalam regresi linier berganda

b. Fungsi produksi tersebut lebih mudah digunakan dalam perhitungan

angka elastisitas produksi yaitu dengan melihat koefisien produksi (bi)

c. Jumlah dari koefisien produksi dapat diartikan sebagai tolak ukur

ekonomi skala usaha

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

26

d. Karena variabel (input) kadang – kadang lebih dari tiga, dengan

menggunakan fungsi Cobb – Douglas, akan lebih mudah dan

sederhana.

Produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil produksi usaha

ternak sapi perah dalam menghasilkan produksi susu sapi perah yang tinggi.

Produksi susu sapi perah dihitung dengan menggunakan satuan Liter (Lt).

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Usaha Ternak Sapi Perah

2.5.1 Jumlah Sapi

Jumlah sapi perah yang dimiliki seorang peternak sangat berpengaruh

terhadap besarnya susu sapi yang dapat diproduksi. Pada umumnya pemerahan

susu sapi perah dilakukan dua kali dalam satu hari. Pemerahan yang dilakukan

lebih dari dua kali sehari hanya dilakukan apda sapi yang beproduksi susu tinggi,

misalnya pada sapi yang produksi susunya 20 liter per hari dapat diperah tiga kali

sehari. Akan tetapi di Indonesia frekeunsi pemerahan diatas dua kali sehari masih

jarang dilakukan karna hal itu dinilai peningkatan biaya produksi untuk

pemerahan sebanyak tiga kali atau lebih tidak dapat ditutupi oleh peningkatan

jumlah air susu yang akan diperoleh.

Pemerahan susu sapi perah yang diterapkan di Desa Sumogawe Kecamatan

Getasan mayoritas sebanyak dua kali. Adapun beberapa peternak yang hanya

memeras sapi perahnya satu kali dalam sehari hal itu biasanya disebabkan karna

sapi perah indukanya baru saja melahirkan sehingga susu yang seharunsnya dijual

dialihkan untuk diminum pada sapi pedetnya. Penyebab lain bebera peternak yang

tidak memeras sapi perahnya dua kali dalam sehari adalah karna ternak sapi perah

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

27

itu adalah usaha sampingan untuknya, sehingga hanya memeras sapi perahnya

saat peternak sedang tidak melakukan pekerjaan utamanya.

Tabel 2.2

Populasi Sapi Perah Di Kecamatan Getasan Triwulan Satu

Tahun 2016

No Desa Populasi Total

Jantan Betina

Anak Muda Dewasa Anak Muda Dewasa

1 Kopeng 35 289 308 95 125 329 1.181

2 Batur 129 236 396 127 198 436 1.522

3 Jetak 125 194 244 250 341 457 1.611

4 Tajuk 126 226 233 112 312 511 1.520

5 Samirono 56 77 96 194 196 414 1.033

6 Sumogawe 326 311 108 498 271 1.602 3.416

7 Polobogo 78 111 104 156 248 635 1.352

8 Menggilan 32 68 88 86 178 443 895

9 Getasan 56 134 186 46 94 238 754

10 Wates 57 177 266 25 74 102 701

11 Tolokan 58 167 269 12 46 122 674

12 Ngrawan 71 87 132 28 36 197 551

13 Nogosaren 48 37 48 87 127 503 850

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang 2016, data diolah

Berdasarkan data diatas, desa sumogawe menjadi desa dengan populasi sapi

perah terbesar di Kecamatan Getasan. Besarnya jumlah populasi sapi perah di

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

28

Desa Sumogawe di dominasi sapi perah betina. Hal itu disebabkan para peternak

setempat memprioritaskan usaha ternak sapi perahnya pada sapi yang produktif

menghasilkan susu. Sapi pejantan ataupun sapi jantan tidak digemari peternak di

lokasi penelitian, biasanya sapi jantan baik dalam keadaan masih pedet ataupun

sapi jantan dewasa pada akhirnya hanya dijadikan tabungan yang sewaktu-waktu

bisa dijual peternak jika ada kebutuhan yang mendesak. Desa Ngrawan

merupakan desa dengan jumlah populasi sapi perah tekecil di Kecamatan Getasan

yang hanya berjumlah 551 ekor. Besarnya jumlah populasi sapi perah berbanding

lurus dengan besarnya produksi susu pada daerah tersebut. Output dari usaha

ternak sapi perah utamanya berupa susu. Susu merupakan salah satu produk

perternakan mengandung zat gizi bernilai tinggi yang amat dibutuhkan

masyarakat dari segala lapisan umur guna menjaga pertumbuhan, kesehatan, dan

kecerdasan berpikir.

Pentingnya manfaat dari susu sehingga konsumsi susu masyarakat Indonesia

setiap tahun menunjukan kenaikan seiring dengan meningkatnya kesejahteraan

masyarakat yang mana rata-rata pertumbuhan konsumsi susu selama periode 2002

hingga 2007 sebesar 14,01% dan diperkirakan akan terus meningkat seiring

dengan meningkatnya pendaatan masyarakan dan bertambahnya jumlah

penduduk, namun disisi lain pertumbuhan permintaan susu ini tidak sebanding

denan produksi susu dalam negeri. Pertumbuhan produksi susu rata-rata pada

periode yang sama berkisar sebesar 2%, sehingga untuk menutupi kekurangan

produksi, terpaksa dipenuhi dari impor (Sucipto dalam Rusdiana, 2009:1)

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

29

Rendahnya produksi susu yang dihasilkan kemungkinan disebabkan kerena

kulatitas dan kuantitas konsentrat yang belum berimbang. Produksi susu yang

masih rendah sebenarnya dapat ditingkatkan lagi sesuai dengan produksi sesuai

dengan potensi genetiknya. Rendahnya produksi susu akan berdampak pada

pendapatan petani. Disamping itu harga susu menjadi relatif rendah karena

kualitas susu akan mempengaruhi besar kecilnya harga dari susu itu sendiri.

Tabel 2.3

Data Harga Susu di Desa Sumogawe Triwulan Satu Tahun 2016

No Bulan Kisaran Harga

Tingkat Peternak Tingkat KUD Tingkat

Eceran

1 Januari Rp 3.600 – Rp 3.800 Rp 3.900 –

Rp 4.100

Rp 5.000 –

Rp 5.500

2 Februari Rp 3.600 – Rp 3.850 Rp 3.900 –

Rp 4.100

Rp 5.000 –

Rp 5.500

3 Maret Rp 3.600 – Rp 3.850 Rp 3.900 –

Rp 4.100

Rp 5.000 –

Rp 5.500

4 April Rp 3.800 – Rp 4.050 Rp 4.100 –

Rp 4.300

Rp 5.000 –

Rp 6.000

5 Mei Rp 3.800 – Rp 4.050 Rp 4.100 –

Rp 4.300

Rp 5.000 –

Rp 6.000

Sumber : DISNAKKAN Kabupaten Semarang , Triwulan 1 Tahun 2016

Berdasarkan data diatas, harga susu sapi perah di Desa Sumogawe

cenderung naik tiap bulanya. Harga yang ada di Kecamatan Getasan dibedakan

menjadi 3 tingkatan dan tiap tingkatnya memiliki harga yang memiliki perbedaan

cukup drastis.

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

30

Harga paling rendah terletak pada tingkat peternak, pada bulan mei 2016 harga

tingkat peternak sebesar Rp 3.800 – Rp 4.050 dan pada bulan yang sama untuk

harga di tingkat ecer sebesar Rp 5.000- Rp 6.000 selisihnya sebesar Rp 1.200 – Rp

1.950. Perbedaan harga tersebut disesuaikan oleh kualitas susu sapi perah itu

sendiri. Harga tingkat ecer paling tinggi dkarnakan mayoritas pembelinya datang

langsung ke peternak sapi perah untuk mendapatkan susu sapi segar yang sesuai

dengan keinginan pembeli dari segi kualitas, kebersihan kandang ataupun harga.

2.5.2 Pakan Ternak

Pakan utama ternak sapi perah adalah rumput segar untuk menunjang

produksi

susu disamping pakan penguat (konsentrat). Sapi perah apabil diberi pakan

rumput saja kurang dalam kecukupan nutrien, oleh karna itu dibeberapa daerah

sentra sapi perah para peternak yang memiliki skala usaha ternak besar, untuk

mencukupi kebutuhan pakan hijauan salah satu alternatif dengan menanam

rumput unggul yaitu rumput gajah (Pennisetum purpereums schumach).

Kontribusi biaya pakan (hijauan dan konsentrat) dalam produksi setiap liter

susu mencapai 62,5% ( Yusdja,2005). Menurut Mudikdjo et al.(2001), dibutuhkan

32,41% biaya konsentrat untuk memproduksi setiap liter susu. Tingginya biaya

pakan ternak sering menjadi kendala bagi peternak dalam memenuhi kebutuhan

nutrisi sapi yang dipelihara. Jika peternak dapat menggunakan pakan ternak yang

berkualitias dengan harga yang lebih murah, maka usaha sapi perah dapat

memberikan keuntungan yang lebih layak bagi peternak itu sendiri.

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

31

Penggunaan pakan ternak di Desa Sumogawe terbagi menjadi dua model,

model penggunaan pakan ternak yang dilakukan oleh para peternak dengan

pemikiran tradisonal cenderung menggunakan pakan ternak sesuai dengan apa

yang sudah dilakukan peternak peternak terdahulu. Peternak pada model ini hanya

sebatas menggunakan insting/felling dalam penakaran pakan ternak sapi perahnya,

dan biasanya tidak mudah menerima masukan ataupun arahan dari penyuluh yang

ada di Desa Sumogawe. Hal ini sangat berbeda dengan peternak yang memiliki

pola berfikir sudah modern. Peternak dengan pola pikir modern lebih

mempercayai arahan dari penyuluh peternakan, lebih belajar dari pengalaman dan

dalam penakaran pakan ternaknya sesuai dengan arahan penyuluh peternakan.

Tabel 2.4

Ketersediaan Pakan Ternak Kecamatan Getasan

TAHUN 2015

No Jenis Pakan (Ha) Luas

Pakan

(Ha)

Asumsi

Produks

i

(Ton/Ha

/Th)

Produksi

(Ton/Ha)

Asum

si

Kons

umsi

Yang

Dikonsu

msi

1 Jerami Padi 15.0 5 75.0 0.3 22.5

2 Jerami jagung 1,232.0 10 12,320.0 0.5 6,160

3 Daun ketela

pohon

57.0 5 285.0 0.4 142.5

4 Daun ketela

Sambat

9.0 15 135.0 0.4 54

5 Jerami Kedelai - 3 - 0.4 -

6 Daun kacang

tanah

- 4 - 0.1 -

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

32

7 Rumput lapangan 10,600.0 30 318,000 1.0 318,000

8 Rumput Unggul 6,843.0 100 684,300 1.0 684,300

9 Daun-daun Pohon 19.5 0.01 0.2 1.0 0.2

10 Daun Tebu - 14.4 - 0.1 -

18,775.50 1,015,115.2

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang 2015, data diolah

Dilihat dari data diatas, ketersediaan pakan ternak di kecamatan Getasan

terbilang cukup mendukung untuk mengembangkan usaha peternakan. Rumput

lapangan menjadi jenis pakan ternak yang paling banyak terdapat di kecamatan

Getasan yaitu sebanyak 10,600.0 Ha dengan asumsi produksi 30 Ton/Ha/Th.

Daun ketela sambat menjadi jenis pakan ternak dengan jumlah terendah yaitu

sebesar 9.0 Ha dengan asumsi produksi 15 Ton/Ha/Th. Kendatipun ketersediaan

pakan ternak di Kecamtan Getasan dapat dikatakan memadai, masih ada beberapa

jenis pakan ternak yang tidak terdapat di daerah ini. Jerami kedelai, daun kacang

tanah dan daun tebu merupakan beberapa jenis pakan ternak yang tidak terdapat di

Kecamatan Getasan. Untuk memenuhi kebutuhan itu, peternak sapi perah biasa

membeli di Kecamatan lain guna memenuhi kebutuhan pakan ternaknya.

Bahan pakan sapi perah terbagi dalam dua golongan, yaitu :

a. Bahan Pakan Berserat (Hijauan)

Bahan pakan berserat merupakan pakan utama sapi perah seperti rumput dan

hijauan. Bahan pakan tersebut mengandung kadar serat yang tinggi, namun

kadar serat yang terlalu tinggi dalam ransum akan mengakibatkan ransum

sulit dicerna, sebaliknya jika kadar seratnya terlalu rendah akan

menyebabkan gangguan pencernaan pada hewan ternak.

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

33

b. Bahan Pakan Konsentrat

Bahan pakan konsentrat ini mengandung kadar serat kasar yang rendah dan

mudah dicerna. Diantaranya adalah : dedak, bungkil kelapa, bungkil kacang

tenah, jagung , kedelai dan lain-lain

Parikesit et al. (2005), peternak sapi perah skali kecil dituntut mampu untuk

memanfaatkan sumber daya biologi lokal guna memenuhi kebutuhan nutrisi serta

untuk pengobatan dan pencegahan penyakit pada sapi perah yang peternak miliki.

Keberagaman sumber pakan baik berupa konsentrat maupun hijauan juga dapat

meningkatkan kualitas pakan guna menunjang ataupun memenuhi nutrisi sapi

perah. Gomes et al. (2007), salah satu permasalahan usaha ternak sapi perah

rakyat berskala kecil adalah pengetahuan yang tergolong rendah melekat pada

peternak sapi perah rakyat bersakala kecil. Mereka tidak memiliki pengetahuan

tentang nilai nutrisi bahan pakan dan kebutuhan sapi perah serta tidak dilengkapi

dengan program pencatatan yang baik.

2.5.3 Tenaga Kerja

Seiring berkembangnya zaman lowongan pekerjaan ataupun kesempatan

kerja dibidang pertanian semakin kecil peminatnya. Hal itu dikarnakan para

pencari kerja befikiran bahwa bekerja di bidang pertanian tidak bisa diandalkan

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun untuk meningkatkan

kesejahteraan pekerja itu sendiri. Kemungkinan lain penyebab kecilnya peminat

kerja di bidang pertanian adalah upahnya yang masih tergolong kecil.

Tingkat curahan tenaga kerja usaha ternak sapi perah bervariasi sesuai

dengan kondisi usaha yang dijalankan. Pencurahan dalam hal ini erat kaitanya

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

34

dengan jumlah pemilikan ternak, karena secara tidak langsung semakin banyak

jumlah kepemilikan ternaknya juga harus sebanding dengan jumlah tenaga kerja

nya agar usaha ternak sapi perah dapat efisien diharapkan hal itu dapat

meningkatan output yang dihasilkan baik secara kulatias maupun kuantitas.

Sebagian besar tenaga kerja peternakan sapi perah berasal dari keluarga

petani sendiri yang terdiri dari kepala keluarga, istri dan anak-anak petani. Tenaga

kerja yang berasal dari keluarga petani merupakan sumbangan kontribusi keluarga

terhadap produksi usaha ternak sapi perah itu sendiri dan tidak pernah dibayar

dengan uang. Penggunaan tenaga kerja keluarga merupakan upaya untuk

memanfaatkan tenaga kerja dalam keluarga secara maksimal, karena dapat

menentukan besarnya pendapatan keluarga dalam usaha ternak. Hal tersebut biasa

terjadi dikarenakan tenaga kerja luar keluarga merupakan tenaga kerja yang harus

dibayar dengan kata lain ada biaya tambahan dalam usaha tersebut jika memakai

tenaga kerja diluar keluarga. Penggunaan tenaga kerja keluarga juga akan

mengurangi biaya produksi sehingga akan menambah pendapatan bagi keluarga

peternak.

Menurut sebagian pakar ekonomi pertanian, tenaga kerja (man power)

adalah penduduk dalam usia kerja, yaitu berumur antara 15-64 tahun, merupakan

penduduk potensial yang dapat bekerja untuk memproduksi barang atau jasa dan

disebut angkata kerja (labor force) adalah penduduk yang bekerja dan mereka

yang tidak bekerja, tetapi siap untuk bekerja atau sedang mencari kerja. Sementara

yang tidak termasuk angkatan kerja adalah orang yang bersekolah, mengurus

rumah tangga, orang jompo, dan atau penyandang cacat. Orang yang bekerja

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

35

(emplyoed persons) adalah orang yang melakukan pekerjaan yang menghasilkan

barang atau jasa dengan tujuan memperoleh penghasilan atau keuntungan, baik

mereka yang bekerja penuh (full time) maupun yang tidak bekerja penuh (part

time. Sementara yang disebut pencari kerja atau pengangguran (unemployment

adalah mereka yang tidak bekerja dan sedang mencari kerja atau orang yang

dibebastugaskan bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan (Daniel,2002)

Tenaga kerja sebagai pengelola peternakan dibedakan bedasrkan ilmu dan

ketrampilan yang dimilikinya. Tanpa ilmu dan ketrampilan manusia itu biasanya

disebut tenaga kasar yang umumnya bertugas di kandang sebagai pelaksana tugas

rutin. Pada umumnya peternakan tidak hanya memperkejakan tenaga kasar,

sehingga harus ada tenaga yang mempunyai ilmu beternak yang biasanya

diperoleh dari pendidikan formal dan biasa dikenal sebagai sarjana peternakan.

Selain kedua tenaga kerja tersebut terdapat tenaga terampil yang memiliki

ketrampilan beternak. Biasanya ketrampilan mereka diperoleh dari kebiasaan

beternak. Mereka biasanya berupa tenaga kerja yang telah lama berkecimpung

dalam peternakan. Selaian ketiga kategori tersbut, ada pula tenaga kerja berilmu

peternakan secara formal yang dilengkapi dengan pengalaman dan belajar sendiri,

serta terampil dalam bekerja. Tenaga kerja inilah yang disebut tenaga kerja ideal

untuk suatu peternakan.

Subsektor pertanian dan pertenakan dapat terserap sekitar 200.000 tenaga

kerja, mulai dari peternak dan buruhnya, usaha pembibitan, budidaya, pedagang

hingga pengolahan hasil peternakan. Penyerapan tenaga kerja terbesar terdapat di

subsektor peternakan yangm necapai 176.600 orang. Jumlah tersebut belum

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

36

termasuk tenaga kerja yang berkarya di industri pembuat dan pemasok pakan

ternak (Dinas Pertanian dan Perikanan Kab Semarang, Program Kerja TFPPED

KBI Semarang).

Upaya memperbaiki tingkat upah dan kesejahteraan buruh tani menghadapi

permasalahan yang kompleks (Sumaryanto dan Rusastra 2000) yaitu : 1)

permintaan tenaga kerja di sektor pertanian bersifat fluktuatif dan musiman, 2)

penggunaan tenaga per unit luasan usaha tani cenderung menurun karena

berkembangnya mekanisasi pertanian, 3) adanya indikasi penurunan upah rill,

daya beli dan kesejahteraan buruh tani, 4) sulitnya mengimplementasikan

instrumen kebijakan karena posisi buruh tani yang bersifat dilematis, yaitu sebagai

pemasok dan sekaligus juga penggunan tenaga kerja pertanian, dan 5) strategi

perbaikan kesejahteraan dan tingkat upah melalui upaya tidak langsung seperti

peningkatan intensitas garapan dan kesempatan kerja di bidang pertanian.

2.5.4 Teknologi

Teknologi mempunyai arti sebagai pengembangan dari alat mesin atau

pertukaran, material dan proses yang menolong manusia menyelsaikan

masalahnya. Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk

mempermudah kehidupan manusia. Teknologi adalah salah satu cirri yang

mendefinisikan hakekat manusia, yaitu bagian dari sejarahnya yang meliputi

keseluruhan sejarah. Teknologi berkaitan erat dengan sains dan perkayasaan.

Dengan kata lain teknologi mengandung dua dimensi yaitu science dan

engineering yang salung berkaitan satu dengan lainya, dengan kata lain teknologi

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

37

mencakup teknik dan peralatan untuk menjelaskan rancangan yang didasarkan

atas hasil sains.

Penelitian Ngongoni et al (2006) menujukan bahwa biaya tinggi dan tidak

tersedianya makanan/konsentrat yang kaya protein yang dijual/komersial

mengakibatkan suplementasi konsentrat tidak konsisten dan tidak memadai untuk

meningkatkan produksi susu. Dengan kata lain, yang mempengaruhi produksi

susu adalah biaya dan makanan. Garg (2012) menemukan bahwa manajemen

makanan dan komposisi makanan menentukan produksi susu dan biaya produksi.

Anggraeni (2003) menyatakan meskipun sudah dilakukan tatalaksana

budidaya sapiperah secara baik, namun secara alamiah masih terjadi variasi yang

luas pada berbagai parameter produktivitas, sehinggamenimbulkan keragaman

pada produksi susu dan komponennya. Pengembangan faktor koreksi dari umur,

masa kosong, danmasa kering untuk produksi susu sapi perah perlu dilakukan

untuk mengeliminasi keragaman dan kemampuan genetik dalam menghasilkan

susu. Astuti et al (2010) menemukan bahwa pakan hijauan, konsentrat, luas

pemilikan lahan hijauan, tenaga kerja, jumlah ternak dan persentase induklaktasi

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap produksi susu.

Penelitian Moran (2013) menyatakan bahwa industri susu di ASIA belum

mampu mengikuti pengembangan sapi perah di negara-negara Barat. Hal tersebut

dikarenakan adanya kondisi lingkungan tidak seimbang, kurang nya keterampilan

petani dalam memproduksi susu yang efisien, serta kurangnya penyuluhan tentang

pengetahuan teknis memproduksi susu. Sementara penelitian Hemme et al (2014)

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

38

menyatakan bahwa biaya sangat berkorelasi dengan produksi dan harga susu

namun tidak berpengaruh pada ukuran ternak.

2.6 Penelitian Terdaulu

Penelitian terdahulu ini memuat berbagai penelitian yang telah dilakukan

oleh

peneliti lain baik dalam bentuk jurnal, skripsi, maupun tesis. Penelitian yang

menjadi bahan rujukan dalam menyusun skripsi ini adalah penelitian mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu.

Tabel 2.5

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Judul Metode

Penelitian

Kesimpulan

1 Dimas Sigi

Nugraha/2015

Analisis Pengaruh

Harga Jual Susu

Terhadap

Pembiayaan Pakan

Ternak pada Usaha

Peternakan Sapi

Perah. Malang

Variabel dependen

berupa tingkat produksi

dan kemampuan

pembiayaan pakan

ternak. Variabel

independenya harga jual

susu dan kepemilikan

sapi perah.

Menggunakan metode

OLS

Berdasarkan hasil penelitian,

harga jual susu berpengaruh

siginfikan dengan tingkat

produksi, sehingga ketika

terjadi kenaikan harga jual

susu, respon penawaran

menjadi naik. Sehingga harga

jual susu dan kepemilikan sapi

perah berpengaruh signifkan

dengan kemampuan

pembiayaan pakan ternak.

2

Satya Nugroho dan

Muchamad Joko

Budianto/Universitas

Diponegoro,

Indonesia/2014.

Pengaruh Modal,

Tenaga Kerja dan

Variabel bebas berupa

Modal, Tenaga Kerja

dan Teknologi

berpengaruh positif

terhadap produksi susu

sapi perah.

Menggunakan metode

Berdasarkan hasil penelitian

variable bebas yang berupa

modal, tenaga kerja dan

teknologi berpengaruh secara

positif terhadap produksi susu

sapi perah. Dari uji-t (parsial)

modal dan tenaga kerja

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

39

Teknologi Terhadap

Hasil Produksi Susu

Kabupaten Boyolali

analissi regresi berganda

atau OLS

berpengaruh positif dan

signifikan sedangkan teknologi

berpengaruh positif namun

tidak singifikan.

3

Anita

Vidiayanti/2004

Analisis Pendapatan

dan efisiensi usaha

ternak sapi perah di

Kecamatan

Cibungbulang

Kabupaten Bogor

Variabel independen

pada penelitian ini

mengggunakan pakan,

jumlah sapi laktasi dan

penggunan hijauan

sedangkan variabel

dependen berupa

produksi susu. Dengan

mengunakan metode

frontir stochastic.

Berdasarkan hasil peneltian ini

variabel dependen berpengaruh

nyata dan positif terhadap

variabel independen. Peneliti

juga menyarankan agar

peternak sebaiknya menambah

penggunaan faktor-faktor

produksinya, sehingga nantinya

keuntungan yang diperolah

akan mencapai titik keuntungan

optimum.

4 Siti Aisyah/2012

analisis efisensi

penggunan faktor-

faktor produksi pada

usaha ternak sapi

perah di Kecamatan

Getasan Kabupaten

Semarang/UNNES

Variabel dependen

berupa produksi susu

dan variabel independen

terdiri dari tenaga kerja,

jumlah sapi, pakan

hijauan, pakan

konsentrat dan obat-

obatan. Metode analisis

yang digunakan fungsi

produksi frontier

stochastic.

Berdasarkan hasil penelitian

ini rata-rata efisiensi teknis,

efisiensi harga (alokatif) dan

efisiensi ekonomi ini sejalan

dengan usaha ternak sapi perah

rakyat di Kecamatan Getasan

kabupaten Semarang yang

berarti masih terdapat peluang

untuk mencapai kondisi yang

optimal

5

Ahmad

Wahyudi/20014

Analisis Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhi

Pendapatan Anggota

Koperasi Peternakan

Sapi Perah. Malang

Variabel dependen

dalam penelitian ini

berupa pendapatan yang

diterima oleh anggota

koperasi sedangkan

variabel independen

berupa umur, jumlah

tenaga kerja,

kepemilikan lahan

hijauan, kategori usaha,

Berdasarkan hasil penelitian ini

kepemilikan lahan hijauan,

kategori usaha, kepemilikan

sapi laktasi dan pengalaman

kerja mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap

pendapatan anggota koperasi.

Sedangkan usia dan jumlah

tenaga kerja tidak berpengaruh

terhadap pendapatan anggota

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

40

kepemelikan sapi laktasi

dan pengalaman kerja.

Menggunakan metode

analisis regresi OLS.

koperasi.

2.6.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian

ini adalah pada variabel yang diteliti yaitu variabel jumlah ketersediaan pakan dan

jumlah sapi. Hanya saja pada penelitian ini menambahkan variabel tenaga kerja

dan tidak menyertakan variabel jumlah penggunaan hijauan pakan dalam

penelitian ini.

Perbedaan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ahmad Ridhani

Anandra terletak pada tujuan dari penelitian itu sendiri. Penelitian terdahulu

bertujuan menganalisis tingkat efisiensi teknis, efisiensi harga, dan efiseiensi

ekonomi. Sedangkan penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi susu sapi perah.

Perbedaan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anita

Vidiayanti bahwa, penelitian sebelumnya lebih spesifik dalam melihat efesienya

penggunaan faktor produksi ternak sapi perah terhadap pendapatan peternak sapi

perah di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Jawa Barat. Sedangkan

penelitian ini lebih mengfokuskan tingkat efisien penggunaan faktor produksi

ternak sapi perah di Kabupaten Semarang.

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

41

2.7 Kerangka Berpikir

Penelitian ini akan dijelaskan melalui kerangka pemikiran mengenai tahap-

tahap penlitian teoritis, kerangka penelitian tersebut berupa skema sederhana

yang dapat menggambarkan tentang proses pemecahan permasalahan, kerangka

berfikir yaitu sebagai berikut:

Kabupaten Semarang memiliki potensi dalam pengembangan usaha ternak

sapi perah dilihat dari jumlah ternak sapi perah yang terdapat di Kabupaten

Semarang pada tahun 2014 sebanyak 27.609 ekor hal tersebut juga didukung

dengan jumlah ketersedian pakan ternaknya yang dapat dikatakan sangat memadai

untuk melakukan pengembangan usaha ternak khususnya ternak sapi perah pada

tahun yang sama sebanyak 1.504.663 Kg. Kecamatan Getasan menjadi daerah

dengan jumlah populasi ternak sapi perah terbesar dengan jumlah 16.913 ekor

sapi perah dengan produksi susu sebanyak 20.903.359 liter. Kecamatan Getasan

itu sendiri terdiri dari 12 Desa dan desa yang memiliki jumlah populasi sapi perah

terbesar terdapat pada Desa Sumogawe.

Jumlah sapi perah yang dimiliki seorang peternak sangat berpengaruh

terhadap

besarnya susu sapi yang dapat diproduksi. Pada umumnya pemerahan susu sapi

perah dilakukan dua kali dalam satu hari. Pemerahan yang dilakukan lebih dari

dua kali sehari hanya dilakukan apda sapi yang beproduksi susu tinggi, misalnya

pada sapi yang produksi susunya 20 liter per hari dapat diperah tiga kali sehari.

Akan tetapi di Indonesia frekeunsi pemerahan diatas dua kali sehari masih jarang

dilakukan karna hal itu dinilai peningkatan biaya produksi untuk pemerahan

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

42

sebanyak tiga kali atau lebih tidak dapat ditutupi oleh peningkatan jumlah air susu

yang akan diperoleh.

Penggunaan pakan ternak di Desa Sumogawe terbagi menjadi dua model,

model penggunaan pakan ternak yang dilakukan oleh para peternak dengan

pemikiran tradisonal cenderung menggunakan pakan ternak sesuai dengan apa

yang sudah dilakukan peternak peternak terdahulu. Peternak pada model ini hanya

sebatas menggunakan insting/felling dalam penakaran pakan ternak sapi perahnya,

dan biasanya tidak mudah menerima masukan ataupun arahan dari penyuluh yang

ada di Desa Sumogawe. Hal ini sangat berbeda dengan peternak yang memiliki

pola berfikir sudah modern. Peternak dengan pola pikir modern lebih

mempercayai arahan dari penyuluh peternakan, lebih belajar dari pengalaman dan

dalam penakaran pakan ternaknya sesuai dengan arahan penyuluh peternakan.

Tenaga kerja merupakan sejumlah penduduk yang bekerja dan digunakan

sebagai salah satu input untuk menjalankan produksi. Termasuk juga didalamnya

adalah kualitas dan kuantitas peternak sapi perah. Pada umumnya peternakan

tidak mempekerjakan tenaga kasar saja, sehingga harus ada tenaga yang

mempunyai ilmu beternak yang biasanya diperoleh dari pendidikan formal dan

biasa dikenal sebagai sarjana peternakan. Selain kedua tenaga kerja tersebut

terdapat tenaga terampil yang memiliki ketrampilan beternak. Biasanya

ketrampilan mereka diperoleh dari kebiasaan beternak. Mereka biasanya berupa

tenaga kerja yang telah lama berkecimpung dalam peternakan. Tenaga kerja yang

ideal untuk sebuah usaha peternakan adalah tenaga kerja yang memiliki modal

dalam akademik juga memiliki pengalaman dalam usaha ternak itu sendiri. Akan

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

43

tetapi mayoritas peternak sapi perah di desa sumogawe belum memiliki modal

akademik, hanya bermodalkan pengalaman dan ketrampilan. Tidak sedikit yang

memperkerjakan anggota keluarganya dalam usaha ternak sapi perah, hal ini

bertujuan untuk menekan beban biaya pembiayaan tenaga kerja.

Teknologi mempunyai arti sebagai pengembangan dari alat mesin atau

pertukaran, material dan proses yang menolong manusia menyelsaikan

masalahnya. Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk

mempermudah kehidupan manusia. Teknologi adalah salah satu cirri yang

mendefinisikan hakekat manusia, yaitu bagian dari sejarahnya yang meliputi

keseluruhan sejarah. Teknologi berkaitan erat dengan sains dan perkayasaan.

Dengan kata lain teknologi mengandung dua dimensi yaitu science dan

engineering yang salung berkaitan satu dengan lainya, dengan kata lain teknologi

mencakup teknik dan peralatan untuk menjelaskan rancangan yang didasarkan

atas hasil sains.

Pada gambar di bawah akan dijelaskan mengenai alur berfikir dalam

penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ternak sapi perah di Desa

Sumogawe.

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

44

Gambar 2.1

Model Kerangka Pemikiran Teoritis Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Produksi Susu Sapi Perah di Desa Sumogawe

2.8 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2013:99). Dikatakan sementara karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga

dapat dinyatakan sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Dengan mengacu dasar pemikiran

yang bersifat teoritis dan berdasarkan studi empiris yang berkaitan dengan

penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.

Jumlah Sapi

(Ekor)

Pakan Ternak

(Rupiah)

Tenaga Kerja

(Jam Kerja)

Teknologi

(Dummy)

Produksi Susu

(Liter)

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

45

H01: Jumlah Sapi Perah tidak berpengaruh terhadap besarnya output usaha ternak

sapi perah yang berupa susu di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan.

Ha1: Jumlah Sapi Perah berpengaruh terhadap besarnya output usaha ternak sapi

perah yang berupa susu di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan.

H02: Pakan Ternak tidak berpengaruh terhadap besarnya output usaha ternak sapi

perah yang berupa susu di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan.

Ha2: Pakan Ternak berpengaruh terhadap besarnya output usaha ternak sapi perah

yang berupa susu di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan

H03: Tenaga Kerja tidak berpengaruh terhadap besarnya output usaha ternak sapi

perah yang berupa susu di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan.

Ha3: Tenaga Kerja berpengaruh terhadap besarnya output usaha ternak sapi perah

yang berupa susu di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan.

H04: Teknologi tidak berpengaruh terhadap besarnya output usaha ternak sapi

perah yang berupa susu di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan

Ha4: Teknologi berpengaruh terhadap besarnya output usaha ternak sapi perah

yang berupa susu di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan

H0 : Jumlah sapi perah, pakan ternak, tenaga kerja serta teknologi secara bersama-

sama tidak berpengaruh terhadap besarnya output usaha ternak sapi perah yang

berupa susu di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan

Ha: Jumlah sapi perah, pakan ternak, tenaga kerja serta teknologi secara bersama-

sama berpengaruh terhadap besarnya output usaha ternak sapi perah yang berupa

susu di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan.

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut.

a. Jumlah sapi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi susu

di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan.

b. Pakan ternak tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi susu di

Desa Sumogawe Kecamatan Getasan.

c. Jam kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi susu di

Desa Sumogawe Kecamatan Getasan.

d. Teknologi tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi susu di

Desa Sumogawe Kecamatan Getasan.

e. Variabel jumlah sapi, pakan ternak, jam kerja dan teknologi secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap produksi susu di Desa

Sumogawe Kecamatan Getasan.

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

84

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dapat disusun saran sebagai

berikut.

a. Bagi pemerintah kabupaten Semarang untuk meningkatkan peranya

dalam bentuk bantuan pakan, penyuluhan, pelatihan serta penambahan

jumlah sapi perah ataupun bibit unggul sapi perah.

b. Sebaiknya peternak sapi perah di Desa Sumogawe mulai mengubah

pola pikirnya untuk menjadikan usaha ternak sapi perah ini sebagai

usaha yang tidak semata-mata hanya dijadikan usaha sampingan

ataupun dijadikan tabungan. Hal ini terkait manajemen usaha sapi

perah di Desa Sumogawe dengan tujuan bisa memiliki usaha ternak

sapi perah yang berjangka panjang dan menguntungkan.

c. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang

produksi susu sebaiknya dapat menggunakan variabel lain yang

diduga masih berpengaruh seperti luas kandang, obat-obatan, modal,

tingkat pendidikan peternak, dan sebagainya.

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

85

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah Siti. 2012. “Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi pada

Usaha Ternak Sapi Perah Rakyat di Kecamatan Getasan Kabupaten

Semarang” Semarang :Ekonomi Pembangunan Unnes.

Anggraeni, Anneke, Dkk. 2000. “Evaluasi Genetik Sapi Perah FH Sebagai Ternak

Penghasil Bibit”.Vol 6 No.2. Hal : 149-155. Bogor : Pusat Penelitian

Ternak.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang. 2013-2015.

Damodar N. Gujarati and Dawn C. Porter. 2012. ”Dasar–dasarEkonometrika”.

Jakarta: Salemba Empat.

Daniel, Moehar. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Dinas Peternakan dan Pertanian. 2000. Laporan Tahunan Provinsi Jawa Barat.

Bandung:Departemen Pertanian.

Dinas Pertanian dan Pertenakan. 2000. Laporan Analisia Ekonomi Agribisnis

Persusuan di Jawa Barat. Proyek Pembangunan Usaha Peternakan Jawa

Barat Tahun Anggaran 1992-2000. Bandung : Fakultas Peternakan IPB dan

Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat.

Dinas Pertanian dan Perikanan Kab Semarang, Program Kerja TFPPED KBI

Semarang.

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan. 2002. Teknologi

Pengolahan Susu. Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Pertanian. Jakarta.

Djaja, W., Matondang, RH dan Haryono. 2009 “Aspek Manajemen Usaha Sapi

Perah di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Bogor.

Effendi, E.S.H., 2002. “Analisis Kontribusi Usaha peternakan Sapi Perah

Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Peternak di Kecamatan Cisarua,

Kabupaten Bogor”. Skripsi. Bogor : Fakultas Peternakan Institut Pertanian

Bogor

Garg, M.R. 2012. Balanced feeding for improving livestock productivity –

Increase in milk production and nutrient use efficiency and decrease in

methane emission. FAO Animal Production and Health Paper No. 173.

Rome, Italy.

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

86

Gomez, C., Dkk . 2007. Improvement of small dairy producers in central coast of

Peru. Trop. Anim. Health Prod. 39: 611-618.

Hartono, B. 2006. “Ekonomi Rumah Tangga Peternak Sapi Perah”: Studi Kasus di

Desa Pandesari Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Animal Production,

Jurnal Produksi Ternak Vol 8 No. 3. Hal 226-232.

Hemme, Torsten. Et al. 2014. Benchmarking Cost of Milk Production in 46

Countries. Journal of Reviews on Global Economics. 3, 254-270.

Ipteknet.2015.Budidaya-Ternak-sapi-

perah.http://www.iptek.net.id/ind/warintek/Budidaya-peternakan

idx.php?doc=4A13(16 Desember 2015)

Iswardono. 2004. Uang dan Bank. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Komarudin, 2005. Ensiklopedia Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Makin, M. 2011. “Tata Laksana Peternakan Sapi Perah”. Edisi Pertama. Graha

Ilmu. Yogyakarta

Mandaka, S. dan M. P. Hutagaol. 2005. “Analisis Fungsi Keuntungan, Efesiensi

Ekonomi dan Kemungkinan Skema Kredit Bagi Pengembangan Skala

Usaha Peternakan Sapi Perah rakyat di Kelurahan Kebon Pedes, Kota

Bogor. Vol 23 No. 2. Hal 191-208. Bogor : Fakultas Pertanian IPB

Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi Terjemahan. Jakarta :PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Mariyono dan Priyanti, A. 2008. Efisiensi Penggunaan Jerami Padi vs Rumput

Gajah Terhadap Produksi Susu dan Pendapatan Peternak Sapi Perah.

Prosiding ‘Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdaganan Bebas 2020’.

Puslitbangnak bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Keuangan dan Perbankan Indonesia. Jakarta. Bogor : Pusat Peneilitan dan

Pengembangan Peternakan.

Moran, John B. 2013. Addressing the Key Constraints to Increasing Milk

Production from Small Holder Dairy Farms in Tropical Asia. International

Journal of Agriculture and Biosciences P-ISSN: 2305-6622 E-ISSN: 2306-

3599.

Mudikdjo, K., U. Sehabuddin, dan R.Pambudi. 2001. Analisis Ekonomu Usaha

Sapi Perah di Wilayah Propinsi Jawa Barat.Vol 24 No.1. Hal 57-66. Bogor:

Fakultas Peternakan IPB

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

87

Mukson, T. Ekowati, M. Handayani dan D. W. Harjanti. 2009. “Faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja usaha ternak sapi perah rakyat di Kecamatan

Getasan Kabupaten Semarang”. Makalah disajikan dalam Prosiding Seminar

Nasional Kebangkitan Peternakan Magister Ilmu Ternak. Fakultas

Peternakan UNDIP, Semarang, 20 Mei.

Nirwana, 2004, Prinsip-prinsipPemasaranJasa, Malang : Penerbit Dioma.

Nugraha, Dimas Sigi. 2015.“Analisis Pengaruh Harga Jual Susu Terhadap

Pembiayaan Pakan Ternak pada Usaha Peternakan Sapi Perah”. (Studi

Kasus Peternakan Sapi Perah di Lingkungan KAN Jabung) Vol 3 No.2.

Malang : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Brawijaya Malang.

Nugroho, Satya dan Budianto, Muchamad Joko. 2014.“Pengaruh Modal, Tenaga

Kerja dan Teknologi Terhadap Hasil Produksi Susu Kabupaten Boyolali”.

Volume 7 No.2. Hal 100-202. Semarang : Fakultas Ekonomi UNNES.

Ngongoni, N T. et al. (2006). Factors Affecting Milk Production in The

Smallholder Dairy Sector of Zimbabwe. Livestock Research for Rural

Development 18 (6) 2006.

Parikesit, K. Takeuchi, A. Tsunekawa, dan O. S. Abdoellah. 2005. Resource

analysis of small scale dairy production system in an Indonesian Vilaage –

a case Study. Agr.Ecosys. Environ. 105: 541-554.

Rusdiana, S. Dan Wahyuning K. Sejati. 2009. “Upaya Pengembangan Agribisnis

Sapi Perah dan Peningkatan Produksi Susu Melalui Pemberdayaan Koperasi

Susu”. Volume 27 No 1. Hal 43-51 Bogor : Forum Penelitian Agro

Ekonomi.

Siswanto, Imam Santoso. Setiadi, Agus dan Wulandari, Ratih. 2013. “Analisis

Potensi Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Perah Dengan Menggunakan

pardigma Agribisnis Di Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali”. Volume

37 No 2. Hal 125-135. Semarang : Fakultas Peternakan dan Pertanian

UNDIP.

Sukirno Sadono. 2010. Makro ekonomi. Teori Pengantar. EdisiKetiga. Jakarta :

PT. Raja Grasindo Perseda.

Sumaryanto, Rusastra IW. 2000. Struktur Penguasaan Tanah dan Hubunganya

dengan Kesejahteraan Petani. Prospektif Pembangunan Pertanian dan

Pedesaan dalam Era Otonomi Daerah. Bogor : Pusat Penelitian Sosial

Ekonomi Pertanian.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta.

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI … · 2018. 2. 2. · i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI DESA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN . SKRIPSI

88

Sundari dan Katamso. 2010.” Analisis pendapatan peternak sapi perah local dan

eks-impor anggota koperasi Warga Mulya di Kabupaten Sleman

Yogyakarta”. Vol 25 No.1. Hal 26-32. Yogyakarta : Fakultas Agro Industri

Universita Mercu Buana.

Soekartawi . 2003. Teori Ekonomi Produksi,Jakarta :Raja Grafindo Persada.

Talib, C., A. Anggraeni, K. Diwyanto. 2000. “Evaluasi Genetik Sapi Perah FH

sebagai Ternak Penghasil Bibit”. Evaluasi pejantan. Gakuryoku, Jurnal

Ilmiah Pertanian, Vol. VI (2):149-155.

Tati Suhartati,dan Fathorozzi, 2002, Teori Ekonomi Mikro, Jakarta : Salemba

Empat.

Vidiayanti, Anita 2004. Manajemen Bisnis Internasional Teori dan Kebijaksana-

an. Bogor : Galiya Indonesia.

Wahyudi, Ahmad dan Khusaini, M. 2015.“Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pendapatan Koperasi Peternakan Sapi Perah Studi Kasus

Anggota Koperasi “SAE” Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang”. Vol 2

No.2 Malang. Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Brawijaya.

Wibowo, AT. 2013. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Usaha Peternak

Ayam Di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga”. Skripsi. Semarang :

Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.

Yuhanria Tiara dkk. 2013. “Peranan Tenaga Kerja Perempuan Dalam Usaha

Ternak Sapi Perah Di Kabupaten Kuningan”. Vol 1 No.2. Hal : 536-545.

Yusdja, Y. 2005. Kebijakan Ekonomi Industri Agribisnis Sapi Perah di Indonesia.

Vol 3 No.3. Hal : 257-268. Bogor : Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian.