ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...

149
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEKS PERIODE 2013-2017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Wahyu Adi Kusuma NIM 11140860000007 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/201

Transcript of ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...

Page 1: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN

DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA

ISLAMIC INDEKS PERIODE 2013-2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Wahyu Adi Kusuma

NIM 11140860000007

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/201

Page 2: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN

DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA

ISLAMIC INDEKS PERIODE 2013-2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Wahyu Adi Kusuma

NIM 11140860000007

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018

Page 3: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 09 April 2018 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Wahyu Adi Kusuma

2. NIM : 11140860000007

3. Jurusan : Ekonomi Syariah

4. Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks

Periode 2013-2017

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 09 April 2018

1. Nur Hidayah, MA.,Ph.D.

NIP. 197610312001122002

2. RR.Tini Anggraini, ST.,M.Si.

NIDN. 2010088001

Page 4: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 31 Juli 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Wahyu Adi Kusuma

2. NIM : 11140860000007

3. Jurusan : Ekonomi Syariah

4. JudulSkripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks

Periode 2013-2017

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh hgelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 31 Juli 2018

1. Dr. Sofyan Rizal, M.Si. (____________________)

NIP. 197604302011011002

Ketua

2. Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si (____________________)

NIP.197701222003121001

Sekretaris

3. Nur Hidayah, MA.,Ph.D. (_____________________)

NIP. 197610312001122002

Penguji Ahli

4. Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si (_____________________)

NIP.197701222003121001 Pembimbing 1

Page 5: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Wahyu Adi Kusuma

NIM : 11140860000007

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Syariah

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang di ajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar starta 1 di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah

saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 6: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

1. Nama Lengkap : Wahyu Adi Kusuma

2. Tempat Lahir, Tanggal Lahir : Cilacap, 27 Maret 1996

3. Agama : Islam

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Status : Belum Menikah

6. Pekerjaan : Mahasiswa

7. Kewarganegaraan : Indonesia

8. Golongan Darah : O

9. Alamat Rumah : Jalan Haji Mahjur RT.013/002

No.26 Kelurahan Lenteng Agung,

Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan

12610

10. Tinggi & Berat Badan : 172cm & 55kg

11. Nomer Handphone : 085810074256/081299345252

12. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri Lenteng Agung 03 Pagi Jakarta Tahun 2008

2. MTS Madarijut Thalibin Jakarta Tahun 2011

3. MAN 13 Jakarta Tahun 2014

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2018

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin Tahun 2012-2013

2. Wakil Ketua Karang Taruna Sub Unit Tahun 2013-2015

Page 7: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

v

3. Koordinator Departemen Eksternal HMJ Ekonomi Syariah Tahun

2014-2015

4. Anggota PMII 2014-2015

5. Humas Kuliah Kerja Nyata (KKN) GRAVITY 167 di Desa Gunung

Malang, Tenjolaya-Bogor 25 Juli-25 Agustus 2017

6. Anggota Karang Taruna Lenteng Agung Tahun 2016-2019

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Sugeng

2. Tempat, Tanggal Lahir : Cilacap, 10 Mei 1969

3. Agama : Islam

4. Kewarganegaraan : Indonesia

5. Ibu : Yuli Astuti

6. Agama : Islam

7. Tempat, Tanggal Lahir : Kulon Progo, 19 Juni 1970

8. Alamat : Jalan Haji Mahjur RT.013/002

No.26 Kelurahan Lenteng Agung,

Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan

12610

9. Anak ke dari : 1 dari 3 Bersaudara

Page 8: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

vi

ABSTRACT

FACTORS FACTOR ANALYSIS AFFECTING DIVIDEND POLICYCOMPANY

LISTED IN JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIOD 2013-2017)

By

WAHYU ADI KUSUMA

The study aims to analyze the effect to Return On Assets, Debt to Equity

Ratio, Price Earning Ratio, and Inflation of the Company’s Dividend Policy that

indicated by the Dividend Payout Ratio (DPR) at companies registered in the

Jakarta Islamic Index Period 2013-2017. The number of companies sample in this

research were 11 companies for 5 years. Based on purposive sampling method,

total sample of this research were 55 samples.

The data used is secondary data and analysis method used is panel data

regression analysis by using Eviews 9 with a significance level of 5%. Based on the

result of this study is that the variable Return On Assets (ROA) and Price Earning

Ratio (PER) have a significant influence on Dividend Payout Ratio (DPR) partially.

While Debt to Equity Ratio (DER) and Inflation did not have a partially significant

influence. The result of regression analysis is obtained that Return On Assets

(ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER) and Inflation

together influence Dividend Payout Ratio (DPR).

Keywords : Dividend Policy, Return On Assets, Debt Equity Ratio, Price Earning

Ratio and Inflation.

Page 9: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

vii

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN

DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA

ISLAMIC INDEKS PERIODE 2013-2017

Oleh

WAHYU ADI KUSUMA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Return On Asset,

Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, dan Inflasi terhadap kebijakan Dividen

yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Indeks Periode 2013-2017. Jumlah perusahaan yang

menjadi sampel penelitian ini yaitu 11 perusahaan selama 5 tahun. Berdasarkan

metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 55 sampel.

Data yang digunakan merupakan data sekunder dan metode analisis

yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan Eviews 9

dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Berdasarkan hasil penelitian ini adalah

bahwa variabel Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER) memiliki

pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR)

secara parsial. Sedangkan Debt to Equity Ratio (DER) dan Inflasi tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio)

(DPR) secara parsial. Hasil analisis regresi secara silmutan diperoleh bahwa Return

On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER) dan

Inflasi secara bersama-sama mempengaruhi Kebijakan Dividen (Dividend Payout

Ratio) (DPR).

Kata Kunci : Kebijakan Dividen, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Price

Earning Ratio dan Inflasi.

Page 10: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala Puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya serta Hidayah-Nya kepada seluruh

alam semesta dan memberikan nikmat sehat kepada penulis dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi ini. Shawalat serta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para

sahabatnya yang telah menuntun kita semua dari hal kebodohan hingga menuju

jalan terang menderang saat ini, Aamiin.

Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN

DIVIDEN pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks Periode

2013-2017)”. telah penulis selesaikan dengan segenap kemampuan penulis dan

sebaik-baiknya. Penulisan skirpsi ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan masa studi strata satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Syariah (S.E) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Didalam penulisan skripsi hingga selesai, dengan segala kerendahan hati

penulis ingin menyampaikan rasa hormat, penghargaan dan ucapan terima kasih

atas bantuan dan dukungan moril yang diberikan oleh semua pihak hingga

terselesaikannya skripsi ini, diantaranya kepada :

1. Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah

dan yang telah memberikan rezeki kepada penulis untuk dapat kuliah di

Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta serta segala kenikmatan yang

Allah SWT berikan kepada penulis yang harus penulis syukuri hingga

penulis dimudahkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

ix

2. Terima kasih kepada junjungan penulis Nabi Muhammad SAW beserta

para sahabat dan keluarga-Nya yang memberikan kepada penulis sehingga

menjadi panutan hidup penulis untuk menjankan kehidupan ini.

3. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sugeng dan Ibu Yuli Astuti serta Adik

yang tersayang Rizki Fajar Pangestu dan Nurhalisa Hasanah yang selalu

memberikan Dukungan, Doa, Moral dan Material kepada penulis.

4. Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semoga dapat memajukan dan

mengembangkan FEB lebik baik lagi dari hari sebelumnya dan juga selaku

Dosen Pembimbing I skripsi, yang telah bersedia memberikan banyak

waktu di tengah kesibukannya untuk memberi sebuah pengarahan,

masukan dan evaluasi selama bimbingan kepada penulis supaya dapat

menyelesaikan penyusunan penulisan skripsi ini dengan baik. Semoga

Allah SWT mencatat segala amal kebaikannya sebagai amal ibadah.

5. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku ketua Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Ibu RR.Tini Anggraini, ST., M.Si selaku Sekretaris Program Studi

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayarullah

Jakarta dan juga selaku Dosen Pembimbing II skripsi, yang telah

meluangkan waktu, dan pikiran serta memberikan Doa, Pengarahan

Dorongan dan Masukan kepada penulis selama bimbingan dalam

penyusunan skripsi tersebut.

7. Bapak Dr. H. Burhanuddin Yusuf, MM. selaku dosen pembimbing

akademik yang telah banyak membantu penulis dalam mengikuti dan

menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

8. Terima Kasih kepada Ibu Nur Hidayah, MA.,Ph.D. yang telah meluluskan

saya pada ujian Komprenhensif untuk melanjutkan sidang skripsi.

9. Terima kasih kepada Dosen-dosen Ekonomi Syariah Universitas Syarif

Hidayatullah Jakarta yang sudah mengajarkan penulis selama ini serta

Page 12: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

x

Materi yang kalian berikan dan sampaikan sangat membantu penulis

dalam memahami materi perkuliahan.

10. Seluruh keluarga besar “Mbah surat” Pakde Joko, Om mahari, Om Gotri,

Tante Windry, Tante Via dan Tante Ika. Terima kasih atas dukungan dan

doa serta arahan yang diberikan kepada penulis.

11. Sunya Herawati wanita hebat, kekasih, motivator penulis dan calon

pendamping wisuda. Tiada tanpa henti selalu memberikan dukungan,

masukan, semangat, nasihat, perhatian dan saran serta selalu berdoa yang

sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan penyusunan penulisan

skripsi. Cepat menyusul ya … Thanks For Sunya Herawati, you’re best

for me.

12. Seluruh Teman-teman Ekonomi Syariah tahun 2014 Universitas Syarif

Hidayatullah Jakarta yaitu Somplak, Manis Manja, dan Gesrek yang selalu

memberikan waktu selama masa perkuliahan dan akhir perkuliahan serta

pengalaman yang diberikan dalam perkuliahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi tersebut. Terima kasih atas pertemanan yang terjalin

selama ini.

13. Teman-teman “HMKI” Al-Anshar, Ahmad Ibnu Rusyd, Ainur Rizki Putra,

Alfi Priestyan Rosadi, Sahid Al-Hudri, Muhammad Zakki Nurdin, Naufal

Basil, Fatimah Zuhra, Nadiyah dan Laika Intan. Terima kasih atas semua

dukungan, semangat, dan doa, serta kebersamaan dan pengalaman

bersama kalian yang selalu berkesan selama ini. semoga kita semua sukses

ya kawan. Aamiin. See you Again.

14. Teman-teman “Seperdospeman” Alfi Priestyan Rosadi dan Astika

Rahmah Ghanny yang telah memberikan semangat dan waktunya untuk

selalu berdampingan bimbingan demi menyelesaikan Skripsi. Sukses buat

kalian.

15. Teman-teman “Karang Taruna Kelurahan Lenteng Agung dan Unit 002

yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.

16. Teman-teman KKN Desa Gunung Malang “Gravity167” Acep, Amir,

Ihsan, Irfan, Muja, Wahyu, Destia, Dewi, Irna, Lingga, Nanda, Nela. Rosi,

Page 13: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

xi

Safira dan Siti Hajar. Terima kasih atas canda, tawa, duka bersama kalian

yang membuat berkesan bagi penulis.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas Akhir Perkulian atau

Skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan

pengetahuan yang di miliki penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun dari semua pihak. Segala keterbatasan dan kekurangan

didalamnya, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak

yang memerlukannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 17 Juli 2018

Wahyu Adi Kusuma

NIM 11140860000007

Page 14: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

xii

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSHIF……………………i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI…………………………………ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH………………...iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………….…...iv

ABSTRACT...........................................................................................................vi

ABSTRAK………………………………………………………………………vii

KATA PENGANTAR………………………………………………………......xi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………... xv

DAFTAR TABEL……………………………………………………………...xvi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….....xvii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….18

C. Pembatasan Masalah …………………………………………………….19

D. Tujuan Penelitian ……………………………………………………......20

E. Manfaat Penelitian ……………………………………………………....20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………….22

A. Pasar Modal Syariah …………………………………………………….22

B. Jakarta Islamic Indeks ………………………………………………......24

C. Teori Keagenan (Agency Theory)……………………………………….25

D. Kebijakan Dividen ………………………………………………………29

Page 15: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

xiii

E. Kebijakan Pembagian Dividen ...………………………………………....30

F. Dividen ……………………………………………………………...........32

1. Pengertian Dividen …………………………………………………....32

2. Jenis-jenis Dividen …………………………………………………....33

3. Langkah Langkah Pembayaran Dividen ………………………...........34

G. Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividen …………………………......36

a. Return On Asset (ROA ………………………………………….........36

b. Debt to Equity Ratio (DER) …………………………………..............37

c. Price Earning Ratio (PER) …………………………………...............38

d. Inflasi …………………………………................................................38

H. Keterkaitan Variabel …………………………………………………….39

1. Hubungan Return On Asset Terhadap Kebijakan Dividen …………...39

2. Hubungan Debt to Equity Ratio Terhadap Kebijakan Dividen …........40

3. Hubungan Price Earning Ratio Terhadap Kebijakan Dividen ……….42

4. Hubungan Inflasi Terhadap Kebijakan Dividen ……………………...43

I. Penelitian Terdahulu …………………………………………………….45

J. Kerangka Berfikir ……………………………………………………….52

K. Hipotesis …………………………………………………………….......54

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………....55

A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………………….55

B. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………...56

C. Populasi dan Sampel …………………………………………………….56

D. Teknik Pengelolahan Data ………………………………………………56

E. Metode Analisis Data ……………………………………………………57

1. Penentuan Model Estimasi …………………………………………...58

a. Common Effect Model (CEM) ……………………………….........58

b. Fixed Effect Model (FEM) ………………………………...............58

c. Random Effect Model (REM) ………………………………..........58

2. Tahapan Analisa Data …………………………………………...........61

a. Chow Test atau Likelyhood Test …………………………………..61

Page 16: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

xiv

b. Hausman Test …………………………………………………………....62

3. Uji Asumsi Klasik …………………………………………………....63

a. Uji Normalitas ……………………………………………….........63

b. Uji Multikolinearitas ……………………………………………...63

c. Uji Heterokedastisitas …………………………………………….64

d. Uji Autokorelasi ………………………………………………......64

4. Uji Hipotesis …………………………………………........................66

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ……………………………….66

1. Variabel Dependen ………………………………………………......66

2. Variabel Independen ………………………………………………....67

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ………………………………….69

A. Gambaran Umum Objek Penelitian …………………………………….69

1. Perkembangan Jakarta Islamic Indeks ……………………………..69

2. Perkembangan Return On Asset (ROA) …………………………...71

3. Perkembangan Debt to Equity Ratio (DER) ……………………….73

4. Perkembangan Price Earning Ratio (PER) ……………………......74

5. Perkembangan Inflasi ……………………………………………...76

6. Perkembangan Dividend Payout Ratio (PER) …………………......74

B. Analisis Data …………………………………………………………....78

1. Statistik Deskriptif ………………………………………………....82

2. Penentuan Model Regresi Data Panel ……………………………...83

3. Uji Asumsi Klasik ……………………………………………….....89

a. Uji Normalitas …………………………………………………89

b. Uji Multikolinearitas ………………………………………......89

c. Uji Heterokedastisitas ……………………………………........90

d. Uji Autokorelasi …………………………………………….....91

4. Pengujian Hipotesis dengan Analisa Regresi Data Panel ……….....92

a. Uji Signifikasi Parsial (Uji T) ……………………………...92

1. Berdasarkan Profitabilitas ………………………………92

2. Berdasarkan t-tabel …………………………………......96

Page 17: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

xv

b. Uji Signifikasi Silmutan (UJI F………………………….....97

1. Berdasarkan Profitabilitas ………………………………97

2. Berdasarkan t-tabel …………………………………......98

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square) ………………98

5. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………......106

BAB V KESIMPULAN ………………………………………………….......107

A. Kesimpulan ……………………………………………………………108

B. Keterbatasan ………………………………………………………......119

C. Saran ………………………………………………………………......110

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………......116

LAMPIRAN LAMPIRAN ………………………………………………......117

Page 18: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.2 Perkembangan Saham Syariah di Bursa Efek Indonesia …………….8

Tabel 1.2 Perkembangan Dividen pershare tahun 2013 – 2017 ........................ 12

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu........................................................................... 52

Tabel 4.1 Kriteria Sampel Penelitian ................................................................ 80

Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan .................................................................... 81

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif .............................................................................. 82

Tabel 4.4 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Common Effect ....... 84

Tabel 4.5 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Fixed Effect ........... 85

Tabel 4.6 Uji Chow ........................................................................................... 86

Tabel 4.7 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Random Effect ........ 88

Tabel 4.8 Uji Hausman ...................................................................................... 88

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 89

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 90

Tabel 4.11 Hasil Uji Breusch Pagan Godfrey .................................................... 91

Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................... 92

Tabel 4.13 Hasil Analisis Uji T (Uji Parsial) .................................................... 93

Tabel 4.14 Hasil Analisis Uji F (Secara Silmutan) ............................................ 97

Tabel 4.15 Koefisien Determinasi ..................................................................... 99

Tabel 4.16 Hubungan Variabel Independen terhadap Kebijakan Dividen

(Dividen Payout Ratio (DPR)) ........................................................................ 100

Page 19: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Hubungan Keagenan antara Manajemen Perusahaan

dan Pemegang Saham…...……………………………………………………..27

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 53

Gambar 4.1 Perkembangan Jakarta Islamic Indeks dan Indeks Saham Syariah

Indonesia Periode 2013-2017 ......................................................................... …70

Gambar 4.2 Perkembangan Return On Asset Periode 2013-2017 ...................... 72

Gambar 4.3 Perkembangan Debt to Equity Ratio Periode 2013-2017 ............... 73

Gambar 4.4 Perkembangan Price Earning Ratio Periode 2013-2017 ............... 75

Gambar 4.5 Perkembangan Inflasi Periode 2013-2017 ...................................... 76

Gambar 4.6 Perkembangan Dividend Payout Ratio Periode 2013-2017 ........... 77

Page 20: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berusaha mendapatkan

kehidupan yang lebih baik di dunia maupun di akhirat. Dalam memperoleh

kehidupannya yang lebih baik di dunia dan di akhirat, harus memiliki tujuan

untuk menjamin tercapainya kesejahteraan lahir dan batin (falah) (Aziz,

2010, hlm. 14). Allah SWT telah memberikan harta kekayaan kepada

manusia untuk di kelola dan di bagikan kepada mereka. Dalam konsep

Islam, di jelaskan bahwa seluruh harta, benda dan semua alat-alat produksi

hakikatnya adalah mutlak milik Allah SWT (Rodoni, 2009, hlm. 29). Oleh

karena itu, manusia telah diberi hak untuk memiliki atau mengatur harta

tersebut. Sebagaimana firman Allah SWT QS. Al-Lukman : 34

Page 21: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

2

“Sesungguhnya Allah SWT, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan

tentang Hari Kiamat, dan Dialah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa

yang ada dalam Rahim dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan

pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat

mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah SWT Maha

Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Lukman: 34).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT secara jelas menyatakan

bahwa harta termasuk salah satu keperluan penting pada kehidupan manusia

dalam menjalani kehidupan di dunia. Tiada seorangpun kehidupan di dunia ini

yang bisa mengetahui apa yang akan di perbuat atau di jalankan, serta peristiwa

apa yang akan terjadi besok hari. Ketidaktahuan tersebut, manusia di wajibkan

dan di perintahkan untuk selalu berusaha demi memenuhi kebutuhannya. Salah

satu cara usaha yang di jalankan manusia seperti kegiatan ekonomi yang

berhubungan dengan berinvestasi yang dimana memiliki landasan penting untuk

bekal manusia dalam menghadapi hari besok yang tidak pasti tersebut atau masih

dalam dugaan (Al-Qarni, 2008, hlm. 384).

Melihat investasi sebanyak mungkin merupakan salah satu program yang

sangat penting setiap negara, tidak hanya negara maju (developed country)

negara berkembang (developing country) dan negara terbelakang (less developed

country). Investasi merupakan penanaman modal yang dilakukan oleh suatu

pihak perusahaan kedalam suatu asset (aktiva) dengan tujuan memperoleh

pendapatan dimasa yang akan datang (Martono & Marjito, 2002, hlm. 138).

Dalam hal ini, ada berbagai macam upaya yang dilakukan oleh suatu

negara supaya investasi dapat berjalan sebanyak-banyaknya ke negaranya

(Situmorang, 2011, hlm. 5). Dalam dunia investasi, sebutan orang yang

Page 22: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

3

menanamkan modalnya di suatu perusahaan yaitu dinamakan investor. Ketika

melakukan investasi, investor terlebih dahulu belajar menilai berbagai aspek

yang akan dihadapinya dalam mendapatkan keputusan investasi.

Menurut Hermi dan Kurniawan (2011. hlm.84) menjelaskan bahwa

investasi dalam bentuk saham memiliki berbagai macam resiko yang sangat

besar. Salah satu pihak investor mengambil kesalahan dalam pemilihan saham

yang akan dibelinya, pihak investor akan mendapatkan kerugian yang fatal. Oleh

sebab itu, pihak investor harus dapat menilai saham dengan baik terlebih dahulu

yang akan dibelinya.

Pemilihan saham tersebut, dapat dilakukan dengan cara melihat kinerja

perusahaan selama periode tertentu. Pihak investor perlu banyak membutuhkan

dan mengetahui berbagai informasi dalam hal mengenai kinerja perusahaan yang

akan digunakan dalam mengambil keputusan investasi.

Jika pihak investor tidak sanggup menyediakan dana jangka panjang dan

keuangan intern suatu perusahaan tidak mencukupi, maka salah satu cara yang

paling tepat bagi perusahaan adalah berpaling ke pasar modal. Pasar modal

membantu perusahaan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Pasar modal

memiliki fungsi sebagai Lembaga perantara pihak yang kekurangan dana dengan

pihak yang kelebihan dana.

Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-undang Nomer 8 Tahun

1995 (UUPM) merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek. Melalui pasar modal, kemungkinan terciptanya

usahawan yang dapat menyediakan tempat dana jangka panjang dari masyarakat

Page 23: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

4

yang dimana disalurkan ke sector-sektor produktif, dan hal itu sejalan dengan

fungsi pasar modal yang sebagai Lembaga perantara pihak yang kekurangan

dana dengan pihak yang kelebihan dana dengan tujuan untuk menunjang

pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Pasar modal di Indonesia pun sudah banyak dikembangkan dikalangan

masyarakat yang dimana dengan hadirnya pasar modal Syariah sebagai bukti

bahwa masyarakat ikut serta dalam kegiatan pasar modal konvensional maupun

syariah. Pasar modal Syariah merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan

penawaran umum dan perdagangan efek yang diterbitkannya, serta Lembaga dan

profesi yang berkaitan dengan efek yang di jalankan sesuai prinsip-prinsip

syariah (Sholihin, 2010, hlm. 351).

Berdasarkan definisi tersebut, pasar modal syariah sebagai kegiatan yang

berhubungan dengan pasar modal sebagaimana yang diatur dalam UUPM yang

dimana tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu,

pasar modal syariah bukanlah suatu system yang terpisah dari sistem modal

secara keseluruhan melainkan suatu sistem yang utuh dari pasar modal yang

berlandaskan syariah.

Pasar modal syariah memiliki peran penting dalam perekonomian suatu

negara karena pasar modal syariah menjalakan 2 fungsi utama yaitu pertama,

sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau perusahaan untuk memperoleh suatu

dana dari masyarakat yang memiliki modal (investor) yang berlandaskan sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah. Kedua, memberikan suatu wahana investasi bagi

masyarakat yang memiliki modal (investor) yang bertujuan untuk

Page 24: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

5

menghindarkan ketergantungan pada kegiatan produk, jasa atau alternative

investasi lainnya yang selalu memberikan potensi keuntungan besar dengan

tingkat resiko yang sangat di perhitungkan di pasar modal syariah.

Melihat dari sejarah pasar modal syariah di Indonesia. Dimulai dengan

diterbitnya Reksadana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management

pada 3 Juli 1997. Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-

MUI) mengeluarkan fatwa DSN-MUI yang berhubungan langsung dengan pasar

modal, yaitu Fatwa DSN-MUI nomer 20/DSN-MUI/IV/2001 yaitu tentang

pedoman pelaksanaan investasi tentang reksadana syariah. Kemudian,

instrument investasi syariah di pasar modal selalu bertambah dan berkembang

dengan kehadiran obligasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Obligasi syariah

yang diterbitkan pertama kali menggunakan akad Mudharabah.

Perkembangan pasar modal syariah mencapai tonggak sejarah baru

dengan di sahkannya UU Nomer 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah

Negara (SBSN). Undang-undang ini berlaku sebagai landasan hukum untuk

penerbitan surat berharga syariah negara atau sukuk negara (Sejarah Pasar

Modal Syariah di Indonesia, 2010).

Tumbuhnya pasar modal syariah di Indonesia bisa di lihat perkembangan

ekonomi syariah yang di dukung oleh tren masyarakat yang sudah mencoba

memulai menaruh kepercayaan terhadap sistem ekonomi syariah dalam hal

investasi, khususnya investasi yang berkaitan dengan pasar modal syariah. Oleh

karena itu masyarakat sudah percaya dengan adanya pasar modal syariah yang

dimana masyarakat menaruh modalnya diperusahaan sekuritas.

Page 25: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

6

Masyarakat harus berani dalam menghadapi resiko dan budaya

masyarakat yang ingin menaruh dananya di pasar modal syariah. Sehingga

perkembangan dan penerapan ekonomi Islam di dunia khusunya di Indonesia

maju yang dimana selalu di ikuti dengan munculnya instrument di pasar modal

yang produk invetasinya sesuai dengan prinsip syariah. Adapun instrument yang

ada di pasar modal syariah yaitu saham-saham syariah, obligasi syariah dan

reksadana syariah. Pada saham syariah memiliki 2 indeks utama yaitu Indeks

Saham Islam Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Indeks (JII).

Bursa Efek Indonesia telah mengeluarkan indeks saham syariah yang

diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011 dengan nama Indeks Saham Syariah

Indoneisa (ISSI). Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) merupakan indeks

saham yang menggambarkan keseluruhan saham syariah yang sudah tercatat di

Bursa Efek Indonesia dan terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES).

Konstituen ISSI direview setiap enam bulan sekali (Mei dan November) dan

dipublikasikan pada awal bulan berikutnya. Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) juga melakukan penyesuaian apabila ada beberapa saham yang baru

tercatat atau dihapuskan dari Dafter Efek Syariah (DES). Metode perhitungan

indeks ISSI menggunakan rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar. Tahun

dasar yang digunakan dalam perhitungan Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) adalah awal penerbitan Daftar Efek Syariah (DES) yaitu Desember 2007

(Sakinah, 2016, hlm. 3).

Page 26: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

7

Selain Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dalam bursa saham

Indonesia dikenal juga indeks Jakarta Islamic Indeks (JII). Jakarta Islamic

Indeks (JII) merupakan subset dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang

diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan menggunakan tanggal 1 Januari 1995

sebagai Base date dengan senilai 100 dengan salah satu cara yang dilakukan oleh

Bursa Efek Indonesia untuk merespon kebutuhan informasi yang berkaitan

dengan investasi syariah. Langkah ini diambil dengan berkaitan dengan semakin

meningkatnya pengembangan ekonomi syariah di Indonesia yang di kelola

berdarkan prinsip-prinsip syariah (Latifah , 2009, hlm. 1).

Jakarta Islamic Indeks (JII) ini terdiri atas dari 30 saham yang

dievaluasikan setiap 6 bulan sekali dengan penentuan komponen Indeks awal

Januari dan Juli setiap tahunnya. Pada kategori saham ini adalah saham yang

memiliki kinerja bagus dan memiliki bidang usaha yang sesuai dengan prinsip

syariah.

Perbedaan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dengan Jakarta

Islamic Indeks (JII) adalah pada seleksi yang dilakukan oleh Bursa Efek

Indonesia (BEI). Saham Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) adalah meliputi

saham syariah yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) sedangkan

Jakarta Islamic Indeks (JII) hanya mencakup 30 saham yang merupakan bagian

dari Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Pembentukan Jakarta Islamic

Indeks (JII) tidak lepas dari kerja sama Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan PT.

Danareksa Investment Management (DIM).

Page 27: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

8

Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta

Islamic Indeks (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tabel 1.1

Perkembangan Saham Syariah di Bursa Efek Indonesia

Sumber Data : Otoritas Jasa Keuangan

Tahun JII

(Miliar Rp)

ISSI

(Miliar Rp)

2013 1.672.099,91 2.557.846,77

2014 1.944.531,70 2.946.892,79

2015 1.737.290,98 2.600.850,72

2016 2.041.070,80 3.175.053,04

2017 2.288.015,67 3.704.543,09

Page 28: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

9

Pada tabel 1.1 menunjukan bahwa kurun waktu 2013 hingga 2017

perkembangan Jakarta Islamic Indeks (JII) maupun Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) selalu mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Akan tetapi

jika dibandingkan dengan jumlah kenaikan Jakarta Islamic Indeks (JII) dengan

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tetap Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) selalu unggul dari saham Jakarta Islamic Indeks (JII).

Kemudian pada tahun 2014 hingga 2015 Jakarta Islamic Indeks (JII)

mengalami penurunan yang cukup signifikan, ditandai dengan Jakarta Islamic

Indeks (JII) sebesar 1.737.290,98 dan Indeks Saham Syariah (ISSI) sebesar

2.600.850,72. Pada tahun 2016 dan 2017 Jakarta Islamic Indeks (JII) maupun

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mengalami kenaikan kembali, ditandai

dengan Jakarta Islamic Indeks (JII) sebesar 2.288.015,67 dan Indeks Saham

Syariah (ISSI) sebesar 3.704.543,09.

Kriteria saham yang boleh masuk kedalam komponen Jakarta Islamic

Indeks (JII) adalah jenis usaha keuangan yang tidak boleh mengandung judi, riba

dan makanan dan minuman tidak boleh mengandung haram. Perusahaan yang

memproduksi, mendistribusi, serta menyediakan barang-barang ataupun jasa

tidak boleh merusak moral.

Jakarta Islamic Indeks (JII) menjadi jawaban atas keinginan investor

yang ingin berinvestasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Oleh karena itu,

Jakarta Islamic Indeks (JII) menjadi factor penting bagi investor yang ingin

menanamkan dananya sesuai prinsip-prinsip syariah tanpa takut adanya

tercampur dengan dana ribawi. Selain itu, Jakarta Islamic Indeks (JII) menjadi

Page 29: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

10

tolak ukur kinerja perusahaan (Benchmark) dalam memilih portofolio saham

yang halal dan tidak bertentangan dengan syariah (Rahmi & Irfan, 2012, hlm.

2).

Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) semakin

bertambah jumlahnya, hal ini menunjukan semakin banyak pula transaksi saham

yang terjadi di Jakarta Islamic Indeks (JII). Investor pasti menginginkan adanya

tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan pengorbanan yang telah

dikeluarkan untuk mendapatkan investasi tersebut.

Menurut Pangestuti (2015, hlm.1), menyatakan bahwa melaksanakan

manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan akan dihadapkan pada 3

komponen keputusan manajemen yang dapat dipilih yaitu keputusan investasi

(penggunaan dana), keputusan pendanaan (memperoleh dana) dan keputusan

dividen (pembagian dividen).

Perusahaan memiliki dua tujuan yaitu pertama, jika dilihat dari segi

bidang keuangan, tujuan perusahaan adalah untuk memakmurkan dan

menyejahterakan para investor. dan kinerja perusahaan. Kedua, jika dilihat

kinerja, perusahaan diharapkan dapat memberikan profit atau keuntungan untuk

menambah asset perusahaan (Pangestuti, 2015, hlm. 1).

Perusahaan juga memiliki tanggung jawab dividen atas para investor

sehingga perlu diambil keputusan yang tepat terhadap kebijakan dividen.

Kebijakan dividen mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi pihak

investor dan perusahaan yang akan membayar dividen. keputusan pembagian

dividen menjadi salah satu pertimbangan yang cukup sulit bagi perusahaan,

Page 30: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

11

karena dapat menghambat pertumbuhan dan keberlangsungan hidup perusahaan

(Munthe, 2009, hlm. 9). Oleh karena itu, pembagian dividen yang stabil tersebut

juga dapat mengurangi ketidakpastian para investor dalam menanamkan

dananya ke dalam perusahaan.

Perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai pembagian dividen

melihat berbagai macam pertimbangan, yaitu perlunya menahan sebagian laba

untuk re-investasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana

perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham, serta target tertentu

yang berhubungan dengan dividen.

Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan yang berhubungan

dengan pembagian laba perusahaan dan merupakan suatu keputusan pihak

manajemen perusahaan. Pembagian dividen akan memenuhi harapan investor

untuk mendapatkan return sebagai hasil dari investasinya.

Investor akan memperoleh dividen jika perusahaan berhasil mendapatkan

keuntungan yang tinggi. Sebaliknya, jika perusahaan tidak mendapatkan

keuntungan di tahun sebelumnya, maka investor tidak memperoleh dividen.

Perusahaan yang mempunyai fluktuasi keuntungan tinggi kemungkinan juga

mempunyai fluktuasi pembayaran dividen yang tinggi. Hal dapat meningkatnya

kepercayaan investor terhadap perusahaan.

Apabila jika dividen turun, hal ini akan memberikan sinyal yang tidak

baik bagi perusahaan. Untuk menghindari hal tersebut, perusahaan yang

mempunyai fluktuasi laba yang tinggi (berisiko tinggi) biasanya cenderung

Page 31: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

12

membayarkan dividen rendah, agar tidak terjadi pemotongan dividen jika laba

perusahaan turun (Hartono, 2003 dalam Rahmawati, 2011, hlm.2).

Tabel 1.2

Perkembangan Dividend Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Jakarta

Islamic Indeks Periode 2013 – 2017

No NAMA PERUSAHAAN Dividend Payout Ratio (DPR)

JUMLAH 2013 2014 2015 2016 2017

1. AALI 58.98 60.36 120.06 110.20 95.53 445.13

2. ASII 45.03 45.59 49.54 44.88 72.69 257.73

3. UNTR 53.25 64.95 77.05 43.47 73.56 312.28

4. AKRA 68.85 62.80 45.74 47.39 67.98 292.76

5. INTP 66.13 94.95 39.48 35.07 379.21 614.84

6. UNVR 99.93 44.67 99.88 44.77 183.17 372.49

7. INDF 49.70 49.72 49.80 87.36 90.85 327.43

8. TLKM 72.38 70.24 61.17 90.73 113.26 407.78

9. PTBA 58.17 37.03 32.25 28.71 27.62 183.78

10 JSMR 39.69 37.79 20.17 29.52 28.48 155.65

11. PGAS 15.15 24.54 59.36 53.95 93.75 246.75

Sumber : http://www.idx.co.id/

Berdasarkan laporan keuangan tersebut menunjukan bahwa perusahaan

yang membagikan dividen yang paling besar yaitu perusahaan PT.Indocement

Tunggal Prakarsa, Tbk sebesar 614.84. Tetapi perusahaan yang setiap tahunnya

mengalami kenaikan yaitu perusahaan PT.Indofood Sukser Makmur, Tbk dan

PT.Perusahaan Gas Negara (persero). Sedangkan perusahaan yang lainnya

mengalami fluktuatif pada setiap tahunnya.

Page 32: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

13

Perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor dalam

pengambilan keputusan mengenai pembagian dividen agar laba yang dibagikan

kepada pemegang saham sesuai dengan proporsi lembar saham yang

dimilikinya. Pembagian dividen membuat para pemegang saham bisa

mendapatkan keuntungan yang menjadi hak mereka dari aktivitas penanaman

saham. Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya dividen adalah kebijakan

dividen yang dibuat oleh manajemen dengan pertimbangan-pertimbangan

tertentu.

Pihak perusahaan cenderung mengambil keputusan untuk

menginvestasikan kembali keuntungan yang diperoleh dengan tujuan agar

perusahaan mengalami pertumbuhan tinggi. Kepentingan ini seringkali tidak

sejalan dengan keinginan pemegang saham. Dalam menanamkan suatu

modalnya, investor menginginkan tingkat pengambilan investasi (return) baik

berupa laba yang dibagikan dalam bentuk dividen yang diberikan perusahaan

sebagaimana yang telah mereka investasikan kepada perusahaan tersebut

maupun pendapatan untuk menambah modal. Adapun 4 faktor yang

mempengaruhi kebijakan dividen, seperti ; Return On Asset, Debt to Equity

Ratio, Price Earning Ratio dan Inflasi.

Faktor Pertama Return On Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas

yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan dan sejauh

mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian

keuntungan sesuai yang diharapkan (Fatahurrazak, Manik, & Afrianti, 2015,

Page 33: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

14

hlm. 2). Besarnya Return On Asset (ROA) yang dimiliki suatu perusahan

diharapkan akan berpengaruh positif dengan dividen.

Hal ini dibuktikan oleh (Marietta dan Sampurno, 2013), (Lioew, Murni,

& Mandagie, 2014), (Fatahurrazak, Manik, & Afrianti, 2015), (Ardiyanti, 2015)

serta (Kusumastuti, 2017). Dalam hasil penelitiannya yang menyatakan bahwa

Retun On Asset memiliki pengaruh yang positif terhadap kebijakan pembayaran

dividen perusahaan. Adanya pengaruh positif pada Return On Asset menjelaskan

bahwa perubahan profitabilitas pada Return On Asset perusahaan akan

mempengaruhi pembagian deviden kepada para pemegang saham. Perusahaan

yang memiliki keuntungan yang besar cenderung akan membagikan dividen

lebih besar kepada pemegang saham. Maka ini menandakan kinerja perusahaan

yang semakin baik.

Namun hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

(Dewi S. C., 2008) dan (Nuringsih, 2005) menyimpulkan bahwa Return On

Asset berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Artinya, apabila

perusahaan memiliki keuntungan yang semakin tinggi maka perusahaan akan

menggunakan keuntungan tersebut untuk kegiatan operasi perusahaan atau

untuk kegiatan investasi sehingga akan mengurangi pembagian dividen.

Sedangkan (Sumiadji, 2010) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

Return On Asset tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Alasannya

Return On Asset tidak selamanya mempengaruhi kebijakan dividen. Artinya,

Perusahaan telah memiliki banyak cadangan laba yang digunakan untuk

kegiatan investasi tanpa harus menggunakan hasil keuntungan perusahaan bagi

Page 34: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

15

pemegang saham yang sebagian besar juga merupakan hasil dari pemegang

saham tanpa bergantung pada besarnya Return On Asset yang diperoleh

perusahaan. Hasil serupa juga disimpulkan dalam penelitian (Gustian &

Bidayati, 2009), (Laim, 2015) dan (Parera , 2016) yang menyatakan bahwa

Return On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.

Faktor Kedua, Debt to Equity Ratio. Menurut Mussalamah and Isa,

(2015, hlm. 190) rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi seluruh kewajibannya, yang dimana dari beberapa bagian modal

sendiri yang digunakan untuk membayar hutang perusahaan.

Hal ini dibuktikan oleh penelitian (Fatahurrazak, Manik, & Afrianti,

2015), (Laim, 2015) dan (Parera , 2016) menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio

berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Jika beban hutang perusahaan

semakin rendah, maka kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen

semakin tinggi. Maka kinerja perusahaan tersebut baik dan pihak investor

tertarik untuk menanammkan modalnya di perusahaan tersebut.

Sedangkan penelitian yang di lakukan (Prihantoro, 2003) menyatakan

bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negative terhadap kebijakan dividen.

Semakin tinggi tingkat Debt to Equity Ratio berarti komposisi hutang

perusahaan juga tinggi maka akan berdampak semakin rendahnya kemampuan

perusahaan dalam membayar dividen.

Penelitian ini didukung oleh (Ismiyati & Hanaf, 2003) dan (Rusli &

Sudiartha, 2017) menyimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh

negatif terhadap kebijakan dividen.

Page 35: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

16

Namum berbeda dengan penelitian yang di lakukan (Gustian & Bidayati,

2009) yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap

kebijakan dividen.

Dikarenakan tinggi rendahnya tingkat Debt to Equity Ratio tidak

mempengaruhi tinggi rendahnya Dividend Payout Ratio (DPR). Maka, kenaikan

Debt to Equity Ratio tidak mempengaruhi tingkat pembayaran Dividend Payout

Ratio (DPR) kepada pemegang saham.

Hal ini disebabkan penggunaan hutang dalam pendanaan perusahaan

akan lebih berdampak didalam manajemen perusahaan. Pemegang saham akan

mengutamakan pendanaan perusahaan melalui hutang. Pemilik perusahaan akan

mengupayakan untuk mendapatkan dividen dari keuntungan yang didapatkan

perusahaan daripada menggunakannya untuk membiayai hutang.

Penelitian ini didukung oleh (Marlina & Danica, 2009), (Sumiadji, 2010),

(Nurjannah, 2013), (Pratama, 2014), (Ardiyanti, 2015) dan (Kusumastuti, 2017)

menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak bepengaruh negative terhadap

kebijakan dividen.

Faktor yang ketiga, Price Earning Ratio. Rasio ini menunjukan

bahwa rasio valuasi harga per saham perusahaan saat ini dibandingkan dengan

laba bersih per sahamnya yang digunakan untuk mengevaluasi investasi

prospektif. Rasio ini juga digunakan untuk membantu investor dalam

pengambilan keputusan apakah akan membeli saham perusahaan tertentu.

Hal ini dibuktikan oleh penelitian (Abdullah & Agaki, 2014) dan (Dewi

I. K., 2011) menyimpulkan bahwa variabel Price Earning Ratio berpengaruh

Page 36: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

17

positif terhadap kebijakan dividen. Apabila tingkat Price Earning Ratio semakin

tinggi berarti kinerja perusahaan menghasilkan keuntungan semakin meningkat.

nilai Profitabilitas perusahaan semakin bagus maka tingkat dividen yang

dibayarkan perusahaan ke pihak investor juga akan meningkat.

Namum berbeda hal dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian

(Fatahurrazak, Manik, & Afrianti, 2015) menyimpulkan bahwa Price Earning

Ratio tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hal ini dikarenakan nilai

profitabilitas yang terkandung didalam price earning ratio tidak seluruhnya

digunakan untuk pembayaran dividen ke pemegang saham tetapi perusahaan

lebih memilih mempergunakan laba bersih dengan menginvestasikan kembali

sebagai laba ditahan (retained earning) untuk pembiayaan kinerja perusahaan

diperiode mendatang dengan harapan agar laba yang diperoleh semakin

meningkat.

Faktor yang terakhir, Inflasi. Inflasi merupakan suatu proses

meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan

dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara

lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang

memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya

ketidaklancaran distribusi barang.

Hal ini dibuktikan oleh penelitian (Rahmawati dan Akram, 2007) dan

(Cristopher, Rufus dan Ezekiel, 2009) inflasi berpengaruh terhadap kebijakan

dividen. Dikarenakan meningkatnya inflasi terus-menerus secara langsung akan

meningkatkan beban bunga perusahaan yang mengakibatkan pembayaran

Page 37: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

18

dividen akan menurun. Dalam hal ini inflasi sangat diperhatikan oleh pemegang

saham untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

Berbeda hal dengan penelitian yang dilakukan oleh Binastuti (2011) dan

(Ardiyanti, 2015) menyatakan bahwa Inflasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan dividen. Inflasi dapat meningkatan pendapatan perusahaan,

di satu sisi juga meningkatkan biaya operasional perusahaan yang dimana

tingkat inflasi tinggi maka pembayaran dividen pun juga tinggi.

Dari fenomena dan teori yang sudah dijelaskan tersebut maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Faktor Faktor

yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen pada Perusahaan Jakarta Islamic

Indeks periode 2013-2017.”

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, yang menjadi permasalahan adalah variabel

apa saja yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar

di Jakarta Islamic Indeks (JII). Berdasarkan latar belakang masalah diatas,

maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Return On

Assets, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Inflasi berpengaruh

secara silmutan maupun parsial Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan

yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) Periode 2013 sampai dengan

2017?”

Page 38: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

19

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :

a. Secara Silmutan Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price

Earning Ratio (PER), dan Inflasi Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend

Payout Ratio) (DPR) pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic

Indeks (JII) Periode 2013-2017?.

b. Secara Parsial Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price

Earning Ratio (PER), dan Inflasi Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend

Payout Ratio) (DPR) pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic

Indeks (JII) Periode 2013-2017?.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka penelitian

dibatasi hanya menggunakan 4 variabel independen/bebas yaitu Return On

Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan

Inflasi sedangkan kebijakan Dividen sebagai variabel dependen/terikat.

Pembatasan terhadap variabel Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio

(DER), Price Earning Ratio (PER), dan Inflasi kaitannya dengan kebijakan

dividen dalam hal ini dikarenakan karena 4 variabel ini merupakan hal yang

penting dalam hal pengambilan kebijakan dividen.

Page 39: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

20

D. Tujuan Penelitian

Penelitan ini dimaksudkan melihat Pengaruh Return On Asset

(ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Inflasi

Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR) pada Perusahaan

yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) Periode 2013-2017. Berdasarkan

pokok permasalahan tersebut, maka tujuan kajian skripsi ini secara umum

sebagai berikut :

a. Untuk menganalisis apakah terdapat Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt

to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Inflasi Terhadap

Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR) pada Perusahaan yang

Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) Periode 2013-2017? jika dianalisa

secara silmutan.

b. Untuk menganalisis apakah terdapat Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt

to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Inflasi Terhadap

Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR) pada Perusahaan yang

Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) Periode 2013-2017? jika dianalisa

secara parsial.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi akademisi dapat menerapkan ilmu ekonomi Islam khususnya

dibidang manajemen keuangan pasar modal syariah yang telah diperoleh

selama perkuliahan. Dan sebagai bahan acuan untuk penelitian-

Page 40: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

21

penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kebijakan Dividen yang

dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutntya.

2. Bagi para investor dan calon investor, penelitian ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan bagi para investor atas informasi keuangan

dalam melakukan pengembalian keputusan untuk berinvestasi di pasar

modal, sehingga dapat memperkecil risiko yang mungkin dapat terjadi

sebagai akibat dalam pembelian saham saham di pasar modal dan dapat

dijadikan sebagai masukan dalam mengambil keputusan untuk membeli

atau menjual saham sehubungan harapannya terhadap Dividen kas yang

dibayarkan.

3. Bagi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) hasil

penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan terhadap kebijakan Dividen agar dapat

memaksimumkan nilai perusahaan.

4. Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam bidang

penelitian dan merupakan wujud dari apalikasi ilmu pengetahuan yang

didapat selama perkuliahan.

Page 41: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar Modal Syariah

Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan

dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

sekuritas, sedangkan tempat dimana terjadinya jual-beli sekuritas disebut dengan

cara bursa efek (Tandelin, 2010, hlm. 26). Sedangkan menurut sunariyah (2011,

hlm. 791) pasar modal merupakan tempat pertemuan dengan permintaan dan

penawaran surat berharga, yang dimana disini tempat para pelaku pasar dari

setiap individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus fund)

melakukan investasi dalam surat berharga yang di tawarkan oleh emiten. Dari

pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasar modal merupakan suatu

tempat bertemunya para pelaku pasar untuk berbagai instrument keuangan atau

sekuritas yang dimana pihak yang memiliki dana dengan pihak yang

membutuhkan dana dengan cara diperjualbelikan dalam berupa surat berharga

di bursa efek pada tempo jangka panjang baik dalam bentuk utang ataupun

modal sendiri.

Di Indonesia penentuan pasar modal sebagian tertuang dalam keputusan

presiden (kepres) no. 52 tahun 1976 tentang pasar modal yang ada di bagian Bab

1 Pasal 1 yang isinya pasar modal adalah bursa efek seperti yang dimaskud

dalam Undang-undang nomer 15 tahun 1952 (Lembaran negara tahun 1952

nomor 67).

Page 42: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

23

Sedangkan definisi Pasar modal syariah adalah pasar modal yang di

jalankan dengan prinsip-prinsip syariah, yang dimana setiap transaksi berupa

surat berharga dipasar modal dilaksanakan sesuai dengan keuntungan syari’at

Islam (Sutedi, 2011, hlm. 29). Menurut pandangan Manan (2010, hlm. 54) pasar

modal syariah merupakan pasar modal yang dijalankan dengan prinsip-prinsip

Islam, untuk di jualbelikan berupa surat berharga di bursa efek yang

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syari’at ajaran Islam. Dari penjelasan

tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasar modal syariah setiap transaksi yang

dijalankan harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah atau Islam dan

keuntungannya menggunakan asas dasar bagi hasil.

Maka secara umum perbedaan mendasar pasar modal konvensional

dengan pasar modal syariah dapat di lihat pada instrument dan mekanisme

transaksinya, yang dimana pasar modal syariah menggunakan prinsip-prinsip

syariah. Kemudian saham syariah yang diperdagangkan harus berasal dari

perusahaan yang bergerak di sektor syariah dan terbebas dari unsur ribawi, serta

transaksi saham yang dilakukan harus menghindari praktek spekulasi. Dapat

dilihat bahwa pasar modal syariah memiliki dasar hukum untuk melakukan suatu

transaksi yaitu;

1. Al-Qur’an

Tercantum dalam surah Al-baqarah ayat 275 yang berbunyi ;

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)

penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka

berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,

padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-

orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus

Page 43: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

24

berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya

dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.

Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-

penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya” (QS. Al- Baqarah: 275).

2. Hadits

Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ketahuilah,

siapa yang memelihara anak yatim, Sedangkan anak yatim itu memiliki harta,

maka hendaklah ia menginvestasikannya (membisniskankannya), janganlah

ia membiarakan harta itu idle, sehingga harga itu terus berkurang lantara

zakat”.

B. Jakarta Islamic Indeks

Jakarta Islamic Indeks (JII) merupakan subset dari Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) yang diluncurkan pada tanggal 3 juli 2000 dan menggunakan

tanggal 1 Januari 1995 sebagai Base date dengan nilai 100. Jakarta Islamic Index

melakukan penyaringan terhadap saham yang listing untuk merespon kebutuhan

informasi yang berkaitan dengan investasi syariah. Langkah ini di ambil dengan

merabaknya atau semakin banyak pengembangan ekonomi islam terutama di

negara Indonesia yang di gunakan berdasarkan prinsip-prinsip syariah (Latifah ,

2009, hlm. 1). Jakarta Islamic Indeks (JII) ini terdiri dari 30 jenis saham yang

dievaluasi setiap 6 bulan sekali dengan ketentuan komponen indeks awal bulan

januari dan bulan juli setiap tahunnya yang di tetapkan oleh Bapepam LK atau

sekarang di kenal dengan OJK yang dimana perusahaan yang kegiatan usahanya

memenuhi ketentuan tentang hukum syariah dan memiliki kinerja bagus

terhadap perusahaannya.

Page 44: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

25

Adapun ada beberapa syarat dalam pemilihan 30 saham yang masuk

kedalam Jakarta Islamic Indeks sebagai berikut :

a. Saham-saham yang di pilih adalah saham-saham syariah yang termasuk

kedalam Daftar Efek Syariah (DES) yang dikeluarkan atau diterbitkan oleh

lembaga Bapepam dan LK. Saham syariah yang bergerak pada usahanya

apabila usaha tersebut bukan termasuk yang di larang Allah SWT atau yang

di haramkan (Rodoni, 2009).

1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan

yang dilarang oleh prinsip-prinsip syariah.

2. Lembaga keuangan ribawi, termasuk bank dan asuransi konvensional.

3. Memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan

minuman yang haram.

4. Memproduksi, mendistribusi dan menyediakan barang atau jasa yang

dapat merusak moral dan dapat membawa kemudharatan.

5. Melakukan investasi pada emiten yang pada transaksinya tingkat hutang

perusahaan kepada suatu lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari

modalnya.

b. Berdasarkan saham-saham syariah tersebut akan dipilih atau diseleksi 60

saham berdasarkan urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir.

c. Diperoleh dari 60 saham yang mempunyai kapitalisasi terbesar tersebut

kemudian dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuiditas perusahaan

tersebut.

Page 45: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

26

Dilihat dari penjelasan tersebut bahwa perusahaan yang ingin masuk

kedalam Jakarta Islamic Indeks (JII) harus melewati beberapa syarat dan

ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Kuangan (OJK) yang

dimana pembentukan Jakarta Islamic Indeks (JII) memiliki tujuan utama yaitu

untuk meningkatkan kepercayaan investor untuk melakukan investasi pada

saham yang berlandaskan syariah dan memberi manfaat bagi pemodal dalam

menjalankan prinsip-prinsip syariah untuk melakukan investasi di bursa efek.

Jakarta Islamic Indeks (JII) menjadi jawaban atas keinginan investor yang

ingin berinvestasi di perusahaan perusahan yang terdaftar di Jakarta Islamic

Indeks periode 2013-2017.

C. Teori Keagenan (Agency Theory)

Wewenang pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh manajer

perusahaan dapat berimplikasi adanya pemisahan tugas antara manajemen

perusahaan (agen) dengan pemegang saham selaku pemilik perusahaan

(prinsipal). Hal ini menimbulkan adanya biaya yang harus dikeluarkan pemilik

perusahaan agar dapat melakukan pengawasan terhadap kebijakan yang hendak

diambil oleh pihak manajemen.

Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa teori keagenan adalah konsep yang

menjelaskan hubungan kontraktual antara prinsipal dan agen, yaitu antara dua

atau lebih individu, maupun kelompok atau organisasi. Prinsipal adalah pihak

yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dan memberikan mandat

kepada pihak lain (agensi).

Page 46: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

27

Jensen dan Meckling (1976) memperlihatkan bahwa pemegang saham

dapat meyakinkan diri mereka bahwa manajemen akan membuat keputusan yang

optimal apabila terdapat insentif yang memadai dan berada dibawah pengawasan

dari pemegang saham.

Menurut Hermina (2015) mengatakan dividen dibagikan perusahaan

sebagai timbal balik investasi yang diberikan oleh pemegang saham kepada

perusahaan. Perusahaan dapat membagikan sebagian laba yang diperoleh kepada

pemegang saham dalam bentuk dividen dan sebagian lagi diinvestasikan untuk

operasi perusahaan yang diakui sebagai saldo laba. Oleh karena adanya

pemisahan tugas antara pembuat keputusan dengan pemegang saham, akan

timbul kemungkinan bahwa manajemen selaku pembuat keputusan akan

cenderung mengeluarkan kebijakan yang condong kepada kepentingan

perusahaan daripada mengutamakan kesejahteraan pemegang saham. Hal ini

menjadi awal permasalahan yang disebut dengan konflik keagenan.

Gambar 2.1

Skema Hubungan Keagenan antara Manajemen Perusahaan

dan Pemegang Saham

Pemegang saham berusaha agar manajemen tidak terlalu banyak

memegang kas karena kas yang banyak mampu mendorong pihak manajemen

untuk menggunakan kas tersebut untuk kepentingan perusahaan seperti

Teori

Keagenan

Agen

(Manajemen

Perusahaan)

Prinsipal

(Pemegang

Saham)

Kebijakan

Dividen

Agency

Problem

Page 47: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

28

melakukan ekspansi, untuk membayar utang atau untuk investasi kembali

daripada untuk membayar dividen dalam jumlah tinggi.

Auditta (2014) menyebutkan bahwa tentunya pemegang saham

menginginkan tingkat pengembalian/return yang tinggi dari apa yang telah

mereka investasikan. Tindakan manajemen yang tidak sesuai dengan

kepentingan pemegang saham ini akan memicu munculnya masalah agensi

(agency problem) yang mengakibatkan timbulnya biaya agensi (agency cost).

Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak untuk

kepentingan mereka sendiri. Investor memiliki kepemilikan di sebuah

perusahaan dengan cara membeli saham. Saham yang ditanamkan investor pada

perusahaan tersebut mengakibatkan investor menginginkan informasi-informasi

mengenai perkembangan perusahaan, pengelolaan dana dan apakah untuk

kesejahteraan pemegang saham.

Teori keagenan merupakan acuan utama dalam penelitian ini karena inti

dari teori keagenan adalah pendesainan sebuah kontrak yang sesuai untuk

menyelaraskan kepentingan agen dan prinsipal karena terjadi konflik

kepentingan.

Kebijakan dividen dapat menjadi salah satu bentuk mekanisme

pengawasan pemegang saham terhadap pihak manajemen sebagai langkah untuk

mengatasi konflik agensi tersebut. Oleh karena itu manajemen harus

melaksanakan tanggung jawabnya dan mengeluarkan kebijakan dividen yang

tepat bagi kedua belah pihak.

Page 48: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

29

D. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan bagian dari keputusan pembelanjaan

perusahaan, khususnya berkaitan dengan pembelanjaan internal perusahaan. Hal

ini karena besar dan kecilnya dividen yang dibagikan akan mempengaruhi besar

kecilnya laba yang di tahan (Sudana, 2011, hlm. 167). Sedangkan menurut

Harmono (2011, hlm. 12) kebijakan dividen suatu presentase laba yang di

bayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai, penjagaan

stabilitas dividen dari waktu ke waktu, dan pembelian saham kembali. Selain itu

kebijakan dividen dipasar negara berkembang berbeda dengan pasar negara

maju akibat perbedaan daerah, kondisi negara dan kemampuan tiap perusahaan

dalam negara tersebut (Rafique, 2012, hlm. 76-92).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen sangat

penting mempengaruhi kesempatan investasi perusahaan, yang dimana dapat

ditentukan dengan melihat jumlah alokasi laba bagian laba bersih yang dapat

dibagikan kepada pemegang saham (dividen) yang digunakan untuk membiayai

investasi perusahaan di negara berkembang maupun negara maju yang akan

bermanfaat di masa akan datang Untuk itu agar kedua kepentingan tersebut

dapat terpenuhi, manajemen perusahaan harus memutuskan kebijakan dividen

dengan hati-hati dan teliti.

Page 49: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

30

E. Kebijakan Pembagian Dividen

Menurut ketentuan Undang Undang No. 40 Tahun 2007 Pasal 71 ayat 3

Tentang Perseroan Terbatas menyatakan bahwa dividen hanya boleh dibagikan

apabila laba Perseroan sedang dalam saldo positif.

Kepala Riset PT. Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo memaparkan

bahwa ada 3 alasan yang membuat emiten tidak membagikan dividen,

diantaranya:

1) Emiten tidak memperoleh laba,

2) Emiten yakin dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi

kepada pemegang saham dari capital gain (kenaikan saham)

dibandingkan dengan memberikan return dalam bentuk dividen.

3) Laba yang diperoleh emiten berasal dari restrukturisasi asetnya

(financial engineering) bukan dari kinerja operasional emiten

tersebut, dalam artian kinerja operasionalnya kurang efektif maka

akan sulit untuk memberikan dividen kepada pemegang saham.

Jika emiten memiliki saldo laba negatif, salah satu cara agar segera

dapat membagikan dividen kepada pemegang saham adalah dengan melakukan

kuasi reorganisasi untuk menghapus saldo laba negatifnya. Hal ini dilakukan

agar perusahaan tersebut bisa bertahan dan melanjutkan usaha secara lebih baik

serta dapat membagikan dividen. Namun, itu juga bergantung dari modal dasar

dan modal ditempatkan emiten tersebut sebelum melakukan kuasi reorganisasi

(Ito Warsito, 2012).

Page 50: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

31

Menurut I Made Sudana (2011, hlm. 171) ada beberapa aspek

kebijakan dividen antara lain:

1. Stabilitas Dividen

Perusahaan yang membayar dividen secara stabil dari waktu ke

waktu kemungkinan di nilai lebih baik daripada perusahaan yang

membayar dividen secara fluktuasi. Hal ini menunjukan bahwa

perusahaan yang membayar dividen secara stabil menggambarkan

kondisi keuangan perusahaan tersebut stabil dan sebaliknya, apabila

perusahaan dengan dividen tidak stabil menggambarkan kondisi

perusahaan yang kurang baik.

2. Target Dividen

Sejumlah perusahaan mengikuti kebijakan pada target hasil

dividen pada jangka panjang, hal ini akan mengakibatkan besarnya

jumlah dividen yang dibayarkan berfluktuatif atau dividennya tidak

stabil. Perusahaan hanya akan meningkatkan kebijakan dividen, apabila

jika pendapatan perusahaan meningkat dan perusahaan merasa mampu

mempertahakan kenaikan pendapatan tersebut dalam jangka panjang.

3. Dividen reguler dan Dividen ekstra

Salah satu cara perusahaan meningkatkan dividen kas yaitu

dengan memberikan dividen ekstra dan dividen reguler. Hal ini dilakukan

jika pendapatan perusahaan meningkat cukup besar, tetapi sifatnya

sementara. Apabila tidak terjadi peningkatan pendapatan perusahaan,

dividen yang dibagikan hanya dividen reguler.

Page 51: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

32

F. Dividen

1. Pengertian Dividen

Dividen adalah hak bagi pemegang saham biasa (common stock)

untuk mendapatkan bagian dari laba perusahaan, ketika perusahaan

memutuskan untuk membagi keuntungan tersebut dalam dividen, semua

pemegang saham biasa mendapatkan hak yang sama (Raissa, 2012, hlm. 3).

Menurut Jones (2009, hlm. 515) dividen adalah jumlah yang dibayar secara

berkala oleh perusahaan untuk pemegang saham sebagai pengembalian

modal yang diinvestasikan. Dividen merupakan pembagian laba bersih

akumulasi. Mereka biasanya dibayar tunai, tetapi juga dapat dibayar dari

aset non kas atau bahkan saham tambahan saham perusahaan sendiri. Semua

dividen apa pun bentuknya mengurangi laba ditahan.

Dividen juga sebagai pembagian laba kepada para pemegang

saham perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang

dimilikinya (Stice & Stice, 2013, hlm. 791). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa dividen bagian dari keuntungan dari setiap perusahaan

yang dibagikan kepada pemegang saham yang dapat berupa dividen tunai

atau dividen saham untuk perusahaan tersebut dalam jangka panjang.

Page 52: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

33

2. Jenis-jenis Dividen

Menurut Rudianto (2012, hlm.290) jenis dividen yang dapat

dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya sebagai berikut:

a. Dividen tunai, yaitu bagian laba usaha yang dibagikan kepada

pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Sebelum dividen dibagikan,

perusahaan harus mempertimbangkan ketersediaan dana untuk

membayar Dividen. Jika perusahaan memilih untuk membagikan

dividen tunai itu berarti pada saat dividen akan dibagikan kepada

pemegang saham perusahaan memiliki uang tunai dalam jumlah yang

cukup.

Contoh Perhitungan dividen: Perusahaan A membagikan dividen

kepada pemegang saham sebesar Rp. 100 per lembar saham (setelah

dipotong pajak dividen sebesar 20%). Jika investor memiliki 50 lot (1

lot = 500 lembar saham), maka keuntungan investor sebesar (Rp. 100 x

50 lot x 500 lembar) Rp. 2.500.000.

b. Dividen skrip atau Dividen utang, yaitu bagian dari laba usaha

perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk janji

tertulis untuk membayar sejumlah uang dimasa datang. Dividen skrip

terjadi karena perusahaan ingin membagikan dividen dalam bentuk uang

tunai, tetapi tidak tersedia kas yang cukup, walupun laba ditahan

menunjukan saldo yang cukup. Karena itu, pihak manajemen

perusahaan menjanjikan untuk membayar sejumlah uang di masa

mendatang kepada para pemegang saham.

Page 53: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

34

c. Dividen saham, yaitu bagian dari laba usaha yang ingin dibagikan

kepada pemegang saham dalam bentuk saham baru perusahaan itu

sendiri. Dividen saham dibagikan karena perusahaan ingin

mengkapitalisasi sebagian laba usaha yang diperolehnya secara

permanen.

3. Langkah Langkah Pembayaran Dividen

Menurut Tatang Ary Gumanti (2013, hlm. 19) proses pembayaran

Dividen antara lain :

a. Tanggal Pengumuman Dividen (Dividend Declaration Date)

Tanggal pertama kali dewan direksi mengumumkan

pembayaran dividen di sebut sebagai Tanggal Deklarasi dividen

(Dividends Declaration Date) yang merupakan tanggal dimana dewan

direksi atau hasil dari RUPS mendeklarasikan jumlah dividen tunai

yang akan di bayarkan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.

Tanggal ini penting untuk di cermati karena pengumuman yang di

lakukan apakah menaikan atau menurunkan bahkan tetap menjaga

tingkat dividen menyiratkan atau mengandung kekuatan informasi

tertentu yang dapat sebagai dasar oleh investor dalam menilai prospek

peusahaan ke depan. Maka perusahaan sangat berdampak ke besaran

dividen yang dimana sangat antisipasi terhadap pasar yang

menggambarkan dalam bentuk reaksi terhadap setiap perusahaan di

harga saham.

Page 54: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

35

b. Tanggal Eksternal Dividen (External Dividen Date)

Tanggal ini penting untuk dicermati karena investor harus

membeli saham dalam rangka untuk menerima dividen. Artinya, investor

harus tahu kapan dia seharusnya membeli saham supaya dapat menerima

pembayaran dividen sesuai dengan kekuatan yang berlaku. Oleh karena

itu, investor tidak akan menerima dividen setelah tanggal eksternal

dividen yang dimana harga saham pada suatu perusahaan biasanya akan

menurun atau jatuh pada tanggal tersebut sebagai cerminan kerugian.

c. Tanggal Pemegang Saham Tercatat (Date Of Record)

Pada tanggal penutupan setelah beberapa hari tanggal eksternal

dividen, perusahaan menutup transfer buku saham dan membuat daftar

pemegang saham sampai tanggal tertentu yang ditetapkan yang dikenal

dengan sebutan tanggal pencatatan pemilik. Para pemegang saham yang

tercatat pada tanggal tersebut. Invetor berhak menerima pembayaran

dividen tunai. Pada tanngal pencatatan tersebut, secara ekonomi

seharusnya tidak ada efek sama sakali pada harga saham di pasar modal.

d. Tanggal pemisahan dividen (Ex-dividend date)

Tanggal dimana dividen dipisahkan dari saham atau pada saat

dimana hak atas dividen periode berjalan dilepaskan dari sahamnya. Pada

tanggal ini atau sesudahnya pembeli tidak berhak untuk memperoleh

dividen yang akan dibagikan. Namun, apabila ada pemegang saham yang

menjual sahamnya ketika masa ex-dividend date atau setelahnya,

Page 55: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

36

pemegang saham tersebut masih dapat terdaftar dan berhak menerima

pembayaran dividen.

Pada tanggal ini transaksi penjualan saham perusahaan di bursa

efek terkadang diberhentikan untuk sementara waktu, atau biasanya

selama 1-2 hari agar perusahaan memiliki waktu untuk memperbaharui

catatan buku besar akun “Pemegang Saham” perusahaannya. Umumnya,

pemisahan dividen ini dilakukan 4 hari sebelum perusahaan melakukan

tanggal pencatatan. Hak pemilik saham untuk mendapatkan dividen akan

melekat pada saham yang dimillikinya 4 hari sebelum tanggal pencatatan

saham.

e. Tanggal Pembayaran Dividen (Dividend Payment Date)

Tanggal pembayaran dividen ini menunjukan dimana manajemen

melakukan pembayaran kepada pemegang saham, baik melalui kiriman

cek atau melalui mekanisme transfer dari bank. Dalam study kasus,

bahwa tanggal pembayaran tersebut sebagai tanggal penting, tetapi

sebenarnya tidak ada dampak ekonomis terhadap harga saham di pasar

modal pada tanggal tersebut.

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

a. Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) adalah salah satu bentuk rasio

profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dengan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya

modal di keluarkan dari analilis (Novitasari, Hanum, & Sinarasri, 2013,

Page 56: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

37

hlm. 11). Menurut Deitiana (2009, hlm. 59) Return On Asset (ROA)

merupakan rasio perbandingan net income dengan total asset. Rasio ini

mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang di

tanamkan dalam asset untuk kegiatan operasi perusahaan. Sedangkan

Return On Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang di gunakan

untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan

keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang di milikinya (Yudiartini

& Dharmadiaksa, 2016, hlm. 1186).

Maka dapat di simpulkan Return On Asset (ROA) ini sangat

bermanfaat bagi perusahaan untuk mengukur seberapa efisien suatu

perusahaan dalam mengelola assetnya untuk menghasilkan keuntungan

atau laba perusahaan selama suatu periode. Variabel Return On Asset

(ROA) di pergunakan sebagai variable independen untuk mengetahui

pengaruh Return On Asset (ROA) pada perusahaan dalam menetapkan

kebijakan dividen.

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang mencerminkan

kemampuan perusahaan oleh beberapa bagian modal sendiri yang di

gunakan untuk membayar hutang (Kuniawan, 2016, hlm. 3). Sedangkan

menurut Kamir (2010, hlm. 156) menyatakan bahwa Debt to Equity

Ratio (DER) merupakan rasio yang di gunakan untuk menilai hutang

dan ekuitas dengan cara membandingkan antara seluruh hutang lancar

dengan seluruh hutang ekuitas. Dari penjelesan tersebut, definisi Debt

Page 57: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

38

to Equity Ratio (DER) di pergunakan untuk mengukur tingkat

penggunaan hutang terhadap ekuitas perusahaan yang menunjukan

presentase penyediaan dana oleh investor terhadap perusahaan.

c. Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) adalah laba atau keuntungan pada

tahun berjalan yang menjelaskan dimana suatu laba atau keuntungan

dapat dihasilkan sesuai operasi perusahaan tanpa melihat beban bunga

dan pajak (Yakub, Suharsil, & Halim, 2014, hlm. 41). Sedangkan

menurut Sudana (2009, hlm. 27) Price Earning Ratio (PER) adalah rasio

keuangan yang mengukur yang dimana pihak investor dapat menilai dan

melihat bagaimana prospek pertumbuhan perusahaan di masa yang akan

datang, dan tercemin pada dividen yang bersedia dibayarkan oleh pihak

investor bertujuan pada setiap laba yang akan di didapatkan oleh

perusahaan. Maka dari itu, Price Earning Ratio (PER) dapat digunakan

oleh pihak investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba atau keuntungan dimasa yang akan datang. Pihak

investor menginginkan melakukan analisis saham pada dividen saham

yang dapat di invesatisikan berupa saham yang berguna bagi para

investor dalam memilih suatu perusahaan.

d. Inflasi

Menurut Nopirin (2009:25) mendefinisikan inflasi sebagai proses

kenaikan harga-harga umum barang secara terus-menurus. Sedangkan

inflasi merupakan kecenderungan naiknya harga dan jasa yang

Page 58: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

39

berlangsung secara terus menurus (Badan Pusat Stasistik, 2017). Hal ini

menunjukan bahwa inflasi sebagai kenaikan harga barang. Jika inflasi

meningkat, maka harga barang dan jasa di dalam negeri mengalami

kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut

menyebabkan turunnya nilai mata uang. Dengan demikian, inflasi

dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai

barang dan jasa secara umum dan dapat mempengaruhi distribusi

pendapatan alokasi faktor-faktor produksi nasional.

H. Keterkaitan Variabel

Adapun keterkaitan antar variabel dependen dan independen dalam

penelitian ini adalah:

1. Hubungan Return On Asset Terhadap Kebijakan Dividen

Return On Asset (ROA) adalah salah satu dari rasio profitabilitas

untuk mengukur kemampuan perusahaan yang menghasilkan laba

dengan menggunakan total aktiva yang ada (Lioew, Murni, &

Mandagie, 2014, hlm. 1414). Return On Asset (ROA) memiliki

pengaruh terhadap kebijakan dividen kebijakn dividen. Artinya

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan laba tersebut

akan dibagikan kepada pemegang saham. Jika laba yang dihasilkan

perusahaan kecil maka dividen yang akan di terima pemegang saham

kecil juga. dan sebaliknya, jika laba yang dihasilkan perusahaan besar

maka pemegang saham akan memperoleh dividen yang besar.

Page 59: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

40

Hasil penelitian ini didukung oleh Hal ini dibuktikan oleh

(Marietta dan Sampurno, 2013), (Lioew, Murni, & Mandagie, 2014),

(Fatahurrazak, Manik, & Afrianti, 2015), serta (Kusumastuti, 2017)

yang menyatakan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh

signifikan positif terhadap kebijakan dividen. Dikarenakan apabila

semakin tinggi nilai Return On Asset pada perusahaan, maka semakin

tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar dividen dan para

pihak investor tertarik sangat tertarik menanamkan modalnya di

perusahaan tersebut. Perusahaan yang membayar dividen akan

mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memliki profitabilitas

yang tinggi (Suhadak & Ari, 2011, hlm. 100).

Di sisi lain penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian

(Gustian & Bidayati, 2009), (Sumiadji, 2010), (Laim, 2015), dan

(Parera , 2016) yang menyatakan bahwa Return On Asset (ROA) tidak

berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen

2. Hubungan Debt to Equity Ratio Terhadap Kebijakan

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio hutang terhadap

modal sendiri. Rasio ini mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai

oleh hutang di bandingkan dengan modal sendiri, yang dimana

semakin rendah rasio ini menunjukan kinerja perusahaan itu baik.

Oleh karena itu, perusahaan membayar hutang lebih di

prioritaskan daripada pembagian dividen (Marlina & Danica, 2009,

hlm. 1). Sedangkan menurut Muhammad dan Jamil (2015, hlm. 4)

Page 60: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

41

menyatakan bahwa peningkatan hutang pada gilirannya akan

mempengaruhi besar kecilnya suatu keuntungan dari laba bersih yang

tersedia untuk pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima.

Menurut hasil penelitian di dukung (Fatahurrazak, Manik,

& Afrianti, 2015), (Laim, 2015) dan (Parera , 2016) menyatakan

bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan positif

terhadap kebijakan dividen. Dikarenakan jika beban hutang

perusahaan semakin rendah, maka kemampuan perusahaan untuk

membagikan atau membayarkan dividen semakin tinggi. Maka kinerja

perusahaan tersebut baik dan pihak investor tertarik untuk

menanammkan modalnya di perusahaan tersebut.

Sedangkan penilitian ini tidak di dukung (Gustian &

Bidayati, 2009), (Marlina & Danica, 2009), (Sumiadji, 2010),

(Nurjannah, 2013), (Pratama, 2014), (Ardiyanti, 2015) dan

(Kusumastuti, 2017) menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)

tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Page 61: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

42

3. Hubungan Price Earning Ratio Terhadap Kebijakan Dividen

Price Earning Ratio (PER) merupakan indikator bagi investor

untuk mengetahui potensi pertumbuhan perusahaan masa depan. Price

Earning Ratio (PER) lebih banyak digunakan dalam menilai saham.

Karena Price Earning Ratio (PER) menggambarkan indikator

kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, disamping itu untuk

melihat perkembangan harga saham dan pendapatan perusahaan

(Sulistyowati, 2012, hlm. 249). Rasio ini menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi Price

Earning Ratio (PER) berarti kinerja perusahaan menghasilkan laba

semakin bagus.

Menurut (Abdullah & Agaki, 2014, hlm. 18) Price Earning Ratio

(PER) mengandung informasi mengenai laba bersih yang diperoleh

perusahaan. Secara teoritis, laba bersih digunakan untuk memprediksi

nilai dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan. Peningkatan

jumlah dividen yang dibayarkan menandakan bahwa laba bersih

perusahaan juga mengalami peningkatan. Adanya kenaikan dividen

merupakan sinyal bagi investor bahwa perusahaan memiliki prospek

yang bagus dimasa mendatang. Sehingga Price Earning Ratio (PER)

dapat digunakan pihak manajemen perusahaan maupun investor untuk

memprediksi jumlah dividen yang akan dibayarkan.

Hal ini dibuktikan oleh penelitian (Abdullah & Agaki, 2014) dan

(Dewi I. K., 2011) menyimpulkan bahwa variabel Price Earning Ratio

Page 62: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

43

berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Dikarenakan bahwa

tingkat nilai Price Earning Ratio semakin tinggi berarti kinerja

perusahaan menghasilkan keuntungan semakin meningkat maka nilai

profitabilitas perusahaan semakin bagus dan tingkat dividen yang

dibayarkan perusahaan ke pihak investor juga akan meningkat.

Namum berbeda hal dengan penelitian yang dilakukan oleh

penelitian (Fatahurrazak, Manik, & Afrianti, 2015) menyimpulkan

bahwa Price Earning Ratio tidak berpengaruh terhadap kebijakan

dividen

4. Hubungan Inflasi terhadap Kebijakan Dividen

Meningkatnya inflasi terus-menerus secara langsung akan

meningkatkan beban bunga. Artinya, perusahaan yang memiliki

hutang yang tinggi akan membawa dampak positif terhadap kenaikan

tingkat bunga. Tingginya tingkat inflasi dipicu oleh adanya ekspektasi

dari masyarakat bahwa rupiah akan semakin terdepresiasi dimasa yang

akan datang dan akibatnya tingkat harga akan terus naik.

Oleh karena itu secara langsung inflasi berpengaruh terhadap

dividen. Dalam hal ini, Meningkatnya inflasi secara relatif membawa

signal negatif bagi perusahaan yang dimana para investor akan

mencabut danaya yang akan menyebabkan perusahaan kekurangan

dana dan pendapatan dividen akan mengalami penurunan. Semakin

rendah inflasi belum tentu semakin tinggi kemampuan perusahaan

untuk membayar seluruh kewajibannya. Menurut Sukirno (2008,

Page 63: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

44

hlm.14) Inflasi dapat meningkatan pendapatan perusahaan, di satu sisi

juga meningkatkan biaya operasional. Jika peningkatan biaya produksi

lebih tinggi dari peningkatan inflasi secara relatif merupakan sinyal

negatif bagi pemodal di pasar modal.

Hal ini dibuktikan oleh penelitian (Rahmawati dan Akram,

2007) dan (Cristopher, Rufus dan Ezekiel, 2009) inflasi berpengaruh

terhadap kebijakan dividen. Dikarenakan meningkatnya inflasi terus-

menerus secara langsung akan meningkatkan beban bunga perusahaan

yang mengakibatkan pembayaran dividen akan menurun. Dalam hal

ini inflasi sangat diperhatikan oleh pemegang saham untuk

menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

Berbeda hal dengan penelitian yang dilakukan oleh

Binastuti (2011) dan (Ardiyanti, 2015) menyatakan bahwa Inflasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.

Page 64: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

45

I. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

No Penelitian

Tahunan

Judul Penelitian Variabel

Penelitian

Hasil Penelitian

1 (Ismiyati &

Hanaf, 2003)

Kepemilikan Manajeria,

Kepemilikan Institusional,

Risiko, Kebijakan Hutang,

terhadap Kebijakan

Deviden Analisis

Persamaan Stimulan.

Kepemilikan

Manajeria,

Kepemilikan

Institusional,

Risiko,

Kebijakan

Hutang, dan

Dividend

Payout Ratio.

Secara silmutan

semua variabel

berpengaruh

terhadap kebijakan

dividen.

Secara parsial

Kepemilikan

Manajeria, dan

Kepemilikan

Institusional

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

dividen.

Sedangkan Risiko,

dam Kebijakan

Hutang

berpengaruh

Page 65: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

46

negative terhadap

kebijakan dividen.

2. Gustian &

Bidayati, 2009

Analisis Pengaruh Cash

Position, Debt to Equity

Ratio, dan Return On

Assets terhadap Dividend

Payout Ratio pada

Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di BEI.

Cash

Position, Debt

to Equity

Ratio, Return

On Assets dan

Dividend

Payout Ratio.

Secara silmutan

semua variabel

berpengaruh

terhadap Dividend

Payout Ratio.

Secara parsial

Cash Position

berpengaruh positif

terhadap Dividend

Payout Ratio.

Sedangkan Debt to

Equity Ratio,

Return On Assets

tidak berpengaruh

terhadap Dividend

Payout Ratio.

3 (Sumiadji,

2010)

Analisis Variabel

Keuangan yang

mempengaruhi Kebijakan

Return On

Asset, Current

Ratio, Debt to

Secara silmutan

semua variabel

berpengaruh

Page 66: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

47

Dividen pada Perusahaan

Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2004-

2008.

Equity Ratio,

Earning Per

Share, Tato

dan Dividend

Payout Ratio.

terhadap kebijakan

dividen.

Secara parsial

Current Ratio,

Earning Per Share

dan Tato

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

dividen.

Sedangkan Return

On Asset dan Debt

to Equity Ratio

tidak berpengaruh

terhadap kebijakan

dividen.

4 (Dewi I. K.,

2011)

Pengaruh PER dan PBV

terhadap Kebijakan

Deviden pada Perusahaan

Perbankan yang listing di

Bursa Efek Indonesia

periode 2007-2011.

PER, PBV

dan Dividend

Payout Ratio.

Secara silmutan

semua variabel

berpengaruh

terhadap kebijakan

dividen.

Secara parsial

PER dan PBV

berpengaruh positif

Page 67: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

48

terhadap kebijakan

dividen.

5 (Nurjannah,

2013)

Analisis Pengaruh Cash

Position, Debt to Equity

Ratio, dan Return on

Equity Ratio Terhadap

Dividend Payout Ratio

Pada Perusahaan

Manufaktur Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2009-

2011.

Cash

Position, Debt

to Equity

Ratio, Return

on Equity

Ratio dan

Dividend

Payout Ratio.

Secara silmutan

semua variabel

berpengaruh

terhadap Dividend

Payout Ratio.

Secara parsial

Cash Position

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

dividen.

Sedangkan Debt to

Equity Ratio,

Return on Equity

Ratio tidak

berpengaruh

terhadap Dividend

Payout Ratio.

6 (Lioew, Murni,

& Mandagie,

2014)

ROA, ROE, NPM

Pengaruhnya Terhadap

Dividend Payout Ratio

Pada Perusahaan

ROA, ROE,

NPM dan

Dividend

Payout Ratio.

Secara silmutan

semua variabel

berpengaruh

Page 68: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

49

Perbankan Dan Financial

Institusi Yang Terdaftar Di

BEI Periode 2010-2012.

terhadap Dividend

Payout Ratio.

Secara Parsial

ROA berpengaruh

Positif terhadap

Dividend Payout

Ratio.

Sedangkan ROE

dan NPM tidak

berpengaruh

terhadap Dividend

Payout Ratio.

7 (Fatahurrazak,

Manik, &

Afrianti, 2015),

Pengaruh Return On Asset,

Current Ratio, Price

Earning Ratio dan Debt To

Equity Ratio Terhadap

Kebijakan Dividen Pada

Perusahaan Manufaktur

Sektor Aneka Industri Dan

Barang Konsumsi Yang

Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Periode

2012-2014.

Return On

Asset, Current

Ratio, Price

Earning

Ratio, Debt

To Equity

Ratio dan

Dividend

Payout Ratio.

Secara silmutan

semua variabel

berpengaruh

terhadap kebijakan

dividen.

Secara parsial

Return On Asset,

Current Ratio, Debt

To Equity Ratio

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

Page 69: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

50

dividen. Sedangkan

Price Earning

Ratio tidak

berpengaruh

terhadap kebijakan

dividen.

8 (Ardiyanti,

2015)

Pengaruh Faktor-Faktor

Fundamental dan Teknikal

terhadap Dividend Payout

Ratio Terhadap Dividend

Payout Ratio pada

perusahaan

Cash Ratio,

Debt to Equity

Ratio, Return

On Assets,

Earning Per

Share, Inflasi,

Suku Bunga

dan Dividend

Payout Ratio.

Secara Silmutan

memiliki pengaruh

positif terhadap

Dividend Payout

Ratio (DPR).

Secara Parsial

Cash Ratio, Return

On Asset dan

Earning Per Share

dan Suku Bunga

berpengaruh positif

terhadap Dividend

Payout Ratio.

Sedangkan Debt to

Equity Ratio dan

Inflasi tidak

berpengaruh

Page 70: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

51

terhadap Dividend

Payout Ratio.

9 (Parera , 2016) Pengaruh Net Profit

Margin (NPM), Return On

Asset (ROA), Debt to

Equity Ratio (DER)

terhadap Dividend Payout

Ratio (DPR) Pada

Perusahaan Yang Tercatat

Dalam Indeks LQ 45 Di

Bursa Efek Indonesia

(BEI) Periode 2009 - 2013

Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2004-

2008

Net Profit

Margin

(NPM),

Return On

Asset (ROA),

Debt to Equity

Ratio (DER)

terhadap

Dividend

Payout Ratio

(DPR)

Secara silmutan

semua variabel

berpengaruh

terhadap Dividend

Payout Ratio.

Secara parsial

Current Ratio,

Earning Per Share

dan Tato

berpengaruh positif

terhadap Dividend

Payout Ratio.

Sedangkan Return

On Asset dan Debt

to Equity Ratio

tidak berpengaruh

terhadap Dividend

Payout Ratio.

10 (Kusumastuti,

2017)

Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi

Dividend Payout Ratio

ROA, DER,

CP Growth

Secara silmutan

semua variabel

berpengaruh

Page 71: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

52

pada Perusahaan Sektor

Manafaktur di BEI

dan Dividend

Payout Ratio

terhadap Dividend

Payout Ratio.

Secara parsial

ROA dan CP

berpengaruh positif

terhadap Dividend

Payout Ratio.

Sedangkan DER

dan Growth tidak

berpengaruh

terhadap Dividend

Payout Ratio

J. Kerangka Berpikir

Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu yang telah

dijelaskan diatas, maka kerangka pemikiran penulis secara teoritis dalam

penelitian ini terdapat pada gambar 2.2 sebagai berikut ;

Page 72: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

53

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

Kebijakan Dividen • Return On Asset (ROA)

• Debt to Equity Ratio (DER)

• Price Earning Ratio (PER)

• Inflasi

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi

Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Jakarta Islamic

Indeks Periode 2013-2017

Autokorelasi Heteroskedastisitas Multikolinearitas Normalitas

Uji Signifikasi

Adjusted Rt

Angka Adjusted R-Square

(R2) adalah 0.562508

Uji t

• Ada pengaruh positif yang signifikan antara Return

On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER)

terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) Pada

Perusahaan Jakarta Islamic Indeks Periode 2013-2017

• Tidak Ada Pengaruh yang signifikan antara Debt to

Equity Ratio (DER) dan Price Earning Ratio (PER)

terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) Pada

Perusahaan Jakarta Islamic Indeks Periode 2013-2017

Uji F

Secara Silmutan Return On Asset (ROA),

Debt to Equity Ratio (DER) Price Earning

Ratio (PER), dan Inflasi terhadap

Kebijakan Dividen (Dividend Payout

Ratio) (DPR) pada Perusahaan Jakarta

Islamic Indeks Periode 2013-2017.

Uji Chow

Fixed Effect

Uji Hausman

Fixed Effect

Pemilihan Model Regresi Panel

Uji Asumsi Klasik

Page 73: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

54

K. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan kajian empiris yang telah

dilakukan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah:

1. Secara Silmutan Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) Price

Earning Ratio (PER), dan Inflasi terhadap Kebijakan Dividen

(Dividend Payout Ratio) (DPR) pada Perusahaan Jakarta Islamic Indeks

Periode 2013-2017?.

2. Secara Parsial Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) Price

Earning Ratio (PER), dan Inflasi Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)

(DPR) pada Perusahaan Jakarta Islamic Indeks Periode 2013-2017?.

Page 74: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Peneltian

Objek dalam penelitian ini adalah saham-saham yang tergabung dalam

kelompok Jakarta Islamic Indeks (JII) pada periode 2013-2017. Penelitian ini

menggunakan analisis jenis data yang diperlukan dan dikumpulkan dalam

sebuah data. Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif

merupakan jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang

berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau

berbentuk angka (Sugiono, 2010, hlm. 15). Dalam hal ini data kuantitatif yang

diperlukan meliputi laporan keuangan perusahaan emiten yang tergabung dalam

Jakarta Islamic Indeks (JII) Periode 2013-2017.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder, yaitu data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung

melainkan melalui media perantara (diperoleh dan dikumpulkan dari pihak lain).

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia

(IDX) atau http://www.idx.co.id .

Untuk jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang meliputi 2 variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini. Kedua

variabel tersebut adalah variabel bebas (variabel independen) dan variabel

(dependen). Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini menggunakan

variabel penelitian sebagai berikut:

Page 75: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

56

B. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan data

dokumentasi atas data sekunder. Metode dokumentasi adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya. Data-data yang

berkaitan dengan variabel penelitian, dalam hal ini yaitu :

1. Data Laporan Keuangan suatu perusahaan pada periode 2013 sampai

dengan 2017 yang bersumber pada http://www.idx.co.id/. Data yang

dipergunakan yaitu variable Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio

(DER), Price Earning Ratio (PER), dan Inflasi

2. Data Dividend Payout Ratio (DPR) suatu perusahaan pada periode 2013-

2017 yang bersumber http://www.idx.co.id/.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan kumpulan elemen yang menjadi

pengamatan dalam satu atau seluruh kumpulan elemen penelitian yang dapat

digunakan dalam membuat beberapa kesimpulan. Populasi dari penelitian adalah

perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Penelitian ini

menggunakan data dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Indeks (JII) dari tahun 2013 sampai dengan 2017.

D. Teknik Pengolahan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini akan diolah dengan

menggunakan Microsoft Excel dan Eviews 9.

Page 76: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

57

E. Metode Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan yang telah ditetapkan, maka dalam

menganalisis permasalahan (data) penulis akan menggunakan metode regresi

Data Panel. Data panel (pool) yang merupakan gabungan antara data runtun

waktu (time series) dengan data silang (cross section). Data panel memiliki

gabungan karakteristik yaitu data yang terdiri atas beberapa obyek dan meliputi

beberapa waktu (Winarno, 2011). Umumnya pendugaan parameter dalam

analisis regresi dengan data cross section dilakukan menggunakan pendugaan

metode kuadrat kecil atau disebut Ordinary Least Square (OLS).

Uji regresi data panel ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara

variabel independen yang terdiri dari Return On Asset (ROA), Debt to Equity

Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Inflasi terhadap variabel

dependen Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR) yang terdaftar di

Jakarta Islamic Indeks (JII) periode 2013 sampai dengan 2017.

Model regresi data panel dalam penelitian ini adalah:

Yti = α + b1X1ti + b2X2ti + b3X3ti + b4X4ti + b5X5ti + e

Keterangan :

Y = Variabel dependen Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR)

perusahaan di Jakarta Islamic Indeks)

α = Konstanta

X1 = Variabel Independen 1 (Return On Asset)

Page 77: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

58

X2 = Variabel Independen 2 (Debt to Equity Ratio)

X3 = Variabel Independen 3 (Price Earning Share)

X4 = Variabel Independen 4 (Inflasi)

e = error term

t = waktu

i = perusahaan

1. Penentuan Model Estimasi

Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan 55 data

panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan model

common effect, fixed effect dan random effect. Berikut adalah penjelasan

mengenai ketiga model tersebut menurut Agus Tri Basuki dan Imamudin

Yuliadi (2014, hlm.165-170) sebagai berikut :

a. Common Effect Model (CEM)

Pendekatan dengan model common effect merupakan

pendekatan yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel. Hal

ini dikarenakan model common effect tidak memperhatikan dimensi

individu maupun waktu karena pendekatan ini mengasumsikan bahwa

perilaku data antar individu dan kurun waktu sama. Model ini hanya

mengkombinasi data times series dan cross section dalam bentuk pool.

Pendekatan dengan model common effect memiliki kelemahan

yaitu ketidaksesuaian model dengan keadaan yang sesungguhnya karena

Page 78: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

59

adanya asumsi bahwa perilaku antar individu dan kurun waktu sama

padahal pada kenyataannya kondisi setiap objek akan saling berbeda

pada suatu waktu dengan waktu lainnya.

Secara umum, bentuk model linear yang dapat digunakan

untuk memodelkan data panel adalah :

Yit = Xitβit + eit

Dimana:

Yit adalah observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode

waktu ke-t (yakni variabel dependen yang merupakan suatu

data panel)

Xit adalah variabel independen dari unit ke-i dan diamati

pada periode waktu ke-t disini diasumsikan Xit memuat variabel

konstanta.

b. Fixed Effect Model (FEM)

Pendekatan model fixed effect mengasumsikan bahwa terdapat

efek yang berbeda antar individu. Perbedaaan itu dapat diakomodasi

melalui perbedaan pada intersepnya dan perbedaan antara objek

meskipun menggunakan koefisien regresor yang sama. Model fixed effect

disini maksudnya adalah bahwa satu objek memiliki konstan yang tetap

besarnya untuk berbagai periode waktu, demikian pula dengan koefisien

regresornya.

Page 79: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

60

Pendekatan dengan variabel dummy ini dikenal dengan

sebutan least square dummy variabels (LSDV). Persamaan Fixed effect

Model dapat ditulis sebagai berikut :

Yit = Xitβ + Ci + εit

Dimana:

Ci = variabel dummy

c. Random Effect Model (REM)

Pendekatan model random effect ini adalah efek spesifik dari

masing-masing individu diperlakukan sebagai dari komponen error yang

bersifat acak dan tidak berkorelasi dengan variabel penjelas yang

teramati. Model ini dikenal juga dengan sebutan model generalized least

square (GLS). Model random effect menggunakan residual yang diduga

memiliki hubungan antar waktu dan antar objek. Untuk menganalisis

data panel menggunakan model ini ada satu syarat yang harus dipenuhi

yaitu objek data silang lebih besar dari banyaknya koefisien. Sebagai

estimastornya, berikut bentuk persamaannya adalah:

Yit = Xitβ + Vit

Dimana Vit = Ci + Di + εit

Ci diasumsikan bersifat independent and identically

distributed (iid) normal dengan mean 0 dan variansi Ϭ2c

(komponen cross section)

Di diasusikan bersifat iid normal dengan mean 0 dan variansi

Page 80: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

61

Ϭ2d (komponen time series error). Εit diasumsikan bersifat iid dengan

mean 0 dan variansi Ϭ2e

2. Tahapan Analisa Data

Sebelum melakukan estimasi dengan data panel diperlukan

pemilihan dari ketiga model yang yang sudah disebutkan sebelumnya yaitu

common effect, fixed effect dan random effect. Untuk memilih model terbaik

untuk mengestimasi data panel ada beberapa uji yang dapat dilakukan.

a. Chow Test atau Likelyhood Test

Uji ini digunakan untuk pemilihan antara model fixed effect

dan common effect. Chow test merupakan uji dengan melihat hasil F

statistik untuk memilih model yang lebih baik antara model common

effect atau fixed effect. Apabila nilai probabilitas signifikansi F statistik

lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0,05 maka H0 diterima, namun

jika nilai probabilitas signifkansi F statistik lebih besar dari tingkat

signifikansi α = 0,05 maka H0 ditolak. H0 menyatakan bahwa model

common effect yang lebih baik digunakan dalam mengestimasi data

panel dan Ha menyatakan bahwa model fixed effect yang lebih baik.

b. Hausman Test

Hausman test atau uji hausman adalah pengujian statistik

untuk memilih apakah model fixed effect atau random effect yangpaling

tepat digunakan. Setelah selesai melakukan uji Chow dan didapatkan

model yang tepat adalah fixed effect, maka selanjutnya kita akan menguji

model manakah antara model fixed effect atau random effect yang paling

Page 81: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

62

tepat, pengujian ini disebut sebagai uji Hausman. Uji Hausman dalam

menentukan model terbaik menggunakan statistik chi square dengan

degree of freedom adalah sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel

independen.

Apabila nilai statistik chi square lebih besar dibandingkan

tingkat signifikansi α = 0,05 maka H0 ditolak yang artinya model yang

lebih baik adalah model random effect. Apabila nilai statitik chi square

lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0,05 maka H0 diterima yang

mengartikan bahwa model yang lebih baik adalah model fixed effect

(Widarjono, 2013). Jika model common effect atau fixed effect yang

digunakan, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan uji asumsi klasik.

Namun apabila model yang digunakan jatuh pada random effect, maka

tidak perlu dilakukan uji asumsi klasik. Hal ini disebabkan oleh variabel

gangguan dalam model random effect tidak berkorelasi dari perusahaan

berbeda maupun perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda,

varian variabel gangguan homokedastisitas serta nilai harapan variabel

gangguan nol.

3. Uji Asumsi Klasik

Dengan pemakaian metode Ordinary Least Squared (OLS),

untuk menghasilkan nilai parameter model penduga yang lebih tepat,

maka diperlukan pendekteksian apakah model tersebut menyimpang

dari asumsi klasik atau tidak, deteksi tersebut. Berikut adalah

Page 82: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

63

penjelasan mengenai asumsi klasik tersebut menurut Agus Tri Basuki

dan Imamudin Yuliadi (2014, hlm. 122-127) sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel

bebas, variabel tidak bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah

dengan menggunakan metode jarque-bera (JB). Apabila nilai JB lebih

kecil dari 2 maka data berdistribusi normal atau jika probabilitas lebih

besar dari 5% maka data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas merupakan adanya hubungan linear yang

sempurna atau pasti antara beberapa atau semua variabel yang

menjelaskan model regresi. Jika koefisien korelasi antara masing-

masing variabel bebas lebih besar dari 0.8 berarti terjadi

multikolinearitas dalam model regresi sedangkan apabila koefesien

korelasi antara masing-masing variabel lebih kecil dari 0.8 berarti

tidak terjadi multikolineritas yang menunjukan bebas dari asumsi

klasik.

c. Uji Heteroskedastisitas

Suatu model regresi dikatakan terkena heterokedastisitas

apabila terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dan satu

Page 83: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

64

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut

homokedastisitas. Jika varians berbeda disebut heterokedastisitas.

Dalam penelitian ini menggunakan metode uji white untuk

medeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dalam model regresi. Jika

nilai probabilitas Obs*r-squared atau hitung lebih besar dari nilai

alpha 0.05. maka dapat disimpulkan tidak ada heterokedastisitas

sedangkan apabila nilai probabilitas Obs*r-squared lebih kecil dari

nilai alpha 0.05. maka terjadi heterokedastisitas

d. Uji Autokorelasi

Pengujian asumsi ke-tiga dalam model regresi linear klasik

adalah uji autokorelasi. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengaganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Uji autokorelasi dengan menggukan metode LM diperlukan

lag atau kelambanan. Lag yang dipakai dalam penelitian ini

ditentukan dengan metode trial error perbandingan nilai absolut

kriteria Akaike dan Schwarz yang nilainya paling kecil. Jika nilai p-

value Obs*R-square lebih besar dari nilai alpha 0.05. maka dapat

disimpulkan tidak ada heterokedastisitas sedangkan apabila nilai p-

value Obs*R-square lebih kecil dari nilai alpha 0.05. maka terjadi

autokerelasi.

Page 84: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

65

4. Uji Hipotesis

1. Uji Koefisien Determinasi (R 2 )

Uji ini digunakan untuk menguji goodness-fit dari model

regresi dimana untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel terikat maka dapat dilihat dari

nilai adjusted R2.

2. Uji F (Kelayakan Model)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah model yang digunakan

signifikan atau tidak, sehingga dapat dipastikan apakah model tersebut

dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah

jika Fstatistik > Ftabel atau sig < 0,05. Apabila telah memenuhi

kriteria maka model dapat digunakan.

3. Uji T-Test

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Uji t ini

dilakukan untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel

independen antara individu atau parsial terhadap variabel dependen

(Widarjono, 2013). Uji ini dilakukan dengan membandingkan

signifikansi t hitung dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika nilai t

hitung < t tabel maka H0 diterima. b. Jika nilai t hitung > t tabel maka

H0 ditolak. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai

probabilitas signifikansi dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 85: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

66

e. Jika nilai probabilitas signifikansi (ρ) < tingkat signifikansi α

= 0,05 maka H0 ditolak.

f. Jika nilai probabilitas signifikansi (ρ) > tingkat signfikansi α

= 0,05 maka H0 diterima.

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini mempunyai 2 variabel yang akan diteliti.

Kedua variable tersebut adalah Variabel Bebas (Variabel Independen) dan

variabel terikat (Variabel Dependen). Variable yang akan diteliti dalam

penelitian ini mengunakan variable penelitian sebagai berikut :

1. Variabel Dependen

Variabel Dependen adalah Variabel yang dipengaruhi oleh Variabel

Independen, yang dijadiksn sebagai sebab dan sebagai variabel

konsekuensi. variabel ini dinotasikan dengan symbol Y (Sangadji &

Sopiah, 2010, hlm. 136). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

Dividend Payout Ratio (DPR). Dividend Payout Ratio (DPR)

membagikan Dividen per lembar saham dengan laba perlembar saham

yang dibagikan oleh perusahaan kepada pihak investor. Adapun rumus

Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai berikut : (Fahmi, 2012, p. 139).

DPR = Dividen Per Share

Earning Per Share

2. Variabel Independen

Variabel Independen adalah Variabel yang mempengaruhi dengan

variabel lain, yang dijadikan sebagai sebab dan sebagai variabel yang

Page 86: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

67

medahului. Variabel ini biasanya dinotasikan dengan symbol X

(Sangadji & Sopiah, 2010, hlm. 136). Variabel independen dalam

penelitisn ini adalah oleh Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio

(DER), Price Earning Ratio (PER), dan Inflasi.

a. Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menggambarkan

suatu hasil (return) atas jumlah aktiva yang akan digunakan pada

perusahaan. Adapun rumus Return On Asset (ROA) sebagai berikut:

(Fahmi, 2012, hlm. 127).

ROA = Laba Bersih Seletah Pajak

Total Asset

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan suatu hutang perusahaan

terhadap modal perusahaan atau sendiri. Rasio ini mengukur

seberapa besar perusahaan yang dibiayai oleh hutang dibandingkan

dengan modal perusahaan atau sendiri. Adapun rumus Debt to

Equity Ratio (DER) sebagai berikut: (Fahmi, 2012, hlm. 128).

DER = __Total Utang__

Total Ekuitas

Page 87: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

68

c. Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) nerupakan rasio yang menggambarkan

suatu hasil perbandingan antara harga saham per lembar saham

dengan laba per lembar saham. Adapun rumus Price Earning Ratio

(PER) sebagai berikut: (Fahmi, 2012, hlm. 138).

PER = ___Harga Saham__

Laba Per Saham

d. Inflasi

Inflasi merupakan suatu proses yang dimana terjadinya suatu

kenaikan harga komoditas yang berlaku pada perekonomian.

Adapun rumus inflasi sebagai berikut : (Sukirno, 2008, hlm. 14).

Inflasi = Indeks Periode Berikutnya – Indeks Periode Sebelumnya X

100

Indeks Periode Sebelumnya

Page 88: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Jakarta Islamic Indeks (JII)

Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia telah mengalami

kenaikan, dalam hal ini dikatakan oleh Friderica (2016) bahwa kondisi

pasar syariah lebih banyak atau dominan dibandingkan dengan

konvensional. Dapat dilihat dari sejumlah saham di Bursa Efek Indonesia

yang masuk kedalam saham syariah sebesar 318 efek atau 61% dari total

saham. Disamping itu, dikeluarkan Fatwa Nomer 80 tentang Penerapan

Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di

Pasar Reguler Bursa Efek.

Pada penerbitan fatwa tersebut akan melalui beberapa tahap atau

proses yang sangat panjang dan sulit oleh BEI dan MUI Jakarta Islamic

Indeks (JII) akan sebaagai acuan Investor untuk berinvestasi di saham,

khususnya saham syariah.

Jakarta Islamic Indeks (JII) merupakan subset dari Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) yang diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan

menggunakan tanggal 1 Januari 1995 sebagai Base date dengan senilai 100

dengan salah satu cara yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia untuk

merespon kebutuhan informasi yang berkaitan dengan investasi syariah.

Langkah ini diambil dengan berkaitan dengan semakin meningkatnya

Page 89: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

70

pengembangan ekonomi syariah di Indonesia yang di kelola berdarkan

prinsip-prinsip syariah (Latifah , 2009, hlm. 1).

Jakarta Islamic Indeks (JII) ini terdiri atas dari 30 saham yang

dievaluasikan setiap 6 bulan sekali dengan penentuan komponen Indeks

awal Januari dan Juli setiap tahunnya. Pada kategori saham ini adalah

saham yang memiliki kinerja bagus dan memiliki bidang usaha yang

sesuai dengan prinsip syariah.

Gambar 4.1

Perkembangan Jakarta Islamic Indeks dan Indeks Saham

Syariah Indonesia Periode 2013-2017

Sumber : www.ojk.co.id

Grafik tersebut merupakan perkembangan dari Jakarta Islamic

Indeks (JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada periode 2013

sampai dengan periode 2017. Berdasarkan grafik 4.1 dapat dilihat bahwa

populasi Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Islamic Saham Syariah Indonesia

(ISSI) pada periode 2013 sampai dengan dengan 2014 mengalami

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

3500000

4000000

2013 2014 2015 2016 2017

JII DAN ISSI

Jakarta Islamic Indeks Indeks Saham Syariah Indonesia

Page 90: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

71

pertumbuhan atau kenaikan setiap tahunnya. Pada kenaikan indeks saham

syariah, mengindikasikan bahwa keberadaan saham syariah sangat

diminati oleh para investor. Meskipun di tahun 2013 dan 2015 mengalami

penurunan yang disebabkan efek dari kondisi ekonomi dunia yang masih

belum bisa sepenuhnya stabil akan tetapi di tahun 2016 indeks saham

kembali mengalami peningkatan nilai persentase tertinggi dibanding

dengan tahun-tahun sebelumnya. Di samping itu, pertumbuhan nilai

indeks saham syariah dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) dan

Indeks Saham Syariah Indonesia juga menunjukkan peningkatan yang

terus naik dan mampu sejajar dengan pertumbuhan indeks lainnya.

2. Perkembangan Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) ROA salah bentuk rasio profitabilitas

yang menunjukan atau mengukur kemampuan perusahaan dengan

menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan

keuntungan setelah pajak” (Sudana, 2011, hlm. 22).

Return On Asset (ROA) ini sangat bermanfaat bagi perusahaan

untuk mengukur seberapa efisien suatu perusahaan dalam mengelola

assetnya untuk menghasilkan keuntungan atau laba perusahaan selama

suatu periode.

Page 91: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

72

Gambar 4.2

Perkembangan Return On Asset Periode 2013-2017

Sumber : http://www.idx.co.id/

Berdasarkan grafik 4.2 menjelaskan bahwa perkembangan Return

On Asset (ROA) dari 11 sampel perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Indeks pada periode 2013 sampai dengan periode 2017

mengalami penurunan secara berturut-turut setiap tahunnya. Menurunnya

Return On Asset disebabkan kondisi 11 perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Indeks tidak bisa mencetak keuntungan yang besar

dikarenakan perusahaan tidak mampu memaksimalkan sumber dananya

untuk memuaskan kepentingan pemegang saham yaitu membagikan

dividen yang besar padahal dilihat dari segi inflasi pada periode tersebut

mengalami penurunan.

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

180.00

200.00

2013 2014 2015 2016 2017

Return On Asset

Page 92: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

73

3. Perkembangan Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah satu rasio leverage

dengan cara membandingkan antara seluruh hutang lancar dengan seluruh

hutang ekuitas (Kasmir, 2010, hlm.156). Debt to Equity Ratio

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola porsi hutang

dengan modal yang dimiliki perusahaan.

Gambar 4.3

Perkembangan Debt to Equity Ratio Periode 2013-2017

Sumber : http://www.idx.co.id/

Berdasarkan grafik 4.3 menjelaskan bahwa perkembangan Debt

to Equity Ratio (DER) dari 11 sampel perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Indeks pada periode 2013 sampai dengan periode 2015

mengalami kenaikan disebabkan Debt to Equity Ratio setiap perusahaan

selalu tinggi yang mengakibatkan kinerja perusahaan tersebut menurun

sehingga pihak investor tidak tertarik memilih perusahaan tersebut.

9.5

10

10.5

11

11.5

12

12.5

2013 2014 2015 2016 2017

Debt to Equity Ratio

Page 93: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

74

Namun pada periode 2016 Debt to Equity Ratio (DER)

mengalami suatu penurunan yang dimana membawa sinyal positif bagi

pihak investor untuk menanamkan modalnya. Akan tetapi, pada periode

2017 Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan kembali pada titik paling

atas atau sudah tidak baik untuk perusahaan. Apabila Debt to Equity Ratio

perusahaan selalu meningkat maka akan berdampak buruk bagi

perusahaan yang mengakibatkan perusahaan tersebut dikategorikan

bangkrut. Dikarenakan perusahaan tidak bisa menghasilkan laba yang

besar.

Pada grafik tersebut bahwa Debt to Equity Ratio bahwa yang

memikiki nilai tertinggi pada awal periode 2017. Sedangkan Debt to

Equity Ratio (DER) nilai terendah terjadi pada periode sebelumnya yaitu

pada awal periode 2016.

4. Perkembangan Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) adalah salah satu bentuk rasio pasar

yang dimana laba atau keuntungan pada tahun berjalan yang menjelaskan

suatu laba atau keuntungan dapat dihasilkan sesuai operasi perusahaan

tanpa melihat beban bunga dan pajak (Yakub, Suharsil, & Halim, 2014,

hlm. 41).

Page 94: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

75

Gambar 4.4

Perkembangan Price Earning Ratio Periode 2013-2017

Sumber : www.idx.co.id

Berdasarkan grafik 4.4 menjelaskan bahwa perkembangan Price

Earning Ratio (PER) dari 11 sampel perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Indeks pada periode 2013 sampai dengan periode 2017

mengalami fluktuatif. Pada kasus fluktuatif yang di alami 11 perusahaan

tersebut disebabkan bahwa nilai Price Earning Ratio di pasar modal

masih naik dan turun dan di ikuti faktor internal perusahaan yang masih

menghasilkan keuntungan rendah.

Apabila Price Earning Ratio (PER) tinggi menandakan memiliki

prospek pertumbuhan yang baik, ada kemungkinan besar pembayaran

Dividend Payout Ratio (DPR) perusahaan dimasa akan medatang akan

tinggi dikarenakan di dukung dengan prospek bisnis suatu perusahaan

yang bagus. Sedangkan semakin rendah Price Earning Ratio (PER), ada

190

200

210

220

230

240

250

260

2013 2014 2015 2016 2017

Price Earning Ratio

Page 95: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

76

kemungkinan pembayaran Dividend Payout Ratio (DPR) perusahaan

dimasa akan mendatang akan semakin menurun yang menyebabkan pihak

investor tidak tertarik pada perusahaan tersebut.

5. Perkembangan Inflasi

Inflasi suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara

umum mengalami kenaikan dalam waktu yang Panjang dan di ikuti

penurunan nilai mata uang rupiah terhadap dollar secara terus-menurus

yang di sebabkan jumlah uang beredar lebih banyak daripada yang

dibutuhkan.

Gambar 4.5

Perkembangan Inflasi Periode 2013-2017

Sumber : www.idx.co.id

Grafik tersebut merupakan perkembangan Inflasi di Indonesia

pada periode 2013 sampai dengan periode 2017. Berdasarkan grafik 4.5

menjelaskan bahwa inflasi di Indonesia pada awal periode 2013 dan awal

periode 2014 menunjukan bahwa tingkat Inflasi yang tertinggi pada tahun

tersebut. Sedangkan pada awal periode 2015 mengalami penurunan yang

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2013 2014 2015 2016 2017

Inflasi

Page 96: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

77

signifikan dan titik Inflasi terendah berada pada awal periode 2016

kemudian mengalami kenaikan kembali pada awal periode 2017.

Tingkat Inflasi sangat penting bagi sistem perekonomian suatu

negara khususnya Indonesia. Inflasi merupakan realitas kehidupan

dimasa mendatang dan terulang kembali sepanjang waktu. Dalam hal ini,

meningkatnya inflasi secara relatif membawa signal negatif bagi

perusahaan yang dimana para investor akan mencabut danaya yang akan

menyebabkan perusahaan kekurangan dana.

6. Perkembangan Dividend Payout Ratio (DPR)

Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham

berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki sebagai tanda bukti

pengembalian modal yang telah diinvestasikan (Jones, 2009, hlm 515).

Gambar 4.6

Perkembangan Dividend Payout Ratio Periode 2013-2017

Sumber : www.idx.co.id

0

200

400

600

800

1000

1200

2013 2014 2015 2016 2017

Dividen Payout Ratio

Page 97: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

78

Berdasarkan grafik 4.6 menjelaskan bahwa perkembangan Price

Earning Ratio (PER) dari 11 sampel perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Indeks pada periode 2013 sampai dengan periode 2017

mengalami fluktuatif.

Tingkat Dividend Payout Ratio (DPR) yang terendah terjadi pada

awal periode 2014. Pada awal periode 2014 mengalami penurunan

dikarenakan pada saat periode 2014 Dividend Payout Ratio (DPR) banyak

gejolak terhadap perekonomian yang mengakibatkan nilai saham di pasar

modal menjadi anjlok dan pihak investor mencabut dananya pada

perusahaan tersebut.

Tingkat Dividend Payout Ratio (DPR) tertinggi terjadi pada awal

periode 2017. Pada periode 2017 ini mengalami kenaikan yang sangat

signifikan dikarenakan perekonomian Indonesia membaik yang dimana

kinerja perusahaan menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Dilihat

pendapatan dividen yang besar, pihak investor sangat senang pada

perusahaan yang membayarkan dividen tinggi.

B. Analisis Data

Pada bab ini penulis meneliti dan menganalisis data yang

digunakan berupa variabel Dependen yaitu kebijakan dividen (Dividend

Payout Ratio) (DPR) dan Variabel Independen yaitu Return On Asset

(ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER) dan Inflasi.

Penelitian ini memiliki objek adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Indeks (JII) pada periode 2013 sampai dengan 2017.

Page 98: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

79

Berdasarkan kriteria-kriteria yang ditelah ditetapkan dalam

penelitian ini, diperoleh 11 perusahaan sampel dari total 30 perusahaan

semua sektor yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks periode 2013 sampai

dengan 2017. Adapun tahapan proses seleksi sampel berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Page 99: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

80

Tabel 4.1

Tahap Penyeleksian Sampel dengan Kriteria

No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII)

selama periode 2013-2017 30

2 Perusahaan yang mempublikasi laporan keuangan

tahunan selama periode 2013 sampai dengan 2017. 30

3 Saham-saham yang konsisten secara berturut-turut

selama periode 2013 sampai dengan 2017. 15

4

Perusahaan yang selalu membagikan Dividen selama

periode pengamatan yaitu periode 2013 sampai

dengan 2017. 11

Jumlah Sampel dalam Setahun

11

Jumlah Sampel selama 5 tahun (11 x 5 tahun) 55

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Adapun nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam

penelitian periode 2013 sampai dengan 2017 sebagai berikut :

Tabel 4.2

Daftar Nama Perusahaan

NO NAMA PERUSAHAAN KODE

1. PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk

AALI

2. PT. ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

ASII

3. PT. UNITED TRACTORS, Tbk

UNTR

4. PT. AKR CORPORINDO, Tbk

AKRA

5. PT. INDOCEMENT TUNGGAL

PRAKARSA, Tbk

INTP

Page 100: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

81

6. PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk

UNVR

7. PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk

INDF

8. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk

TLKM

9. PT. TAMBANG BATUBARA BUKIT

ASAM (PERSERO), Tbk

PTBA

10. JASA MARGA, Tbk

JSMR

11 PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA

(PERSERO), Tbk

PGAS

Sumber : Data diolah

Page 101: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

82

1. Stastistik Deskriptif

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif

Date: 05/04/18

Time: 04:21

Sample: 1 55

DIVIDEN ROA DER PER INFLASI

Mean 1.757789 0.937188 -0.081827 1.279783 0.681602

Median 1.764699 0.941014 -0.060481 1.268812 0.557507

Maximum 2.578880 1.854367 0.466868 1.683407 0.923244

Minimum 1.180413 0.146128 -0.886057 0.709270 0.480007

Std. Dev. 0.236634 0.339058 0.316526 0.195634 0.200238

Observations 55 55 55 55 55

Sumber: Output Eviews

Penelitian ini menggunakan metode Purpose sampling dalam

penentuan sampel, sehingga dalam penelitian ini terdapat 11 perusahaan yang

tergabung di Jakarta Islamic Indeks yang menjadi sampel. Penelitian ini

menggunakan data panel yang dimana penggabungan data antara times series

dan cross section pada periode 2013 sampai dengan 2017. Sehingga dalam

penelitian ini terdapat 55 analisis.

Variabel Dividen dari 55 analisis memiliki nilai terendah Rp.

1.180413 dan nilai tertinggi Rp. 2.578880, dengan nilai mean pada Dividen

sebesar Rp. 1.757789 dan nilai median Rp. 1.764699 yang mempunyai

standar deviasi sebesar 0.236634. Variabel Return On Asset (ROA) dari 55

analisis memiliki nilai terendah sebesar 0.146128 dan nilai tertinggi sebesar

1.854367 dengan nilai mean pada Return On Asset sebesar 0.937188 dan nilai

median 0.941014 yang dimana mempunyai standar deviasi sebesar 0.339058.

Page 102: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

83

Variabel Debt to Equity Ratio (DER) dari 55 analisis memiliki nilai terendah

sebesar -0.886057 dan nilai tertinggi sebesar 0.466868 dengan nilai mean

pada Debt to Equity Ratio sebesar -0.081827 dan nilai median sebesar

-0.060481 yang dimana mempunyai standar deviasi sebesar 0.316526.

Variabel Price Earning Ratio (PER) dari 55 analisis memiliki nilai terendah

sebesar 0.709270 dan nilai tertinggi sebesar 1.683407 dengan nilai mean pada

Price Earning Ratio sebesarr 1.279783 dan nilai median sebesar 1.268812

yang mempunyai standar deviasi sebesar 0.195634. Variabel Inflasi dari 55

analisis memiliki nilai terendah sebesar 0.480007 dan nilai tertinggi sebesar

0.923244 dengan nilai mean pada inflasi sebesar 0.681602 dan nilai median

sebesar 0.557507 yang mempunyai standar deviasi sebesar 0.200238.

2. Penentuan Model Regresi Data Panel

Regresi data panel memiliki keunggulan yang bersifat kuat (robust)

terhadap beberapa tipe pelanggaran yakni heterokedastisitas dan normalitas.

Pada Regresi data panel ini dapat dilakukan dengan 3 model yaitu pooled,

fixed effect dan random effect. Pada model tersebut masing-masing

mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan model ini tergantung pada

asumsi yang di pakai peneliti dan memenuhi syarat-syarat pengelohan data

statistic yang benar sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara teori atau

stastistik.

Dengan demikian, langkah awal yang harus dilakukan adalah yang

dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel sedangkan regresi dengan model

fixed effect dapat di lihat pada tabel 4.4.

Page 103: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

84

Tabel 4.4

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Common Effect

Dependent Variable: LOG(DIVIDEN)

Method: Least Squares

Date: 07/08/18 Time: 21:31

Sample: 1 55

Included observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.477566 0.580166 4.270442 0.0001

LOG(ROA) -0.027407 0.099687 -0.274933 0.7845

LOG(DER) -0.294668 0.108861 -2.706821 0.0093

LOG(PER) 0.579300 0.181618 3.189656 0.0025

LOG(INFLASI) -0.085106 0.155605 -0.546934 0.5869

R-squared 0.226751 Mean dependent var 4.047459

Adjusted R-squared 0.164891 S.D. dependent var 0.544870

S.E. of regression 0.497926 Akaike info criterion 1.529776

Sum squared resid 12.39649 Schwarz criterion 1.712261

Log likelihood -37.06883 Hannan-Quinn criter. 1.600344

F-statistic 3.665558 Durbin-Watson stat 1.520518

Prob(F-statistic) 0.010765

Sumber : Output Eviews

Page 104: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

85

Tabel 4.5

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Fixed Effect

Sumber : Output Eviews

Setelah hasil dari model common effect dan fixed effect diperoleh,

langkah selanjutnya dilakukan uji chow. Dalam pengujian ini sangat

Dependent Variable: LOG(DIVIDEN?)

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/08/18 Time: 21:24

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.611164 0.697875 5.174511 0.0000

LOG(ROA?) 0.593035 0.166103 3.570291 0.0009

LOG(DER?) 0.068571 0.331343 0.206948 0.8371

LOG(PER?) 0.500120 0.214557 2.330940 0.0249

LOG(INFLASI?) 0.162606 0.139860 1.162630 0.2519

Fixed Effects (Cross)

AALI—C 0.506356

AKRA—C -0.433086

ASII—C -0.232267

INDF—C -0.262732

INTP—C 0.808995

KLBF—C -1.451612

PGAS—C -0.339779

PTBA—C 0.008388

TLKM—C 0.644327

UNTR—C 0.021091

UNVR—C 0.730320

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.601858 Mean dependent var 4.047459

Adjusted R-squared 0.562508 S.D. dependent var 0.544870

S.E. of regression 0.399465 Akaike info criterion 1.229620

Sum squared resid 6.382893 Schwarz criterion 1.777074

Log likelihood -18.81455 Hannan-Quinn criter. 1.441325

F-statistic 4.319047 Durbin-Watson stat 2.338972

Prob(F-statistic) 0.000134

Page 105: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

86

dibutuhkan untuk memilih model yang paling tepat di antara model common

effect dan fixed effect. Hasil dari uji chow ini dapat di lihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: PERUSAHAAN

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 3.768573 (10,40) 0.0012

Cross-section Chi-square 36.508569 10 0.0001

Sumber : Output Eviews

Hasil dari uji chow pada tabel 4.6 menunjukan bahwa nilai

probabilitas cross section adalah 0.0012 atau < 0.05, maka H0 ditolak. Dengan

demikian, model yang dipilih adalah fixed effect. Kemudian langkah

selanjutnya melakukan hasil regresi dengan model random effect dalam

menentukan model mana yang tepat. Hasil regresi dengan menggunakan

model random effect dapat dilihat pada tabel 4.7.

Page 106: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

87

Tabel 4.7

Hasil Regresi Data Panel menggunakan Model Random Effect

Dependent Variable: LOG(DIVIDEN?)

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 07/08/18 Time: 21:24

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 55

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.670313 0.555325 4.808562 0.0000

LOG(ROA?) -0.162331 0.105239 -1.542493 0.1293

LOG(DER?) -0.277638 0.123769 -2.243198 0.0293

LOG(PER?) 0.582397 0.174803 3.331731 0.0016

LOG(INFLASI?) -0.026171 0.128894 -0.203039 0.8399

Random Effects

(Cross)

AALI—C 0.158796

AKRA—C -0.067106

ASII—C -0.051395

INDF—C 0.069754

INTP—C -0.013164

KLBF—C -0.415320

PGAS—C -0.058499

PTBA—C -0.095017

TLKM—C 0.218335

UNTR—C 0.029524

UNVR—C 0.224093

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.206873 0.2115

Idiosyncratic random 0.399465 0.7885

Weighted Statistics

R-squared 0.174488 Mean dependent var 2.645356

Adjusted R-squared 0.108447 S.D. dependent var 0.477963

S.E. of regression 0.451302 Sum squared resid 10.18369

F-statistic 2.642114 Durbin-Watson stat 1.687578

Prob(F-statistic) 0.044405

Unweighted Statistics

Page 107: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

88

R-squared 0.189951 Mean dependent var 4.047459

Sum squared resid 12.98646 Durbin-Watson stat 1.323362

Sumber : Output Eviews

Pada tabel sebelumnya yang menggunakan fixed effect dan tabel

tersebut yang menggunakan model random effect, hal ini menunjukan bahwa

hasil variabel independen bepengaruh signifikan terhadap variabel dependen

yaitu Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR). Tetapi belum dapat

menentukan model yang akan kita gunakan. Dengan demikian perlu di uji

hausman untuk mengetahuinya. Hasil regresi dengan menggunakan uji

hausman dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: PERUSAHAAN

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 16.818672 4 0.0021

Sumber : Output Eviews

Berdasarkan hasil Uji Hausman pada tabel 4.8, dapat dilihat dari

nilai probabilitas Cross-section random yakni sebesar 0.0021 < 0.05. hal ini

berarti menunjukan H0 ditolak dan diterima H1. Sehingga model yang

digunakan yaitu fixed effect model (FEM).

Page 108: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

89

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Dalam mengambil keputusan pada uji normalitas secara sederhana

dengan membandingkan nilai Probabilitas JB (Jarque-Bera) hitung dengan

tingkat alpha 0.05. Apabila nilai Probabilitas lebih besar dari nilai Alpha 0.05.

maka normalitas terdistribusi normal. Berikut ini adalah hasil normalitas

dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Series: ResidualsSample 1 55Observations 55

Mean -1.32e-16Median 0.054726Maximum 1.074467Minimum -1.181194Std. Dev. 0.479129Skewness -0.237791Kurtosis 2.980525

Jarque-Bera 0.519194Probability 0.771363

Hasil : Output Eviews

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4.9, dapat dilihat dari

nilai probabilitas JB hitung sebesar 0.771363 > 0.05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa residual terdistribusi normal yang artinya asumsi klasik

pada normalitas telah terpenuhi.

b. Uji Multikolineritas

Multikolinearitas dapat dikatakan sebagai suatu keadaan dimana

salah satu lebih variabel bebas dapat dikatakan sebagai kombinasi kolinier

Page 109: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

90

dari variabel lainnya. Pada uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui

apakah dalam regresi ini ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Salah satu melihat uji multikolinearitas dengan milihat nilai

koefisiensi korelasi lebih kecil dari 0.8. Apabila nilai koefisiensi korelasi

lebih besar dari 0.8. Maka terdapat gejala multikolinearitas. Berikut ini adalah

hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10

Hasil Uji Multikolinearitas

ROA DER PER INFLASI

ROA 1.000000 0.272515 0.514577 0.221819

DER 0.272515 1.000000 0.642694 -0.055605

PER 0.514577 0.642694 1.000000 -0.119399

INFLASI 0.221819 -0.055605 -0.119399 1.000000

Sumber : Output Eviews

Matriks tersebut merupakan output dari uji multikolinearitas. Salah

satu cara melihat adanya multikolinearitas yaitu dengan nilai koefisiensi

korelasi seperti yang terdapat pada matriks tersebut. Pada matriks tersebut

dapat dilihat bahwa nilai koefisiensi korelasi yang dihasilkan lebih kecil dari

0.8. maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara

variabel-variabel independennya.

c. Uji Heterokedastisitas

Pada tahap uji heterokedastisitas ini menggunakan model Breusch

Pagan Godfrey. Dalam uji white perlu di perhatikan dari nilai Obs*R-square,

apabila nilai p-value Obs*R-square lebih besar dari nilai Alpha 0.05, maka

H0 diterima sehingga tidak ada heterokedastisitas pada model tersebut.

Page 110: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

91

Berikut ini hasil uji heterokedastisitas pada model Breusch Pagan Godfrey

Test dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Hasil Uji Breusch Pagan Godfrey

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

F-statistic 1.988132 Prob. F(4,50) 0.1106

Obs*R-squared 7.547366 Prob. Chi-Square(4) 0.1096

Scaled explained SS 6.176755 Prob. Chi-Square(4) 0.1863

Sumber : Output Eviews

Dari hasil uji Breusch Pagan Godfrey pada tabel 4.11 terlihat bahwa

nilai p value Obs*R-square 0.1096 > 0.05. maka H0 diterima artinya bahwa

dalam penelitian ini tidak ada masalah heterokedastisitas atau data tersebut

sudah bersifat homogen.

d. Uji Autokorelasi

Pada tahap uji autokorelasi ini menggunakan model Breusch-

Godfrey. Dalam mengambil keputusan pada uji Breusch-Godfrey melihat dari

nilai probabilitasnya. Nilai probabilitasnya harus lebih besar dari nilai alpha

0.05. Apabila nilai probabilitasnya lebih kecil dari nilai alpha 0.05 terdapat

masalah autokorelasi. Berikut hasil uji autokorelasi pada model Breusch-

Godfrey pada tabel 4.12.

Page 111: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

92

Tabel 4.12

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.603043 Prob. F(2,48) 0.2119

Obs*R-squared 3.443628 Prob. Chi-Square(2) 0.1787

Sumber : Output Eviews

Dari hasil uji autokorelasi pada tabel 4.12 diperoleh nilai probabilitas

0.1787. Dimana nilai probabilitasnya 0.3034 > 0.05. maka dapat disimpulkan

terima H0. Dengan demikian pada uji pada hasil tersebut terbebas dari

masalah autokorelasi.

4. Pengujian Hipotesis dengan Analisa Regresi Data Panel

a. Uji Signifikasi Parsial (Uji T)

1) Berdasarkan Probabilitas

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara

parsial. Dimana variabel indepeden yang akan di uji yaitu Return On

Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio

(PER), dan Inflasi terhadap variabel dependen yaitu Dividend Payout

Ratio (DPR).

Apabila nilai probabilitasnya F lebih kecil dari nilai alpha

0.05, maka menunjukan hasilnya signifikan yang berarti terdapat

pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Page 112: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

93

Berikut hasil uji hipotesis secara parsial pada tabel 4.13 sebagai

berikut.

Tabel 4.13

Hasil Analisis Uji T (Uji Parsial)

Dependent Variable: LOG(DIVIDEN?)

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/08/18 Time: 21:24

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.611164 0.697875 5.174511 0.0000

LOG(ROA?) 0.593035 0.166103 3.570291 0.0009

LOG(DER?) 0.068571 0.331343 0.206948 0.8371

LOG(PER?) 0.500120 0.214557 2.330940 0.0249

LOG(INFLASI?) 0.162606 0.139860 1.162630 0.2519

Fixed Effects (Cross)

AALI—C 0.506356

AKRA—C -0.433086

ASII—C -0.232267

INDF—C -0.262732

INTP—C 0.808995

KLBF—C -1.451612

PGAS—C -0.339779

PTBA—C 0.008388

TLKM—C 0.644327

UNTR—C 0.021091

UNVR—C 0.730320

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.601858 Mean dependent var 4.047459

Adjusted R-squared 0.562508 S.D. dependent var 0.544870

S.E. of regression 0.399465 Akaike info criterion 1.229620

Sum squared resid 6.382893 Schwarz criterion 1.777074

Log likelihood -18.81455 Hannan-Quinn criter. 1.441325

F-statistic 4.319047 Durbin-Watson stat 2.338972

Prob(F-statistic) 0.000134

Sumber : Output Eviews

Page 113: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

94

Dapat dijelaskan dari tabel pada 4.13 adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Dividend Payout

Ratio (DPR).

Hasil uji hipotesis fixed effect model untuk variabel

Return On Asset (ROA) dengan memperoleh probabilitas sebesar

0.0009. Nilai probabilitasnya lebih kecil dari nilai alpha 0.05

(0.0009 < 0.05). Jadi dapat dikatakan bahwa Return On Asset

(ROA) berpengaruh positif antara kebijakan dividen (Dividend

Payout Ratio) (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Indeks periode 2013 sampai dengan 2017.

2. Pengaruh Debt To Ratio (DER) terhadap Dividend Payout

Ratio (DPR).

Hasil uji hipotesis fixed effect model untuk variabel Debt

to Equity Ratio (DER) dengan memperoleh probabilitas sebesar

0.8371. Nilai probabilitasnya lebih besar dari nilai alpha 0.05

(0.8371 > 0.05). Jadi dapat dikatakan bahwa Debt to Equity Ratio

(DER) tidak berpengaruh antara kebijakan dividen (Dividend

Payout Ratio) (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Indeks periode 2013 sampai dengan 2017.

3. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Kebijakan

Dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR).

Hasil uji hipotesis fixed effect model untuk variabel

Price Earning Ratio (PER) dengan memperoleh probabilitas

Page 114: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

95

sebesar 0.0249. Nilai probabilitasnya lebih kecil dari nilai alpha

0.05 (0.0249 < 0.05). Jadi dapat dikatakan bahwa Price Earning

Ratio (PER) berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen

(Dividend Payout Ratio) (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Indeks periode 2013 sampai dengan 2017.

4. Pengaruh Inflasi terhadap Kebijakan Dividen (Dividend

Payout Ratio) (DPR).

Hasil uji hipotesis fixed effect model untuk variabel

Inflasi dengan memperoleh probabilitas sebesar 0.2519. Nilai

probabilitas lebih besar dari nilai alpha 0.05 (0.2519 > 0.05). Jadi

dapat dikatakan bahwa inflasi tidak berpengaruh antara kebijakan

dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR) pada perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Indeks periode 2013 sampai dengan

2017.

2) Berdasarkan t-tabel

Dalam penelitian ini, digunakan tingkat kepercayaan a=5%

dengan df (n-k) = (55-4) = 51 maka diperoleh t-tabel 1.67528.

Berdasarkan output pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai t-statistik

Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.206948 dan variabel Inflasi

sebesar 1.162630 yaitu lebih kecil dari t-tabel (1.67528). sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan

Inflasi tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen (Dividend

Payout Ratio) (DPR). Adapun nilai t-statistik Return On Asset (ROA)

Page 115: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

96

sebesar 3.570291 dan variabel Price Earning Ratio (PER) sebesar

2.330940. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Return On Asset

(ROA) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif terhadap

kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR).

b. Uji Signifikasi Silmutan (Uji F)

1) Berdasarkan Probabilitas

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen seperti Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio

(DER), Price Earning Ratio (PER), dan Inflasi secara bersama-sama

bepengaruh terhadap kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio)

(DPR) pada Perusahaan Jakarta Islamic Indeks periode 2013 sampai

dengan 2017.

Apabila nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan dapat

disimpulkan bahwa variabel independen secara silmutan

mempengaruhi variabel dependennya. Tetapi apabila nilai F hitung <

F tabel, maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada

variabel independen yang mempengaruhi variabel dependennya. Hasil

analisis uji F dapat dilihat pada tabel 4.14 sebagai berikut.

Tabel 4.14

Hasil Analisis Uji F (Secara Silmutan)

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.601858 Mean dependent var 4.047459

Adjusted R-squared 0.562508 S.D. dependent var 0.544870

S.E. of regression 0.399465 Akaike info criterion 1.229620

Sum squared resid 6.382893 Schwarz criterion 1.777074

Log likelihood -18.81455 Hannan-Quinn criter. 1.441325

Page 116: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

97

F-statistic 4.319047 Durbin-Watson stat 2.338972

Prob(F-statistic) 0.000134

Sumber : Output Eviews

Hasil perhitungan dengan menggunakan program Eviews ver

9. Dapat diketahui bahwa F-statistik sebesar 4.319047 dengan nilai

probabilitas sebesar 0.000134 lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak

dan menerima H1. Jadi dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama

ada pengaruh signifikan antara Return On Asset (ROA), Debt to

Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Inflasi terhadap

kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR) pada perusahaan

yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) periode 2013 sampai

dengan 2017.

2) Berdasarkan f-tabel

Dalam penelitian ini, digunakan tingkat kepercayaan a=5%,

dapat diketehaui bahwa n = 55 dan k = 4.

Rumus F-tabel yaitu ;

Df (n1) = k-1

Df (n2) = n-k

Df (n1) = 4-1 = 3

Df (n2) = 55-4 = 51

Maka diperoleh nilai F-tabel sebesar 2.79. pada tabel 4.14

ditunjukan bahwa nilai F-statistik sebesar 4.319047, yang artinya F-

statistik lebih besar dari F-tabel (2.79). Sehingga dapat disimpulkan

Page 117: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

98

bahwa semua variabel independent (X) berpengaruh secara simutan

terhadap variabel dependen (Y).

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)

Pada tahap analisis koefisien determinasi dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar nilai presentase kontribusi antara Return On

Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan

Inflasi terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR) pada

perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) periode 2013

sampai dengan 2017. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien

determinasi sebagai berikut.

Tabel 4.15

Koefisien Determinasi

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.601858 Mean dependent var 4.047459

Adjusted R-squared 0.562508 S.D. dependent var 0.544870

S.E. of regression 0.399465 Akaike info criterion 1.229620

Sum squared resid 6.382893 Schwarz criterion 1.777074

Log likelihood -18.81455 Hannan-Quinn criter. 1.441325

F-statistic 4.319047 Durbin-Watson stat 2.338972

Prob(F-statistic) 0.000134

Sumber : Output Eviews

Berdasarkan tabel 4.15 menunjukan angka Adjusted R-Square

(R2) adalah 0.562508. hal ini berarti bahwa variasi perubahan Y

dipengaruhi oleh perubahan Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio

(DER), Price Earning Ratio (PER), dan Inflasi terhadap kebijakan dividen

(Dividend Payout Ratio) (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Indeks (JII) periode 2013 sampai dengan 2017 adalah sebesar

Page 118: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

99

56.25% atau dapat diartikan bahwa variabel independen yang digunakan

dalam model mampu menjelaskan sebesar 52.70% terhadap variabel

dependennya. Sedangkan sisanya sebesar 43.73% lainnya di pengaruhi

factor lain di luar model regresi tersebut.

5. Pembahasan Hasil Penelitian

a. Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan dalam

penelitian ini, maka dapat dijelaskan secara parsial sebagai

berikut :

Tabel 4.16

Hubungan Variabel Independen terhadap Kebijakan Dividen

(Dividend Payout Ratio (DPR))

Variabel Hubungan yang

ditemukan

Signifikansi Hubungan

Return On

Asset (ROA)

Berpengaruh Signifikan Positif

Debt to Equity

Ratio (DER)

Tidak

Berpengaruh

Tidak Signifikan Positif

Price Earning

Ratio (PER)

Berpengaruh Signifikan Positif

Inflasi Tidak

Berpengaruh

Tidak Signifikan Positif

Sumber : Output Eviews

Page 119: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

100

1. Return On Asset (ROA) dan Dividend Payout Ratio (DPR)

Return On Asset (R0A) merupakan sebuah tingkat

keuntungan bersih yang mampu diperoleh perusahaan selama masih

dalam menjalankan operasinya. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa Return On Asset berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5%

dengan nilai probabilitas 0.0009 dan berhubungan positif dengan

nilai koefisien sebesar 0.593035.

Tanda positif dalam penelitian ini sesuai dengan residual

dividend theory bahwa perusahaan yang memiliki keuntungan yang

meningkat akan cenderung membagikan keuntungannya dalam

bentuk dividen. Semakin tinggi nilai Return On Asset pada

perusahaan semakin tinggi tingkat pembayaran dividen kepada

pemegang saham artinya bahwa perubahan profitabilitas pada

Return On Asset perusahaan akan mempengaruhi pembagian

deviden kepada para pemegang saham. Perusahaan yang memiliki

keuntungan yang besar cenderung akan membagikan dividen lebih

besar kepada pemegang saham. Maka ini menandakan kinerja

perusahaan yang semakin baik.

Dalam perkembangannya, rata-rata Return On Asset pada

perusahaan Jakarta Islamic Indeks menunjukkan hasil yang baik. Hal

ini disebabkan oleh meningkatnya kinerja perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan yang tentunya akan meningkatkan

pembagian dividen dan memberikan sinyal baik kepada investor.

Page 120: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

101

Hal ini didukung oleh (Marietta dan Sampurno, 2013),

(Lioew, Murni, & Mandagie, 2014), (Fatahurrazak, Manik, &

Afrianti, 2015), serta (Kusumastuti, 2017) yang menyatakan bahwa

Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan positif terhadap

Dividend Payout Ratio (DPR).

Di sisi lain penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian

(Gustian & Bidayati, 2009), (Sumiadji, 2010), (Laim, 2015), dan

(Parera, 2016) yang menyatakan bahwa Return On Asset (ROA)

tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio

(DPR).

Perusahaan yang mendapatkan nilai Return On Asset yang

tinggi yaitu perusahaan PT.Unilever Indonesia,Tbk pada periode

2013 dengan memperoleh nilai 1.85. Sedangkan perusahaan yang

mendapatkan nilai Return On Asset yang rendah yaitu perusahaan

PT.Perusahaan Gas Negara (Persero),Tbk dengan memperoleh nilai

0.14 pada periode 2017.

2. Debt to Equity Ratio (DER) dan Dividend Payout Ratio (DPR)

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio hutang

(leverage) terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh

perusahaan dibiayai oleh hutang, di mana semakin tinggi nilai rasio ini

menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Debt to Equity

Ratio tidak berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5% dengan nilai

Page 121: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

102

probabilitas 0.8371 dan berhubungan positif dengan nilai koefisien

sebesar 0.068571. Artinya, tinggi rendahnya tingkat Debt to Equity

Ratio tidak mempengaruhi tinggi rendahnya Dividend Payout Ratio

(DPR). Maka, kenaikan Debt to Equity Ratio tidak mempengaruhi

tingkat pembayaran Dividend Payout Ratio (DPR) kepada pemegang

saham.

Hal ini dengan adanya pembatasan hutang perusahaan

maka hutang perusahaan menjadi terkendali, sehingga investor dalam

melakukan investasi tidak memandang pentingnya penggunaan hutang

maupun pengembalian pokok hutang karena investor merasa percaya

terhadap pengelolaan hutang perusahaan. sehingga investor merasa

cukup aman untuk berinvestasi tanpa melihat informasi hutang

perusahaan.

Namum juga penggunaan hutang dalam pendanaan

perusahaan akan lebih berdampak didalam manajemen perusahaan.

Pemegang saham akan mengutamakan pendanaan perusahaan melalui

hutang. Pemilik perusahaan akan mengupayakan untuk mendapatkan

dividen dari keuntungan yang didapatkan perusahaan daripada

menggunakannya untuk membiayai hutang.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang di

lakukan oleh (Gustian & Bidayati, 2009), (Marlina & Danica, 2009),

(Sumiadji, 2010), (Nurjannah, 2013), (Pratama, 2014), (Ardiyanti,

2015) dan (Kusumastuti, 2017) menyatakan bahwa Debt to Equity

Page 122: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

103

Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio

(DPR).

Hasil penelitian ini tidak sesuai dilakukan oleh

(Fatahurrazak, Manik, & Afrianti, 2015), (Laim, 2015) dan (Parera ,

2016) menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh

signifikan positif terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).

Perusahaan yang memiliki hutang yang tinggi yaitu

perusahaan PT.Unilever Indonesia,Tbk pada periode 2017 dengan

memperoleh nilai 0.46. Sedangkan perusahaan yang memiliki

hutang yang rendah yaitu perusahaan PT. Indocement Tunggal

Prakarsa,Tbk dengan memperoleh nilai -0.88 pada periode 2016.

3. Price Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Price Earning

Ratio berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5% dengan nilai

probabilitas 0.0249 dan berhubungan positif dengan nilai koefisien

sebesar 0.500120.

Tanda positif dalam penelitian ini sesuai dengan residual

dividend theory bahwa perusahaan yang memiliki nilai Price Earning

Ratio tinggi. berarti kinerja perusahaan menghasilkan keuntungan

semakin meningkat maka nilai profitabilitas perusahaan semakin

bagus dan tingkat dividen yang dibayarkan perusahaan ke pihak

investor juga akan meningkat. Sehingga Price Earning Ratio (PER)

dapat digunakan pihak manajemen perusahaan maupun investor untuk

Page 123: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

104

memprediksi jumlah dividen yang akan dibayarkan. Apabila nilai

Price Earning Ratio tinggi maka Dividend Payout Ratio tinggi. Hal ini

menjelaskan bahwa tingkat nilai saham perusahaan akan berdampak

pada peningkatan pembagian dividen yang dilakukan perusahaan

kepada pemegang saham.

Berdasarkan teori tersebut penelitian ini sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh (Abdullah & Agaki, 2014) dan

(Dewi I. K., 2011) menyimpulkan bahwa variabel Price Earning Ratio

berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen

Namum berbeda hal dengan hasil penelitian yang di

lakukan oleh (Fatahurrazak, Manik, & Afrianti, 2015) menyimpulkan

bahwa Price Earning Ratio tidak berpengaruh terhadap kebijakan

dividen.

Perusahaan yang mempunyai nilai Price Earning Ratio

yang tinggi yaitu perusahaan PT.Unilever Indonesia,Tbk pada periode

2015 dengan memperoleh nilai 1.68. Sedangkan perusahaan yang

mempunyai nilai Price Earning Ratio yang rendah yaitu perusahaan

PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero),Tbk dengan

memperoleh nilai 0.70 pada periode 2015.

4. Inflasi dan Dividend Payout Ratio (DPR)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi tidak

berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5% dengan nilai probabilitas

Page 124: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

105

0.2519 dan berhubungan positif dengan nilai koefisien sebesar

0.162606.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang di

lakukan oleh (Binastuti, 2011) dan (Ardiyanti, 2015) menyatakan

bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.

Semakin rendah inflasi belum tentu semakin tinggi kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya. Artinya, Inflasi

dapat meningkatan pendapatan perusahaan, di satu sisi juga

meningkatkan biaya operasional perusahaan yang dimana tingkat

inflasi tinggi maka pembayaran dividen pun juga tinggi.

Namun penelitian ini tidak sejalan yang di lakukan oleh

(Rahmawati dan Akram, 2007) dan (Cristopher, Rufus dan Ezekiel,

2009) menyatakan bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap

kebijakan dividen

Perusahaan yang memiliki inflasi yang tinggi yaitu

perusahaan PT.AKR Corporindo,Tbk pada periode 2015 dengan

memperoleh nilai 1.68. Sedangkan perusahaan yang memiliki inflasi

yang rendah yaitu perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk dengan

memperoleh nilai 0.48 periode 2016.

Page 125: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

106

b. Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan dalam

penelitian ini, maka dapat dijelaskan secara silmutan sebagai

berikut :

Variabel Hubungan yang

ditemukan

Signifikansi Hubungan

Return On

Asset (ROA)

Berpengaruh Signifikan Positif

Debt to Equity

Ratio (DER)

Berpengaruh Signifikan Positif

Price Earning

Ratio (PER)

Berpengaruh Signifikan Positif

Inflasi Berpengaruh Signifikan Positif

Sumber : Output Eviews

Secara silmutan variabel Return On Asset, Debt to Equity

Ratio, Price Earning Ratio dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap

kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR) dengan nilai Prob (F-

statistic) 0.000134.

Page 126: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

107

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat

pengaruh antara Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price

Earning Ratio (PER), dan Inflasi terhadap kebijakan Dividen (Dividend

Payout Ratio) (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic

Index dengan penelitian 2013 sampaid dengan 2017. Sampel penelitian

dipilih berdasarkan kriteria-kriteria penyampelan tertentu dengan populasi

11 perusahaan, dengan perusahaan yang tercantum pada lampiran. Data

diolah dengan persamaan regresi berganda menggunakan Eviews versi 9,

dan sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik. Berdasarkan hasil penelitian

yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Berpengaruh positif yang signifikan antara Return On Asset (ROA)

terhadap Dividend Payout Ratio (DPR), hal ini ditunjukkan dengan

tingkat signifikasi < level of signifikan, yaitu sebesar 0.0004 < 0.05

(5%) yang berarti menunjukan bahwa ada pengaruh signifikan terhadap

kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR).

2. Tidak berpengaruh signifikan antara Debt to Equity Ratio (DER)

terhadap Dividend Payout Ratio (DPR), hal ini ditunjukkan dengan

tingkat signifikasi > level of signifikan, yaitu sebesar 0.5386 > 0.05

(5%) yang berarti bahwa tidak ada pengaruh signifikan terhadap

Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR).

Page 127: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

108

3. Berpengaruh positif yang signifikan antara Price Earning Ratio (PER)

terhadap Dividend Payout Ratio (DPR), hal ini ditunjukkan dengan

tingkat signifikasi > level of signifikan, yaitu sebesar 0.0202 < 0.05

(5%) yang berarti bahwa ada pengaruh signifikan terhadap kebijakan

dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR).

4. Tidak berpengaruh yang signifikan antara Inflasi terhadap Dividend

Payout Ratio (DPR), hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikan <

level of signifikan, yaitu sebesar 0.2495 > 0.05 (5%) yang berarti tidak

ada pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (Dividend Payout

Ratio) (DPR).

5. Berdasarkan hasil pengujian simultan bahwa kelima variabel yaitu

Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning

Share (PER) dan Inflasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap

Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR). Hal ini ditunjukkan

dengan tingkat signifikasi < level of signifikan, yaitu sebesar 0.000116

< 0.05 (5%) yang berarti bahwa ada pengaruh signigikan secara

bersama-sama terhadap kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio)

(DPR).

Page 128: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

109

B. Keterbatasan

Dalam suatu penelitian baik secara kuantitatif maupun kualitatif

selalu melekat beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang terdapat dalam

penelitian ini antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya menganalisis pengaruh Return On Asset (ROA),

Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER, dan Inflasi

terhadap kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio) (DPR). sedangkan

variabel lain yang berperan dalam mempengaruhi kebijakan dividen

masih cukup banyak misalnya variabel ratio keuangan seperti (roe, eps,

pbv, dll), makroekonomi (suku bunga dan kurs) dan sebagainya.

2. Hanya meneliti Jakarta Islamic Indeks, Sehingga hasil penelitian tidak

bisa digeneralisasikan.

3. Hanya meneliti data-data keuangan selama 4 tahun.

C. Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan sampel penelitian yang

digunakan lebih luas, dan variabel yang digunakan harus lebih

dikembangkan. Pengembangan ini perlu dilakukan mengingat banyak

variabel lain yang berperan dalam mempengaruhi kebijakan Dividen

masih cukup banyak misalnya variabel ratio keuangan seperti (roe, eps,

pbv, dll), makroekonomi (suku bunga dan kurs) dan sebagainya.

2. Memperluas cakupan populasi penelitian agar hasilnya dapat di

generalisasi

Page 129: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

110

3. Memperpanjang atau memperlanjutkan periode penelitian agar hasil

penelitian lebih bagus agar dapat lebih menjelaskan konsistensi

pengaruh variabel independent terhadap variabel dependennya.

4. Bagi investor khususnya investor syariah yang memilih berinvestasi

pada saham komponen Jakarta Islamic Index hendaknya dalam

mengambil keputusan investasi mempertimbangkan rasio-rasio

keuangan lain maupun faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

5. Bagi semua pihak dan akademis, hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian-penelitian lainnya.

Page 130: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

111

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Al-Qarni, A. (2008). Al-Tafsir Al-Musyassar. Jakarta: Qisthi Press.

Aziz, A. (2010). Manajemen Investasi Syariah. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, I. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Jones, J. (2009). Cornerstones of Financial and Managerial Accounting Current

Trends and Update. Mason: South Western Cengage Learning.

Jensen, Michael C dan William H. Meckling. Theory of the Firm: Managerial

Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial

Economics, University of Harvard. 1976.

Kasmir. (2010). Analisa Laporan Keuangan (edisi ketiga). Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Martono, & Marjito, D. A. (2002). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

Rodoni, P. A. (2009). InvestasI Syariah (edisi pertama). Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta.

Sangadji, E., & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam

Penelitian. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Sholihin, A. I. (2010). Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: PT Gramedia.

Situmorang, J. W. (2011). Menguak Iklim Investasi PascaKrisis. Jakarta: Erlangga.

Stice, E., & Stice, J. (2013). Intermediate accounting. Singapore: South Western.

Sudana, I. M. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Erlangga.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suhadak, & Ari, D. (2011). Pemikiran Kebijakan Manajemen Keuangan. Malang:

CV. Okani Bukaka Malang.

Sukirno, S. (2008). Makroekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sutedi, A. (2011). Pasar Modal Syariah: Sarana Ivestasi Keuangan Berdasarkan

Prinsip Syariah (edisi pertama). Jakarta: Siar Grafika.

Tandelin, E. (2010). Portofolio dan Investasi (edisi pertama.). Yogyakarta:

Kanisius.

Page 131: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

112

JURNAL

Abdullah, H., & Agaki, R. F. (2014, Maret). Pengaruh Earning Per Share, Price

Earning Ratio dan Price To Book Value Terhadap Dividend Payout Ratio

Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2011.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 7 (Nomer 1), Halaman 14-29.

Binastuti, S., & wibowo. (2012). Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia).

Jurnal ekonomi, Volume 2, halaman 23-47.

Demirgunes, K. (2015). Determinants of Target Dividend Payout Ratio : A Panel

Autoregressive Distributed Lag Analysis. International Journal of

Economics and Financial, Volume 2 (Nomer 5), Halaman 26-418.

Dewi, S. C. (2008, April). Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan

Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 10

(Nomer 1), Halaman 47-58.

Gustian, H., & Bidayati, U. (2009, Desember). Analisis Pengaruh Cash

Position,Debt to Equity Ratio, dan Return On Assets terhadap Dividend

Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Volume 7 (Nomer 2).

Hermi, & Kurniawan, A. (2011). Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2010. Jurnal

Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik, Volume 6 (Nomer

2), Halaman. 83-95.

Ismiyati, F., & Hanaf, M. (2003). Kepemilikan Manajeria, Kepemilikan

Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang, dan Kebijakan Deviden Analisis

Persamaan Stimulan. Simposium Jurnal Akuntansi, Volume 6 (Nomer 7),

Halaman 260-277.

Kuniawan, E. R. (2016). Pengaruh Cash Position, Debt Equity Ratio, Return On

Asset, Current Ratio,Firm Size, Price Earning Ratio, Dan Total Assets Turn

Over Terhadap Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Periode

2007-2014. Journal Of Accounting, Halaman 3.

Laim, W. (2015, Maret). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend

Payout Ratio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks LQ-45 Bursa Efek

Indonesia. Jurnal EMBA, Volume 3 (Nomer 1), Halaman 1129-1140.

Lioew, A. M., Murni, S., & Mandagie, Y. (2014, Juni ). ROA, ROE, NPM

Pengaruhnya Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Perbankan

Page 132: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

113

Dan Financial Institusi Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-2012. Jurnal

EMBA, Volume 2 (Nomer 2), Halaman 1406-1416.

Lopolusi , I. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan

Deviden Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di PT Bursa Efek Indonesia

Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah, Volume 2 (Nomer 1), Halaman 1-18.

Marietta, U. a. (2013). Analisis Pengaruh Cash Ratio , Return On Assets , Growth

, Firm Size , Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio : ( Studi

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2008-2011). Journal of Management, Volume 2, Halaman 1-11.

Marlina, L., & Danica, C. (2009). Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity

Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal

Manajemen Bisnis, Volume 2 (Nomer 1), Halaman 1-6.

Mussalamah, A. D., & Isa, M. (2015). Pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt To

Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2007-2011. Jurnal Managemen dan Bisnis, Volume 19

(Nomer 2), Halaman 189-195.

Novitasari, Hanum, A. N., & Sinarasri, A. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang

Berpengaruh Terhadap Kebijakan Deviden Perusahaan Manufaktur.

Ekonomi dan Bisnis, Volume 3 (Nomer 2), Halaman 8-28.

Nuringsih, K. (2005, Juli–Desember). Analisis Pengaruh Kepemilikan Managerial,

Kebijakan Hutang, ROA dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan

Dividen: Studi 1995-1996. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia,

Volume 2 (Nomer 2), Halaman 103–123.

Parera , D. (2016, Juni). pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Asset

(ROA), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Dividend payout ratio (DPR)

Pada Perusahaan Yang Tercatat Dalam Indeks LQ 45 Di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Periode 2009 - 2013. Jurnal EMBA, Volume 4 (Nomer 2),

Halaman 538-548.

Prihantoro. (2003). Estimasi Pengaruh Dividen Payout Ratio pada Perusahaan

Publik di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 8 (Nomer 1),

Halaman 7-14.

Rafique, M. (2012). Factors Affecting Dividend Payout: Evidence From Listed

Non-Financial Firms of Karachi Stock Exchange. Business Management

Dynamics, Volume 1, (Nomer 11), Halaman 76-92.

Page 133: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

114

Raissa, F. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden Pada

Perusahaan yang Tercatat di PT Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Manajemen, Volume 1 (Nomer 6), Halaman 3-6.

Rusli, E., & Sudiartha, G. M. (2017). pengaruh struktur kepemilikan, leverage,

pertumbuhan perusahaan dan efektivitas usaha terhadap kebijakan dividen

pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode

2011-2015. E-Jurnal Manajemen Unud, Halaman 5348-5376.

Setiawan, T. (2016). Pengaruh Kebijakan Deviden Terhadap Laba Satu Tahun.

Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 16 (Nomer 2), Halaman

126.

Sulistyowati, Y. (2012, Oktober). Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning

Ratio (PER) Dan Dividend Payout Ratio (DPR) Terhadap Harga Saham

(Studi Empiris Pada Perusahaan Food & Beverages Yang. Jurnal

Modernisasi, Volume 8 (Nomor 3), Halaman 247-255.

Sumiadji. (2010). Analisis Variabel Keuangan yang mempengaruhi Kebijakan

Dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2008. Jurnal

Dinamika Akuntansi, Volume 3 (Nomer 2), Halaman 129-138.

Yakub, S., Suharsil, & Halim, J. (2014). Pengaruh Profitabilitas dan Investment

Opportunity Set terhadap Dividen Tunai Perusahaan Go Publik Sektor

Perbankan Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah SAINTIKOM, Volume 13

(Nomer 1), Halaman 37-52.

Page 134: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

115

Skripsi, dan Riset

Ardiyanti, N. R. (2015). Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Teknikal

Terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Manufaktur di Bursa

Efek Indonesia selama periode 2010-2014. Riset. Universitas Pancasila,

Magister Akuntansi, Jakarta. Halaman 25.

Dewi, I. K. (2011). Pengaruh PER dan PBV terhadap Kebijaksanaan Deviden pada

Perusahaan Perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2007-

2011. Skripsi, STIENAS Banjarmasin, Banjarmasin.

Fatahurrazak, Manik, T., & Afrianti, R. (2015). Pengaruh Return On Asset, Current

Ratio, Price Earning Ratio dan Debt To Equity Ratio Terhadap Kebijakan

Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri Dan Barang

Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-

2014. Skripsi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Fakultas Ekonomi , Riau.

Halaman 1-25.

Kusumastuti, R. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend

Payout Ratio pada Perusahaan Sektor Manafaktur di BEI. Skripsi,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Surakarta.

Latifah , L. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Deviden Payaout

Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun

2003-2007. Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang.

Halaman 11-63.

Munthe, T. F. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Dividen pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI. Skripsi, Universitas

Sumatera Utara, Medan. Halaman 9-74.

Nurjannah, S. (2013). Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio, Dan

Return on Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan

Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011. Riset, Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Pangestuti, N. (2015). Pengaruh Profitabilitas, Kesempatan Investasi dan

Pertumbuhan Terhadap Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014. Skripsi,

Universitas Muhammadiyah, Fakultas Ekonomi, Yogyakarta. Halaman 9

Pratama, O. A. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Masuk Dalam Daftar Efek

Syariah Tahun 2010-2012. Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga, Yogyakarta. Halaman 83.

Page 135: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

116

Rahmi, P., & Irfan, A. (2012). Analisis Dampak Penerapan Corporate

GovernanceTerhadap Kinerja Perusahaan Yang Termasuk Dalam Jakarta

Islamic Indek di Bursa Efek Indonesia. Riset, Forum UIN Sultan Syarif

Kasim. The 1st Islamic Economic and Finance.

Sakinah. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Asset, dan Likuiditas

Terhadap Harga Saham Syariah Pada Perusahaan yang Terdaftar di

Jakarta Islamic Indeks. Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Ilmu

Ekonomi Studi Pembangunan, Surakarta. Halaman 3.

Yudiartini, D. A., & Dharmadiaksa, I. B. (2016). Pengaruh Rasio Keuangan

Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia.

Riset, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali. Halaman

1183-1209.

Website

https://www.bps.go.id/subject/3/inflasi.html#subjekViewTab1

http://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/Pages/Syariah.aspx

http://www.idx.co.id/

https://www.bi.go.id/id/

Page 136: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

117

LAMPIRAN LAMPIRAN

Lampiran 1

Daftar Saham yang Masuk Dalam Perhitungan Jakarta Islamic Indeks (JII) Periode

Desember 2016 s.d. Mei 2017 s.d review DES berikutnya oleh OJK

Lampiran 2

Page 137: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

118

Daftar 11 Saham yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks Periode Desember

s.d (JII) Desember 2016 s.d. Mei 2017 s.d review DES berikutnya oleh OJK

sebagai penelitian

NO

NAMA PERUSAHAAN KODE KETERANGAN

1. PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk

AALI TETAP

2. PT. ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

ASII TETAP

3. PT. UNITED TRACTORS, Tbk

UNTR TETAP

4. PT. AKR CORPORINDO, Tbk

AKRA TETAP

5. PT. INDOCEMENT TUNGGAL

PRAKARSA, Tbk

INTP TETAP

6. PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk

UNVR TETAP

7. PT. INDOFOOD SUKSES

MAKMUR, Tbk

INDF TETAP

8. PT. TELEKOMUNIKASI

INDONESIA, Tbk

TLKM TETAP

9. PT. TAMBANG BATUBARA

BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk

PTBA TETAP

10. JASA MARGA

JSMR TETAP

11 PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA

(PERSERO), Tbk

PGAS TETAP

Sumber : https://www.ojk.go.id

Page 138: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

119

Lampiran 3

Data Penelitian Sebelum di Olah

Observasi Tahun Perusahaan Dividen ROA DER PER Inflasi

_AALI-

2013 2013 AALI 58.98 12.72

0.46 21.94 8.38

_AALI-

2014 2014 AALI 60.36 14.13

0.57 15.62 8.36

_AALI-

2015 2015 AALI 120.06 13.23

0.84 40.32 3.35

_AALI-

2016 2016 AALI 110.20 8.73

0.38 21.14 3.02

_AALI-

2017 2017 AALI 95.53 4.44

0.38 8.76 3.61

_ASII-

2013 2013 ASII 45.03 10.42

1.02 15.56 8.38

_ASII-

2014 2014 ASII 45.59 9.37

0.96 16.79 8.36

_ASII-

2015 2015 ASII 49.54 6.36

0.96 22.28 3.35

_ASII-

2016 2016 ASII 44.88 6.99

0.87 21.40 3.02

_ASII-

2017 2017 ASII 72.69 3.96

0.97 15.82 3.61

_UNTR-

2013 2013 UNTR 53.25 8.37

0.61 14.66 8.38

_UNTR-

2014 2014 UNTR 64.95 8.03

0.56 10.17 8.36

_UNTR-

2015 2015 UNTR 77.05 4.52

0.57 16.41 3.35

_UNTR-

2016 2016 UNTR 43.47 7.98

0.51 19.01 3.02

_UNTR-

2017 2017 UNTR 73.56 4.57

0.75 18.23 3.61

_AKRA-

2013 2013 AKRA 68.85 4.21

1.73 26.19 8.38

_AKRA-

2014 2014 AKRA 62.80 5.34

1.48 20.90 8.36

_AKRA-

2015 2015 AKRA 45.74 6.96

1.09 27.41 3.35

_AKRA-

2016 2016 AKRA 47.39 6.61

0.96 22.65 3.02

Page 139: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

120

_AKRA-

2017 2017 AKRA 67.98 4.14

0.92 26.22 3.61

_INTP-

2013 2013 INTP 66.13 18.84

0.16 14.69 8.38

_INTP-

2014 2014 INTP 94.95 18.26

0.17 18.57 8.36

_INTP-

2015 2015 INTP 39.48 15.76

0.16 18.86 3.35

_INTP-

2016 2016 INTP 35.07 12.84

0.13 13.51 3.02

_INTP-

2017 2017 INTP 379.21 13.30

0.16 33.04 3.61

_UNVR-

2013 2013 UNVR 99.93 71.51

2.14 37.06 8.38

_UNVR-

2014 2014 UNVR 44.67 40.18

2.11 45.65 8.36

_UNVR-

2015 2015 UNVR 99.88 37.20

2.26 48.24 3.35

_UNVR-

2016 2016 UNVR 44.77 38.16

2.56 46.74 3.02

_UNVR-

2017 2017 UNVR 183.17 18.79

2.93 47.06 3.61

_INDF-

2013 2013 INDF 49.80 4.38

1.04 23.14 8.38

_INDF-

2014 2014 INDF 49.72 5.99

1.08 14.67 8.36

_INDF-

2015 2015 INDF 49.70 4.04

1.25 15.31 3.35

_INDF-

2016 2016 INDF 87.36 4.44

0.87 16.11 3.02

_INDF-

2017 2017 INDF 90.85 3.42

1.02 15.67 3.61

_TLKM-

2013 2013 TLKM 72.38 15.86

0.65 15.26 8.38

_TLKM-

2014 2014 TLKM 70.24 15.22

0.64 18.92 8.36

_TLKM-

2015 2015 TLKM 61.17 14.03

0.78 20.21 3.35

_TLKM-

2016 2016 TLKM 90.73 16.24

0.70 20.42 3.02

_TLKM-

2017 2017 TLKM 113.26 9.84

0.74 17.71 3.61

_JSMR -

2013 2013 JSMR 39.69 4.36

1.61 24.04 8.38

Page 140: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

121

_JSMR-

2014 2014 JSMR 37.79 3.81

1.79 30.02 8.36

_JSMR-

2015 2015 JSMR 20.17 3.59

1.97 34.16 3.35

_JSMR-

2016 2016 JSMR 29.52 3.37

2.27 24.51 3.02

_JSMR-

2017 2017 JSMR 28.48 1.46

2.69 18.04 3.61

_PGAS-

2013 2013 PGAS 15.15 20.49

0.60 11.02 8.38

_PGAS-

2014 2014 PGAS 24.54 12.03

1.10 10.27 8.36

_PGAS-

2015 2015 PGAS 59.36 6.20

1.15 15.09 3.35

_PGAS-

2016 2016 PGAS 53.95 4.52

1.16 12.02 3.02

_PGAS-

2017 2017 PGAS 93.75 1.40

1.13 15.61 3.61

_PTBA-

2013 2013 PTBA 58.17 15.88

0.55 12.87 8.38

_PTBA-

2014 2014 PTBA 37.03 13.63

0.71 13.65 8.36

_PTBA-

2015 2015 PTBA 32.25 12.06

0.82 5.12 3.35

_PTBA-

2016 2016 PTBA 28.71 10.90

0.76 20.54 3.02

_PTBA-

2017 2017 PTBA 27.62 9.36

0.56 8.71 3.61

Sumber : www.idx.co.id

Page 141: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

122

Lampiran 4

Data Penelitian Sesudah di Olah (Log)

Observasi Tahun Perusahaan Dividen ROA ROE DER PER Inflasi

_AALI-

2013 2013 AALI 1.77 1.10 1.27 -0.34 1.34 1.34

_AALI-

2014 2014 AALI 1.78 1.15 1.35 -0.24 1.19 1.19

_AALI-

2015 2015 AALI 2.08 1.12 0.78 -0.08 1.61 1.61

_AALI-

2016 2016 AALI 2.04 0.94 1.08 -0.42 1.33 1.33

_AALI-

2017 2017 AALI 1.98 0.65 1.17 -0.42 0.94 0.94

_ASII-

2013 2013 ASII 1.65 1.02 1.32 0.01 1.19 1.19

_ASII-

2014 2014 ASII 1.66 0.97 1.26 -0.02 1.23 1.23

_ASII-

2015 2015 ASII 1.69 0.80 1.09 -0.02 1.35 1.35

_ASII-

2016 2016 ASII 1.65 0.84 1.12 -0.06 1.33 1.33

_ASII-

2017 2017 ASII 1.86 0.60 1.17 -0.01 1.20 1.20

_UNTR-

2013 2013 UNTR 1.73 0.92 1.13 -0.21 1.17 1.17

_UNTR-

2014 2014 UNTR 1.81 0.90 1.10 -0.25 1.01 1.01

_UNTR-

2015 2015 UNTR 1.89 0.66 0.85 -0.24 1.22 1.22

_UNTR-

2016 2016 UNTR 1.64 0.90 1.08 -0.29 1.28 1.28

_UNTR-

2017 2017 UNTR 1.87 0.66 1.05 -0.12 1.26 1.26

_AKRA-

2013 2013 AKRA 1.84 0.62 1.06 0.24 1.42 1.42

_AKRA-

2014 2014 AKRA 1.80 0.73 1.12 0.17 1.32 1.32

_AKRA-

2015 2015 AKRA 1.66 0.84 1.16 0.04 1.44 1.44

_AKRA-

2016 2016 AKRA 1.68 0.82 1.11 -0.02 1.36 1.36

Page 142: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

123

_AKRA-

2017 2017 AKRA 1.83 0.62 1.11 -0.04 1.42 1.42

_INTP-

2013 2013 INTP 1.82 1.28 1.34 -0.80 1.17 1.17

_INTP-

2014 2014 INTP 1.98 1.26 1.33 -0.77 1.27 1.27

_JSMR-

2015 2015 INTP 1.60 1.20 1.26 -0.80 1.28 1.28

_INTP-

2016 2016 INTP 1.54 1.11 1.17 -0.89 1.13 1.13

_INTP-

2017 2017 INTP 2.58 1.12 1.20 -0.80 1.52 1.52

_UNVR-

2013 2013 UNVR 2.00 1.85 2.10 0.33 1.57 1.57

_UNVR-

2014 2014 UNVR 1.65 1.60 2.10 0.32 1.66 1.66

_UNVR-

2015 2015 UNVR 2.00 1.57 2.08 0.35 1.68 1.68

_UNVR-

2016 2016 UNVR 1.65 1.58 2.13 0.41 1.67 1.67

_UNVR-

2017 2017 UNVR 2.26 1.27 2.13 0.47 1.67 1.67

_INDF-

2013 2013 INDF 1.70 0.64 0.95 0.02 1.36 1.36

_INDF-

2014 2014 INDF 1.70 0.78 1.10 0.03 1.17 1.17

_INDF-

2015 2015 INDF 1.70 0.61 0.93 0.10 1.18 1.18

_INDF-

2016 2016 INDF 1.94 0.65 1.08 -0.06 1.21 1.21

_INDF-

2017 2017 INDF 1.96 0.53 0.97 0.01 1.20 1.20

_TLKM-

2013 2013 TLKM 1.86 1.20 1.42 -0.19 1.18 1.18

_TLKM-

2014 2014 TLKM 1.85 1.18 1.40 -0.19 1.28 1.28

_TLKM-

2015 2015 TLKM 1.79 1.15 1.40 -0.11 1.31 1.31

_TLKM-

2016 2016 TLKM 1.96 1.21 1.44 -0.15 1.31 1.31

_TLKM-

2017 2017 TLKM 2.05 0.99 1.37 -0.13 1.25 1.25

_JSMR-

2013 2013 JSMR 1.60 0.64 1.06 0.21 1.38 1.38

Page 143: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

124

_JSMR-

2014 2014 JSMR 1.58 0.58 1.03 0.25 1.48 1.48

_JSMR-

2015 2015 JSMR 1.30 0.56 1.03 0.29 1.53 1.53

_JSMR-

2016 2016 JSMR 1.47 0.53 1.04 0.36 1.39 1.39

_JSMR-

2017 2017 JSMR 1.45 0.16 1.06 0.43 1.26 1.26

_PGAS-

2013 2013 PGAS 1.18 1.31 1.52 -0.22 1.04 1.04

_PGAS-

2014 2014 PGAS 1.39 1.08 1.40 0.04 1.01 1.01

_PGAS-

2015 2015 PGAS 1.77 0.79 1.12 0.06 1.18 1.18

_PGAS-

2016 2016 PGAS 1.73 0.66 0.99 0.06 1.08 1.08

_PGAS-

2017 2017 PGAS 1.97 0.15 0.67 0.05 1.19 1.19

_PTBA-

2013 2013 PTBA 1.76 1.20 1.39 -0.26 1.11 1.11

_PTBA-

2014 2014 PTBA 1.57 1.13 1.37 -0.15 1.14 1.14

_PTBA-

2015 2015 PTBA 1.51 1.08 1.34 -0.09 0.71 0.71

_PTBA-

2016 2016 PTBA 1.46 1.04 1.28 -0.12 1.31 1.31

_PTBA-

2017 2017 PTBA 1.44 0.97 1.31 -0.25 0.94 0.94

Sumber : www.idx.co.id

Page 144: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

125

Lampiran 5 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Common Effect

Dependent Variable: LOG(DIVIDEN)

Method: Least Squares

Date: 07/08/18 Time: 21:31

Sample: 1 55

Included observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.477566 0.580166 4.270442 0.0001

LOG(ROA) -0.027407 0.099687 -0.274933 0.7845

LOG(DER) -0.294668 0.108861 -2.706821 0.0093

LOG(PER) 0.579300 0.181618 3.189656 0.0025

LOG(INFLASI) -0.085106 0.155605 -0.546934 0.5869

R-squared 0.226751 Mean dependent var 4.047459

Adjusted R-squared 0.164891 S.D. dependent var 0.544870

S.E. of regression 0.497926 Akaike info criterion 1.529776

Sum squared resid 12.39649 Schwarz criterion 1.712261

Log likelihood -37.06883 Hannan-Quinn criter. 1.600344

F-statistic 3.665558 Durbin-Watson stat 1.520518

Prob(F-statistic) 0.010765

Sumber : Output Eviews

Lampiran 6 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Fixed Effect

Dependent Variable: LOG(DIVIDEN?)

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/08/18 Time: 21:24

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.611164 0.697875 5.174511 0.0000

LOG(ROA?) 0.593035 0.166103 3.570291 0.0009

LOG(DER?) -0.068571 0.331343 0.206948 0.8371

LOG(PER?) 0.500120 0.214557 2.330940 0.0249

LOG(INFLASI?) 0.162606 0.139860 1.162630 0.2519

Page 145: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

126

Sumber : Output Eviews

Lampiran 7

Hasil Uji Chaw

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: PERUSAHAAN

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 3.768573 (10,40) 0.0012

Cross-section Chi-square 36.508569 10 0.0001

Sumber : Output Eviews

Fixed Effects (Cross)

AALI—C 0.506356

AKRA—C -0.433086

ASII—C -0.232267

INDF—C -0.262732

INTP—C 0.808995

KLBF—C -1.451612

PGAS—C -0.339779

PTBA—C 0.008388

TLKM—C 0.644327

UNTR—C 0.021091

UNVR—C 0.730320

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.601858 Mean dependent var 4.047459

Adjusted R-squared 0.562508 S.D. dependent var 0.544870

S.E. of regression 0.399465 Akaike info criterion 1.229620

Sum squared resid 6.382893 Schwarz criterion 1.777074

Log likelihood -18.81455 Hannan-Quinn criter. 1.441325

F-statistic 4.319047 Durbin-Watson stat 2.338972

Prob(F-statistic) 0.000134

A

Page 146: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

127

Lampiran 8

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Random Effect

Dependent Variable: LOG(DIVIDEN?)

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 07/08/18 Time: 21:24

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 55

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.670313 0.555325 4.808562 0.0000

LOG(ROA?) -0.162331 0.105239 -1.542493 0.1293

LOG(DER?) -0.277638 0.123769 -2.243198 0.0293

LOG(PER?) 0.582397 0.174803 3.331731 0.0016

LOG(INFLASI?) -0.026171 0.128894 -0.203039 0.8399

Random Effects (Cross)

AALI—C 0.158796

AKRA—C -0.067106

ASII—C -0.051395

INDF—C 0.069754

INTP—C -0.013164

KLBF—C -0.415320

PGAS—C -0.058499

PTBA—C -0.095017

TLKM—C 0.218335

UNTR—C 0.029524

UNVR—C 0.224093

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.206873 0.2115

Idiosyncratic random 0.399465 0.7885

Weighted Statistics

R-squared 0.174488 Mean dependent var 2.645356

Adjusted R-squared 0.108447 S.D. dependent var 0.477963

S.E. of regression 0.451302 Sum squared resid 10.18369

F-statistic 2.642114 Durbin-Watson stat 1.687578

Prob(F-statistic) 0.044405

Page 147: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

128

Unweighted Statistics

R-squared 0.189951 Mean dependent var 4.047459

Sum squared resid 12.98646 Durbin-Watson stat 1.323362

Sumber :Output Eviews

Lampiran 9

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: PERUSAHAAN

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 16.818672 4 0.0021

Sumber : Output Eviews

Lampiran 10

Hasil Regresi Linear Berganda

Dependent Variable: LOG(DIVIDEN)

Method: Least Squares

Date: 07/08/18 Time: 21:31

Sample: 1 55

Included observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.477566 0.580166 4.270442 0.0001

LOG(ROA) -0.027407 0.099687 -0.274933 0.7845

LOG(DER) -0.294668 0.108861 -2.706821 0.0093

LOG(PER) 0.579300 0.181618 3.189656 0.0025

LOG(INFLASI) -0.085106 0.155605 -0.546934 0.5869

R-squared 0.226751 Mean dependent var 4.047459

Adjusted R-squared 0.164891 S.D. dependent var 0.544870

S.E. of regression 0.497926 Akaike info criterion 1.529776

Sum squared resid 12.39649 Schwarz criterion 1.712261

Log likelihood -37.06883 Hannan-Quinn criter. 1.600344

F-statistic 3.665558 Durbin-Watson stat 1.520518

Prob(F-statistic) 0.010765

Sumber : Output Eviews

Page 148: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

129

Lampiran 11

Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Series: ResidualsSample 1 55Observations 55

Mean -1.32e-16Median 0.054726Maximum 1.074467Minimum -1.181194Std. Dev. 0.479129Skewness -0.237791Kurtosis 2.980525

Jarque-Bera 0.519194Probability 0.771363

Hasil : Output Eviews

Lampiran 12

Hasil Uji Multikolinearitas

ROA DER PER INFLASI

ROA 1.000000 0.272515 0.514577 0.221819

DER 0.272515 1.000000 0.642694 -0.055605

PER 0.514577 0.642694 1.000000 -0.119399

INFLASI 0.221819 -0.055605 -0.119399 1.000000

Sumber : Output Eviews

Page 149: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41852/2/WAHYU... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Humas OSIS MTS Madarijut Thalibin

130

Lampiran 13

Hasil Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

F-statistic 1.988132 Prob. F(4,50) 0.1106

Obs*R-squared 7.547366 Prob. Chi-Square(4) 0.1096

Scaled explained SS 6.176755 Prob. Chi-Square(4) 0.1863

Sumber : Output Eviews

Lampiran 14

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.603043 Prob. F(2,48) 0.2119

Obs*R-squared 3.443628 Prob. Chi-Square(2) 0.1787

Sumber : Output Eviews