Analisis dengan Imunokimia
-
Upload
ekwan-prasetyo-azlin -
Category
Documents
-
view
69 -
download
2
description
Transcript of Analisis dengan Imunokimia
Analisis ImunokimiaAnalisis berdasarkan reaksi
spesifik antara Antigen (Ag) dan Antibodi (Ab)
Analisis kualitatif dan kuantitatif
Penggunaan senyawa “label” untuk visualisasi reaksi
Antigen (antibody generator)
Imunogenik : Senyawa yang dapat memicu sistem imun mamalia
Antigenik : Senyawa yang dapat bereaksi spesifik dengan antibodi
Syarat : BM tinggi (> 5000), struktur kimia kompleks. (Bila BM rendah dapat dikonjugasi dengan protein carrier agar bersifat imunogenik)
Bahan yang dapat dianalisis(sebagai Antigen) dengan metodeimunokimiaMikroba patogen dan atau toksin
mikrobaToksin tanamanProtein spesifik atau senyawa lain
yang berstruktur spesifikSenyawa obat (narkotik, psikotropik)Senyawa pestisida
AntibodiHasil reaksi humoral sel B dalam
limpa mamaliaSpesifik terhadap antigen yang
memicunyaImunoglobulin: IgA, IgD, IgM, IgE,
IgG.
Senyawa “Label”Senyawa yang dikonjugasi pada
antigen atau antibodi untuk dapat memvisualisasi reaksi Ag-Ab
Dapat berupa enzim, senyawa berfluoresensi, radioaktif, dll.
Reaksi amplifikasi dapat dilakukan sehingga dapat diukur secara fisikokimia.
Larutan antibodi B (anti-antigen A) dimasukkan kedalam sumur pelat tersebut setelah proses pencucian. Kompleks A-B akan terbentuk dengan kuat. Suatu konjugat antibodi C (anti-antibodi B) dengan suatu Label (misalnya suatu Enzim) ditambahkan sehingga akan membentuk kompleks A-B-C-Enz.
Suatu larutan atau suspensi antigen (dapat pula dilakukan sebaliknya yaitu dengan memasukkan antibodi terlebih dahulu) dimasukkan kedalam sumur pelat solid, lalu diinkubasi pada suhu tertentu selama waktu tertentu pula (sesuai dengan jenis antigen dan antibodi yang digunakan), lalu ditambahkan larutan pem”blok” untuk menghindari ikatan non-spesifik
Penambahan substrat tertentu akan menyebabkan terbentuknya warna dan reaksi warna dihentikan dengan penambahan senyawa lain agar warna yang terbentuk stabil pada saat pengukuran.
Warna yang terbentuk diukur intensitasnya dengan menggunakan alat spektrofotometer. Konsentrasi yang terukur akan sebanding dengan antigen yang terikat pada reaksi yang terjadi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalammenggunakan kit pereaksi imunokimia:Apakah kit tersebut dilengkapi dengan
brosur/booklet yang lengkap tentang metode analisis yang digunakan?
Apakah sudah ada parameter evaluasi dan validasi yang dilakukan?
Mengevaluasi sumber-sumber kesalahan yang mungkin terjadi
Seleksi awal kit pereaksi: pada tahap ini perlu dilakukan evaluasi terhadap kurva standar dan apakah ada reduksi data yang dilakukan
Parameter evaluasi: akurasi, presisi, sensitivitas, selektifitas, spesifisitas.
Memahami prosedur percobaan: Efek matriks, perolehan kembali, reaksi silang, pengaruh dan penanganan sampel, modifikasi prosedur, modifikasi teknik assay.
Pengembangan data validasi : rentang normal, uji terhadap kondisi abnormal, stimulasi, supresi, rentang QC
Kesalahan Acak Pipeting: masalah desain pipet itu sendiri, cara
menggunakan dan hal teknis dalam penggunaan pipet (volume yang dikeluarkan, dll)
Pemisahan padatan dari cairan : proses pembentukan endapan yang tergantung pada waktu, kecepatan, suhu, dll, pencucian yang tidak sempurna, dll.
Kondisi reaksi biokimia : kosntanta kesetimbangan antibodi, waktu, suhu
Jumlah radioaktif: untuk proses RIA Intensitas fluoresensi yang terjadi : untuk proses IFA Kesalahan spektofotometrik Stabilitas perekasi