Analisis biaya relevan
-
Upload
sischayank -
Category
Business
-
view
5.044 -
download
1
Transcript of Analisis biaya relevan
ANALISIS BIAYA RELEVAN
KONSEP BIAYA RELEVAN
Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Setiap keputusan,
dihadapkan pada dua atau lebih alternatif yang tersedia. Dalam proses pembuatan keputusan,
biaya dan manfaat dari suatu alternatif harus dibandingkan dengan biaya dan manfaat dari
alternatif lain. Biaya yang berbeda di antara berbagai alternatif yang tersedia disebut biaya
relevan. Ada dua alasan yang membedakan antara biaya dan manfaat yang relevan dan tidak
relevan. Pertama, data yang tidak relevan dapat diabaikan dan tidak perlu dianalisis. Kedua,
keputusan yang salah merupakan akibat dari kesalahan memasukkan biaya dan manfaat yang
tidak relevan dalam menganalisis berbagai alternatif yang tersedia. Ada dua kategori biaya yang
tidak relevan dalam pembuatan keputusan :
1. Sunk Cost
2. Future Cost yang tidak berbeda di antara berbagai alternatif.
Maka perlu dipahami bahwa biaya relevan pada suatu keputusan tertentu mungkin tidak relevan
untuk keputusan lainnya. Hal ini, berarti bahwa manajer memerlukan biaya yang berbeda untuk
tujuan yang berbeda.
SUNK COST
Sunk Cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat dihindari dari apapunkeputusan yang dibuat oleh manajer.
Contoh :
Perusahaan akan membeli mesin baru untuk menggantikan mesin lama. Berikut data-datanya :
Mesin lama Mesin baruHarga pokok Rp 175.000 Harga mesin baru Rp 200.000Nilai buku Rp 140.000 Perkiraan umur
ekonomis4 tahun
Sisa umur ekonomi 4 tahun Nilai jual setelah 4tahun
Rp 300.000
Nilai jual saat ini Rp 90.000 Biaya variabeloperasional tahunan
Rp 500.000
Nilai jual dalam 4tahun
0 Penjualan tahunan
Biaya variabelopersional tahunan
Rp 345.000
Penjualan tahunan Rp 500.000
Analisis nilai buku mesin lama yang tidak relevan
Total Biaya dan Pendapatan – 4 TahunMemperthankan
mesin lamaMembeli mesin baru Biaya dan manfaat
differensialPenjualan Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 0Biaya variabel (Rp 1.380.000) (Rp 1.200.000) Rp 180.000Biaya (penyusutan)mesin baru
0 (Rp 200.000) (Rp 200.000)
Penyusutan mesinlama ataupenghapusan mesinlama
Rp(140.000) (Rp 140.000) 0
Nilai jual mesin lama 0 Rp 90.000 Rp 90.000Total laba operasiselama 4tahun
Rp 480.000 Rp 550.000 Rp 70.000
BIAYA MASA DEPAN YANG TIDAK BERBEDA
Contoh :
Perusahaan membeli mesin baru Rp 30.000.000 dengan umur ekonomis 10 tahun. Berikut data
penjualan dan biaya yang ada dalm perusahaan :
Keterangan Mesin lama Mesin baru
Unit produksi dan terjual 10.000 unit 10.000 unitHarga jual Rp 5.000 Rp 5.000Data biaya perunit :
Bahan langsung Rp 1.000 Rp 1.000 Tenaga kerja langsung Rp 500 Rp 300 Overhead variabel Rp 500 Rp 500
Biaya tetap lain Rp 6.000.000 Rp 6.000.000Biaya tetap mesin baru Rp 300.000
Analisa biaya differensial dengan 10.000 unit dijual dan diproduksi
Keterangan Mesin lama Mesin baru DifferensialPenjualan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 0Biaya variabel Bahan langsung Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 0 Tenaga kerja langsung Rp 5.000.000 Rp 3.000.000 Rp 2.000.000 Overhead variabel Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 0
Total biaya variabel Rp 20.000.000 Rp 18.000.000Marjin kontribusi Rp 30.000.000 Rp 32.000.000Biaya tetap Biaya tetap lain Rp 6.000.000 Rp 6.000.000 0 Biaya mesin baru 0 Rp 500.000 (Rp 500.000)
Total biaya tetap Rp 6.000.000 Rp 6.500.000Laba bersih Rp 24.000.000 Rp 25.500.000 Rp 1.500.000
Keterangan : Bahwa dengan menggunakan mesin baru maka perusahaan akan memperoleh laba
operasi bersih lebih tinggi Rp 1.500.000 dibandingkan perusahaan tidak menggunakan mesin
baru.
PENGGUNAAN BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
Keputusan yang umumnya harus diambil oleh manajer dengan mengaplikasikan biaya relevan :
1. Keputusan meneruskan atau menghentikan lini produk
Berikut data yang dimiliki PT. Nasional dimana salah satu lini produknya alat rumah
tangga pada tahun ini menghasilkan kerugian perusahaan sebesar Rp 800.000.
Keterangan Lini ProdukObat Kosmetik Alat rumah tangga
Penjualan Rp 15.000.000 Rp 10.000.000 Rp 7.500.000Biaya variabel Rp 5.000.000 Rp 2.500.000 Rp 3.000.000Marjin kontribusi Rp 10.000.000 Rp 7.500.000 Rp 4.500.000Biaya tetap :
Gaji Rp 2.000.000 Rp 1.500.000 Rp 1.250.000 Iklan Rp 1.000.000 Rp 750.000 Rp 650.000 Utilitas Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 1.000.000 Penyusutan
peralatanRp 500.000 Rp 750.000 Rp 750.000
Sewa Rp 1.000.000 Rp 600.000 Rp 400.000 Asuransi Rp 750.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Administrasi
umumRp 1.250.000 Rp 1.000.000 Rp 750.000
Total biaya tetap Rp 700.000 Rp 5.600.000 Rp 5.300.000Laba (rugi) bersih Rp 3.000.000 Rp 1.900.000 (Rp 800.000)
Format perbandingan analisis lini produk
Keterangan Meneruskan Menghentikan + / - LabaPenjualan Rp 7.500.000 Rp 0 (Rp 7.500.000)Biaya variabel Rp 3.000.000 Rp 0 Rp 3.000.000Marjin kontribusi Rp 4.500.000 Rp 0 (Rp 4.500.000)Biaya tetap :
Gaji Rp 1.250.000 Rp 0 Rp 1.250.000 Iklan Rp 650.000 Rp 0 Rp 650.000 Utilitas Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 0 Penyusutan
peralatanRp 750.000 Rp 750.000 Rp 0
Sewa Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 0 Asuransi Rp 500.000 Rp 0 Rp 500.000 Administrasi
umumRp 750.000 Rp 750.000 Rp 0
Total biaya tetap Rp 5.300.000 Rp 2.900.000 Rp 2.400.000Laba (rugi) bersih (Rp 800.000) (Rp 2.900.000) - Rp 2.100.000
Keterangan :
Apabila perusahaan memutuskan untuk meneruskan lini produk alat rumah tangga maka
perusahaan akan menderita rugi sebesar Rp 800.000. Namun apabila perusahaan
menhentikan lini produk tersebut maka perusahaan akan menderita kerugian yang lebih
besar yaitu Rp 2.900.000. Ini berarti dengan menghentikan alat rumah tangga maka
kerugian yang ditanggung perusahaan lebih besar Rp 2.100.000.
2. Keputusan membuat sendiri atau membeli komponen perusahaan
Contoh :
Sebuah perusahaan memproduksi sendiri mesin dengna data biaya produksi sebagai
berikut ;
Keterangan Per unit (Rp) 10.000 unit (Rp)Bahan langsung 1.000 10.000.000Tenaga kerja langsung 500 5.000.000Overhead variabel 250 2.500.000Gaji penyelia 300 3.000.000Penyusutan peralaatan 250 2.500.000Alokasi overhead pabrik umum 500 5.000.000Total biaya 2800 28.000.000
Supplier menawarkan untuk menjual mesin tersebut sebanyak 10.000 unit per tahun
dengan harga Rp 2.500 per unit.
Analisis biaya yang dilakukan manajer :
KeteranganBiaya
produksi perunit (Rp)
Differensial cost per unit Total Differensial cost(10.000 unit)
Membuat(Rp) Membeli(Rp) Membuat(Rp) Membeli(RP)Bahanlangsung
1.000 1.000 10.000.000
Tenaga kerjalangsung
500 500 5.000.000
Overheadvariabel
250 250 2.500.000
Gaji penyelia 300 300 3.000.000Penyusutanperalaatan
250
Alokasioverheadpabrik umum
500
Harga belisupplier
2.500 25.000.000
Total biaya 280 2.050 2.500 20.500.000 25.000.000Keuntunganmembuat
450 4.500.000
Keterangan :
Maka akan lebih baik manajer memutuskan untuk memproduksi sendiri mesin tersebut
yang ternyata dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan sebesar Rp 450 per unit
mesin yang diproduksi atau sebesar Rp 4.500.000 apabila perusahaan memproduksi
10.000 unit mesin.
Meskipun demikian, ada satu faktor tambahan yang perlu dipertimbangkan sebelum
memberikan keputusan final. Faktor tersebut adalah opportunity cost. Opportunity cost
adalah manfaat potensial yang hilang akibat dipilihnya salah satu alternatif pilihan.
Apabila ternyata ruang yang dipergunakan sebagai tempat produksi mesin tersebut dapat
dipergunakan untuk memproduksi sepeda yang dapat memberikan marjin sebesar Rp.
6.000.000.
Membuat MembeliTotal Biaya Membeli Rp 25.000.000Total Biaya Membuat Rp 20.500.000Opprtunity Cost Rp 6.000.000Total Biaya Rp 26.500.000 Rp 25.000.000Keuntungan dengan membelidari pemasok luar Rp 1.500.000
3. Keputusan menerima atau menolak pesanan khusus
Perusahaan menerima pesanan khusus atas produk sebanyak 1000 unit dengan harga
Rp 2.000/ unit padahal harga normal produk tersebut Rp 2.600 / unit. Berikut data biaya :
Biaya Produksi Per Unit :
Bahan Langsung Rp 750
Tenaga Kerja Langsung 400
Overhead Pabrik 650
Total Biaya Produksi 1.700
Ada penambahan biaya Variabel sebesar Rp 150 untuk modifikasi khusus produk tersebut.
Selain itu Perusahaan harus membayar sejumlah Rp 15.000 kepada studio design untuk
mendesain dan pembelian stensil. Dari biaya Overhead pabrik sebesar Rp 650 senilai Rp 100
merupakan biaya Overhead pabrik variabel. Maka analisis biaya relevan yg dilakukan oleh
manajer sebagai berikut :
Keterangan Per unit (Rp) Total (1.000 unit) (Rp)Peningkatan penjualan 2.000 2.000.000Penambahan biaya :Biaya variabel Bahan langsung 750 750.000 Tenaga kerja langsung 400 400.000 Overhead variabel 100 100.000 Modifikasi khusus 150 150.000
Toatal biaya variabel 1.400 1.400.000Biaya tetap : Pembelian stensil 15.000
Total penambahan biaya 1.415.000Penambahan laba bersih 585.000
Keterangan :
Bahwa meskipun pesana khusus ini menimbulkan biaya tambahan namun perusahaan akan
memperoleh penambahan laba bersih sebesar Rp 585.000.
4. Keputusan menjual atau memproses lebih lanjut produk bersama
Dalam suatu perushaan sejumlah produk dihasilkan dari input baku tunggal. Produ ini
disebut sebagai produk bersama ( joint product).
Contoh :
Sebuah perusahaan memproduksi wol dalam dua jenis berbeda yaitu bagus dan kasar.
Kedua jenis wol ini diproduksi dari bahan baku yang sama yaitu wol yang diperoleh dari
perternak domba.
Keterangan Produk A Produk B Produk CNilai jual pada titiksplit-off
Rp 1.200.000 Rp 1.500.000 Rp 600.000
Nilai jual setelahdiproses lebih lanjut
1.600.000 2.400.00 900.000
Alokasi biaya produkbersama
800.000 1.000.000 400.000
Biaya proses lebihlanjut
500.000 600.000 100.000
Analisi yang dilakukan oleh manajer sebagai berikut :
Keterangan Produk A Produk B Produk CMenjual proses lebihlanjut
Rp 1.600.000 Rp 2.400.000 Rp 900.000
Menjual setelahtitiksplit-off
1.200.000 1.500.00 600.000
Peningkatanpendapatan setelahproses lebih lanjut
Rp 400.000 Rp 900.000 Rp 300.000
Biaya pemrosesanlebih lanjut
500.000 600.000 100.000
Lba (rugi) pemrosesanlebih lanjut
(Rp 100.000) Rp 300.000 Rp 200.000
Keterangan :
Bahwa apabila ketiga produk tersebut dijual pada titik split-off ternyata menghasilkan
laba bagi perusahaan. Akan tetapi saat dijual setelah mengalami proses lebih lanjut
ternyata prosuk A justru mengakibatkan kerugian bagi perusahaan sebesar Rp 100.000
sedangkan prosuk B dan C tetap menghasilkan laba bagi perusahaan namun keuntungan
tersebut lenig sedikit dibandingkan penjualan pada titik slpit-off.