ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN

7
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN Analisis dampak lingkungan adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL i dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik dan kultural. Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah o. !" #ahun !$%! tentang &I'in Lingkungan (idup& yang merupakan pengganti PP !" #ahun %))) tentang Amdal. 1.Dampak Suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas Alami : mis. kimiawi (asap gunung berapi), sik (gempa bumi), biologis (eceng gondok) Hasil kegiatan manusia : mis. penyemprotan pestisida, pembangunan jalan 2.Amdal Penelitian/studi tentang masalah dampak (positif dan negatif) yang terjadi karena adanya rencana kegiatan manusia dalam pembangunan, sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan, sehingga: tidak terjadi perubahan yang tidak direncanakan dapat meningkatkan dampak positif yang timbul 3.Dampak Pembangunan terhadap Lingkungan dapat berarti Perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang diprakirakan akan ada setelah pembangunan perbedaan antara kondisi lingkungan yang diprakirakan akan ada tanpa adanya pembangunan dan yang diprakirakan akan ada dengan adanya pembangunan 4.Tujuan Amdal - Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin” dengan demikian: - AMDAL diperlukan untuk menunjang pembangunan yang berwawasan lingkungan. - AMDAL berguna untuk mengurangi dampak negatif dan menyempurnakan dampak positif terhadap lingkungan. - AMDAL merupakan perangkat yang sangat berguna bagi pemodalsuatu usaha, pemerintah dan masyarakat. 5.Jenis Pendekatan Studi Amdal - PP. No. 51 Th. 1993 PP. No. 27 Th. 1999 (Ps. 1 butir 2) (Ps. 1 butir 1) AMDAL tunggal/proyek AMDAL tunggal/proyek AMDAL terpadu/multisektor AMDAL terpadu/multisektor AMDAL kawasan AMDAL kawasan AMDAL regional 6.Prosedur Amdal

Transcript of ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGANAnalisis dampak lingkunganadalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan padalingkungan hidupyang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan diIndonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalahPeraturan PemerintahNo. 27 Tahun 2012 tentang "Izin Lingkungan Hidup" yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal.1. DampakSuatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas Alami : mis. kimiawi (asap gunung berapi), fisik (gempa bumi), biologis (eceng gondok) Hasil kegiatan manusia : mis. penyemprotan pestisida, pembangunan jalan2. AmdalPenelitian/studi tentang masalah dampak (positif dan negatif) yang terjadi karena adanya rencana kegiatan manusia dalam pembangunan, sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan, sehingga: tidak terjadi perubahan yang tidak direncanakan dapat meningkatkan dampak positif yang timbul

3. Dampak Pembangunan terhadap Lingkungan dapat berartiPerbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang diprakirakan akan ada setelah pembangunan perbedaan antara kondisi lingkungan yang diprakirakan akan ada tanpa adanya pembangunan dan yang diprakirakan akan ada dengan adanya pembangunan

4. Tujuan Amdal Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin dengan demikian: AMDAL diperlukan untuk menunjang pembangunan yang berwawasan lingkungan. AMDAL berguna untuk mengurangi dampak negatif dan menyempurnakan dampak positif terhadap lingkungan. AMDAL merupakan perangkat yang sangat berguna bagi pemodal suatu usaha, pemerintah dan masyarakat.5.Jenis Pendekatan Studi Amdal- PP. No. 51 Th. 1993 PP. No. 27 Th. 1999 (Ps. 1 butir 2) (Ps. 1 butir 1) AMDAL tunggal/proyek AMDAL tunggal/proyek AMDAL terpadu/multisektor AMDAL terpadu/multisektor AMDAL kawasan AMDAL kawasan AMDAL regional6. Prosedur AmdalProsedur AMDAL untuk semua kegiatan hampir sama satu sama lain, dapat dikaji dari: PP 51/1993 atau PP 27/1999 mengenai AMDAL Pedoman pelaksanaan Kep. 14 MEN-LH/3/1994. Keputusan Ketua BAPEDAL No. 056/1994, tentang Pedoman Dampak Penting Kep. 39/MENLH/8/1996 tentang Kegiatan yang Wajib AMDAL7. Perundang-undangan danperaturan umum yang berlaku - UUPLH, UURI No. 23 Tahun 1997(Pengganti UULH, UU No. 4/ 1982)- PP No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL (Pengganti PP. 51Tahun 1993)- PerMen NLH No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL (Pengganti: Pedoman pelaksanaan Kep. 14 MEN-LH/3/1994)- PerMen NLH No. 11 Tahun 2006 tentang kegiatan wajib AMDAL, sebagai perangkat penapisan teknis (pengganti PerMen NLH No. 17 Tahun 2001, Kep. 39/MENLH/8/1996 tentang Kegiatan yang Wajib AMDAL)8. Keputusan Ketua BAPEDAL No. 056/1994, tentang Pedoman Dampak Penting KepMen NLH 12 Tahun 2007 tentang DPL, bagi kegiatan industri yang sudah aktif namun belum AMDAL. Batas akhir pelaksanaan 25 September 2009. KepMen NLH No. 41 Tahun 2000 tentang Pembentukan Komisi Penilai KepMen NLH 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan UKL-UPL Kepmen LH no. 08/2000 tentang keterlibatan masyarakat dan akses ke informasi dalam proses Amdal

9. Proses Amdal PELINGKUPAN KA ANDAL AMDAL RKL RPLPengertian: Pelingkupan adalah proses pemusatan studi pada hal- hal penting yang berkaitan dengan dampak penting Kerangka Acuan adalah ruang lingkup studi Analisis Dampak Lingkungan yang merupakan hasil pelingkupan Analisis Dampak Lingkungan adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana/kegiatan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)adalah dokumen memuat upaya penanganan dampak penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) adalah dokumen yang memuat upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak penting akibat dari rencana usaha atau kegiatan Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha atau kegiatan yang akan dilaksanakan.

CONTOH ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN

KERANGKA ACUAN ANALISI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PEMBANGUNAN RESORT VILLA HIJAU DI KAWASAN BUKIT BALE AGUNG NUSANTARA EMAS, KODYA BATU, MALANG RAYABAB I : KOMPONEN YANG DITELIT Untuk mendukung pengembangan kawasan Wisata Songgoriti di Kodya Batu, Malang Raya maka pembangunan Resort Green Villa di kawasan Bukit Bale Agung Nusantara Emas, Desa Songgokerto yaitu suatu bangunan akomodasi yang nyaman bagi setiap wisatawan yang hendak menghabiskan waktu istirahatnya dengan menikmati pemandangan alam di desa Songgokerto, Kodya Batu, Malang Raya. Proses studi dilakukan oleh praktisi, akademisi, ahli dari kementrian lingkungan hidup serta ahli dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Propinsi Jawa Timur. Proses pelingkupan telah dilakukan dengan kegiatan pembahasan rencana kegiatan bersama pemrakarsa, prediksi dan identifikasi jenis dampak, peninjauan lapangan, analisis dan perumusan isu pokok serta penyususnan Kerangka Acuan ANDAL (KAANDAL) pembangunan Resort Green Villa di kawasan Bukit Bale Agung Nusantara Emas, Batu Malang ini belum dipublikasikan melalui media massa, namun sebagian besar masayarakt di sekitar lokasi pembangunan telah mengetahui rencana kegitan tersebut.Tahapan kegiatan Tim Teknis ANDAL pembangunan Resort Green Villa di kawasan Bukit Bale Agung Nusantara Emas, Kodya Batu, Malang raya ini mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Pengkajian rencana kegiatan 2. Penggalian informasi tambahan melalui diskusi. 3. Pelaksanaan tinjauan dan Observasi lapangan 4. Identifikasi dampak potensial (desk study) 5. Diskusi evaluasi dampak hipotetik 6. Verifikasi hasil tinjauan dipadankan dengan hasil evaluasi dampak 7. Penyusunan laporan pelingkupan menjadi Kerangka Acuan ANDAL (KAANDAL)Untuk memenuhi Peraturan Menteri Lingkunan Hidup No. 8 Tahun 2006, Pemrakarsa Resort Green Villa membentuk Tim Teknis Studi Analisis Lingkungan. Dalam studi andal, kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak disebut isu pokok. Proses pelingkupan dalam hal ini diperlukan untuk menentukan dampak penting terhadap lingkungan untuk studi secara mendalam. Proses pelingkupan dampak penting melalui proses sebagai berikut: Identifikasi dampak penting melalui matrik interaksi sederhana menggunakan bagan alir antara kegiatan dengan rona lingkungan hidup. Evaluasi dampak potensial untuk evaluasi keterkaitan dampak kegiatan proyek dengan lingkungan primer, sekunder dan tersier. Pemusatan dampak penting (Focussing) yang dilakukan dengan mengelompokkan dampak penting atas beberapa kelompok menurut keterkaitannya satu sama lain lalu diurutkan dan ditinjau dari aspek ekonomi, sosial dan ekologi.BAB II : KOMPONEN YANG DIKAJIPembangunan Resort Green Villa ini bertujuan untuk mendukung perkembangan kawasan wisata Songgoriti yang kaya akan potensi wisata baik alam maupun budaya. Dengan dibangunnya Resort Green Villa ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi warga sekitar melalui sektor pariwisata. Lokasi/Desa : Kawasan Bukit Bale Agung Nusantara Emas, Songgokerto, Kodya Batu, Malang Raya Status : Direncanakan untuk pembangunan Resort Green Villa Dimensi Bangunan : Terdiri lebih dari 200 kamar Pembebasan Lahan : Tidak Ada (tanan milik pemrakarsa) Kondisi Lahan : Lereng Gunung Panderman, Agak Terjal dengan ketinggian 800 1550 meter diatas permukaan laut. Sumber Material : Semen, Beton, Batu, BataKondisi lingkungan sekitar rencana pembangunan Resort Green Villa berupa kawasan wisata Songgoriti, kawasan hutan konservasi milik Perhutani, serta kawasan budidaya berupa permukiman enclave adalah kantong-kantong permukiman masyarakat tradisional di dalarn hutan yang telah berlangsung secara turun temurun dan biasanya mempunyai fungsi khusus sebagai penyangga hutan lindung atau wilayah dengan budaya yang khas. Sedangkan kondisi kebun pada umumnya adalah kebun produktif dengan komoditas utama antara lain: apel batu, jeruk, pisang dan nangka serta menjadi tempat pengembangan penelitian kedele jepang Edamamae. Dilihat dari kondisi tanahnya, lokasi rencana pembangunan ini berada pada kawasan dengan tanah rawan bencana longsor dan erosi, terutama pada kawasan berbukit dengan kemiringan relatif agak terjal.BAB III : KOMPONEN YANG DIANALISIS IKLIM Termasuk iklim kering (dry climate), dengan suhu rata-rata berkisar 220 24oc Kecepatan angin berkisar 10,73 km/jam Curah Hujan berkisar 2000 3000mm per tahun, dengan jumlah hari hujan berkisar 134 hari FISIOGRAFI Berupa daerah lereng Gunung Panderman dengan kemiringan lereng 21% - 40%. Lereng pegunungan tersusun dari tanah penutup (tanah residual dan tanah kolovial) setebal kurang dari 2 (dua) meter, bersifat gembur dan mudah lolos air, menumpang diatar batuan dasarnya yang lebih padat dan kedap. Serta rawan gempa. Vegetasi terbentuk dari tumbuhan berdaun jarum dan berakar serabut

HIDROLOGI Dengan adanya Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, maka Desa Songgokerto ini juga merupakan daerah resapan air tanah untuk mencukupi kebutuhan 17 wilayah lainnya. Air ini digunakan untuk emmenuhi kebutuhan air bersih sehari- hari seperti kegiatan MCK, memasak, pengairan kebun.

DEMOGRAFI Jumlah penduduk di Desa Songgokerto : 6.369 Jiwa (Data Statistik tahun 2006)

EKONOMI Penyangga ekonomi terbesar di Kodya Batu datang dari sektor perdagangan berupa kawasan wisata, hotel dan restoran sebesar 45%, disusul dengan sektor jasa, pertanian, industry pengolahan masing masing 14%, sektor pengangkutan dan komunikasi 5%, sektor keuangan 4%, sektor bangunan dan sektor Listrik, Gas, Air Bersih masing masing 2%, sektor Pertambangan dan Penggalian 1%.

BUDAYA DAN SEJARAH gudang tempat pernyimpanan senjata di Dukuh Tambuh, pernah tersimpan persenjataan belanda, pada saat jaman VOC kala itu yang sudah ratusan tahun usianya, Pesarehan Mbah Patok (disakralkan masyarakat sekitar), Peninggalan sejarah dan budaya berupa Candi Supo,

KESEHATAN MASYARAKAT Fasilitas kesehatan masyarakat cukup memadai dengan adanya: posyandu, puskesmas, RSU Baptis serta RS bersalin yang tersebar di berbagai wilayah Kodya Batu, Malang Raya. PRASARANA DAN SARANA UMUM Ada prasarana pendidikan, PDAM, TPA, Sanitasi (berupa MCK pribadi dan umum, septic tank, cubluk, serta Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja atau IPLT di daerah Durek), Drainase yang memadai, Prasarana Jalan (berupa jalan nasional, jalan propinsi, dan jalan local), serta Moda Transportasi (berupa Terminal regional dan Stasiun Kereta Api).

BAB VI : KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP POTENSIAL BERDAMPAK PENTING KESTABILAN GEOLOGIS DAN STRUKTUR TANAH

Resiko kegagalan Pembangunan Resort Green Villa . Mengingat lokasi rencana proyek ini berada pada daerah rawan longsor dan erosi. berkurangnya daerah resapan air tanah Daerah lereng dengan ketinggian 800 -2000 meter diatas permukaan laut biasanya berfungsi sebagai daerah resapan air tanah yang dapat digunakan dalam ketersediaan air tanah. kemungkinan rusaknya hutan alam Kaji kemungkinan kerusakan hutan alam dan hutan konservasi ini karena lokasi proyek berbatasan dengan kedua hutan tersebut. Dampak Potensial Penting Lingkungan Kaji potensi dan prediksi perubahan pola penyakit masyarakat di sekitar lokasi proyek pembangunan Resort Green Villa terutama yang berhubungan dengan sistim pernafasan. terhambatnya arus wisatawan Kaji potensi terhambatnya arus wisatawan terutama yang menuju lokasi kawasan Songgoriti yang dekat dengan lokasi proyek, rusaknya cagar budaya Kaji potensi adanya cagar budaya yang mungkin belum ditemukan, mengingat wilayah Desa Songgokerto terdapat banyak benda-benda peninggalan sejaran dan budaya. dampak potensial kesehatan masyarakat dan potensial ekonomi budayaBAB V : PENENTUAN LINGKUP KEPAKARANDalam Studi AMDAL ini, pemrakarsa dapat menunjuk pelaksana studi yang memiliki kompetensi dan keahlian sesuai bidang yang ditelitinya. Minimal Pelaksana Studi harus mencakup kepakaran sebagai berikut: Geofisika-Kimia Biologi Sosial, Ekonomi, Budaya Kesehatan Masyarakat Ahli Planologi Ahli Biologi Ahli Antropologi Ahli Kesehatan Lingkungan Ahli Geologi dan Hidrologi Ahli Teknik Lingkungan Ahli Sejarah Ahli Kesehatan Kerja Ahli Teknik Sipil, dan Teknik Kimia Ahli KehutananBAB VI : PENENTUAN WILAYAH STUDI1. Batas Proyek Dikonsentrasikan pada lokasi pembangunan Resort Green Villa maupun pada prasarana dan sarana penunjang serta arela quarry untuk penyediaan material pembangunan Resort dengan jarak memadai dari kegiatan atau aktifitas fisik pada masing-masing komponen kegiatan.2.Batas Ekologis Mempertimbangkan keberadaan berbagai badan air (Daerah Aliran Sungai = DAS) disekitar lokasi. Juga mempertimbangkan arah angin dominan melalui kajian Wind Rose di sekitar lokasi guna memperkirakan dampak penyebaran emisi debu. Serta mempertimbangkan letak atau lokasi hutan konservasi milik Perhutani yang berbatasan dengan batas proyek pembangunan tersebut.3. Batas Sosial Difokuskan langsung pada pemukiman penduduk yang dekat dengan lokasi proyek pembangunan. Batas utara berbatasan dengan: Kawasan Perhutani dan Kel. Sumberejo, Batas Timur: Desa Pesanggrahan, Batas Selatan: Kawasan Perhutani dan Batas Barat: Kawasan Songgoriti.

Sumber:http://www.slideshare.net/indrajaya19/tugas-amdal-contoh-ka-andalhttp://www.slideshare.net/muhammadkennedy/analisa-mengenai-dampak-lingkungan-amdal