ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA...
Transcript of ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA...
ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN
Henry Prasetyo1109100060
Pembimbing :Endarko, M.Si., Ph.D
Department of PhysicsSepuluh Nopember Institute of
TechnologyKampus ITS Sukolilo - Surabaya
60111Indonesia
Sensor serat optik merupakan basis teknologi yang dapat diterapkanbanyak aplikasi penginderaan
Sensor serat optik tidak mengalirkan arus listrik, tahan terhadapinterferensi gelembang elektromagnetik dan frekuensi radio, ringan, tahan terhadap lingkungan korosif
Serat optik sangat sensitiv terhadap gangguan luar, seperti getaran, pembebanan, dan lilitan yang secaralangsung maupun tak langsung mengurangi dayapada serat optik
Bagaimana pengaruh pembebanan padasistem timbangan dengan sensor serat optikmenggunakan OSA dengan variasi jumlah
lilitan dan diameter
Bagaimana metode yang tepat untukmengetahui pengaruh pembebanan pada
sensor serat optik menggunakan OSA dengan variasi jumlah lilitan dan diameter
Mengetahui pengaruh pembebanan terhadapmakrobending serat optik moda tunggal FC-FC 3 meter menggunakan OSA dengan variasi jumlah
lilitan dan diameter
Mendapatkan metode yang tepat untuk Mengetahuipengaruh pembebanan terhadap makrobending
serat optik moda tunggal FC-FC 3 meter menggunakan OSA dengan variasi jumlah lilitan
dan diameter
Atenuasi (redaman)Semakin besar atenuasi maka semakin sedikit cahaya yang mencapai detektor sehingga semakin pendek jarak transmisiantara pemancar dan penerima
Media transmisi serat optik memiliki karaktik untukmembedakan jenis serat optik yang akan digunakan
AbsorbtionImpurity: besi, cobalt, ion OH
Bahan pembuat fiber optik
Scatering
• Ketidak homogenan struktur fiber• Densitas yang tidak merata• Komposisi yang tidak berfluktuasi
Bending: microbending
macrobending
Dimana : α = Redaman sinyal / pelemahangelombang (atenuasi)Pout = Daya output opticPin = Daya input opticL = Panjang serat opticA = Nilai pelemahan
Terjadi rugi daya , dimana sudut datang < sudut kritis
Dengan, : beda indeks bias core dan cladding
R : radius kelengkungana : radius inti serat optikα : 2 (parabolic profile)
Gambar 2.7 Propagasi cahaya dalam makrobending (Guenther, 1990)
Sumber optikLED( light emitting diode)Memiliki keluaran daya yang lebih sedikit, kecepatan switching yang lebih lambat dan lebarspectrum yang lebih lebar.
Gambar .Polaritas dan simbol pada LED (Sri Waluyati, dkk, 2008)
LASER
• Menghasilkan cahaya dengan panjang gelombangtetap (635 nm)
• Menghasilkan intensitas cahaya yang tinggi• Memungkinkan terjadinya transmisi data yang tinggi
Detektor OptikDetektor optik dapat menghasilkan gelombang sesuai aslinyadengan meminimalisasi losses yang timbul
Fototransistor merupakan sebuah detektor cahaya, dimana kombinasi antara fotodioda dan penguattransistor.
OPTICAL SPECTRUM ANALYZER (OSA)
Alat ukur daya pada optik dengan fungsi panjang gelombang
OSAKISI DIFRAKSI
INTERFERO METER FABRY PEROT
INTERFEROMETER MICHELSON
Gambar .Diagram blok dasar OSA (Agilent Technologies, 1996)
DIAGRAM ALUR
Analisa Hasil
Kesimpulan
Pembuatan Grafik Daya Vs Beban
(variasi diameter)
Set Up OSA
Pembuatan Alat pembebanan
Studi literature pembuatan proposal
Pengambilan data
Hasil data
Pembuatan Grafik Daya Vs Beban
(variasi lilitan)
PENGATURAN OSA
1. Pasang serat optik moda tunggal yang telah diberi fixed socket pada OSA
2. Nyalakan OSA hingga terlihat tampilan garis-gariskoordinat pada OSA
3. Atur range panjang gelombang grafik gaussian OSA padarange 1442,1- 1642,1 nm dengan menekan tombolwavelength
4. Atur posisi kusor pada grafik dengan menekan tombolmarker pada posisi 1549,7nm
5. Simpan grafik pada disket dengan menekan tombol save pada OSA dengan ekstensi.gif
PENGUKURAN DAYAMENGGUNAKAN OSA
• Pengukuran pertamadilakukan pada diameter 3cm dengan variasi lilitan1,3 dan 5 lilitan padabeban 200, 400, 600, 800 dan 1000 g
• Pengukuran selanjutnyapada diameter 4 cm dan5cm dengan variasi lilitan1,3 dan 5 dan beban 200, 400,600,800 dan 1000 g
Gambar . Skema percobaanpembebanan serat optik
PENGAMBILAN DATA
Keadaan awal (0 g)
1. METODE KONTINU
200 g 400 g 600 g
800 g 1000 g 800 gpenurunan
600 g 400 g
200 gTanpa beban
2. METODE DISKONTINU
Keadaan awal (0 g) 200 g Tanpa beban 400 g
Tanpa beban 600 g Tanpa beban 800 g
Tanpa beban 1000 g Tanpa beban
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Grafik gaussian OSA pada metode kontinu
a b c d
e f
Gambar .Analisa rugi dayauntuk system denganpembebanan (a) 0 g , (b) 200 g, (c) 400 g.(d) 600 g (e) 800 g dan (f) 1000 g untukdiameter 3 cm dan 1 lilitan.
Grafik gaussian OSA pada penurunan beban
Gambar. Analisa rugi dayauntuk system denganpengurangan beban(a)1000 g , (b) 800 g, (c) 600 g.(d) 400 g (e) 200 g dan (f) tanpa beban(0) g untuk diameter 3 cm dan1 lilitan.
a b c d
e f
Analisa pengaruh pembebanan terhadapvariasi lilitan
a b
Gambar .Analisa rugi daya untuk system dengan pembebanan 600g dan diameter 3 cm dengan variasi lilitan (a) 1 lilitan , (b) 3 lilitan
Analisa pengaruh pembebanan terhadapvariasi diameter
a b
Gambar .Analisa rugi daya untuk system dengan pembebanan 600g dan1lilitan dengan variasi diameter (a) 3cm , (b) 4cm
Grafik gaussian OSA pada metode diskontinu
Gambar Analisa rugidaya untuk system dengan pembebanan(a) kondisi awal (0g), (b) 200 g , (c) tanpa beban, (d) 400 g.(e) tanpabeban (f) 600 g ,(g) tanpa beban,
a b c d
e f g
Grafik hubungan daya VS beban
Metode kontinu
Analisa pengaruh pembebanan terhadapvariasi lilitan
Gambar grafik hubungan daya vs massa dengan diameter 3cm
Rugi daya
17,308µW0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
0 200 400 600 800 1000
daya
(
µW)
massa (g)
3 cm
1 lilitan
3 lilitan
5 lilitan
Analisa pengaruh pembebanan terhadap variasi diameter
Gambar .grafik hubungan daya vs massa dengan 1 lilitan
Rugi daya
17,308µW0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
0 200 400 600 800 1000
daya
(
µW)
massa (g)
1 lilitan
3 cm
4 cm
5 cm
METODE DISKONTINU
Analisa pengaruh pembebanan terhadapvariasi lilitan
Gambar grafik hubungan daya vs massa dengan diameter 3cm
Rugi daya2,273 µW
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
0 200 400 600 800 1000
daya(
µW)
massa (g)
3 cm (metode 2)
1 lilitan
3 lilitan
5 lilitan
Analisa pengaruh pembebanan terhadap variasi diameter
Rugi daya2,273 µW
Gambar .grafik hubungan daya vs massa dengan 1 lilitan
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
0 200 400 600 800 1000
daya
(
µW)
massa (g)
1 lilitan (metode 2)
3 cm
4 cm
5 cm
METODE KONTINU VS METODE DISKONTINU
Gambar .grafik hubungan metode kontinu vs metode diskontinudengan diameter 3 cm dan 1 lilitan
Rugi daya2,273 µW
Rugi daya17,308µW
m
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
0 200 400 600 800 1000
daya(
µW)
massa (g)
3cm dan 1 lilitan
metode kontinu
metodediskontinu
KESIMPULAN
• untuk metode kontinu bahwa rugi daya maksimal ketikapembebanan 1000 g dengan diameter 3 cm dan 1 lilitansebesar 17,308µW
• Pada metode diskontinu rugi daya maksimal ketika dilakukanpembebanan 1000g dengan dimater 3 cm dan 1 lilitansebesar 2,273 µW
• Metode yang tepat dalam penelitian ini yaitu metode kontinu.
SARAN
Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan sumbercahaya lain (selain sumber cahaya OSA) yang bisa memunculkandua atau lebih gelombang, sehingga dapat digunakan untukpenelitian distribusi tekanan pada serat optik yang bisadigunakan sebagai sensor serat optik