Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan...

11
1 Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian pada Keripik Buah UD. Subur Jaya Malang AnalysisOfMarketing MixInfluencePurchasingDecisiononFruitChipsUD. Sabar JayaMalang Septantrina Puspitasari 1)* , Panji Deoranto 2) , Imam Santoso 2) 1) AlumniJurusanTeknologiIndustriPertanian - FakultasTeknologiPertanian, UniversitasBrawijaya 2) StafPengajarJurusanTeknologiIndustriPertanian - FakultasTeknologiPertanian, UniversitasBrawijaya Jl. Veteran No. 1 Malang 65145 *email: [email protected] Abstrak Buah buahan mempunyai sifat yang mudah busuk dan tidak tahan lama, sehingga pemilik usaha harus mempunyai variasi untuk produknya. Pada UKM keripik buah ini, pemilik usaha hanya mengerti bagaimana cara untuk memproduksi keripik buah saja dan belum terlalu mengerti bagaimana cara untuk memasarkan dengan baik agar produk yang mereka produksi akan lebih banyak dikenal oleh masyarakat luas dan tidak hanya datang tetapi untuk membeli untuk waktu yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tentang pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk keripik buah. Pada usaha ini maka dilakukan penelitian dengan menggunakan analisis unsur-unsur dalam bauran pemasaran, yaitu produk, harga, promosi, distribusi, orang, bukti fisik dan proses (7p) dengan menggunakan metode partial least square (PLS). Dari penelitian inidapat diketahui besarnya nilai pengaruh variabel bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian. Dari nilai yang diperoleh tersebut, dapat diketahui bahwa variabel tempat/distribusi mempunyai nilai lebih dibanding variabel lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tempat/distribusi mempunyai peran paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian keripik buah UD. Sabar Jaya Malang. Hasil penelitian juga menyebutkan bahwa 53% variabel produk, harga, tempat/distribusi, promosi, orang, bukti fisik dan proses mempengaruhi keputusan pembelian keripik buah UD. Sabar Jaya Malang. UD. Sabar Jaya Malang sebaiknya lebih memperhatikan tempat/distribusi dari keripik buah Levina untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Kata kunci : 7p, Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Keripik Buah, Partial Least Square (PLS) Abstract Fruitsareperishableandnot as durable, so that business ownersshouldhave avariationtoits products. InUD. Sabar JayaMalang, business ownerssimplyunderstand howtoproducefruit chipsaloneandnot fully understandhowtoproperlymarketa productthatthey producewill be morewidely knownby the public andnotonlycomebuttobuyfor thefuture.The purposeofthis studyistoinvestigate and analyze of themarketing mixofinfluenceson purchasing decisionfruit chipsproducts.Onthis businessresearch is conductedusinganalysis ofelements ofthemarketing mix, namelyproduct, price, promotion, place/distribution, people, evidenceandphysicalprocessesorcommonly referred to7pbyusing themethod ofpartialleast squares(PLS).Fromthis studyit can be seenthe value ofthe marketingmix variablesinfluencethe purchasing decision. Fromthe values obtained, it can be seenthat thevariableplace/distributionhas more valuethan theother variables, so itcanbe concludedthatthevariables place/distributionhas themostdominantrolein influencingpurchasing decisionsfruit chips UD. Sabar JayaMalang.The results ofthe studyalsostated that53% ofthe variableproduct, price, place/distribution, promotion, people, physicalevidenceandprocessinfluencingpurchasing decisionfruit chips UD.SabarJayaMalang. UD.Sabar JayaMalangshouldpay more attention tothe place/distributionofLevinafruit chipstoincreaseconsumer purchasing decision. Keywords: 7p, FruitChips,Marketing Mix,Partial LeastSquare(PLS), Purchasing Decision

Transcript of Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan...

Page 1: Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan ...skripsitipftp.staff.ub.ac.id/files/2014/10/4.-JURNAL-Septantrina... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

1

Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian pada Keripik Buah

UD. Subur Jaya Malang

AnalysisOfMarketing MixInfluencePurchasingDecisiononFruitChipsUD. Sabar

JayaMalang

Septantrina Puspitasari1)*

, Panji Deoranto2)

, Imam Santoso2)

1)

AlumniJurusanTeknologiIndustriPertanian - FakultasTeknologiPertanian, UniversitasBrawijaya 2)

StafPengajarJurusanTeknologiIndustriPertanian - FakultasTeknologiPertanian, UniversitasBrawijaya

Jl. Veteran No. 1 Malang 65145

*email: [email protected]

Abstrak

Buah – buahan mempunyai sifat yang mudah busuk dan tidak tahan lama, sehingga pemilik usaha harus mempunyai

variasi untuk produknya. Pada UKM keripik buah ini, pemilik usaha hanya mengerti bagaimana cara untuk

memproduksi keripik buah saja dan belum terlalu mengerti bagaimana cara untuk memasarkan dengan baik agar

produk yang mereka produksi akan lebih banyak dikenal oleh masyarakat luas dan tidak hanya datang tetapi untuk

membeli untuk waktu yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

tentang pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk keripik buah. Pada usaha ini maka

dilakukan penelitian dengan menggunakan analisis unsur-unsur dalam bauran pemasaran, yaitu produk, harga,

promosi, distribusi, orang, bukti fisik dan proses (7p) dengan menggunakan metode partial least square (PLS). Dari

penelitian inidapat diketahui besarnya nilai pengaruh variabel bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian. Dari

nilai yang diperoleh tersebut, dapat diketahui bahwa variabel tempat/distribusi mempunyai nilai lebih dibanding

variabel lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tempat/distribusi mempunyai peran paling dominan dalam

mempengaruhi keputusan pembelian keripik buah UD. Sabar Jaya Malang. Hasil penelitian juga menyebutkan

bahwa 53% variabel produk, harga, tempat/distribusi, promosi, orang, bukti fisik dan proses mempengaruhi

keputusan pembelian keripik buah UD. Sabar Jaya Malang. UD. Sabar Jaya Malang sebaiknya lebih memperhatikan

tempat/distribusi dari keripik buah Levina untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen.

Kata kunci : 7p, Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Keripik Buah, Partial Least Square (PLS)

Abstract

Fruitsareperishableandnot as durable, so that business ownersshouldhave avariationtoits products. InUD. Sabar

JayaMalang, business ownerssimplyunderstand howtoproducefruit chipsaloneandnot fully

understandhowtoproperlymarketa productthatthey producewill be morewidely knownby the public

andnotonlycomebuttobuyfor thefuture.The purposeofthis studyistoinvestigate and analyze of themarketing

mixofinfluenceson purchasing decisionfruit chipsproducts.Onthis businessresearch is conductedusinganalysis

ofelements ofthemarketing mix, namelyproduct, price, promotion, place/distribution, people,

evidenceandphysicalprocessesorcommonly referred to7pbyusing themethod ofpartialleast squares(PLS).Fromthis

studyit can be seenthe value ofthe marketingmix variablesinfluencethe purchasing decision. Fromthe values obtained,

it can be seenthat thevariableplace/distributionhas more valuethan theother variables, so itcanbe

concludedthatthevariables place/distributionhas themostdominantrolein influencingpurchasing decisionsfruit chips

UD. Sabar JayaMalang.The results ofthe studyalsostated that53% ofthe variableproduct, price, place/distribution,

promotion, people, physicalevidenceandprocessinfluencingpurchasing decisionfruit chips UD.SabarJayaMalang.

UD.Sabar JayaMalangshouldpay more attention tothe place/distributionofLevinafruit chipstoincreaseconsumer

purchasing decision.

Keywords: 7p, FruitChips,Marketing Mix,Partial LeastSquare(PLS), Purchasing Decision

Page 2: Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan ...skripsitipftp.staff.ub.ac.id/files/2014/10/4.-JURNAL-Septantrina... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

2

PENDAHULUAN

Masyarakat Indonesia memiliki

kebiasaan yang cenderung dengan kebiasaan

konsumtif. Disebutkan pada data BPS tahun

2013 pada bulan Maret, masyarakat

Indonesia rata–rata melakukan pengeluaran

rumah tangga untuk makanan sebesar

50,66% dan pengeluaran rumah tangga

untuk bukan makanan sebesar 49,34%

dengan sampel sebesar 75.000 rumah tangga.

Sebagian besar pengeluaran masyarakat

Indonesia adalah untuk makanan.Masyarakat

masih terbiasa dengan kebiasaan konsumtif

dan belum banyak yang melakukan

produksi. Potensi bahan lokal Indonesia

sebenarnya sangat banyak, tetapi masyarakat

yang belum melihat adanya potensi dari

bahan lokal tersebut, seperti beberapa jenis

buah–buahan lokal, yaitu apel, nangka,

nanas, semangka, dan lain-lain.

Studi kasus pada usaha Keripik Buah

UD. Sabar Jaya Malang yang beralamat di Jl.

Raya Wendit No 31 Pakis, Malang.

Persaingan di bidang usaha makanan

sangatlah ketat, maka pemilik usaha harus

benar–benar memperhatikan dan

merumuskan bagaimana cara yang tepat

untuk menangani semua itu.Pemilik usaha

disini hanya mengerti bagaimana cara untuk

memproduksi keripik buah saja dan belum

terlalu mengerti bagaimana cara untuk

memasarkan dengan baik agar produk yang

mereka produksi akan lebih banyak dikenal

oleh masyarakat luas serta melakukan

keputusan membeli pada keripik buah ini.

Keputusan pembelian adalah

preferensi konsumen atas merek-merek yang

ada di dalam kumpulan pilihan dan niat

konsumen untuk membeli merek yang paling

disukai (Kotler,2005).Regresi Partial Least

Square (PLS) merupakan teknik yang

menjeneralisasi dan mengkombinasikan

sifat-sifat dari analisis komponen utama dan

regresi berganda (Abdi, 2006). Tujuannya

adalah menduga atau menganalisa variabel-

variabel tak bebas dari variabel-variabel

bebas atau variabel prediktor. PLS

diperkenalkan oleh Herman Wold,dkk pada

tahun 1960 dan kemudian menjadi populer

dalam bidang kemometrik dan juga

digunakan dalam bidang-bidang lain.

Oleh karena itu, untuk mengetahui

dan menganalisis tentang pengaruh bauran

pemasaran terhadap keputusan pembelian

produk keripik buah pada usaha ini maka

dilakukan penelitian dengan menggunakan

analisis komponen dasar atau unsur-unsur

dalam bauran pemasaran, yaitu produk,

harga, promosi, distribusi, orang, bukti fisik

dan proses atau yang biasa disebut dengan

7p (product, price, promotion,place, people,

phisical evidence, dan process) dengan

menggunakan metode PLS. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

bagaimana pengaruh bauran pemasaran

terhadap keputusan pembelian pada keripik

buah UD. Sabar Jaya Malang dan untuk

mengetahui variabel–variabel bauran

pemasaran mana yang berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian

pada keripik buah UD. Sabar Jaya Malang.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilakukan di UKM Keripik

Buah UD. Sabar Jaya Malang, Pakis-

Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan

Juli 2014 sampai Agustus 2014. Pengolahan

data dilakukan di Laboratorium Komputasi

dan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi

Industri Pertanian, Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.

Tahapan Penelitian yang dilakukan

pada penelitian ini adalah seperti yang

dijelaskan pada Gambar 3.1.

Penelitian yang akan dilakukan

menggunakan metode survei. Penelitian

survei (survey research) adalah bentuk

mengumpulan data yang menggunakan

kuesioner yang disebarkan kepada beberapa

orang.

Teknik pengumpulan data yang

dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Wawancara yaitu dengan dialog yang

dilakukan oleh pewawancara kepada

responden untuk menggali informasi

seperti pada pihak perusahaan/UKM yang

terkait pada kondisi lapangan secara

langsung.

2. Kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden

Page 3: Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan ...skripsitipftp.staff.ub.ac.id/files/2014/10/4.-JURNAL-Septantrina... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

3

yang akan digunakan sebagai sampel.

Data yang diperoleh akan dianalisis dan

diolah untuk hasil penelitian.

3. Dokumentasi yaitu gambaran kondisi

lokasi pengambilan data baik itu berupa

gambar ataupun data tertulis yang

menunjang penelitian.

Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Pengambilan sampel dilakukan di wilayah

Malang Raya.

2. Sampel yang digunakan adalah yang

pernah melakukan pembelian untuk

keripik buah Levina.

3. Variabel yang digunakan adalah produk,

harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik,

proses dan keputusan pembelian.

4. Usia responden yang digunakan dalam

penelitian ini adalah responden yang

berumur 17–55 tahun, karena

diasumsikan pada usia ini responden

dapat memberikan penilaian yang

objektif.

Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain adalah :

a. Variabel Laten

Variabel laten adalah sebuah variabel

bentukan yang dibentuk melalui indikator–

indikator yang diamati dalam dunia nyata.

Nama lain untuk variabel laten adalah faktor,

konstruk, atau unobserved variable

(Ferdinand,2006). Variabel laten yang

digunakan dalam penelitian ini seperti pada

Tabel 3.1. Tabel 3.1. Variabel Laten

Simbol Variabel Laten (Konstruk)

X1 Produk

X2 Harga

X3 Tempat

X4 Promosi

X5 Orang

X6 Bukti Fisik

X7 Proses

Y Keputusan Pembelian

b. Variabel Terukur

Variabel terukur adalah variabel yang

datanya harus dicari melalui penelitian

lapangan, misalnya melalui survei. Nama

lain untuk variabel terukur adalah

observedvariable, indicator variable, atau

manifestvariable (Ferdinand,2006).Variabel

terukur yang digunakan dalam penelitian ini

seperti pada Tabel 3.2.

Penentuan sampel menggunakan non-

probability sampling. Pemilihan sampel

tidak secara random. Hasil yang diharapkan

hanya merupakan gambaran kasar tentang

suatu keadaan. Teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik purposive sampling.

Pengambilan sampel dilakukan hanya atas

dasar pertimbangan penelitinya saja yang

menganggap unsur-unsur yang dikehendaki

telah ada dalam anggota sampel yang

diambil (Nasution, 2003).Menurut Sekaran

(2007), teknik pengambilan jumlah sampel

dalam penelitian ini adalah berdasarkan

rumus Slovin yaitu:

Dimana :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = error (ditetapkan 10% dengan tingkat

kepercayaan 90%)

Pada yang disebutkan oleh Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah

Kota Malang tanggal 1 Maret 2014 tercatat

jumlah penduduk sebesar 849.667 jiwa. Oleh

karena itu hasil perhitungan dari jumlah

sampel:

Page 4: Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan ...skripsitipftp.staff.ub.ac.id/files/2014/10/4.-JURNAL-Septantrina... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

4

Dimana :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi 849.667 jiwa

e = error (ditetapkan 10% dengan tingkat

kepercayaan 90%)

Kuesioner yang akan dianalisis terdiri

dari beberapa bagian pertanyaan yaitu:

1. Bagian Pertama, pertanyaan mengenai

identitas responden. Pertanyaan ini

digunakan untuk mengumpulkan data

tentang responden yang meliputi jenis

kelamin, usia, pendidikan terakhir,

pekerjaan, penghasilan, dan lain

sebagainya.

2. Bagian Kedua, pertanyaan mengenai

variabel bauran pemasaran pada UD.

Sabar Jaya Malang.

3. Bagian Ketiga, pertanyaan mengenai

keputusan pembelian konsumen pada UD.

Sabar Jaya Malang. Tabel 3.2. Variabel Indikator

Variabel Laten Variabel Indikator

Produk (product)

(X1)

1. Warna produk (X11)

2. Rasa produk (X12)

3. Kemasan (X13)

4. Variasi (X14)

Harga (price)

(X2)

1. Biaya ganti rugi (X21)

2. Harga fleksibel (X22)

3. Diskon harga (X23)

Tempat (place)

(X3)

1. Lokasi (X31)

2. Transportasi/jangkauan

(X32)

Promosi

(promotion)

(X4)

1. Personal selling (X41)

2. Iklan (X42)

Orang (people)

(X5)

1. Kesediaan membantu (X51)

2. Kemampuan melakukan

pendekatan (X52)

3. Sopan santun (X53)

Bukti fisik

(physical evidence)

(X6)

1. Suasana (X61)

2. Fasilitas (X62)

3. Kebersihan (X63)

Proses (process)

(X7)

1. Waktu pelayanan (X71)

2. Tingkat efisiensi (X72)

3. Pembuatan janji/pemesanan

(X73)

Keputusan

Pembelian (Y)

1. Kuantitas (Y1)

2. Kepercayaan konsumen

(Y2)

Untuk menentukan beberapa tingkatan

skor tersebut menggunaka skala Likert.

Skala likert adalah salah satu teknik

pengukuran sikap yang paling sering

digunakan dalam riset pemasaran. Dalam

pembuatan skala likert, periset membuat

beberapa pernyataan yang berhubungan

dengan suatu isu atau objek, lalu subjek atau

responden diminta untuk mengindikasikan

tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan

mereka terhadap masing-masing pernyataan

(Hendri, 2009). Rincian skala likert yang

digunakan dalam kuesioner penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Sangat

Tidak Setuju (STS ) : nilai 1

2. Tidak

Setuju (TS) : nilai 2

3. Netral (N)

: nilai 3

4. Setuju (S)

: nilai 4

5. Sangat

Setuju (SS) : nilai 5

Validitas internal menunjukkan

kemampuan dari instrumen penelitian untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur dari

suatu konsep (Latan dan Temalagi,

2013).Instrumen kuesioner akan dinyatakan

valid jika memiliki nilai Kaiser-

Meyer_Olkin Measure of Sampling

Adequacy (KMO MSA) ≥0,5 dan factor

loading ≥0,7, akan tetapi factor loading 0,5–

0,6 masih dapat diterima. Rumus Korelasi

Product Momen Pearson seperti berikut:

Dimana :

r = koefisien korelasi

n = jumlah observasi / responden

x = skor pertanyaan

y = skor total

Uji realibilitas menunjukkan

akurasi, ketepatan, dan konsistensi kuesioner

dalam mengukur variabel. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Suatu variabel dinyatakan reliabel jika

Page 5: Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan ...skripsitipftp.staff.ub.ac.id/files/2014/10/4.-JURNAL-Septantrina... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

5

menghasilkan nilai Cronbach Alpha >70,

walaupun nilai 0,60–0,70 masih dapat

diterima (Latan dan Temalagi, 2013). Rumus

Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:

Dimana :

R = koefisien realibilitas

k =banyaknya butir pertanyaan

∑Si2

= total varians butir

St2 = total varians

Data yang telah diperoleh kemudian

dianalisis menggunakan pendekatan Partial

Least Square (PLS) dengan bantuan

software SmartPLS. PLS merupakan teknik

analisis multivariat yang digunakan untuk

memproyeksikan hubungan linaer antar

variabel–variabel pengamatan, yang

sekaligus melibatkan variabel laten.

Langkah–langkah yang dilakukan untuk

analisis seperti dijelaskan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Tahapan Pengujian Model PLS

Perancangan model struktural

berfungsi menjelaskan hubungan antara

variabel laten dengan variabel lainnya.

Model struktural pada penelitian ini dapat

dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Model Struktural (inner model)

Perancangan model pengukuran (outer

model) ini berfungsi untuk menjelaskan

antara variabel laten dengan variabel

indikatornya. Pada penelitian ini masing–

masing variabel laten bersifat refleksif.

Model pengukuran refleksif ditunjukkan

pada Gambar 3.4, Gambar 3.5, Gambar

3.6, Gambar 3.7, Gambar 3.8, Gambar

3.9, Gambar 3.10, Gambar 3.11.

Gambar 3.4 Model Refleksif X1 dengan Indikatornya

Gambar 3.5 Model Refleksif X2 dengan Indikatornya

Gambar 3.6 Model Refleksif X3 dengan Indikatornya

Gambar 3.7 Model Refleksif X4 dengan Indikatornya

Gambar 3.8 Model Refleksif X5 dengan Indikatornya

Gambar 3.9 Model Refleksif X6 dengan Indikatornya

Page 6: Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan ...skripsitipftp.staff.ub.ac.id/files/2014/10/4.-JURNAL-Septantrina... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

6

Gambar 3.10 Model Refleksif X7 dengan Indikatornya

Gambar 3.11 Model Refleksif Ydengan Indikatornya

Digram jalur yaitu menggabungkan

antara inner model dan outer model. Hal ini

dilakukan agar lebih mudah untuk dipahami.

Hal itu dengan menggabungkan antar

variabel laten dengan variabel indikatornya.

Seperti dijelaskan pada Gambar 3.12.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

UD. Sabar Jaya Malang ini adalah

usaha yang bergerak pada industri pangan

yaitu keripik buah. Produk ini dibuat dengan

dilatarbelakangi dengan kebutuhan variasi

camilan pada di Kota Malang. UD. Sabar

Jaya Malang ini berdiri pada bulan

November tahun 2008. Lokasi dari UD.

Sabar Jaya Malang berada di Jalan Raya

Wendit 31 Pakis, Malang.UD. Sabar Jaya

Malang melakukan perkembangan–

perkembangan terhadap produk keripik buah

lain, seperti keripik nangka, apel, salak,

rambutan dan nanas.

Karakteristik Responden

Karakteristik responden menjelaskan

tentang kondisi responden yang meliputi

usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan,

intensitas pembelian keripik buah Levina per

bulan, dan keripik buah apa saja yang sering

dibeli.Responden yang diambil adalah

responden yang membeli keripik buah di

toko UD. Sabar Jaya Malang. Responden

yang diambil sebesar 100 responden.

Uji Validitas dan Realibilitas

Hasil nilai validitas menunjukkan

semua indikator mempunyai nilai rhitung >

rtabeldengan nilai rtabel sebesar 0,164. Oleh

karena itu kuesioner pada penelitian ini

dinyatakan valid.Uji realibilitas

menunjukkan akurasi, ketepatan, dan

konsistensi kuesioner dalam mengukur

variabel.Nilai dari semua variabel dan

indikatornya mempunyai nilai >0,70. Hal ini

dapat dinyatakan bahwa kuesioner penelitian

ini adalah reliabel. Suatu variabel dinyatakan

reliabel jika menghasilkan nilai Cronbach

Alpha >0,70, walaupun nilai 0,60–0,70

masih dapat diterima (Latan dan Temalagi,

2013).

Hasil Pengujian Model dengan Partial

Least Square (PLS)

Model Struktural (inner model)

Perancangan model struktural pada

penelitian ini adalah hubungan antara

variabel X (eksogen) dengan variabel Y

(endogen). Variabel X (eksogen) pada

penelitian ini adalah variabel bauran

pemasaran (produk, harga, tempat, promosi,

orang, bukti fisik, dan proses) dan variabel Y

(endogen) adalah variabel keputusan

pembelian.

Model Terukur (outer model)

Model pengukuran (outer model) ini

berfungsi untuk menjelaskan antara variabel

laten dengan variabel indikatornya.

Konstruksi Diagram Jalur

Konstruksi diagram jalur adalah

dengan menggabungkan inner model dengan

outer model dengan menggunakan Software

Page 7: Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan ...skripsitipftp.staff.ub.ac.id/files/2014/10/4.-JURNAL-Septantrina... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

7

SmartPLS.Pada diagram jalur bahwa nilai

loading factor indikator kesediaan

membantu (X51) kurang dari 0,50. Menurut

Aryani dan Rosinta (2010), nilai loading

factor >0,50 indikator - indikator yang

dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi

syarat untuk menjadi indikator konstruk.

Oleh karena itu indikator kesediaan

membantu harus dikeluarkan.Diagram jalur

seperti ditunjukkan pada Gambar. 4.1.

Gambar 4.1 diagram jalur sebelum dimodifikasi

Gambar 4.1 diagram jalur setelah dimodifikasi

Konversi Diagram Jalur Ke Sistem

Persamaan

Persamaan ini ada dua, yaitu:

1. Persamaan Model Pengukuran (Outer

Model)

a. Variabel Produk. Pada variabel ini

indikator yang paling mempengaruhi

adalah indikator kemasan produk (X13)

b. Variabel Harga. Pada variabel ini

indikator yang paling mempengaruhi

adalah indikator biaya ganti rugi (X21)

c. Variabel Tempat/Distribusi. Pada variabel

ini indikator yang paling mempengaruhi

adalah indikator lokasi (X31)

d. Variabel Promosi. Pada variabel ini

indikator yang paling mempengaruhi

adalah indikatorpersonal selling (X41)

e. Variabel Orang. Pada variabel ini

indikator yang paling mempengaruhi

adalah indikator kemampuan melakukan

pendekatan (X52) dan sopan santun (X53)

f. Variabel Bukti Fisik. Pada variabel ini

indikator yang paling mempengaruhi

adalah indikator fasilitas (X62)

g. Variabel proses. Pada variabel ini

indikator yang paling mempengaruhi

adalah indikator pembuatan

janji/pemesanan (X73)

h. Variabel Keputusan Pembelian. Pada

variabel ini indikator yang paling

mempengaruhi adalah indikator

kepercayaan konsumen (Y2)

2. Persamaan Model Struktural (Inner

Model)

Persamaan model struktural dirumuskan

untuk mengetahui hubungan antar variabel

laten yang diteliti.

Pendugaan Parameter

Pada penelitian ini nilai outer loading

tertinggi pada variabel produk (X1) adalah

indikator kemasan produk dengan skor

0.843, outer loading tertinggi pada variabel

harga (X2) adalah indikator biaya ganti rugi

dengan skor 0.914, outer loading tertinggi

pada variabel tempat/distribusi (X3) adalah

indikator lokasi dengan skor 0.956, outer

loading tertinggi pada variabel promosi (X4)

adalah indikator personal selling dengan

skor 0.959, outer loading tertinggi pada

variabel orang (X5) adalah indikator

kemampuan melakukan pendekatan dengan

skor 0.933, outer loading tertinggi pada

Page 8: Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan ...skripsitipftp.staff.ub.ac.id/files/2014/10/4.-JURNAL-Septantrina... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

8

variabel bukti fisik (X6) adalah indikator

fasilitas dengan skor 0.943, outer loading

tertinggi pada pada variabel proses (X7)

adalah indikator pembuatan janji/pemesanan

dengan skor 0.876, outer loading tertinggi

pada variabel keputusan pembelian (Y)

adalah indikator kepercayaan konsumen

dengan skor 0.912.

Evaluasi Goodness of Fit

1. Outer Model

a. Convergent validity

Pada convergent validity tingkat valid

atau tidak indikator dapat dilihat berdasarkan

nilai loading factor. Pada variabel indikator

X51 mempunyai nilai sebesar 0.432 atau

<0.50, dinyatakan tidak valid. Hal ini

disebabkan nilai convergent validitydilihat

dari nilai loading factor yang mempunyai

nilai>0.5 sampai 0.6 dianggap cukup, pada

jumlah indikator per konstruk tidak besar,

berkisar antara 3 sampai 7 indikator

(Jaya,2008).

b. Discriminant validity

Discriminant validity membandingkan

nilai square root of average variance

extracted (AVE) setiap konstruk dengan

korelasi antar konstruk lainnya dalam model,

jika square root of average variance

extracted (AVE) konstruk lebih besar dari

korelasi dengan seluruh konstruk lainnya

maka dikatakan memiliki discriminant

validity yang baik. Direkomendasikan nilai

pengukuran harus lebih besar dari 0.50.

c. Composite Reliability

Composite Reliability adalah indeks

yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya untuk diandalkan.

Pada penelitian ini nilai composite realibility

dapat dilihat pada Tabel 4.6. Pada Tabel 4.6

nilai composite realibility pada semua

variabel mempunyai nilai diatas 0,7, hal ini

menunjukkan bahwa instrumen penelitian ini

dapat dipercaya untuk diandalkan.

2. Inner Model

Pengujian inner model atau model

struktural dilakukan untuk melihat hubungan

antara konstruk, nilai signifikansi dan R-

square dari model penelitian. Model

struktural dievaluasi dengan menggunakan

R-square untuk konstruk dependen, Stone-

Geisser Q-square test untuk predictive

relevance dan uji t serta signifikansi dari

koefisien parameter jalur struktural

(Ghozali,2006). Perhitungan Q-square

diperoleh dari nilai R-square model dari

variabel Y yang mempunyai nilai sebesar

0,530. Perhitungan Q-square dapat dilihat

pada persamaan berikut:

Hasil dari perhitungan Q-square pada

penelitian ini didapatkan nilai sebesar 0.530.

Hal ini berarti variabel keputusan pembelian

dipengaruhi oleh variabel bauran pemasaran

sebesar 0.530.

Tabel 4.6 Hasil nilai composite realibility Variabel Nilai Composite

Realibility

Produk (X1)

Harga (X2)

Tempat/distribusi (X3)

Promosi (X4)

Orang (X5)

Bukti Fisik (X6)

Proses (X7)

Keputusan Pembelian (Y)

0.800

0.753

0.950

0.800

0.931

0.903

0.849

0.899

Sumber : data diolah (2014)

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan

metode resampling bootstrap yang

dikembangkan oleh Geisser dan Stone

dengan menggunakan software SmartPLS.

Nilai ttabel pada penelitian ini adalah sebesar

1,660 (tingkat signifikasi 0,10 dan derajat

kebebasan df =100-2). Original Sample T-Statistic

X1→Y 0.021 0.209

X2→Y 0.130 0.810

X3→Y 0.501 2.477

X4→Y 0.041 0.240

X5→Y 0.040 0.293

X6→Y 0.012 0.100

X7→Y 0.029 0.167

Kriteria pengujian hipotesis pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai thitung< ttabel, maka H1 ditolak

H0 diterima

b. Jika nilai thitung> ttabel, maka H1 diterima

H0 ditolak

1. Variabel produk terhadap keputusan

pembelian

Pengujian hipotesis yang dilakukan

untuk membuktikan bahwa ada pengaruh

Page 9: Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan ...skripsitipftp.staff.ub.ac.id/files/2014/10/4.-JURNAL-Septantrina... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

9

antara variabel produk terhadap keputusan

pembelian didapatkan hasil thitung

0,209<1,660 tersebut dapat diketahui bahwa

thitung < ttabel maka H1 ditolak H0 diterima.

Hal tersebut berarti variabel produk tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian pada keripik buah UD.

Sabar Jaya Malang. Hal ini menunjukkan

bahwa jika keputusan pembelian keripik

buah Levina tidak akan mengalami

perubahan jika produk mengalami

perubahan.

2. Variabel harga terhadap keputusan

pembelian Pengujian hipotesis yang dilakukan

untuk membuktikan bahwa ada pengaruh

antara variabel harga terhadap keputusan

pembelian didapatkan hasil thitung

0810<1,660 tersebut dapat diketahui bahwa

thitung < ttabel maka H1 ditolak H0 diterima.

Hal tersebut berarti variabel harga tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian pada keripik buah UD.

Sabar Jaya Malang. Hal ini menunjukkan

bahwa jika keputusan pembelian keripik

buah Levina tidak akan mengalami

perubahan jika harga mengalami perubahan.

3. Variabel tempat/distribusi terhadap

keputusan pembelian Pengujian hipotesis yang dilakukan

untuk membuktikan bahwa ada pengaruh

antara variabel tempat/distribusi terhadap

keputusan pembelian didapatkan hasil thitung

2,477>1,660 tersebut dapat diketahui bahwa

thitung > ttabel maka H1 diterima H0 ditolak.

Hal tersebut berarti variabel

tempat/distribusi berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian

pada keripik buah UD. Sabar Jaya Malang.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

hubungan antara variabel tempat/distribusi

dengan keputusan pembelian, sehingga jika

tempat/distribusi pada keripik buah Levina

mengalami perubahan maka keputusan

pembelian pada konsumen juga akan

berubah.

4. Variabel promosi terhadap keputusan

pembelian

Pengujian hipotesis yang dilakukan

untuk membuktikan bahwa ada pengaruh

antara variabel promosi terhadap keputusan

pembelian didapatkan hasil thitung

0.240<1,660 tersebut dapat diketahui bahwa

thitung < ttabel maka H1 ditolak H0 diterima.

Hal tersebut berarti variabel promosi tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian pada keripik buah UD.

Sabar Jaya Malang. Hal ini menunjukkan

bahwa jika keputusan pembelian keripik

buah Levina tidak akan mengalami

perubahan jika promosi yang dilakukan

mengalami perubahan.

5. Variabel orang terhadap keputusan

pembelian

Pengujian hipotesis yang dilakukan

untuk membuktikan bahwa ada pengaruh

antara variabel orang terhadap keputusan

pembelian didapatkan hasil thitung

0.293<1,660 tersebut dapat diketahui bahwa

thitung < ttabel maka H1 ditolak H0 diterima.

Hal tersebut berarti variabel orang tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian pada keripik buah UD.

Sabar Jaya Malang. Hal ini menunjukkan

bahwa jika keputusan pembelian keripik

buah Levina tidak akan mengalami

perubahan jika orangyang melakukan

pelayanan mengalami perubahan.

6. Variabel bukti fisik terhadap keputusan

pembelian

Pengujian hipotesis yang dilakukan

untuk membuktikan bahwa ada pengaruh

antara variabel bukti fisik terhadap

keputusan pembelian didapatkan hasil thitung

0.100<1,660 tersebut dapat diketahui bahwa

thitung < ttabel maka H1 ditolak H0 diterima.

Hal tersebut berarti variabel bukti fisik tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian pada keripik buah UD.

Sabar Jaya Malang. Hal ini menunjukkan

bahwa jika keputusan pembelian keripik

buah Levina tidak akan mengalami

perubahan jika bukti fisik yang ada

mengalami perubahan.

7. Variabel proses terhadap keputusan

pembelian

Pengujian hipotesis yang dilakukan

untuk membuktikan bahwa ada pengaruh

antara variabel bukti fisik terhadap

keputusan pembelian didapatkan hasil thitung

0.167<1,660 tersebut dapat diketahui bahwa

thitung < ttabel maka H1 ditolak H0 diterima.

Page 10: Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan ...skripsitipftp.staff.ub.ac.id/files/2014/10/4.-JURNAL-Septantrina... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

10

Hal tersebut berarti variabel proses tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian pada keripik buah UD.

Sabar Jaya Malang.Hal ini menunjukkan

bahwa jika keputusan pembelian keripik

buah Levina tidak akan mengalami

perubahan jika proses yang diberikan

mengalami perubahan.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Dari penelitian yang telah dilakukan

dapat diketahui bahwa variabel bauran

pemasaran mempunyaipengaruh

terhadap keputusan pembelian keripik

buah UD. Sabar Jaya Malang. Pada hasil

perhitungan menggunakan SmartPLS

diketahui bahwa nilai koefisien jalur

dari semua variabel berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian keripik

buah UD. Sabar Jaya Malang. Hasil

penelitian juga menyebutkan bahwa

53% variabel produk, harga,

tempat/distribusi, promosi, orang, bukti

fisik dan proses mempengaruhi

keputusan pembelian keripik buah UD.

Sabar Jaya Malang, sedangkan sisanya

47% dipengaruhi variabel indikator lain

yang tidak diteliti. 2. Berdasarkan hasil hipotesis yang telah

dilakukan didapatkan hasil bahwa

variabel yang mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap keputusan

pembelian keripik buah UD. Sabar Jaya

Malang adalah variabel

tempat/distribusidengan nilai thitung lebih

besar dari nilai ttabel 1,660 yaitu sebesar

2,477. Sedangkan variabel produk,

harga, promosi, orang, bukti fisik, dan

proses tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan

pembelian pada keripik buah UD. Sabar

Jaya Malang.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian maka

saran yang dapat diberikan antara lain:

1. UD. Sabar Jaya Malang sebaiknya lebih

memperhatikan tempat/distribusi dari

keripik buah Levina untuk

meningkatkan keputusan pembelian

konsumen. Tempat/distribusi yang ada

agar lebih terjangkau oleh konsumen

agar konsumen dengan mudah

menemukan lokasi dari UD. Sabar Jaya

Malang.

2. Kepada peneliti selanjutnya, meneliti

variabel indikator lain yang belum

diteliti dan variabel lain selain dari

variabel bauran pemasaran yang

mempengaruhi keputusan pembelian

agar lebih maksimal. Penambahan

penelitian pada variabel indikator lain

yaitu indikator merek produk,

sedangkan variabel lain yang belum

diteliti yaitu variabel pendapatan,

lingkungan demografi, ekonomi, sosial

budaya, alam, teknologi, dan politik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdi, H. 2006. Partial Least Squares

Regression (PLSR). [Online]

http://www.statisticssolutions.com/Part

ial-Least-Squares-Regression [07

Januari 2008].

Aryani, D dan Rosinta, F. 2010. Pengaruh

kualitas Layanan Terhadap

Kepuasan Pelanggan Dalam

Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu Administrasi dan

Organisasi.17(2): 114-126

Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian

Manajemen: Pedoman Penelitian

Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan

Disertasi Ilmu Manajemen. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Semarang.

____ . 2006. Structural Equation Modeling

dalam Penelitian Manajemen. Edisi

4. BP. Universitas Diponegoro.

Semarang.

Ghozali, I. 2006. Structural Equation

Medeling; Metode Alternatif dengan

PLS. Badan Penerbit Undip.

Semarang.

Hendri, J. 2009. Riset Pemasaran.

Universitas Gunadharma. Depok.

Page 11: Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan ...skripsitipftp.staff.ub.ac.id/files/2014/10/4.-JURNAL-Septantrina... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

11

Kotler. 2005. Manajemen Pemasaran.

Edisi Bahasa Indonesia, Ahli Bahasa

Drs. Benyamin Molan. Jilid 1, Edisi

Kesebelas. Jakarta: PT. INDEKS.

Latan, H Dan S. Temalagi. 2013. Analisis

Multivariate Teknik Dan Aplikasi

Menggunakan IBM SPSS 20.0.

Alfabeta. Bandung.

Nasution, R. 2003. Teknik Sampling. USU

Digital Library. Medan.

Sekaran, U. 2007. Research Method For

Business : Metodologi Penelitian

Untuk Bisnis. Edisi Keempat. Buku 1.

Salemba Empat. Jakarta.