Analisa Wilayah Kabupaten Solok

179

Click here to load reader

Transcript of Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Page 1: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

LAPORAN

ANALISA WIALAYAH

“KABUPATEN SOLOK”

Dibuat Oleh:

Pradipta Tiwi

Mujiatun Munawaroh

Anastasia

Lailatur Rahmi

Yurdiana

Rosi Rahmadhani

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2009

Page 2: Analisa Wilayah Kabupaten Solok
Page 3: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan upaya sadar dalam menciptakan manusia yang berkualitas

serta memiliki kemampuan intelektual yang lebih baik. Salah satu sarana untuk

menciptakan manusia berkualitas adalah menambah pengetahuan di pergutuan tinggi,

dimana perguruan tinggi menyediakan berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang

serta membantu kesuksesan peserta didiknya. Setelah tamat dari perguruan tinggi peserta

didiknya diharapkan mampu untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki

selama mengikuti perkuliahan.

Salah satu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan serta cara untuk

mengembangkan potensi tersebut adalah melalui mata kulah yang diberikan oleh jurusab

geografi fakultas ilmu social universitas negeri padang, mata kuliah tersebut adalah

analisa wilayah dimana mahasiswa diharapkan mampu menganalisis potensi-potensi yang

dimiliki suatu wilayah, sehingga nantinya peserta didik mampu untuk mengmbangkan

potensi tersebut untuk dijadikan sebagai lahan mendapatkan pekerjaan.

Analisa wilayah merupakan bagian dari pembelajaran geografi dimana

didalamnya dibahas secara spesifik bagaimana keadaan suatu daerah ditnjau dari berbagai

aspek mulai dari analisis fisik (das, rawan bencana, kesesuaian lahan, lereng, kemampuan

lahan), analisis kependudukan, analisis ekonomi, dan analisis sarana dan prasarana.

Dalam hal ini peneliti mengambil daerah kabuoaten solok yang menjadi wilayah

yang akan dianalisis, dan lebih spesifiknya mengambil sampel pada wilayah tanaman

pangan (kecamatan gunung talang, kecamatan bukit sundi, dan kecataman lembang jaya).

Tugas dari kelompok tanaman pangan ini adalah bagaimana mereka mampu menganalisis

daerah tersebut sehingga nantinya dapat di etahui daerah tersebut cocok dijadikan sebagai

tempat apa, utnuk budidaya apa, seghingga nantiknya daerah tersebut dapat

dikembangkan berdasarkan kemampuan serta klasifikasi yang dimiliki daerah tersebut.

3

Page 4: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengetian konsep wilayah?

2. Bagaimana analisis kawasan rawan bencana pada daerah tersebut?

3. Bagaimana analisis kesesuaian lahan dan kemampuan lahan daerah tersebut?

4. Bagaimana analisis kekritisan das daerah tersebut?

5. Bagaimana analisis sistem pemukiman dan ketersediaan sarana dan prasarana

daerah tersebut?

6. Bagaimana analisis ekonomi wilayah dan sumber daya alam daerah tersebut?

7. Bagaimana analisis sumber daya penduduk dan kesejahteraan penduduk daerah

tersebut?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui deskripsi dari konsep wilayah.

2. Untuk mengetahui daerah kawasan rawan bencana yang ada di daerah tersebut.

3. Untuk mengetahui kesesuaian dan kemampuan lahan daerah tersebut.

4. Untuk mengetahui kekritisan das daerah tersebut

5. Untuk mengetahui sistem permukiman dan ketersediaan sarana dan prasarana

daerah tersebut

6. Untuk mengetahui ekonomi dan sumber daya alam yang berada di daerah tersebut

7. Untuk mengetahui kependudukan dan kesejahteraan penduduk wilayah tersebut.

D. Manfaat Penulisan

1. Untuk membantu mahasiswa geografi dalam mengolah data fisik maupun social

sehingga mampu menganalisis potensi suatu daerah dari data-data yang didapatkan

dari instansi-instansi terkait

2. Untuk memperoleh data atau informasi baik fisik maupun social yang dapat digunakan

untuk pemerintah kabupaten solok dalam pengambilan kebijakan dalam pemerintah

baik yang berhubungan dengan sektor perekonomian, penduduk, pendidikan dan lain-

lain.

4

Page 5: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

BAB II

ANALISIS FISIK WILAYAH TANAMAN PANGAN

A. Gambaran Umum Wilayah

Kabupaten Solok terdiri dari 14 kecamatan, yaitu Kec. Payung Sekaki, Tigo

Lurah, Lembah Gumanti, Danau Kempar, IX Koto Sungai Lasi, Kubung, Hiliran

Gumanti, Pantai Cermin, Bukit Sundi, Lembang Jaya, Gunung Talang, Junjung Sirih, X

Koto Datus, dan X Koto Singkarak. Kabupaten Solok memiliki luas wilayah 373800 ha

(3.738 km²), dengan ibu kota di Arosuka. Secara geografis letak Kabupaten Solok

berada antara 0° 32’ 14" - 01° 46’ 45" Lintang Selatan dan 100° 25' 00" - 101° 41’ 41"

Bujur Timur..

Kabupaten Solok berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kab. Tanah Datar

Sebelah Timur : Kab. Sawah Lunto/ Sijunjung

Sebelah Selatan : Kab. Solok Selatan

Sebelah Barat : Kota Padang dan Kab. Pesisir Selatan

Untuk Kec. Bukit Sundi, Lembang Jaya dan Gunung Talang dinamakan

Kelompok Tanaman Pangan dimana pada kecamatan tersebut pada umumnya ditemukan

persawahan yang diperuntukkan untuk tanaman pangan.

Kecamatan Bukit Sundi terdiri dari lima nagari, yaitu nagari Kinari, nagari

Parambahan, nagari Dilam, nagari Maura Panas, nagari Bukit Tandang. Secara geografis

Kecamatan Bukit Sundi terletak diantara 00o50’57” - 00o59’34” Lintang Selatan dan

100o40’20” - 100o46’36” Bujur Timur.

Kecamatan Lembang Jaya berpusat di nagari Bukit Sileh Salayo Tanang. Nagari-

nagari lain di kecamatan ini adalah Koto Laweh, Batu Bajanjang, Limau Lunggo, Batu

Banyak, dan Kampung Dalam. Sedangkan di Ke. Gunung Talang terdiri dari desa

5

Page 6: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Talang, Kt. Gadang Guguk, Kt. Gaek Guguk, Jawi-jawi, Cupak, Sukarami, Kayu Aro,

Sungai Janiah, Batang Barus, Aie Batumbuak.

Dari total luas wilayah yang ada di Kecamatan Gunung Talang sebagian besar

terdiri atas dataran tinggi yang di tanami dengan pepohonan (hutan). Adapun gambaran

luas wilayah per Nagari di Kecamatan Gunung Talang sebagai berikut

Tabel 1 Luas wilayah Menurut Nagari di Kecamatan Gunung Talang

No NagariLuas Wilayah

(Km2)%

(1) (2) (3) (4)

1 Batang Barus 185.00 16.88

2 Aia Batumbuak 65.00 7.53

3 Koto Gaek Guguak 29.00 4.67

4 Koto Gadang Guguak 18.00 7.27

5 Jawi – Jawi 28.00 4.07

6 Talang 15.62 6.49

7 Sungai Janiah 25.00 5.04

8 Cupak 19.38 48.05

Jumlah 385.00 100

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok Tahun 2011

6

Page 7: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Berdasarkan table dan grafik diatas dapat dilihat bahwa di kecamatan Gunung

Talang terdiri atas 8 nagari, dan nagari yang mimiliki wilayah terluas di kecamatan

tersebut yaitu Batang Barus dengan luas wilayah 185 ha, dan nagari yang terkecil di

kecamatan tersebut yaitu Cupak dengan luas wilayah 19,38 ha.

Dari total luas wilayah yang ada di Kecamatan Bukit Sundi sebagian besar terdiri

atas dataran rendah yang di tanami dengan sawah. Adapun gambaran luas wilayah per

Nagari di Kecamatan Bukit Sundi sebagai berikut

Tabel 2 Luas Wilayah Menurut Nagari di Kecamatan Bukit Sundi

No NagariLuas Wilayah

(Km2)%

(1) (2) (3) (4)

1 Kinari 28.86 26.48

2 Parambahan 4.00 3.67

3 Dilam 35.00 32.11

4 Muara Panas 33.14 30.40

5 Bukit Tandang 8.00 7.34

Jumlah 109.00 100

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok Tahun 2011

7

17%

8%

5%

7%

4%

6%5%

48%

Persentase Luas Wilayah Menurut Nagari di Kecamatan Gunung Talang

Batang BarusAia BatumbuakKoto Gaek GuguakKoto Gadang GuguakJawi – JawiTalangSungai JaniahCupak

Page 8: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Berdasarkan table dan grafik diatas dapat dilihat bahwa di kecamatan Bukit Sundi

terdiri atas 5 nagari, dan nagari yang mimiliki wilayah terluas di kecamatan tersebut

yaitu Kinari dengan luas wilayah 28,86 ha, dan nagari yang terkecil di kecamatan

tersebut yaitu Bukit Talang dengan luas wilayah 8 ha.

8

26%

4%

32%

30%

7%

Persentase Luas Wilayah Menurut Nagari di Kecamatan Bukit Sundi

Kinari ParambahanDilamMuara PanasBukit Tandang

Page 9: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Dari total luas wilayah yang ada di Kecamatan Lembang Jaya sebagian besar

terdiri atas dataran rendah dan tinggi yang di tanami dengan sawah dan hutan. Adapun

gambaran luas wilayah per Nagari di Kecamatan Lembang Jaya sebagai berikut

Tabel 3 Luas Wilayah Menurut Nagari di Kecamatan Lembang Jaya

No NagariLuas Wilayah

(Km2)%

(1) (2) (3) (4)

1 Salayo Talang Bukit Sileh 14.90 14.91

2 Batu Bajanjang 10.72 10.73

3 Koto Laweh 11.00 11.01

4 Limau Lunggo 7.50 7.51

5 Batu Banyak 8.87 8.88

6 Koto Anau 47.00 47.05

Jumlah 99.90 100

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok Tahun 2011

15%

11%

11%

8%

9%

47%

Persentase Luas Wilayah Menurut Nagari di Kecamatan Lembang Jaya

Salayo Talng Bukit SilehBatu BajanjangKoto LawehLimau LunggoBatu Banyak Koto Anau

9

Page 10: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Berdasarkan table dan grafik diatas dapat dilihat bahwa di kecamatan Lembang

Jaya terdiri atas 6 nagari, dan nagari yang mimiliki wilayah terluas di kecamatan tersebut

yaitu Koto Anau dengan luas wilayah 47 ha, dan nagari yang terkecil di kecamatan

tersebut yaitu Limau Lunggo dengan luas wilayah 7,5 ha.

10

Page 11: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Solok

11

Page 12: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Gambar 2 Peta Sebaran Wilayah Nagari di Kabupaten Solok

12

Page 13: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

1. Klas Lereng

Lereng adalah Kenampakan permukaan alam disebabkan adanya beda tinggi

apabila beda tinggi dua tempat tersebut dibandingkan dengan jarak lurus mendatar

sehingga akan diperoleh besarnya kelerengan (clope).

Bentuk Lereng tergantung pada proses erosi juga gerakan tanah dan pelapukan.

Lereng merupakan parametertopografi yang terbagi dalam dua bagian yaitu kemiringan

lereng dan beda tinggi relative, dimana kedua bagian tersebut besar pengaruhnya

terhadap penilaian suatu lahan kritis. Bila dimana suatu lahan yang lahan dapat merusak

lahan secara fisik, kimia, dan biologi ,sehingga akan membahayakan hidrologi produksi

pertanian dan pemukiman.

Cara Mencari Kelas Lereng

∑n−1 ×Cipp × ps

×100 %

Hasil

1.5−1 ×251× 50000

×100 %=20 (agak Curam)

2.10−1 × 252.9× 50000

× 100 %=15.52(agak curam)

3.11−1×252.8× 50000

× 100 %=17.86(agak curam)

4.10−1× 254.5 ×50000

×100 %=10(landai)

5.10−1 ×253×50000

×100 %=15(landai)

6.10−1× 253.7 ×50000

× 100 %=12.6(landai)

7.12−1×253.2× 50000

×100 %=17.19 (agak curam)

8.9−1× 25

4.3 ×50000×100 %=9.30 (landai)

9.11−1×256.3 ×50000

× 100 %=7.94(datar)

10.9−1× 25

3.3× 50000× 100 %=12.12(landai)

13

Page 14: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

11.10−1 ×253 ×50000

×100 %=15(landai)

12.6−1× 25

1.3× 50000× 100 %=19.23(agak curam)

13.9−1× 256 ×50000

× 100 %=6.67(datar)

14.9−1×25

11.2×50000× 100 %=3.57(datar)

15.9−1 × 252× 50000

×100 %=20 (agak curam)

16.10−1×251.5× 50000

× 100 %=30(curam)

17.11−1 ×250.8 ×50000

× 100 %=62.5(sangat curam)

Tabel 4 Skor Kelas Lereng

Kelas Kemiringan lereng Keterangan Skor

1 0 - 8 % Datar 20

2 8 - 15 % Landai 40

3 15 - 25 % Agak curam 60

4 25 - 45 % Curam 80

5 > 45 % Sangat curam 100

Sumber : Kepres No. 32 Tahun 1990

Pada wilayah tanaman pangan, pada umumnya di Kecamatan Bukit Sundi

memiliki kemiringan lereng 0 - 8% yaitu datar, pada Kecamatan Gunung Talang pada

umunya merupakan daerah landai dengan kemiringan lereng 8 - 15%. Namun terdapat

sekitar 15% daerah Kecamatan Gunung Talang memiliki kemiringan lereng15 - 25%

yaitu agak curam, dimana berada pada bagian selatan Kecamatan Gunung Talang, dan

sebelah Timur. Sedangkan pada bagian timur Kecamatan Gunung Talang terdapat 15 -

25% dan 25 - 45% kemiringan lereng yaitu agak curam dan curam dimana pada daerah

ini dekat dengan gunung Talang.

14

Page 15: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Sedangkan pada Kec. Lembang Jaya pada umumnya juga memiliki jenis lereng

yang landai, namun pada bagian selatannya terdapat jenis lereng agak curam dan curam.

15

Page 16: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Gambar 3 Peta Topografi Kabupaten Solok

2. Curah hujan

Hujan adalah sumber utama air tawar di sebagian besar daerah di dunia,

menyediakan kondisi cocok untuk keragaman ekosistem, juga air untuk pembangkit

listrik hidroelektrik dan irigasi ladang. Curah hujan dihitung menggunakan pengukur

hujan. Jumlah curah hujan dihitung secara aktif oleh radar cuaca dan secara pasif oleh

satelit cuaca.

Cara mencari curah hujan

Rata−rata curahhujanJumlah hari per tahun

Hasil

1. Merah3000365

−4000365

=8.3−11(skor 10 atau sangat rendah)

2. Hijau2500365

−3000365

=6.8−8.3 (skor 10 atausangat rendah)

3. Ungu2000365

−2500365

=5.5−6.8 (skor 10 atau sangat rendah)

4. Biru2000365

=5.5(skor 10 atau sangat rendah)

Pada wilayah tanaman pangan di Kab. Solok terdapat beragam jumlah intensitas

hujan tahunan yang beragam yaitu :

< 2000 mm/tahun

2000 – 2500 mm/tahun

2500 – 3000 mm/tahun

3000 – 4000 mm/tahun

16

Page 17: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Namun, jika kita konversikan ke dalam waktu harian maka intensitas hujan harian

berada pada pada kelas 1 yaitu intensitas harian 0 s/d 13,50 mm/hari dengan klasifikasi

rendah dan skor 10. Sehingga dapat di simpulkan bahwa kecamatan Gunung Talang,

Lembang Jaya, dan Bukit Sundi memiliki rata-rata curah hujan yang rendah.

Tabel 5 Skor Intensitas Hujan

kelasIntensitas

(mm/hari)keterangan skor

1 0 s/d 13,50 Sangat rendah 10

2 13,61-20,60 rendah 20

3 20,7-27,60 Sedang 30

4 27,7-34,80 Tinggi 40

5 >34,80 Sangat tinggi 50

Sumber : Kepres No.32 Tahun 1990

17

Page 18: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

18

Page 19: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Gambar 4 Peta Curah Hujan Kabupaten Solok

3. Geologi

Berdasarkan hasil pengamatan peta geologi Tanaman Pangan skala 1 : 250.000

yang di dapat dari kantor Dinas Pertambangan, maka ditemukan sebagian besar jenis

batuan yang ada di wilayah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Batu andesit : Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik dengan

komposisi antara dan tekstur spesifik yang umumnya ditemukan pada

lingkungan subduksi tektonik di wilayah perbatasan lautan atau daerah-daerah

dengan aktivitas vulkanik yang tinggi seperti Indonesia.

b. Batu lahar : batu yang dalam bentuk yg dicairkan (seperti magma) dari

masalah volcanos; lahar adalah apa yang disebut magma ketika mencapai

permukaan

c. Batu granit: Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan

banyak ditemukan. Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena

itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata

granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata granit

berasal dari bahasa Latin granum.

19

Page 20: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Gambar 5 Peta Geologi Kabupaten Solok

20

Page 21: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

4. Jenis tanah

Pada wilayah tanaman pangan Kabupaten Solok ini, jenis tanah yang ditemukan

sebagai berikut:

Tanah Podsolik (Kambisol)

Tanah Podsolik (Kambisol) merupakan tanah yang memiliki tingkat

kesuburan sedang. Tanahnya berwarna merah atau kekuning-kuningan. Tanah

podsolik mempunyai karakteristik tekstur yang lempung atau berpasir dengan

PH rendah serta memiliki kandungan unsur aluminum dan besi yang tinggi.

Karakteristik lain yang dapat ditemui pada tanah podsolik adalah daya simpan

unsur hara sangat rendah karena bersifat lempung yang beraktivitas rendah,

kejenuhan unsur basa seperti K, Ca, dan Mg, rendah sehingga tidak memadai

untuk tanaman semusim, kadar bahan-bahan organik rendah dan hanya

terdapat di permukaan tanah saja, dan penyimpanan air sangat rendah

sehingga mudah mengalami kekeringan.

Tanah ini berada pada kelas 4 yaitu skor 80.

Tanah andosol

Tanah andosol dari batuan beku pada pegunungan vulkanis ditandai dengan

warna ungu garis mendatar. Berdasarkan kepekaan tanah terhadap erosi, jenis

tanah ini berada pada kriteria peka terhadap erosi dan memiliki skor 80.

Tanah andosol merupakan tanah yang relatif muda dibandingkan latosol, yang

sifat- sifatnya sangat ditentukan oleh mineral liat yang dikandungnya yaitu

alofan yang bersifat amorf. Tanah ini mempunyai horizon A1 tebal bewarna

21

Page 22: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

hitam yang kaya bahan organik, tetapi tidak mempunyai horizon A2, dengan

horizon B berwarna kuning pucat, coklat kekuningan atau coklat keabu- abuan

volkan terlapuk sampai ke horizon C. Umumnya mempunyai kejenuhan basa

relatif rendah tetapi mempunyai AL dapat ditukar relatif tinggi. Terbawa oleh

sifat mineral liat dominan yang dimilikinya maka andosol mempunyai sifat

tiksotrofik, mempunyai kemampuan mengikat air besar, porositas tinggi,

bobot isi rendah, gembur, tidak plastis dan tidak lengket serta kemampuan

fiksasi fosfat yang tinggi.

Tanah mediteran

Tanah meditera adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur.

Tanahnya tidak subur, akan tetapi cocok untuk tanaman jati. Tanah ini

memiliki skor 60 terhadap kepekaan erosi artinya tanah ini agak peka terhadap

erosi .

Tabel 6 Skor Kepekaan Erosi Pada Beberapa Jenis Tanah

Kelas Jenis tanah Kepekaannya thd erosi skor

1Alluvial, Glei, planosol,

hidromorf.Tidak peka 20

2 Latosol Tidak peka 40

3 Mediteran Agak peka 60

4Andosol, laterit, grumosol,

podsol, podsolicPeka 80

5Regosol, litosol, organosol,

renzinaSangat peka 100

Sumber : Kepres No. 32 Tahun 1990

5. Penggunaan Lahan

Berdasarkan hasil pengamatan peta Penggunaan lahan skala 1:50.000 dari

Bappeda, penggunaan lahan pada wilayah tanaman pangan ini diantaranya adalah :

22

Page 23: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Hutan :

Perkebunan

Pertanian lahan kering

Semak belukar

Permukiman

Sawah

Tabel 7. Luas Penggunaan Lahan Kecamatan Gunung Talang

No Penggunaan Lahan

Realisasi dalam satu tahun

Jumlah %

Ditanami PadiTidak

ditana

mi

Padi

Sement

ara tdk

di

usahaka

n

Tiga

Kali

≥Dua

Kali

Satu

kali

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1LAHAN

PERTANIAN-

1.1 Lahan sawah -

a Irigasi teknis -

b Irigasi ½ teknis 608 608 1,58

c Irigasi sederhana 1673 1673 4,34

d Irigasi desa/Non PU 759 334 1093 2,84

e Tadah Hujan -

f Pasang Surut -

g Lebak -

hPolder dan Sawah

lainnya-

23

Page 24: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Jumlah lahan

sawah3040 334 - - - 3374 8,76

No Penggunaan Lahan

(1) (2) (3)

1.2 Lahan Bukan Sawah

a Tegal/kebun 825 2,14

b Ladang 423 1,11

c Perkebunan 4072 10,58

d Ditanami pohon/hutan rakyat 4908 12,75

e Tambak -

f Kolam//tegal/empang 19 0,05

g Pengembalaan/Padang rumput 330 0,86

h Sementara tidak diusahakan 669 1,74

i Lainnya (perkarangan yang ditanami tanam pertanian, dll) 93 0,24

Jumlah lahan bukan sawah 11339 29,45

2 LAHAN BUKAN PERTANIAN

a Rumah, bangunan, dan halaman sekitarnya 479 1,24

b Hutan Negara 11908 30,93

c Rawa-rawa (tidak ditanami) -

d Lainnya (jalan, sungai, danau, lahan tandus) 11400 29,91

Jumlah lahan bukan pertanian 23787 61,78

Total (luas wilayah kecamatan) = jumlah lahan sawah+jumlah bukan

sawah+Lhn bkn pertanian38500 100

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok Tahun 2011

24

Page 25: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Tabel 8. Luas Penggunaan Lahan Kecamatan Lembang Jaya

No Penggunaan Lahan

Realisasi dalam satu tahun

Jumlah %

Ditanami PadiTidak

ditana

mi

Padi

Sement

ara tdk

di

usahaka

n

Tiga

Kali

≥Dua

Kali

Satu

kali

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1LAHAN

PERTANIAN-

1.1 Lahan sawah -

A Irigasi teknis 839 - 839 8,40

B Irigasi ½ teknis 729 164 - 893 8,94

C Irigasi sederhana 41 - 41 0,41

D Irigasi desa/Non PU 538 153 691 6,92

E Tadah Hujan - -

F Pasang Surut - -

G Lebak -

HPolder dan Sawah

lainnya-

Jumlah lahan 1568 743 153 - - 2464 24,66

25

Page 26: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

sawah

No Penggunaan Lahan

(1) (2) (3)

1.2 Lahan Bukan Sawah

A Tegal/kebun 759 7,60

B Ladang 1801 18,03

C Perkebunan 35 0,35

D Ditanami pohon/hutan rakyat 1070 10,71

E Tambak - -

F Kolam//tegal/empang 32 0,32

G Pengembalaan/Padang rumput - -

H Sementara tidak diusahakan 528 5,28

I Lainnya (perkarangan yang ditanami tanam pertanian, dll) 239 2,39

Jumlah lahan bukan sawah 4464 44,68

2 LAHAN BUKAN PERTANIAN

A Rumah, bangunan, dan halaman sekitarnya 389 3,89

B Hutan Negara 2405 24,07

C Rawa-rawa (tidak ditanami) - -

D Lainnya (jalan, sungai, danau, lahan tandus) 268 2,68

Jumlah lahan bukan pertanian 3062 30,65

Total (luas wilayah kecamatan) = jumlah lahan sawah+jumlah bukan

sawah+Lhn bkn pertanian9990 100

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok Tahun 2011

26

Page 27: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Tabel 9. Luas Penggunaan Lahan Kecamatan Bukit Sundi

No Penggunaan Lahan

Realisasi dalam satu tahun

Jumlah %

Ditanami PadiTidak

ditana

mi

Padi

Sement

ara tdk

di

usahaka

n

Tiga

Kali

≥Dua

Kali

Satu

kali

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1LAHAN

PERTANIAN-

1.1 Lahan sawah -

A Irigasi teknis 1730 1730 15,87

B Irigasi ½ teknis 596 - 596 5,48

C Irigasi sederhana - - -

D Irigasi desa/Non PU 709 17 726 6,66

E Tadah Hujan - -

F Pasang Surut - -

G Lebak -

HPolder dan Sawah

lainnya-

Jumlah lahan 2326 709 17 - - 3052 28

27

Page 28: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

sawah

No Penggunaan Lahan

(1) (2) (3)

1.2 Lahan Bukan Sawah

A Tegal/kebun 2919 26,78

B Ladang 144 1,32

C Perkebunan 429 3,93

D Ditanami pohon/hutan rakyat 2405 22,06

E Tambak - -

F Kolam//tegal/empang 42 0,380

G Pengembalaan/Padang rumput 46 0,43

h Sementara tidak diusahakan 195 1,79

i Lainnya (perkarangan yang ditanami tanam pertanian, dll) 110 1,01

Jumlah lahan bukan sawah 6290 57,71

2 LAHAN BUKAN PERTANIAN

a Rumah, bangunan, dan halaman sekitarnya 1353 12,41

b Hutan Negara -

c Rawa-rawa (tidak ditanami) -

d Lainnya (jalan, sungai, danau, lahan tandus) 205 1,88

Jumlah lahan bukan pertanian 1558 14,29

Total (luas wilayah kecamatan) = jumlah lahan sawah+jumlah bukan

sawah+Lhn bkn pertanian10900 100

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok Tahun 2011

Dari peta dan data di atas dapat dilihat bahwa penggunaan lahan di tiga

Kecamatan yaitu Lembang jaya, Gunung Talang, dan Bukit Sundi bahwa di daerah ini di

manfaatkan sebagai lahan pertanian. Untuk kecamatan Lembang Jaya luas lahan yang

digunakan sebagai lahan pertanian adalah seluas 69,35%, dan lahan yang buka pertanian

adalah seluas 30,65%. Untuk kecamatan Gunung Talang luas lahan yang digunakan

sebagai lahan pertanian adalah seluas

28

Page 29: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

38,22 % dan lahan bukan pertanian adalah seluas 61,78%. Untuk kecamatan Bukit

Sundi luas lahan yang digunakan sebagai lahan pertanian adalah seluas 85,91% dan yang

dimanfaatkan sebagai lahan bukan pertanian adalah seluas 14,29%.

Dapat disimpulkan bahwa dari tiga kecamatan di atas, pemanfaatan lahan yang

banyak digunakan adalah sebagai lahan pertanian.

29

Page 30: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Gambar 6 Peta Tutupan Lahan Kabupaten

B. Analisis Kesesuian Lahan dan Kemampuan Lahan

1) Analisis Kesesuain Lahan

Penentuan deliniasi kawasan lindung dan kawasan budidaya, mengacu pada

kepres No 32/1990 mengenai kawasan lindung dan Kepres No 57/1989 mengenai

kawasan budidaya. Kawasan lindung adalah kawasan dengan total skor >175 dari kriteria

yang ditentukan, kawasan budidaya terbatas kawasan penyangga adalah kawasan dengan

total skor 126-174 dan kriteria yang telah ditentukan dan kawasan budidaya adalah

kawasan yang memiliki total skor dibawah 125 dengan kriteria yang telah ditentukakan .

1. Data yang dibutuhkan untuk analisis kesesuaian lahan

a. Peta topografi Kabupaten Solok skala 1:50000

b. Peta kemiringan lereng skala 1:50000

c. Peta jenis tanah skala 1:50000

d. Peta intensitas hujan skla1:50000

2. Langkah langkah pembuatan peta kesesuaian lahan

a. Overlay peta lereng dengan peta jenis tanah,adapun ketentuan skor pada

faktor lereng dan penentuan skor kepekaan erosi pada beberapa jenis tanah.

b. Kemudian hasil overlay yang pertama dioverlay dengan peta intensitas

hujan.

3. Hasil analisis

Adapun hasil analisis dari peta kesesuaian lahan wilayah Solok bagian selatan

terdapat:

a. Kawasan Penyangga (130) dengan persentase 57,03%.

b. Kawasan Budi Daya Tanaman Musiman dan permukiman(110) dengan

persentase 42,675.

30

Page 31: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Tabel 10 Hasil Analisis Peta Kesesuaian Lahan tanaman Pangan Kab. Solok

No KawasanLuas (ha)

Persentase

Indikator

Dg skorHasil Analisa Kesimpulan

1. Kawasan

Penyangga

57,03% Tanah (80) Podsolik (kambisol)

merah

Daerah kawasan ini

sangat subur namun

keadaan lereng tidak

memungkinkan untuk

dilakukan budidaya

(sumber daya lahan

terbatas), daerah ini

termasuk daerah rawan

bencana longsor dan

tingkat erosi yang

sedang.

Lereng

(40)

8 – 15 %,dan

15-25% dan 25-40 %

Landai, agak curam

dan curam

Curah

hujan (10)

Rendah

2. Kawasan

Budi daya

tanaman

42,97% Tanah (80) andosol Kawasan ini sangat

subur dengan keadaaan

lereng datar Lereng (20) 0 - 8 %

31

Page 32: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

semusim datar menunjukkan sumber

daya lahan agak

terbatas perlu

pengolahan khusus,

lereng ini juga rawan

bencana namun tidak

sebesar kawasan

penyangga.

Curah

Hujan (10)

Rendah

Ketidaksesuaian lahan :

No Kawasan Penggunaan Lahan Kesimpulan

1. Kawasan

Penyangga

Semak / rumput

permukiman

sawah

hutan

perkebunan

campuran

Terdapat pemukiman dan sawah

sehingga tidak sesuai dengan fungsi

lahan

2. Kawasan Budi

daya tanaman

musiman

Sawah

Permukiman

Tegalan / lading

Kebun

campuran

Terdapat pemukiman yang tersebar

secara tidak merata dan tanaman

yang banyak macamnya sehingga

tidak teratur, tidak sesuai dengan

fungsi lahan.

2) Analisis Kemampuan Lahan

Kemampuan lahan adalah istilah yang sudah lebih dahulu dan lebih lama

digunakan oleh US Soil Conservation Service (Hockensmith and Steel: 1943,

Klingebiled and Montgomery: 1973) di dalam sistem klasifikasi yang telah banyak

dipergunakan juga di pelbagai Negara baik dalam bentuk yang telah diubah. Satu-

32

Page 33: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

satunya perbedaan, mungkin, dan yang pada dasarnya adalah teoretis, terletak pada

kenyataan bahwa kemempuan lahan berpijak pada anggapan untuk memelihara

integritas tanah, sedangkan kesesuaian lahan meskipun juga berpedoman kepada

kelestarian penggunaan lahan, mengandalkan pengendalian kerusakan tanah (erosi dan

sebagainya) kepada praktik/tindakan pengelolaan masing-masing tipe penggunaan lahan.

Perbedaan dalam kualitas tanah dan bentuk lahan (landform) seringkali

merupakan penyebab utama terjadinya perbedaan satuan peta lahan dalam suatu areal.

Inilah sebabnya mengapa survey tanah merupakan dasar utama dalam menentukan

satuan peta lahan. Pendekatan klasifikasi kemampuan lahan demikian ini disebut

pendekatan atribut tunggal (Zonneveld: 1972) atau disebut juga dengan pendekatan

disiplin tunggal. Pendekatan lain dalam survey klasifikasi kemampuan lahan adalah

pendekatan terpadu atau pendekatan holistik. Pada pendekatan disiplin tunggal

klasifikasi kemampuan lahan dimulai dari hasil survey tanah dan relief permukaan tanah

kemudian disusun dan dipetakan lebih dahulu satuan peta tanah. Selanjutnya dengan

mempertimbangkan komponen lahan lainnya seperti iklim, vegetasi/penggunaan lahan,

disusun dan dipetakan kelas kemampuan lahan. Pada pendekatan holistik semua

komponen lahan yang berpengaruh terhadap penggunaan lahan dinilai serentak untuk

mengidentifikasi dan menetapkan pelbagai hierarki satuan lahan (Kips, et. Al: 1981,

Mahi: 1987), dan kemudian disusun dan dipetakan kelas kemampuan lahan. Penggunaan

potret udara sangat membantu dalam mengidentifikasi satuan lahan pada suatu wilayah

(Mahi: 1987).

Klasifikasi kemampuan lahan adalah klasifikasi lahan yang dilakukan dengan

metode faktor penghambat. Dengan metode ini setiap kualitas lahan atau sifat-sifat lahan

diurutkan dari yang terbaik sampai yang terburuk atau dari yang paling kecil hambatan

atau ancamanya sampai yang terbesar. Kemudian disusun tabel kriteria untuk setiap

kelas; penghambat yang terkecil untukkelas yang terbaik dan berurutan semakin besar

hambatan semakin rendah kelasnya.

Sistem klasifikasi kemampuan lahan yang banyak dipakai di Indonesia

dikemukakan oleh Hockensmith dan Steele (1943). Menurut sistem ini lahan

dikelompokan dalam tiga kategori umum yaitu Kelas, Subkelas dan Satuan Kemampuan

(capability units) atau Satuan pengelompokan (management unit). Pengelompokan di

33

Page 34: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

dalam kelas didasarkan atas intensitas faktor penghambat. Jadi kelas kemampuan adalah

kelompok unit lahan  yang memiliki tingkat pembatas atau penghambat (degree of

limitation) yang sama jika digunakan untuk pertanian yang umum (Sys et al., 1991).

Tanah dikelompokan dalam delapan kelas yang ditandai dengan huruf Romawi dari I

sampai VIII. Ancaman kerusakan atau hambatan meningkat berturut-turut dari Kelas I

sampai kelas VIII.

Untuk menentukan perencanaan tata ryang atau wilayah digunakan metode

pengharkatan (scoring). Metode pengharkatan merupakan suatu cara menilai potensi

lahan dengan memberikan nilai pada pamsin-masing kareakteristik lahan, sehingga

dapat dihiung nilainya dan dapat ditentukan harkatnya.

1. Data yang dibutuhkan untuk analisis kemampuan lahan :

a. Peta lereng skala1:50000

b. Peta jenis tanah skala 1:50000

2. Langkah langkah membuat peta kemampuan lahan

a. Peta kemiringan lereng dioverlay dengan peta jenis tanah, adapun jenis tanah

yang terdapat di wilayah Solok bagian selatan:

Tanah Podsolik (Kambisol)

Tanah Andosol

Tanah Mediteran

3. Hasil analisis

Adapun kemampuan yang ada di kelompok tanaman pangan setelah

dilakukan overlay yaitu berada pada kelas I, II, dan III. Dengan

penjelasan sebagai berikut:

>>Kelas I

Lahan yang termasuk kelas satu ini sesuai untuk berbagai penggunaan

(pertanian, padang pengembalaan hutan, hutan cagar alam)lahan ini juga

memiliki sedikit kendala dalam penggunaanya. Cirri-cirinya bertopografi

datar / agak datar, bahaya erosi ringan,kedalaman efektif dalam, drainase

baik dan mudah diolah.

>>Kelas II

34

Page 35: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Lahan memiliki kendala yang mengurang I pilihannya penggunaanya atau

memerlukan tindakan konservasi sedang. Lahan kelas ini membutuhkan

pengolahan tanah secara hati-hati termasuk tindakan konservasi tanah

untuk mencegah kemerosostan tanah. Tanah kelas II dapat digunakan

untuk tanaman semusim, padang rumput, padang rumput, padang

pengembalaan, hutan roduksi, hutan lindung, dan cagar alam.

>>Kelas III

Lahan yang memiliki kendala yang berat sehingga mengurangi pilihan

penggunaan, atau memerlukan tindakan konservasi khusus atau keduanya.

Tanah kelas III dapat digunakan untuk tanaman semusim, padang

pengembalaan, hutan produksi, hutan lindung, dan suaka marga satwa.

3) Analisis Rawan Bencana

Berdasarkan pengamatan peta yang telah dianalisis, untuka menganalisis peta

rawan bencana, peta yang di overlay diantaranya :

Peta curah hujan

Peta jenis tanah

Peta lereng

Peta geologi

Dari hasil overlay peta diatas, maka didapatkan analisis rawan bencana tanaman

pangan Kab. Solok adalah sebagai berikut :

a) Bahaya Gunung Merapi (Bahaya 1)

Bahaya gunung merapi ini terjadi pada daerah sekitar gunung merapi yang

dapat dilihat dari ketinggian lereng yang curam dan agak curam dan

geologinya lahar dan andesit. Sehingga dapat kita identifikasi adanya

bahaya longsor di daerah tersebut.

b) Waspada gunung Merapi (bahaya 2)

Waspada gunung merapi ini terjadi pada daerah yang tidak terlalu jauh

dari gunung merapi, dimana lerengnya agak landai dan jenis geologinya

berupa andesitl dan lahar yang masih rawan akan bencana gunung merapi.

35

Page 36: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

c) Longsor

Rawan bencana jenis ini pada umumnya terjadi di bagian selatan Kec.

Gunung Talang dimana ketinggian lerengnya yang agak curam dan

memiliki jenis tanah podsolik dan andosol dimana jenis tanah ini peka

terhadap erosi yang dapat menimbulkan longsor serta didukung oleh curah

hujan yang relatif tinggi.

d) Daerah kerentanan gerakan tanah rendah

Daerah ini sebagian besar terdapat di kec. Bukit Sundi dan Lembang Jaya

dimana jenis tanahnya adalah andosol yangsifatnya subur dan peka

terhadap erosi dan memiliki kemiringan lereng yang datar sehingga

bencana erosi dan longsor relatif kecil.

e) Daerah kerentanan gerakan tanah sedang

Daerah ini sebagian besar terdapat di kec. Bukit Gunung Talang dimana

jenis tanahnya adalah podsolik(kambisol) yang sifatnya subur dan peka

terhadap erosi serta memiliki kemiringan lereng yang landai sehingga

bencana erosi dan longsor relatif sedang.

f) Gempa bumi

Bencana gempa bumi ini didapatkan dari adanya sesar yang melintang di

sepanjang bagian timir kec. Lembang Jaya dan Bukit Sundi. Sesar ini juga

terdapat di Kec Gunung Talang. Sehingga daerah sekitar sesar ini

berpotensi rawan gempa bumi.

4) Analisis Daerah Aliran Sungai (DAS)

Dalam menganalisis DAS di tiga kecamatan Tanaman Pangan yang perlu di

perhatikan adalah persentase dari tutupan lahan yang dipergunakan sesuai dengan

fungsinya. Dalam analisis ini yang dibutuhkan beberapa peta untuk di overlay,

diantaranya:

Peta Topografi

Peta Penggunaan Lahan Eksisting

36

Page 37: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Dari hasil overlay kecamatan Tanaman Pangan yang dilakukan dapat dilihat

bahwa luas DAS sebesar 12. 375 ha, hutan Negara seluas 11.908 ha dengan persentase

10,4 %, sawah 3.374 ha dengan persentase 35,7 %.

5) Potensi dan Kendala Fisik Wilayah

Dari luas kecamatan Tanaman pangan yang seluas 593,9 km2 atau 593.900 ha.

Bukit Sundi dengan luas 109,00 ha, Gunung Talang 385,00 ha, dan Lembang Jaya 99,90

ha. Dari ketiga kecamatan tersebut Bukit Sundi satu kecamatan nya bertopografi landai

dan dan sangat cocok untuk kawasan budidaya dengan persentase 18,35 %. kecamatan

Lembang Jaya seluas 16,82%, pada kecamatan Lembang Jaya memiliki topografi yang

sangat beragam datar, landai, agak curam dan curam sehingga pada daerah ini 8,41%

cocok dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya, dan 8,41% lainnya cocok dimanfaatkan

sebagai kawasan penyangga. Kecamatan Gunung Talang persentase luas daerahnya

seluas 64,83%, daerah ini juga memiliki topografi yang sangat beragam datar, landai,

agak curam, dan curam. Hanya 16,21 % dari daerah ini yang bisa di manfaatkan sebagai

kawasan budidaya 48,62% nya cocok di manfaatkan sebagai kawasan penyangga.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa topografi suatu daerah sangat

berperan penting dalam pengembangan peruntukan suatu daearah yang akan

dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya atau kawasan penyangga. Di samping itu hal

yang perlu diperhatikan dalam pengembangan potensi suatu daerah adalah curah hujan

dan jenis tanah.

37

Page 38: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

BAB III

ANALISIS KONDISI KEPENDUDUKAN

A. ANALISIS KEPENDUDUKAN

Tabel 11 : Jumlah Penduduk Kecamatan Lembang Jaya Menurut Jenis

Kelamin Tahun 2007-2010

Tahun

Jenis

Kelamin

2007 2008 2009 2010 Jumlah

Laki - laki 22.358 22.479 18.844 12.764 76.445

Perempuan 22.694 23.110 23.914 12.988 82.706

Jumlah 45.052 45.589 42.758 25.752 159.151

Laju Pertumbuhan 537 -2831 -17.006 - -

Sumber : BPS Kabupaten Solok

38

2007 2008 2009 20100.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

Jumlah Penduduk Kecamatan Lembang Jaya Menurut Jenis Kelamin

laki-laki

perempuan

Tahun

JUm

lah

Pen

dudu

k

Page 39: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah laki-laki pada

tahun 2007 sebanyak 22.358 jiwa, dan jumlah perempuan 22. 694 jiwa. Pada

tahun 2008 jumlah penduduk laki-laki 22.479 jiwa dan jumlah penduduk

perempuan 23.110 jiwa.

Tahun 2009 jumah penduduk perempuan di Kecamatan Lembang Jaya

lebih banyak dari pada jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk

perempuan sebanyak 23.914 dan penduduk laki-laki sebanyak 18.844 orang dan

pada tahun 2010 jumlah penduduk kecamatan lembang jaya mengalami

penurunan dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 12.764 dan penduduk

perempuan sebanyak 12.988 orang.

Jadi dapat diketahui bahwa dari tahun 2007-2009 Kecamatan Lembang

Jaya mengalami peningkatan tetapi tidak dalam jumlah yang begitu signifikan.

Pada tahun 2010 Kecamatan Lembang Jaya mengalami penurunan dari tahun

2009, pada tahun 2009 jumlah penduduk seuruhnya 42.758 sedangkan pada tahun

2010 jumlah penduduk seluruhnya adalah 25.752 orang.

39

2007 2008 2009 20100.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

Jumlah Penduduk Kecamatan Lembang Jaya Menurut Jenis Kelamin

laki-laki

perempuan

TahunJU

mla

h P

endu

duk

Page 40: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Tabel 12: Jumlah Penduduk Kecamatan Gunung Talang Berdasarkan Jenis

Kelamin Tahun 2007-2010

Tahun

Jenis

Kelamin

2007 2008 2009 2010 Jumlah

Laki - laki 22.358 22.479 18.844 23.159 86.840

Perempuan 22.694 23.110 23.914 23.579 93.297

Jumlah 45.052 45.589 42.758 46.738 180.137

Laju Pertumbuhan 537 -2831 3.980 - -

Sumber : BPS Kabupaten Solok

2007 2008 2009 20100.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

Jumlah Penduduk Kecamatan Gunung Talang Berdasarkan Jenis Kelamin

laki-laki

perempuan

Tahun

Jum

lah

Pen

dudu

k

Pada Kecamatan Gunung Talang jumlah penduduk pada tahun 2007

adalah sebanyak 45.052 dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 22.358

orang dan penduduk perempuan sebanyak 22.694 orang. Tahun 2008 jumlah

penduduk perempuan sebanyak 23.110 orang dan jumlah penduduk laki-laki

sebanyak 22.479 orang.

40

Page 41: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Pada tahun 2009 jumlah penduduk laki-laki di Kecamatan Gunung Talang

mengalami penurunan dari pada tahun sebelumnya dengan jumlah penduduk laki-

laki 18.844 orang dan penduduk perempuan sebanyak 23.914 orang sedangkan

tahun 2010 jumlah penduduk laki-laki mengalami peningkatan menjadi 23.159

sedangkan penduduk perempuan mengalami penurunan dengan jumlah penduduk

23.579 orang.

Jadi dapat dipahami bahwa di Kecamatan Gunung Talang tiap tahunnya

penduduknya mengalami peningkatan. meskipun tidak dalam jumlah yang besar

dan jumlah penduduknya dari tahun-ketahun rata-rata seimbang dengan jumlah

penduduk berkisar antara 40.000 - 45.000 orang tiap tahunnya.

Tabel 13. Jumlah Penduduk Kecamatan Bukit Sundi Menurut Jenis

Kelamin Tahun 2007-2010

Tahun

Jenis

Kelamin

2007 2008 2009 2010 Jumlah

Laki - laki11188 11169 12018 10998

45373

Perempuan11847 12141 12017 11829

47834

Jumlah 2303523310 24035 22827 93207

Laju Pertumbuhan 275 725 -1208 - -

Sumber : BPS Kabupaten Solok

41

Page 42: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

2007 2008 2009 201010.40010.60010.80011.00011.20011.40011.60011.80012.00012.200

Jumlah Penduduk Kecamatan Bukit Sundi Menurut Jenis Kelamin

laki-laki

perempuan

Tahun

Jum

lah

Pen

dudu

k

Berdasarkan tabel dan grafik batang di atas jumlah penduduk Kecamatan

Bukit Sundi pada tahun 2007 jumlah penduduk laki-laki 11.188 dan tahun 2008

berjumlah 11.169 berarti penduduk laki laki mengalami penurunan. Kemudian

pada tahun 2009 mengalami kenaikan yaitu sebanyak 12.018 dan pada tahun 2010

kembali menurun menjadi 10.998. Dapat di ketahui bahwa penduduk laki-laki

dari tahun 2007 hingga 2010 mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya.

Sedangkan jumlah penduduk perempuan pada tahun 2007 adalah

11.847,tahun 2008 jumlah penduduk perempuan mengalami peningkatan dengan

jumlah penduduk perempuan sebanyak 12.141, pada tahun 2009 jumlah penduduk

perempuan adalah sebanyak 12.017 sedangkan pada tahun 2010 penduduk

perempuam di kecamatan bukit sundi mengalami pernurunan dengan jumlah

penduduk peremuan sebanyak 11.829 orang.

Table 14 : Jumlah Penduduk Kelompok Tanaman Pangan

KecamatanJumlah penduduk

Jumlah2007 2008 2009 2010

42

Page 43: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Lembang Jaya 45052 45589 42758 25752 159151

Gunung Talang 45052 45589 42758 46738 180137

Bukit Sundi 23035 23310 24035 22827 93207

Jumlah 73139 114488 109551 95317392495

Laju

Pertumbuhan41349 -4937 -14234 - -

Sumber : BPS Kabupaten Solok

2007 2008 2009 201005

101520253035404550

Jumlah Penduduk Kelompok Tanaman Pangan

Lembang Jaya

Gunung Talang

Bukit Sundi

Tahun

Jum

lah

Pen

du

du

k

Dari ketiga kecamatan Jumlah penduduk dari data diatas dapat dilihat bahwa

setiap kecamatan selalu mengalami peningkatan maupun penurunan, seperti kecamatan

Lembang Jaya pada tahun 2007 jumlah penduduknya sebanyak 45.052 jiwa, pada tahun

2008 mengalami peningkatan sebesar 537 jiwa sehingga jumlah penduduk pada tahun

2008 sebanyak 45589 jiwa, pada tahun 2009 kecamatan ini mengalami penurunan jumlah

penduduk sebesar 2831 jiwa sehingga jumlah penduduk pada tahun 2009 pada kematan

43

Page 44: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

ini sebesar 42758 jiwa. Pada tahun 2010 jumlah penduduk di kecamatan lembang jaya

kemballi mengalami penurunan yang sangat signifikan sebesar 17006 jiwa sehingga pada

tahun 2010 jumlah penduduk di kecamatan lembang jaya sebesar 25752 jiwa.

Jumlah penduduk kecamatan Gunung Talang pada tahun 2007 sebesar 45052

jiwa, jumlah penduduk di Kecamatan Gunung Talang mengalami peningkatan pada tahun

2008 sebesar 537 jiwa sehingga jumlah penduduk pada tahun 2008 di kecamatan ini

sebesar 45589 jiwa. Pada tahun 2009 penduduk di kecamatan Gunung taalang mengalami

penurunan sebesar 2831 jiwa sehingga pada tahun 2009 jumlah penduduk di kecematan

ini sebesar 42758 jiwa. Pada tahun 2010 jumlah penduduk di Kecamatan Gunung Talang

mengalami peningkatan sebesar 3980 jiwa sehingga jumlah penduduk di kecamatan

gunung talang pada atahun 2010 sebesar 46738 jiwa.

Jumlah penduduk Kecamatan Bukit Sundi pada tahun 2007 sebesar 23035 jiwa

dan mengalami peningkatan pada tahun 2008 sebesar 275 jiwa sehingga jumlah

penduduk di kecamatan Bukit Sundi menjadi 23310 jiwa pada tahun 2008. Pada tahun

2009 mengalami peningkatan sebesar 725 jiwa sehingga jumlah penduduk kecamatan

bukit sundi pada tahun 2009 sebesar 24035 jiwa. Namun pada tahun 2010 jumlah

penduduk Bukit Sundi mengalami penurunan sebesar 1208 sehingga jumlah penduduk di

Kecamatan Bukit Sundi pada tahun 2010 sebesar 22827 jiwa.

Sehingga dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada Kecamatan Lembang

Jaya dan Kecamatan Gunung Talang mengalami peningkatan dan penurunan jumlah

penduduk pada tahun yang sama yaitu pada tahun 2008 jumlah penduduk di dua

kecamatan ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, tahun 2009 pada dua

kecamatan ini mengalami penurunan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya, dan

padatahun 2010 kedua kecamatan ini mengalami peningkatan jumlah penduduk dari

tahun sebelumnya. Untuk Kecamatan Bukit Sundi dari tahun 2007 hingga tahun 2009

selalu mengalami peningkatan jumlah penduduk dan pada tahun 2010 kecamatan Bukit

Sundi mengalami penurunan jumlah penduduk.

44

Page 45: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Table 15 : Jumlah Penduduk Kecamatan Lembang Jaya Menurut

Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin

No Kelompok

umur

Jenis kelamin

Jumlah %Laki-laki perempuan

1 0-4 1338 1233 2572 9.83

2 5-9 1456 1331 2788 10.65

3 10-14 1474 1549 3024 11.56

4 15-19 1354 1511 2865 10.95

5 20-24 1080 1041 2122 8.11

6 25-29 856 995 1851 7.07

7 30-34 843 897 1740 6.65

8 35-39 836 854 1690 6.46

9 40-44 798 941 1739 6.65

10 45-49 822 796 1618 6.18

11 50-54 649 565 1214 4.64

12 55-59 342 367 710 2.71

45

Page 46: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

13 60-64 372 431 803 3.07

14 65 + 650 782 1433 5.47

Jumlah 12872 13295 26167 100

Sumber : BPS Kabupaten Solok 2010

0-45 - 9

10-1415- 1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-64

65 +

-2000 -1500 -1000 -500 0 500 1000 1500 2000

Jumlah Penduduk Kecamatan Lembang Jaya Menurut Kelompok Umur dan Jenis Jelamin

perempuanlaki-laki

Jumlah Penduduk

Kelo

mpo

k Um

ur

Pada Kecamatan Lembang Jaya penduduk menurut kelompok umur dan jenis

kelamin dari umur tahun 0-4 s/d 65> (keseluruhan) jumlahnya lebih tinggi pada

penduduk dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 13295 sedangkan penduduk

laki-laki berjumlah 12872. Namu jika dilihat dari setiap umur (tahun) antara laki-laki dan

perempuan jumlahnya saling berselisih misalnya pada umur antara tahun 0-4 jumlah

penduduk laki-laki sebesar 1338 dan perempuan lebih rendah yaitu 1233.

Kemudian pada umur (tahun) 10-14 jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit yaitu

1474 dari jumlah perempuan yaitu 1549. Jadi tidak selalu penduduk laki-laki yang lebih

46

Page 47: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

tinggi atau perempuan yang lebih tinggi dan sebaliknya. Namun seperti yang telah

dijelaskan di atas apabila dijumlahkan keseluruhan jumlah penduduk perempuan yang

lebih tinggi dibanding laki-laki.

Kemudian jika dilihat dari jumlah laki-laki dan perempuan penduduk yang

jumlahnya tertinggi yaitu pada umur antara 10-14 tahun yaitu sebesar 3024 dan terendah

penduduk diantara umur 55-59 tahun yaitu hanya sebesar 710.

Table 16: Jumlah Penduduk Kecamatan Gunung Talang Menurut Kelompok Umur Dan

Jenis Kelamin

No Kelompok

umur

Jenis kelamin Jumlah%

Laki-laki Perempuan

1 0-4 1958 2220 417 0.98

2 5-9 2131 2393 4525 10.58

3 10-14 2159 2786 4945 11.57

4 15-19 1983 2718 4700 10.10

5 20-24 1581 1873 3454 8.08

6 25-29 1252 1791 3043 7.12

7 30-34 1234 1614 2848 6.67

8 35-39 1224 1536 2760 6.45

9 40-44 1167 1694 2861 6.69

10 45-49 1204 1429 2633 6.16

11 50-54 951 1014 1966 4.60

12 55-59 502 661 1163 2.72

13 60-64 546 775 1321 3.09

47

Page 48: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

14 65 + 951 1410 2361 5.52

Jumlah 18844 23914 42758 100

Sumber : BPS Kabupaten Solok 2010

Selanjutnya jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin

di Kecamatan Gunung Talang sama seperti kecamatan sebelumnya yaitu

Lembang Jaya. Apabila dilihat dari jumlah keseluruhan antara jumlah penduduk

laki-laki dan jumlah penduduk yang perempuan, lebih tinggi penduduk yang

perempuan yaitu sebesar 23914 sedangkan laki-laki sebesar 18844.

Kemudian jika dilihat dari jumlah laki-laki dan perempuan jumlah

penduduk tertinggi yaitu pada umur 10-14 tahun yaitu 4945 sedangkan yang

paling rendah pada umur 0-4 yaitu sebesar 417.

48

0-45-9

10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-64

65+

-3000 -2000 -1000 0 1000 2000 3000

Jumlah Penduduk Kecamatan Gunung Ta-lang Menurut Kelompok Umur

perempuanlaki-laki

Jumlah Penduduk

Kelo

mpo

k Um

ur

Page 49: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Table 17 : Jumlah Penduduk Kecamatan Bukit Sundi Menurut Umur Dan

Jenis Kelamin

No Kelompok

umur

Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 0-4 1161 1126 2288

2 5-9 1264 1215 2479

3 10-14 1280 1414 2694

4 15-19 1175 1380 2555

5 20-24 938 951 1889

6 25-29 743 911 1653

7 30-34 732 819 1551

8 35-39 726 779 1505

9 40-44 691 859 1550

10 45-49 713 726 1439

11 50-54 563 516 1078

12 55-59 296 336 632

13 60-64 323 394 718

14 65 + 564 716 1280

Jumlah 11169 12141 23310

49

Page 50: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Sumber : BPS Kab. Solok 2010

Pada kecamatan Bukit Sundi jumlah penduduk berdasarkan kelompok

umur dan jenis kelamin masih sama seperti dua kecamatan di atas yaitu jumlah

laki-laki lebih rendah dibanding perempuan. Yaitu laki-laki sebesar 11169 dan

jumlah perempuan sebesar 12141.

Dan dilihat dari jumlah antara laki-laki dan perempuan yang tertinggi

yaitu pada umur 10-14 tahun sebesar 2694. Sedangkan yang paling rendah pada

umur 55-59 yaitu sebesar 632.

50

0-45-9

10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-64

65+

-1500 -1000 -500 0 500 1000 1500 2000

Jumlah Penduduk Kecamatan Bukit Sundi Berdasarkan Kelompok Umur

PEREMPUANLAKI-LAKI

Jumlah Penduduk

Kel

omp

ok U

mu

r

Page 51: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Table 18 : Jumlah Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin

Kabupaten Solok 2010

No Kelompok

umur

Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 0-4 19082 17960 37042

2 5-9 20531 19230 39581

3 10-14 19915 19024 38939

4 15-19 19454 15346 30800

5 20-24 11884 12348 24232

6 25-29 13777 13934 27711

7 30-34 12738 12827 25565

8 35-39 11427 11686 23113

9 40-44 9766 10569 20335

10 45-49 9279 10290 19569

11 50-54 8836 9508 18344

12 55-59 7173 7087 14260

13 60-64 3920 4210 8130

14 65 + 8243 8823 17066

Jumlah 171845 176721 348566

Sumber: BPS Kabupaten Solok 2010

51

Page 52: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

B. SUMBER DAYA MANUSIA

1. PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat

yang berperan meningkatkan kualitas hidup yang dapat bearti peningkatan

kesejahteraan.Pentingnya pendidikan tercermin dalam UUD 1945 dimana dinyatakan

bahwa pendidikan merupakan hak setiap warga Negara yang bertujuan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Meningkatkan pendidikan sangat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber

daya manusia, maka pembangunan dibidang pendidikan meliputi pembangunan

pendidikan secara formal maupun non formal.Titik berat pendidikan formal adalah

peningkatan mutu dan perluasan pendidikan dasar.Selain itu kesempatan belajar pada

jenjang pendidikan yang lebih tinggi juga turut ditingkatkan.

Keberhasilan program pendidikan perlu ditunjang dengan sarana dan prasarana

yang memadai sehingga meningkatkan kualitas sumber daya manusia.Peningkatan dan

pengembangan sarana dan prasarana pendidikan diharapkan dapat memperluas

jangkauan pelayanan dan kesempatan memperoleh pendidikan dalam rangka menunjang

program wajib belajar.

a. Jumlah Kelas, Murid Dan Guru Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 19 : Jumlah Kelas, Murid Dan Guru Menurut Tingkat Pendidikan

Kecamatan Tahun Sekolah Kelas Guru Murid

Lembang

jaya

2010 TK 14 28 211

SD 146 316 4405

SLTP 43 102 1079

SLTA 16 48 422

Gunung

talang

2010 TK 23 22 738

SD 302 387 6595

52

Page 53: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

SLTP 76 194 2052

SLTA 45 99 1394

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2010

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwasanya pada Kecamatan Lembang

Jaya pada tahun 2010 memiliki 11 TK, dengan jumlah kelas 14, guru 114 orang dan

jumlah siswa 211 murid. Untuk SD sebanyak 146 kelas, guru 316 orang dan jumlah

murid 4405, pada tingkat SLTP didapatkan sebanyak 43 kelas, 102 guru dan 1079 murid.

Sedangkan pada tingkat SLTA didapatkan sebanyak 16 kelas, 48 guru dan 422 murid.

Kecamatan Gunung Talang pada tahun 2010, pada tingkat TK jumlah kelasnya

sebanyak 23, guru 22 orang dan jumlah murid 738 orang. Pada tingkat SD jumlah

kelasnya sebanyak 302, jumlah guru sebanyak 387, dan jumlah murid sebanyak 6595.

Pada tingkat SLTP didapatkan sebanyak 76 kelas, 194 guru dan 2052 murid. Sedangkan

pada tingkat SLTA didapatkan sebanyak 45 kelas, 99 guru dan 1394 murid.

Sedangkan pada Kecamatan Bukit Sundi pada tahun 2010, pada pada tingkat TK

jumlah kelasnya sebanyak 22, guru 46 orang dan jumlah murid 346 orang. Pada tingkat

SD jumlah kelasnya sebanyak 135, jumlah guru sebanyak 270, dan jumlah murid

sebanyak 3238. Pada tingkat SLTP didapatkan sebanyak 34 kelas, 91 guru dan 744

murid. Sedangkan pada tingkat SLTA didapatkan sebanyak 19 kelas, 63 guru dan 243

murid.

Table 20 : Jumlah Kelas,Murid Dan Guru ,Menurut Tingkat Pendidikan Di

Kabupaten Solok

53

Kecamaata

n

Tahun Sekolah Kelas Guru Murid

Bukit sundi 2010 TK 22 46 346

SD 135 270 3238

SLTP 34 91 744

SLTA 19 63 243

Page 54: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Kabupaten Tahun Sekolah Kelas Guru Murid

Solok 2009 SD 2296 51253 3806

SLTP 506 1715 16261

SLTA 356 897 9844

PERGURUAN

TINGGI

* 21 80

Sumber : BPS Kabupaten Solok Tahun 2009

Kebutuhan jumlah sekolah, jumlah kelas dan tenaga pengajar yang cukup dapat

kita lihat dari table diatas. Dimana upaya untuk menigkatkan mutu pendidikan dapat

dilihat dari upaya pemerintah Kabupaten Solok dalam pengadaan sarana pendidikan.Hal

ini dapat kita lihat dengan bertambahnya jumlah sekolah dasar dari unit 343 pada tahun

2008 menjadi 340 unit pada tahun 2009.Dan peningkatan lainnya dapat kita lihat pada

rasio murid terhadap sekolah, rasio murid terhadap kelas dan rasio murid terhadap guru.

Pada tahun 2009 rasio murid terhadap sekolah adalah 151 yang artinya setiap

sekolah rata-rata menampung sebanyak 151 orang.Sedangkan rasio murid terhadap kelas

adalah sebanyak 22 yang artinya setiap kelas rata-rata menampung siswa sebanyak 22

orang dan hal ini mengalami kenaikan dari pada tahun-tahun sebelumnya.

Jumlah sekolah pada jenjang SLTP pada tahun 2009 di Kabupaten Solok adalah

sebanyak 95 sekolah dengan jumlah kelas 506,1715 orang guru dan 16.261 orang

murid.Rasio murid terhadap sekolah pada tahun 2009 mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya dari 289 murid menjadi 171 murid untuk setiap sekolah.Rasio murid dan

kelas juga mengalami penurunan dari 35 menjadi 32 murid untuk setiap

kelasnya.Sedangkan rasio antara murid dan guru pada tahun 2009 termasuk kedalam

kategori yang sangat rendah yaitu 9 yang artinya secara rata-rata setiap guru harus

mengawasi 9 orang siswa.

Pada jenjang SLTA jumlah sekolah di Kabupaten Solok pada tahun 2009

seebanyak 39 sekolah.Jumlah tersebut termasuk didalamnya Sekolah Menengah Umum

(SMU) negeri dan swasta,Madrasah Aliyah (MA) negeri dan swasta, Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Teknologi negeri dan swasta serta SMK sosial.Dari ke 39 sekolah

54

Page 55: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

terdapat 356 kelas, dengan jumlah guru sebanyak 897 orang dan murid sebanyak 9.844

orang.

Jumlah Perguruan Tinggi di kabupaten solok pada tahun 2009 sebanyk 1 buah

yaitu Perguruan Tinggi ELHAKIM Sulit Air yang berlokasi di kecamatan X koto Di

Atas dengan jumlah dossen mengajar sebnayk 21 orang dan jumlah mahasiswa sebanyak

90 orang.Jumlah mahasiswa di Kabupaten Solok terlihat masih cukup rendah disebabkan

karena banyak lulusan SLTA di Kabupaten Solok lebih banyak kuliah di ibukota Propinsi

Sumatra Barat.

b. Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan

Keberhasilan program pemerintah dalam bidang pendidikan dapat dilihat dari

indikator pendidikan yaitu tertinggi yang ditamatkan oleh penduduknya.Indikator ini

mencerminkan kualitas sumber daya manusia yang dimilki oleh suatu daerah.Semakin

tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin besar pula aksesnya pada lapangan

pekerjaan sehingga kesejahteraannya dapat ditingkatkan.

Tabel 21 : Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Kecamatan Gunung Talang

Menurut Jenis Kelamin

No Tingkat pendidikan

yang ditamatkan

Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Tidak / belum Sekolah 1222 1439 2661

2 TIdak Tamat SD 5725 5694 11.419

3 Tamat SD 6211 5802 12.013

4 SLTP Sederajat 3396 3403 6.799

5 SLTA sederajat 2832 3166 5.998

6 Diploma I /II 569 486 1.055

7 D III/ diploma 91 319 410

8 D IV /S1 109 215 324

9 S2 456 606 1062

55

Page 56: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

10 S3 57 20 77

Jumlah 20.668 21.150 41.818

Sumber : BPS Kabupaten Solok Tahun 2010

Berdasarkan tabel di atas tingkat pendidikan yang ditamatkan menurut jenis

kelamin adalah penduduk yang tidak atau belum sekolah sebanyak laki-laki 1222 orang

dan perempuan 1439, dengan jumlah 2661 orang. Penduduk yang tidak tamat SD

sebanyak laki-laki 5725 orang dan perempuan 5694 orang, dengan jumlah 11419 orang.

Pada penduduk yang tamat SD sebanyak laki-laki 6211 orang dan perempuan 5802

orang, dengan jumlah 12013 orang.

Penduduk yang tamat SLTP sederajat sebanyak laki-laki 3396 orang dan

perempuan 3403 orang, dengan jumlah 6799 orang. Penduduk yang tamat SLTA

sederajat banyaknya, laki-laki 2832 orang dan perempuan 3166 orang, dengan jumlah

5998 orang. Penduduk yang tamat diplomaI/II laki-laki sebanyak 569 orang dan

perempuan 486 orang, dengan jumlah 1055 orang. Penduduk yang tamat D III/ Akademi

laki-laki sebanyak 91 orang dan perempuan 319 orang, dengan jumlah 410 orang.

Penduduk yang tamat DIV/S1 laki-laki sebanyak 109 orang dan perempuan 215

orang dengan jumlah 324 orang. Penduduk yang tamat S2 laki-laki sebanyak 456 orang

dan perempuan 606 orang dengan jumlah 1062 orang. Sedangkan penduduk yang

pendidikan tertingginya S3 laki-laki sebanyak 57 orang dan perempuan 20 orang dengan

jumlah 77 orang.

56

Page 57: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Table 22 : Tingkat Pendidikan Kecamatan bukit sundi Menurut Jenis Kelamin

No Tingkat pendidikan

yang ditamatkan

Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Tidak / belum Sekolah 520 573 1093

2 TIdak Tamat SD 2899 2918 5817

3 Tamat SD 2957 3035 5992

4 SLTP Sederajat 1569 1818 3387

5 SLTA sederajat 1419 1593 3012

6 Sekolah menengah

kejuruan

111 90 201

7 D I/ diploma 54 164 218

8 D III / akademi 62 115 177

9 D IV / S1 227 336 563

10 S2 / S3 13 8 21

Jumlah 9831 10.650 20841

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2010

Berdasarkan tabel di atas tingkat pendidikan yang ditamatkan menurut jenis

kelamin adalah penduduk yang tidak atau belum sekolah sebanyak laki-laki 520 orang

dan perempuan 573, dengan jumlah 1093 orang. Penduduk yang tidak tamat SD sebanyak

laki-laki 2899 orang dan perempuan 2918 orang, dengan jumlah 5817 orang. Pada

penduduk yang tamat SD sebanyak laki-laki 2957 orang dan perempuan 3035 orang,

dengan jumlah 5992 orang.

Penduduk yang tamat SLTP sederajat sebanyak laki-laki 1569 orang dan

perempuan 1818 orang, dengan jumlah 3387 orang. Penduduk yang tamat SLTA

sederajat banyaknya, laki-laki 1419 orang dan perempuan 1593 orang, dengan jumlah

5998 orang. Penduduk yang tamat Sekolah Menengah Kejuruan laki-laki sebanyak 111

orang dan perempuan 90 orang dengan jumlah 201 orang. Penduduk yang tamat

diplomaI/II laki-laki sebanyak 54 orang dan perempuan 164 orang, dengan jumlah 218

orang.

57

Page 58: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Penduduk yang tamat D III/ Akademi laki-laki sebanyak 62 orang dan perempuan

115 orang, dengan jumlah 410 orang. Penduduk yang tamat DIV/S1 laki-laki sebanyak

227 orang dan perempuan 336 orang dengan jumlah 563 orang. Sedangkan penduduk

yang pendidikan tertingginya tamat S2 laki-laki sebanyak 13 orang dan perempuan 8

orang dengan jumlah 21 orang.

Table 23 : Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Pendidikan

Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Jenis Kelamin Tahun 2009

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2009

58

Pendidikan yang

ditamatkan

Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki perempuan

SD 18.74 19.97 38.53

SLTP 13.75 13.19 26.95

SLTA 13.40 13.05 26.46

UNIVERSITAS 2.46 5.61 8.07

Page 59: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Grafik : Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Pendidikan

Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Jenis Kelamin Tahun 2009

SD SLTP SLTA UNIVERSITAS0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20 18.74

13.75 13.4

2.46

19.97

13.19 13.05

5.61laki-lakiperempuan

Pendidikan yang ditamatkan

Jum

lah

Dari grafik di atas dapat terlihat gambaran bahwa persentase pendidikan tertinggi

yang ditamatkan penduduk berumur 10 tahun ke atas cenderung menurun pada jenjang

yang lebih tinggi.Faktor ekonomi, menikah dan masuk dunia kerja merupakan penyebab

kecenderungan tersebut.Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya penduduk umur 10

tahun keatas yang menamatkan SLTA dan Diploma /Universitas mengalami peningkatan

namun dari 38.83 % dan 26.86% menjadi 38.53% dan 26.95% pada tahun 2009.

Hal ini berarti banyak penduduk berumur 10 tahun keatas yang tamat SD tidak

melanjutkan ke jenjang SLTP dan yang tamat SLTP tidak melanjutkan ke SLTA.Hal iini

59

Page 60: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

mengindikasikan bahwa program pendidikan wajib belajr 9 tahun belum tuntas

dilaksanakan.

c. Tingkat melek huruf

Salah satu masalah dalam dunia pendidikan di kabupeten solok adalah masih

adanya angka buta huruf, artinya masih ada yang tidak bias membaca dan menulis

kalimat sedikitpun, namun jika dilihat dari angka melek huruf sudah semakin tinggi.

Angka melek huruf adalah kemampuan seseorang untuk membaca dan menulis

kalimat sederhana sehingga mampu berinteraksi dan dapat memperoleh

informasi.Tingkat melek huruf atau tingkat kemampuan membaca tulis dan tingkat buta

huruf merupakan indokator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan di bidang

pendidikan.

Table 24: Persentase Melek Huuruf Dan Buta Huruf Penduduk Yang Berumur 10

Tahun Keatas Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009

Melek huruf &

Buta huruf

Jenis kelamin

Laki-laki Perempuan

Melek huruf 97.40 96.05

Buta huruf 2.60 3.95

Jumlah 100.00 100.00

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2009

60

Page 61: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Grafik : melek huruf dan buta huruf penduduk yang berumur 10 tahun ke atas

menurut jenis kelamin tahun 2009

melek huruf buta huruf0.00

10.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00

100.0097.4

2.6

96.05

4.4

laki-lakiperempuan

Jum

lah

Dari garfik di atas terlihat bahwa keadaan penduduk Kabupaten Solok yang melek

huruf mengalami perkembangan kearah yang lebih baik.Hal ini ditandai dengan

meningkatnya persentase penduduk yang melek huruf yang bearti jumlah penduduk

kabupaten solok yang buta huruf semakin berkurang.

Pada tahun 2009 persentase penduduk yang melek huruf yang berusia di atas 10

tahun sebesar 98.69% mengalami sedikit peningkatan dibandingkan pada tahun

sebelumnya .Berdasarkan jenis kelamin tingkat melek huruf perempuan lebih rendah

61

Page 62: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

dibandingkan laki-laki yakni perempuan yang melek huruf sebesar 96.05 % sedangkan

laki-laki 97.40 %.

Sebaliknya persentase tingkat buta huruf penduduk berumur 10 tahun ke atas

mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan thaun sebelumnya, artinya penduduk

yang berumur 10 tahun keatas yang tidak bias membaca dan menulis berkurang yaitu

4.87 % pada tahun 2008 menjadi 3.31 % pada tahun 2009.

Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin tingkat buat huruf penduduk perempuan

lebih tinggi dibandingkan penduduk laki-laki yaitu 3.95% penduduk perempuan dan

2.60% penduduk laki-laki yang mengalami buta huruf.Hal ini berkaitan dengan tingkat

partisipasi sekolah penduduk laki-laki kebih besar dari pada perempuan sehingga

persentase penduduk laki-laki yang buta huruf cenderung lebih kecil dibandingkan

dengan perempuan.

C. KESEHATAN

Kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap

kualitas sumber daya manusia seseorang.Orang yang sehat akan mampu melakukan

segala kegiatan sehingga akan memperoleh hasil yang optimal.Oleh karenanya

pemerintah setiap tahunnya senantiasa meningkatkan Anggaran dan Belanja Negara

(APBN) untuk sektor kesehatan.

Upaya pemerintah mengutamakan pembangunan di bidang kesehatan bertujuan

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara luas yang mana nantinya akan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan yang lebih utama yakni untuk

menurunkan angka kematian bayi atau balita.

Target pembangunan kesehatan lebih diutamakan untuk kelompok masyarakat

tertinggal, serta dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas penyeediaan sarana

kesehatan. Tenaga kesehatan dan penyediaan obat-obatan yang dapat dijangkau oleh

masyarakat.

62

Page 63: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

a) Sarana Kesehatan

Salah satu upaya pemerintah Kota Solok dalam pembangunan bidang kesehatan

adalah melalui peningkatan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat yang memadai

sehingga mempermudah akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan.

Rumah Sakit

Tabel 25: Jumlah Rumah Sakit

Kecamatan Rumah Sakit Jumlah

1. Lembang Jaya - -

2. Gunung Talang 1 1

3. Bukit Sundi - -

Sumber : BPS Kab. Solok Tahun 2010

Dari table di atas dapat kita ketahui bahwa pada kelompok tanaman pangan hanya

terdapat 1 rumah sakit yaitunya pada Kecamatan Gunung Talang dan untuk Kecamatan

Lembang Jaya dan Bukit Sundi tidak terdapat rumah sakit.

Puskesmas

Tabel 26: Jumlah Puskesmas

Sumber : BPS Kab.Solok tahun 2010

Untuk sarana puskesmas pada Kecamatan Lembang Jaya terdapat 1 puskesmas

pusat yang terdapat di daerah Bukik Sileh dan terdapat 8 puskesmas pembantu, untuk

Kecamatan Gunung Talang terdapat 3 puskesmas pusat yaitu pada daerah Talang, Jua

Gaek dan Kayu Jao sedangkan puskemas pembantunya ada 9 buah dan untuk Kecamtan

63

Kecamatan Puskesmas Puskesmas

Pembantu

1. Lembang jaya Bukik Sileh 8

2. Gunung talang Talang, Jua Gaek, kayu jao 9

3. Bukit sundi Bukit sundi 6

Page 64: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Bukit Sundi terdapat 1 puskesmas utama yaitu terdapat di daerah Bukit Sundi dan dibantu

oleh 6 puskemas pembantu.

b) apotik

Tabel 27: Jumlah Apotik

No Kecamatan Apotik Rumah obat Pedagang Besar

(Farmasi)

1 Lembang jaya - - -

2 Gunung talang - 6 -

3 Bukit sundi 1 - -

Sumber : BPS Kab.Solok tahun 2010

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di Kecamatan Lembang Jaya tidak ada

apotik, rumah obat dan farmasi, di Kecamatan Gunung Talang hanya terdapak 6 buah

rumah obat, sedangkan untuk di Kecamatan Bukit sundi hanya terdapat 1 buah apotik.

c) Rumah Bersalin, klinik dan Posyandu

Tabel 28: Jumlah Rumah Bersalin, Klinik Dan Posyandu

No Kecamatan Rumah Bersalin Klinik Posyandu

1 Lembang jaya - - 47

2 Gunung talang - - 69

3 Bukit sundi - - 36

Sumber : BPS Kab. Solok Tahun 2010

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa di 3 kecamatan tersebut

hanya terdapat posyandu bersalin dan klinik tidak ada, untuk posyandu dengan

jumlah 47 buah terdapat di Kecamatan Lembang Jaya, 69 buah di Kecamatan

Gunung Talang dan 36 buah di Kecamatan Bukit Sundi

64

Page 65: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Tabel 29: Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupeten Solok Tahun 2011

No Sarana Kesehatan Jumlah

1 Rumah Sakit Umun 1

2 Puskesmas 18

3 Puskesmas Keliling -

4 Puskesmas Pembantu 84

5 Balai Pengobatan Swasta -

6 Rumah Bersalin -

7 Rumah obat 6

8 Apotik 4

9 Klinik gigi -

10 Posyandu 578

Jumlah 701

Sumber : BPS Kab.Solok Tahun 2010

Dari tabel diatas diketahui bahwa Kabupaten Solok telah memiliki rumah sakit

umum sebanyak 1 buah yang berlokasi di ibu kota kabupaten yaitu di Arosuka.Sarana-

sarana lain tersebar di seluruh kecamatan seperti puskesmas yang berjumlah 18 buah,

puskesmas pembantu berjumlah 84 buah, rumah saki obat sebanyak 6 buah, apotik

sebanyak 4 buah dan posyandu sebanyak 578 buah.

d) Tenaga Kesehatan

Tebel 29: Tenaga Kesehatan Di Kelompok Tanaman Pangan

No Tempat Dokter Paramedis

Spesial Gigi Umum Bidan Perawat Non

Perawat

1. Bukit Sileh - - 2 11 12 6

2. Kayu jao - 1 1 9 4 6

65

Page 66: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

3. Talang - 1 2 14 13 7

4. Jua Gaek - 1 5 18 9 4

5. Muaro

Panas

- 1 2 17 10 4

Sumber : BPS Kab.Solok Tahun 2010

Selain fasilitas kesehatan,tenaga kesehatan pun merupakan prioritas utama di

dalam kelompok tanaman pangan,karena berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui

bahwa di Kecamatan Lembang Jaya terdapat 2 dokter umum, 11 orang bidan, 12 orang

perawat dan 6 non perawat, akan tetapi tenaga kesehatan yang terletak di Bukit Sileh

tidak terdapat dokter spesialis dan dokter gigi.

e) Banyak kunjungan, lahir hidup, lahir mati, dan kematian ibu menurut

puskesmas

Tabel 30: Jumlah Kunjungan

No Puskesmas Kunjungan Lahir hidup Lahir mati Kematian ibu

1 Bukit sileh 548 531 5 -

2 Kayu jao 250 194 2 2

3 Muara panas 472 369 5 1

4 Jua gaek 337 313 1 -

Sumber : BPS Kab.Solok Tahun 2010

Dari table di atas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan di puskesmas Bukit sileh

sebesar 548, puskesmas kayu tanam sebesar 250, puskesmas muara panas sebesar 472,

puskesmas jua gaek hidup gaek sebesar 337. Jumlah lahir hidup yang tertinggi dari empat

puskesmas tersebut adalah pada puskesmas Bukit Sileh dengan jumlah kelahiran hidup

531, dan jumlah lahir hidup terendah terdapat pada puskesmas kayu jao dengan jumlah

lahir hidup 194. Jumlah lahir mati terbanyak terbanyak terdapat di puskesmas Bukit Sileh

dengan jumlah lahir mati sebanyak 5. Jumlah kematian ibu terbanyak terdapat di

puskesmas muara panas.

66

Page 67: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

f) Jumlah kematian ibu hamil saat bersalin dan jumlah bayi

Tabel 31: Jumlah kematian ibu hamil saat bersalin dan jumlah bayi

No Kecamatan Kematian ibu hamil saat

melahirkan

Jumlah bayi

1 Lembang jaya - 531

2 Gunung talang 2 908

3 Bukit sundi 1 369

Sumber : BPS Kab.Solok Tahun 2010

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kelompok tanaman pangan memiliki

jumlah kematian ibu hamil saat melahirkan rendah, hal ini dapat terlihat pada data diatas

bahwa jumlah bayi yang dilahirkan di kelompok tanaman pangan berjumlah 1808 orang

hanya terdapat 3 kematian ibu melahirkan, itu berarti kesehatan di kelompok tanaman

pangan bagus.

g) Jumlah ibu melahirkan, anak yang dilahirkan, kelahiran yang ditolong

Tabel 32: Jumlah ibu melahirkan, anak yang dilahirkan, kelahiran yang ditolong

No KecamatanIbu melahirkan Anak yang dilahirkan

Kelahiran yang

ditolong

hidup mati Hidup mati hidup mati

1 Lembang

jaya537 - 531 6 531 6

2 Gunung

talang917 2 908 9 908 9

3 Bukit sundi 395 1 369 26 369 26

67

Page 68: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Sumber : BPS Kab.Solok Tahun 2010

1. ANGKA KELAHIRAN BAYI

Perlu kita ketahui bahwa angka kelahiran kasar dinegara berkembang

tidak sama dengan angka kelahiran kasar di negara maju, angka kelahiran kasar

dinegara berkembang lebih besar dibandingkan dengan angka kelahiran kasar

dinegara maju untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 33 Interval angka Kelahiran bayi

Angka Kelahiran

Kasar ( CBR )

Negara

Berkembang

Negara Maju

Rendah < 30 per 1000

penduduk

< 20 per 1000

penduduk

Sedang 30 – 40 per 1000

penduduk

20 – 30 per 1000

penduduk

Tinggi > 40 per 1000

penduduk

> 30 per 1000

penduduk

Tabel 34 kelahiran Bayi di Kelompok Tanaman Pangan

No Kecamatan Anak yang

dilahirkan

hidup Mati

1 Lembang

jaya

531 6

68

Page 69: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

2 Gunung

talang

908 9

3 Bukit sundi 369 26

Jumlah 1808 41

Sumber : BPS Kabupaten Solok 2010

Untuk menggolongkan setiap kelahiran dalam setahun dengan

menggunakan rumus angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) sebagai

berikut (Tri Haryanto(2004: 49)]

Keterangan:

CBR : Angka Kelahiran Kasar

B : Jumlah Kelahiran Selama Setahun

P : Jumlah Penduduk pertengah tahun

P = (P0+P1)/2

P0 : penduduk awal tahun

P1 : penduduk akhir tahun

CBR = 1849/68510 x 1000

= 26,98

= 27 orang

Jadi CBR kelompok tanaman pangan pada tahun 2010 adalah 27 orang,jadi

setiap 1000 orang terjadi kelahiran 27 orang. Apabila di lihat dari tabel

69

CBR = B/P x 1000

Page 70: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

perbandingan nilai CBR di Negara berkembang dan maju maka niali CBR

kelompok tanaman pangan pada tahun 2010 adalah rendah.

2. ANGKA KEMATIAN BAYI

Dari data diatas kita dapat menggolongkan setiap kematian dalam setahun dengan

menggunakan rumus angka kematian kasar Crude Death Rate (CDR ) yang menunjukan

jumlah orang yang mati dalam setiap seribu penduduk disuatu wilayah.

Crude Death Rate (CDR) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

CDR=DP

×1000

Keterangan:

CDR : Angka Kematian Kasar

D : Jumlah Kematian bayi Selama Setahun

P : Jumlah Penduduk/bayi lahir.

Seperti kelahiran, angka kematian di negara maju lebih sedikit jika dibandingkan

dengan negara berkembang, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 35: Interval Angka Kematian

Angka Kematian

Kasar ( CDR )

Negara Berkembang Negara Maju

Tinggi > 20 jiwa per 1000

penduduk

> 18 jiwa per 1000

penduduk

Sedang 10 -20 jiwa per 1000 14 – 18 jiwa per 1000

penduduk

70

Page 71: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

penduduk

Rendah < 10 jiwa per 1000

penduduk

< 14 jiwa per 1000

penduduk

CDR = 41/1808 x 1000

= 22,67

= 23 orang

Jadi CDR kelompok tanaman pangan pada tahun 2010, setiap 1000 kelahiran

terdapat 23 kematian .Apabila dilihat dari tabel perbandingan Negara berkembang dan

Negara maju bahwa nilai CDR kelompok tanaman pangan tinggi.

3. GIZI BURUK

Tabel 36: Jumlah Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) Dan Gizi Buruk

Berdasarkan Kecamatan

No Kecamtan BBLR Gizi buruk

1 Lembang jaya 9 -

2 Gunung talang 18 6

3 Bukit sundi 6 1

Sumber : BPS Kab.Solok Tahun 2010

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa di Kecamatan Lembang Jaya

jumlah bayi berat badan lahir rendah yaitu 9 orang dan dari seluruh bayi yang lahir

tersebut tidak ada yang mengalami gizi buruk.Di Kecamatan Gunung Talang jumlah bayi

berat badan lahir rendah sebanyak 18 orang dan yang mengalami gizi buruk sebanyak 6

orang.Sedangkan untuk Kecamatan Bukit Sundi jumlah bayi berat badan lahir rendah

sebanyak 6 orang dan hanya 1 orang yang mengalami gizi buruk.

71

Page 72: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

BAB IV

ANALISIS EKONOMI WILAYAH

1. PDRB KABUPATEN

Tabel 37: PDRB Kab. Solok atas dasar harga konstan 2000 menurut lapangan usaha

(jutaan rupiah).

72

Page 73: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

73

n

o.

lapangan usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**

1. pertanian

a. t. pangan dan

hortikultuta

b. tanaman

perkebunan

c. peternakan

d. kehutanan

e. perikanan

726116.64

566082.43

102145.75

35578.67

11404.04

10904.75

768356.70

599707.72

107968.06

37898.40

11293.27

11498.25

813299.87

635510.27

114100.65

40278.42

11252.61

12157.93

861002.25

673513.79

120604.38

42900.54

11142.33

12841.20

915271.88

715608.40

129010.51

45568.96

11277.16

13806.86

2. pertambangan &

penggalian

a.migas dan gas bumi

b. non migas

c. penggalian

58871.80

0.00

0.00

58871.80

65029.79

0.00

0.00

65029.79

69907.03

0.00

0.00

69907.03

75045.20

0.00

0.00

75045.20

80636.06

0.00

0.00

80636.06

3. listrik dan air

a. listrik

b. gas

c. air

6665.39

5706.02

0.00

959.37

7210.31

6186.46

0.00

1023.84

7708.43

6612.71

0.00

1095.72

8108.43

6944.67

0.00

1163.76

8538.71

7300.24

0.00

1238.47

4. industri pengolahan

a.industri migas

b. industri tanpa

migas

125642.37

0.00

125642.37

133846.81

0.00

133846.81

142894.86

0.00

142894.86

152383.08

0.00

152383.08

162714.65

0.00

162714.65

5. bangunan 95082.94 101767.27 108870.63 113556.10 120395.51

6. perdagangan, hotel

restoran

a.perdagangan besar

& eceran

b. hotel

c. restoran

240071.32

229949.24

38.61

10083.37

25868.34

246091.67

39.79

10736.88

276911.33

265434.48

41.01

11435.85

296276.58

284041.43

42.25

12192.90

317230.41

304236.78

43.55

12950.08

7. angkutan dan

komunikasi

a.angkutan darat

b. ankutan laut,

sungai, danau dan

penyeberangan

c. jasa penunjang

angkutan

167917.31

160477.48

212.49

1064.75

6162.59

179883.22

171357.85

216.92

1105. 00

7203.46

192285.82

182410.43

221.39

1162.25

8491.43

207905.31

196674.93

225.46

1222.79

9782.13

224207.55

211681.22

229.43

1286.13

11010.77

Page 74: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

*Angka Diperbaiki

**Angka Sementara

Tabel 38: persentase PDRB Kab. Solok atas dasar harga konstan 2000 menurut

lapangan usaha tahun 2010

Lapangan Usaha Tahun 2010 Persentase (%)

Pertanian 915271.88 42.08

Pertambangan dan Penggalian 80636.06 3.71

Industri Pengolahan 162714.65 7.48

Listrik dan Air 8538.71 0.40

Bangunan 120395.51 5.53

Perdagangan, hotel dan restoran 317230.41 14.58

Angkutan dan Komunikasi 224207.55 10.31

Keu,Persewaan & Jasa Angkutan 45136.21 2.07

Jasa-jasa 300994.57 13.83

TOTAL 2175125.55 100

74

42.08

3.717.48

0.4

5.53

14.58

10.31

2.07

13.83

Diagram Lingkaran PDRB Kab.Solok Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha tahun 2010

pertanianpertambangan dan penggalianIndustri Pengolahanlistrk dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranangkutan dan komunikaskeuangan, persewaan, dan jasa angkutanjasa-jasa

PDRB 1705496.50 1811861.01 1926826.54 2047056.55 2175125.

55

Page 75: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Berdasarkan Tabel PDRB Kab. Solok atas dasar harga konstan 2000 menurut

lapangan usaha (jutaan rupiah) di atas dapat kita liat bahwasanya sektor dominan dalam

PDRB Kab. Solok adalah berada pada sektor pertanian dimana pertanian pada tahun

2010 memliki angka PDRB 915271.88 juta rupiah dengan persentase hampir sebagian

dari PDRB Kabupaten Solok yaitu 42.08 %.. Pada sektor pertanian yang terbagi atas 5

bagian ini dapat kita lihat bahwasanya tanaman pangan dan hortikultura memiliki

jumlah PDRB yang lebih besar daripada perkebunan, peternakan, kehutanan, dan

perikanan dimana tanaman pangan dan hortikultura ini memiliki PDRB 715608.40 juta

rupiah pada tahun 2010.

Sektor yang dominan setelah pertanian adalah perdagangan, hotel dan restoran

yang menyumbang angka PDRB pada tahun 2010 317230.41 juta rupiah dan 14,58%

dari seluruh jumlah PDRB kab. Solok. Pada urutan ketiga ditempati oleh jasa-jasa yang

meliputijasa pemerintahan, sosial &kemasyarakatan, hiburan &rekreasi, dan perorangan

75

42.08

3.717.48

0.4

5.53

14.58

10.31

2.07

13.83

Diagram Lingkaran PDRB Kab.Solok Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha tahun 2010

pertanianpertambangan dan penggalianIndustri Pengolahanlistrk dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranangkutan dan komunikaskeuangan, persewaan, dan jasa angkutanjasa-jasa

Page 76: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

& R.tangga dimana sektor ini memiliki PDRB sebesar 300994.57 dan persentasenya

seesar 13.83.

Pada urutan keempat ditempati oleh angkutan dan komunikasi dengan besar

PDRB 224207.55 dan persentase 10.31%, selanjutnya pada urutan kelima ditempati oleh

industri pengolahan berupa migas dan non migas dengan besar PDRB 162714.65 juta

rupiah dan persentase 7.48 %. Pada urutan keenam ditempati oleh lapangan usaha

banguna dengan besar PDRB 120395.51 dengan persentase 5.53%. Selanjutnya pada

urutan ke tujuh ditempati oleh pertambangan dan penggalian berupa migas, gas bumi,

non migas dan penggalian yang memiliki PDRB sebesar 80636.06 juta rupiah.

Sedangkan pada urutan ke delapan ditempati oleh keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan yang memiliki PDRB 45136.21 juta rupiah dan persentasenya 2.07% dari

seluruh PDRB di Kabupaten Solok. Dan yang menempati posisi terakhir adalah listrik

dan air yang memiliki PDRB adalah 8538.71 juta rupiah dengan hanya

menyumbangakan 0.4 % PDRB di Kabupaten Solok.

Tabel 39: laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Kontan 2000 Menurut

Lapangan Usaha (%) Kab. Solok

Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**

Pertanian 5.70 5.82 5.85 5.87 6.30

Pertambangan 7.46 10.46 7.50 7.35 7.45

Industri Pengolahan 6.78 6.53 6.76 6.64 6.78

Listrik dan Air 8.40 8.18 6.91 5.19 5.31

76

Page 77: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Bangunan 7.62 7.03 6.98 4.12 6.21

Perdagangan, Hotel dan

Restoran

6.80 7.00 7.80 6.99 7.07

Angkutan & Komunikasi 6.80 7.13 6.89 8.12 7.84

Keu,Persewaan & Jasa

Perusahaan

5.94 8.07 8.17 6.24 6.74

Jasa-jasa 4.33 4.39 4.98 5.65 3.54

PDRB 6.02 6.24 6.35 6.24 6.26

*Angka Diperbaiki **Angka Sementara

Sumber : BPS Kab. Solok

diagram batang laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000 menurut

lapangan usaha

77

Page 78: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

PDRB5.8

5.9

6

6.1

6.2

6.3

6.4

6.02

6.24

6.35

6.246.26

20062007200820092010

Dari diagram batang diatas dapat kita liat bahwasanya laju pertumbuhan PDRB Kab.

Solok tidak begitu signifikan. Laju pertumbuhan Kab. Solok ini 5 tahun terakhir dari

tahun 2006 sampai 2010 hanya berkisar pada angka >6 sampai <6,5 %. Pada tahun 2006

laju pertumbuhan PDRB Kab. Solok hanya 6.02 %, pada tahun 2007 laju

pertumbuhannya naik menjadi 6,24 %, tahun 2008 naik kembali menjadi 6,35%, dan

tahun 2009 laju pertumbuhan PDRB nya turun menjadi 6.24% selanjutnya yang terakhir

pada tahun 2010 laju pertumbuhan PDRB kabupaten Solok kembali naik lagi 0,2% dari

tahun sebelumnya menjadi 6.26%.

2. PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS HASIL PERTANIAN

a. Produktivitas Tanaman Pertanian

78

Page 79: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Padi Sawah

Tabel 40: produksi luas tanam, luas panen dan produksi padi sawah pada

kelompok tanaman pangan Kab. Solok tahun 2009 :

Kecamatan Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

Lembang Jaya 6221 6501 29317.7

Gunung Talang 8282 8381 58498.1

Bukit Sundi 7752 7622 47334.8

Total 22255 22504 135150.6

produktivitas=hasil produksi(kg)

luas lahan( Ha)

produktivitas kelompok tanaman pangan=13515060022255

= 6072,82 kg/Ha

Tabel 42 produksi luas tanam, luas panen dan produksi padi sawah Kab. Solok

tahun 2009

Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

pantai Cermin 3700 3772 17049.6

Lembah Gumanti 1444 981 3040.1

Hiliran gumanti 2777 2594 13100.9

Payung Sekaki 3187 3423 16431.6

Tigo Lurah 2447 2597 10336.6

Lembang Jaya 6221 6501 29317.7

Danau Kembar 50 50 173.3

Gunung Talang 8282 8381 58498.1

79

Page 80: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Bukit Sundi 7752 7622 47334.8

IX Koto Sungai Lasi 2317 2318 11821.4

Kubung 7702 7695 47707.9

X Koto Singkarak 5147 5311 29742.7

Junjung Sirih 1714 1753 10235.7

X Koto Diatas 2429 2012 9334.0

TOTAL 55169 55010 304124.40

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

produktivitas kabupaten Solok=30412440055169

= 5512,59 kg/Ha

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas padi sawah kelompok tanaman

pangan di dapatkan hasil 6072,82 kg/Ha sedangkan produktivitas padi sawah di

kabupaten Solok didapatkan hasil 5512,59 kg/Ha. Hal ini berarti jumlah produktivitas

padi sawah di kelompok tanaman pangan lebih besar dari produktivitas padi sawah

kabupaten solok. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa kelompok tanaman

pangan menyumbang PDRB lebih besar dalam hal produksi padi sawah di kabupaten

Solok.

Jagung

80

Page 81: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Tabel 43: luas tanah, luas panen dan produksi jagung pada kelompok tanaman

pangan 2009

Kecamatan Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

Lembang Jaya 50 41 182.00

Gunung Talang 66 25 140.80

Bukit Sundi 26 24 124.80

Total 142 90 447.6

produktivitas=hasil produksi(kg)

luas lahan( Ha)

produktivitas kelompok tanaman pangan=447600142

= 3152,11 kg/Ha

Tabel 44: produksi luas tanam, luas panen dan produksi Jagung Kab. Solok tahun

2009

Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

pantai Cermin 64 54 315.90

Lembah Gumanti 27 - -

Hiliran gumanti 19 18 79.20

Payung Sekaki 25 - -

Tigo Lurah 34 22 70.40

Lembang Jaya 50 41 182.00

Danau Kembar 48 51 173.40

Gunung Talang 66 25 140.89

Bukit Sundi 26 24 124.80

IX Koto Sungai Lasi 32 24 101.80

81

Page 82: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Kubung 25 31 164.30

X Koto Singkarak 64 62 399.30

Junjung Sirih 86 65 425.10

X Koto Diatas 40 54 265.70

TOTAL 606 471 2442.70

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

produktivitas kabupaten Solok=2442700606

= 4030,86 kg/Ha

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas jagung kelompok tanaman pangan di

dapatkan hasil 3152,11 kg/Ha sedangkan produktivitas jagung di kabupaten Solok

didapatkan hasil 4030,86 kg/Ha. Hal ini berarti jumlah produktivitas jagung di

kelompok tanaman pangan lebih kecil dari produktivitas jagung kabupaten solok.

Sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa kelompok tanaman pangan

menyumbang PDRB lebih kecil dalam hal produksi jagung di kabupaten Solok.

Kedelai

Tabel 45: luas tanah, luas panen dan produksi kedelai pada kelompok tanaman pangan

2009

Kecamatan Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

Lembang Jaya 8 8 13.20

Gunung Talang 3 2 3.30

Bukit Sundi 8 6 9.48

Total 19 16 25,98

produktivitas=hasil produksi(kg)

luas lahan( Ha)

82

Page 83: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

produktivitas kelompok tanaman pangan=259801419

= 1367,37 kg/Ha

Tabel 46: produksi luas tanam, luas panen dan produksi kedelai kab. Solok tahun 2009

Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

pantai Cermin 1 1 1.48

Lembah Gumanti - - -

Hiliran gumanti 5 - -

Payung Sekaki 22 8 12.8

Tigo Lurah - - -

Lembang Jaya 8 8 13.20

Danau Kembar 1 - -

Gunung Talang 3 2 3.30

Bukit Sundi 8 6 9.48

IX Koto Sungai Lasi 3 3 5.28

Kubung 18 18 30.60

X Koto Singkarak - - -

Junjung Sirih 3 3 4.60

X Koto Diatas 19 17 27.54

TOTAL 91 66 108.28

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

produktivitas kabupaten Solok=10828091

= 1189,89 kg/Ha

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas kedelai kelompok tanaman pangan di

dapatkan hasil 1367,37 kg/Ha sedangkan produktivitas kedelai di kabupaten Solok

83

Page 84: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

didapatkan hasil 1189,89 kg/Ha. Hal ini berarti jumlah produktivitas kedelai di kelompok

tanaman pangan lebih kecil dari produktivitas kedelai kabupaten solok. Sehingga kita

dapat menarik kesimpulan bahwa kelompok tanaman pangan menyumbang PDRB lebih

besar dalam hal produksi kedelai di kabupaten Solok.

Kacang Tanah

Tabel 47: luas tanah, luas panen dan produksi kacang tanah pada kelompok tanaman

pangan 2009

Kecamatan Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

Lembang Jaya 10 12 26.40

Gunung Talang 14 5 11.00

Bukit Sundi 13 8 17.6

Total 37 25 55

produktivitas=hasil produksi(kg)

luas lahan( Ha)

produktivitas kelompok tanaman pangan=5500037

= 1486,49 kg/Ha

Tabel 48: produksi luas tanam, luas panen dan produksi kacang tanah Kab. Solok

tahun 2009

84

Page 85: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

pantai Cermin 67 61 130.54

Lembah Gumanti - - -

Hiliran gumanti 2 - -

Payung Sekaki 4 4 8.76

Tigo Lurah 11 7 15.75

Lembang Jaya 10 12 26.40

Danau Kembar - - -

Gunung Talang 14 5 11.00

Bukit Sundi 13 8 17.6

IX Koto Sungai Lasi 14 14 30.94

Kubung 10 10 21.50

X Koto Singkarak 2 3 6.69

Junjung Sirih 8 8 15.52

X Koto Diatas 21 16 33.76

TOTAL 176 148 317.76

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

produktivitas kabupaten Solok=317760176

= 1805,45 kg/Ha

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas kacang tanah kelompok tanaman

pangan di dapatkan hasil 1486,49 kg/Ha sedangkan produktivitas kacang tanah di

kabupaten Solok didapatkan hasil 1805,45 kg/Ha. Hal ini berarti jumlah produktivitas

kacang tanah di kelompok tanaman pangan lebih kecil dari produktivitas kacang tanah

kabupaten solok. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa kelompok tanaman

pangan menyumbang PDRB lebih kecil dalam hal produksi kacang tanah di kabupaten

Solok.

Kacang Hijau

85

Page 86: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Tabel 49: luas tanah, luas panen dan produksi kacang hijau pada kelompok tanaman

pangan 2009

Kecamatan Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

Lembang Jaya 13 12 15.2

Gunung Talang - - -

Bukit Sundi 1 1 1.3

Total 14 13 16.5

produktivitas=hasil produksi(kg)

luas lahan( Ha)

produktivitas kelompok tanaman pangan=1650014

= 1178,57 kg/Ha

Tabel 50: produksi luas tanam, luas panen dan produksi kacang hijau Kab. Solok

tahun 2009

Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

86

Page 87: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

pantai Cermin - - -

Lembah Gumanti - - -

Hiliran gumanti - - -

Payung Sekaki - 1 1

Tigo Lurah 12 11 12.7

Lembang Jaya 13 12 15.2

Danau Kembar - - -

Gunung Talang - - -

Bukit Sundi 1 1 1.3

IX Koto Sungai Lasi 4 4 5.1

Kubung 4 4 5.5

X Koto Singkarak 2 3 4.1

Junjung Sirih 2 2 2.6

X Koto Diatas 4 6 7.6

TOTAL 42 44 55

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

produktivitas kabupaten Solok=5500042

= 1309,52 kg/Ha

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas kacang hijau kelompok tanaman

pangan di dapatkan hasil 1178,57 kg/Ha sedangkan produktivitas kacang hijau di

kabupaten Solok didapatkan hasil 1309,52 kg/Ha. Hal ini berarti jumlah produktivitas

kacang hijau di kelompok tanaman pangan lebih kecil dari produktivitas kacang hijau

kabupaten solok. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa kelompok tanaman

87

Page 88: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

pangan menyumbang PDRB lebih kecil dalam hal produksi kacang hijau di kabupaten

Solok.

Ubi Kayu

Tabel 51: luas tanah, luas panen dan produksi ubi kayu pada kelompok tanaman

pangan 2009

Kecamatan Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

Lembang Jaya 41 45 1946.3

Gunung Talang 40 31 1259.2

Bukit Sundi 41 24 1076.4

Total 122 100 2335.6

produktivitas=hasil produksi(kg)

luas lahan( Ha)

produktivitas kelompok tanaman pangan=2335600122

= 19144,26 kg/Ha

Tabel 52: produksi luas tanam, luas panen dan produksi ubi kayu Kab. Solok tahun

2009

Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

pantai Cermin 21 16 616.2

Lembah Gumanti 14 13 539.6

Hiliran gumanti 28 22 742.5

88

Page 89: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Payung Sekaki 20 21 793.8

Tigo Lurah 36 15 603.0

Lembang Jaya 41 45 1946.3

Danau Kembar 11 6 230.7

Gunung Talang 40 31 1259.2

Bukit Sundi 41 24 1076.4

IX Koto Sungai Lasi 25 15 588.2

Kubung 44 31 1050.9

X Koto Singkarak 32 33 1557.6

Junjung Sirih 14 8 382.8

X Koto Diatas 50 62 2706.3

TOTAL 417 342 14093.5

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

produktivitas kabupaten Solok=14093500417

= 33797,3 kg/Ha

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas ubi kayu kelompok tanaman pangan di

dapatkan hasil 19144,26 kg/Ha sedangkan produktivitas ubi kayu di kabupaten Solok

didapatkan hasil 33797,3 kg/Ha. Hal ini berarti jumlah produktivitas ubi kayu di

kelompok tanaman pangan lebih kecil dari produktivitas ubi kayu kabupaten solok.

Sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa kelompok tanaman pangan

menyumbang PDRB lebih kecil dalam hal produksi ubi kayu di kabupaten Solok.

Ubi Jalar

Tabel 53: luas tanah, luas panen dan produksi ubi jalar pada kelompok tanaman

pangan 2009

89

Page 90: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Kecamatan Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

Lembang Jaya 390 331 13389.0

Gunung Talang 90 50 2263.3

Bukit Sundi 19 10 386.8

Total 499 396 18022.3

produktivitas=hasil produksi(kg)

luas lahan( Ha)

produktivitas kelompok tanaman pangan=18022300499

= 36116,83 kg/Ha

Tabel 54 produksi luas tanam, luas panen dan produksi ubi jalar Kab. Solok

tahun 2009

Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen(Ha) Produksi (Ton)

pantai Cermin 21 18 661.0

Lembah Gumanti 255 245 10130.8

Hiliran gumanti 23 17 624.8

Payung Sekaki 30 24 908.4

Tigo Lurah 22 20 757.2

Lembang Jaya 390 331 13389.0

Danau Kembar 59 60 2370.0

Gunung Talang 90 55 2263.3

Bukit Sundi 19 10 386.8

IX Koto Sungai Lasi 25 9 338.4

Kubung 19 19 727.7

X Koto Singkarak 10 8 296.0

Junjung Sirih 9 - -

90

Page 91: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

X Koto Diatas 23 18 681.3

TOTAL 995 834 33534.7

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

produktivitas kabupaten Solok=33534700995

=33703,22 kg/Ha

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas ubi jalar kelompok tanaman pangan

di dapatkan hasil 36116,83 kg/Ha sedangkan produktivitas ubi jalar di kabupaten Solok

didapatkan hasil 33703,22 kg/Ha. Hal ini berarti jumlah produktivitas ubi jalar di

kelompok tanaman pangan lebih besar dari produktivitas ubi jalar kabupaten solok.

Sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa kelompok tanaman pangan menyumbang

PDRB lebih besar dalam hal produksi ubi jalar di kabupaten Solok.

b. Hortikultura

Tabel 55: luas tanam, luas panen dan produksi tanaman sayuran menurut jenis

tanaman tahun 2009.

Jenis Tanaman Luas Tanam Luas Panen Produksi

Bawang merah 2134 2069 19792.8

Bawang putih 181 175 1164.1

Bawang daun 358 357 3156.9

Kentang 1246 1335 25075.8

Kubis 2089 2152 72547.8

Petsal dan sawi 48 49 377.0

Kacang panjang 106 118 797.1

Cabe 925 879 6896.9

91

Page 92: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Tomat 812 836 24427.8

Terong 78 79 646.0

Buncis 299 309 3526.8

Ketimun 41 47 357.3

Kangkung 38 40 300.7

Bayam 64 67 337.8

wortel 321 310 6088.5

Cabe rawit 89 82 661.2

TOTAL 8829 8904 166154.5

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

produktivitas tanaman sayuran kab . Solok=1661545008829

=18819 kg/Ha

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas tanaman sayuran di Kabupaten Solok

didapatkan angka 18819 dimana hasil ini didapatkan dari jumlah produksi dibagi

dengan luas lahan/tanam tanaman sayuran tersebut.

Tabel 56: banyaknya pohon dan produksi buah-buahan menurut jenis komuditi

tahun 2009

Jenis Komoditi Jumlah Tanam Produksi (Ton)

Alpokat 223783 28757.1

Duku 4002 66.5

Durian 139910 2189.1

Jambu biji 8160 242.8

Jeruk 309604 2634.2

92

Page 93: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Mangga 14253 436.4

Manggis 32877 814.3

Nangka 11663 581.4

Nenas 3880 10.9

Papaya 19000 425.1

Pisang 245217 11211.3

Rambutan 102568 886.8

Sawo 12767 779.3

Markisa 1474292 100826.4

Sirsak 3457 39.5

Sukun 3554 15.9

TOTAL 2608987 149917

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwasanya jenis komoditi yang paling

banyak ditanam di Kabupaten Solok adalah markisa dengan jumlah tanam 1474292

dengan produksi 100826.4 ton. Sedangkan jenis komoditi yang paling kecil adalah

sukun dengan jumlah tanam 3554 dengan hasil produksi 15,9 ton.

c. Perkebunan

Karet

Tabel 57: luas produksi tanaman karet perkebunan rakyat pada kelompok

tanaman pangan kabupaten Solok tahun 2009

Kecamatan Luas (Ha) Produksi (Ton)

Lembang Jaya - -

93

Page 94: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Gunung Talang 12.40 30.99

Bukit Sundi 236.5 647.16

TOTAL 248.9 678.15

produktivitas karet kelompok tanaman pangan=678150248.9

=2724.59 kg/Ha

Tabel 58: luas produksi tanaman karet perkebunan rakyat kabupaten Solok

tahun 2009

Kecamatan Luas (Ha) Produksi (Ha)

pantai Cermin 34.00 51.96

Lembah Gumanti - -

Hiliran gumanti 385.00 152.52

Payung Sekaki 281.50 360.50

Tigo Lurah 465.00 552.50

Lembang Jaya - -

Danau Kembar - -

Gunung Talang 12.40 30.99

Bukit Sundi 236.50 647.16

IX Koto Sungai Lasi 135.00 60.93

kubung 416.00 192.43

X Koto Singkarak 167.00 161.50

Junjung Sirih - -

X Koto Diatas 201.50 400.69

94

Page 95: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

TOTAL 2333.90 2611.18

produktivitas karet kab . Solok=26111802333.90

=1118.80 kg/Ha

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas karet kelompok tanaman pangan di

dapatkan hasil 2724.59 kg/Ha sedangkan produktivitas karet di kabupaten Solok

didapatkan hasil 1118.80 kg/Ha. Hal ini berarti jumlah produktivitas karet di kelompok

tanaman pangan lebih besar dari produktivitas karet di kabupaten solok. Sehingga kita

dapat menarik kesimpulan bahwa kelompok tanaman pangan menyumbang PDRB lebih

besar dalam hal produksi karet di kabupaten Solok.

kelapa

Tabel 59: luas produksi tanaman kelapa perkebunan rakyat pada kelompok

tanaman pangan kabupaten Solok tahun 2009

Kecamatan Luas (Ha) Produksi (Ton)

Lembang Jaya 77.00 26.15

Gunung Talang 361.60 623.51

95

Page 96: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Bukit Sundi 185 430.17

TOTAL 623.6 1079.83

produktivitas kelapa kelompok tanaman pangan=1079830623.6

=1731.61kg/Ha

Tabel 60 luas produksi tanaman kelapa perkebunan rakyat kabupaten Solok

tahun 2009

Kecamatan Luas (Ha) Produksi (Ha)

pantai Cermin 32.50 65.34

Lembah Gumanti - -

Hiliran gumanti 28.50 6.01

Payung Sekaki 16.00 77.28

Tigo Lurah 10.00 11.75

Lembang Jaya 77.00 26.15

Danau Kembar - -

Gunung Talang 361.60 623.51

Bukit Sundi 185 430.17

IX Koto Sungai Lasi 141.50 85.96

kubung 495.20 301.13

X Koto Singkarak 369.00 1133.84

Junjung Sirih 150.05 313.48

X Koto Diatas 488.75 567.72

TOTAL 2355.10 3641.84

Sumber : Dinas pertanian dan Perikanan Kab. Solok

96

Page 97: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

produktivitas kelapakab .Solok=36418402355.10

=1546.36 kg/Ha

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas kelapa kelompok tanaman pangan di

dapatkan hasil 1731.61 kg/Ha sedangkan produktivitas kelapa di kabupaten Solok

didapatkan hasil 1546.36 kg/Ha. Hal ini berarti jumlah produktivitas kelapa di kelompok

tanaman pangan lebih besar dari produktivitas karet di kabupaten solok. Sehingga kita

dapat menarik kesimpulan bahwa kelompok tanaman pangan menyumbang PDRB lebih

besar dalam hal produksi kelapa di kabupaten Solok.

Kayu manis

Tabel 61: luas produksi tanaman kayu manis perkebunan rakyat pada

kelompok tanaman pangan kabupaten Solok tahun 2009

Kecamatan Luas (Ha) Produksi (Ton)

Lembang Jaya 132.25 52.95

Gunung Talang 1433.10 2896.77

Bukit Sundi 47.15 107.06

TOTAL 1612.5 3056.78

produktivitas kayumanis kelompok tanaman pangan=30567801612.5

=1895.68 kg/Ha

97

Page 98: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Tabel 62 luas produksi tanaman kelapa perkebunan rakyat kabupaten Solok

tahun 2009

Kecamatan Luas (Ha) Produksi (Ha)

Pantai Cermin 1691.00 853.56

Lembah Gumanti 1103.00 334.56

Hiliran gumanti 752.00 211.98

Payung Sekaki 369.25 1261.00

Tigo Lurah 1741.00 192.10

Lembang Jaya 132.25 52.95

Danau Kembar 93.00 179.83

Gunung Talang 1433.10 2896.77

Bukit Sundi 47.15 107.06

IX Koto Sungai Lasi 184.25 126.96

kubung 488.00 603.84

X Koto Singkarak 622.00 1864.00

Junjung Sirih 59.50 164.00

X Koto Diatas 1911.50 4398.16

TOTAL 10627.00 14656.72

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

produktivitas kayumanis kab . Solok= 146572010627.00

=1379.2kg/Ha

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas kayu manis kelompok tanaman

pangan di dapatkan hasil 1895.68 kg/Ha sedangkan produktivitas kayu manis di

98

Page 99: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

kabupaten Solok didapatkan hasil 14656.72 kg/Ha. Hal ini berarti jumlah produktivitas

kayu manis di kelompok tanaman pangan lebih besar dari produktivitas kayu manis di

kabupaten solok. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa kelompok tanaman

pangan menyumbang PDRB lebih besar dalam hal produksi kayu manis di kabupaten

Solok.

Cengkeh

Tabel 63: luas produksi tanaman cengkeh perkebunan rakyat pada kelompok

tanaman pangan kabupaten Solok tahun 2009

Kecamatan Luas (Ha) Produksi (Ton)

Lembang Jaya 136.00 32.13

Gunung Talang 285.70 7.80

Bukit Sundi 119.00 243.26

TOTAL 540.00 283.19

produktivitas kayumanis kelompok tanaman pangan=283190540

=524.42 kg/Ha

Tabel 64: luas produksi tanaman cengkeh perkebunan rakyat kabupaten

Solok tahun 2009

Kecamatan Luas (Ha) Produksi (Ha)

pantai Cermin 60.00 59.52

Lembah Gumanti - -

Hiliran gumanti 39.50 -

Payung Sekaki 75.25 225.35

99

Page 100: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Tigo Lurah 25.00 4.50

Lembang Jaya 136.00 32.13

Danau Kembar 10.00 7.80

Gunung Talang 285.70 243.26

Bukit Sundi 119.00 24.31

IX Koto Sungai Lasi 55.00 10.88

kubung 100.64 26.48

X Koto Singkarak 368.00 147.90

Junjung Sirih 156.00 88.10

X Koto Diatas 286.00 227.23

TOTAL 1716.09 1097.54

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

produktivitas cengkehkab . Solok=10975401716.09

= 639.56 kg/Ha

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas cengkeh kelompok tanaman pangan di

dapatkan hasil 524.42 kg/Ha sedangkan produktivitas cengkeh di kabupaten Solok

didapatkan hasil 639.56 kg/Ha. Hal ini berarti jumlah produktivitas cengkeh di kelompok

tanaman pangan lebih kecil dari produktivitas cengkeh di kabupaten solok. Sehingga kita

dapat menarik kesimpulan bahwa kelompok tanaman pangan menyumbang PDRB lebih

kecil dalam hal produksi cengkeh di kabupaten Solok.

Kopi

Tabel 65: luas produksi tanaman kopi perkebunan rakyat pada kelompok

tanaman pangan kabupaten Solok tahun 2009

Kecamatan Luas (Ha) Produksi (Ton)

Lembang Jaya 46.00 19.43

Gunung Talang 837.00 1086.21

100

Page 101: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Bukit Sundi 185.00 273.03

TOTAL 1068 1378.67

produktivitas kopi kelompok tanaman pangan=13786701068

=1290.89 kg/Ha

Tabel 66: luas produksi tanaman kopi perkebunan rakyat kabupaten Solok

tahun 2009

Kecamatan Luas (Ha) Produksi (Ha)

pantai Cermin 2045.00 1396.4

Lembah Gumanti 205.00 110.03

Hiliran gumanti 367.20 212.80

Payung Sekaki 440.00 719.71

Tigo Lurah 3626.75 3508.90

Lembang Jaya 46.00 19.43

Danau Kembar 145.00 111.22

Gunung Talang 837.00 1086.21

Bukit Sundi 185.00 273.03

IX Koto Sungai Lasi 135.00 9.00

kubung 331.00 167.45

X Koto Singkarak 894.00 2337.75

Junjung Sirih 127.50 410.55

X Koto Diatas 490.40 467.49

TOTAL 9874.85 10830.04

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

produktivitas kopi kab .Solok=108300409874.85

=1096.73 kg/Ha

101

Page 102: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas kopi kelompok tanaman pangan di

dapatkan hasil 1290.89 kg/Ha sedangkan produktivitas kopi di kabupaten Solok

didapatkan hasil 1096.73 kg/Ha. Hal ini berarti jumlah produktivitas kopi di kelompok

tanaman pangan lebih besar dari produktivitas kopi di kabupaten solok. Sehingga kita

dapat menarik kesimpulan bahwa kelompok tanaman pangan menyumbang PDRB lebih

besar dalam hal produksi kopi di kabupaten Solok.

Coklat

Tabel 67: luas produksi tanaman coklat perkebunan rakyat pada kelompok

tanaman pangan kabupaten Solok tahun 2009

Kecamatan Luas (Ha) Produksi (Ton)

Lembang Jaya 28.50 7.20

Gunung Talang 123.00 162.40

Bukit Sundi 137.50 36.01

TOTAL 289.00 205.61

produktivitas coklat kelompok tanaman pangan=205610289

=711.43 kg/Ha

Tabel 68: luas produksi tanaman coklat perkebunan rakyat kabupaten Solok

tahun 2009

Kecamatan Luas (Ha) Produksi (Ha)

pantai Cermin 18.50 25.50

Lembah Gumanti - -

Hiliran gumanti 40.00 6.50

102

Page 103: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Payung Sekaki 490.00 640.75

Tigo Lurah 260.00 155.00

Lembang Jaya 28.50 7.20

Danau Kembar - -

Gunung Talang 123.00 162.40

Bukit Sundi 137.50 36.01

IX Koto Sungai Lasi 197.75 38.99

kubung 358.00 147.46

X Koto Singkarak 184.00 90.00

Junjung Sirih 65.50 134.00

X Koto Diatas 198.00 309.92

TOTAL 2100.75 1753.73

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

produktivitas kopi kab .Solok=17537302100.75

= 834.81 kg/Ha

Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas coklat kelompok tanaman pangan di

dapatkan hasil 711.43 kg/Ha sedangkan produktivitas coklat di kabupaten Solok

didapatkan hasil 834.81 kg/Ha. Hal ini berarti jumlah produktivitas coklat di kelompok

tanaman pangan lebih kecil dari produktivitas coklat di kabupaten solok. Sehingga kita

dapat menarik kesimpulan bahwa kelompok tanaman pangan menyumbang PDRB lebih

kecil dalam hal produksi coklatdi kabupaten Solok.

d. Peternakan

Tabel 69: Jumlah pemotongan ternak yang dipotong di dalam & di luar RPH

pada kelompok tanaman pangan tahun 2009

103

Page 104: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Kecamatan Sapi Kerbau

Lembang Jaya 336 53

Gunung Talang 639 106

Bukit Sundi 425 60

TOTAL 1400 219

Tabel 70: Jumlah pemotongan ternak yang dipotong di dalam & di luar RPH

Kab. Solok tahun 2009

Kecamatan Sapi Kerbau

pantai Cermin 263 8

Lembah Gumanti 425 132

Hiliran gumanti 152 72

Payung Sekaki 126 27

Tigo Lurah 74 12

Lembang Jaya 336 53

Danau Kembar 129 19

Gunung Talang 639 106

Bukit Sundi 425 60

IX Koto Sungai Lasi 111 23

kubung 507 56

X Koto Singkarak 644 72

Junjung Sirih 201 20

X Koto Diatas 339 65

TOTAL 4371 725

Sumber : Dinas Peternakan Kab. Solok

Berdasarkan tabel di atas, pada kelompok tanaman pangan didapatkan

pemotongan ternak sapi rata-rata 466,67 sedangkan pemotongan sapi di Kab. Solok rata-

104

Page 105: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

rata 312.2. Dengan demikian, jumlah pemotongan ternak sapi kelompok tanaman pangan

lebih besar daripada pemotongan sapi di Kab. Solok.

Sedangkan Pada kelompok tanaman pangan didapatkan pemotongan ternak

kerbau rata-rata 73 sedangkan pemotongan kerbau di Kab. Solok rata-rata 51,78.

Dengan demikian, jumlah pemotongan ternak kerbau kelompok tanaman pangan lebih

besar daripada pemotongan kerbau di Kab. Solok.

e. Perikanan

Tabel 71: Jumlah produksi ikan dari budidaya ikan di kolam dan sawah

pada kelompok tanaman pangan Kabupaten Solok tahun 2009

Kecamatan Di kolam (ton) Di sawah (ton)

Lembang Jaya 3.25 0.75

Gunung Talang 57.75 6.57

Bukit Sundi 37.50 6.32

TOTAL 98.50 13.64

kolam sawah0

102030405060708090

100

98.5

13.64

Jumlah Produksi Ikan dari budidaya ikan di kolam dan di sawah pada kelompok tanaman pangan tahun 2009

105

Page 106: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Dari grafik batang diatas dapat kita lihat bahwasanya jumlah produksi ikan dari

budi daya ikan di kolam sebesar 98.50 ton dan jumlah produksi ikan dari budidaya di

sawah sebesar 13.64 ton sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwasanya budidaya ikan

lebih banyak terdapat di kolam.

Tabel 72: Jumlah Produksi Ikan Dari Budidaya Ikan Di Kolam Dan Di Sawah

Kabupaten Solok Tahun 2009

Kecamatan Di kolam (Ton) Di sawah (Ton)

pantai Cermin 15.25 1.25

Lembah Gumanti 8.80 -

Hiliran gumanti 12.50 1.55

Payung Sekaki 15.75 1.04

Tigo Lurah 8.80 0.55

Lembang Jaya 3.25 0.75

Danau Kembar 2.25 -

Gunung Talang 57.75 6.57

Bukit Sundi 37.50 6.32

IX Koto Sungai Lasi 13.75 0.45

kubung 72.70 9.07

X Koto Singkarak 105.50 14.50

Junjung Sirih 16.20 1.07

X Koto Diatas 13.50 0.43

TOTAL 383.50 43.55

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

106

Page 107: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

kolam sawah0

50

100

150

200

250

300

350

400

383.5

43.55

Grafik batang : Jumlah Produksi Ikan dari Budidaya Ikan di Ko-lam dan di Sawah Kab. Solok tahun 2009

Dari grafik batang diatas dapat kita lihat bahwasanya jumlah produksi ikan dari

budi daya ikan di kolam sebesar 383.5 ton dan jumlah produksi ikan dari budidaya di

sawah sebesar 43.55 ton sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwasanya budidaya ikan

lebih banyak terdapat di kolam.

Tabel 73: Jumlah produksi ikan darat di perairan umum pada kelompok

tanaman pangan Kabupaten Solok tahun 2009

Kecamatan Danau(ton) Telaga (ton) Sungai (ton) Rawa-rawa (ton)

Lembang Jaya - - 1.45 -

Gunung Talang - - 2.85 -

Bukit Sundi - - 3.45 -

TOTAL - - 7.75 -

107

Page 108: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Tabel 74: jumlah produksi ikan darat di perairan umum Kabupaten Solok

tahun 2009

Kecamatan Danau (Ton) Sungai (Ton) Telaga (Ton) Rawa-rawa (Ton)

Pantai Cermin - 3.80 - -

Lembah Gumanti 16.65 1.50 - -

Hiliran gumanti - 3.60 - -

Payung Sekaki - 1.90 - -

Tigo Lurah - 3.70 - -

Lembang Jaya - 1.45 - -

Danau Kembar 19.75 - - -

Gunung Talang - 2.85 - -

Bukit Sundi - 3.45 - -

IX Koto Sungai

Lasi

- 1.75 - -

kubung - 2.90 - -

X Koto Singkarak 23.95 3.70 - -

Junjung Sirih 20.55 1.75 - -

X Koto Diatas - 1.90 - -

TOTAL 80.90 34.25 - -

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok

Berdasarkan tabel jumlah produksi ikan darat di perairan umum pada kelompok

tanaman pangan, dapat kita rata-ratakan menjadi 2.58 ton pada sungai sedangkan rata-

rata jumlah produksi ikan darat di perairan umu kab. Solok pada wilayah sungai menjadi

2.45 dan di danau menjadi 5.78. jadi dapat kita menarik kesimpulan bahwasanya jumlah

produksi ikan darat di perairan umum pada kelompok tanaman pangan yang di dapatkan

di sungai lebih besar dari pada jumlah produksi ikan darat di perairan umum Kab. Solok.

Sedangkan ikan yang di dapatkan di danau, jumlah produksi ikan darat di perairan

108

Page 109: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

umum pada kelompok tanaman pangan yang di dapatkan di sungai lebih kecil bahkan

tidak ditemukan dari pada jumlah produksi ikan darat di perairan umum Kab. Solok.

f. Kehutanan

Tabel 75: produksi hasil hutan menurut kecamatan dan jenis komoditi Kab.

Solok tahun 2010

Kecamatan Getah (Kg) Kayu (kg) Manau (kg) Sarang (kg)

Pantai Cermin - - - -

Lembah Gumanti - - - -

Hiliran gumanti - 413816 - 148.30

Payung Sekaki - - - -

Tigo Lurah - 1252924 4600 -

Lembang Jaya - - - -

Danau Kembar - - - -

Gunung Talang - 1122432 - -

Bukit Sundi - - - -

IX Koto Sungai

Lasi

4293 - - -

Kubung - - - -

X Koto Singkarak 232187 60192 - -

Junjung Sirih 114386 - - -

X Koto Diatas - 376 - -

TOTAL 350866 2849740 4600 148.30

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok

Berdasarkan tabel diatas dapat kta lihat bahwasanya produksi hasil hutan terbesar

ditempati jenis komoditi kayu yaitu 2849740 kg, getah sebanyak 350866 kg, manau

4600 kg dan terakhir oleh komoditi sarang sebesar 148.30 kg. pada kelompok tanaman

109

Page 110: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

pangan hanya ditemukan jenis komoditi kayu sebesar 1122432 yang berada pada

kecamatan Gunung Talang.

3. KOMODITI UTAMA

Kelompok tanaman pangan memiliki komoditi di sektor pertanian, adapun jenis

komoditi yang unggul adalah padi sawah, kedelai, dan ubi jalar. Untuk lebih jelasnya

kita lihat tabel di bawah ini.

Tabel 76: jumlah komoditi utama pertanian

Jenis Komoditi Kelompok Tanaman Pangan Kabupaten

Padi Sawah 135150,6 304124,40

Kedelai 25,98 108,28

Ubi Jalar 18022,3 33534,7

Jumlah 153198,88 337767,38

Sumber: Dinas pertanian dan perikanan Kab.Solok 2009

Padi Sawah

LQ=

SiS¿N

LQ=

135150,9153198,88304124,40337767,38

= 0,98

110

Page 111: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Kedelai

LQ=

25,98153198,88

108,28337767,38

= 0,053

Ubi Jalar

LQ=

18022,3153198,8833534,7

337767,38

= 1,18

Jadi dari nilai LQ yang di dapat, sektor basis terdapat pada komoditi ubi

jalar dengan nilai LQ 1,18.

4. HASIL TAMBANG

Tabel 77: Hasil tambang kelompok tanaman pangan Kab. Solok

Kecamatan Jenis Bahan Galian Golongan

Lembang Jaya Belerang, Clay, dan Lava Andesit B

Gunung Talang Besi, emas, emas aluvial, andesit, batu

kapur, kristal kuarsa, kaolin, oasir kuarsa,

B dan C

111

Page 112: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

pasir, sirfukil, tanah liat, dan tanah urug

Bukit Sundi Filit dan lava andesit C

Golongan A (Stategis)

Golongan A adalah golongan yang memiliki bahan galian Strategis yang berarti

strategis untuk Pertahanan dan Keamanan serta Perekonomian Negara. Contohnya adalah

sebagai berikut ;

minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam;

bitumen padat, aspal;

antrasit, batubara, batubara muda;

uranium, radium, thorium dan bahan-bahan galian radioaktip lainnya;

nikel, kobalt;

timah.

Golongan B (vital)

Golongan B adalah bahan galian vital yang dapat menjamin hidup orang banyak,

contohnya adalah sebagai berikut :

besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan;

bauksit, tembaga, timbal, seng;

emas, platina, perak, air raksa, intan;

arsin, antimon, bismut;

yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya;

berillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;

kriolit, fluorpar, barit;

yodium, brom, khlor, belerang;

Golongan C

Bahan galian yang tidak termasuk bahan galian Strategis dan Vital berarti karena

sifatnya tidak langsung memerlukan pasaran yang bersifat internasional. Contohnya

adalah sebagai berikut :

nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite);

asbes, talk, mika, grafit, magnesit;

yarosit, leusit, tawas (alum), oker;

112

Page 113: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

batu permata, batu setengah permata;

pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit;

batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers

earth);

marmer, batu tulis;

batu kapur, dolomit, kalsit;

granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak

mengandung unsur-unsur mineral golongan a amupun golongan b dalam

jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.

Berdasarkan tabel diatas dapat kita liat bahwasanya pada Kecamatan Lembang

Jaya dan Bukit Sundi terdapat bahan galian golongan C sedangkan di kecamatan

Gunung Talang terdapat bahan galian golongan B (Vital) yang dapat menjamin hidup

orang banyak sehingga hasil tambang di wilayah tersebut dapat digunakan masyarakat

untuk mata pencahariannya.

5. HASIL INDUSTRI

Tabel 78: Banyaknya Perusahaan Kerajinan Industri Kecil/Kerajinan yang

Terdaftar Pada Kelompok Tanaman Pangan tahun 2009

Kecamatan Banyaknya Tenaga Kerja

Lembang Jaya 1 5

Gunung Talang 2 4

Bukit Sundi - -

TOTAL 3 9

Tabel 79 : Banyaknya Perusahaan Kerajinan Industri Kecil/Kerajinan yang

Terdaftar Pada Kelompok Tanaman Pangan tahun 2009

Kecamatan Banyaknya Tenaga Kerja

113

Page 114: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

pantai Cermin - -

Lembah Gumanti - -

Hiliran gumanti 4 20

Payung Sekaki - -

Tigo Lurah 1 5

Lembang Jaya 1 5

Danau Kembar - -

Gunung Talang 2 4

Bukit Sundi - -

IX Koto Sungai Lasi - -

kubung 8 32

X Koto Singkarak 2 10

Junjung Sirih - -

X Koto Diatas 3 17

TOTAL 21 93

Sumber : Dinas Koperindag Kabupaten Solok

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwasanya industri yang berada di

kelompok tanaman pangan dan Kab. Solok adalah industri kecil yang memiliki tenaga

kerja kurang dari 10 orang. Jika kita lihat di kelompok tanaman pangan, rata-rata jumlah

industrinya di tiga kecamatan tersebut adalah 1 buah industri kecil dengan rata-rata

tenaga kerja 3 orang setiap industri. Sedangkan pada kab. Solok rata-rata banyak industri

adalah 1,5 dengan tenaga kerja 6,65 orang. Dengan demikian, dapat kita simpulkan

bahwasanya, banyaknya industri dan tenaga kerja di Kab. Solok lebih besar daripada

banyak industri dn jumlah tenaga kerja di kelompok tanaman pangan Kab. Solok.

6. KESIMPULAN

a. Komoditi yang utama

114

Page 115: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Komoditi utama kelompok tanaman pangan adalah dari sektor pertanian,

dimana komoditi yang paling utama adalah padi sawah dengan jumlah produksi

135150,6 ton. Adapun nilai produktivitas tanaman padi sawah adalah 6072,82

kg/Ha. Namun nilai LQ yang tertinggi berada pada jenis komoditi ubi jalar

dengan nilai LQ 1,18.

b. Berapa Kontribusi terhadap kabupaten

Dilihat dari PDRB Kab. Solok atas dasar harga konstan 2000 menurut

lapangan usaha (jutaan rupiah) bahwasanya sektor dominan dalam PDRB Kab.

Solok adalah berada pada sektor pertanian dimana pertanian pada tahun 2010

memliki angka PDRB 915271.88 juta rupiah dengan persentase hampir sebagian

dari PDRB Kabupaten Solok yaitu 42.08 %.

c. Hasil tambang yang utama

Jenis bahan galian yang terdapat pada kelompok tanaman pangan berada pada

golongan B dan C. Pada kecamatan Gunung Ta;lang terdapat bahan galian

golongan B dan C dengan jenis bahan gelian ( besi, emas, emas alluvial, andesit,

batu kapur, Kristal kuarsa, kaolin, pasir kuarsa, pasir,sirfukil, tanah liat dan tanah

urug), sedangkan pada kecamatan Bukit Sundi berada pada golongan C dengan

jenis bahan galian ( filit dan lava andesit), dan kecamatan Lembang Jaya berada

pada golongan B dengan jenis bahan galian ( belerang, clay, dan lava andesit).

d. Hasil Industri

Hasil industri kabupaten Solok menyumbang PDRB sebesar 7,48%. Pada

kelompok tanaman pangan hanya terdapat jenis industri kecil yang memiliki

tenaga kerja kurang dari 10 orang.

115

Page 116: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

BAB V

ANALISIS KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA

Aksesbilitas

Kondisi Jalan Kelompok Tanaman Pangan Tahun 2010

116

Page 117: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Tabel 80: Perkembangan Ruas Jalan Tahun Kabupaten Solok Tahun 2010

Kecamatan Jumlah

Ruas Jalan

Panjang

Jalan (km)

Jenis Permukaan Jalan

Aspal (km) Kerikil

(km)

Tanah (km)

Lembang

Jaya

18 68,20 48,25 4,81 15,14

Gunung

Talang

29 119,73 75,34 17,99 26,40

Bukit Sundi 12 45,95 43,13 2,82 -

JUMLAH 59 233,88 166,72 25,62 41,54

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2010

Tabel 82: Persentase Panjang Jalan Perkecamatan Di Kabupaten Solok Tahun 2010

kecamatan Panjang Jalan (km) Persentase

Lembang Jaya 68,20 29,16

Gunung Talang 119,73 51,19

Bukit Sundi 45,95 19,65

117

Page 118: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

JUMLAH 233,88 100

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2010

Persentase Panjang Jalan Perkecamatan Di Kabupaten Solok Tahun 2010

Lembang JayaGunung TalangBukit Sundi

Berdasarkan tabel dan diagram lingkaran di atas maka panjang jalan kelompok

Tanaman Pangan di Kabupaten Solok Tahun 2010 adalah Kecamatan Lembang Jaya

dengan panjang jalan 68,20 KM dan luas wilayahnya 99,90 KM2dengan persentase 29,16,

kecamatan Gunung Talang dengan panjang jalan 119,73 KM dan luas wilayahnya 385,00

KM2 dengan persentase 51,19, dan Kecamatan Bukit Sundi dengan panjang jalan 45,95

KM dengan luas wilayahnya 109,00 KM2 dengan persentase 19,65.

Diagram Batang Jenis Permukaan Jalan Kelompok Tanaman Pangan

118

Page 119: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

lembang jaya gunung talang bukit sundi0

10

20

30

40

50

60

70

80

aspalkerikiltanah

Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas maka jenis permukaan jalan

kelompok Tanaman Pangan di Kabupaten Solok Tahun 2010 adalah Kecamatan

Lembang Jaya dengan jenis permukaan jalan aspal yaitu 48,25 Km, jenis permukaan

jalan kerikil 4,81 Km, dan jenis permukaan jalan tanah 15,14 Km. Kecamatan

Gunung Talang dengan jenis permukaan jalan aspal yaitu 75,34 Km, jenis permukaan

jalan kerikil 17,99 Km, dan jenis permukaan jalan tanah 26,40 Km. Dan Kecamatan

Bukit Sundi dengan jenis permukaan jalan aspal yaitu 43,13 Km, jenis permukaan

jalan kerikil 2,82 Km, dan di kecamatan Bukit Sundi ini jenis permukaan jalan tanah

tidak ada.

Table 83 : Luas Wilayah dan Panjang Jalan(baik) Kelompok Tanaman

Pangan Tahun 2010

Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Panjang Jalan (baik )

(Km)

Lembang Jaya 99,90 48,25

119

Page 120: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Gunung Talang 385,00 75,34

Bukit Sundi 109,00 43,13

Jumlah 593,9 166,72

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2010

Aksesibilitas Kelompok Tanaman Pangan = panjang jalan(baik)

luas wilayah

=166,72 Km593,9 Km2

= 0,280

Aksesibilitas Kabupaten Solok = panjang jalan(baik)

luas wilayah

= 654,15 Km

3738,00 Km2

= 0,175

Jadi dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa aksesbilitas kelompok tanaman

pangan lebih baik yaitu 0,280 dibandingkan dengan aksesibilitas kabupaten solok yang

hanya 0,175. Sehingga dapat dikatakan bahwa kelompok Kelompok Tanaman Pangan

daerahnya lebih maju di banding kabupaten Solok.

Rasio Usia Sekolah Terhadap Jumlah Sarana

Table 84 : jumlah sarana dan prasarana wilayah kelompok tanaman pangan

2010

120

Page 121: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Sarana Prasarana Lembang Jaya Gunung Talang Bukit Sundi

SD SMP SMA SD SMP SMA SD SMP SMA

Ruang Pustaka 10 4 1 15 5 2 10 3 1

Ruang labor - 5 1 - 10 10 - 4 3

Lapangan Olahraga 2 7 1 21 10 14 6 2 2

Ruang BP - 4 1 - - - - - -

Ruang UKS 23 2 - 5 3 2 3 1 1

Ruang Serba Guna - 4 - 7 12 6 3 2 -

Ruang

Keterampilan

- 4 - - - - - - -

Jumlah 35 30 4 48 40 34 22 12 7

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2010

Table 85: Jumlah Sekolah Wilayah Kelompok Tanaman Pangan 2010

Kecamatan TK SD SMP SMA

Lembang Jaya 14 23 5 2

Gunung Talang 27 43 8 5

Bukit Sundi 11 21 4 2

Jumlah 52 87 17 9

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2010

Table 86 : Jumlah Penduduk Usia Sekolah Wilayah Kelompok Tanaman

Pangan 2010

Kecamatan SD (7-12 tahun) SMP (13-15 tahun) SMA (16-18 tahun)

Lembang Jaya 3814 1718 1319

Gunung Talang 5922 2886 2445

121

Page 122: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Bukit Sundi 2939 1369 1258

Jumlah 12675 5973 5022

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2010

SD = UsiaSekolah SD

Jumlah SD =

1267587

= 145,68

SMP = UsiaSekolah SMP

Jumlah SMP=

597317

= 351,352

SMA = UsiaSekolah SMA

JumlahSMA =

50229

= 558

Dari data di atas dapat dilihat bahwa ketersediaan sekolah di kelompok tanaman

pangan cukup bagus dapat di lihat dari Jumlah penduduk dalam usia sekolah berbanding

lurus dengan jumlah sekolah untuk setiap tingkatnya baik SD, SMP, maupun SMA. Hal

ini dapat di artikan bahwa kelompok tanaman pangan memiliki tingkat pendidikan yang

bagus,tercukupinya antara jumlah usia sekolah dengan jumlah sekolah yang ada.

Kesehatan

Tabek 87: Jumlah Tenaga Kesehatan 2010

Tenaga Kesehatan Kelompok Tanaman

Pangan

Kabupaten Solok

Dokter Umum 12 30

122

Page 123: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Dokter Spesialis - 8

Dokter Gigi 4 18

Jumlah 16 56

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2010

Table 88: Jumlah Penduduk Kelompok Tanaman Pangan Tahun 2010

Kecamatan Jumlah Penduduk

Lembang Jaya 25.752

Gunung Talang 46.738

Bukit Sundi 22.827

Jumlah 95.317

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2010

Kelompok Tanaman Pangan = Jumlah penduduk

JumlahDokter =

9531719

= 5957

Kabupaten Solok = Jumlah Penduduk

Jumlah Dokter =

34856656

= 6224

Dari analisis di atas dapat dilihat bahwa kelompok tanaman pangan untuk setiap

satu dokter harus menangani sebanyak 5.957 penduduk. Sedangkan untuk tingkat

kabupatennya untuk setiap satu dokter harus menangani sebanyak 6.224 penduduk. Dari

hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa rendahnya tingkata pelayanan masyarakat

yang ada di kabupaten solok, baik untuk tingkat kabupaten maupun tiap kecamatannya.

123

Page 124: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Hal ini dapat di bukitkan dengan besarnya jumlah pasien atau penduduk yang harus di

layani oleh setiap satu dokter.

Pelayanan Air Bersih

Table 89: Banyaknya Pelanggan Pdam Menurut Jenis Langganan Tahun

2010

Jenis Langganan Lembang Jaya Gunung Talang Bukit Sundi

Rumah Tangga - 1933 2991

Niaga - 7 4

Sosial - 29 40

Kran - 8 13

Kantor - 63 40

Jumlah - 2040 3088

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2010

Dari tabel diatas pelanggan PDAM pada kelompok tanaman pangan adalah rumah

tangga, niaga, sosial, kran, kantor yang keseluruhannya berjumlah 5128, adapun

pelanggan PDAM terbesar terdapat pada jenis pelanggan rumah tangga dengan jumlah

4924 pelanggan, tetapi hanya terdapat pada 2 kecamatan saja yaitu kecamatan Gunung

Talang dan Kecamatan Bukit Sundi.

Pelayanan Listrik

Tabel 90: banyaknya pelanggan listrik menurut jenis langganan tahun 2010

124

Page 125: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Jenis Langganan Lembang Jaya Gunung Talang Bukit Sundi

Sosial - 255 170

Rumah Tangga - 7506 3742

Usaha - 344 16

Industri - 2 -

Lainnya - 83 15

Jumlah - 8190 3943

Sumber : BPS Kabupaten Solok tahun 2010

Dari tabel diatas dapat di jelaskan bahwa pelanggan listrik di kelompok tanaman

pangan adalah sosial, rumah tangga, usaha, industry, dan lain-lain. Dimana pelanggan

listrik paling besar terdapat pada jenis pelanggan rumah tangga dengan jumlah 11258

pelanggan, tetapi hanya terdapat pada 2 kecamatan saja yaitu kecamatan Gunung Talang

dan Bukit Sundi.

BAB VI

125

Page 126: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

KATEGORI DAN GENERALISASI WILAYAH

A. Kategori Aspek Fisik Dasar

Indikator Hasil Analisis Kesimpulan

Klas Lereng

Pada klas lereng kelompok

tanaman pangan umumnya

memiliki klas lereng 0-8% dan

8 – 15% yaitu memiliki daerah

yang bertopografi datar dan

landai.

Gambaran fisik pada wilayah

tanaman pangan ini memang

cocok sekali untuk pertanian,

di lihat dari kelas lerengnya

yang datar dan landai,

memiliki curah hujan yang

rendah, geologi di pengaruhi

oleh proses vulkanik yang

menjadikan kondisi tanahnya

yang subur yang sangat cocok

untuk melakukan kegiatan

pertanian seperti

persawahan,sehingga kondisi

fisik ini sangat sesuai dengan

pemanfaatan penggunaan

lahan yang ada. Tetapi

wilayah tanaman pangan ini

juga rentan akan bahaya

bencana dari gunung talang,

kemudian gempa bumi karena

adanya sesar gempa, dan

longsor pada daerah di dekat

pegunungan.

Adapun untuk DASnya dapat

Curah Hujan

Untuk curah hujan kelompok

tanaman pangan memiliki

tingkat curah hujan yang rendah

dengan intensitas rata-rata curah

hujan antara 13,61 – 20,60%.

Geologi

Batuan yang pada umumnya

ditemukan pada kelompok

tanaman pangan yaitu asal

proses vulkanik yang

mendominasi diantaranya yaitu

batu lahar, natu andesit, batu

granit.

Jenis Tanah Pada umumnya jenis tanah yang

dominan di kelompok tanaman

pangan yaitu jenis tanah yang

memiliki tingkat kesuburan

yang sedang yaitu podsolik

(kambisol), dan andosol dan

jenis tanah tersebut memiliki

126

Page 127: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

tingkat kepekaan yang peka

terhadap longsor.

dikatakan kritis Karena

vegetasi permanen disana

sangat sedikit, banyak

tanaman pertaniannya.

Penggunaan

Lahan

Pada umunya penggunaan lahan

pada kelompok tanaman pangan

yaitu di gunakan sebagai lahan

pertanian dan sebagian lagi

digunakan sebagai lahan bukan

pertanian. Lahan yang

digunakan sebagai lahan

pertanian untuk kecamatan

lembang jaya yaitu 69,35%,

kecamatan Gunung Talang

38,22, dan kecamatan Bukit

Sundi seluas 85,91%, dan

selebihnya dimanfaatkan

sebagai bukan lahan pertanian.

Kesesuaian

Lahan

Kesesuaian lahan pada

kelompok tanaman pangan yaitu

57,03% nya dimanfaatkan

sebagai kawasan penyangga,

dan 42,97% nya di jadikan

sebagai kawasan budidaya dan

tanaman semusim.

Kemampuan

lahan

Kemampuan lahan pada

kelompok tanaman pangan

berada pada klas I, II, dan Klas

III.

Rawan

Bencana

Kelompok tanaman pangan

memiliki beberapa bahaya

rawan bencana diantaranya:

bahaya gunung merapi (bahaya

127

Page 128: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

1) pada daerah yang dekat

dengan gunung merapi,

waspada gunung merapi

(bahaya 2) pada daerah yang

tidak terlalu jauh dari gunung

merapi, longsor pada daerah

yang memiliki lereng yang

curam, daerah kerentanan

gerakan tanah yang rendah,

daerah kerentanan gerakan

tanah yang sedang, dan gempa

bumi.

DAS Pada salah satu daerah aliran

sungai kelompok tanaman

pangan memiliki luas das

12. 375 ha dengan persentase

hutan 10,4% dan persentase

sawah 35,7%. Untuk itu das

tersebut dapat dikatakan kritis

karena vegetasi permanennya

sangat sedikit.

B. Kategori Aspek Penduduk dan SDM

Indikator Hasil Analisis Kesimpulan

Jumlah,

Pertumbuhan

dan Struktur

Penduduk

Untuk jumlah penduduk tanaman

pangan mengalami kenaikan dan

penurunan di setiap tahunnya,seperti

pada tahun 2007 dengan jumlah

penduduk 73.139, tahun 2008

dengan jumlah penduduk 114.488,

Kependudukan pada

kelompok tanaman

mengalami pertumbuhan

setiap tahunnya, terdapat

banyak penduduk yang

berusia muda yang

128

Page 129: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

tahun 2009 dengan jumlah penduduk

109.551 dan tahun 2010 dengan

jumlah penduduk 95.317

Untuk struktur penduduk kelompok

tanaman pangan membentuk

piramida ekspansif (piramida

penduduk usia muda) dengan cirri-

ciri penduduk perempuan lebih

banyak dibandingkan dengan

penduduk laki-laki dan kelompok

umur muda lebih banyak jumlahnya,

sehingga fertilitas di kelompok

tanaman pangan juga tinggi dan

angka kematian yang rendah

sehingga daerah ini mengalami

pertumbuhan penduduk yang cepat.

memiliki tingkat

pendidikan yang baik

sehingga berpengaruh

pada kondisi sumber daya

manusia yang berkualitas.

Selain itu tercukupinya

sarana pendidikan dan

tingginya angka melek

huruf juga menjadi

pendorong terhadap

kualitas sumber daya

manusia di daerah

tertentu tetapi dalam

bidang kesehatan masih

terkendala dengan

kurangnya sarana dan

tenaga kesehatan

sehingga pelayanan

kesehatannya pada

kelompok tanaman

pangan rendah, hal ini

dapat di lihat dari

tingginya angka kematian

bayi.

Kondisi SDM Untuk bidang pendidikan, dilihat

dari sarana pendidikan pada

kelompok tanaman pangan sudah

mencukupi antara jumlah usia

sekolah dengan sarana sekolah.

Di lihat dari tingkat pendidikan yang

ditamatkan pada kelompok tanaman

pangan jenjang pendidikan tertinggi

yang ditamatkan adalah S3 dengan

jumlah 98 orang, jadi dengan

semakin tingginya pendidikan

masyarakat maka sumber daya

manusianya juga semakin

berkualitas

Di lihat dari angka melek

129

Page 130: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

huruf,penduduk kelompok tanaman

pangan sekitar 90% sudah mengerti

baca tulis

Tingkat

Kesehatan

Di lihat dari sarana kesehatan,

jumlah rumah sakit pada kelompok

tanaman pangan hanya terdapat 1

rumah sakit yang terdapat di

kecamatan Gunung Talang, terdapat

23 puskesmas pembantu,1 apaotik, 6

rumah obat, 152 posyandu. Sarana

kesehatan ini masih kurang untuk

memenuhi pelayanan kesehatan pada

kelompok tanaman pangan

Dilihat dari tenaga kesehatan,

terdapat 4 dokter gigi,12 dokter

umum, 69 bidan, 48 perawat dan 27

non perawat, dari tenaga kesehatan

yang tersedia belum mencukupi

pelayanan kesehatan pada kelompok

tanaman pangan

Dilihat angka kelahiran bayi,pada

tahun 2010 setiap 1000 penduduk

terdapat kelahiran sebanyak 27

orang, yang berrati nilai CBRnya

rendah

Dilihat dari angka kematian bayi,

pada tahun 2010 setiap 1000

penduduk terdapat 23 kematian,

yang berarti nilai CDRnya tinggi

C. Kategori Ekonomi

130

Page 131: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

Indikator Hasil Analisis Kesimpulan

PDRB Sektor dominan berada pada sektor

pertanian dengan persentase 42,08 %,

memliki angka PDRB 915.271,88

juta rupiah

Perekonomian pada

kelompok tanaman

pangan yang menunjang

PDRB kabupaten solok

adalah pada sektor

pertanian. Sektor

pertanian yang

menyumbang berupa

pertanian tanaman sawah

yaitu padi sawah, kedelai

dan ubi jalar. Adapun

sektor pertanian yang

lain seperti hortikultura,

perkebunan,

peternakan ,perikanan

dan kehutanan

memberikan nilai

tambah dalam

menyumbang PDRB.

Padi sawah menjadi

produksi terbesar dan ubi

jalar menjadi

produktivitas terbesar

pada kelompok tanaman

pangan. Untuk bahan

galian yang terdapat

pada kelompok tanaman

Produksi dan

Produktivitas

hasil

pertanian

Untuk sektor tanaman pangan, sektor

yang memiliki produksi terbanyak

adalah padi sawah dengan jumlah

produksi 135.150,6 ton dan

produktivitas hasil pertanian

terbanyak adalah tanaman ubi jalar

dengan nilai produktivitas 36.116,83

kg/Ha.

Untuk sektor hortikultura hanya

terdapat sayur-sayuran dan buah-

buahan, dimana produksi sayuran

terbanyak pada sayuran kubis dengan

jumlah produksi 72.547,8 ton dan

produksi buah-buahan terbanyak

dengan buah markisa jumlah

produksi 100.826,4 ton.

Untuk sektor perkebunan jenis

tanaman yang memiliki produksi

terbanyak ada pada tanaman kayu

manis dengan jumlah produksi

3.056,78 ton dengan nilai

produktivitasnya 1.895,68 kg/Ha

Untuk sektor peternakan, jenis ternak

yang terbanyak yaitu sapi dengan

131

Page 132: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

jumlah 1400 ekor

Untuk sektor perikanan, produksi

ikan lebih banyak ikan budidaya

kolam di bandingkan ikan budidaya

sawah. Ikan budidaya kolam dengan

jumlah produksi 98,50 ton dan ikan

budidaya kolam dengan produksi

13,64 ton.

Untuk sektor kehutanan, hasil

produksinya berasal dari kayu dengan

jumlah 1.122.432 kg

pangan hanya terdapat

bahan galian B dan C

adapun jenis industry

yang berada pada

kelompok tanaman

pangan adalah industry

kecil dengan jumlah

tenaga kerja kurang dari

10 orang.

Komoditi

Utama

Komoditi utama yaitu berasal dari

sektor pertanian tanaman pangan

dengan jenis komoditi padi sawah,

kedelai dan ubi jalar

Jenis tanaman ubi jalar merupakan

sektor basis dengan nilai LQ nya 1,18

Hasil

Tambang

Untuk hasil tambang di kelompok

tanaman pangan berada pada

golongan bahan galian B dan C

dengan jenis bahan galian yaitu

belerang, clay, lava andesit, besi,

emas, emas alluvial, andesit, kapur,

kaolin, pasir, tanah liat, filit, tanah

urug, sirfukil,dll.

Hasil Industri Untuk industry di kelompok tanaman

pangan hanya terdapat jenis industry

kecil yang memiliki tenaga kerja

kurang dari 10 orang

132

Page 133: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

D. Kategori Sarana dan Prasarana

Indikator Hasil Analisis Kesimpulan

Aksesbilitas Untuk aksesbilitas di kelompok

tanaman pangan memiliki kondisi

yang bagus dengan nilai aksesbilitas

sebesar 0,280 dan dengan panjang

jalan aspal 166,72 km

Aksesbilitas yang

terdapat pada kelompok

tanaman pangan dinilai

sudah cukup bagus

ditandai dengan

banyaknya jalan yang

beraspal yang membuat

transportasi pada

kelompok tanaman

pangan menjadi lancar.

Adapun ketersediaan

antara sarana sekolah

dengan jumlah usia

sekolah juga sudah

mencukupi tetapi dalam

pelayanan kesehatan

masih perlu mendapatkan

perhatian hal ini dapat di

lihat dari pelayanan

kesehatannya, dimana 1

dokter harus menangani

5957 penduduk, hal ini

sangat disayangkan

karena kelompok

tanaman pangan memiliki

tingkat aksesbilitas yang

bagus dan pendidikan

yang bagus, jadi

Rasio Usia

Sekolah

Terhadap

Jumlah

Sarana

Untuk SD adapun nilai rasionya

berjumlah 145,68

Untuk SMP nilai rasionya 351,352

Untuk SMA nilai rasionya 558

Jadi pada kelompok tanaman pangan

tingkat pendidikannya cukup bagus

hal ini dapat dilihat dari

tercukupinya antara jumlah usia

sekolah dengan jumlah sekolah yang

tersedia

Kesehatan Untuk pelayanan kesehatan di

kelompok tanaman pangan ini

rendah karena setiap 1 dokter harus

menangani 5.957 penduduk,

sehingga pelayanan kesehatan

kurang maksimal karena kurangnya

tenaga medis (dokter)

Pelayanan Air

bersih

Untuk pelayanan air bersih

pelanggan yang terbanyak berada

pada pelanggan rumah tangga

dengan jumlah pelanggan 4924

Pelayanan

Listrik

Untuk pelayanan lstrik pelanggan

terbanyak berada pada pelanggan

133

Page 134: Analisa Wilayah Kabupaten Solok

rumah tangga dengan jumlah

pelanggan 11.258

pelayanan kesehatan yang

terdapat pada kelompok

tanaman pangan perlu di

carikan solusinya dengan

penambahan tenaga dan

sarana kesehatan. Untuk

pelayanan air bersih dan

listrik sudah mencukupi

bagi rumah tangga yang

berada pada kelompok

tanaman pangan.

E. Generalisasi Wilayah

Wilayah tanaman pangan termasuk kedalam wilayah yang maju dimana dapat

dilihat dari gambaran fisik wilayah tanaman pangan, sektor perekonomian,

pendidikan ,aksesbilitas yang terdapat di daerah tanaman pangan sudah cukup

bagus dan sudah mencukupi kebutuhan yang ada. Tetapi untuk masalah

kesehatan, pada wilayah tanaman pangan masih kurang hal ini ditandai dengan

kurangnya tenaga kesehatan yang berada di daerah tersebut yang menyebabkan

angka kematian bayi tinggi. Adapun tema yang dapat diambil dari masalah ini

adalah kurangnya tingkat pelayanan kesehatan di wilayah tanaman pangan.

134