Analisis Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Dan Produk Domestik Rasional Bruto Kabupaten Bantul...

3
Haslita Nisa (13804241035) Pendidikan Ekonomi A2013 Analisis Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Produk Domestik Rasional Bruto Kabupaten Bantul Menurut Lapangan Usaha Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan instrumen atau alat yang sangat vital bagi kebijakan publik tiap-tiap daerah. Dana yang dikelola pemerintah daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menunjukkan berasal dari mana pendapatan daerah, jumlah atau besaran alokasi belanja untuk program daerah, dan pembiayaan yang muncul bila terjadi surplus atau defisit. Hal-hal tersebut disusun dan dijadikan satu kemudian ditetapkan sesuai persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sedangkan manajemen pengeluaran pemerintah daerah kabupaten Bantul yang tercermin dalam APBD tersebut sangat ditentukan oleh besar kecilnya Produk Domestik Rasional Bruto (PDRB). Dalam pernyataan lain dapat dikatakan bahwa, pemerintah daerah kabupaten Bantul dalam melakukan alokasi anggaran publik yang diperuntukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama yang terkait dengan belanja modal sangat tergantung pada beberapa hal salah satunya yaitu PDRB. Dari APBD TA 2015 yang saya lampirkan memperlihatkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul mengalami defisit anggaran senilai 122 miliar Rupiah walaupun jika dilihat dari tahun sebelumnya pendapatan daerah meningkat sebesar 9,1%. Menurut beberapa media

description

Analisis mengenai APBD dan PDRB BantulDari APBD TA 2015 yang saya lampirkan memperlihatkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul mengalami defisit anggaran senilai 122 miliar Rupiah walaupun jika dilihat dari tahun sebelumnya pendapatan daerah meningkat sebesar 9,1%. Menurut beberapa media Ketentuan Undang -Undang (UU) Desa yang mewajibkan daerah memperbesar anggaran untuk desa menjadi salah satu penyebab defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul 2015. Pada kolom APBD Bantul 2015 tertulis hanya sebesar 1,857 miliar sedangkan pada kolom belanja terhitung total sebesar 1,979 miliar lebih. Angka yang cukup tinggi untuk menjebol pendapatan kabupaten Bantul karena tingginya pengeluaran di daerah tersebut.

Transcript of Analisis Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Dan Produk Domestik Rasional Bruto Kabupaten Bantul...

Page 1: Analisis Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Dan Produk Domestik Rasional Bruto Kabupaten Bantul Menurut Lapangan Usaha

Haslita Nisa (13804241035)

Pendidikan Ekonomi A2013

Analisis Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Produk Domestik Rasional Bruto

Kabupaten Bantul Menurut Lapangan Usaha

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan instrumen atau alat yang sangat

vital bagi kebijakan publik tiap-tiap daerah. Dana yang dikelola pemerintah daerah dalam

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menunjukkan berasal dari mana pendapatan

daerah, jumlah atau besaran alokasi belanja untuk program daerah, dan pembiayaan yang muncul

bila terjadi surplus atau defisit. Hal-hal tersebut disusun dan dijadikan satu kemudian ditetapkan

sesuai persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Sedangkan manajemen pengeluaran pemerintah daerah kabupaten Bantul yang tercermin

dalam APBD tersebut sangat ditentukan oleh besar kecilnya Produk Domestik Rasional Bruto

(PDRB). Dalam pernyataan lain dapat dikatakan bahwa, pemerintah daerah kabupaten Bantul

dalam melakukan alokasi anggaran publik yang diperuntukan untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat terutama yang terkait dengan belanja modal sangat tergantung pada beberapa hal

salah satunya yaitu PDRB.

Dari APBD TA 2015 yang saya lampirkan memperlihatkan bahwa Pemerintah

Kabupaten Bantul mengalami defisit anggaran senilai 122 miliar Rupiah walaupun jika dilihat

dari tahun sebelumnya pendapatan daerah meningkat sebesar 9,1%. Menurut beberapa media

Ketentuan Undang -Undang (UU) Desa yang mewajibkan daerah memperbesar anggaran untuk

desa menjadi salah satu penyebab defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Kabupaten Bantul 2015. Pada kolom APBD Bantul 2015 tertulis hanya sebesar 1,857 miliar

sedangkan pada kolom belanja terhitung total sebesar 1,979 miliar lebih. Angka yang cukup

tinggi untuk menjebol pendapatan kabupaten Bantul karena tingginya pengeluaran di daerah

tersebut.

Komposisi belanja daerah tahun 2015 didominasi oleh Belanja Pegawai yaitu sebesar

52,74% selanjutnya diikuti oleh Belanja Barang dan Jasa 19,8% disambung Belanja Modal

14,82% dan Belanja Lainnya sebesar 12,64%. Sedangkan untuk komposisi pendapatan

Page 2: Analisis Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Dan Produk Domestik Rasional Bruto Kabupaten Bantul Menurut Lapangan Usaha

didominasi oleh dana perimbangan lebih tepatnya berasal dari Dana Alokasi Umum yaitu sebesar

50,77% dari keseluruhan APBD tahun 2015.

Kemudian untuk Produk Domestik Rasional Bruto, PDRB sendiri adalah jumlah nilai

tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah

dalam hal ini Kabupaten Bantul. Data yang saya lampirkan adalah PDRB dengan rentang tahun

2010 hingga 2014 di Kabupaten Bantul. Dari data tersebut terlihat bahwa setiap tahunnya

menurut lapangan usaha dari 9 sektor PDRB wilayah Bantul terus mengalami peningkatan.

Selain itu dapat dilihat pula terdapat 3 sektor yang medominasi PDRB Bantul yaitu Pertanian

pada urutan pertama yaitu berkontribusi sebesar 18,64%, disusul Industri Pengolahan pada

urutan kedua dengan selisih 0,01% yaitu sebesar 18,63% sedangkan Perdagangan, Hotel dan

Restoran menempati urutan ketiga sebesar 18,58%.

Tak dapat dipungkiri bahwa kontribusi terbesar masih berada pada sektor Pertanian,

walaupun jika dilihat dari tahun ke tahun marginal pertambahannya tidak lebih besar dari sektor

Industri Pengolahan yang peningkatannya bisa dikatakan cukup pesat. Namun, jika kita bergeser

melihat ke sektor peringkat ketiga yaitu Perdagangan, Hotel dan Restoran, ternyata peningkatan

nya lebih besar dibanding dengan sektor lain walaupun hanya beda tipis. Hal ini dikarenakan

Pariwisata di wilayah Bantul masih menjadi primadona dan kebutuhan akan Hotel semakin

merebak.