ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN ... · mempengaruhi perilaku konsumen...
Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN ... · mempengaruhi perilaku konsumen...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR
MEREK HONDA Studi kasus pada konsumen berdomisili di desa Pulutan, Wonosari,
Gunungkidul, DIY
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Dominicus Betti Hermawan
NIM : 04 2214 073
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
ii
SKRIPSI
iii
iv
MOTTO
Kau memperoleh kekuatan, keberanian, dan rasa percaya
diri dari setiap pengalaman yang membuatmu berhenti
sejenak untuk menghadapi takutmu.
Kau dapat berKata pada dirimu sendiri, ‘Aku telah tabah
menghadapi kengerian ini, aku pasti mampu menghadapi hal
beriKutnya’.
-Eleanor Roosevelt-
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya,
sebab Ia yang memelihara kamu. (1 Petrus 5: 7)
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur. (Filipi 4:6)
“ Segala perkara dapat Ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku “
(Filipus 4 :13)
JIKA KAMU BERPIKIR BISA,
MAKA KAMU AKAN BISA MELAKUKANNYA.
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan Kepada:
My Lord “Tuhan Yesus Kristus”
My Parents “L. Heru Hendaryanto & V. Marsini”
My Brother “P. Ari Kurniawan”
My Inspiration “Maria”
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 April 2009
Penulis,
Dominicus Betti Hermawan
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Dominicus Betti Hermawan
Nomor Mahasiswa : 04 2214 073
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK HONDA :
studi kasus pada konsumen berdomisili di desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul,
DIY.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 30 April 2009
Yang menyatakan,
Dominicus Betti Hermawan
viii
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR
MEREK HONDA
Studi kasus pada konsumen berdomisili di desa Pulutan, Wonosari,
Gunungkidul, DIY
Dominicus Betti Hermawan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata DharmaYogyakarta
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebudayaan, kelas
sosial, kelompok referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan
kepercayaan, serta konsep diri terhadap perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Honda.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember sampai Januari 2009.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
responden. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli
sepeda motor merek Honda di desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY.
Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan
adalah Purposive Sampling. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi
Pearson’s Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s
Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Regresi Linier Berganda.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) kelas sosial dan konsep diri secara
parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek
Honda, 2) kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, pengalaman,
kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri secara simultan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda, 3)
faktor kelas sosial menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
Kata kunci : kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,
pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan, konsep diri, perilaku konsumen.
ix
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCE CONSUMERS’ BEHAVIOR
IN BUYING HONDA MOTORCYCLE
A Case Study on Consumers in Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY
Dominicus Betti Hermawan
Management Study Program of Economic Faculty
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009
This study aims to find out the influence of culture, social class, referential
group, family, experiences, personality, attitude and belief, self-conception on
consumers’ behavior in buying Honda motorcycle.
The research was conducted from December to January 2009. The data
obtained were then analyzed by distributing questionnaires to the respondents.
The population of this study was consumers who have bought Honda motorcycle
in Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. The sample of this research
were 100 respondents. The sampling method was purposive sampling. Pearson’s
Product Moment Correlation technique was used in the validity test and
Cronbach’s Alpha formula was used for the reliability test. The data analysis
techniques were multiple linear regression analysis.
The result of the study indicated that: 1) social class and self-conception
partially influence the consumers’ behavior in buying Honda motorcycle, 2)
culture, social class, referential group, family, experiences, personality, attitude
and belief, and self-conception simultaneously influence consumers’ behavior in
buying Honda motorcycle, 3) social class factor is the most influential factor
toward the consumers’ behavior in buying Honda motorcycle.
Keywords: culture, social class, referential group, family, experiences,
personality, attitude and belief, self-conception, consumers’ behavior
x
KATA PENGANTAR
Segala hormat, puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala berkat, kasih serta anugerah-Nya yang senantiasa penulis
rasakan dari awal sampai akhir penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK HONDA”, studi kasus
pada konsumen berdomisili di desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY.
Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab
itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Dr. Ir. P. Wiryono
Priyotamtama, S.J.
2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Dra. Diah Utari BR. M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini.
xi
5. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku pembimbing II yang telah
berkenan mencurahkan perhatian, waktu, tenaga, pikiran dan semangat kepada
penulis untuk menyusun skripsi ini dari awal hingga selesai.
6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu
yang sangat berguna bagi penulis selama proses perkuliahan.
7. Kedua orang tuaku L. Heru Hendaryanto dan Valentina Marsini, yang telah
melahirkanku dan tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, dukungan
serta doa hingga akhirnya penulisan skripsi ini terselesaikan.
8. Kakakku Paulus Ari Kurniawan yang telah memberi pengalaman, dukungan,
serta doa selama ini.
9. Simbah Putri ( Mbok Uwo ) yang selalu siap dirumah untuk mencurahkan
kasih sayangnya melalui masakannya dan tak lupa selalu memberikan doa
selama ini.
10. Pakde Romo yang selalu ada setiap saat untuk membantu, mendukung dan
memberikan doanya guna kelancaran kuliah dan skripsi ini.
11. Keluarga besar di Pulutan terima kasih telah memberikan doa dan
dukungannya. Pakde Harjo, Pakde Darto, De Tini & Irup, Om Wawang, Om
Hendro, Mas Kris, Andar, Paidun, Gembus, Iplik, Lilik, dll.
12. Kedua sepupuku Devi dan Susie di Sadhar makasih buat perhatian, dukungan
dan doanya selama ini, kalian adalah tangan kanan & kiriku.
13. Teman-temanku di Wonosari (Simul, Gombloh, Kang Restu, Mbak Tri, Widi,
Gurandong, Setyo, Kelik, dll).
xii
14. Teman-temanku sekelompok KKP (Ka Yuli, Siska dan Arda).
15. Teman-temanku Manajemen USD angkatan 2004 (Reo, Edo, Robin, Wing,
Wisnu, Arie, Restu, Bunglon, Hari, Itenk, Oscar, Pongki, Ronald, Hima,
Catur, Veri, Tyas, Fika, Foni, Dian, Dewi, Murti, Evan, dll).
16. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
buat dukungan, doa dan kerjasamanya selama ini.
Penulis percaya bahwa kasih dan kemurahan Tuhan selalu menyertai dan
memberkati semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungannya
dalam skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang
hati. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan menfaat bagi setiap orang
yang membacanya.
Yogyakarta, 30 April 2009
Penulis
Dominicus Betti Hermawan
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Batasan Masalah........................................................................ 3
D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 5
xiv
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 7
A. Pemasaran ................................................................................. 7
B. Manajemen Pemasaran.............................................................. 7
C. Konsep Pemasaran .................................................................... 8
D. Pengertian Segmentasi Pasar..................................................... 9
E. Perilaku Konsumen dan Perilaku Pembelian .......................... 11
F. Keputusan Pembelian ............................................................... 15
G. Struktur Keputusan Membeli ................................................... 23
H. Tahap-tahap Dalam Proses Pembelian ..................................... 23
I. Produk dan Atribut Produk ...................................................... 24
J. Merek (Brand) .......................................................................... 25
K. Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................... 28
L. Hipotesis Penelitian .................................................................. 30
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 31
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 31
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 31
C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................. 31
D. Variabel Penelitian ................................................................... 32
E. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 40
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 40
G. Teknik Pengukuran Data .......................................................... 41
H. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 42
I. Uji Instrumen Penelitian .......................................................... 44
xv
J. Teknik Analisis Data ................................................................ 46
K. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 47
L. Pengujian Hipotesis .................................................................. 51
BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................. 54
A. Gambaran Umum Sepeda Motor Honda ................................... 54
B. Gambaran Umum Desa Pulutan ................................................ 56
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 65
A. Pengujian Instrumen.................................................................. 65
B. Karakteristik Responden ........................................................... 70
C. Pengujian Asumsi Klasik .......................................................... 78
D. Pengujian Hipotesis ................................................................... 81
E. Pembahasan ............................................................................... 90
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
PENELITIAN ............................................................................... 101
A. Kesimpulan .............................................................................. 101
B. Saran ......................................................................................... 102
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 103
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 105
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian................................ 68
Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ............................ 70
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ......................... 71
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........... 72
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .................. 72
Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan 73
Tabel V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir . 74
Tabel V.8 Tipe dan Tahun Produksi Sepeda Motor .............................. 76
Tabel V.9 Kondisi Sepeda Motor Saat Pembelian .................................. 77
Tabel V.10 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ............................. 78
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Model Perilaku Pembeli ....................................................... 14
Gambar II.2 Model Perilaku Pembeli Yang Disederhanakan ................... 28
Gambar II.3 Kerangka Pemikiran ............................................................. 29
Gambar V.1 Scatterplot ............................................................................. 79
Gambar V.2 Histogram ............................................................................. 80
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa
banyak kemajuan dibidang ekonomi. Teknologi baru yang muncul
mendukung berbagai inovasi produk di banyak perusahaan. Hal ini
berdampak terhadap pesatnya perkembangan industri-industri, sehingga
keinginan pemenuhan kebutuhan dirasa semakin berkembang juga.
Persaingan antara perusahaan-perusahaan yang ada dalam dunia bisnis
terlihat pula semakin meningkat, baik perusahaan swasta maupun
perusahaan milik negara. Tuntutan kompetisi yang semakin ketat, memacu
masing-masing perusahaan berusaha menjadi pemimpin pasar dengan
mengoptimalkan pasar sasaran. Pihak perusahaan juga dituntut lebih
efektif dan efisien dalam menjalankan operasinya agar dapat mengikuti
perkembangan dan perubahan yang ada sehingga dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
Salah satu industri yang saat ini mengalami perkembangan cukup
pesat yaitu industri otomotif, dimana masing-masing industri berusaha
menonjolkan bentuk, ukuran, merek dan warna yang menarik pada setiap
produknya. Munculnya bermacam-macam produk dengan fungsi sama
yang beredar di pasar membuat perusahaan harus memulai kegiatannya
dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar secara lebih
memuaskan. Demikian pula yang dilakukan oleh perusahaan Honda yang
2
berusaha memberikan kualitas produk yang baik dan pelayanan yang
memuaskan bagi konsumen.
Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam memasarkan produk
tergantung pada faktor-faktor yang dapat dikuasai oleh perusahaan seperti
penentuan harga produk bersaing, promosi, tempat dan saluran distribusi
yang tepat dan mutu produk yang baik. Selain itu perusahaan perlu
mendapatkan informasi mengenai perilaku konsumen, dimana informasi
ini dapat dijadikan dasar dalam usaha untuk mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen terhadap produk yang dihasilkan perusahaan.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
pengambilan keputusan, faktor tersebut seperti faktor kebudayaan, kelas
sosial, kelompok referensi kecil, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap
dan kepercayaan, serta konsep diri. Selain itu, atribut produk seperti
merek, kualitas, harga dan pelayanan juga dapat menjadi acuan keputusan
pembelian. Prioritas pemilihan atribut produk oleh tiap-tiap konsumen
berbeda, tergantung pada perilaku konsumen dalam pembelian dan sikap
dalam mengambil keputusan untuk membeli. Berdasarkan latar belakang
masalah diatas maka penulis memilih judul: “ANALISIS FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK HONDA”, studi
kasus pada konsumen berdomisili di desa Pulutan, Wonosari,
Gunungkidul, DIY.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Apakah faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,
pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri
secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Honda?
2. Apakah faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,
pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri
secara simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Honda?
3. Faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Honda?
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari persepsi yang berbeda-beda, maka perlu
dijelaskan mengenai batasan-batasan masalah. Penelitian ini hanya
membatasi dalam :
1. Penelitian dilakukan hanya kepada konsumen yang berdomisili di desa
Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY yang telah membeli sepeda
motor merek Honda.
4
2. Karakteristik konsumen yang diteliti adalah nama, umur, jenis
kelamin, status pekerjaan, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, tipe
sepeda motor, tahun produksi sepeda motor serta kondisi sepeda motor
saat pembelian.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang
digunakan dalam penelitian adalah kebudayaan, kelas sosial, kelompok
referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan,
serta konsep diri.
4. Perilaku konsumen saat pembelian berdasarkan keputusaan tentang
jenis produk berdasarkan kerumitan teknologi, bentuk produk dan cara
membayar.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok
referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan,
serta konsep diri secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Honda.
2. Untuk mengetahui apakah faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok
referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan,
serta konsep diri secara simultan mempengaruhi perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Honda.
5
3. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan kebijakan pemasaran yang lebih tepat dimasa
mendatang setelah mengetahui faktor-faktor yang sangat berpengaruh
terhadap perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek
Honda.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan Universitas
Sanata Dharma, khususnya dibidang pemasaran.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kepribadian penulis
dalam melakukan pengambilan keputusan dan juga sebagai alat untuk
menerapkan teori yang telah diperoleh selama kuliah dalam kehidupan.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
6
Bab ini meliputi uraian berbagai teori-teoti dan pengertian-
pengertian dibidang manajemen pemasaran yang menjadi pendukung dan
acuan yang mendasari penelitian ini.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang jenis penelitian; waktu dan tempat
penelitian; subyek dan obyek penelitian; variabel penelitian; jenis dan
sumber data; teknik pengumpulan data; teknik pengukuran data; populasi,
sampel dan teknik pengambilan sampel; uji instrumen penelitian; teknik
analisis data; ujin asumsi klasik; pengujian hipotesis.
BAB IV : GAMBARAN UMUM
Bab ini berisikan tentang gambaran umum mengenai perusahaan
Honda di Indonesia serta produk-produknya dan gambaran umum
mengenai desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat deskripsi data, penganalisisan data dan
pembahasan data.
BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
PENELITIAN
Bab ini memuat kesimpulan hasil analisis data, saran dan
keterbatasan penelitian yang diusulkan penulis kepada perusahaan
berkaitan dengan objek penelitian dan keterbatasan penelitian.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan oleh setiap produsen, pemasaran juga mencakup distribusi
yaitu penyaluran produk kepada pihak konsumen. Pemasaran merupakan
cara untuk dapat memperoleh penjualan yang maksimal sehingga produsen
dapat mencapai laba yang maksimal pula.
Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler (2003 : 10) adalah
proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang
bernilai dari pihak lain.
Definisi pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan
kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran
dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran
(Harper, 2000 : 4).
B. Manajemen Pemasaran
Untuk memperoleh hasil maksimal dari pemasaran suatu produk
maka diperlukan suatu sistem yang mengatur pemasaran yang disebut
manajemen pemasaran.
8
Menurut Philip Kotler (2003 : 11) manajemen pemasaran adalah
sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan,
mempertahankan dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan,
penyampaian dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul.
Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang mencakup
pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa
dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai
tujuan perusahaan (Harper, 2000 : 18).
Berdasarkan definisi diatas, tujuan pemasaran melibatkan dua
pihak produsen dan konsumen, produsen berusaha untuk mencapai laba
maksimum sedangkan konsumen akan mencari kepuasan maksimum
dengan mengkonsumsi suatu produk. Pihak pemasar tidak dapat begitu
saja melempar produknya ke pasar tetapi harus terlebih dahulu melakukan
riset pasar dan segmentasi pasar. Riset pasar dilakukan untuk meneliti
pasar potensial yang akan dijadikan pasar efektif bagi perusahaan. Dalam
mencari pasar sasaran dan mempertahankan pasar yang sudah didapat
maka perusahaan perlu memiliki manajemen perusahaan yang baik.
C. Konsep Pemasaran
Dalam merencanakan suatu rencana pemasaran maka perlu dibuat
konsep pemasaran yang jelas sehingga dapat mencapai pasar sasaran
9
secara optimal yang dapat membantu dalam pencapaian penjualan
maksimal. Menurut Philip Kotler (2003 : 22) konsep pemasaran
menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah
perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam
menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan
kepada pasar sasaran yang terpilih.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan
terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan
dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan
untuk memenuhi tujuan tersebut. Kegiatan ini meliputi kegiatan pada
semua bagian yang ada, seperti kegiatan personalia, produksi, keuangan,
riset dan pengembangan, serta fungsi-fungsi lainnya. Meskipun orientasi
pembeli ini dibatasi oleh tujuan laba dan pertumbuhan, tetapi konsep
tersebut perlu dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena dapat
meningkatkan penjualan dengan (Swastha dan Irawan, 2005 : 7) :
- membuat barang yang mudah penggunaannya
- mudah pembeliannya
- mudah pemeliharaannya.
D. Pengertian Segmentasi Pasar
Produk yang ada di pasaran sangat beragam baik jenis maupun
merek, keanekaragaman ini disebabkan oleh berbagai hal misal perbedaan
daya beli, motif pembelian, sikap, persepsi konsumen, maupun cara
10
mengkonsumsi barang. Untuk itu dalam memasarkan produknya
perusahaan dalam hal ini bidang pemasaran perlu untuk melakukan
segmentasi pasar yang akan dijadikan target pemasaran. Menurut Basu
Swastha dan Irawan (2005 : 89) segmentasi pasar adalah kegiatan
membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produsen ke dalam
satuan-satuan pasar (segmentasi pasar) yang bersifat homogen.
Manajemen pemasaran mencoba menentukan hal-hal berikut dalam
usaha mendefinisikan pasar yang ditargetkan (Harper, 1997 : 10) :
1. Kebutuhan dan keinginan pelanggan mana yang saat ini tidak
dipuaskan dengan baik yang ditawarkan pesaing.
2. Bagaimana kriteria manfaat dan pilihan yang diinginkan berbeda-beda
diantara pelanggan potensial dan bagaimana mengenal segmen-segmen
yang disebabkan oleh variasi-variasi demografi seperti usia, jenis
kelamin, gaya hidup, atau beberapa karakteristik yang lain.
3. Segmen mana yang menjadi target dengan tawaran produk serta
program pemasaran mana yang menarik sebagian besar pelanggan
dalam segmen-segmen itu.
4. Bagaimana memposisikan produk untuk membedakan dari tawaran
pesaing dan memberikan keunggulan komparatif yang dapat diterima
perusahaan.
Usaha menargetkan pasar sasaran diatas merupakan suatu upaya
untuk mencapai penjualan yang maksimal yang tentunya akan
meningkatkan laba perusahaan dan akan mendukung kelangsungan
11
perusahaan itu sendiri. Penargetan pasar itu juga harus didukung oleh riset
pasar terlebih dahulu sehingga nantinya akan memperoleh pasar sasaran
yang ingin dicapai atau bahkan dapat memperoleh pasar baru sehingga
mampu meningkatkan volume penjualan.
E. Perilaku Konsumen dan Perilaku Pembelian
Perilaku konsumen merupakan salah satu faktor yang penting
untuk dipelajari oleh perusahaan khususnya bagian pemasaran karena
konsumen dengan perilakunya akan sangat mempengaruhi terhadap
perolehan keuntungan bagi perusahaan baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Bagi para pemasar, perubahan dapat merupakan tantangan baru
yang memerlukan tanggapan dan cara penyelesaian yang baru pula, oleh
karena itu pemasar dituntut untuk selalu melakukan studi tentang perilaku
konsumennya, mengapa konsumen membeli suatu produk atau jasa
tertentu, dan berapa banyak yang akan dibelanjakan oleh konsumen untuk
berbagai jenis barang dan jasa tersebut (Tjiptono, 1997 : 223).
Menurut Basu Swastha dan T. Hani Handoko (1997 : 10) perilaku
konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan barang dan jasa termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut.
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai sejumlah tindakan-
tindakan nyata individu (konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor
12
kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya (eksternal) yang
mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang-barang
yang diinginkannya (Amirullah, 2002 : 3).
Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai perilaku yang
ditunjukan oleh konsumen dalam mencari, membeli, mempergunakan,
mengevaluasi dan menolak produk dan jasa yang diharapkan dapat
memuaskan kebutuhan mereka. Ada dua hal penting dalam pengertian
perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik,
yang melibatkan individu secara keseluruhan dalam menilai, mendapatkan
dan menggunakan barang dan jasa.
Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa
akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.
Peran masing-masing tersebut adalah :
1. Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang
tertentu.
2. Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan
dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak.
3. Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak,
apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya.
4. Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian
sesungguhnya.
13
5. User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang
dibeli.
Perilaku konsumen mendapat perhatian lebih dari perusahaan
karena konsumen sangat menentukan dalam kemajuan perusahaan,
perusahaan harus mengetahui dan mengidentifikasi konsumen untuk dapat
dijadikan pasar sasarannya.
Pertumbuhan perusahaan dan pasar telah menjauhkan banyak
pemasaran dari kontak langsung dengan pelanggan. Semakin lama manajer
semakin harus mengandalkan kerangka 7 O dalam melakukan riset
konsumen guna menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci tentang pasar
sebagai berikut (Kotler, 1997 : 152) :
1. Siapa yang membentuk pasar ? (Occupants / penghuni)
2. Apa yang dibeli pasar ? (Objects / objek)
3. Mengapa pasar membeli ? (Objectives / tujuan)
4. Siapa yang berpartisipasi dalam pembelian ? (Organizations /
organisasi)
5. Bagaimana pasar membeli ? (Operations / operasi)
6. Kapan pasar membeli ? (Occasions / peristiwa)
7. Di mana pasar membeli ? (Outlets / kios)
Titik tolak untuk memahami perilaku pembeli adalah model
rangsangan-tanggapan yang diperlihatkan dalam model perilaku
pembelian. Rangsangan pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran
pembeli. Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusan
14
menimbulkan keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah
memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli mulai dari
kedatangan rangsangan dari luar dan keputusan pembelian pembeli.
Gambar II.1
Model Perilaku Pembeli
(Kotler, 1997 : 153)
Rangsangan
pemasaran
Produk
Harga
Tempat
Promosi
Ekonomi
Teknologi
Politik
Budaya
Rangsangan
lain
Budaya
Sosial
Pribadi
Psikologis
Karakteristik
pembeli
Pengenalan
masalah
Pencarian
informasi
Evaluasi
Keputusan
Perilaku pasca
pembelian
Proses keputusan
pembeli
Keputusan
pembelian
Pilihan Produk
Pilihan Merek
Pilihan Penyalur
Waktu pembelian
Jumlah pembelian
15
F. Keputusan Pembelian
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli adalah
berbeda-beda untuk masing-masing pembeli, disamping produk yang
dibeli dan pada saat pembeliannya berbeda (Swasta dan Irawan, 2005 :
105). Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Kebudayaan
Kebudayaan, menurut ilmu anthropologi adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal ini
berarti bahwa hampir seluruh perilaku manusia harus dibiasakan
dengan belajar (learned behavior). Kebudayaan ini sifatnya sangat
luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan
adalah kompleks, yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-
kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan, kebudayaan
mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu
yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, yaitu mencakup
segala cara-cara atau pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak.
Definisi lain dari kebudayaan dikemukakan oleh Stanton sebagai
berikut: Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang komplek, yang
diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai
16
penentu dan pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang ada.
Simbol tersebut dapat bersifat tidak kentara (seperti: sikap, pendapat,
kepercayaan, nilai, bahasa, agama) atau dapat pula bersifat kentara
(seperti: alat-alat, perumahan, produk, karya seni dan sebagainya)
(Swasta dan Handoko, 2000 : 59-60).
2. Kelas sosial
Pengertian kelas sosial dalam hal ini adalah sama dengan istilah
lapisan sosial, tanpa membedakan apakah dasar pembagian kelas itu
uang, tanah, kekuasaan atau dasar lainnya. Ukuran atau kriteria yang
biasanya dipakai untuk menggolong-golongkan anggota-anggota
masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu adalah sebagai berikut: (1)
kekayaan, (2) kekuasaan, (3) kehormatan dan (4) ilmu pengetahuan.
Ukuran tersebut bukannya bersifat terbatas, karena masih ada ukuran-
ukuran lain yang dapat digunakan. Akan tetapi ukuran-ukuran tersebut
diatas yang sering menonjol sebagai dasar timbulnya kelas-kelas sosial
didalam masyarakat.
Pada pokoknya, masyarakat kita dikelompokkan ke dalam tiga
golongan yaitu :
a. Golongan atas, yang termasuk dalam kelas ini antara lain
pengusaha-pengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi.
b. Golongan menengah, yang termasuk dalam kelas ini antara lain
karyawan instansi pemerintahan, pengusaha menengah.
17
c. Golongan rendah, yang termasuk dalam kelas ini antara lain buruh-
buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak dan pedagang kecil.
Pembagian masyarakat kedalam tiga golongan diatas bersifat relatif
karena sulit untuk dikuantifikasikan secara pasti. Dasar yang dipakai
dalam penggolangan ini adalah: tingkat pendapatan, macam
perumahan, dan lokasi tempat tinggal. Dalam kenyataannya, masing-
masing kelas mempunyai tingkat kebahagiaan sendiri-sendiri. Oleh
karena itu manajemen tidak dapat selalu menganggap bahwa kelas atas
lebih bahagia atau lebih superior daripada kelas menengah atau kelas
rendah.
Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam
masyarakat, yaitu (1) kedudukan (status) dan (2) peranan (role).
Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam masyarakatnya
sehubungan dengan orang-orang lain dalam arti lingkungan
pergaulannya, prestise dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.
Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha
yang sengaja (achieved status), maupun diperoleh karena kelahiran
(ascribed status), misalnya anak bangsawan. Kadang-kadang ada satu
macam kedudukan lagi, yaitu kedudukan yang diberikan (assigned
status). Peranan merupakan aspek yang paling dinamis dari
kedudukan. Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban-
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan
suatu peranan. Manajemen pemasaran penting untuk mengetahui
18
perilaku konsumen dari masyarakat yang mempunyai kedudukan sosial
yang tinggi dan memainkan peranannya, karena didalam masyarakat
kita perilaku konsumen tersebut akan mudah ditiru oleh mereka yang
dibawahnya, atau dengan kata lain terjadi dengan apa yang disebut
“demonstration effect” (Swasta dan Handoko, 2000 : 63-65).
3. Kelompok referensi
Kelompok referensi (reference group) adalah kelompok sosial yang
menjadi ukuran seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk
membentuk kepribadian dan perilakunya. Dengan perkataan lain,
merupakan kelompok dalam mana orang ingin menjadi anggota, atau
dengan mana orang mengidentifikasikan dirinya. Yang termasuk
kelompok referensi kecil ini antara lain serikat buruh, tim atletik,
perkumpulan agama, kesenian, lingkungan tetangga dan sebagainya.
Jika ditinjau lebih jauh, biasanya masing-masing kelompok
mempunyai pelopor opini (opinion leader) yang dapat mempengaruhi
anggota-anggotanya dalam membeli sesuatu. Interaksi mereka sering
dilakukan secara individual (misalnya dengan bertatap muka),
sehingga seseorang akan mudah terpengaruh oleh orang lain untuk
membeli sesuatu. Yang termasuk kelompok referensi kecil ini antara
lain serikat buruh, tim atletik, perkumpulan agama, lingkungan
tetangga dan sebagainya (Swasta dan Handoko, 2000 : 68-69).
19
4. Keluarga
Istilah keluarga (family) dipergunakan untuk menggambarkan berbagai
macam bentuk rumah tangga. Macam-macam bentuk keluarga tersebut
adalah :
a. Keluarga inti (nuclear family), menunjukkan lingkup keluarga
yang meliputi ayah, ibu dan anak-anak yang hidup bersama.
b. Keluarga besar (extended family), yaitu keluarga inti ditambah
dengan orang-orang yang mempunyai ikatan saudara dengan
keluarga tersebut, seperti kakek, nenek, paman, bibi dan menantu.
Selain kedua pengertian keluarga tersebut di atas, keluarga dapat pula
diartikan sebagai individu yang membentuk keluarga baru, atau
membentuk suatu rumah tangga baru (family of orientitation). Dan
setelah anak-anaknya tumbuh menjadi besar serta membentuk keluarga
lain, maka keluarga tersebut kembali hanya terdiri dari pasangan suami
istri. Keluarga ini selalu dibangun melalui suatu perkawinan (family of
procreation).
Dalam keluarga, masing-masing anggota dapat berbuat hal yang
berbeda untuk membeli sesuatu. Oleh karena itu, manajer pemasaran
perlu mengetahui sebenarnya :
a. Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
b. Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
c. Siapa yang melakukan pembelian.
d. Siapa pemakai produknya.
20
Wewenang memutuskan pembelian antara suami dan istri tergantung
dari tipe keluarga, yang pada umumnya dapat dibedakan dalam empat
tipe keluarga, yaitu :
a. Otonomi (autonomic); dimana jumlah keputusan yang diambil oleh
suami dan istri masing-masing sama banyaknya.
b. Dominasi suami (husband dominant); sebagian besar dari
pembelian untuk rumah tangga diputuskan oleh suami. Hai ini
dapat dibedakan lagi dalam mana suami benar-benar berkuasa
penuh, dan istri tergantung dari suami (ibsenion), serta suami
seakan-akan berkuasa tetapi sebenarnya tergantung dari istri
(majikan-pelayan), di sini istri bersikap mengabdi tetapi
sebenarnya dialah yang menjadi soko guru rumah tangga.
c. Dominasi istri (wife dominant); sebagian besar pembelian untuk
rumah tangga diputuskan oleh istri. Hal ini dibedakan pula dalam
dua hal, yaitu dimana suami ditekan oleh istri berkuasa, sedang
suami tergantung pada istri (ibu-anak).
d. Syncratic; sebagian besar keputusan untuk membeli dilakukan
bersama-sama (Swasta dan Handoko, 2000 : 71-72).
5. Pengalaman
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam
bertingkah laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua perbuatannya
dimasa lalu atau dapat pula dipelajari, sebab dengan belajar seseorang
dapat memperoleh pengalaman.
21
6. Kepribadian
Kepribadian adalah organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis
dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Kepribadian
mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain, ciri-ciri sifat atau
watak yang khas yang menentukan perbedaan perilaku dari tiap-tiap
individu, dan yang berkembang apabila orang tadi berhubungan
dengan orang lain. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan
menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi,
ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan
beradaptasi.
Ada 3 unsur pokok dalam kepribadian individu, yaitu :
a. Pengetahuan, yaitu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa
seorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung dalam
otaknya. Hal ini akan menimbulkan suatu gambaran, pengamatan
(persepsi), apersepsi, konsep dan fantasi terhadap segala hal yang
diterima dari lingkungan melalui pancainderanya.
b. Perasaan, yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang
karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif
dan negatif.
c. Dorongan naluri, yaitu kemajuan yang sudah merupakan naluri
pada tiap makhluk manusia, yang disebut “drive” (Swasta dan
Handoko, 2000 : 89).
22
7. Sikap dan kepercayaan
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi
terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun kurang
baik secara konsisten. Sikap itu sendiri mempengaruhi kepercayaan,
dan kepercayaan juga mempengaruhi sikap.
8. Konsep diri
Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya
sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri
orang lain. Konsep diri dikenal untuk menggambarkan hubungan
antara konsep diri (sering disebut image diri) konsumen dengan image
merek, image penjual, atau tujuan pengiklanan. Konsep diri
didefinisikan oleh Theodore M. New Combe dalam bukunya “Social
Psychology”, sebagai individu yang diterima oleh individu itu sendiri
dalam kerangka kehidupannya dalam suatu masyarakat yang
menentukan. Konsep diri ini tidak dibatasi oleh keinginan fisik, tetapi
termasuk juga hal-hal seperti kekuatan, kejujuran, rasa humor,
keadilan, kejahatan dan sebagainya.
Pada pokoknya konsep diri dapat dibedakan kedalam dua macam,
yaitu: (1) konsep diri yang nyata, dan (2) konsep diri yang ideal (cara
yang dicita-citakan untuk melihat dirinya sendiri). Tetapi beberapa
psikolog lain membedakannya kedalam empat macam, yaitu: (1)
konsep diri yang nyata, (2) konsep diri lain, (3) konsep diri ideal, (4)
konsep diri lain ideal (Basu Swasta, T. Hani Handoko, 2000 : 90-91).
23
G. Struktur Keputusan Membeli
Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu
sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Sikap
keputusan membeli mempunyai struktur sebanyak tujuh komponen
(Swasta dan Irawan, 2005 : 118). Komponen-komponen tersebut seperti :
1. Keputusan tentang jenis produk.
2. Keputusan tentang bentuk produk.
3. Keputusan tentang merek.
4. Keputusan tentang penjualannya.
5. Keputusan tentang jumlah produk.
6. Keputusan tentang waktu pembelian.
7. Keputusan tentang cara membayar.
H. Tahap-tahap Dalam Proses Pembelian
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan
keputusan dalam pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah
pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas enam tahap yaitu
(Swasta dan Irawan, 2005 : 120) :
1. Menganalisa keinginan dan kebutuhan.
2. Menilai beberapa sumber yang ada.
3. Menetapkan tujuan pembelian.
4. Mengidentifikasikan alternatif pembelian.
5. Mengambil keputusan untuk membeli.
24
6. Perilaku sesudah pembelian.
I. Produk dan Atribut produk
Produk adalah barang atau jasa yang mampu dihasilkan oleh
perusahaan sebagai produsen untuk memenuhi kebutuhan konsumen,
dalam hal ini kepuasan konsumen merupakan kunci utama.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan (Kotler dan Armstrong, 2001 : 346).
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dapat dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi),
pelayanan dan sebagainya (Tjiptono, 1997 : 103).
Menurut Basu Swastha dan Irawan (2005 : 94), yang termasuk
atribut produk :
1. Kualitas.
2. Harga.
3. Stail.
4. Servis.
5. Dan sebagainya.
Dari atribut-atribut itu konsumen dapat memilih mana yang
dianggap penting dalam suatu pembelian.
25
Atribut-atribut produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah
:
1. Merek : adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau
kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi produk atau jasa dari penjual dan untuk
membedakannya dari produk pesaing (Kotler 2003 : 82).
2. Kualitas produk : adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan,
kemudahan pengoperasian dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya
(Tjiptono, 1997 : 103).
3. Harga : adalah nilai yang menyertai suatu produk yang dapat diukur
dengan uang, nilai ini dijadikan salah satu dalam mempengaruhi
keputusan pembelian produk (Tjiptono, 1997 : 103).
4. Pelayanan : pelayanan bertujuan menarik minat konsumen agar
menggunakan produk tersebut.
J. Merek (Brand)
1. Pengertian Merek
Suatu produk dapat dibedakan dari produk lainnya dari segi
merek (brand). Merek tersebut dapat dipakai sebagai alat untuk
menciptakan pandangan tertentu dari para pembeli, baik melalui
periklanan maupun kegiatan promosi yang lain.
26
Istilah merek atau brand mempunyai pengertian yang luas dan
dapat didefinisikan sebagai berikut :
- Brand adalah suatu nama, istilah, simbol, atau desain (rancangan)
atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk memberi tanda
pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok
penjual dan untuk membedakannya dari barang yang dihasilkan
oleh pesaing (Swastha, 1997 : 199).
- Menurut AMA (American Marketing Association) mendefinisikan
merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau
kombinasi dari hal-hal tersebut dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang atau kelompok
penjual dan membedakannya dari produk pesaing (Kotler dan
Susanto, 2001 : 575). Nama merek (brand name) diperlukan untuk
membedakan dalam memasarkan produk hasil suatu pabrik yang
satu dengan yang lainnya. Dalam perkembangan bisnis yang sangat
pesat ini, nama merek semakin menduduki peranan yang besar.
Seringkali nama merek tertentu digunakan sebagai penilai kualitas
produk perusahaan oleh banyak pembeli.
2. Kebaikan Penggunaan Merek
Penggunaan merek pada barang dapat memberikan keuntungan
atau manfaat bagi kedua belah pihak, baik bagi para pembeli ataupun
penjual. Dalam hal ini kita akan memisahkan antara keuntungan-
27
keuntungan yang dinikmati oleh pembeli dengan keuntungan-
keuntungan yang dinikmati oleh penjual (Hermawan, 2003 : 11-13).
a. Keuntungan penggunaan merek bagi pembeli :
- Mempermudah pembeli dalam mengenal barang yang
diinginkan.
- Pembeli dapat mengandalkan keseragaman kualitas barang-
barang yang bermerek.
- Melindungi konsumen, karena dari merek barang dapat
diketahui perusahaan yang membuatnya.
- Barang-barang yang bermerek cenderung untuk ditingkatkan
kualitasnya, karena perusahaan yang memiliki merek tersebut
akan berusaha mempertahankan dan meningkatkan nama baik
mereknya.
b. Keuntungan merek bagi penjual :
- Membantu program periklanan dan peragaan perusahaan.
- Membantu meningkatkan pengawasan terhadap barang yang
dijual.
- Membantu dalam perluasan market share.
- Membantu dalam stabilitas harga.
- Mengurangi perbandingan harga.
- Mempermudah perluasan product mix.
28
K. Kerangka Pemikiran Teoritis
Gambar II.2
MODEL PERILAKU PEMBELI YANG DISEDERHANAKAN
(Swasta dan Irawan, 2005 : 120)
Mengana
lisa
keingina
n dan
kebutuh
an
Menilai
beberap
a
sumber
Meneta
pkan
tujuan
pembeli
an
Mengid
entifika
sikan
alternat
if
pembeli
an
PENGOLAHAN INFORMASI
PENGAMATAN
Perilak
u
sesuda
h
pembel
ian
Menga
mbil
keputu
san
untuk
membe
li
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGALAMAN, KEPRIBADIAN, KEBUDAYAAN, KELAS SOSIAL,
SIKAP & KEPERCAYAAN, KELOMPOK REFERENSI KECIL,
KONSEP DIRI KELUARGA
BELAJAR SIKAP
29
KERANGKA PEMIKIRAN
Untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca, maka penulis
menyusun kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini sebagai berikut :
Gambar II.3
Kerangka Pemikiran
Dimana :
: Pengaruh secara parsial.
: Pengaruh secara simultan.
Kerangka pemikiran teoritis penelitian di atas menjelaskan bahwa
variabel kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,
pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri secara
kebudayaan
kelas sosial
kelompok referensi
pengalaman
konsep diri
sikap dan kepercayaan
kepribadian
keluarga perilaku konsumen
dalam membeli sepeda
motor merek Honda
30
parsial dan simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Honda.
L. Hipotesis Penelitian
1. Faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,
pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri
secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Honda.
2. Faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,
pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri
secara simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Honda.
3. Faktor keluarga menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Penelitian studi
kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu
selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeruluh
termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya (Umar, 2005 : 30).
Penelitian ini hanya dilakukan pada obyek tertentu dan kesimpulan yang
ditarik hanya berlaku pada obyek yang diteliti.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai Januari tahun 2009.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada konsumen yang berdomisili di desa Pulutan,
Wonosari, Gunungkidul, DIY.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli sepeda
motor merek Honda yang berdomisili di desa Pulutan, Wonosari,
Gunungkidul, DIY.
32
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent Variable).
Variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada
variabel lain. Variabel bebas (X) penelitian ini adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
merek Honda, yaitu :
a. Kebudayaan (variabel X1).
Kebudayaan, menurut ilmu anthropologi adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
Hal ini berarti bahwa hampir seluruh perilaku manusia harus
dibiasakan dengan belajar (learned behavior). Kebudayaan ini
sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan
manusia. Kebudayaan adalah kompleks, yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat
dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan lain
perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan
33
atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-
pola perilaku yang normatif, yaitu mencakup segala cara-cara atau
pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak.
Indikator dari variabel budaya yang akan dianalisis yaitu :
- Masyarakat modern yang mengikuti perkembangan jaman.
- Kebiasaan hidup yang instan/tak mau susah-susah.
- Kejar gengsi.
b. Kelas sosial (variabel X2).
Pengertian kelas sosial dalam hal ini adalah sama dengan istilah
lapisan sosial, tanpa membedakan apakah dasar pembagian kelas
itu uang, tanah, kekuasaan atau dasar lainnya. Ukuran atau kriteria
yang biasanya dipakai untuk menggolong-golongkan anggota-
anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu adalah sebagai
berikut: (1) kekayaan, (2) kekuasaan, (3) kehormatan dan (4) ilmu
pengetahuan. Ukuran tersebut bukannya bersifat terbatas, karena
masih ada ukuran-ukuran lain yang dapat digunakan. Akan tetapi
ukuran-ukuran tersebut diatas yang sering menonjol sebagai dasar
timbulnya kelas-kelas sosial didalam masyarakat.
Pada pokoknya, masyarakat kita dikelompokkan ke dalam tiga
golongan yaitu :
1) Golongan atas, yang termasuk dalam kelas ini antara lain
pengusaha-pengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi.
34
2) Golongan menengah, yang termasuk dalam kelas ini antara lain
karyawan instansi pemerintahan, pengusaha menengah.
3) Golongan rendah, yang termasuk dalam kelas ini antara lain
buruh-buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak dan
pedagang kecil.
Indikator dari variabel kelas sosial yang akan dianalisis yaitu :
- Kekayaan.
- Kehormatan/kedudukan keluarga didalam masyarakat.
c. Kelompok referensi (variabel X3).
Kelompok referensi (reference group) adalah kelompok sosial
yang menjadi ukuran seseorang (bukan anggota kelompok
tersebut) untuk membentuk kepribadian dan perilakunya. Dengan
perkataan lain, merupakan kelompok dalam mana orang ingin
menjadi anggota, atau dengan mana orang mengidentifikasikan
dirinya. Yang termasuk kelompok referensi kecil ini antara lain
serikat buruh, tim atletik, perkumpulan agama, kesenian,
lingkungan tetangga dan sebagainya. Jika ditinjau lebih jauh,
biasanya masing-masing kelompok mempunyai pelopor opini
(opinion leader) yang dapat mempengaruhi anggota-anggotanya
dalam membeli sesuatu. Interaksi mereka sering dilakukan secara
individual (misalnya dengan bertatap muka), sehingga seseorang
akan mudah terpengaruh oleh orang lain untuk membeli sesuatu.
35
Indikator dari variabel kelompok referensi yang akan dianalisis
yaitu :
- Informasi/referensi baik dari teman, pimpinan, tetangga dan
sebagainya.
- Keinginan untuk masuk menjadi anggota
kelompok/mengidentifikasikan diri dengan kelompok tertentu.
- Adanya pelopor opini (opinion leader).
d. Keluarga (variabel X4).
Istilah keluarga (family) dipergunakan untuk menggambarkan
berbagai macam bentuk rumah tangga. Macam-macam bentuk
keluarga tersebut adalah :
1) Keluarga inti (nuclear family), menunjukkan lingkup keluarga
yang meliputi ayah, ibu dan anak-anak yang hidup bersama.
2) Keluarga besar (extended family), yaitu keluarga inti ditambah
dengan orang-orang yang mempunyai ikatan saudara dengan
keluarga tersebut, seperti kakek, nenek, paman, bibi dan
menantu.
Selain kedua pengertian keluarga tersebut di atas, keluarga dapat
pula diartikan sebagai individu yang membentuk keluarga baru,
atau membentuk suatu rumah tangga baru (family of orientitation).
Dan setelah anak-anaknya tumbuh menjadi besar serta membentuk
keluarga lain, maka keluarga tersebut kembali hanya terdiri dari
36
pasangan suami istri. Keluarga ini selalu dibangun melalui suatu
perkawinan (family of procreation).
Dalam keluarga, masing-masing anggota dapat berbuat hal yang
berbeda untuk membeli sesuatu. Oleh karena itu, manajer
pemasaran perlu mengetahui sebenarnya :
1) Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
2) Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
3) Siapa yang melakukan pembelian.
4) Siapa pemakai produknya.
Wewenang memutuskan pembelian antara suami dan istri
tergantung dari tipe keluarga, yang pada umumnya dapat
dibedakan dalam empat tipe keluarga, yaitu :
1) Otonomi (autonomic); dimana jumlah keputusan yang diambil
oleh suami dan istri masing-masing sama banyaknya.
2) Dominasi suami (husband dominant); sebagian besar dari
pembelian untuk rumah tangga diputuskan oleh suami. Hai ini
dapat dibedakan lagi dalam mana suami benar-benar berkuasa
penuh, dan istri tergantung dari suami (ibsenion), serta suami
seakan-akan berkuasa tetapi sebenarnya tergantung dari istri
(majikan-pelayan), di sini istri bersikap mengabdi tetapi
sebenarnya dialah yang menjadi soko guru rumah tangga.
3) Dominasi istri (wife dominant); sebagian besar pembelian
untuk rumah tangga diputuskan oleh istri. Hal ini dibedakan
37
pula dalam dua hal, yaitu dimana suami ditekan oleh istri
berkuasa, sedang suami tergantung pada istri (ibu-anak).
4) Syncratic; sebagian besar keputusan untuk membeli dilakukan
bersama-sama.
Indikator dari variabel keluarga yang akan dianalisis yaitu :
- Tipe keluarga otonomi.
- Tipe keluarga dengan dominasi suami.
- Tipe keluarga dengan dominasi istri.
- Tipe keluarga syncratic.
e. Pengalaman (variabel X5).
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam
bertingkah laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua
perbuatannya dimasa lalu atau dapat pula dipelajari, sebab dengan
belajar seseorang dapat memperoleh pengalaman.
Indikator dari variabel pengalaman yang akan dianalisis yaitu :
- Keseringan menggunakan produk.
- Banyaknya tipe produk yang pernah digunakan.
f. Kepribadian (variabel X6).
Kepribadian adalah organisasi dari faktor-faktor biologis,
psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu.
Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain,
ciri-ciri sifat atau watak yang khas yang menentukan perbedaan
perilaku dari tiap-tiap individu dan yang berkembang apabila orang
38
tadi berhubungan dengan orang lain. Kepribadian biasanya
dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri,
dominasi, otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya
tahan dan kemampuan beradaptasi.
Ada 3 unsur pokok dalam kepribadian individu, yaitu :
1) Pengetahuan, yaitu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam
jiwa seorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung
dalam otaknya. Hal ini akan menimbulkan suatu gambaran,
pengamatan (persepsi), apersepsi, konsep dan fantasi terhadap
segala hal yang diterima dari lingkungan melalui panca
inderanya.
2) Perasaan, yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang
karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan
positif dan negatif.
3) Dorongan naluri, yaitu kemajuan yang sudah merupakan naluri
pada tiap makhluk manusia, yang disebut “drive”.
Indikator dari variabel kepribadian yang akan dianalisis yaitu :
- Kepercayaan diri.
- Kemampuan bersosialisasi.
- Otonomi yang tinggi.
g. Sikap dan kepercayaan (variabel X7).
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi
terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun
39
kurang baik secara konsisten. Sikap itu sendiri mempengaruhi
kepercayaan, dan kepercayaan juga mempengaruhi sikap.
Indikator dari variabel sikap dan kepercayaan yang akan dianalisis
yaitu :
- Sikap dan kepercayaan positif akan merek.
- Mutu/kualitas produk.
h. Konsep diri (variabel X8).
Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya
sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang
diri orang lain. Konsep diri dikenal untuk menggambarkan
hubungan antara konsep diri (sering disebut image diri) konsumen
dengan image merek, image penjual, atau tujuan pengiklanan.
Konsep diri didefinisikan oleh Theodore M. New Combe dalam
bukunya “Social Psychology”, sebagai individu yang diterima oleh
individu itu sendiri dalam kerangka kehidupannya dalam suatu
masyarakat yang menentukan. Konsep diri ini tidak dibatasi oleh
keinginan fisik, tetapi termasuk juga hal-hal seperti kekuatan,
kejujuran, rasa humor, keadilan, kejahatan dan sebagainya.
Pada pokoknya konsep diri dapat dibedakan kedalam dua macam,
yaitu: (1) konsep diri yang nyata, dan (2) konsep diri yang ideal
(cara yang dicita-citakan untuk melihat dirinya sendiri). Tetapi
beberapa psikolog lain membedakannya kedalam empat macam,
40
yaitu: (1) konsep diri yang nyata, (2) konsep diri lain, (3) konsep
diri ideal, (4) konsep diri lain ideal.
Indikator dari variabel konsep diri yang akan dianalisis yaitu :
- Ingin menunjukkan/menggambarkan image diri sendiri.
- Pemenuhan konsep diri/image diri akan image produk yang
terbentuk.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable).
Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel lain.
Dalam penelitian ini, variabel dependen (Y) adalah perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Honda. Untuk keputusan
pembelian sepeda motor didasarkan pada pilihan jenis produk
berdasarkan kerumitan teknologi, bentuk produk dan cara pembayaran.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari obyek
penelitian, yaitu meliputi hasil dari kuesioner dan observasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
41
Teknik pengumpulan data melalui pengajuan pertanyaan secara tertulis
kepada responden, yaitu konsumen yang membeli sepeda motor merek
Honda yang berdomisili di desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY
tentang karakteristik konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelian yang meliputi faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok
referensi kecil, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan
kepercayaan, serta konsep diri dan perilaku konsumen dalam
pembelian.
2. Observasi
Teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung pada
obyek yang diteliti berupa data produk sepeda motor yang dibeli,
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor
merek Honda sehingga memperoleh gambaran nyata mengenai
masalah yang diteliti.
G. Teknik Pengukuran Data
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan metode
Skala Likert. Metode Skala Likert ini menjelaskan bahwa responden
diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju atas berbagai
pertanyaan yang berhubungan dengan atribut obyek yang diteliti.
Responden memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang
tersedia kemudian masing-masing jawaban diberi skor.
42
Sangat setuju (SS) = 4
Setuju (S) = 3
Tidak setuju (TS) = 2
Sangat tidak setuju (STS) = 1
Untuk jawaban yang lain, pemberian skor dimulai dari jawaban
paling atas dengan skor 4. Jawaban dibawahnya dengan skor 3,
dibawahnya lagi dengan skor 2 dan paling bawah dengan nilai skor 1.
H. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi atau Universe adalah jumlah dari keseluruhan obyek
(satuan-satuan atau individu-individu) yang karakteristiknya hendak
diduga (Djarwanto dan Subagyo, 1996 : 107).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen
yang telah membeli sepeda motor merek Honda di desa Pulutan,
Wonosari, Gunungkidul, DIY.
2. Sampel
Menurut Djarwanto dan Subagyo (1996 : 108) sampel adalah
sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan
dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit
dari pada jumlah populasinya).
Penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan pada rumus
(Umar, 2003 : 150)
43
n > p.q (Zα/2 /e)²
Keterangan :
n = Ukuran sampel.
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih bisa ditolelir atau
diinginkan yaitu sebesar 10%.
q = (1 - p), proporsi populasi yang tidak diinginkan mempunyai
karakteristik tertentu.
Zα/2 = Nilai uji t dengan tingkat keyakinan 95% (Zα/2 = 1,96).
p.q = Jika p dan q tidak diketahui, maka dapat diganti dengan
0,25.
Jumlah sampel harus lebih besar dari 96 maka dibulatkan
menjadi 100 sampel responden, diharapkan sampel tersebut dapat
mewakili populasi yang ada.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik Non Random Sampling yaitu dengan metode purposive
sampling yang artinya pengambilan sampel hanya untuk konsumen
yang telah membeli sepeda motor merek Honda. Metode purposive
sampling yang digunakan peneliti ditentukan dengan kriteria sebagai
berikut :
a. Responden yang membeli sepeda motor dari tahun 2000
sampai 2008.
44
b. Responden adalah konsumen yang berdomisili di desa
Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY.
I. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner mampu mengukur
data yang ingin diukur. Rumus yang digunakan adalah Korelasi
Product Moment :
N ∑ XY – ( ∑ X ∑ Y )
rXY =
√ [ N ∑ x² - ( ∑ X )² ] [ N ∑ Y² - ( ∑ Y )² ]
Dimana :
rXY : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)
X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari
Responden
Y : Total butir dari jawaban responden
∑ X : Jumlah skor butir
∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y
N : Banyaknya sampel uji coba
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka
ketentuannya adalah sebagai berikut :
45
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrumen tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan
yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar, 2005 : 57).
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai
dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama.
Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus
Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk
mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya
kuesioner atau soal bentuk uraian.
Rumus Cronbach’s Alpha :
46
Keterangan :
r 11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Jumlah varian butir
: Varian total
Untuk menentukan apakah instrumen itu reliabel atau tidak
digunakan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika r hitung ≥ r tabel, dengan taraf keyakinan 95 % maka
instrumen dikatakan reliabel.
b. Jika r hitung < r tabel, dengan taraf keyakinan 95 % maka
instrumen dikatakan tidak reliabel.
J. Teknik Analisis Data
Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji rumusan
masalah pertama dan kedua adalah teknik analisis regresi linier berganda.
Dari analisis ini akan diketahui variabel mana yang berpengaruh terhadap
keputusan pembelian sepeda motor.
Bentuk persamaannya secara matematis sebagai berikut :
Regresi Linear Sederhana : Y = a + bX
Regresi Linear Berganda : Y = a + b1X1 + b2X2 +…….+b8X8
47
Dimana :
Y = Perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
merek Honda.
a = Konstanta.
b1–b8 = Koefisien regresi faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
merek Honda.
X1–X8 = Variabel yang mempengaruhi pembelian sepeda
motor.
K. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas (Sunyoto, 2007 : 89 - 90)
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi
berganda yang terdiri dari atas dua atau lebih variabel bebas
(independent variabel) (X1, X2, X3, X4,…Xn), dimana akan di ukur
tingkat asosiasi (keeratan) hubungan atau pengaruh antar variabel
bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi
multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas (X1 dan
X2, X2 dan X3, X3 dan X4, dan seterusnya) lebih besar dari 0,60
(pendapat lain : 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil
atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60).
48
Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat
digunakan cara lain yaitu dengan :
a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan
secara statistik (α).
b. Nilai variance inflation faktor (VIF) adalah faktor inflasi
penyimpangan baku kuadrat.
Nilai tolerance dan nilai variance inflation faktor (VIF) dapat
dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut :
1) Besar nilai tolerance (α) :
α = 1 / VIF
2) Besar nilai variance inflation faktor (VIF) :
VIF = 1 / α
Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika : α hitung < α dan
VIF hitung > VIF.
Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika : α hitung > α
dan VIF hitung < VIF
2. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas (Sunyoto, 2007 : 93 - 94)
Dalam persamaan regresi linier berganda perlu juga diuji
mengenai sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu
dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians sama
disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau
berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang
baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Misalkan :
49
a. Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas A yaitu 70, 69, 71, 73, 70
cenderung lebih seragam atau tidak bervariasi karena selisihnya
kecil, kejadian ini disebut homoskedastisitas.
b. Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas B yaitu 30, 90, 60, 80, 40
cenderung tidak seragam atau sangat bervariasi karena selisihnya
besar, kejadian ini disebut heteroskedastisitas.
Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS
melaui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang
mempunyai variabel bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai
residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y
prediksi – Y riil).
Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil
pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah
maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak
mempunyai pola teratur.
Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya
mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun
bergelombang-gelombang.
3. Uji Asumsi Klasik Normalitas (Sunyoto, 2007 : 95 - 102)
Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan
heteroskedastisitas, uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas,
dimana akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat
50
(Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau
berdistribusi tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel
bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau
normal sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
a. Cara Statistik
Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat
berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai
kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai keruncingan kurva
(kurtosis = α4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel.
1) Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :
Z skewness = Skewness / √ 6 / N atau Zα3 = α3 / √ 6 /
2) Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis):
Z kurtosis = Kurtosis / √ 24 / N atau Zα4 = α4 / √ 24 / N
Dimana N = banyak data.
Ketentuan analisis :
1) Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Z hitung
(Zα3 atau Z α4) < Z tabel. Misal diketahui Z 5% = 1,96 (Z
tabel) lebih besar dari Z hitung atau dengan kata lain Z hitung
lebih kecil dari Z tabel (1,96), dapat dituliskan Z hitung < 1,96.
2) Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Zα3 atau Z
α4) > Z tabel. Misal nomor (a), dapat ditulis Z hitung > 1,96.
51
b. Cara Grafik Histogram dan Normal Probality Plots
Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data
berdistribusi normal atau tidak, cukup membandingkan antara data
riil atau nyata dengan garis kurva yang terbentuk, apakah
mendekati normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil
membentuk garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean
(U), maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak normal dan
sebaliknya. Cara grafik histogram lebih sesuai untuk data yang
relatif banyak, dan tidak cocok untuk banyak data yang sedikit,
karena interpretasinya dapat menyesatkan.
Cara normal probality plots lebih handal daripada cara
grafik histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan
data distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif.
Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil
mengikuti garis diagonal.
L. Pengujian Hipotesis
1. Statistik Uji t
Untuk menguji variabel X1 – X8 satu persatu secara statistik
apakah signifikan atau tidak dalam mempengaruhi variabel Y, maka
digunakan statistik uji t dengan rumus (Supranto, 2000 : 146) :
52
bj
tj =
sj
Dengan taraf nyata a = 5% dan derajat kebebasan dk = (n-k-1), maka
tabel adalah (α, n-k-1).
tj = t hitung koefisien ke j
bj = koefisien regresi dari variabel ke j
sj = standart error dari bj
Menentukan keputusan
Nilai t-hitung ≥ t-tabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p-value ≤ 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Nilai t-hitung < t-tabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p-value > 0,05
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
2. Statistik uji F
Untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebasnya X1, X2,
X3,...Xn terhadap variabel Y secara simultan digunakan statistik uji F
dengan rumus (Supranto, 2000 : 149) :
R² / k
F =
(1 - R²) / (n-k-1)
Dengan taraf nyata sebesar α = 5%, derajat kebebasan pembilang
adalah k serta penyebut = (n-k-1) maka ttabel (α,k,n-k-1), dimana :
k = banyak variabel bebas
53
n = banyak sampel
R = koefisien korelasi linear berganda
Memutuskan hipotesis
Nilai F-hitung ≥ F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value ≤ 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Nilai F-hitung < F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value > 0,05
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
54
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Sepeda Motor Honda
Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di
tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek
pendatang baru, sepeda motor Honda yang sudah lama berada di
Indonesia, dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan
sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis.
Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan
sepeda motor Honda di Indonesia terus memperkuat diri.
PT Astra Honda Motor merupakan sinergi keunggulan teknologi dan
jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara
Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra International Tbk,
Indonesia.
Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan
telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di
lintasan balap. Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu
menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar,
sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang
ekonomis. Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor Honda tetap
tinggi.
55
Astra International memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang
kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat jaringan
pemasaran dan pengalamannya yang luas. Astra juga mampu
memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual
sedemikian rupa sehingga brand Honda semakin unggul.
Jenis Produk yang di produksi tahun 2008 :
Sepeda Motor :
- Honda Fit S
- Honda Fit X
- Honda Revo
- Honda Supra X 125
- Honda Supra X 125 DD
- Honda Supra X 125 PGM-FI
- Honda City Sport 1
- Honda Tiger
- Honda Mega Pro
Skuter Matic :
- Honda Vario
- Honda Beat
Jumlah Produksi :
- 2000 : 488.888 unit
- 2001 : 940.000 unit
- 2002 : 1.460.000 unit
56
- 2003 : 1.570.000 unit
- 2004 : 2.037.000 unit
- 2005 : 2.652.000 unit
- 2006 : 2.350.000 unit
- 2007 : 2.138.000 unit
- 2008 : 2.874.576 unit
Visi : Kami senantiasa berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam
industri sepeda motor di Indonesia, untuk memberi manfaat bagi
masyarakat luas, dalam menyediakan alat transportasi yang
berkualitas tinggi, sesuai kebutuhan konsumen, dengan harga yang
terjangkau, serta didukung oleh fasilitas manufaktur terpadu,
teknologi mutakhir, jaringan pemeliharaan, suku cadang dan
manajemen kelas dunia.
Misi : Kami bertekad untuk menyediakan sepeda motor yang berkualitas
tinggi dan handal sebagai sarana transportasi bagi masyarakat yang
sesuai kebutuhan konsumen, pada tingkat harga yang terjangkau.
B. Gambaran Umum Desa Pulutan (Menurut Data Monografi Desa)
1. Umum
Desa Pulutan merupakan desa yang termasuk di dalam wilayah
Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Desa Pulutan terdiri dari 9 Padukuhan, yaitu
57
Glodogan, Semenrejo, Pulutan, Praon, Karangasem, Temu, Butuh,
Ngaliyan dan Walikan.
a. Luas dan Batas Wilayah
1) Luas Desa/Kelurahan 520.296 Ha
2) Batas Wilayah
- Sebelah Utara : Logandeng
- Sebelah Selatan : Wareng, Pampang
- Sebelah Barat : Plembutan
- Sebelah Timur : Siraman
b. Kondisi Geografis
1) Ketinggian Tanah dari air laut 350 m
2) Banyaknya Curah Hujan 898 mm/thn
3) Topografi (dataran rendah, tinggi, pantai)
4) Suhu Udara (rata-rata) 32
c. Orbitan (jarak dari pusat Pemerintahan desa)
1) Jarak Dari Pusat Pemerintahan Desa 4 Km
2) Jarak Dari Ibukota Kabupaten 4 Km
3) Jarak Dari Ibukota Propinsi 43 Km
2. Pertanahan
a. Penggunaan
1) Perkantoran 1,5 Ha
2) Pasar Desa 0,06 Ha
3) Tanah Wakaf 0,61 Ha
58
4) Tanah Sawah
a) Irigasi Tehnis 40 Ha
b) Tanah Hujan/rendengan 80.500 Ha
5) Tanah Kering
a) Pekarangan/Bangunan 209.500 Ha
b) Tegalan/Kebun 220.212,28 Ha
6) Tanah Untuk Fasilitas Umum
a) Lapangan Olahraga 1 Ha
b) Pemakaman 9 Ha
7) Tanah Untuk Fasilitas Sosial
a) Masjid/Mushola 0,7 Ha
b) Gereja 1 Ha
c) Sarana Pendidikan 0,8 Ha
d) Sarana Kesehatan 0,05 Ha
8) Lain-lain (jalan, sungai, dll) 29 Ha
3. Kependudukan
a. Jumlah Penduduk Menurut :
1) Jenis Kelamin : a)Laki-laki 1.953 Orang
b)Perempuan 2.201 Orang
Jumlah 4.154 Orang
2) Kepala Keluarga 1.138 KK
b. Jumlah Penduduk menurut Agama/Penghayat Kepercayaan
1) Islam 3151 Orang
59
2) Kristen 3 Orang
3) Katholik 997 Orang
4) Penganut Kepercayaan terhadap TYME 3 Orang
c. Jumlah Penduduk Menurut Usia
1) Kelompok Pendidikan
a) 00 – 03 Tahun 229 Orang
b) 04 – 06 Tahun 121 Orang
c) 07 – 12 Tahun 249 Orang
d) 13 – 15 Tahun 162 Orang
e) 16 – 18 Tahun 186 Orang
f) 18 Tahun keatas 398 Orang
2) Kelompok Tenaga Kerja
a) 10 – 14 Tahun 5 Orang
b) 15 – 19 Tahun 69 Orang
c) 20 – 26 Tahun 188 Orang
d) 27 – 40 Tahun 803 Orang
e) 41 – 56 Tahun 720 Orang
f) 57 Tahun keatas 337 Orang
d. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
1) Lulusan Pendidikan Umum
a) Taman Kanak-Kanak 59 Orang
b) SD 404 Orang
c) SMP/SLTP 359 Orang
60
d) SMA/SLTA 330 Orang
e) Akademi (D1 – D3) 33 Orang
f) Sarjana (S1) 41 Orang
2) Lulusan Pendidikan Khusus
a) Madrasah 22 Orang
b) SLB 2 Orang
c) Kursus Ketrampilan 15 Orang
e. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
1) Petani
a) Petani Pemilik Tanah 788 Orang
b) Petani Penggarap Tanah 394 Orang
c) Buruh Tani 272 Orang
2) Pengrajin Industri Kecil 55 Orang
3) Buruh Industri 36 Orang
4) Buruh Bangunan 101 Orang
5) Buruh Pertambangan 6 Orang
6) Pedagang 49 Orang
7) Pengangkutan 12 Orang
8) PNS 77 Orang
9) TNI/POLRI 6 Orang
10) Pensiunan (TNI/POLRI/PNS) 35 Orang
11) Peternak
a) Sapi Biasa 583 Orang
61
b) Kambing 120 Orang
c) Ayam 795 Orang
d) Peternak Lainnya 17 Orang
4. Kelembagaan Desa
a. Pemerintah Desa :
1) Pemerintah Desa
a) Kepala Desa 1 Orang
b) Sekertaris Desa 1 Orang
c) Kepala Bagian 3 Orang
d) Kepala Urusan 3 Orang
e) Staff 4 Orang
f) Dukuh 9 Orang
g) Jumlah Padukuhan 9 Padukuhan
2) Badan Permusyawaratan Desa (BPD) 11 Orang
a) Jumlah Anggota BPD 11 Orang
b) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2007
b. Lembaga Kemasyarakatan Desa
1) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa
a) Jumlah Pengurus LPMD 27 Orang
b) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2008
2) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa
a) Jumlah LPMP 9 LPMP
b) Jumlah Pengurus LPMP 74 Orang
62
c) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2008
3) Rukun Warga (RW)
a) Jumlah RW 9 RW
b) Jumlah PengurusRW 76 Orang
c) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2008
4) Rukun Tangga (RT)
a) Jumlah RT 47 RT
b) Jumlah Pengurus RT 227 Orang
c) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2008
5) Lembaga Kemsyarakatan Desa Lainnya :
a) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
1)) Jumlah Tim Penggerak PKK 16 Orang
2)) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2008
3)) Jumlah Kader PKK 133 Orang
b) Karang Taruna
1)) Jumlah Pengurus 36 Orang
2)) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2005
5. Pembangunan
a. Sarana Peribadatan
1) Jumlah Masjid 12 Buah
2) Jumlah Mushola 9 Buah
3) Jumlah Gereja 1 Buah
b. Sarana Kesehatan
63
1) Puskesmas Pembantu 1 Buah
c. Sarana Pendidikan
1) TK 4 Buah
2) SD 2 Buah
3) Madrasah 1 Buah
d. Sarana Olahraga
1) Lapangan sepak Bola 1 Buah
2) Lapangan Voli 8 Buah
3) Lapangan Bulutangkis 6 Buah
4) Lapangan Tenis Meja 7 Buah
e. Sarana Jalan dan Jembatan
1) Jalan
a) Jalan Pedukuhan 103 Km
b) Jalan Desa 16,5 Km
c) Jalan Kabupaten/Kota 2 Km
2) Jembatan Beton 5 Buah 0,1 Km
f. Prasarana Pengairan
1) Dam/Embung 1 Buah
2) Pompa Air 2 Buah
3) Sungai 1 Buah
g. Prasarana Transportasi dan Komunikasi
1) Alat Transportasi
a) Sepeda 325 Buah
64
b) Becak 2 Buah
c) Sepeda Motor 686 Buah
d) Mobil 38 Buah
e) Truk 1 Buah
2) Alat Komunikasi
a) Kantor POSTEL/WARTEL 2 Buah
b) Pemilik Pesawat Telepon 306 Buah
c) Pemilik Pesawat TV 951 Buah
d) Pemilik Pesawat Radio 649 Buah
h. Industri, Perdagangan dan Jasa
1) Industri
a) Sedang 2 Buah
b) Kecil 11 Buah
c) Rumah Tangga 8 Buah
2) Perdagangan
a) Pasar Umum 1 Buah
b) Warung 31 Buah
c) Kaki Lima 25 Buah
65
65
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan deskripsi tentang karakteristik responden dan
analisis kuantitatif data penelitian. Karakteristik responden yang dibahas meliputi
umur, jenis kelamin, status pekerjaan, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan,
tipe sepeda motor, tahun produksi sepeda motor serta kondisi sepeda motor saat
pembelian. Analisis kuantitatif terdiri atas uji instrumen (Validitas dan Reliabilitas
instrumen), uji Asumsi Klasik, analisis Regresi Linier Berganda, uji F, dan uji t.
Penelitian ini menguji pengaruh variabel bebas yang meliputi kebudayaan (X1),
kelas sosial (X2), kelompok referensi (X3), keluarga (X4), pengalaman (X5),
kepribadian (X6), sikap dan kepercayaan (X7), serta konsep diri (X8) dengan
variabel terikat yaitu perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek
Honda (Y). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak
(software) SPSS (Statistical Product and Service Solution) 14.0 for Windows
(Evaluation Version) dan Microsoft Office Excel ‘2007.
A. Pengujian Instrumen
Sebelum penelitian dilakukan lebih lanjut, terlebih dahulu perlu
dilakukan pengujian terhadap instrumen penelitian dalam kuesioner. Pengujian
dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dipakai sebagai instrumen
layak atau tidak untuk digunakan.
66
Dalam penelitian ini, pengujian instrumen dilakukan terhadap 100
orang responden yang telah membeli sepeda motor merek Honda. Kuesioner
dikumpulkan dari penelitian yang telah peneliti lakukan pada bulan Desember
sampai Januari tahun 2009, di desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY.
Dalam membagikan kuesioner, jika seseorang memiliki lebih dari satu sepeda
motor maka sepeda motor yang terakhir dibeli dijadikan sumber data dan jika
dalam satu keluarga terdapat lebih dari satu sepeda motor maka semua dapat
dijadikan sumber data, untuk respondennya adalah yang menjadi prioritas
pemakai. Untuk memilih 100 responden, peneliti memprioritaskan responden
yang sudah dikenal terlebih dahulu dengan anggapan data yang diperoleh lebih
terjamin kebenarannya dan untuk yang belum dikenal peneliti mengajak teman
yang lebih mengenal responden tersebut. Data yang diperolah dari 100 orang
responden yang telah ditentukan dari awal digunakan semua dalam penelitian
dan analisis data.
Dari jumlah sampel sebanyak 100 orang responden, pada tahap awal
40 orang responden diambil untuk uji coba kuesioner. Kemudian dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas. Setelah hasil kedua uji tersebut dinyatakan valid
dan reliabel untuk semua butir pertanyaan dalam kuesioner, selanjutnya baru
ditambahkan 60 orang responden. Jadi, secara keseluruhan jumlah responden
sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang responden, yang
merupakan sampel sesungguhnya yaitu para konsumen yang telah membeli
sepeda motor merek Honda.
67
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antar skor
masing-masing butir pertanyaan dengan skor total. Skor total adalah
penjumlahan dari keseluruhan item. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment, dengan bantuan
program komputer SPSS versi 14.0. Kriteria yang digunakan adalah bila
nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r tabel, maka item
yang bersangkutan dapat dinyatakan valid.
Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat
bebas (df) sebesar N – 2 (100 – 2 = 98). Untuk df = 98 dan nilai alpha 5%
(satu sisi), diperoleh nilai r tabel sebesar 0,165 dan untuk nilai alpha 1%
(satu sisi), diperoleh nilai r tabel sebesar 0,232. Nilai r tabel ini selanjutnya
digunakan untuk kriteria validitas item-item kuesioner. Untuk dapat
dinyatakan valid, koefisien korelasi item total harus lebih besar dari 0,165
(alpha 5%) atau harus lebih besar dari 0,232 (alpha 1%).
68
Tabel V.1
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel r item-total r tabel Status
Kebudayaan (X1)
X1.a
X1.b
X1.c
0,751**
0,408**
0,804**
0,232
0,232
0,232
Valid
Valid
Valid
Kelas Sosial (X2)
X2.a
X2.b
X2.c
0,690**
0,740**
0,703**
0,232
0,232
0,232
Valid
Valid
Valid
Kelompok Referensi (X3)
X3.a
X3.b
X3.c
0,625**
0,707**
0,662**
0,232
0,232
0,232
Valid
Valid
Valid
Keluarga (X4)
X4
1,000**
0,232
Valid
Pengalaman (X5)
X5.a
X5.b
X5.c
0,678**
0,738**
0,705**
0,232
0,232
0,232
Valid
Valid
Valid
Kepribadian (X6)
X6.a
X6.b
X6.c
0,586**
0,667**
0,593**
0,232
0,232
0,232
Valid
Valid
Valid
Sikap dan Kepercayaan (X7)
X7.a
X7.b
X7.c
0,892**
0,913**
0,817**
0,232
0,232
0,232
Valid
Valid
Valid
Konsep Diri (X8)
X8.a
X8.b
0,897**
0,916**
0,232
0,232
Valid
Valid
Perilaku Konsumen (Y)
Y1
Y2
Y3
0,751**
0,408**
0,804**
0,232
0,232
0,232
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua item-item
instrumen penelitian dinyatakan valid karena semua item memiliki nilai r
69
item-total yang lebih besar dari r tabel, baik dengan taraf alpha 5% (*) maupun
1% (**).
2. Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf
signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai
Alpha lebih besar dari r kritis product moment. Atau bisa menggunakan
batasan tertentu seperti 0,60. Menurut Sekaran (Priyatno, 2008 : 26),
reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima dan di atas 0,8 adalah baik.
Setelah diuji validitasnya maka item-item yang valid dimasukkan
ke dalam uji reliabilitas dan yang tidak valid dihilangkan atau tidak diuji.
Karena semua item dinyatakan valid maka selanjutnya dapat diuji ke
dalam uji reliabilitas.
Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria
Cronbach’s Alpha disajikan dalam Tabel V.2 berikut ini :
70
Tabel V.2
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Koefisien Alpha Status
Perilaku Konsumen (Y) 0,718 Reliabel
Kebudayaan (X1) 0,756 Reliabel
Kelas Sosial (X2) 0,780 Reliabel
Kelompok Referensi (X3) 0,754 Reliabel
Keluarga (X4) 1,000 Reliabel
Pengalaman (X5) 0,774 Reliabel
Kepribadian (X6) 0,699 Reliabel
Sikap dan Kepercayaan (X7) 0,854 Reliabel
Konsep Diri (X8) 0,899 Reliabel
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Dari hasil analisis di atas didapat nilai Alpha dari semua variabel
yaitu perilaku konsumen (Y) sebesar 0,718, kebudayaan (X1) sebesar
0,756, kelas sosial (X2) sebesar 0,780, kelompok referensi (X3) sebesar
0,754, keluarga (X4) sebesar 1,000, pengalaman (X5) sebesar 0,774,
kepribadian (X6) sebesar 0,699, sikap dan kepercayaan (X7) sebesar 0,854
serta konsep diri (X8) sebesar 0,899. Ini menunjukkan bahwa tiap
instrumen memiliki nilai realibilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan
reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha berada di atas 0,165.
B. Karakteristik Responden
Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik responden yang
diteliti, dilakukan pengolahan terhadap data melalui perhitungan statistik
deskriptif. Analisis data responden ini diklasifikasikan berdasarkan :
71
1. Umur Responden
Umur responden dikelompokkan ke dalam empat tingkatan umur,
yaitu di bawah 20 tahun, 20 sampai 30 tahun, 31 sampai 40 tahun dan di
atas 40 tahun.
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah Persentase
< 20 tahun 4 4%
20 – 30 tahun 34 34%
31 – 40 tahun 33 33%
> 40 tahun 29 29%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel V.3 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok umur 20 – 30 tahun, yaitu 34 (34%) responden,
kemudian disusul oleh kelompok umur 31 – 40 tahun, yaitu 33 (33%)
responden, diatas 40 tahun yaitu 29 (29%) responden dan dibawah 20 tahun
yaitu 4 (4%). Jika dilihat dari tingkat usia produktif (bekerja), maka
persentase terbesar pada umur 20 – 40 tahun yaitu sebesar 67 % sehingga
dapat disimpulkan konsumen pemakai sepeda motor merek Honda rata-rata
pada usia 20 – 40 tahun, dimana sepeda motor tersebut digunakan untuk
membantu dalam pekerjaannya.
2. Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini
dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan. Hasil analisis data berdasarkan
jenis kelamin dapat ditunjukkan pada tabel V.4 berikut :
72
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 81 81%
Perempuan 19 19%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel V.4 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 81 responden atau
sebesar 81% dan sisanya sebesar 19 responden atau sebesar 19% adalah
perempuan. Sepeda motor Honda ini kebanyakan digunakan oleh laki-laki
karena biasanya laki-laki yang mencari penghidupan/bekerja dan sering
beraktivitas.
3. Pekerjaan Responden
Dalam penelitian ini pekerjaan responden dikelompokkan menjadi
delapan jenis pekerjaan, seperti yang tercantum pada Tabel V.5 berikut ini :
Tabel V.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase
PNS 12 12%
TNI / POLRI 1 1%
Guru 14 14%
Wiraswasta 17 17%
Karyawan Swasta 16 16%
Buruh 17 17%
Petani 19 19%
Lain-lain 4 4%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel V.5 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan
pekerjaan, responden didominasi oleh kelompok yang bekerja sebagai
73
petani yaitu 19 (19%) responden, disusul kelompok yang bekerja sebagai
wiraswasta dan buruh yaitu masing-masing 17 (17%) responden, disusul
kelompok yang bekerja sebagai karyawan swasta yaitu 16 (16%)
responden, disusul kelompok yang bekerja sebagai PNS yaitu 12 (12%)
responden, disusul responden bukan dari kelompok kerja di data/lain-lain
yaitu 4 (4%) responden dan disusul kelompok yang bekerja sebagai
TNI/POLRI 1 (1%) responden. Persentase untuk masing-masing pekerjaan
dalam data rata-rata hampir sama (selain TNI/POLRI karena responden
terbatas), yaitu dikisaran 12% - 19%, hal ini mengindikasikan bahwa
sepeda motor memang dibutuhkan untuk berbagai macam pekerjaan.
4. Tingkat Penghasilan Perbulan
Berdasarkan besar penghasilan rata-rata perbulan, responden dapat
dikelompokkan menjadi lima kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel
V.6 berikut ini :
Tabel V.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan Responden
Penghasilan Rata-Rata Perbulan Jumlah Persentase
< Rp. 500.000,- 23 23%
Rp.500.000,00 s/d Rp.1.000.000,00 47 47%
Rp.1.000.001,00 s/d Rp.1.500.000,00 11 11%
Rp.1.500.001,00 s/d Rp.2.000.000,00 10 10%
> Rp.2.000.000,00 9 9%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel V.6 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok penghasilan rata-rata perbulan sebesar
Rp.500.000,00 s/d Rp.1.000.000,00 yaitu 47 (47%) responden, disusul oleh
74
kelompok penghasilan rata-rata perbulan kurang dari Rp.500.000,00 yaitu
23 (23%) responden, disusul oleh kelompok penghasilan rata-rata perbulan
sebesar Rp.1.000.001,00 s/d Rp.1.500.000,00 yaitu 11 (11%) responden,
disusul oleh kelompok penghasilan rata-rata perbulan sebesar
Rp.1.500.001,00 s/d Rp.2.000.000,00 yaitu 10 (10%) responden dan
terakhir oleh kelompok penghasilan rata-rata perbulan lebih dari
Rp.2.000.000,00 yaitu 9 (9%) responden. Dari data di atas responden
dengan tingkat penghasilan perbulan dibawah Rp. 1.000.000,00
mendominasi pemakai sepeda motor dengan persentase sebesar 70%, hal ini
berarti bahwa sepeda motor merek Honda bukan barang mahal karena
terjangkau untuk dibeli oleh responden.
5. Pendidikan Terakhir
Berdasarkan pendidikan terakhir, responden dapat dikelompokkan
menjadi enam kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel V.7 berikut ini:
Tabel V.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
SD 14 14%
SMP / Sederajat 19 19%
SMA / Sederajat 42 42%
Diploma 8 8%
Sarjana 17 17%
Lain-lain 0 0%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel V.7 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan,
pendidikan terakhir, responden didominasi oleh kelompok pada tingkat
75
pendidikan SMA / Sederajat yaitu 42 (42%) responden, disusul kelompok
pada tingkat SMP / Sederajat yaitu 19 (19%) responden, disusul kelompok
pada tingkat Sarjana 17 (17%) responden, disusul kelompok pada tingkat
SD / Sederajat yaitu 14 (14%) responden dan kelompok pada tingkat
Diploma yaitu 8 (8%) responden. Jika tingkat pendidikan SMA/sederajat
posisinya dianggap berada di tengah-tengah dalam tingkatan pendidikan,
maka kecenderungan pemakai sepeda motor merek Honda adalah
responden yang mempunyai tingkat pendidikan yang tidak terlalu rendah
ataupun terlalu tinggi.
6. Tipe dan Tahun Produksi Sepeda Motor
Berdasarkan tipe sepeda motor dan tahun produksi motor,
responden dapat dikelompokkan menjadi 12 kelompok tipe sepeda motor
dan 9 kelompok tahun produksi sepeda motor, seperti yang tercantum pada
Tabel V.8 berikut ini :
76
Tabel V.8
Tipe dan Tahun Produksi Sepeda Motor
Tahun
Tipe
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Total
Supra 2 2 3 3 1 1 12
Supra X 2 6 6 4 5 2 25
Supra Fit, Fit
S, Fit X
1 1 4 4 5 6 4 25
Kharisma 1 4 4 2 2 13
Kirana 2 2
Supra X 125,
125 DD
2 4 1 7
Supra X 125
PGM-FI
2 2
Revo 4 4
Mega Pro 1 2 3
Tiger 1 1 3 5
Beat 1 1
Vario 1 1
Total 5 9 11 18 14 14 9 4 16 100
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel V.8 di atas dapat diketahui bahwa tipe sepeda
motor didominasi Supra X sebanyak 25 unit (25%), disusul Supra Fit, Fit S,
dan Fit X sebanyak 25 unit (25%), disusul Kharisma sebanyak 13 unit
(13%), disusul Supra 12 unit (12%), disusul Supra X125 dan Supra X 125
DD sebanyak 7 unit (7%), disusul Tiger sebanyak 5 (5%), disusul Revo
sebanyak 4 unit (4%), disusul Mega Pro sebanyak 3 unit (3%), disusul
Kirana sebanyak 2 unit (2%) dan disusul Beat dengan Vario masing-masing
1 unit. Dari data di atas tipe Supra X dan Supra Fit mendominasi karena
cocok dengan kondisi medan di desa dan tingkat harganya yang terjangkau
oleh masyarakat pedesaan.
77
Berdasarkan Tabel V.8 di atas juga dapat diketahui bahwa tahun
produksi sepeda motor terbanyak pada tahun 2003 sebanyak 18 unit (18%),
disusul tahun 2008 sebanyak 16 unit (16%), disusul tahun 2004 dan 2005
masing-masing sebanyak 14 unit (14%), disusul tahun 2001 dan 2006
masing-masing sebanyak 9 unit (9%), disusul tahun 2000 sebanyak 5 unit
(5%) dan tahun 2007 sebanyak 4 unit (4%). Jika data tahun produksi sepeda
motor dibuat suatu pola/persentase tertentu maka akan terlihat bahwa pola
tersebut hampir sama/mengikuti pola/persentase data penjualan sepeda
motor Honda dalam tahun yang sama. Hal ini berarti pola data tahun
produksi sepeda motor dalam penelitian mengikuti pola penjualan sepeda
motor tiap tahunnya.
7. Kondisi Sepeda Motor Saat Pembelian
Berdasarkan kondisi sepeda motor saat pembelian dikelompokkan
menjadi dua kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel V.9 berikut ini :
Tabel V.9
Kondisi Sepeda Motor Saat Pembelian
Kondisi Jumlah Persentase
Baru 63 63%
Bekas 37 37%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel V.9 di atas dapat diketahui bahwa kondisi sepeda
motor saat pembelian untuk barang baru sebanyak 63 (63%) unit dan
barang bekas sebanyak 37 (37%) unit. Hal ini mempunyai indikasi bahwa
penduduk desa ada kecenderungan untuk membeli sepeda motor bekas yaitu
78
sebesar 37 %, hal ini terjadi karena kebanyakan penduduk desa menilai
suatu produk bukan dari kondisinya melainkan jumlahnya harga.
C. Pengujian Asumsi Klasik
Menurut Sunyoto (2007 : 89 – 105), persamaan regresi yang baik
adalah persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut: tidak terjadi
Multikolinieritas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, data berdistribusi normal,
dan tidak terjadi Autokorelasi.
Berdasarkan pendapat Sunyoto di atas maka model dalam penelitian ini
akan dilihat sejauh mana persamaan regresi tersebut memenuhi atau tidak
memenuhi asumsi-asumsi.
1. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Tabel V.10
Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Kebudayaan
Kelas Sosial
Kelompok Referensi
Keluarga
Pengalaman
Kepribadian
Sikap dan Kepercayaan
Konsep Diri
0,850
0,796
0,681
0,919
0,779
0,702
0,804
0,706
1,177
1,256
1,468
1,088
1,284
1,425
1,186
1,416
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Dalam kolom Collinearity Statistics, dapat dilihat bahwa nilai VIF
(variance inflation factor) untuk kedelapan variabel bebas, yaitu
kebudayaan = 1,177; lalu kelas sosial = 1,256; lalu kelompok referensi =
79
1,468; lalu keluarga = 1,088; lalu pengalaman = 1,284; lalu kepribadian =
1,425; lalu sikap dan kepercayaan = 1,186 dan konsep diri = 1,416.
Kedelapan nilai VIF variabel bebas tersebut didapat lebih kecil dari 5, yang
menunjukkan bahwa antar variabel bebas (independen) tidak terjadi
persoalan multikolinearitas.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Gambar V.1
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan hasil pengolahan data (gambar Scatterplot)
menggunakan SPSS 14.0 For Windows (Evaluation Version) didapatkan
titik-titik menyebar di bawah dan di atas sumbu Y, dan tidak mempunyai
pola yang teratur, jadi kesimpulannya variabel bebas tidak terjadi
Heteroskedastisitas atau bersifat Homoskedastisitas.
43210-1-2-3
Regression Standardized Predicted Value
3
2
1
0
-1
-2
-3
Re
gre
ss
ion
Stu
de
nti
zed
Re
sid
ual
Scatterplot
Dependent Variable: Perilaku Konsumen
80
3. Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas
Gambar V.2
3210-1-2
Regression Standardized Residual
25
20
15
10
5
0
Fre
qu
en
cy
Mean =2.19E-16Std. Dev. =0.959
N =100
Histogram
Dependent Variable: Perilaku Konsumen
81
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 14.0 For Windows
(Evaluation Version) diperoleh grafik histogram yang menunjukkan garis
kurva normal, berarti data yang diteliti berdistribusi normal. Demikian
juga dari normal probability plots menunjukkan berdistribusi normal juga
karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan
bahwa data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal.
D. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji pengaruh
kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, pengalaman,
kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri terhadap perilaku
1.00.80.60.40.20.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Ex
pe
cte
d C
um
Pro
b
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Perilaku Konsumen
82
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda secara parsial
maupun bersama-sama. Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS
14.0 For Windows (Evaluation Version) diperoleh persamaan sebagai
berikut :
Y' = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8
Y' = 3,815 + 0,239 X1 + 0,369 X2 + 0,008X3 + ( - 0,022 X4) + ( -
0,064 X5) + ( - 0,200 X6) + ( - 0,230 X7) + 0,336X8
Y' = 3,815 + 0,239 X1 + 0,369 X2 + 0,008X3 - 0,022 X4 - 0,064 X5 -
0,200 X6 - 0,230 X7 + 0,336X8
Pengujian hipotesis untuk mengetahui kemampuan bersama-sama
variabel bebas menjelaskan variabel terikat, yaitu apakah setiap variabel
bebas berpengaruh terhadap variabel terikatnya, dilakukan dengan uji t.
Untuk melihat apakah variabel bebas mampu secara bersama-sama
menjelaskan tingkah laku variabel terikat, dilakukan dengan uji
keseluruhan atau uji F.
1. Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji t
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X1,
X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8) secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat (Y'). Hasil pengolahan analisis
regresi linier berganda dapat mengetahui apakah kebudayaan (X1),
kelas sosial (X2), kelompok referensi (X3), keluarga (X4), pengalaman
(X5), kepribadian (X6), sikap dan kepercayaan (X7) serta konsep diri
(X8) secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
83
sepeda motor merek Honda (Y'), dengan melihat langkah-langkah
berikut :
a. Pengaruh kebudayaan (X1) terhadap perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda (Y').
1) Menyusun hipotesis
Ho :Secara parsial kebudayaan tidak mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
merek Honda.
Ha :Secara parsial kebudayaan mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek
Honda.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
Nilai t tabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df)
n-k-1 = 100-8-1 = 91 pada a = 5% maka diperoleh ttabel =
1,662. Nilai t hitung = 1,414 < t tabel = 1,662 atau P-value
0,160 > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
secara parsial kebudayaan tidak mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
b. Pengaruh kelas sosial (X2) terhadap perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda (Y').
1) Menyusun hipotesis
Ho :Secara parsial kelas sosial tidak mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
84
Ha :Secara parsial kelas sosial mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
Nilai t hitung = 3,294 > t tabel = 1,662 atau P-value 0,001 <
0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara
parsial kelas sosial mempengaruhi perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Honda. Hal ini berarti
semakin tinggi kelas sosial seseorang, maka semakin tinggi
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek
Honda.
c. Pengaruh kelompok referensi (X3) terhadap perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Honda (Y').
1) Menyusun hipotesis
Ho :Secara parsial kelompok referensi tidak mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
merek Honda.
Ha :Secara parsial kelompok referensi mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
merek Honda.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
Nilai thitung = 0,052 < t tabel = 1,662 atau P-value 0,958 >
0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara
85
parsial kelompok referensi tidak mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
d. Pengaruh keluarga (X4) terhadap perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda (Y').
1) Menyusun hipotesis
Ho :Secara parsial keluarga tidak mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
Ha :Secara parsial keluarga mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
Nilai t hitung = - 0,071 > t tabel = - 1,662 atau P-value 0,943 >
0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial
keluarga tidak mempengaruhi perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda.
e. Pengaruh pengalaman (X5) terhadap perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda (Y').
1) Menyusun hipotesis
Ho :Secara parsial pengalaman tidak mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
merek Honda.
Ha :Secara parsial pengalaman mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
86
Nilai t hitung = - 0,638 > t tabel = - 1,662 atau P-value 0,525 >
0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara
parsial pengalaman tidak mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
f. Pengaruh kepribadian (X6) terhadap perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda (Y').
1) Menyusun hipotesis
Ho :Secara parsial kepribadian tidak mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
merek Honda.
Ha :Secara parsial kepribadian mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek
Honda.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
Nilai t hitung = - 1,035 > t tabel = - 1,662 atau P-value 0,304 >
0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara
parsial kepribadian tidak mempengaruhi perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Honda.
g. Pengaruh sikap dan kepercayaan (X7) terhadap perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Honda (Y').
1) Menyusun hipotesis
87
Ho :Secara parsial sikap dan kepercayaan tidak
mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Honda.
Ha :Secara parsial sikap dan kepercayaan mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
merek Honda.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
Nilai t hitung = - 1,544 > t tabel = - 1,662 atau P-value 0,126 >
0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara
parsial sikap dan kepercayaan tidak mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
h. Pengaruh konsep diri (X8) terhadap perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda (Y').
1) Menyusun hipotesis
Ho :Secara parsial konsep diri tidak mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
Ha :Secara parsial konsep diri mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
Nilai t hitung = 1,824 > t tabel = 1,662, maka Ho ditolak dan
Ha diterima, artinya secara parsial konsep diri
mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda
motor merek Honda. Hal ini berarti semakin tinggi konsep
88
diri seseorang, maka semakin tinggi perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Honda.
2. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas
(X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8) secara bersama-sama/simultan
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (Y'). Hasil
pengolahan analisis regresi linier berganda dapat diketahui apakah
kebudayaan (X1), kelas sosial (X2), kelompok referensi kecil (X3),
keluarga (X4), pengalaman (X5), kepribadian (X6), sikap dan
kepercayaan (X7) serta konsep diri (X8)secara bersama-sama/simultan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
merek Honda (Y'), dengan melihat langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menyusun hipotesis
Ho :Kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,
pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan serta konsep
diri secara simultan tidak mempengaruhi perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Honda.
Ha :Kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,
pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan serta konsep
diri secara simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda.
b. Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
89
Nilai Ftabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan df 1
(jumlah variabel – 1) = 7, df 2 (n-k-1) = 100-8-1= 91 pada a = 5%
diperoleh F tabel = 2,112. Nilai F hitung = 2,430 > Ftabel = 2,112 atau
P-value 0,02 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau
kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,
pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan serta konsep diri
secara simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Honda.
Hasil pengujian pengaruh bersama-sama kedelapan variabel
X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 dan X8 dengan uji F menghasilkan nilai
F hitung = 2,430. Karena nilai F hitung > 2,112 maka kedelapan
variabel bebas (kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi,
keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan serta
konsep diri) secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat
Y' (perilaku konsumen).
Dari hasil analisis regresi berganda delapan variabel bebas
diperoleh koefisien determinasi R2 sebesar 0,176. Besaran R
2 ini
menunjukkan bahwa 0,176 atau sekitar 17,6% perubahan-
perubahan pada Y' yaitu perilaku konsumen dapat dijelaskan oleh
kedelapan variabel bebas yaitu kebudayaan, kelas sosial, kelompok
referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan
kepercayaan serta konsep diri sedangkan sisanya sebesar 82,4%
90
dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
3. Penentuan Faktor Yang Paling Berpengaruh dengan Uji t
Dari hasil Uji t diketahui bahwa untuk variabel kelas sosial
secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Honda dan untuk variabel konsep diri secara
parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda
motor merek Honda.
Untuk variabel kelas sosial dan konsep diri dicari nilai t
hitungnya kemudian tentukan yang terbesar, hal ini dilakukan untuk
menguji hipotesis ketiga yaitu faktor yang paling berpengaruh terhadap
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda. Nilai t
hitung terbesar yaitu pada variabel kelas sosial sebesar 3,294 karena
untuk t hitung variabel konsep diri hanya sebesar 1,824. Hal ini
membuktikan bahwa hipotesis ketiga tidak sesuai karena faktor yang
paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Honda adalah variabel kelas sosial.
E. Pembahasan
1. Pembahasan Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil pengujian analisis regresi linier berganda untuk
kebudayaan (X1), kelas sosial (X2), kelompok referensi (X3), keluarga
(X4), pengalaman (X5), kepribadian (X6), sikap dan kepercayaan (X7),
91
serta konsep diri (X8) yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda (Y') diperoleh persamaan sebagai
berikut :
Y' = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8
Dengan keterangan:
Y = perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda,
sebagai variabel terikat/ dependen
X1 = kebudayaan, sebagai variabel bebas/ independen
X2 = kelas sosial, sebagai variabel bebas/ independen
X3 = kelompok referensi, sebagai variabel bebas/ independen
X4 = keluarga, sebagai variabel bebas/ independen
X5 = pengalaman, sebagai variabel bebas/ independen
X6 = kepribadian, sebagai variabel bebas/ independen
X7 = sikap dan kepercayaan, sebagai variabel bebas/ independen
X8 = konsep diri, sebagai variabel bebas/ independen
b1; b2; b3; b4; b5; b6; b7; b8 = koefisien regresi
a = konstanta
Berdasarkan pembahasan analisis regresi berganda, diperoleh
persamaan Y' = 3,815 + 0,239 X1 + 0,369 X2 + 0,008X3 - 0,022 X4 -
0,064 X5 - 0,200 X6 - 0,230 X7 + 0,336X8. Konstanta sebesar 3,815
mengindikasikan bahwa jika tidak ada pengaruh variabel X1, X2, X3,
X4, X5, X6, X7, X8 dalam arti masing-masing dianggap nol, maka Y'
bernilai sebesar 3,815 unit.
92
Koefisien regresi variabel kebudayaan (X1) sebesar 0,239; kelas
sosial (X2) sebesar 0,369; kelompok referensi (X3) sebesar 0,008; dan
konsep diri (X8) sebesar 0,336; artinya jika variabel independen
lainnya tetap dan kebudayaan/kelas sosial/kelompok referensi/konsep
diri mengalami kenaikan 1%, maka perilaku konsumen (Y') akan
mengalami kenaikan sebesar 0,239 unit (untuk X1), sebesar 0,369
(untuk X2), sebesar 0,008 (untuk X3) dan sebesar 0,336 (untuk X8).
Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara
kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, konsep diri dengan
perilaku konsumen, semakin naik kebudayaan, kelas sosial, kelompok
referensi, konsep diri maka semakin naik perilaku konsumen.
Koefisien regresi variabel keluarga (X4) sebesar - 0,022;
pengalaman (X5) sebesar - 0,064; kepribadian (X6) sebesar - 0,200;
serta sikap dan kepercayaan (X7) sebesar - 0,230; artinya jika variabel
independen lainnya tetap dan keluarga/pengalaman/kepribadian/sikap
dan kepercayaan mengalami kenaikan 1%, maka perilaku konsumen
(Y') akan mengalami penurunan sebesar 0,022 unit (untuk X4), sebesar
0,064 (untuk X5), sebesar 0,200 (untuk X6) dan sebesar 0,230 (untuk
X7). Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara
keluarga, pengalaman, kepribadian serta sikap dan kepercayaan dengan
perilaku konsumen, semakin naik keluarga, pengalaman, kepribadian
serta sikap dan kepercayaan maka semakin turun perilaku konsumen.
93
2. Pembahasa Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji t
a. Kebudayaan (X1)
Dari data yang diperoleh, untuk variabel kebudayaan mayoritas
responden sering menggunakan peralatan berteknologi
tinggi/modern dalam kehidupan sehari-hari dan menganggap
peralatan tersebut penggunaannya instan. Keseharian responden
dalam berpakaian hanya kadang-kadang mengikuti trend mode
(trend berpakaian). Dari hasil uji t ternyata kebudayaan secara
parsial tidak mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Honda, hal ini dikarenakan kebiasaan dalam
menggunakan suatu produk muncul jika masyarakat secara umum
membentuk budaya tersebut, seperti budaya instan/praktis terhadap
penggunaan suatu produk. Proses terbentuknya kebiasaan dalam
masyarakat terhadap suatu produk tersebut melalui proses waktu
yang cukup lama (misal pembentukan budaya komunikasi dengan
menggunakan telepon genggam), sehingga waktu yang dibutuhkan
tidak sebanding dengan proses terbentuknya perilaku konsumen
dalam pembelian sepeda motor. Hal ini berarti perilaku atau
tindakan konsumen itu ditata, dikendalikan dan dimantapkan pola-
polanya oleh berbagai sistem nilai dan norma budaya yang seolah-
olah berada diatasnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kebudayaan di dalam masyarakat tidak mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda karena
94
kebiasaan (kebiasaan-kebiasaan bagian dari kebudayaan) dalam
menggunakan suatu produk bukan berarti akan membentuk suatu
budaya pembelian, walaupun budaya menggunakan suatu produk
tinggi (tingginya kebiasaan dalam menggunakan suatu produk)
tidak akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian.
b. Kelas Sosial (X2)
Dari data terdapat tingkatan-tingkatan yang dapat membedakan
kelas sosial responden, pengelompokan didasarkan pada tingkat
kekayaan dan kedudukan sosial didalam masyarakat. Tingkat kelas
sosial tersebut dapat mencerminkan perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor karena kecenderungan tingkat sosial yang
tinggi berarti menggunakan produk yang tinggi pula (mahal,
teknologi tinggi, kualitas terbaik) begitu pula untuk tingkatan
dibawahnya juga mengikuti klasifikasi produk yang dibawah. Pada
umumnya seseorang dari golongan rendah akan menggunakan
sejumlah uangnya dengan cermat dibandingkan dengan orang lain
dari golongan atas yang menggunakan uangnya dalam jumlah yang
sama besar. Hal ini berarti kelas sosial mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda, karena
semakin tinggi kelas seseorang maka akan tinggi tingkat
pembeliannya terhadap suatu produk, produk yang dibeli juga
cenderung memiliki nilai yang lebih dibandingkan produk yang
lain dan semakin rendah kelas sosial seseorang maka akan rendah
95
tingkat pembeliannya begitu pula produk yang dibelinya juga
nilainya rendah.
c. Kelompok Referensi (X3)
Dari data yang diperoleh, untuk kelompok referensi ada
kecenderungan responden kebanyakan memperoleh informasi
mengenai sepeda motor dari orang lain (teman, pimpinan, tetangga
dan sebagainya), tetapi bukan didasarkan pada keinginan untuk
masuk/mengikuti kelompok tertentu. Informasi tersebut
kebanyakan berupa opini-opini dari banyak orang, bukan berasal
dari seorang pelopor opini (opinion leader). Untuk perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor, di desa hal tersebut bukan
menjadi salah satu penyebab munculnya kelompok referensi,
dikarenakan kelompok referensi yang ada hanya mengacu pada
dasar pembentukannya bukan pada perilaku fisik ataupun sifat
individu masing-masing anggota. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kelompok referensi tidak mempengaruhi perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Honda, karena tingginya
kelompok referensi di masyarakat desa (cenderung mengacu pada
perilaku fisik ataupun sifat individu masing-masing anggota) tidak
mempengaruhi tinggi atau rendahnya pembelian sepeda motor.
d. Keluarga (X4)
Pengumpulan data dalam keluarga difokuskan untuk mengetahui
tipe keluarga dari responden. Hasil dari data penelitian
96
menyebutkan bahwa kecenderungan tipe keluarga responden
adalah syncratic yaitu dalam mengambil keputusan untuk membeli
suatu produk dilakukan bersama-sama. Untuk tingkatan-tingkatan
proses pengambilan keputusan dalam keluarga tidak
mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
merek Honda. Hal ini dikarenakan adanya proses pengambilan
keputusan bersama dan bukan berasal dari masing-masing anggota
keluarga seperti ayah, ibu ataupun anak, keputusan tersebut muncul
setelah adanya pertimbangan-pertimbangan sebelumnya. Sehingga
tinggi atau rendahnya tingkat keputusan dalam keluarga tidak
mempengaruhi perilaku dalam pembelian.
e. Pengalaman (X5)
Dari data pengalaman diperoleh jawaban dari responden yang
terbagi hampir rata kedalam tingkatan-tingkatan pengalaman
berdasarkan keseringan menggunakan sepeda motor dan
banyaknya tipe sepeda motor yang pernah digunakan. Hal ini
berarti tingkatan pengalaman seseorang tidak mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor, hal ini terbukti
dari responden yang belum berpengalaman juga tetap membeli
padahal belum mengetahui dengan jelas seluk-beluk produk
tersebut. Tinggi atau rendahnya pengalaman seseorang tidak
mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
merek Honda.
97
f. Kepribadian (X6)
Dari data diperoleh bahwa kecenderungan responden akan
mempunyai kepercayaan yang lebih jika menggunakan suatu
produk yang bernilai, perasaan senang saat mengikuti
acara/kegiatan dan adanya campur tangan dalam pengambilan
keputusan. Sifat kepribadian konsumen terhadap pandangan dan
perilaku pembelian adalah sangat umum dan usaha-usaha untuk
menghubungkan norma kepribadian dengan perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor umumnya tidak berhasil. Untuk uji t
disebutkan secara kepribadian secara parsial tidak mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
Sehingga dapat disimpulkan tinggi atau rendahnya kepribadian
seseorang tidak mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor karena dalam menjelaskan kepribadian tidak cukup
hanya dengan hal-hal yang dapat dilihat, tetapi juga dari motif-
motif yang mendasarinya.
g. Sikap dan Kepercayaan (X7)
Mayoritas responden memiliki sikap dan kepercayaan yang positif
terhadap sepeda motor merek Honda, mereka memandang sepeda
motor merek Honda lebih terpandang dibandingkan merek lain
yang sejenis, kualitas mesin bagus, dan dirancang sebagai produk
yang tahan lama. Untuk uji t menyebutkan tidak ada pengaruh yang
signifikan terhadap perilaku konsumen dalam membeli sepeda
98
motor. Hal ini berarti sikap dan kepercayaan tersebut muncul
setelah responden memiliki/mengamati produk dalam jangka waktu
yang cukup lama, dalam pengertiannya sikap dan kepercayaan
muncul setelah adanya proses pengamatan (belajar memahami
produk) terhadap produk. Sehingga sikap dan kepercayaan tidak
berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli sepeda
motor merek Honda, hal ini dikarenakan dalam pembentukannya
dibutuhkan suatu proses untuk membentuk sikap dan kepercayaan
yang positif, jika sudah mempunyai sikap yang positif terhadap
produk maka untuk meninggalkan/mengganti produk tersebut akan
sulit karena sudah percaya terhadap produk tersebut sehingga
perilaku konsumen tidak terpengaruh.
h. Konsep Diri (X8)
Dari data diperoleh jawaban untuk masing-masing responden
cenderung mengarah pada pemenuhan image diri sendiri dan image
produk. Hal ini mengindikasikan bahwa image diri sendiri dan
produk merupakan suatu image yang lekat/terikat dalam perilaku
konsumen, sehingga dapat mempengaruhi perilakunya. Pemenuhan
image diri sendiri dan image produk merupakan tujuan dari
konsumen, sehingga konsep diri konsumen dapat diketahui. Dari
uji t disebutkan konsep diri mempengaruhi perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Honda. Hal ini berarti bahwa
konsep diri mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
99
sepeda motor, karena jika tujuan konsumen dalam pembelian dapat
diidentifikasi, maka dapat mempengaruhi perilaku mereka.
Biasanya konsep diri seseorang hanya dinyatakan dengan suatu
tujuan saja, dan tidak mengatakan mengapa konsep diri tersebut
ada.
3. Pembahasa Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji F
Hasil pengujian pengaruh bersama-sama (simultan) kedelapan
variabel yaitu kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,
pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan serta konsep diri
secara bersama-sama mempengaruhi perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda. Hal ini dikarenakan kedelapan
variabel tersebut merupakan faktor-faktor yang melekat pada diri
konsumen, sehingga dapat membentuk perilaku konsumen. Untuk
kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi dan keluarga termasuk
faktor-faktor lingkungan eksternal sedangkan pengalaman,
kepribadian, sikap dan kepercayaan serta konsep diri termasuk internal
individu. Baik dari lingkungan eksternal maupun internal individu
keduannya saling melengkapi di dalam pembentukan perilaku
konsumen, sehingga secara bersama-sama mempengaruhi perilaku
konsumen yaitu dalam membeli sepeda motor merek Honda.
4. Pembahasan Faktor Yang Paling Berpengaruh Dengan Uji t
Dengan uji t dapat diketahui faktor yang paling berpengaruh terhadap
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda adalah
100
kelas sosial. Kelas sosial akan mempengaruhi perilaku konsumen
dimana perilaku konsumen antara kelas sosial yang satu akan sangat
berbeda dengan kelas lain, karena golongan sosial ini menyangkut
aspek-aspek sikap yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan data
penelitian, dimana pembagian kelas sosial dari kelas bawah sampai
atas akan diikuti dengan tingkatan produk (mulai dari yang standar
sampai yang canggih/teknologi tinggi).
101
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan
mengenai perbedaan variabel bebas kebudayaan (X1), kelas sosial (X2),
kelompok referensi (X3), keluarga (X4), pengalaman (X5), kepribadian (X6),
sikap dan kepercayaan (X7), serta konsep diri (X8) yang mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda. Hasilnya
adalah sebagai berikut :
1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel bebas kelas sosial (X2)
dan konsep diri (X8) secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Honda (Y’).
2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel bebas kebudayaan (X1),
kelas sosial (X2), kelompok referensi (X3), keluarga (X4), pengalaman
(X5), kepribadian (X6), sikap dan kepercayaan (X7), serta konsep diri (X8)
secara bersama-sama/simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda (Y’).
3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kelas sosial (X2) merupakan faktor
yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Honda.
102
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang
dapat dikemukakan penulis bagi pihak pemasar atau bagi pihak lain yang
terkait dengan pemasaran produk dan juga bagi peneliti selanjutnya. Saran
tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kelas sosial
dan konsep diri secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda dan kedelapan variabel (kebudayaan,
kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap
dan kepercayaan, serta konsep diri) secara simultan (bersama-sama)
mampu mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
merek Honda. Maka sebaiknya produsen sepeda motor Honda
mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda, dari faktor-faktor
tersebut dicari yang paling berpengaruh sehingga selanjutnya mampu
menciptakan/memproduksi sepeda motor yang paling sesuai dengan
permintaan konsumen di kawasan/negara yang menjadi pangsa pasarnya.
Hal ini didukung dari hasil penelitian bahwa faktor kelas sosial merupakan
faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda, sehingga produsen diharapkan
mampu mengikuti permintaan pasar, seperti mengelompokkan sepeda
motor sesuai dengan tingkatan harga, kualitas produk, kerumitan teknologi
103
karena pengelompokan produk tersebut sesuai dengan tingkatan kelas
sosial.
Bagi pihak pemasaran/dealer, untuk memasarkan produknya
sebaiknya fokus pada segmentasi pasar, siapa konsumen yang paling tepat
terhadap produk yang ingin dipasarkan/dijual. Dari penelitian kelas sosial
merupakan faktor yang paling berpengaruh, maka hal yang dilakukan oleh
pemasar misalnya untuk memasarkan produk dengan kelas standar (harga
terjangkau, kualitas sedang, teknologi sedang, dsb) maka melakukan
segmentasi terhadap buruh, karyawan rendah, petani karena mereka rata-
rata berpenghasilan rendah dan mempunyai kelas sosial dibawah.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Pada penelitian ini diketahui bahwa variabel kebudayaan, kelas
sosial, kelompok referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan
kepercayaan serta konsep diri hanya berpengaruh sebesar 17,6 % terhadap
perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda sedangkan
82,4 % dipengaruhi oleh variabel lain, maka lebih baik peneliti berikutnya
meneliti variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam
membeli sepeda motor merek Honda.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini terdapat keterbatasan
yaitu keterbatasan waktu dan tempat. Data penelitian ini hanya diambil
pada satu periode tertentu yaitu data dari konsumen yang telah membeli
104
produk dari tahun 2000 sampai 2008 dan untuk sampel 100 responden
hanya mewakili populasi satu desa, sehingga hasil penelitian ini tidak
dapat digunakan pada waktu dan tempat yang berbeda, artinya populasi
penelitian tidak mewakili populasi di tempat yang sama pada periode yang
berbeda atau populasi sejenis pada periode sama namun di tempat yang
lain.
2. Mengingat alat pencarian data primer menggunakan kuesioner, maka
penulis tidak dapat mendeteksi kebenaran data yang diperoleh. Ada
kemungkinan responden memberikan jawaban yang tidak jujur sesuai
dengan fakta yang ada.
3. Penulis belum mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah,
sehingga skripsi ini masih belum sempurna terutama dalam hal mengolah
data dan menganalisis data.
105
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. (2002). Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Djarwanto Ps & Pangestu Subagyo (2000). Statistik Induktif. Yogyakarta : BPFE
UGM.
Harper, W Boyd, Walker, L Larreche. (1997). Management Strategic Approach
With Global Orientation. Second Edition. Jakarta : Erlangga.
________________________________. (2000). Manajemen Pemasaran : Suatu
Pendekatan Strategis dengan orientasi global. Jilid 1. Edisi Kedua. Jakarta
: Erlangga.
Hermawan, Ignasius. 2003. Pengaruh Iklan dan Merek Sepeda Motor Honda
terhadap Minat Beli Studi kasus pada Dealer PT. Asli Motor Klaten.
Koleksi Skripsi Manajemen. Yogyakarta : Perpustakaan USD.
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Revisi. Jakarta : PT
Prehallindo.
___________. (2000). Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta : Indeks.
___________. (2003). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Kesebelas. Jakarta :
Indeks.
Kotler, Philip & A.B. Susanto. (2001). Manajemen Pemasaran di Indonesia.
(Alih Bahasa : Ancella Anitawati Hermawan). Jilid II (Edisi Bahasa
Indonesia). Jakarta : Salemba Empat.
Kotler, Philip & Gary Armstrong. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 2.
Jakarta : Erlangga.
Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service
Solution) : Untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta :
MediaKom.
Santosa, Singgih. (2001). Aplikasi Exel pada Marketing dan Riset Konsumen.
Jakarta : PT Gramedia.
Sunyoto, Danang. (2007). Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat. Yogyakarta :
Amara Books.
Supranto. J. (2000). Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi keenam. Jakarta : Erlangga.
Swastha DH, Basu dan Irawan. (2005). Menejemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta : Liberty.
106
Swastha DH, Basu dan Hani Handoko. (1997). Manajemen Pemasaran : Analisis
Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Liberty.
_______________________________. (2000). Manajemen Pemasaran : Analisis
Perilaku Konsumen. Yogyakarta : BPFE.
Tjiptono, Fandy. (1997). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : ANDI.
Umar, Husein. (2003). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
___________. (2005). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Cetakan Pertama.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN KUESIONER
KUESIONER
Lamp : 1 Berkas Kuesioner
Hal : Kuesioner Penelitian
Yogyakarta, 28 Desember 2008
Kepada Yth. :
Saudara/Saudari
Di Desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul,
Yogyakarta
Dengan hormat,
Dengan ini saya :
Nama : Dominicus Betti Hermawan
NIM : 04 2214 073
Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta sedang menyusun skripsi dengan judul “ANALISIS FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM
MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK HONDA”, studi kasus pada konsumen
berdomisili di desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY. Dalam penyusunan
skripsi ini, saya mohon bantuan anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
tersusun dalam kuesioner ini, untuk memperoleh data-data yang saya butuhkan.
Kesungguhan anda dalam mengisi setiap butir pertanyaan akan sangat menetukan
tingkat keberhasilan penelitian ini. Saya sangat mengharapkan kerjasama anda dengan
menjawab sesuai keadaan anda yang sebenarnya. Petunjuk cara pengisian akan saya
jelaskan di awal setiap kelompok kuesioner ini. Atas perhatian dan kerjasama anda, saya
mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Dominicus Betti Hermawan
A. Identitas responden : (Isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya atau
dengan memberi tanda silang (X); jika Anda memiliki lebih dari satu sepeda motor
Honda, maka untuk mengisi data disesuaikan dengan pembelian yang terakhir)
1. Nama responden (boleh tidak diisi) : …………………….
2. Umur :
a. < 20 tahun
b. 20 – 30 tahun
c. 31 – 40 tahun
d. > 40 tahun
3. Jenis kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
4. Pekerjaan Anda saat ini :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) e. Karyawan Swasta
b. TNI / POLRI f. Buruh
c. Guru g. Petani
d. Wiraswasta h. Lain-lain,…………
5. Tingkat penghasilan Anda sebulan :
a. < Rp. 500.000,00 (lebih kecil dari Rp. 500.000,00)
b. Rp. 500.000,00 s/d Rp. 1.000.000,00
c. Rp. 1.000.001,00 s/d Rp. 1.500.000,00
d. Rp. 1.500.001,00 s/d Rp. 2.000.000,00
e. Rp. 2.000.000,00 (lebih besar dari Rp. 2.000.000)
6. Pendidikan terakhir:
a. SD / Sederajat
b. SMP / Sederajat
c. SMA / Sederajat
d. Diploma
e. Sarjana
f. Lain-lain, ………….
7. Tipe sepeda motor : …………………..
8. Tahun produksi motor : 200 ….
9. Kondisi sepeda motor saat pembelian:
a. Baru
b. Bekas
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
(Isilah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda centang ( V ) pada jawaban
yang Anda anggap sesuai !)
1. Kebudayaan
a. Anda menggunakan peralatan berteknologi tinggi/modern dalam kehidupan
sehari-hari, seperti handphone untuk berkomunikasi, komputer untuk
membantu mengerjakan tugas, kendaraan bermotor untuk bepergian, dsb.
( ) Sering
( ) Kadang-kadang
( ) Jarang
( ) Tidak Pernah
b. Anda menggunakan peralatan canggih/modern seperti handphone, komputer,
kendaraan bermotor karena penggunaannya yang instan (tak perlu susah-
susah).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
c. Anda mengikuti trend mode (trend berpakaian) yang sedang diminati, seperti
model jahitan/desain, motif/corak pakaian, dsb.
( ) Sering/hampir tiap muncul trend baru
( ) Kadang-kadang
( ) Jarang
( ) Tidak Pernah
2. Kelas Sosial
a. Luas tanah yang Anda miliki:
( ) Di atas 1.000 m²
( ) Antara 501 – 1.000 m²
( ) Antara 100 – 500 m²
( ) Di bawah 100 m²
b. Jumlah/total penghasilan di dalam keluarga Anda:
( ) Di atas Rp. 4.000.000,00
( ) Antara Rp. 2.000.001,00 – Rp. 4.000.000,00
( ) Antara Rp. 1.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00
( ) Di bawah Rp. 1.000.000,00
c. Kedudukan Anda di dalam masyarakat (termasuk pensiunan):
( ) Aparat desa/aparat pemerintahan/pemuka agama
( ) Keluarga (suami/isteri/anak) aparat desa/aparat pemerintahan/pemuka
agama
( ) Anggota organisasi masyarakat
( ) Warga masyarakat biasa
3. Kelompok Referensi
a. Banyaknya informasi/referensi mengenai tipe sepeda motor yang Anda
peroleh dari teman, pimpinan/atasan, ataupun tetangga Anda:
( ) Sangat Banyak/hampir semua informasi
( ) Banyak/sebagian mencari sendiri
( ) Sedikit
( ) Tidak Ada
b. Pemakaian sepeda motor dapat mewujudkan keinginan Anda untuk menjadi
anggota kelompok tertentu (seperti club sepeda motor, serikat karyawan,
perkumpulan kesenian, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
c. Anda memakai sepeda motor karena adanya saran/opini dari seorang pelopor
opini (seperti pemimpin kelompok, teman dekat, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
4. Keluarga
Jumlah keputusan yang diambil dalam pembelian suatu produk (seperti sepeda
motor, komputer, televisi, handphone, dsb) oleh keluarga Anda cenderung
mengikuti keputusan di bawah:
( ) Sebagian besar keputusan diputuskan bersama-sama oleh seluruh anggota
keluarga.
( ) Jumlah keputusan yang diambil sama banyaknya antara suami/ayah dan
istri/ibu.
( ) Sebagian besar keputusan didominasi oleh suami/ayah.
( ) Sebagian besar keputusan didominasi oleh istri/ibu.
5. Pengalaman
a. Anda melakukan sendiri perawatan/servis ringan terhadap sepeda motor,
seperti membersihkan busi, karbulator, mengisi air aki, memberikan pelumas
rantai, dsb.
( ) Sering
( ) Kadang-kadang
( ) Jarang
( ) Tidak Pernah
b. Lamanya Anda menggunakan sepeda motor sejak pertama kali memilikinya:
( ) Lebih dari 10 tahun
( ) 6 – 10 tahun
( ) 1 – 5 tahun
( ) Kurang dari 1 tahun
c. Banyaknya tipe sepeda motor yang pernah Anda gunakan/coba:
( ) Lebih dari 8 tipe
( ) 5 – 7 tipe
( ) 2 – 4 tipe
( ) Hanya 1 tipe
6. Kepribadian
a. Penggunaan suatu produk yang mempunyai nilai lebih bagi Anda akan
menambah kepercayaan diri (seperti memakai perhiasan saat bepergian,
memakai sepeda motor saat berkendaraan, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
b. Anda senang mengikuti acara/kegiatan dalam lingkungan masyarakat (seperti
rapat RT, arisan, kerja bakti, doa bersama/pengajian, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
c. Dalam mengambil keputusan, Anda cenderung memutuskan sendiri atas
segala sesuatu yang menyangkut/berhubungan dengan kehidupan Anda tanpa
campur tangan/saran orang lain (seperti memilih pasangan hidup, memilih
untuk membeli suatu produk, memilih sekolahan, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
7. Sikap dan Kepercayaan
a. Sepeda motor merek Honda lebih terpandang dibandingkan merek lain yang
sejenis.
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
b. Kualitas mesin pada motor Honda bagus.
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
c. Sepeda motor Honda dirancang sebagai produk yang tahan lama.
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
8. Konsep Diri
a. Dengan menggunakan sepeda motor dapat menunjukkan/menggambarkan
image diri sendiri (seperti laki-laki yang macho, perempuan yang feminism,
anak muda yang sporty, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
b. Dengan menggunakan sepeda motor dapat mewujudkan image produk yang
terbentuk terhadap diri sendiri (misal pengendara Honda Megapro adalah laki-
laki yang pemberani dan tangguh, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
C. Perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.
(Isilah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda centang ( V ) pada jawaban
yang Anda anggap sesuai !)
1. Sepeda motor merek Honda yang Anda beli termasuk kategori berikut (spesifikasi
tipe produk berdasarkan kerumitan teknologi):
( ) High teknologi, seperti CBR, Tiger, CS One.
( ) Medium-High teknologi; seperti Mega Pro, Supra X 125 injections,Vario.
( ) Medium-Low teknologi; seperti Kharisma, Kirana, Supra X 125, Revo, Beat.
( ) Low teknologi; seperti, Supra, Supra X, Supra XX, Supra Fit, Supra Fit X.
2. Sepeda motor merek Honda yang Anda beli cenderung mengikuti kriteria berikut:
( ) Futuristic (berbeda dari produk pendahulunya, seperti desain yang inovatif
dan modern, streaping warna yang unik, dsb), contohnya melekat pada
tipe CS One, Supra X 125, Vario, Beat).
( ) Sporty (ciri-ciri menyerupai motor sport yang identik dengan velg racing),
contohnya melekat pada Tiger, Mega Pro, Revo CW).
( ) Standard (menyerupai desain pendahulunya/perubahan yang tidak mencolok),
contohnya melekat pada tipe Supra.
3. Cara pembayaran yang Anda gunakan dalam membeli sepeda motor merek Honda
yaitu:
( ) Tunai.
( ) Kredit dengan jangka waktu 12 bulan ke bawah.
( ) Kredit dengan jangka waktu 13 – 24 bulan.
( ) Kredit dengan jangka waktu 25 bulan ke atas.
LAMPIRAN DATA JAWABAN RESPONDEN
Subyek
Skor Item
X1a b c tot X2a b c tot X3a b c tot X4 tot X5a b c tot X6a b c tot X7a b c tot X8a b tot Y1 Y2 Y3 tot
1 4 4 3 11 3 3 4 10 4 4 3 11 4 4 4 3 2 9 2 3 4 9 4 4 4 12 2 2 4 1 1 1 3
2 4 3 2 9 4 4 1 9 4 2 1 7 4 4 1 3 2 6 1 4 3 8 4 4 4 12 3 3 6 1 1 4 6
3 4 3 1 8 4 3 3 10 3 2 3 8 3 3 3 4 2 9 3 4 3 10 4 4 4 12 4 4 8 1 1 4 6
4 4 3 1 8 2 2 1 5 2 2 2 6 4 4 1 2 1 4 2 2 2 6 2 3 3 8 2 2 4 1 1 4 6
5 3 3 1 7 2 1 1 4 3 2 2 7 3 3 4 2 1 7 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 1 3
6 3 3 2 8 3 1 1 5 3 3 2 8 4 4 3 2 2 7 1 3 3 7 4 4 3 11 3 4 7 1 1 4 6
7 4 3 1 8 4 1 2 7 2 2 3 7 4 4 2 3 1 6 2 3 2 7 4 4 3 11 2 2 4 1 1 4 6
8 4 4 2 10 1 1 3 5 3 2 2 7 2 2 2 2 2 6 2 3 2 7 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
9 2 3 3 8 4 1 1 6 4 3 2 9 4 4 3 4 2 9 2 3 3 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 1 3
10 4 4 2 10 3 2 2 7 4 2 3 9 4 4 2 3 2 7 2 3 2 7 4 4 4 12 3 3 6 1 1 2 4
11 3 3 1 7 4 2 2 8 3 4 2 9 4 4 4 2 1 7 3 4 3 10 4 4 3 11 2 2 4 1 1 4 6
12 4 3 3 10 2 1 1 4 3 3 3 9 4 4 3 4 2 9 2 3 2 7 4 4 4 12 2 2 4 1 1 1 3
13 4 3 3 10 4 4 2 10 3 2 2 7 3 3 1 3 2 6 2 3 3 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
14 3 3 3 9 3 1 1 5 3 1 1 5 4 4 4 3 1 8 2 4 2 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 2 4
15 3 3 2 8 2 2 1 5 3 2 2 7 4 4 1 3 2 6 4 4 2 10 4 4 3 11 3 3 6 1 1 1 3
16 3 3 2 8 4 3 4 11 3 2 3 8 4 4 3 2 2 7 3 3 2 8 3 3 3 9 2 3 5 1 1 4 6
17 3 3 2 8 4 2 1 7 3 2 2 7 4 4 3 3 2 8 3 4 2 9 3 3 3 9 2 1 3 1 1 4 6
18 4 4 2 10 4 2 1 7 2 2 1 5 4 4 1 3 2 6 4 4 1 9 3 4 3 10 2 2 4 1 1 4 6
19 4 3 1 8 4 1 1 6 3 2 3 8 4 4 1 2 2 5 3 3 2 8 3 3 3 9 3 2 5 1 1 4 6
20 4 3 3 10 3 2 1 6 4 2 3 9 4 4 1 3 4 8 3 4 3 10 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
21 4 3 3 10 3 2 1 6 3 3 3 9 4 4 4 4 3 11 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
22 4 3 3 10 4 2 1 7 2 2 2 6 4 4 4 4 4 12 3 3 2 8 3 3 3 9 3 2 5 1 1 4 6
23 3 3 3 9 4 1 1 6 4 3 2 9 4 4 4 4 4 12 3 4 2 9 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
24 4 3 3 10 3 1 1 5 3 3 2 8 4 4 3 2 2 7 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 5 1 1 4 6
25 3 3 1 7 3 1 1 5 4 1 2 7 4 4 3 2 1 6 1 3 3 7 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
26 4 3 2 9 4 1 1 6 3 2 2 7 4 4 3 2 1 6 2 4 2 8 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
27 4 2 2 8 4 2 1 7 3 1 2 6 4 4 3 2 1 6 2 3 3 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 2 4
28 3 3 3 9 3 3 1 7 3 2 1 6 4 4 4 3 2 9 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
29 2 3 1 6 4 2 1 7 1 3 2 6 2 2 4 2 2 8 1 3 2 6 4 3 3 10 2 2 4 1 1 4 6
30 4 4 2 10 3 2 1 6 3 2 2 7 3 3 4 4 2 10 2 3 3 8 4 4 4 12 3 3 6 1 1 4 6
31 4 4 2 10 1 3 1 5 3 2 2 7 3 3 2 3 3 8 2 4 2 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
32 3 3 2 8 4 2 2 8 3 4 2 9 3 3 4 2 1 7 3 4 3 10 4 3 3 10 2 2 4 1 1 4 6
33 3 3 1 7 4 2 2 8 3 4 2 9 4 4 4 2 1 7 3 4 3 10 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
34 4 4 3 11 4 3 2 9 2 2 2 6 2 2 2 3 2 7 2 4 3 9 2 2 2 6 2 2 4 1 1 4 6
35 4 3 3 10 4 1 1 6 3 2 2 7 4 4 2 2 1 5 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
36 2 3 2 7 4 2 4 10 3 2 2 7 2 2 1 3 2 6 2 4 3 9 4 3 3 10 2 2 4 1 1 4 6
37 3 3 2 8 4 3 1 8 3 2 3 8 3 3 1 1 2 4 4 3 2 9 3 3 4 10 2 3 5 1 1 4 6
38 4 3 3 10 3 2 1 6 2 3 2 7 4 4 1 2 2 5 4 3 2 9 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
39 3 3 2 8 3 1 1 5 3 2 3 8 3 3 2 2 2 6 2 3 3 8 4 4 4 12 2 3 5 1 1 1 3
40 3 3 2 8 2 2 1 5 2 2 2 6 4 4 3 4 2 9 2 3 2 7 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
41 3 3 2 8 3 1 1 5 3 2 3 8 4 4 2 2 2 6 3 3 2 8 4 3 3 10 3 3 6 1 1 1 3
42 4 3 1 8 3 1 1 5 3 2 1 6 4 4 1 2 1 4 3 3 1 7 3 3 3 9 3 3 6 1 1 1 3
43 4 3 2 9 2 1 1 4 3 3 2 8 3 3 4 3 2 9 3 4 2 9 4 4 4 12 3 3 6 1 1 1 3
44 4 3 2 9 2 1 1 4 3 2 2 7 4 4 3 2 1 6 2 3 3 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 1 3
45 3 3 2 8 2 1 1 4 3 3 3 9 2 2 3 2 3 8 3 3 2 8 3 3 3 9 3 2 5 1 1 4 6
46 2 3 3 8 4 1 1 6 3 4 3 10 4 4 4 3 4 11 4 4 1 9 4 4 4 12 4 3 7 1 1 4 6
47 4 3 3 10 4 1 2 7 4 3 2 9 4 4 3 4 4 11 3 4 3 10 3 3 3 9 3 3 6 1 1 1 3
48 4 3 3 10 4 2 3 9 4 3 2 9 4 4 4 4 4 12 3 4 2 9 3 3 3 9 3 3 6 1 1 2 4
49 4 3 3 10 4 2 1 7 3 3 3 9 4 4 3 2 2 7 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 4 1 1 1 3
50 4 4 3 11 3 3 1 7 3 3 3 9 4 4 3 2 2 7 3 3 2 8 3 3 3 9 3 2 5 1 1 4 6
51 4 3 3 10 3 1 1 5 3 3 2 8 4 4 3 4 3 10 2 4 2 8 3 4 3 10 3 3 6 1 1 4 6
52 3 3 1 7 2 1 1 4 2 2 2 6 4 4 2 1 2 5 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
53 4 3 3 10 4 1 1 6 2 2 2 6 4 4 3 1 2 6 3 4 3 10 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
54 4 3 3 10 2 1 1 4 3 2 2 7 4 4 4 1 2 7 2 3 2 7 4 4 4 12 2 2 4 1 1 4 6
55 4 3 3 10 3 3 1 7 3 2 2 7 4 4 3 3 2 8 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
56 4 3 3 10 3 1 1 5 2 2 1 5 4 4 4 4 1 9 2 4 2 8 4 4 4 12 2 1 3 1 1 4 6
57 4 3 3 10 1 1 1 3 2 2 2 6 4 4 4 4 2 10 2 3 2 7 3 3 3 9 3 2 5 1 1 1 3
58 4 3 3 10 4 2 2 8 2 3 2 7 4 4 1 2 1 4 3 4 3 10 4 4 3 11 2 2 4 1 1 4 6
59 3 3 1 7 4 2 2 8 3 4 3 10 4 4 3 2 1 6 3 4 3 10 4 4 3 11 2 3 5 1 1 1 3
60 4 3 2 9 4 2 2 8 3 4 2 9 4 4 4 2 2 8 3 4 3 10 4 4 3 11 2 3 5 1 1 1 3
61 3 3 1 7 4 2 2 8 3 4 2 9 4 4 4 2 1 7 3 4 3 10 4 4 3 11 2 3 5 1 1 1 3
62 4 3 2 9 4 2 2 8 3 3 2 8 4 4 1 2 2 5 3 4 4 11 3 3 4 10 2 2 4 1 1 1 3
63 3 3 2 8 4 2 1 7 2 2 3 7 3 3 2 2 2 6 2 4 2 8 3 4 4 11 2 2 4 2 1 2 5
64 4 3 2 9 4 2 1 7 3 2 2 7 3 3 2 2 2 6 2 3 3 8 3 3 3 9 2 2 4 2 1 4 7
65 4 3 3 10 3 2 1 6 3 2 3 8 4 4 4 2 2 8 3 3 2 8 2 3 3 8 4 3 6 2 1 4 7
66 4 4 2 10 3 1 1 5 3 2 2 7 4 4 3 1 1 5 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 5 2 1 4 7
67 4 3 3 10 4 2 1 7 4 3 3 10 4 4 4 3 4 11 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 6 2 1 4 7
68 3 3 3 9 4 3 1 8 4 3 3 10 4 4 1 3 2 6 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 2 1 4 7
69 4 3 3 10 4 1 2 7 3 3 3 9 4 4 4 4 4 12 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 6 2 1 4 7
70 4 3 3 10 4 2 1 7 2 2 2 6 4 4 2 3 3 8 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 2 1 4 7
71 4 4 4 12 4 2 1 7 3 2 2 7 4 4 3 1 3 7 3 4 3 10 4 4 4 12 2 2 4 2 1 4 7
72 4 4 3 11 4 3 2 9 3 3 2 8 2 2 2 3 2 7 3 4 3 10 3 3 3 9 3 3 6 2 1 4 7
73 3 3 3 9 1 2 2 5 4 2 3 9 4 4 2 2 2 6 4 4 2 10 4 4 4 12 4 4 8 2 1 4 7
74 4 2 3 9 3 3 1 7 4 2 2 8 4 4 1 4 2 7 2 3 2 7 2 3 3 8 2 2 4 2 1 4 7
75 4 3 2 9 2 1 4 7 4 3 3 10 2 2 4 2 1 7 3 4 3 10 3 4 4 11 3 3 6 2 1 4 7
76 4 3 2 9 3 2 1 6 3 2 2 7 4 4 1 1 4 6 2 3 2 7 3 3 3 9 2 2 4 2 1 3 6
77 3 3 2 8 3 1 1 5 4 2 3 6 4 4 1 2 1 4 2 4 3 9 3 3 3 9 1 3 4 2 1 2 5
78 4 4 4 12 3 1 1 5 2 3 2 7 4 4 3 4 3 10 3 3 2 8 4 4 4 12 3 3 6 2 3 1 6
79 4 3 2 9 4 2 1 7 3 2 2 7 2 2 1 3 3 7 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 4 2 3 1 6
80 4 3 3 10 3 1 1 5 3 3 2 6 4 4 4 3 4 11 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 6 2 3 4 9
81 4 3 3 10 3 1 1 5 3 3 3 9 4 4 3 2 2 7 3 3 2 8 3 3 3 9 3 2 5 2 3 4 9
82 4 3 3 10 4 1 3 8 3 2 2 7 4 4 3 2 2 7 3 4 2 9 4 4 3 11 3 2 5 2 3 1 6
83 4 3 2 9 3 4 1 8 3 2 2 7 4 4 1 3 2 6 2 3 4 9 3 3 4 10 3 2 5 2 3 2 7
84 4 3 3 10 2 1 1 4 2 2 2 6 4 4 3 4 2 9 2 3 2 7 2 3 2 7 2 2 4 2 3 3 8
85 4 3 3 10 4 2 1 7 3 3 2 8 4 4 1 2 1 4 3 4 4 11 3 3 3 9 2 2 4 3 3 1 7
86 3 3 3 9 3 2 2 7 2 3 3 8 4 4 4 4 3 11 3 3 3 9 4 4 4 12 4 4 8 3 3 1 7
87 3 3 2 8 2 2 1 5 2 2 2 6 4 4 3 4 2 9 2 3 2 7 3 3 3 9 2 2 4 2 1 4 7
88 4 3 3 10 3 3 1 7 3 3 2 8 2 2 3 3 3 9 3 4 3 10 3 4 3 10 3 3 6 2 2 1 5
89 4 3 3 10 3 1 1 5 3 2 2 7 4 4 3 1 2 6 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 2 2 1 5
90 4 3 3 10 4 2 3 9 2 2 3 7 4 4 2 4 3 9 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 2 2 4 8
91 3 3 3 9 2 2 1 5 3 2 3 8 4 4 4 2 2 8 3 3 3 9 3 4 4 11 3 3 6 3 2 4 9
92 4 3 2 9 4 3 2 9 3 2 1 6 4 4 4 2 1 7 3 3 3 9 4 4 4 12 3 2 5 3 2 3 8
93 3 3 4 10 3 2 2 7 4 4 4 12 4 4 4 4 4 12 3 4 4 11 4 4 4 12 4 4 8 3 2 4 9
94 4 3 3 10 4 4 4 12 4 3 3 10 4 4 2 2 2 6 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 6 4 2 4 10
95 4 3 3 10 4 2 2 8 3 3 2 8 4 4 3 2 2 7 3 4 3 10 4 4 3 11 3 4 7 4 2 1 7
96 3 3 3 9 4 2 1 7 3 3 3 9 4 4 3 3 2 8 3 3 4 10 3 3 3 9 3 3 6 4 2 1 7
97 4 3 3 10 4 3 2 9 3 4 2 9 4 4 3 2 2 7 3 4 3 10 4 4 3 11 3 3 6 4 2 4 10
98 4 3 3 10 4 4 4 12 4 3 2 9 4 4 3 2 2 7 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 5 4 2 4 10
99 4 4 4 12 4 2 1 7 3 3 2 8 4 4 4 2 2 8 3 3 3 9 4 4 4 12 4 4 8 2 3 1 6
100 3 3 2 8 4 2 1 7 4 2 3 9 4 4 4 4 4 12 2 4 2 8 3 3 3 9 2 3 5 3 3 1 7
LAMPIRAN HASIL UJI VALIDITAS
Validitas
Correlations
Correlations
1 .272** .192* .690**
.003 .028 .000
100 100 100 100
.272** 1 .309** .740**
.003 .001 .000
100 100 100 100
.192* .309** 1 .703**
.028 .001 .000
100 100 100 100
.690** .740** .703** 1
.000 .000 .000
100 100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
X2.a
X2.b
X2.c
Kelas Sosial
X2.a X2.b X2.c Kelas Sosial
Correlation is signif icant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Correlation is signif icant at the 0.05 level (1-tailed).*.
Correlations
1 1.000**
.000
100 100
1.000** 1
.000
100 100
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
X4
Keluarga
X4 Keluarga
Correlation is signif icant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Correlations
1 .196* .296** .751**
.025 .001 .000
100 100 100 100
.196* 1 .074 .408**
.025 .231 .000
100 100 100 100
.296** .074 1 .804**
.001 .231 .000
100 100 100 100
.751** .408** .804** 1
.000 .000 .000
100 100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
X1.a
X1.b
X1.c
Kebudayaan
X1.a X1.b X1.c Kebudayaan
Correlation is signif icant at the 0.05 level (1-tailed).*.
Correlation is signif icant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Correlations
1 .151 .246** .625**
.066 .007 .000
100 100 100 100
.151 1 .246** .707**
.066 .007 .000
100 100 100 100
.246** .246** 1 .662**
.007 .007 .000
100 100 100 100
.625** .707** .662** 1
.000 .000 .000
100 100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
X3.a
X3.b
X3.c
Kelompok Referensi
X3.a X3.b X3.c
Kelompok
Referensi
Correlation is signif icant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Correlations
1 .178* -.137 .586**
.038 .087 .000
100 100 100 100
.178* 1 .177* .667**
.038 .039 .000
100 100 100 100
-.137 .177* 1 .593**
.087 .039 .000
100 100 100 100
.586** .667** .593** 1
.000 .000 .000
100 100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
X6.a
X6.b
X6.c
Kepribadian
X6.a X6.b X6.c Kepribadian
Correlation is signif icant at the 0.05 level (1-tailed).*.
Correlation is signif icant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Correlations
1 .184* .135 .678**
.033 .090 .000
100 100 100 100
.184* 1 .441** .738**
.033 .000 .000
100 100 100 100
.135 .441** 1 .705**
.090 .000 .000
100 100 100 100
.678** .738** .705** 1
.000 .000 .000
100 100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
X5.a
X5.b
X5.c
Pengalaman
X5.a X5.b X5.c Pengalaman
Correlation is signif icant at the 0.05 level (1-tailed).*.
Correlation is signif icant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Correlations
1 .656** .897**
.000 .000
100 100 100
.656** 1 .916**
.000 .000
100 100 100
.897** .916** 1
.000 .000
100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
X8.a
X8.b
Konsep Diri
X8.a X8.b Konsep Diri
Correlation is signif icant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Correlations
1 .754** .548** .892**
.000 .000 .000
100 100 100 100
.754** 1 .638** .913**
.000 .000 .000
100 100 100 100
.548** .638** 1 .817**
.000 .000 .000
100 100 100 100
.892** .913** .817** 1
.000 .000 .000
100 100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
X7.a
X7.b
X7.c
Sikap dan Kepercay aan
X7.a X7.b X7.c
Sikap dan
Kepercayaan
Correlation is signif icant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Correlations
1 .468** -.086 .553**
.000 .197 .000
100 100 100 100
.468** 1 .092 .656**
.000 .180 .000
100 100 100 100
-.086 .092 1 .711**
.197 .180 .000
100 100 100 100
.553** .656** .711** 1
.000 .000 .000
100 100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Y1
Y2
Y3
Perilaku Konsumen
Y1 Y2 Y3
Perilaku
Konsumen
Correlation is signif icant at the 0.01 level (1-tailed).**.
LAMPIRAN HASIL UJI RELIABILITAS
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics
.756 4
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
14.28 3.658 .599 .691
14.79 4.895 .291 .815
15.43 3.177 .634 .656
8.90 1.343 1.000 .403
X1.a
X1.b
X1.c
Kebudayaan
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Reliability Statistics
.780 4
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
10.03 9.565 .531 .762
11.44 9.299 .601 .737
11.83 9.516 .550 .756
6.66 3.277 1.000 .510
X2.a
X2.b
X2.c
Kelas Sosial
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Reliability Statistics
.754 4
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
12.47 5.464 .478 .741
12.95 5.078 .540 .710
13.18 5.482 .533 .726
7.75 1.846 .966 .444
X3.a
X3.b
X3.c
Kelompok Referensi
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Reliability Statistics
1.000 2
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
3.71 .390 1.000 .a
3.71 .390 1.000 .aX4
Keluarga
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
The value is negative due to a negative av erage covariance among
items. This v iolates reliability model assumptions. You may want to
check item codings.
a.
Reliability Statistics
.774 4
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
12.25 11.987 .487 .765
12.38 12.198 .606 .731
12.87 12.538 .566 .747
7.50 4.232 1.000 .485
X5.a
X5.b
X5.c
Pengalaman
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Reliability Statistics
.699 4
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
14.43 3.682 .341 .712
13.71 3.703 .507 .650
14.61 3.654 .346 .710
8.55 1.240 1.000 .145
X6.a
X6.b
X6.c
Kepribadian
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Reliability Statistics
.854 4
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
16.40 4.707 .833 .795
16.34 4.853 .872 .798
16.46 5.221 .745 .838
9.84 1.752 1.000 .845
X7.a
X7.b
X7.c
Sikap dan Kepercay aan
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Reliability Statistics
.899 3
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
7.60 3.212 .826 .878
7.65 3.119 .844 .861
5.09 1.396 .996 .792
X8.a
X8.b
Konsep Diri
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if I tem
Deleted
Reliability Statistics
.718 4
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
9.74 11.649 .375 .730
10.17 11.294 .522 .689
8.29 8.955 .450 .692
5.64 3.606 1.000 .233
Y1
Y2
Y3
Perilaku Konsumen
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
LAMPIRAN
HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Regression
Model Summaryb
.420a .176 .104 1.798 .987
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Est imate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Konsep Diri, Kelas Sosial, Keluarga,
Kebudayaan, Sikap dan Kepercayaan, Pengalaman, Kepribadian,
Kelompok Referensi
a.
Dependent Variable: Perilaku Konsumenb.
Variables Entered/Removedb
Konsep
Diri, Kelas
Sosial,
Keluarga,
Kebudaya
an, Sikap
dan
Kepercay a
an,
Pengalam
an,
Kepribadia
n,
Kelompok
Referensia
. Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
All requested v ariables entered.a.
Dependent Variable: Perilaku Konsumenb.
ANOVAb
62.850 8 7.856 2.430 .020a
294.190 91 3.233
357.040 99
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Konsep Diri, Kelas Sosial, Keluarga, Kebudayaan, Sikap
dan Kepercayaan, Pengalaman, Kepribadian, Kelompok Ref erensi
a.
Dependent Variable: Perilaku Konsumenb.
Coefficientsa
3.815 2.318 1.645 .103
.239 .169 .146 1.416 .160 .850 1.177
.369 .112 .351 3.294 .001 .796 1.256
.008 .159 .006 .052 .958 .681 1.468
-.022 .302 -.007 -.071 .943 .919 1.088
-.064 .100 -.069 -.638 .525 .779 1.284
-.200 .194 -.118 -1.035 .304 .702 1.425
-.230 .149 -.160 -1.544 .126 .843 1.186
.336 .184 .207 1.824 .071 .706 1.416
(Constant)
Kebudayaan
Kelas Sosial
Kelompok Referensi
Keluarga
Pengalaman
Kepribadian
Sikap dan Kepercay aan
Konsep Diri
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Perilaku Konsumena.
Coefficient Correlationsa
1.000 .104 -.049 -.064 -.256 -.235 -.172 -.214
.104 1.000 .110 -.084 .031 .078 -.278 -.239
-.049 .110 1.000 -.239 -.038 .037 .056 -.057
-.064 -.084 -.239 1.000 .056 -.253 -.098 .050
-.256 .031 -.038 .056 1.000 .005 -.146 -.078
-.235 .078 .037 -.253 .005 1.000 .195 -.235
-.172 -.278 .056 -.098 -.146 .195 1.000 -.253
-.214 -.239 -.057 .050 -.078 -.235 -.253 1.000
.034 .002 -.003 -.002 -.007 -.004 -.006 -.006
.002 .013 .004 -.002 .001 .001 -.006 -.004
-.003 .004 .091 -.012 -.002 .001 .003 -.003
-.002 -.002 -.012 .029 .001 -.004 -.003 .001
-.007 .001 -.002 .001 .022 7.13E-005 -.004 -.002
-.004 .001 .001 -.004 7.13E-005 .010 .004 -.004
-.006 -.006 .003 -.003 -.004 .004 .038 -.008
-.006 -.004 -.003 .001 -.002 -.004 -.008 .025
Konsep Diri
Kelas Sosial
Keluarga
Kebudayaan
Sikap dan Kepercay aan
Pengalaman
Kepribadian
Kelompok Referensi
Konsep Diri
Kelas Sosial
Keluarga
Kebudayaan
Sikap dan Kepercay aan
Pengalaman
Kepribadian
Kelompok Referensi
Correlations
Covariances
Model
1
Konsep Diri Kelas Sosial Keluarga Kebudayaan
Sikap dan
Kepercay aan Pengalaman Kepribadian
Kelompok
Referensi
Dependent Variable: Perilaku Konsumena.
Collinearity Diagnosticsa
8.768 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00
.077 10.648 .00 .00 .37 .00 .00 .27 .00 .00 .02
.048 13.484 .00 .01 .27 .00 .11 .46 .00 .02 .00
.038 15.108 .00 .03 .01 .02 .11 .09 .00 .00 .55
.021 20.512 .00 .01 .26 .33 .18 .00 .04 .06 .38
.018 21.945 .01 .05 .00 .48 .32 .01 .02 .17 .00
.014 24.962 .00 .47 .07 .02 .14 .06 .04 .37 .01
.010 29.774 .00 .26 .02 .13 .04 .10 .70 .17 .00
.005 42.865 .97 .18 .00 .00 .09 .01 .18 .21 .04
Dimension
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Model
1
Eigenvalue
Condition
Index (Constant) Kebudayaan Kelas Sosial
Kelompok
Referensi Keluarga Pengalaman Kepribadian
Sikap dan
Kepercay aan Konsep Diri
Variance Proportions
Dependent Variable: Perilaku Konsumena.
Residuals Statisticsa
3.71 8.59 5.64 .797 100
-2.425 3.704 .000 1.000 100
.312 .806 .527 .116 100
3.67 8.01 5.64 .819 100
-3.351 5.031 .000 1.724 100
-1.864 2.798 .000 .959 100
-2.075 2.846 .001 1.007 100
-4.155 5.205 .003 1.903 100
-2.115 2.965 .002 1.019 100
1.983 18.927 7.920 3.981 100
.000 .145 .012 .021 100
.020 .191 .080 .040 100
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
Stud. Deleted Residual
Mahal. Distance
Cook's Distance
Centered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion N
Dependent Variable: Perilaku Konsumena.
Charts
3210-1-2
Regression Standardized Residual
25
20
15
10
5
0
Fre
qu
en
cy
Mean =2.19E-16Std. Dev. =0.959
N =100
Histogram
Dependent Variable: Perilaku Konsumen
1.00.80.60.40.20.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Exp
ecte
d C
um
Pro
b
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Perilaku Konsumen
43210-1-2-3
Regression Standardized Predicted Value
3
2
1
0
-1
-2
-3
Reg
ressio
n S
tud
en
tized
Resid
ual
Scatterplot
Dependent Variable: Perilaku Konsumen
LAMPIRAN LAIN-LAIN