ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI...

30
1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN NONKEUANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi, Akt ABSTRAK Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat. Setiap perusahaan go publik diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai konsekuensi dan tanggungjawab yang besar. Tanggungjawab yang besar ini memicu auditor untuk bekerja lebih profesional. Salah satu kriteria profesionalisme auditor adalah ketepatan waktu dalam penyampaian laporan auditnya. Selisih waktu antara tanggal tutup tahun buku dengan tanggal pelaporan auditor dalam laporan keuangan auditan menunjukkan lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam auditing disebut audit delay. Semakin lama audit delay maka semakin lama auditor meyelesaikan pekerjaan auditnya. Penelitian ini mengembangkan penelitian terdahulu dengan menambah variabel komite audit sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi audit delay. Variabel independen dalam penelitian ini antara lain ukuran perusahaan, keberadaan komite audit, pengungkapan kerugian yang dialami perusahaan, Ukuran auditor, dan opini auditor. Sedangkan variabeldependennya adalah audit delay. Data diambil dari 78 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai dengan 2008 dengan secara dokumenter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya jumlah anggota komite audit, laba atau rugi yang dialami perusahaan, dan jenis opini auditor merupakan faktor yang menentukan terjadinya audit delay, Sedangkan ukuran perusahaan dengan proksi total asset dan ukuran auditor bukan faktor yang menentukan terjadinya audit delay. Besar kecilnya perusahaan, perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four, dan opini unqualified auditor berpengaruh negatif terhadap audit delay. sedangkan jumlah anggota komite audit dan laba atau rugi yang dialami perusahaan brpengaruh positif terhadap audit delay. Kata Kunci : Audit Delay, Laporan Keuangan.

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI...

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN NONKEUANGAN

DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008

RAHAYU MUMPUNI SA

Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi, Akt

ABSTRAK

Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat. Setiap perusahaan go publik diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai konsekuensi dan tanggungjawab yang besar. Tanggungjawab yang besar ini memicu auditor untuk bekerja lebih profesional. Salah satu kriteria profesionalisme auditor adalah ketepatan waktu dalam penyampaian laporan auditnya. Selisih waktu antara tanggal tutup tahun buku dengan tanggal pelaporan auditor dalam laporan keuangan auditan menunjukkan lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam auditing disebut audit delay. Semakin lama audit delay maka semakin lama auditor meyelesaikan pekerjaan auditnya.

Penelitian ini mengembangkan penelitian terdahulu dengan menambah variabel komite audit sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi audit delay. Variabel independen dalam penelitian ini antara lain ukuran perusahaan, keberadaan komite audit, pengungkapan kerugian yang dialami perusahaan, Ukuran auditor, dan opini auditor. Sedangkan variabeldependennya adalah audit delay. Data diambil dari 78 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai dengan 2008 dengan secara dokumenter.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya jumlah anggota komite audit, laba atau rugi yang dialami perusahaan, dan jenis opini auditor merupakan faktor yang menentukan terjadinya audit delay, Sedangkan ukuran perusahaan dengan proksi total asset dan ukuran auditor bukan faktor yang menentukan terjadinya audit delay. Besar kecilnya perusahaan, perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four, dan opini unqualified auditor berpengaruh negatif terhadap audit delay. sedangkan jumlah anggota komite audit dan laba atau rugi yang dialami perusahaan brpengaruh positif terhadap audit delay.

Kata Kunci : Audit Delay, Laporan Keuangan.

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

2

A. PENDAHULUAN

Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat.

Salah satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan audit laporan

keuangan secara efektif dan efisien. Setiap perusahaan go publik diwajibkan untuk

menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik terdaftar di Badan Pengawas

Pasar Modal (Bapepam). Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

konsekuensi dan tanggungjawab yang besar. Tanggungjawab yang besar ini

memicu auditor bekerja lebih professional. Salah satu kriteria profesionalisme

auditor adalah ketepatan waktu dalam penyampaian laporan auditnya. Ketepatan

waktu perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat

umum dan kepada Bapepam juga tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam

menyelesaikan pekerjaan auditnya. Apabila terjadi penundaan yang tidak

semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan akan

kehilangan relevansinya.

Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah diatur dalam pasar

modal. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang “Peraturan Pasar Modal”

menyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal wajib

menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan

mengumumkan kepada masyarakat. Apabila perusahaan-perusahaan tersebut

terlambat menyampaikan laporan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

oleh Bapepam, maka dikenakan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan dalam undang-undang. Peraturan mengenai penyampaian laporan

keuangan ini telah diperbaharui oleh Bapepam pada tahun 1996, lampiran

keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-80/PM/1996 dan mulai berlaku pada

tanggal 17 Januari 1996. Dalam peraturan baru ini disebutkan bahwa perusahaan

wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit selambat-

lambatnya 120 hari terhitung sejak tanggal tutup tahun buku perusahaan. Pada

tanggal 30 September 2003 Bapepam semakin memperketat peraturan dengan

dikeluarkannya lampiran keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-36/PM/2003

yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

3

auditor independen harus disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada

akhir bulan ke-tiga (90 hari) setelah tanggal tutup tahun buku perusahaan.

Ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan auditan merupakan hal

yang sangat penting khususnya bagi perusahaan-perusahaan publik yang

menggunakan pasar modal sebagai salah satu sumber pendanaannya. Namun,

auditor juga memerlukan waktu untuk mengumpulkan bukti-bukti kompeten yang

dapat mendukung opininya. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar

publikasi laporan keuangan tepat waktu antara lain; ukuran perusahaan, tingkat

profitabilitas perusahaan, laba atau rugi yang dialami perusahaan, dan jenis opini

auditor dari hasil audit periode sebelumnya.

Selisih waktu antara tanggal tutup tahun buku dengan tanggal pelaporan

auditor dalam laporan keuangan auditan menunjukkan lamanya waktu

penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam

auditing disebut audit delay. Semakin lama audit delay maka semakin lama

auditor meyelesaikan pekerjaan auditnya.

B. Rumusan Masalah

“Apakah ukuran perusahaan, keberadaan komite audit, pengungkapan laba atau

rugi perusahaan, ukuran auditor dan jenis opini auditor mempengaruhi audit delay

perusahaan?”

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk:

1) Mengetahui apakah ada pengaruh antara ukuran perusahaan, tingkat

profitabilitas perusahaan, ukuran auditor, pengungkapan laba atau rugi

perusahaan, dan jenis opini auditor dengan audit delay secara empiris

pada perusahaan go publik di Indonesia.

2) Mengetahui rata-rata audit delay pada perusahaan nonkeuangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 s.d. 2008.

3) Memotivasi manajemen perusahaan dan auditor.

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

4

2. Kegunaan

a. Manfaat Praktis

1. Membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

audit delay sehingga laporan keuangan auditan dapat

dipublikasikan tepat waktu.

2. Memberikan informasi bagi para investor, agar mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhi audit delay secara empiris sehingga

dapat dijadikan bahan pertimbangan tersendiri dalam berinvestasi.

3. Memberi informasi kepada manajemen perusahan agar termotivasi

menyajikan laporan keuangan yang andal serta melaporkannya tepat

pada waktunya.

b. Manfaat Teoritis dan Akademis

Sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang secara teoritis

dipelajari penulis di perkuliahan dan secara khusus diharapkan dapat

menambah wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit

delay di waktu yang akan datang untuk kepentingan penelitian

selanjutnya.

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

5

TELAAH PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Prinsip Akuntanbilitas

Tanpa memahami akuntabilitas, organisasi mungkin dapat gagal dan

sebaliknya, semakin mengerti akuntabilitas, semakin baik kesempatan untuk

kelangsungan hidup yang lebih lama (Frink dan Klimoski, 2004). Akuntabilitas

adalah hubungan antara yang menyangkut saat sekarang ataupun masa depan,

antarindividu ataupun kelompok sebagai sebuah pertanggungjawaban kepentingan

dan ini merupakan suatu kewajiban untuk memberitahukan, menjelaskan terhadap

tiap-tiap tindakan dan keputusannya agar dapat disetujui maupun ditolak atau

dapat diberikan hukuman bilamana diketemukan adanya penyalahgunaan

kewenangan (Schedler, 1999).

Akuntabilitas sering dikaitkan dengan berbagai istilah dan ungkapan

seperti keterbukaan (openness), transparansi (transparency), aksesibilitas

(accessibility), dan berhubungan kembali dengan publik (Dubnick, 1998). Dalam

rangka menciptakan akuntabilitas untuk mempengaruhi perilaku, dibutuhkan

adanya sistem reward dan punishment yang membuat sistem evaluasi menjadi

bermakna bagi agen (Mitchell, dikutip oleh Frink dan Klimoski 2004).

Laporan Keuangan

Weggandt (1995, h.3-6) mendefinisikan laporan keuangan sebagai berikut:

“laporan keuangan merupakan sarana utama dimana informasi keuangan

dikomunikasikan dengan pihak luar perusahaan, laporan ini memberikan

sejarah kuantitatif perusahaan dalam satuan uang. Laporan Keuangan yang

sering disajikan adalah Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas,

dan Laporan Ekuitas Pemegang Saham. Selain itu, Catatan atas Laporan

Keuangan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan”.

Audit

Auditing adalah sebagai suatu proses yang sistematis dalam memperoleh

dan mengevaluasi bukti secara objektif yang berhubungan dengan pernyataan

tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menentukan

tingkat hubungan antara pernyatan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

6

ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya dengan pihak-pihak yang

berkepentingan (Mulyadi 2002, h.9). Dalam pelaksanaannya, laporan keuangan

yang ada perlu untuk diaudit sebelum akhirnya dipublikasikan.

Audit Delay

Dyer dan McHug (1975) menggunakan tiga kriteria keterlambatan

pelaporan keuangan dalam penelitiannnya:

1) Preliminary lag: Interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai

penerimaan laporan akhir preliminari oeh bursa

2) Auditor’s Report lag: Interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan

sampai tanggal laporan auditor ditandatangani

3) Total lag: Interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai

tanggal penerimaan laporan dipublikasikan di bursa.

Audit Delay juga dikenal dengan istilah Audit Report lag.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay

1. Ukuran Perusahaan

2. Komite Audit

3. Laba atau Rugi Perusahaan

4. Ukuran Auditor

5. Opini Auditor

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

7

+

+

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

H1: Besarnya kecilnya perusahaan berpengaruh positif terhadap

audit delay.

H2: Jumlah anggota komite audit berpengaruh negatif terhadap

audit delay.

H3: Pengungkapan kerugian perusahaan berpengaruh positif

terhadap audit delay.

H4: Perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four berpengaruh

negatif terhadap audit delay.

H5: Opini unqualified atas laporan keuangan perusahaan

berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Audit Delay

Ukuran perusahaan

Opini auditor

Keberadaan Komite Audit

Laba/Rugi perusahaan

Ukuran auditor

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

8

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Dependen (Y), Audit Delay (AD).

Variabel Independen (X)

a. Ukuran perusahaan (TASSET), dinyatakan dengan ukuran kuantitatif total

asset yang dimiliki perusahaan dalam satuan nilai mata uang rupiah.

b. Keberadaan Komite Audit (KAUDIT), dinyatakan dengan jumlah anggota

komite audit dalam perusahaan sedangkan yang tidak terdapat komite audit

diberi kode (0).

c. Laba dan rugi perusahaan (RUGI), perusahaan yang mengalami rugi diberi

kode (1) sedangkan perusahaan yang mengalami laba diberi kode (0).

d. Ukuran auditor (BFOUR), merupakan tingkat reputasi auditor, perusahaan

yang diaudit oleh KAP the Big Four diberi kode (1) sedangkan perusahaan

yang diaudit oleh KAP lainnya diberi kode (0).

e. Opini auditor (UNQUAL), merupakan jenis opini audit yang diperoleh

perusahaan dari periode sebelumnya, perusahaan dengan opini audit wajar

(unqualified) diberi kode (4), untuk opini wajar dengan bahasa penjelas

(unqualified with with explanatory language) diberi kode (3), untuk opini

wajar dengan pengecualian (qualified) diberi kode (2), untuk opini tidak

wajar (adverse) diberi kode (1), dan untuk tidak memberikan pendapat

(disclaimer) diberi kode (0).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan nonkeuangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai dengan 2008, dengan kriteria

sebagai berikut :

1) Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan tahun 2006, 2007 & 2008

2) Perusahaan yang mempunyai tahun tutup buku 31 Desember

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

9

3) Perusahaan tersebut mempunyai data yang lengkap, mencakup laporan auditor

independen dan catatan atas laporan keuangan.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi penelitian.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Laporan keuangan tahunan perusahaan nonkeuangan tahun 2006 sampai

dengan 2008

2. Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2006 sampai dengan

2008

3. JSX Fact Books Desember tahun 2006, 2007 & 2008 atau akses di website

BEI (www.jsx.co.id).

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

dokumenter. Laporan keuangan auditan perusahaan dikumpulkan melalui

download dari direktori ICMD dan akses di website BEI. Jumlah emiten yang

memenuhi kriteria penulis sebanyak 78 perusahaan nonkeuangan per tahunnya.

Penulis mengambil tahun 2006 sampai dengan 2008 sebagai objek penelitian

sehingga total laporan keuangan auditan yang diteliti menjadi 234.

E. Metode Analisis

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17,

normalitas dideteksi dengan alat analisis grafik berupa PP Plot dan uji

Kolmogorov Smirnov dengan melihat nilai signifikan residualnya. Jika nilai

signifikan berada di atas nilai signifikan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat normalitas (Ghozali 2005, h.110).

b. Uji Multikolinearitas

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

10

Pengujian ini dilakukan untuk meneliti apakah pada model regresi terdapat

korelasi antarvariabel independen. Multikolinearitas terjadi ketika variabel

independen yang ada dalam model berkorelasi satu sama lain, ketika korelasi

antarvariabel independen sangat tinggi maka sulit untuk memisahkan pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Pengujian terhadap multikolinearitas dideteksi menggunakan tolerance

value dan variance inflation factor (VIF), jika nilai tolerance value > 0.10 dan

VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali 2005, h.91).

c. Uji Autokorelasi

Deteksi autokorelasi ini dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW).

Tujuan pengujian ini adalah untuk meneliti apakah sebuah model regresi terdapat

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan nilai DW Hitung dengan nilai dl (lower bound) dan du (upper

bound) dari DW Tabel. Ketentuan dari uji autokorelasi adalah sebagai berikut

(Algifari 2000, h.38)

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka kondisi ini disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali 2005, h.105).

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana

sumbu Y adalah residual (Yprediksi - Ysesungguhnya) yang telah di-studentdized.

Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan bahwa

telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

11

2. Analisis Regresi

a. Persamaan Regresi

ModelAnalisis regresi yang digunakan dalam penelitian adalah:

Y = α + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + β4.X4 + β5.X5 + ε

Keterangan :

Y = lamanya hari penyelesaian audit (audit delay).

X1 = ukuran perusahaan (TASSET)

X2 = keberadaan komite audit (KAUDIT)

X3 = laba atau rugi perusahaan (RUGI)

X4 = ukuran auditor (BFOUR)

X5 = opini auditor (UNQUAL)

β = koefisien regresi

ε = standar eror

b. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien

korelasi dikatakan kuat bila nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati 1.

Koefisien determinasi pada intinya adalah mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali 2005,

h.45). Nilai koefisien determinasi berkisar antara nol (0) sampai dengan satu (1).

Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel independen

memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-

variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

semakin terbatas. Nilai R square mempunyai kelemahan yaitu nilai R square akan

meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel

independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

12

3. Uji Hipotesis

a. Uji F

Uji F (F-test) digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh semua

variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.

Langkah-langkah pengujian :

1) Merumuskan hipotesis

H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel independen (X1, X2, X3, X4, dan X5) terhadap

variabel dependen (Y).

2) Menentukan level signifikansi (α)

Tingkat signifikansi (significant level) yang digunakan sebesar 5%.

3) Menentukan F hitung dengan rumus :

F = )/()21(

)1/(2

knR

kR

−−−

4) Kriteria pengambilan keputusan

H0 diterima jika : F hitung > F tabel

H0 ditolak jika : F hitung < F tabel

(Ghozali: 2005)

b. Uji t

Uji t (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna

menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel

dependen. Aplikasinya dilakukan dengan menguji satu per satu pengaruh dari

masing-masing variabel independen.

Langkah-langkah pengujian:

1) Merumuskan hipotesis

H0: β1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap

variabel dependen.

Ha: β1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap

variabel dependen.

2) Menentukan level signifikansi (α)

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

13

Tingkat signifikansi (significant level) yang digunakan sebesar 5%.

3) Menentukan t hitung dengan rumus:

t = iS

i

ββ

Dimana:

βi = koefisien regresi

Sβi = standard deviasi koefisien regresi

4) Kriteria pengambilan keputusan

H0 diterima jika : t hitung > α

H0 ditolak jika : t hitung < α

(Ghozali: 2005)

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

14

HASIL DAN ANALISIS

A. Deskripsi Objek Penelitian

Tabel 4.1

Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria

No. Kriteria Jumlah

1. Perusahaan nonkeuangan yang listing di Bursa Efek

Indonesia tahun 2006 s.d. 2008

Perusahaan dengan laporan keuangan yang berakhir

selain 31 Desember

297

(3)

2. Perusahaan dengan laporan keuangan

yang berakhir 31 Desember

Perusahaan dengan data tidak lengkap

294

(60)

3. Perusahaan dengan data lengkap 234

Sumber : Data sekunder tahun 2006 s.d. 2008 yang diolah

Tabel 4.2

Hasil Statistik Deskriptif Variabel Independen Penelitian

Nama Variabel N Minimum Maksimum Mean

Audit Delay(AD) 234 19 315 77,3761

Total Aset(TASSET) 234 105.100.000 91.300.000.000.000 6.372.000.000.000

Keberadaan

Komite Audit(KAUDIT) 234

0 6 2.5000

Laba/Rugi

Perusahaan(RUGI) 234

0 1 0.1880

Ukuran Auditor(BFOUR) 234 0 1 0.4231

Opini Auditor(UNQUAL) 234 2 4 3.6752

Sumber : Data sekunder tahun 2006 s.d. 2008 yang diolah

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

15

Berdasarkan deskripsi data yang dihasilkan, rata-rata audit delay yang

terjadi pada perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2006 sampai dengan 2008 adalah 77,3761 hari atau 77 hari dalam

pembulatan, dengan nilai minimum 19 hari dan nilai maksimum 315 hari. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan belum terlambat dalam menyampaikan laporan

keuangan tahunan disertai yang dengan laporan auditor independen kepada

Bapepam. Variabel TASSET memiliki rata-rata jumlah asetnya adalah sebesar

6.372E12 atau Rp. 6.372.000.000.000 ,00, dengan nilai minimum 1.05E8 atau Rp.

105.100.000,00 dan nilai maksimumnya 9.13E13 atau Rp. 91.300.000.000.000,00.

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin tepat waktu dalam

menyampaikan laporan keuangannya jika memiliki total asset sama dengan atau

lebih kecil dari Rp. 6.372.000.000.000,00. Variabel KAUDIT memiliki nilai rata-

rata sejumlah 2.5000 atau 3 orang dengan pembulatan dengan nilai minimum 0

dan nilai maksimum 6. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak akan

mengalami audit delay jika memiliki minimal 3 orang anggota komite audit dan

akan semakin tepat jika memiliki anggota komite audit lebih dari 3 orang.

Variabel RUGI memiliki nilai rata-rata sejumlah 0.1880 dengan nilai minimum 0

dan nilai maksimum 1. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan akan semakin

tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan tahunannya jika mendapat

laba. Variabel BFOUR memiliki nilai rata-rata 0.4231 dengan nilai minimum 0

dan nilai maksimum 1. Hal ini menunjukkan bahwa penentuan KAP yang dipilih

perusahaan belum tentu akan mempersingkat ketepatan waktu penyampaian

laporan keuangan tahunan, bahkan KAP Big Four sekalipun. Sedangkan variabel

UNQUAL memiliki nilai rata-rata 3.6752 dengan nilai minimum 2 dan nilai

maksimum 4. Hal ini menunjukkan bahwa opini unqualified oleh auditor akan

mempersingkat ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tahunan suatu

perusahaan.

B. Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

16

Hasil uji Kolmogorov Smirnov pada awalnya menunjukkan tingkat

signifikansi lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.00. Hal ini berarti data penelitian atas

variabel yang digunakan dalam model regresi tersebut tidak normal. Ada beberapa

cara mengubah model regresi menjadi normal antara lain:

1. Melakukan transformasi data ke bentuk lainnya

2. Melakukan trimming, yaitu membuang data outlier

3. Melakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai

tertentu.

(Erlina 2007, h.106)

Dari penjelasan tersebut, penulis melakukan transformasi data serta

melakukan trimming untuk mengubah nilai residual agar terdistribusi secara

normal dan kemudian data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas. Penjabaran

tindakannya adalah sebagai berikut.

1) Transformasi Data

Dalam tindakan ini, penulis mentransform data variabel Audit Delay dan

TASSET ke dalam bentuk numexpr(SQRT). Kemudian menguji ulang data

penelitian berdasarkan asumsi normalitas.

2) Trimming data

Dalam tindakan ini, penulis membuang data outlier. Sesuai output Regresi

linear terdapat enam (20) data outlier yang dibuang dengan enam kali

tahapan. Tahap pertama dan kedua membuang tiga (3) data outlier. Tahap ke-

tiga dan ke-empat membuang empat (4) data outlier. Tahap ke-lima dan ke-

enam membuang tiga (3) data outlier. Kemudian penulis menguji ulang

kembali data penelitian berdasarkan asumsi normalitas.

Setelah dilakukan tindakan pada data tersebut, maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

17

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Tahun 2006 s.d. 2008

Kormogorov Smirnov

K-S Sig Unstandardized

Residual 1.014 0.256

Sumber : Data sekunder tahun 2006 s.d. 2008 yang diolah

Dari hasil uji Kolmogorov Smirnov tersebut, besar nilai Kolmogorov

Smirnov adalah 1.014 dengan tingkat signifikansi 0.256. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal karena 0.256 > 0.05.

Kesimpulam ini juga bisa dilihat dari grafik histogram dan grafik normal plot data

sebagai berikut:

Regression Standardized Residual3210-1-2-3

Freq

uenc

y

40

30

20

10

0

Histogram

Dependent Variable: AD

Mean =1.32E-15�Std. Dev. =0.988�

N =214

Gambar 4.1 Grafik Histogram

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

18

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: AD

Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot

b. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Independen Tolerance VIF

TASSET 0.932 1.074

KAUDIT 0.897 1.115

RUGI 0.865 1.158

BFOUR 0.884 1.132

UNQUAL 0.827 1.210

Sumber : Data sekunder tahun 2006 s.d. 2008 yang diolah

Keterangan TASSET = Ukuran perusahaan

KAUDIT = Komite Audit

RUGI = Laba / Rugi perusahaan

BFOUR = Ukuran Auditor

UNQUAL = Opini Auditor

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

19

c. Uji Autokorelasi

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

DW Hitung DW Tabel (N=234; k=5)

dl Du 4-dl 4-du 2.173

1.718 1.820 2.282 2.180

Sumber : Data sekunder tahun 2006 s.d. 2008 yang diolah

Keterangan N = jumlah sample penelitian

K = jumlah variabel independen

DW = nilai Durbin Watson

dl = lower bound

du = upper bound

Tabel 4.6

Penjabaran Hasil Uji Autokorelasi

Keterangan Kesimpulan Jika hipotesis nol (H0) adalah tidak ada serial korelasi positif, maka jika:

1. 2.173 < 1.718 2. 2.173 > 1.820 3. 1.718 < 2.173 < 1.820

Jika hipotesis nol (H0) adalah tidak ada serial negative, maka jika:

1. 2.173 > 2.282 2. 2.173 < 2.180 3. 2.180 < 2.173 < 2.282

• Menolak H0

• Tidak menolak H0 • Pengujian tidak meyakinkan • Menolak H0 • Tidak menolak H0

• Pengujian tidak meyakinkan

Berdasarkan keterangan tersebut, dapat dinyatakan bahwa tidak ada serial

korelasi positif maupun negatif pada data penelitian laporan keuangan auditan

tahun 2006 sampai dengan 2008. Hal ini ditunjukkan dengan keterangan nomor 2

dan nomor 5 yang menyatakan kesimpulan Tidak menolak H0 (hipotesis nol).

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

20

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali 2005, h.105). Pengujian

heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi

variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

Regression Standardized Predicted Value3210-1-2-3

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d R

esid

ual

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: AD

Gambar 4.3 Grafik Scatterplot

Dari grafik scatterplot tersebut terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

21

2. Analisis Regresi

a. Persamaan regresi

Tabel 4.7

Ringkasan Model Summary Penghitungan Regresi Linear tahun 2006 s.d 2008

R R square Adjusted R

square

DW

Hitung

0.307 0.094 0.072 2.173

Sumber : Data sekunder tahun 2006 s.d. 2008 yang diolah

b. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

Pada model summary nilai koefisien (R) sebesar 0.307 yang berarti bahwa

korelasi atau hubungan antara audit delay (AD) dengan variabel independennya

(TASSET, KAUDIT, RUGI, BFOUR, dan UNQUAL) lemah karena berada di

bawah 0.5. Besarnya R Square yang dihasilkan penelitian ini adalah 0.094, hal ini

berarti 9.4% variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen.

Sedangkan sisanya (100% - 9.4% = 90.6%) dijelaskan oleh faktor-faktor yang

lain.

3. Uji Hipotesis

a. Uji F

Tabel 4.8

Hasil Uji F

Df F Sig.

5 4.320 0.001

Sumber : Data sekunder tahun 2006 s.d. 2008 yang diolah

Dari Uji F, diperoleh F hitung sebesar 4.320 dengan tingkat signifikansi

0.001, sedangkan F Tabel sebesar 2.21 dengan tingkat signifikansi 0.05.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen

berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (audit delay) karena nilai

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

22

F Hitung lebih besar dari F Tabel (4.320 > 2.21) dan tingkat signifikansi

penelitian lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.001.

b. Uji t

Tabel 4.9

Hasil Uji t

Koefisien

Regresi

Standard

error

Koefisien

Parsial t Sig

(constant) 89.896 6.312 - 14.241 0.000

TASSET -1.2E-013 0.000 -0.122 -1.686 0.093

KAUDIT 1.311 0.633 0.142 2.071 0.040

RUGI 4.366 2.116 0.144 2.063 0.040

BFOUR -0.675 1.736 -0.028 -0.389 0.698

UNQUAL -4.185 1.639 -0.179 -2.553 0.011

Sumber : Data sekunder tahun 2006 s.d. 2008 yang diolah

Keterangan TASSET = Ukuran perusahaan

KAUDIT = Komite Audit

RUGI = Laba / Rugi perusahaan

BFOUR = Ukuran Auditor

UNQUAL = Opini Auditor

Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dari kelima variabel independen yang

diuji, variabel yang memiliki nilai signifikan adalah KAUDIT, RUGI, dan

UNQUAL, sedangkan variabel TASSET dan BFOUR memiliki nilai yang tidak

signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa variabel KAUDIT, RUGI, dan UNQUAL

menjadi faktor yang menentukan terjadinya audit delay. Hasil Uji t variabel

TASSET, KAUDIT, RUGI, BFOUR dan UNQUAL adalah sebagai berikut.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

23

1) Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

Tingkat signifikansi variabel TASSET adalah 0,093 dan nilai t variabel

TASSET adalah -1.686. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0,05 (5%) dan nilai t

variabelnya negatif (-) sehingga hipotesis pertama yang menyatakan besar

kecilnya perusahaan berpengaruh positif terhadap audit delay gagal diterima,

artinya H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa belum tentu perusahaan dengan

aset besar mempunyai audit delay yang lebih panjang dan perusahaan dengan aset

yang kecil mempunyai audit delay yang lebih singkat.

2) Pengaruh Keberadaan Komite Audit Terhadap Audit Delay

Tingkat signifikansi variabel KAUDIT adalah 0,040 dan nilai t variabel

KAUDIT adalah 2.071. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 (5%) dan nilai t

variabelnya positif (+) sehingga hipotesis ke-dua yang menyatakan jumlah

anggota komite audit berpengaruh negatif terhadap audit delay gagal diterima,

namun signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya komite audit dalam suatu

perusahaan menentukan terjadinya audit delay namun jika jumlahnya terlalu

banyak justru akan memperpanjang terjadinya audit delay.

3) Pengaruh Laba atau Rugi yang Dialami Perusahaan Terhadap Audit Delay

Tingkat signifikansi variabel RUGI adalah 0.040 dan nilai t variabel RUGI

adalah 2.063. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 (5%) dan nilai t

variabelnya positif (+) sehingga hipotesis ke-tiga yang menyatakan pengungkapan

kerugian yang dialami perusahaan berpengaruh positif terhadap audit delay

berhasil diterima, artinya H3 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan

yang mengalami rugi akan memperpanjang audit delay (berpengaruh positif).

4) Pengaruh Ukuran Auditor Terhadap Audit Delay

Tingkat signifikansi variabel BFOUR adalah 0.698 dan nilai t variabel

BFOUR adalah -0.389. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0,05 (5%) dan nilai t

variabelnya negatif (-) sehingga hipotesis ke-empat yang menyatakan perusahaan

yang diaudit oleh KAP Big Four berpengaruh negatif terhadap audit delay

berhasil diterima, namun tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan

yang diaudit oleh KAP Big Four mempunyai audit delay yang lebih singkat

dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP nonBig Four. Namun,

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

24

ukuran KAP yang mengaudit suatu perusahaan bukan faktor yang menentukan

audit delay yang terjadi.

5) Pengaruh Opini Auditor Terhadap Audit Delay

Tingkat signifikansi variabel UNQUAL adalah 0,011 dan nilai t variabel

UNQUAL adalah -2.553. Nilai signifikansi ini sama dengan 0,05 (5%) dan nilai t

variabelnya negatif (-) sehingga hipotesis ke-lima yang menyatakan opini wajar

tanpa pengecualian (unqualified opinion) oleh auditor atas laporan keuangan

perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay berhasil diterima, artinya H5

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa opini unqualified akan mempersingkat

audit delay sedangkan opini qualified dan opini selainnya akan memperpanjang

audit delay (berpengaruh negatif).

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

25

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan maka dapat

diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Semakin besar suatu perusahaan, maka semakin singkat audit delay yang

terjadi dan semakin kecil perusahaan, maka semakin lama audit delay

yang terjadi. Ukuran perusahaan yang dijadikan sebagai variabel dalam

penelitian ini bukan merupakan faktor yang menentukan terjadinya audit

delay.

2. Semakin banyak jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan

akan memperpanjang audit delay yang terjadi. Idealnya, jumlah anggota

komite audit suatu perusahaan terdiri dari tiga orang sesuai dengan

peraturan Bapepam.

3. Kerugian yang dialami perusahaan akan memperpanjang audit delay yang

terjadi. Sedangkan laba yang diperoleh perusahaan akan mempersingkat

audit delay yang terjadi.

4. KAP yang mengaudit suatu perusahaan bukan merupakan faktor yang

menentukan terjadinya audit delay. Walaupun demikian, sebaiknya

perusahaan diaudit oleh KAP Big Four karena dalam penelitian ini terbukti

bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four akan mempersingkat

audit delay dan sebaliknya, perusahaan akan semakin lama mengalami

audit delay jika diaudit oleh KAP nonBig Four.

5. Opini unqualified oleh auditor terhadap perusahaan akan semakin

mempersingkat audit delay yang terjadi dan opini selainnya akan semakin

memperpanjang audit delay yang terjadi.

B. Saran

Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan. Pertama,

penggunaan sumber data penelitian hanya menggunakan data sekunder sehingga

analisis data sangat tergantung pada hasil publikasi data. Kedua, penelitian ini

hanya menggunakan lima variabel saja dalam menguji audit delay, beberapa

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

26

faktor yang mungkin berpengaruh terhadap audit delay tidak dimasukkan dalam

penelitian ini.

Dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian tersebut maka penulis

menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar menggunakan data primer dan

menambah variabel yang mungkin berpengaruh untuk menguji audit delay, karena

masih banyak faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap audit delay yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini. Variabel tersebut antara lain kepatuhan terhadap

peraturan publikasi laporan keuangan dan sistem pengendalian internal

manajemen perusahaan. Semua pihak yang terkait atas publikasi laporan

keuangan seperti perusahaan, auditor, dan pemerintah sebaiknya terus bekerja

secara profesional dan melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja masing-

masing agar publikasi laporan keuangan yang dilakukan benar-benar dapat

bermanfaat bagi para pemakai informasi keuangan untuk kepentingan

pengambilan keputusan.

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

27

REFERENSI

Ahmad, R.A.R. dan Kamaruddin, K.A., 2001, Audit Delay & Timelinessof Corporate Reporting: Malaysian Evidence, University of Tecnology, Malaysia.

Algifari, 2000, Analisis Regresi Teori; Kasus; dan Solusi, Yogyakarta, BPFE.

Ashton, R., J. Willingham, and R. Elliott, 1987, Empirical Analysis of Audit Delay. Journal of Accounting Research (autumn), pp.275-292.

Asmara, Eka Noor dan Rusmin, 1996, Auditing, Yogyakarta, UPP AMPYKPN.

Bandi dan Santoso Tri Hananto, 2002, Ketepatan Waktu Atas Laporan Keuangan

Perusahaan Indonesia, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 155-164.

Boynton, C., Johnson, Raymond, M., Kell, Walter G, 2004: Modern Auditing: 76 USA, John Willey & Sons. Inc.

Carslaw, C. and S. Kaplan, 1991, An Examination of Audit Delay: Further Evidence from New Zealand, Accounting and Business Research (winter), pp.21-32.

Chambers, A.E., dan S.H. Penman, 1984, Timeliness of Reporting and the Stock Price Reaction to Earnings Announcement, Journal of Accounting Research (Spring).

Che-Ahmad, Ayoib dan Shamharir Abidin, 2008, Audit Delay of Listed Company: A Case of Malaysia, International Bussiness Research Vol I No.4. 32-39.

Courtis, J.K. 1976. Relationships between timeliness in corporate reporting and corporate attributes. Accounting and Business Research (Winter), 204–219.

Cushing, B., and Loebbecke, J. 1986. Comparison of audit methodologies of large accounting firms. Accounting Research Study, 26.

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

28

Dubnick, Melvin (1998). "Clarifying Accountability: An Ethical Theory Framework". di dalam Charles Sampford, Noel Preston and C. A. Bois. Public Sector Ethics: Finding And Implementing Values. Leichhardt, NSW, Australia: The Federation Press/Routledge. hlm. 68-8l.

Dyer, James C., dan Arthur J. McHugh, 1975, The Timeliness of the Australian Annual Report, Journal of Accounting Research, Vol. 13.

Erlina, dan Sri Mulyani, 2007, Metodologi Penelitian Bisnis, Terbitan pertama, USU Press: Medan.

Frink, Dwight D. dan Klimoski. Richard J., 2004, “Advancing Accountiblity Theory and Practice: an Introduction to The Human Resource Management Review Special Edition.

Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang, Badan Penerbit UNDIP.

Gilling, M.D. (1977). Timeliness in corporate reporting: some further comment. Accounting and Business Research, (Winter), 35-50.

Givoly, D., and Palmon, 1982, Timeliness of Annual Earnings Announcement: Some Empirical Evidence, The Accounting Review (July), pp. 486-508.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009, Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Indriana, Agustin, 2005, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit delay Pada Perusahaan Go Public di BEJ Tahun 2001, Skripsi, Unika, Semarang.

Jusup, Haryono, 2001, Dasar-dasar Akuntansi, jilid 1, Universitas Gajah Mada : penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

29

Knechel, W.R. and Payne J.L. (2001). Additional evidence on audit report lag. Auditing: A Journal of Practice and Theory, 20 (1), 137-146.

Mulyadi, 2002, Auditing, Universitas Gajah Mada : penerbit Salemba Empat.

Munawir, S, 2000, Analisis Laporan Keuangan, Edisi 4, Yogyakarta : Liberty.

Petronila T.A dan Mukhlasin, 2003, Pengaruh Profitabilitas Perusahaan

Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan dengan Opini Audit Sebagai Moderating Variabel, Jurnal Ekonomi dan Bisnis PP. 17-26.

Respati N.W, 2004, Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan : Studi Empiris di BEJ, Jurnal MAKSI PP. 67- 81.

Saleh, Rahmat, 2004, Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan KeuanganPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VII, 897-909.

Schedler, Andreas (1999). "Conceptualizing Accountability". di dalam Andreas Schedler, Larry Diamond, Marc F. Plattner. The Self-Restraining State: Power and Accountability in New Democracies. London: Lynne Rienner Publishers. hlm. 13–28. ISBN 1-55587-773-7.

Siagian, Dergibson, dan Sugiarto, 2002, Metode Statistika Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Subekti, Imam, dan Novi Wulandari W, 2004, “Simposium Nasional Akuntansi”, Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia, 991-1001.

Syahrul, Muhammad A.N, Ardiyus, 2000, Kamus Lengkap Ekonomi, Cetakan 1 Jakarta, Citra Harta Prima.

Utami, Wiwik, 2006, Analisis Determinan Audit Delay, BULLETIN Penelitian No. 09 Fakultas Ekonomi Universitas Mercubuana, Jakarta.

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT …eprints.undip.ac.id/26749/1/JURNAL.pdf · DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008 RAHAYU MUMPUNI SA Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, Msi,

30

Wasis S., Anggit, 2007, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta tahun 2003-2004, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Wening, Novita T R, 2004, Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan : Studi Empiris Di Bursa Efek Jakarta, Jurnal MAKSI, 67-81.

Whittred, G.P. (1980a). Audit qualification and the timeliness of corporate annual reports. The Accounting Review, 55, 563-577.

Whittred, G.P.(1980b). The timeliness of the australian annual report: 1972-1977. Journal of Accounting Research, 18, 623-628.

www.jsx.co.id.