Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

27
ANALISA TEKNIK KONSERVASI ENERGI DAN TEKNIK PENINGKATAN KEKUATAN OTOT

Transcript of Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Page 1: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

ANALISA TEKNIK KONSERVASI ENERGI DAN TEKNIK

PENINGKATAN KEKUATAN OTOT

Page 2: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Konservasi energi adalah suatu cara melakukan

aktivitas dengan energi yang relative minimal, namun

dapat memperoleh hasil aktivitas yang baik.

Penurunan kemampuan fungsi jantung , paru,

kontraksi otot, dan proses metabolisme mengakibatkan

penyediaan energi bagi lansia menurun.

Page 3: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Konservasi energi pada lansia mengacu pada metode

yang membantu orang tua menghindari kelelahan. Pada

dasarnya ini adalah dengan menggunakan cara-cara

termudah dan terbaik untuk melakukan pekerjaan

sehingga orang tua memiliki keseimbangan antara kerja

dan istirahat. Dengan cara ini orang tua akan memiliki

lebih banyak energi untuk ambil bagian dalam kegiatan

yang mereka nikmati

Page 4: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Secara garis besar, teknik konservasi energi dapat dicapai apabila dalam setiap aktivitas memperhatikan hal-hal berikut :

1. Rencanakan aktivitas yang akan dilakukan sehingga

tidak ada gerakan kejut yang akan meningkatkan

stress fisik atau emosional.

2. Atur lingkungan aktivitas sedimikian rupa sehingga

pada waktu melaksanakan aktivitas, energi dapat

digunakan secara efisien.

3. Jika mungkin, aktivitas dilakukan dalam posisi duduk.

Page 5: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

4. Jangan menjinjing atau mengangkat barang jika dapat

didorong atau di geser

5. Gunakan alat aktivitas yang relative ringan

6. Lakukan aktivitas dengan cara yang sama karena akan

membuat lebih efisien.

7. Dalam setiap aktivitas , harus sering diselingi istirahat.

Salah satu pedoman adalah 10 menit istirahat untuk

setiap satu jam bekerja.

8. Bagi aktivitas menjadi beberapa bagian kemudian

kerjakan pada waktu yang berbeda.

Page 6: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Pemahaman teknik konservasi energi

terutama memang ditujukan pada aktivitas

sebagai suatu keterampilan atau perwujudan

dari gerak fungsional. Namun, teknik ini

harus tetap diperhatikan meskipun aktivitas

digunakan sebagai teknologi intervensi.

Page 7: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

• Penelitian tentang teknik konservasi energi

geriatrik menunjukkan bahwa langkah-langkah

berikut perlu diambil sehingga orang tua dapat

memperoleh keseimbangan yang tepat antara

kerja, istirahat dan liburan.

Page 8: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Memprioritaskan adalah hal penting bagi lansia.

Lansia harus melihat semua aktivitas yang mereka

miliki untuk hari itu dan kemudian melakukannya

dalam urutan penting. Ini berarti bahwa mereka juga

harus peduli untuk mencakup kegiatan-kegiatan

seperti mengurus diri sendiri maupun membuat

waktu untuk kegiatan di waktu luang.

Page 9: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Perencanaan adalah penting dan orang tua harus

meluangkan waktu untuk membuat rencana kegiatan

penting tidak hanya untuk 1 hari tetapi juga untuk

seminggu. Ini akan memungkinkan mereka untuk

menyebarkan kegiatan mereka selama periode waktu

daripada mencoba untuk melakukan segala sesuatu pada

hari yang sama. Sebagai contoh, orang tua yang harus

pergi untuk acara sosial harus mencoba untuk tidak terlalu

banyak rencana kegiatan untuk hari itu karena akan

membuatnya menggunakan banyak energi jika terlalu

banyak kegiatan

Page 10: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Mondar-mandir adalah penting karena

memungkinkan orang tua untuk beristirahat antara

kegiatan. Dengan mengambil 10 menit istirahat

setiap jam akan memastikan bahwa orang tidak

mendapatkan lelah. Sisa ini tidak harus istirahat.

Hal ini dapat duduk dan membaca koran,

mendengarkan musik atau berbaring untuk

beberapa waktu.

Page 11: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Postur merupakan peran penting karena memiliki postur

tubuh yang buruk dapat melelahkan Anda. Postur yang

baik bukan tentang berdiri atau duduk dengan benar.

Sebaliknya itu berarti menggunakan otot sesuai dengan

kemampuan mereka tanpa terlalu banyak pengeluaran

energi. Ini berarti memiliki hal-hal di ketinggian yang benar

sehingga mereka lebih mudah untuk menjangkau,

melakukan kegiatan tertentu sambil duduk atau geser hal

ketimbang berusaha untuk mengangkat mereka

Page 12: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

• Penelitian tentang teknik konservasi energi

geriatrik telah menunjukkan bahwa konservasi

energi bagi manula bukan berarti MALAS. Ini

adalah tentang menghemat energi sehingga

orang tua dapat melakukan aktivitas sehari-hari

dengan baik sehingga dapat meningkatkan

kualitas hidupnya.

Page 13: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

TEKNIK PENINGKATAN KEKUATAN OTOT

Page 14: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

• Latihan peningkatan kekuatan otot pada lansia tidak

untuk kekuatan otot normal seperti usia muda.

Peningkatan kekuatan otot pada lansia lebih ditujukan

agar mampu melakukan gerak fungsional tanpa adanya

hambatan. Latihan ini disusun untuk peningkatan

kekuatan otot sesuai dengan kebutuhan gerak

fungsionalnya.

• Salah satu jenis latihan yang dianjurkan adalah latihan

penguatan dengan pembebanan yg bertahap

(progressive resistance exercise, PRF).

Page 15: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Jenis latihan yang dianjurkan adalah latihan

isotonic , dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:

• Tentukan kemampuan otot maksimal

• Latihan pada 60-80 % kemampuan otot maksimal

• Ukur ulang kemampuan otot maksimal setiap minggu

• 3x seri latihan, tiap seri 8-10 pengulangan.

• Istirahat 1-2 menit diantara seri 1 dengan yang lain.

• Lakukan 3x seminggu , minimal selama 8 minggu.

Page 16: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

• Penuaan menyebabkan penurunan kekuatan otot

rangka termasuk otot dasar panggul. Gangguan alat

reproduksi pada lansia secara anatomi dan fisiologi

sangat erat kaitannya dengan kelainan otot dasar

panggul (pelvis floor dysfunction) atau kelemahan otot

dasar panggul (pelvis floor weakness). Kelemahan

otot dasar panggul dapat terjadi secara fisiologis

seiring dengan bertambahnya usia.

Page 17: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Fungsi otot dasar panggul adalah menjaga

stabilitas organ panggul secara aktif, berkontraksi

mengencangkan dan mengendorkan organ

genitalia pada saat melakukan hubungan seksual

dan pada waktu proses persalinan, serta

mengendalikan dan mengontrol defekasi dan

berkemih.

Page 18: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Pada wanita yng mengalami kelemahan otot dasar

panggul, kemampuan otot vagina dalam

berkontraksi menjadi kurang kuat. Hal ini dapat

menyebabkan hubungan seksual akan dirasakan

kurang nyaman bahkan kadang terjadi keluhan

seperti nyeri dan keluhan yang berkaitan dengan

kandung kemih, rahim, atau rectum.

Page 19: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Tanda dan gejala kelainan otot dasr panggul diantaranya seperti berikut:

• Stress incontinensia, yaitu keluarnya tetesan urine pada saat

aktivitas yang mengakibatkan peningkatan tekanan intra-

abdominal seperti saat tertawa terbahak-bahak, batuk, bersin,

mengangkat benda , bangun dari kursi atau tempat tidur, dan

jogging.

• Adanya suatu gelembung atau tonjolan pada liang kemaluan (

vagina) akibat sistokel, uretrokel, atau rektokel.

• Vagina laxity dalam mempertahankan kontraksi statis.

• Sering buang air kecil, terutama lansia yang gemuk.

Page 20: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Teknologi yang dapat digunakan untuk

mencegah dan mengtasi kelemahan

otot panggul diantaaranya:

• Stimulasi listrik• Terapi latihan (PRE/ kegel’s exercise).

Page 21: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

STIMULASI LISTRIK

Page 22: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Stimulasi listrik dilakukan dengan tujuan:

• untuk mengevaluasi program terapi, • melatih kembali otot dasar panggul, • memfasilitasi kontraksi, • serta mempertahankan sifat fisiologis otot

dasar panggul.

Page 23: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

• Pengaruh stimulasi listrik akan mendepolarisasi

serabut saraf motoris yg menuju otot dasar

panggul sehingga terjadi potensial aksi dan

berkontraksi, sedangkan terhadap serabut saraf

sensoris akan mempengaruhi sensibilitas

sehingga otot akan menjadi lebih rileks dan

berkontraksi secara teratur.

Page 24: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

• Sebelum dilakukan stimulasi listrik, sebaiknya

dilakukan pemeriksaan secara subjektif mengenai

keluhan lansia, kegiatan sehari-hari, dan penyakit

penyerta yg mungkin mengganggu pelaksanaan

stimulasi listrik. Selain itu juga perlu dikaji tentang

kekuatan otot dasar panggul dengan parameter

lemah-kuat, asimetris, daya tahan kontraksi,

ketegangan tonus, dan ada tidaknya keluhan

nyeri.

Page 25: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

Penempatan elektroda pada pelaksanaan stimulasi listrik otot dasar panggul sbb:

• Elektroda indeferen ditempatkan pada system persarafan

segmental region sacral atau torakal.

• Elektroda katif ditempatkan pada region sedekat mungkin

dengan otot dasar panggul.

• Apabila kontraksi ini dirasakan kurang kuat atau tidak

nyaman , penempatan elektroda secara internal (langsung

pada vagina atau anus) dapat dilakukan. Penempatan

elektroda internal ini mempergunakan elektroda bentuk khusus

dan harus higienis.

Page 26: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

NO PROBLEM MODALITAS METODE DOSIS

1 Kelemahan otot

Stimulasi listrik F : 10-40 Hz ( frek.rendah ) dan 35-40 Hz (frek.tinggi )

I : toleransi lansia dalam merasakan kontraksi atau sensibilitasnya

T : stimulasi listrikT :10-30 mnt tiap hari

selama 3 bulan.

Cat : - frekuensi rendah akan menimbulkan eksitasi serabut otot tipe fast and slow motor neuron dan freq tinggi akan menimbulkan kontraksi tetanik sehingga akan menimbulkan sedikit kelelahan.

- Durasi pulsa :Durasi pendek dipilih untuk merangsang serabut motorik sehingga rangsangan serabut saraf sensorik kecil.

Page 27: Analisa Teknik Konservasi Energi Dan Teknik Peningkatan Kekuatan

TERIMA KASIH