Analisa.docx

download Analisa.docx

of 142

Transcript of Analisa.docx

Syarat-syarat Terjadinya ApiApi adalah suatu reaksi kimia yang sedang berlangsung antara bahan bakar, panasdan oksigen yang diikuiti oleh pengeluaran cahaya dan panas.

Seperti telah disebutkan di atas, bahwa api terjadi karena adanya reaksi kimia antara bahanbakar, panas dan oksigen. Dengan demikian keberadaan dan keseimbangan ketiga unsurtersebut merupakan syarat mutlak untuk menghasilkan api. Karena api terbentuk dari reaksiketiga unsur tersebut, maka hubungan ketiga unsur tersebut dapat digambarkan secaraberantai membentuk sebuah segitiga yang disebut dengan istilah Segitiga Api (Fire Triangle).Gambar : Segitiga ApiContoh yang paling sederhana tentang terbentuknya api dapat kita temukan dalamkehidupan sehari-hari, misalnya pada korek api gas. Jika korek api kita nyalakan, maka apiyang terbentuk terjadi akibat adanya tiga unsur pada segitiga api ; yaitu adanya bahanbakar, panas dan oksigen. Bahan berupa gas, panas berupa percikan awal/geretan dan oksigen/udara. Jika salahsatu unsur dari segitiga api tersebut kita hilangkan, maka api tidak akan terbentuk ; misalnyaPenghilangan Bahan : (Jika tuas gas tidak kita tekan ; maka bahan bakar tidak akan keluar,sehingga korek api tidak akan menyala). Penghilangan Panas : (Jika geretan tidak ditekan untuk menimbulkan gesekan/panas,maka suhu tidak akan naik; sehingga korek api tidak akan menyala) Penghilangan Oksigen : (Jika celah bagian atas korek api kita tutup maka udara tidakakan masuk, sehingga korek api tidak akan menyala).Contoh-contoh lain dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Penjelasan dari ketigaunsur segi tiga api di atas akan diuraikan berikut ini.(a). Bahan Yang Mudah Terbakar Umumnya semua bahan atau benda di bumi dapat terbakar. Suatu benda atau bahan dapatsecara mudah atau sulit terbakar sangat tergantung atau sangat dipengaruhi oleh faktorfaktoryang akan dijelaskan berikut ini. Titik nyala (flash point). Titik nyala (flash point) ialah temperatur terendah dari suatu bahan untuk dapatdiubah bentuk menjadi uap, dan akan menyala bila tersentuh api (menyala sekejap).Makin rendah titik nyala suatu bahan, maka bahan tersebut akan makin mudahterbakar ; sebaliknya makin tinggi titik nyalanya, maka bahan tersebut akan makinsulit terbakar. Bahan yang titik nyalanya rendah digolongkan sebagai bahan yangmudah terbakar.Contohnya : - Benda Padat : Kayu, kertas, karet, plastik, tekstil, dll - Benda Cair : Bensin, spiritus, solar, oli, dll - Benda Gas : Asetilin, Butan, LNG, dllTitik bakar (fire point)Titik bakar (fire point) ialah temperatur terendah dimana suatu zat atau bahan cukupmengeluarkan uap dan terbakar (menyala terus-menerus) bila diberi sumber panas.Suatu bahan akan terbakar apabila telah mencapai titik bakar (fire point). Titik nyalaantara suatu zat dengan zat lain berbeda-beda.Contohnya : - Bensin = 500C - Kerosin = 400C - 700C - Parafin = 300CSuhu penyalaan sendiri (auto ignition temperature)Suhu penyalaan sendiri (auto ignition temperature) yaitu temperatur dimana suatu zatdapat menyala dengan sendirinya tanpa adanya sumber panas dari luar.Contohnya : Kerosin = 228,90C Bensin = 257,20C Parafin = 3160C Asetelin = 3350C Butan = 4050C Propan = 457,80C Batas Daerah Bisa Terbakar (flammable range)Batas daerah bisa terbakar adalah batas konsentrasi campuran antara uap bahanbakar dengan udara yang dapat terbakar bila diberi sumber panas.Batas daerah bisa terbakar dibatasi oleh :-- Batas bisa terbakar atas (Upper flammable limit)- Batas bisa terbakar bawah (Lower flammable limit)Batas daerah bisa terbakar dapat dilihat pada gambar di berikut ini:

(b). Sumber PanasPanas adalah salah satu penyebab timbulnya kebakaran. Dengan adanya panas maka suatubahan akan mengalami perubahan temperatur, sehingga akhirnya mencapai titik nyala.Bahan yang telah mencapai titik nyala akan mudah sekali terbakar.Sumber-sumber panas antara lain :(b). Sumber PanasPanas adalah salah satu penyebab timbulnya kebakaran. Dengan adanya panas maka suatubahan akan mengalami perubahan temperatur, sehingga akhirnya mencapai titik nyala.Bahan yang telah mencapai titik nyala akan mudah sekali terbakar.Sumber-sumber panas antara lain : Sinar matahari Listrik Energi mekanik Reaksi kimia Kompresi udara Api terbuka Gesekan Petir Nuklir Pemampatan/KompresiPanas yang berasal dari sumber-sumber panas di atas, dapat berpindah melalui empat cara,antara lain : Radiasi : perpindahan panas dengan cara memancar / pancaran. Konduksi : perpindahan panas melalui benda (perantara). Konveksi : perpindahan panas melalui udara. Loncatan bunga api : perpindahan panas akibat reaksi energi panas dengan udara (oksigen).(c). Oksigen (O2)Oksigen (O2) terdapat di udara bebas. Dalam keadaan normal, prosentase oksigen diudara bebas adalah 21%. Karena oksigen adalah suatu gas pembakar, maka keberadaanoksigen akan sangat menentukan keaktifan pembakaran. Suatu tempat dinyatakan masihmempunyai keaktifan pembakaran,bila kadar oksigennya lebih dari 15 %. Sedangkan pembakaran tidak akan terjadi bila kadar oksigen di udara kurang dari 12 %. Oleh karena itu salah satu teknik pemadaman api yaitu dengan cara menurunkan kadar oksigen di sekitar daerah pembakaran menjadi kurang dari 12 % . - Sinar matahari - Listrik - Energi mekanik - Reaksi kimia - Kompresi udara - Api terbuka - Gesekan - Petir - NuklirPemampatan/KompresiPanas yang berasal dari sumber-sumber panas di atas, dapat berpindah melalui empat cara,antara lain : Radiasi : perpindahan panas dengan cara memancar / pancaran. Konduksi : perpindahan panas melalui benda (perantara). Konveksi : perpindahan panas melalui udara. Loncatan bunga api : perpindahan panas akibat reaksi energi panas dengan udara (oksigen).(c). Oksigen (O2)Oksigen (O2) terdapat di udara bebas. Dalam keadaan normal, prosentase oksigen diudara bebas adalah 21%. Karena oksigen adalah suatu gas pembakar, maka keberadaanoksigen akan sangat menentukan keaktifan pembakaran. Suatu tempat dinyatakan masih mempunyai keaktifan pembakaran, bila kadar oksigennya lebih dari 15 %. Sedangkan pembakaran tidak akan terjadi bila kadar oksigen di udara kurang dari 12 %. Oleh karena itu salah satu teknik pemadaman api yaitu dengan cara menurunkan kadar oksigen di sekitar daerah pembakaran menjadi kurang dari 12 %Teori Fisika Hawking, Mengungkap Perjalanan Isra Rasulullah SAWTeori Fisika Hawking, Mengungkap Perjalanan Isra Rasulullah SAW- Salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW adalah diperjalankannya beliau oleh Allah SWT melalui peristiwa Isra Miraj. Banyak yang coba mengungkapkan peristiwa tersebut secara ilmiah, salah satunya melalui Teori Fisika paling mutahir, yang dikemukakan oleh Dr. Stephen Hawking.

Stephen HawkingTeori Lubang Cacing

Raksasa di dunia ilmu fisika yang pertama adalah Isaac Newton (1642-1727) dengan bukunya : Philosophia Naturalis Principia Mathematica, menerangkan tentang konsep Gaya dalam Hukum Gravitasi dan Hukum Gerak.

Kemudian dilanjutkan oleh Albert Einstein (1879-1955) dengan Teori Relativitasnya yang terbagi atas Relativitas Khusus (1905) dan Relativitas Umum (1907).

Dan yang terakhir adalah Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS (lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942), beliau dikenal sebagai ahli fisika teoritis.

Dr. Stephen Hawking dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama sekali karena teori-teorinya mengenai tiori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan tulisan-tulisan topnya di mana ia membicarakan teori-teori dan kosmologinya secara umum.

Tulisan-tulisannya ini termasuk novel ilmiah ringan A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut, suatu periode terpanjang dalam sejarah.

Berdasarkan teori Roger Penrose :

Bintang yang telah kehabisan bahan bakarnya akan runtuh akibat gravitasinya sendiri dan menjadi sebuah titik kecil dengan rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga, sehingga menjadi sebuah singularitas di pusat lubang hitam (black hole).Dengan cara membalik prosesnya, maka diperoleh teori berikut :

Lebih dari 15 milyar tahun yang lalu, penciptaan alam semesta dimulai dari sebuah singularitas dengan rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga, meledak dan mengembang. Peristiwa ini disebut Dentuman Besar (Big Bang), dan sampai sekarang alam semesta ini masih terus mengembang hingga mencapai radius maksimum sebelum akhirnya mengalami Keruntuhan Besar (kiamat) menuju singularitas yang kacau dan tak teratur.

Dalam kondisi singularitas awal jagat raya, Teori Relativitas, karena rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga akan menghasilkan besaran yang tidak dapat diramalkan.

Menurut Hawking bila kita tidak bisa menggunakan teori relativitas pada awal penciptaan jagat raya, padahal tahap-tahap pengembangan jagat raya dimulai dari situ, maka teori relativitas itu juga tidak bisa dipakai pada semua tahapnya.

Di sini kita harus menggunakan mekanika kuantum. Penggunaan mekanika kuantum pada alam semesta akan menghasilkan alam semesta tanpa pangkal ujung karena adanya waktu maya dan ruang kuantum.

Pada kondisi waktu nyata (waktu manusia) waktu hanya bisa berjalan maju dengan laju tetap, menuju nanti, besok, seminggu, sebulan, setahun lagi dan seterusnya, tidak bisa melompat ke masa lalu atau masa depan.

Menurut Hawking, pada kondisi waktu maya (waktu Tuhan) melalui lubang cacing kita bisa pergi ke waktu manapun dalam riwayat bumi, bisa pergi ke masa lalu dan ke masa depan.

Ilustrasi Lubang Cacing

Hal ini bermakna, masa depan dan kiamat (dalam waktu maya) menurut Hawking telah ada dan sudah selesai sejak diciptakannya alam semesta. Selain itu melalui lubang cacing kita bisa pergi ke manapun di seluruh alam semesta dengan seketika.

Jadi dalam pandangan Hawking takdir itu tidak bisa diubah, sudah jadi sejak diciptakannya.

Dalam bahasa ilmu kalam :

Tinta takdir yang jumlahnya lebih banyak daripada seluruh air yang ada di tujuh samudera di bumi telah habis dituliskan di Lauhul Mahfudz pada awal penciptaan, tidak tersisa lagi (tinta) untuk menuliskan perubahannya barang setetes.Menurut Dr. H.M. Nasim Fauzi, sesuai dengan teori Stephen Hawking, manusia dengan waktu nyatanya tidak bisa menjangkau masa depan (dan masa silam).

Tetapi bila manusia dengan kekuasaan Allah, bisa memasuki waktu maya (waktu Allah) maka manusia melalui lubang cacing bisa pergi ke masa depan yaitu masa kiamat dan sesudahnya, bisa melihat masa kebangkitan, neraka dan shiroth serta bisa melihat surga kemudian kembali ke masa kini, seperti yang terjadi pada Nabi Muhammad SAW, sewaktu menjalani Isra dan Miraj.

Dari sinilah Rasulullah SAW diperjalankan oleh Allah SWT ke langit.

Sebagaimana firman Allah :

Dan Sesungguhnya Muhammad Telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal . . .(QS. An Najm / 53:13-15)

Nampaknya dalam mengungkap Perjalanan Isra, Teori Hawking dengan Lubang Cacing-nya, sama logisnya dengan Teori Menerobos Garis Tengah Jagat Raya namun meskipun begitu, teori Hawking, tidak semuanya bisa kita terima dengan mentah-mentah.

Seandainya benar, Rasulullah diperjalankan Allah melalui lubang cacing semesta, seperti yang diutarakan oleh Dr. H.M. Nasim Fauzi, harus diingat bahwa perjalanan tersebut adalah perjalanan lintas alam, yakni menuju ke tempat yang kelak dipersiapkan bagi umat manusia, di masa mendatang (surga).

Rasulullah dari masa ketika itu (saat pergi), berangkat menuju surga, dan pada akhirnya kembali ke masa ketika itu (saat pulang).

Dan dengan mengambil teladan peristiwa Isra, kita bisa ambil kesimpulan :

1. Manusia dengan kekuasaan Allah, dapat melakukan perjalanan lintas alam, untuk kemudian kembali kepada waktu normal.

2. Manusia yang melakukan perjalanan ke masa depan, namun masih pada ruang dimensi alam yang sama, tidak akan kembali kepada masa silam (mungkin sebagaimana terjadi pada Para Pemuda Kahfi).

3. Manusia sekarang, ada kemungkinan dikunjungi makhluk masa silam, tetapi mustahil bisa dikunjungi oleh makhluk masa depan. Hal ini semakin mempertegas, semua kejadian di masa depan, hanya dipengaruhi oleh kejadian di masa sebelumnya.WaLLahu alamu bisshawab

Diposkan23rd April 2012olehBerita Unik Dunia0Tambahkan komentar

MemuatTemplate Dynamic Views. Diberdayakan olehBlogger.

Tujuan Percobaan :Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mampu : Menentukan besarnya titik nyala suatu zat cair dengan alat penentu titik nyala.Dasar TeoriTitik nyala adalah Temperatur terendah di mana campuran senyawadengan udara pada tekanan normal dapat menyala setelah ada suatu inisiasi, misalnya dengan adanya percikan api. Titik nyala dapat diukur dengan metoda wadah terbuka (Open Cup /OC) atau wadah tertutup (Closed cup/CC). Nilai yang diukur pada wadah terbuka biasanya lebih tinggi dari yang diukur dengan metoda wadah tertutup. Setiap zat cair yang mudah terbakar memiliki tekanan uap yang merupakan fungsi dari temperatur cair, dengan naiknya suhu, tekanan uap juga meningkat.Setiap zat cair yang mudah terbakar memiliki tekanan uap yang merupakan fungsi dari temperatur cair, dengan naiknya suhu, tekanan uap juga meningkat. Dengan meningkatnya tekanan uap, konsentrasi cairan yang mudah terbakar menguap diudara meningkat.Jika titik nyala lebih rendah dari temperatur cairannya maka uap diatas permukaannya siap untuk terbakar atau meledak. Lebih rendah dari titik nyala adlah lebih berbahaya, terutama bila temperatur ambientnya labih dari titik nyala. Dengan meningkatnya tekanan uap, konsentrasi cairan yang mudah terbakar menguap diudarameningkat.Jikatitik nyala lebih rendah dari temperatur cairannya maka uap diatas permukaannya siap untuk terbakar atau meledak. Lebih rendah dari titik nyala adlah lebih berbahaya, terutama bila temperatur ambientnya labih dari titik nyala.Alat dan Bahan yang Digunakan :1. Alat yang digunakan titik nyala pipa kapiler pipa gelas Gelas Kimia Seperangkat alat penentuan titik nyala.2. Bahan yang digunakan untuk titik nyala Solar BioedeselLangkah Kerja:Data PengamatanNama Bahan Bakar Literatur PercobaanSolar 40-1000C 1380CBiodesel >130 0C 1580CPemabahasanTitik nyala (flash point) adalah temperatur terendah di mana campuran senyawa dengan udara pada tekanan normal dapat menyala (terbakar sekejap) setelah ada suatu inisiasi, misalnya dengan adanya percikan api. Pada Percobaan ini akan dilakukan pengujian titik nyala terhadap beberapa bahan bakar minyak yaitu biodesel dan Solar,pemilihan bahan bakar minyak tersebut dikarenakan biodesel dan solar mempunyai titik nyala yang tidak terlalu besar sehingga waktu yang diperlukan tidak terlalulama.Dalammenentukan titik nyala solar dan biodesel juga ,Solar harus di ukur terlebih dahulu karena memiliki titik nyala lebih rendah dibandingkan solar sehingga alat yang digunakan tidak perlu didinginkan terlebih dahulu dan proses praktikum bisa berjalan lebih efisien.Titik nyala dapat diukur dengan metoda wadah terbuka atau wadah tertutup. Nilai yang diukur pada wadah terbuka biasanya lebih tinggi dari yang diukur dengan metoda wadahtertutup.Saatmelakukan penentuan titik nyala ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu pada saat memutar katup untuk membuka tutup flash point tester ketika akan mengecek titik nyala. Apabila katup telah di putar maka sebagian uap sampel akan keluar sehingga apabila katup tersebut akan di putar untuk yang kedua kalinya harus menunggu beberapa saat untuk mengumpulkan kembali uap tersebut.Berdasarkan hasil praktikum besar nilai titik nyala Solar adalah 139 C sedangkan titik nyala Biodesel adalah 158 C,sedangkan titik nyala solar berdasarkan literature adalah 100 C >140 C,sehinnga titik nyala biodesel secara praktikum dan literature sesuai ,sedangkan titik nyala solar berbeda jauh dengan literature, hal ini dapat disebabkan oleh pengerjaan yang kurang teliti dan dimungkinkan juga kondisi alat yang kurang baik dan sampel zat yang mengalami perubahan pada saat kondisi udara terbuka karena terlalu lama dibiarkan.Titik nyala biodiesel lebih besar dari titik nyala solar karena biodiesel merupakan senyawa dengan jumlah atom C lebih banyak dan rantainya lebih panjang jika dibandingkan dengan solar sehingga titik nyalanya besar.Dengan demikian percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pengujian titik nyala terhadap bahan bakar sehinga kita dapat mengetahui cara menentuakn titik nyala suatu bahan bakar juga besarnya titik nyala bahan bakar tersebut.

Our Dedication Is Ridho AllahSenin, 18 Juni 2012Sifat-sifat Hidrokarbon CairSIFAT SIFAT HIDROKARBON CAIR

3.1 Komposisi Hidrokarbon Cair Ada 2 (dua) macam hidrokarbon cair yakni : Liquified Gases,adalah senyawa hidrokarbon cair yang berasal dari gas yang dicairkan baik dengan cara ditekan, didinginkan maupun dengan ditekan dan didinginkan.Contoh: - Liquified Natural Gas (LNG) - Liquified Petroleum Gas (LPG) - CondensateKomposisi kimia dari NGL dan condensate dapat diketahui dengan mudah, yakni dengan analisa chromatography dan dapat diketahui komposisi kimia secara kwalitatip dan kwantitatip.Komposisi condensate adalah C5+yakni, senyawa pentan dan yang lebih berat, sehingga pada kondisi atmosfir sudah berupa cairan.

Contoh komposisi condensate product dari LNG Plant sbb.:

Komponen% Volume

C10,031

i-C40,921

n-C40,004

i-C512,141

n-C568,316

n-C6100,000

Cairan Hidrokarbon Komplek.Yakni senyawa hidrokarbon cair yang terdiri dari berbagai jenis senyawa hidrokarbon dan komposisi kimianya sangat kompleks sehingga sulit analisis.

Contoh: Crude oil atau minyak bumiCrude oil terdiri ribuan jenis senyawa hidrokarbon PONA mulai dari CH4s/d C85H60yang digolongkan yakni :1. Hidrokarbon Parafin2. Hidrokarbon Olefin3. Hidrokarbon Napthen4. Hidrokarbon AromatDidalam gas bumi hanya terdapat hidrokarbon parafin, yakni senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom Carbon jenuh dan tidak membentuk siklus atau ikatan cincin.Contoh :1. Hidrokarbon Parafin n = 2 C2H6 n = 3 C3H8 n = 5 C5H12 n = 8 C8H18

2. Hidrokarbon Olefin Adalah hidrokarbon parafin yang kehilangan beberapa atom hidrogen terjadi ikatan rangkap diantara atom karbon. Contoh : H H H H H - C - C H H C = C H H H Ethane Ethylene

H H HH C - C - C - H CH2= CH CH3 H H H Propane Propylene

3. Hidrokarbon Naphthen Adalah hidrokarbon parafin yang membentuk siklus Contoh : H H CH3 CH2 CH2 CH3 H C C H H C C H H H Butana Siklo Butana

4. Hidrokarbon Aromat Adalah hidrokarbon olefin yang membentuk siklus, dengan berbagai variasinya.

3.2.Density, Specific Gravity and API GravitySifat ini menghubungkan antara volume dan berat zat density (kerapatan) adalah berat zat untuk tiap satuan volume, satuannya gr/cm3, kg/l, lg/ft3.Air pada 60oF (15oC) mempunyai density 62,37 lb/Cu Ft yang kira-kira sama dengan 1 gr/cm3.Specific Gravity (SG) adalah perbandingan density antara zat dengan air. Untuk industri minyak, ada dua SG yaitu SG 60/60 yaitu rasio antara density minyak pada 60oF dengan density air pada 60oF, yang kedua adalah SG 15/4 yaitu rasio antara density minyak pada 15oC dengan density air pada suhu 4oC.Selain SG juga digunakanoAPI Gravity (American Petroleum Institute) dengan hubungan sebagai berikut : Di laboratorium pemeriksaan SG (ASTM D 1298) dan API Gravity dilakukan dengan hydrometer (ASTM D 287), picnometer atau westphalt balance.Hampir semua hasil minyak dijual dengan dasar volume, sedang untuk biaya transportasi banyak didasarkan pada berat. SG sendiri tidak memberikan pengaruh yang berarti pada hasil minyak tetapi karena pemeriksaannya mudah dan cepat banyak digunakan untuk interpretasi kontaminasi antar fraksi.Karena pengaruh suhu merubah besarnya SG, maka ASTM-IP membuat daftar koreksi yang disebut Measurement Table, untuk merubah SG pada suhu pengamatan (SG observed) menjadi SG pada suhu standard (SG 60/60oF atau SG 15/4oC).3.3.Tekanan UapMolekul-molekul zat cair di permukaan cenderung untuk melepaskan diri menjadi molekul molekul uap. Hal ini terjadi karena molekul molekul tadi mempunyai tenaga kinetis rata rata lebih besar dari molekul molekul di dalam cairan.Kalau zat cair berada didalam bejana tertutup, pada suatu saat penguapan cairan akan diikuti dengan pengembunan uap. Maka di katakan pada saat itu terjadi kesetimbangan, artinya kecepatan penguapan sama dengan kecepatan pengembunan.Tekanan uap pada saat terjadi kesetimbangan ini disebut tekanan uap jenuh (saturated), selanjutnya disebut dengan tekanan uap saja.Apabila dalam bejana tadi hanya ada 1 macam zat cair disebut tekanan uap murni.

Tekanan uap zat cair dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi suhunya makin tinggi pula tekanan uapnya. Tekanan uap murni dari berbagai senyawa hidrokarbon dapat dilihat pada grafik di halaman berikut.Suatu bejana yang berisi zat cair yang terdiri dari campuran beberapa senyawa hidrokarbon, tekanan uapnya merupakan campuran tekanan uap dari senyawa senyawa tadi.

Tekanan uap didalam tangki yang ditunjukkan oleh manometer adalah tekanan uap campuran dari propan dan butan.Menurut hukum ROULT tekanan uap campuran tersebut adalah merupakan jumlah tekanan uap partiil dari masing masing komponen di dalam tangki, dalam hal ini adalah tekanan uap partiil propan dan butan. P = Pc3+ Pc2 Pc3 = Xc3. Poc3 Pc4 = Xc4. Poc2Pc3 = Tekanan uap partiil propan, yakni tekanan yang ditimbulkan oleh propan kalau berada sendirian pada bejana tersebut, demikian juga untuk Pc4.Poc3 = Tekanan uap murni propan pada suhu T (dilihat dari grafik), demikian pula untuk Poc4Xc3 = mole fraksi propanaXc4 = mole fraksi butana

Contoh soal:Sebuah separator berisi campuran propana dan iso butana cair suhunya 150oF. Apabila jumlah mole propana = 0.825 dan iso-butana = 0,175. hitunglah tekanan absolut dari tersebut ?Pada suhu = 150oF, (dari grafik tekanan uap versus suhu) didapat sbb.Poc3 = 350 psiaPoc4 = 148 psiaP total = Pc3+ P1-c4= Xc3. Poc3+ Xc4. Poc4 = 0.825 (350) + 0.175 (148) =314,65 psia Hubungan Reid Vapor Pressure (RVP) dengan True Vapor Pressure (TVP)

Aplikasi Tekanan Uap di dalam industri.Semua zat cair yang berada dalam bejana terbuka akan mendidih apabila tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosferis.Hal ini berarti :Semua produk yang disimpan dalam tangki atmosferis tekanan uapnya harus lebih rendah dan tekanan atmosferis, pada suhu tertinggi atmosferis.Produk yang disimpan dalam tangki bertekanan selalu berada dalam kondisi titik didihnya. Apabila tangki tersebut menerima panas dari luar (misalnya), maka produk tadi akan mendidihmolekul molekul uap semakin banyaktekanan naik.Pendidihan cairan dalam tangki bertekanan tersebut tidak akan berlangsung terus menerus, tetapi akan segera berhenti pada saat tekanan absolutenya = tekanan uap cairan pada suhu waktu itu.Di dalam laboratorium, tekanan uap diuji dengan alat Reid Vapor Pressure (ASTM D 323).

Produk yang diperiksa tekanan uapnya dengan RVP adalah fraksi naphtha, atau gasoline.

Untuk mengetahui fraksi ringan yang terdapat di dalam produk, selain di uji sifatnya dengan Hydrometer SG, atau density maka di uji juga distilasi ASTM D86.

3.4.Titik Didih (Boiling Point)Adalah suhu dimana cairan mendidih. Pada saat mendidih, molekul-molekul uap dan tekanan uap dari zat cair adalah sama dengan tekanan di atas permukaan cairannya.Jika tekanan di permukaan cairan diturunkan, maka titik didih cairannya jua akan menjadi lebih rendah. Demikian pula jika tekanan diatas permukaan cairannya dinaikkan, maka titik didih cairannya akan naik pula.Setiap cairan hidrokarbon, mempunyai titik didih yang berbeda. Sehingga atas dasar perbedaan titik didih ini, maka campuran beberapa macam senyawa hidrokarbon dapat dipisahkan dengan cara distilasi.Untuk pemisahan campuran gas-gas, digunakan distilasi bertekanan (Pressurized Distillation).

3.5.Kandungan Air (Water Content).Adalah jumlah air yang terkandung di dalam gas alam (Gas-Water System). Jika di dalam gas alam yang mengandung air diolah di dalam proses, maka akan mengakibatkan terbentuknya hydrate dan menyebabkan korosi pada sistem perpipaan serta peralatan yang digunakan. Sehingga untuk mencegah hal ini, maka gas harus dikeringkan (dibebaskan dari air) dengan proses dehydrasi atau pengeringan.Ada beberapa cara untuk menurunkan kandungan air di dalam gas misalnya proses pendinginan, absorpsi dan adsorpsiJumlah air yang terkandung di dalam gas akan meningkat dengan naiknya suhu gas. Tetapi jika tekanan gas bertambah besar, maka kandungan air di dalm gas akan menurun, seperti terlihat pada grafik dibawah ini.

Contoh Komposisi Gas Bumi :FEED GAS PT. ODIRA ENERGY PERSADA1 APRIL 2006NoKomposisiSimbol% Mol

1NitrogenN20,001

2Carbon DioxideCO22,408

3MethaneCH460,6964

4EthaneC2H612,9636

5PropaneC3H813,9033

6l-ButaneI(C4H10)2,9282

7n-Butanen(C4H10)3,7815

8i-PentaneI(C5H12)1,6456

9n-PentaneN(C5H10)0,8510

10Hexane+(C6H14)1,4095

11Water(H2O)Saturated

12Gross/Net Heating Value1,559 Btu/scf

13Relative density0,9465

14Compresibilitaty0,9935

15Temperature49oC

16Pressure45 psig

Kondensat dalam kondisi atmosferik berupa cairan, yang mempunyai sifat mudah menguap, mudah terbakar dan tidak mudah tercampur dengan air.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestLabel:Seputar LPGReaksi:

Tidak ada komentar:Poskan KomentarLink ke posting iniBuat sebuah LinkPosting Lebih BaruPosting LamaBerandaLangganan:Poskan Komentar (Atom)Arsip Blog 2013(1) 2012(4) Juni(4) Sifat-sifat Hidrokarbon Cair Sifat-sifat Gas ELPIJI Jungle Lembang Outbound, 26 Juni 2012Total Tayangan Laman1185DetikSportMancingMania7LowonganMigas

Template Travel. Diberdayakan olehBlogger.

KIMIA ORGANIK ISelasa, 24 September 2013HIDROKARBON "ALKANA"Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain.

KEKHASAN ATOM KARBON Sesuai dengan nomor golongannya (IVA), atom karbon mempunyai 4 elektron valensi. Oleh karena itu, untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen yang relatif kuat. Atom karbon dapat membentuk ikatan antar karbon; berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang). Rantai karbon yang terbentuk dapat bervariasi yaitu : rantai lurus, bercabang dan melingkar ( siklik )Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.Senyawa hidrokarbon alifatikadalah senyawakarbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itumemungkinkan bercabang.Berdasarkan jenis ikatan antaratom karbon,senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadisenyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai alkana .

ALKANAAdalah hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal. Sebagai hidrokarbon jenuh, alkana memiliki jumlah atom yang maksimum.

Alkana disebut juga parafin( parum affinis),karena sukar bereaksi dengan senyawa lain. Secara umum, senyawa hidrokarbon ditentukan dengan jumlah C yang menyusun senyawa hidrokarbon tersebut.

Tabel 1.1 Nama awalan hidrokarbon

Tabel 1.2Nama beberapa senyawa alkanaBerdasarkan sepuluh suku pertama deret alkana tersebut, dapat dirumuskan bahwa :

1.DERET HOMOLOG ALKANATerdapat tiga suku pertama pada alkana, yaitu :a.MetanaRumus elektron :Rumus bangun :Rumus molekul : CH4b.EtanaRumus electron :Rumus bangun :Rumus molekul : C2H6

c.PropanaRumus electron :Rumus bangun :

Rumus molekul : C3H8

Alkana memiliki deret homolog (sepancaran), yaitu deretan senyawa yang mempunyai rumus umum sama, gugus sama, sifat kimia yang sama, sifat fisika meningkat. Dan setiap suku berselisih CH2. Tabel berikut ini menunjukkan deret homolog alkana

2.ATOM C PRIMER, C SKUNDER, C TERSIER DAN C KUARTENERBerdasarkan posisinya, atom karbon dalam alkana dibedakan menjadi :a.Karbon primer (1o)Atom karbon primer merupakan atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbonlainnya. Atom karbon primer mengikat 3 atom Hidrogen.

b.Karbon skunder (2o)Atom karbon skunder merupakan atom karbon yang terikat langsung pada 2 atom karbonlainnya. Atom karbon primer mengikat 2 atom Hidrogen.

c.Karbon tersier (3o)Atom karbon tersier merupakan atom karbon yang terikat langsung pada 3 atom karbonlainnya. Atom karbon primer mengikat 1 atom Hidrogen.

d.Karbon kuartener (4o)Atom karbon kuartener merupakan atom karbon yang terikat langsung pada 4 atom karbonlainnya.

3.KEISOMERAN PADA ALKANAIsomer merupakan istilah yang diberikan kepada dua buah senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi berbeda struktur atau rumus bangunnya. Keisomeran pada alkana disebut keisomeran kerangka, dimana perbedaan struktur terletak pada perbedaan kerangka atom karbonnya. Makin panjang rantai karbon maka makin banyak kemungkinan isomernya. Berikut ini keisomeran beberapa alkana :1.Metana (CH4), etana (C2H6) dan propane (C3H8) tidak mempunyai isomer karena hanya ada satu struktur.Metana: CH4Etana: CH3 CH3Propana: CH3 CH2 CH3

2.Butana (C4H10) mempunyai dua isomer karena ada dua struktur yang dapat terbentuk dengan rumus molekul C4H10,yaitu :3.Pentana (C5H12) mempunyai tiga isomer, yaitu :Jumlah isomer alkana untuk sepuluh suku pertama adalah sebagai berikut :

4.SIFAT-SIFAT ALKANADeret sepancaran (homolog) merupakan satu kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama dan sifat yang mirip. Alkana merupakan satu homolog. Rumus molekul dan suku-suku yang berurutan dalam satu homolog berbeda sebesar CH2.Sifat senyawa dalam satu homolog berubah secara berurutan sesuai dengan penambahan panjang rantai atom karbon (penambahan massa molekul relatif).a.Sifat fisis alkana Makin besar massa molekul relative alkana, makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik leleh, titik didih, dan massa jenisnya. Pada suhu kamar (25oC), C1 C4(metana sampai butane) berwujud gas, suku-suku berikutnya berwujud cair, dan suku-suku tinggi (mulai C18H38) berupa zat padat. Antara suatu alkana dan isomer-isomernya, ternyata isomer bercabang mempunyai titik leleh dan titik didih yang lebih rendah. Semua alkana sukar larut dalam air. Hal ini disebabkan molekul alkana bersifat nonpolar, sedangkan air adalah pelarut polar.

b.Sifat kimia alkana Sukar bereaksi dengan zat lain (paraffin, dari kataparayang berarti miskin dan afinitas yang berarti daya reaksi/daya gabung). Pada pembakaran sempurna dihasilkan CO2, H2O dan energy. Adapun pada pembakaran tak sempurna dihasilkan CO, H2O, dan energy. Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut nonpolar. Makin panjang ikatan karbon, makin tinggi titik didih dan titik lelehnya. Senyawa alkana sebagai gas maupun zat cair digunakan untuk bahan bakar.

5.SUMBER DAN KEGUNAAN ALKANASumber utama alkana adalah bahan bakar fosil berupa minyak bumi dan gas alam. Minyak bumi mengandung alkana mulai dari rantai pendek sampai rantai panjang, sedangkan gas alam mengandung alkana rantai pendek.Ada dua kegunaan utama alkana, yakni :1. Sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik, menjalankan kendaraan, memasak dan lainnya.2. Sebagai bahan baku dalam industri petrokimia.

Pertanyaan:Berdasarkan artikel di atas, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan kepada para pembaca, yaitu:1. Mengapa alkana sukar larut dalam pelarut polar (air) tetapi larut dalam pelarut nonpolar?2. Mengapa antara suatu alkana dan isomer-isomernya, ternyata isomer bercabang mempunyai titik leleh dan titik didih yang lebih rendah?Diposkan olehRaudhahdi01.20Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest4 komentar:1. Wulandari masterofchemist24 September 2013 07.11Nama : WulandariNIM : A1C1120061. Alkana tidak larut dalam air. Ini karena molekul air bersifat polar, sedangkan alkana bersifat nonpolar. Dan salah satu ciri senyawa nonpolar yaitu tidak larut dalam pelarut polar seperti air melainkan larut dalam pelarut nonpolar. Untuk mencampurkan molekul alkana dengan air, kita perlu memutuskan interaksi ikatan hidrogen diantara molekul-molekul air, yang memerlukan banyak energi. Alkana dengan ikatan C-H yang nonpolar, tidak dapat menggantikan ikatan hidrogen diantara molekul-molekul air dengan interaksi tarik-menarik alkana-air yang setara dengan kekuatannya. Dengan kata lain, alkana akan larut dalam air jika ada cukup energi yang dilepaskan ketika ikatan-ikatan baru terbentuk antara alkana dan air untuk mengganti energi yang digunakan dalam memutus gaya tarik awal. Sehingga pencampuran molekul alkana dan molekul air secara energetik bukanlah proses yang mudah.2. Titik didih alkana yang memiliki rantai lurus makin meningkat seiring bertambahnya atom karbon atau makin meningkat seiring bertambahnya massa molekul. Artinya makin panjang rantai karbon titik didih alkana makin tinggi. Tetapi hal ini tidak berlaku untuk alkana-alkana yang memiliki percabangan pada strukturnya. Untuk alkana bercabang makin banyak cabang maka titik didih yang dimiliki semakin rendah apabila dibandingkan dengan alkana yang memiliki jumlah C sama (dengan isomernya) atau dibanding alkana yang memiliki berat molekul yang hampir sama. Dengan adanya percabangan pada struktur alkana, maka bentuk molekul alkana cenderung menyerupai bentuk bola/bulat. Akibatnya luas permukaan bidang singgung antar molekul menjadi berkurang atau interaksi yang terjadi antar molekul menjadi berkurang sehingga gaya tarik antar molekulnya rendah. Dan untuk mengalahkan gaya tersebut hanya diperlukan energi yang dapat dicapai pada suhu rendah.Pengaruh percabangan dalam struktur molekul terjadi pada semua senyawa organik. Artinya makin banyak substituen cabang dalam struktur suatu molekul maka titik didih senyawa organik makin rendah apabila dibandingkan dengan senyawa yang memiliki massa molekul sama atau hampir sama.Balas2. Lisa Purnama24 September 2013 07.19bismillahirrochmanirrahim,,saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda

untuk soal no 1 :sesuai dengan daktor yang mempengaruhi laju reaksi diantaranya adalah sifat zat. alkana merupakan senyawa hidrokarbon sederhana yang bersifat non polar , sedangkan air adalah molekul ionik yang bersifat polar . logikanya tidak mungkin kita mengawinkan kucing dengan sapi. oleh karena sifat alkana sendiri adalah bersifat non polar maka akan larut dengan pelarut non polar.

soal no 2 :isomer adalah adalah senyawa dengan rumus molekul sama tetapi struktur bebeda. berkaitan dengan struktur ini, maka akan dikaitkan dengan luas permukaan. isomer yang memiliki atom-atom yang sama maka dapat kita asumsikan dapat mempunyai volume yang sama. kita mengetahui bahwa untuk volume yang sama maka bentuk bolalah yang memiliki luas permukaan terkecil. karena bentuk isomer bercabang mendekati bentuk struktur bola , dapat dikatakan bahwa isomer cabang memiliki luas permukaan kecil, sehingga memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah.

terimakasih :)Balas3. ayu riinanda24 September 2013 07.21Nama : ayu rizky nandaNim: A1C112007

saya akan mencoba menjawab soal no.1alkana sukar larut terhadap air karena molekul air bersifat polar, sedangkan alkana bersifat nonpolar ( semua ikatan C-C dan C-H nyaris kovalen murni )Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air tetapi cenderung larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar seperti eter, CCl4.Balas4. shinta devitri24 September 2013 09.12Asalamualaikum raudhahBaiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda,..

1. Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air. Pelarut yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya eter. Jika alkana bercampur dengan air, lapisan alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1. Namun molekul alkana dan air dapat dicampurkan dengan cara memutuskan interaksi ikatan hydrogen diantara molekul-molekul air, yang memerlukan banyak energy. Alkana dengan ikatan C-H yang nonpolar,tidak dapat menggantikan ikatan hydrogen diantara molekul-molekul air denganinteraksi tarik menarik alkana-air yang setara kekuatannya, sehingga pencampuranmolekul alakana dan molekul airsecaragenetik bukanlah proses yang mudah.

2. Karena gaya tarik van der waalsnya lemah, proses pemisahan molekul dari sesamanya (yang dilakukan bila ingin mengubah cairan menjadi gas) memerlukan eneri relative sedikit, dan akibatnya titik didih senyawa ini relative rendah. Oleh karena gaya tarik ini bekerja pada jarak pendek diantara permukaan-permukaan molekul, titik didih alkana meningka dengan bertambah panjangnya rantai dan menurun jika rantainya bercabang dan bentuknya lebih menyerupai bola.BalasPosting Lebih BaruBerandaLangganan:Poskan Komentar (Atom)Arsip Blog 2014(1) 2013(8) Desember(2) November(3) Oktober(2) September(1) HIDROKARBON "ALKANA"Mengenai Saya

RaudhahLihat profil lengkapku

Template Ethereal. Diberdayakan olehBlogger.KOMUNITAS KIMIA SMAAyo Mempelajari Kimia SMA dengan MudahMenu utamaSkip to content Biografi Posting Materi Artikel TugasCategoryKimia Kelas XJUN32012ALKANA, ALKENA, ALKUNADari berbagai unsur-unsur kimia yang kita kenal.ada satu unsur yang cakupannya sangat luas dan pembahasannya sangat mendalam yakniKARBON. Karbon mempunyai nomor atom 6 sehingga jumlah elektronnya juga 6.dengan konfigurasi 6C = 2, 4. Dari konfigurasi elektron ini terlihat atom C mempunyai 4 elektron valensi (elektron pada kulit terluar)..Untuk memperoleh 8 elektron (oktet) pada kulit terluarnya (elektron valensi) dibutuhkan 4 elektron sehingga masing-masing elektron valensi mencari pasangan elektron dengan atom-atom lainnya. Kekhasan atom karbon adalah kemampuannya untuk berikatan dengan atom karbon yang lain membentuk rantai karbon. Bentuk rantai2 karbon yang paling sederhana adalahHidrokarbon.Hidrokarbon hanya tersusun dari dua unsur yaitu Hidrogen dan Karbon.Berdasarkan jumlah atom C lain yang terikat pada satu atom C dalam rantai karbon, maka atom C dibedakan menjadi :a. Atom C primer, yaitu atom C yang mengikat satu atom C yang lain.b. Atom C sekunder, yaitu atom C yang mengikat dua atom C yang lain.c. Atom C tersier, yaitu atom C yang mengikat tiga atom C yang lain.d. Atom C kwarterner, yaitu atom C yang mengikat empat atom C yang lain.

atom C primer, atom C nomor 1, 7, 8, 9 dan 10 (warna hijau) atom C sekunder, atom C nomor 2, 4 dan 6 (warna biru) atom C tersier, atom C nomor 3 (warna kuning) atom C kwarterner, atom C nomor 5 (warna merah)Berdasarkan bentuk rantai karbonnya : Hidrokarbon alifatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai lurus/terbuka yang jenuh (ikatan tunggal/alkana) maupun tidak jenuh (ikatan rangkap/alkena atau alkuna). Hidrokarbon alisiklik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar / tertutup (cincin). Hidrokarbon aromatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin) yang mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling / bergantian (konjugasi)Selanjutnya dalam artikel ini saya batasi membahas hidrokarbon rantai terbuka (alifatik) saja.Berdasarkan ikatan yang ada dalam rantai C-nya, senyawa hidrokarbon alifatik dibedakan atas :1. Alkana (CnH2n+2)2. Alkena (CnH2n)3. Alkuna (CnH2n-2)Keterangan : n = 1, 2, 3, 4, .dstAlkana (Parafin)adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja. sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh.karena jumlah atom Hidrogen dalam tiap2 molekulnya maksimal. Memahami tata nama Alkana sangat vital, karena menjadi dasar penamaan senyawa2 karbon lainnya.Sifat-sifat Alkana1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya maksimal)2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)3. Sukar bereaksi4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 C17 pada suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambahdan bila jumlah atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)Rumus umumnyaCnH2n+2Deret homolog alkanaDeret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH2 atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang yang nomor cabangnya sama.Sifat-sifat deret homolog alkana :o Mempunyai sifat kimia yang miripo Mempunyai rumus umum yang samao Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnyan Rumus Nama1. CH4 = metana2 . C2H6 = etana3 . C3H8 = propana4. C4H10 = butana5. C5H12 = pentana6. C6H14 = heksana7. C7H16 = heptana8. C8H18 = oktana9. C9H20 = nonana10. C10H22 = dekana11. C11H24 = undekana12. C12H26 = dodekanaTATA NAMA ALKANA1. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama. Apabila ada dua atau lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama alkananya ditulis nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhirananadengan akhiranil(alkil).3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C nya sama disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah seluruh cabang tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan sebanyak cabang yang ada (jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang digunakan), yaitu di = 2, tri = 3, tetra =4, penta = 5 dan seterusnya.4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad ( etil lebih dulu dari metil ).5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang. Apabila letak cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari : Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil ) Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )Contoh :Apakah nama idrokarbon di bawah ini ?

pertama kali kita tentukan rantai utamanya..Rantai utama adalah rantai terpanjang :

rantai utamanya adalah yang di kotak merah Kenapa?? coba kalian perhatikan sisi sebelah kiri, bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2) maka sama2 akan bertambah 2 atom C tapi hanya akan menimbulkan satu cabang (bagian yang belok ke bawah).sedangkan bila kita belokkan ke bawah akan timbul 2 cabang (Aturan no 1). Sekarang coba kalian perhatikan bagian kanan, penjelasannya lebih mudah.bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2) hanya bertambah satu atom C sedangkan bila belok ke bawah maka akan bertambah 2 atom C. Jadi rangkaian rantai utama itu boleh belak-belok dan gak harus lurusasal masih dalam satu rangkaian yang bersambungan tanpa cabang.rantai karbon yang tersisa dari rantai utama adalah cabangnya..

terlihat ada 3 cabang yakni 1 etil dan 2 metil..penomoran cabang kita pilih yang angkanya terkecil : bila dari ujung rantai utama sebelah kiri maka etil terletak di atom C rantai utama nomor 3 dan metil terletak di atom C rantai utama nomor 2 dan 6 bila dari ujung rantai utama sebelah kanan maka etil terletak di atom C rantai utama nomor 6 dan metil di atom C rantai utama nomor 3 dan 7kesimpulannya kira urutkan dari ujung sebelah kiri..Urutan penamaan :nomor cabang nana cabang nama rantai indukjadi namanya : 3 etil 2,6 dimetil oktanacabang etil disebut lebih dahulu daripada metil karena abjad nama depannya dahulu (abjad e lebih dahulu dari m). karena cabang metil ada dua buah maka cukup disebut sekali ditambah awalan di yang artinya dua. karena rantai utamanya terdiri dari 8 atom C maka rantai utamanya bernama : oktana.bentuk struktur kerangka Alkana kadangkala mengalami penyingkatan..misalnya :

CH3 (warna hijau) merupakan ujung rantaiCH2 (warna biru) merupakan bagian tenganh rantai lurusCH (warna oranye) percabangan tigaC (warna merah) percabangan empatKegunaan alkana, sebagai : Bahan bakar Pelarut Sumber hidrogen Pelumas Bahan baku untuk senyawa organik lain Bahan baku industriAlkena (Olefin)merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-)Sifat-sifat Alkena Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak) Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur > 2-metil-2-butena) Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 34 %) Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses crackingRumus umumnyaCnH2nTATA NAMA ALKENAhampir sama dengan penamaan pada Alkana dengan perbedaan : Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap dan dipilih yang terpanjang. Nama rantai utama juga mirip dengan alkana dengan mengganti akhiran-anadengan-ena. Sehingga pemilihan rantai atom C terpanjang dimulai dari C rangkap ke sebelah kanan dan kirinya dan dipilih sebelah kanan dan kiri yang terpanjang. Nomor posisi ikatan rangkap ditulis di depan nama rantai utama dan dihitung dari ujung sampai letak ikatan rangkap yang nomor urut C nya terkecil. Urutan nomor posisi rantai cabang sama seperti urutan penomoran ikatan cabang rantai utama.Contoh :

menpunyai rantai utama

penghitungan atom C pada rantai utama dimulai dari ikatan rangkap.sebelah kiri ikatan rangkap hanya ada satu pilihan sedangkan sebelah kanan ikatan rangkap ada dua pilihan yaitu lurus dan belokan pertama ke bawah.kedua2nya sama2 menambah 4 atom C namun bila belokan pertama kebawah hanya menghasilkan satu cabang sedangkan bila lurus menimbulkan dua cabang.Jadi namanya : 3 etil 4 metil 1 pentena1 pentena dapat diganti dengan n-pentena atau khusus ikatan rangkap di nomor satu boleh tidak ditulis.sehingga namanya cukup : pentena. Nomor cabang diurutkan sama dengan urutan nomor ikatan rangkapnya. Pada soal di atas dari ujung sebelah kanan.Kegunaan Alkena sebagai : Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2) Untuk memasakkan buah-buahan bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.Alkunamerupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (CC). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.Rumus umumnyaCnH2n-2Tata namanya juga sama dengan Alkena.namun akhiran-enadiganti-unaKegunaan Alkuna sebagai : etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja. untuk penerangan Sintesis senyawa lain.Alkil Halida (Haloalkana)Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)Sifat fisika Alkil Halida : Mempunyai titik lebih tinggi dari pada titik didih Alkana dengan jumlah unsur C yang sama. Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu. Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.Struktur Alkil Halida :R-XKeterangan :R = senyawa hidrokarbonX = Br (bromo), Cl (kloro) dan I (Iodo)Berdasarkan letak alkil dalam hidrokarbon di bagi menjadi : Alkil halida primer, bila diikat atom C primer Alkil halida sekunder, bila diikat atom C sekunder Alkil halida tersier, bila diikat atom C tersierCH3-CH2-CH2-CH2-Cl (CH3)2CH-Br (CH3)3C-Br Primer sekunder tersierPembuatan Alkil Halida1. Dari alkohol2. Halogenasi3. Adisi hidrogen halida dari alkena4. Adisi halogen dari alkena dan alkunareaksi adisi dapat dilihat dalam TAUTAN artikel berikut dengan Judul: REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON

Penggunaan Alkil Halida : Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh). Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam kebakaran (Pyrene). Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat air conditioner, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.By esdipanggantiPosted inKimia Kelas X Taggedalkena,atom atom,atom c,c atom,senyawa hidrokarbon,unsur unsur kimia6JUN32012KEKHASAN ATOM KARBON

Atom karbon (C) dengan nomor atom 6 mempunyai susunan elektron K = 2, L = 4. Atom Karbon (C) mempunyai 4 elektron valensi dan dapat mernbentuk empat ikatan kovalen serta dapat digambarkan dengan rumus Lewis. Sebagai contoh, dapat dilihat molekul CH4 (metana) yang memiliki diagram yang cukup sederhana dibawah ini.

Selain itu kemampuan diatas, atom karbon juga dapat membentuk ikatan dengan atom karbon lain untuk membentuk rantai karbon yang terbuka, terbuka bercabang dan tertutup. Contoh rantai karbon dapat digambarkan dengan rumus struktur berikut :

Dapatlah sekarang dimengerti bahwa jumlah senyawa karbon demikian banyaknya walaupun jumlah jenis unsur pembentuknya sedikit.Kini kita dapat mulai membuat klasifikasi hidrokarbon, yang merupakan senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen. Senyawa-senyawa karbon lainnya dapat dipandang sebagai turunan dari hidrokarbon ini. Hidrokarbon dapat dibagi menjadi dua kelompok utama : hidrokarbon alifatik dan hidrokarbon aromatik. Termasuk di kelompok pertama adalah senyawa yang berantai lurus, berantai cabang dan rantai melingkar. Kelompok kedua, hidrokarbon aromatik, biasanya mengandung cincin atom karbon yang sangat stabil. Berdasarkan kelipatan ikatan karbon-karbonnya, hidrokarbon alifatik masih dapat dibedakan lagi menjadi dua sub-kelompok, yakni hidrokarbon jenuh yang mengandung ikatan tunggal karbon-karbon, serta hidrokarbon tak jenuh yang mengandung paling sedikit satu ikatan rangkap dua, atau ikatan rangkap tiga.Karena senyawa hidro karbon terdiri atas karbon dan hidrogen, maka salah satu bagian dari ilmu kimia yang membahas segala sesuatu tentang senyawa hidrokarbon disebut kimia karbon. Dulu ilmu kimia karbon disebut kimia organik, karena senyawa-senyawanya dianggap hanya dapat diperoleh dari tubuh makhluk hidup dan tidak dapat disintesis dalam pabrik.Pada tahun 1928, Friedrich Wohler berhasil mensintesis urea (suatu senyawa yang terdapat dalam air seni) dari senyawa anorganik yaitu amonium sianat dengan jalan memanaskannya.

Reaksi pemanasan amonium sianat oleh WohlerSetelah keberhasilan Wohler diketahui, banyaklah sarjana lain yang mencoba membuat senyawa karbon dari senyawa anorganik. Lambat laun teori tentang arti hidup hilang dan orang hanya menggunakan kimia organik sebagai nama saja tanpa disesuaikan dengan arti yang sesungguhnya. Sejak saat itu banyak senyawa karbon berhasil disintesis dan hingga sekarang lebih dari 2 juta senyawa karbon dikenal orang dan terus bertambah setiap harinya. Apa sebabnya jumlah senyawa karbon sedemikian banyak bila dibandingkan dengan jumlah senyawa anorganik yang hanya sekitar seratus ribuan?Selain perbedaan jumlah yang sangat mencolok yang menyebabkan kimia karbon dibicarakan secara tersendiri, karena memang terdapat perbedaan yang sangat besar antara senyawa karbon dan senyawa anorganik seperti yang dituliskan pada tabel berikut.Hidrokarbon adalah sejenis senyawa yang banyak terdapat dialam sebagai minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan senyawa ini dalam bentuk minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.Senyawa hidrokarbon terdiri dari :1. Alkana (CnH2n+2)2. Alkena (CnH2n)3. Alkuna (CnH2n-2)

By esdipanggantiPosted inKimia Kelas X Taggedfriedrich wohler,kimia karbon,kimia organik,rantai,senyawa hidrokarbon2JUN172011Biomassa Pilihan Sumber EnergiTerbarukanTelah sejak lama, kita mendengar bahwa persediaan bahan bakar minyak di Bumi ini mulai menipis. Ada banyak perkiraan oleh pakar bahwa tahun sekian pasokan bahan bakar minyak akan benar-benar habis. Sementara untuk memperbarui minyak yang terkandung di Bumi, juga bukan hal mudah dan instan. Sehingga, mau tidak mau, manusia dipaksa untuk terus menemukan energi alternatif sebagai pengganti dari bahan bakar minyak. Salah satu energi alternatif yang dapat dikembangkan adalah energi biomassa.Apa itu Biomassa?Jika dikaitkan dengan produksi energi, biomassa berarti bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar. Biomassa bisa digunakan secara langsung maupun tidak langsung. Artinya, bahan biologis yang terdapat di alam ini bisa dimanfaatkan secara praktis untuk bahan bakar atau bisa juga diolah terlebih dulu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Disadari atau tidak, sejak zaman dulu manusia telah menggunakan biomassa sebagai sumber energi. Contohnya adalah penggunaan kayu bakar untuk menyalakan api unggun. Kayu bakar merupakan bahan biologis yang terdapat di alam dan dapat dimanfaatkan langsung sebagai sumber energi tanpa perlu diolah terlebih dahulu. Namun sejak ditemukannya bahan bakar fosil, penggunaan biomassa mulai terlupakan. Minyak bumi, gas bumi, dan batubara lebih dipilih sebagai sumber energi dalam kehidupan di masyarakat.Mengapa Biomassa?Ada banyak sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan. Biomassa pun bisa dijadikan salah satu alternatif yang menjanjikan. Ada beberapa keunggulan biomassa jika digunakan sebagai sumber energi.Penjelasannya sebagai berikut:1.Mengurangi adanya gas rumah kacaGas rumah kaca terdiri dari karbon dioksida (CO2), metana, nitrogen oksida, dan beberapa gas lainya yang terperangkap dalam atmosfer. Menurut data UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) konsentrasi global karbon dioksida dan beberapa gas rumah kaca lainnya terus mengalami peningkatan. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca ini menyebabkan peningkatan temperatur sehingga suhu udara atmosfer menjadi lebih panas. Tanaman atau biomassa akan mengurangi konsentrasi karbon dioksida dari atmosfer melalui proses fotosintesis. Karbon dioksida (CO2) diserap tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Ketika biomassa dibakar, karbon (C) akan diubah ke dalam bentuk karbon dioksida dan kembali ke atmosfer.Bila proses ini berlangsung secara terus menerus, maka jumlah konsentrasi karbon dioksida di atmosfer akan selalu seimbang. Tetapi bila konsumsi energi fosil meningkat maka konsentrasi karbon dioksida akan meningkat. Sehingga penambahan biomassa dibutuhkan untuk menyeimbangkan kembali jumlah karbon dioksida yang diserap dan dilepaskan. Saat ini, kenyataannya terdapat peningkatan konsumsi jumlah energi fosil seperti gas dan minyak tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah biomassa. Sehingga yang terjadi adalah deforestation atau penggundulan hutan, pembalakan dan sebagainya. Hal tersebut makin meningkatkan konsentrasi karbon dioksida. Maka dari itu, penggunaan biomassa sebagai pengganti bahan bakar dapat mengurangi konsentrasi karbon dioksida.2.Mengurangi limbah organikSampah organik seperti sampah pertanian (jerami, tongkol), limbah pengolahan biodiesel (cangkang biji jarak pagar, cangkang sawit), sampah kota, limbah kayu, ranting, dan pengolahan kayu (sawdust) merupakan limbah yang keberadaanya kurang bermanfaat. Limbah tersebut bila dibiarkan atau dibuang tanpa dibakar terlebih dahulu, dapat melepaskan gas metana yang berbahaya. Hasil pembakaran limbah merupakan abu yang memiliki volum 1% bila dibandingkan dengan limbah padat. Untuk meningkatkan nilai kalor dan mengurangi emisi limbah organik biasanya dilakukan proses karbonisasi. Selain itu pembentukan menjadi briket bermanfaat sebagai bahan bakar padat.3.Melindungi kebersihan air dan tanahPenggunaan pupuk ternak dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kebersihan air dan tanah. Mikroorgranisme seperti salmonella, brucella, dan coli di dalam pupuk menyebabkan penularan kepada manusia dan binatang. Salah satu proses pengolahan sampah ini adalah proses anaerobic digestion, yaitu dengan penimbunan pupuk kandang ataupun biomassa lainnya dalam suatu digester. Anaerobic digestion akan menghasilkan metana (CH4) dan slurry yang telah terbebas oleh mikroorgranisme.4.Mengurangi polusi udaraLimbah pertanian, biasanya langsung dibakar setelah masa panen. Hal ini akan menyebabkan partikel-partikel atau jelaga dan polusi udara. Limbah ini dapat dikonversikan menjadi bahan bakar yang lebih bermanfaat sehingga mengurangi jelaga dan polusi udara. Selain limbah pertanian, pembakaran hutan sering terjadi dimana-mana. Efek pembakaran ini dapat menimbulkan polusi asap yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Pembakaran biomassa di dalam ruang bakar menggunakan boiler mengurangi efek polusi asap karena pembakaran dalam industri menggunakan peralatan kendali polusi untuk mengendalikan asap, sehingga lebih efisien dan bersih daripada pembakaran langsung.//5.Mengurangi hujan asam dan kabut asapHujan asam merupakan fenomena yang disebabkan oleh asam sulfur dan asam nitrit. Asam-asam ini terbentuk melalui reaksi antara air, oksigen, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Zat reaktan terebut berasal dari emisi pembakaran yang kurang sempurna dari bahan bakar fosil. Asam yang terbentuk jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam, kabut, dan salju. Akibat hujan asam ini meningkatkan keasaman danau dan sungai, sehingga akan sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Hujan asam juga merusak bahan bangunan dan cat.Melalui pembakaran biomassa efek hujan asam ini akan direduksi, karena pembakaran biomassa akan menghasilkan partikel emisi SO2 dan NOx yang lebih sedikit dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. Pembakaran biomasa lebih efisien dan sempurna bila diproses melalui karbonisasi karena akan menghasilkan bahan bakar yang terbebas dari volatile matter atau gas mudah terbakar. Untuk mencegah dampak buruk bagi lingkungan dapat dilakukan dengan mengurangi atau menghentikan proses yang merupakan penyumbang gas rumah kaca, yaitu pembakaran bahan bakar fosil. Pembakaran bahan bakar berkaitan erat dengan pemenuhan sektor energi bagi peningkatan perekonomian suatu negara. Pengembangan biomasa sebagai sumber energi untuk substitusi bahan bakar bisa menjadi solusi untuk mengurangi beredarnya gas rumah kaca di atmosfer. Dengan penggunaan biomassa sebagai sumber energi maka konsentrasi CO2 dalam atmosfer akan seimbang.Dampak Biomassa Bagi Bahan Baku Pangan

Gandum, tebu, dan jagung adalah contoh bahan pangan yang juga dapat diolah menjadi energi dari biomassa. Energi tersebut tergolong energi ramah lingkungan yang bahan dasarnya disediakan alam. Namun, penggunaan energi dari biomassa kadang membawa dampak sampingan yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah naiknya harga bahan baku pangan. Di Jerman, 100 kilogram gandum menghasilkan energi biomassa seharga 25 Euro. Tapi bila gandum tersebut dijual sebagai bahan baku pangan, harganya hanya 18 Euro. Kini di sejumlah negara muncul kekuatiran bahwa para petani bahan pangan beralih ke produksi tanaman untuk biomassa. Padahal, produksi bahan pangan saat ini saja belum mencukupi untuk menutup kebutuhan pangan dunia.Dampak LingkunganDampak lain penanaman produk pertanian untuk biomassa adalah kerusakan pada alam. Di Afrika sumber daya alam yang dapat diperbarui luas digunakan. Banyak warga masih memakai kayu untuk memasak. Namun, dampak negatifnya adalah kerusakan kawasan hutan karena penebangan yang tidak terkontrol. Hilangnya vegetasi hutan menyebabkan pengikisan lapisan tanah yang subur. Akibatnya, lahan pertanian pun makinberkurang.Untukmendapatkan lahan pertanian baru, penduduk Afrika membuka hutan. Akibatnya siklus kerusakan alam terus berlanjut. Penebangan pohon-pohon untuk lahan pertanian menyebabkan karbondioksida dilepaskan ke udara. Padahal karbon dioksida atau CO2 adalah salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global.Masa Depan Biomassa Sebagai Bahan BakarLalu bagaimana masa depan penggunaan energi dari biomassa?Saat ini, bioenergi hanya memegang pangsa 13 persen dari keseluruhan sumber energi dunia. Menurut pakar biologi Andre Baumann kunci untuk meningkatkan efisiensi energi bukan dengan memperluas produksi tanaman untuk biomassa. Sebaliknya, penggunaan energi keseluruhanlah yang perlu dikurangi. (zpr/zer)By esdipanggantiPosted inKimia Kelas X1JUN172011Dampak Penggunaan MinyakBumiJumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan kebutuhan energi pun tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau tidak langsung hal ini mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya.Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara. Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotor memberikan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC sebesar 88,90% (Bapedal, 1992).

Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi fosil terhadap manusia dan lingkungan:Dampak Terhadap Udara dan IklimSelain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.

Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH hujan normal), yang dikenal sebagai hujan asam. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 tonDampak Terhadap Perairan

Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.Dampak Terhadap TanahDampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.By esdipanggantiPosted inKimia Kelas XJUN172011Cara Menentukan KualitasBensinBensinmerupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan. Lalu, bagaimana sebenarnya penggunaan bensin sebagai bahan bakar?Bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotorBensin hanya terbakar dalam fase uap, maka bensin harus diuapkan dalam karburator sebelum dibakar dalam silinder mesin kendaraan. Energi yang dihasilkan dari proses pembakaran bensin diubah menjadi gerak melalui tahapan sebagai berikut.Pembakaran bensin yang diinginkan adalah yang menghasilkan dorongan yang mulus terhadap penurunan piston. Hal ini tergantung dari ketepatan waktu pembakaran agar jumlah energi yang ditransfer ke piston menjadi maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari jenis rantai hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan kualitas bensin. -Alkana rantai lurus dalam bensin sepertin-heptana,n-oktana, dann-nonanasangat mudah terbakar. Hal ini menyebabkan pembakaran terjadi terlalu awal sebelum piston mencapai posisi yang tepat. Akibatnya timbul bunyi ledakan yang dikenal sebagai ketukan (knocking). Pembakaran terlalu awal juga berarti ada sisa komponen bensin yang belum terbakar sehingga energi yang ditransfer ke piston tidak maksimum. -Alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dalam bensin sepertiisooktanatidak terlalu mudah terbakar. Jadi, lebih sedikit ketukan yang dihasilkan, dan energi yang ditransfer ke piston lebih besar.Oleh karena itu, bensin dengan kualitas yang baik harus mengandung lebih banyak alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dibandingkan alkana rantai lurus. Kualitas bensin ini dinyatakan olehbilangan oktan.Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar. Suatu campuran 30% nheptana dan 70% isooktana akan mempunyai bilangan oktan:= (30/100 x 0) + (70/100 x 100)= 70Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin untuk memperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam campuran n-heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai bilangan oktan dari bensin yang diuji.Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya mempunyai bilangan oktan ~70. Untuk menaikkan nilai bilangan oktan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:-Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai bercabang melalui proses reforming Contohnya mengubah n-oktana menjadi isooktana.

-Menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir fraksi bensin.-Menambahkan aditif anti ketukan ke dalam bensin untuk memperlambat pembakaran bensin. Dulu digunakan senyawa timbal (Pb). Oleh karena Pb bersifat racun, maka penggunaannya sudah dilarang dan diganti dengan senyawa organik, seperti etanol dan MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether).Angka oktansuatu bensin adalah salah satu karakter yang menunjukkan mutu bakar bensin tersebut, yang dalam prakteknya menunjukkan ketahanan terhadap ketukan (knocking). Suatu bensin harus mempunyai mutu bakar yang baik agar mesin dapat beroperasi dengan mulus, efisien dan bebas dari pembakaran tidak normal selama pemakaianya.Setiap kendaraan mempunyai kebutuhan angka oktan tertentu. Kebutuhan angka oktan kendaraan bermotor bensin tidak sama antara satu merek dengan merek lainnnya atau antara satu tipe dengan tipe lainnya untuk merek yang sama, tergantung pada perbandingan kompresi mesin dan faktor-faktor lainnya yang berpengaruh terhadap kebutuhan angka oktan. Pengujian kebutuhan angka oktan kendaraan bertujuan untuk mengetahui tingkat angka oktan suatu kendaraan. Dengan diketahuinya kebutuhan angka oktana suatu kendaraan, maka secra teknis dapat ditentukan level angka oktana bensin yang akan digunakan untuk kendaraan tersebut.Utk menentukan nilai oktan, ditetapkan 2 jenis senyawa sbg pembanding yaitu isooktana dann-heptana.Suatucampuran yg terdiri 80% isooktana dan dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan 80.Jadi untuk melihat mutu bensin yg baik, dilihat dari nilai oktannya.Semakin tinggi nilai oktannya, mutu bensin semakin baik.Bensin yang digunakan oleh suatu kendaraan harus mempunyai angka oktana yang sesuai dengan kebutuhan angka oktana mesin kendaraan. Angka oktana yang lebih rendaha dari kebutuhan angka oktana mesin kendaraan akan menyebabkan terjadinya ketukan atau detonasi pada mesin. Ketukan yang terjadi pada mesin menimbulkan bunyi yang tidak enak dan membuang energi bahan bakar sehingga terjadi pemborosan. Terjadinya ketukan dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan piston, katup-katup dan busi terlalu panas (overhead) Hal ini dapat memperpendek umur mesin.Cara Menaikkan Angka Oktan1. Salah satu cara (banyak cara yg lain) untuk menaikkan nilai oktan adalah penambahan TEL (tetra ethyl lead) kedalam bensin yg bernilai oktan rendah. Caranya sederhana, mixing saja. Namun kemudian diketahui penambahan aditif penambah nilai oktan ini berbahaya dari segi kesehatan dan lingkungan. Pada intinya bensin beroktan tinggi ini bisa didapatkan dengan merubah struktur molekul hidrokarbon penyusun bahan bakar. Sehingga dengan bantuan katalis pada kondisi operasi tertentu, struktur molekul parafinik (bernilai oktan rendah), bisa diubah menjadi struktur naftenik, dan naftenik menjadi aromatik. Dimana nilai oktan aromatik > naftenik > parafinik.2. Menambahkan Naphtalene pada bensin. Naphtalene merupakan suatu larutan kimia yang memberikan pengaruh positif untuk meningkatkan angka oktan dari bensin. Besarnya angka oktan ini dapat diukur dengan mesin CFR. Dalam hal ini terlihat bahwa naphthalene merupakan bahan yang mampu meningkatkan angka oktan tetapi naphtalene sendiri bukan bahan bakar sehingga panas pembakaran campuran akan lebih rendah dari pada bensin murni. Karena bentuk struktur kimia serta sifat kearomatisan tersebut naphtalene seperti halnya benzena, mempunyai sifat antiknock yang baik. Oleh sebab penambahan naphtalene pada bensin akan meningkatkan mutu antiknock dari bensin tersebut.3. Menambahkan MTBE (Metil tersier-butileter). Bensin jenis premix menggunakan campuran MTBE tanpa TELBy esdipanggantiPosted inKimia Kelas X11JUN172011Jenis Isomer padaHidrokarbonIsomeradalah senyawa-senyawa yangmempunyai rumus molekul yang sama tetapi mempunyai struktur atau konfigurasi yang berbeda .Struktur berkaitan dengan cara atom-atom saling berikatan, sedangkan konfigurasi berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul.Keisomeran dibedakan menjadi 2 yaitu : Keisomeran struktur: keisomeran karena perbedaan struktur. Keisomeran ruang: keisomeran karena perbedaan konfigurasi (rumus molekul dan strukturnya sama).Keisomeran StrukturDapat dibedakan menjadi 3 yaitu : keisomeran kerangka: jika rumus molekulnya sama tetapi rantai induknya (kerangka atom) berbeda. keisomeran posisi: jika rumus molekul dan rantai induknya (kerangka atom) sama tetapi posisi cabang / gugus penggantinya berbeda. keisomeran gugus fungsiKeisomeran RuangDapat dibedakan menjadi 2 yaitu : keisomeran geometri: keisomeran karena perbedaan arah (orientasi) gugus-gugus tertentu dalam molekul dengan struktur yang sama. keisomeran optik.Keisomeran pada Alkana Tergolong keisomeran struktur yaitu perbedaan kerangka atom karbonnya. Makin panjang rantai karbonnya, makin banyak pula kemungkinan isomernya. Pertambahan jumlah isomer ini tidak ada aturannya. Perlu diketahui juga bahwatidak berartisemua kemungkinan isomer itu ada pada kenyataannya. Misalnya : dapat dibuat 18 kemungkinan isomer dari C8H18, tetapi tidak berarti ada 18 senyawa dengan rumus molekul C8H18. o Cara sistematis untuk mencari jumlah kemungkinan isomer pada alkana :Keisomeran pada AlkenaDapat berupakeisomeran strukturdanruang.a)Keisomeran Struktur. Keisomeran struktur pada alkena dapat terjadi karena perbedaan posisi ikatan rangkap atau karena perbedaan kerangka atom C. Keisomeran mulai ditemukan pada butena yang mempunyai 3 isomer struktur. Contoh yang lain yaitu alkena dengan 5 atom C.b)Keisomeran Geometris. Keisomeran ruang pada alkena tergolong keisomeran geometris yaitu : karena perbedaan penempatan gugus-gugus di sekitar ikatan rangkap.Contohnya : Keisomeran pada 2-butena. Dikenal 2 jenis 2-butena yaitucis-2-butena dantrans-2-butena. Keduanya mempunyai struktur yang sama tetapi berbeda konfigurasi (orientasi gugus-gugus dalam ruang). Padacis-2-butena, kedua gugus metil terletak pada sisi yang sama dari ikatan rangkap; sebaliknya padatrans-2-butena, kedua gugus metil berseberangan. Tidak semua senyawa yang mempunyai ikatan rangkap pada atom karbonnya (C=C) mempunyai keisomeran geometris. Senyawa itu akan mempunyai keisomeran geometris jika kedua atom C yang berikatan rangkap mengikat gugus-gugus yang berbeda.Keisomeran pada Alkuna Keisomeran pada alkuna tergolongkeisomeran kerangkadanposisi. Pada alkunatidak terdapatkeisomeran geometris. Keisomeran mulai terdapat pada butuna yang mempunyai 2 isomer.By esdipanggantiPosted inKimia Kelas XMEI42011HIDROKARBONTahukah Anda bahwa bensin yang selama ini digunakan ternyata merupakansenyawa kimia yang terdiri dari sebuah deret panjang rantai karbon? Begitujuga aspal, lilin, minyak pelumas atau yang sering dikenal dengan nama oli,solar, dan masih banyak lagi bahan alam yang terdiri dari deret panjang sebuahrantai karbon.A. Kekhasan Atom KarbonAtom karbon merupakan salah satu atom yang cukup banyak berada dialam. Keberadaannya dalam bentuk karbon, grafit, maupun intan. Atomkarbon memiliki nomor atom 6 dengan konfigurasi elektron 6C : 1s2 2s2 2p2.Oleh karena memiliki 4 elektron pada kulit terluar, atom karbon dapatmembentuk empat buah ikatan kovalen dengan atom-atom yang lain.Contoh: CH4H|H C H|HAtom karbon juga dapat berikatan dengan atom karbon yang lainmembentuk rantai karbon. Ikatan atom karbon dengan atom karbon yang laintersebut dapat membentuk rantai panjang lurus, bercabang, maupun melingkarmembentuk senyawa siklis.Contoh:1. Senyawa hidrokarbon rantai lurusH3C CH2 CH2 CH2 CH32. Senyawa hidrokarbon rantai bercabangH3C CH2 CH CH2 CH3|CH33. Senyawa hidrokarbon siklisOleh karena kemampuannya membentuk berbagai jenis rantai ikatan, tidakheran jika senyawa karbon begitu banyak jenis dan jumlahnya di alam.1. Jenis Ikatan Rantai KarbonAtom karbon dapat membentuk tiga jenis ikatan, yaitu:a. Ikatan tunggalH3C CH3b. Ikatan rangkap duaH2C = CH2c. Ikatan rangkap tigaHC CH2. Posisi Atom KarbonAtom karbon memiliki kedudukan yang berbeda-beda dalam sebuah rantaikarbon. Berdasarkan kedudukannya tersebut, atom karbon dapat dibedakanmenjadi:a. atom C primer (1) : atom C yang terikat pada satu atom C yang lain.b. atom C sekunder (2) : atom C yang terikat pada dua atom C yang lain.c. atom C tersier (3) : atom C yang terikat pada tiga atom C yang lain.d. atom C kuartener (4) : atom C yang terikat pada empat atom C yanglain.CH3|CH3 CH2 CH C CH2 CH3| |CH3 CH3By esdipanggantiPosted inKimia Kelas X,Materi Kimia2MEI42011TATA NAMA SENYAWA POLIATOMIK & ASAMBASASenyawa poliatomikadalah senyawa yang berasal dari ion-ion poliatomik. Ion poliatom adalah ion yang terdiri atas dua atau lebih atom-atom yang terikat bersama-sama membentuk ion dengan ikatan kovalen. Senyawa poliatomik umumnya terdiri atas unsur-unsur nonlogam.Berikut ini nama-nama beberapa senyawa poliatomik.Rumus IonNama SenyawaRumus IonNama Senyawa

NH4+AmoniumPO32-Fospit

OHHidroksidaPO43-Fosfat

CNSianidaAsO3-Arsenit

CH3COOAsetatAsO43-Arsenat

CO32-KarbonatClOKlorit

HCO3BikarbonatClO2Klorat

SiO32-SilikatClO4Perklorat

NO2NitritMnO4Permanganat

NO3NitratMnO42-Manganat

SO32-SulfitCrO42-Kromat

SO42-SulfatCr2O72-Dikromat

Tata nama untuk senyawa yang mengandung ion poli atom diatur sebagai berikut :1. Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti anion poliatom. Contoh :Rumus KimiaKationAnionNama Senyawa

NaOHNa+OHNatrium hidroksida

KMnO4K+MnO4Kalium permanganat

1. Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion monoatom/poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation monoatom/poliatom. Contoh :NH4OH = amonium hidroksidaNH4Cl = amonium kloridaTUGAS/DISKUSITentukan nama dari senyawa poliatom berikut :1. 1.NaClO2 b) Na3PO4 c) Na2SO3Catatan :1. Anion-anion poliatom lebih banyak dibandingkan kation poliatom2. Oksigen dapat membentuk banyak anion poliatom yang disebut anion okso.3. Unsur-unsur logam tertentu seperti Cl, N, P, dan S dapat membentuk suatu seri anion okso yang mengandung beberapa atom oksigen. Penamaan berdasarkan tingkat oksidasi dari atom-atom yang mengikat oksigen4. Untuk tingkat oksidasi oksigen yang terkecil disebuthipo, dan yang paling tinggi disebutper.5. Semua anion okso dari Cl, Br, dan I memiliki muatan -16. Beberapa anion okso yang mengandung sejumlah atom H, penamaannya disesuaikan misalnya H2PO42-(ion hidrogen fospat) dan H2PO4(ion dihidrogen fospat)7. Awalantioberarti bahwa satu atom sulfur telah ditambahkan untuk menggantikan satu atom oksigen (ion sulfat (SO4) memiliki satu atom S dan empat atom O; ion tiosulfat memiliki dua atom S dan 3 atom O (S2O3)By esdipanggantiPosted inKimia Kelas X,Materi Kimia17MEI42011TATA NAMA SENYAWABINER1.RUMUS KIMIARumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan aturan tertentu. Misalnya, rumus air adalah H2O dan garam dapur (natrium klorida) adalah NaCl. Jumlah tiap atom pada rumus kimia ditulis sebagai angka indeks. Pada rumus kimia air (H2O), angka indeks H adalah 2 dan angka indeks O adalah 1(angka indeks I tidak perlu ditulis).Adapun pada rumus kimia garam dapur (NaCI), angka indeks kedua atom adalah 1 sehingga tidak perlu ditulis. Rumus kimia suatu zat adalah khas. Kekhasan itu ditentukan oleh daya ikat dan bilangan oksidasi yang dimiliki suatu atom.1. a.Daya Ikat AtomDaya ikat atom adalahkemampuan suatu atom untuk mengikat atom lain sehingga membentuk suatu molekul. Daya ikat atom juga disebutvalensi. Tiap atom mempunyai daya ikat tertentu.Untuk memahami daya ikat atom, perhatikan senyawa HCI, H2O, NH3, SO2, SO3, dan CH. Ternyata, Cl mengikat 1 atom H, O mengikat 2 atom H, N mengikat 3 atom H, S mengikat 2 atau 3 atom O, dan C mengikat 4 atom H. Karena mempunyai daya ikat paling kecil, atom H dijadikan pembanding dan ditetapkan memiliki valensi 1. Oleh karena itu, valensi atom CI adalah 1, valensi atom O adalah 2, valensi atom N adalah 3, valensi atom S adalah 4 atau 6, dan valensi atom C adalah 4.b.Tata Nama Senyawa BinerSenyawa biner adalah kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk tersebut dapat terdiri atas unsur logam dan bukan logam atau keduanya terdiri atas unsur bukan logaJika senyawa biner terdiri atas unsur logam dan bukan logam, aturan penamaan senyawanya sebagai berikut.Nama unsur logam disebutkan lebih dahulu, kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang diakhiri dengan akhiranida.Contoh :NaCl =Natrium klorida MgBr2=Magnesium bromidaNa adalah unsur logam Mg adalah unsur logamCl adalah unsur non logam Br adalah unsur non logamSenyawa ionik walaupun tersusun atas ion positif dan negatif, tetapi secara keseluruhan bersifat netral, sehingga muatan totalnya adalah nol. Ini berarti satu Na+akan bergabung dengan satu Cldalam NaCl dan satu Mg2+bergabung dengan dua Brdalam MgBr2demikian seterusnya. Berikut ini contoh pemberian nama dan simbol senyawa sederhana :SENYAWANAMA SENYAWASENYAWANAMA SENYAWA

Li2OLitium oksidaCaOKalsium oksida

NaBrNatrium bromidaSrOStronsium oksida

KClKalium kloridaBaCl2Barium klorida

Rb2ORubidium oksidaAl2O3Aluminium oksida

CsICesium iodidaZnOSeng oksida

MgClMagnesium kloridaAgClPerak klorida

1. 2.Jika senyawa biner terdiri atas unsur bukan logam dan bukan logam, aturan penamaan senyawanya sebagai berikut.Nama unsur bukan logam yang kelelektronegatifannya lebih rendah disebutkan lebih dahulu, kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang lain dan diakhiri dengan akhiranida.Senyawa yang terbentuk antara unsur bukan logam dan bukan logam merupakan senyawa yang berikatan kovalen. Jumlah atom yang dimiliki oleh senyawa biner disebutkan dengan cara memberi awalan bahasa Latin sebagai berikut :1 = mono6 = heksa2 = di7 = hepta3 = tri8 = okta4 = tetra9 = nona5 = penta10 = dekaAwalan bahasa Latin mono tidak diletakkan pada nama unsur non logam yang pertama melainkan pada unsur nonlogam kedua. Awalan bahasa latin dari nama logam pertama disebutkan mulai dari yang berjumlah 2, dst. Contoh :N2O = dinitrogen monoksidaNO = nitrogen monoksidaN2O3 = dinitrogen trioksidaNO2 = nitrogen dioksidaN2O5 = dinitrogen pentaoksidaCCl4 = karbon tetrakloridaCO = karbon monoksidaCO2 = karbon dioksidaUnsur-unsur logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis, maka bilangan oksidasinya ditulis dengan angka romawiSebelumnya harus dipahami pengertian dan cara menentukan bilangan oksidasi.Bilangan oksidasimenyatakan jumlah elektron yang terlibat pembentukan ikatan.Jika melepaskan elektron, suatu atom memiIiki bilangan oksidasi positif. Sebaliknya, jika menangkap elektron, suatu atom memiliki bilangan oksidasi negatif. Pengertian bilangan oksidasi seperti itu berlaku untuk molekul ionik. Jika demikian, bagaimana bilangan oksidasi untuk molekul kovalen?Molekul kovalen dibedakan atas molekul kovalen polar dan nonpolar. Untuk molekul kovalen polar, atom yang lebih elektronegatif dianggap bermuatan negatif dan molekul yang lain dianggap bermuatan positif. Adapun untuk molekul kovalen nonpolar, bilangan oksidasinya sama dengan nol.Aturan bilangan oksidasi (biloks) adalah sebagai berikut :1. Bilangan oksidasi unsur bebas (monoatomik, diatomik, atau poliatomik) sama dengan 0 (nol). Misalnya : bilangan oksidasi Na, Mg, Fe, O, Cl2, H2, P4dan S8= 02. Bilangan oksidasi unsur H dalam senyawa = +1, kecuali pada senyawa hidrida = 1 (misalnya : NaH)3. Bilangan oksidasi unsur O dalam senywa = 2, kecuali pada senyawa peroksida = 1 (misalnya : Na2O2, H2O2, BaO2), dan pada senyawa oksifluorida (OF2) = +24. Bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawa selalu positif dan nilainya sama dengan valensi logam tersebut. ( Misalnya : Biloks logamgol.IA= +1,gol.IIA=+2,gol.IIIA=+3)5. Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA dalam senyawa = 16. Bilangan oksidasi unsur dalam bentuk ion tunggal sama dengan muatannya. (Misalnya Biloks Na pada Na+= +1, Cl pada Cl=1, Mg pada Mg2+=+2)7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa sama dengan 0 (nol), Misalnya :Biloks S pada H2SO4ditentukan dengan cara :H2SO4 = 0( 2 x biloks H) + S + (4 x biloks O) = 0( 2 X 1) + S + (4 X (-2) ) = 02 + S 8 = 0S = 8 2S = +61. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom sama dengan muatannya.Misalnya :Biloks Cr pada Cr2O72-Cr2O72- = 2Cr2+ ( 7 x biloks O ) = 2Cr2+ ( 7 x (-2) ) = 2Cr2 14 = 2Cr2 = 14 2Cr = 12 / 2Cr = +6Contoh 1.Senyawa CrO diberi nama dengan aturan sebagai berikut :1. Mencari biloks Cr pada CrO, dengan cara :CrO = 0Cr + (1 x biloks O) = 0Cr + ( 1 x (-2)) = 0Cr + (-2) = 0Cr 2 = 0Cr = 2Maka biloks Cr pada CrO = 21. Biloks Cr ditulis dengan angka Romawi setelah nama logam dalam bahasa Indonesia, dilanjutkan nama nonlogam dan diakhiri dengan akhiranida.Sehingga nama senyawaCrOadalahKromium (II) oksidaContoh 2.Senyawa FeF3diberi nama dengan aturan sebagai berikut :1. Mencari biloks Fe pada FeF3, dengan cara :FeF3 = 0Fe + (3 x biloks F) = 0Fe + ( 3 x (-1)) = 0Fe + (-3) = 0Fe 3 = 0Fe = 3Maka biloks Fe pada FeF3 = 31. Biloks Fe ditulis dengan angka Romawi setelah nama logam dalam bahasa Indonesia, dilanjutkan nama nonlogam dan diakhiri dengan akhiran ida. Sehingga nama senyawaFeF3adalahBesi (III) floridaTUGAS/DISKUSITentukan nama dari senyawa CoCl2, Co2O3, PbO2By esdipanggantiPosted inKimia Kelas X,Materi Kimia33MEI42011TATA NAMA SENYAWAKita tentu sudah mengenal garam dapur, tetapi kita harus tahu bahwa garam dapur merupakan senyawa kimia yang terdiri atas unsur Na dan Cl. Berdasarkan komponen penyusunnya, rumus molekul garam dapur ialah NaCl dan dinamakan senyawanatrium klorida.Dahulu senyawa dinamakan sesuai asal ditemukannya. Misalnya, asam etanoat diberi nama asam asetat yang berasal dari kataasetum,yang artinya cuka. Semakin banyaknya senyawa baru yang ditemukan, maka diperlukan suatu aturan penamaan senyawa yang berlaku secara internasional. Lembaga yang berwenang untuk merumuskan tata nama senyawa secara internasional ialahThe Intenational Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC).Untuk membedakan unsur yang satu dengan unsur yang lain maka dipakai perlambangan yang selanjutnya disebut sebagai LAMBANG UNSUR. Lambang unsur diperlukan untuk mempermudah penulisan sehingga memudahkan mengkomunikasikannya kepada orang lain. Lambang unsur kadang-kadang juga disebut LAMBANG ATOM. Hal itu disebabkan unsur terdiri atas atom-atom yang sama. Lambang unsur yang dipakai sampai sekarang dipublikasikan pertama kali, olehJons Jakob Berzelius(1779-1848).Tiap unsur dilambangkan denganhuruf pertama dari nama latinnyadanditulis dengan huruf kapital. Jika huruf pertamanya sama, maka di belakang huruf kapital ituditambahkan satu huruf laindari nama unsur yangditulis dengan huruf kecil. Contoh penulisan lambang unsur adalah sebagai berikut :Nama UnsurAsal Kata / ArtiLambang

BelerangLatin :sulfurS

BesiLatin :ferrum=besiFe

FosporYunani :phosphoros = bercahayaP

HidrogenYunani :hydro genes = pembentuk airH

IodinYunani :iodes = violetI

KaliumLatin :kaliumK

KalsiumLatin :calxCa

KarbonLatin :carbo = arangC

KlorinYunani :khloros = kuning kehijauanCl

KobaltJerman :kobold = hantuCo

KromiumYunani :chroma = warnaKr

OksigenYunani :oxy genes = pembentuk asamO

TembagaLatin :Cuprum = cyprusCu

TimahLatin :stannum = timahSn

TimbalLatin :plumbum = timbalPb

Untuk unsurMonoatomik, partikel terkecilnya terdiri atas satu atom, lambang unsurnya berupa lambang atomnya. Sedangkan unsurDiatomik, partikel terkecilnya terdiri atas dua atom, lambang unsumya ditulis dengan menuliskan angka 2, sebagai indeks, misalnya H2, N2, O2, F2, Cl2, Br2, dan I2.Penulisan unsur diatomik itu sangat penting untuk diingat karena dalam setiap reaksi kimia selalu digunakan. Contoh pada reaksi pembakaran gula, maka penulisannya adalah sebagai berikut :Gula + O2 CO2+ H2OPada kondisi tertentu, unsur diatomik dapat berada dalam bentuk yang lain, misalnya oksigen dalam bentuk triatom (O3) yang kita kenal sebagaiozon. Selain itu, juga ada molekul. yang terdiri atas 4 atom dan 8 atom, misalnya P4dan S8. Namun, untuk menyederhanakan, penulisan unsur fosforus dan belerang cukup ditulis P dan S.Nama unsur dapat diambil dari sifat khasnya. Misalnya, unsur Cl disebut klorin karena berwarna kuning kehijauan (khloros= kuning kehijauan) dan fosforus karena memendarkan cahaya (phosphoros= bercahaya).Ilmu pengetahuan mengenai unsur terus berkembang sehingga banyak ditemukan unsur-unsur baru. Ditemukannya unsur baru banyak menimbulkan perdebatan mengenai nama dan lambang. Oleh karena Itu, perlu adanya lembaga yang mengatur tentang pemberian nama. dan lambang unsur yang baru. Lembaga yang mengatur, mengenai hal itu adalah Persatuan Internasional Kimia Murni dan terapan (International Union of Pure and applied Chemistry (IUPAC). Menurut IUPAC, nama dan lambang unsur yang baru ditem