ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

79
i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI HARGA CABAI RAWIT DI PASAR KARISA KABUPATEN JENEPONTO IRNA IRVIANA NURJANNAH 105961100417 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

FLUKTUASI HARGA CABAI RAWIT DI PASAR

KARISA KABUPATEN JENEPONTO

IRNA IRVIANA NURJANNAH

105961100417

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

ii

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

FLUKTUASI HARGA CABAI RAWIT DI PASAR

KARISA KABUPATEN JENEPONTO

IRNA IRVIANA NURJANNAH

105961100417

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

iii

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

iv

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ANALISIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI HARGA

CABAI RAWIT DI PASAR KARISA KABUPATEN JENEPONTO adalah

benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi

ini.

Makassar, 05 Mei 2021

Irna Irviana Nurjannah

105961100417

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

vi

ABSTRAK

IRNA IRVIANA NURJANNAH. 105961100417. Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Fluktuasi Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa, Kabupaten

Jeneponto. Dibimbing oleh MOHAMMAD NATSIR dan ARDI RUMALLANG.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan harga cabai rawit

dan faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai rawit di pasar Karisa,

Kabupaten Jeneponto terhadap variabel harga cabai rawit di petani, jumlah produksi

cabai rawit, inflasi, dan periode bulanan.

Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu bulan Mei sampai dengan

bulan Juni 2021. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif

dengan menggunakan data sekunder berupa runtut waktu (time series) dengan

periode waktu 2018 - 2020 tahun (dalam data perbulan), analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Regresi Linear Berganda.

Pengolahan data dilakukan menggunakan Software Microsoft Excel 2013 dan

Eviews 9. Penelitian ini mengambil data dari Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian

dan Perdagangan, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jeneponto.

Perkembangan harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto

tertinggi terjadi pada tahun 2019 pada bulan oktober dan harga cabai rawit terendah

terjadi pada tahun 2020 di bulan Juni – Juli dan faktor-faktor yang mempengaruhi

fluktuasi harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto adalah harga cabai

rawit di petani, jumlah produksi cabai rawit, inflasi, dan periode bulanan. Harga

cabai rawit di petani (X1) dengan nilai koefisien sebesar 1,0263 dengan nilai

probabilitas sebesar 0,0000 dan periode bulanan (T) dengan nilai koefisien sebesar

-0,0591 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000 berpengaruh signifikan terhadap

harga cabai rawit, sedangkan jumlah produksi cabai rawit (X2) dengan nilai

koefisien sebesar 0,0011 dengan nilai probabilitas sebesar 0,1265 dan inflasi (X3)

dengan nilai koefisien sebesar -0,0920 dengan nilai probabilitas sebesar 0,5560

tidak berpengaruh signifikan terhadap harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten

Jeneponto.

Kata Kunci : Fluktuasi, Cabai Rawit, Harga, Inflasi, Produksi

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

vii

ABSTRACT

IRNA IRVIANA NURJANNAH. 105961100417. Analysis of Factors Affecting

Price Fluctuations in Cayenne Pepper at Karisa Market, Jeneponto Regency.

Supervised by MOHAMMAD NATSIR and ARDI RUMALLANG.

This study aims to determine the development of the price of cayenne

pepper and the factors that influence the price fluctuation of cayenne pepper in

Karisa market, Jeneponto Regency on the variable price of cayenne pepper in

farmers, the amount of cayenne pepper production, inflation, and monthly period.

This research was conducted for two months, from May to June 2021. This

research is a quantitative research using secondary data in the form of a time series

with a time period of 2018 - 2020 years (in monthly data), data analysis used in this

study, namely Multiple Linear Regression Analysis. Data processing was carried

out using Microsoft Excel 2013 and Eviews 9 software. This study took data from

the Department of Agriculture, the Department of Industry and Trade, and the

Central Bureau of Statistics (BPS) of Jeneponto Regency.

The development of the price of cayenne pepper in the Karisa market,

Jeneponto Regency, the highest occurred in 2019 in October and the lowest price

of cayenne pepper occurred in 2020 in June - July and the factors that influence the

price fluctuation of cayenne pepper in the Karisa market, Jeneponto Regency are

the price cayenne pepper in farmers, the amount of cayenne pepper production,

inflation, and monthly period. The price of cayenne pepper in farmers (X1) with a

coefficient value of 1.0263 with a probability value of 0.0000 and a monthly period

(T) with a coefficient value of -0.0591 with a probability value of 0.0000 has a

significant effect on the price of cayenne pepper, while the amount of cayenne

pepper production (X2) with a coefficient value of 0.0011 with a probability value

of 0.1265 and inflation (X3) with a coefficient value of -0.0920 with a probability

value of 0.5560 has no significant effect on the price of cayenne pepper in

Indonesia. Karisa market, Jeneponto Regency.

Keywords : Fluctuation, Cayenne Pepper, Price, Inflation, Production

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuh

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Fluktuasi Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto“

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, banyak sekali

hambatan dan kekurangan yang memerlukan bantuan berbagai pihak. Oleh karena

itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. Ir. Andi Khaeriyah, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P., Selaku Ketua Program Studi Agribisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Dr. Mohammad Natsir, S.P., M.P, Selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi

dapat diselesaikan.

4. Ardi Rumallang, S.P., M.M, Selaku Pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi

dapat diselesaikan.

5. Alm. Ayahanda dan Ibunda selaku kedua orang tua yang telah banyak

memberikan dorongan moril maupun materil serta motivasi kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

ix

6. Seluruh Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah segudang ilmu kepada penulis.

7. Kepada Sukryanto yang telah membantu penyusunan skripsi serta motivasi dari

awal hingga akhir kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.

Seperti halnya manusia yang tidak sempurna dimata manusia lain ataupun

dimata ALLAH SWT, penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan

penulisan dan penyajiannya mengingat akan keterbatasan kemampuan yang penulis

miliki. Untuk itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga

skripsi ini dapat memberi manfaat untuk kita semua. Aamiin

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuh

Makassar, 27 Juni 2021

Irna Irviana Nurjannah

105961100417

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI .............................................................. iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI .... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5

1.4 Kegunaan Penelitian................................................................................. 5

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Cabai Rawit .............................................................................. 6

2.2 Fluktuasi Harga ........................................................................................ 8

2.3 Teori Permintaan (Demand) .....................................................................13

2.4 Teori Produksi ..........................................................................................15

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

xi

2.5 Inflasi .......................................................................................................17

2.6 Penelitian Terdahulu ................................................................................19

2.7 Kerangka Pemikiran .................................................................................22

III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................23

3.2 Jenis dan Sumber Data .............................................................................23

3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................24

3.4 Teknik Analisis Data ................................................................................24

3.5 Definisi Operasional.................................................................................27

IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis ........................................................................................29

4.2 Keadaan Demografis ................................................................................31

4.3 Keadaan Pertanian ....................................................................................32

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Perkembangan Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa Kabupaten

Jeneponto .................................................................................................34

5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Cabai Rawit

di Pasar Karisa Kabupaten Jeneponto ......................................................35

5.3 Uji F-Statistik (Uji Model) .......................................................................37

5.4 Koefisien Determinan (R2) .......................................................................38

5.5 Uji t-Statistik (Uji Variabel) ....................................................................38

5.6 Standard Eror ...........................................................................................41

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

xii

VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ..............................................................................................43

6.2 Saran .........................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................45

LAMPIRAN .......................................................................................................47

RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................64

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Rata-Rata Produksi Cabai Rawit di Provinsi Sulawesi Selatan dan

Kabupaten Jeneponto Tahun 2012 – 2016 ................................................ 2

2. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 19

3. Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Jeneponto ................................... 30

4. Hasil Estimasi Multiple Reggresion Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Fluktuasi Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa

Kabupaten Jeneponto Tahun 2018 – 2020 (Dalam Data Perbulan) .......... 36

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Kurva Permintaan ..................................................................................... 15

2. Kerangka Pemikiran Analisis yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Cabai

Rawit di Pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto ........................................... 22

3. Grafik Perkembangan Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa

Kabupaten Jeneponto Tahun 2018 – 2020 (Dalam Data Perbulan) .......... 34

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

1. Peta Lokasi Penelitian ............................................................................... 47

2. Tabel Variabel Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa (Rp/Kg), Harga

Cabai Rawit di Petani (Rp/Kg), Jumlah Produksi Cabai Rawit (Kg),

Inflasi (%), dan Periode Bulanan (T) Komoditi Cabai Rawit ................... 48

3. Tabel Variabel Harga Riil Cabai Rawit di Pasar Karisa (Rp/Kg),

Harga Riil Cabai Rawit di Petani (Rp/Kg), Jumlah Produksi Cabai

Rawit (Kg), dan Inflasi (%) Komoditi Cabai Rawit ................................. 50

4. Hasil Estimasi Multiple Reggresion Faktor - Faktor yang

Mempengaruhi Fluktuasi Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa

Kabupaten Jeneponto Tahun 2018 – 2020 (Dalam Data

Perbulan) Menggunakan Program Eviews 9 ............................................. 52

5. Grafik Trend Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa Kabupaten

Jeneponto Tahun 2018 – 2020 (Dalam Data Perbulan) ............................ 53

6. Grafik Hasil Estimasi Multiple Reggresion Faktor – Faktor

yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Cabai Rawit di Pasar

Karisa Kabupaten Jeneponto Menggunakan Program Eviews 9 .............. 54

7. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 55

8. Surat Izin Penelitian .................................................................................. 57

9. Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi ............................................................. 60

10. Hasil Turnitin ............................................................................................ 62

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris karena sebagian besar penduduknya

bekerja di sektor pertanian sehingga sektor pertanian menjadi prioritas utama dalam

rangka pembangunan nasional. Sektor pertanian memiliki peranan cukup penting

dalam perekonomian nasional terutama perekonomian rakyat serta mendorong

pemerataan pembangunan daerah dengan tetap memperhatikan kelestarian

sumberdaya alamnya. Pembangunan pertanian sub sektor hortikultura di masa

mendatang diarahkan untuk menumbuhkan sistem agribisnis dan agroindusti.

Keadaan ini ditunjang dengan kondisi iklim Indonesia dan besarnya lahan potensial

dengan berbagai macam komoditi yang dapat dikembangkan sehingga mempunyai

nilai ekonomis (Daniel, 2005). Salah satu produk hortikultura yang menjadi

unggulan dalam sektor pertanian di Indonesia adalah tanaman sayuran. Sayuran

merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat

karena memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Sayuran dapat

dikonsumsi dalam keadaan mentah ataupun diolah terlebih dahulu sesuai dengan

kebutuhan yang akan digunakan. Salah satu komoditi sayur yang sangat dibutuhkan

oleh hampir semua orang dari berbagai lapisan masyarakat adalah cabai sehingga

tidak mengherankan bila volume peredaran di pasaran dalam skala besar (Anonim,

2011).

Tanaman cabai merupakan salah satu sayuran buah yang memiliki peluang

bisnis yang baik. Besarnya kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri menjadikan

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

2

cabai sebagai komoditas menjanjikan. Permintaan cabai yang tinggi untuk

kebutuhan bumbu masakan, industri makanan, dan obat-obatan merupakan potensi

untuk meraup keuntungan. Tidak heran jika cabai merupakan komoditas

hortikultura yang mengalami fluktuasi harga paling tinggi di Indonesia. Harga cabai

yang tinggi memberikan keuntungan yang tinggi pula bagi petani. Keuntungan yang

diperoleh dari budidaya cabai umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan

budidaya sayuran lain. Cabai pun kini menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan.

Selain sebagai bumbu masak, buah cabai juga digunakan sebagai bahan campuran

industri makanan dan untuk peternakan (Setiadi, 2000).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata konsumsi cabai

perkapita adalah 500 gram/tahun. Jika jumlah penduduk sebanyak 237,6 juta

(sensus tahun 2010), berarti indonesia membutuhkan cabai sebesar 118.800 ton per

tahun (Wahyudi, 2011). Berikut tabel rata-rata produksi cabai rawit di Provinsi

Sulawesi Selatan dan Kabupaten Jeneponto, tahun 2013 – 2016 :

Tabel 1. Rata-Rata Produksi Cabai Rawit di Provinsi Sulawesi Selatan dan

Kabupaten Jeneponto Tahun 2012 – 2016

No Tahun Produksi di Provinsi

Sulawesi Selatan

(Ton)

Produksi di Kabupaten

Jeneponto

(Ton)

1. 2013 18.006 20.455

2. 2014 20.793 16.913

3. 2015 26.570 13.219

4. 2016 27.543 10.154

Rata-rata 23.228 15.185

Sumber : Badan Pusat Statistik 2016.

Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa dari tahun 2013 – 2016 jumlah

produksi cabai rawit di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami peningkatan setiap

tahun, sehingga rata-rata produksi cabai rawit sebanyak 23,228 ton sedangkan di

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

3

Kabupaten Jeneponto produksi cabai rawit mengalami penurunan setiap tahun

sehingga rata-rata produksi cabai rawit sebanyak 15,185 ton.

Sekalipun ada kecenderungan peningkatan kebutuhan tetapi permintaan

terhadap cabai untuk kebutuhan sehari-hari dapat berfluktuasi yang disebabkan

karena naik turunnya harga cabai yang terjadi di pasar eceran. Fluktuasi harga yang

terjadi di pasar eceran, selain disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi

sisi permintaan juga disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi sisi

penawaran. Faktor utama yang menjadi penyebab adalah bahwa petani cabai adalah

petani kecil-kecil yang proses pengambilan keputusan produksinya diduga tidak

ditangani dan ditunjang dengan suatu peramalan produksi dan harga yang baik.

Apabila harga cabai melonjak, maka akan berdampak pada daya beli masyarakat

dan juga menimbulkan keresahan.

Kenaikan harga cabai sangat tergantung pada musim panen dan musim

tanam serta pengaruh iklim dan cuaca. Disamping itu, kenaikan harga juga

berkaitan dengan kegiatan pemasaran. Bila dibandingkan dengan harga di daerah

konsumen, harga cabai di daerah produsen lebih rendah. Beberapa faktor yang

mempengaruhi diantaranya faktor angkutan, rendahnya daya tahan cabai, dan daya

beli masyarakat yang rendah (Santika, 1999).

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus-menerus yang berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh

berbagai faktor yaitu meningkatnya permintaan melebihi penawaran atau diatas

kemampuan berproduksi seperti peningkatan konsumsi masyarakat, berlebihnya

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

4

likuiditas pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, termasuk akibat

ketidaklancaran distribusi barang.

Melihat kebutuhan masyarakat Kabupaten Jeneponto yang dominan

mengkonsumsi cabai maka permintaan akan harga cabai akan tetap terus ada

meskipun harga cabai mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Kabupaten

Jeneponto sering di temui bahwa harga cabai kadang tinggi dan kadang rendah

bahkan cenderung tidak menentu, inilah yang menjadi masalah mengapa hal itu bisa

terjadi. Apakah karena cita rasa dari cabai yang cenderung pedas atau karena

masyarakat Kabupaten Jeneponto yang memang menyukai cabai atau ada faktor

lain yang berpengaruh terhadap harga cabai tersebut.

Jika terjadi kenaikan maupun penurunan harga cabai berarti ada faktor yang

menyebabkan harga cabai tersebut yang berubah-ubah, oleh karena hal tersebut

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa,

Kabupaten Jeneponto.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan yaitu :

1. Bagaimana perkembangan harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten

Jeneponto ?

2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai rawit di pasar

Karisa, Kabupaten Jeneponto ?

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

5

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui perkembangan harga cabai rawit di Pasar Karisa, Kabupaten

Jeneponto.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai

rawit di Pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dilaksanakannya kegiatan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagi pedagang cabai rawit Kabupaten Jeneponto, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi untuk pengembangan usaha yang

lebih baik lagi.

2. Bagi pemerintah daerah Kabupaten Jeneponto, hasil penelitian ini diharapkan

dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan yang lebih baik

lagi dimasa yang akan datang terutama dalam pengembangan harga cabai

rawit.

3. Bagi Pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan

pengetahuan, informasi, dan referensi dalam menyusun penelitian selanjutnya.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

6

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman yang bersasal

dari benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah tropis terutama

sekitar khatulistiwa dan tumbuh baik di dataran rendah dengan ketinggian 0-500

meter dpl, akan tetapi cabai rawit bisa tumbuh baik pada ketinggian 1000 meter dpl.

Produktivitas tanaman cabai akan berkurang pada tempat yang terlalu tinggi.

Tanaman cabai merupakan tanaman yang menyerbuk sendiri, persilangan antar

varietas secara alami sangat mungkin terjadi di lapang yang dapat menghasilkan

ras-ras cabai baru dengan sendirinya (Cahyono, 2003). Beberapa sifat tanaman

cabai yang dapat digunakan untuk membedakan antar varietas di antaranya adalah

percabangan tanaman, perbungaan tanaman, ukuran ruas, dan tipe buahnya

(Prajnanta, 1999).

Berdasarkan sistematika (taksonomi) Capsicum frutescens L.

diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum frutescens L.

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

7

Cabai rawit juga memiliki banyak varietas diantaranya adalah cabai mini,

cabai cengek atau ceplik (rawit putih), cabai cengis (rawit hijau). Tinggi tanaman

cabai rawit umumnya dapat mencapai 150 cm. Daunnya lebih pendek dan

menyempit. Posisi bunga tegak dengan mahkota bunga berwarna kuning kehijauan.

Panjang buahnya dari tangkai hingga ujung buah hanya mencapai 3,7-5,3 cm.

Bentuk buahnya kecil dengan warna biji umumnya kuning kecoklatan. Pemanenan

pertama cabai rawit dapat dilakukan setelah tanaman berumur 4 bulan dengan

selang waktu satu sampai dua minggu sekali. Tanaman cabai rawit dapat hidup 2

sampai 3 tahun. Di dataran tinggi, tanaman cabai rawit masih bisa berbuah hanya

saja periode panennya lebih sedikit dibanding dataran rendah. Cabai rawit yang

dibudidayakan di Indonesia sangat beragam. Secara umum, masyarakat mengenal

cabai rawit putih dan cabai rawit hijau, akan tetapi setiap tempat memiliki macam

cabai rawit yang berbeda-beda (Cahyono, 2003).

Tanaman cabai rawit termasuk tanaman semusim yang tumbuh sebagai

perdu dengan tinggi tanaman mencapai 1,5 m. Tanaman dapat ditanam di lahan

kering (tegalan) dan di lahan basah (sawah). Kondisi lingkungan sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit. Keadaan iklim dan

tanah merupakan dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi

penanaman cabai rawit (Pitojo, 2003). Tanaman cabai rawit memerlukan tanah

yang memiliki tekstur lempung berpasir atau liat berpasir dengan struktur gembur

(Nawangsih, 1999).

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

8

Selain itu, tanah harus mudah mengikat air, memiliki solum yang dalam

(minimal 1m), memiliki daya menahan air yang cukup baik, tahan terhadap erosi

dan memiliki kandungan bahan organik tinggi (Setiadi, 1987). Tanaman cabai rawit

memerlukan derajat keasaman (pH) tanah antara 6,0-7,0 (pH optimal 6,5) dan

memerlukan sinar matahari penuh (tidak memerlukan naungan). Tanaman cabai

rawit memerlukan kondisi iklim dengan 0-4 bulan basah dan 4-6 bulan kering

dalam satu tahun dan curah hujan berkisar antara 600-1.250 mm per tahun.

Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman cabai rawit adalah 60-80%. Tanaman

cabai rawit Agar dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi pada suhu udara

rata-rata tahunan berkisar antara 18-300C (Cahyono, 2003).

2.2 Fluktuasi Harga

Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau

barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang

atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga digunakan

untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa. Biasanya

penggunaan kata harga berupa digit nominal besaran angka terhadap nilai tukar

mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas barang atau jasa.

Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu produk

barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang menentukan komparasi produk

atau barang sejenis (Wikipedia, 2021).

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

9

Fluktuasi adalah ketidak tetapan atau guncangan, sebagai contoh terhadap

harga barang dan sebagainya, atas segala hal yang bisa dilihat di dalam sebuah

grafik (Wikipedia, 2021).

Fluktuasi adalah lonjakan atau ketidak tetapan segala sesuatu yang bias

digambarkan dalam sebuah grafik, seperti fluktuasi harga barang. Fluktuasi harga

yang tinggi merupakan salah satu yang sering muncul dalam pemasaran komoditas

holtikultura. Harga yang sangat berfluktuatif secara teoritis akan menyulitkan

prediksi bisnis, fluktuasi harga komoditas pada dasarnya terjadi akibat ketidak

seimbangan antara jumlah pasokan dan permintaan yang dibutuhkan konsumen.

Jika pasokan berlebih maka harga komoditas akan turun, sebaliknya jika terjadi

kekurangan pasokan maka harga naik. Dalam proses pembentukan harga, perilaku

petani dan pedagang menjadi penting karena mereka dapat mengatur volume

penjualan sesuai dengan kebutuhan konsumen (Irawan, 2007).

Fluktuasi harga adalah gejala atau keadaan yang menunjukkan turun

naiknya harga dan sebagainya yang berlaku dari sehari ke sehari atau dari satu

periode ke periode lainnya, perubahan (harga tersebut) karena pengaruh permintaan

dan penawaran (KBBI, 2021).

Fluktuasi harga yang tinggi merupakan salah satu isu sentral yang sering

muncul dalam pemasaran komoditas. Fluktuasi harga yang tinggi menyebabkan

penerimaan dan keuntungan usaha yang diperoleh petani dari hasil kegiatan

usahataninya sangat berfluktuasi. Kondisi demikian tidak kondusif bagi

pengembangan agribisnis karena keuntungan yang diperoleh dari kegiatan

agribisnis menjadi tidak stabil padahal tingkat keuntungan yang tinggi dan stabil

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

10

umumnya justru merupakan daya tarik utama bagi pelaku bisnis untuk melakukan

investasi dan memperluas usahanya (Bambang Irawan, 2007).

Fluktuasi harga komoditas pada dasarnya terjadi akibat ketidak-seimbangan

antara kuantitas pasokan dan kuantitas permintaan yang dibutuhkan konsumen. Jika

terjadi kelebihan pasokan maka harga komoditas akan turun, sebaliknya jika terjadi

kekurangan pasokan maka harga komoditas akan naik Dalam proses pembentukan

harga tersebut perilaku petani dan pedagang memiliki peranan penting karena

mereka dapat mengatur volume penjualannya yang disesuaikan dengan kebutuhan

konsumen. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa fluktuasi harga

yang relatif tinggi pada komoditas pada dasarnya terjadi akibat kegagalan petani

dan pedagang dalam mengatur volume pasokannya sesuai dengan kebutuhan

konsumen. Kondisi demikian dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sebagai

berikut :

a. Pertama, produksi cenderung terkonsentrasi di daerah-daerah tertentu saja,

misalnya sekitar 90 persen produksi bawang merah nasional hanya dihasilkan

di 6 provinsi dan 82 persen produksi cabai dihasilkan di 7 provinsi. Struktur

produksi demikian tidak kondusif bagi stabilitas harga karena jika terjadi

anomali produksi (Misalnya gagal panen akibat hama atau lonjakan produksi

akibat pengaruh iklim) di salah satu daerah sentra produksi maka akan

berpengaruh besar terhadap keseimbangan pasar secara keseluruhan.

b. Kedua, struktur produksi yang terkonsentrasi secara regional diperparah pula

oleh pola produksi yang tidak sinkron antar daerah produsen. Setiap daerah

produsen umumnya memiliki pola produksi bulanan yang relatif sama sehingga

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

11

total produksi sayuran cenderung terkonsentrasi pada bulan-bulan tertentu.

Konsentrasi produksi secara temporer tersebut misalnya dapat disimak pada

pola produksi kentang dan kubis di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah

dan Jawa Timur yang menyumbang sekitar 90 persen dan 78 persen produksi

nasional. Keempat provinsi tersebut sekitar 60-65 persen produksi kentang dan

kubis hanya dihasilkan pada bulan Januari hingga Mei sehingga pada bulan-

bulan tersebut harga kedua komoditas tersebut cenderung mengalami

penurunan tajam.

c. Ketiga, permintaan komoditas umumnya sangat sensitif terhadap perubahan

kesegaran produk. Sementara itu komoditas umumnya relatif cepat busuk

sehingga petani dan pedagang tidak mampu menahan penjualannya terlalu

lama dalam rangka mengatur volume pasokan yang sesuai dengan kebutuhan

pasar, karena hal itu dapat berdampak pada penurunan harga jual yang

disebabkan oleh penurunan kesegaran produk. Konsekuensinya adalah

pengaturan volume pasokan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen

tidak mudah dilakukan karena setelah dipanen petani cenderung segera

menjual hasil panennya agar yang dipasarkan masih dalam keadaan segar.

d. Keempat, untuk dapat mengatur volume pasokan yang sesuai dengan

kebutuhan konsumen maka dibutuhkan sarana penyimpanan yang mampu

mempertahankan kesegaran produk secara efisien. Namun ketersediaan sarana

penyimpanan tersebut umumnya relatif terbatas akibat kebutuhan investasi

yang cukup besar sedangkan teknologi penyimpanan sederhana yang dapat

diterapkan oleh petani sangat terbatas.

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

12

Dinamika jangka pendek harga komoditas pertanian di daerah konsumen

pada umumnya memiliki pola yang sama dengan dinamika harga di daerah

produsen karena permintaan yang dihadapi petani didaerah produsen merupakan

turunan dari permintaan di daerah konsumen. Jika terjadi kenaikan harga di pasar

konsumen akibat naiknya permintaan maka pedagang akan meneruskan kenaikan

harga tersebut kepada petani sehingga harga di pasar produsen juga mengalami

peningkatan. Akan tetapi proses transmisi harga dari pasar konsumen ke pasar

produsen tersebut umumnya tidak sempurna dan bersifat asimetris, artinya jika

terjadi kenaikan harga di pasar konsumen maka kenaikan harga tersebut diteruskan

kepada petani secara lambat dan tidak sempurna, sebaliknya jika terjadi penurunan

harga. Pola transmisi harga seperti ini menyebabkan fluktuasi harga di pasar

konsumen cenderung lebih tinggi dibanding fluktuasi harga di pasar produsen dan

perbedaan fluktuasi harga tersebut akan semakin besar apabila transmisi harga yang

terjadi semakin tidak sempurna (Bambang Irawan, 2007).

Penentuan harga oleh permintaan dan penawaran dalam teori ekonomi

mikro, harga terbentuk oleh keseimbangan antar kurva permintaan dan kurva

penawaran. Hubungan antara harga suatu komoditas dengan jumlah yang diminta

mengikuti suatu hipotesa dasar ekonomi yang menyatakan bahwa semakin rendah

harga suatu komoditas, semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang diminta,

apabila variabel lain konstan (Lipsey, 1995).

Lipsey (1995) menerangkan lebih jauh mengenai kekuatan penawaran dan

permintaan. Kedua kekuatan tersebut saling berinteraksi dalam membentuk harga

pada suatu pasar yang bersaing. Kondisi keseimbangan (equilibrium condition)

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

13

akan tercapai, jika jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Pada

kondisi ini kedua belah pihak (produsen dan konsumen) akan terpuaskan.

2.3 Teori Permintaan (Demand)

Pada prinsipnya, teori permintaan menjelaskan mengenai ciri hubungan

antara jumlah permintaan dan harga. Apabila hubungan antara permintaan dan

harga tersebut kita gambarkan dalam sebuah grafik maka grafik tersebut kita kenal

dengan kurva permintaan. Permintaan terhadap suatu barang ditentukan oleh

banyak faktor. Di antara faktor-faktor tersebut yang dominan berpengaruh antara

lain adalah sebagai berikut :

a. Harga barang itu sendiri

b. Harga barang lain yang terkait erat dengan barang tersebut

c. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat

d. Corak distribusi pendapatan di masyarakat

e. Citarasa masyarakat

f. Jumlah penduduk

g. Ramalan atau ekspektasi mengenai keadaan di masa yang akan datang.

Merupakan hal yang relatif sulit apabila kita menganalisis pengaruh

berbagai faktor tersebut terhadap permintaan suatu barang. Oleh karena itu, dalam

menganalisis teori permintaan perlu untuk dibuat analisis yang lebih sederhana.

Yang perlu menjadi pertimbangan penting adalah dalam analisis ekonomi dianggap

bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh harganya, sehingga

dengan kata lain dalam teori permintaan yang utama dianalisis adalah hubungan

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

14

antara jumlah permintaan suatu barang terhadap harga barang tersebut. Hal tersebut

diasumsikan bahwa faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan atau ceteris

paribus. Tetapi asumsi ini tidak berarti bahwa kita dapat mengabaikan faktor-faktor

yang dianggap tetap tersebut (Sukirno, 2013).

Setelah menganalisis hubungan antara jumlah permintaan dengan tingkat

harga maka selanjutnya boleh mengasumsikan bahwa harga adalah tetap dan

kemudian menganalisis mengenai permintaan suatu barang yang dipengaruhi oleh

faktor-faktor lainnya atau faktor selain harga. Dengan demikian, dapat diketahui

mengenai bagaimana permintaan terhadap suatu barang akan berubah apabila harga

barang lain yang sejenis atau pendapatan masyarakat misalnya mengalami

perubahan. Pada hakekatnya hukum permintaan merupakan suatu pernyataan yang

menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang maka semakin banyak

permintaan akan barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang

maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut (Sukirno, 2013).

Kenaikan harga akan menyebabkan pera pembeli mencari barang lain yang

sejenis yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami

kenaikan. Demikian pula sebaliknya, apabila harga turun maka orang akan

mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan menambah

pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga tersebut. Kenaikan

harga akan menyebabkan pendapatan riil berkurang atau merosot. Pendapatan yang

merosot tersebut memaksa para pembeli untuk mengurangi pembeliannya terhadap

berbagai jenis barang, terutama barang yang mengalami kenaikan harga. Kurva

permintaan bisa digambarkan sebagai berikut :

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

15

Gambar 1. Kurva permintaan (Sukirno, 2013).

2.4 Teori Produksi

Produksi adalah salah satu aktivitas ekonomi yang menghasilkan hasil akhir

atau output dari suatu proses yang membutuhkan beberapa masukan atau input.

Sehingga kegiatan produksi merupakan kombinasi antara beberapa masukan atau

input yang bisa disebut faktor-faktor produksi yang akan menghasilkan keluaran

atau output agar nilai guna barang atau jasa tersebut bertambah (Damayanti, 2019).

Dalam suatu proses produksi dibutuhkan input yang berupa faktor-faktor

produksi yaitu alat atau sarana agar kegiatan berjalan dengan lancar. Sehingga, jika

faktor produksi tidak ada, maka proses produksi juga tidak akan berlangsung.

Faktor-faktor produksi antara lain adalah Capital atau modal, Labour atau tenaga

kerja, Skill atau keahlian atau kemampuan, dan Land atau tanah. Capital atau modal

yang sering terlintas dipikiran biasanya dalam bentuk uang. Namun, modal juga

bisa berupa alat-alat seperti mesin untuk membuat barang atau jasa, ataupun juga

dapat berupa bangunan atau gedung yang akan digunakan untuk kegiatan

operasional usaha tersebut. Labour atau tenaga kerja dibutuhkan untuk menjalankan

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

16

operasional alat-alat yang tersedia agar proses produksi berlangsung dengan

semestinya, para tenaga kerja bekerja dengan menggunakan skill atau keahlian atau

kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan Land atau tanah merupakan lahan yang

mengandung sumber daya alam atau bahan baku yang nantinya akan diolah dalam

proses produksi (Damayanti, 2019).

Konsep fungsi produksi hanya berkaitan dengan kombinasi jumlah input

untuk memproduksi sejumlah output. Sedangkan konsep permintaan mengandung

hubungan harga dan jumlah produksi (Natsir, 2015). Fungsi produksi merupakan

suatu hubungan teknis yang menghubungkan faktor produksi atau input dengan

hasil produksinya atau output. Hubungan antara input dan output pada proses

produksi dapat dituliskan secara sistematis sebagai berikut :

𝑄 = (𝑋1,2,𝑋3,…,𝑋𝑛)

Dalam persamaan tersebut, Q mewakili output atau jumlah hasil produksi

pada periode tertentu, dan X mewakili faktor-faktor produksi atau input dalam

proses produksi tersebut.

Dalam suatu proses produksi, terdapat proses produksi yang terjadi dalam

kurun waktu tertentu yang terbagi menjadi dua yaitu :

a. Produksi dalam jangka pendek

Jangka pendek merupakan kurun waktu yang terjadi ketika salah satu atau

lebih faktor produksi yang tidak bisa diubah atau tetap. Faktor-faktor yang tidak

dapat diubah disebut juga fixed input atau masukan tetap. Fixed input dalam jangka

waktu ini umumnya adalah capital atau modal. Modal bersifat tetap karena

jumlahnya tetap dan tidak akan berpengaruh terhadap banyaknya hasil produksi.

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

17

Sedangkan tenaga kerja bersifat variabel karena penggunaannya berubah sesuai

dengan banyaknya hasil produksi.

b. Produksi dalam jangka panjang

Jangka Panjang suatu proses produksi tidak dapat diperkirakan akan

berjalan 10 tahun, 25 tahun, atau bahkan sampai 50 tahun. Sehingga dalam kurun

waktu ini semua faktor produksi yang digunakan bersifat variabel atau tidak ada

faktor produksi tetap.

2.5 Inflasi

Definisi mengenai inflasi sejak awal tahun 1970-an para ahli ekonomi

mendefinisikan inflasi sebagai naiknya tingkat harga umum secara terus menerus.

Adapun definisi dari teori inflasi menurut beberapa ahli ekonomi adalah sebagai

berikut :

Menurut Samuelson (1995) mendefinisikan bahwa inflasi sebagai suatu

keadaan dimana terjadinya kenaikan tingkat harga umum. Maksud dari definisi

tersebut mengindikasikan keadaan melemahnya daya beli masyarakat yang diikuti

dengan semakin menurunnya nilai rill (intrinsic) mata uang suatu negara. Menurut

Ackley dalam Iswardono (1993) inflasi adalah suatu kenaikan harga yang terus

menerus dari barang- barang dan jasa secara umum. Menurut Marcus (2001) inflasi

merupakan suatu nilai dimana tingkat harga barang dan jasa secara umum

mengalami kenaikan, maksudnya adalah inflasi merupakan salah satu peristiwa

moneter yang menunjukkan suatu kecendrungan akan naiknya harga barang secara

umum yang berarti terjadinya penrunan terhadap nilai mata uang. Veneris dan

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

18

Sebold dalam Anton Hermanto (1991) mendefinisikan inflasi sebagai

kecenderungan yang terus menerus dari tingkat harga umum untuk meningkat

setiap waktu.

Kenaikan harga umum yang hanya terjadi sekali waktu saja menurut definisi

ini tidak dapat dikatakan sebagai inflasi. Sehingga menurut Veneris dan Sebold

dalam Anton Hermanto (1991), di dalam definisi inflasi tersebut ada tiga hal yang

perlu ditekankan dalam memahami inflasi diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat yang berarti bisa saja

tingkat harga yang terjadi actual pada waktu tertentu naik atau turun bila

dibandingkan dengan sebelumnyan tetapi tetap menunjukkan kecendrungan

yang meningkat.

b. Peningkatan harga tersebut terjadi secara terus menerus (sustained) yang

berarti bukan hanya dapat terjadi pada suatu waktu saja tetapi dalam beberapa

waktu lamanya. Misalnya dengan adanya kenaikan harga bakar minyak pada

awal tahun saja.

c. Tingkat harga yang dimaksud adalah tingkat harga umum (general level of

prices) yang berarti tingkat harga yang meningkat bukan hanya pada satu atau

beberapa komoditi saja. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak

dapat dikatakan sebagai inflasi kecuali bila kenaikan barang tersebut

mengakibatkan kenaikan terhadap barang yang lain.

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

19

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang diambil berkaitan dengan penelitian ini

dilampirkan pada Tabel, sebagai berikut :

Tabel 2. Penelitian Terdahulu

No. Nama

Peneliti/

Tahun

Topik

Penelitian

Variabel yang

digunakan

Hasil Penelitian

1. Alex

Muharlis

(2007)

Peramalan dan

Faktor-Faktor

Penentu

Fluktuasi

Harga Cabai

Merah di Jawa-

Bali

Variabel

Independen : Harga

cabai merah besar,

jumlah pasokan

cabai, harga cabai

merah di tingkat

produsen, harga jual

cabai merah besar,

dan dummy budaya

masyarakat (D1).

Variabel dependen :

Perubahan harga

cabai merah besar

di Jakarta,

Bandung,

Semarang,

Yogyakarta,

Surabaya dan

Denpasar.

Perubahan harga

cabai merah besar

di enam kota

dalam jangka

panjang memiliki

trend yang

meningkat.

Untuk harga

cabai merah

keriting akan

meningkat pada

saat menjelang

dan saat hari

lebaran.

2. Tria Rosana

Dewi (2009)

Analisis

Permintan

Cabai Merah

(Capsicum

annuum.L) di

Surakarta

Variabel

Independen : Harga

cabai merah besar,

cabai merah

keriting, harga

bawang merah,

jumlah penduduk,

dan pendapatan per

kapita. Variabel

Dependen :

Permintaan cabai

merah di Kota

Surakarta.

Variabel harga

cabai merah

besar, cabai

merah keriting,

harga bawang

merah, jumlah

penduduk, dan

pendapatan per

kapita secara

bersama

berpengaruh

terhadap

permintaan cabai

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

20

merah di Kota

Surakarta.

3. Evi Silfinda

(2012)

Identifikasi

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Fluktuasi

Harga Cabai

Merah di Kab.

Deli Serdang

Variabel

Independen : harga

bibit, harga pupuk

kimia, harga

pestisida, harga

mulsa, harga

polybag, impor

cabai, kondisi cuaca

atau iklim, perayaan

hari-hari besar

keagamaan, hajatan

atau pesta, dan

biaya pemasaran.

Variabel Dependen

: Harga cabai merah

di Deli Serdang

(1)Perkembangan

harga cabai di

Kabupaten Deli

Serdang

berfluktuasi,

namun cenderung

tetap (tidak naik

dan juga tidak

turun). (2)

Faktor-faktor

yang

diidentifikasi

mempengaruhi

fluktuasi harga

cabai merah di

Kabupaten Deli

Serdang adalah :

Faktor Saprotan

(Sarana Produksi

Tanaman),

Perayaan hari-

hari besar

keagamaan, dan

Faktor cuaca.

4. Dyah

Anjarwani

Rosoutami

(2012)

Permintaan

dan Penawaran

Serta Fluktuasi

Cabai Rawit

(Capsicum

Frutescens L.)

di Kabupaten

Jember

1.Variabel

Independen : Harga

cabai rawit, jumlah

penduduk, dan

pendapatan

perkapita. Variabel

Dependen :

Permintaan cabai

rawit di Kabupaten

Jember. 2.

Varibabel

Independen : harga

cabai rawit waktu t-

1, luas area tanam

waktu t-1, dan biaya

produksi waktu t-1.

Variabel Dependen:

Penawaraan cabai

1) Variabel

Independen 1

mempengaruhi

permintaan cabai

rawit di

Kabupaten

Jember (2)

Variabel

Independen 2

mempengaruhi

penawaran cabai

rawit di

Kabupaten

Jember serta (3)

Permintaan dan

penawaran cabai

rawit

berpengaruh

secara signifikan

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

21

rawit di Kabupaten

Jember

terhadap

fluktuasi harga

5. Aisyah

Arfani (2013)

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Sikap

Konsumen

dalam

engkonsumsi

Cabai Merah

Variabel

Independen : harga,

pendapatan dan

jumlah konsumsi.

Variabel Dependen

: Sikap konsumen

dalam

mengkonsumsi

cabai merah.

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

sikap konsumen

dalam

mengkonsumsi

cabai merah

adalah harga,

pendapatan dan

jumlah konsumsi.

Pernyataan sikap

positif lebih

banyak

ditunjukkan

konsumen dalam

mengkonsumsi

cabai merah yaitu

diperoleh dengan

persentase

sebanyak 90%.

6. Lisa Lestari

(2015)

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Ketersediaan

Konsumsi

Pangan

Strategis di

Sumatera

Utara

Variabel

Independen :

produksi cabai,

harga cabai, harga

ikan dan konsumsi

beras. Variabel

Dependen :

Ketersediaan cabai

di Sumatera Utara.

Ketersediaan

cabai di Sumatera

Utara secara

serempak dan

parsial

dipengaruhi oleh

produksi cabai,

harga cabai,

harga ikan,

konsumsi beras

Konsumsi cabai

di Sumatera

Utara secara

serempak &

parsial

dipengaruhi oleh

pendapatan,

harga cabai, &

produksi cabai.

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

22

2.7 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori

yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan

tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis.

Pengaruh antara harga cabai rawit di petani, jumlah produksi, inflasi, dan periode

bulanan terhadap fluktuasi harga cabai rawit dapat digambarkan dalam satu model

kerangka pemikiran sebagai berikut :

Harga Cabai

P

(X1)

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Fluktuasi Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto

Harga Cabai

Rawit di petani

(X1)

Jumlah

Produksi

(X2)

Inflasi

(X3)

Fluktuasi Harga Cabai

Rawit di Pasar Karisa

(Y)

Periode

Bulanan

(T)

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

23

III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi

Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian di mulai pada bulan Mei sampai Juni 2021.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini berdasarkan dimensi waktu, yaitu data time

series (runtut waktu) dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

fluktuasi harga cabai rawit di pasar karisa, Kabupaten Jeneponto periode tahun

2018 sampai 2020 (dalam data perbulan).

Berdasarkan sumber data terdiri dari data sekunder dan data primer. Data

sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara mencatat dan mengutip secara

langsung dari instansi pemerintah atau lembaga-lembaga yang terkait dengan

penelitian sedangkan data primer adalah sumber data dalam pemberian informasi

dilakukan secara langsung pada pengumpul penelitian. Data sekunder diperoleh

dari publikasi atau arsip Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jeneponto, serta publikasi yang relevan dengan

penelitian ini.

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

24

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara mencatat dan mengutip secara

langsung dari instansi pemerintah atau lembaga-lembaga yang terkait dengan

praktek penelitian ini. Data yang digunakan dalam bentuk time series dimulai tahun

2018 sampai tahun 2020 (dalam data perbulan), melalui pengambilan data

kepublikasi atau arsip Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jeneponto, serta instansi terkait lainnya yang

diperlukan serta terbitan atau publikasi lainnya, yaitu jurnal-jurnal dan hasil

penelitian.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis trend. Data

yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis trend dengan

rumus sebagai berikut :

Y = a + bx

𝑎 = ∑𝑦

𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑏 =

∑𝑥𝑦

∑𝑥

Keterangan :

Y = Nilai trend untuk harga cabai rawit (Rp/Kg)

A = Nilai tetap (konstanta) atau nilai Y pada X = 0

b = Koefisien Trend

x = Periode Waktu

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

25

Analisis ini digunakan untuk melihat perkembangan harga cabai rawit

dengan mengambil data 3 tahun terakhir (dalam data perbulan) untuk memudahkan

perhitungan dalam mencari persamaan trend. Setelah itu dilanjutkan menganalisis

dengan menggunakan regresi linear berganda untuk memudahkan perhitungan

dalam menjelaskan pengaruh faktor-faktor fluktuasi harga cabai rawit di Pasar

Karisa, Kabupaten Jeneponto yaitu harga cabai rawit di petani (X1), jumlah

produksi cabai rawit (X2), inflasi (X3), dan periode bulanan (T). Persamaan

tersebut diubah dalam bentuk persamaan linear yaitu sebagai berikut :

Yt = ß0 + ß1 X1 + ß2 X2 + ß3 X3 +T + e

Keterangan :

Yt = Harga cabai rawit di pasar karisa (Rp/Kg)

ß0 = Bilangan konstanta

X1 = Harga cabai rawit di tingkat petani (Rp/Kg)

X2 = Jumlah produksi cabai rawit (Kg)

X3 = Inflasi

T = Periode bulanan

e = Tingkat eror

Setelah menganalisis dengan regresi linear berganda dilanjutkan dengan uji

hipotesis yang digunakan adalah uji t (parsial) dan uji F (serentak). Dengan kriteria

masing-masing uji hipotesis yaitu sebagai berikut :

a. Uji t (Parsial)

Pengujian secara parsial menggunakan Uji t yang merupakan uji t pengaruh

signifikan variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Uji

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

26

signifikan adalah prosedur dimana hasil sampel yang digunakan untuk menentukan

keputusan dalam menerima atau menolak Ho berdasarkan nilai Uji statistik yang

diperoleh dari data. Prosedur dari Uji t adalah sebagai berikut :

1. Membuat hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha)

2. Menghitung t dengan rumus :

𝑡 =(𝑏𝑖−𝑏∗)

𝑆𝑏𝑖 (Agus Widarjono, 2007)

Keterangan :

bi = Koefisien bebas ke - i

b* = Nilai Hipotesis dari nol

SBi = Simpangan baku dari variabel bebas ke i

3. Mencari nilai kritis t dari tabel t dengan df + n – k dan α yang tertentu.

4. Keputusan untuk menerima atau menolak Ho didasarkan pada perbandingan t

hitung dan t tabel (nilai kritis)

Jika : t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima

t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak.

b. Uji F (Uji serentak)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel independen. Pengujian F ini dilakukan dengan membandingkan

nilai F hasil perhitungan dengan F tabel, maka kita dapat menerima hipotesis

alternative yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan

signifikasi mempunyai variabel dependen. Prosedur penguraian Uji F adalah

sebagai berikut :

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

27

1. Membuat hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)

2. Menghitung nilai F, hitung dengan rumus :

𝑓𝑛 =𝑅2∶𝑘

1− 𝑅2)∶(𝑛−𝑘−1) (Tri Bowo, 2010)

Keterangan :

R2 = Koefisien determinan

k = Jumlah variabel independen

n = jumlah sampel

3. Mencari nilai kritis (F tabel) : df (k -1, n – k)

Dimana K = jumlah parameter termasuk intersep.

4. Keputusan untuk menerima atau menolak Ho didasarkan pada perbandingan F

hitung dan F tabel

Jika : F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima

F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak.

c. Koefisien Determinan (R2)

Uji koefisien determinan atau R2 ini menunjukkan kemampuan garis regresi

menerangkan variasi variabel terikat (proporsi (persen) variasi variabel terikat yang

dapat dijelaskan oleh variabel bebas). Nilai kofisien determinan atau R2 berkisar

antara 0 sampai 1. Nilai R2 semakin mendekati 1, maka semakin baik.

4.5 Definisi Operasional

Masing-masing variabel dan cara pengukurannya perlu diperjelas untuk

memperoeh kesamaan pemahaman persepsi terhadap konsep-konsep penelitian ini,

antara lain :

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

28

1. Harga cabai rawit adalah Suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang

atau barang lain untuk membeli diukur dengan satuan kg cabai rawit.

2. Harga tingkat produsen adalah harga jual yang diterima produsen sebelum

komoditi di pasarkan.

3. Harga tingkat konsumen adalah harga beli yang konsumen bayarkan pada

komoditi yang dipasarkan.

4. Produksi cabai rawit adalah banyaknya cabai rawit yang dihasilkan dari

Kabupaten Jeneponto, biasanya dalam per satuan kilogram.

5. Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-

menerus yang berkaitan dengan mekanisme pasar karisa.

6. Fluktuasi harga adalah persenan dari harga sekarang dikurangi harga tahun lalu

dibagi harga tahun lalu dan dikali seratus.

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

29

IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis

Kabupaten Jeneponto dengan letak geografis 5º23’12”-5º42’1,2” Lintang

Selatan (LS) dan 119º29’12”-119º56’44,9” Bujur Timur (BT) dengan posisi

strategis dan aksebilitas yang tinggi sehingga memiliki peluang pengembangan

ekonomi melalui keterkaitan wilayah khususnya keterkaitan dengan daerah yang

mendukung pembangunan sosial ekonomi dan budaya.

Ada beberapa kabupaten yang secara administratif berbatasan dengan

Kabupaten Jeneponto. Adapun batas wilayah administrasi Kabupaten Jeneponto

sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Takalar.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bantaeng.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Takalar.

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores.

Kabupaten Jeneponto yang pusat pemerintahannya di Kota Bontosunggu

terletak 91 Km di sebelah selatan Kota Makassar dengan luas wilayah tercatat

749,79 Km2 atau 74.979 Ha yang secara administratif terdiri dari 11 Kecamatan

dan 113 Desa/Kelurahan. Kecamatan Bangkala Barat merupakan kecamatan terluas

di Kabupaten Jeneponto yakni 15.269 ha atau 20,40% dari luas wilayah Kabupaten

Jeneponto, sedangkan kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan

Arungkeke dengan luas 2.991 ha atau 3,99% dari luas wilayah Kabupaten

Jeneponto.

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

30

Tabel 3. Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Jeneponto

Nama Kecamatan Jumlah

Kelurahan/ Desa

Luas Wilayah Administrasi

(Ha) % Terhadap

Total

Bangkala 14 12.182 16,25

Bangkala Barat 8 15.296 20,40

Tamalatea 12 5.758 7,68

Bontoramba 12 8.830 11,78

Binamu 13 6.949 9,27

Turatea 11 5.376 7,17

Batang 6 3.304 4,41

Arungkeke 7 2.991 3,99

Tarowang 8 4.068 5.43

Kelara 10 4.395 5,86

Rumbia 12 5.830 7,78

Total 113 74.979 100

Sumber : Jeneponto Dalam Angka, 2015.

Kabupaten Jeneponto memiliki beberapa sungai yang sebagian telah

dibendung yaitu Kelara Tino dan Poko Bulo yang telah berfungsi untuk mengairi

sebagian lahan persawahan. Pada daerah bagian Selatan memiliki perairan Laut

Flores dengan panjang pantai berkisar 114 Km. Kabupaten Jeneponto terdapat

beberapa sungai besar, misalnya sungai Kelara, Poko’bulo dan sungai Tamanroya

dengan anak sungainya Topa, Canda’ dan sungai Allu. Kesemua sungai ini

berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber air iirigasi dan air minum.

Keadaan musim di Kabupaten Jeneponto pada umumnya sama dengan

keadaan musim di Sulawesi Selatan yakni musim hujan di bulan November sampai

dengan bulan April dan musim kemarau di bulan Mei sampai dengan bulan

Oktober. Terdapat 2 tipe iklim D3 dan Z berkisar 5 sampai 6 bulan untuk kondisi

kering dan 1 sampai 3 bulan dengan kondisi basah, sedangkan tipe iklim C berkisar

5 sampai 6 bulan dengan kondisi basah dan 2 sampai 3 bulan dengan kondisi lembab

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

31

dijumpai pada dataran tinggi yang pada umumnya berada di wilayah Kecamatan

Kelara dan Kecamatan Rumbi. Kondisi curah hujan rata-rata tahunan Kabupaten

Jeneponto seperti itu, ditambah dengan distribusi curah hujan bulanan yang tidak

merata, sangat berpengaruh terhadap kondisi hidrologi dan sumberdaya air di

Kabupaten Jeneponto. Dalam hal ini, pada bulan-bulan tertentu (Juli, Agustus,

September), umumnya menjadi periode yang sangat kering sehingga sangat sulit

untuk mendapatkan air (terutama pada wilayah pesisir) bahkan untuk keperluan

domestik (masak, cuci, kakus).

4.2 Keadaan Demografis

Jumlah penduduk Kabupaten Jeneponto pada tahun 2020 mencapai 365,610

jiwa yang tersebar pada 11 kecamatan. Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2020

sebanyak 176,377 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan pada tahun 2020

sebesar 189,233 jiwa.

Perkembangan atau pertumbuhan penduduk merupakan indeks

perbandingan jumlah penduduk pada suatu tahun terhadap jumlah penduduk pada

tahun sebelumnya. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Jeneponto setiap tahun

mengalami peningkatan, baik yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk

Kabupaten Jeneponto sendiri maupun migrasi dari daerah sekitar Kabupaten

Jeneponto.

Mata pencaharian penduduk Kabupaten Jeneponto mayoritas bekerja

sebagai petani dan ada juga penduduk yang bekerja diluar sektor pertanian antara

lain pedagang, jasa, pegawai negeri sipil (PNS), ABRI, dan lain-lain.

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

32

4.3 Keadaan Pertanian

Produktivitas tanaman pangan di Kabupaten Jeneponto rata-rata memiliki

kesamaan dengan rata-rata produksi se kawasan namun, produktivitas tersebut

masih jauh dibawah potensi genetis dari tanaman pangan yang bersangkutan.

Sebagai contoh, produktivitas padi sawah hanya sekitar 5,8 ton/ha, sementara

beberapa jenis varietas padi unggul dapat berproduksi hingga 9 ton/ha bahkan lebih.

Hal ini berarti peluang untuk peningkatan produksi, sekaligus peningkatan

kesejateraan rakyat dan PDRB dari sektor ini masih terbuka lebar.

Terlepas dari produktivitas tanaman pangan yang umumnya masih

berpeluang untuk ditingkatkan tersebut, produksi tanaman pangan Kabupaten

Jeneponto memperlihatkan trend yang cukup menggembirakan. Sebagai contoh,

produksi tanaman padi sawah pada tahun 2012 hanya sekitar 123.813,00 ton,

namun pada tahun 2016, produksinya telah mencapai 126.909,80 ton. Trend

peningkatan produksi yang cukup signifikan tersebut disebabkan oleh peningkatan

luas areal panen dimana tahun 2016 mencapai 21.881 ha.

Khusus untuk tanaman pangan, nampak bahwa pada Tahun 2016

produksinya didominasi oleh 2 jenis komoditas utama, yakni padi (sawah dan

ladang) dengan produksi 126.909,80 ton dan jagung 284.859,12 ton. Komoditas

pangan lain seperti ubi kayu dan ubi jalar produksinya masing-masing 76.775,41

ton dan 5.072,04 ton pada tahun yang sama. Dengan tingkat produksi pangan

(khususnya padi) tersebut maka, Kabupaten Jeneponto telah menempatkan

posisinya sebagai salah satu kabupaten surplus beras.

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

33

Untuk komoditas buah-buahan ada beberapa jenis buah yang tumbuh dan

berproduksi baik di Kabupaten Jeneponto. Pada Tahun 2016, jenis buah yang

produksinya paling tinggi adalah nangka, yakni sekitar 5.857,3 ton disusul mangga

dengan produksi 4.242,7 ton dan pisang sekitar 1.870,4 ton. Untuk sayuran, nampak

bahwa bawang merah dan tomat adalah dua jenis sayuran yang populer dikalangan

petani Jeneponto, dengan produksi masing-masing 1.711,8 ton dan 1.404,7 ton.

Demikian populernya sehingga Jeneponto sudah diidentikkan sebagai salah satu

produsen bawang merah di Sulawesi Selatan.

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

34

y = 4.9232 - 0.0591t

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35

Har

ga (

Rp

)

Bulan

TREND HARGA CABAI RAWIT DI PASAR KARISA

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Perkembangan Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa Kabupaten Jeneponto

Berdasarkan hasil analisis trend pada harga cabai rawit di pasar Karisa,

Kabupaten Jeneponto pada tahun 2018 – 2020 (dalam data perbulan), harga cabai

rawit di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto mengalami fluktuasi. Perkembangan

harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto tahun 2018 – 2020 (dalam

data perbulan) dapat dilihat pada Gambar 3, yaitu sebagai berikut :

Gambar 3. Grafik Perkembangan Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa Kabupaten

Jeneponto Tahun 2018 – 2020 (dalam data perbulan)

R² = 0.9977

Sumber : Grafik Trend Harga Rill Cabai Rawit di Pasar Karisa, Kabupaten

Jeneponto.

Berdasarkan Gambar 3, Harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten

Jeneponto bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Desember 2020 mengalami

fluktuasi setiap bulan namun cenderung menurun. Hal ini dapat dilihat dari grafik

yang pergerakannya naik turun. Dari Grafik diatas, dapat kita lihat bahwa harga

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

35

cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto yang harganya mengalami

kenaikan tertinggi sebesar Rp. 62.770.00 per kilogram pada bulan Oktober 2019

dan pada bulan Juni – Juli 2020 harganya mengalami penurunan sebesar Rp.

3.840.00.

Berdasarkan Gambar 3, hasil analisis trend harga cabai rawit di pasar

Karisa, Kabupaten Jeneponto dapat dilihat dengan persamaan yang terbentuk

adalah Y = 4.9232 – 0.0591t yang diperoleh nilai intersep sebesar 4,9232 yang

artinya nilai rata-rata harga cabai rawit di pasar Karisa selama kurun waktu 36 bulan

(2018 sampai 2020) sebesar Rp. 4,923 per kilogram dan untuk nilai koefisien

diperoleh sebesar -0,0591t yang berarti bahwa berpengaruh negatif terhadap harga

cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto artinya setiap kenaikan sebesar

Rp. 1/Kg akan mempengaruhi atau menurunkan harga cabai rawit di pasar Karisa,

Kabupaten Jeneponto cenderung (trend) turun sebesar Rp. 59,1 per kilogram setiap

bulan.

5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Cabai Rawit di

Pasar Karisa Kabupaten Jeneponto

Berdasarkan hasil olahan data dengan menggunakan analisis regresi linier

berganda dengan bantuan software Eviews 9 adalah sebagai berikut :

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

36

Tabel 4. Hasil Estimasi Multiple Reggresion Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Fluktuasi Harga Cabai Rawit (Rp/Kg Perbulan) di Pasar Karisa,

Kabupaten Jeneponto Tahun 2018 – 2020 (Dalam Data Perbulan)

Sumber : Data Sekunder Setelah Diolah, 2021.

Keterangan :

𝑌t = Harga cabai rawit di pasar Karisa (Rp/Kg)

𝑋1 = Harga cabai di petani (Rp/Kg)

𝑋2 = Jumlah produksi cabai rawit (Kg)

𝑋3 = Inflasi (%)

T = Periode bulanan (2018 – 2020)

Variabel Rata -

Rata

Koefisien

Estimasi

Standar

Eror

Uji t

(t Statistik)

Probabilitas

Simbol Nama (Satuan)

Intersep

βο

Harga Cabai

Rawit di Pasar

Karisa

(Rp/Kg)

22,870 4,9232*** 0,3552 13,8585 0,0000

X1 Harga Cabai

Rawit di

Petani (Rp/Kg)

21,290 1,0263*** 0,0106 95,9737 0,0000

X2 Jumlah

Produksi

Cabai Rawit

(Kg)

177,70 0,0011ns 0,0007 1,5704 0,1265

X3 Inflasi (%) 0,23 -0,0920ns 0,1546 -0,5952 0,5560

T Periode

Bulanan

(2018 – 2020)

- -0,0591*** 0,0099 -5,9485 0,0000

R2 = 0,9977 (99,77%) ***) : Signifikan (α = 1 %)

Uji F = 3438,1 **) : Signifikan (α = 5 %)

Probabilitas (Uji F) = 0,0000 *) : Signifikan (α = 10 %)

ns : Non Signifikan

Hasil Persamaan Regresinya :

Yt = 4,9234 + 1,0263X1 + 0,0011X2 – 0,0920X3 – 0,0591T

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

37

Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai rawit di pasar

Karisa, Kabupaten Jeneponto dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear

berganda dengan bantuan software Eviews 9. Variabel dependen yang digunakan

dalam persamaan adalah Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa (Y) yang dipengaruhi

oleh Harga Cabai Rawit di Petani (X1), Jumlah Produksi Cabai Rawit (X2), Inflasi

(X3), dan Periode Bulanan (T).

5.3 Uji F-Statistik (Uji Model)

Mengetahui pengaruh variabel bebas (Independen) terhadap variabel terikat

(Dependen) secara bersama-sama (Simultan) maka dilakukan uji F. Uji F adalah uji

yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-

sama terhadap variabel dependen. Penelitian ini menggunakan Uji F untuk menguji

faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai rawit di pasar Karisa,

Kabupaten Jeneponto yang dilakukan dengan menggunakan program EViews 9.

Berdasarkan hasil estimasi pada Tabel 4, dapat diliat bahwa nilai F Statistik

sebesar 3438,1 dan nilai Probabilitas (F-Statistik) yang lebih kecil sebesar 0,0000

dari 0,05. Maka dapat diketahui bahwa variabel independen (Harga cabai rawit di

petani, jumlah produksi cabai rawit, inflasi, dan periode bulanan) secara bersama-

sama berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan pada taraf

kepercayaan sebesar 99% (α = 1%).

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

38

5.4 Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) mencerminkan besarnya perubahan-perubahan

variabel independent dalam menjelaskan perubahan-perubahan pada variabel

dependen secara bersama-sama dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan

kebaikan hubungan antara variabel dalam model yang digunakan. Besarnya nilai

koefisien determinan adalah antara 0 hingga 1 (0<R2<1) dimana nilai koefisien

mendekati 1, maka model tersebut dikatakan baik karena semakin dekat hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen.

Berdasarkan hasil estimasi Multiple Reggresion dengan menggunakan

program EViews 9 pada Tabel 4, dapat diketahui koefisien determinan (R2) sebesar

0,9977 yang bermakna bahwa variabel bebas (independen) yaitu harga cabai rawit

di petani, jumlah produksi cabai rawit, inflasi, dan periode bulanan (2018 – 2020)

sebesar 99,77% sedangkan sisanya sebesar 0,23% (100% - 99,77%) disebabkan

oleh faktor-faktor lain diluar variabel penelitian yang digunakan dalam analisis

faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai rawit di pasar Karisa,

Kabupaten Jeneponto.

5.5 Uji t-Statistik (Uji Variabel)

Mengetahui pengaruh secara signifikan variabel bebas (independen) yaitu

harga cabai rawit di petani, jumlah produksi cabai rawit, inflasi, dan periode

bulanan (2018 – 2020) maka dapat dilakukan uji t-statistik (uji secara parsial)

terhadap variabel terikat (dependen). Berdasarkan hasil estimasi Multiple

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

39

Reggresion dengan menggunakan program EViews 9 pada Tabel 4, dapat diketahui

hasil koefisien regresi variabel harga cabai rawit di petani (X1) sebesar 1,0263

dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000 maka variabel harga cabai rawit dipetani

signifikan dan berpengaruh positif artinya setiap kenaikan Rp.1/Kg akan

mempengaruhi atau meningkatkan harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten

Jeneponto sebesar Rp.1.026,3/Kg. Dengan kata lain, apabila ada penambahan harga

cabai rawit di petani maka terjadi penambahan harga cabai rawit di pasar Karisa,

Kabupaten Jeneponto.

Koefisien regresi variabel jumlah produksi cabai rawit (X2) sebesar 0,0011

dengan nilai probabilitas sebesar 0,1265 maka variabel jumlah produksi cabai rawit

tidak signifikan dan berpengaruh positif artinya setiap kenaikan 1 Kg akan

mempengaruhi atau meningkatkan harga cabai rawit di Pasar Karisa, Kabupaten

Jeneponto sebesar Rp.1,173/Kg. Hal ini disebabkan karena produksi cabai rawit

yang diperoleh dari setiap sentra-sentra produksi mengalami hambatan salah

satunya hambatan dari cuaca ataupun iklim dan juga pesatnya serangan hama atau

penyakit pada tanaman cabai rawit yang mengakibatkan gagal panen pada petani

cabai rawit, kemudian sifat-sifat komoditi cabai rawit yang tidak tahan lama yang

mengakibatkan hasil panen produksi cabai rawit cepat membusuk sehingga

perlunya penanganan yang optimal dalam pendistribusian cabai rawit ke setiap

pasar yang berada di Kabupaten Jeneponto sehingga mempengaruhi harga cabai

rawit di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto. Hal ini selaras dengan teori Agromedia

(2008), mengingat cabai merupakan jenis komoditas yang mudah membusuk, maka

perubahan cuaca ini sangat mempengaruhi produksi cabai yang sangat bergantung

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

40

kepada cuaca khususnya kelembaban udara dan kadar air tanah. Oleh karena itu,

banyak petani yang mengalami gagal panen akibat lahannya terkena banjir.

Akibatnya keberadaan cabai di pasaran menjadi langka dan secara otomatis

harganya melonjak tajam.

Koefisien regresi variabel inflasi (X3) sebesar -0,0920 dengan nilai

probabilitas sebesar 0,5560 maka variabel inflasi tidak signifikan artinya setiap

perubahan inflasi sebesar 1% menyebabkan perubahan inflasi sebesar Rp.92/Kg

terhadap harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto. Hal ini

disebabkan karena produksi cabai rawit mengalami gagal panen akibat cuaca

ataupun iklim dan juga pesatnya serangan hama atau penyakit pada tanaman cabai

rawit sehingga produksi cabai rawit berkurang sementara dari sisi permintaan

meningkat sehingga harga cabai rawit cenderung naik yang akan berpengaruh

terhadap inflasi.

Koefisien regresi periode bulanan (T) sebesar -0,0591 dengan nilai

probabilitas sebesar 0,0000 maka variabel periode bulanan signifikan dan

berpengaruh negatif terhadap harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten

Jeneponto artinya setiap kenaikan sebesar Rp.1/Kg akan mempengaruhi atau

menurunkan harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto cenderung

(trend) turun sebesar Rp.59,1/Kg setiap bulan.

Berdasarkan hasil estimasi Multiple Reggresion dengan menggunakan

program eviews 9 pada Tabel 4, dapat dilihat bahwa terdapat dua variabel

independen yang berpengaruh signifikan terhadap faktor-faktor yang

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

41

mempengaruhi fluktuasi harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto.

Adapun variabel tersebut yaitu :

1. Harga cabai rawit di petani (X1)

Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat hasil estimasi terlihat bahwa t-Statistik

untuk variabel harga cabai rawit di petani sebesar 95,9737 dan nilai probabilitas t-

Statistik sebesar 0,0000 lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05 (α = 1%) yang berarti

bahwa harga cabai rawit di petani berpengaruh signifikan terhadap cabai rawit di

pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto pada taraf kepercayaan 99% (α = 1%). Dengan

kata lain, apabila ada penambahan harga cabai rawit di petani maka terjadi

penambahan harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto.

2. Periode bulanan (2018 – 2020) (T)

Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat hasil estimasi terlihat bahwa t-Statistik

untuk variabel periode bulanan sebesar -5,9485 dan nilai probabilitas t-Statistik

sebesar 0,0000 lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05 (α = 1%) yang berarti bahwa

periode bulanan berpengaruh signifikan terhadap harga cabai rawit di pasar Karisa,

Kabupaten Jeneponto pada taraf kepercayaan 99% (α = 1%). Dengan kata lain,

trend harga cabai rawit di pasar karisa cenderung menurun secara signifikan artinya

setiap kenaikan akan mempengaruhi atau menurunkan harga cabai rawit di pasar

Karisa, Kabupaten Jeneponto sebesar Rp. 5,958 per kilogram setiap bulannya.

5.6 Standard Eror

Standard error adalah standar deviasi dari distribusi sampling suatu statistik.

Standard error adalah istilah statistik yang mengukur keakuratan sampel dalam

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

42

merepresentasikan populasi. Jika statistiknya rata-rata sampel maka dinamakan

standard error mean. Semakin kecil nilai standard error, maka semakin representatif

terhadap populasinya. Standard error berkebalikan dengan ukuran sampel. Semakin

besar ukuran sampel, maka akan semakin kecil standard error karena statistik

mendekati nilai yang sebenarnya.

Dari kedua variabel harga cabai rawit di petani dan periode bulanan secara

keseluruhan signifikan pada taraf kepercayaan 99% (α = 1%) dan yang memiliki

tingkat estimasi yang paling kuat dengan nilai standard error paling rendah yaitu

periode bulanan sebesar 0,0099.

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

43

VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Fluktuasi Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa Kabupaten Jeneponto,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Grafik trend harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto

menggunakan uji trend linear diperoleh Harga cabai rawit di pasar Karisa,

Kabupaten Jeneponto yang harganya mengalami kenaikan tertinggi sebesar Rp.

62.770.00 per kilogram pada bulan Oktober 2019 dan pada bulan Juni – Juli

2020 harganya mengalami penurunan sebesar Rp. 3.840.00.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai rawit di pasar Karisa,

Kabupaten Jeneponto dapat dilihat dari nilai koefisien regresi hasil estimasi.

Dari empat variabel bebas (independen) terdapat dua variabel independen yang

berpengaruh signifikan yaitu Harga cabai rawit di petani (X1) dengan nilai

koefisien sebesar 1,0263 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000 dan periode

bulanan (T) dengan nilai koefisien sebesar -0,0591 dengan nilai probabilitas

sebesar 0,0000 berpengaruh signifikan terhadap harga cabai rawit, sedangkan

jumlah produksi cabai rawit (X2) dengan nilai koefisien sebesar 0,0011 dengan

nilai probabilitas sebesar 0,1265 dan inflasi (X3) dengan nilai koefisien sebesar

-0,0920 dengan nilai probabilitas sebesar 0,5560 tidak berpengaruh signifikan

terhadap harga cabai rawit di pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto.

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

44

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran yaitu

sebagai berikut :

1. Diharapkan pendistribusian cabai rawit kepada pedagang secara berkelanjutan

dari sentra-sentra produksi sehingga pedagang dapat memasarkan komoditi

cabai rawit sesuai penempatan harga di pasar dan dapat memperoleh

keuntungan yang maksimal baik pada pedagang ataupun petani cabai rawit.

2. Kepada pemerintah sebaiknya dilakukan suatu kebijakan yang mengatur harga

cabai rawit dan melakukan pengendalian harga cabai rawit jika terjadi fluktuasi

harga serta adanya kebijakan memfasilitasi adanya kemitraan usaha antara para

petani cabai rawit dengan para pedagang dengan prinsip saling berbagi peran,

berbagi keuntungan dan yang paling penting yaitu berkelanjutan.

3. Diharapkan peneliti selanjutnya meneliti variabel-variabel lain yang belum

termasuk dalam penelitian ini yaitu harga cabai rawit di petani, jumlah

produksi cabai rawit, inflasi, dan periode bulanan yang terkait pada harga cabai

rawit.

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

45

DAFTAR PUSTAKA

Agus Widarjono. 2007. Ekonometrika: Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Edisi Kedua. EKONISIA. Yogyakarta

Akhmad Mujahidin. 2014. Ekonomi Islam 2. Pekanbaru : al-Mujtahadah Press.

h.93.

Anton Hermanto Gunawan. 1991. Anggaran Pemerintah dan Inflasi. Jakarta :

Gramedia.

Anonim, 2011. Budidaya Tanaman Cabai Merah.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta

: PT Rineka Cipta.

Bambang Irawan. Desember 2007. Fluktuasi Harga, Transmisi Harga dan Marjin

Pemasaran Sayuran dan Buah. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian. Bogor.

Cahyono, B. 2003. Teknik Budidaya Cabai Rawit dan Analisis Usaha Tani.

Kanisius. Yogyakarta.

Daniel, M. 2005. Metode Penelitian Sosial Ekonomi, Dilengkapi Beberapa Alat

Analisa dan Penuntun Penggunaan. Jakarta : Bumi Aksara.

Irawan, B. 2007. Fluktuasi Harga, Transmisi Harga, Dan Marjin Pemasaran

Sayur Dan Buah. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian. Bogor.

Iswardono SP. 1993. Ekonomi Uang dan Bank. Yogyakarta : BPFE.

KBBI. 2021. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. kbbi.web.id. (diakses tanggal

25 April 2021).

Lipsey, Richard G, Peter o. Steiner dan Douglas D. Purvis. 1995. Economics.

Seventh Edition. New York: Harper anf Row Publisher.

Maharani Lutfiah Damayanti. 2019. Teori Produksi. Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Muhammadiyah Siduarjo.

Natsir, M. (2015). Analisis Supply Response Jagung di Daerah Sentra Produksi

Utama Indonesia. Yogyakarta.

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

46

Nawangsih, A.A., H. Purwanto, W. Agung. 1999. Budidaya Cabai Hot Beauty.

Cetakan kedelapan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Prajnanta, F. 1999. Agribinis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta.

Prajnanta, F. 1999. Mengatasi Permasalahan Bertanam Cabai. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Pitojo, Setijo. 2003. Benih Cabai. Kanisius. Yogyakarta.

Santika, A. 1999. Agribisnis Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta.

Setiadi. 2000. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soeharno. 2007. Teori Mikro ekonomi. Yogyakarta : C.V Andi Offset. h.

Samuelson dan Nordhaus. 1995. Menyeimbangkan Permintaan dan Penawaran.

Tri Bowo. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Belimbing.

Fakultas Ekonomi. Universitas Semarang.

Wahyudi. 2011. Panen Cabai Sepanjang Tahun. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

47

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

48

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

49

Lampiran 2. Tabel Variabel Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa (Rp/Kg),

Harga Cabai Rawit di Petani (Rp/Kg), Jumlah Produksi Cabai

Rawit (Kg), Inflasi (%), dan Periode Bulanan (T) Komoditi

Cabai Rawit

No.

Bulan

Harga

Nominal

Cabai

Rawit di

Pasar

Karisa

(Rp/Kg)

Harga

Nominal

Cabai

Rawit di

Petani

(Rp/Kg)

Jumlah

Produksi

Cabai

Rawit (Kg)

Inflasi

(%)

Periode

Bulanan

Y X1 X2 X3 T

1 Januari 2018 30,000 25,000 58,300 1.31 1

2 Februari 30,000 25,000 82,400 0.46 2

3 Maret 50,000 45,000 41,000 -0.01 3

4 April 15,000 10,000 32,700 0.39 4

5 Mei 20,000 15,000 47,600 0.39 5

6 Juni 25,000 20,000 107,300 0.59 6

7 Juli 40,000 35,000 149,100 0.51 7

8 Agustus 20,000 15,000 183,900 - 0.12 8

9 September 20,000 15,000 221,300 - 0.38 9

10 Oktober 15,000 10,000 335,500 - 0.18 10

11 November 25,000 20,000 258,900 0.41 11

12 Desember 20,000 15,000 256,800 0.40 12

13 Januari 2019 20,000 15,000 132,300 0.90 13

14 Februari 20,000 15,000 58,400 - 0.22 14

15 Maret 30,000 25,000 52,400 - 0.16 15

16 April 30,000 25,000 55,700 0.33 16

17 Mei 30,000 25,000 106,200 0.90 17

18 Juni 30,000 25,000 151,400 0.08 18

19 Juli 25,000 20,000 213,800 - 0.07 19

20 Agustus 50,000 45,000 226,500 0.28 20

21 September 40,000 35,000 242,000 - 0.05 21

22 Oktober 60,000 55,000 306,900 - 0.02 22

23 November 25,000 20,000 184,400 0.09 23

24 Desember 30,000 25,000 127,100 0.18 24

25 Januari 2020 60,000 55,000 71,200 0.22 25

26 Februari 40,000 35,000 61,100 0.61 26

27 Maret 30,000 25,000 81,300 0.15 27

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

50

28 April 15,000 10,000 111,100 0.37 28

29 Mei 20,000 15,000 171,900 0.28 29

30 Juni 5,000 3,000 237,700 0.03 30

31 Juli 5,000 3,000 279,300 - 0.01 31

32 Agustus 15,000 10,000 314,700 - 0.04 32

33 September 10,000 5,000 369,200 0.05 33

34 Oktober 15,000 10,000 425,700 0.08 34

35 November 20,000 15,000 341,100 0.09 35

36 Desember 40,000 35,000 301,000 0.44 36

Rata-rata 27,083 22,250 177,700 0

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

51

Lampiran 3. Tabel Variabel Harga Riil Cabai Rawit di Pasar Karisa (Ribu

Rp/Kg), Harga Riil Cabai Rawit di Petani (Ribu Rp/Kg), Jumlah

Produksi Cabai Rawit (Kg), dan Inflasi (%) Komoditi Cabai

Rawit

No Bulan Harga

Riil Cabai

Rawit di

Pasar

Karisa

(Ribu

Rp/Kg)

Harga Riil

Cabai

Rawit di

Petani

(Ribu

Rp/Kg)

Jumlah

Produksi Cabai

Rawit (Kg)

Inflasi

(%)

Y X1 X2 X3

1 Januari 2018 30.02 25.02 58.30 1.31

2 Februari 30.16 25.13 82.40 0.46

3 Maret 50.26 45.23 41.00 - 0.01

4 April 15.14 10.09 32.70 0.39

5 Mei 20.26 15.20 47.60 0.39

6 Juni 25.48 20.38 107.30 0.59

7 Juli 40.97 35.85 149.10 0.51

8 Agustus 20.46 15.35 183.90 - 0.12

9 September 20.39 15.29 221.30 - 0.38

10 Oktober 15.26 10.17 335.50 - 0.18

11 November 25.54 20.43 258.90 0.41

12 Desember 20.52 15.39 256.80 0.40

13 Januari 2019 20.70 15.53 132.30 0.90

14 Februari 20.66 15.49 58.40 - 0.22

15 Maret 30.93 25.78 52.40 - 0.16

16 April 31.04 25.86 55.70 0.33

17 Mei 31.04 25.87 106.20 0.90

18 Juni 31.34 26.12 151.40 0.08

19 Juli 26.10 20.88 213.80 - 0.07

20 Agustus 52.34 47.11 226.50 0.28

21 September 41.85 36.62 242.00 - 0.05

22 Oktober 62.77 57.53 306.90 - 0.02

23 November 26.18 20.94 184.40 0.09

24 Desember 31.47 26.22 127.10 0.18

25 Januari 2020 45.45 41.66 71.20 0.22

26 Februari 30.49 26.68 61.10 0.61

27 Maret 22.90 19.08 81.30 0.15

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

52

28 April 11.49 7.66 111.10 0.37

29 Mei 15.37 11.53 171.90 0.28

30 Juni 3.84 2.31 237.70 0.03

31 Juli 3.84 2.31 279.30 - 0.01

32 Agustus 11.52 7.68 314.70 - 0.04

33 September 7.69 3.84 369.20 0.05

34 Oktober 11.54 7.69 425.70 0.08

35 November 15.40 11.55 341.10 0.09

36 Desember 30.93 27.06 301.00 0.44

Rata-rata 22,87 21,29 177,70 0,23

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

53

Lampiran 4. Hasil Estimasi Multiple Reggresion Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Fluktuasi Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa

Kabupaten Jeneponto Tahun 2018 – 2020 (Dalam Data

Perbulan) Menggunakan Program Eviews 9

Dependent Variable: Y

Method: Least Squares

Date: 07/02/21 Time: 16:18

Sample: 1 36

Included observations: 36

HAC standard errors & covariance (Parzen-Cauchy kernel, Newey-West

fixed bandwidth = 4.0000)

No d.f. adjustment for standard errors & covariance

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4.923202 0.355246 13.85859 0.0000

X1 1.026351 0.010694 95.97372 0.0000

X2 0.001173 0.000747 1.570464 0.1265

X3 -0.092038 0.154612 -0.595283 0.5560

T -0.059143 0.009942 -5.948578 0.0000

R-squared 0.997751 Mean dependent var 25.87009

Adjusted R-squared 0.997461 S.D. dependent var 13.41228

S.E. of regression 0.675860 Akaike info criterion 2.182583

Sum squared resid 14.16037 Schwarz criterion 2.402516

Log likelihood -34.28650 Hannan-Quinn criter. 2.259346

F-statistic 3438.129 Durbin-Watson stat 1.187605

Prob(F-statistic) 0.000000 Wald F-statistic 7289.079

Prob(Wald F-statistic) 0.000000

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

54

-2

-1

0

1

0

20

40

60

80

5 10 15 20 25 30 35

Residual Actual Fitted

Lampiran 5. Grafik Hasil Estimasi Multiple Reggresion Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Fluktuasi Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa

Kabupaten Jeneponto Menggunakan Program Eviews 9

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

55

y = 4.9232 - 0.0591t

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35

Har

ga (

Rp

)

Bulan

TREND HARGA CABAI RAWIT DI PASAR KARISA

Lampiran 6. Grafik Trend Harga Cabai Rawit di Pasar Karisa Kabupaten

Jeneponto

R² = 0.9977

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

56

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Lokasi Pengambilan Data (Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten

Jeneponto

Gambar 2. Proses Pengambilan Data

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

57

Gambar 3. Lokasi Pengambilan Data di Kantor Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Jeneponto.

Gambar 4. Proses Pengambilan Data di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten

Jeneponto.

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

58

Lampiran 8. Surat Izin Penelitian

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

59

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

60

Lampiran 9. Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

61

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

62

Lampiran 10. Hasil Turnitin

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

63

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI …

64

RIWAYAT HIDUP

Irna Irviana Nurjannah lahir di Takalar pada tanggal 10

Juni 1999 dari pasangan Alm. Hanapi, S.P dan Nadirah.

Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Pendidikan formal yang dilalui penulis yakni selesai di SDN

227 Romanga lulus pada tahun 2011, selanjutnya

menyelesaikan studi di MTS Negeri 1 Jeneponto lulus pada tahun 2014, kemudian

melanjutkan studi di SMAN 1 Jeneponto lulus pada tahun 2017. Dengan tahun yang

sama, penulis lulus seleksi masuk Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah mengikuti kegiatan magang

di BBPP Batangkaluku dan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Desa

Balleanging, Kelurahan Palangngisang, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten

Bulukumba.

Penulis juga pernah berproses di salah satu ortom Muhammadiyah yaitu

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah periode 2018 – 2019 dan Himpunan Mahasiswa

Agribisnis periode 2019 – 2020. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pada Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, penulis menyusun skripsi

dengan judul : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Cabai

Rawit di Pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto.