analisa post stack dan prestack migrasi kirchoff
-
Upload
ami-chaen-doank -
Category
Documents
-
view
115 -
download
1
Transcript of analisa post stack dan prestack migrasi kirchoff
-
ANALISA PENAMPANG SEISMIK PRE-STACK TIME MIGRATION DAN POST-STACK MIGRATION
BERDASARKAN METODA MIGRASI KIRCHHOFF
OLEH
HISNI RAHMI
1101420
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
TUJUAN PROSES MIGRASI:
a. mengembalikan posisi reflektor
pada kondisi sebenarnya di
bawah permukaan.
Faktor kesalahan penentuan
reflektor:
1. Perbedaan asumsi-asumsi yang
dipakai saat pengambilan dan
pengolahan data
2. Ketidakaturan penjalaran
gelombang di bawah
permukaan.
3. Struktur rumit seperti sesar atau
patahan
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
b. Menghilangkan difraksi yang
ditampilkan sebagai kurva hiperbolik
Penyebab difraksi:
1. Adanya pembauran gelombang
yang berasal dari sumber data
akibat uncontinuity reflektor
yang akan membentuk
gelombang baru dan terekam
oleh receiver.
2. Pantulannya mengenai bidang
yang tidak continu seperti patahan
atau gap yang berupa celah-celah.
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Macam-macam metode migrasi
1. Metode migrasi finite difference
2. Metode migrasi transformasi F-K
3. Metode migrasi Kirchhoff
Alasan mengambil metode Kirchoff:
a. Perhitungannya dapat
menyelesaikan permasalahan
yang meliputi domain waktu,
sudut dan jarak yang terdapat
dalam penampang seismik
b. Sudut yang dimigrasi dapat
mencapai titik maksimal yaitu
90 c. Cakupan struktur yang
dimigrasi lebih luas.
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Tujuan penyusunan jurnal: 1. Menentukan kenampakan noise pada
penampang seismik 2D akibat pengaruh
difraksi dan menghilangkannya dari
penampang seismik.
2. Menunjukan bidang reflektor pada
penampang seismik 2D dan
mengembalikannya ke posisi asli di
bawah permukaan melalui proses
migrasi.
3. Memperoleh hasil penggambaran yang
terbaik berdasarkan perbandingan
pengolahan data seismik dengan
menggunakan metode Kirchoff
Prestack Time Migration dan Kirchoff
Poststack Time Migration pada
penampang seismik
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
GELOMBANG SEISMIK
Rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi seperti misalna patahan atau ledakan.
Hubungan antara kecepatan gelombang dengan massa jenis batuan dapat dinyatakan sebagai koefesien refleksi (R) dan koefesien transmisi (T)
R = koef. Refreksi T = koef. Transmisi = massa jenis (kg/m^3) v = kec. Rambat gelombang (m/s) v = impedansi akustik (kg/m^2 s)
-
Jenis gelombang seismik menurut cara bergetarnya
1. GELOMBANG Primer 2. GELOMBANG Sekunder
Merambat dengan gerak partikel yang sejajar dengan arah perambatan gelombang
Merambat dengan gerak partikel yang tegak lurus dengan arah perambatan gelombang
Terekam lebih dulu Terekam setelah gelombang P
Dapat merambat melalui medium padat dan cair
Hanya dapat merambat melalui medium padat saja
Kecepatan rambat gelombang lebih cepat
Kecepatan rambat gelombang lebih lambat
-
Jenis gelombang seismik menurut tempat menjalarnya
Gelombang Reyleigh
Gelombang Love Gelombang Tabung
Merambat pada batas permukaan saja
Merambat pada media padat
Arah getarannya berlawanan arah dengan arah perambatannya
Merambat pada batas lapisan saja
Bergerak pada bidang yang horizontal
Gerak/ aliran fluida di sepanjang sumur pengeboran
Diakibatkan oleh getaran dinding sumur yang merambat dalam arah axial
Mempunyai 3 proses : kontraksi dinding sumur, merenggangnya dinding sumur, aliran fluida di dalam lubang sumur
-
Jenis gelombang seismik menurut bentuk muka
gelombang
Gelombang bidang
Gelombang kerucut
Gelombang silinder
Gelombang bola
Ditimbulkan oleh sumber terkomilasi Menjalar sepanjang satu arah tertentu Muka gelombang berupa bidang datar
tegak lurus pada arah perambatan
Ditimbulkan oleh sumber usikan yang seragam dan terletak di sepanjang suatu garis lurus
Menjalar ke semua arah tegak lurus pada garis sumbu dengan kecepatan sama
Ditimbulkan oleh sumber berupa titik (point source) yang menjalar ke segala arah menuju ke pusat bola atau menjauhi pusat bola dengan kecepatan yang sama.
Ditimbulkan oleh sumber yang bergerak Sumber bergerak lebih cepat dari pada
cepat rambat gelombang itu sendiri Muka gelombang berupa kerucut-
kerucut bersumbu.
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
JENIS-JENIS KECEPATAN
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Amplitudo difraksi bersifat maksimum pada beberapa titik
sepanjang kurva difraksi, yaitu
dimana event refleksi hilang (saat
refleksi menyinggung difraksi)
Amplitudo menurun secara cepat di titik yag posisinya semakin menjauh
dari titik singgungan antara refleksi
dan difraksi
DIFRAKSI
-
Geometri dan kurva waktu tempuh untuk difraksi (Telford, 1990).
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Dip (kemiringan maksimum Target)
Merupakan kemiringan maksimum Target. dip ini di bagi dalam 2 arah. Dip dalam arah inLine, dan dip dalam arah Crossline. Nilai dip ini bisa diambil dari time struktur map, atau dari penampang seismik 2D, tentunya setelah mengetahui nilai kecepatan rambat gelombang di lapisan tersebut. Nilai dip ini berpengaruh terhadap perhitungan ukuran BIN dalam arah inline dan Crossline. Dalam aspek geometri lainnya, ia sangat menentukan perhitungan migrasi aperture, juga dalam menentukan orientasi (arah) bentangan Receiver line dan shot line. Termasuk di dalamnya (kalau ada) arah strike dari patahan.
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Migration Aperture
Merupakan tambahan jarak pada sisi-sisi area survey karena pengaruh kemiringan (dip maximum).( Xmig) dihitung dengan asumsi sudut pantul pada normal incident. Xmig = z tan z adalah kedalam target (dalam meter) adalah kemiringan maksimum target dalam derajat
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Kirchhoff Migration Metode Kirchhoff didasari pada penjumlahan amplitudo trace-trace seismik maka untuk proses migrasi dalam praktiknya parameter yang digunakan yaitu aperture width yaitu untuk penjumlahan dari kurva difraksi artinya bahwa dengan memberikan nilai aperture width ini diharapkan dapat termigrasi dengan berapa trace yang dijumlahkan dan maksimum kemiringan operator yang digunakan yang artinya bahwa adanya faktor kemiringan dari setiap reflektor maka kemungkinan migrasi dari yang diperlukan pada bidang miring.
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Pre Stack Time Migration merupakan teknik migrasi data
seismik yang diterapkan sebelum proses stacking.
Post Stack Time Migration merupakan teknik migrasi data seismik
yang diterapkan sesudah proses stacking.
Pre STM dan Post STM
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Peralatan dan perangkat lunak (software) yang digunakan dalam proses pengolahan data adalah 1. 1 set komputer PC DELL PRECISION, RAM 2GB
160 HDD 2. WKG (Propriatary Fair Field) 3. ProMAX seri 19.1
1. Peralatan
Tugas akhir ini dilaksanakan di PT. FAIR FIELD INDONESIA Jakarta.
2. Lokasi Penelitian
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Raw Data Data mentah pada pemrosesan seismik ini merupakan data seismik 2D yang berasal dari subline seismik offshore 3D. Data mentah dari lapangan GAP# masih dalam format SEG-D yang kemudian dilakukan tapying dan diubah formatnya agar dapat dibaca dan diproses oleh software.
TAHAPAN PENELITIAN
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
TAHAPAN PENELITIAN
B. Main Processing Tahapan main processing meliputi proses
geometri yang berhubungan dengan navigasi, koordinat, waktu penembakan.
Proses lowcut filter yang bertujuan untuk menghilangkan frekuensi rendah akibat pengaruh noise.
Spherical Divergen Correction bertujuan untuk melakukan penguatan amplitudo yang mengalami peluruhan selama penjalaran gelombang, sehingga amplitudo dianggap memiliki nilai yang sama dan tidak terpengaruh waktu.
Swell Noise Attenuation dan Diversity Edit dilakukan untuk menghilangkan penampakan noise yang terangkat akibat pengaruh Spherical Divergen Correction.
TAU-P filter adalah metode pengolahan data seismik yang bertujuan untuk menghilangkan linier noise. Terakhir adalah dekonvolusi yang fungsinya untuk menghilangkan reverbrasi dan multiple.
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
TAHAPAN PENELITIAN
Proses ini dilakukan untuk menentukan nilai kecepatan pada lapisan batuan yang didasarkan pada prinsip bahwa semakin dalam posisi lapisan batuan maka nilai kecepatan yang dimilikinya pun akan semakin cepat. a. Analisa kecepatan yang pertama dilakukan
untuk menentukan nilai dari kecepatan gelombang pada saat melewati lapisan batuan dengan menggunakan single velocity. Single velocity yang digunakan masih berupa grafik linier tanpa koreksi kecepatan rambat gelombang sebelumnya.
b. Tahapan analisa kecepatan yang kedua dilakukan setelah migrasi pertama atau disebut dengan migration preparation tujuannya adalah untuk membuat nilai kecepatannya menjadi lebih baik dari hasil analisa kecepatan sebelumnya.
C. Velocity Analysis
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
TAHAPAN PENELITIAN
Dua jenis metode migrasi, yakni sebelum dan sesudah stack. Tujuannya adalah untuk mengetahui metode mana yang menghasilkan penggambaran penampang seismik yang lebih baik. Proses migrasi menggunakan tahap pengujian parameter aperture dan dip. Kedua parameter tersebut digunakan sebagai batas yang akan dilakukan migrasi dengan gradasional dari 0% sampai dengan 100%.
D. Migrasi
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
TAHAPAN PENELITIAN
Data yang ditampilkan dari hasil proses Pre Stack dan Post Stack akan dianalisa kualitas pencitraan penampang seismiknya dan ditentukan hasil dari proses mana yang menghasilkan kualitas yang paling baik. Analisa migrasi dilakukan berdasarkan perbedaan jenis input parameter aperture dan dip.
E. Data Display I and II Analysis
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Analisa Data Data awal yang digunakan sebagai input pada pemrosesan seismik ini adalah berupa data seismik 2D yang merupakan subline dari data 3D seismic offshore lapangan GAP# laut natuna.
2. Pembahasan Metode Kirchhoff dilakukan dalam domain waktu 2 dimensi pada migrasi sebelum stack (Pre-stack Time Migration) dan setelah stack (Post-Stack Time Migration).
-
* Pencitraan yang dihasilkan oleh metode Pre-stack Time Migration lebih baik. Karena hasil Pre-stack Time Migration memberikan kemenerusan bidang reflektor jika dibandingkan dengan hasil metode Post-stack Time Migration. * Tampak terputus bidang refleksinya pada penampang seismik 2D Post-stack Time Migration.
Post-stack Time Migration
Pre-stack Time Migration
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
* Tampak melalui hasil metode migrasi terdapat event dengan dipping reflector yang menarik yaitu pada batas X-line nomor 239- 559 dan kedalaman 1200-2000 milisekon. * Berdasarkan reflektor tersebut, dapat ditunjukkan bahwa migrasi Kirchhoff juga dapat mengatasi dip reflector sampai batas 90 derajat atau sama dengan mencapai titik maksimal.
-
Migrasi Dengan Parameter Dip 70-80.
Migrasi Dengan Parameter Dip 40-50.
Wilayah yang awalnya telah mengalami migrasi akibat pengaruh aperture akan membuat parameter dip tidak terlalu berpengaruh, hal tersebut dikarenakan wilayah penampang seismik telah dibatasi oleh jarak aperture.
Proses Migrasi dengan
Variasi dip
-
Proses Migrasi dengan
Variasi Width Aperture
Menggunakan aperture 500
Menggunakan aperture 2500
Apertur 500 terjadi ketidakaturan pola reflektor, dikarenakan wilayah yang akan dilakukan proses migrasi pada penampang seismik hanya terbatas pada jarak 500 meter ke kanan dan kiri dari titik trace.
Aperture 2500 terjadi pola koherensi reflektor yang jauh lebih baik
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 1. Teknik Pre-stack Time Migration
memberikan hasil pencitraan yang lebih baik dibandingkan Post-stack Time Migration. Pengolahan data seismik pada Pre-stack melakukan migrasi di masing-masing trace sebelum dijumlahkan atau di-stack sehingga hasilnya lebih detail.
2. Model kecepatan migrasi, migration aperture, dan dip angle mempengaruhi kualitas hasil stack pada migrasi pada Xline nomor 239-559 dan kedalaman 1200-2000ms. Penampang migrasi tampak lebih jelas struktur bawah permukaannya dibandingkan dengan penampang hasil stack sebelumnya.
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
3. Berdasarkan hasil migrasi dapat diketahui adanya pola reflektor membentuk antiklin yang memiliki strukur patahan lebih detail serta posisi dip lebih curam yang merupakan posisi sebenarnya di bawah permukaan. 4. Pengaruh migrasi pada Xline dan kedalaman yang lain tidak terlalu terlihat disebabkan data yang digunakan adalah formasi Upper Gabus penampang utara-selatan. Penampang tersebut tidak memiliki kerumitan pola struktur karena sejajar dengan Inline perekaman data seismik. 5. Formasi Upper Gabus penampang utara-selatan dengan struktur yang tidak terlalu rumit berpengaruh pada difraksi yang tidak terlalu tampak pada penampang seismik lapangan GAP#.
-
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORIS
METODOLOGI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran Sebaiknya dilakukan pereduksian noise multiple. Tujuannya adalah agar hasil stack tidak mencerminkan reflektor semu akibat kehadiran multiple. Pereduksian multiple bisa dilakukan melalui metode RADON dan SRME. Hasil migrasi tanpa adanya multiple akan memberikan kondisi reflektor bawah permukaan yang sebenarnya.