ANALISA PERCOBAAN

3
1. ANALISA PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan “isolasi minyak atsiri” dapat dianalisa bawa bahan baku yang kami gunakan adalah jahe dengan menggunakan etanol sebagai pelarutnya. Alasan penggunaan etanol sebagai pelarut selain mudah didapatkan dan harganya murah, karena jenis pelarut ini cocok untuk mengambil minyak atsiri dan mudah dipisahkan dari minyak atsiri yang didapatkan. Pada percobaan ini isolasi minyak atsiri dilakukan dengan cara ekstraksi-distilasi. Metode ekstraksi yang digunakan adalah esktraksi soxhlet. Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari (minyak atsiri) yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Beberapa pelarut organik yang yang dapat digunakan antara lain heksen, benzen, etil eter, petroleum eter, etanol, dan kloroform. Untuk mengurangi resiko bahaya, maka dalam percobaan ini kami menggunakan etanol sebagai pelarut. Pada minggu pertama, kami melakukan proses ekstraksi sampai 7 kali siklus. Mekanisme proses esktraksi soxhlet adalah sebagai berikut. Ketika etanol dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke timbel filter. Etanol melarutkan minyak pada jahe di dalam timbel hingga larutan sari ini terkumpul dan bila volumenya mencukupi akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses

description

copas saja boleh

Transcript of ANALISA PERCOBAAN

1. ANALISA PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan isolasi minyak atsiri dapat dianalisa bawa bahan baku yang kami gunakan adalah jahe dengan menggunakan etanol sebagai pelarutnya.

Alasan penggunaan etanol sebagai pelarut selain mudah didapatkan dan harganya murah, karena jenis pelarut ini cocok untuk mengambil minyak atsiri dan mudah dipisahkan dari minyak atsiri yang didapatkan.

Pada percobaan ini isolasi minyak atsiri dilakukan dengan cara ekstraksi-distilasi. Metode ekstraksi yang digunakan adalah esktraksi soxhlet. Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari (minyak atsiri) yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Beberapa pelarut organik yang yang dapat digunakan antara lain heksen, benzen, etil eter, petroleum eter, etanol, dan kloroform. Untuk mengurangi resiko bahaya, maka dalam percobaan ini kami menggunakan etanol sebagai pelarut.

Pada minggu pertama, kami melakukan proses ekstraksi sampai 7 kali siklus. Mekanisme proses esktraksi soxhlet adalah sebagai berikut. Ketika etanol dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke timbel filter. Etanol melarutkan minyak pada jahe di dalam timbel hingga larutan sari ini terkumpul dan bila volumenya mencukupi akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses ini terjadi secara kontinyu hingga 7 kali siklus dan diperoleh larutan berwarna bening kekuningan sebagai hasil. Adapun hasil ekstraksi yang didapat kemudian didiamkan selama lebih kurang selama 1 minggu, tujuannya agar mendapatkan minyak atsiri yang lebih banyak. Kemudian setelah 1 minggu,proses selanjutnya mendestilasi hasil ekstraksi.

Pada percobaan minggu kedua, dilakukan proses destilasi dengan suhu sekitar 78 *C untuk mendapatkan minyak atsiri yang murni. Proses destilasi dilakukan untuk memisahkan minyak atsiri dari etanol. Etanol menguap pada suhu 78*C,sehingga yang tertinggal dalam labu bundar adalah minyak atsiri dari jahe. Pada saat destilasi dilaksanakan, produk hasil ekstraksi yang tadinya berupa liquid berwarna kuning bening berubah menjadi liquid kuning kental. Setelah proses destilasi selesai dilakukan, didapatkan volume minyak atsiri dari jahe sebanyak 37 ml dengan bau khas jahe.

2. KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikkum ini dapat disimpulkan bahwa :

Minyak atsiri merupakan minyak wangi khas yang dihasilkan dari tanaman atau hewan, terdiri dari campuran berbagai senyawa kimia yang termasuk golongan hidrokarbon

Praktikkum isolasi minyak atsiri yang kami lakukan melalui 2 tahap,yaitu dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut dan destilasi.

Minyak atsiri dari tumbuh-tumbuhan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu penyulingan menggunakan uap air, eksraksi menggunakan pelarut, dan pengempaan. Pada percobaan ini menggunakan cara kedua yaitu ekstraksi menggunakan pelarut.

Sifat-sifat dari minyak atsiri yaitu memiliki bau khas, mudah menguap karena titik uapnya rendah dan memiliki rasa gelir.

Produk minyak atsiri yang didapat yaitu sebanyak 37 ml dengan bau khas jahe.

Minyak atsiri dari jahe yang didapatkan, berkhasiat untuk mencegah dan mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung.