Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

18
1 1. Pendahuluan Keamanan pada saat ini menjadi hal yang penting. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan keamanan baik untuk keamanan pada perusahaan maupun tempat pribadi seperti rumah [1].Tetapi pada saat ini bukan hal yang tidak mungkin apabila sebuah sekolah menggunakan CCTV untuk pengawasan peralatan berharga di sekolah dari pencurian. Misalnya ditempatkan di ruang laboratorium yang berisi peralatan penting atau mahal, ditempatkan di ruang guru di mana terdapat banyak dokumen penting atau peralatan berharga, atau dipasang di ruang perpustakaan, salah satunya pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, Tengaran. Sekolah ini adalah salah satu sekolah menengah kejuruan di Tengaran yang memiliki fasilitas yang tidak hanya satu gedung saja. Maka dari itu, sekolah ini akan menerapkan penggunaan dari IP Camera sebagai salah satu jenis dari camera pengawas yang dapat di akses dari jarak jauh dengan media internet. Rencana yang akan dilakukan adalah memasang IP Camera sebanyak 24 titik pantau maka dari itu dibutuhkan efisiensi dalam menerapkan sistem monitoring area menggunakan IP Camera karena akan mempengaruhi biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan maupun perawatan selain itu juga tidak mempengaruhi proses belajar mengajar. Oleh karena itu, muncul keinginan untuk meneliti dan analisis dari penerapan IP Camera sebagai sistem monitoring area yang dapat diakses dengan smartphone Android pada studi kasus SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, Tengaran. Selain itu, penelitian ini diharapkan menghasilkan analisis dan desain sistem multimedia streaming yang memodelkan dan digunakan untuk mensimulasikan komunikasi antara IP Camera dengan Android. Membangun aplikasi yang dapat digunakan sebagai alat pemantau ruangan dan dapat di akses melalui smartphone Android kemudian video yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keadaan dari setiap ruangan. Manfaat yang akan dicapai dari penelitian ini adalah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan dapat membuat perencanaan kebutuhan yang efektif dan efisien dengan hasil analisis yang telah dilakukan. Membantu penjaga dalam mengawasi ruangan tanpa harus berada diruangan monitoring yang umumya menggunakan komputer atau TV selain itu juga sebagai solusi pengaman ruangan yang tidak selalu dijaga oleh petugas. 2. Kajian Pustaka Penelitian Tedahulu Sistem pemantau area menggunakan IP Camera telah dilakukan dalam berbagai penelelitian yaitu sistem pemantau area pada PT. Pertamina Depot Plumpang yang menggunakan IP Camera [2]. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan pada PT. Pertamina Depot Plumpang. Dengan sistem pemantauan dengan IP Camera dapat mengurangi tenaga kerja untuk mengawasi tempat-tempat tertentu. Kemudian penelitian berikutnya adalah Analisis Dan Perancangan Aplikasi Monitoring IP Camera Menggunakan Protokol HTTP pada Mobile Phone [1]. Aplikasi monitoring ini bertujuan untuk mengakses IP Camera menggunakan Mobile Phone, karena dapat meningkatkan mobilitas pengguna untuk dapat mengakses IP Camera dengan Mobile Phone, sehingga pengguna

Transcript of Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

Page 1: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

1

1. Pendahuluan

Keamanan pada saat ini menjadi hal yang penting. Berbagai cara

dilakukan untuk meningkatkan keamanan baik untuk keamanan pada perusahaan

maupun tempat pribadi seperti rumah [1].Tetapi pada saat ini bukan hal yang

tidak mungkin apabila sebuah sekolah menggunakan CCTV untuk pengawasan

peralatan berharga di sekolah dari pencurian. Misalnya ditempatkan di ruang

laboratorium yang berisi peralatan penting atau mahal, ditempatkan di ruang guru

di mana terdapat banyak dokumen penting atau peralatan berharga, atau dipasang

di ruang perpustakaan, salah satunya pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan,

Tengaran. Sekolah ini adalah salah satu sekolah menengah kejuruan di Tengaran

yang memiliki fasilitas yang tidak hanya satu gedung saja. Maka dari itu, sekolah

ini akan menerapkan penggunaan dari IP Camera sebagai salah satu jenis dari

camera pengawas yang dapat di akses dari jarak jauh dengan media internet.

Rencana yang akan dilakukan adalah memasang IP Camera sebanyak 24

titik pantau maka dari itu dibutuhkan efisiensi dalam menerapkan sistem

monitoring area menggunakan IP Camera karena akan mempengaruhi biaya yang

dibutuhkan untuk pemasangan maupun perawatan selain itu juga tidak

mempengaruhi proses belajar mengajar. Oleh karena itu, muncul keinginan untuk

meneliti dan analisis dari penerapan IP Camera sebagai sistem monitoring area

yang dapat diakses dengan smartphone Android pada studi kasus SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan, Tengaran. Selain itu, penelitian ini diharapkan

menghasilkan analisis dan desain sistem multimedia streaming yang memodelkan

dan digunakan untuk mensimulasikan komunikasi antara IP Camera dengan

Android. Membangun aplikasi yang dapat digunakan sebagai alat pemantau

ruangan dan dapat di akses melalui smartphone Android kemudian video yang

dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keadaan dari setiap ruangan.

Manfaat yang akan dicapai dari penelitian ini adalah SMK Telekomunikasi Tunas

Harapan dapat membuat perencanaan kebutuhan yang efektif dan efisien dengan

hasil analisis yang telah dilakukan. Membantu penjaga dalam mengawasi ruangan

tanpa harus berada diruangan monitoring yang umumya menggunakan komputer

atau TV selain itu juga sebagai solusi pengaman ruangan yang tidak selalu dijaga

oleh petugas.

2. Kajian Pustaka

Penelitian Tedahulu

Sistem pemantau area menggunakan IP Camera telah dilakukan dalam

berbagai penelelitian yaitu sistem pemantau area pada PT. Pertamina Depot

Plumpang yang menggunakan IP Camera [2]. Sistem ini bertujuan untuk

meningkatkan keamanan pada PT. Pertamina Depot Plumpang. Dengan sistem

pemantauan dengan IP Camera dapat mengurangi tenaga kerja untuk mengawasi

tempat-tempat tertentu. Kemudian penelitian berikutnya adalah Analisis Dan

Perancangan Aplikasi Monitoring IP Camera Menggunakan Protokol HTTP pada

Mobile Phone [1]. Aplikasi monitoring ini bertujuan untuk mengakses IP Camera

menggunakan Mobile Phone, karena dapat meningkatkan mobilitas pengguna

untuk dapat mengakses IP Camera dengan Mobile Phone, sehingga pengguna

Page 2: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

2

dapat mengontrol IP Camera di mana saja. Pengembangan aplikasi smartphone

Android pada sistem monitoring ruangan juga dapat menggunakan media webcam

sebagai alat pemantaunya. Aplikasi ini digunakan untuk mengakses atau

menerima visualisasi dari webcam pada komputer dengan memanfaatkan

smartphone Android [3]. Dari penelitian yang telah dilakukan terdahulu maka

penelitian ini akan melakukan analisis dari penerapan IP Camera yang dalam

monitoring-nya menggunakan smartphone Android yang mampu mengkompresi

hasil streaming sehingga dapat dianilisis lebih detail maka menghasilkan hasil

streaming yang sesuai kebutuhan .

Android

Android adalah subset perangkat lunak untuk parangkat mobile yang

meliputi sistem operasi, middleware, dan aplikasi inti yang berbasis linux dan

diciptakan oleh Google. Android memakai basis kode komputer yang dapat

didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat

aplikasi baru di dalamnya. Android SDK (Software Development Kit)

menyediakan Tools dan API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi

pada platform Android dengan menggunakan bahasa pemprogaman Java [4].

Ada beberapa alasan yang dapat menjadi dasar pemilihan Android, antara

lain [5]:

- Bersifat open source, sehingga dapat menkustomisasi aplikasi yang berbasis

Android, dapat mempelajari bahkan membuat sendiri aplikasinya, tanpa harus

membayar sejumlah uang tertentu.

- Implementasinya yang lintas platform. Karena ditulis dengan dasar

pemprogaman Java, maka dapat dijalankan pada berbagai macam platform,

dengan menyertakan Java Virtual Machine yang disebut dengan Dalvik

Virtual Machine.

- Android juga menyediakan SDK dan IDE yang semuanya gratis, sehingga

makin memudahkan dalam hal men-develop aplikasi.

- Google menyediakan wadah yang dapat digunakan para developer Android

untuk men-share atau menjual aplikasi yang telah dibuat, yaitu Android

Market.

Dari arsitektur sistem, Android merupakan sekumpulan framework dan

virtual machine yang berjalan di atas kernel linux. Virtual machine Android

bernama Dalvik Virtual Machine (DVM), engine ini berfungsi untuk

menginterpretasikan dan menghubungkan seluruh kode mesin yang digunakan

oleh setiap aplikasi dengan kernel Linux. Sementara untuk framework aplikasi

sebagian besar dikembangkan oleh Google dan sebagian yang lain dikembangkan

oleh pihak ketiga. Beberapa framework yang dikembangkan oleh Android sendiri

misalnya fungsi untuk teleponi seperti panggilan telepon, sms, video call. Untuk

browser Android menggunakan Google Chrome yang sebelumnya sudah

dikembangkan oleh Google jauh sebelum Android dirilis [6].

Page 3: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

3

IP Camera

IP Camera merupakan perkembangan dari CCTV. Yang membedakannya

dengan CCTV biasa adalah setiap kamera memiliki IP sendiri sehingga bisa

memilih kamera mana yang akan dilihat. IP Camera memungkinkan pemilik

rumah dan bisnis untuk melihat kamera mereka melalui koneksi internet yang

tersedia baik melalui komputer maupun mobile phone yang mendukung 3G [7].

Internet Protokol adalah protokol yang digunakan untuk komunikasi data,

pertukaran paket-paket data yang lebih dikenal dengan TCP/IP.

Berikut ini adalah beberapa fitur yang dimiliki dari salah satu jenis IP

Camera dan Gambar 1 menunjukan struktur dari IP Camera :

- 2 way audio : hal ini memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi

dengan apa yang dilihat.

- LED lighting : digunakan untuk night vision. Fitur ini memungkinkan

pengguna untuk melihat daerah yang kurang cahaya atau

gelap.

- Streaming : Dapat dilihat dengan streaming, beberapa IP Camera

mempunyai resolusi 640x480 dan dapat merekam 30

frame per detik.

- Wireless Network : Konfigurasi awal dilakukan melalui router, akan tetapi

setelah IP Camera ter-install, dapat digunakan

menggunakan wireless network.

Gambar 1 Struktur IP Camera [7].

Page 4: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

4

MJPEG

Motion Joint Photographic Expert Group merupakan salah satu kompresi

video yang memiliki kualitas gambar sangat baik karena karena gambar yang

dihasilkan dari kamera mempunyai pixel gambar lebih rapat dan lebih banyak [8].

Karakterisitik MJPEG :

- Pada bandwidth yang rendah, prioritas diberikan untuk resolusi gambar

(gambar yang ditransmisi akan mempertahankan kualitas gambarnya,

walaupun beberapa gambar akan rendah kualitasnya).

- Latency minimum dalam pemprosesan gambar.

- Gambar memiliki ukuran file yang konsisten.

- Merupakan format kompresi yang paling banyak digunakan sekarang ini.

Compression

Kompresi data adalah salah satu subyek di bidang teknologi

informasi yang saat ini telah diterapkan secara luas. Gambar-gambar yang

didapatkan di berbagai situs internet pada umumnya merupakan hasil kompresi

ke dalam format GIF atau JPEG. File video MPEG adalah hasil proses kompresi

pula. Penyimpanan data berukuran besar pada server pun sering dilakukan

melalui kompresi [9].

Teknik Kompresi Data dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu:

- Lossy Compression

Lossy compression menyebabkan adanya perubahan data dibandingkan

sebelum dilakukan proses kompresi. Sebagai gantinya lossy compression

memberikan derajat kompresi lebih tinggi. Tipe ini cocok untuk kompresi file

suara digital dan gambar digital. File suara dan gambar secara alamiah

masih bisa digunakan walaupun tidak berada pada kondisi yang sama

sebelum dilakukan kompresi.

- Lossless Compression

Sebaliknya Lossless Compression memiliki derajat kompresi yang

lebih rendah tetapi dengan akurasi data yang terjaga antara sebelum dan

sesudah proses kompresi. Kompresi ini cocok untuk basis data, dokumen

atau spreadsheet. Pada lossless compression ini tidak diijinkan ada bit yang

hilang dari data pada proses kompresi.

3. Perancangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode Prototyping. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk membantu

pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat lunak

yang harus dibuat. Metode ini dilakukan secara bertahap, yaitu dengan

mengembangkan suatu prototype yang sederhana terlebih dahulu baru kemudian

dikembangkan dari waktu ke waktu sampai perangkat lunak selesai

dikembangkan. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal dari suatu

sistem atau subsistem [10]. Tahap-tahap dalam metode Prototyping ditunjukkan

pada Gambar 2.

Page 5: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

5

Gambar 2 Tahapan dalam Model Prototyping [10].

Pengumpulan kebutuhan sistem dilakukan dengan wawancara dengan

Guru Pembimbing dari SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Pada wawancara

yang telah dilakukan tersebut, menyatakan bahwa SMK Telekomunikasi Tunas

Harapan telah mempunyai wacana akan menerapkan IP Camera sebanyak 24 titik

pemantauan. Sehingga dibutuhkan perencanaan yang lebih matang, dengan cara

menghitung dan analisis kebutuhan dari setiap penggunaan IP Camera terutama

penggunaan bandwidth untuk akses melalui internet. Selain itu dibutuhkan kriteria

hasil video yang berbeda untuk setiap IP Camera karena kondisi dan keadaan dari

setiap titik yang akan dipantau misalnya perbedaan dari ruangan yang ramai oleh

siswa atau ruangan yang sepi tapi terdapat barang yang berharga. Sehingga

didapatkan sistem monitoring area menggunakan IP Camera untuk meningkatkan

keamanan dari sekolah yang efektif dan efisien. Selain itu dari sisi pemantauan,

user dapat memantau dari mana saja atau dengan cara mobile yang akan

meningkatkan fleksibiltas dari sistem keamanan dengan IP Camera.

Perancangan sistem menggunakan Unified Modelling Language

(UML), terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram,

class diagram dan deployment diagram. Use case diagram pada Gambar 3

menunjukan sistem ini hanya memiliki satu aktor karena pengguna dari aplikasi

ini nantinya akan menggunakan dengan fitur yang sama. Aktor adalah beberapa

guru dan penjaga sekolah, mereka mempunyai hak untuk menggunakan aplikasi

dengan fitur memenejemen kamera yang tersedia dengan menambah, mengubah

atau menghapus kamera. Kemudian aktor dapat mengatur aplikasi mereka sendiri

dengan men-setting password dari aplikasi sesuai dengan aktor yang

menggunakan aplikasi tersebut.

Page 6: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

6

Gambar 3 Use Case Diagram

Activity diagram merupakan salah satu cara untuk memodelkan event-

event yang terjadi dalam use case [11]. Untuk kebutuhan proses dari sistem yang

akan dibangun, terdapat dua activity diagram yaitu aktifitas user yang paling

utama adalah request video dari IP Camera pada Gambar 4 merupakan Activity

Diagram Streaming IP Camera. kemudian aktifitas yang berikutnya adalah

mengubah kualitas video dengan cara mengirim parameter ukuran dari kompresi.

Gambar 4 Activity Diagram Streaming IP Camera.

Page 7: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

7

Sequence diagram merupakan interaction diagram yang memperlihatkan

event-event yang berurutan sepanjang berjalannya waktu [11]. Sequence diagram

user pada perancangan ini meliputi manajemen IP Camera yang tersimpan dalam

database smartphone yaitu menambahkan atau mendaftarkan IP Camera baru,

mengubah data dari IP Camera yang telah tersimpan dan menghapus IP Camera

dari database.

Class diagram sistem pada Gambar 5 merupakan perancangan class utama

yang akan dibuat pada aplikasi tersebut, meliputi : class Camera, class

CGIHttpRequest, class HttpCGICommand, class DBHelper, class Parameter,

class Setting. Pada class diagram sistem terdapat lima relasi yaitu

- Class Camera memiliki relasi one to one dengan class CGIHttpRequest.

Dalam proses request dengan IP Camera hanya ada satu objek Camera yang

akan diakses.

- Class Camera memiliki relasi one to one dengan class HttpCGICommand.

Dalam membuat command atau perintah untuk request dengan IP Camera

mempunyai satu objek Camera.

- Class Camera memiliki relasi one to many dengan class DBHelper. Dalam

DBHelper dapat memiliki satu atau lebih objek Camera.

- Class Parameter memiliki relasi one to many dengan class

HttpCGICommand. Dalam proses request dengan IP Camera pesan yang

dikirim dapat memiliki satu atau lebih objek Parameter.

- Class Setting memiliki relasi one to one dengan class DBHelper. Dalam

DBHelper hanya dapat memiliki satu objek Setting.

Page 8: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

8

Gambar 5 Class Diagram aplikasi IP Camera.

Deploymen/physical diagram menggambarkan detail bagaimana

komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak

(pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada

lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

Dirancangkan agar aplikasi ini akan mengakses sebuah router server yang

terhubung dengan IP Camera seperti pada Gambar 6. Saat user melakukan

request streaming video maka aplikasi akan terhubung dengan router server.

Gambar 6 Deployment Diagram.

Page 9: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

9

Perancangan desain antarmuka adalah merancang gambaran sementara

dari aplikasi yang akan dibuat. Pada aplikasi ini terdapat beberapa rancangan

antarmuka dari menu yang tersedia dalam aplikasi tersebut. Pada Gambar 7

merupakan tampilan Manage Camera, pada form tersebut bisa disebut juga

sebagai form utama karena menu-menu utama berhubungan dengan form ini. Pada

form ini terdapat daftar kamera yang telah berhasil didaftarkan atau daftar kamera

yang telah tersimpan didalam database.

Gambar 7 Desain Antarmuka Form Manage Camera.

Form utama dari aplikasi ini akan digambarkan pada Gambar 8, pada

gambar tersebut akan memperlihatkan form streaming video dari IP Camera

desain antarmuka untuk form tersebut adalah streaming video secara fullscreen.

Selain itu pada form ini juga berisi menu untuk mengatur kompressi, tampilan,

membuat Log dan melihat kamera yang aktif atau terkoneksi.

Gambar 8 Desain Antarmuka Form Camera Viewer.

Page 10: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

10

Proses evaluasi prototype dilakukan sebanyak dua kali pengujian oleh

pembuat dan pengguna. Penjelasan setiap tahap evaluasi prototype adalah sebagai

berikut:

a. Evaluasi Tahap Pertama

Evaluasi prototype pertama dilakukan setelah perancangan awal aplikasi.

Dalam tahap ini melakukan perancangan desain tampilan. Hasil dari evaluasi

tahap pertama memperbaiki tampilan form Manage Camera aplikasi agar lebih

menarik dan mudah dipahami pengguna dengan membuat menu utama dengan

tulisan dan bergambar, karena tampilan awalnya masih terlalu sederhana dan

hanya terdiri dari menu utama yang berbentuk tulisan saja.

b. Evaluasi Tahap Kedua

Evaluasi tahap kedua ini dilakukan setelah fungsi utama yang ada pada

aplikasi selesai dibuat. Hasil dari evaluasi tahap ke-dua antara lain:

(1) Perlu menambahkan preview pada saat menambahkan IP Camera baru, agar

lebih jelas dan user tahu bahwa kamera yang telah ditambahkan; (2) Perlu

menambahkan menu help yang berisikan petunjuk penggunaan aplikasi atau user

guide ;

4. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan rancangan yang telah dipaparkan, dikembangkan suatu

aplikasi dengan platform Android yang dapat melakukan streaming video dari IP

Camera dengan media internet. Dengan hasil aplikasi berikut ini :

- Form Manage Camera

Form Manage Camera adalah form utama dari aplikasi yang dirancang.

Pada form ini menginformasikan daftar dari IP Camera yang telah ditambahkan

kemudian juga jalan utama untuk akses ke semua bagian aplikasi atau berisikan

menu-menu utama. Fungsi utama dari form ini adalah untuk memenejemen atau

mengatur dari daftar IP Camera yang telah tersimpan dalam database SQLite.

- Form Add Camera

Untuk mendapatkan video dari IP Camera pertama yang perlu dilakukan

adalah menambahkan atau mendaftarkan IP Camera di database SQLite. Untuk

memasukkan kamera baru yaitu dengan masuk ke form Add Camera pada form

untuk menambahkan kamera user harus memasukan Name, Servername/IP, Port,

Username dan Password. User tidak bisa menyimpan kamera baru yang telah

dilengkapi datanya apabila belum dites. Tujuan dari tes kamera adalah untuk

mendapatkan koneksi dari IP Camera. Setelah koneksi berhasil dilakukan user

baru bisa menyimpan kamera.

- Form Edit Camera

Edit Camera merupakan form yang digunakan user apabila ingin

mengubah data kamera yang berada pada database SQLite misalnya karena data

yang telah terdaftar sudah berubah alamat server-nya atau telah terubah

pengaturannya. Untuk mengakses pada form Edit Camera user masuk dulu pada

Page 11: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

11

form Manage Camera kemudian pilih data yang akan di-edit dengan cara long

click pada data tersebut kemudian akan muncul Context Menu pilih edit.

- Form Camera Viewer

Gambar 9 Form Camera Viewer Aplikasi IP Camera.

Camera Viewer merupakan form yang memiliki bagian utama dari aplikasi

ini yaitu untuk form untuk streaming video dari IP Camera. Tampilan dari

Camera Viewer ditunjukan pada Gambar 9, pada form tersebut memilki bagian

utama berupa tampilan hasil streaming atau berupa video, kemudian dalam

gambar tersebut juga menampilkan seberapa kecepatan video yang diterima

berupa jumlah frame yang diterima setiap detik. Pada form tersebut juga

mempunyai mempunyai beberapa menu untuk mengakses menu Setting

Appreance, Setting Compression, Create Log, All Camera dan Manage Camera.

- Form Setting Compression

Gambar 10 Form Setting Compression Aplikasi IP Camera.

Page 12: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

12

Pada form Setting Compression user dapat mengubah kualitas gambar dari

streaming video yang dihasilkan atau dikirim oleh IP Camera, dengan seekbar

user cukup menarik ke kanan atau ke kiri untuk mengaturnya. Apabila user

menarik seekbar ke kiri maka besar kompresi kecil dan jika ditarik ke kanan maka

kompresi yang dihasilkan lebih besar. Maka jika semakin besar kompresi yang

diatur maka gambar yang dihasilkan memilki pixel yang lebih kecil tetapi video

yang dihasilkan mempunyai delay yang lebih kecil. Tetapi dalam mengatur

kompresi dapat diatur secara otomatis sehigga hasil yang ditampilkan nantinya

berdasarkan seberapa besar bandwidth dari jaringan yang tersedia dengan cara

besar kompresi diset pada angka 0 (nol) maka secara otomatis hasil streaming dari

IP Camera akan menyesuaikan bandwidth. Gambar 10 adalah tampilan dari form

Setting Compression

Hasil Pengujian

Pengujian ini berfungsi untuk melihat sejauh mana aplikasi ini dapat

berjalan dan untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi. Parameter dalam

pengujian ini menggunakan user requirements yang telah dijelaskan pada tahap

sebelumnya. Pengujian yang digunakan adalah pengujian manfaat.Tujuan dari

pengujian aplikasi ini adalah untuk mengetahui kemampuan dari aplikasi untuk

streaming video dari IP Camera melalui jaringan internet.

Spesifikasi pengujian :

Aplikasi Android :

- Smartphone Android yang digunakan adalah Advan Vandroid T1C dengan

platform Android Froyo 2.2

- Koneksi internet smartphone menggunakan Broadband Indosat IM3 dengan

kekuatan sinyal HSDPA

- Lokasi atau tempat memantau di Jl. Patimura No.92/93, Salatiga

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan :

- IP Camera TP-Link SC3130 yang menggunakan kompresi video MJPEG

- Koneksi internet dari ISP Grahamedia Salatiga dengan maksimal bandwidth

8Mbps

- Pengaturan jaringan internet menggunakan router Mikrotik dengan limit

bandwitdh download dan upload sebesar 256kb untuk port IP Camera.

Pengujian yang dilakukan yaitu dengan streaming video menggunakan

aplikasi TelsaCamera yang telah ter-install pada smartphone Android. Streaming

dilakukan selama 5 menit untuk setiap pengujian. Pengujian dilakukan pada

kompresi 10%, 20%, 30%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 99%. Hasil dari setiap

pengujian berupa LOG untuk pencatatan banyaknya frame setiap detik. Hasil

pengujian yang telah dilakukan pada tanggal 25 Juni 2012 jam 07.12 sampai

dengan jam 8.00 dapat ditunjukan pada Tabel 1

Page 13: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

13

Tabel 1 Hasil Pengujian Streaming Video IP Camera

Frame /

Second

Kompresi ( % )

10 20 30 40 50 60 70 80 90 99

1 124 69 50 49 33 20 15 12 5 3

2 35 93 30 39 62 38 38 24 7 2

3 4 18 27 40 61 37 50 22 12 2

4 0 0 0 19 48 65 35 31 6 5

5 0 0 0 0 1 20 77 63 14 10

6 0 0 0 0 0 5 1 74 28 12

7 0 0 0 0 0 0 0 1 100 50

8 0 0 0 0 0 0 0 1 68 116

9 0 0 0 0 0 0 0 0 12 45

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17

11 0 0 0 0 0 0 0 0 3 4

12 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3

13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 163 180 107 147 205 185 216 228 256 270

RATA/RATA

Frame Rate 0,69 1,03 0,64 1,08 1,79 1,99 2,57 3,41 5,71 7

Pada Tabel 1 menunjukan hasil dari pengujian streaming video dari IP

Camera yang berupa tabel dari pengujian setiap kompresi. Pada kolom pertama

menyatakan jumlah frame untuk setiap detiknya dan kolom ke-2 merupakan

pengujian pada kompresi 10% selama 5 menit dengan hasil untuk 1 frame/detik-

nya mendapatkan 124 kali. Kemudian untuk 2 frame/detik-nya mendapatkan 35

kali pada mendapatkan 4 kali pada 3 frame/detik-nya. Pada kolom ke-3 sampai

ke-11 menjelaskan hasil dari kompresi yang lainnya. Kemudian pada kompresi

90% terdapat nilai 0 FPS pada frame 10 diakibatkan beberapa kemungkinan

diantaranya karena keadaan dari ISP yang menyediakan internet pada sekolah

ataupun broadband yang digunakan pada smartphone. Rata-rata frame rate

didapat dengan perhitungan rumus Mean pada data tunggal selama 5 menit atau

300 detik yaitu :

Contoh menghitung rata-rata pada kompresi 50% :

= 1,79 FPS.

Page 14: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

14

Tahap pengujian berikutnya dilakukan dengan wawancara dan simulasi

aplikasi dengan Bapak Aris Suryatno, S.T yang menjabat sebagai Kepala Jurusan

TKJ (Teknik Komputer Jaringan) dan Akhmad Fajar yang menjabat sebagai

Teknisi IT di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan yang ditunjuk sebagai

penanggung jawab atas penelitian yang dilaksanakan. Dari hasil pengujian yang

telah dipaparkan pada Tabel 1 maka 24 titik pantau yang direncanakan

sebelumnya dirumuskan kriteria titik yang berbeda berdasarkan alasan-alasan dari

struktur dan ruang gerak area. Pada Tabel 2 menunjukan 24 titik yang

direncanakan dan Gambar 11 menunjukan struktur bangunan sekolah dari SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan.

Gambar 11 Struktur Bangunan SMK Telekomunikasi Tunas Harapan.

Pada Gambar 11 menunjukan denah atau struktur bangunan dari SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan dengan keterangan :

A. Laboratorium Komputer

B. Kantor Yayasan

C. Ruang Pembelajaran 1 dan Kantor Guru

D. Cafetaria

E. Laboratorium Fisika dan Kimia

F. Perpustakaan

G. Asrama

H. Bengkel Otomotif 1

I. Bengkel Otomotif 2

H

U

L

M

Page 15: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

15

J. Ruang Pembelajaran 2

K. Kantor Satpam

L. Parkir Guru dan Karyawan

M. Parkir Siswa

Dari hasil wawancara yang telah dilaksanakan, menyimpulkan titik-titik

pantau IP Camera pada Tabel 2 berikut :

Tabel 2 24 Titik Pantau IP Camera

No Titik IP Camera Gedung Kompresi Alasan

1 Tangga gedung

laboratorium

komputer lantai 1

A 70% Mengawasi siswa yang naik dan

turun dari lantai 2 atau lantai 3.

2 Tangga gedung

laboratorium

komputer lantai 2

A 70% Mengawasi siswa yang naik dan

turun dari lantai 1 atau lantai 3.

3 Tangga gedung

laboratorium

komputer lantai 3

A 70% Mengawasi siswa yang naik dan

turun dari lantai 1 atau lantai 2.

4 Ruang tamu kantor

yayasan

B 50% Karena tamu dari yayasan harus

diketahui

5 Lobi utama

gedung c

C 50% Mengawasi tamu yang mengisi

buku tamu

6 Lobi gedung c

mengahadap

selatan

C 70% Mengawasi sisi di depan

ruangan lantai 1 sebelah selatan

7 Lobi gedung c

Mengahadap barat

C 70% Mengawasi sisi di depan

ruangan lantai 1 sebelah barat

8 Kantor Tata Usaha

pada gedung c

C 50% Mengawasi tamu yang masuk

ke ruang tata usaha

9 Ruang tengah

gedung c lantai 2

menghadap selatan

C 70% Mengawasi ruang pembelajaran

siswa di lantai 2 yang

menghadap selatan

10 Ruang tengah

gedung c lantai 3

mengahadap

selatan

C 70% Mengawasi ruang pembelajaran

siswa di lantai 3 yang

menghadap selatan

11 Ruang tengah

gedung c lantai 3

menghadap barat

C 70% Mengawasi ruang pembelajaran

siswa di lantai 3 yang

menghadap barat

12 Ruang Kepala

Sekolah pada

gedung c

C 50% Mengawasi tamu yang masuk

ke ruang Kepala Sekolah

13 Cafetaria

menghadap timur

D 80% Mengawasi siswa dan guru

yang pergi ke cafetaria dari arah

timur

Page 16: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

16

14 Cafetaria

menghadap barat

D 80% Mengawasi siswa dan guru

yang pergi ke cafetaria dari arah

barat

15 Depan ruang

laboratorium fisika

kimia dan

perpustakaan

E,F 70% Mengawasi siswa yang masuk

ke ruangan

16 Pintu masuk

asrama

G 70% Mengawasi siswa yang masuk

ke asrama dan para tamu

17 Bengkel otomotif

1

H 60% Mengawasi alat-alat dan mesin

yang berada di bengkel

18 Bengkel otomotif

2

I 60% Mengawasi alat-alat dan mesin

yang berada di bengkel

19 Ruang

Pembelajaran 2

J 70% Mengawasi siswa yang masuk

ke ruangan

20 Kantor satpam K 60% Mengawasi tamu yang masuk

lewat gerbang utama atau tamu

yang lapor ke kantor satpam

21 Tempat parkir

guru dan karyawan

menghadap barat

L 70% Mengawasi sepeda motor dan

mobil guru atau karyawan dari

arah barat

22 Tempat parkir

guru dan karyawan

menghadap utara

L 70% Mengawasi sepeda motor dan

mobil guru atau karyawan dari

arah utara

23 Tempat parkir

siswa menghadap

utara

M 70% Mengawasi sepeda motor siswa

dari arah utara

24 Tempat parkir

siswa menghadap

selatan

M 70% Mengawasi sepeda motor siswa

dari arah selatan

Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil berupa kriteria dari

setiap titik atau area. Dengan beberapa kategori kompresi yang digunakan yaitu

50%, 60%,70% dan 80%. Kompresi yang digunakan berbeda-beda berdasarkan

tingkat keramaian dan cepat pergerakan dari setiap titik pantau. Kemudian selain

itu kompresi yang diterapkan berbanding lurus dengan besar bandwidth yang

digunakan. Dalam penerapan yang telah dilakukan tidak menggunakan kompresi

90% atau 99% karena hasil gambar yang diperoleh sudah tidak jelas sehingga

walaupun pergerakan video lebih cepat tapi gambar yang dihasilkan belum

memenuhi kebutuhan untuk memantau ruangan. Berikut ini adalah contoh

penjelasan dari titik yang telah diterapkan:

Page 17: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

17

- Pada titik 12 atau kamera pada ruang kepala sekolah dengan kompresi 50%

karena pada area tersebut tingkat keramaian yang lebih rendah dari area yang

lain yaitu dengan kondisi bahwa kamera pada ruangan tersebut mengawasi

kepala sekolah dan pengunjung khusus yang rata-rata hanya mengawasi

kepala sekolah. Pada Tabel 2 dengan kompresi tersebut mendapatkan hasil

pengujian dengan rata-rata frame rate 1,79 FPS dengan pertimbangan bahwa

pergerakan dari kepala sekolah yang lebih sering duduk sehingga dengan

video yang kecepatannya lambat telah mampu merekam kegiatan dari ruang

kepala sekolah.

- Pada titik 13 atau kamera pada cafetaria yang mengahadap timur dengan

kompresi 80% karena pada area tersebut tingkat keramaian yang lebih tinggi

dari area yang lain yaitu dengan banyaknya siswa dan guru yang masuk atau

keluar ke cafetaria. Pada Tabel 2 dengan kompresi tersebut mendapatkan

hasil pengujian dengan rata-rata frame rate 3,41 FPS dengan pertimbangan

bahwa pergerakan dari siswa di cafetaria memungkinkan siswa untuk berlari

sehingga dibutuhkan hasil video yang mampu untuk merekam siswa yang

pergerakannya kurang dari 1 detik.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa aplikasi ini

sudah berjalan secara fungsional dan mengeluarkan informasi sesuai dengan yang

diharapkan. Sehingga hasil analisis dari kebutuhan untuk menerapkan sistem

monitoring menggunakan IP Camera sudah memenuhi kebutuhan.

5. Simpulan

Setelah melakukan analisis dan perancangan aplikasi yang dirancang maka

dibuat beberapa kesimpulan. Pertama aplikasi dapat melakukan streaming dari IP

Camera menggunakan smartphone Android. Kedua aplikasi monitoring dapat

menyimpan daftar alamat-alamat IP Camera yang berbeda-beda sehingga

memudahkan dalam pengaksesan IP Camera. Kemudian yang terakhir aplikasi

mampu mengubah kualitas dari video yang dihasilkan sehingga mempengarungi

kecepatan dari video yang diterima maka 24 titik pantau yang akan dimonitoring

dapat diklarifikasikan hasil yang berbeda berdasarkan kebutuhannya.

6. Pustaka

[1] Handoko, Rika Mandasari & Bino Pramana B. 2010. Analisis dan

Perancangan Aplikasi Monitoring IP Camera Menggunakan Protokol

HTTP pada Mobile Phone. Jakarta : BINUS.

[2] Samalo,Yenny, Vans Andriawan, & Achmad Hadi. 2012. Analisis dan

Perancangan Sistem Pemantau Area dengan Menggunakan IP Camera

pada PT. Pertamina Depot Plumpang. Jakarta: BINUS.

[3] Chandra, Eric, & Zein Rezky H. 2012. Analisis dan Perancangan Aplikasi

Monitoring Area dengan Webcam pada Smartphone Berbasis Android.

Jakarta :BINUS.

[4] Mulyadi. 2010. Membuat Aplikasi untuk Android. Yogyakarta : Gava

Media.

Page 18: Analisis dari Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera ...

18

[5] Winarno, Edy, & Ali Zaki 2011. Membuat Sendiri Aplikasi Android untuk

Pemula. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

[6] Cooper, Martin. 2010. Step by Step Smartphone Android. Massachusetts:

Pace University.

[7] Innes, Greg. 2009. What Is an IP Camera?.

http:/www.networkwebcams.com/ip-camera-learning-center/. (Diakses

tanggal 10 Mei 2012).

[8] Anonymous. 2006. MJPEG vs MPEG4 Understanding the differences,

advanrages and disadvantages of each compression technique, ON-Net

Surveillance Systems Inc.

http://www.onssi.com/downloads/OnSSI_WP_compression_techniques.pdf.

(Diakses tanggal 10 Juli 2012).

[9] Widhiartha ,Putu. 2003. Pengantar Kompresi Data. IlmuKomputer.Com.

(Diakses tanggal 3 Juli 2012).

[10] Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi

(Buku Satu). Yogyakarta: Andi.

[11] Nugroho, Adi. 2005. Rational Rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek.

Bandung: Informatika.