ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/63192/13/NASPUB 2.pdf · Disusun...

16
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK PELAKU UMKM DALAM MELAKSANAKAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN (Studi Kasus pada Wajib Pajak Pelaku UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Kabupaten Karanganyar) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: RIZKI ALFIANA ROSI B200140298 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/63192/13/NASPUB 2.pdf · Disusun...

i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN

WAJIB PAJAK PELAKU UMKM DALAM MELAKSANAKAN

KEWAJIBAN PERPAJAKAN

(Studi Kasus pada Wajib Pajak Pelaku UMKM yang terdaftar di KPP

Pratama Kabupaten Karanganyar)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

RIZKI ALFIANA ROSI

B200140298

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN

WAJIB PAJAK PELAKU UMKM DALAM MELAKSANAKAN

KEWAJIBAN PERPAJAKAN

(Studi Kasus pada Wajib Pajak Pelaku UMKM yang terdaftar di KPP

Pratama Kabupaten Karanganyar)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak antara lain pengetahuan dan

pemahaman terkait peraturan perpajakan, kesadaran wajib pajak, kualitas

pelayanan, penerapan e-billing, dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib

pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Populasi dalam penelitian ini

adalah wajib pajak UMKM yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Kabupaten Karanganyar. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan accidental sampling, sedangkan data dikumpulkan melalui teknik

kuesioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 85 responden.

Dalam penelitian ini, hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi linear

berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman

terkait peraturan perpajakan secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pajak UMKM, sedangkan kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, persepsi atas

efektivitas penerapan e-billing, dan sanksi perpajakan secara parsial tidak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Karanganyar.

Kata kunci: Pengetahuan peraturan perpajakan, kesadaran wajib pajak , kualitas

pelayanan, e-billing, sanksi perpajakan, kepatuhan wajib pajak.

ABSTRACT

This study aims to analyze the factors that affect taxpayer compliance in

implementing taxation obligations. Factors that may influence taxpayer

compliance include knowledge and understanding related to taxation regulation,

taxpayer awareness, service quality, perception of effectiveness of e-billing

application, and tax sanction to taxpayer compliance in performing tax obligation.

Population in this research is taxpayer of UMKM which registered in Tax Office

PratamaKaranganyar Regency. Method of sampling in this research use accidental

sampling, while data collected through questionnaire technique. The samples used

in this study were 85 respondents. In this study, hypotheses were tested using

multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that

knowledge and understanding related to tax regulations partially affect the

compliance of taxpayers UMKM, while the awareness of taxpayers, service

quality, perceptions of e-billing implementation effectiveness, and sanctions

taxation partially no effect on compliance taxpayer UMKM in

KabupatenKaranganyar.

Keyword:Knowledge of tax regulations, awareness of taxpayers, quality of

service, e-billing, tax penalties, tax compliance

2

Dalam menjalankan roda kehidupan suatu negara, pemerintah membutuhkan dana

relatif tinggi yang digunakan untuk membiayai pembangunan nasional serta untuk

mensejahterakan rakyatnya. Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai

sektor, diantaranya ialah berasal dari sektor internal maupun eksternal.

Penerimaan negara yang diperoleh dari sektor internal ialah migas, pajak, non-

pajak, sedangkan untuk sektor eksternal diperoleh dari pinjaman luar negeri.

Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya untuk dapat meningkatkan

penerimaan negara melalui sektor internal guna mengurangi ketergantungan

terkait pinjaman luar negeri, salah satunya dengan memaksimalkan pemungutan

pajak.

Pajak memiliki dua fungsi, yaitu budgetair dan regulerend. Fungsi budgetair

adalah pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-

pengeluaran, sedangkan fungsi regulerend adalah pajak sebagai alat untuk

mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan

ekonomi (Mardiasmo, 2013:1-2). Sebagai sumber keuangan negara, pajak

bertujuan untuk memasukkan uang sebanyak-banyaknya dalam kas negara yang

digunakan oleh pemerintah untuk membiayai pengeluaran umum. Menurut

Undang-undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pajak memiliki kontribusi yang cukup tinggi dalam menopang penerimaa

internal negara terkait APBN. Pajak terus menunjukkan eksistensinya dalam

menopang penerimaan negara, pemasukan dari sektor pajak digunakan untuk

pembangunan negara terkait dengan perbaikan infrastruktur seperti jalan,

jembatan, jalan tol, pelabuhan, dll, dan juga digunakan untuk subsidi pemerintah

terkait pelayanan seperti pendidikan, kesehatan, perumahan rakyat, dan untuk

mendanai pertahanan dan keamanan hidup bernegara.

Penerimaan perpajakan dalam APBN 2017 ditetapkan sebesar Rp1.498,9

triliun atau meningkat rata-rata sebesar 11,3%. Pajak Penghasilan (PPh) dalam

1. PENDAHULUAN

3

APBN 2017 memberikan kontribusi terbesar terhadap penerimaan perpajakan

yaitu sebesar 52,6%, sedangkan penerimaan perpajakan dalam APBN 2018

ditetapkan sebesar Rp1.618,1 triliun, dan pajak penghasilan juga masih sebagai

penyumbang terbesar dalam penerimaan pajak yaitu sebesar 52,9%. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain perbaikan pertumbuhan

perekonomian dan hasil kebijakan tax amnesty berupa penambahan basis pajak.

(www.anggaran.depkeu.go.id)

Begitu besarnya peran pajak dalam menopang APBN serta dalam membiayai

pengeluaran umum, maka dibutuhkan usaha-usaha untuk dapat meningkatkan dan

memaksimalkan penerimaan negara dari sektor internal khususnya perpajakan.

Pemerintah selaku regulator yang dalam hal ini merupakan tugas dari Direktorat

Jenderal Pajak terus melakukan berbagai upaya untuk dapat memaksimalkan

penerimaa negara dari sektor pajak, yaitu dengan usaha ekstensifikasi dan

intensifikasi pajak. Hardiningsih dan Yulianawati (2011) mengatakan bahwa

usaha ekstensifikasi dilakukan dengan menggali atau memperluas obyek pajak

baru melalui perubahan Undang-Undang yang berlaku, sedangkan usaha

intensifikasi dilakukan melalui perbaikan kualitas pengumpulan di lapangan tanpa

harus merubah Undang-Undang yang berlaku.

Jumlah wajib pajak dari tahun-ketahun terus mengalami peningkatan, akan

tetapi tingginya peningkatan jumlah wajib pajak tersebut tidak sebanding lurus

dengan peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam membayar dan melaporkan

pajaknya, ketika kepatuhan wajib pajak dalam membayar dan melaporkan

pajaknya meningkat tentu akan berimplikasi dengan peningkatan jumlah

penerimaan pajak yang digunakan oleh pemerintah untuk mendanai pengeluaran

umum dan kesejahteraan rakyat.

Dewasa ini Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) semakin

menunjukkan eksistensinya dan mampu menghasilkan keuntungan yang relatif

tinggi dan yang tak kalah pentingnya juga mampu bersaing diera globalisasi

seperti sekarang ini, akan tetapi belum sejalan dengan tingkat kepatuhannya

dalam menjalankan kewajiban sebagai subyek pajak. Banyak ditemukan wajib

pajak UMKM yang mangkir dari kewajiban perpajakannya, oleh sebab itu sejak

4

26 Juni 2013 Dirjen Pajak menerbitkan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013

dan efektif berlaku pada 1 Juli 2013 mengenai Pajak Penghasilan dari usaha yang

diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiki peredaran bruto tertentu.

Rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak (Tax Compliance) dalam membayar

pajak menjadi salah satu penyebab belum optimalnya penerimaan pajak di

Indonesia (Melando dan Waluyo, 2013). Rendahnya tingkat kepatuhan dapat

disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ialah kurangnya pengetahuan dan

pemahaman peraturan perpajakan oleh wajib pajak, rendahnya tingkat kesadaran

wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, dan penerapan sistem

pembayaran pajak online atau yang disebut dengan E-Billing Pajak yang belum

banyak diketahui dan dimengerti oleh wajib pajak.

Tingkat pencapaian keberhasilan penerimaan negara dari sektor pajak tidak

luput dari peran wajib pajak dalam mengetahui dan memahami peraturan

perpajakan. Widianto (2014) mengatakan bahwa pengetahuan pajak merupakan

proses perubahan sikap dan tata perilaku seorang wajib pajak ataupun kelompok

wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan. Tingkat pengetahuan dan pemahaman mengenai ketentuan umum dan

tata cara perpajakan oleh masyarakat yang rendah, merupakan salah satu faktor

penghambat yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak, hal tersebut

bukan tanpa alasan, karena minimnya sosialisasi dari pihak aparatur pajak untuk

dapat memberikan pengetahuan kepada wajib pajak terkait dengan peraturan dan

sistem perpajakan yang sedang berlaku di Indonesia.

Penelitian yang dilakukan oleh Fahluzy dan Agustina (2014) menemukan

bahwa pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan berpengaruh terhadap

kepatuhan dalam membayar pajak UMKM (studi kasus pada wajib pajak UMKM

kategori orang pribadi yang memiliki usaha bebas yang terdaftar di KPP Pratama

Kendal). Namun dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Hardiningsih dan

Yulianawati (2011), menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman peraturan

perpajakan tidak berpengaruh terhadap kemauan wajib pajak untuk membayar

pajak, serta dalam penelitian Akbar (2015) menemukan bahwa pemahaman wajib

5

pajak terkait peraturan perpajakn tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pajak UMKM (Studi kasus pada UMKM di Kota Malang).

Hasil penelitian Akbar (2015) menemukan bahwa sanksi perpajakan

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM (Studi kasus pada UMKM

di Kota Malang). Namun hasil penelitian yang berbeda ditemukan oleh Andinata

(2015) yang menemukan bahwa sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam membayar pajak.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya,

menunjukkan hasil yang tidak konsisten, sehingga menarik untuk dilakukan

penelitian kembali. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Akbar (2015) tentang pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak,

kualitas pelayanan perpajakan, dan sanksi pajak terhadap tingkat kepatuhan

Wajib Pajak UMKM (Studi Kasus pada UMKM di Kota Malang). Berdasarkan

pada penelitian sebelumnya, penulis ingin mengembangkan penelitian tersebut.

Dalam penelitian ini, penulis menambah dua variabel independen yaitu

kesadaran wajib pajak, dan penerapan e-billing. Perbedaan lain dalam penelitian

ini yaitu apabila peneliti sebelumnya menggunakan lokasi penelitian di Kota

Malang, maka dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di KPP Pratama

Karanganyar. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan mengambil judul “ANALISIS FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK

PELAKU UMKM DALAM MELAKSANAKAN KEWAJIBAN

PERPAJAKAN” (Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Melakukan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah yang Terdaftar di KPP Karanganyar).

2. METODE

Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh pengetahuan dan

pemahaman peraturan perpajakan, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan,

penerapan e-billing, dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak yang

memiliki Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM). Jenis penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dengan menguji hipotesis. Data utama penelitian ini

diperoleh secara langsung dari pihak pertama (data primer) yaitu dengan

6

penyebaran kuisioner secara langsung kepada responden / wajib pajak pelaku

UMKM yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.Data primer

diperoleh secara langsung dari obyek penelitian melalui kuesioner yang disebar

dan diisi oleh responden yang menjadi sampel penelitian yaitu wajib pajak pelaku

UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar. Sumber data dalam

penelitian ini adalah jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti kepada responden melalui kuesioner pada wajib pajak

pelaku UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil perhitungan untuk variabel pengetahuan dan pemahaman peraturan

perpajakan, diperoleh nilai t hitung (3,580) lebih besar dari pada t tabel (1,990) atau

dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,001 < α = 0,05 sehingga H1 diterima, artinya

pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak UMKM di kabupaten Karanganyar.

Hasil perhitungan untuk variabel kesadaran wajib pajak, diperoleh nilai thitung

(1,143) lebih kecil dari pada t tabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi

sebesar 0,153 > α = 0,05 sehingga H2 ditolak, artinya kesadaran wajib pajak tidak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Karanganyar.

Hasil perhitungan untuk variabel kualitas pelayanan, diperoleh nilai t hitung

(1,977) lebih kecil dari pada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi

sebesar 0,052 > α = 0,05 sehingga H3 ditolak, artinya kualitas pelayanan tidak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Karanganyar.

Hasil perhitungan untuk variabel penerapan e-billing, diperoleh nilai t hitung

(1,352) lebih kecil dari pada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi

sebesar 0,180 > α = 0,05 sehingga H4 ditolak, artinya penerapan e-billing tidak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Karanganyar.

Hasil perhitungan untuk variabel sanksi perpajakan, diperoleh nilai t hitung

(0,913) lebih kecil dari pada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi

sebesar 0,364 > α = 0,05 sehingga H5 ditolak, artinya sanksi perpajakan tidak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Karanganyar.

7

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan hasil bahwa

pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan oleh wajib pajak secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku UMKM yang

terdaftar di KPP Pratama Karanganyar, yang ditunjukkan dengan hasil uji t

memperoleh nilai thitung> ttabel ( 3,580 > 1,990 ) dan ditunjukkan dengan nilai

signifikan 0,001 < 0,05, sehingga H1 diterima yang berarti pengetahuan dan

pemahaman peraturan perpajakan (X1) berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pajak pelaku UMKM (Y) dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses penelitian didapatkan hasil

bahwasanya sebagian besar wajib pajak mampu melaksanakan kewajiban

perpajakan, terkait penghitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak, wajib pajak

mengerti dan memahami bahwasanya pajak yang dibayarkan dihitung berdasarkan

peredaran bruto dikalikan tarif final 1%, wajib pajak memperoleh pengetahuan

dan pemahaman terkait peraturan perpajakan dari sosialisasi yang diadakan oleh

KPP, pengetahuan dan pemahaman wajib pajak terkait peraturan perpajakan

diperoleh dari pelatihan (training). Dengan demikian, apabila tingkat pengetahuan

dan pemahaman wajib pajak terkait peraturan perpajakan yang berlaku tersebut

tinggi, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepatuhan wajib pajak dalam

melaksanakan kewajiban perpajakan.

Hasil tersebut konsisten dengan hasil penelitian Fahluzy (2014), dan Ananda et. al

(2015) yang menyatakan bahwa pengetahuan dan pemahaman peraturan

perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM dalam

membayar pajak.

Pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak

berdasarkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan hasil bahwa kesadaran wajib

pajak secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pelaku UMKM

yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar, yang ditunjukkan dengan hasil uji t

memperoleh nilai thitung <ttabel (1,143< 1,990) dan ditunjukkan dengan nilai

signifikansi 0,153 > 0,05, sehingga H2 ditolak yang artinya kesadaran wajib pajak

(X2) tidak berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak UMKM (Y) dalam

melaksanakan kewajiban perpajakan.

8

Hubungan yang tidak berpengaruh antara kesadaram wajib pajak terhadap

kepatuhan wajib pajak dapat disebabkan karena minimnya tingkat kesadaran

masyarakat selaku wajib pajak mengenai fungsi dan tujuan dari pemungutan pajak

itu sendiri, yang mana dana pajak merupakan salah satu sumber penyumbang

pendapatan negara terbesar yang digunakan oleh pemerintah untuk pembangunan,

perbaikan infrastruktur dan untuk mensejahterakan rakyatnya, serta masih

rendahnya kesadaran dalam diri wajib pajak tersebut akan hak dan kewajibannya

selaku warga negara untuk ikut serta dalam pembangunan negara.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh

pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan, kesadaran wajib pajak,

kualitas pelayanan, penerapan e-billing, dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan

wajib pajak UMKM yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Karanganyar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut: Pengetahuan dan pemahaman peraturan

perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM yang terdaftar di

KPP Pratama Karanganyar, dibuktikan dengan nilai t hitung (3,580) lebih besar dari

pada t tabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,001 < α = 0,05,

sehingga H1 Diterima, Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar,

dibuktikan dengan nilai t hitung (1,443) lebih kecil dari pada t tabel (1,990) atau dapat

dilihat dari nilai signifikansi 0,153 > α = 0,05, sehingga H2 Ditolak, Kualitas

Pelayanan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM yang

terdaftar di KPP Pratama Karanganyar, dibuktikan dengan nilai t hitung (1,977)

lebih kecil dari pada t tabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,153 >

α = 0,05, sehingga H3 Ditolak, Penerapan e-billing tidak berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar,

dibuktikan dengan nilai t hitung (1,352) lebih kecil dari pada t tabel (1,990) atau dapat

dilihat dari nilai signifikansi 0,180 > α = 0,05, sehingga H4 Ditolak, Sanksi

Perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM yang

9

terdaftar di KPP Pratama Karanganyar, dibuktikan dengan nilai t hitung (0,913)

lebih kecil dari pada t tabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,364 >

α = 0,05, sehingga H5 Ditolak.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, penulis memberikan

saran yang bermanfaat diantaranya: Untuk menghasilkan data yang lebih baik,

maka untuk penelitian selanjutnya disarankan dalam pengambilan sampel bisa

dikelompokan jenis usahanya, agar menghasilkan data yang lebih bagus, dalam

menentukan sampel penelitian tidak hanya satu KPP saja, agar bisa

membandingkan dan menghasilkan kesimpulan yang lebih tepat, peneliti

dapat mengelompokan sampel sesuai besar kecilnya omzet/laba yang

diperoleh masing-masing UMKM, Untuk peneliti selanjutnya dapat

menambahkan variasi variabel independen yang lainnya di luar model penelitian

ini, agar dapat memberikan pengaruh yang besar dari objek yang diteliti,

Sebaiknya untuk peneliti selanjutnya menggunakan rumus slovin dalam penentuan

ukuran sampel yang diteliti agar sampel yang diteliti dapat mewakili keseluruhan

populasi yang ada.

4.3 Keterbatasan penelitian

Penulis menyadari dalam melakukan penelitian ini terdapat keterbatasan

yang dialami. Adanya keterbatasan ini perlu untuk diperhatikan bagi peneliti

selanjutnya agar dapat menjadi perbaikan dikemudian hari dan semoga

keterbatasan ini tidak mengurangi manfaat yang ingin dicapai oleh penulis,

pembaca dan peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini

antara lain:

1) Dalam penelitian ini sampel tidak dibedakan sentra industrinya, jadi

kemungkinan ada persepsi yang berbeda antar responden tentang

kepatuhan dalam membayar pajak, penelitian ini hanya meneliti wajib

pajak pelaku UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar saja,

dan UMKM yang belum terdaftar tidak termasuk dalam sampel,

sehingga belum mewakili secara keseluruhan.

10

2) Penelitian ini tidak mengelompokan UMKM kedalam kelompok kecil,

menengah dengan berdasarkan pada laba/omzet yang diperoleh masing-

masing UMKM, jadi kemungkinan adanya bias asumsi pada data sampel

penelitian.

3) Kesalahan dalam penentuan ukuran sampel, dimana dalam penelitian ini

ukuran sampel menggunakan kriteria roscow, yang mana hasilnya belum

dapat mewakili dari keseluruhan populasi yang ada.

4) Penelitian ini hanya menggunakan beberapa variabel bebas (independen),

sehingga hasil penelitian ini belum maksimal untuk variasi penggunaan

variabel independen terhadap variabel dependen, dibuktikan dengan nilai R2

yang relatif kecil yaitu sebesar 38,9%.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Rifandhi Nur. 2015.Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas

Pelayanan Perpajakan, Dan Pelaksanaan Sanksi Pajak Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

(Studi kasus pada UMKM di kota Malang). Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya.

Ananda, et.al. 2015.Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Tarif Pajak, dan

Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak(Studi

pada UMKM yang Terdaftar sebagai Wajib Pajak di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Batu). Jurnal Perpajakan Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya.

Andinata, Monica Claudia. 2015. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Membayar Pajak

(Studi kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya

Rungkut di Surabaya). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas

Surabaya Vol.4 No.2 2015.

Arum, Harjanti Puspa. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan

Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas

(Studi di Wilayah KPP Pratama Cilacap). Jurnal Akuntasi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Brilianti, Lusty. 2012. Pengaruh Pemahaman Akuntansi dan Kesadaran

Membayar Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kota

Yogyakarta. [Tesis]: UPN Veteran Yogyakarta.

11

Dewinta dan Syafruddin. 2012. Pengaruh Persepsi Pelaksanaan Sensus Pajak

Nasional dan Kesadaran Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak di Linkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

Daerah Istimewa Jogyakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1, No.

2, Tahun 2012, Universitas Diponegoro.

Endaryanti. 2013.Pengaruh Kualitas Pelayanan,Sanksi Perpajakan, Biaya

Kepatuhan Pajak, Penerapan E-Filing Dan Pengetahuan Pajak

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak(Studi Empiris Pada KPP Pratama

Surakarta). [Skripsi]: Fakultas Ekonimi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Fahluzy dan Agustina. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

Membayar Pajak UMKM di Kabupaten Kendal.Accounting Analysis

Journal 3 (3) (2014). [Naskah Publikasi]: Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang.

Fuadi, Arabella Oentari dan Yenni Mangoting. 2013. Pengaruh Kualitas

Pelayanan Petugas Pajak, Sanksi Perpajakan dan Biaya Kepatuhan

Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Jurnal Akuntansi

Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

20”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Handayani dan Noviari. 2016.Pengaruh Persepsi Manajemen Atas Keunggulan

Penerapan E-Billing dan E-SPT Pajak Pertambahan Nilai Pada

Kepatuhan Perpajakan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.15.2. Mei (2016): 1001-1028, ISSN: 2302-8556.

Handayani, et al. 2011. Faktor_faktor yang mempengaruhi kemauan membayar

pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Jendral Soedirman.

Hardiningsih dan Yulianawati. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kemauan Membayar Pajak. Jurnal Akuntansi Vol. 3 No. 1, ISSN:

1979-4878

Hendrico . 2011. Pengaruh Kualitas PelayananPajak, Tingkat Pemahaman dan

KesadaranWajib Pajak terhadap Kepatuhan WajibPajak Bumu

dan Bangunan di KecamatanLubuk Kilangan Kota

Padang.[Skripsi] Fakultas Ekonomi UNP

Ho, Daniel. 2009. A Study of Hongkong Tax Compliance Ethics. International

Business Research, 2(4).

12

Husnurrosyidah dan Suhadi. 2017.Pengaruh E-Filing, e-Billing dan e-Faktur

Terhadap Kepatuhan Pajak pada BMT Se-Kabupaten Kudus.Jurnal

Analisa Akuntansi dan Perpajakan.STAIN Kudus. Jurnal Analisa

Akuntansi dan Perpajakan STAIN Kudus Vol. 1, No. 1, Maret 2017,

Hlm. 97-106.

Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan

Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus Dan Kesadaran Perpajakan

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak(Studi Empiris Terhadap Wajib

Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang). [Tesis]: Program Pasca

Sarjana Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.

Jaya, Ida Bagus Meindra dan I Ketut Jati. 2016.Pengaruh Kesadaran, Kualitas

Pelayanan, Pemeriksaan dan Sanksi Perpajakan pada Kepatuhan

Wajib Pajak Restoran.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.16.1 Juli (2016): 471-500, ISSN: 2302-8556.

Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: C.V Andi.

Melando, Nelinda dan Waluyo. 2013. Pengaruh Pelayanan Fiskus, Persepsi Atas

Efektivitas Sistem Perpajakan, Pengetahuan Pajak, Dan Kesadaran

Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

(Studi di Kpp Pratama Tigaraksa). Ultima Accounting Vol 5.No.2.

Desember 2013.

Mentari, Dara Ayu. 2016.Analisis Pengaruh Penerapan Metode E-Billing dan

Manual Wajib Pajak Badan Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Pada

Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Enam,Jakarta).

[Skripsi]: Fakultas Ekonomi dan Bisnis.Universitas Lampung

Bandar Lampung

Mujiyati, dan Aris, M. Abdul. 2014. Perpajakan Kontemporer.

Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.