Analisa Prosedur

8
Analisa Prosedur Pengamatan Kapang Pada pengamatan ini yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan adalah gelas obyek, cover glass, spidol, jarum ose, meja jamur, mikroskop cahaya, tabung reaksi, bunsen. Gelas obyek berfungsi sebagai tempat sample yang akan diamati pada mikroskop, cover glass sebagai penutup obyek yang akan diamati pada mikroskop cahaya, spidol sebagai pembuat lingkaran di gelas obyek, jarum ose berfungsi untuk memindahkan sample berupa mikroorganisme dalam proses pengkulturan atau pengamatan, mikroskop cahaya digunakan sebagai alat bantu pengamatan terhadap benda atau obyek yang kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata, tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan senyawa atau juga bisa digunakan untuk wadah alkohol yang akan digunakan untuk mensterilisasi ose, Bunsen digunakan untuk memaskan area kerja sehingga mengurangi dampak kontaminan selain itu dapat juga digunakan untuk sterilisasi alat. Bahannya adalah alkohol 70%, aquades, sample (Rhizopus atau A. Niger). Alkohol digunakan untuk melakukan sterilisasi alat atau juga dapat digunakan untuk aseptis diri dan lingkungan. Aguades digunakan sebagai pelarut atau juga bisa digunakan untuk pelarut di gelas obyek, Sample digunakan sebagai media yang akan diamati pada percobaan ini. Setelah semua siap, langkah yang dilakukan pertama adalah membuat preparat yaitu dengan melakukannya di ruang jamur di meja jamur. Dibuka terlebih dahulu kaca meja jamur dan di lakukan aseptis diri dan lingkungan dengan menyemprotkan alkohol 70% pada tangan dan diratakan hingga ke punggung telapak tangan, pada aseptis lingkungan disemprotkan pada meja kerja lalu dilap secara searah dengan menggunakan tissue, hal ini bertujuan agar tigak terjadi kontaminan dari mikroorganisme yang telah di lap kembali lagi. Lalu dinyalakan bunsen dengan menggunakan korek api. Di sterilisasi jarum ose dengan cara mencelupkannya ke dalam alkohol 70% di tabung reaksi kemudian dibakar hingga nampak memerah, lalu didinginkan sejenak dan dicelupkan lagi ke alkohol dan dibakar kembali ke bunsen. Hal ini dilakukan sebanyak 3x. Fungsi dari didinginkan sejenak agar pada saat mencelupkan kembali ke

description

Anpros

Transcript of Analisa Prosedur

Analisa ProsedurPengamatan KapangPada pengamatan ini yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan adalah gelas obyek, cover glass, spidol, jarum ose, meja jamur, mikroskop cahaya, tabung reaksi, bunsen. Gelas obyek berfungsi sebagai tempat sample yang akan diamati pada mikroskop, cover glass sebagai penutup obyek yang akan diamati pada mikroskop cahaya, spidol sebagai pembuat lingkaran di gelas obyek, jarum ose berfungsi untuk memindahkan sample berupa mikroorganisme dalam proses pengkulturan atau pengamatan, mikroskop cahaya digunakan sebagai alat bantu pengamatan terhadap benda atau obyek yang kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata, tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan senyawa atau juga bisa digunakan untuk wadah alkohol yang akan digunakan untuk mensterilisasi ose, Bunsen digunakan untuk memaskan area kerja sehingga mengurangi dampak kontaminan selain itu dapat juga digunakan untuk sterilisasi alat. Bahannya adalah alkohol 70%, aquades, sample (Rhizopus atau A. Niger). Alkohol digunakan untuk melakukan sterilisasi alat atau juga dapat digunakan untuk aseptis diri dan lingkungan. Aguades digunakan sebagai pelarut atau juga bisa digunakan untuk pelarut di gelas obyek, Sample digunakan sebagai media yang akan diamati pada percobaan ini. Setelah semua siap, langkah yang dilakukan pertama adalah membuat preparat yaitu dengan melakukannya di ruang jamur di meja jamur. Dibuka terlebih dahulu kaca meja jamur dan di lakukan aseptis diri dan lingkungan dengan menyemprotkan alkohol 70% pada tangan dan diratakan hingga ke punggung telapak tangan, pada aseptis lingkungan disemprotkan pada meja kerja lalu dilap secara searah dengan menggunakan tissue, hal ini bertujuan agar tigak terjadi kontaminan dari mikroorganisme yang telah di lap kembali lagi. Lalu dinyalakan bunsen dengan menggunakan korek api. Di sterilisasi jarum ose dengan cara mencelupkannya ke dalam alkohol 70% di tabung reaksi kemudian dibakar hingga nampak memerah, lalu didinginkan sejenak dan dicelupkan lagi ke alkohol dan dibakar kembali ke bunsen. Hal ini dilakukan sebanyak 3x. Fungsi dari didinginkan sejenak agar pada saat mencelupkan kembali ke alkohol tidak menimbulkan sulut api. Beri tanda lingkaran kira-kira 1cm pada balik gelas obyek dengan menggunakan spidol lalu diberi 1 tetes aquades pada gelas obyek dengan menggunakan pipet tetes. Setelah itu diambil kultur dengan cara dipegang tabung reaksi berisi kultur lalu dibuka penyumbat kapas dengan menjepitnya diantara jari manis dan kelingking dan ditarik. Dipanaskan mulut tabung reaksi pada bunsen lalu diambil sedikit kultur dengan menggunakn jarum ose. Lalu mulut tabung dipanaskan kembali dan ditutup dengan menggunakan penyumbat kapas tadi. Kultur tadi ditaruh di gelas obyek yang telah diberi aquades dan diratakan di area tadi. Kemudian ditutup dengan menggunakan cover glass, cara menutupnya yaitu mula mula ditaruh bagian ujung di gelas obyek lalu buat sudut 450 dan lepas sehingga cover glass menutupi sample tadi. Hal ini bertujuan agar tidak ada gelembung yang mengganggu pengamatan. Setelah preparat siap dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya mulai dari pembesaran kecil sampai ke besar (40-100-400). Hal ini bertujuan agar mempermudah dalam mengatur fokus dalam pengamatan. Setelah obyek yang dicari ketemu digambar hasi pengamatan pada DHP masing-masing.Pengecatan GramPertama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum ini. Alat yang digunakan adalah bunsen (untuk pemanas dan sebagai pencegah terjadi kontaminan), Jarum ose (digunakan untuk memindahkan atau mengambil kultur), pipet tetes (digunakan untuk mengambil larutan atau cairan), gelas obyek (sebagai wadah untuk sample yang akan diamati pada mikroskop), gelas beker (untuk tempat larutan), Hair dryer (untuk mengeringkan air atau larutan), spidol (untuk membuat area dengan diameter 1cm pada bail gelas obyek). Bahan yang digunakan adalah sample (B. Subtilis/ E.Coli) digunakan untuk sample yang akan diamati, Aquades (digunakan untuk pelarut atau pembersih), alkohol (digunakan untuk aseptis diri lingkungan, sterilisasi alat), kristal violet (sebagai cat utama), iodin (digunakan untuk zat penguat warna atau pemfiksasi), etanol (pelarut warna zat utama agar tidak pekat), safranin (sebagai cat penutup atau sekunder agar memberikan warna kembali pada sel bakteri yang kehilangan warna)Jika semua alat dan bahan siap langkah selanjutnya adalah melakukan aseptis diri dan lingkungan. Aseptis diri yaitu dengan menyemprotkan alkohol 70% ke telapak tangan dan diratakan hingga keseluruh bagian termasuk punggung telapak tangan. Aseptis lingkungan dilakukan dengan menyemprokan alkohol 70% ke meja kerja lalu dilap secara searah. Selanjutnya dibersihkan gelas obyek yaitu dengan menyemprotkan alkohol 70% dan dilap searah juga dan bagiannya bawahnya juga dilap. Lalu dibersihkan juga cover glass dengan cara menyemprotkan alkohol 70% dan dibuka tissue menjadi lebar diletakkan cover glass tadi dan dipuk puk secara perlahan. Setelah selesai dibersihkan memberi area dengan diameter 1 cm dibalik gelas obyek dengan menggunakan spidol. Lalu diambil 1 tetes aquades yang ada di tabung reaksi dengan menggunakan pipet tetes. Lalu dinyalakan bunsen dan diambil kultur dengan menggunakan ose yang telah disteril (dicelupkan pada alkohol lalu dibakar dibunsen hingga membara lalu didinginkan dan dicelupkan lagi dan hal ini dilakukan sebanyak 3x). Dibuka penyumbat kapas dengan menjepitnya diantara jari manis dan jari tengah dan kemudian dipanaskan mulut tabung reaksi lalu dimasukkan ose yang telah steril diambil sedikit kultur. Setelah itu dipanaskan kembali mulut tabung reaksi dan ditutup lagi dengan penyumbat kapas. Kultur yang telah diambil diratakan pada area yang telah ada aquades sampai rata dan jangan sampai keluar dari area tersebut. Kemudian dilakukan fiksasi yaitu dengan melewatkan bunsen berulang kali sampai gelas obyek hangat. Hal ini bertujuan merusak stuktur dari dindin sel mengaktifkannya dan membuatnya bisa diamati dengan melihat cat yang terserap. Kemudian diberi 2 tetes kristal violet dengan menggunakn pipet tetes. Lalu di diamkan selama 1menit setelah itu di cuci dengan menggunakan aquades secara miring dan dikeringkan dengan hair dryer hingga benar kering. Kemudian ditambahkan 1 tetes iodin untuk memperkuat warna cat primer. Kemudian didiamkan lagi selama 1 menit lalu dicuci degnan aquades secara miring lalu dikeringkan kembali dengan dihair dryer. Setelah itu diberi etanol 1 tetes dengan pipet tetes dan didiamkan selama 30 detik lalu dicuci lagi dengan aquades dan dikeringkan dengan hair dryer. Lalu diberi 2 tetes safranin dan didiamkan selama 2 menit dan dicuci dengan aquades secara miring dan dikeringkan dengan hairdryer kembali. Sebelum ditutup dengan cover glass tiap sudut cover glass diberi sedikit titik air agar tidak lepas. Setelah itu diletakkan 450 dan dilepaskan diatas gelas obyek sehingga tertutuplah sample tadi. Setelah itu preparat tadi diamati di mikroskop mulai dari pembesaran terkecil hingga ke paling besar. Hal ini bertujuan agar mempermudah dalam memfokuskan obyek. Jika yang diamati telah nampak catat dan gambar pada DHP.Uji Katalase.Pada uji ini yang disiapkan adalah alat dan bahan. Alatnya adalah pipet tetes (untuk mengambil larutan), cawan petri (sebagai tempat media menginokulasi kultur), spidol untuk menandai obyek. Dan bahannya adalah H2O2 (digunakan sebagai reaktan untuk penanda apakah bakteri ini menghasilkan enzim katalase yang dapat memecah H2O2 jadi H2 dan O2), dan sample (A xylineum atau L plantarum) digunakan sebagai sample apakah menghasilkan katalase atau tidak. Setelah alat bahan siap langkah pertama melakukan aseptis diri dan lingkungan dengan menyemprotkan alkohol pada telapak tangan dan diratakan hingga punggung telapak tangan, lalu aseptis lingkungan dilakukan dengan menyemprot alkohol pada meja kerja lalu dilap secara searah dengan menggunakan tissu. Hal ini bertujuan untuk tidak kontaminasi kembali. Setelah itu bunsen dinyalakan dengan menggunakan korek yang tersedia. Lalu dipilih 2 bagian dari koloni yang terbentuk pada cawan petri dengan melingkari dengan menggunakan spidol. Lalu dipanaskan semua pinggiran cawan petri pada bunsen lalu dibuka sedikit degnan menggunakan ibu jari dan diberi 2tetes H2O2 area yang telah dipilih tadi dengan menggunakan pipet tetes. Setelah itu ditutup kembali dan dipanaskan lagi pinggiran cawan petri. Dan tunggu jika sample positif maka akan menghasilkan gelembung gelembung kecil yang merupakan gas H2 dan O2. Dan catat hasil pada DHP. Pengecatan Sederhana Sel KhamirPada pengamatan ini yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan adalah gelas obyek, cover glass, spidol, jarum ose, meja jamur, mikroskop cahaya, tabung reaksi, bunsen. Gelas obyek berfungsi sebagai tempat sample yang akan diamati pada mikroskop, cover glass sebagai penutup obyek yang akan diamati pada mikroskop cahaya, spidol sebagai pembuat lingkaran di gelas obyek, jarum ose berfungsi untuk memindahkan sample berupa mikroorganisme dalam proses pengkulturan atau pengamatan, mikroskop cahaya digunakan sebagai alat bantu pengamatan terhadap benda atau obyek yang kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata, tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan senyawa atau juga bisa digunakan untuk wadah alkohol yang akan digunakan untuk mensterilisasi ose, Bunsen digunakan untuk memaskan area kerja sehingga mengurangi dampak kontaminan selain itu dapat juga digunakan untuk sterilisasi alat. Bahannya adalah alkohol 70%, aquades, sample (S cerevisiae 24 jam atau 48 jam), metilen blue digunakan untuk pewarna sederhana pada sel yang mati. Alkohol digunakan untuk melakukan sterilisasi alat atau juga dapat digunakan untuk aseptis diri dan lingkungan. Aguades digunakan sebagai pelarut atau juga bisa digunakan untuk pelarut di gelas obyek, Sample digunakan sebagai media yang akan diamati pada percobaan ini. Setelah semua siap, langkah yang dilakukan pertama adalah membuat preparat yaitu dengan melakukannya di ruang jamur di meja jamur. Dibuka terlebih dahulu kaca meja jamur dan di lakukan aseptis diri dan lingkungan dengan menyemprotkan alkohol 70% pada tangan dan diratakan hingga ke punggung telapak tangan, pada aseptis lingkungan disemprotkan pada meja kerja lalu dilap secara searah dengan menggunakan tissue, hal ini bertujuan agar tigak terjadi kontaminan dari mikroorganisme yang telah di lap kembali lagi. Lalu dinyalakan bunsen dengan menggunakan korek api. Di sterilisasi jarum ose dengan cara mencelupkannya ke dalam alkohol 70% di tabung reaksi kemudian dibakar hingga nampak memerah, lalu didinginkan sejenak dan dicelupkan lagi ke alkohol dan dibakar kembali ke bunsen. Hal ini dilakukan sebanyak 3x. Fungsi dari didinginkan sejenak agar pada saat mencelupkan kembali ke alkohol tidak menimbulkan sulut api. Beri tanda lingkaran kira-kira 1cm pada balik gelas obyek dengan menggunakan spidol lalu diberi 1 tetes metilen blue pada gelas obyek dengan menggunakan pipet tetes. Setelah itu diambil kultur dengan cara dipegang tabung reaksi berisi kultur lalu dibuka penyumbat kapas dengan menjepitnya diantara jari manis dan kelingking dan ditarik. Dipanaskan mulut tabung reaksi pada bunsen lalu diambil sedikit kultur dengan menggunakn jarum ose. Lalu mulut tabung dipanaskan kembali dan ditutup dengan menggunakan penyumbat kapas tadi. Kultur tadi ditaruh di gelas obyek yang telah diberi metilen blue dan diratakan di area tadi. Kemudian ditutup dengan menggunakan cover glass, cara menutupnya yaitu mula mula ditaruh bagian ujung di gelas obyek lalu buat sudut 450 dan lepas sehingga cover glass menutupi sample tadi. Hal ini bertujuan agar tidak ada gelembung yang mengganggu pengamatan. Setelah preparat siap dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya mulai dari pembesaran kecil sampai ke besar (40-100-400). Hal ini bertujuan agar mempermudah dalam mengatur fokus dalam pengamatan. Setelah obyek yang dicari ketemu digambar hasi pengamatan pada DHP masing-masing.Pengecatan EndosporaPertama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum ini. Alat yang digunakan adalah bunsen (untuk pemanas dan sebagai pencegah terjadi kontaminan), Jarum ose (digunakan untuk memindahkan atau mengambil kultur), pipet tetes (digunakan untuk mengambil larutan atau cairan), gelas obyek (sebagai wadah untuk sample yang akan diamati pada mikroskop), gelas beker (untuk tempat larutan), Hair dryer (untuk mengeringkan air atau larutan), spidol (untuk membuat area dengan diameter 1cm pada bail gelas obyek). Bahan yang digunakan adalah sample (B. Subtilis/ E.Coli) digunakan untuk sample yang akan diamati, Aquades (digunakan untuk pelarut atau pembersih), alkohol (digunakan untuk aseptis diri lingkungan, sterilisasi alat), malachite green (digunakan untuk cat primer), safranin (sebagai cat penutup atau sekunder agar memberikan warna kembali pada sel bakteri yang kehilangan warna)Jika semua alat dan bahan siap langkah selanjutnya adalah melakukan aseptis diri dan lingkungan. Aseptis diri yaitu dengan menyemprotkan alkohol 70% ke telapak tangan dan diratakan hingga keseluruh bagian termasuk punggung telapak tangan. Aseptis lingkungan dilakukan dengan menyemprokan alkohol 70% ke meja kerja lalu dilap secara searah. Selanjutnya dibersihkan gelas obyek yaitu dengan menyemprotkan alkohol 70% dan dilap searah juga dan bagiannya bawahnya juga dilap. Lalu dibersihkan juga cover glass dengan cara menyemprotkan alkohol 70% dan dibuka tissue menjadi lebar diletakkan cover glass tadi dan dipuk puk secara perlahan. Setelah selesai dibersihkan memberi area dengan diameter 1 cm dibalik gelas obyek dengan menggunakan spidol. Lalu diambil 1 tetes aquades yang ada di tabung reaksi dengan menggunakan pipet tetes. Lalu dinyalakan bunsen dan diambil kultur dengan menggunakan ose yang telah disteril (dicelupkan pada alkohol lalu dibakar dibunsen hingga membara lalu didinginkan dan dicelupkan lagi dan hal ini dilakukan sebanyak 3x). Dibuka penyumbat kapas dengan menjepitnya diantara jari manis dan jari tengah dan kemudian dipanaskan mulut tabung reaksi lalu dimasukkan ose yang telah steril diambil sedikit kultur. Setelah itu dipanaskan kembali mulut tabung reaksi dan ditutup lagi dengan penyumbat kapas. Kultur yang telah diambil diratakan pada area yang telah ada aquades sampai rata dan jangan sampai keluar dari area tersebut. Kemudian dilakukan fiksasi yaitu dengan melewatkan bunsen berulang kali sampai gelas obyek hangat. Hal ini bertujuan merusak stuktur dari dindin sel mengaktifkannya dan membuatnya bisa diamati dengan melihat cat yang terserap. Kemudian diberi 2 tetes kristal violet dengan menggunakn pipet tetes. Lalu di diamkan selama 1menit setelah itu di cuci dengan menggunakan aquades secara miring dan dikeringkan dengan hair dryer hingga benar kering. Kemudian ditambahkan 1 tetes iodin untuk memperkuat warna cat primer. Kemudian didiamkan lagi selama 1 menit lalu dicuci degnan aquades secara miring lalu dikeringkan kembali dengan dihair dryer. Setelah itu diberi etanol 1 tetes dengan pipet tetes dan didiamkan selama 30 detik lalu dicuci lagi dengan aquades dan dikeringkan dengan hair dryer. Lalu diberi 2 tetes safranin dan didiamkan selama 2 menit dan dicuci dengan aquades secara miring dan dikeringkan dengan hairdryer kembali. Sebelum ditutup dengan cover glass tiap sudut cover glass diberi sedikit titik air agar tidak lepas. Setelah itu diletakkan 450 dan dilepaskan diatas gelas obyek sehingga tertutuplah sample tadi. Setelah itu preparat tadi diamati di mikroskop mulai dari pembesaran terkecil hingga ke paling besar yang dipakai dalam pengamatan yaitu pembesaran 1000. Hal ini bertujuan agar mempermudah dalam memfokuskan obyek. Jika yang diamati telah nampak catat dan gambar pada DHP.