Analisis Dampak Lingkungan-klompok 2

24
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL) PENGAMBANGAN GAMBUT I. Pendahuluan I.1 Latar Belakang Besarnya kebutuhan bahan bakar industry pulp dan rayon yang terletak di kecamatan porsea menimbulkan pemikiran pada PT Karya Kencana Agungputra untttuk memanfaatkan endapan gambut yang terdapat di kecamatan Lintong yang terletak di sekitar 60 km dari lokasi pabrik pulp dan rayon. Saat ini, PT Inti Indo Rayon Utamamempergunakan kulit kayu, BBM, Batu bara, lindi hitam, dan pressed sludge sisa unit energy pabrik. Pemanfaatan endapan gambut tersebut akan mempengaruhi penggunaan BBM yang selama ini digunakan dimana BBM sampai saat ini masih merupakan andalan sumber devisa Negara, disamping itu kegiatan ini akan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi serta membuka kesempatan kerja yang ada di kegiatan tersebut. Dampak lingkungan yang berlaku juga untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negative terhadap lingkungan, dokumen ini menguraikan hasil studi ANDAL yang selanjutnya digunakan sebagai acuan penyusunan dokumen rencana pengolahan lingkungan. Tujuan utama penyusunan dokumen ANDAL iniadalah untuk menelaah isu-isu utama lingkungan selama tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi dan pasca-operasi

Transcript of Analisis Dampak Lingkungan-klompok 2

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL) PENGAMBANGAN GAMBUT

I. Pendahuluan1.1 Latar BelakangBesarnya kebutuhan bahan bakar industry pulp dan rayon yang terletak di kecamatan porsea menimbulkan pemikiran pada PT Karya Kencana Agungputra untttuk memanfaatkan endapan gambut yang terdapat di kecamatan Lintong yang terletak di sekitar 60 km dari lokasi pabrik pulp dan rayon. Saat ini, PT Inti Indo Rayon Utamamempergunakan kulit kayu, BBM, Batu bara, lindi hitam, dan pressed sludge sisa unit energy pabrik. Pemanfaatan endapan gambut tersebut akan mempengaruhi penggunaan BBM yang selama ini digunakan dimana BBM sampai saat ini masih merupakan andalan sumber devisa Negara, disamping itu kegiatan ini akan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi serta membuka kesempatan kerja yang ada di kegiatan tersebut. Dampak lingkungan yang berlaku juga untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negative terhadap lingkungan, dokumen ini menguraikan hasil studi ANDAL yang selanjutnya digunakan sebagai acuan penyusunan dokumen rencana pengolahan lingkungan. Tujuan utama penyusunan dokumen ANDAL iniadalah untuk menelaah isu-isu utama lingkungan selama tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi dan pasca-operasi kegiatan penambangan, sehingga pengembangan kegiatan penambangan gambut ini secara keseluruhan akan berwawasan lingkungan.

1.2 Landasan hukum penyusunan ANDAL1. UU tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup2. UU tentang penataan ruang3. PP tentag analisis mengenai dampak lingkungan4. Keputusan mentri Negara lingkungan hidup tentan jenis usaha kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analisis dampak lingkungan5. Keputusan menteri Negara lingkungan hidup tentang pedoman umum penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan dan lampirannya6. Keputusan kepala Bapedal tentang pedoman mengenai ukuran dampak penting dan lampirannya7. Keputusan menteri pertambangan dan energi tentang ketentuan-ketentuan pelaksanaan ANDAL dalam bidang usaha pertambangan dan energy8. Keputusan menteri pertambangan dan energy tentang pedoman teknis penyeusunan ANDAL9. Surat edaran direktorat jendral pertambangn umum tentang petunjuk pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan10. Keputusan menteri pertambangan dan energy tentang penanggulangan terhdap gangguan dan pencemaran sebagai akibat usaha pertambangan umum.11. Keutusan menteri Negara kependudukan dan lingkungan hidup tentang penetapan pedoman baku mutu lingkungan12. Keputusan gubernur daerah tingkat 1 Sumatera Utara tentang penggolangan dan baku mutu air di Provinsi daerah tingkat 1 13. Peraturan Daerah tentang rencana tata ruang wilayah Provinsi daerah tingkat 1

1.3 Kebijakan pelaksanaan pengelolaan lingkunganTujuan utama pengelolaan lngkungan adalah untuk melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan mengatur pemanfaatan SDA secara bijaksana. Pelaksanaan suatu usaha atau kegiatan yang akan menyebabkan perubahan lingkungan perlu diperkirakan semenjak awal kegiatan, hingga masalah-masalah lingkungan dapat diintegrasikan dalam setiap tahapan kegiatan proyek. Ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup menetapkan bahwa setiap rencana kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan wajib menyusun ANDAL. PT Karya Kencana akan merubah morfologi areal shingga kegiatan ini berpoteensi menghasilkan dampak penting terhadap lingkungan oleh karenanya wajib melaksanakan studi analisis dampak lingkungan. Studi ini sangat penting dilaksanakan guna menyusun langkah-langkah untuk menanggulangi dampak negative. Dampak potensial pada kualitas udara terutama bersumber debu yang akan ditimbulkan oleh operasi penambangan dan kebisingan yang dirtimbulkan oleh kegiatan alat-alat yang digunakan poada masa operasi. Dampak potensial negative yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan diduga akan mempengaruhi lingkungan biogeofisik, namun sebaiknya kegiatan akan menimbulkan dampak positif terhadap lingkungan social ekonomi dalam bentuk peluang kesempatan kerja dan berusaha bagi industry jasa, serta meningkatkan pendapatan daerah.

1.4 Tujuan studi ANDAL Mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan proyek yang berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan Mengeidentifikasikan komponen atau parameter lingkungan yang secara potensial akan dipengaruhi oleh kegiatan proyek. Memperkirakan dan mengevaluasi komponen/parameter lingkungan yang akan terkena dampak penting akibat kegiatan proyek. Menyiapkan pedoman RKL dan RPL bagi proyek sihingga pengembangannya dapat dilakukan berdasarkan azas pembangunan yang berkelanjutan.

1.5 Kegunaan studi ANDAL Menciptakan pengertian dan memastikan bahwa seluruh peraturan dan perrundang-undangan tentang lingkuanga yang berlaku dipatuhi oleh pemrakarsa Untuk mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan/fenomena lingkunganyang dapat memperngaruhi kelanjutan proyek Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh ijin penambangan Untuk memahami rencana proyek dan menciptakan kerja sama yang produktif antara pemrakasras dengan masyarakat setempat

1.6 Ruang lingkup studiRuang lingkup studi meliputi: penetuan batas wilayah studi, identifikasi isu0isu lingkungan utama, dan penentuan komponen atau parameter lingkungan dan kegiatan proyek yang memerlukan kajian dan analisis secara mendalam pada studi ANDAL. Hasil pelingkupan menunjukkan isu-isu pokok masalah lingkungan akibat kegiatan pra konstruksi, konstruksi, operasi penambangan dan pasca penambangan adalah: Hidrologi (air tanah dan permukaan) Kualitas air Pencemaran udara berupa debu Kebisingan Sosial ekonomi dan budaya.

II. Metodologi studi2.1 Batas Wilayah StudiBatas ruang wilayah studi pada prinsipnya meliputi batas ruang rencana kegiatan penambangan gambut, batas ruang ekosistem dan batas ruang administratif pada area komunitas yang berdekatan dengan area penambangan. Batas-batas ruang tersebut adalah satu kesatuan dalam studi ANDAL.Batas studi tersebut didasarkan pada :a. Batas Kegiatan ProyekBatas kegiatan proyek yang dimaksud adalah batas kajian tapak proyek yang meliputi daerah endapan pasir area KP eksplorasi DU 325/Sumut seluas 2000 Ha diwilayah kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara.b. Batas EkologisBatas ekologis terutama ditentukan oleh cakupan daerah dimana mekanisme dampak berlangsung (yaitu melalui media penyebaran bahan pencemar, seperti udara dan air). Untuk komponen hidrologi dan kualitas air diperkirakan menyebar pada aliran sungai ke arah hilir. Untuk komponen darat tidak lebih dari areal kuasa penambangan.c. Batas AdministrasiTapak proyek terletak dalam wilayah administratif kecamatan Lintong Nihula. Terdapat 2 desa di kecamatan Lintong yang diperkirakan akan berpengaruh oleh kegiatan ini, yaitu desa Nagasaribu 1 dan desa Siharjulu. Berdasarkan pertimbangan batas administratif daerah ditentukan atas dasar interaksi antara kegiatan proyek dengan kegiatan sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang berpotensi terkena dampakd. Batas TeknisBatas teknik ditentukan berdasarkan tersedianya waktu, sumber daya, peralatan dan kemampuan teknologi yang digunakan dalam studi ini.e. Batas sosialBatas sosial adalah ruang rencana usaha/kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang berproses sesuai dengan dinamika sosial (ekonomi) yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Batas sosial kehidupan masyarakat sekitar proyek penambangan gambut ditandai oleh peluang kerja dan usaha yang diciptakan oleh PT. Karya Kencana Putra Agung secara berkelanjutan.2.2 Komponen Kegiatan yang Diperkirakan Menimbulkan DampakStudi ANDAL ini meliputi proyek pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasional, dan pasca operasi.1. Tahap Prakonstruksi Penyelidikan umum Eksplorasi Penyusunan studi kelayakan Perencanaan detail penambangan Pembebasan lahan2. Kegiatan Selama Prakonstruksi Mobilisasi T. Kerja Pengadaan alat dan material Pembuatan jalan kerja Penyiapan lahan Konstruksi fisik Penanganan limbah konstruksi3. Kegiatan pada tahap operasional Persiapan Areal Tambang Pembuatan parit drainase Stump removal Screw leveling Grading Pembangunan settling pond Penambangan Penghancuran Pengeringan Pengumpulan Panen Penimbunan pengangkutan4. Kegiatan pada tahap pasca operasional Reklamasi atau perubahan penggunaan lahan Pengembalian lahan kepada pemilik lahan Pemutusan hubungan kerja2.1.1 Komponen Lingkungan yang Diprakirakan akan Terkena Dampak atau Memberi Dampak1. Aspek tata ruangParameter tata ruang yang diteliti yaitu fungsi peruntukan lahan, permukiman buruh maupun tumbuhnya jasa-jasa lain disekitar lokasi kegiatan, system transportasi, ketersediaan fasilitas lingkungan dan kegiatan disekitar.2. Komponen lingkungan fisik kimia Iklim Kualitas udara dan kebisingan Fisiologi dan geologi Hidrologi Kualitas air3. Komponen lingkungan biologi Komponen lingkungan terestrial Komponen lingkungan perairan4. Komponen sosial ekonomi dan budaya Kependudukan Sosial Ekonomi2.3 Metode Pengumpulan dan Analisa DataStudi ANDAL dilakukan menggunakan pendekatan seperti terlihat pada gambar. Studi diawali dengan mengkaji secara mendalam kondisi rona lingkungan di tapak rencana kegiatan dan sekitaranya. Studi ini juga memperhatikan dimensi waktu yang meliputi tahap prakonstruksi, konstruksi, operasional, dan pasca operasi. Dari hasil kajian kedua aspek tersebut akan disusun ruang lingkup studi dan dampak-dampak penting terhadap lingkungan meliputi aspek fisik-kimia, biologi dan sosekbud. Pada tahap ini akan dikumpulkan tahap data primer dan sekunder. Data yang diperoleh menggunakan rumus-rumus matematik, professional judgement, serta analogi.2.3.1 Aspek tata ruangRencana tata ruang wilayah daerah tingkat 1 Sumatera Utara diperoleh dari Bappeda Provinsi Daerah tingkat 1 sumatera Utara.

2.3.2 Aspek fisik-kimiaa. Iklim Parameter yang ditelitiParameter iklim yang diteliti meliputi jenis iklim, suhu, kelembapan, kecepatan dan arah angina, curah hujan dan jumlah hari hujan. Metode pengumpulan dataData iklim yang dikumpulkan mencakup data hujan (curah hujan dan hari hujan), shu udara, kelembapan nisbi udara dan angina

Analisis dataData yang diperoleh dari stasiun Aek Raja Tarutung digunakan untuk menghitung rata-rata, serta nilai maksimum dan minimum dari parameter iklim untuk memberi gambara tentang kondisi iklim daerah studi.

b. Kualitas Udara dan Kebisingan Parameter yang ditelitiParameter yang diteliti meliputi debu, (partikulat) mengingat parameter tersebut diperkirakan berpotensi memberikan dampak.

Metode pengumpulan dataMetode analisis dan peralatan untuk pengambiilan contoh kualitas udara dan kebisingan disusun pada table berikut:

Pengukuran kualitas udara, dilakukan selama 3 jam dan pengambilan contoh dilakukan 2 kali yaitu siang danmalam hari. Pengukuran kebisingan dilakukan setiap 2-5 menit selama 1 jam dan diulangi sebanyak 2 x. pengukuran dilakukan pada pagi, siang, dan malam hari.

Analisis dataDari hasil pengukuran kualitas udara dan kebisingan, dibandingkan dengan kriteria baku mutu udara ambien dan keriteria baku udara kebisingan untuk daerah sekitar pemukiman.

c. Fisiografi dan geologiInformasi tentang kondisi fisiografi dan geologi regional akan diambil dari data sekunder, sedangkan kondisi geologi local serta ketebalan endapan bahan galian serta penyebarannya diambil dari hasil eksplorasi yang telah dilakukan sebelumnya.

d. Kualitas air Parameter yang ditelitiAnalisis air permukaan dan air dangkal dilakukan untuk memberikan gambara yang lengkap mengenai rona lingkungan, kualitas air di sekitar tapak kegiatan. Jenis parameter kualitas air sesuai menteri kesehatan no. 416/MENKES/PER/IX/1990 dan baku mutu kualitas air golongan B berdasarkan Peraturan Pemerintah No 20/1990. Metode pengumpulan contohMengingat tidak dijumpai adanya sungai besar di wilayah studi, maka pengambilan contoh dilakukan dengan pemngambilan langsung pada bagian tengah badan air. Jumlah contoh air diambil di 6 lokasi yang terdiri dari 4 contoh air permukaan dan 2 contoh air dangkal. Pengambilan contoh dilakukan pada bulan Maret 1996. Parameter kualitas air yang berubah dan tidak dapat diawetkan seperti suhu, daya hantar listrik, salinitas, Ph, warna, bau, kekeruhan dan oksigen terlarut.

Analisis dataData kualitas air disajikan dalam bentuk tabulasi dan dianalisis secara cluster.

e. Hidrologi Parameter, metode dan lokasi pengambilan dataUntuk air tanah dilakukan pengukuran kedalaman muka air tanah pada titik pengamatan dengan menggunakan meteran. Untuk memperoleh informasi tentang kondisi air permukaan dan air tanah pada musim kemarau dilakukan wawancara kepada penduduk setempat. Untuk melengkapi kekurangan data hidrologi, maka dilakukan studi pustaka dari hasil penelitian yang pernah dilakukan di wilayah studi.

2.4 Metode Prakiraan DampakMetode prakiraan dampak yang akan digunakan adalah metode bagan alir vertical, sehingga memudahkan dalam deskripsi urutan terjadinya dampak yang mungkin. a. Aspek tata ruangBeberapa permasalahan terhadap aspek tata ruang terutama berkaitan dengan peraturan dan perundangan tentang penataan ruang, terutama yang berkaitan dengan kawasan gambut dan ditetapkan sebagai kawasan lindung.

b. Aspek fisika-kimia IklimDiperkirakan tidak akan terjadi dampak terhadap iklim.

Kualitas udara dan kebisingan Analisis tingkat pencemaran parameter debu didasarkan pada informasi yang diperoleh dari proyek sejenis yang dikelola oleh system teknologi yang sama di Finlandia.

Fisiografi dan geologiPrakiraan dampajk terhadap fisiografi dan geologi pada area penambangan menggunakan metode deskriptif.

Kualitas airPrakiraan dampak terhadap kualtas air didasarkan pada pembandingan konsentrasi parameter yabgn diperkirakan akan berubah pada badan air yang terkena dampak dengan konsentrasi sebelum terkena dampak.

Hidrologi dan hidrogeologiDengan membandingkan kondisi hidrologi terutama parameter debit air dan tinggi permukaan air dan tinggi permukaan air tanah dangkal.

c. Aspek biologi Komponen terrestrialFlora dan fauna terrestrial dianalisa berdasarkan atas perbandingan keberadaan flora dan fauna sebelum dan sesudah kegiatan penambangan dilaksanakan. Penilaian terhadap kedua pengaruh tersebut didasrkan kepada perbandingan antara harapan-harapan pada tahapan persiapan, tahap operasi, dan prediksi pasca kegiatan.

Komponen biota perairan Populasi makrozoobenthos plankton dan nekton dalam wilayah studi berpotensi untuk terpengaruh oleh perubahan kualitas air dan habitas benthos di sekitar tapak kegiatan penambangan dan daerah sekitarnya.

d. Aspek sosial ekonomi dan budayaPrakiraan dampak dilakukan dengan cara membandingkan kondisi soasial ekonomi dan budaya masyarakat sekitar sebelum dan sesudah proyek berlangsung. Prakiraan yabng bersifat kuantitatif atas komponen-komponen tertentu seperti pendapatan perkapita, pendapatn ekonomi daerah, pertumbuhan penduduk, serta stabilitas sosial, digunakan juga pada studi ini karena tidak semua kerusakan lingkungan dari sebuah proyek dapat dikuantitatifikasi dalam bentuk estimasi numeric.

e. Metode evaluasi dampak penting Semua dampak proyek terhadap dampak lingkungan yang diperkirakana kan timbul akan dievalusi dan digolongkan menurut derajat kepentingan dampakya. Selanjutnya kegiatan0kegiatan proyek serta dampak-dampak pentinf terhadap lingkungan yang ditimbulkannya disajikan dalam sebuah matriks evaluasi dampak. Matriks evaluai dampak ini menyajikan informasi tentang dampak primer kegiatan proyek terhdap berbagai komponen atau parameter lingkungan, dan mengidentifikasikan kegiatan proyek yang paling banyak menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Evaluasi secara menyeluruh juga dilakukan berdasarkan analisis keseimbangan untung rugi antara dampak positif dati segi sosial ekonomi dan lingkungan.

III. Rencana kegiatan3.1 Maksud dan TujuanMaksud kegiatan penambangan gambut oleh PT Karya Kencana agung Putra di Desa Nagasaribu 1 dan Siharjulu adalah untuk berperan serta dalam program pembanngunan, khususnya pada sector penambangan. Dengan dipergunakannya gambut sebagai bahan bakar utama, maka secara tidak langsung kegiatan ini telahg berperan serta dalam program pemerintah khususnya di sector energy.

3.2 Manfaat Kegiatan1. Manfaat sosial Optimalisai pemanfaatan lahan dari lahan yang tidak dimanfaatkan menjadi lahan yang bermanfaat Menambah lapangan kerja dan kesempatan berusaha2. Manfaat Ekonomi Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan adanya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha Menungkatkan pendapatan melaui pajak-pajak penjualan iuran pertambangan dan lain-lain. Meningkatkan devisa Negara dengan adanya pengurangan penggunaan bahan bakar minyak yang masih menjadi andalan sumber devisa Negara.

3.3 Deskripsi lokasi proyek3.3.1 Letak dan luas lahan Areal rencana kegiatan penambangan teletak pada area KP eksplorasi DU. 325/SUMUT dengan luas 2000 ha. Areal tersebut terletak di wilayah administrasi: Desa : Nagasaribu 1 dan siharjulu Kecamatan : lintong nihuta Kabupaten: tapanuli utara Propinsi: Sumatera Utrara

3.3.2 Pencapaian lokasi Untuk mencapai lokasi studi dari Jakarta, dapat menggunakan pesawat udara melalui Medan, kemudian dengan menggunakan kendaraan lokasi ini dapat dicapai sekitar 5 jam perjalanan dengan jarak sekitar 265 kilometer melalui Pematang siantar.

3.4 Keadaan bahan galian Gambut3.4.1 Penyebaran dan ketebalanDari hasil eksplorasi yang telah dilakukan diketahui bahwa bahan galian gambut yang dijumoai di wilayah studi mempunyai penyebaran yang tidak menerus atau dijumpai secara setempat-setempat. Hal ini mencerminkan keadaan cekungan pada saat gambut tersebut diendapkan. Ketebalan endapannya bervariasi antara 0,5-9,6 meter.

3.4.2 Kualitas gambutDari hasil analisa kimia terhadap contoh gambut yang dilakukan pada tahap eksplorasi adalah sebagai berikut : Kadar abu: 4,99% Kadar air : 75,04% Kadar belerang: 0,18% Bulk density: 0.14% Ph : 5 Nilai kalori: 4,918 kal/gr Karbon padat: 27,75% Kandunngan kayu: 12,20%

3.5 Tahapan pelaksanaan kegiatan3.5.1 tahap pra-konstruksikegiatan pada tahap pra-konstruksi meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, perencanaan detail dan pembebasan lahan.

3.5.2 penyelidikan umumpenyelidikan umum merupakan kegiatan survai orientasi di lapangan dalam rangka pengajuan kuasa penambangan eksplorasi.

3.5.3 EksplorasiKegiatan eksplorasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghitung besarnya cadangan gambut, menentukan penyebaran kualitas bahan galian yag ada serta menentukan jumlah cadangan gambut yang dapat ditambang.

3.5.4 pembebasan lahanpembebasan lahan dilakukan tanpa merubah status kepemilikan lahan, pembebasan hanya dilakykan dalam perjanjian sewa menyewa tanah selama masa penambangan. Status kepemilikan lahan sebagian besar area penambangan merupakan tanah adat. Perjanjian sewa-menyewa dilakukan langsung dengan memegang kuasa atas tanah tersebut dan dilaksanakan dengan koordinasi kecamatan setempat dan perjanjian sewa menyewa dilakukan di hadapan notaris.

3.5.5 pembuatan jalan kerjajalan kerja merupakan jalan yang dibangun untuk memperlancar keluar masuk truk, alat berat lainnya ke lokasi penambangan dan keperluan pengangkutan gambut. Jalan tambang dihubungkan dengan jalan utama dengan lebar antara 15-20 meter dengan panjang jalan 3 Km. Jalan ini merupakan jalan sementara hingga waktu penambangan selesai.

3.5.6 penyiapan lahanPada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan, yaitu: pembersihan tempat kerja (land clearing) perataan lahan tambang dilakukan dengan screw leveler.

3.5.7 konstruksi fisik Pada tahap ini meliputi pembangunan pra sarana penunjang operasi penambangan yaitu: jalan lingkungan kantor tempat penimbunan hasil produksi (peat stock) jalan produksi dan jalan lingkungan penambangan poliklinik tempat ibadah bengkel dan gudang kantin

3.5.8 penanganan limbah konstruksi selama tahap konstruksi, sekitar 1 unit eskavator, 1 unit bulldozer dan 3 unit triuk kapasitas 10 ton diperkukan untuk membangun jalan dan menyiapkan lahan seluas 20 ha.

3.5.9 persiapan areal tambang (site preparation)persiapan areal tambang merupakan kegiatan untuk mempersiapkan areal tambang agar operasional penambangan dapat dilakukan, kompnen-komponen kegiatan yang dibahas adalah: pembuatan parit draninase1. saluran isolasi2. saluran penirisan3. saluran primer

stump removal screw leveling grading pembangunan settling pond (kolom sedimentasi) pemagaran

3.6 Sistem manajemen pengelolaan lingkungan Beberapa jenis limbah akan dihasilkan dari kegiatan oenambangan ini, yang akan dihgasilkan secara terus menerus1. Limbah padat2. Limbah padat lainnya3. Emisi gas4. Limbah cair5. Debu (particular)6. Kebisingan7. Penghijauan di lingkungan area tambang

IV. Rona Lingkungan Awal

V. Evaluasi DampakVI. Sheet1NoParameterMetode AnalisisPeralatan1Partikulat (Debu)GravimetrikHVF Grafimetrik2Kebisingan-sound level meter