ANALISIS DATA Dan Pembahasan Suara Jantung

4
ANALISIS DATA 1. Mendengarkan Suara Jantung Kegiatan praktikum kali ini adalah kegiatan mendengarkan suara dalam tubuh atau disebut dengan austikulasi, lebih spesifiknmya mendengarkan suara denyut jantung dengan objek pengamatan katub mitral.Subyek yang diminta untuk percobaan tahap ini adalah perempuan. Dengan cara Menempelkan bel stetoskop pada dada subyek, pada ruang sela iga ke 5 disebelah kiri sternum dekat putting susu kiri. Pada saat pengamat mendengarkan suara jantung subyek, terdengar suara seperti “lup-dup-lup-dup…” dan seterusnya. ). Secara normal, katup mitral (bikuspidalis) terbuka sedikit lebih cepat sebelum katup trikuspidalis. Katup mitral dapat didengar lebih jelas bila stetoskop ditempatkan di atas apeks jantung, yaitu kira- kira pada ruang sela iga ke 5. Sedangkan katup trikuspidalis dapat didengar bila stetoskop digeser ke daerah agak tengah di sebelah pinggir kiri sternum. Pada percobaan ini interval waktu istirahat antara “lup-dug” dan ini interval waktu istirahat antara “ dup - lup.Berdasarkan penghitungan yang dilakukan, rerata interval waktu istirahat antara “lup-dup” adalah 1,18 dan rerata interval waktu istirahat antara dup– lup, adalah 0,51 Perlakuan selanjutnya adalah mendengarkan katub semilunar , subjek diminta menarik nafas dalam-dalam dengan pelan , kemudian stetoskop dipindahkan secara horisontal ke kiri sternum tepatnya di ruang sela iga ke-2. Dari hasil

description

Suara Jantung

Transcript of ANALISIS DATA Dan Pembahasan Suara Jantung

Page 1: ANALISIS DATA Dan Pembahasan Suara Jantung

ANALISIS DATA

1. Mendengarkan Suara Jantung

Kegiatan praktikum kali ini adalah kegiatan mendengarkan suara dalam tubuh atau

disebut dengan austikulasi, lebih spesifiknmya mendengarkan suara denyut jantung dengan

objek pengamatan katub mitral.Subyek yang diminta untuk percobaan tahap ini adalah

perempuan. Dengan cara Menempelkan bel stetoskop pada dada subyek, pada ruang sela iga

ke 5 disebelah kiri sternum dekat putting susu kiri. Pada saat pengamat mendengarkan suara

jantung subyek, terdengar suara seperti “lup-dup-lup-dup…” dan seterusnya. ). Secara

normal, katup mitral (bikuspidalis) terbuka sedikit lebih cepat sebelum katup trikuspidalis.

Katup mitral dapat didengar lebih jelas bila stetoskop ditempatkan di atas apeks jantung,

yaitu kira-kira pada ruang sela iga ke 5. Sedangkan katup trikuspidalis dapat didengar bila

stetoskop digeser ke daerah agak tengah di sebelah pinggir kiri sternum. Pada percobaan ini

interval waktu istirahat antara “lup-dug” dan ini interval waktu istirahat antara “ dup -

lup.Berdasarkan penghitungan yang dilakukan, rerata interval waktu istirahat antara “lup-

dup” adalah 1,18 dan rerata interval waktu istirahat antara “ dup– lup, adalah 0,51

Perlakuan selanjutnya adalah mendengarkan katub semilunar , subjek diminta menarik

nafas dalam-dalam dengan pelan , kemudian stetoskop dipindahkan secara horisontal ke kiri

sternum tepatnya di ruang sela iga ke-2. Dari hasil pengamatanm diperoleh pengamatan,

bahwa ketika menarik napas dalam-dalam sura denyut jantung semakin cepat dan keras dan

ketika menghembuskan nafas suara denyut semakin lambat.

PEMBAHASAN

1. Mendengarkan Suara Jantung

Denyut jantung adalah jumlah denyutan jantung per satuan waktu (biasanya per menit).

Denyut jantung didasarkan pada jumlah kontraksi ventrikel (bilik bawah jantung). Denyut

jantung mungkin terlalu cepat (takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia). Bunyi jantung

adalah bunyi yang disebabkan oleh proses membuka dan menutupnya katup jantung akibat

adanya getaran pada jantung dan pembuluh darah besar. Bunyi jantung dikenal juga sebagai

suara jantung. Bunyi jantung normal pada dasarnya dapat dibedakan menjadi bunyi jantung

pertama (S1) dan bunyi jantung kedua (S2). Bunyi jantung pertama (S1) muncul akibat 2

penyebab yaitu : penutupan katub atrioventrikular (katub mitral dan trikuspidalis) dan kontraksi

Page 2: ANALISIS DATA Dan Pembahasan Suara Jantung

otot-otot jantung. Bunyi jantung kedua disebabkan dari penutupan katub semilunaris (katub aorta

dan pulmonal). Bunyi jantung pertama memiliki frekuensi yang lebih rendah dan waktu yang

sedikit lebih lama dibandingkan dengan bunyi jantung kedua. Bunyi jantung kedua memiliki

frekuensi nada yang lebih tinggi dan memiliki intensitas yang maksimum di daerah aorta

(Burnside, 1995).

Auskultasi adalah suatu cara untuk mendengarkan bunyi jantung dengan stetoskop. Dalam

keadaan normal terdengar dua bunyi jantung melalui sebuah stetoskop selama setiap siklus

jantung. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah, selanjutnya

jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung. Kedua atrium jantung dapat

berkontraksi dan relaksasi secara bersamaan, .

Suara denyut jantung terutama datang dari bergolaknya darah yang disebabkan oleh

menutupnya katup jantung. Pada setiap siklus jantung hanya suara jantung pertama dan kedua

yang cukup keras didengar melalui stestoskop. Suara pertama yang terdengar adalah suara “lup”

lebih keras dan sedikit lebih panjang daripada suara yang kedua. Suara “lup” ini dihasilkan dari

gerak balik darah yang menutup katup atrioventrikular segera setelah sistol ventrikel mulai.

Suara kedua lebih pendek dan tidak sekeras suara pertama yaitu suara “dup”, suara ini adalah

akibat gerak balik darah menutup katup semilunar pada diastol ventrikel, sedangkan waktu

antara suara jantung kedua dengan suara jantung pertama berikutnya kira-kira dua kali lebih

lama dari pada waktu antara suara jantung pertama dengan suara jantung kedua dalam satu siklus

(Soewolo dkk, 2003). Diantara bunyi kedua dan bunyi pertama dari siklus selanjutnya terdapat

satu periode istirahat yang lamanya dua kali daripada periode istirahat antara bunyi pertama dan

bunyi kedua dalam satu siklus. Dengan demikian, siklus jantung dapat didengarkan sebagai lub,

dup, istirahat; lub, dup, istirahat; lub, dup, istirahat; dan seterusnya.

Pada praktikum data, .Berdasarkan penghitungan yang dilakukan, rerata interval waktu

istirahat antara “lup-dup” adalah 1,18 dan rerata interval waktu istirahat antara “ dup – lup,

adalah 0,51 Denyut jantung secara lengkap terdiri atas kontraksi atrium, relaksasi atrium dan

kontraksi ventrikel serta relaksasi ventrikel. Pada manusia satu denyutan jantung secara

lengkap memerlukan waktu sekitar 0,8 detik sehingga jumlah denyutan per satu menit (laju

denyut jantung) sekitar 75 kali. Secara teoritis, semakin banyak darah yang masuk ke jantung,

semakin banyak pula darah yang akan dikeluarkan dari jantung. Menurut Soewolo (2003) pada

Page 3: ANALISIS DATA Dan Pembahasan Suara Jantung

umumnya laju denyut jantung hewan yang bertubuh kecil lebih tinggi dari pada hewan yang

bertubuh besar.

Pada perlakuan selanjutnya,yaitu pengamatan suara katub semilunar. Sama dengan pada

katup mitral dan trikuspidalis, pada katup semilunar juga terdapat desinkronisasi penutupan

katup. Katup semilunar aortik secara normal mengatup dengan bunyi keras lebih dulu daripada

katup semilunar pulmonari.ketika menarik nafas dalam-dalam terjadi aktifitas yang lebih tinggi

sehingga jantung bekerja lebih tinggi, sehingga suara denyutnya semakin cepat dank eras,

sedangkan ketika menghembuskan nafas,terjadi penurunan aktifitas, sehingga kontrasi jantung

lebih renadah disbanding ketika menarik nafas, maka sura denyut semakin lambat dan rendah.