Analisis Debit Air Limpasan

download Analisis Debit Air Limpasan

of 3

description

Analisis Debit Air Limpasan

Transcript of Analisis Debit Air Limpasan

Analisis Debit Air Limpasan (Q limpasan)http://www.spk2009.hostoi.com/Drainase/Fakta%20Analisa/Analisis%20Debit%20Air%20limpasan.html

Debit air limpasan adalah volume air hujan per satuan waktu yang tidak mengalami infiltrasi sehingga harus dialirkan melalui saluran drainase. Debit air limpasan terdiri dari tiga komponen yaitu KoefisienRunOff( C ), Data Intensitas Curah Hujan (I), danCatchment Area(Aca).Koefisien yang digunakan untuk menunjukkan berapa bagian dari air hujan yang harus dialirkan melalui saluran drainase karena tidak mengalami penyerapan ke dalam tanah (infiltrasi). Koefisien ini berkisar antara 0-1 yang disesuaikan dengan kepadatan penduduk di daerah tersebut. Semakin padat penduduknya maka koefisienRun-Offnya akan semakin besar sehingga debit air yang harus dialirkan oleh saluran drainase tersebut akan semakin besar pula.Intensitas hujan adalah tinggi curah hujan dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam satuan mm/jam. Dalam studi ini, rumus empiris untuk menghitung intensitas hujan dalam menentukan debit puncak dengan metode Rasional Modifikasi, digunakan rumusMononobe. Hal ini dikarenakan menyesuaikan dengan kondisi luas wilayahnya. Langkah pertama dalam metode ini adalah menentukan curah hujan maksimun pada masing masing-masing tahun untuk kemudian dilakukan perhitungan hujan rancangan dengan metode Log-Person Tipe III. Adapun metode Log-Person TipeIII adalah sebagai berikut; mengubah data curah hujan maksimum ke bentuk logaritma X = log X; menghitung harga rata-rata log X log Xrerata =; menghitung selisih antara logX dengan log Xrerata; mengkuadratkan selisih antara logX dengan log Xrerata; selisih antara logX dengan log Xrerata dipangkatkan 3; menghitung standar deviasinya Sd =; dan menghitung koefisien kemencengannya Cs =Setelah menghitung parameter statistiknya, kemudian menghitung hujan rancangan dengan menggunakan metode Log-Person Tipe III dengan langkah-langkah seperti di bawah ini : menentukan tahun interval kejadian / kala ulang (Tr); menghitung prosentase peluang terlampaui Pr =; menentukan variabel standar (K) berdasarkan prosentase peluang dan koefisien kemencengan (Cs) pada tabel distribusi Log-Person Tipe III; dan menghitung hujan rancangan (R) dengan cara logX + K , Sd kemudian hasilnya di-antilog-kan.Setelah mengetahui hujan rancangan, selanjutnya menghitung intensitas hujan pada tiap-tiap saluran di masing-masingCatchment Areadengan langkah-langkah sebagai berikut ini :Keterangan : Tr = tahun interval kejadian / kala ulang K = variabel standar berdasarkan prosentase peluang dan koefisien kemencengan (Cs) pada tabel distribusi Log-Person Tipe III R = menghitung hujan rancangana. menghitung waktu curah hujan (Tc) Tc =;L : panjang saluran, s : kemiringan saluran. menghitung intensitas hujan I =dimana R24 adalah hujan rancangan yang didapatkan dari perhitungan sebelumnya.Catchment Areaatau daerah tangkapan air hujan adalah daerah tempat hujan mengalir menuju ke saluran. Biasanya ditentukan berdasarkan perkiraan dengan pedoman garis kontur. PembagianCatchment Areadidasarkan pada arah aliran yang menuju ke saluranConveyorkeMaindrain.Berdasarkan 3 komponen diatas maka besarnya debit air limpasan (Qlimpasan) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :Qlimpasan = 0,278, C , I , ACAKeterangan :Q= Debit aliran air limpasan (m3/detik)C= Koefisenrun off(berdasarkan standar baku)I = Intensitas hujan (mm/jam)ACA= Luas daerah pengaliran (ha