Analisis Esty

7

Click here to load reader

description

free

Transcript of Analisis Esty

ANALISIS MASALAH

a) Bagaimana fisiologi dari hepar? Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh sebanyak 20% serta menggunakan 20 25% oksigen darah. Ada beberapa fungsi hati yaitu:i. Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidratPembentukan, perubahan dan pemecahan karbohidrat, lemak dan protein saling berkaitan 1 sama lain. Hati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen, mekanisme ini disebut glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati akan memecahkan glikogen menjadi glukosa. Proses pemecahan glikogen menjadi glukosa disebut glikogenelisis. Karena proses-proses ini, hati merupakan sumber utama glukosa dalam tubuh, selanjutnya hati mengubah glukosa melalui heksosa monophosphat shunt dan terbentuklah pentosa. Pembentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan: Menghasilkan energi, biosintesis dari nukleotida, nucleic acid dan ATP, dan membentuk/ biosintesis senyawa 3 karbon (3C) yaitu piruvic acid (asam piruvat diperlukan dalam siklus krebs).ii. Fungsi hati sebagai metabolisme lemakHati tidak hanya membentuk/ mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis asam lemak. Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen :1. Senyawa 4 karbon KETONE BODIES2. Senyawa 2 karbon ACTIVE ACETATE (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol)3. Pembentukan cholesterol4. Pembentukan dan pemecahan fosfolipid Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol. Dimana serum Cholesterol menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid.iii. Fungsi hati sebagai metabolisme protein Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino. Dengan proses deaminasi, hati juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino. Dengan proses transaminasi, hati memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ yg membentuk plasma albumin dan - globulin dan organ utama bagi produksi urea. Urea merupakan end product metabolisme protein. - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang. globulin hanya dibentuk di dalam hati. Albumin mengandung 584 asam amino dengan BM 66.000.iv. Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan darahHati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan koagulasi darah, misalnya: membentuk fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X. Benda asing menusuk kena pembuluh darah yang beraksi adalah faktor ekstrinsik, bila ada hubungan dengan katup jantung yang beraksi adalah faktor intrinsik. Fibrin harus isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangakan Vit K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi.v. Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin Semua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin A, D, E, Kvi. Fungsi hati sebagai detoksikasi Hati adalah pusat detoksikasi tubuh. Proses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi, reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat racun, obat over dosis.vii. Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitasSel kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi - globulin sebagai imun livers mechanism.viii. Fungsi hemodinamik Hati menerima 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal 1500 cc/ menit atau 1000 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica 25% dan di dalam v.porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock. a) Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan spesifik?Hasil PemeriksaanInterpretasi

Sklera ikterik +/+Abnormal, warna sklera mata kuning

Konjungtiva tidak anemisNormal, tidak ada anemia

Hepar teraba 2 jari bawah arcus costaeAbnormal, terjadi pembesaran hepar (hepatomegali)

Tepi tumpulAbnormal, biasanya terdapat pada hepatitis kronik

Konsistensi lunakAbnormal

Nyeri tekan (+)Abnormal, terjadi peregangan organ

b) Apa diagnosis banding pada kasus? Hepatitis Akibat Obat Hepatitis Alkoholik Penyakit Saluran Empedu Leptospirosis

c) Bagaimana patofisiologi dari diagnosis?Ada 3 fase penting dalam perjalanan penyakit Hepatitis B kronik yaitu fase imunotoleransi, fase imunoaktif/immune clearance, dan fase nonreplikatif/ residual. Fase Imunotoleransi---Pada masa anak-anak atau dewasa muda, sistem imun tubuh toleran terhadap VHB sehingga konsentrasi virus dalam darah dapat sedemikian tingginya. Pada fase ini, tidak terjadi atau minimalnya proses inflamasi atau fibrosis. Dalam keadaan itu VHB ada dalam fase replikatif dengan titer HBsAg yang sangat tinggi, HBeAg positif, anti-HBe negatif, titer DNA VHB tinggi (> 20.000 IU/ ml) dan konsentrasi ALT normal. Biasanya fase ini lebih sering mengenai individu yang terinfeksi melalui transmisi perinatal dari ibu yang HBeAgnya positif. HBeAg dapat bertindak sebagai protein yang imunotoleran dalam membantu virus menghindari deteksi dari sistem imun host. Fase ini dapat berlangsung selama beberapa tahun saja hingga 30 tahun lamanya. Serokonversi HBeAg sangat jarang terjadi secara spontan dan terapi untuk menginduksi serokonversi biasanya tidak efektif. Walaupun demikian, karena gen virus telah terintegrasi dengan hepatosit host, serta tingginya titer DNA VHB yang persisten dapat menyebabkan akumulasi situs integrasi, meningkatkan risiko hepatocelullar carcinoma (HCC) sewaktu-waktu bahkan ketika tidak ada inflamasi aktif dan fibrosis hati. Fase Imunoaktif--- Seseorang yang terinfeksi setelah lahir dan memiliki infeksi VHB kronik yang berkembang dapat maju ke fase ini sesaat setelah infeksi sementara pasien lain dengan rute infeksi yang sama akan mengalami fase imunotoleran selama beberapa tahun terlebih dahulu.Pada sekitar 30% individu dengan persistensi VHB akibat terjadinya replikasi VHB berkepanjangan, terjadi proses nekroinflamasi yang tampak dari kenaikan konsentrasi ALT. Pada keadaan ini, pasien mulai kehilangan toleransi imun terhadap VHB. Tubuh berusaha mengahncurkan virus dan menimbulkan pecahnya sel-sel hati yang terinfeksi VHB. Inflamasi yang aktif biasanya terjadi dengan atau tanpa fibrosis hati. Pasien dapat memiliki HBeAg positif atau HBeAg negatif/anti-HBeAg positif. Pasien dengan HBeAg positif, titer DNA VHB nya akan menurun secara progresif, yang berakhir pada serokonversi dari HBeAg ke anti-HBe. Serokonversi HBeAg secara spontan maupun karena terapi lebih sering terjadi dan mengurangi risiko dekompensasi hepar serta memperbaiki harapan hidup. Fase residual--- Sekitar 70% dari individu dengan persistensi VHB dapat menghilangkan sebgaian besar partikel VHB tanpa ada kerusakan hati yang berarti. Pada keadaan ini, titer HBsAg rendah dengan HBeAg yang menjadi negatif dan anti-HBe yang positif secara spontan, serta konsentrasi ALT normal . Sekitar 20-30% pasien dalam fase ini dapat mengalami reaktivasi dan kekambuhan. Pada sebagian pasien dalam fase residual, pada waktu terjadi serokonversi HBeAg positif menjadi anti-HBe justru sudah terjadi sirosis. Hal ini disebabkan karena terjadinya fibrosis setelah nekrosis berulang-ulang sebelum terjadi serokonversi tersebut. Dalam fase residual, replikasi VHB sudah berada di titik minimal dan penelitian menunjukkan bahwa angka harapan hidup pasien dengan antiHBe positif lebih tinggi daripada pasien HBeAg positif. Penelitian menunjukkan bahwa setelah hepatitis B menjadi tenang justru risiko terjadi HCC mungkin meningkat. Integrasi genom VHB ke dalam hepatosit diduga berperan penting dalam karsinogenesis. Oleh karena itu, penting sekali untuk memberikan terapi antivirus namun tak kalah penting untuk mencegah terjadinya proses karsinogenesis tersebut sedini mungkin.

Fig.1 Algorithm to display the natural history of chronic hepatitis virus infection.Sumber: McMahon, Brian J. The Natural History of Chronic Hepatitis B Virus Infection

d) Apa saja komplikasi dari diagnosis?1. Sirosis hepatis2. Hepatocellular carcinoma (HCC)