ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK...

85
ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: ZAKY MUBARAK NIM: 1113046000118 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK...

Page 1: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK

SYARIAH

(Studi Kasus Pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi (S.E)

Oleh:

ZAKY MUBARAK

NIM: 1113046000118

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional
Page 3: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional
Page 4: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang ditujukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas

Islam Negri (UIN) Syarif Hidyatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti karya ilmiah saya atau merupakan hasil

jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 08 Agustus 2017

Zaky Mubarak

Page 5: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

ABSTRACT

Zaky Mubarak 1113046000118, Analysis of Syndicated

Financing, Islamic Bank Period January 2015 – July 2016. Study program

islamic economic, Faculty of Economic and Business of State Islamic

University Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438 H/ 2017 M. Number off small

roman pages 7 + number of pages number 65.

This study aims to determine the extent of the influence of the sharia

banking industry before and after implementing syndicated financing. From

the other side will also be seen how syariah syndicated financing analysis

when viewed from SWOT analysis and rating weight to know how far

syndicated financing can give effect to the amount of profitability of a

syariah bank when applied.

This research uses SWOT analysis with qualitative approach which

is descriptive. That is by analyzing the internal factors to determine the

strengths and weaknesses of the company, and analyze the company's

external factors to determine the opportunities and threats faced by a

company.

The results showed that; first, the increase in profit and profit of PT

Bank Muamalat Indonesia (MUI) after implementing syndicated financing

is very significant. This can be seen from the increase in total profitability

of Bank MUI has increased by 20% in 2016 when implementing syndicated

financing. Second, SWOT analysis values obtained from internal factors

show high positions, meaning that firms have many strengths and few

weaknesses, and from external factors show high positions, that means the

company has many opportunities and little threats.

Keywords : Syndicated financing, syariah bank, SWOT

Analysis, EFAS Matrix, Cartecius Diagram

Supervisior : Yuke Rahmawati, MA

Periode of Reference : 1990 - 2017

Page 6: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

ABSTRAK

Zaky Mubarak 1113046000118, Analisa Pembiayaan Sindikasi,

Bank Syariah periode Januari 2015 – Juli 2016. Program studi Ekonomi

Syariah, Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1438 H/2017 M. Jumlah halaman romawi kecil 7 +

Jumlah angka halaman 65.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh

industri perbankan syariah sebelum dan sesudah menerapkan pembiayaan

sindikasi. Dari sisi lain juga akan dilihat bagaimana analisa pembiayaan

sindikasi syariah apabila ditinjau dari analisis SWOT dan bobot rating untuk

mengetahui sejauh mana pembiayaan sindikasi dapat memberikan pengaruh

terhadap jumlah profitabilitas suatu perbankan syariah ketika diterapkan.

Penelitian ini menggunakan analisis SWOT dengan pendekatan

kualitatif yang bersifat deskriptif. Yaitu dengan cara menganalisa faktor-

faktor internal untuk mengetahui faktor kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki perusahaan, serta menganalisa faktor-faktor eksternal perusahaan

untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh sebuah

perusahaan.

Hasil penelitian menujukkan bahwa; pertama, kenaikan jumlah

profit dan keuntungan PT Bank Muamalat Indonesia (MUI) setelah

menerapkan pembiayaan sindikasi sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat

dari meningkatnya total profitabilitas Bank MUI mengalami kenaikan

sebesar 20% pada tahun 2016 ketika menerapkan pembiayaan sindikasi.

Kedua, Nilai analisis SWOT yang diperoleh dari faktor internal menujukkan

posisi tinggi, artinya perusahaan memiliki banyak kekuatan dan sedikit

kelemahan, dan dari faktor eksternal menujukkan posisi tinggi, artinya

perusahaan memiliki banyak peluang dan sedikit ancaman.

Kata kunci : Pembiayaan Sindikasi, Bank Syariah,

Analisis SWOT, Matriks EFAS, Matriks

IFAS, Diagram Cartecius

Pembimbing : Yuke Rahmawati, MA

Daftar Pustaka : 1990 - 2017

Page 7: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

Nama : Zaky Mubarak

Alamat : Jalan Swadaya 1 RT/RW 12/10 No.53

Pejaten Timur Pasar Minggu Jakarta

Selatan

Telepon : 081380653699

Email : [email protected]

Tempat Tangga Lahir : Jakarta, 19 April 1996

Agama : Islam

Kewargnegaraan : Indonesia

B. PENDIDIKAN FORMAL

Pendidikan Nama Lembaga Kota Tahun

TK TK RA Melati Al-Qur’an Jakarta Selatan 2000

SD SDN 01 Pejaten Timur Jakarta Selatan 2000-2006

SMP MTS Al-Wutsqo Depok 2006-2009

SMA MA Al-Wutsqo Depok 2009-2012

Perguruan Tinggi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Tangerang

Selatan

2013-2017

Page 8: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

C. PENGALAMAN ORGANISASI

Lembaga Institusi Tahun

Anggota Osis MTS Al-Wutsqo Depok 2008

Sekertaris Osis MA-Al-Wutsqo Depok 2011

Sekertaris Rohis Pondok Pesantren Al-Wutsqo 2011

Anggota HMI Komfaksyahum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2014-2015

Anggota HMPS Muamalat UIN Syarif Hidyatullah

Jakarta

2014-2015

D. PENGALAMAN KERJA

Staf Pelayanan Pos PT Securindo Packtama Indonesia

Staf Freelance Warehouse PT HiJup.com

Tutor Privat Les Mapel Ekonomi dan Akuntansi MA Al-Wutsqo

Staf Magang Divisi Accounting Finance and Group PT Bank BRI

Syariah

Owner Golden Shop (Online Shop) termos dan botol minum

E. Latar Belakang Keluarga

Ayah : Masrin

Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 23 April 1961

Pendidikan Terakhir : SMA

Ibu : Isneni

Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 12 Agsutus 1966

Pendidikan Terakhir : S1

Page 9: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional
Page 10: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi. Shalawat serta salam semoga

selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan juga

sahabat-sahabatnya.

Atas kehendak dan rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul “Analisa Pembiayaan Sindikasi Bank Syariah (Studi Kasus pada

PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)” ditujukan sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi strata 1 (S-1) dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada orang-orang atau pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Ungkapan terima kasih penulis tujukan kepada:

1. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MA selaku dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku ketua program studi Ekonomi

Syariah dan Ibu Endra Kasmi Laila, M.Si selaku sekertaris program studi

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A selaku tim

task force passing out Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yuke Rahmawati, M.A selaku dosen pembimbing penulis yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan kepada penulis

selama proses penyelesaian skripsi ini.

Page 11: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

ii

5. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., selaku penasehat akademik penulis yang

telah membimbing selama perkuliahan.

6. Seluruh dosen yang selama ini telah memberikan ilmu yang sangat

bermanfaat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang

pendidikan ini dengan baik, dan tak lupa kepada para staf akademik,

karyawan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

7. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Bapak Masrin dan Ibu Isnaeni serta

kakak tercinta Ananda Ram Ali Akbar yang selalu mendoa’akan dan

menduukung dalam kondisi apapun baik moril maupun materil serta

menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

8. Keluarga besar penulis yang selalu mendukung penulis untuk

menyelesaikan studi ini.

9. Kepada teman-teman Batangan tercinta Emir, Yasser, Reza, Diki dan

Adim yang selalu menemani baik suka maupun duka selama kuliah, selalu

memberikan motivasi, dan memberikan suasana kekeluargaan bagi

penulis. Semoga silaturahmi kita tetap terjaga sampai seterusnya.

10. Teman-teman Muamalat C terimakasih atas waktu dan kebersamaannya

yang telah kita mulai sejak awal kuliah.

11. Teman-teman Muamalat 2013 dan keluarga besar Muamalat terima kasih

untuk segala pengalaman yang telah dilalui bersama, kerjasama dan ilmu

yang telah diberikan. Semoga semua yang sudah dilakukan dapat

bermanfaat saat ini dam seterusnya.

12. Kepada Bapak Teja Sukmana, M.Si. terima kasih untuk diskusi dan

memberikan semangat, motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

13. Teman-teman KKN SPARTAN terimakasih atas kerjasama dan saling

pengertian dalam menjalankan kegiatan KKN dan buku laporan KKN serta

pengalaman berharga yang penuh dengan cerita yang belum didapatkan

sebelumnya.

Page 12: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

iii

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hal itu tidak

akan mengurangi rasa terimakasih atas do’a dan dukungannya. Semoga

semua kebaikan yang diberikan Allah SWT dibalas dengan berlipat ganda.

15. PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang telah memberikan ilmu,

pengalaman, serta membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

Jakarta, 08 Agustus 2017

Penulis

Page 13: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERNYATAAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRACT

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 7

C. Batasan dan Rumusan Kajian ....................................................................... 8

D. Tujuan dan Manfaat Kajian ......................................................................... 8

E. Kajian Pustaka (Review Studi Terdahulu) ................................................. 10

F. Kerangka Teori dan Konseptual ................................................................. 13

G. Sistematika Penulisan ................................................................................. 15

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Pembiayaan Sindikasi .............................................................. 17

B. Karakter Pembiayaan Sindikasi ................................................................. 19

Page 14: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

v

C. Unsur-Unsur Pembiayaan Sindikasi ........................................................... 19

D. Ciri-Ciri Pembiayaan Sindikasi .................................................................. 20

E. Fungsi Pembiayaan Sindikasi ..................................................................... 22

F. Bentuk Pembiayaan Sindikasi .................................................................... 23

G. Peranan Serta Tugas Pihak Dalam Sindikasi ............................................. 26

H. Mekanisme Pinjaman Sindikasi ................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ................................................................................ 31

B. Batasan Operasional Variabel .................................................................... 33

C. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 33

D. Teknik Analisa Data ................................................................................... 35

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Analisa Deskriptif ...................................................................................... 41

B. Analisis SWOT .......................................................................................... 52

C. Matriks SWOT ........................................................................................... 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 65

B. Saran ........................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67

Page 15: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penentuan Bobot Faktor Internal dan Eksternal ................................... 36

Tabel 3.2 Perhitungan Analisis SWOT ................................................................. 37

Tabel 4.1 Laporan Rekap Data Sindikasi BMI 2015-2016 Kepada Sektor

Korporasi ............................................................................................................... 50

Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Pembiayaan Sindikasi Bank MUI ........................... 51

Tabel 4.3 Rekapitulasi Total Pendapatan Bank MUI 2015-2016 ......................... 52

Tabel 4.4 Penentuan Bobot Faktor-Faktor Kekuatan dan Kelemahan .................. 53

Tabel 4.5 IFAS ...................................................................................................... 54

Tabel 4.6 Pentuan Bobot Faktor-Faktor Peluang dan Ancaman ........................... 55

Tabel 4.7 EFAS ..................................................................................................... 56

Tabel 4.8 Matriks SWOT ...................................................................................... 59

Page 16: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

vii

DAFTAR GAMBAR

Grafik 1.1 Perbandingan Subsidi Energi, Anggaran Pendidikan, Infrastruktur dan

Kesehatan 2010-2016 .............................................................................................. 4

Gambar 2.1 Mekanisme Pinjaman Sindikasi ........................................................ 38

Gambar 3.1 Diagram Matriks SWOT ................................................................... 36

Gambar 4.1 Mekanisme Pinjaman Sindikasi ........................................................ 43

Gambar 4.2 Mekanisme Pinjaman Sindikasi Bersifat NDR ................................. 45

Gambar 4.3 Diagram Cartecius ............................................................................. 57

Page 17: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan syariah telah berperan penting dalam pembangunan nasional di

Indonesia pada saat ini, peran bank syariah adalah mendukung pemerintah

dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan

oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 yaitu terciptanya masyarakat adil dan makmur, berdasarkan demokrasi

ekonomi, dengan mengembankan sistem ekonomi yang bertumpu pada

mekanisme pasar yang berkeadilan. Guna mewujudkan tujuan tersebut,

pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional diarahkan pada perekonomian

yang berpihak pada ekonomi kerakyatan, merata, mandiri, handal, berkeadilan

dan mampu bersaing di kancah perekonomian internasional.1

Tujuan pembangunan nasional agar dapat berperan aktif dalam persaingan

global yang sehat, diperlukan partisipasi dan kontribusi semua elemen

masyarakat untuk menggali berbagai potensi yang ada di masyarakat guna

mendukung proses akselarasi ekonomi dalam upaya merealisasikan tujuan

pembangunan nasional. Salah satu bentuk penggalian potensi dan wujud

kontribusi masyarakat dalam perekonomian masyarakat tersebut adalah

pengembangan sistem ekonomi berdasarkan nilai islam (syariah) dengan

1 Penjelasan Undang-Undang No 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, (Lembaga

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor

4867) diakses dari www.bi.go.id pada 04 Januari 2017 pukul 16:45, h.1

Page 18: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

2

mengangkat prinsip-prinsipnya kedalam sistem hukum nasional. Prinsip syariah

berlandaskan pada nilai-nilai keadilan, kemanfaatan, keseimbangan, dan ke-

universal-an (rahmatan lil alamin). Nilai-nilai tersebut diterapkan dalam

pengaturan perbankan yang didasarkan pada prinsip syariah yang disebut

perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional tersebut

perbankan syariah dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan

perannya dalam pembangunan nasional. Sebagaimana yang tertuang dalam

Pasal 2 dan Pasal 3 UU Perbankan Syariah yang dimana tujuan dari perbankam

syariah yakni harus menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.3

Sebagaimana yang diketahui, bahwa pembangunan infrastruktur memiliki

peran penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infrastruktur yang

memadai dan ditunjang oleh kualitas baik yang akan memberikan dampak positif

terhadap output dan kualitas pertumbuhan ekonomi. Dan pembangunan nasional

dapat dilakukan dengan mengambil langkah awal yakni dengan cara

membangun infrastruktur yang memadai demi menunjang taraf kehidupan yang

lebih baik dan sejahtera untuk masyarakat. 4

2 Ibid h. 2 3 Chatamarrasjid Ais, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana Media

Grup, 2013, h. 4 4 Rindang Bagus Prasetyo dan Muhammad Firdaus, Paper Pengaruh Infrastruktur pada

pertumbuhan ekonomi wilayah di indonesia, (Bogor: Departemen Ilmu ekonomi, Fakultas Ekonomi

Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2011), h. 5

Page 19: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

3

Dengan melihat pertumbuhan ekonomi Negara Cina yang baik

dikarenakan belanja infrastruktur yang berdampak positif terhadap output

pertumbuhan, dapat dijadikan contoh untuk Negara Indonesia dalam membenahi

Infrastruktur untuk pembangunan nasional. Studi dari Sahoo, P.et.al dalam buku

Politik Infrastruktur Indonesia menujukkan tingginya pertumbuhan ekonomi

Cina dengan kesinambungan yang terjaga sepanjang periode 1957-2007 tidak

terlepas dari kondisi belanja infrastruktur, disamping investasi dan regulasi

tenaga kerja. Kondisi yang sama juga terjadi di AS, dimana belanja infrastruktur

berdampak positif terhadap output pertumbuhan.5

Sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa

tingkat pengembalian investasi infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi

adalah sebesar 60%6. Bahkan studi dari world bank (1994) disebutkan elastisitas

PDB (Produk Domestik Bruto) terhadap infrastruktur disuatu negara adalah 0,07

sampai dengan 0,44. 7 Hal ini berarti dengan kenaikan 1 (Satu) persen saja

ketersediaan infrastruktur akan menyebabkan pertumbuhan PDB sebesar 7%

sampai dengan 44%, variasi angka yang cukup signifikan. Studi Bank Dunia

terkini (2013) menyimpulkan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar

6% per tahun, alokasi belanja infrastruktur minimal 5% terhadap PDB. Ini juga

5 Endi Rohendi Biaro, Politik Infrastruktur Indonesia, (Komisi IV DPR RI Bekerjasama

dengan Gramedia: Jakarta, 2014), h. 18 6 Laporan tingkat pengembalian investasi infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi,

diakses dari Pusat Kajian Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan (CSID) Center For Sustainable

Development http://id.csidui.org/file/CSID-Book-Profile-IND.pdf pada 04 Januari 2017 pukul

15:01 7 Novi Maryaningsih, dkk, Pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan

ekonomi indonesia, diakses dari http://www.bi.go.id pada 04 Januari 2017 pukul 16:27

Page 20: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

4

senada dengan studi Bappenas, dimana alokasi belanja infrastruktur yang ideal

sebesar 5%-6% terhadap PDB.

Dari penjelasan diatas, jelaslah bahwa infrastruktur merupakan pilar

penggerak pertumbuhan ekonomi. Dari alokasi pembiayaan publik dan swasta

infrastruktur dipandang sebagai lokomotif pembangunan nasional dan daerah.

Sumber: Data diolah (Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan)

Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Subsidi Energi, Anggaran Pendidikan,

Infrastruktur dan Kesehatan 2010-20168

8 Informasi APBN 2016; Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Memperkuat

Pondasi Pembangunan Yang Berkualitas, Diakses dari

http://www.anggaran.depkeu.go.id/content/publikasi/BIB2016.pdf Pada 21 Maret 2017 pukul

15:21

Page 21: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

5

Berbicara tentang masalah kurangnya pembangunan infrastruktur di

Indonesia tidak terlepas dari terbatasnya kemampuan pemerintah membiayai

infrastruktur dari APBN. Apabila kita lihat dari grafik diatas, total anggaran

pendidikan dan anggaran subsidi energi masih menjadi prioritas utama

pemerintah dalam membelanjakan anggaran APBN, dan total anggaran

infrastruktur masih dibawah total anggaran pendidikan dan anggaran subsidi,

padahal pembangunan infrastruktur sangat menjadi fokus utama dalam

pembangunan nasional. Bahkan dalam realisasinya, nilai ini bisa lebih rendah

karna terbentur dengan penyerapan. Rendahnya alokasi APBN untuk investasi

infrastruktur tidak terlepas politik anggaran pemerintah, dimana selama

bertahun-tahun alokasi APBN lebih terkonsentrasi untuk belanja rutin

(Birokrasi), belanja subsidi, dan pembayaran bunga utang.9

Lembaga Perbankan Syariah selaku tugasnya dalam menciptakan peluang

dalam pembangunan nasional, dapat memberikan solusi yang bisa ditawarkan

kepada pemerintah ataupun kepada sektor swasta dalam menyediakan dana

dalam jumlah besar untuk pembangunan infrastruktur melalui pembiayaan

sindikasi syariah, sesuai dengan tugas perbankan syariah dalam meciptakan

peluang dalam pembangunan nasional.

9 Oki Hermansyah, Pembangunan Infrastruktur di Indonesia, Diakses Diakses dari

http://www.bappenas.go.id/files/8513/5022/6064/5pengembangan-lembaga-keuangan-dan-

investasi-infrastruktur__20081123002641__4.pdf Pada 04 Januari 2017 pukul 17:06

Page 22: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

6

Bank-Bank Syariah dapat melakukan sindikasi dengan sesama bank

syariah, bahkan dapat berindikasi dengan bank-bank konvensional untuk

memenuhi jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan

infrastruktur di Indonesia. Apalagi saat ini bank-bank syariah sudah mendapat

kepercayaan besar dari pemerintah untuk menerima Ongkos Naik Haji (ONH)10,

yang dimana ongkos haji tersebut dapat juga digunakan untuk pembiayaan

infrastruktur, sehingga pemanfaatan dana haji tersebut dengan cepat dapat

tersalurkan. Ditambah lagi dengan banyaknya perusahaan penggalangan dana

haji dimana-mana, sehingga menjadikan kesempatan yang besar untuk

perbankan syariah dalam menjalankan pembiayaan sindikasi. Selain itu, bank-

bank syariah juga dapat mengajak Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

(LPEI) divisi syariah untuk bersindikasi, sepanjang terkait dengan pembiayaan

ekspor.

Dewan syariah nasional MUI, juga sudah membahas fatwa mengenai

pembiayaan sindikasi, dan sudah membahasanya dalam rapat pleno DSN-MUI,

awal april 2014. Pembahasan fatwa ini dihadiri pejabat Otoritas Jasa Keuangan

dan Bank Indonesia.11

10 Pramdia Arhando Julianto, Perbankan Syariah dipercaya Pemerintah Untuk

Mengelolala Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji, Kompas, 2 Juni 2015, h. 9 11 Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 91/DSN-MUI/IV/2014 Tentang Pembiayaan

Sindikasi (al-Tamwil al-mashrifi al-Mujamma’) Diakses dari

http://www.dsnmui.or.id/index.php?mact=News,cntnt01,detail,0&cntnt01articleid=101&cntnt01or

igid=59&cntnt01detailtemplate=Fatwa&cntnt01returnid=61, diakses pada 04 Januari 2017 pukul

20:07

Page 23: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

7

Dengan demikian, diharapkan perbankan syariah mampu untuk

menyelesaikan masalah dalam keterhambatan dana dalam pembiayaan

infrastruktur melalui Pembiayaan Sindikasi Bank Syariah. Oleh karna itu penulis

berusaha membahas kajian tersebut dengan tema “ANALISA SWOT DALAM

PEMBIAYAAN SINDIKASI PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada

PT Bank Muamalat Indonesia)”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah berisi sejumlah masalah yang berhasil ditarik

dalam lingkup permasalahan yang lebih luas dibandingkan perumusan

masalah.12 Sebagaimana yang telah diterangkan dalam latar belakang diatas agar

tidak terjadi kesalah pahaman pengertin tentang masalah yang diteliti, maka

perlu diidentifikasi masalah terkait dengan judul diatas :

1. Pembangunan infrastruktur di Indonesia belum dilakukan secara optimal.

2. Anggaran untuk pembangunan infrastruktur belum menjadi prioritas utama

pemerintah dalam membelanjakan dana APBN Tahun 2010-2016.

3. Tingginya biaya yang dibutuhkan oleh pemerintah dalam pembangunan

infrastruktur menjadi penyebab utama terkendalanya pembangunan nasional.

4. Kurangnya prasarana transportasi (jalan) di Indonesia menjadi hambatan

masyarakat dalam mengembangkan usahanya.

12 Irawan Soehartono, Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1995) cet.

Ke-1 h. 8

Page 24: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

8

C. Batasan dan Rumusan Kajian

Untuk menjaga agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan menghindari

pembahasan yang menyimpang dari tujuan penulisan, maka skripsi ini perlu

dibatasi. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat

diambil rumusan kajian sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat profit PT Bank Muamalat Indonesia sebelum dan sesudah

menerapkan pembiayan sindikasi?

2. Bagaimana analisa pembiayaan sindikasi syariah apabila ditinjau dari analisis

SWOT dan bobot rating?

D. Tujuan dan Manfaat Kajian

1. Tinjauan Penulisan

a. Untuk menjelaskan bagaimana mekanisme PT Bank Muamalat Indonesia

dalam menerapkan pembiayaan sindikasi syariah

b. Untuk menganalisa perubahan tingkat profit dan pertumbuhan aset PT

Bank Muamalat Indonesia sebelum dan sesudah menerapkan pembiayaan

sindikasi

c. Untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perbankan

syariah terhadap kondisi internal, serta analisa peluang dan ancaman yang

dihadapi perbankan syariah dari kondisi ekseternal melalui analisis SWOT

dan bobot rating.

Page 25: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

9

2. Manfaat Kajian

a. Manfaat Teoritis

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi

para akademisi baik penulis maupun akademisi selanjutnya, agar dapat

menjadi acuan di bidang pengembangan pembiayaan bank syariah maupun

sebagai bahan acuan dalam pengembangan penelitian selanjutnya tentang

aspek kekuatan, kelemahan, ancama dan peluang dari pembiayaan

sindikasi syariah. Serta dapat memberikan sumbangsih pemikiran dalam

pengimplementasian pembiayaan sindikasi syariah, serta dapat

memberikan hasil penelitian berupa kekuatan, kelemehan, peluang dan

ancaman dari pembiayaan sindikasi itu sendiri.

b. Bagi Praktisi

Pembahasan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada

masyarakat terkait unsur-unsur dari pembiayaan sindikasi syariah,

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari pembiayaan sindikasi itu

sendiri.

Page 26: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

10

E. Review Studi Terdahulu

Penulis berusaha mencari, membaca dan mepelajari penelitian terdahulu

yang terkait dengan materi penelitian yang akan penulis ambil untuk dapat

menjadi acuan, untuk membandingkan, maupun menyempurnakan penelitian

terdahulu dalam beberapa literatur yang penulis dapatkan yang ada kaitannya

dengan penulisan kajian ini yaitu sebagai berikut :

1. Leili Yuhyiyanti, Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah

dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. Skripsi Tentang

Pembiayaan Sindikasi Pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Penelitian ini

menggunakan deskriptif kualitatif yang dimana dalam pembahasannya lebih

terfokus pada prosedur dan efektifitas dalam pembentukan pembiayaan

sindikasi pada Bank Muamalat serta menganalisis akad dalam pembiayaan

sindikasi. Sedangkan perbedaan yang mendasar dengan penelitian ini adalah,

penelitian ini menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari

pembiayaan sindikasi perbankan syariah menggunakan analisis SWOT dan

bobot rating. Agar terciptanya strategi untuk memperkuat kualitas internal

dan eksternal dalam mecapai visi dan misi perbankan syariah dalam

menerapkan pembiayaan sindikasi.

2. Giovanni Arethusa, Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum,

Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Skripsi Tentang Tanggung Jawab

Debitur Terhadap Kreditur Dalam Pembiayaan Proyek yang Sifatnya

Sindikasi. metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif. Adapun

inti pembahasan dalam skripsi diatas adalah membahas secara spesifik dan

Page 27: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

11

konkret tentang bentuk tanggung jawab debitur terhadap kreditur dalam

pembiayaan proyek yang sifatnya sindikasi. Sedangkan perbedaan yang

mendasar dengan penelitian ini adalah, penelitian ini menganalisis kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman dari pembiayaan sindikasi perbankan

syariah menggunakan analisis SWOT dan bobot rating. Agar terciptanya

strategi untuk memperkuat kualitas internal dan eksternal dalam mecapai visi

dan misi perbankan syariah dalam menerapkan pembiayaan sindikasi.

3. Cornel Rosendoyo Asih, Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum,

Universitas Indonesia. Skripsi Tentang Analisis Pembiayaan Sindikasi

Antara Bank Syariah dengan Lembaga Pembiayaan Syariah (Studi kasus

pembiayaan sindikasi helikopter). Metode yang dipakai dalam penelitian

skripsi diatas adalah deskripsi analisis, dalam penelitiannya melakukan

analisis yuridis terhadap beberapa aspek pembiayaan sindikasi helikopter

yang dilakukan oleh Bank Syariah dengan Lembaga Pembiayaan Syariah.

Sedangkan perbedaan yang mendasar dengan penelitian ini adalah, penelitian

ini menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari

pembiayaan sindikasi perbankan syariah menggunakan analisis SWOT dan

bobot rating. Agar terciptanya strategi untuk memperkuat kualitas internal

dan eksternal dalam mecapai visi dan misi perbankan syariah dalam

menerapkan pembiayaan sindikasi.

4. Rosana Prastuti, Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum,

Universitas Sebelas Maret Szurakarta. Skripsi Tentang Analisis Kredit

Sindikasi Ditinjau dari Hukum Kontrak (Studi Kasus di PT BNI Persero Tbk).

Page 28: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

12

penelitian ini termasuk penelitian hukum empiris, dan bersifat eksploratif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana terjadinya kontrak

kredit sindikasi, bagaimana penerapan pasal 1320 KUH Perdata tentang

syarat sah kontrak pada kredit sindikasi, dan bagaimana sistematika kontrak

kredit sindikasi. Sedangkan perbedaan yang mendasar dengan penelitian ini

adalah, penelitian ini menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman dari pembiayaan sindikasi perbankan syariah menggunakan analisis

SWOT dan bobot rating. Agar terciptanya strategi untuk memperkuat kualitas

internal dan eksternal dalam mecapai visi dan misi perbankan syariah dalam

menerapkan pembiayaan sindikasi.

5. A.A Mirah Endraswari I Ketut Sudantra, Program Studi Hukum

Bisinis, Fakultas Hukum Universitas Udayana. Jurnal Tentang Kredit

Sindikasi Sebagai Alternatif Pembiayaan Kredit dalam Skala Besar. Jurnal ini

dalam pembahasannya secara spesifik mengkaji tentang proses pelaksanaan

sindikasi syariah serta jaminan yang digunakan secara jelas, adapun metode

penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sedangkan perbedaan

yang mendasar dengan penelitian ini adalah, penelitian ini menganalisis

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari pembiayaan sindikasi

perbankan syariah menggunakan analisis SWOT dan bobot rating. Agar

terciptanya strategi untuk memperkuat kualitas internal dan eksternal dalam

mecapai visi dan misi perbankan syariah dalam menerapkan pembiayaan

sindikasi.

Page 29: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

13

F. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teori

Untuk memudahkan penulis ada beberapa yang harus penulis jelaskan

mengenai pembiayaan sindikasi bank syariah. Pembiayaan sindikasi syariah

adalah pembiayaan yang diberikan oleh dua atau lebih bank/lembaga

keuangan syariah, dengan persyaratan kondisi yang sama, menggunakan

dokumen yang sama dan diadministrasi oleh agen yang sama.13

Berdasarkan definisi di atas, harus terdapat minimal 2 (dua) bank

syariah yang berpartisipasi dalam 1 (satu) fasilitas pembiayaan yang akan

diberikan kepada calon nasabah. Oleh karnanya kerjasama antara bank-bank

peserta, sindikasi tersebut dapat dijalankan melalui pembiayaan

musyarakah.14

Salah satu jenis musyarakah adalah Al Inan, yaitu kontrak antara dua

pihak atau lebih dimana setiap pihak memberikan suatu porsi dari

keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja. Jumlah dana yang

ditempatkan, jenis/bobot pekerjaan serta nisbah bagi hasil tidak harus sama

namun disepakati oleh semua pihak yang terlibat, karna aplikasinya yang

fleksibel, maka pembiayaan sindikasi syariah umumnya menerapkan

Musyarakah Al Inan.15

13 Sutan Remy Sjahdeini, Kredit Sindikasi, Jakarta : Grafiti, 2009 h. 5 14 Ibid h. 9 15 Ibid. h. 7

Page 30: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

14

Sedangkan pengertian dari Infrastruktur adalah sistem fisik yang

menyediakan sarana transportasi, drainase, pengairan, bangunan, gedung,

serta fasilitas publik lainnya, yang mana sarana ini dibutuhkan untuk

memenuhi berbagai kebutuhan dasar manusia baik itu kebutuhan ekonomi

maupun kebutuhan sosial.16

2. Kerangka Konsep

16 Ferdy Posumah, Paper Pengaruh pembangunan Infrastruktur Terhadap Investasi Di

kabupaten Minahasa Tanggerang, Fakultas Ekonomi Bisnis, Jurusan Ekonomi Pembangunan

Universitas Sam Ratulangi Manado, 2013, h. 8

Pembiayaan Sindikasi Bank

Syariah

PT Bank Muamalat Indonesia

sebagai objek dalam penelitian

Kondisi Internal Kondisi Eksternal

- Kekuatan

- Kelemahan

- Peluang

- Ancaman

Analisis SWOT dan Bobot Rating

Hasil Kesimpulan dan Saran

Page 31: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

15

G. Sistematika Penulisan

Penulisan disusun secara sistematis menjadi lima bab yang terdiri dari sub

bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang maslah, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan penelitian, review studi terdahulu, kerangka teori, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Analisa pembiayaan sindikasi Perbankan Syariah dalam pembangunan

infrastruktur di Indonesia. Pada bab ini membahas pengertian dari Analisa,

pengertian infrastruktur, teori dan jenis-jenis dari infrastruktur, pengertian

pembiayaan sindikasi, analisa penijauan hukum pembiayaan sindikasi

berdasarkan prinsip syariah, analisa mekanisme pembiayaan sindikasi, analisa

transaksi pembiayaan sindikasi, manajemen operasional pembiayaan sindikasi

dan operasionalnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambaran tentang metodologi penelitian yang digunakan. Seperti jenis

penelitian apa yang digunakan, pendekatan penelitian, ruang lingkup penelitian,

metode pengumpulan data dan metode analisis data yang digunakan.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini menganalisis secara rinci Analisa Pembiyaan Sindikasi Perbankan

Syariah Dalam Pembangunan Infrastruktur di Indonesia. Pada bab ini akan

Page 32: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

16

menjawab semua perumusan masalah yang ada di BAB I dan akan membahas

secara rinci bagaimana tingkat margin dan dan bagi hasil dari bank syariah

setelah melakukan pembiayaan sindikasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan kajian dan saran.

H. Teknik Penulisan Skripsi

Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan

Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, Univesitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, tahun 2017”

Demikianlah pendahuluan pada BAB ini yang kiranya dapat mendukung

pembahasan-pembahasan selanjutnya dalam penelitian ini.

Page 33: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pembiayaan Sindikasi

Pengertian pembiayaan sindikasi syariah tidak jauh pengertiannya dengan

kredit sindikasi konvensional, namun pada dasarnya memang tetap adanya

perbedaan. Pembiayaan sindikasi syariah berlandaskan dengan ketentuan agama

dalam hal ini adalah syariah, yang dimana dalam praktiknya amat sangat

menjauh praktik riba, gharar, dan maysir. Dengan demikian agar tidak terjadi

kesalahpahaman yang dimaksud dengan kredit dalam bab ini adalah

pembiayaan.

Perbedaan antara sindikasi kredit (credit syndication) dengan kredit

sindikasi (syndicate loan) yaitu, sindikasi kredit adalah suatu sindikasi yang

peserta-pesertanya terdiri dari lembaga-lembaga pemberi kredit dan yang

dibentuk dengan tujuan untuk memberikan kredit kepada suatu perusahaan yang

memerlukan kredit untuk membiayai suatu proyek. Sedangkan yang dimaksud

dengan kredit sindikasi adalah kredit yang diberikan oleh sindikasi kredit.17

Menurut Stanely Hurn, BSc dalam bukunya Syndicate Loans: A Handbook

for Banker and Borrower, Secara umum pinjaman sindikasi didefenisikan

17 Sutan Remy Sjahdeini, Kredit Sindikasi: Proses Pembentukan dan aspek hukum, Jakarta:

PT Pustaka Utama Grafiti, 1997, h. 2

Page 34: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

18

sebagai pinjaman dari dua atau lebih lenders dengan terms & conditions serupa,

yang menggunakan dokumentasi yang sama, dan diadministrasikan oleh agent

yang sama.18 Fatwa Dewan Syariah Nasional dalam Nomor

91/DSN/MUI/IV/2014 mendefinisikan Pembiayaan Sindikasi (al-tamwil al-

mashrifi al-mujamma’) adalah akad antara beberapa lembaga keuangan, baik

antara sesama lembaga keuangan syariah maupun antar lembaga keuangan

syariah dengan lembaga keuangan konvensional, dalam rangka membiayai

proyek tertentu secara bersama-sama.19 Sedangkan Adiwarman A Karim dalam

bukunya memberikan pengertian pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang

diberikan oleh lebih dari satu lembaga keuangan bank atau satu objek

pembiayaan tertentu. Pada umumnya, pembiayaan ini diberikan bank kepada

nasabah korporasi yang memiliki nilai transakaksi yang sangat besar. 20

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

pembiayaan sindikasi syariah adalah sebuah pembiayaan yang diberikan oleh

lebih dari satu perbankan syariah atau lembaga pembiayaan syariah kepada

perusahaan yang membutuhkan dana dalam skala besar dengan persyaratan dan

ketentuan yang sama, dengan menggunakan satu dokumen dan

diadministrasikan oleh satu agen yang sama.

18 Stanley Hurn, BSc(Econ), Syndicate Loans: A Handbook for Banker and Borrower,

(Cambridge UK: Woodhead-Faulkner (Publisher) Ltd., ACIB, 1990). h.26 19 Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 91/DSN/MUI/IV/2014 Tentang Pembiayaan

Sindikasi (Al-Tamwil Al-Mashrifi Al-Mujamma’) h. 5 20 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2010, Ed. keempat, Cet. Ke 7, h. 245

Page 35: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

19

B. Karakter Pembiayaan Sindikasi

Karakteristik pembiayaan sindikasi syariah, pada dasarnya tidak diatur

secara khusus, karena karakteristik pembiayaan sindikasi syariah tidak jauh

berbeda dengan kredit sindikasi. Oleh karena itu pembiayaan sindikasi syariah

masih menerapkan ketentuan kredit sindikasi dalam perbankan konvensional,

selama tidak melanggar ketentuan syariah, 21 yang dimana mekanisme

transaksinya sama persis dan yang membedakan hanya terletak pada akadnya

saja. Jika perbankan konvensional masih menggunakan sistem bunga kalau

perbankan syariah bisa menggunakan akad mudharabah, musyarakah dan juga

ijarah tergantung dari seperti apa transaksi akad yang dibutuhkan dalam suatu

kerjasama sindikasi.

C. Unsur-Unsur Pembiayaan Sindikasi Syariah

Adapun sebagaimana yang dijelaskan dalam buku kredit sindikasi; proses,

teknik pemberian dan aspek hukumnya karangan Sutan Remy Sjahdeini, Unsur-

unsur dari pembiayaan sindikasi syariah dapat dilihat berdasarkan pengertian

pembiayaan sindikasi itu sendiri, yakni: 22

1. Dilibatkannya lebih dari satu lembaga pembiayaan dalam suatu fasilitas

sindikasi. Sesuai dengan pengertiannya, bahwa pembiayaan sindikasi

adalah sebuah pembiayaan yang dibiayai oleh lebih dari satu

21 Cornel Rosendoyo Asih, “Analisis Pembiayaan Sindikasi Antar Bank Syariah Dengan

Lembaga Pembiayaan Syariah (Studi Kasus : Pembiayaan Sindikasi Helikopter)” Skripsi Ilmu

Hukum UI, Fakultas Hukum UI Depok, 2011, h.53 22 Sutan Remy Sjahdeini, Kredit Sindikasi: Proses, Teknik Pemberian, dan aspek

hukumnya, Jakarta: PT Kreatama, 2008, h. 2-3

Page 36: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

20

bank/lembaga pembiayaan tertentu, karna jumlah dana yang dibutuhkan

dalam sebuah pembagunan proyek yang memang tidak sedikit.

2. Pembiayaan sindikasi diberikan berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan

yang sama bagi masing-masing peserta sindikasi yang diwujudkan dengan

hanya ada satu perjanjian pembiayaan antara nasabah dan semua peserta

sindikasi. Dimana seluruh peserta dalam sebuah kerjasama sindikasi

terikat dalam satu perjanjian yang biasanya dibuat oleh Agent selaku

salaah satu pihak dalam sindikasi yang mengatur segalanya terkait dengan

proses kerjasama sindikasi selama berlangsung.

3. Dalam pembiayaan sindikasi hanya ada satu dokumentasi pembiayaan

yang menjadi pegangan semua bank-bank peserta sindikasi bersama-sama.

Dimana semua peserta dalam suatu kerjasama sindikasi harus menaati

setiap peraturan dan ketentuan yang telah dibuat dan di tandatangani oleh

masing-masing pihak yang terlibat dalam kerjasama sindikasi.

4. Diadministrasikan oleh suatu agen yang sama bagi semua peserta

sindikasi. Dimana segala sesuatu pencatatan, peraturan, sampai pembagian

keuntungan semuanya diadministrasikan oleh satu agen yang sama yang

biasa disebut sebagai Agent dalam sebuah kerjasama sindikasi.

D. Ciri-Ciri Pembiayaan Sindikasi

Ciri-ciri khusus dari pembiayaan sindikasi yang menjadi pembeda dengan

pembiayaan lainnya adalah23 :

23 Ibid, h. 9-23

Page 37: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

21

1. Ada lebih dari satu pemberi biaya: yaitu para kreditor tergabung dalam suatu

sindikasi, yang dimana dalam sebuah kerjasama sindikasi pasti terdapat dua

bank/lembaga pembiayaan atau lebih yang berlaku sebagai kreditor dalam

sebuah penyelesaian proyek kerjasama sindikasi.

2. Terdapat dua jenis jumlah peserta pembiayaan sindikasi yaitu club loan yaitu

pembiayaan yang diberikan oleh beberapa bank saja dan consortium lending

yaitu pembiayaan yang diberikan oleh banyak bank.

3. Hanya ada satu dokumentasi pembiayaan yang didasarkan pada syarat-syarat

dan ketentuan-ketentuan pembiayaan yang sama, dimana semua peserta dalam

kerjasama sindikasi harus mengikuti peraturan tersebut bersama-sama.

4. Besarnya jumlah biaya: jumlah dana biasanya sangat besar, dikarnakan

pembiayaan sindikasi adalah sebuah pembiayaan jangka panjang dan biasanya

digunakan untuk membiayaai sebuah proyek besar dan pembangunan

infrastruktur negara.

5. Jangka Waktu: Pada umumnya menengah atau panjang, karna pembiayaan

sindikasi biasanya digunakan untuk membiayai sebuah proyek dan

pembangunan infrastruktur negara yang dimana proses pembangunannya

membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama.

6. Pembagian keuntungan bersifat tetap atau disesuaikan dalam jangka waktu

tertentu, sesuai dengan porsi modal masing-masing dan kontribusi yang

diberikan dalam sebuah kerjasama sindikasi. Biasanya perjanjian ini sudah

dibuat sebelum kerjasama sindikasi ini dimulai.

Page 38: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

22

7. Hanya ada satu tingkat bagi hasil untuk debitor, dimana akad yang digunakan

dalam sebuah kerjasama sindikasi hanya ada satu akad dan tidak boleh dicampur

dengan akad yang lain.

8. Masing-masing peserta bertanggung jawab untuk dirinya sendiri, baik dalam

menyediakan jumlah dana yang menjadi kewajibannya serta kelengkapan

dokumen dan persyaratan yang harus dipersiapkan.

9. Memiliki satu agent bank yang sama; dalam hal ini agent bertindak untuk para

peserta atau para debitor sindikasi, tugas seorang agen adalah bertanggung jawab

terhadap masalah adinistrasi sindikasi selama kurun waktu pinjaman

berlangsung.

10. Harus dilakukan disclosure atau publicity: hal ini perlu dilakukan agar dapat

diketahui masyarakat umum sehingga publik dapat mengukur tingkat resiko dari

penerima pembiayaan atau debitor.

E. Fungsi Pembiayaan Sindikasi

Fungsi dalam pembiayaan sindikasi adalah sebagai berikut24:

1. Pembiayaan sindikasi membantu industri perbankan dalam mengatasi masalah

batas maksimum pemberian pembiayaan (BMPP), sebagaimana diatur dalam

peraturan Bank Indonesia PBI No. 7/3/2005, dimana terjadi apabila debitor

membutuhkan dana dalam skala besar.25 Batas penyaluran dana tidak boleh

melebihi 30% dari modal Bank Syariah sebagaimana diatur dalam Undang-

24 Sutan Remy Sjahdeini, Kredit Sindikasi: Proses, Teknik Pemberian, dan aspek

hukumnya (Jakarta: PT Kreatama, 2008), h. 27 25 Diakses dari www.bi.go.id Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 Batas Maksimum

Pemberian Kredit (pdf) pada 16 Mei 2017 pukul 00:12

Page 39: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

23

Undang No.21 Tahun 2008 Pasal 37 ayat (1) dan ayat (2) tentang perbankan

syariah.26

2. Pembiayaan sindikasi membantu berbagi risiko dengan bank-bank lain serta

membantu mengatasi batas kesediaan suatu bank untuk menanamkan risiko

kredit pembiayaan terhadap debitur.27 Sebagaimana diatur dalam UU No. 10

Tahun 1998 tentang perubahan No.7 Tahun 1992 tentang perbankan.28

Selain fungsi tersebut, juga ada fungsi lainnya dimana baik kreditor maupun

debitor memiliki kepentingan tersendiri. Bagi debitor berfungsi untuk menjalin

hubungan dengan debitor, khusunya debitor yang memiliki reputasi baik didunia

bisnis; memungkinkan untuk memperoleh fee selain perolehan bagi hasil atas

pembiayaan; serta bisa memperoleh dana dalam jumlah besar yang tidak

mungkin dibiayai oleh dua atau tiga bank saja. Dilain sisi pembiayaan sindikasi

juga meningkatkan reputasi bank peserta sindikasi dikalangan perbankan serta

dunia usaha; dan lain sebagainya.29

F. Bentuk Pembiayaan Sindikasi Syariah

Dalam praktiknya, perkembangannya jenis pembiayaan sindikasi syariah

pada dasarnya terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu :

1. Lead Syndication

26 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group. 2013, h. 42 27 Sutan Remy Sjahdeini, Kredit Sindikasi: Proses, Teknik Pemberian, dan aspek

hukumnya (Jakarta: PT Kreatama, 2008), h. 28 28 Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

diakses dari www.bi.go.id pada 17 Mei 2017 pukul 06:45, h.4 29 Cornel Rosendoyo Asih, “Analisis Pembiayaan Sindikasi Antar Bank Syariah Dengan

Lembaga Pembiayaan Syariah (Studi Kasus : Pembiayaan Sindikasi Helikopter)” Skripsi Ilmu

Hukum UI, Fakultas Hukum UI Depok, 2011, hlm.55-56

Page 40: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

24

Adalah sekelompok bank yang secara bersama-sama membiayai suatu

proyek dan dipimpin oleh satu bank yang bertindak sebagai leader atau

pemimpin dari pembiayaan tersebut. Dalam bentuk lead syndication ini modal

yang diberikan oleh masing-masing bank dilebur menjadi satu kesatuan,

sehingga keuntungan dan kerugian menjadi hak dan tanggungan bersama, sesuai

dengan porsi modal masing-masing.30

2. Club Deal

Adalah sekelompok bank syariah yang secara bersama-sama membiayai

suatu proyek, tapi antara bank satu dan yang lain tidak memiliki hubungan kerja

bisnis yang sama dalam hal penyatuan modal mereka. Dengan demikian masing-

masing bank akan memperoleh keuntungan sesuai dengan bidang yang

dibiayainya dalam proyek tersebut. Jelasnya hubungan antar peserta sindikasi ini

hanya sebatas koordinatif.

Sebagai contoh, PT Makmur mengajukan pembiayaan kepada Bank

Syariah Mandiri untuk pembangunan perusahaannya sebesar 1,5 Triliyun.

Karena kebutuhan dana yang sedemikian besar, Bank Syariah Mandiri bersama

melakukan sindikasi dengan bank Muamalat dan bank BNI Syariah dengan

ketentuan Bank Syariah Mandiri membiayai pembangunan gedung, Bank

Muamalat membiayai pembelian mesin-mesin dan bank BNI Syariah membiayai

30 Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: Grafindo

Persada, 2014, h. 245

Page 41: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

25

pembuatan saluran air. Dalam hal ini antar peserta sindikasi tidak ada sharing

keuntungan atau kerugian.31

3. Sub Syndication

Adalah bentuk sindikasi antar suatu bank dengan salah satu bank peserta

sindikasi lain dan kerjasama bisnis antara keduanya tidak berhubungan langsung

dengan peserta sindiaksi lainnya.

Sebagai contoh, Bank syariah Syariah Mandiri melakukan sindikasi

dengan Bank Muamalat dan Bank BNI Syariah untuk membiayai PT Anugrah.

Dalam sindikasi ini bank syariah Syariah Mandiri akan memberikan modal

sebesar 40%, Bank Muamalat 30% dan Bank BNI Syariah 30% untuk memenuhi

proporsi modal yang akan diberikannya tersebut, bank syariah Mandiri Syariah

akan melakukan sub syndication, yakni melakukan sindikasi lain dengan bank

syariah BRI Syariah. Sindikasi yang terjadi antara bank syariah Muamalat

dengan bank BRI Syariah tidak ada hubungannya dengan sindikasi yang terjadi

antara bank syariah mandiri, bank Muamalat dan bank BNI Syariah.32

Dilihat dari jenis pasar pembiayaan sindikasi, terdapat dua jenis pasar

sindikasi kredit, yaitu33:

31 Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta : Grafindo

Persada, 2014, h. 246

32 Ibid, h.246 33 Sutan Remy Sjahdeini, Kredit Sindikasi: Proses, Teknik Pemberian, dan aspek

hukumnya (Jakarta: PT Kreatama, 2008) h. 147

Page 42: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

26

a. Primary market syndication adalah sindikasi yang terbentuk di pasar perdana

(primary market), dimana proses sindikasi berlangsung sebelum fasilitas kredit

ditanda tangani oleh semua bank yang menjadi peserta.

b. Secondary market syndication adalah sindikasi yang terjadi di pasar sekunder,

dimana proses sindikasi berlangsung setelah fasilitas itu ditanda tangani.

Secondary market syndication terjadi apabila peserta langsung dari sindikasi

tersebut menjual partisipasinya kepada pihak lain yang menjadi peserta baru

dalam sindikasi.34

G. Peranan Serta Tugas Para Pihak Dalam Sindikasi

Dalam pembiayaan sindikasi dalam pembentukan sindikasi sampai

penyaluran dana kepada debitur terdapat pembagian peran, peran tersebut

terbagi atas empat bagian yaitu disebut arranger(s), sebagai lead manager(s),

sebagai agent, dan sebagai peserta.35

1. Agent

Agent dalam pinjaman sindikasi bertanggung jawab terhadap masalah

administrasi sindikasi selama kurun waktu pinjaman berlangsung. Peran agent

dimulai pada saat penandatanganan dokumen pinjaman dilakukan.36

Tugas-tugas agent sebagai berikut:

a. Menjadi penghubung antara borrower dengan lender, ini adalah sebuah tugas

awal dari Agent dimana menjadi penghubung antara nasabah/corporate yang

34 Ibid h. 148 35 Kusumaningtuti dkk, Pinjaman Sindikasi Luar Negri, (Jakarta: Pusat Pendidikan dan

Studi Kebanksentralan (PPSK), Bank Indonesia, 2008, h. 2 36 Ibid, h. 3

Page 43: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

27

membutuhkan pembiayaan sindikasi dengan lembaga pembiayaan/perbankan

yang berlaku sebagai Borrower.

b. Mengkoordinasi penarikan dan pembayaran pinjaman, dimana sebuah Agent

harus bertanggung jawab penuh serta mengkoordinir dalam pemberian dana

kerjasama sindikasi kepada Borrower.

c. Melakukan penagihan kepada borrower dan membayar bunga dan biaya lain-

lainnya, setelah kerjasama sindikasi selesai maka tugas seorang Agent adalah

melakukan penagihan kepada Borrower berikut dengan bunganya dan

memberikan dana itu kembali kepada seluruh peserta kerjasama sindikasi

tergantung dari porsi modal dan kontribusi masing-masing peserta dalam sebuah

kerjasama sindikasi.

d. Mengkoordinasi proses negosiasi secara umum, dimana sebuah Agent yang

melakukan negosiasi dalam sebuah kerjasama sindikasi mulai dari total

pinjaman dana yang dibutuhkan berikut dengan bunganya, proses pengerjaan

proyek, lama waktunya kerjasama sindikasi, serta kebutuhan-kebutuhan lain

yang terdapat dalam kerjasama sindikasi.

2. Lender

Lender atau penyedia pinjaman/kredit (kredit provider) dalam pinjaman

sindikasi umumnya adalah perbankan atau institusi keuangan lainnya. Lead

manager bertugas menciptakan kerjasama diantara bank-bank yang diinginkan

debitur untuk ikut dalam sindikasi kredit dimana harus disesuaikan dengan apa

Page 44: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

28

yang diingin oleh debitur.37 Untuk mendapatkan kepercayaan, maka lead

manager harus bersedia memberikan komitmennya untuk mensukseskan

transaksi di pasar sindikasi sesuai dengan tujuan dan syarat-syarat yang

diinginkan oleh debitur.38

37 Sutan Remy Sjahdeini, Kredit Sindikasi: Proses, Teknik Pemberian, dan aspek

hukumnya, Jakarta: PT Kreatama, 2008, h. 42 38 Ibid h. 44

Page 45: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

29

3. Borrower

Borrower (peminjam) dalam pinjaman sindikasi umumnya adalah

lembaga-lembaga mapan dengan kredibilitas kredit yang tinggi. Lembaga ini

terdiri dari korporasi publik dan swasta skala besar, lembaga pemerintahan dan

semi permerintahan, perusahaan-perusahaan multinasional dan perusahaan

pengembang proyek besar.39

4. Arranger(s)

Arranger adalah bank yang megatur segala sesuatunya, dari mulai kredit

(pembiayaan) diproses, menawarkan keikutsertaan kepada bank-bank lain,

memonitor sampai dengan penandatanganan kredit (pembiayaan) sindikasi dan

memonitor setelah kredit (pembiayaan) sindikasi.40

H. Mekanisme Pinjaman Sindikasi

Gambar 2.1 Mekanisme Pinjaman Sindikasi

39 Kusumaningtuti dkk, Pinjaman Sindikasi Luar Negri, Jakarta: Pusat Pendidikan dan

Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia, 2008, h. 3 40 Herlina Suyati Bachtiar, Aspek Legal Kredit Sindikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

2000, h. 17

Page 46: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

30

Adapun mekanisme dari pembiayaan sindikasi yakni pertama adalah

nasabah selaku borrower mengajukan permohonan kredit kepada bank syariah

untuk pembangunan proyek. Setelah itu bank syariah melakukan analisis kredit

dan terms and conditions untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan

nasabah tersebut untuk mengembalikan dana yang telah dipinjam. Berdasarkan

negoisasi bank, jika nasabah tersebut telah memenuhi syarat dan kriteria yang

telah ditetapkan oleh bank syariah, maka bank akan melakukan invitation kepada

bank-bank yang akan menjadi peserta. Setelah bank-bank tersebut setuju untuk

ikut dalam kerjasama sindikasi, proses selanjutnya adalah melakukan alokasi

peyertaan final dari masing-masing peserta. Alokasi penyertaan tersebut

merupakan tugas arranger. Setelah itu dilakukan dokumentasi kredit,

penandatanganan perjanjian pinjaman oleh setiap peserta pinjaman sindikasi,

dan kemudian publikasi. Semuanya dilakukan oleh arranger. Setelah publisitas

dilakukan pelaksanaan pinjaman dilakukan oleh facility agent.41

Demikianlah teori pada BAB ini yang kiranya dapat mendukung

pembahasan-pembahasan selanjutnya dalam penelitian ini.

41 Kusumaningtuti, dkk. Pinjaman Sindikasi Luar Negri, Jakarta: Pusat Pendidikan dan

Studi Kebanksentralan – Bank Indonesia, h. 14

Page 47: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

31

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam rangka mendukung kajian ini, untuk mempelajari suatu masalah

dan menemukan prinsip-prinsip umum dengan menggunakan metode yang

obyektif,42 untuk mengungkap fenomena dan menjawab rumusan masalah yang

telah diuraikan maka penulis akan menguraikan metodologi penelitian yang

digunakan dalam penulisan skipsi ini yaitu:

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan bertujuan untuk memperoleh gambaran

seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti.

Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, presepsi, pendapat, atau

kepercayaan orang yang diteliti dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan

angka.43 Penelitian ini beranjak dari studi kasus yang menghasilkan input data

kualitatif dengan bantuan observasi/wawancara, kemudian data tersebut diolah

menggunakan analisis SWOT, matriks IFAS, Matriks Efas, dan diagram matriks

SWOT dimana hasil analisisnya kemudian disimpulkan melalui penjabaran hasil

analisis yang berbentuk kualitatif.

42 Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Remaja

Rusdakarya, 1995, h. 55 43 Conny R Semiawan, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2013, h. 47

Page 48: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

32

1. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode yang meneliti

mengenai status dan obyek tertentu, kondisi tertentu, sistem pemikiran atau suatu

kejadian tertentu pada saat sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat

deskripsi atas gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-

fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Metode deskriptif

digunakan untuk mengkaji sesuatu seperti apa adanya (variabel tunggal) atau

pola hubungan (korelasional) antara dua variabel atau lebih.44

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan, teknik

pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan cara:

a. Riset Kepustakaan, riset ini dimaksudkan untuk mendapatkan acuan teori

dalam melengkapi data yang ada. Dengan cara membaca buku-buku,

mempelajari literature dan catatan yang berhubungan dengan pembiayaan

sindikasi syariah, agar apa yang diperoleh benar-benar memiliki landasan

teori dan acuan yang jelas.

b. Riset lapangan, ini dimaksudkan untuk mendapatkan data primer penelitian

sebagai teknik pengumpulan data utama dalam hasil penelitian kelak yaitu

dengan melakukan observasi terlibat dengan cara mengumpulkan dokumen

atau arsip-arsip yang memuat garis besar data yang akan dicari dan berkaitan

dengan judul penelitian. Dalam hal ini data primer yang diambil dalam bentuk

44 Prasetya Irawan. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu sosial, Jakarta:

DIA FISIP UI, 2006, h. 101

Page 49: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

33

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan wawancara yang berisikan tentang

pembiayaan sindikasi syariah di PT Bank Muamalat Indonesia serta laporan

data pembiayaan sindikasi PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2015-2016.

c. Studi Dokumentasi yakni mencari data-data pendukung mengenai hal-hal

atau variabel yang telah dipublikasi baik oleh perusahaan terkait maupun

sumber lain yaitu berupa catatan, transkrip, buku, laporan tahunan

perusahaan, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.

B. Batasan Operasional Variabel

Penelitian ini dibatasi pada analisis pembiayaan sindikasi syariah, guna

untuk meciptakan strategi yang kuat untuk kondisi internal dan eksternal

perusahaan demi tercapainya visi dan misi perbankan syariah itu sendiri melalui

analisa SWOT, matriks EFAS dan IFAS serta diagram matriks SWOT. Adapun

yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT Bank Muamalat Indonesia,

Tbk.

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan penjelasan dari variabel-variabel yang

sudah diidentifikasi, maka diperlukan definisi operasional dari masing-masing

variabel tersebut antara lain :

1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan adalah yang memberikan suatu keunggulan kompetitif dan

kemampuan kepada perusahaan untuk mempertahankan posisinya dengan

melakukan aktivitas pada tingkat yang sama.

Page 50: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

34

2. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan adalah berupa sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik oleh

perusahaan atau perusahaan tidak memiliki kapabilitas untuk melakukannya,

sementara pesaing memiliki kapabilitas tersebut.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah suatu kecenderungan lingkungan yang menguntungkan,

dan memberikan peluang bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang

besar dan bisa juga meningkatkan kinerja perusahaan.

4. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah suatu kecenderungan lingkungan yang tidak

menguntungkan dan dapat merugikan perusahaan.

5. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan dan peluang namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan dan ancaman.45

45 Philip Katlor dan Garry Armstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1, Jakarta:

Erlanga, 2012, h. 78

Page 51: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

35

D. Teknik Analisis Data

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini menggunakan

satu metode alat analisis yaitu :

1. SWOT Analysis

Penggunaan analisis SWOT dilakukan untuk menganalisis faktor-

faktor internal pihak pengusaha dalam kawasan industri sehingga diketahui

apa saja faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan. Disamping

menganalisis faktor internal juga dilakukan analisis faktor-faktor eksternal

untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi dalam rangka

meningkatkan daya saing kawasan industri kecil.

Berdasarkan data hasil analisis SWOT, diperoleh alternatif-alternatif

kebijakan terpilih dan kemudian dilanjutkan analisisnya untuk menentukan

pemilihan prioritas kebijakan dengan menggunakan diagram matriks SWOT

yang didalamnya terdapat rekomendasi yang berisikan kuadran 1, 2, 3, dan 4

sebagai standart penilaian dari analisis SWOT yang dapat memberikan arahan

kebijakan apa yang selanjutnya akan diambil .

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara melakukan

observasi/wawancara kepada PT Bank Muamalat Indonesia dan meminta

laporan rekap pembiayaan sindikasi PT Bank Muamalat Indonesia tahun

2015-2016 untuk digunakan dalam analisis SWOT dan diagram matriks

SWOT. Data sekunder diperoleh dari website PT Bank Muamalat Indonesia,

Otoritas Jasa Keuangan, hasil riset akademis, perusahaan, dan instansi lain

yang relevan untuk digunakan sebagai data pendukung.

Page 52: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

36

Tabel 3.1

Penentuan Bobot Faktor Internal dan Eksternal

Faktor-Faktor

Strategi Internal

Eksternal

Skala Prioritas

(SP)

Konstanta (K)

SP x K

Bobot

KEKUATAN

dan

KELEMAHAN

1.

2.

3. dst..

TOTAL SP X K

PELUANG dan

ANCAMAN

1.

2.

3. dst..

TOTAL SP X K

Cara menentukan bobot setiap indikator dari faktor-faktor internal

maupun eksternal yaitu dengan menggunakan skala prioritas mulai dari 4

(sangat penting), 3 (penting), 2 (cukup penting), 1 (tidak peting). Sedangkan

pada variabel bersifat negatif diberi nilai sebaliknya yaitu 1 (sangat penting),

Page 53: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

37

2 (penting), 3 (cukup penting), 4 (tidak penting). Kemudian kalikan nilai skala

prioritas (SP) dengan konstanta (K). Penentuan nilai konstanta didasarkan

pada nilai tertinggi yaitu 4 dengan asumsi bahwa semua indikator dianggap

baik. Masing-masing nilai SP X K dibagi dengan total nilai SP X K untuk

memperoleh nilai bobot.

Tabel 3.2

Perhitungan Analisis SWOT

a. Bobot dari internal dan eksternal antara 0,0 sampai dengan 1,0

b. Rating dari internal dan eksternal antara 1 sampai dengan 4

c. Nilai dari internal dan eksternal adalah hasil perkalian antara bobot dengan

rating

Page 54: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

38

Gambar 3.1

Diagram Matriks SWOT

III. Stabilitas I. Growth

IV. Defence II.Diversifikasi

Rekomendasi :

Kuadran I : Ini merupakan situasi yang meguntungkan. Perusahaan tersebut

memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy)

Kuadran II : Meskipun menghadapkan berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan

cara strategi diversivikasi.

Kuadran III : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi

dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi

Oppurtunity (O3)

Threats (T3)

Weaknesses (W3) Strenght (S3)

Page 55: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

39

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan

sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih, dengan strategi stabilitas.

Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan

perusahaan, yang dimana perusahaan tersebut mengalami berbagai ancaman dan

kelemahan internal. harus segera mencari strategi bertahan (Defence Strategy).

Demikianlah metode penelitian dalam BAB ini yang kiranya dapat

mendukung pembahasan-pembahasan selanjutnya dalam penelitian ini.

Page 56: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian BAB ini akan dihadirkan beberapa data primer dari hasil

wawancara yang dilakukan kepada PT Bank Muamalat Indonesia selaku objek

dalam penelitian ini. Objek penelitian adalah pihak internal (kepala seksi bagian

pembiayaan sindikasi) di kantor pusat PT Bank Muamalat Indonesia, dan

dihadirkan dalam bentuk deskriptif. Dimana tim divisi pembiayaan sindikasi di

PT Bank Muamalat Indonesia baru terbentuk sejak tahun 2016 kemarin.

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap analisa

pembiayaan sindikasi syariah di PT Bank Mumalat Indonesia, dengan

memanfaatkan semua informasi tersebut ke dalam model-model kualitatif

strategi dan sebaiknya menggunakan beberapa model sekaligus agar dapat

memperoleh analisis yang lengkap dan akurat.

Model yang dipergunakan adalah:

1. Analisis deskriptif

2. Analisis SWOT

3. Diagram cartecius

4. Matriks internal Eksternal

5. Matrik SWOT

Page 57: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

41

A. Analisis Deskriptif

Pada bagian ini akan dihadirkan beberapa data primer dari hasil

wawancara langsung yang dilakukan kepada objek penelitian. Objek penelitian

adalah pihak internal (kepala seksi bagian pembiayaan sindikasi) Kantor Pusat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.

1. Gambaran Umum PT Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Syariah Mumalat Indonesia, Tbk didirikan pada tahun 1412 H

atau 1 November 1991 diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan

Pemerintah Indonesia. Melalui kegiatan operasinya pada tanggal 27 Syawal

1412 H atau tanggal 1 Mei 1992, dengan dukungan eksponen Ikatan

Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim,

pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari

dokumen pendirian saham perseroan senilai Rp. 84 Miliar pada saat

penandatanganan akta pendirian perseroan. Kemudian pada saat acara

pendirian di Istana Bogor diperoleh tambahan modal dari masyarakat Jawa

Barat sebesar Rp. 22 Milyar sehingga menjadi Rp 106 Miliar sebagai wujud

dukungannya dan mendapat dukungan langsung dari presiden dan mulai

beroperasi pada 27 Syawal 1412 H atau pada 1 Mei 1992.

Setelah dua tahun beroperasi, Bank Muamalat berhasil menyandang

predikat sebagai Bank Devisa pada 27 Oktober 1994. Pengakuan ini semakin

memperkuat posisinya sebagai bank syariah pertama di Indonesia dengan

beragam jasa dan produk yang terus dikembangkan. Krisis finansial yang

Page 58: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

42

terjadi pada tahun 1998 dan 2008 menjadi tahun yang sangat berat sekali bagi

dunia perbankan, sejumlah Bank Indonesia mengalami collapse kecuali Bank

Muamalat Indonesia karna menerapkan sistem syariah yang membuatnya

terjaga dari negative spread. Pada tahun 2009, PT Bank Syariah Muamalat

Indonesia Tbk berubah nama menjadi PT Bank Muamlaat Indonesia Tbk

sesuai dengan akta No. 104 tanggal 12 November 2008. Adapun visi dari

bank muamalat yakni; Menjadi the best islmic bank and top 10 bank in

indonesia with strong regional presence, sedangkan misinya adalah

membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan berkesinambungan

dengan penekanan pada semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-

hatian, keunggulan sumber daya manusia yang islami dan proffesional serta

orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh

pemangku kepentingan. Sejak mulai beroperasi pada 1 November 1991 kini

Bank Muamalat memiliki lebih dari 1987 ATM Muamalat yang tersebar luar

di Indonesia yang terkoneksi dengan 73.000 jaringan prima dan 60.000

jaringan ATM bersama dan MEPS untuk menawarkan solusi bagi tuntutan

transaksi perbankan nasabah yang semakin beragam. Adapun PT Bank

Muamalat Indonesia sampai pada saat ini telah banyak terlibat dalam

kerjasama sindikasi dengan nasabah korporasi diantaranya PT Belefina

Sarana Medika, PT Citra Marga Lintas Jabar, PT Sawit Mas Nusantara, PT

Margamas Indah Development, PT Meppo Gen, dalam pembangunan jalan

tol, jalan raya, dan sebagainya.

Page 59: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

43

2. Mekanisme Pembiayaan Sindikasi Syariah di PT Bank Muamalat

Indonesia

Mekanisme pembiayaan sindikasi yang biasa diterapkan oleh PT Bank

Muamalat Indonesia terbagi menjadi dua bentuk, yakni pertama pembiayaan

sindikasi yang sifatnya transparan dan hasilnya akan di publish kepada

masyarakat luas, sedangkan yang kedua adalah pembiayaan sindikasi yang

bersifat rahasia dan tidak semua hal yang berkaitan dengan proyek dipublish

kepada masyarakat luas atas permintaan dan kepentingan nasabah itu sendiri.

Terkait mekanisme pembiayaan sindikasi yang bersifat transparan bentuk

bagan beserta penjelasannya sama persis dengan teori yang telah penulis

tuangkan sebagai berikut:

a. Mekanisme Pembiayaan Yang Bersifat Transparan

Gambar 4.1 Mekanisme Pinjaman Sindikasi

Adapun mekanisme dari pembiayaan sindikasi yang bersifat

transparan adalah nasabah selaku borrower mengajukan permohonan

kredit kepada bank syariah untuk pembangunan proyek. Setelah itu bank

Page 60: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

44

syariah melakukan analisis kredit dan terms and conditions untuk

mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan nasabah tersebut untuk

mengembalikan dana yang telah dipinjam. Berdasarkan negoisasi bank,

jika nasabah tersebut telah memenuhi syarat dan kriteria yang telah

ditetapkan oleh bank syariah, maka bank akan melakukan invitation

kepada bank-bank yang akan menjadi peserta. Setelah bank-bank tersebut

setuju untuk ikut dalam kerjasama sindikasi, proses selanjutnya adalah

melakukan alokasi peyertaan final dari masing-masing peserta. Alokasi

penyertaan tersebut merupakan tugas arranger. Setelah itu dilakukan

dokumentasi kredit, penandatanganan perjanjian pinjaman oleh setiap

peserta pinjaman sindikasi, dan kemudian publikasi. Semuanya dilakukan

oleh arranger. Setelah publisitas dilakukan pelaksanaan pinjaman

dilakukan oleh facility agent.46

46 Kusumaningtuti, dkk. Pinjaman Sindikasi Luar Negri, Jakarta: Pusat Pendidikan dan

Studi Kebanksentralan – Bank Indonesia, h. 14

Page 61: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

45

b. Mekanisme Pembiayaan Sindikasi Bersifat Rahasia (non disclosure

agreement)

Gambar 4.2 Mekanisme Pinjaman Sindikasi Bersifat NDR

Adapun untuk mekanisme pembiayaan sindikasi yang bersifat

rahasia perbedaannya hanya saja terletak pada seluruh bank yang menjadi

peserta dalam kerjasama sindikasi tidak boleh memberikan informasi

kepada siapapun terkait pekerjaan yang sedang dilakukan. Apabila

perjanjian non disclosure agreement ini dilanggar maka pelaku dapat

digugat secara perdata dan dikenakan sanksi sesuai yang tercantum dalam

perjanjian NDA itu sendiri.

Page 62: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

46

3. Permasalahan PT Bank Muamalat Indonesia Dalam Mengembangkan

Pembiayaan sindikasi

Pembiayaan sindikasi adalah sebuah pembiayaan dalam jumlah

besar yang dibiayai oleh lebih dari satu industri perbankan syariah untuk

memenuhi permintaan nasabah yang membutuhkan dana dalam jumlah

besar untuk menjalankan sebuah proyek. Selain menambah peningkatan

aset dan juga pertumbuhan profit, dengan adanya pembiayaan sindikasi,

perbankan syariah menjadi lebih mampu untuk meminimalisir risiko

pembiayaan. Akan tetapi disamping itu banyak sekali hal yang membuat

perbankan syariah sulit untuk mengembangkan pembiayaan ini dikarenakan

berbagai faktor. Adapun permasalahan yang dihadapi PT Bank Muamalat

Indonesia dalam mengembangkan pembiayaan sindikasi adalah :

a. Menyatukan Pendapat dari Sekian Banyak Mitra Kerjasama Sindikasi

Permasalahan yang seringkali dihadapi oleh PT Bank Muamalat

Indonesia pada saat menjadi agen arranger dalam suatu kerjasama

sindikasi yakni adalah menyatukan pendapat dari setiap perbankan

syariah yang turut serta berpartisipasi dalam pembiayaan sindikasi.

Contohnya seperti pada saat pemilihan akad yang akan digunakan dalam

kerjasama sindikasi. Perbedaan akan sistem pencatatan laporan keuangan

yang digunakan setiap bank syariah yang berbeda-beda membuat setiap

bank syariah memiliki pendapat yang berbeda-beda dalam memilihi akad

apa yang akan digunakan. Maka dari itu, diperlukan adanya sinkronisasi

Page 63: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

47

untuk menentukan akad apa yang digunakan dan dapat disetujui oleh

semua bank syariah yang terlibat dalam kerjasama sindikasi tersebut.

b. Perbedaan Oriented Bussiness Setiap Bank Syariah yang Tidak Sama

Perbedaan oriented business akan setiap bank syariah yang

berbeda-beda membuat PT Bank Muamalat Indonesia pada saat menjadi

agen arranger sulit untuk mencari mitra kerjasama dalam pembiayaan

sindikasi. Karna memang ada beberapa bank syariah yang hanya tertarik

dalam satu atau dua orientasi bisnis saja.

c. Perbedaan Prosedur Pembiayaan Sindikasi Setiap Bank Syariah yang

Berbeda-Beda

Perbedaan prosedur pembiayaan sindikasi setiap bank syariah yang

berbeda-beda membuat kecepatan approval yang dikeluarkan oleh

masing-masing pihak manajemen bank syariah tidak sama waktunya

pada saat pengeluaran surat persetujuan keikutsertaan. Hal ini yang

seringkali menjadi penyebab utama beberapa bank syariah menjadi telat

dalam mengumpulkan surat keikutsertaan, karna tidak menyerahkan

surat keikutsertaan kerjasama sindikasi sampai batas waktu yang telah

ditentukan. Dan apabila hal itu terjadi, maka kerjasama pembiayaan

sindikasi yang telah dibuat bisa menjadi batal hanya karna ada satu bank

syariah yang belum menyerahkan surat keikutsertaan sesuai dengan batas

waktu yang telah ditentukan.

Page 64: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

48

d. Ketidakpastian Ekonomi Global

Pemasalahan selanjutnya dari sisi pemilik proyek atau nasabah.

Pemilik proyek, nasabah korporasi maupun pemerintah ternyata juga

dapat menyimpan tingkat risiko likuiditas yang cukup tinggi. Perbankan

syariah harus optimis, tetapi tetap berhati-hati dalam melakukan

pengembangan pembiayaan sindikasi ditengah ketidakpastian ekonomi

global. Adalah penting bagi perbankan syariah untuk terus menjaga

keseimbangan portofolio pembiayaan sindikasi dan korporasi dalam

rangka menghindari konsentrasi di satu sektor.

4. Keuntungan PT Bank Muamalat Indonesia Setelah Menerapkan

Pembiayaan Sindikasi

Adapun dampak yang didapatkan PT Bank Muamalat ketika menerapkan

pembiayaan sindikasi yaitu :

a. Membuat Bank Muamalat Menjadi Lebih dikenal di Pasar Bank dan

Masyarakat

Pembiayaan sindikasi adalah sebuah pembiayaan dalam skala besar dan

biasanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan proyek besar, dan

salah satu keuntungan yang bisa didapatkan adalah membuat partisipan-

partisipan yang ada dalam kerjasama sindikasi tersebut lebih dikenal di pasar

bank dan masyarakat luas.

Page 65: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

49

b. Memperluas Networking

Dengan adanya pembiayaan sindikasi bisa memungkinkan suatu bank

syariah untuk memperluas networking baik antara sesama bank maupun

nasabah, sehingga lebih mudah untuk memperluas networking untuk mecari

mitra kerjasama sesama bank syariah atau nasabah.

c. Sharing Risiko

Selain memperluas networking, pembiayaan sindikasi juga bisa

meminimalisir risiko yang ditimbulkan dari pembiayaan. Karna risiko sudah

tanggung bersama-sama oleh setiap bank syariah yang turut serta dalam

kerjasama sindikasi sesuai dengan porsi masing-masing final dari setiap bank

syariah.

d. Mendiversifikasi Portofolio Pembiayaan

Mayoritas pembiayaan bank syariah selama ini masih hanya tersalurkan

kepada sektor usaha kecil menengah (UKM) saja, dengan adanya pembiayaan

sindikasi bisa menjadi alternatif bagi bank syariah untuk menyalurkan dana

pembiayaan kepada sektor korporasi dalam jumlah dan tingkat return yang

lebih besar.

Page 66: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

50

Tabel 4.1

Laporan Rekap Data Sindikasi BMI 2015-2016 Kepada Sektor Korporasi

e. Meningkatkan Total Pendapatan

Selain mampu untuk mendiversivikasi pembiayaan ke sektor korporasi,

pembiayaan sindikasi juga membuat tingkat pendapatan PT Bank Muamalat

menjadi naik drastis, karna laba margin fee yang dihasilkan dari pembiayaan

sindikasi sangat tinggi.

Dibawah ini adalah data total rekapitulasi pembiayaan sindikasi PT

Bank Muamalat Indonesia tahun 2015-2016 beserta uraiannya.

Page 67: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

51

Tabel 4.2

Rekapitulasi Data Pembiayaan Sindikasi Bank MUI

Kinerja pembiayaan sindikasi PT Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2016

meningkat pesat yaitu sebesar 41.7 % dimana total fee yang didapatkan pada tahun

2016 sebesar Rp 6.255.000.000 naik drastis dari total fee yang didapatkan pada

tahun 2015 yang hanya sebesar Rp 150.000.000 saja. Hal ini yang membuat total

pendapatan PT Bank Muamalat Indonesia meningkat pada tahun 2016, dimana

total laba bersih pada tahun 2015 sebesar Rp 74 Biliun Rupiah dan pada tahun 2016

sebesar Rp 81 Biliun Rupiah naik sebesar 1%. Sedangkan peningkatan pendapatan

pada tahun 2015 sebesar 0.79 % dimana total pendapatan pada tahun 2014 sebesar

Rp 59 Biliun Rupiah. Berikut total pendapatan PT Bank Muamalat Indonesia pada

rahun 2015-2016.

Page 68: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

52

Tabel 4.3

Rekapitulasi total pendapatan Bank MUI 2015-2016

(Dalam Bilion Rupiah)

B. Analsisis SWOT

Analisis SWOT atau TOWS adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi dalam pengembangan pembiayaan

sindikasi syariah. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (oppurtunities), namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman

(threat). Model yang dipakai pada tahap ini terdiri dari matiks faktor strategi

internal dan matriks faktor strategi eksternal. Namun sebelum membuat

matriks IFAS faktor internal dan eksternal akan ditentukan terlebih dahulu

dari bobot masing-masing (kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman).

NO. Tahun Total Laba Bersih

1. 2015 Rp 59

2. 2016 Rp 74

Page 69: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

53

Tabel 4.4

Penentuan Bobot Faktor-Faktor Kekuatan dan Kelemahan

Page 70: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

54

Berdasarkan tabel 4.1, penentuan bobot faktor-faktor kekuatan dan

kelemahan pada tabel diatas maka dapat dibuat faktor-faktor strategi yang

hasilnya ditunjukan pada tabel IFAS disusun untuk merumuskan faktor-

faktor strategi internal tersebut dalam kerangka kekuatan (strength) dan

kelemahan (weakness) perusahaan.

Tabel 4.5

IFAS

Page 71: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

55

Tabel 4.6

Penentuan Bobot Faktor-Faktor Peluang dan Ancaman

Page 72: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

56

Berdasarkan tabel 4.3 penentuan bobot faktor-faktor peluang dan

ancaman pada tabel diatas maka dapat dibuat faktor-faktor strategi yang

hasilnya ditunjukan pada tabel EFAS disusun untuk merumuskan faktor-

faktor strategi eksternal tersebut dalam kerangka peluang (oppurtunities) dan

ancaman (threat) perusahaan.

Tabel 4.7

EFAS

Page 73: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

57

Berdasarkan hasil perhitungan, faktor internal kekuatan yang dimiliki

pembiayaan sindikasi PT Bank Muamalat Indonesia lebih besar dari faktor

kelemahannya yaitu sebesar 3.1, yang dimana angka 3.1 merupakan selisih

dari total kekuatan sebesar 3.3 dengan total kelemahan sebesar 0.2 . dan untuk

faktor eksternal peluang yang dimiliki pembiayaan sindikasi PT Bank

Muamalat Indonesia lebih besar dari faktor ancamannya yaitu sebesar 1.9

yang dimana 1.9 merupakan selisih dari total peluang sebesar 2.5 dengan total

ancaman sebesar 0.6. dari perhitungan tersebut dapat ditentukan lagi posisi

kredit pembiayaan sindikasi PT Bank Muamalat Indonesia sehingga

diperoleh formulasi strategi pemasaran yang sesuai seperti gambar 4.1.

Gambar 4.3

Diagram Cartecius

Page 74: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

58

Dari diagram cartecius diatas, sangat jelas menujukkan bahwa PT Bank

Muamalat Indonesia telah berada pada jalur yag tepat dengan terus

melakukan strategi pengembangan growth dalam mendukung peningkatan

nasabah dalam mengambil transaksi pembiayaan sindikasi syariah.

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Reny Maulidia Rahmat dalam

skripsi yang berjudul “Analisa Strategi Pemasaran pada PT Koko Jaya Prima

Makasar (2012), bahwa hasil perhitungan faktor internal dan faktor eksternal

ini mendukung penelitian dari Reny Maulidia Rahmat karna memiliki total

selisih dari faktor internal dan faktor eksternal melebihi dari standart yang

berlaku yaitu 2.5, dan posisi diagram cartecius itu berada di posisi strategi

growth.

C. Matrik SWOT

Matrik SWOT merupakan matrik yang disusun menggunakan variabel-

variabel kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diidentifikasi

dalam faktor-faktor strategi internal faktor strategi eksternal. Matrik SWOT

ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman dari lingkungan

eksternal perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki perusahaan. Analisis dengan menggunakan model matrik SWOT ini

menggunakan data yang diperoleh dari tabel fakor strategi internal dan faktor

strategi eksternal PT Bank Muamalat Indonesia (Persero), Tbk.

Page 75: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

59

Tabel 4.8

Matriks SWOT

IFAS

EFAS

Strength (S) :

1. Memiliki nama baik perusahaan

di pasar bank syariah.

2. PT Bank Muamalat Indonesia

merupakan bank syariah

pertama yang menyalurkan

pembiayaan sindikasi kepada

sektor korporasi.

3. Memiliki banyak SDM yang

handal, berpengalaman dalam

penerapan dan ahli dalam

mengembangkan pembiayaan

sindikasi

4. Budaya perusahaan yang

membentuk kualitas dan

profesional serta memiliki

integritas yang tinggi.

5. Memiliki jaringan kerjasama

sindikasi yang luas di seluruh

wilayah indonesia.

Weakness (W) :

1. Persyaratan

administrasi

internal Bank

MUI yang cukup

banyak, membuat

kecepatan

pengeluaran surat

approval dalam

keikutsertaan

sindikasi sering

terlambat

Opportunities (O) :

1. Pemerintah sedang

menggencarkan

pembangunan

Strategi SO :

1. Meningkatkan fasilitas dan

pelayanan sehingga

Strategi WO :

1. Memberikan

kemudahan dalam

administrasi

Page 76: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

60

infrastruktur di

Indonesia

2. Citra Positif PT Bank

Mumalat Indonesia di

mata masyarakat dan

nasabah

3. Adanya kepercayaan

yang kuat dari

masyarakat terhadap PT

Bank Muamalat

Indonesia dan nasabah

4. Bank Muamalat

merupakan bank

pertama yang

menerapkan pembiayan

sindikasi, sehingga

lebih berpangalaman

dan banyak

masyarakat/nasabah

lebih memilih bank

muamalat dalam

kerjasama sindikasi

meningkatkan citra positif PT

Bank Muamalat Indonesia

2. Memperdalam mitra dengan

nasabah guna membangun

kepercayaan

internal untuk

menganalisis

keikutsertaan

kerjasama

sindikasi dan

tetap selektif

dalam memilih

nasabah.

Threat (T) :

1. Kekuatan nasabah

dalam memilih bank

syariah pesaing cukup

tinggi

Strategi ST :

1. Peningkatan mutu dan kualitas

sumber daya manusia

2. Peningkatan kualitas layanan

(service quality) terhadap

Strategi WT :

1. Meminimalisir

perpindahan

nasabah ke bank

syariah pesaing

Page 77: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

61

2. Banyaknya bank

pesaing, baik bank

syariah maupun

konvensional untuk

membuka dan

menyalurkan

pembiayaan sindikasi.

3. Sisi pelayanan dan

percepatan bank

pesaing menjadi salah

satu faktor

kebutuhan calon nasabah

maupun nasabah existing guna

terciptanya loyalitas terhadap

pembiayaan PT Bank

Muamalat Indonesia

2. Mengurangi

resiko kerugian

PT Bank

Muamalat

Indonesia

Berdasarkan analisis tersebut menujukkan bahwa kinerja perusahaan

dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kombinasi

kedua faktor tersebut ditunjukkan dalam diagram hasil analisis SWOT

sebagai berikut :

1. Strategi SO (mendukung sebagai growth)

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu

dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya. Strategi SO yang ditempuh oleh PT Bank

Muamalat Indonesia yaitu :

a. Meningkatkan fasilitas dan pelayanan sehingga meningkatkan citra positif

PT Bank Muamalat Indonesia. Strategi ini digunakan agar dengan

meningkatkan kekuatan-kekuatan dari produk, fasilitas, dan pelayanan PT

Bank Muamalat Indonesia maka para nasabah korporasi/masyarakat akan

Page 78: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

62

mengajukan pembiayaan sindikasi di PT Bank Muamalat Indonesia, dan

membuat citra dari PT Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah

pertama yang menerapkan pembiayaan sindikasi.

b. Memperdalam mitra dengan nasabah guna membangun kepercayaan.

Strategi ini berguna untuk membuat para nasabah semakin percaya dengan

PT Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah penyalur pembiayaan

sindikasi. Maka dari itu, PT Bank Muamalat Indonesia harus menjalin

komunikasi yang baik dengan nasabah sebagai nasabah korporasi yang

membutuhkan dana besar dalam pembiayaan sindikasi.

2. Strategi WO (Mendukung Strategi Turn-Around)

Strategi ini untuk mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan

peluang yang ada. Strategi yang mungkin dapat dilakukan yaitu :

a. Memberikan kemudahan dalam administrasi pada produk pembiayaan

sindikasi dan tetap selektif dalam memilih segmentasi nasabah yang di

tuju. Strategi ini dapat digunakan PT Bank Muamalat Indonesia untuk

menambah nasabah baru yaitu dengan memberikan kemudahan di dalam

pelayanan pembiayaan sindikasi syariah baik kepada nasabah maupun

bagian internal dalam penerbitan surat keikutsertaan kerjasama sindikasi,

tetapi tetap selektif dalam memilih calon nasabah yang memiliki

persyaratan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Hal tersebut

dapat dilakukan oleh PT Bank Muamlat Indonesia agar para nasabah

mendapatkan kemudahan didalam memperoleh fasilitas sindikasi syariah.

Page 79: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

63

3. Strategi ST (Mendukung Strategi Diversifikasi)

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

mengatasi ancaman. Strategi ST di tempuh oleh PT Bank Muamalat

Indonesia yaitu :

a. Peningkatan mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia. Strategi ini

bertujuan agar kualitas kompetensi SDM pada PT. Bank Bank Muamalat

Indonesia dapat lebih ditingkatkan dan hal ini akan berdampak proses

pembiayaan sindikasi di PT Bank Muamalat Indonesia menjadi lebih

efisien baik dari segi transaksi dan profit yang didapatkan.

b. Peningkatan kualitas pelayanan (service quality) terhadap kebutuhan calon

nasabah ataupun nasabah existing, guna terciptanya loyalitas terhadap

produk PT Bank Muamalat Inonesia. Strategi ini berguna bagi SDM dari

Bank Mumalat Indonesia agar dapat memberikan pelayanan yang

berkualitas kepada nasabah sebagai cara untuk mempertahankan nasabah,

khususnya nasabah yang memanfaatkan atau yang mengambil produk

pembiayaan sindikasi syariah.

4. Strategi WT (Mendukung Strategi Defensif)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan

berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Strategi WT di tempuh oleh Bank Muamalat Indonesia yaitu :

a. Meminimalisasikan perpindahan nasabah ke Bank pesaing.

b. Mengurangi resiko kerugian pada PT. Bank Muamalat Indonesia

Page 80: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

64

Dari empat kemungkinan alternatif strategi yang diperoleh diatas,

strategi yang paling tepat digunakan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia

sehingga nasabah yang membutuhkan dana dalam jumlah besar dapat

mengambil pembiayaan sindikasi adalah perumusan strategi SO yaitu strategi

dengan menggunakan strength untuk memanfaatkan Opportunies yang

dimiliki perusahaan yaitu:

a. Meningkatkan fasilitas dan pelayanan sehingga meningkatkan citra positif

PT. Bank Muamalat Indonesia

b. Memperdalam mitra dan menjalin hubungan dengan nasabah guna

membangun kepercayaan dan kerjasama.

Berdasarkan hasil analisis SWOT PT. Bank Muamalat Indonesia

memiliki kekuatan yang dapat dipakai pada strategi tertentu serta

memanfaatkan peluang yang tepat serta secara bersamaan meminimalkan

atau menghidari kelemahan dan ancaman yang ada. Posisi ini sangat

menguntungkan perusahaan dengan memperbaiki kondisi di atas rata-rata

kemampuan sehingga PT Bank Muamalat Indonesia dapat mengendalikan

para pesaing yang ada maupun pesaing yang terbilang kuat.

Demikianlah pembahasan pada BAB ini yang kiranya sudah menjawab

dari setiap pertanyaan yang ada didalam rumusan masalah dalam penelitian

ini.

Page 81: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian diatas maka dapat diambil kesimpulan :

1. Berdasarkan analisis internal dan eksternal perusahaan dapat diperoleh bahwa

peningkatan jumlah profit PT bank Muamalat Indonesia setelah menerapkan

pembiayaan sindikasi sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari laporan

keuangan PT Bank Muamalat Indonesia yang terus meningkat baik dari sisi

pertumbuhan asset dan laba. Hal ini dapat dilihat dari laporan rekapitulasi

pendapatan Bank MUI tahun 2015 sampai 2016 naik sekitar 20%.

2. Berdasarkan matriks SWOT maka dapat disimpulkan beberapa

pengembangan antara lain : Strategi SO, berupa meningkatkan fasilitas dan

pelayanan sehingga meningkatkan citra positif PT. Bank Muamalat

Indonesia, memperdalam mitra dengan nasabah guna membangun

kepercayaan ; Strategi WO, berupa memberikan kemudahan dalam

administrasi pada produk pembiayaan sindikasi dan tetap selektif dalam

memilih segmentasi nasabah yang telah dituju; Strategi ST, berupa

peningkatan mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan

kualitas layanan (service quality) terhadap kebutuhan calon nasabah maupun

nasabah existing guna terciptanya loyalitas terhadap produk PT. Bank

Muamalat Indonesia; Strategi WT, berupa meminimalisasikan perpindahan

Page 82: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

66

nasabah ke Bank pesaing, mengurangi resiko kerugian PT. Bank Muamalat

Indonesia melalui pertimbangan dari faktor internal dan eksternal perusahaan

yang bermanfaat bagi kemajuan dari PT. Bank Muamalat Indonesia dalam

menarik nasabah yang membutuhkan dana dalam jumlah besar untuk

mengambil pembiayaan sindikasi di PT Bank Muamalat Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka diajukan

saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan sebagai

berikut :

1. Untuk meningkatkan pembiayaan sindikasi, maka perlu adanya pihak PT.

Bank Muamalat Indonesia mempertahankan kekuatan produk pembiayaan

sindikasi yang telah ada. Disarankan bagi PT. Bank Muamalat Indonesia

untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan yang telah diberikan kepada

nasabah agar nasabah merasa mereka memilih bank yang tepat untuk

mengambil pembiayaan sindikasi di PT Bank Muamalat Indonesia.

2. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan menggunakan matriks lain untuk

mengetahui analisis strategi pembiayaan sindikasi syariah. Salah satu matriks

yang dapat digunakan bagi penelitian selanjutnya untuk menganalisis strategi

pembiayaan sindikasi syariah adalah Matriks Strategi Position and Action

Evalution (SPACE), Matriks Grand Strategy, Matriks Boston Consulting

Group (BCG) dan masih banyak matriks-matriks lain yang dapat

digunakannya.

Page 83: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

67

DAFTAR PUSTAKA

Ais, Chatamarrasjid. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta: Kencana

Media Grup, 2013.

Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarok. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT

Remaja Rusdakarya, 1995.

Bachtiar, Herlina Suyati. Aspek Legal Kredit Sindikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada 2000.

Biaro, Endi Rohendi. Politik Infrastruktur Indonesia. Komisi IV DPR RI

Bekerjasama dengan Gramedia: Jakarta, 2014.

Hermansyah. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group. 2013.

Irawan, Prasetya. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu sosial,

Jakarta; DIA FISIP UI, 2006.

Karim, Adiwarman Azwar. Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta:

Grafindo Persada, 2014.

Kusumaningtuti, dkk. Pinjaman Sindikasi Luar Negri. Jakarta: Pusat Pendidikan

dan Studi Kebanksentralan – Bank Indonesia, 2008.

Philip Katlor dan Garry Armstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1, Jakarta:

Erlanga. 2012.

Semiawan, Conny R. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, 2013

Sjahdeini, Sutan Remy. Kredit Sindikasi: Proses Pembentukan dan Aspek Hukum,

Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 1997.

Sjahdeini, Sutan Remy. Kredit Sindikasi: Proses, Teknik Pemberian, dan aspek

hukumnya, Jakarta: PT Kreatama, 2008.

Soehartono, Irawan. Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1995).

Stanley Hurn, BSc (Econ), Syndicate Loans: A Handbook for Banker and

Borrower, Cambridge UK: Woodhead-Faulkner (Publisher) Ltd., ACIB,

1990.

Page 84: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

68

Jurnal dan Skripsi:

Asih, Cornel Rosendoyo. “Analisis Pembiayaan Sindikasi Antar Bank Syariah

Dengan Lembaga Pembiayaan Syariah (Studi Kasus: Pembiayaan Sindikasi

Helikopter)” Skripsi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Depok, 2011.

Rindang Bagus Prasetyo dan Muhammad Firdaus, Paper Pengaruh Infrastruktur

pada pertumbuhan ekonomi wilayah di indonesia, Bogor: Departemen Ilmu

ekonomi, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2011.

Posumah, Ferdy Posumah. Paper “Pengaruh pembangunan Infrastruktur Terhadap

Investasi Di kabupaten Minahasa Tanggerang” Fakultas Ekonomi Bisnis,

Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sam Ratulangi Manado, 2013.

Internet:

Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 91/DSN-MUI/IV/2014 Tentang

Pembiayaan Sindikasi (al-Tamwil al-mashrifi al-Mujamma’) Diakses dari

http://www.dsnmui.or.id/index.php?mact=News,cntnt01,detail,0&cntnt01a

rticleid=101&cntnt01origid=59&cntnt01detailtemplate=Fatwa&cntnt01ret

urnid=61 diakses pada 04 Januari 2017 pukul 20:07 WIB.

Hermansyah, Oki. Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Diakses Diakses dari

http://www.bappenas.go.id/files/8513/5022/6064/5pengembangan-lembaga-

keuangan-dan-investasi-infrastruktur__20081123002641__4.pdf Pada 04

Januari 2017 pukul 17:06

Informasi APBN 2016; Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk

Memperkuat Pondasi Pembangunan Yang Berkualitas. Diakses dari

http://www.anggaran.depkeu.go.id/content/publikasi/BIB2016.pdf Pada 21

Maret 2017 pukul 15:21

Informasi APBN 2016; Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk

Memperkuat Pondasi Pembangunan Yang Berkualitas. Diakses dari

http://www.anggaran.depkeu.go.id/content/publikasi/BIB2016.pdf Pada 21

Maret 2017 pukul 15:21

Laporan tingkat pengembalian investasi infrastruktur terhadap pertumbuhan

ekonomi, diakses dari Pusat Kajian Pembangunan Infrastruktur

Berkelanjutan (CSID) Center For Sustainable Development

http://id.csidui.org/file/CSID-Book-Profile-IND.pdf pada 04 Januari 2017

pukul 15:01

Page 85: ANALISA SWOT DALAM PEMBIAYAAN SINDIKASI BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37604/2/ZAKY... · perbankan syariah.2 Agar dapat tercapai tujuan pembangunan nasional

69

Julianto, Pramdia Arhando. Perbankan Syariah dipercaya Pemerintah Untuk

Mengelolala Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji. Kompas, 2 Juni 2015.

Novi, Maryaningsih, dkk, pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap

pertumbuhan ekonomi indonesia diakses dari http://www.bi.go.id pada 04

Januari 2017 pukul 16:27

Penjelasan Undang-Undang No 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah,

(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan

Lembaran Negara Indonesia Nomor 4867) diakses dari www.bi.go.id pada 04

Januari 2017 pukul 16:45

Peraturan Bank Indonesia No.7/3/PBI/2005 Batas Maksimum Pemberian Kredit

(pdf) Diakses dari www.bi.go.id pada 16 Mei 2017 pukul 00:12