ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI...

13
i ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN INDONESIA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: ANUGRAH WIDYAWAL RANI SAFERINA B300150135 PROGRAM ILMU STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI...

Page 1: ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI ANUGRAH.pdf · ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

i

ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

INDONESIA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Ilmu Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

ANUGRAH WIDYAWAL RANI SAFERINA

B300150135

PROGRAM ILMU STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI ANUGRAH.pdf · ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN INDONESIA

oleh:

ANUGRAH WIDYAWAL RANI SAFERINA

B300150135

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Pembimbing Utama

(Siti Aisyah S.E, M.Si.)

Page 3: ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI ANUGRAH.pdf · ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN INDONESIA

Oleh :

ANUGRAH WIDYAWAL RANI SAFERINA

B300150135

Telah dipertahankan di depan dewan penguji

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Sabtu, 26 Oktober 2019

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan penguji:

1. Siti Aisyah, S.E., M.Si (….................................)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Siti Fatimah Nurhayati, S.E., M.Si (….................................)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Drs. Yuni Prihadi Utomo, M.M (….................................)

(Anggota II Dewan Penguji)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. H. Syamsudin, SE, MM

NIK. 131602918

Page 4: ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI ANUGRAH.pdf · ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 26 Oktober 2019

Yang membuat pernyataan,

ANUGRAH WIDYAWAL RANI SAFERINA

B300150135

Page 5: ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI ANUGRAH.pdf · ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

1

ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN INDONESIA

Abstrak

Indonesia dikenal sebagai negara bahari dengan luas wilayah perairannya adalah dua

pertiga dari total wilayah Indonesia. Dengan kondisinya tersebut, Indonesia memiliki

peluang dan potensi budidaya komoditi laut yang sangat besar untuk dikembangkan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis daya saing dan faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan ekspor perikanan Indonesia. Penelitian ini menggunakan

data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), World Bank,

indonesia.distanceworld.com untuk periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2015.

Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui daya saing ekspor perikanan

menggunakan pendekatan Revealed Comparative Advantage (RCA), dan regresi data

panel untuk mengetahui faktor-faktor permintaan ekspor perikanan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa komoditas ekspor perikanan Jepang, Thailand dan Singapura

tidak memiliki daya saing ekspor di pasar Indonesia. Akan tetapi, Jepang lebih

unggul dari negara pesaingnya yaitu negara Thailand dan Singapura selama tahun

2002-2015. Untuk hasil regresi data panel menunjukkan bahwa variabel GDP per

kapita, nilai tukar, populasi dan jarak ekonomi memiliki pengaruh signifikan

terhadap nilai ekspor.

Kata Kunci : Daya Saing, RCA, Nilai Ekspor, GDP Per Kapita, Nilai Tukar,

Populasi, Jarak Ekonomi.

Abstract

Indonesia is known as a maritime country with the area of its waters is two thirds of

the total territory of Indonesia. With these conditions, Indonesia has enormous

opportunities and potential for aquaculture cultivation to be developed. The purpose

of this study is to analyze the competitiveness and factors that influence the demand

for Indonesian fishery exports. This study uses secondary data sourced from the

Central Statistics Agency (BPS), World Bank, indonesia.distanceworld.com for the

period 2002 to 2015. The analytical method used to determine the competitiveness of

fisheries exports uses the Revealed Comparative Advantage (RCA) approach, and

panel data regression to determine factors of fishery export demand. The results

showed that the export commodities of Japanese fisheries, Thailand and Singapore

did not have export competitiveness in the Indonesian market. However, Japan was

superior to its competitors, namely Thailand and Singapore during 2002-2015. The

panel data regression results show that GDP per capita, exchange rate, population

and economic distance have a significant influence on the value of exports.

Keywords: Competitiveness, RCA, Export Value, GDP Per Capita, Exchange

Rates, Population, Economic Distance.

Page 6: ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI ANUGRAH.pdf · ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

2

1. PENDAHULUAN

Ekspor merupakan kegiatan pengiriman barang dari satu negara ke negara lain.

Hal ini erat kaitannya dengan perdagangan internasional. Dalam era perdagangan

bebas sekarang ini komoditi ekspor menjadi syarat untuk berhasil tidaknya

barang ekspor tersebut bertahan dalam pasar perdagangan internasional.

Perdagangan internasional Indonesia mengalami perubahan sejak tahun 1980-an,

dimana pada sebelumnya ekspor Indonesia dititik beratkan pada komoditi migas,

tetapi pada tahun 1987 ekspor Indonesia mulai didominasi oleh komoditi non

migas.

Perubahan dalam komoditi ekspor Indonesia ini disebabkan karena

anjloknya harga minyak dunia yang mencapai titik terendah pada tahun 1980-an,

maka dengan keadaaan tersebut pemerintah mengeluarkan serangkaian kebijakan

dan deregulasi di bidang ekspor, sehingga memungkinkan produsen untuk

meningkatkan ekspor non migas. Kebijakan dan deregulasi di bidang ekspor

tersebut ternyata membawa dampak pada perkembangan komoditas ekspor non

migas, sehingga non migas menjadi komoditi yang dominan bagi perkembangan

ekspor Indonesia sampai saat ini (Statistik Indonesia, 2009).

Daya saing merupakan salah satu kriteria yang menentukan keberhasilan

suatu negara di dalam perdagangan internasional. Dalam era perdagangan bebas

saat ini, daya saing sebuah produk menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi

agar produk tersebut dapat bertahan di pasar internasional. Secara teoritik,

masalah mengenai daya saing dijelaskan oleh berbagai teori, salah satunya ialah

oleh Porter (1990) menyatakan bahwa daya saing merupakan kemampuan suatu

komoditi untuk memasuki pasar luar negeri dan kemampuan untuk bertahan di

dalam pasar tersebut. Pengertian daya saing juga mengacu pada kemampuan

suatu negara untuk memasarkan produk yang dihasilkan negara relatif terhadap

kemampuan negara lain.

Dalam perdagangan internasional Indonesia, ekspor daya saing dapat

dikelompokkan menjadi keunggulan komparatif (comparative advantage) dan

juga keunggulan kompetitif (competitive advantage). Suatu produk yang

mempunyai keunggulan komparatif, belum tentu memiliki keunggulan

Page 7: ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI ANUGRAH.pdf · ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

3

kompetitif. Keunggulan kompetitif selain ditentukan oleh keunggulan

komparatif, juga ditentukan oleh biaya pemasaran dan biaya-biaya lainnya.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi yang diterapkan

adalah spesifikasi metode Revealed Comparative Advantage (RCA) merupakan

metode analisis untuk menentukan keunggulan komparatif atau daya saing.

Kinerja ekspor perikanan Indonesia ke negara importir perikanan Indonesia

merupakan variabel yang diukur dengan menghitung pangsa nilai ekspor

perikanan Indonesia terhadap total ekspor ke negara importir perikanan Indonesia

yang selanjutnya dibandingkan dengan pangsa nilai ekspor dunia ke negara

importir perikanan Indonesia. Dalam penelitian ini, menggunakan data cross

section untuk negara yang menjadi tujuan ekspor perikanan Indonesia yaitu

Jepang, Thailand, dan Singapura. Periode time series dengan rentang tahun 2002-

2015. Merupakan modifikasi dari jurnal (Fitri Karlinda, 2012) dengan judul

Analisis Daya Saing dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Ekspor

Mutiara Indonesia.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Revealed Comparative Advantage (RCA) Terhadap Ekspor

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jepang, Thailand dan Singapura tidak

memiliki daya saing dalam ekspor perikanan ke pasar Indonesia. Total produksi

perikanan juga berubah atau berfluktuasi disesuaikan dengan dinamika pasar.

Persaingan yang semakin terbuka menuntut pihak terkait melahirkan kebijakan

guna menetapkan strategi ekspor perikanan Indonesia dengan baik dan

menguntungkan. Dengan adanya perjanjian perdagangan bebas antar kawasan

dapat menjadikan peluang dan resiko yang pasti besar.

Walaupun Jepang memiliki nilai daya saing ekspor perikanan yang lebih

dibandingkan Thailand dan Singapura di pasar Indonesia, namun nilai daya

saingnya belum maksimal. Indikator daya saing ekspor adalah pangsa pasar dan

harga yang lebih kompetitif. Dengan demikian, meningkatnya penawaran ekspor

Page 8: ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI ANUGRAH.pdf · ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

4

perikanan Indonesia yang menyebabkan peningkatan pangsa pasar perikanan

Indonesia, serta menjadikan harga perikanan Indonesia lebih kompetitif (akibat

dari peningkatan penawaran ekspor perikanan tersebut), akan menjadikan

perikanan Indonesia lebih berdaya saing di pasar dunia.

3.2. GDP Per Kapita Terhadap Nilai Ekspor

Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukan bahwa variabel GDP per

kapita memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai ekspor di

Indonesia tahun 2002-2015.

Gross Domestic Product (GDP) merupakan nilai dari total produksi

barang dan jasa suatu negara yang dinyatakan sebagai produksi nasional dan

nilai total produksi tersebut juga menjadi pendapatan total negara yang

bersangkutan atau dengan kata lain, produk nasional sama dengan pendapatan

nasional. Dengan demikian GDP adalah salah satu cerminan akan keadaan

perekonomian negara yang bersangkutan. Apabila GDP suatu negara semakin

besar maka menunjukkan keadaan perekonomian suatu negara tersebut semakin

baik dengan diiringi oleh pendapatan negara tersebut yang semakin meningkat.

Konsumsi domestik Indonesia (terutama konsumsi pribadi/konsumsi

rumah tangga) berkontribusi dari pertumbuhan negara. Dengan demikian

konsumsi rumah tangga merupakan sebuah alas bagi perekonomian Indonesia

yang mendorong pertumbuhan ekonomi global. Indonesia memiliki kekuatan

konsumen yang mendorong perekonomian dan secara signifikan memicu

pertumbuhan investasi domestik dan mengakibatkan kenaikan GDP per kapita

yang kuat sehingga merupakan pasar yang sangat menjanjikan untuk macam-

macam produk dan layanan. Sebagai negara eksportir komoditas yang besar

kinerja ekspor Indonesia sangat terpengaruhi saat harga komoditas rendah.

Rendahnya harga komoditas tidak hanya disebabkan oleh permintaan global

yang rendah namun juga karena kelebihan suplai. Meskipun demikian, GDP per

kapita tidak bisa dijadikan alat ukur untuk Indonesia karena penduduk Indonesia

memiliki karakteristik ketidaksetaraan yang tinggi dalam distribusi pendapatan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Pambudi (2011) dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Page 9: ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI ANUGRAH.pdf · ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

5

Ekspor Biji Kakao Indonesia ke Malaysia dan Singapura” dengan hasil

penelitian bahwa variabel GDP per kapita memiliki pengaruh signifikan

terhadap variabel ekspor.

3.3. Nilai Tukar Terhadap Nilai Ekspor

Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukan bahwa variabel nilai tukar

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai ekspor di Indonesia

tahun 2002-2015.

Nilai tukar (exchange rate) merupakan harga di mana produk kedua

negara saling melakukan perdagangan. Kurs mata uang asing sangat bergantung

sekali dari kondisi pasar. Dalam pasar bebas kurs akan berubah mengikuti

perubahan permintaan dan penawaran (Triyono, 2008). Berkurangnya

pendapatan riil memaksa konsumen untuk mengurangi pembelian terhadap

berbagai jenis barang terutama barang yang harganya megalami kenaikan.

Semakin tinggi nilai tukar mata uang suatu negara identik dengan makin kuatnya

ekonomi negara tersebut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Priyanto (2018) dengan judul “Posisi Daya Saing serta Penentu dari Ekspor

Kopi di Indonesia” dengan hasil penelitian bahwa variabel nilai tukar memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel ekspor.

3.4. Populasi Terhadap Nilai Ekspor

Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukan bahwa variabel populasi

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai ekspor di Indonesia

tahun 2002-2015.

Populasi atau jumlah penduduk merupakan kumpulan individu sejenis

yang berada pada wilayah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula. Jumlah

penduduk memiliki hubungan yang kuat dan positif dengan banyaknya komoditi

yang diminta. Semakin banyaknya jumlah penduduk suatu negara, maka

semakin banyak juga permintaan negara tersebut terhadap suatu barang untuk

memenuhi kebutuhan masyarakatnya (ceteris paribus). Hal ini menunjukkan

bahwa meningkatnya jumlah penduduk suatu negara akan meningkatkan jumlah

komoditi yang dibeli pada setiap tingkat harga (Lipsey, 1995). Meningkatnya

Page 10: ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI ANUGRAH.pdf · ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

6

jumlah penduduk akan meningkatkan konsumsi domestik suatu negara, yang

berarti meningkatkan banyaknya permintaan domestik negara tersebut akan

suatu komoditi ekspor (Salvatore, 2013). Meskipun pertumbuhan penduduk

kelas menengah tidak terlalu cepat karena perlambatan perekonomian Indonesia

namun Indonesia masih tetap memiliki kekuatan konsumen yang mendorong

perekonomian.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Maulana (2017) dengan judul “Analisis Ekspor Kakao Olahan Indonesia ke

Sembilan Negara Tujuan Tahun 2000-2014” dengan hasil penelitian bahwa

variabel nilai tukar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

ekspor.

3.5. Jarak Ekonomi Terhadap Nilai Ekspor

Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukan bahwa variabel jarak

ekonomi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai ekspor di

Indonesia tahun 2002-2015.

Jarak ekonomi merupakan indikasi dari biaya transportasi yang

dihadapi oleh suatu negara dalam melakukan ekspor. Jarak mengacu pada

mudah atau sulitnya barang, jasa, tenaga kerja, modal informasi dan ide-ide

untuk melintasi ruang. Hal itu mengukur seberapa mudah arus modal, mobilitas

tenaga kerja, distribusi barang, dan layanan yang disampaikan antara dua lokasi

(Krugman, 1991).

Semakin jauh jarak, semakin besar biaya transportasi dan semakin rendah

nilai ekspornya. Sebaliknya, jarak ekonomi yang semakin kecil akan mengurangi

biaya-biaya yang ada seperti biaya distribusi dan lain sebagainya, sehingga

permintaan ekspor akan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan komoditi

perikanan merupakan komoditi yang tidak membutuhkan tempat dalam kegiatan

distribusinya karena menurunkan biaya per unit transportasi komoditi kecil

berharga dapat diangkut jauh lebih menguntungkan dari komoditi besar dengan

nilai yang sama.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil sebelumnya dari Karlinda (2012)

yang berjudul “Analisis Daya Saing dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Page 11: ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI ANUGRAH.pdf · ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

7

Permintaan Ekspor Mutiara Indonesia” yang menyatakan bahwa variabel jarak

ekonomi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ekspor.

4. PENUTUP

a) Daya saing ekspor komoditas perikanan Jepang, Thailand dan Singapura jika

dilihat dari perhitungan nilai RCA (<1) maka dapat disimpulkan bahwa

negara Jepang, Thailand dan Singapura tidak memiliki daya saing kuat di

pasar Indonesia. Akan tetapi, Jepang lebih unggul dari negara pesaingnya

yaitu negara Thailand dan Singapura selama tahun 2002-2015.

b) Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh serta

kontribusi ekspor perikanan, melalui variabel GDP per kapita, nilai tukar,

populasi dan jarak ekonomi terhadap nilai ekspor perikanan Indonesia tahun

2002-2015. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder gabungan dari data cross section dan data time series dari tahun

2002-2015. Data yang digunakan diperoleh dari website resmi Badan Pusat

Statistik (BPS), World Bank, indonesia.distanceworld.com serta sumber lain

yang relevan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data

panel.

c) Pengujian model menggunakan uji Chow dapat menunjukan bahwa model

FEM lebih tepat digunakan dalam penelitian ini dari pada model PLS, dan

pengujian model dengan uji Hausman menunjukan bahwa model REM lebih

tepat digunakan daripada model FEM. Oleh karena itu, dalam penelitian ini

memutuskan untuk menggunakan model FEM karena model FEM lebih tepat

dari pada model PLS dan REM.

Page 12: ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI ANUGRAH.pdf · ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

8

d) Dalam uji kebaikan model, hasil estimasi nilai probabilitas signifikansi

statistik F sebesar 0.000000 < 0,05 maka Ha diterima, jadi model yang

dipakai eksis. Secara serempak variabel GDP per kapita, nilai tukar, populasi

dan jarak ekonomi berpengaruh terhadap nilai ekspor.

e) Hasil uji koefisien determinasi (R²) menunjukan bahwa besarnya R-square

0.905987, atau sebesar 90,59%. Artinya variasi nilai ekspor dapat dijelaskan

oleh variabel independen yang ada dalam model statistik, seperti GDP per

kapita, nilai tukar, populasi dan jarak ekonomi. Sedangkan sisanya sebesar

9.41% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model.

f) Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) menunjukkan bahwa variabel GDP

per kapita, nilai tukar, populasi dan jarak ekonomi memiliki pengaruh

signifikan terhadap nilai ekspor.

DAFTAR PUSTAKA

Ahsjar, D. & Amirullah. (2002). Teori dan Praktek Ekspor Impor. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Firdaus, M. (2004). Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Bumi

Aksara.

Gujarati, Damodar. (2003). Basic Econometrics, Fourth Edition, McGraw-Hill

Companies. New York.

Kemenkeu. (2017). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

145/PMK.04/2014 pasal 1 ayat 3.

Kuncoro, Achmad. (2001). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Asumsi

Klasik. Bandung: ALFABETA.

Lapian, A. B. (1996). Laut, Pasar dan Komunikasi Antar-Budaya. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Maulana, Arif. (2017). Analisis Ekspor Kakao Olahan ke Sembilan Negara Tujuan

Tahun 2000-2014. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

Page 13: ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/78635/1/NASKAH PUBLIKASI ANUGRAH.pdf · ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR PERIKANAN

9

Nopirin. (1993). Ekonomi Internasional. Penerbit BPFE Universitas Gajah Mada.

Yogyakarta.

Priyanto, Khaerul Mahesa. (2018). Posisi Daya Saing serta Penentu dari Ekspor

Kopi di Indonesia.

Putra, S. R. (2017). Strategi Brilian Tembus Pangsa Ekspor. Jakarta Pusat: Laksana.

Risnain, D. M. (2015). Aspek-aspek hukum peningkatan daya saing industri dalam

perdagangan bebas. Bandung: Keni.

Sasono, H. B. (2013). Manajemen Ekspor dan Perdagangan Internasional.

Yogyakarta: Andi Offset.

Sukirno, Sadono. (2002). Teori Makro Ekonomi. Edisi Keempatbelas. Jakarta :

Rajawali.

Tambunan. T. TH (2001). Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran

Teori dan Temuan Empiris. Jakarta: LP3ES.