Analisis Daya Saing Ikan Tuna Indonesia Di Pasar Internasional

download Analisis Daya Saing Ikan Tuna Indonesia Di Pasar Internasional

of 158

Transcript of Analisis Daya Saing Ikan Tuna Indonesia Di Pasar Internasional

ANALISIS DAYA SAING IKAN TUNA INDONESIADI PASAR INTERNASIONALSKRIPSI INDRY NILAM CAHYAH34051584DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMENINSTITUT PERTANIAN BOGOR2010RINGKASANINDRY NILAM CAHYA.Analisis Daya Saing Ikan Tuna Indonesia di Pasar Internasional.Skripsi.DepartemenAgribisnis,FakultasEkonomidan Manajemen,InstitutPertanianBogor(DibawahbimbinganNARNI FARMAYANTI)IndonesiamerupakanNegaraKepulauandengansumberdayaperikanan yangberlimpah.Ikantunatermasuksalahsatusumberdayaperikananyang menjadikomoditieksporutamasetelahudang.Ketersediaanikantunadi Indonesia masih baik yang terlihat masih ada daerah penangkapan ikan tuna yang masihberstatusunderexploited.Ikantunamerupakankomoditiyangbanyak diminatiolehpasarinternasionalterutamaJepang,AmerikaSerikat,danUni Eropa.Indonesiatermasuksalahsatuprodusenpengeksporikantunadidunia, namun Indonesia mengalami berbagai hambatan tarif , non tarif, dan administrasi yangdilakukanolehNegaratujuanekspor.PersaingandiantaraNegarapesaing lainnya juga sangat ketat terkait dengan masalah kualitas dan kuantitas.Peraturan internasionalsepertiCodeofConductforRessponsibleFisheries,International ConventionforTheConservationofAtlanticTuna(ICCAT)yangmengatur tentangkelestariansumberdayaperikanan,ConventionofNationalTradeof EndangerSpecies (CITES)yangmengaturtentangperlindungansatwayang terancam punah, dan General Agreement on Tariff and Trade (GATT oleh WTO), termasukdidalamnyaperjanjianAgreementonSanitaryandPhitosanitary Measures (SPS) dan Agreement on Technical Barrier on Trade (TBT oleh WTO) jugamempengaruhikeadaanperdaganganikantunaIndonesiadipasar internasional.Tujuanpenelitianiniadalah(1)menganalisisstrukturpasardan persainganikantunadipasarinternasional,(2)menganalisiskeunggulan komparatifdankompetitifikantunaIndonesia,dan(3)melakukanperumusan strategi untuk memperkuat daya saing ikan tuna Indonesia di pasar internasional.PenelitianinidilakukandenganmenggunakandatasekunderdariBadan PusatStatistik,DepartemenKelautandanPerikanan,dandataduniamelalui UnitedNationsComtrade.WaktupenelitiandilakukanselamabulanFebruari hinggaDesember2009denganmenggunakandatatimeseries tahun1998-2007.DatapenelitiandiolahdenganHerfindahlIndex (HI),ConcertationRatio (CR), RevealedComparativeAdvantage (RCA),TeoriBerlianPorter,danAnalisis SWOT.Ikantunanasionaldiperdagangkandalamtigabentukyaitusegar,beku, danolahan.Analisisstrukturpasarkomoditasikantunabaikikantunasegar, beku,maupunolahanberdasarkannilaiHIdanCR4beradadalampasar monopolistikyangcenderungoligopoliyangmenyebabkanposisi Indonesia masihberpeluang dalammenguasasi pasar,namunpergerakan pasar keoligopoli akan membuat Indonesiahanya sebagai pengikut pasar.Posisi ini mengakibatkan Indonesia tidak dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan harga maupun produk,tanpaterlebihdahulumengacukepadakeputusanpemimpinpasar.IndeksRCAuntukkomoditasikantunasegarselamatahun2002-2007selalu lebihbesardarisatusehinggamemilikikeunggulankomparatif.Ikantunabeku memilikiindeksRCAdibawahsatusehinggatidakmemilikikeunggulan komparatif.Ikan tuna olahan memiliki indeks RCA berfluktuasi antara 0,85-1,10 sehingga ikan tuna Indonesia dapat dikatakan memiliki keunggulan komparatif.Hasil analisis kompetitif ikan tunaIndonesia melaluiTeori Berlian Porter menunjukkan bahwa ikantuna Indonesia belum memiliki keunggulan kompetitif.Keadaansumberdayafaktor(alam,manusia,iptek,modal,daninfrastrukutur) masihmengalamibanyakmasalah,kondisipermintaandidalamdanluarnegeri cukupbaik,keberadaanindustriterkaitdanpendukungbelumcukupbaikuntuk menunjangkeadaanikantunanasional.Strukturpersainganikantunadipasar internasional sangat ketat terkait munculnya pesaing baru terkait adanya teknologi budidaya,posisitawarpembelidanpemasokyangcukuptinggi,adanyaproduk subtitusisepertiikansalmon,dannegarapesaingyangterusmeningkatkan kualitasdankuantitasproduknya.Peranpemerintahsudahcukupbaiknamun masihperluditingkatkanterkaitdenganperbaikankondisifaktorsumberdaya yangmenjadimasalahutamadalampengembanganikantunanasional.Peran kesempatanyangadasepertipenemuanteknologibudidayadanadanya perdagangan bebas dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing ikan tuna nasional.AnalisisSWOTmenghasilkan strategiyangdapatdilakukanyaitu (1)meningkatkanproduksiikantunamelaluipemberianpinjamanmodalkepada nelayanuntukkegiatanpenangkapandanpenerapanteknologibudidaya, (2)memperluas pasar dengan cara melakukan kerjasama dengan negara lain diluar negara tujuan ekspor utama dan mendaftar sebagai anggota manajemen perikanan dunia,(3)meningkatkanmutuikandengancarasosialisasitentangmutukepada nelayandanpeningkatanperanlembagapengawasanmutusertaperbaikan sumberdayamanusianya,(4)melakukankerjasamadenganpihakasing,(5) melakukanpembenahanmanajemenperikananperusahaandengancara melakukan pelatihan karyawan tentang penanganan ikan pasca panen dan HACCP dan peningkatan teknologi peralatan yang digunakan, (6)memperbaiki sarana dan prasaranadenganmembenahisystemtransportasidanpenyediaansarana pendukung, dan (7) memperbaiki kondisi perekonomian nasional.Dayasaingikantunanasionalperluuntukditingkatkanagarmampu bersaingdipasarinternasional.Perusahaanperlumeningkatkankualitasproduk ikan tuna yang dihasilkan, penelitian dan pengembangan teknologi budidaya harus dilakukandenganlangkahawalmembentuktimpenelititeknologibudidaya tersebut,danpemerintahperlumeningkatkansubsidiBBMsertamembentuk sistem perikananterpadudarihuluhinggahilir.Pembenahaninfrastrukturdan kebijakan akan meningkatkan daya saing ikan tuna nasional di pasar internasional.Penjagaansumberdayaperairanjugaperluditingkatauntukmengatasikasus pencurian dan pencatatan hasil tangkapan juga harus dilakukan dengan baik.ANALISIS DAYA SAING IKAN TUNA INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALINDRY NILAM CAHYAH34051584Skripsi ini merupakan salah satu syarat untukMemperoleh gelar Sarjana Ekonomi padaDepartemen AgribisnisDEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMENINSTITUT PERTANIAN BOGOR2010Judul Skripsi :AnalisisDayaSaingIkanTunaIndonesiadiPasar InternasionalNama :Indry Nilam CahyaNIM : H34051584Disetujui,PembimbingIr. Narni Farmayanti, MScNIP 19630228 199003 2 001DiketahuiKetua Departemen AgribisnisFakultas Ekonomi dan ManajemenInstitut Pertanian BogorDr. Ir. Nunung Kusnadi, MSNIP 19580908 198403 1 002Tanggal Lulus :PERNYATAANDenganinisayamenyatakanbahwaskripsisayayangberjudulAnalisisDaya Saing Ikan Tuna Indonesia di Pasar Internasional adalah karya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.Sumber informasiyangberasalataudikutipdarikaryayangtelahditerbitkanmaupun tidakditerbitkandaripenulislaintelahdisebutkandalamteksdandicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.Bogor, Januari 2010 Indry Nilam CahyaH34051584RIWAYAT HIDUPPenulisdilahirkandiMakassarpadatanggal2Agustus1987.Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Syamsu Alie Osman (Alm) dan Ibunda Dewi Jun Diesnawaty.PenulismenyelesaikanpendidikandasardiSDN WibawaMuktiBekasi pada tahun 1993-1999 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2002diSLTPN9Bekasi.PendidikanlanjutanmenengahatasdiSMUN42 Jakarta dan lulus pada tahun 2005.PenulisditerimadiInstitutPertanianBogormelalui jalurSeleksi PenerimaanMahasiswaBaru(SPMB)padatahun2005.Penulisditerimadi Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen pada tahun 2006.Selamamengikutipendidikan,penulistercatatsebagaipengurus HimpunanMahasiswaPencintaIlmu-ilmuSosialEkonomiPertanian(MISETA) padaDepartemenMinat,Bakat,danProfesi(MBP)periodetahun2006-2007, anggotaHimpunanMahasiswaAgribisnis(HIPMA)periodetahun2007-2009, danpengurusUnitKegiatanMahasiswa(UKM)Futsalperiodetahun2006-2008 sebagaibendahara.Selainitupenulisjugaaktifdibeberapakepanitiandan kegiatan budaya sebagai salah satu anggota Tari Saman Bungong Puteh IPB.KATA PENGANTARPujisyukurkepadaAllahSWTatassegalaberkatdankarunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Daya Saing Ikan Tuna Indonesia di Pasar Internasional.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur pasar ikan tuna dunia, menganalisiskeunggulankomparatifdankompetititfikantunanasionalserta menentukan strategi kebijakan yang diambil untuk meningkatkan daya saing ikan tuna nasional.Penelitianinidilakukangunamendapatkanhasilanalisisyangberguna baikbagipenulismaupunpihaklainnya.Semogaskripsiinidapatmembawa manfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan seperti yang diharapkan penulis.Bogor, Januari 2010Indry Nilam CahyaUCAPAN TERIMA KASIHPenyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:1. Ir. Narni Farmayanti, MSc selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, waktu,dankesabaranyangtelahdiberikankepadapenulisselama penyusunan skripsi ini.2. Dr. Ir.RatnaWinandi,MSselakudosenpengujiutamapadaujiansidang penulisyangtelahmeluangkanwaktunyasertamemberikankritikdansaran demi perbaikan skripsi ini.3. TintinSarianti,SP,MMselakudosenpengujidariwakilkomisipendidikan yangtelahmeluangkanwaktunyasertamemberikankritikdansarandemi perbaikan skripsi ini.4. Ir. AnitaRistianingrumMSiyangtelahmenjadipembimbingakademikdan seluruh dosen dan staf Departemen Agribisnis.5. AyahandatercintaSyamsuAlieOsman(Alm)dan Ibunda DewiJun Diesnawatyyangtelahmemberikandukungan,doa,cintadankasihyang tulus kepada penulis. Semoga ini menjadi persembahan yang membuat kalian bangga.AndryZulkarnaindanAlwinZulfikar,abangdanadikkuyang selalumendukungpenulissertakeluargabesardiMakasaryangselalu mendoakan kami yang berada disini.6. Dwi Astuti Mustikasari yang telah bersedia menjadi pembahas dalam seminar penulis.7. Teman-temanAGB41,42,43,44,dan45ataspertemamanyangdiberikan selamaini.TerutamaCCCfamily(Uty,Lizna, Rhesa,Ferdy,Reza,Tika, Feni, Daus, Gusri,Listy, dan Shinta) atas segalabantuan dan semangatyang diberikan.Lidia, Ipit, dan Wati teman sekamar di asrama.8. TemanKostAr-Ryadh(MbaAthe,MbaAri,MbaTami,MbaTiwi,Mba Nia,Uci,Tiara,Isna,danlain-lain)yangselalumendukungdanmembantu penulis9. Tidakluparasaterimakasihjugakepadaseluruhpihakyangtidakmungkin disebutkan satu per satu atas bantuannya dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.Bogor, Januari 2010Indry Nilam CahyaDAFTAR ISIHalamanDAFTAR TABEL ...................................................................................... xiiiDAFTAR GAMBAR.................................................................................. xvDAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xviI PENDAHULUAN .......................................................................... 1 1.1. Latar Belakang .......................................................................... 11.2. Perumusan Masalah .................................................................. 31.3. Tujuan Penulisan ........................................................................ 81.4. Manfaat Penulisan...................................................................... 81.5. Ruang Lingkup.......................................................................... 8II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 92.1. Deskripsi Tuna............................................................................ 92.2. Bentuk Produk Perdagangan Tuna.............................................. 102.3. Penelitian Terdahulu ................................................................. 12III KERANGKA PEMIKIRAN ......................................................... 163.1. Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................... 163.1.1.Teori Perdagangan Internasional................................... 163.1.2.Bentuk-Bentuk Pasar..................................................... 203.1.3.Keunggulan Komparatif.................................................. 223.1.4. Keunggulan Kompetitif Menurut Porter ....................... 243.1.5. Analisis SWOT untuk Alat Analisis dan Strategi Kebijakan ........................................................................ 303.2. Kerangka Pemikiran Operasional ............................................. 32IV METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 354.1. Waktu Penelitian ....................................................................... 354.2. Data dan Instrumentasi.............................................................. 354.3. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 354.4. Metode Pengolahan Data .......................................................... 354.4.1.Herfindahl Index (HI) dan Concentration Ratio (CR)..... 364.4.2.Keunggulan Komparatif................................................... 404.4.3.Analisis Revealed Comparative Advantage (RCA) ......... 404.4.4.Keunggulan Kompetitif.................................................... 424.4.5.Analisis Berlian Porter ..................................................... 424.4.6.Analisis SWOT ................................................................ 43V GAMBARAN UMUM INDUSTRI IKAN TUNA ....................... 455.1. Perikanan Dunia ........................................................................ 455.2. Perikanan Indonesia................................................................... 455.2.1.Produksi Tuna Indonesia ................................................. 465.2.2.Ekspor Ikan Tuna Indonesia.......................................... 475.3. Prosedur Ekspor ........................................................................ 505.4. Ketentuan Negara tujuan Ekspor Ikan Tuna.............................. 525.5. Pengawasan Mutu Ikan Tuna..................................................... 545.6. Konsep Nilai Tukar.................................................................... 575.7. Teknologi Penangkapan Ikan Tuna ............................................ 58VI. ANALISIS DAYA SAING............................................................. 616.1. Analisis Struktur Pasar Komoditas Ikan Tuna di Pasar Internasional............................................................................... 616.2. Analisis Keunggulan Komparatif Komoditas Ikan Tuna Nasional .................................................................................... 646.3. Analisis Keunggulan Kompetitif Komoditas Ikan TunaNasional ...................................................................................... 706.3.1.Kondisi Faktor Sumberdaya ........................................... 716.3.1.1.Sumberdaya Fisik atau Alam........................... 716.3.1.2.Sumberdaya Manusia....................................... 736.3.1.3.Sumberdaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi(IPTEK) ............................................................ 756.3.1.4.Sumberdaya Modal.......................................... 766.3.1.5.Sumberdaya Infrastruktur ................................. 776.3.2.Kondisi Permintaan......................................................... 786.3.2.1.Komposisi Permintaan Domestik ..................... 786.3.2.2.Jumlah Permintaan dan Pola Pertumbuhan...... 806.3.2.3.Internasionalisasi Permintaan Domestik.......... 806.3.3.Industri Terkait dan Pendukung...................................... 816.3.4.Struktur, Persaingan, dan Strategi Industri Ikan Tuna ........................................................................ 846.3.5.Peran Pemerintah............................................................ 896.3.6.Peran Kesempatan........................................................... 906.4. Analisis SWOT dan Strategi Kebijakan ..................................... 92VII. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 1097.1. Kesimpulan ............................................................................... 1097.2. Saran.......................................................................................... 110DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 112LAMPIRAN................................................................................................ 116DAFTAR TABELNomor Halaman1. Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Konstan 2000Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah) untuk SektorPertanian Tahun 2003-2007 .........................................................12. Potensi Ikan Pelagis (Termasuk Ikan Tuna) Besar di PerairanIndonesia..................................................................................... 23. Ekspor Ikan Tongkol/Tuna Menurut Negara atau KawasanTujuan Utama Tahun 2003-2007 (ton) .................................. 34. Perkembangan Ekspor Hasil Perikanan Menurut KomoditasUtama Tahun 2003-2007 (ton)....................................................45. Perkembangan Ekspor Hasil Perikanan Menurut KomoditasUtama Tahun 2003-2007 (US $ 1000) ......................................... 56. Jenis Tuna yang Terdapat di Perairan Indonesia ........................ 107. Negara Produsen Perikanan Terbesar di Dunia Tahun 2002-2006 (metric tons) ................................................... 458. Produksi Ikan Tuna Indonesia Tahun 1997-2007 (ton)..............479. Perkembangan Ekspor Ikan Tuna Segar Tahun 1998-2007...... 4810. Perkembangan Ekspor Ikan Tuna Beku Tahun 1998-2007.......... 49

11. Perkembangan Ekspor Ikan Tuna Olahan Tahun 1998-2007...... 4912. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Mata Uang Negara Tujuan EksporUtama Tahun 1998-2007 ............................................................ 5813. Nilai Herfindahl Index (HI) dan Concentration Ratio (CR)Negara Pengekspor Komoditas Ikan Tuna Tahun 1998-2007 .... 6114. Indeks RCA untuk Komoditas Ikan Tuna SegarTahun 2002-2007 ........................................................................ 6515. Pangsa Pasar Komoditas Ikan Tuna Segar Tahun 2002-2007 (%) ................................................................. 6616. Indeks RCA untuk Komoditas Ikan Tuna BekuTahun 2002-2007 ........................................................................ 6717. Pangsa Pasar Komoditas Ikan Tuna BekuTahun 2002-2007 (%) ................................................................. 6818. Indeks RCA untuk Komoditas Ikan Tuna OlahanTahun 2002-2007 ........................................................................ 6819. Pangsa Pasar Komoditas Ikan Tuna OlahanTahun 2002-2007 (%) ................................................................. 6920. Jumlah Kapal Motor Berdasarkan Ukurannya Tahun 2002-2007 (unit) .............................................................. 7221. Estimasi Biaya Penangkapan Ikan Tuna per Tahun ................... 7322. Jumlah Nelayan Menurut Kategori Nelayan tahun 2002-2007 .... 7423. Konsumsi dan Ekspor Ikan Tuna Indonesia Tahun 2002-2007 (ton).............................................................. 8024. Jumlah Unit Penangkapan Ikan Tuna Tahun 2002-2007............ 8225. Komposisi Nilai Gizi Ikan Tuna dan Makarel ............................ 86DAFTAR GAMBARNomorHalaman1. Perdagangan Internasional Antara Dua Negara .......................... 19.................................................................................................2. The Complete System of National Competitive Advantage......... 26.................................................................................................3. Kerangka Operasional Penelitian................................................ 344. Matriks SWOT............................................................................ 445. Prosedur Kegiatan Ekspor Secara Umum ................................... 516. Tataniaga Ikan Tuna.................................................................... 517. Analisis Matriks SWOT.............................................................. 108DAFTAR LAMPIRANNomorHalaman1. Daftar Negara-Negara yang Tergabung dalam Uni Eropa........ 1172. Gambar Jenis-Jenis Ikan Tuna ....................................................1183. Klasifikasi Produk Ikan Tuna untuk Diekspor............................1194. Total Ekspor Ikan Tuna Segar Dunia Tahun 1998-2007 (US$) ........................................................... 1255. Market Share Ikan Tuna Segar Dunia Tahun 1998-2007 (%) .... 1276. Total Ekspor Ikan Tuna Beku Dunia Tahun 1998-2007 (US$) .............................................................1297. Market Share Ikan Tuna Beku Dunia Tahun 1998-2007 (%)..... 1318. Total Ekspor Ikan Tuna Olahan DuniaTahun 1998-2007 (US$) ............................................................. 1339. Market Share Ikan Tuna Olahan Dunia Tahun 1998-2007 (%).................................................................. 13510. Mekanisme ImporUni Eropa....................................................... 13711. MekanismeImpor Amerika Serikat............................................. 13812. Mekanisme Impor Jepang.............................................................13913. Total Impor Negara Jepang, Amerika Serikat, dan Uni EropaTahun 2003-2007 (kg)................................................................... 14014. Kandungan Nutrisi Ikan Tuna Mentah ...................................... 141I. PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangIndonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah perairan yang mencapai5,8jutakm2dangaris pantaisepanjang81.000km.Halinimembuat Indonesiamemilikipotensiperikananyangsangatbesarbaikdalamtingkat kualitasmaupundiversitasnya.Letakgeografisyangstrategisdan keanekaragamanbiotalautnyamerupakankeunggulankompetitifyangtidak dimiliki oleh beberapa negara lain.Sumberdayaperikanandankelautanyangsangatbesardanpermintaan yangtinggibaikdidalammaupundiluarnegeri,merupakankesempatanuntuk memperbaikiperekonomiannegaramelaluipemanfaatansumberdayaperikanan yang ada.Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi salah satu produsen dan eksportir utama produk perikanan.Tabel1.ProdukDomestikBruto(PDB)AtasDasarHargaKonstan2000 MenurutLapanganUsaha(miliarrupiah)untukSektorPertanian Tahun 2003-2007Sektor Usaha PDB (Miliar Rupiah) Kenaikan Rata-rata (%)2003 2004 2005 2006 2007Tanaman Bahan Makanan119.164,8 122.611,7 181.331,6 214.346,3 268.124,4 10,13Tanaman Perkebunan38.693,9 39.548,0 56.433,7 63.401,4 84.459,2 9,70Peternakan 30.647,0 31.672,5 44.202,9 51.074,7 62.095,8 8,87Kehutanan 17.213,7 17.333,8 22.561,8 30.065,7 35.734,1 9,80Perikanan 34.667,9 37.056,8 59.639,3 74.335,3 96.822,1 12,70Jumlah 240.387,3 248.222,8 364.169,3 433.223,4 547.302,8 10,22Sumber : BPS (2007)BerdasarkandataBPS(2007)subsektorperikananmerupakan penyumbangterbesarketigauntuktahun2003-2004,kemudiannaikmenjadi posisikeduauntuktahun2005-2007padaProdukDomestikBruto(PDB)atas dasarhargakonstan2000menurutlapangan usahapadasektorpertanian,sub sektor ini memiliki kenaikan rata-rata terbesar dibandingkan dengan keempat sub sektorusahalainnya(Tabel1).Haliniberartisektorperikananberpontensial untuk dikembangkan.PotensilestarisumberdayaikanlautIndonesiadiperkirakansebesar6,4 jutatonpertahunyangtersebardiperairanwilayahIndonesiadanZEEI(Zona EkonomiEkslusifIndonesia)denganjumlahtangkapyangdiperbolehkan(JTB) sebesar5,12jutatonpertahunatausekitar80persendaripotensilestari(DKP 2005).Potensisumberdayaperikananiniperludimanfaatkandengansebaik mungkin serta mampu menggerakkan seluruh potensi bangsa, untuk itu diperlukan suatuupayapercepatandanterobosanmelaluisuatuprogramrevitalisasi perikanan. Pelaksanaanprograminimerupakanwujuddukunganpolitik,ekonomi, dansosialuntukmenjadikansektorperikanansebagaisalahsatuprimemoverpembangunanekonominasionalsertamerupakansuatuupayauntukmemacu pemanfaatanpotensisumberdayaperikananyangberwawasanlingkunganguna peningkatankesejateraanrakyatsertamemacupeningkatansumbanganterhadap pertumbuhan ekonomi nasional (DKP 2005).Tabel 2.Potensi Ikan Pelagis (Termasuk Ikan Tuna) Besar di Perairan IndonesiaWilayah Pengelolaan Perikanan Potensi (ribu ton/tahun) PemanfaatanSelat Malaka 22,67 OELaut Cina Selatan 66,08 UELaut Jawa 55,00 OESelat Makassar dan Laut Flores 193,60 UELaut Banda 104,12 UELaut Seram, Laut Halmahera, dan Teluk Tomini 50,86 UELaut Sulawesi, Samudera Pasifik 106,51 UELaut Arafura 175,26 FESamudera Hindia 366,26 UESumber : Purnomo dan Suryawati (2007)Keterangan : UE = Under Exploited, FE = Fully Exploited, OE = Over ExploitedProgramrevitalisasiyangdirancangolehDKPdifokuskanpadatiga komoditas utama perikanan yaitu udang, tuna, dan rumput laut (DKP 2005).Ikan tunadipilihsebabpotensiikantunadiIndonesiamasihdapatditingkatkan produksinya terutama Indonesia bagian Timur (Tabel 2). Permintaanakanikantunapundaritahunketahunselalumengalami peningkatansebabikantunatermasukkomoditasperikananyangdigemari terutamaolehnegaraJepangsebagaibahanbakuuntukmembuatsashimisebab tidakmenimbulkanbauamis,sedangkanuntukEropadanAmerikalebihsenang mengimporyangbekudankalenguntuksteak(Nazzaruddin1993).Padatahun 2004-2005eksporikantunaIndonesiamengalamipenurunanyangcukupbesar.Penyebabdaripenurunaneksportersebutadalahpadatahunitumulaibanyak diberlakukanbeberapahambatantarifdanisu-isulingkunganyangmembuat ekspor ikan tuna negara Indonesia menjadi melemah.Ekspor ikan tuna ke negara-negara tujuan ekspor utama dari tahun 2003 hingga 2007 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3,8 persen per tahun (Tabel 3).Tabel3.EksporIkanTongkol/TunamenurutNegaraatauKawasanTujuan Utama Tahun 2003-2007 (Ton) Negara Tujuan 2003 2004 2005 2006 2007Jepang 23.881,3 22.770,1 21.298,1 21.657,5 19.808,6Hongkong 794,1 257,4 591,1 1.821,2 3.846,4Taiwan 12.019,4 2.493,1 996,7 548,3 1.614,5Thailand 3.501,4 1.288,2 918,2 4.570,8 18.174,3Singapura 5.722,0 6.305,2 4.051,2 2.891,9 3.105,5Vietnam 519,8 26,3 79,1 1.323,7 4.131,3Australia 163,2 131,6 187,4 253,8 73,5Amerika Serikat 2.810,1 2.744,3 3.439,3 4.181,6 5.985,8Uni Eropa 3.670,3 3.278,1 3.303,6 2.385,2 1.152,8Lainnya 18.838,9 8.196,5 7.206,1 5.836,7 11.403,3Total 71.920,5 47.490,8 42.070,8 45.470,7 69.296,0Rata-rata peningkatan (2003-2007) (%) 3,8Sumber : BPS (2007)Olehkarenaitu,ikantunamerupakankomoditasyangpatutdikelola denganbaikagarmampubertahandalammenghadapipersaingandipasar internasionaldankekayaanperairanIndonesiapundapatdimanfaatkandengan sebaik mungkin untuk memenuhi permintaan baik dalam maupun luar negeri.1.2. Perumusan MasalahSektor perikanan sebagai salah satu sektor usaha yang mampu mendukung perekonomian nasionalharusdikeloladenganbaik,selainpemenuhankebutuhan hidupmasyarakatbaikdomestikmaupuninternasionaldanparaahli memperkirakanbahwakonsumsiikanmasyarakatglobalakansemakin meningkat, yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya1: 1) Meningkatnyajumlahpendudukdisertaimeningkatnyapendapatan masyarakat dunia.

1Sumber:KusumastantoT.2007.KebijakandanStrategiPeningkatanProduktivitasdanDaya Saing Produk Perikanan Nasional. http://tridoyo.blogspot.com/. Diakses tanggal 6 Maret 2009.2) Meningkatnyaapresiasiterhadapmakanansehat(healthyfood)sehingga mendorong konsumsidaging dari pola red meat ke white meat.3) Adanyaglobalisasi menuntut adanya makanan yang bersifat universal.4) Berjangkitnyapenyakithewansumberproteinhewaniselainikansehingga produk perikanan menjadi pilihan alternatif terbaik.Perdaganganbebasyangterjadisaatinimembuattingkatpersaingan semakin ketat baik dalam lingkup lokal, regional, maupun internasional. Produsen dituntutuntukmenghasilkanprodukyangbaikdarikuantitasmaupunkualitas.PersainganyangadamembuatNegaraIndonesiamengalamipergeseran dari posisisepuluhnegara pengeksporperikanan terbesar menjadiurutan ketigabelas(Purnomo 2007).Ikantunamemilikijumlahekspor terbesardarisektorperikanansetelah udang (Tabel 4).Negara tujuan ekspor utama ikan tuna Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa (jumlah negara yang tergabung dalam Uni Eropa terdapat padaLampiran 1). Berdasarkan Tabel3 terlihat bahwa negaraTaiwan, Thailand, dan Singapura juga tinggi nilai ekspornya, tetapi ketiga negara tersebut tidak banyak melakukan hambatan terhadap ekspor ikan tuna Indonesia. Hal ini terkaitadanyabeberaparegulasidansyarat-syarattertentuyangdilakukanoleh Jepang,AmerikaSerikat,danUniEropa.UniEropamenjadiacuandalam penetapan standar dan kualitas mutu, hal ini menyebabkan nilai ekspor Indonesia ke Uni Eropa mengalami penurunan sebab standar produknya sangat ketat.Tabel 4. Perkembangan Ekspor Hasil Perikanan Indonesia Menurut Komoditas Utama Tahun 2003-2007 (Ton)TahunKomoditi UtamaJumlahUdangTuna, Cakalang, TongkolRumput LautMutiara Lainnya2002 124,763 92,797 28,560 6 319,614 565.7392003 138,588 117,092 40,162 12 561,929 857,7832004 142,098 94,221 51,011 2 615,027 902,4582005 153,900 90,589 69,264 13 544,015 857,7822006 169,329 91,822 95,588 2 569,736 926,4782007 157,545 121,316 94,073 13 481,381 854,328Rata-rata kenaikan (%)2002-20075,00 7,26 27,97 248,12 12,59 10,42Sumber : DKP (2008)Komoditasikantunanasionaljugamemberikansumbangandevisayang cukupbaikdarikomoditasperikananutama.Nilaieksporikantunanasional mengalamipeningkatanrata-ratadaritahun2002-2007sebesar7,79persen,dan memilikikenaikanrata-rataterbesarpadatahun2007dibandingkandengan komoditasutamalainnyayaitusebesar21,47persen.Haliniberaarti komoditas ikan tuna nasional sangat berperan dalam perekonomia nasional. Tabel5.PerkembanganNilaiEksporHasilPerikananIndonesiaMenurut Komoditas Utama Tahun 2003-2007 (US $ 1000)TahunKomoditi UtamaJumlahUdangTuna, Cakalang, TongkolRumput LautMutiara Lainnya2002 839.722 212.426 15.785 11.471 490.949 1.570.3532003 852.113 213.179 20.511 17.128 540.612 1.643.5422004 892.452 243.938 25.296 5.866 613.281 1.780.8332005 948.452 245.375 57.515 10.735 651.180 1.912.9262006 1.115.963 250.557 49.586 13.409 673.957 2.103.4712007 1.029.935 304.348 57.522 12.644 854.470 2.258.920Rata-rata kenaikan (%)2002-20074,49 7,79 36,57 17,15 12,00 7,56Sumber: DKP (2008)Adanyapergeseranpolaperdaganganduniayangtidakhanyadipengaruhi olehprinsipsupply-demand,tetapijugadibentukolehisu-isu,konvensi,dan berbagaimacamkesepakataninternasional.MenurutPutro(2001)diacudalam Purnomo(2007)perjanjianinternasionalyangberpengaruhlangsungbahkan cenderungmengaturmekanismeperdagangankomoditasperikanandipasar internasional dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:1) Perjanjianinternasionalyangbernuansamenjagakelestraiansumberdaya perikanan, seperti Code of Conduct for Ressponsible Fisheries, International Convention for The Conservation of Atlantic Tuna (ICCAT), dan sebagainya. Denganadanyaperjanjianinimakaikan-ikankomersialpentingyangdijual dipasarinternasionalharusditangkapdarisumberdayaperikananyang lestari.2) Perjanjianinternasionaltentangperlindungansatwayangterancampunah, yaitu Convention of National Trade of Endanger Species (CITES). Perjanjian iniberakibatadanyapembatasanbeberapajenisikanataufaunalautdanair tawaryangdibatasipemasarannyakarenapopulasinyadikhawatirkanakan punah.3) PerjanjianinternasionaltentangperdaganganyaituperjanjianGeneral AgreementonTariffandTrade(GATTolehWTO),termasukdidalamnya perjanjianAgreementonSanitaryandPhitosanitaryMeasures(SPS)dan AgreementonTechnicalBarrieronTrade (TBTolehWTO).Perjanjian mempunyaidampakyangsangatbesarterhadapperdaganganperikanan dunia.Polaperdaganganyangterjadidalampasarikantunainternasionalakan berpengaruhterhadapperkembanganikantunaIndonesia.Bentukpasardalam komoditas ikan tuna di pasar internasional akan menentukkan kekuatan produsen dalam pasar dan tingkat persaingan yang terjadi.Jika komoditas ikan tuna berada dalampasaryangmemilikibanyakpesaingdengankomoditasyanghomogen, makasangatpentinguntukmelakukan diferensiasiprodukagarmampubersaing dengan produsen lainnya.SaatinikomoditasikantunaIndonesiamengalamipermasalahdalam kegiataneksporyangdisebabkanolehbeberapafaktorpentingyaitumuncul negarapesaingdalamkegiataneksporikantunasaatiniuntukdaerahAsia, IndonesiadikalahkanolehThailandyangpotensilautnyalebihkecil,banyak masalah hambatan tarif dan non tarif yang dialami oleh komoditas ikan tuna, dan masalah kenaikan harga bahan bakar di dalam negeri yang membuat banyak kapal tidakmelautlagi.Faktorlainnyayaitusifatkomoditasikantunayangselalu bergerak sehingga sulit untuk melakukan kestabilan kuantitas dan kualitas.KomoditasikantunaIndonesiamengalamiduamasalahutamadalam perkembangannyasaatiniyaituhambatantarifdannontarif.Hambatantarif yangterjadidilakukanolehnegara-negaratujuaneksporyangsangatmerugikan negara Indonesia.Hambatan non tarif yang terjadi berhubungan dengan perizinan ekspor,sertifikasikesehatan,standarsanitasi,standarmutu,isulingkungan,isu hak azazi manusia, dan terorisme (Purnomo 2007).Sebagaicontohhambatantarifyangdialamiolehkomoditasikantuna Indonesiaadalahketidaksamaantarifyangdikenakankepadanegarapengekspor tunayangterjadidiUniEropayaitunegarayangtergabungdalamEUC (EuropeanUnionCountries)menerapkantarif24persenuntukproduktuna.Namun,tariftersebuttidakberlakubaginegarayangsudahtergabungdalam EUC.HambatannontarifyangdihadapiIndonesiauntukkomoditasikantuna cukupbanyakterutamatentangstandarmutu,kesehatan,sanitasi,dankeamanan pangan yang diterapkan negara pengimpor serta untuk mengurus surat pemenuhan standartersebutdibutuhkanwaktudanbiayayangbesar,ditambahlagidengan adanya perbedaan standar pada beberapa negara.Berdasarkankondisiperdaganganikantunadiatas,makadapatdilihatbahwa potensi perairan Indonesia yang besar belum mampu dikelola dengan baik, sehinggaperludiberikanperhatianyangseriusterhadapupayapengembangan sektorperikananagartetapmampumenyumbangkandevisabaginegara.Pengembanganeksporikantunadalamjangkapanjangsangatbergantungpada peningkatankualitaskomoditasdankemampuandayasaingdalammendapatkan pasar baru atau pun bertahan pada pasar yang sudah ada.Komoditasikantunanasionalagardapat bertahandalampasar internasional perlu memiliki strategi pengembangan.Strategi yang disusun harus mampumengatasimasalahyangsudahadamaupunyangpotensialuntukterjadi ke depan, sehingga dapat mengantisipasi perubahaan-perubahaan yang terjadi.Olehkarenaitu,yangperludilakukansaatiniyaitumenganalisisdaya saingikantunadipasarinternasional,sehinggadiharapkanhasilanalisisini nantinya dapat menghasilkan strategi bagi industri ikan tuna nasional untuk dapat bersaingdipasarinternasional.Perumusanmasalahyangakandikajidalam penelitian ini adalah sebagi berikut:1) Bagaimana struktur pasar ikan tuna di pasar internasional?2) Apakah industri ikan tuna Indonesia memiliki keunggulan komparatif?3) Apakah industri ikan tuna Indonesia memiliki keunggulan kompetitif?4) Strategiapayangperludirumuskanuntukmemperkuatdaya saing ikantuna Indonesia di pasar international?1.3. Tujuan PenulisanBerdasarkanlatarbelakangdanpermasalahan yangtelahdirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah:1) Menganalisis struktur pasar dan persaingan ikan tuna di pasar internasional2) Menganalisis keunggulan komparatif dan kompetitifikan tuna Indonesia.3) Melakukanperumusanstrategiuntukmemperkuatdayasaingikantuna Indonesia di pasar Internasional.1.4. Manfaat PenulisanHasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:1) Parapengambilkeputusandanparapelakuekonomidalamsektorperikanan sebagaiupayauntukmerekomendasikankonseppengembangan dayasaing produk perikanan terutama ikan tuna dalam pasar global.2) Masyarakat akademik, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk meneliti lebih lanjut mengenai kondisi perdagangan ikan tuna di Indonesia.3) Pemerintahandanpihak-pihakyangberkepentingandalammenetapkan kebijakan-kebijakanyangmendukungkelangsunganperdaganganikantuna nasional.4) Penulis,penelitianinibermanfaatuntukmeningkatkankemampuandan pengetahuandalammengidentifikasidanmenganalisipermasalahan komoditas perikanan serta sebagai aplikasi teori yang diperoleh selama ini.1.5. Ruang LingkupPenelitianinimengkajidayasaingikantunaIndonesiadipasar internasionaldenganmenggunakanbeberapametodeanalisisdanmerumuskan strategiuntukmeningkatkandayasaingikantunatersebut.Namun,penentuan strategiyangterkaitdenganfaktorinternaldaneksternalditentukansendirioleh penulis berdasarkan pengamatan terhadap kondisi dan data yang ada. II. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Deskripsi Ikan TunaTunaadalahikanlautyangterdiriatasbeberapaspesiesdarifamili Scombridae, terutamagenusThunnus.Ikan tunamempunyai beberapajenisdan spesies dengan ciri-ciri fisik yang berbeda-beda dan dapat dipengaruhi oleh lokasi atau perairan tempat hidupnya ikan. Ikantuna termasukkelompokikanpelagisyangaktifdanmemiliki pergerakanyangluas.Berdasarkanhabitatnyaikanpelagisdibedakanmenjadi ikan pelagis kecil dan besar.Menurut Komnas Kajiskanlaut diacu dalam Bondar (2007)yangtermasukkelompokikanpelagisbesardiantaranya:Tunadan Cakalang(Madidihang,TunaMataBesar,AlbakoraTunaSiripBiru,Cakalang), Marlin(IkanPedang,SetuhukBiru,SetuhukHitam,SetuhukLoreng,Ikan Layaran), Tongkol dan Tenggiri, dan Cucut Mako.Jenis ikan pelagis kecil antara lain:Karangaid(Layang,Selar,Sunglir),Klupeid(Teri,Japuh,Tembang, Lemuru, Siro), dan Skombroid (Kembung). Badan tuna memanjang bulat seperti cerutu serta memiliki satu lunas kuat padabatangsiripekordiapitolehdualunaskecilpadaujungnya.Penampang lintangtubuhtunaberbentukbulatpanjangatauagakmembulat.Warna punggungnyabirutua,kadang-kadanghampirhitamdanbagianperutberwarna keputih-putihan yang terkadang berubah bila ikan telah mati.Ikan tuna termasuk ikanbuas,karnivora, predator,dandapatmencapaipanjang50-150cm.Selain itu,tunajugamempunyaikebiasaanbergerombol(schooling)kecilsewaktu mencarimakandankecepatanrenangnyadapatmencapai50km/jam.Tuna menyebar luas di seluruh perarian tropis dan sub-tropis.Di Samudera Hindia dan SamuderaAtlantik,Tunamenyebardiantara400LU 400LS,padatingkat kedalaman0-400meter,suhuperairan17-310C,dantingkatsalinitasberkisar antara 32-35 ppt atau perairan orsenik.MenurutBurhannudin(1984)bahwasukuScombridaemencakupbanyak jenis di dunia dan tercatat sebanyak 46 jenis dan di perairan Indonesia terdapat 20 jenis,tetapiuntukjenistunahanyaterdapat9jenis.DiIndonesiatunahampir menyebardiseluruhperairanIndonesia,sepertidisepanjangpantaiUtaradan TimurAceh,PantaiBaratSumatera,SelatanJawa,Bali,NusaTenggara,Laut Banda Flores, Halamahera, Maluku, Sulawesi, Irian Jaya dan Selat Maluku.Jenis tuna yang ada di Indonesia dijelaskan seperti berikut (Tabel 5):Tabel 6.Jenis Tuna yang Terdapat di Perairan Indonesia dan DiperdagangkanNama Indonesia Jenis Ikan Nama InternasionalLisong Auxis rochei Bullet TunaTongkol Pisang / Krai Auxis thazard Frigated TunaTongkol Komo Eutynnus affinis Eastern Little TunaCakalang Katsuwonus pelamis Skipjack TunaTongkol Abu-Abu Thunnus tonggol Longtail TunaMadidihang Thunnus albacores Yellowfin TunaAlbakora Thunnus alalunga AlbacoreTuna Mata Besar Thunnus obetus Bigeye TunaTuna Sirip Biru Selatan Thunnus maccoyii Southern Bluefin TunaSumber : DKP (2008)aIkantunayanghidupdiperairanlautIndonesiadikelompokkanmenjadi duajenis,yakniikantunabesardanikantunakecil.Ikantunabesarmeliputi madidihang(yellowfintuna),albakora(albacore),tunamata besar(bigeyetuna), dantunasiripbiruselatan(Southernbluefintuna).Ikanmadidihangdanmata besarterdapatdiseluruhwilayahperairanlautIndonesia. Sedangkan,albakorahidupdiperairansebelahBaratSumatera,SelatanBali sampai dengan Nusa Tenggara Timur.Ikan tuna sirip biru selatan hanya hidup di perairan sebelah Selatan Jawa sampai ke perairan Samudra Hindia bagian Selatan yang bersuhu rendah (dingin).Sementara itu, ikan tuna kecil terdiri dari cakalang (skipjack tuna), tongkol (Euthynus affinis), tongkol kecil (Auxis thazard), dan ikan abu-abu (Thunnus tonggol).Ikan cakalang dapat dijumpai di seluruh perairan laut Indonesia,kecualidiPaparanSundabagianSelatan,SelatMalaka,Selat Karimata, dan Laut Jawa2(Gambar jenis ikan tuna terdapat pada Lampiran 2).2.2. Bentuk Produk Perdagangan TunaIkantunamenyebarluasdiduniadenganberbagaimacamjenisyang mempunyainilaiekonomisbiladibandingkandenganproduklainnya.Potensi perairanIndonesiayangmemilikiberbagaimacamjenisikan,mempunyai kesempatanbesardalamusahapengembanganprodukikantuna.Secaraumum, jenisutamadariprodukikantunayangdigemariolehpasarinternasionaldan

2Dahuri R. 2008. Restrukturisasi Manajamen Perikanan Tuna. http://majalahsamudra.at.ua/news/2008-12-10-1. Diakses tanggal 13 Februari 2009.diperdagangkan dalam bentuk segar (fresh/chilled), beku (frozen), dan olahan baik dalambentukolahan(preserved)maupundalamwadahvakum(airlight container).Setiapperdaganganduniauntuksebuahkomoditiyangdiperjualbelikandi pasar dunia memiliki kode HS sebagai identitas dari komoditi tersebut.Kode HS enamdigituntukikantunasegar(fresh),ikantunabeku(frozen),danikantuna dalamkemasansecaraberurutanadalahHS0302.30,HS0303.40,danHS 1604.14 (DKP 2008b).Klasifikasi produk ikan tuna untuk diekspor terdapat pada Lampiran 3.Ikantunadalamperdagangannyadikelompokkanmenurutstandaratau kualitasdagingyangterbagimenjadiempattingkatmutuyaituggradeA,B,C, dan D.Pengujian tingkatan mutu ikan dilakukan dengan cara menusukkan coring tubeyaitusuatualatberbentukbatang,tajam,danterbuatdarbesi.Coringtube dimasukkan pada kedua sisi ikan (bagian belakang sirip atau ekor kanan dan kiri, sehinggadidapatkanpotongandagingikantuna.Ciri-ciriuntukmasing-masing grade adalah sebagai berikut (Fadly 2009):1) Grade ACiri-ciri ikan tuna grade A adalah sebagai berikut:a) Warna daging untuk yellowfin tuna adalah merah seperti darah segar dan untukbigeyetunadagingnyaberwarnamerahtuasepertibungamawar, serta tidak ada pelangi (yak e)b) Mata bersih, terang, dan menonjolc) Kulit normal, warna bersih, dan cerahd) Tekstur daging untuk yellowfin tunakeras, kenyal, dan elastis dan untuk bigeye tuna dagingnya lembut, kenyal dan elastike)Kondisi ikan (penampakannya) bagus dan utuh2) Grade BCirri-ciri ikan tuna grade B adalah sebagai berikut:a)Warnadagingmerah,terdapatpelangi(yake),ototdagingagakelastic, jaringan daging tidak pecahb) Mata bersih, terang dan menonjolc)Kulit normal, bersih, dan sedikit berlendird) Tidak ada kerusakan fisik3) Grade CCiri-ciri ikan tuna grade C adalah sebagai berikut:a)Warna daging kurang merah dan ada pelangi (ya ke)b) Kulit normal dan berlendirc)Otot daging kurang elasticd) Kondisi ikan tidak utuh atau cacat, umumnya pada bagian punggung atau dada4) Grade DCirri-ciri ikan tuna grade D adalah sebagai berikut:a)Warnadagingagakkurangmerahdancenderungberwarnacoklatdan pudarb) Otot daging kurang elastic, lemak sedikit dan ada pelangi (yak e)c)Teksturnya lunak dan jaringan daging pecahd) Terjadi kerusakan fisikpada tubuhikan,seperti daging ikanyangsudah sobek, mata ikan yang hilang, dan kulit terkelupas2.2. Penelitian TerdahuluPenelitiantentangkomoditasikantunakhususnyatentangkeunggulan dayasaingdalamlingkunganinternasionalmenurutpenulisbelumpernah dilakukandilingkunganInstitutPertanianBogor(IPB),namuntidakmenuntup kemungkinan bahwa penelitian tentang hal ini sudah ada tapi tidak dipublikasikan baikdiIPBmaupununversitaslainnya.Namun,penelitian-penelitiantentang keunggulandayasaingbaikkompetitifmaupunkomparatifsuatuindustriatau komoditas lain telah banyak dilakukan dan penelitian tentang komoditas ikan tuna pun telah banyak dilakukan.Penelitian tersebut antara lain pernah dilakukan oleh Swaranindita(2005)tentangdayasaingkomoditasudangdipasarinternasional, Bondar(2007)tentanganalisisfaktor-faktoryangmempengaruhipermintaan eksportunasegarIndonesia,danRastikarany(2008)tentanganalisispengaruh kebijakan tarif dan non tarif Uni Eropa terhadap ekspor tuna Indonesia.PenelitianyangdilakukanolehBondar(2007)mengenaiAnalisisfaktor-faktoryangmempengaruhipermintaaneksportunasegarIndonesiadengan menggunakanmetodekuantitatifyaituanalisisregresidatapaneluntuk menganalisis faktor yang mempengaruhi ekspor tuna dan metode deskripitif yang digunakan untuk melihat perkembangan ekspor tuna segar Indonesia.Tujuan dari penelitianinimengetahuiperkembanganeksportunasegarIndonesiadan menganalisisfaktor-faktoryangmempengaruhieksportunasegarIndonesiake negara-negaratujuaneksporsertapengaruhnyaterhadapeksportunasegar Indonesia. HasilyangdiperolehdaripenelitianinidenganmetodeFixedEffect menunjukkanbahwavariabel-variabelyangberpengaruhnyataterhadapekspor tunasegarIndonesia padataraf nyata 5persen adalahnilaitukar rupiah terhadap negara pengimpor, pendapatan perkapita negara tujuan ekspor, dan volume ekspor tunaolahan.Sedangkanvariabelhargaekspor,hargadomestik,danjumlah penduduk negara tujuan ekspor merupakan variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap volume ekspor tuna segar Indonesia.PenelitianyangdilakukanolehRastikarany(2008)mengenaiAnalisis pengaruhkebijakantarifdannontarifterhadapeksportunaIndonesiadengan menggunakanmetodeanalisisdeskriptifdenganpendekatanmetodecontent analysis (analisisisi)dananalisiskuantitatifdenganmetodeanalisisregresidan melihat peramalan kedepannya.Model yang dipakai dalam analisis regresi adalah modelbentuklinier,modelbentuksemilog,danbentukdoublelog.Tujuandari penelitian ini mengidentifikasi kebijakan tarif dan non tarifyang dikeluarkan Uni EropauntukimportunayangberasaldariIndonesia,mengetahuipengaruh penerapan kebijakan tarif Uni Eropa terhadap ekspor tunaIndonesia, mengetahui pengaruhpenerapankebijakannontarifUniEropaterhadapeksportuna Indonesia,danmeramalkanvolumeeksportunaIndonesiadiUniEropapada masa yang akan datang. Hasilanalisisyangdiperolehdaripenelitianiniadalahkebijakan perdagangantarifUniEropauntukimportunaasalIndonesiaantaralainEC (EuropeanComission)No.2886/89yangberlakudaritahun1989-2005,EC No.980/2005yangberlakumulaitahun2006-2008,danECNo.975/2003 mengaturpenguranganbesartarifkhusustunakalengasalIndonesia,Thailand danFilipina.KebijakannontarifUniEropauntukimportunaasalIndonesia terangkumdalamECNo.178/2002,EC466/2001,EC178/2005,EC852/2004, EC 853/2004, EC 854/2004, EC 882/2004, dan EC 2073/2005.Modelpengaruhhambatantarifdannontarifyangterbaikadalahmodel semilog(Q=2.862,71LnTt 605,990Dt+2936,19LnQt-2)dandiwakilioleh variabeltarifdanvolumeeksporduatahunsebelumnya.Kebijakantarif berpengaruhnyataterhadapmodelsebesar91%dengannilaielastisitastarif sebesar-0,64danbersifatinelastis.Evaluasistatistikterhadapkebijakan hambatan non tarif tidak berpengaruh nyata terhadap pengurangan volume ekspor tunaIndonesia.Halinisesuaikarenafaktanyauntukmeningkatkanekspor denganmutuyangadanamuntetapharusdilakukanusahapenyetaraanmutu.Metode trend dipilih untuk meramalkan karena memiliki nilai MSE terkecil. Hasil peramalandenganmetodetrenddiperolehmodelY=6269,7+463,18tdengan nilai peramalan yang didapat sebesar 13.447,3 dan 15.246,18 pada tahun 2011.Kesamaankeduapenelitiandiatasdenganpenelitianiniterletakpada kesamaankomoditasyangdibahasyaituikantuna.Sedangkanperbedaannya terletak pada perbedaan masalah yang dibahas, metode penelitian yang digunakan, dan untuk penelitian Rastikarany dilakukan peramalan yang tidak dilakukan pada penelitiansaatini.HasilpenelitiaolehBondarmemilikimanfaatuntukmelihat keadaanperdaganganikantunadanfaktorapasajayangmempengaruhi perdagangan ikan tuna Indonesia.Hasil penelitian Rastikarany bermanfaat untuk mengetahuipengaruhkebijakantarifdannontarifyangditetapkanUniEropa sebagainegarayangmenjadistandaruntuknegaralaindalamhalketentuan-ketentuan mutu dan keamanan pangan.PenelitianyangdilakukanSwaranindita(2005)mengenaiAnalisisdaya saingkomoditasudangnasionaldipasarinternasionaldenganmenggunakan metodedeskriptifdanmetodeHerfindahlIndexdanConcentrationRatio untuk menganalisisstrukturpasar,RevealedCompetitiveAdvantage untukmengukur keunggulankomparatifkomoditas,TeoriBerlianPorteruntukmengukurkeunggulan kompetitif komoditas udang, dan melakukan peramalan untuk ekspor udang. Tujuandari penelitianiniadalah mengkajikondisieksternal dan internal perdaganganudangnasionaldipasarinternasional,menganalisisstrukturpasar udangyangdihadapiIndonesiadalamperdaganganudanginternasional,danmenganalisis posisi daya saing komoditas udang nasional di pasar internasional.Hasilyangdiperolehdaripenelitianiniadalahstrukturpasarudangyang adayaitumonopolistisdanoligopolidenganposisiIndonesiasebagaimarket follower,faktorinternalyangmempengaruhidayasaingkomoditasudangyaitu sulit mendapatkan akses pembiayaan usaha, keterbatasan sarana angkutan ekspor, penerapan teknologi danindustri terpaduyang belummerata, dan masih terdapat kendala pada usaha pembenihan dan pengolahan pasca panen.Hasil analisis RCA menunjukkan bahwa komoditas udang Indonesia memiliki daya saing kuat.PenelitianSwaraninditamemilikipersamaandenganpenelitianiniyaitu alatanalisisyangdigunakan samadanmembahaskomoditasperikanan.Perbedaan dengan penelitian ini adalah tidak ada analisis SWOTyang digunakan untukmerumuskanstrategieksporkedepannya,dankomoditasperikananyang digunakanpunberbeda,sertapadapenelitianinitidakdilakukanperamalan penjualanikantuna.Hasilpenelitianinibermanfaatkarenaadanyakesamaan masalah yang diangkat dan atribut yang dibahas.III. KERANGKA PEMIKIRAN3.1. Kerangka Pemikiran TeoritisAnalisisdayasaingikantunadianalisisberdasarkanteori-teoridalam perdaganganinternasionaldanstrategipengembanganuntukmerumuskan kebijakanyangakandiambil.Teoriyangdipakaidalampenelitianiniadalah sebagai berikut: 3.1.1.Teori Perdagangan InternasionalTeoriperdaganganinternasionalmembantumenjelaskanarahserta komposisiperdaganganantarbeberapanegarasertabagaimanaefeknyaterhadap strukturperekonomiansuatunegara.Perdagangandapatterjadikarenaadanya spesialisasiditiap-tiapdaerah.Perdaganganinternasionaljugamenunjukkan adanyakeuntunganyangtimbuldenganadanyaperdaganganinternasional (Salvatore 1997).Kegiatan perdagangan yang terjadi antar negara menunjukkan bahwa negara-negaratersebuttelahmemilikisistemperekonomianyangterbuka. Perdaganganiniterjadiakibatadanyausahauntukmemaksimumkan kesejahteraan negara dan diharapkan dampak kesejahteraan tersebut akan diterima olehnegarapengekspordanpengimpor.Alasanutamaterjadinyaperdagangan internasional adalah:1) Adanyaperbedaandalampemilikansumberdayadancarapengolahannya sehinggasetiapnegaraakanmemperolehkeuntunganmelaluisuatu pengaturandengancarayangberbedasecararelatifterhadapperbedaan sumberdaya tersebut.2) Negara-negarayangmelakukanperdaganganmempunyaitujuanuntuk mencapai economic of scale dalam produksi, artinyasuatu negara akan lebih efisien jika hanya menghasilkan sejumlah barang tertentu tetapi dengan skala yanglebihbesardibandingkandenganjikamemproduksiberbagaijenis barang.Keuntunganyangdapatdiperolehsuatunegaradalammelakukan perdagangan,adalahkeuntungandaripertukarankomoditas(gainsfrom exchange) dan keuntungan dari spesialisasi (gains from specialization).Hal yang terjadisetelahperdaganganberlangsungadalahmasing-masingnegaraakan melakukanspesialisasidalammemproduksikomoditaskeunggulankomparatif negaratersebut.Spesialisasiakanterusberlangsunghinggaharga-hargarelatif komoditas di kedua negara tersebut sama.Keadaan tersebut menunjukkan bahwa perdaganganberadadalamposisiseimbangatauekuilibrium (Salvatore1997).Hal ini mengindikasikan bahwa dalam melakukan perdagangan antar dua negara, komoditasyangdiperdagangkanperlumemilikikeunggulankompetitifdan komparatif yang keduanya bersifat saling melengkapi.Kepemilikanfaktorproduksi,tingkatpenggunaanteknologidanseleradi setiapnegarasenantiasaberubahdariwaktukewaktuyangberakibatpada keunggulankomparatifsuatunegarajugasenantiasaberubah.Dampakyang ditimbulkan oleh perubahan dalam kepemilikan faktor produksi dikaitkan dengan teoremaRybezynski.MenurutRybezynski,padaharga-hargakomoditasyang konstan,setiapkenaikandalamkepemilikanataujumlahsalahsatufaktor produksiakanmeningkatkanoutputdarikomoditasyanglebihbanyak menggunakanfaktorproduksitersebut dibandingkanfaktorproduksilainnyadan dalamwaktuyangbersamaanakanmenurunkanoutputkomoditaslain.Pertumbuhanfaktorproduksi,peningkatanpenggunaanfaktorproduksiserta perubahanseleraakanmengubahvolumeperdagangandanataumengubahnilai tukar perdagangannya (Salvatore 1997).Kegiatanperdaganganinternasionalataudapatdisebutsebagaikegiatan ekspor dan imporr antar negara, dimana suatu negara akan cenderung mengekspor barang yang biaya produski di dalam negerinya relatif lebih rendah dibandingkan denganbarangyangsamadiluarnegeri.Sebaliknya,suatunegaraakan mengimporbarang-barangyangbiayaproduksinyadidalamnegerirelatiflebih besardibandingkandenganbarangyangsamadiluarnegeri.Olehkarena itu, sutaunegaraakanmengalamiselisihantarapenawarandanpermintaandomestik yang lebih besar sehingga terjadi kelebihan penawaran (excess supply) yang dapat diartikansebagaipenawaranekspor.Sedangkandinegaralainakanmengalami kelebihanpermintaan(excessdemand,makakeduanegaratersebutakan melakukan pertukaran.Perbedaaan yang permintaan dan penawaran dua negara yang berbeda akan menyebabkannegaratersebutmelakukanperdagangansehinggamenimbulkan perdaganganinternasionaldijelaskanpadaGambar1.PanelAmenunjukkan keadaaan komoditas X dinegara 1 (pengimpor),panel B menunjukkan hasildari adanya perdagangan, dan panel C menunjukkan keadaaan komoditas X di negara 2(pengekspor).Padanegara1hargakomoditasXtinggisebesarP1,sedangkan dinegara2hargakomoditasXlebihrendahyaitusebesarP2.Akantetapipada negara1terjadikelebihanpermintaan(excessdemand)sebesarCBsedangkan padanegara2terjadikelebihanpenawaran(excesssupply)IG.Haltersebut mengakibatkanmakakeduanegaratersebutmelakukankegiatanperdagangan, sehinggahargayangberlakusebesarP3dankomoditasXyangdiperjualbelikan sebesarKyangdigambarkandengantitikekulibriumpadaE(Lindert& Kindleberger 1995).Pedaganganyangterjadiantaraduanegaraakanmenyebabkannegara tersebutmelakukansuatuhambatanbaikuntukmelindungipordusenmaupun konsumendalamnegerinya.Setiapnegaraakanmenerapkanhambatandalam perdagangansecarabebas.Penerapankebijakantersebutmerupakanalatuntuk meningkatkankesejahteraannasional,namundalamkenyataannyahaltersebut lebih bersifat kepentingan dari pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan dengan adanya hambatan tersebut.Bentuk kebijakan perdagangan atau hambatan tersebut dapat bersifat tarif dan non-tarif.Hambatan tarif dapat berbentuk tarif ad valoremyaitupajakyangdikenakanberdasarkanangkapresentasitertentudaribarang impor, tarif spesifik yang dikenakan sebagai beban unit barang yang diimpor, dan tarifcampuranyangmerupakangabungandarikeduatariftersebutyang mengenakanpungutandalamjumlahtertentudanditambahsekianpersenlagi. (Salvatore1997).Hambatannon-tarifyangterjadidapatberasalatauberbentuk isumutu,sanitasi,dankeamananprodukyangdiperketatdenganpersyaratan, sertaisu-isuyangberkaitandenganlingkungan,hakazazimanusia,bahkanisu terorisme (Purnomo 2007).. PPP Sx

P1 AImpor Sy Eskpor Sz P3CBEI G P2H DxDyDz J D FQK QKF LQ A. Negara 1 (importir) B. Hubungan PerdaganganC. Negara 2 (eksportir) Antara Negara 1 dan 2Gambar 1.Perdagangan Internasional Antara Dua NegaraSumber : Lindert dan Kindleberger (1995)3.1.2. Bentuk-Bentuk PasarMenurutPappasdanHirschey(1995),strukturpasarmenggambarkan persaingan dalam pasaruntuk sebuah produk atau jasa.Sebuah pasar terdiri dari semuaperusahaandanindividualyangmampudaninginmembeliataumenjual suatuproduksertaadanyapendatangbaruyangpotensial.Pendatangbaruyang potensialiniadalahsemuapihakyangmampumemberikanancamanterhadap keputusan harga atau keluaran dari perusahaan yang sudah ada.Strukturpasar umumnyadiidentifikasiberdasarkan beberapa karakteristik yaitujumlahdandistribusidaripembelidanpenjualsertapendatangbaru potensialyangaktif,tingkatdiferensiasiproduk,jumlahdan biayainformasi tentang harga dan mutu produk, serta kondisi masuk dan keluar industri.Bentuk-bentukpasaryangdapatterjadididalamsuatuperdagangandibedakanmenjadi duajenis,yaitupasarpersaingansempurnadanpasarpersaingantidaksempurna Pasar persaingan tidak sempurna dapat dibedakan menjadi pasar monopoli,pasar oligopoli, pasar duopoli, dan pasar monopsoni.Struktur pasar ini dapat dipandang sebagai sebuah garis dengan tingkat persaingan yang menurun, yang bergerak dari modelpersaingansempurnakepersainganmonopolistiskemudianoligopolidan terakhir monopoli.1) Pasar Persaingan SempurnaPasarpersaingansempurna(murni)dicirikandengankomoditiyang dipasarkanbersifathomogen,jumlahpembelidanpenjualsangatbanyak, adanyakebebasanuntukkeluarmasukbagipenjualdanpembeliataupun pendatangbaru,penjualdanpembelitidakdapatmempengaruhihargapasar (pricetaker)yangberartibahwaperusahaanmengambilhargapasarsebagai sesuatuangtidakdapatddirubahdanmerancangstrategiprodukmereka sesuaidenganhargapasartersebut,sertaadanyainformasipasaryang lengkap bagi pembeli dan penjual.Adanyapersainganhargayangketatdanhanyatingkatpengembalianatas investasiyangnormalyangdimungkinkandalamjangkapanjang.Laba ekonomihanyadimungkinkandalamperiodedisekuilibriumjangkapendek sebelumpersaingmemberikantanggapanpersainganyangefektif.(Pappas dan Hirschey 1995).2) Pasar Persaingan MonopolistisMenurut Pappas dan Hirschey (1995) pasar persaingan monopolistis dicirikan dari banyak penjual yang menawarkan produk yang serupa tapi tidak identik.Pasar persaingan monopolistik tidak terlalu berbeda dengan pasar persaingan sempurnanamunpadapasarpersainganmonopolistikkonsumenmelihat adanyaperbedaanpenting diantaraprodukyangditawarkanolehsetiap produsenindividual.Pasarpersaingammonopolistikmemilikikesamaan sepertipasarpersaingansempurnadimanasetiapperusahaanmengambil keputusansecaraindependen,yaituperubahanhargasatuperusahaantidakakanmempengaruhihargaperusahaanlainnamunadanyapengaruh perbedaanpentingdiantaraprodukyangditawarakanyangdilihatoleh konsumen dalam menentukan barang mana yang akan dikonsumsi.Perbedaan produk baik dalam hal jumlah, mutu, harga, atribut waktu, maupun tempat.Dampakdiferensiasiprodukinidalamjangkapendekbagi perusahaanadalahpeningkatanlabaekonomiyangcukupbesaratautingkat pengembaliandiatasnormal.Namun,dalamjangkapanjangmasuknya penirusebagaipesaingakanmembuatpangsapasardanlabaakanmenurun.Olehkarenaitu,perusahaanyangberadadalampasarpersaingan monopolistikharusmemilikikeunggulanbersaingyangberbedauntuk mempertahankan konsumennya.3) Pasar OligopoliPasaryanghanyaadabeberapapenjualatauperusahaanyangmenguasai pasarbaiksecaraindependenmaupunsecaradiam-diambekerjasama. Adanyarintanganuntukmasukkedalampasaryangdisebabkanskala ekonomi, persyaratan modal, periklanan, biaya penelitian dan pengembangan ataufaktorlainnya.Adanyaketerbatasaninformasitentangpasarterkait dengan mutu produk dan biaya, dan setiap keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan akan dipertimbangkan oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Pasaroligopolimemilikipotensiuntuklabaekonomi(diatasnormal)dapat dicapai baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, namun peraingan yangterjaditerkadangsangatketatsehinggakondisipencapaianlaba ekonomi menjadi relatif (Pappas dan Hirschey 1995).4) Pasar MonopoliPasar monopoli dicirikan dengan keadaan komoditi yang sangat didiferensiasi danprodukpenggantitidaktersedia.Penjualtunggaldanpembelibanyak dengan tingkat informasipasar yang dimilikiberbeda dimana pembeli hanya memilikiaksesyangsangatterbatasterhadapinformasihargadanmutu produk.Adanyahambatanuntukkeluarmasukpasaryangdisebabkanoleh skalaekonomis(monopolialamiah),hakpaten,hakcipta,franchise atau faktorlainnya.Penjualdapatmempengaruhiharga(pricemaker)danuntuk mencapaikeuntunganmaksimumperusahaan selalumengusahakanongkos marjinalsamadenganpermintaanmarjinaldanpotensiuntuklabaekonomi baik dalam jangka pendek maupun panjang. (Pappas dan Hirschey 1995).3.1.3. Keunggulan KomparatifKonsepkeunggulankomparatifseringkalidigunakanuntukmenjelaskan spesialisasisuatunegaradalammemproduksisuatubarangdanjasa.Selainitu, konsep ini juga dapat digunakan untuk wilayah yang lebih kecil seperti propinsi.Menurut Adam Smith diacu dalam Hady (2004) bahwa setiap negara akan memperolehmanfaatperdaganganinternasional(gainfromtrade)karena melakukanspesialisasiproduksidanmengeksporbarangjikanegaratersebut memilikikeunggulanabsolut(absoluteadvantage),sertamengimporbarangjika negaratersebutmemilikiketidakunggulanabsolut(absolutedisadvantage). Namun,teorikeunggulanabsolutinihanyadapatmenjelaskansedikitsajadari perdagangan internasional pada saat ini.Padatahun1817,DavidRicardomenyempurnakanteorikeunggulan absolutedenganteorikeunggulankomparatifmelaluibukuyangberjudul Principles of Political Economy and Taxation.Buku tersebut berisi penjelasan mengenaiteorikeunggulankomparatif(TheLawofComparativeAdvantage). Hukumtersebutmenyatakanbahwameskipunsuatunegarakurangefisien dibandingkan(memilikikerugianabsolutterhadap)negaralaindalam memproduksikeduakomoditas,namunmasihterdapatdasaruntukmelakukan perdaganganyangsalingmenguntungkanbagikeduabelahpihak.Negara pertamaharusmelakukanspesialisasidalammemproduksidanmengekspor komoditasyangmempunyaikerugianabsolutlebihkecil(komoditasdengan keunggulankomparatif)danmengimporkomoditasyangmemilikikerugian absolutlebihbesar(komoditasyangmemilikikerugiankomparatifyangbesar) (Salvatore 1997).Keunggulankomparatifsuatukomoditasdiukurberdasarkanharga bayangan(shadowprice)atauberdasarkananalisisekonomiyangakan menggambarkannilaisosialataunilaiekonomiyangsesungguhnyadariunsur biaya maupun hasil. Analisis ekonomi suatu proyek atau aktivitas ekonomi atas manfaatbagimasyarakatsecarakeseluruhantanpamemperhatikansiapayang menyumbangdanmenerimamanfaattersebut.Maka,suatukomoditasyang mempunyaikeunggulankomparatifmenunjukkanbahwakegiatanatauproses dalammenghasilkankomoditastersebutefisiensecaraekonomi.Keunggulan komparatifmerupakanukurandayasaingyangakandicapaiapabila perekonomian tidak mengambil distorsi sama sekaliRicardomendasarkanhukumkeunggulankomparatifpadasejumlah asumsi yang disederhanakan, yaitu:1. Hanya terdapat dua negara dan dua komoditas2. Perdagangan bersifat bebas3. Terdapat mobilitas tenaga kerja4. Biaya produksi konstan5. Tidak terdapat biaya transportasi6. Tidak ada perubahan teknologi7. Menggunakan teori nilai kerja.Keenamasumsidiatasdapatditerima,namunasumsiketujuhtidakk berlakudanseharusnyatidakdigunakanuntukmenjelaskankeunggulan komparatif karenatoerinilaitenaga kerja inimenyatakanbahwanilaiatauharga sebuahkomoditastergantungdarijumlahtenagakerjayangdipergunakanuntuk meproduksi.TeorinilaikerjainimerupakankelemahandarimodelRicardian karenatenagakerjabukanmerupakansatu-satunyafaktorproduksidan penggunaannyajugatidaksamauntuksetiapkomoditassertatenagakerjatidak bersifathomogenkarenaadanyaperbedaanpendidikan,produktivitas,danupah yangditerima.KeunggulankomparatifyangdikemukanolehRicardohanya berdasarkanpadapenggunaandanproduktivitastenagakerjatanpamenjelaskanalasantimbulnyaperbedaanproduktivitastenagakerjadiantaraberbagainegara.Teoriinijugatidakmenjelaskanmengenaipengaruhperdaganganinternasional terhadappendapatanyangdiperolehfaktorproduksi.Halinimenyebabkan konsepkeunggulankomparatifyangdikemukanolehDavidRicardo disempurnakan oleh Heckscher dan Ohlin pada tahun 1933 (Salvatore 1997).HeckscherdanOhlinmelakukanperbaikanterhadaphukumkeunggulan komparatifyangdikemukakanolehRicardo.TeoriHeckscher-Ohlinatauteori kelimpahanyangdiekspresikankedalamduateorema yang salingberhubungan, yaituteoremaHeckscher-Ohlinsertateoremapenyamaanhargafaktor.Menurut teorema Heckscher-Ohlin, sebuah negara akan mengekspor komoditas yang padat faktorproduksiyangketersediaannyadinegaratersebutmelimpahdanmurah, sedangkandisisilainnegaratersebutakanmengimporkomoditasyangpadat denganfaktorproduksiyanglangkadanmahal.Menurutteoremapenyamaan hargafaktorproduksiatauteoremaHeckscher-Ohlin-Samuelson,perdagangan internasionalcenderungmenyamakanharga-hargabaikitusecararelatifmaupun secara absolut dari berbagai faktorproduksiyang homogen atau sejenisdiantara negara-negarayangterlibatdalamhubungandagang.Padaintinyateori perdaganganHeckscher-Ohlinmenjelaskanbahwaperdaganganinternasional berlangsungatas dasarkeunggulankomparatifyang berbedadarimasing-masing negara.Teoriinijugamenyinggungmengenaidampak-dampakperdagangan internasionalterhadaphargaatautingkatpendapatandarimasing-masingfaktor produksi.SecaraumummodelHeckscher-Ohlinmasihdapatdianggapsebagai model baku dalam perdagangan internasional (Salvatore 1997).3.1.4.Keunggulan Kompetitif Menurut PorterKeunggulankompetitif(CompetitiveAdvantage)merupakanalatuntuk mengukurdayasaingsuatuaktivitasberdasarkanpadakondisiperekonomian aktual.Dayasaingmerupakankemampuansuatuprodusenuntukmemproduksi suatukomoditasdenganbiayacukuprendahsehinggadenganhargayangterjadi produsen tetap dapat memperoleh keuntungan.Pada awalnya konsep keunggulan kompetitifdikembangkanolehPorterpadatahun1980denganbertitiktolakdari kenyataan-kenyataanperdaganganinternasionalyangada.MenurutPorter (1998),keunggulankompetitifsuatunegarasangattergantungpadatingkat sumberdaya yang dimilikinya.Berdasarkan sumberdaya lokal yang dimiliki suatu negara dapat dilihat apakah suatu negara mempunyai keunggulan kompetitifatau tidak.Keunggulankompetitifdibuatdandipertahankanmelaluisuatuproses internalyangtinggi.Perbedaandalamstrukturekonominasional,nilai, kebudayaan, kelembagaan, dan sejarah mementukan keberhasilan kompetitif.Keunggulankompetitifsuatunegaraditentukanolehempatfaktoryang harus dimiliki suatu negara untuk bersaing secara global.Keempat faktor tersebut adalah kondisi faktor sumberdaya (factor condition), kondisi permintaan (demand condition),industriterkaitdanindustripendukung(relatedandsupporting industry),persaingan,struktur,danstrategiperusahaan(firmstrategy,structure, andrivarly).Keempatfaktorpenentutersebutdidukungolehfaktoreksternal yangterdiriatasperanpemerintah(goverment)danterdapatnyakesempatan (chanceevents).Secarabersama-samafaktortersebutmembentuksuatusistem yang berguna dalam peningkatan keunggulan daya saing, system tersebut dikenal dengan The National Diamond (Gambar 2).Setiap atribut yang terdapat dalam teori Berlian Porter memiliki poin-poin pentingyangmenjelaskansecaradetailatributyangada,penjelasanuntuktiap atribut sebagai berikut:1) Kondisi Faktor SumberdayaSumberdayayangdimilikiolehsuatubangsamerupakansalahsatufaktor produksiyangdiperlukanuntukbersaingdalamindustritertentu.Faktor produksi tersebut terdiri dari :a) Sumberdaya Fisik atau AlamSumberdayafisikataualamyangmempengaruhidayasaingindustri nasionalterdiriatasbiaya,kualitas,ukuranlahan,ketersedianair, mineral,energi danberbagaisumberdayalain yangdapatdiperbaharui maupuntidak,danaksesbilitas,sertakondisicuacaiklim,luaswilayah, geografis, keadaan topografi, dan lain-lain.b) Sumberdaya ManusiaSumberdayafisikataualamyangmempengaruhidayasaingindustri nasional terdiri dari jumlah tenaga yang tersedia, kemampuan manajerial dan ketrampilan yang dimiliki, tingkat upah yang berlaku, dan etika kerja (moral).Gambar 2. The Complete System of National Competitive AdvantageSumber: Michael E. Porter (1990)Keterangan : Garis ( ____ ), menunjukkan hubungan antara atribut utama Garis (--------), menunjukkan hubungan antara atribut utama dengan atribut tambahanc) Sumberdaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)Sumberdayailmupengetahuandanteknologiyangmempengaruhidaya saingindustrinasionalterdiridariketersediaanpengetahuanpasar, pengetahuan teknis, pengetahuan ilmiah yang menunjang dan diperlukan dalammemproduksibarangdanjasa,ketersediaansumber-sumber pengetahuan danteknologisepertiperguruantinggi,lembagapenelitian, danpengembanganlembagastatistik,literaturbisnisdanilmiah,basis data, laporanpenelitian,asosiasipengusaha,asosiasiperdagangan,dan lain-lain.d) Sumberdaya ModalSumberdayamodalyangmempengaruhidayasaingindustrinasional terdiridarijumlahdanbiayayangtersedia,jenispembiayaanatau sumbermodal,aksesbilitasterhadappembiayaan,kondisilembaga Persaingan, Struktur, dan Strategi perusahaanPeran PemerintahKondisi PermintaanIndustri Terkait dan Industri PendukungKondisi Faktor SumberdayaKesempatanpembiayaandanperbankan,peraturankeuangan,sertaperaturandan kondisimoneterdanfiskaluntukmengetahuitingkattabungan masyarakat.e) Sumberdaya InfrastrukturSumberdayainfrastrukturyangmempengaruhidayasaingindustri nasional dapat diihat dari ketersediaan jenis, mutu dan biaya penggunaan infrastruktur yang mempengaruhi daya saing, seperti sistem transportasi, komunikasi,posdangiro,sistempembayarandantransferdana,air bersih, energi listrik dan lain-lain.2) Kondisi PermintaanKondisipermintaandalamnegerisangatmempengaruhidayasaingindustri nasional.Mutupermintaandalamnegerimerupakansaranapembelajaran bagi perusahaan dalam negeri untuk bersaing secara global.Persaingan yang ketat memberikan tantangan bagi setiap perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya dengan memberi tanggapan terhadap persaingan yang ada.Terdapat tigafaktorkondisipermintaanyangmempengaruhidayasaingindustri nasional yaitu:a) Komposisi Permintaan DomestikKarakteristikpermintaandomestiksangatmempengaruhidayasaing industri nasional. Karakteristik permintaan domestik terdiri dari :i) Struktur Segmen PermintaanStruktursegmenpermintaanmerupakanfaktorpenentudayasaing industrinasional.Padasebagianbesarindustri,permintaanyang adatelahtersegmentasiataudipersempitmenjadibeberapabagian yang lebih spesifik.Umumnya perusahaan-perusahaan lebih mudah memperolehdayasaingpadasegmenpermintaanyanglebihluas dibandingkan dengan segmen permintaan yang sempit.ii) Pengalaman dan Selera Pembeli yang TinggiPengalamandanselerapembeliyangtinggiakanmeningkatkan tekanan kepada produsen untuk menghasilkan produkyang bermutudanmemenuhistandaryangtinggitermasukdidalamnyayaitu standar mutu produk, fitur-fitur pada produk, dan pelayanan.iii) Antisipasi Kebutuhan PembeliAntisipasi terhadap kebutuhan pembeli dari perusahaan dalam negeri merupakansuatunilaitambahdalammemperoleh keunggulandaya saing.b) Jumlah Permintaan dan Pola PertumbuhanJumlahataubesarnyapermintaandomestikmempengaruhitingkat persaingandalamnegeriterutamadisebabkanolehjumlahpembeli bebas, tingkat pertumbuhanpermintaan domestik,timbulnya permintaan baru,dankejenuhanpermintaanlebihawalsebagiakibatperusahaan domestikmelakukanpenetrasipasarlebihawal.Pasardomestikyang luasdapatdiarahkanuntukmendapatkankeunggulankompetitifdalam suatuindustri.Halinidapatterlaksanajikaindsutridilakukandalam skalaekonomismelaluiadanyapenanamanmodaldenganmembangun fasilitasskalabesar,pengembanganteknologi,danpeningkatan produkstivitas.c) Internasionalisasi Permintaan DomestikPembelilokal(dapat berasaldari wargaasingataupunwargaIndonesia yang berdomisili di luar negeri) yang merupakan pembeli dari luar negeri akanmendorongpeningkatandayasaingindustrinasionalkarena pembelitersebutdapatmembawaprodukdomestikkeluarnegeri(ke negaranya).Konsumen yang memiliki mobilitas internasional tinggi dan seringmengunjungisuatunegarajugadapat mendorongdan meningkatkan daya saing produk negara yang dikunjunginya.3) Industri Terkait dan PendukungKeberadaan industriterkaitdan pendukungyang memilikidaya saingglobal juga akan mempengaruhidaya saingindustriutamanya, industriyangterkait tersebutadalahindustrihuludanhilir.Industrihuluyangmemilikidaya saingglobalakanmampumemasokinputbagiindustriutamadenganharga yanglebihmurah,mutuyanglebihbaik,pelayananyangcepat,pengiriman tepatwaktu,danjumlahyang sesuaidengankebutuhanindustriutama.Hal inijugaterjadipadaindustrihiliryangmenggunakanprodukdariindustri utama sebagai bahan bakunya dan memiliki daya saing global, maka industri hilirtersebutdapatmenarikindustrihuluuntukmemilikidayasaingglobal juga. 4) Struktur, Persaingan dan Strategi PerusahaanTingkatpesaingandalamindustrimerupakansalahsatufaktorpendorong bagiperusahaan-perusahaanyangberkompetisiutnukterusmelakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkannya.Keberadaan pesaing lokal yang handaldankuatmerupakanmotorpenggerakdalammemberikantekanan antarperusahaanuntukberkompetisidanmelakukaninovasidalamrangka meningkatkan dayasaingnya.Perusahaanyangtelah terujimampubersaing ketatdalamindustrinasionalakanlebihmudahmemenangkanpersaingan internasionaldibandingkandenganperusahaanyangbelummemilikidaya saing nasional atau berada dalam industri yang tingkat persaingannya rendah.Struktur perusahaan maupun struktur industri menentukan daya saing dengan caramelakukanperbaikandaninovasi.Strukturindustriyangmonopolistis kurangmemilikidoronganuntukmelakukanperbaikansertainovasibaru dibandingkandenganstrukturindustriyangbersaing.Strukturperusahaan yangberadadalamindustrisangatberpengaruhterhadapbagaimana perusahaanyangbersangkutandikeloladandikembangkandalamsuasana tekananpersainganbaikdomestikmaupuninternasional.Halinijuga berpengaruhpadastrategiyangdijalankanolehperusahaandalamrangka memenangkanpersaingandomestikdaninternasional.Maka,haltersebut secaratidaklangsungakanmeningkatkandayasaingglobalindustriyang bersangkutan.5) Peran PemerintahPeranpemerintahsebenarnyatidakberpengaruhsecaralangsungterhadap upayapeningkatandayasaing global,akantetapiberpengaruhterhadap faktor-faktor penentu dayasaingnya.Pemerintahbertindak sebagi fasilitator agarperusahaandanindustrisenantiasameningkatkandayasaingnya.Pemerintah dapat mempengaruhi tingkat daya saing global melalui kebijakan yangmemperlemahataumemperkuatfaktorpenentudayasaingindustri, tetapipemerintahtidakdapatmenciptakankeunggulanbersaingsecara langsung.Peranpemerintahdalamupayapeningkatandayasaingadalah memfasilitasilingkunganindustriyangmampumemperbaikikondisifaktor daya saing sehingga bisa didayagunakan secara aktif dan efisien.Pemerintahdapatmempengaruhidandipengaruhiolehkeempatvariabel utama.Peran pemerintahmempengaruhi kondisifaktor sumberdayamelalui subsidi,kebijakanpasarmodal,kebijakanpendidikan,danlainsebagainya. Peranpemerintahseringkalisulituntukdijelaskandalampembentukan kondisipermintaandoemstik,karenaadanyakontradiksipadaperanyang dijalankan.Pemerintahbertugasmenetapkanstandarproduklokalmelalui departemen-departemenyangada.Pemerintahjugaseringkalimenjadi pembeli utama seperti pembelian alat telekomunikasi atau penerbangan untuk keperluan negara.Bahkan pemerintah juga dapat menjadi penjual utama atau memegangkekuasaanatasproduk-produkvitalyangmenyangkut kepentingan rakyat banyak.Padaindustripendukungdanterkaitpemerintahdapatmembentukpolanya sepertimelakukanpengawasanterhadapmediaperiklanandanmembuat regulasidaripelayananpendukung.Selainitu,pemerintahjugadapat mempengaruhi persaingan,struktur,dan strategiperusahaan melaluiregulasi pasar modal, kebjakan pajak, dan perundang-undangan.6) Peran KesempatanKesempatan mempunyai dampak yang asimetris atau hanya berlaku satu arahterhadapkeempatfaktor utama.Perankesempatanberadadiluarkendali perusahaanmaupunpemerintahnamuntetapmempengaruhitingkatdaya saing.Beberapahalyangdianggapkeberuntunganmerupakanperan kesempatan,sepertiadanyapenemuanbaruyangmurni,biayaperusahaan yangtidakberlanjutakibatperubahanhargaminyakataudepresiasimata uang.Selainitu,terjadinyapeningkatanpermintaanprodukindustriyang lebihbesardaripasokannyamerupakankondisiyangmenguntungkanbagi peningkatan daya saing.3.1.5. Analisis SWOT Untuk Alat Analisis dan Strategi KebijakanAlatanalisisSWOT(Strengths,Weaknesses,Opportunies,andThreaths) digunakan untuk mengidentifikasipeluang danancamanyang ada dalamindustri ikantuna,kemudianmenetapkanstrategiyangdapatmembantuperkembangan industriikantunanasional.AnalisisSWOTmerupakanalatanalisisyangdapat dipakaidalammenyusunfaktor-faktorstrategissuatuperusahaanberdasarkan kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman. Analisisini merupakan identifikasi yangbersifatsistematisdarifaktor-faktorkekuatandankelemahanorganisasi sertapeluangdanancamanlingkunganluardanstrategisyangmenyajikan kombinasiterbaikdiantarakeempatnya.Setelahmengidentifikasikekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang, perusahaan atau organisasi dapat menentukan strategidenganmemanfaatkankekuatanyangdimilikinyauntukmengambil keuntungandaripeluang-peluangyangada,sekaligusuntukmemperkecilatau bahkan mengatasi kelemahan yang dimilikinya untuk menghindari ancaman yang ada.Penjelasan tentang faktor internal dan eksternal dalam analisis SWOT adalah sebagai berikut:1) Kekuatan (Strenghts)Kekuatantermasukdalamfaktorinternalyangmenunjukkankelebihan khusussehinggamemilikikeunggulankomparatifdidalamsuatuindustri yangdimilikiolehperusahaan.Kekuatanperusahaanakanmendukung perkembanganusahadengancaramemperhatikansumberdana,citra, kepemimpinanpasar,hubungandengankonsumenataupunpemasok,dan faktor-faktor lainnya.2) Kelemahan (Weaknesses)Kelemahantermasukfaktorinternalyangmenunjukkanketerbatasandan kekurangandalamhalsumberdaya,keahlian,dankemampuanyangsecara nyatamenghambataktivitasperusahaan.Sumberkelemahandapatberasal darisumberdayakeuangan,kemampuanmanajerial,fasilitas,keahlian pemasaran, dan pandangan konsumen terhadap merek.3) Peluang (Opportunities)Peluangtermasukdalamfaktoreksternal.Peluangadalahsituasiyang diinginkanataudisukaidalamperusahaanyangdiidentifikasikan.Segmen pasar,perubahandalampersaingan ataulingkungan,perubahanteknologi, peraturan baru atau yang ditinjau kembali dapat menjadi sumber peluang bagi perusahaan.4) Ancaman (Threats)Ancamantermasukdalamfaktoreksternal.Ancamanadalahsituasiyang palingtidakdisukaidalamlingkunnganperusahaan.Ancamanmerupakan penghalang bagi posisi yang diharapkan bagi perusahaan.Masuknya pesaing baru,pertumbuhanpasaryanglambat,meningkatnyaposisipenawaran pembelidanpemasok,perubahantekonologi,peraturanbaruatauyang ditinjau kembali dapat menjadi sumber ancaman bagi perusahaan. 3.2. Kerangka Pemikiran OperasionalIkantunamerupakansalahsatukomoditasunggulaneksporIndonesia karenasebagaisalahsatupenyumbangdevisanegaradarisektorperikananyang terbesar,daerahperairandiInonesiamasihbanyakyangbelumdimafaatkan denganbaik,danikantunatermasukkomoditasperikananyanpalingbanyak digemardidunia.AkantetapiperkembanganeksporikantunaIndonesia dihadapkanpadapersoalanisulingkungandanberbagaimacamhambatantarif yangdilakukanolehbeberapanegarasehinggapotensiperairanIndonesiayang begitubesarbelumterkeloladenganbaikdanperkembanganeksporikantuna dalamjangkapanjangsangatbergantungpadakualitaskomoditasdan kemampuan daya saing dalam mendapatkan pasar-pasar baru.Permasalahantersebutmenjadidasardaripenelitianini,makatujuandari penelitian iniadalah untukmengkaji perkembanganekspor ikantunadanfaktor-faktor yang mempengaruhi perdagangannya, menganalisis struktur pasar ikan tuna dalamperdaganganikantunainternasionalsertamenganalisisposisidayasaingikan tuna di pasar internasional.Oleh karena itu, tahapan pertama dalam penelitian ini adalah menganalisis denganHerfindahlIndex(HI) danConcentrationRatio(CR)untuk menggambarkan struktur dan pangsa pasar yang dimiliki oleh komoditas ikan tuna Indonesiadipasarinternasional.Kemudiandilakukananalisis Revealed Competitive Advantage (RCA) yang digunakan untuk menjelaskan kekuatan daya saing komoditasikantunaIndonesiasecararelatif terhadapproduksejenisdari negara lain yang juga menunjukkan posisi kompetitif Indonesia sebagai produsen ikantunadibandingkandengannegaralainnyadalampasarikantuna internasional.RCAinidigunakanuntukmenganalisiskeunggulankomparatif ikan tuna Indonesia jika dibandingkan dengan negara produsen lainnya.Pendekatanlainyangjugadigunakandalampenelitianiniadalah melakukanpengkajianpotensi,kendala,danpeluangkomoditasikantuna. AnalisissituasiinternaldaneksternalinidilakukandenganpendekatanTeori BerlianPorter(PortersDiamondTheory)tentangkeunggulanbersaingnegara-negara.TeoriBerlianPortermenganalisisfaktorinternaldaneksternalyang mempengaruhikeunggulankompetitifsuatunegara,dalampenelitianiniberarti faktor-faktoryangmempengaruhikeunggulankompetitifkomoditasikantuna Indonesia.Faktorinternalmencakupfaktorfisikdanmanusia,sedangkanfaktor eksternalmencakuppeluangyangterjadipasarikantunadalamnegerimaupun internasional.Suatunegaratidakdapatlagihanyamenggantungkan keunggulannya pada keunggulan komparatif yang dimilikinya sebagai endowment factors, tapi juga harus didukung adanya keunggulan kompetitif yang kuat.Alatanalisistersebutakanmenggambarkankondisikomoditasikantuna Indonesiadipasarinternasionaldanmemperlihatkanbagaimanadayasaingkomoditasikantunaitusendiri.Gambaranyangdidapatkemudiandianalisis melaluianalisisSWOTdengancaramengidentifasikekuatan,kelemahan, peluang,danancamanyangada.Hasilakhirdarisemuaalatanalisisyangada dapat digunakan untuk menentukan strategi sebagai upaya peningkatan daya saingkomoditasikantunaIndonesia.Diagramalurpemikiranpenelitianiniakan ditunjukkan pada Gambar 3.Gambar 3.Kerangka Opersional Penelitian- Indonesia memiliki kekayaan laut yang masih belum dimanfaatkan dengan masksimal.- Devisa yang dihasilkan cukup tinggi- Ikan tuna termasuk produk perikanan yang banyak digemari di dunia- Hambatan tarif dan non tarif- Masalah dalam negeri- Perkembangan ekspor ikan tuna jangka panjang bergantung pada peningkatan kualitas dan kemampuan daya saingAnalisis daya saing komoditas ikan tuna Indonesia di pasar internasionalAnalisis struktur komoditas ikan tuna di pasar internasional dengan menggunakanHerfindahl Index danConcentration RatioAnalisis keunggulan komparatif komoditas ikan tuna Indonesia dengan menggunakan Revealed Comparative AdvantageAnalisis keunggulan kompetitif komoditas ikan tuna Indonesia dengan menggunakan Teori Berlian PorterGambaran daya saing komoditas ikan tuna dalam menghadapi persaingan internasiona (Analisis SWOT)Strategiuntukmeningkatkandayasaing komoditasikantunadipasar internasionalIV. METODE PENELITIAN4.1. Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan denganmengambil data sekunder dari pihak-pihak yangterkaitdenganpenelitian,sepertiBadanPusatStatistik(BPS),Departemen KelautandanPerikanan(DKP),dansebagainya.Waktupenelitiandilakukan mulaidaribulanFebruari 2009 hinggaJanuari2010 mulaidaripenyusunan proposal hingga penyerahan skripsi.4.2. Data dan InstrumentasiDatayangdigunakanpadapenelitianiniadalahdatasekunderyang didapatkandariBPS,DKPsertainformasi-informasilainnyayangberkaitan denganpenelitianyangdiperolehdaribuku-bukuliteratur,mediamassa,media elektronik(internet).Datayangdiambiladalahdataeksporikantunanegara-negara dunia tahun 1998-2007 , data pendukung untuk gambaran umum ikan tuna di Indonesia terkait dengan keberadaan faktor sumberdaya dan peran pemerintah, sertagambaranmengenaikeberadaanpesaing.Menurutsegiwaktu,makadata yangdigunakanmerupakandatatimeseries.Instrumentyangdipakaiuntuk mendapatkan data berupa alat pencatat dan penyimpan elektronik berupa flashdiskdan camera.4.3. Metode Pengumpulan DataDatayangdigunakanpadapenelitianinimerupakandatayang dikumpulkan dari berbagai sumber instansi yang terkait yaituBPS dan DKP yang terletakdiJakartamelaluistudiliteratur danpenelusuransitusUNComtradeuntuk data ekspor dunia. Data yang diambil pada penelitian ini mulai dari tahun 1998 hingga tahun 2007.Pengumpulan data penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret hingga Mei tahun 2009.4.4. Metode Pengolahan DataDatayangdiperolehdianalisisdenganmenggunakanmetodedeskriptif. MenurutWhitney(1960)diacudalamNazir(2003)metodedeskriptifadalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Tujuannya adalah untuk membuat gambaransecarasistematis,faktual,danakuratmengenaifakta-fakta,sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.Metode deskriptifadalah metode penelitianuntukmembuat gambaranmengenaisituasiataukejadian,sehingga metodeiniberkehendakmengadakanakumulasidatadasarbelaka.Teknik pengumpulandatadalammetodedeskriptifdiperolehmelaluischedule questioner ataupun interview guide (Nazir 2003).Analisisdanpengolahandatadilakukansecarakualitatifdankuantitatif. Analisiskuantitatifdigunakanuntukmenganalisisstrukturpasardanpersaingan komoditas ikan tuna di pasar internasional.Analisis kuantitatif dilakukan dengan metodeHerfindahlIndex(HI),ConcentrationRatio(CR)ataukonsentrasirasio danRevealedComparativeAdvantage (RCA).Analisiskualitatifdigunakan untukmenganalisissituasidankondisifaktorpenentudayasaing sertafaktor strategisperusahaansehinggadiperolehstrategiyangdapatdigunakanuntuk menghadapipersainganglobal.Analisiskualitatifdilakukandengan menggunakan Teori BerlianPorter dan AnalisisSWOT.Proses pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan Software Microsoft Excel 2007.4.4.1. Herfindahl Index (HI) dan Concentration Ratio (CR)HerfindahlIndex danConcentrationRatio (CR)adalahalatanalisisyang digunakanuntukmengetahuistrukturpasaryangdihadapisuatuindustri.16

Tingkatkonsentrasiyangdiukurdikategorikandandiarahkanpadabentukpasar yang selama ini terjadi pada pasar ikan tuna internasional.Bentuk pasar yang ada akanmempengaruhitingkatpersainganyangdianalisispadabagianselanjutnya.Pengukurantingkatkonsentrasisangatmemperhitungkanbesaranpangsapasar yang diperoleh tiap negara dalam komposisi ekspor komoditas ikan tuna di pasar internasional.Herfindahl Index (HI) atau HerfindahlHirschman Index (HHI) merupakan suatualatanalisisyangdigunakanuntukmengukurbesarkecilnya(ukuran) perusahaan-perusahaandalamsuatuindustridansebagaiindikatorjumlah persaingan diantara mereka.Penelitian ini menggunakanalat analisis HI dengan tujuan untuk mengetahui struktur pasar komoditas ikan tuna di pasar internasional

16Anonim. 2009. Herfindahl Index. http://en.wikipedia.org/wiki/Herfindahl_index Diakses tanggal 6 Maret 2009.sekaligus mengukur penguasaan pangsa pasar masing-masing negara yang terlibat dalam perdagangan komoditas ikan tuna tersebut.` Halpertamayangharusdilakukanadalahmenghitungpangsapasartiap negara produsen ikan tuna di pasar internasional melalui besaran nilai ekspor ikan tuna.Pangsa pasar komoditas ikan tuna suatu negara dapat dihitung dengan cara membandingkan eksporkomoditasikantunanegara tersebutdengan totalekspor komoditasikantunadunia. Perhitungan pangsa pasar tersebut dilakukandengan menggunakan formula sebagai berikut:.. (1)Keterangan :Sij = Pangsa pasar negara i dalam perdagangan komoditas ikan tuna di pasar internasional Xij= Nilai ekspor komoditas ikan tuna negara i di pasar internasionalTXj=Totalnilaieksporkomoditasikantunaseluruhnegaradipasar internasionalLangkahselanjutnyaadalahmengetahuistrukturpasaryangdihadapioleh suatuindustri.dengancaramenghitungnilaiHI.NilaiHImencerminkan penguasaanpangsapasarolehsuatunegaradalampasarinternasional.Indeks tersebutmerupakanhasilpenjumlahankuadratpangsapasartiap-tiapnegara dalam pasar internasional.Rumusnya adalah sebagai berikut:HI = S12+ S22+ S32+ + Sn2 .. (2)17Keterangan :HI = Hefindahl IndexSn= Pangsa pasar negaraI dalam perdagangan komoditasikan tuna di pasar internasionalNilaiHIberkisarantaranolhinggasatu(atau10.000yangmerupakan kuadratdari100persen).JikanilaiHImendekatinolberartistrukturpasar industri.yangbersangkutancenderungkepasarpersaingan(competitivemarket),

17Anonim. 2009. Hefindahl Index.http://www.investopedia.com/terms/h/hhi.asp Diakses tanggal 6 Maret 2009.jijijTXXS =sementarajikanilaiHIbernilaimendekatisatumakastrukturindustri.tersebut cenderung bersifatmonopoli.Semakincenderungpasarkearadmonopolimaka semakin tinggi konsentrasinya.HI akan semakin berartijika diketahui nilai 1/HI yang mencerminkan jumlah perusahaan yang menguasai suatu industri.18Berdasarkananalisisstrandardalamekonomiindustri.,bahwastrukutr industri.dikatakanberbentukoligopolibilaempatnegaraprodusenterbesar menguasiminimal40persenpangsapasarpenjualandariindustri.yang bersangkutan(CR4=40persen).Apabilakekuatankeempatprodusentersebut dianggapsama,makapangsapenjualanatauproduksisuatuindustri..Apabila kekuatan keempat produsen tersebut dianggap sama, maka pangsa penjualan atau produksisuatuindustri.Apabilapenguasaanpasarolehsepuluhprodusenatau kurangdalamsuatuindustrimerupakanbatasminimumsuatuindustriberbentuk oligopolistik, maka terdapat kecenderungan peningkatan derajat penguasaan pasar tersebut, beberapa subsektor industri telah beralih dari struktur persaingan ke arah oligopolistik.Semakinsedikitjumlahprodusendominandalamsuatuindustri (1/HI semakin kecil) maka struktur industri semakin terkonsentrasi.SelaindenganmenggunakannilaiHI,strukturpasarjugadapat diklasifikasikan berdasarkan Concentration Ratio (CR) adalah sebagai berikut19:1) Strukturpasarpersaingansempurnaditunjukkandengannilairasio konsentrasinya sangat rendah.2) Strukturpasarpersaintganmonopolistikditunjukkandengannilairasio konsentrasi untuk empat produsen terbesar (CR4) di bawah 40 persen.3) Strukturpasaroligopoliditunjukkandengannilairasiokonsentrasiempat produsen terbesar (CR4) di atas 40 persen.4) Strukturpasarmonopoliditunjukkandengannilairasiokonsentrasiempat produsen terbesar (CR4) mendekati 100 persen.Rasio konsentrasi suatu industri diformulasikan sebagai berikut:

18Anonim. 2009.HefindahlIndex.http://www.bizterms.net/term/Herfindahl-index.html. Diakses tanggal 6 Maret 2009.19Anonim.2009.ConcentrationRatio.http://en.wikipedia.org/wiki/Concentration_ratio.Diakses tanggal 6 Maret 2009.==njij ni S CR1..... (3)Keterangan :Sij= Pangsa pasar negaraIdalam perdagangan komoditasikan tuna di pasar internasionalCRni= n-rasio konsentrasi pada pasar internasionalStruktur pasar juga dapat diklarifikasikan berdasarkan rasio konsentrasinya yang dapat dirumuskan dari kedua alat ukur HI dan CR adalah sebagai berikut:1) Konsentrasipasar yangtinggidicirikandengannilaiCR4yangberkisar antara80hingga100persen,sedangkankisarannilaiHIyaituantara1800 hingga10000.Bentukpasaryangmungkinuntuktingkatkonsentrasitinggi adalah monopoli atau sedikit monopoli yang cenderung oligopoli.2) KonsentrasipasarsedangdicirikandengannilaiCR4antara50hingga80 persendannilaiHIyangberkisarantara1000hingga1800.Bentukpasar untuk tingkat konsentrasi sedang adalah lebih banyak oligopoli.3) KonsentrasipasarrendahdicirikandengannilaiCR4antara0hingga50 persendanHIantara0hingga1000.Bentukpasaryangsangatekstrim adalahpasarpersaingansempurna,namunsekurang-kurangnyaadalah persainganmonopolistik.Bahkandapatdimungkinkanpasardengansedikit oligopoli.Nilai CR yang banyak digunakan adalah CR4 dan CR8 yang menunjukkan persentase output pasar yang dihasilkan oleh empat atau delapan negara produsen terbesardalamindustri.Semakinbesarnilairasiokonsentrasimenunjukkan bahwaindustritersebutsemakinterkonsentrasidansemakinsedikitjumlah produsenyangberadadipasaran,sedangkansemakinrendahrasiokonsentrasi menunjukkankonsentrasipasaryangrendahdanpersainganlebihketat,sebab tidakadaprodusenyangsecarasignifikanmenguasaipasar.NilaiHIdanCR yangdidapatkansecaratidaklangsungdapatdiketahuikonsentrasiindustridan struktur persaingan komoditas ikan tuna dimana Indonesia termasuk negarayang ikutbersaingdalamindutritersebutdandapatmenyesuaikanstrategikompetitif yang akan digunakan.4.4.2. Keunggulan KomparatifKeunggulanKomparatifberdasarkan kamusBahasaIndonesiadiartikan memilikisifatperbandinganataumenyatakanperbandingan.Keunggulan komparatifadalahsuatukeunggulanyangdimilikiolehsuatuorganisasiuntuk dapatmembandingkannyadenganyanglainnya.Keunggulankomparatif adalah keunggulan-keunggulan yang dimilikiolehorganisasi seperti SDM,fasilitas, dan kekayaanlainnya,yangdimanfaatkanuntukmencapaitujuanorganisasiatau perpaduan keunggulan beberapa organisasi untuk mencapai tujuan bersama.204.4.3. Analis