analisa sintesa EKG

8
Pendidikan Profesi Ners Angkatan XX Program Studi Ilmu Keperawatan-Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro 2013 LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMERIKSAAN EKG DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD TIDAR MAGELANG Inisial pasien : Tn. J (51 tahun) Diagnosa Medis : PPOK No Register : Tanggal tindakan : Selasa, 5 Maret 2013 pukul 11.40 WIB 1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran Diagnosa: Penurunan curah jantung (00029) berhubungan dengan perubahan kontraktilitas. DS: a. Keluarga klien mengatakan klien sudah memiliki penyakit paru sejak 11 tahun yang lalu. b. Keluarga klien mengatakan sebelum berangkat ke IGD, klien mengeluh napas terasa sesak dan dada terasa nyeri. DO: a. KU lemah, kesadaran somnolen b. GCS 7 (E2M3V2) 1

description

EKG

Transcript of analisa sintesa EKG

Pendidikan Profesi Ners Angkatan XXProgram Studi Ilmu Keperawatan-Fakultas KedokteranUniversitas Diponegoro2013

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATANPEMERIKSAAN EKGDI RUANG INSTALASI GAWAT DARURATRSUD TIDAR MAGELANG

Inisial pasien: Tn. J (51 tahun)Diagnosa Medis: PPOKNo Register: Tanggal tindakan: Selasa, 5 Maret 2013 pukul 11.40 WIB

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiranDiagnosa: Penurunan curah jantung (00029) berhubungan dengan perubahan kontraktilitas.DS: a. Keluarga klien mengatakan klien sudah memiliki penyakit paru sejak 11 tahun yang lalu.b. Keluarga klien mengatakan sebelum berangkat ke IGD, klien mengeluh napas terasa sesak dan dada terasa nyeri.DO:a. KU lemah, kesadaran somnolenb. GCS 7 (E2M3V2)c. TD 140/100 mmHg, HR 132 kali/menit, RR 38 kali/menit, T 36,4 oCd. Kulit tampak sianosis dan akral teraba dingin

2. Dasar Pemikiran:Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan batuk produktif dan dispnea dan terjadinya obstruksi saluran nafas sekalipun penyakit ini bersifat kronis dan merupakan ganbungan dari emfisema, bronchitis kronis maupun asma (Rab, 2010). Beberapa komplikasi dari PPOK dapat menyerang fungsi jantung antara lain gagal jantung dan cardiac disritmia. Gagal jantung ini berhubungan dengan bronchitis kronis dan emfisema berat. Gagal jantung terutama terjadi pada cor-pulmonal (gagal jantung kanan akibat penyakit paru) dimana klien mengalami dyspnea berat. Pada kasus PPOK, hasil pembacaan EKG ditemukan deviasi aksis kanan, peninggian gelombang P (asma berat), disritmia atrial (bronchitis) ,peninggian gelombang P pada lead II, III, AVF (bronchitis,emfisema) dan aksis vertical QRS(emfisema). Pemeriksaan EKG pada Tn.J (51 tahun) bertujuan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya komplikasi pada organ jantung karena klien masuk IGD dengan KU lemah, kesadaran somnolen, GCS 7 (E2M3V2), mengalami sesak, nyeri dada dan riwayat PPOK yang cukup lama yaitu 11 tahun.

3. Tindakan Keperawatan yang DilakukanTindakan keperawatan yang dilakukan adalah EKG. EKG ini dilakukan terutama untuk mengetahui sejauh mana iskemik atau infark yang dialami Tn. J.Pemeriksaan EKG 12 Leada. Sandapan I: merekam beda potensial antara tangan kanan dengan tangan kiri, dimana tangan kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan (+).b. Sandapan II: merekam beda potensial antara tangan kanan dengan kaki kiri, dimana tangan kanan bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).c. Sandapan III: merekam beda potensial antara tangan kiri dengan kaki kiri, dimana tangan kiri bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).d. Sandapan aVR: merekam potensial listrik pada tangan kanan, dimana tangan kanan (+), tangan kiri dan kaki membentuk elektroda indeferen.e. Sandapan aVL: merekam potensial listrik pada tangan kiri, dimana tangan kiri (+), tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.f. Sandapan aVF: merekam potensial listrik pada kaki kiri, dimana kaki kiri (+), tangan kanan dan tangan kiri membentuk elektroda indiferen.

4. Prinsip Tindakan yang DilakukanPrinsip yang perlu diperhatikan adalah:a. Bersihb. Tindakan dilakukan secara tepat dan benarc. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi d. Prosedur pemeriksaan EKG:1) Persiapan alata) Sandapan EKGb) Mesin print EKGc) Kertas perekaman hasil EKGd) Gelly/ alkohole) Kassa2) Prosedur tindakana) Jaga privasi klien.b) Pastikan alat tidak rusak, sehingga dapat memengaruhi kualitas gambaran EKG.c) Jelaskan pada pasien tujuan EKG dan alasan klien harus di EKGd) Pastikan penempatan elektroda tepat.e) Pastikan elektroda dan kulit kontak dengan baik, sehingga tidak terlepas ketika ditengah-tengah perekaman EKG, gunakan gelf) Minta klien untuk tidak berbicara dan bergerak ketika perekaman EKG.g) Tanyakan dan observasi adanya penggunaan bahan logam pada klien selama perekaman EKGh) Anjurkan untuk melepas bahan-bahan yang terbuat dari logam, seperti jam, cincin, anting, dsb.

5. Analisa Tindakan KeperawatanPada pasien PPOK dapat terjadi komplikasi pada organ jantung seperti gagal jantung kanan dan cardiac disritmia. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan penunjang dengan melakukan pemeriksaan EKG untuk mengatahui kemungkinan terjadinya komplikasi pasien. Pemeriksaan EKG dapat memberikan gambaran irama jantung dan mengetahui kelainan atau masalah yang terjadi pada jantung. Prosedur tindakan pemeriksaan EKG telah sesuai dengan prinsip dan prosedur. Perawat melakukan pemeriksaan secara mandiri dengan menggunakan 12 lead EKG. Sebelum dilakukan pemeriksaan, perawat menganjurkan klien untuk tidak berbicara selama pemeriksaan dan anggota tubuh klien tidak menyentuh benda yang dapat menimbulkan medan listrik karena juga akan mempengaruhi hasil EKG.

6. Bahaya yang dapat terjadia. Bahaya yang dapat terjadi jika tindakan tidak dilakukan:Pemasangan sandapan yang tidak tepat dapat mempengaruhi hasil rekaman EKG. Posisi klien harus nyaman dan jangan sampai anggota tubuh klien menyentuh benda yang dapat menimbulkan medan listrik karena juga akan mempengaruhi hasil EKG. Penjelasan yang kurang adekuat pada klien dapat menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada klien, sehingga klien dapat mengalami takikardi. Hal ini dapat mempengaruhi hasil EKG.b. Efek samping tindakan: -

7. Hasil yang Didapat dan MaknanyaS: -O: a. KU lemah, kesadaran somnolenb. GCS 7 (E2M3V2)c. TD 110/80 mmHg, HR 132 kali/menit, RR 42 kali/menit, T 36,4 oCd. Kulit tampak sianosis dan akral teraba dingin

8. Tindakan Keperawatan Lain untuk Mengatasi Diagnosa Keperawatan Diatasa. Mandiri:1) Observasi KU klien secara periodikb. Kolaboratif1) Pemeriksaan laboratorium kimia klinik (serum)

9. KepustakaanBrunner & Suddarth. 1997. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8. Jakarta: EGC.Kusyati, Eni dkk. 2003. Keterampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar. Semarang:Kilat Press.

10. Evaluasi DiriProses pemeriksaan EKG dilakukan secara mandiri dengan lancar mulai persiapan alat hingga pembacaan hasil pengukuran. Pemantauan KU dan tanda-tanda hiperglikemi atau hipoglikemi dan perbaikan kondisi harus terus diperhatikan untuk pengukuran ulang/lebih lanjut.

Semarang,Maret 2013

Pembimbing klinik,Mahasiswa,

Rizki Cintya DewiNIP. NIM. 22020112210017

5