Analisa Pendidikan Kurikulum
-
Upload
faiz-dhyfa -
Category
Documents
-
view
573 -
download
7
description
Transcript of Analisa Pendidikan Kurikulum
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar-mengajar merupakan suatu proses dan juga merupakan suatu sistem yang
tidak terlepas dari satu komponen ke komponen lainnya. Salah satu komponen dalam
proses belajar mengajar tersebut adalah pengembangan Kurikulum. Pengembangan
Kurikulum sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan
pendidikan.
Kurikulum disusun untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan,
ketrampilan, sikap dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak.
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi
mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan,
termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perhatian dan
pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan.
Perubahan yang begitu cepat membawa dampak khusus pada sektor pendidikan di
Indonesia. Selain belum bisa merata pelaksanaan kurikulum juga berdampak pada
stabilitas proses balajar, karena dengan adanya pembaharuan dipastikan butuh tenaga
ekstra agar mampu mencapai hal beru tersebut.
Dalam hal ini kami mencoba menganalisa perkembangan kurikulum dari satuan
pendidikan di kecamatan perak, yang kami fokuskan pada perubahan paradigma
kurikulum 2004 ( KBK ) ke arah kurikulum 2006 ( KTSP ).
Kami mengambil tempat analisa di MI Sayyid Abdur Rahman 2, yang terletak di
Desa Pagerwojo Kecamatan Perak Kabupaten Jombang. Dengan harapan kami dapat
mengetahui seberapa besar antusias lembaga pendidikan menerima perubahan ini dan
sudahkah lembaga tersebut melaksanakan Kurikulum 2006, mengingat kurikulum ini
sudah harus dilaksanakan pada tahun 2007 dimana kami membuat laporan ini.
B. TUJUAN
Laporan ini kami susun untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa
PGSD/MI tentang problematika pengembangan kurikulum yang terjadi ditingkat satuan
pendidikan ketika adanya keputusan pemerintah untuk melaksanankan kurikulum terbaru.
C. MANFAAT KEGIATAN
Adanya kegiatan analisa ini bermanfaat untuk :
1. Mahasiswa dapat mengetahui strategi pengembangan kurikulum.
2. Menambah wawasan mahasiswa PGSD/MI tentang pelaksanaan kurikulum di tingkat
satuan pendidikan.
1
BAB IIHASIL ANALISA
A. VISI DAN MISI SEKOLAH
1. VISI SEKOLAH :
Meningkatkan Prestasi Pengetahuan Dan Ketrampilan Dengan Akhlaqul
Karimah Berdasarkan Iman Dan Taqwa.
2. MISI SEKOLAH :
a. Menumbuh semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah
baik siswa maupun guru.
b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
c. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama islam dengan
sungguh-sungguh sehingga terwujud sikap yang berakhlaqul karimah, disiplin,
patuh, iman dan taqwa kepada tuhan Yang Maha Esa.
d. Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler yang menumbuhkan budi pekerti yang
luhur.
e. Memberikan bekal kepada siswa untuk kehidupan di masa depan berupa
pengajaran ilmu-ilmu islam dan ketrampilan yang menunjang.
B. PELAKSANAAN KURIKULUM
Menindak lanjuti dari paparan visi dan misi sekolah maka dibutuhkan perangkat
pendidikan yang bisa membawa sekolah untuk mewujudkan visi dan misinya. Dari
beberapa perangkat pendidikan disekolah, yang paling vital adalah perangkat kurikulum
diamana keberadaannya menjadi dasar terlaksanannya proses pendidikan.
Di Indonesia dalam jangka waktu yang pendek pemarintah telah 2 kali merumuskan
kurikulum untuk sekolah, yaitu kurikulum 2004 dan kurikulum 2006. Sekarang setiap
satuan pendidikan dituntut untuk menerapkan kurikulum 2006, akan tetapi Pelaksanaannya
di tingkat satuan sekolah belum maksimal. Sampai saat ini MI Sayyid Abdur Rahman 2
masih menggunakan kurikulum 2004 (KBK) yang mana pengembangannya berorientasi
untuk menggali kemampuan siswa untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dalam arti
memiliki kemampuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak.
Melihat dari pelaksanaan kurikulum 2004, MI Sayyid Abdur Rahman 2 telah
berupaya untuk melengkapi perangkat pembelajaran dengan membuat silabus, prota dan
prosem serta ada sebagaian yang telah menyusun RPP untuk pelaksanaan kegoatan
pembelajaran dengan harapan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dan
mewujudkan visi dan misi sekolah.
2
Setelah ditetapkannya pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi dan Standar Kompetensi
Lulusan, maka Mi Sayyid Abdur Rahman 2 harus merubah bentuk perangkat pendidikan
yang baru mereka susun.
Meskipun sebagaian besar guru telah mengikuti pelatihan KTSP sebagai realisasi
kurikulum 2006, namun dalam penerapannya masih mengalami kendala dan kesulitan.
Adapun kendala-kendala yang dialami adalah sebagi berikut :
1. Beban guru yang berat tidak seimbang dengan hasil yang diterima.
2. Tidak semua guru faham dan tahu tentang bagimana cara penyusunan kurikulum.
3. Penyusunan Silabus membutuhkan waktu tersendiri dan keseriusan yang menyita
kegiatan guru dari aktifitas yang lain.
4. Pengetahuan untuk pengembangan kurikulum masih minim.
5. Kurangnya kontrol dan sosilaisasi ketingkat satuan pendidikan masih dirasakan
kurang.
Perubahan kurikulum memang menjadi beban tersendiri bagi MI sayyid Abdur
Rahman 2, di karenakan dalam jangka waktu yang relatif dekat satuan pendidikan sudah
harus merubah kurikulum pendidikan yang telah tersusun dengan susah payah. Beban
inilah yang dirasakan sebagi kerancuan dibidang pendidikan tanah air, dalam arti
perubahan-perubahan yang dilakukan tidak disertai dengan kontrol keseimbangan
bagaimana agar perubahan itu dapat terwujud dan terlaksana secara bersamaan. Akan
tetapi kedepan MI Sayyid Abdur Rahman 2 tetap berusaha untuk mencapai tuntutan yang
harus dilaksanakan dengan menentukan beberapa strategi yang mampu mewujudkan cita-
cita lembaga.
Adapun strategi-strategi tersebut antara lain :
1. Mengikutkan semua guru dalam bimbingan atau pelatihan tentang penyusunan
kurikulum.
2. Meningkatkan kerja KKG sebagai lahan pengembangan pengetahuan dalam proses
pembelajaran.
3. Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang perubahan kurikulum dan menampung
aspirasi dari berbagai pihak.
4. Merencanakan anggaran khusus untuk bimbingan penyusunan kurikulum demi
terwujudnya pelaksanaan kurikulum 2006.
Adanya Strategi diatas diharapkan MI Sayyid Abdur Rahman 2 mampu menjawab
tantangan dalam dunia pendidikan.
C. KESIMPULAN
Dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa MI Sayyid Abdur Rahman 2 belum
melaksanakan kurikulum 2006 disebabkan faktor pengetahuan guru yang kurang dan
beban yang dirasa terlalu berat.
3
D. PENUTUP
Dengan munculnya berbagi perubahan yang sangat cepat pada hampir semua aspek
dan perkembangan paradigma baru dalam pendidikan, memaksa tenaga pendidik untuk
bekerja keras mewujudkan tuntutan dan harapan yang menjadi tujuan pendidikan bangsa.
Kami telah berupaya sekuat hati dan tenaga untuk memberikan yang terbaik dalam
penyusunan laporan ini, tapi hanya sebatas inilah yang dapat kami sampaikan. Segala
kritikan yang membangun akan kami terima dari manapun dan dari siapapun karena kami
menyadari dengan kekurangan diri kami.
Akhirnya, kami melihat dari awal saat kami melaksanakan observasi hingga
tersusunnya laporan ini, kami menemukan berbagai hal yang baru dan itu merupakan
pengalaman yang berharga bagi kami, tugas adalah beban yang harus dipertanggung
jawabkan dan tiada ketakutan untuk mempertanggung-jawabkannya bagi orang yang
berpegang teguh pada keyakinan bahwa Allah SWT. Senantiasa melindungi hamba-
hambaNya yang berjalan menuju kebaikan. Amin.
4