ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN...

15
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA BUTIK RERA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI disusun oleh: Yuliyanti Suleman 08.12.3224 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Transcript of ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN...

Page 1: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA BUTIK RERA YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

disusun oleh:

Yuliyanti Suleman 08.12.3224

JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2011

Page 2: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

Page 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA BUTIK RERA YOGYAKARTA

Analysis And Design of Information System Sales

At Clothing Boutique Rera Yogyakarta

Yuliyanti Suleman

O8.12.3224 Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Information systems sales in boutiques rera is part of the system information that is useful to solve problems in data processing. Rera is boutique clothing outlets located in the path kledokan Yogyakarta. This place has a diverse clothing types and quite a lot but still use manual systems in data processing. Therefore, by building a system of computer-based information goods sales are expected to solve problems in data processing at the Boutique Rera Yogyakarta. This paper discusses how to build an information system of selling goods as a way to increase effectiveness, and efficiency of the workforce. Also explained about the process of information systems analysis and manufacturing process. So in the end produced a sales information system that will be expected to be able to improve service to customers and thus become better able to compete globally. Key words: information systems, boutique rera, the sale of goods.

Page 4: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

1. Pendahuluan Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan

sangat pesat, oleh karena itu sudah banyak pula perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi yang menggunakan sistem informasi untuk meningkatkan usahanya. Cara untuk meningkatkan usaha suatu perusahaan ialah dengan cara membangun sistem informasi yang baik. Dan syarat untuk membangun sistem informasi yang baik yaitu adanya kecepatan dan keakuratan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Komputer adalah suatu alat yang dapat menyimpan data, mengolah data, dan memberikan informasi yang diinginkan secara tepat dan akurat yang berguna bagi perusahaan untuk kemajuan usahanya.

Dengan di sediakannya berbagai fasilitas yang di miliki komputer, maka tidak di ragukan lagi bahwa setiap pemimpin menginginkan perusahaanya di lengkapi dengan komputer beserta program aplikasi yang sesuai dengan bidang usaha pada perusahan tersebut. Permasalahan pada Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut sangat terkesan tidak terkontrol dengan baik sehingga kinerja dalam pengolahan data untuk mengembangkan suatu usaha membutuhkan waktu yang relatif lama. Hal ini sangat merepotkan bagi petugas yang bekerja di karenakan petugas harus mencatat satu pertsatu barang yang di perlukan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas penulis terdorong untuk mengadakan penelitian tentang sistem informasi pada “Butik Rera” serta berupaya mengembangkan sistem yang ada menjadi sistem yang terkomputerisasi. Oleh karena itu penulis mencoba untuk menyusun tugas akhir dengan judul “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA BUTIK RERA YOGYAKARTA”.

2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Sistem

Menurut Mc. Leod (1995) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Jerry FitzGerald, suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. 2.1.2. Karakteristik Sistem

untuk memahami dan mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya :

a. Komponen / elemen (component)

Suatu sistem terdiri dari komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dari suatu sistem biasanya dikenal dengan subsistem.

b. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Dengan adanya batas sistem ini maka sistem dapat membentuk suatu kesatuan, karena dengan batas sistem ini fungsi dan tugas dari subsistem yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Dengan kata lain batas sistem ini merupakan ruang lingkup atau scope dari sistem / subsistem itu sendiri. c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Page 5: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

Segala sesuatu diluar dari batas sistem yg mempengaruhi operasi dari suatu sistem disebut Lingkungan luar sistem (environment). Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan.

Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan harus dipelihara dan dijaga agar tidak hilang pengaruhnya , sedangkan lingkungan yang bersifat merugikan harus dimusnahkan dan dikendalikan agar tidak mengganggu operasi dari sistem. d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung Sistem merupakan suatu media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya untuk membentuk satu kesatuan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem lainnya. Dengan kata lain melalui penghubung ini output dari suatu subsistem akan menjadi input sari subsistem lainnya. e. Masukan (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam suatu sistem disebut INPUT. Masukan ini dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem itu dapat beroperasi. f. Pengolah (Process)

Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output. g. Keluaran (Output)

Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. h. Sasaran sistem (Objective) dan Tujuan sistem (Goal)

Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan. Dengan kata lain, suatu sistem akan dikatakan berhasil kalau pengoperasian sistem itu mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2. Konsep Dasar Informasi

2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut Gordon B. Davis, informasi merupakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Sedangkan menurut Jogiyanto, yang dimaksud dengan informasi yaitu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya. 2.2.3. Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentuka 3 hal, yaitu :

a. Relevan (relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada

Page 6: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. b. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

Komponen akurat berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik. c. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

2.2.4. Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan dari : a. Manfaat (use)

b. Biaya (cost)

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1. Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.” (Jogiyanto H.M., Analisis dan Desain Sistem Informasi, 1995:11) 2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Stair (1992) Menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut:

a. Perangkat keras, yaitu perangkat komponen untuk melengkapi kegiatan memasukan data, memproses data, dan keluaran data.

Page 7: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

b. Perangkat lunak, yaitu program dan intruksi yang diberikan ke komputer.

c. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

d. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

e. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Sementara Burch dan Grudnistki (1986) berpendapat, sistem informasi yang terdiri dari komponen-komponen diatas disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan blok kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

a. Blok Masukan. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi. Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok Database. Database merupakan kunpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Blok Kendali. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.3.3. Definisi Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi

Page 8: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

2.4. Konsep Pemodelan Sistem

2.4.1. Definisi Flowchart

Flowchart merupakan suatu bagan yang menggambarkan atau mempresentasikan suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan masalah.

2.4.2. Definisi Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (Jogiyanto, HM, 2005 :700).

2.5. Konsep Dasar Basis Data

2.5.1. Definisi Basis Data

Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user.

2.5.4. Teknik Normalisasi

2.5.4.1. Definisi normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk megorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi. 2.5.4.2. Tujuan dari Normalisasi

• Memudahkan user dalam akses data

• Optimalisasi struktur tabel

• Optimalisasi storage

• Mengurangi redundansi

• Menghindari anomali (insert, delete, update)

• Peningkatan integritas data

2.5.4.3. Proses Normalisasi

Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

Page 9: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

2.6. Sistem Perangkat Lunak Yang Digunakan

2.6.1. Microsoft Visual Basic 6.0

Visual basic adalah salah satu bahasa pemrograman yang berorientasi object (Object Oriented Programming : OOP).

Pemrograman berorientasi obyek menawarkan konsep yang sederhana, dimana seorang programmer tidak dituntut untuk membuat aplikasi dengan membangun seluruh komponennya sendiri. Program aplikasi dapat dibuat dengan memanfaatkan obyek-obyek yang sudah ada. Setiap obyek harus memiliki atribut/property dan event. 2.6.2. Microsoft SQL Server 2000

SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. Istilah client, server, dan client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum atau hal yang spesifik dari perangkat keras atau perangkat lunak. Pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resource) dari komponen sistem lainnya. Sedangkan sebuah server adaah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya. 3. Teori Analisis 3.2.1 Analisis PIECES

Karena adanya permasalahan dalam sistem manual yang digunakan sekarang, maka sistem lama harus diubah kesistem yang baru yaitu sistem komputerisasi agar permasalahan-permasalahan yang ada dapat terselesaikan. Dengan digunakan sistem yang baru diharapkan akan terjadi peningkatan didalam usaha, peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan analisis PIECES yaitu:

a. Analisis Kinerja (Performance) Kinerja adalah kemampuan system dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat tercapai. Kinerja di ukur dengan throughput (jumlah dari pekerjaan yang dapat diselesaikan selama jangka waktu tertentu) dan respone time (waktu tanggap) adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut. Hal ini dapat dilihat dalam pencarian data barang masuk dan data barang keluar, jumlah barang serta pembuatan barang masih manual.

Tabel 3.1 Analisis Kinerja Parameter Hasil Analisis

- Throughput - Response time

Laporan penjualan barang masih manual sehingga membutuhkan waktu 1-2 hari untuk mengerjakan laporan karena masih dilakukan perhitungan dan pengecekan barang. Dalam pembuatan laporan penjualan dibutuhkan waktu ± 20 menit untuk membuka kembali pembukuan karena pencatatannya masih manual.

b. Analisis Informasi (informasi) Dalam penyajian informasi sering terjadi keterlambatan dan bahkan terjadi kesalahan sehingga informasi yang dihasilkan terkadang tidak bisa langsung dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan ini diharapkan peningkatan terhadap informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Berikut tabel analisis informasi di butik baju Rera Jogjakarta

Page 10: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

Table 3.2 Analisis informasi Faktor Hasil Analisis

- Akurat - Relevan - Tepat Waktu

Informasi yang disampaikan kurang akurat karena dalam laporan penjualan sering terjadi kesalahan. Informasi yang diinginkan tidak sesuai yang dibutuhkan. Informasi yang dihasilkan sering mengalami keterlambatan.

c. Analisis Ekonomi (Economics) Butik Baju Rera Jogjakarta dalam pengolahan data transaksi membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga menimbulkan peningkatan biaya operasi. Dengan ini diharapkan pengembangan sistem yang dapat memberikan banyak manfaat atau keuntungan. Serta ketidak efesienan biaya yang terjadi bisa di minimalisir sekecil mungkin. Berikut tabel analisis ekonomi di butik baju Rera Jogjakarta:

Tabel 3.3 Analisis Ekonomi

Parameter Hasil Analisis - Biaya

Perhitungan laporan pendapatan yang tidak teliti mengakibatkan pemborosan kertas dan terbuangnya waktu untuk mengulang lagi proses perhitungan laporan pendapatan. Setiap bulan pihak Butik Rera Yogyakarta harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 150.000 untuk pembelian buku dan nota.

d. Analisis Pengendalian (Control) Pengendalian sistem pembayaran pada butik baju Rera jogjakarta sangat diperlukan terhadap penyalahgunaan atau kesalahan pencatatan. Berikut tabel analisis kendali di butik baju Rera Jogjakarta:

Tabel 3.4 Analisis Pengendalian Parameter Hasil Analisis

- Hak Akses Pada sistem informasi penjualan barang kurang optimal karena laporan masih bersifat arsip yang rentan hilang atau rusak serta penyimpanan berkas-berkas kwitansi dan nota yang tidak berurutan akan mempersulit dalam mengontrol arsip-arsip dan data-data yang terkait dalam proses jumlahan barang keluar, kesalahan pencatatan data dapat terjadi, disebabkan kelalaian personil.

e. Analisis Efisiensi (Efficiency) Sistem aplikasi yang diajukan pada butik baju rera diharapkan dapat memaksimalkan pemakaian sumber daya yang ada meliputi pengurangan pemakaian pekerja, waktu, biaya pengeluaran. Efisiensi ini erat hubungannya dengan input yaitu

Page 11: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan seminim mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan. Berikut tabel analisis efisiensi di butik baju Rera Jogjakarta:

Tabel 3.5 Analisis Efisiensi Parameter Hasil Analisis

- Efisiensi Proses peminimalan sumber daya berupa kertas dalam pembuatan laporan belum dapat dilakukan karena masih perlu dilakukan pengecekan terhadap perhitungan atas transaksi yang ada dalam pembuatan laporan harus diulang kembali apabila perhitunga data barang tidak cocok atau tidak sesuai sehingga dinilai kurang efektif.

f. Analisis Pelayanan (Service) Pelayanan merupakan tujuan utama. Butik Baju Rera Jogjakarta dalam proses pelayanan dirasa cukup baik, namun pencarian barang dalam ukuran yang berbeda akan membutuhkan waktu cukup lama sehingga menyebabkan konsumen menunggu dalam waktu beberapa menit. Berikut tabel analisis pelayanan di butk baju Rera Jogjakarta:

Table 3.6 Analisis Pelayanan Faktor Hasil Analisis

- Kepuasan Pelayanan yang diberikan oleh sistem saat ini kurang maksimal dalam melayani konsumen, dikarenakan dalam pencatatan dan barang digudang tidak sesuai.

3.2.3. Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan dalam mendukung kinerja sistem. Apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan yang dibutuhkan atau belum, karena kebutuhan sistem akan mendukung tercapainya tujuan suatu instansi atau perusahaan.

Dengan adanya sistem baru yang telah dibuat diharapkan dapat lebih membantu dalam proses transaksi dan laporan pada Salon Melan. Untuk mempermudah analisis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan secara lengkap, maka dibagi kebutuhan sistem menjadi dua jenis yaitu kebutuhan fungsional dan nonfungsional. 3.2.3.1. Kebutuhan Fungsional

kebutuhan fungsional ialah proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem, sistem yang dibutuhkan harus dapat mengolah data merk, data barang, data pelanggan, data transaksi penjualan barang, data transaksi pembelian barang, data retur pembelian, serta pengolahan data laporan merk, barang, transaksi pembelian, transaksi penjualan, retur pembelian dan laporan laba/rugi. . 3.2.3.2. Kebutuhan Nonfungsional

kebutuhan nonfungsional yaitu kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem, yaitu :

1. Operasional 2. Keamanan 3. Informasi

Page 12: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

3.3. Perancangan Sistem

Sistem yang dimaksud disini adalah sistem yang berjalan saat ini dan merupakan suatu urutan kegiatan yang berjalan didalam Butik Baju Rera untuk selanjutnya digunakan sebagai input dalam pengolahan data pembelian dan penjualan barang.

3.3.1. Perancangan Model

Rancangan model yang digunakan untuk pengembangan sistem berbentuk physical system (sistem secara fisik) dan logical model (model secara logika). Bagan alir (system flowchart) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan physical system sedangkan untuk menggambarkan logical model digunakan diagram arus data (data flow diagram). A. Bagan Alir Sistem (Flowchart system)

Bagan Alir Sistem (Flowchart system) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem, dan menunjukkan apa yang dikerjakan didalam sistem. B. Diagram Arus Data (data flow diagram atau DFD)

Diagram arus data (data flow diagram) merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pengguna maupun pembuatan program.

Diagram arus data digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan di kembangkan secara logis tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik yang mempengaruhi. 3.4. Perancangan Basis Data

Perancangan sistem yang akan dilakukan meliputi EMPAT tahap, yaitu : a. Normalisasi.

b. Relasi antar tabel.

c. Struktur tabel.

d. Rancangan Interface antar muka.

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1. Pengertian Implementasi

Implementasi sistem (system implementation) merupakan tahap meletakkan sistem yang baru dikembangkan supaya nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan dari tahap implementasi adalah menyiapkan semua kegiatan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Implementasi merupakan langkah awal untuk menetukan jangka waktu yang diperlukan dalam tahap implementasi.

Page 13: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

4.1.1. Kegiatan Implementasi Sistem

4.1.1.1. Pemilihan dan Pelatihan Personil

Petugas yang akan mengoperasikan sebuah sistem yang baru harus merupakan orang yang benar-benar memahami sistem informasi dan tugas-tugas mereka. Pemilihan petugas dalam sistem informasi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan, karena keberhasilan dalam pelaksanaannya ditentukan oleh personil yang berada dalam sistem itu sendiri.

4.1.1.2. Pengetesan Sistem

Pengetesan sistem dilakukan setelah pengetesan program. Tujuan utama dari pengetesan sistem ini adalah untuk memastikan bahwa komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Adapun dua metode untuk melakukan unit testing, antara lain :

a. Black Box Testing

Black Box Testing adalah cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi modul, kemudian diamati apakah hasil dari modul itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pengetesan form login. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pengetesan black box yaitu pengetesan pada form Login. b. White Box Testing

White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variable dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan di cek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang.

4.1.1.3. Konversi Sistem

Konversi data merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap mulai untuk digunakan. Terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem, salah satunya adalah pendekatan konversi parallel yaitu pendekatan yang dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama satu periode tertentu. Kebaikan pendekatan ini menyediakan proteksi tinggi kepada organisasi terhadap kegagalan sistem yang baru. Sistem Informasi Penjualan Butik Baju Rera Yogyakarta memakai konversi data parallel. Sistem lama dan sistem baru akan dioperasikan secara bersama-sama untuk meyakinkan sistem baru telah dioperasikan dengan baik sebelum sistem lama dihentikan. Kelebihan dari sistem ini adalah jika sistem baru gagal maka sistem yang lama masih tetap beroperasi. Kelemahannya pada biaya operasi yang dikeluarkan untuk membiayai dua buah sistem sekaligus. Periode waktu yang dibutuhkan untuk melakukan konversi sistem ini adalah 15 hari.

4.1.1.4. Pemeliharaan Sistem

Untuk membuat sistem yang baik dan bebas dari masalah maka perlu dilakukan pemeliharaan sistem. Pemeliharaan pada sistem meliputi pemeliharaan software dan pemeliharaan hardware.

Page 14: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

4.1.1.5. Manual Program

Manual program merupakan petunjuk yang digunakan untuk menjalankan program sehingga program dapat dioperasikan dengan mudah. Dalam manual program dijelaskan bagaimana membuka aplikasi program dalam komputer dan tampilan form yang digunakan secara langkah-langkah dalam

a. Form Login

b. Form Menu Utama

c. Form Data Pelanggan

d. Form Data Merk

e. Form Data Barang

f. Form Data Transaksi pembelian

g. Form Data Transaksi Penjualan

h. Form Data Retur Beli

i. Laporan Barang

j. Laporan Pelanggan

k. Laporan Transaksi Pembelian

l. Laporan Transaksi Penjualan

m. Laporan Retur Beli

n. Laporan Laba/Rugi

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap sistem penjualan pada Butik Baju Rera Yogyakarta maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Menggunakan sistem baru meningkatkan kinerja dan tidak memakan banyak waktu.

2. Informasi yang didapat untuk pengambilan keputusan perhitungan barang yang terjual menjadi lebih mudah.

3. Barang digudang lebih terkontrol dan tidak terjadi kecurangan karena pencatatan jumlah dan jenis barang benar.

4. Dengan menggunakan sistem yang baru penggunaan karyawan bisa diminimkan. 5. Efisienya pengeluaran biaya peralatan pencatatan untuk mengolah transaksi. 6. Pelayanan terhadap konsumen menjadi lebih cepat jika terjadi antrian

pembelian barang dengan menggunakan sistem baru.

Page 15: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.3224.pdf · Butik Rera adalah kinerja sistem pengolahan data pada butik tersebut

  

Daftar Pustaka Hanif Al fatta,Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Yogyakarta : Andi Offset, 2007 Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset, 1999 Rudyanto arief, pemrograman basis data menggunakan transact-SQL dengan microsoft SQL server 200 , Yogyakarta : Andi Offset, 2006