Analisa Pro Kontra Kenaikan BBM

7

Click here to load reader

Transcript of Analisa Pro Kontra Kenaikan BBM

Page 1: Analisa Pro Kontra Kenaikan BBM

Analisa Pro Kontra kenaikan BBM

Afrizal*

Saat ini terjadi berbagai demo menentang kenaikan BBM karena mengakibatkan

beban hidup akan meningkat sementara UMR hanya naik sedikit, di lain pihak mendukung

kenaikan BBM karena akan mempengaruhi subsidi BBM yang katanya terus membebani

APBN akibat kenaikan minyak di pasar Internasional. Pro kontra terjadi karena negara kita

tidak mengimpor 100% minyak bumi karena sebagian besar minyak dalam negeri disuplai

dari kilang perusahaan milik pemerintah.

Mengurai masalah BBM indonesia laksana mengurai minyak bumi menjadi BBM

seperti destilasi, cracking, termal cracking dan berbagai proses kimia lainnya. Butuh berbagai

cara yang harus ditempuh agar mencapai hasil yang sangat optimal. Berbagai kebijakan yang

harus dilakukan agar tidak terjadi gejolak dimasyarakat bak kata pepatah “bagai menarik

rambut di dalam tepung, rambut tidak putus tepung tidak rusak”.

Menurut data statistik review energi 2011 dari british Petroleum (BP) produksi dan

cadangan minyak yang tersedia di bumi Indonesia terus mengalami penurunan. Sementara itu

konsumsi minyak justru mengalami peningkatan. Dari data statistik itu menunjukkan

produksi minyak bumi indonesia pada saat jayanya sempat menyentuh produksi hingga 1,686

juta barel per hari saat ini hanya tinggal 0,986 juta barel per hari, cadangan minyak yang

dulunya 15 milyar barel kini hanya tinggal 4,3 milyar barel, namun yang paling

menakjubkan adalah konsumsi yang menunjukkan pola kenaikan yaitu sebesar 1,304 juta

barel seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Dengan melihat

angka produksi dan konsumsi maka jelaslah bahwa indonesia mengalami defisit minyak

bumi.

Page 2: Analisa Pro Kontra Kenaikan BBM

Ada keunikan tersendiri dalam pengelolaan sektor hulu minyak di indonesia. Minyak

indonesia tidak hanya milik pemerintah tapi hasil produksi minyak juga dibagikan ke

kontraktor perusahaan asing yang mayoritas berasal dari negeri Uwak Sam (USA) yang

dikenal dengan istilah production sharing contract (PSC) atau kontraktor production sharing

(KPS atau KKKS). Skema pembagiannya adalah 85% dan 15%. Perlu diingat bahwa

pembagian 85% da 15% bukanlah hasil produksi kotor, tapi merupakan hasil produksi

minyak bersih artinya nilai produksi dikurangi dengan biaya ekploitasi, pajak, land-rent,

royalti,dan lain lain. Sehingga bagi hasil minyak mentah antara pemerintah dan KPS bisa

menjadi 60% dan 40%. Bagian minyak KPS diekspor keluar negeri dan semua hasilnya

merupakan milik KPS. Berdasarkan UU No.25 tahun 1999 dan UU No.33 tahun 2004

mengenai Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maka hasil minyak yang diperoleh

pemerintah pusat harus dibagi dengan daerah penghasil dengan proporsi 85% dan 15%.

Dengan angka produksi saat ini maka jumlah minyak pemerintah menjadi 502.860 barel

kemudian setelah mengimpor dari daerah menjadi 60% dari total produksi indonesia yaitu

591.600 barel, minyak bagian KPS di jual ke luar negeri.

Untuk memenuhi kebutuhan kilang BBM dengan kapasitas 1 juta barel perhari maka

pemerintah mengimpor minyak mentah dari luar negeri. Karena kilang dalam negeri hanya

mampu berproduksi 1 juta barel maka pemerintah terpaksa mengimpor memenuhi kuota

bahan mentah agar kilang dapat beroperasi. Permasalahan lain justru timbul karena untuk

memenuhi kebutuhan 1,3 juta barel tadi terpaksa mengimpor BBM dengan harga yang lebih

tinggi ke singapura merupakan negara yang tidak menghasilkan minyak sama sekali sebesar

300 ribu barel perhari. Inilah yang menjadi dasar acuan pemerintah menetapkan harga

internasional, karena impor lebih besar dari ekspor. Negara kita juga mengekspor karena

harga sangat tinggi sebab minyak indonesia merupakan minyak terbaik di dunia yang kadar

belerangnya sangat kecil sekali.

Page 3: Analisa Pro Kontra Kenaikan BBM

April mop kenaikan BBM

April mop yang jatuh pada tanggal 1 April mendadak menjadi populer di indonesia.

Banyak versi yang beredar tentang april mop ini salah satunya adalah sejarah Ratu Isabella

yang membohongi umat islam ketika merebut Spanyol dari Kekhalifahan Bani Ahmar tahun

1492 Masehi, satu hal yang sama dilakukan dalam april mop adalah mengeluarkan cerita

lucu, guyonan, candaan, berita bohong, dan praktik humor lainnya kepada teman, kerabat,

saudara, tetangga, teman kerja, dan lain sebagainya. Tindakan ini biasanya dilakukan hingga

siang hari saja dan pihak yang menjadi korban april mop dilarang untuk marah.

Berbeda dengan dunia barat april mop tahun 2012 diperingati sebagai hari kenaikan

BBM subsidi dari Rp 4.500 perliter menjadi Rp. 6.000 perliter. Kenaikan sebesar 33% dari

yang sebelumnya 4.500 rupiah per liter mulai mendapati aksi protes, kebanyakan dari

mahasiswa. Alasan utama dibalik pemerintah menaikkan harga BBM adalah besarnya subsidi

pemerintah yang memberatkan APBN sebesar Rp 195,3 triliun. Alasan lain mengapa

dinaikkan karena dibandingkan untuk subsidi akan lebih baik dialihkan menjadi subsidi

kesehatan atau pendidikan. Bedasarkan data UNDP mengenai HDI (Human Development

Index) Indonesia menempati peringkat Medium Human Development bersama dengan Cina,

Thailand, Mesir, Afrika Selatan, India dan negara lainnya. Secara terinci pada kesehatan

tingkat HDI Indonesia mencapai angka harapan hidup 69,4 tahun masih dibawah rata-rata

medium HDI sebesar 69,7 tahun. Sedang untuk pendidikan Indonesia mencapai 13,2 tahun

diatas rata-rata medium HDI sebesar 11,2 tahun. Yang bermasalah adalah GNI per kapita

Indonesia sebesar 3.716 dolar yang jauh dibawah medium HDI sebesar 5.276 dolar. Jika

harga internasional seperti Brent, Nymex dan WTI sebagai acuan pemerintah, apakah UMR

buruh Indonesia yang mayoritas pengguna BBM subsidi sama dengan UMR buruh di

London, New York dan Texas?

Page 4: Analisa Pro Kontra Kenaikan BBM

Analisa pro kontra kenaikan BBM

Berbagai pendapat yang muncul tentang kenaikan harga BBM, berbagai analisa

dibuat untuk mencari titik temu antara pihak pro dan kontra. Pihak pro kenaikan

menggunakan rumusan MOPS+alpha+pajak maka pemerintah mensubsidi sangat besar dan

ditambah lagi impor BBM hampir 30% dari produksi, tapi dengan catatan pemerintah

mengimpor seluruh minyak mentah. Padahal pemerintah mensuplai 502.860 barel perhari dan

mengimpor 801.140 barel dari luar negeri dan daerah penghasil migas melalui DBH.

Sedangkan pihak kontra menggunakan formulasi produksi bersih setelah dikurangi

ekspor, PSC dan Pemda kemudian ditambah dengan impor untuk kilang BBM dalam negeri.

Selanjutnya dengan asumsi harga minyak internasional US$ 125 perbarel (Harga Brent),

biaya produksi US$ 24 per barel, kurs Rp. 9.200 per dollar, dengan harga jual BBM Rp 4.500

per liter. Hasilnya pemerintah tidak mensubsidi rakyat tapi justru pemerintah untung Rp 33,5

triliun. Jika menggunakan asumsi harga Nymex dan WTI (USA) yang harganya di kisaran

US$ 110-115 per barel keuntungan yang diperoleh justru lebih besar padahal hampir 90%

mayoritas minyak indonesia di kelola oleh perusahaan dari Amerika.

Antara seharusnya untung dan yang akhirnya justru menjadi rugi (subsidi) yang dalam

aljabar mungkin ada faktor X. Faktor X yang merugikan ini kita cari dan jika perlu

dihapuskan. Jika kita bisa mengurangi bahkan menghilangkan faktor X ini, bisa jadi rakyat

Indonesia bisa makmur. Jika kita tahu penyebabnya dan bisa mencari solusinya, maka ini bisa

menyelamatkan 5 juta anak Indonesia yang saat ini sedang kurang gizi/kelaparan dari jurang

kemiskinan.

*Adalah anggota PII wilayah Riau3