ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR...

110
ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA (MCCI) di CILEGON-BANTEN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas IlmuDakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) DisusunOleh: DIYAUDIN NIM: 108054100001 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435H./2014M.  

Transcript of ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR...

Page 1: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY (CSR) PT. MITSUBISHI CHEMICAL

INDONESIA (MCCI) di CILEGON-BANTEN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas IlmuDakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

DisusunOleh:

DIYAUDINNIM: 108054100001

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIALFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1435H./2014M.

 

Page 2: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

 

Page 3: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

 

Page 4: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratanmemperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 28 November 2014

Diyaudin

 

Page 5: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

i

Abstrak

Diyaudin

Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. MitsubishiChemical Indonesia (MCCI).

Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijalankan oleh sebuahperusahaan merupakan komitmen yang berkelanjutan dari para pelaku bisnis. CSRdimaksudkan agar perushaan berprilaku secara etis dan berkontribusi bagiprmbangunan ekonomi. Sementara pada saat yang sama meningkatkan kualitas hiduppara pekerja dan keluarganya demikian pula masyarakat lokal dan masyarakat luas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis konsep CSR, analisis strategi CSRdan implikasi CSR bagi masyarakat. PT. MCCI melaksanakan CSR sebagai bentukupaya komitmen terhadap masyarakat bisa tumbuh dan berkembang bersamaperusahaan untuk mencapai taraf masyarakat yang lebih baik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif denganpendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasilangsung, wawanacara mendalam serta studi kepustakaan. Wawancara dilakukandengan narasumber sebanyak empat belas orang.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep CSR PT. MCCIialah sustanable development. Hal ini diwujudkan dalam strategi CSR pada limatahun pertama sebagai tahapan awareness, lima tahun kedua tahapan involving, sertalima tahun ketiga tahapan model. Implikasi CSR bagi masyarakat adanya dampakrespon positif dan kepercayaan (trust) menjadi penguatan modal utama dalammenjalin relasi yang baik terhadap masyarakat maupun perusahaan.

Setiap program CSR yang telah di jalankan oleh PT. MCCI, merupakan hasildaripada (sosial mapping) yang di lakukan oleh PT. MCCI terhadap lingkung sosialdi sekitar perusahaan tersebut. Dengan melakukan pengamatan yang cukup detailserta melakukan komunikasi yang mendalam dengan masyarakat secara langsung,sehingga aspirasi dari masyarakat dapat terakomodir oleh perusahaan dan padaakhirnya terciptalah program-program CSR PT. MCCI yang sesuai dengan kebutuhanmasyarakat.

Adapun implikasi CSR PT. MCCI meliputi bidang pendidikan dengan berupabantuan implementasi pengadaan saung aksara, buku bacaaan, kursus bahasa inggris,beasiswa, dan pelatihan komputer. Selanjutnya bidang kesehatan dengan berupabantuan implementasi penyuluhan gizi untuk anak, pengadaan air bersih sumurpompa dan khitanan massal. Sedangkan di bidang pengembangan ekonomi denganberupa bantuan implementasi bantuan penggemukan kambing, UKM pembuatanemping dan jamur.

 

Page 6: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

iii

KATA PENGANTAR

Tiada kata paling indah kecuali penulis mengucapkan puji syukur kehadirat

Allah SWT, yang senantiasa telah memberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya lah

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, hanya kepada-Nya menyembah dan

hanya kepada-Nya meminta pertolongan. Shalawat serta salam kami haturkan kepada

sang super leader dan super manager Nabi Muhammad SAW, seorang figur yang

mengajak pada revolusi terbaik dan layak memberikan inspiratif sekaligus pantas

ditiru oleh umat manusia.

Skripsi ini tentunya tak dapat rampung tanpa dukungan dari beberapa pihak,

maka penulis juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang

telah memberi inspirasi dan juga banyak berkontributif dalam memberikan pemikiran

segar, pesan moral dan lain-lain sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan,

diantaranya adalah:

1. Kedua orang tua saya Ayahanda Mahfud Fattah (Alm ) dan Ibunda

Nadiroh (Almh), ibu Sarmunah (Ibu tiri), keluarga besar H. Mukhsin

(Alm) dan Hj. Masitoh, yang telah memberikan pendidikan,

kepercayaan, kesabaran, pengorbanan serta doa yang selalu terus

mereka panjatkan untuk penulis, dan tentunya sangat sulit untuk

membalas dan membayarnya.

 

Page 7: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

iv

2. Kakak saya Ismatullah dan Ajat suderajat yang kerap kali

mengajarkan penulis betapa nikmat dan pentingnya renungan spiritual,

di saat penulis mengalami perasaan stagnasi dan kemunduran diri oleh

sebab akibat.

3. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA.

4. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Bapak Dr. Arief Subhan,

M.A.

5. Ketua jurusan Prodi Kesejahteraan sosial Universitas islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Ibu Dr. Siti Nafsiyah, M. Sw, dan

Sekretaris jurusan Bapak Ahmad Zaki M.Si. Seluruh dosen dan staff

pengajar pada program studi Kesejahteraan sosial atas segala motivasi,

ilmu pengetahuan, bimbingan, wawasan dan pengalaman yang

mendorong penulis selama menempuh studi.

6. Dosen pembimbing Bapak Dr. Tantan Hermansah, M.Si. yang selalu

setia dalam memberikan saran, kritik dan gagasan segar serta sabar

membimbing penulis sampai titik penghabisan penyelesaian skripsi.

7. Pimpinan PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) dan general

affairs manager PT. MCCI Bapak Yusuf Iman yang menerima penulis

 

Page 8: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

v

dengan terbuka untuk melakukan penelitian skripsi, serta para staff,

karyawan dan buruh yang tentunya tidak bisa penulis sebutkan satu-

persatu.

8. Teman-teman diskusi praskripsi sampai penulisan skripsi ini, Bang

Rivan, M.al Aufar (Ovar), Tovik, Bung Iksan, Ayub (Pesok), Ahmad

jauharuddin, Mulyadi, Cak Ghulam. “jempolah untuk sebuah diskusi

konstruktifnya” serta teman-teman seperjuangan Kesejahteraan Sosial

2008, Ahmad Gozali, Ahmad Insanul Kamil, Ayatullah, Azhari

Baidhowi, Feri Firmansyah, Julia Salam, Samanta N, Kenni J, Suryati,

Wilda, Rahmah. Asyiik, terkesan dan senang bercengkrama dengan

kalian semua, meski kadang menjengkelkan, dan tentunya dikemudian

hari sangat merindukan diskusi-diskusi hangat (dialektika) bersama

kalian sebagai buah dari insan akademis dalam pengembangan

intelektual.

9. The big familly “Keluarga Mahasiswa Cilegon (KMC) Jakarta” yang

telah memberi warna betapa nikmatnya berorganisasi dengan sentuhan

kekeluargaan, terus bereksistensi tentunya. Himpunan Mahasiswa

Banten (HMB) Jakarta, teman-teman organisasi ekstra kampus, BEM

Kesejahteraan Sosial, Komunitas Mahasiswa (KM) UIN jakarta,

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), semua itu terasa banget ketika

penulis menikmati keorganisasian.

 

Page 9: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

vi

10. Teman-teman Cilegon yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu,

kendati selalu bertanya “Diyaudin kapan lulusnya?” atau “Diyaudin

kapan sidangnya?” Membuat penulis menjadi acuan dalam motivasi

diri.

11. Masyarakat Gerem yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, atas

meluangkan waktunya sebagai responden sehingga penulis bisa

mengetahui dan mengkaji permasalahan yang terkait dengan skripsi

yang ditulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu mohon saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk

perbaikan di masa mendatang sangat penulis harapkan.

Jakarta, 15 September 2014

Diyaudin

 

Page 10: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii

DAFRTAR ISI .......................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

C. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 9

D. Tujuan dan Manfaat penelitian .................................................... 10

E. Metodelogi Penelitian dan Teknik Penulisan .............................. 11

1. Metode Penelitian .................................................................. 11

2. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 12

3. Teknik Analisa dan Interpretasi Data .................................... 13

F. Sistematika Penulisan ................................................................. 13

BAB II TINJAUAN TEORITIS ATAS KONSEP CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR)

A. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) .................... 16

B. Fungsi dan Tujuan Corporate Social Responsibility (CSR) ....... 19

 

Page 11: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

vii

C. Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) ............. 20

D. Faktor internal pendukung keberhasilan pelaksanaan CSR ........ 24

E. Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) ................ 25

F. Corporate Social Responsibility (CSR) Kalangan Industri ......... 28

G. Strategi Corporate Social Responsibility (CSR) ......................... 30

H. Implikasi Corporate Social Responsibility (CSR) ...................... 36

BAB III REALISASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA (MCCI)

A. Deskripsi Umum PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI)

1. Sejarah PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) ........... 40

2. Produk PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) ............ 43

B. Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT.

Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI)

1. Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi

Chemical Indonesia (MCCI) ................................................. 44

2. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) PT.

Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) ............................... 56

3. Struktur Organisasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT.

Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) ............................... 56

C. Fungsi dan Tujuan Corporate Social Responsibility (CSR) PT.

Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) ..................................... 57

 

Page 12: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

viii

D. Strategi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi

Chemical Indonesia (MCCI) ....................................................... 58

E. Bentuk-Bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) PT.

Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) ..................................... 62

BAB IV IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA (MCCI)

A. Gambaran Umum Masyarakat Gerem

1. Kondisi Umum Sosiologis Masyarakat Gerem ..................... 64

2. Kondisi Umum Ekonomi Masyarakat Gerem ....................... 66

B. Implikasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pendidikan ... 68

C. Implikasi Corporate Social Responsibility (CSR) Kesehatan .... 74

D. Implikasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pengembangan

Ekonomi ...................................................................................... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 83

B. Saran ............................................................................................ 85

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 87

LAMPIRAN ............................................................................................................. 92

 

Page 13: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

ix

DAFTAR GAMBAR (ILUSTRASI)

1. Tabel Mata Pencaharian Masyarakat Gerem ................................................ 92

2. Stratifikasi Sosial Masyarakat Gerem ........................................................... 93

3. Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi

Chemical Indonesia (MCCI) ......................................................................... 94

4. Struktur Organisasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi

Chemical Indonesia (MCCI) ......................................................................... 95

5. Struktur Organisasi PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) ................ 96

6. Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi

Chemical Indonesia (MCCI) ......................................................................... 97

7. Diagram Aliran Petrokimia dan Polyester Produk ..................................... 98

8. Strategi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi Chemical

Indonesia (MCCI) ........................................................................................ 99

 

Page 14: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perseroan dipersamakan sebagaimana layaknya manusia yang memilki

tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.

Abstraksi nilai-nilai inilah yang kemudian di angkat pada tingkat korporasi.

Dengan demikian berarti perseroan dihadapkan juga pada berbagai macam

kewajiban yang harus dipenuhi dan dilaksanakan olehnya agar kehidupan

perusahaan/korporasi dan manuisa-manusia yang terkait dan terlibat didalamnya

dapat terus berlanjut (sustain). Ini berarati dalam suatu corporate sosial

responsibility terdapat bentuk kerjasama antara perusahaan (tidak hanya perseroan

terbatas)dengan segala sesuatu atau segala hal (stakeholders) yang secara

langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan perusahaan tersebut,

termasuk apek sosial dan lingkungannya, untuk tetap menjamin keberadaan dan

kelangsungan usaha (sustainability) perusahaan tersebut.1

Keberadaan suatu perusahaan di tengah masyarakat, berdampak positif

dan negatif. Pengaruh positif masyarakat diuntungkan antara lain, berkembangnya

sektor ekonomi berupa pemenuhan kebutuhan karyawan seperti tempat tempat

tinggal, makanan dan kebutuhan harian lainnya. Karena masyarakat berharap

mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang layak. Misalnya penelitian

Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan Indah Kiat Pulp and

Paper (PT. IKPP) dalam aspek positif perusahaan ini telah melakukan kegiatan

1Gunawan Widjaya, Risiko Hukum & Bisnis Perusahaan Tanpa CSR (Jakarta: Forum Sahabat,2008) h 8-9.

 

Page 15: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

2

adanya potensi karyawan yang sebesar 5000 karyawan yang peduli dan mau

bekerjasama dalam program beasiswa peduli, perusahaan pun memiliki mitra atau

sister company yang memproduksi buku tulis yang menjalin kerjasama dengan

Yayasan Eka Tjipta Foundation (ETF) yang juga peduli terhadap pengembangan

dunia pendidikan tanah air. Aspek positif lain juga ditemukan bahwa masyarakat

di serang pada umumnya beragama Islam, jadi jika PT. IKPP mengadakan syiar

agama sangat direspon oleh masyarakat.2

Selanjutnya aspek positif CSR pada PT. Takaful Indonesia dalam

penerapan programnya pengembangan masayarakat (community development)

yang mengacu pada bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan dan sosial serta

berperan aktif dalam mensosialisasikan ekonomi syariah mengembangkan SDM

islami, produk-produk asuransi untuk ekonomi lemah, seperti peminjaman UKM,

asuransi kematian, kesehatan untuk masyarakat ekonomi lemah dan program

untuk masyarakat kantor dan pembentukan Lembaga Amil zakat Nasional. Maka

dengan Community Development tersebutsangat terjalin efektif karena adanya

dukungan atau mitra kerja yang baik antara perusahaan dan masyarakat.3

Sedangkan dampak negatif perusahaan terlihat dari perubahan

lingkungan menjadi tidak nyaman, seperti adanya pembuangan limbah,

kebisingan alat-alat produksi serta pencemaran udara (polusi). Misalnya penelitian

pada advokasi lingkungan yang menyoroti keterlibatan LSM lokal maupun

2Weny Julita, “Strategi Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Indah Kiat Pulp and Paper,”(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang,2009), h. 98.3Sri Subekti Sunaryo, “Konsep dan Strategi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TakafulIndonesia,” (Skripsi S1 Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2009), h. 72-73.

 

Page 16: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

3

nasional dalam usahanya untuk membela, petani sawah dan tambak di Dukuh

Tapak, Semarang Barat, Jawa Tengah, dari dampak negatif proses industrialisasi.

Dikatakan bahwa limbah industri yang mentah di buang ke kali Tapak, dari

sebuah pabrik baru dibangun dengan modal jepang dan merembet ke sawah

melalui saluran irigasi, ke tambak-tambak serta sumur waraga Tapak.4

Komitmen atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat, secara

umum disebut Corporate Sosial Responsibility (CSR). Bagi dunia usaha,

komitmen CSR dikenal pada 1953-an dalam implementasinya berbentuk derma

(charity principle) dan perwalian (stewardship principle). Selain itu, Stanford

Research Institute (SRI) pada tahun 1963 mengenalkan konsep pemangku

kepentingan (stakeholder). Hingga tahun 1990an konsep pembangunan

berkelanjutan (sustainable development) sampai saat ini, mulai di

implementasikan di CSR perusahaan-perusahaan.5

Di Indonesia CSR baru dikenal pada tahun 1990-an. Meskipun Baru

tahun 2007 CSR naik pangkat dari sebelumnya optional menjadi mandatory yang

wajib dilaksanakan tiap perusahaan. Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama

melakukan aktivitas sosial perusahaan, meski tidak menamainya sebagai CSR

secara faktual aksinya mendekati CSR yang merepresentasikan peran serta

kepedulian perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan melalui konsep

investasi sosial perusahaan sejak tahun 2003. Departemen sosial tercatat sebagai

4Jiway Francis Tung, “Pembangunan yang Tidak Dapat Membangun: Kisah LSM TentangDampak Industrialisasi di Dukuh Tapak,” Artikel diakses pada 4 Mei 2014 darihttp://www.lontar.ui.ac,id//opac/themes/libri2/detail.JSP?id=72795&lokasi=lokal5 Ismail Solohin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability, h. 17.

 

Page 17: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

4

lembaga pemerintah yang aktif dalam mengembangkan konsep CSR dan

melakukan advokasi kepada berbagai perusahaan nasional.6

Praktik CSR mendapat legalisasi hukum dalam UU No 40/2007, Pasal 74

tentang Perseroan Terbatas (RUU-PT) dinyatakan bahwa (a) Ayat 1 menyatakan,

perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan

dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan

lingkungan. (b) Ayat 2 berbunyi, tanggung jawab sosial dan lingkungan itu

merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai

biaya perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan

yang pelaksanaannya dilakukan dengan memerhatikan kepatutan dan kewajaran.

(c) Ayat 3 menggariskan, perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban

sebagaimana pasal 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan. (d) Ayat 4 menyatakan, ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung

jawab dan lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.7

Dengan penguatan payung hukum tersebut, agenda CSR menjadi suatu

keharusan. Mau tidak mau perusahaan harus melaksanakan implementasi CSR

sebagai bentuk bagian dari tanggung jawab perusahaan.

Kota Cilegon-Banten merupakan salah satu kawasan industri yang sangat

besar karena di kota tersebut telah berdiri beberapa perusahaan yang sangat

potensial, baik yang sudah mencapai taraf internasional maupun nasional.

6 Indah Febrianti, “Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Pengungkapan CSR (StudiEmpiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2008) ,” (SkripsiS1 Fakultas ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009), h. 20.7Dwi Kartini, Corporate Social Responsibility: Transformasi Konsep Sustainability Managementdan Implementasi di Indonesia (Bandung: Refika Aditama, 2009), h. 128.

 

Page 18: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

5

Menurut catatan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi kota Cilegon,

daftar perusahaan besar di kota Cilegon Tahun 2010 berjumlah 162 perusahaan.8

Sebanyak 34 perusahaan terdapat di wilayah Kelurahan Gerem Kecamatan

Grogol kota Cilegon Provinsi Banten yakni salah satu perusahaan yang terdapat di

Kelurahan gerem bernama PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI).9

Perusahaan bergerak pada industri kimia yang memiliki kantor pusat di Jakarta

dan memiliki plant di Merak. Menurut catatan Badan Lingkungan Hidup kota

Cilegon, PT MCCI tercatat telah melakukan proses perizinan Upaya Pengelolaan

Lingkungan (UPL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).10 Kantor yang

berpusat di Jakarta beralamat di Gedung Setiabudi Atrium, Suite 710 Setiabudi

Office Park, Jl H. R. Rasuna Said kuningan, Jakarta 12520. Sedangkan plant yang

di Merak beralamat di Jalan Raya Merak, Desa Gerem Kecamatan Grogol Kota

Cilegon Provinsi Banten.

PT. MCCI merupakan Perusahaan industri kimia bergerak pada Purified

Therephthalate Acid (PTA) dan Poliethylene Therephthalate (PET). Pabrik ini

didirikan pada tanggal 4 Maret 1991 dan dibangun pada Mei 1994 dimulai

kontruksi untuk pembangunan dengan luas lahan 34,6 hektar. PT MCCI juga

terletak diantara pabrik petrokimia dan beberapa area mengapitnya seperti sebelah

8 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (DISPERINDAG) Kota Cilegon, DaftarPerusahaan Besar Kota Cilegon Tahun 2010 (Cilegon: DISPERINDAG, 2010).9 Kelurahan Gerem, Data Perusahaan di Kelurahan Gerem Tahun 2010 (Cilegon: KELURAHANGEREM, 2010)10 Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon, Rekomendasi Upaya pengelolaan Lingkungan (UKL)dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) (Cilegon: DLH, 2006).

 

Page 19: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

6

utara PT. DOW Chemical dan PT. UIC, sebelah selatan Pertamina, sebelah barat

Selat Sunda, Sebelah Timur Jalan Raya Merak.11

Sebelumnya nama PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) adalah PT.

Bakrie Kasei Corporation, karena pada awal tahun 2001 pasar domestik

mengalami penurunan yang disebabkan adanya krisis di Indonesia maka

penanaman modal saham PT. Bakrie dan Brothers melepaskan kepemilikan

sahamnya pada MCC yang kemudian perusahaan pun mengganti nama dan PT.

Bakrie Kasei Corporation (BKC) menjadi PT. Mitsubishi Chemical Indonesia

(MCCI).

Kehadiran PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) tentunya

memberikan dampak negatif dan positif terhadap masyarakat sekitar. Apalagi

pada tahun 2001 Perusahaan ini mengalami kebocoran bahan kimia, yang

tentunya pada saat itu meresahkan kondisi masyarakat Gerem dan juga kebocoran

ini bisa menimbulkan asap kematian bagi masyarakat.

Bersamaan diberlakukannya UU. No. 74 tentang Perseroan Terbatas, PT.

MCCI menyadari bahwa sebagai perusahaan memiliki pengaruh bagi

lingkungannya. Sudah selayaknya pula melakukan kegiatan yang mensinergikan

kepentingan perusahan dan masyarakat sekitar. Semenjak itu, berbagai kegiatan

seperti sumbangan, pengaspalan, bingkisan dilaksanakan oleh PT. MCCI.

Dengan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti, Corporate Social

Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. MCCI.

11 Deni Mulyana, “Sistem Proteksi 3kv/150kw dengan menggunakan relay injection multed motor7960 di PT. Mitsubishi Chemical Indonesia ( MCCI),” (Laporan Kerja Praktek Fakultas Teknik,Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Cilegon, 2009), h. 12.

 

Page 20: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

7

B. Tinjauan Pustaka

Beberapa literatur yang penulis temukan mengenai Corporate Social

Responsibility (CSR), sebagai uji perbandingan diantaranya adalah:

Pertama, penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) PT. Bakrie Swasakti Utama Dalam Perspektif Islam”.

Disusun oleh Noor Rahmah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2009. Dalam temuan penelitiannya bahwa Karakteristik

pelaksanaan yang dilakukan oleh PT. Bakrie Swasakti Utama terbagi kedalam 4

kelompok sektor yaitu: pertama, sektor sosial, kedua, sektor ekonomi, ketiga,

sektor lingkungan, keempat, sektor darurat bencana alam.

Dari sisi masyarakat terdapat berbagai manfaat yang diperoleh dari

aktivitas CSR, Pertama, melalui pelaksanaan CSR karena PT. Bakrie Swasakti

Utama melakukan kemitraan dengan masyarakat sekitar, akan berdampak pada

tingkat kesejahteraan masyarakat semakin baik. Kedua, sebagai sarana

pembelajaran dan pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa dengan dibukanya

kesempatan magang dan penelitian di PT. Bakrie Swasakti Utama. Ketiga,

meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan sanitasi lingkungan pada

masyarakat sekitar PT. Bakrie Swasakti Utama. Keempat, melalui pelaksanaan

CSR masyarakat akan menerima manfaat paling mendasar yaitu tidak terjadi

kerusakan lingkungan di sekitar perusahaan.

Dari sisi perusahaan terdapat berbagai manfaat yang diperoleh dari

aktivitas CSR adalah, Pertama, mengurangi resiko dan tuduhan terhadap

perlakuan tidak pantas yang diterima perusahaan. Kedua, CSR dapat berfungsi

 

Page 21: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

8

sebagai pelindung dan membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang

diakibatkan suatu krisis. Ketiga, keterlibatan dan kebanggaan karyawan,

karyawan akan merasa bangga bekerja pada perusahaan yang memiliki reputasi

baik. Keempat, CSR dilaksanakan secara konsisten dan mampu memperbaiki dan

mempererat hubungan antar perusahaan dengan para stakeholdernya. Kelima,

meningktkan penjualan.

Kegiatan CSR yang dilakukan PT. Bakrie Swasakti Utama sejalan dengan

ajaran Islam. Karena PT. Bakri Swasakti Utama melalui program jangka

panjangnya berusaha untuk berpartisipasi mengurangai jumlah orang miskin dan

penganguran, melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan daya beli

masyarakat, mendukung pencapaian prestasi dalam bidang olahraga,

pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta berperan aktif dalam

melestarikan kingkungan hidup serta nilai-nilai luhur budaya dan seni Indonesia,

oleh karena itu kegiatan CSR yang dilakukan PT. Bakrie Swaskati utama sejalan

dengan ajaran islam. Karena dalam Islam merupakan suatu kewajiban kolektif

(fardu kifayah) bagi masyarakat muslim untuk memberikan pembinaan latihan

dan kesempatan kerja yang optimal.

Kedua, penelitian yang berjudul “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(Corporate social Responsibility) Dalam Perspektif Ekonomi Islam”. Disusun

oleh Rulya Ekawati Program PascaSarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2004.

Dalam temuan penelitiannya bahwa secara subtantif terdapat integrasi konsep

antar Zakat dan CSR. Pengintegrasian ini didasarkan pada aspek subtantif tujuan

kedua pranata ekonomi itu. Baik zakat maupun CSR keduanya memiliki tujuan

 

Page 22: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

9

tertinggi yang sama, yakni membangun kepedulian sosial antar sesama untuk

mencapai kesejahteraan bersama. Ektensifikasi atau perluasan obyek zakat dapat

dimodifikasi dengan mengembangkan praktik CSR kedalam setiap perusahaan-

perusahaan yang ada. Dengan performa CSR, potensi penggalangan dana sosial

semakin membesar dan tidak rawan atas resistensi bagi setiap orang yang tidak

memahami apa dan bagaimana itu Zakat. Pada titik ini ia meyakini jika desiminasi

gagasan CSR dapat diakomodasi oleh pemerintah dengan mengeluarkan regulasi

khusus menyangkut CSR, pemberdayaan masyarakat akan mudah dilakukan.

Penelitian ini juga menunjukan bahwa Bank Muamalat Indonesia (BMI)

termasuk salah satu perusahaan yang memilki concern terhadap tanggung jawab

sosial perusahannya. Terbukti BMI secara khusus mendirikan Baitul Maal

Muamalat, sebagai badan yang menjalankan tugas-tugas BMI dalam memenuhi

tanggung jawab sosial BMI terhadap masyarakat.

Dari beberapa kajian pustaka diatas, penelitian tentang implementasi CSR

belum banyak dilakukan. Oleh karena itu penelitian iniakan mengkaji tentang

implementasi CSR terhadap masyarakat.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana konsepCorporate Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi

Chemical Indonesia (MCCI)?

2. Bagaiamana implementasiCorporate Social Responsibility (CSR) yang

diterapkan PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI)?

 

Page 23: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian yang berjudul analisapelaksanaan Corporate Social Responsibility

(CSR) PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) bertujuan:

a. Untuk mempelajari konsep Corporate Social Responsibility (CSR) PT.

Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) di Kelurahan Gerem.

b. Untuk mempelajari implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) di Kelurahan Gerem.

2. Manfaat Penelitian

a. Manafaat Akademis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan pengembangan khazanah

ilmu pengetahuan mengenai strategi perusahaan dalam kegiatan Corporate

Social Responsibility (CSR) yang baik dan memiliki hasil yang bermanfaat

bagi perusahaan dan masyarakat sekitar, secara akademis juga dapat

digunakan sebagai bahan bacaan dan referensi ilmu pengetahuan tentang

Corporate Social Responsibility (CSR) dan strategi implementasinya.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini di harapkan bisa menjadi masukan dan pertimbangan yang

berguna bagi PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI)dalam

menjalankan sebuah program dan menyusun rencana kebijakan di masa

mendatang, sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat

sekitar sehingga terjalin hubungan harmonis diantara kedua belah pihak,

tentunya dengan menggunakan perencanaan yang matang sehingga

 

Page 24: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

11

kebijakan atau program tersebut dapat bermanfaat bukan hanya untuk

masyarakat saja melainkan untuk perusahaan itu sendiri dan juga dapat

memotivasi perusahaan-perusahaan lainnya agar terinspirasi untuk

melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR).

E. Metodelogi Penelitian dan Teknik Penulisan

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penlitian ini adalah metode

kualitatif, yaitu metode penelitian yang data-datanya dalam bentuk kata-

kata atau kalimat. Sedangkan jenis penelitian adalah deskriptif analisis,

yaitu menggambarkan secara obyektif menganalisa data-data yang

diperoleh. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian,

misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik

dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah.12

Oleh karena itu tujuan akhir tulisan kualitatif menurut Gorman dan

Clayton ialah memahami apa yang dipelajari dari perspektif kejadian itu

sendiri dari sudut pandang kejadiannya itu sendiri. Karena penelitian

kualitatif memproses pencarian gambaran data dari konteks kejadiannya

langsung, sebagai upaya melukiskan peristiwa sepersis kenyataannya,

yang berarti membuat pelbagai kejadiannya seperti merekat dan

12 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung: PT Rosda, 2006), h. 11.

 

Page 25: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

12

melibatkan perspektif (peneliti) yang partisipatif di dalam pelbagai

kejadiannya, serta menggunakan pengiduksian dalam menjelaskan

gambaran fenomena yang diamatinya.13 Dalam penelitian ini yang akan

dianalisis adalah kegiatan CSR PT. MCCI dan implikasinya bagi

masyarakat Kelurahan Gerem.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek dengan

sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat

atau pun mungkin dapat diulang.14 Dalam hal ini penulis yaitu

melakukan pengamatan langsung ke lapangan. Hal ini berguna untuk

mengetahui keadaan sebenarnya yang telah terjadi di lokasi penelitian

yang berkaitan dengan penerapan Corporate Social Responsibility

(CSR) pada PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI). Hal yang

menjadi observasi adalah implementasi, konsep, strategi dan implikasi

CSR PT. MCCI bagi masyarakat Kelurahan Gerem.

b. Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to face)

dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan yang

diwawancara (Interviewee) yang memberikan pertanyaan atas jawaban

pertanyaan itu.15 Dalam hal ini penulis melakukan wawancara secara

13 Septiawan Santana, Menulis Ilmiah: Metode Penelitian Kualitatif(Jakarta: Yayasan OborIndonesia, 2007), h. 29-30.14Sukandarrumidi, Metodelogi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2002), h. 69.15Imam Prayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2003), h. 167.

 

Page 26: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

13

terstruktur dengan memberikan daftar pertanyaan yang telah ditentukan

dengan menggunakan pedoman wawancara. Untuk perusahaan yang

diwawancarai adalah 5 orang dan masyarakat Gerem 9 orang.

c. Studi kepustakaan, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data-

data berdasarkan data di lapangan yang didapat dari PT. Mitsubishi

Chemical Indonesia (MCCI) dan laporan lainnya yang bersangkutan

dengan penelitian.

3. Teknik Analisa dan interpretasi data

Dalam menganalisa data. Penulis menguraikan analisis deskriptif

kualitatif, ialah suatu teknik analisa data dimana data yang diperoleh

kemudian dipaparkan dan selanjutnya dianalisis dengan berpedoman

dalam bentuk kalimat-kalimat.

Dalam teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku “Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)” UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh Center for Quality

Development and Assurance (CeQDA) tahun 2007.

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahulaun berisi, Latar Belakang Masalah, Tinjauan Literatur,

Pertanyaan Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode

Penelitian dan Teknik penulisan, sistematika Penulisan.

Bab II Tinjauan Teoritis atas Konsep Corporate Social Responsibility

(CSR) berisi, Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR),

Fungsi dan Tujuan Corporate Social Responsibility (CSR), Prinsip-

 

Page 27: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

14

Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR), Implementasi

Corporate Social Responsibility (CSR), Strategi Corporate Social

Responsibility (CSR), Corporate Social Responsibility (CSR)

kalangan Industri, Implikasi Corporate Social Responsibility

(CSR).

Bab III RealisasiCorporate Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi

Chemical Imdonesia (MCCI) berisi, Sejarah PT. Mitsubishi Chemical

Imdonesia (MCCI), Produk PT. Mitsubishi Chemical Imdonesia

(MCCI), Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) PT.

Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI), Pengertian Corporate Social

Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI),

Struktur Organisasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT.

Mitsubishi Chemical Imdonesia (MCCI) Fungsi dan Tujuan

Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi Chemical

Indonesia (MCCI), Strategi Corporate Social Responsibility (CSR)

PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI), Bentuk-bentuk

Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi Chemical

Indonesia (MCCI).

Bab IV ImplementasiCorporate Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi

Chemical Imdonesia (MCCI) berisi, Gambaran Umum Masyarakat

Kelurahan Gerem, Implementasi Corporate Social Responsibility

(CSR) Pendidikan, ImplementasiCorporate Social

 

Page 28: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

15

Responsibility(CSR) Kesehatan, ImplementasiCorporate Social

Responsibility (CSR) Pengembangan Ekonomi.

Bab V Penutup berisi, Kesimpulan dan Saran.

Daftar Pustaka

Lampiran

 

Page 29: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

16

16

BAB II

KAJIAN TEORITIS ATAS KONSEP CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR)

A. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Istilah Corporate Social Responsibilitydikenal luas pada tahun 1960-an

bersamaan dengan karya Howard R. Bowen “Social Responsibility of the

Businessmen”. Prinsip yang dijalankan pada masa itu ialah prinsip derma (charity

principle), dalam prinsip tersebut dikatakan bahwa sebagian besar berasal dari

kesadaran pribadi pemimpin perusahaan untuk berbuat sesuatu kepada

masyarakat. Semangat berbuat baik itu kepada semua manusia antara lain dipicu

oleh nilai spiritual yang dimiliki para pemimpin perusahaan kala itu. Sebagaimana

diketahui, berbagai agama besar di dunia mengajarkan nilai-nilai yang sangat

menghargai pengeluaran harta dengan tujuan membantu orang-orang yang lebih

tidak beruntung.

Selanjutnya prinsip perwalian (stewardship principle), prinsip ini

menyatakan bahwa perusahaan merupakan wali yang dipercaya oleh masyarakat

untuk mengelola sumber daya. Oleh karena itu, perusahaan harus

mempertimbangkan dengan seksama berbagai kepentingan dari para pemangku

kepentingan yang dikenai dampak keputusan dan praktik operasi perusahaan.

Prinsip ini semakin bertambah penting sejalan dengan pengakuan terhadap konsep

pemangku kepentingan dimana pemangku kepentingan berpotensi untuk

 

Page 30: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

17

menghambat pencapaian tujuan perusahaan bila kepentingan perusahaan tidak

sejalan dengan kepentingan masyarakat secara luas.

Kemudian berkembang prinsip kepentingan (stakeholder), Freeman

mendefenisikan stakeholder sebagai setiap kelompok atau individu yang dapat

memengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan

perusahaan.16Adopsiparapemangku kepentingan telah ikut memperjelas kepada

bagian masyarakat (society) dimana perusahaan memiliki kewajiban. Dengan

demikian, konsep pemangku kepentingan memberikan panduan yang lebih

spesifik untuk kata social yang digunakan dalam konsep CSR.

Pada tahun 1990 prinsip CSR berkembang menjadi prinsip pembangunan

berkelanjutan (sustainable development).17The Broundtland Comission

mendefinisikan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang

dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan

generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka.18 Bahkan dalam

konsep ini mengandung dua ide utama, yakni sebagai berikut:

1. Melindungi lingkungan, dibutuhkan pembangunan ekonomi. Kemiskinan

merupakan suatu penyebab penurunan kualitas lingkungan, masyarakat

yang kekurangan pangan, perumahan,dan kebutuhan dasar untuk hidup

cenderung menyalahgunakan sumber daya alam hanya untuk tujuan

bertahan hidup. Oleh karena itu, perlindungan terhadap lingkungan hidup

16 Dwi Kartini, Corporate Social Responsibility: Transformasi Konsep Sustainability Managementdan Implementasi di Indonesia (Bandung: Refika Aditama, 2009), h. 8.17Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability (Jakarta: SalembaEmpat, 2009), h.. 17-27.18Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability (Jakarta: SalembaEmpat, 2009), h. 27.

 

Page 31: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

18

membutuhkan standar hidup yang memadai untuk seluruh masyarakat

dunia.

2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keberlanjutan, yakni dengan

cara melindungi sumber daya yang dimiliki bumi bagi generasi yang

mendatang. Pertumbuhan ekonomi tidak biasa dibenarkan dengan merusak

hutan, lahan pertanian, air, dan udara dimana semua sumber daya tersebut

sangat dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia di planet ini.19

Oleh karennya konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable

development) yang dibangun mempunyai tiga pilar yang berhubungan dan saling

mendukung satu sama lainnya. Ketiga pilar tersebut adalah sosial, ekonomi dan

lingkungan. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan yang bersifat

pembangunan berkelanjutan (sustainable develolepment) sering kali diidentikan

dengan metode pengembangan masyarakat (community development), yaitu

motivasi kewargaan.20

Menurut The World Business Council for Sustainable DevelopmentCSR

adalah komtimen berkelanjutan dari para pelaku bisnis untuk berprilaku secara

etis dan memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi, sementara pada saat

yang sama meningkatkan kualitas hidup dari para pekerja dan keluarganya

demikian pula masyarakat lokal dan masyarakat luas.21

19 Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability, h. 27.20 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri: Memeperkuat Tanggung Jawab Sosial(Corporate Social Responsibility) (Bandung: Refika Aditama, 2007), h. 109.21 Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability (Jakarta:Salemba Empat, 2009), h. 28.

 

Page 32: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

19

Kemudian ditambahkan juga oleh Elkington (1997) mengemukakan

bahwa sebuah perusahaan yang menunjukan tanggung jawab sosialnya akan

memberikan perhatian kepada peningkatan kualitas perusahaan (Profit),

masyarakat (people), serta lingkungan hidup (Planet Bumi)22

Sedangkan menurut Tripple Bottom Line pemahaman tanggung jawab

sosial perusahaan juga dapat diartikan sebagai komitmen perusahaan untuk

mempertanggungjawabkan dampak kegiatan operasinya dalam dimensi sosial,

ekonomi dan lingkungan pada masyarakat dan lingkungan hidupnya.23

B. Fungsi dan Tujuan Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Sosial Responsibility (CSR) sebenarnya bukanlah sebatas

program kerja. Corporate Sosial responsibility (CSR) menunjuk pula pada aturan

aturan main dalam berbisnis serta pengelolaan lingkungan eksternal dan internal

perusahaan.24

Penuangan program CSR yang menjadi keharusan mempunyai dedikasi

fungsi dan tujuan, pertama, fungsi bagi individu karyawan adalah belajar metode

alternatif dalam berbisnis, menghadapi tantangan pengembangan dan bias

berprestasi dalam lingkungan baru, mengembangkan keterampilan yang ada dan

keterampilan baru, pengetahuan perusahaan atas komunitas lokal dan memberi

kontribusi bagi komunitas, mendapatakan persepsi baru atas bisnis.Kedua, fungsi

22A. B. Susanto, Reputation-Driven Corporate Social Responsibility (Pendeketan StrategicManagement dalam CSR) (Esensi: Erlangga Group, 2009), h 11.23Fajar Nursahid, Tanggung Jawab Sosial BUMN: Analisis Terhadap Model kedermawanan SosialPT Krakatau Steel, PT Pertamina dan PT Telekomunikasi Indonesia (Depok: Piramedia, 2006), h.13-14.24Fajar Nursahid, CSR Bidang Kesehatan & Pendidikan : Mengembangkan SumberDayaManusia(Jakarta: Indonesia Business links, 2008), h. 10.

 

Page 33: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

20

bagi penerima program adalah mendapat keahlian dan keterampilan professional

yang tak dimiliki organisasi atau tak memiliki dana untuk mengadakannya,

mendapat keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang segar dan

kreatif dalam memecahkan masalah, memperoleh pengalaman dari organisasi

besar. Ketiga, fungsi bagi perusahaan adalah memperkaya kapabilitas karyawan

yang telah menyelesaikan tugas bekerjasama komunitas, meningkatkan

pengetahuan tentang komunitas lokal, peluang untuk menanamkan bantuan

praktis pada komunitas, meningkatkan citra dan profit perusahaan karena para

karyawan menjadi duta besar bagi karyawan.

Sedangkan program tujuan CSR adalah meminimalisasi resiko sosial,

membangun harmonisasi dengan masyarakat, peran aktif dalam memperbaiki

masyarakat dengan melibatkan perusahaan pada masyarakat sekitar,

pengembangan bisnis perusahaan, menumbuhkembangkankepercayaan

masyarakat dan mitra bisnis, meningkatkan harapan masyarakat agar perusahaan

mengejar sasaran sosial dan ekonomis.25

C. Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

Beberapa prinsip-prinsip CSR diantaranya adalah:

1. Interdepedensi antar stakeholder (pemerintah, dunia usaha dan

masyarakat) yakni, adanya kerjasama yang baik antar semua pihak yang

terkait. Suatu program tidak dapat berhasil dengan baik bila interdepedensi

tidak saling mendukung.

25Sri Subekti Sunaryo, “Konsep dan Strategi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TakafulIndonesia,” (Skripsi S1 Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2009), h. 23-24.

 

Page 34: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

21

2. Pemberdayaan, yakni aktivitas tanggung jawab sosial diharapkan mampu

memaksimalkan kemampuan yang ada pada masyarakat untuk berusaha

dan mandiri (empowerment), bahkan mampu memandirikan masyarakat

lainnya.

3. Partisipatif, yakni peran aktif dari pihak yang terkait harus mampu di

dukung oleh pihak lain sehingga jalinan kerja sama biasa membuahkan

hasil yang maksimal.

4. Keswadayaan/Kemandirian,yakni pada suatu titik tertentu, masyarakat

harus mampu mandiri setelah program pemberdayaan. Iklim keswadayaan

ini harus dibangun sejak dini dan sifat ketergantungan harus dihindari.

5. Kepakaran,yakni aktivitas tanggung jawab social harus dilakukan secara

professional dengan komitmen yang kuat dari individu-individu yang

mempunyai keahlian dibidangnya.

6. Sesuai prioritas kebutuhan masyarakat (baik sebelum, selama dan

sesudah perusahaan beroperasi) yakni program tanggung jawab social

yang berhasil guna adalah suatu program yang sesuai dengan kondisi

lingkungan sekitarnya. Kondisi ini digambarkan dengan jalinan keadaan

masyarakat sekitar dengan perusahaan.

7. Menghargai Keberagaman dan HAM, yakni landasan aktivitas sosial

adalah hubungan antar individu yang majemuk. Pelayanan dan

pemberdayaan harus dilakukan dengan tulus dan berpijak pada dasar

kemanusiaan.

 

Page 35: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

22

8. Hubungan harmonis dengan karyawan (good employee relationship),

yakni perusahaan tidak akan mampumelaksanakan aktivitas tanggung

jawab sosialnya bila hubungan internal belum terjalin baik. Oleh karennya

good employee relationship adalah mutlak sebagai dasar yang kuat utuk

membina hubungan lain dengan pihak eksternal.

9. Saling menguntungkan, yakni program tanggung jawab sosial dirancang

untuk dapat memberikan nilai dan manfaat bagi masyarakat dan

perusahaan.

10. Terpadu, yakni peningkatan kulitas lingkungan sosial dan ekonomi

masyarakat. Kegiatan yang dilakukan perusahaan diharapkan dalam

bentuk program terpadu yang merupakan satu kesatuan sehingga evaluasi

dapat selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas.

11. Hubungan internasional yang baik (good international relationship),

dalam era globalisasi, eksistensi perusahaan akan dipengaruhi oleh iklim

kompetisi global yang tinggi. Oleh karenanya bukti nyata aktivitas

tanggung jawab sosial akan berpengaruh pada iklim investasi baik dalam

dan luar negeri.

12. Praktek pasar yang terpercaya (reliable market place practice), yakni

perusahaan yang melakukan tanggung jawab sosialnya, secara implisit

memberikan indikasi bahwa perusahaan tersebut diterima di dunia usaha,

yang artinya ada dukungan kepercayaan masyarakat pada perusahaan

tersebut.

 

Page 36: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

23

13. Taat pada peraturan yang berlaku terutama pajak (fiscal

responsibility), aspek pengakuan adalah salah satu aspek yang mendasari

perlunya kegiatan tanggung jawab social perusahaan, yaitu perusahaan

yang diterima dan diakui yang taat pada hukum.

14. Akuntabilitas usaha (auditing, monitoring dan reporting), yakni kinerja

program tanggung jawab social merupakan program terpadu yang

memerlukan perencanaan, monitoring kegiatan, evaluasi dan pelaporan.

Oleh karennya, keefektifan program harus dapat diukur oleh pihak yang

independent.

15. Terukur (measurable), yakni ukuran keberhasilan program akan dapat

memberikan masukan yang berarti apabila evaluasi yang dilakukan dapat

diukur, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

16. Transparan, yakni rencana dan realisasi program harus dilaporkan secara

nyata dan apa adanya. Tidak diperkenankan adanya window dressing

untuk maksud atau tujuan lain dari perusahaan.

17. Non konflik, yakni salah satu tujuan tanggung jawab social yang

dilakukan oleh perusahaan adalah untuk menciptakan iklim dunia yang

damai, saling membangun dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan

alam sekitarnya.

18. Keselarasan input-prorses-output, yakni terukur program adalah

menjadi acuan keselarasan anatara input (perencanaan, termasuk biaya

yang dikeluarkan), proses (keefektifan program yang dilakukan) dan

output (hasil yang dicapai) serta outcome (dampak dari program).

 

Page 37: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

24

19. Berkesinambungan (sustainable), yakni tanggung jawab sosial dunia

usaha merupakan program yang menjadi wajib bagi perusahaan sehingga

programnya ini harus dilakukan secara berkesinambungan/berkelanjutan

dengan menjaga keseimbangan semua sumber daya yang ada, baik

individu yang ada dalam perusahaan, masyarakat dan alam.26

D. Faktor internal pendukung keberhasilan pelaksanaan CSR

1. Komitmen dari top management, perusahaan dengan komitmen yang

tinggi dari pemimpin perusahaan cenderung lebih berhasil dalam

melaksanakan program CSR.

2. Kepedulian staf terhadap lingkungan termasuk niat dan tanggung

jawab pribadi yang besar terhadap lingungan.

3. Motivasi staf perlu ditingkatkan, baik melalui peningkatan kesadaran

lingkungan ataupun insentif agar lebih menghargai aspek-aspek

lingkungan hidup.

4. Integrasi dan komunikasi internal.

5. Pilot project – selangkah demi selangkah membantu pemahaman dan

membantu kapasitas staf pelaksana.

6. Pelibatan pemerintah (regulator dan mitra kerja), masyarakat

(penerima manfaat dan mitra kerja), lembaga swadaya masyarakat

(mitra kerja).27

26Direktorat Jenderal Kelembagaan Sosial Masyarakat, Acuan Standarisasi Kerjasama kemitraanPelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha (Jakarta: Dirjen Kelembagaan socialMasyarakat, 2009), h. 19-23.27Beria Leimona, Aunul Fauzi, CSR dan Pelestarian Lingkungan : Mengelola Dampak Positif danNegatif(Jakarta: Indonesia Business links, 2008), h 89.

 

Page 38: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

25

E. Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Pelaksanaan program CSR adalah pelibatan perusahaan, pemerintah,

lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, tokoh-tokoh masyarakat serta

calon penerima manfaat CSR. Oleh sebab itu, dalam implementasi program CSR

diperlukan beberapa kondisi yang akan menjamin terlaksananya implementasi

program CSR dengan baik. Berikut ini adalah kondisi implementasi CSR:

Kondisi pertama, implementasi CSR memperoleh persetujuan dan

dukungan dari para pihak yang terlibat. Sebagai contoh implementasi CSR harus

memperoleh persetujuan dan dukungan dari manajemen puncak perusahaan

sehingga pelaksanaan program CSR didukung sepenuhnya oleh sumber daya yang

dimiliki perusahaan. Sumber daya tersbut meliputi sumber daya finansial dalam

bentuk penyediaan anggaran untuk pelaksanaan CSR, maupun sumber daya

manusia yakni para karyawan perusahaan yang diterjunkan perusahaan untuk

melaksanakan program CSR.

Kondisi kedua, yang harus diciptakan untuk menunjang keberhasilan

implementasi program CSR adalah diterapkannya pola hubungan (relationship)

diantara pihak-pihak yang terlibat secara jelas. Hal ini akan meningkatkan kualitas

koordinasi pelaksanaan program CSR. Tanpa adanya pola hubungan yang jelas di

antara berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan CSR, maka kemungkinan

besar pelaksanaan program CSR tersebut tidak akan berjalan secara optimal.

Selain itu tanpa adanya pola hubungan yang jelas maka kemungkinan program

CSR tersebut berlanjut (sustainable) akan berkurang.

 

Page 39: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

26

Kondisi ketiga, adalah adanya pengelolaan program yang baik.

Pengelolaan program yang baik hanya dapat terwujud bila terdapat kejelasan

tujuan program, terdapat kesepakatan mengenai strategi yang akan digunakan

untuk mencapai tujuan program dari para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

CSR. Perwujudan program tersebut juga memerlukan dukungan terhadap program

yang tengah dijalankan dari pihak-pihak yang terlibat dan terdapat kejelasan

mengenai durasi waktu pelaksanaan program serta siapa yang bertanggung jawab

untuk memelihara kontinuitas pelaksanaan kegiatan (misalnya untuk aktivitas

community development dalam bentuk pemberian fasilitas produksi kepada UKM)

bila program CSR sudah berakhir.28

Implementasi CSR yang lain pada umumnya kegiatan itu kini dilakukan

oleh perusahaan, beberapa tipe kegiatan CSR, Philip Kotler dan Nancy Lee

merumuskannya dalam buku CSR: Doing The Most Good for Your Company and

Your Caused menyatakan bahwa terdapat enam tipe kegiatan yang dapat

dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan program CSR diantaranya:

1. Promosi Kegiatan Sosial (Cause Promotions)

Perusahaan menyediakan dana, sumbangan barang atau donasi serta

sumbangan lainnya yang dapat menunjukan tingkat kepedulian dan perhatian

perusahaan terhadap isu-isu sosial, mendukung pengumpulan dana dan partisipasi

atau perekrutan sukarelawan. Perusahaan merencanakan dan mengatur

promosinya sendiri.

28Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability (Jakarta:Salemba Empat, 2009), h. 145-146.

 

Page 40: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

27

2. Pemasaran Terkait Kegiatan Sosial(Cause Related Marketing)

Perusahaan berkomitmen untuk menyisihkan sebagian dari keuntungan

penjualan produk untuk disumbangkan kepada suatu isu sosial. Pada umumnya

penawaran ini terbatas pada waktu dan produk tertentu saja. Biasanya perusahaan

bekerjasama dengan lembaga sosial tertentu, menciptakan kerjasama yang saling

menguntungkan. Kenaikan omset penjualan bagi perusahaan dan terkumpulnya

dana sosial bagi lembaga sosial.

3. Pemasaran Kemasyarakan Korporat (Corporate Social Marketing)

Perusahaan mendukung kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan

kesehatan masyarakat, keselamatan atau keamanan masyarakat tentang

lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat. Fokus kegiatan ini adalah pada

perubahan sikap atau prilaku dari masyarakat. Perusahaan bisa mengadakan

kampanye kegiatan ini secara independen. Tapi yang sering terjadi, perusahaan

melibatkan mitra dari organisasi publik atau organisasi sosial.

4. Kegiatan Filantropi Perusahaan (Corporate Philanthropy)

Perusahaan memberikan kontribusi atau sumbangan secara langsung untuk

tujuan amal atau suatu isu sosial, biasanya dalam bentuk uang tunai atau bantuan

langsung berupa barang-barang yang diperlukan. Cara ini adalah cara yang paling

tradisional dan yang paling sering dilakukan oleh perusahaan-perushaan selama

ini. Seperti yang telah disebutkan di awal, perusahaan kini dihadapkan pada

tuntuan bagaimana menciptakan strategi dan program selain memberikan

 

Page 41: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

28

keuntungan bagi masyarakat juga sekaligus mendorong terciptanya tujuan serta

visi misi dari perusahaan.

5. Pekerja Sosial Kemasyarakatan Secara Sukarela(Community

Volunteering)

Perusahaan menggerakan para karyawan dan stakeholdrenya agar

bekerjasama dengan perusahaan untuk menyediakan waktu mereka untuk menjadi

sukarelawan dalam organisasi sosial. Misalnya karyawan bergiliran menjadi guru

tamu di sekolah-sekolah lokal, karyawan dan pelanggan bekerja bakti

membersihkan taman kota, dan lain sebagainya.

6. Praktik Bisnis yang Memiliki Tanggung Jawab Sosial(Socially

Responsible Business Practices)

Perusahaan melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat serta melestarikan lingkungan hidup. Kegiatan ini bisa dilakukan

perusahaan bekerjasama dengan lembaga atau organisasi sosial yang berkaitan

dengan isu sosial tersebut. Misalnya dalam bentuk penyediaan sarana untuk

kepentingan umum seperti sarana MCK (seperti yang dilakuakan oleh Lifebouy),

penyediaan sarana air bersih (seperti yang dilakukan oleh Aqua Danone). Hal

inilah yang dapat menimbulkan image positif dari pemerintah selaku pembuat

peraturan sehingga memberikan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan.29

29Ria Mahdia Fitri, “Strategi Manajemen Humas PT PLN ((PERSERO) Dalam MelaksanakanCSR”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,2009), 45-47. Bisa di lihat juga Philip Kotler dan Nancy Lee, CSR: Doing The Most Good forYour Company and Your Caused (New Jersey: Jhon Willey Son Inc. h. 21-24.

 

Page 42: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

29

F. Corporate Social Responsibility (CSR) Kalangan Industri

Prilaku pengusaha pun beragam dari kelompok yang sama sekali tidak

melaksanakan sampai pada kelompok yang telah menjadikan CSR sebagai nilai

inti (corevalue) dalam menjalankan usaha. Terkait dengan masalah praktik CSR,

pengusaha dapat dikelompokan menjadi empat: diantaranya adalah kelompok

hitam, merah, biru dan hijau.

Kelompok hitam adalah mereka yang tak melakukan praktik CSR sama

sekali. Mereka adalah pengusahan yang menjalankan bisnis semata-mata untuk

kepentingan sendiri. Kelompok ini sama sekali tidak peduli pada aspek

lingkungan dan sosial sekelilingnya dalam menjalankan usaha, bahkan tidak

memperhatikan kesejahteraan karyawannya.

Kelompok merah adalah mereka yang mulai melaksanakan paraktik CSR,

tetapi memandangnya hanya sebagai komponen biaya yang akan mengurangi

keuntungannya. Aspek lingkungan dan sosial mulai dipertimbangkan, tetapi

dengan keterpaksaan yang biasanya dilakukan setelah mendapat tekanan dari

pihak lain, seperti masyarakat atau lembaga swadaya masyarakat. Kesejahteraan

karyawan baru diperhatikan setelah karyawan rebut atau mengancam akan mogok

kerja. Kelompok ini pada umumnya berasal dari kelompok satu (kelompok hitam)

yang mendapat tekanan dari stakeholdernya, yang kemudian dengan terpaksa

memperhatikan isu lingkungan dan sosial termasuk kesejahteraan karyawan. CSR

jenis ini kurang berimbas pada pembentukan citra positif perusahaan karena

publik melihat kelompok ini memerlukan tekanan dan gertakan sebelum

 

Page 43: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

30

melakukan praktik CSR. Praktik jenis ini tidak akan mampu berkontribusi bagi

pembangunan berkelanjutan.

Kelompok biru, perusahaan yang menilai praktik CSR akan memberikan

dampak positif terhadap usahanya karena merupakan investasi, bukan biaya.

Kelompok hijau, perusahaan yang sudah menempatkan CSR pada strategi inti dan

jantung bisnisnya, CSR tidak hanya dianggap sebagai keharusan, tetapi kebutuhan

yang merupakan modal sosial.30

G. Strategi Corporate Social Responsibility (CSR)

Strategi ekstra CSR meliputi empat agenda utama ialah Pedoman dan tata

etika, Sistem dan Kebijakan Manajemen Korporat, Strategi Kepimpinan Korporat

dam CSR, terakhir Komitmen dan kemitraan diantara stakeholders. Beberapa

Strategi ekstra CSR sebagai berikut:

1. Pedoman (Guidelines) dan Tata Etika (Codes of Conduct)

Guidelines atau pedoman sangat diperlukan dalam pelaksanaan strategi

CSR oleh perusahaan. Dibeberapa perusahaan telah menetapkan pedoman yang

baik serta efektif mengenai apa saja yang berhubungan dengan CSR. Salah

satunya adalah lembaga World Business Council for Sustainable development.

Namun yang menjadi acauan adalah UN Global Compact yang diinisiasi oleh

mantan sekjen PBB Kofi Anan. Konten dari UN Global Compact adalah sebagai

berikut:

a. Hak Asasi Manusia

30Hendrik budi untung, Corporate Social Responsibility,(Jakarta: Sinar Grafika, 2009). h. 7-8.

 

Page 44: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

31

1. Mendukung dan menghormati perlindungan HAM.

2. Menghindari keterlibatan di dalam pelanggaran HAM.

b. Aturan Perburuhan

3. Mempertahankan kebebasan berserikat dan perjanjian kolektif.

4. Penghapusan kerja paksa.

5. Penghapusan kerja oleh kanak-kanak.

6. Peniadaan diskriminatif dalam penempatan tenaga kerja dan

penugasan.

c. Lingkungan

7. Menndukung kehati-hatian dalam penanggungan lingkungan.

8. Penyebarluasan tanggung jawab lingkungan.

9. Mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan.

d. Anti Korupsi

10. Secara aktif melawan segala bentuk korupsi, termasuk pemerasan dan

penyuapan.

UN Global Compact ini suatu kebijakan yang disesuaikan dengan

kebijakan di Negara mereka masing-masing. Dalam skala mikro sebenranya setiap

korporasi mempunyai suatu trend etika tersendiri yang disebut tata etika atau

codes of conduct. Tata etika mengatur etika perusahaan dalam berproduksi,

berhubungan antar sesama pekerja atau antar level perusahaan, etika proses bisnis,

etika menghadap pesaing cara menghadapi pelanggan dan masih banyak lagi.

Apabila ditelaah lagi perusahaan-perusahaan sadar dampak pasti akan

mengakomodasi nilai-nilai yang ada di UN Global Compact yang disesuaikan

 

Page 45: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

32

persepsi dan kebijakan masing-masing. Tata etika inilah yang menjadi alat bagi

perusahaan dalam menjalankan etika bisnis dan praktik program kuat CSRnya.

2. Sistem dan Kebijakan Manajemen Korporat

CSR merupakan bagian dari sistem manjamen suatu perusahaan. Sekali

lagi perusahaan yang sadar dampak jelas akan menjadikan CSR mereka sebagai

bagian dari strategi perusahaan yang akan porfitibel dimasa depan dan berdurasi

jangka menengah sampai panjang. Korporasi yang semacam ini akan

menempatkan CSR value di dalam skema visi dan nilai-nilai perusahaan.

Sebaliknya petusahaan yang hanya ikut-ikutan atau memosisikan CSR sebagai

bagain dari fungsional korporat dalam artian CSR disejajarkan dengan fungsi

manajemen yang lain seperti keuangan, SDM dan lain-lain. Serta secara visi dan

nilai tidak berhubungan sama sekali dengan CSR value ditambah dengan periode

jangka pendek justru akan menjadi suatu cost center. Jika korporat berbuat

sesuatu yang bersifat temporer saja diamna program-program CSR bersifat parsial

dan tidak akan berjangka panjang.

3. Strategi Kepemimpinan Korporat dalam CSR

a. Integrasi

Kepemimpinan yang visioner harus mengintegrasikan tim

tanggung jawab perusahaannya ke struktur dan strategi bisnis dan itu

harus dinyatakan secara jelas di dalam nilai-nilai dan prinsip-prinsip

perusahaan. Para pemimpin yang tergabung di suatu dewan juga harus

 

Page 46: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

33

memonitor pelaksanaan CSR perusahaan melalui strategi dan komitmen

yang tinggi terhadap para stakeholder-nya diharapkan bias dicapai kinerja

tanggung jawab perusahaan yang memuaskan dan diakui oleh para

stakeholder-nya

b. Inovasi

Kepemimpinan yang strategis tidak hanya melihat pelaksanaan

tanggung jawab perusahaannya dilihat dari sisi kepatuhan dan legal serta

manajemen resiko, tetapi bagaimana menciptakan peluang baru dan nilai

lebih dari CSR itu sendiri. R & D akan sangat berperan guna mewujdkan

peluang baru dan nilai lebih sehingga menghasilkan proses baru, produk

baru, pelayanan baru dan pasar baru dengan tetap mengedepankan

wawasan CSR di dalam setiap tindakan inovasinya.

c. Accountability

Kepemimpinan di dalam CSR wajib sadar dan membuat suatu

skema komitmen terhadap publik yang direlevansikan dengan tujuan,

prinsip dan kinerja perusahaan. Artinya perusahaan mempunyai suatu

settingan target dan jangka waktu yang ditujukan untuk mengeksekusi

isu-isu stratejik yang berasal dari para stakeholdersmereka sendiri dan

ekspektasi apa yang kira-kira diinginkan oleh stakeholders. Dengan

demikian diperlukan suatu laporan yang transparan bertanggung jawab

dan konsisten terhadap semua tindakan praktikal CSR yang telah

dilakukan perusahaan. Oleh karena laporan yang akuntabel merupakan

suatu bentuk komitmen yang utuh terhadap para stakeholder-nya.

 

Page 47: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

34

d. Pelibatan yang sistemik, Bersifat konsultasi dan kolaboratif

Wujud konkret dalam kepemimpinan CSR adalah melibatakan

perusahaanya secara penuh dan berdedikasi dengan para stakeholders.

Kepemimpinan tipe ini proaktif membentuk forum-forum yang kredibel

bersama stakeholders-nya dalam konteks komunikasi, konsultasi dan

kolaborasi yang berhubungan dengan isu-isu dan spesifik tentang CSR

kekinian. Seperti, bagaimana memobilisasi sumber daya untuk

memecahkan persoalan yang menyangkut pembangunan dan sosial, atau

hanya sekedar berbagai cerita, mengungkapkan opini, berbagai pelajaran

dan pengalaman yang bertujuan untuk menciptakan koalisi pelibatan

yang lebih dinamis dan lebih baik antara korporat dengan para

stakeholders-nya.

4. Komitmen dan Kemitraan di antara Stakeholder

Stakeholder merupakan bagian strategis dalam pelaksanaan CSR.

Perusahaaan yang mampu bekerjasama dan memuaskan matriks stakeholder

dengan skala-sakala yang telah ditentukan akan menciptakan sistem kerja CSR

yang efektif serta menguntungkan bagi setiap pihak. Pengidentifikasian

stakeholder sangat penting sekali, oleh karena apabila stakeholder telah divalidasi

sesuai dengan startegi perusahaan tentang CSR maka dari sana muncul program

kerja.

Dari program kerja muncul lagi kemitraan atau partnership yang berdaya

guna dalam mengeksekusi program CSR agar berjalan dengan efektif dan jitu.

Program CSR itu membutuhkan pemerintah dan masyarakat (civil society) supaya

 

Page 48: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

35

program tidak berjalan sendiri-sendiri atau tidak pincang. Untuk itulah ada istilah

“tri sector partnership”. Peran dari masing-masing unsur kemitraan tersebut dam

konteks kemitraan CSR adalah:

1. Peran pemerintah disini adalah:

a. Mewakili kepentingan pemilih.

b. Negoisasi dan membuat komitmen atau kerjasama internasional.

c. Menyediakan kerangka kerja legal atau regulasi yang mengatur

semua sektor serta menyiapkan kebijakan-kebijakan nasional.

d. Mengawasi kinerja Negara dan mengambil tindakan untuk

mencapai keteraturan.

2. Bisnis yang diindentikan dengan perusahaan berperan sebagai:

a. Mewakili kepentingan pemilik saham.

b. Mencari keuntungan ekonomi di pasar.

c. Bertindak mandiri dalam mengoperasikan perusahaan dengan

menrapkan kode etik yang berlaku.

3. Civil Society yakni masyarakat sipil atau berbagai macam kelompok yang

tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (Non Govermental

Organization/Not Profit) Organization dan termasuk lembaga pendidikan

(Education Institution) yang mempunyai peran:

 

Page 49: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

36

a. Mewakili pemangku kepentingan dimana diantara sesama

masyarakat bisa mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tujuan

kelompok atau organisasi.

b. Mengutamakan nilai-nilai, keyakinan dan prinsip-prinsip yang

berhubungan dengan lingkungan, sosial, HAM dan pembangunan.

c. Mengawasi Pemerintah dan Perusahaan dan bertindak supaya

akuntabilitas didalam pemerintah dan perusahaan bias dijalankan

sesuai dengan legal aspek yang berlaku di negara.31

H. Implikasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Salah satu bentuk perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) itu

adalah menjalin hubungan terhadap masyarakat, yang terikat dalam suatu interaksi

manusia dan terikat dalam satu wilayah geografis tertentu. Kepedulian perusahaan

terhadap masyarakat sekitar dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi

perusahaan di dalam masyarakat sekitar melalui upaya kemaslahatan bersama bagi

perusahaan dan masyarakat. Maka CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan

amal, dimana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan

keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat dari

seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan termasuk lingkungan

hidup.

Hubungan dengan masyarakat tidak lagi dibangun dengan membagi-

bagikan sekedar sumbangan atau sponshorship belaka, melainkan bisa dalam

bentuk keterlibatan dalam program atau kegiatan pengembangan masyarakat

31Dwi Kartini, Corporate Social Responsibility: Transformasi Konsep Sustainability Managementdan Implementasi di Indonesia (Bandung: Refika Aditama, 2009), h. 47-54.

 

Page 50: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

37

(community development). Melalui keterlibatan tersebut, maka upaya praktik

tanggung jawab sosial perusahaan berimplikasi berdasarkan kriteria sebagai

berikut:

1. Mencerminkan pendekatan seperti bisnis.

2. Melibatkan semua jenjang pegawai.

3. Mendapatkan dukungan dan komitmen manajemen senior.

4. Meningkatkan semua sumber daya organisasi (perusahaan).

5. Terlibat dalam mempertanyakan kebijakan publik yang terkait dengan isu-

isu penting yang di dukung organisasi.

6. Berinvestasi dalam komunitas-komunitas tempat perusahaan menjalankan

bisnisnya.

7. Didasarkan pada rencana bisnis dan alokasi sumber daya.

8. Dibicarakan pada lingkungan internal dan eksternal organisasi.32

Isu tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang marak akhir-akhir ini

adalah salah satu implikasi serta terkait erat dengan pendekatan stakeholder.

Bagaimanapun juga perusahaan memahami bahwa tanpa keseimbangan dan

pemenuhan kepentingan dari berbagai pihak terkait tersebut, perusahaan tidak

akan memiliki keberlangsungan hidup yang panjang.

Pendekatan yang paling radikal menyatakan bahwa tanggung jawab adalah

suatu pemborosan dan tidak perlu karena satu-satunya tanggung jawab perusahaan

adalah menciptakan keuntungan. Dengan keuntungan yang tinggi, gaji karyawan

bias ditingkatkan, dan dengan peningkatankerja pegawai, tingkat permintaan

32Yosal Iriantara, Community Relationship: Konsep dan Aplikasinya (Bandung: SimbosaRekatama Media, 2004), h. 67.

 

Page 51: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

38

barang serta jasa dalam negeri akan meningkat. Peningkatan sisi penawaran akan

mendorong sektor produksi dengan penambahan pekerja. Jadi, memaksimalkan

keuntungan dengan sendirinya akan menolong penganggur, yang berarti

mengurangi kemiskinan. Beberapa pendekatan stakeholder:

Pendekatan lainnya yang berbasis hukum, perusahaan harus taat pada

hukum tempatnya beroperasi. Hal itu adalah kompromi yang harus dilakukannya

karena telah beroperasi diwilayah tertantu. Pandangan yang lebih kompleks

mengakui bahwa perusahaan akan bisa bertahan kalau lingkungan disekitarnya

(fisik dan non-fisik) juga bertahan. Jadi, isu keseimbangan dalam rangka menjaga

kesinambungan menjadi fokus dari pandangan tentang tanggung jawab sosial

perusahaan.

Pandangan terkahir ini sangat berlawanan dengan pandangan klasik yang

mengatakan bahwa perusahaan tidak akan pernah melakukan apa pun, kecuali

terpakasa demi hukum, yang mengorbankan kepentingan pemilik modal. Maka,

praktik tanggung jawab sosial perusahaan menjadi tidak lazim jika eksistensi

perusahaan masih dipahami sebagai entitas yang hanya melayani kepentingan

pemegang saham(stockholder).

pertama, visi atau nilai dasar tanggung jawab social perusahaan berkenan

dengan keterlibatan dalam komunitas, proses produksi dan employee relations,

nilai dasar tersebut berkenan dengan peran perusahaan bagi komunitas untuk

mengembangkan kesejahteraan, kesehatan dan stabilitas komunitas tempat

perusahaan bisnis itu beroperasi.

 

Page 52: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

39

Kedua, yang menjadi perhatian adalah keterampilan. Karena tanpa

keterampilan yang muncul bukanlah perubahan, melainkan kecemasan.

Keterampilan yang diperlukan antara lain pengetahuan dalam bidang

pengembangan masyarakat, seperti praktik pemberdayaan atau menjalankan

program PRA (parcipatory rural appraisal).33

33A. Prasetyantoko, Corporate Governance: Pendekatan Institusional (Jakarta: Gramedia PustakaUtama, 2008), h. 93.

 

Page 53: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

40

Bab III

REALISASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA (MCCI)

A. Gambaran Umum PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI)

1. Sejarah PT. MCCI

Polyester industri di Indonesia telah bermain penting, sebagian besar

peranannya di pengembangan ekonomi negara. Sejak pendiriannya, PT..

Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI), dahulu PT. Bakrie Kasei Corporation

(BKC), telah meyakinkan itu dengan mendukung polyester industri, kami telah

dapat memberikan sumbangan kepada pengembangan indonesia di banyak segi

dan bermacam-macam.

Sebelumnya nama PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) adalah PT.

Bakrie Kasei Corporation (BKC), yang didirikan pada tanggal 4 Maret 1991

berdasarkan surat pemberitahuan No. 76/I/PMAII 993 yang menyatakan

persetujuan presiden tentang penanaman modal asing dengan izin usaha No.

Proyek: 3551-02-6014.34 PT. Bakrie Kasei Corporation merupakan perusahaan

patungan antara penanaman modal asing dan penanaman modal domestik dengan

komposisi terakhir sebagai berikut:

Mitsubishi Kasei Corporation : 57,4% saham

Japan Asia Investment Co.Ltd : 17,1% saham

PT. Bakrie & Brothers : 25,2% saham

34Dokumen PT Mitsubishi Chemicel Indonesia (MCCI).

40

 

Page 54: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

41

Dengan total investasi yang ditanam sebesar US$ 330 juta dan modal awal

yang disumbangkan sebesar US$ 30 juta untuk membangun sebuah pabrik

petrokimia dengan produk PTA menggunakan teknologi Mitsubishi Chemical

Corporation dengan kapasitas produksi sebesar 320.000 ton/tahun. Operasi

komersial dimulai Februari 1994.

Pada Mei 1994 dimulai konstruksi untuk pembangunan plant II dengan

modal awal yang disumbangkan sebesar US$ 30 juta dengan teknologi yang sama

dengan produksi Purified Therephthalate Acid (PTA I) dengan kapasitas produksi

320.000 ton/tahun dimana operasi komersial dimulai juli 1996. Jadi total kapasitas

produksi dan kedua plant tersebut adalah 640.000 ton/tahun, untuk memenuhi

kebutuhan pasar industry Polyester Fibre.35

Sedangkan PT. Bakrie Kasei PET Corporation didirikan pada tanggal 29

April 1994, merupakan salah satu industri antara (mid stream) dan merupakan

perusahaan patungan antara peananam modal asing (PMA) dan penanam modal

domestic (PMD) dengan komposisi pemegang saham awal sebagai berikut:

MCC : 51% saham

International Finance Corporation : 10% saham

Japan Asia Investment Co.Ltd : 14% saham

PT. Bakrie & Brothers : 20% saham

Total investasi yang ditanam sebesar US$ 62 juta dan modal yang disetor

US$ 20 juta dengan Produk polyethylene Terephtalate (PET), teknologi produksi

dengan MMC dan kapasitas terpasang sebesar 52.000 ton/tahun. Operasi dimulai

35Dokumen PT Mitsubishi Chemicel Indonesia (MCCI).

 

Page 55: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

42

pada November 1995 dengan market share 90% untuk export oriented.

Setelah mengalami transisi akhirnya pada tanggal 31 Desember 1995

merger (penggabungan) antara PT. Bakrie Kasei Corporation dan PT. Bakrie

Kasei PET Coporation dilakukan dengan tujuan untuk lebih meningkatkan

efisiensi dan kelangsungan hidup menghadapi situasi bisnis dan kondisi

perekonomian yang mengalami kelesuan dengan nama PT. Bakrie Kasei

Corporation. PT. Bakrie Kasei Corporation sebagai holding company mempunyai

dua divisi produk yaitu Manufacturing 1 Division (PTA) dan Manufacturing II

Division (PET)

Pada awal tahun 2001 dikarenakan pada saat itu pasar modal domestik

mengalami penurunan yang disebabkan adanya krisis di Indonesia maka

penanaman modal saham PT. Bakrie dan Brothers melepaskan kepemilikan

sahamnya pada MCC yang kemudian perusahaan pun mengganti nama dan PT.

Bakrie Kasei Corporation (BKC) menjadi PT. Mitsubishi Chemical Indonesia

(MCCI).

PT. Mitsubishi Chemical Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak

pada industri kimia yang memiliki kantor pusat di jakarta dan memiliki plant di

Merak. Kantor yang berpusat di Jakarta beralamat di Gedung Setiabudi Atrium,

Suite 710 Setiabudi Office Park, Jl H. R. Rasuna Said kuningan, Jakarta 12520.

Sedangkan plant yang di Merak beralamat di Jalan Raya Merak, Desa Gerem

Kecamatan Grogol Kota Cilegon Provinsi Banten. Perusahaan yang berproduksi

 

Page 56: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

43

industri kimia ini bergerak pada Purified Therephthalate Acid (PTA) dan

Poliethylene Therephthalate (PET).36

Pabrik yang didirikan pada tanggal 4 maret 1991, dan dibangun pada Mei

1994 dimulai kontruksi untuk pembangunan dengan luas lahan 34,6 hektar yang

terletak di daerah industri Merak, Cilegon, Banten. PT Mitsubishi Chemical

Indonesia (MCCI) juga terletak diantara pabrik petrokimia dan beberapa area

mengapitnya seperti sebelah utara PT. DOW Chemical dan PT. UIC, sebelah

selatan Pertamina, sebelah barat Selat Sunda, Sebelah Timur Jalan Raya Merak.

Dalam produksi Purified Terephthalic Acid (PTA). mulai menjalankan

aksi komersialnya pada bulan januari 1994 dengan kapasitas 640,000 metrik ton.

Menjumpai tuntutannya meningkat dari PTA, MCCI mulai menjalankan 2 plant

pada tahun 1996 dan membuat integrasi dengan produksi Poliethylene

Therephthalate (PET) dengan kapasitas 52,000 metrik ton yang memulai cara

menjalankan pada tahun 1995. kapasitas produksi total PTA mencapai 640,000

ton tiap tahun.37

Melalui penekanan pada kualitas manajemen, MCCI dihargai sertifikat

ISO 9002 pada bulan januari 1996 dan ISO 1400 untuk pimpinan lingkungan pada

bulan februari 1999 dengan LIoyd's mendaftarkan jaminan kualitas (LRQA)

sebagai agen sertifikasi. Dalam tambahan itu, MCCI telah dijamin oleh

Departemen tenaga kerja Indonesia dalam bidang bersifat jabatan mengamankan

kesehatan (SMK3).

2. Produk PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI)

36Dokumen PT Mitsubishi Chemicel Indonesia (MCCI).37Dokumen PT Mitsubishi Chemicel Indonesia (MCCI).

 

Page 57: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

44

PT. Mitsubishi Chemical Indonesia memproduksi Purified Terephthalic

Acid (PTA) dan Poliethylene Therephthalate (PET). PTA adalah poin awal dari

polyester industri dan rantai industri tekstil yang lebih luas. Produk PTA non-

hazardou itu adalah produk yang ditunggangi oleh oxidizing paraxylene (PX),

untuk menjadikan komponen lengkap minyak tanah. PET resin digunakan untuk

minuman botol, lapisan polyester tipis dan di. Keuntunganya dapat meminang

seperti kejernihan kaca dan daya pegas. ini juga non-hazardou dan

mengembalikan botol-botol produk. yang sekarang menjadi unsur paling utama

dari sudut lingkungan. keduanya produk yang mempergunakan teknologi dan

memproses dalam Mitsubishi Chemical Corporation.

B. Implementasi CSR PT. Mitsubishi Chemical Indonesaia (MCCI)

1. Konsep CSR PT. MCCI

Ketika konsep CSR semakin populer bahkan menjadi trend, ternyata CSR

belum memiliki definisi tunggal, CSR yang secara defintif adalah sebuah bentuk

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan (komunitas) di

sekelilingnya merupakan serangkaian hipotesa atas kontibusi aktif lembaga-

lembaga usaha di tengah-tengah masyarakat dalam rangka pengembangan

komunitas atau masyarakat (community Development).38 Bentuk-bentuk nyata dari

sebuah program CSR sebenarnya berkembang dengan mempertimbangkan banyak

faktor, dan sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, maka

seringkali bentuk CSR yang ada akan sangat dipengaruhi oleh bentuk, visi,

38 Rulya Ekawati, “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) DalamPerspektif Ekonomi Islam,” (Tesis S2 Program Pasca Sarjana , Universitas Islam Negeri Jakarta,2004), h. 8.

 

Page 58: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

45

ataupun tujuan pendirian lembaga usaha itu sendiri. Namun, secara umum tujuan

utama dari sebuah program CSR adalah mengangkat derajat kehidupan

masyarakat sekitar yang implikasi berikutnya juga berpengaruh terhadap

perusahaan tersebut.

Karena itulah, pola pendekatan dan praktik CSR di Indonesia yang sering

diterapkan adalah pengembangan masyarakat (community development) yang

diantaranya program-program pelayanan kesehatan, pendidikan pemberdayaan

ekonomi dan juga pemberdayaan lingkungan. Perusahaan yang mengedepankan

konsep ini menekankan pembangunan sosial dan pembangunan kapasitas

masyarakat sehingga akan menggali potensi masyarakat lokal yang menjadi

modal sosial untuk maju dan berkembang. Selain dapat menciptakan peluang-

peluang sosial ekonomi masyarakat, menyerap tenaga kerja dengan kualifikasi

yang diinginkan, cara ini juga dapat membangun citra sebagai perusahaan yang

ramah dan peduli lingkungan, selain itu juga akan tumbuh rasa percaya dari

masyarakat, rasa memiliki perlahan-lahan muncul dari masyarakat sehingga

masyarakat merasakan bahwa kehadiran perusahaan di daerah mereka berguna

dan bermanfaat.

Bentuk hubungan antara perusahaan dengan masyarakat sekitarnya

memang sangat beragam dan variatif. Dan ketika masyarakat juga dipandang

sebagai salah satu stakeholder perusahaan maka adalah suatu kekurangan

tersendiri jika bentuk hubungan yang ada adalah hubungan yang negatif atau

kurang baik. Oleh karena itu perusahaan mampu membangun sebuah hubungan

menyatu dengan masyarakat sekitar, maka kehadiran perusahaan dapat dinikmati

 

Page 59: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

46

oleh masyarakat sendiri. Ditunjang lagi kalau perusahaan dapat menghargai

sumber daya lokal, lingkungan sekitar dan apapun sekiranya mendukung mereka

untuk dapat bekerja dengan baik serta berinvestasi didalamnya, tentu satu hal

tersebut tidak dianggap beban. Perusahaan justru dapat mengambil manfaatnya

baik berupa produk maupun hubungan positif dengan masyarakat, yang nantinya

akan menciptakan lingkungan psikologis yang loyal dan berdedikasi diantara

pekerja maupun lingkungan sekitar.39

Penuangan program CSR yang didesain berkelanjutan menjadi harapan

dalam membantu dan menciptakan kehidupan di masyarkat yang lebih sejahtera

dan mandiri. Karena yang menjadi catatan program CSR harus benar-benar

berangkat dari komitmen dan bukan sekedar basa-basi atau gugur kewajiban

semata atau juga hanya sekedar charity. Kandungan kesimpulan CSR sebenarnya

berintikan kepada kegiatan berbagi dimana berbagi itu tidak akan merugi.40 Maka

tidak heran jika motivasi perusahaan melakukan CSR adalah pertama, corporate

charity yakni dorongan amal berdasarakan motivasi keagamaan. Kedua, corporate

philantrophy yakni dorongan kemanusiaan yang biasanya bersumber dari norma

dan etika universal untuk menolong sesama dan memperjuangkan pemerataan

sosial. Ketiga, corporate citizienship yakni motivasi kewargaan demi

mewujudkan keadilan sosial berdasarkan prinsip keterlibatan sosial.41 Diperkuat

juga alasan perusahaan-perusahaan melakukan CSR adalah berkaitan dengan

39 “CSR Jangan Dianggap Beban,” Kompas, 6 Juli 2010, h. 4.40 TB. Didi Supriyadi, “Menggagas Perda CSR”, Fajar Banten, 13 Maret 2010, h. 8.41 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial Di Dunia industri: Memperkuat Tanggungjawab SosialPerusahaan (Corporate Social Responsibility) (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), h. 106.

 

Page 60: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

47

reputasi, pemasaran atau profit, keamanan, mencegah konflik persaingan bisnis

dan kedermawanan murni.

Secara umum program CSR yang berkelanjutan merupakan program yang

diharapkan dalam membentuk atau menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih

sejahtera dan mandiri. Setiap kegitan tersebut melibatkan semangat sinergi dari

semua pihak secara terus menerus membangun dan menciptakan kesejahteran dan

pada akhirnya akan tercipta kemandirian dari masyarakat yang terlibat dari

program tersebut.

Karena kunci keberhasilan CSR adalah keterkaitan, keterlibatan dan

kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan atau biasa disebut stakeholder.

Seperti yang ditegaskan oleh informan bahwa:

“Sekali lagi dalam konsep CSR kami, kami tidak melaksanakannya

sendiri, tapi kita melibatkan stakeholder, dan ini juga bukan program

sendiri, kenapa? Karena konsep dan program CSR kami adalah

sustainable development.”42

Program CSR baru dapat menjadi keberlanjutan apabila, program yang

dibuat oleh suatu perusahaan benar-benar merupakan komitmen bersama dari

segenap unsur yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. Tentunya tanpa adanya

komitmen dan dukungan dengan penuh antusias dari karyawan akan menjadikan

program-program tersebut bagaikan program penebusan dosa dari pemegang

saham belaka. Dengan melibatkan karyawan secara intensif, maka nilai dari

42 Wawancara Pribadi dengan YI. Cilegon, 27 April 2014.

 

Page 61: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

48

program-program tersebut akan memberikan arti tersendiri yang sangat besar bagi

perusahaan.43

Semenjak PT. MCCI memberlakukan CSR sebagai penguatan dalam

proses bisnisnya, PT. MCCI mengakui bahwa CSR merupakan salah satu kegiatan

dari manajeman perusahaan yang sebenarnya harus secara komit dan

berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan

sekitar. Secara dasar dalam kehati-hatian perusahaan menjalankan bisnisnya

cenderung memperlakukan CSR sama seperti halnya perusahaan akan membuat

keputusan untuk berinvestasi. Seperti yang di ungkapkan oleh informan berikut:

“Dan tidak dapat dipungkiri bahwa pendekatan atau pun program-

program CSR yang dilakukan oleh perusahaan secara baik dapat

meningkatkan value atau ukuran perusahaan dalam sudut pandang

investasi di masyarakat, nilai saham dalam bursa dan termasuk

meningkatkan kapasitas perusahaan dalam akses untuk meningkatkan

permodalan mengingat hubungan yang baik antara pebisnis dengan

komunitas dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat.

Potensi keuntungan dari CSR dapat berupa peningkatan reputasi dan

citra perusahaan dan ini akan secara otomatis meningkatkan prospek

perusahaan untuk lebih efektif dalam menjalankan komunikasi public atau

43 Cartica, “Program Corporate Social Responsibility yang Berkelanjuta,” artikel diakses pada 24

mei 2014 dari http://kajian-csr.blogspot.com/2011/01/program-corporate-social-responsibility.html

 

Page 62: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

49

pum marketing strategy. CSR dapat menjadikan perusahaan menjadi lebih

kompetitif dan bertanggung jawab serta berkesinambungan.”44

Dengan demikian, maka konsep dan program CSR PT. MCCI yang

bertajuk sustainable development pada umumya disebut sebagai aktifitas

filantropi. Yang terpenting dari kebijakan CSR PT.MCCI adalah perubahan

paradigma filantropi yang sifatnya terlihat mendasar dari tardisi karikatif yang

pada tahun 1991 menuju tradisi baru dengan melalui evaluasi di tahun 2005 yang

akhirnya di era tahun 2007 telah menancapkan konsep CSR-nya yang berjangka

panjang dan berkesinambungan. Dengan mencoba menggunakan pendekatan baru

inilah dalam penyelesaian masalah sosial, yaitu mengatasi masalah dari akaranya

secara terencana berjangka panjang dan terukur. Ini artinya filantropisme tidak

lagi dipraktikan sebatas pemberian makanan, minuman, pakaian atau pun

pembangunan masjid, sekolah, pesantren, shut down (over hul) dan seterusnya.

Melainkan lebih dari itu, aksi filantropisme berupaya membangun pemberdayaan

ekonomi, perhatian pada dunia pendidikan, kesehatan, lingkungan dan lain

sebagainya.

Namun dalam hal lain perlu diketahui bahwa secara fundamental

membedakan filantropi dari karitas terletak pada tujuan pemberian derma.

Sementara karitas juga disebut filantropi yang bernuansa tradisional, lebih

diarahkan untuk memenuhi-memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar yang

mendesak, filantropi modern bertujuan mempromosikan prakarsa-prakarsa

44 Wawancara Pribadi dengan YI. Cilegon, 27 April 2014.

 

Page 63: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

50

keadilan sosial yang berjangka panjang.45 Meski demikian, bukan berarti kegiatan

karitas ini tidak lagi dibutuhkan atau kurang penting, malahan kegiatan ini masih

dianggap oleh sebagaian masyarakat sebagai pemenuhan kebutuhan dasar juga.

Jadi baik karitas atau pun filantropi haruslah dipandang sebagai dua hal yang

saling melengkapi, bukan sebagai kategori yang saling meniadakan karena dalam

praktiknya hal itu tidak dihendaki.46

Sebelum melaksanakan lebih jauh dalam misi CSR-nya PT. MCCI yang

berjangka panjang dan berkesinambungan atau disebut program pembangunan

berkelanjutan (sustainable development). Sebetulnya sebelum PT. MCCI ini

berdiri sebagai perusahaan, pabrik ini telah melakukan proses pengembangan

masyarakat (community development) yang sifatnya itu membina dan

meningkatkan segi kualitas hidup maupun taraf hidup daripada masyarakat

dengan bantuan pembangunan seperti masjid, sekolah, pelatihan usaha, peringatan

hari besar islam seperti idul fitri dan idul adha seperti sembako serta kurban, shut

down (over hull) dan lain sebagainya.

“Dinamakan sebagai community development dan telah melakukan

prosesnya bahwa CSR dalam arti sempit yaitu community development,

dikatakan sebagai community development dalam arti sempit itu juga

bagian dari CSR, karena cakupan CSR itu lebih luas internal dan ekternal

tidak hanya pada masyarakat sekeliling saja tapi pemerintah juga.”47

45Irfan Abubakar dan Chaider S. Bamualim, ed, Filantropi Islam dan Keadilan Sosial: StudiTentang Potensi, Tradisi, dan Pemanfaatan Filantropi Islam di Indonesia (Jakarta: Center for theStudy of Religion and Culture, 2006), h. 29.46Irfan Abubakar dan Chaider S. Bamualim, Filantropi Islam dan Keadilan Sosial: Studi TentangPotensi, Tradisi, dan Pemanfaatan Filantropi Islam di Indonesia, h. 29.47 Wawancara Pribadi dengan YI. Cilegon, 27 April 2014.

 

Page 64: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

51

Dalam konsep yang disebut community development ini sebenarnya telah

dilakukan sejak tahun 1991. Di tahun tersebut PT. MCCI telah melaksanakan

CSR dengan sifat instant atau pun charity. Hal ini diutarakan oleh informan

sebagai berikut:

“Sifatnya Ada dua hal yaitu instan dan tidak instan (jangka panjang), kalo

instan itu kaya CD, sifatnya hanya sumbangan-sumbangan seperti

bantuan tujuh belas agustus, hari besar islam kurban, pembangunan

masjid atau sekolah, zakat yang hanya dirasakan pada saat itu aja. tapi

sifatnya CSR yang jangka panjang seperti pelatihan komputer,

pembukaan perpustakaan, pemberian makanan tambahan pada bayi

sehingga besar harapan CSR ini dapat berkesinambungan baik dari segi

umur dibawah bayi remaja dan dewasa.”48

Prinsip derma (charity principle) yang dilaksanakan pada masa itu

merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat Gerem akan pemenuhan

kebutuhan. Seperti yang disampaikan oleh informan.

“Sebelum perusahaan itu menjadi PT. MCCI, perusahaan ini sudah

terlibat aktif dalam membantu masyarakat Gerem seperti pembangunan

masjid, sekolah dan sampai pembangunan Kelurahan Gerem juga di

bantu oleh perusahaan itu. Bantuan Penghijauan juga pernah dilakukan,

shut down serta sembako”49

Dalam perjalanannya, PT. MCCI baru melihat dan mulai menganalisa

bentuk CSR apa yang akan harus diterapkan, dan pada tahun 2005 telah

48 Wawancara Pribadi dengan DDO. Cilegon, 19 Mei 2014.49 Wawancara dengan SAM. Cilegon, 10 Juni 2014.

 

Page 65: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

52

melakukan evaluasi, yang akhirnya di tahun 2007 PT. MCCI telah mempunyai

suatu konsep yang jangka panjang, jadi bukan lagi satu inseden aktivitas

insidentil bukan juga aktivitas yang berbentuk charity saja dan bukan pula donasi

jangka pendek, melainkan telah mempunyai satu konsep yang jangka panjang

serta secara total PT. MCCI punya target selama lima belas tahun dalam kebijakan

strategi CSR-nya.

Demi mencapai cita-cita serta menghasilkan masyarakat yang mandiri

(community empowerment), maka PT. MCCI senantiasa berkeinginan bisa tumbuh

bersama masyarakat dalam pencapaian daripada taraf hidup masyarakat lebih

baik. Selanjutnya konsep “empowerment” sebagai konsep alterntif pada intinya

menekankan pada otonomi pengambilan keputusan dari suatu kelompok

masyarakat, yang berlandas pada sumber daya pribadi, langsung (melalui

partisipasi), demokratis dan pembelajaran sosial melalui pengalaman langsung,

dengan demikian pemberdayaan masyarakat (community empowerment) pada

hakikatnya adalah nilai kolektif pemberdayaan individual.50

Oleh karena itu pemberdayaan diperlukan dalam sebuah proses dan tujuan.

Sebagai proses pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat

kekuasaan atau kebudayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk

individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan bahwa

pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah

perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau

mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

50 Randy R. Wrihatnolo dan Riant Nugroho Dwidjowijoto, Manajemen Pemberdayaan: SebuahPengantar dan Panduan Untuk Pemberdayaan Masyarakat (Jakarta: Elex Media Komputindo2007), h. 59.

 

Page 66: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

53

baik yang bersifat fisik maupun sosial seperti memilki kepercayaan diri, mampu

menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam

kegiatan sosial dan mandiri dalam melaksanakann tugas-tugas kehidupannya.51

Konsep CSR PT. MCCI yang mengandung sustainable development,

dalam hal ini PT. MCCI ingin berkembang bersama masyarakat dengan

menempatkan masyarakat bukan sebagai subjek semata, melainkan berperan aktif

dalam menyadarkan diri mereka untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat

menuju hidup yang lebih baik. PT. MCCI menyadari bahwa masyarakat

merupakan pihak yang potensial terkena dampak operasi perusahaan, dengan

demikian masyarakat juga merupakan salah satu stakeholder penting yang turut

mempengaruhi misi dan eksistensi perusahaan dalam jangka panjang.

Sehingga bagi PT. MCCI implementasi program CSR sebagai wujud

kepedulian dan tanggung jawab terhadap masyarakat ini dipandang sebagai aspek

strategis. Sebagai subjek pembangunan, partisipasi masyarakat juga sangat

diperlukan dalam program-program CSR, karena melalui partisipasi

masyarakatlah pembangunan akan berjalan secara efektif sesuai dengan potensi

dan kebutuhan mayarakat itu sendiri.

Dengan demikian PT. MCCI yang mempunyai program CSR berintikan

sustainable development memiliki landasan tiga pilar yaitu kesehatan, pendidikan

dan pengembangan ekonomi. Beberapa ilustrasi mengenai program tiga pilar

sustainable development CSR PT. MCCI diantaranya sebagai berikut:

51 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis PembangunanKesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial (Bandung: Refika Aditama, 2005), h. 60.

 

Page 67: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

54

1. Deskripsi Mengenai Kesehatan

Sesuai dengan program pilar CSR MCCI, tujuan pilar program kesehatan

yaitu meningkatkan kualitas sehat komunitas dengan mencoba mendukung

kebutuhan dasar dan sumbangsih dalam promosi kesehatan. Yang lebih tinggi

adalah sehat di komunitas dalam mengurangi beban di sektor masyarakat dan

dengan penuh harapan komunitas akan jadi berpandangan terbuka serta

memelihara baik itu akan berperan untuk ekonomis yang baik maupun lingkungan

sosial untuk semua pemangku kepentingan (stakeholder).

2. Harapan dan hubungan tindakan

a. Promosikan kesehatan dengan baik dan menggalangkan gaya hidup sehat

serta dengan menakut-nakuti pemakaian zat tak sehat.

b. Ajukan kesadaran tentang penyakit utama dan mencegah mereka.

c. Mendukung akses untuk pelayanan kesehatan pokok dan pelayanan untuk

air bersih serta ketepatan kebersihan sebagai berarti mencegah keadaan

sakit.

3. Deskripsi Mengenai pendidikan

Tiang pendidikan punya fungsi memperbesar pengetahuan, kepandaian

untuk memahami dan di komunitas empowerment untuk memperbaiki kualitas

hidup. Pendidikan merupakan pondasi bagi peradaban dan kemajuan dari semua

sosial dan pembangunan ekonomi. Promosi dan pemeliharaan pendidikan itu

mempunyai hubungan positif di pengembangan dan kohesi sosial.

 

Page 68: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

55

4. Harapan dan Hubungan Tindakan

a. Promosikan dan dukung pendidikan pada semua tingkat dan terlibat dalam

aksi meningkatkan kualitas pendidikan dengan membuktikan infrastruktur

pendidikan dan fasilitas serta mengorganisir aktifitas pendidikan, seperti

latihan, ekstensi, workshop, dan lain-lain.

b. Mengajukan pendaftaran anak-anak di pendidikan resmi dan berperan

untuk menghapusakan sesuatu yang menghalangi anak-anak untuk

memperoleh pendidikan.

5. Deskripsi Mengenai Pengembangan Ekonomi

Tiang misi pembangunan ekonomi untuk komunitas empowerment

melalui aktifitas pendapatan secara umum dengan empowerment berkelanjutan,

melalui hubungan positif itu komunitas pada umumnya mendapatkan perizinan

untuk pencapaian tingkat yang lebih tinggi dari pendidikan dan kesehatan.

6. Harapan dan hubungan tindakan

a. Berperan untuk program yang meningkatkan kemampuan, sumber daya

dan kesempatan penyediaan akses untuk makanan dan barang pokok lain

untuk kelompok mudah luka orang-orang pendapatan rendah. Dukungan

usaha kewirausahaan sosial dan pengembangan teknologi sosial biaya

rendah yang dengan mudah dapat direplikasi dan mempunyai hubungan

dalam pembasmian kelaparan dimana secara ekonomis layak dikerjakan

mengembangkan potensial lokal pengetahuan dan teknologi.

 

Page 69: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

56

2. Pengertian CSR PT. MCCI

Dalam definisi CSR yang dimiliki oleh PT. MCCI rupanya senada dengan

definisi lembaga sustainable developemt yaitu The World Buiness Council.

Menurut organisasi ini CSR adalah komitmen berkelanjutan dari para pelaku

bisnis untuk berprilaku secara etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan

ekonomi, sementara pada saat yang sama meningkatkan kualitas hidup dari para

pekerja dan keluarganya demikian pula masyarkat lokal dan masyarakat secara

luas.

Definisi itulah yang telah di adopsi dan menjadi acuan PT. MCCI dalam

keberlangsungan penerapan CSRnya. Hal demikian juga ditegaskan oleh informan

bahwa:

“karena definisi CSR itu tidak mempunyai definisi yang tunggal bahkan

definisi CSR pun sangat banyak dan beragam, maka kami berlandaskan

setara dengan definisi yang dimiliki oleh The World Business Council.”52

3. Struktur Organisasi CSR PT. MCCI

Struktur organisasi CSR PT. MCCI:

52 Wawancara Pribadi dengan YI. Cilegon, 27 April 2014.

 

Page 70: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

57

Sumber: Dukumen Perusahaan

1. Visi CSR PT. MCCI:

Mendirikan hubungan baik dan harmonis dengan tetangga kami dalam

memperbesar kualitas hidup masyarakat.

2. Misi CSR PT. MCCI:

Bermain dan berperan aktif dalam membuat empowerment untuk

masayarakat gerem

Bermain dan berperan aktif dalam membuat banyak masyarakat cerdas

untuk masyarakat gerem

Meningkatkan mindset hidup sehat masyarakat Gerem

C. Fungsi dan Tujuan CSR PT. MCCI

 

Page 71: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

58

Diantaranya fungsi dan tujuan CSR PT. MCCI:

1. Kesadaran akan tanggung jawab sosial, memahami tanggung jawab

social perusahaan kami akan berusaha keras untuk mendapatkan

kepercayaan masyarakat melalui keikutsertaan untuk memberikan

kemakmuran dan kenyamanan pada dana masyarakat dengan

menawarkan barang dan jasa yang secara sosial bermanfaat

berdasarkan keahlian dan tekhnologi yang telah kami kembangkan

dalam berbagai bidang usaha, termasuk kimia. Dasar kegiatan

perusahaan kita terletak pada kepercayaan yang diberikan masyarakat

kepada kita, apabila kita harus memastikan kelanjutan pengembangan,

kita harus memahami sepenuhnya tanggung jawab sosial perusahaan

(CSR) kita dan berusaha untuk memperkuat kepercayaan masyarakat

dengan memenuhi harapan-harapan masyarakat melalui produk dan

jasa yang kita tawarkan.

2. Kepedulian terhadap lingkungan, kami memiliki komitmen untuk

melakukan perlindungan lingkungan dan berusaha untuk mengurangi

beban lingkungan selama berlangsungnya semua kegiatan usaha kami,

termasuk mempromosikan penghematan sumber daya dan energi,

pengurangan limbah, pemakaian ulang dan pendauran ulang, maupun

pelestarian lingkungan dan pengembangan teknologinya.

3. Kepedulian terhadap keselamatan, memahami jaminan keselamatan

sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, kami akan menempatkan

keselamatan di semua kegiatan usaha kami sebagai prioritas utama

 

Page 72: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

59

termasuk keselamatan dari semua produk dan jasa kami, termasuk

penanganan zat-zat kimia yang memadai, sederajat dengan keselamtan

operasional.

D. Strategi CSR PT. MCCI

Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat

dan mempertimbngkan faktor lingkungan hidup, maka kini dunia usaha di sisi lain

juga berperan menerapkan kegiatan CSR pada perusahaannya didasari oleh

landasan filosofis yang dipakai perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, yaitu

apa yang disebut ”Triple Bottom Line” atau 3P: people, planet, profit. Lain halnya

dengan prinsip yang dimiliki oleh Triple Bottom Line, dianatara strateginya ialah:

Landasan filosofis pertama dari konsep 3P ini, “people,” yang berarti

perusahaan mengutamakan kepentingan manusia-manusia yang menjadi

pemangku kepentingan perusahaan ini, termasuk dalam hal ini adalah karyawan

dan komunitas disekitar lokasi kegiatan usaha. Usaha hanya bisa maju jika

karyawan dan komunitas yang terkait juga mengalami peningkatan kesejahteraan.

Unsur yang kedua adalah “planet,” yaitu perusahaan memberikan

perhatian yang serius terhadap keberlanjutan lingkungan alam, khususnya melalui

reasoning bahwa kelangsungan perusahaan sangat tergantung pada keberlanjutan

lingkungan dan sebagai perusahaan yang berbasis sumberdaya alam, upaya

mempertahankan kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya alam (environmental

sustainability).

Selanjutnya yang ketiga adalah “profit,” yaitu sebagai suatu unit usaha

komersial tentu saja perusahaan harus tetap mendapatkan keuntungan. Untuk ini

 

Page 73: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

60

perusahaan harus mampu menciptakan produk yang kompetitif, yaitu sesuai

dengan permintaan pasar, berkualitas tinggi tetapi dapat juga berbiaya murah.53

Berdasarakan prinsip sustainable development maka Strategi CSR yang

dimiliki PT. MCCI adalah awereness, involving, model. Sebelum menjelaskan

strategi tersebut, pada proyek percobaan (pilot project) sudah dilakasankan

program bantuan kambing. Seperti terungkap dalam petikan wawancara berikut:

“Program bantuan kambing sengaja dilakukan dalam program CSR kami,

kami pengen lihat masyarakat mampu gak buat mengelolanya. Bantuan

kambing yang kita kasih 24, 20 betina 4 jantan.”54

Pada strategi tingkat kesadaran (awereness) di tahun lima pertama ialah

inisial program untuk memperbesar kekuatan ekonomis yang sejajar dengan

pendidikan dan program kesehatan. penerapan program-program awal ini juga

untuk mengenal dan meningkatkan potensi ekonomi masyarakat parallel dengan

program-program kesehatan dan pendidikan. Pada aspekawereness tersebut

gagasan masyarakat harus mampu menetapkan kebutuhan mereka sendiri dan

bagaiamana memenuhinya. Hal tersebut bahwa masyarakat pada tingkat lokal

paling mengetahui apa yang mereka butuhkan dan bahwa masyarakat seharusnya

mengarahkan dirinya sendiri dan berswadaya adalah menarik, dan hal itu

konsisten dengan banyak literature ekologis dan keadilan sosial. Praktik bottom

up ini merupakan tentang menghargai pengetahuan dan kearifan lokal, dan

mencari dialog yang wajar dengan para anggota masyarakat untuk dapat belajar

satu sama lain, sehingga mereka dapat bergerak secara bersama-sama untuk

53 Mulya Amri dan Wicaksono Sarosa, CSR Untuk Penguatan Kohesi Sosial (Jakarta: IndonesiaBusiness Link, 2008), h. 73-74.54Wawancara dengan YI. Cilegon, 29 April 2014.

 

Page 74: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

61

mencapai aksi kolektif.55 Misalnya pada program CSR PT. MCCI yaitu

pengadaan saung aksara yang mempunyai fungsi sebagai pondok tempat

berkumpul masyarakat, yang nantinya akan diselenggarakan Focus Group

Discussion (FGD). Dari kesadaran diri ini mereka harus seperti apa, punya potensi

apa dan apa yang harus dilakukan.

Sementara pada tingkat partisipasi (involving) di tahun lima kedua ialah

target partisipasi tinggi dari masyarakat dalam program dengan terbentuknya

organisasi-organisasi mikro ekonomi di masyarakat. Dalam tingkat involving

tersebut partisipasi merupakan alat dan juga tujuan, kerena membentuk bagian

dari dasar kultur yang membuka jalan bagi tercapainya HAM serta berupaya

memberdayakan rakyat untuk berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat

sendiri yang secara lebih berarti.56 Misalnya terbentuknya proses pembuatan

industri emping.

Sedangkan pada tingkat model di lima tahun ketiga ialah dimana

organisasi ekonomi yang terbentuk di masyarakat sudah berkembang pesat dan

masyarakat telah dapat menjalankan kemandirian ekonomi yang

berkesinambungan. Artinya sudah berdiri sendiri dan menularkan model itu pada

masyarakat lain. Misalanya perusahaan mendirikan yayasan sendiri dibawah

perusahaan atau groupnya. Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim

diterapkan di perusahaan-perusahaan negara maju. Biasanya perusahaan

menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara

55Jim Ife dan Frank Tesoriero, Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat diEra Globalisasi, 2008). h. 241 dan 347.56Jim Ife dan Frank Tesoriero, Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat diEra Globalisasi, 2008). h. 295-296.

 

Page 75: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

62

teratur bagi kegiatan yayasan. Misalnya yayasan Coca Cola Company, yayasan

Sahabat Aqua.57 Dengan demikian strategi CSR yang dijalankan PT. MCCI

menjadikan prinsip pula. Hal ini ditegsakan oleh informan sebagai berikut

bahwa:

“Prinsip kami dalam CSR adalah tiga pilar ini yakni kesehatan,

pendidikan dan pengembangan ekonomi, dan jika ada presentasi di luar

mengenai CSR, prinsipdan startegi inilah yang kami pegang.”58

Sumber: Dokumen Perusahaan

57Edi Suharto, Pekerjaan Sosial Di Dunia industri: Memperkuat Tanggungjawab SosialPerusahaan (Corporate Social Responsibility) (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), h. 107.58Wawancara dengan YI. Cilegon, 29 April 2014..

0 level ofproject

Pilot Project

1. Goat Project2. Deep Well

3. Zero Waste

1st Level of Project(Awareness)

Initial Program toenhace economicpotency (parallel

with education andhealth program)

We Are Here

3rd Level of Project(Model)

Establishment ofEconomic Organization In

Community

2nd Level of Project(Involving)

Achieving highcommunity

participation andbegin to establishmicro-economic

organization

CommunityEmpowerment

Sustainable Program

HEALTH EDUCATION ECONOMICDEVELOPMENT

2 years 5 years5 years5 years

ShortStudy Mapping

3 PILLAR PROGRAMS

 

Page 76: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

63

E. Bentuk-Bentuk Implementasi CSR PT. MCCI

Bidang Bantuan / Program Sifat

1. Pendidkan Cerdas bersama PT. MCCI- Pengadaan saung aksara, buku

bacaaan, kursus bahasa inggris- Beasiswa

Pelatihan komputer Bantuan renovasi sekolah

Bantuan peralatan sekolah

FilantropisFilantropisFiilantropiskaritaskaritas

2. Kesehatan Sehat untuk kehidupan yang lebih baik- Penyuluhan gizi untuk anak- Pengadaan air bersih sumur pompa- Khitanan massal

Pengobatan gratis

FilantropisFilantropisFilantropisKaritas

3. Pengembanganekonomi

Bantuan penggemukan kambing UKM pembuatan emping dan jamur

FilantropisFilantropis

4. Sarana Ibadah Bantuan dana pembangunan Bantuan kegiatan keagamaan

KaritasKaritas

5. Korbanbencana alam

Santunan korban bencana alam, peralatan Karitas

6. CommunityDevelopment

Shut Down (over hull) Pelatihan usaha

FilantropisFilantropis

7. Lain-lain Bantuan kegiatan desa Bantuan opersional masjid DKM, khatib

Penghijauan Bantuan idul fitri dan idul adha

KaritasKaritasKaritasKaritas

Sumber : Pengamatan Pribadi

 

Page 77: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

64

BAB IV

IMPLEMENTASICORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR)

PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA (MCCI)

A. Gambaran Umum Masyarakat Gerem

1. Kondisi Umum Sosiologis Masayarakat Gerem

Secara geografis luas desaGerem 10.33 hektar. Desa ini juga terletak

diantara desa dan beberapa area yang mengapitnya. Seperti di sebelah utara

berbatasan dengan Desa Pekuncen, sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan

Rawa Arum, sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda, sebelah timur

berbatasan kelurahan Mekarsari.

Jumlah perangkat desa kepala urusan terdapat satu orang, kepala dusun

atau lingkungan tiga orang dan staf 8 orang, dalam pembinaan RT dan RW yang

tertata berjumlah 47 orang, jumlah RT 37 orang sedangkan RW 10 orang.

Berdasarkan data monografi Kelurahan Gerem 2010, Jumlah penduduk menurut

jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah 11. 656 jiwa. Laki-laki berjumlah

5.879 dan perempuan 5.777. Sebagian besar penduduk Gerem menurut tingkat

pendidikan, berpendidikan rendah 60 persen adalah lulusan SD, dan 40 persen

adalah lulusan SMP. Keduanya tidak atau belum tamat. Jumlah penduduk

menurut keyakinan agama bahwa Islam berjumlah 11.630 jiwa, Kristen 13 orang

dan Katholik 15 orang.59

59Sumber Dokumen Kelurahan Gerem

64

 

Page 78: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

65

Mata pencaharian penduduk terdiri dari: pegawai sipil berjumlah 80 jiwa,

ABRI berjumlah 30 jiwa, swasta berjumlah 550 jiwa, wiraswasta atau pedagang

berjumlah 750 jiwa, tani 920 jiwa, pertukangan berjumlah 90 jiwa, buruh tani

1.660 jiwa, pensiunan berjumlah 30 jiwa dan nelayan berjumlah 80 jiwa.

Perlu diketahui bahwa keadaan pemukiman yang ada di Kelurahan Gerem

dapat dibedakan menjadi dua kategori. Kategori pertama adalah pemukiman

pedalaman atau kampung, kategori kedua adalah pemukiman pinggir jalan raya

atau dekat dengan industri.60 Pemukiman pedalaman atau kampung biasa

mayoritas di huni oleh petani, nelayan, buruh, pertukangan, pedagang, minoritas

pegawai swasta, PNS. Sedangkan pemukiman pinggir jalan raya di huni oleh

karyawan, PNS, pengusaha serta para pendatang.

Kategori pemukiman itu dibagi berdasarkan letak rumah atau tempat

tinggal yang dihuni oleh masing-masing masyarakat Kelurahan Gerem.

Kenyataannya pembagian kategori pemukiman tersebut mempengaruhi pola

interaksi para penduduknya karena pada interaksi penduduk yang bermukim

diwilayah pedalaman atau kampung berbeda dengan penduduk yang bermukim di

dekat jalan raya. Mereka saling mengenal satu sama lain mulai dari kepribadian

hingga keadaan ekonomi keluarga. Karena mereka sering saling bertukar

informasi mengenai apa saja yang mereka ketahui, maka tidak jarang hingga

menimbulkan gossip. Meskipun demikian mereka memiliki semangat kerja

samayang kuat karena jika ada salah satu dari mereka yang membutuhkan bantuan

tenaga maka dengan segera mereka saling memberikan bantuan. Hal tersebut

60Wawancara Pribadi dengan SBI. Cilegon, 3 Mei 2014.

 

Page 79: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

66

menjadikan karakter sosial yang positif dari masyarakat pedalaman. Hal ini

ditandainya dengan kultur gotong royong yang masih terasa, seperti juga

kegiatan-kegiatan masjid atau hari besar islam, hajatan, pengajian, kasidahan serta

membantu tetangga yang terkena musibah.

Sedangkan karakter pemukiman masyarakat pinggir jalan raya memiliki

dua tipe, tipe pertama ialah masyarakat pribumi dan yang kedua ialah tipe

masyarakat pendatang. Karakter masyarakat pribumi ini sering berbaur dengan

masayarakat pendatang. Masyarakat pribumi tersebut adalah bekas masyarakat

pedalaman yang berpindah ke dataran pinggir jalan raya tepatnya dekat dengan

wilayah industrialisasi. Sebagian karakter masyarakat tersebut cenderung

digambarkan memiliki hubungan yang kental antar sesama, meski hal ini

digambarakan bahwa aspek kepedulian terhadap lingkungan sudah mulai luntur,

namun pada perayaan hari besar islam, hari kemerdekaan, pengajian hajatan dan

lain-lain. mereka terllihat memiliki jalinan sangat kuat.

Sedangakan sebagian masayarakat pendatang tergolong masayarakat yang

kurang berbaur dengan masyarakat pribumi hal ini ditandainya dengan karakter

mereka yang sulit bergabung dengan masyarakat pribumi melalui kegiatan yang

dilaksanakan seperti perayaan hari besar islam, pengajian dan sebagainya. Dengan

demikian dinyatakan bahwa masayarakat pribumi akan dapat berbaur antar

sesama jika kegiatan-kegiatan itu ada dan dapat dilaksanakan, oleh karena itu hal

ini hanya mencerminkan sifat seremonial saja.

 

Page 80: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

67

2. Kondisi Umum Ekonomi Masyarakat Gerem

Setiap orang bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan-kebutuhan pribadi

sekalipun keluarganya. Memiliki mata pencaharian atau pekerjaan merupakan

salah satu indikator penting untuk mengukur tingkat ekonomi seseorang karena

pekerjaan atau profesi adalah salah satu pembentuk pelapisan sosial (social

stratification) yang terjadi di dalam masyarakat. Misalnya perbandingan antara

pekerjaan pengusaha dan buruh tani tentu akan sangat jauh perbandingannya, jika

diukur dari penghasilan masing-masing. Karena kerap kali pengusaha dianggap

sebagai profesi yang terhormat dibandingkan dengan buruh tani.

Pada saat industri ini belum datang masyarakat Gerem berada pada kondisi

ekonomi sederhana atau berada pada garis standar. Tampak dari industri belum

datang mencerminkan masyarakat Gerem bekerja sebagai petani kecil dan lahan

yang digarapnya pun memang memiliki aspek kesuburan tanah dan sangat

potensial ketika hendak panen. Kondisi tanah sebelum industri datang masih

tergolong murah dengan taksiran harga Rp. 1000 per meter. Namun ketika

beragam informasi, teknologi dan modernisasi hadir dan termasuk salah satunya

adalah industrialisasi, tanah meningkat tajam menjadi harga Rp. 500.000 sampai

1.000.000.

Akibat keberadaan industri inilah tanah atau lahan yang dimiliki oleh

masyarakat Gerem dijual kepada pihak manajemen industri. Dari tanah yang

dijual tersebut menjadikannya pembangunan industrialisasi atau pabrik.

Kemudian disinilah industrialisasi mempunyai dampak positif dan negatif bagi

masyarakat Gerem. Dampak positifnya ialah masyarakat Gerem merasa

 

Page 81: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

68

mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang layak serta adanya perbaikan taraf

hidup dan kebutuhan terpenuhi. Sedangkan dampak negatifnya ialah kebisingan

serta terkontaminasinya lingkungan akibat polusi.

Dari adanya industri inilah masyarakat Gerem ada yang bekerja sebagai

karyawan, meski memang tidak semua.Karena kebutuhan dalam industri ialah

tenaga kerja yang produktif dan mengerti skill, sedangkan mayoritas masyarakat

Gerem masih memiliki tenaga sumber daya manusia yang rendah serta minimnya

taraf pendidikan dan skill. Disamping lahan aspek tanah yang sudah hampir

terjual, dan hanya sedikitnya tanah yang bisa ditanam seperti melinjo, pisang,

kelapa, padi dan lain-lain untuk kebutuhan primer.

Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Gerem

Pegawai Negeri Sipil (PNS) 80jiwa

TNI 30jiwa

Pegawai Swasta 550jiwa

Dagang 750 jiwa

Tani 920 jiwa

Pertukangan 90jiwa

Buruh Tani 1660 jiwa

Pensiunan 30 jiwa

Nelayan 80 jiwa

Sumber: Dokumen Kelurahan Gerem

 

Page 82: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

69

Stratifikasi Sosial Berdasarakan Ekonomi

Pengusaha / PNS

Karyawan / Pegawai Swasta / TNI

Pedagang / Pensiunan

Tani, Buruh Tani, Pertukangan, Nelayan

Sumber: Pengamatan Pribadi

Suatu kenyataan bahwa mata pencaharian dapat mempengaruhi

stratifikasi sosial, bahwa stratifikasi sosial berdasarkan tingkat ekonomi tidak

dapat dipisahkan dari jenis mata pencaharian yang dimiliki. Stratifikasi pekerjaan

juga ikut menentukan keadaan ekonomi seseorang.

B. Implementasi CSR Pendidikan

Dalam menuju masyarakat yang berpotensi, mandiri dan sarat tidak

ketergantungan, PT. MCCI yang telah menancapkan tiga pilar CSR-nya sebagai

prinsip dan komitmen pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

melalui kesehatan, pendidikan dan pengembangan ekonomi. Program CSR yang

telah tertuang sangat diharapkan oleh masayarakat Gerem, hal tersebut senada

dengan informan yang mengatakan bahwa:

“Harapan kami sebagai warga Gerem tentu mengharapakan dengan

adanya CSR ini pihak MCCI komitmen, dengan apa yang telah

 

Page 83: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

70

direncanakan dengan program-program kedepan. Dan juga bukan hanya

MCCI, untuk perusahaan-perusahaan lain yang ada di wilayah Gerem

tolong contoh PT. MCCI, programnya sangat luar biasa dan sangat

membantu masyarakat.”61

Program CSR menjadi aspek startegis terhadap masyarakat, ketika

program tersebut dapat dilaksanakan secara kesinambungan. Lebih dari itu

perusahaan juga mempunyai tanggung jawab filantropis yang mensyaratkan agar

perusahaan memberikan kontribusi kepada masyarakat, agar kualitas hidup

masyarakat meningkat sejalan dengan operasi bisnis perusahaan. Sebagaimana

diutarakan dalam petikan wawancara berikut:

“Perusahaan tidak bicara bahwa sekarang ini kami sudah memberikan

sesuatu yang terbaik buat masyarakat. Belum, kita baru start proses kok,

Kita masih pengen memberikan yang lebih besar lagi, lebih besar lagi,

lebih besar lagi. Karena di saung aksara selama ini kan memang belum

semua yang mendengar, bahkan belum semua mengetahui apalagi

menikmati”62

Dengan demikian untuk mengetahui kebutuhan yang di inginkan oleh

masyarakat terhadap kebijakan CSR-nya, maka PT. MCCI meluncurkan program

CSR pendidikan yang berupa komputer dan saung aksara yang bertujuan untuk

membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bagi pelajar dan

masyarakat yang diharapakan dapat membantu menghasilkan sumber daya

61 Wawancara Pribadi dengan SBI. Cilegon, 4 Mei 2014.62 Wawancara Pribadi dengan YI. Cilegon, 27 April 2014.

 

Page 84: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

71

manusia yang memiliki bekal kemampuan yang mencukupi dalam menghadapi

persaingan dunia kerja dan usaha yang semakin ketat.

Dalam program saung aksara ini memiliki konsep sebagai taman bacaan

masyarakat sekaligus sebagai tempat berkumpul masyarakat dari berbagai usia

dan latar belakang. Sebagai taman bacaan, saung aksara menyediakan berbagai

macam literatur yang berguna baik bagi siswa sekolah maupun masyarakat luas

seperti pengetahuan dan keterampilan untuk siswa sekolah, pertanian dan

peternakan, kewirusahawan, UKM, industri rumah tangga dan lain-lain. Saung

aksara ini juga dilengkapi dengan komputer sehingga masyarakat dapat

mengakses informasi yang dibutuhkan. Selain itu juga terdapat kegiatan edukasi

lainnya yang di tunjang alat-alat peraga pendidikan.

Saung aksara juga mempunyai fungsi sebagai pondok tempat berkumpul

masyarakat, yang nantinya akan diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD)

dimana masyarakat dapat berbagi pendapat, ide dan aspirasi mengenai kegiatan

pemberdayaan masyarakat sehingga program CSR selanjutnya berdasarakan ide

dari kebutuhan masyarakat itu sendiri (Bottom up) yang disesuaikan dengan

potensi, peluang dan hasil pemetaan sosial yang dilakukan. Perlu diakui bahwa

sebelum diluncurkannya program saung aksara, masyarakat Gerem merasa

kesulitan untuk mendapatkan informasi atau pun mengemukakan ide bersama

dalam mencanangkan program bersama-sama. Namun setelah progam ini

diluncurkan, saung aksara tersebut menjadi alat mediasi aspirasi masyarakat.

Sekali lagi maka cikal-bakal kemunculan program yang

 

Page 85: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

72

ditawarkanolehmasyarakat akhirnya bisa di jual ke PT. MCCI tentu sesuai dengan

efektifitas kebutuhan masyarakat itu sendiri.

“Dengan program MCCI dari CSR-nya saya sangat mendukung banget

dan bahkan mengucapakan terima kasih. Dan kebetulan saya disini

sebagai guru yang tugas saya memberikan sesuatu kepada SDM yang

tidur, kebetulan keinginan saya ada di program CSR-nya MCCI, saya

sebagai warga berpikir kenapa tidak ikut membantu, nah kebetulan saya

sebagai guru yang kebetulan punya skill bahasa inggris kenapa tidak saya

harus memberikan itu dan ikut membantu dan menurut saya hal ini bagus

banget. Intinya dari CSR-nya adalah mencari bibit yang berpotensi. Dari

skala pendidikan yang jelas niatan dari MCCI bagus sekali yaitu tadi

mencari potensi-potensi bagaiamana kedepannya memberikan sebuah

modal lah untuk anak-anak sampai jenjang yang lebih tinggi nanti, kalau

gak salah ini baru saya denger MCCI juga tidak memberikan fasilitas

pendidikan aja ya kang, mereka juga menawarakan beasiswa kepada

siswa-siswa, bentuk beasiswa yang saya ketahui itu bikin proposal, jadi

mereka ingin menawarkan apa yang dibutuhkan sama warga, bukan

beasiswa yang berprestasi. ”63

Sampai saat ini keberadaan fasilitas saung aksara digunakan untuk kursus

bahasa inggris yang dimulai satu minggu itu empat kali pertemuan dengan anak

didik sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah

menengah atas (SMA) yang tentu didalamnya terdapat tenaga pengajar yang

63 Wawancara Pribadi dengan AL. Cilegon, 23 Mei 2014.

 

Page 86: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

73

diminta oleh PT.MCCI, untuk mengisi di saung aksara tersebut serta digunakan

oleh FGD juga. Terlepas dari kegunaan FGD adanya saung aksara tersebut

sebagai pendidikan tambahan atau non formal. Dari saung aksara inilah muncul

anak-anak terdidik yang bisa bahasa inggris dari masing-masing jenjang sekolah,

yang sebelumnya di desa ini belum ada lembaga non formal yang memberikan

skill berupa bahasa inggris atau pun les privat. Dengan adanya saung akasra akan

menjadikan nilai tambah bagi para anak didik ataupun masyarakat.

Selanjutnya program pendidikan komputer, program ini bertujuan untuk

mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan berpengetahuan dibidang

teknologi informasi, dari program tersebut pelajar dan masyarakat diharapakan

dapat mengaplikasikan teknologi dan informasi dalam menunjang kegiatan sehari-

hari baik pada kegiatan sekolah, maupun kegiatan kewirausahawan, pertanian,

peternakan bahkan administrasi kependudukan (RT/RW) maupun aktivitas

lainnya yang tentunya mempunyai dampak yang positif terhadap pengembangan

sosial dan ekonomi. Selain itu, ini merupakan pencerminan kerjasama perusahaan

dengan pemerintah khususnya UPTD LK Cilegon dalam pengembangan

masyarakat.

Target peserta adalah pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat, para

pencari kerja dengan bentuk pelatihan. Pertama, pelatihan komputer bagi pemula

(basic untuk pelajar SMP sederajat), kedua, pelatihan komputer menengah

(intermediate untuk pelajar SMA sederajat), ketiga, pelatihan komputer untuk

persiapan kerja (untuk para pencari kerja dan lulusan SMA), keempat, pelatihan

komputer bagi teknisi (latihan perakitan dan service komputer). Pada tahapan ini,

 

Page 87: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

74

program pelatihan komputer dimulai dengan memprioritaskan program “pelatihan

komputer untuk persiapan kerja” selanjutnya baru pada bentuk-bentuk pelatihan

lainnya.

Pada program pelatihan komputer untuk persiapan kerja di ikuti oleh

peserta sekitar 14 orang, terdiri dari laki-laki 8 orang dan perempuan 6 orang,

dengan jumlah unit keseluruhan komputer sebanyak 16 unit komputer.

“Iya tahu kang, malah saya salah satu dari peserta CSR PT. MCCI, pas

waktu peserta pelatihan komputer CSRnya PT.MCCI di kelurahan Gerem.

Tahun 2013-2014 kalau gak salah 2 bulan dari sebelum bulan haji 2

hari, pas lebaran haji langsung pelatihan Sampai tanggal 17 januari kita

para peserta itu ikut ujian. Kalau saya kan ikut pelatihan komputer dari

CSR-nya PT. MCCI kang, kepengennya salah satu diantara para peserta

pelatihan yang dilakukan CSR MCCI ini, kita direkrut oleh MCCI untuk

menerapkan ilmu yang udah dikasih sama MCCI, jadi intinya bisa bekerja

di pabrik tersebut.”64

Dalam program pelatihan ini diselenggarakan hanya 2 bulan dalam

pertemuannya satu minggu dua kali pertemuan, dengan tenaga pengajar dosen

dari sekolah tinggi insan unggul Cilegon. Hal tersebut perlunya peningkatan

kualitas SDM, yang senada juga diutarakan oleh informan bahwa:

“Pelatihan komputer yang dijalankan MCCI bermanfaat ko, Cuma masih

kurang kang, soalnya kita maunya agak lama kaya kursus-kursus gitu.”65

64 Wawancara Pribadi dengan NR. Cilegon, 8 Mei 2014.65 Wawancara dengan DN. Cilegon, 12 Mei 2014.

 

Page 88: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

75

Karena rendahnya kualitas SDM, persoalan yang penting dihadapi oleh

masayarakat Gerem adalah penyediaan lapangan kerja. Apalagi ketika melamar

kerja di perusahaan saat di interview yang ditanya adalah keahlian

mengoperasikan komputer. Oleh karena itu sedapat mungkin PT. MCCI dengan

program pendidikan tersebut diarahkan untuk membantu persoalan itu.

C. Implementasi CSR Kesehatan

Berikutnya ialah program CSR pilar kesehatan, dalam program CSR

kesehatan ini, PT. MCCI telah meluncurkan program pelakasanaan pengadaan air

bersih berupa sumur bor, khitanan massal, penyuluhan gizi untuk anak dan

pengobatan gratis. Pada program pelaksanaan air bersih yang berupa sumur bor,

pada awalanya adalah kesulitan akses untuk mendapatkan air bersih menjadi salah

satu utama yang dihadapi oleh masyarakat kampung Watu Lawang, kampung

Porod Lampung dan kampung Pasir Salam di Kelurahan Gerem. Akibatnya air

bersih menjadi sangat langka dan berdampak pada harga air bersih yang menjadi

sangat mahal.

Masyarakat di tiga kampung itu terpaksa harus menempuh perjalanan yang

diperkirakan tiga kilometer dengan medan perbukitan untuk mencapai sumber air

bersih. Saat sudah sampai sumber mata air, masyarakat harus mengantri,

menunggu bergiliran dan berjam-jam demi mendapatkan air bersih dari resapan

pohon yang jauh dari tempat tinggalnya. Tetes demi tetes air mereka kumpulkan

kedalam jirigen besar, setelah terisi penuh, jirigen digendong pulang. Krisis air

bersih peristiwa rutin bagi warga di tiga kampung itu. Kondisi daerah yang berada

diperbukitan membuat pasokan air bersih jadi sulit.

 

Page 89: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

76

Ketiga perkampungan ini berada diatas 310 meter dari permukaan air laut.

Selain itu, daerah ini memiliki kontur tanah yang berbatu. Kondisi ini

menyulitkan meeaka untuk mendapatkan air bawah tanah. Perjuangan

mendapatkan air bersih yang dilakukan tiga kampung mendapatkan sorotan PT.

MCCI untuk membuka kepedulian bentuk CSR-nya. Atas dasar niat dan tekad

yang kuat untuk saling membantu, perusahaan bekerjasama dengan pemerintah

daerah, masyarakat sekitar dan tokoh masyarakat Gerem membentuk kepanitiaan

untuk merealisasikan air bersih di tiga kampung di wilayah Kelurahan Gerem.

Dalam pelaksanaan pengadaan air bersih ini penuh dengan tantangan dan

hambatan. Tantangan pertama, yang dihadapi oleh kontraktor dalam mengerjakan

pengadaan air bersih. Karena medan yang dihadapi sangat berat, baru beberapa

bulan kontraktor yang pertama mengundurkan diri. Sehingga proyek ini sempat

terhenti beberapa waktu, kemudian proyek dilanjutkan dengan kontraktor dari

daerah lain yang sudah berpengalaman. Ternyata pembangunan air bersih ini

memerlukan waktu pengorbanan banyak pihak baik dari segi waktu, pikiran,

tenaga dan materi.

Hal ini dapat dilihat dari waktu pembentukan panitia, pelaksanaan

operasional dan sampai siapnya air bersih untuk dimanfaatkan oleh masyarakat

membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun. Seperti yang ditegaskan oleh informan

dalam petikan wawancara berikut:

“Awalnya kami memperkirakan pekerjaan sumur bor ini hanya memakan

waktu enam sampai delapan bulan, tapi ternyata karena sulitnya medan

pengeboran dan lokasinya yang berada tinggi di perbukitan program ini baru

 

Page 90: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

77

selesai 1,5 tahun. Malah rekan-rekan dilapangan yang menegerjakan

langsung pengeboran setempat khawatir sumur ini gagal kita buat, karena

kondisinya memang sulit.”66

Mengingat medan berat untuk mengangkut sarana dan prasarana untuk

sampai pada pengeboran. Berbekal niat dan tekad untuk saling membantu serta

memohon ridha sang Tuhan, PT. MCCI, pemerintah, beserta masyarakat mampu

meyelesaikan air bersih berupa sumur bor. Kini warga kampung Watu Lawang,

kampung Pasir Salam dan kampung Porod Lampung di kelurahan Gerem bisa

bernafas lega.

Akhirnya sumur berkedalaman 178 meter dapat selesai dibangun dan

selesai pada pertengahan Maret. Dan secara simbolis, baru pada tgl 26 Mei 2009

peresmian penggunaan sumur bor ini dilakukan oleh Tb. Aat syafaat, S.Sos, M.Si

selaku walikota Cilegon.

“Sebelum sumur bor tersebut ada, warga hanya mengandalkan mata air

alami untuk memenuhi air bersih mereka. Kalau pun ada sumur bor, itu

pun berada tiga kilometer dari pemukiman mereka. Itu dibawah dan untuk

setiap KK hanya di jatah mendapat dua jerigen saja.”67

Operasioanal sumur pompa ini menggunakan daya listrik dari PLN, namun

dalam perjalanannya PLN melakukan pemutusan daya akibat beban gardu yang

over beban. Sepanjang juni hingga akhir oktober, PT. MCCI menanti keputusan

PLN menambah daya untuk menggerakan pompa air. Karena tidak ada kepastian,

66 Wawancara dengan BBG. Cilegon, 2 Mei 2014.67Wawancara dengan HUD. Cilegon, 1 Mei 2014

 

Page 91: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

78

akhirnya PT. MCCI berinisiatif menyediakan mesin generator berkapasitas 11.000

watt atau dua kali lipat tenaga listrik PLN sebelumnya.

Secara resmi mesin generator diserahkan pada masayarakat pada awal

November. Yang menarik dari mesin generator ini adalah seakan menjadi tanda

pemanggil warga untuk mengambil air, jika mesin ini bunyi masyarakat

berbondong-bondong datang mengantri ke sumur pompa. Dengan perasaan

senang, kini warga dapat memanfaatkan air bersih tersebut, seperti yang di

tegaskan oleh informan berikut:

“Sudah sesuai kebutuhan, apalagi kaya di kampung saya itu masyarakat

masih membuthkan air bersih, jadi dengan adanya air bersih sumur bor

ini, jadi mereka itu tepat membuat sumur bor buat kami. Alhamdulillah

walaupun 2 hari sekali bergiliran, soalnya kan banyak rumah dan harus

giliran juga. Tapi waktu itu pernah bermasalah sama jetpompnya jadi 3

hari sekali deh.”68

Hal serupa mengenai memanfaatkan air bersih juga dijelaskan dari

pernyataan berikut:

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PT. MCCI yang telah membuat

sumur bor dan meringankan beban masyarakat untuk mendapatkan air

bersih khususnya yang ada dikelurahan Gerem ini.”69

Selanjutnya dari pilar program kesehatan ialah khitanan massal,. Khitanan

massal yang dilakukan kali ini diikuti oleh 36 anak dengan usia 4 sampai 6 tahun

di kelurahan Gerem. Menariknya dari kegiatan ini adalah sebelum anak-anak

memasuki ruang khitan yang telah disediakan oleh panitia, rupanya anak-anak

68 Wawancara Pribadi dengan UM. Cilegon 16 Mei 2014.69 Wawancara dengan STH. Cilegon, 22 Mei 2014.

 

Page 92: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

79

tersebut diajak nonton film kartun seraya dapat menghipnotis mereka untuk tidak

melihat tangis anak-anak lainnya yang keluar dari ruangan setelah menjalani

khitan. Seperti yang diungkap oleh informan bahwa:

“Program ini dilakukan untuk membantu warga yang memang ingin

mengkhitankan anaknya. Hal ini sengaja dibuat agar anak-anak senang dulu

dan tidak merasa takut ketika mau di khitan makanya di ajak nonton kartun.

“70

Kamis23 Juni 2014, PT. MCCI menggelar khitanan massal versi dua,

kegiatan ini termasuk kedalam fokus kesehatan dari program CSR perusahaan.

Kegiatan yang di adakan di sekolah dasar negeri tiga (SDN III) Gerem dihadiri

oleh antusias warga masyarakat Gerem termasuk peserta sebanyak 35 anak yang

terpaut usia 5 sampai dengan 8 tahun di khitan massal. Kegiatan tersebut untuk

meringankan beban masyarakat Gerem yang berkeinginan anaknya di khitan.

Selain dapat meringankan beban, masyarakat Gerem juga merasakan manfaatnya.

Seperti terungkap pernyataan informan berikut:

‘Kami sangat berterima kasih sekali. Kalau sunnat sendiri kan biayanya

lumayan mahal.”71

Dalam rangka menyambut hari ulang tahun PT. MCCI yang ke 20,

perusahaan tersebut menggelar pengobatan gratis dan penyuluhan tentang pola

makanan yang sehat untuk balita. Ini dilakukan agar masyarakat mengetahui cara

yang baik dalam memberikan masukan gizi untuk anak-anak.

70 Wawancara dengan YI. Cilegon, 23 Juni 2014.71 Wawancara dengan SBHS. Cilegon, 23 Juni 2014.

 

Page 93: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

80

Kegiatan penyuluhan dan pengobatan gratis yang dilakukan saat itu akan

dikembangkan menjadi sebuah kegiatan yang berkesinambungan. Yakni PT.

MCCI akan bekerjasama dengan pihak puskesmas setempat untuk mengadakan

posyandu tiap bulannya. Diakuinya dalam petikan wawancara berikut:

“Pengobatan gratis ini memang sifatnya sesaat, kami ingin kegiatan ini

terus berkesinambungan. Maka dari itu kami berinisiatif melakukan hal

ini secara rutin melalui posyandu. Kami akan memberikan bantuan obat-

obatan dan melakukan penyuluhan melalui posyandu yang telah ada.”72

Melalui bantuan kegiatan kesehatan masyarakat diajak untuk berprilaku

hidup bersih dan sehat yang lebih baik. Bantuan yang diberikan dalam rangka

peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Oleh karena itu kesehatan merupakan

hal yang penting bagi kehidupan.

D. Implementasi CSR Pengembangan Ekonomi

Selanjutnya program pengembangan ekonomi, dalam program

pengembangan ekonomi ini ialah bantuan pembibitan kambing unggul kepada

masyarakat kampung cupas kelurahan Gerem. Pertama, bantuan kambing 24

ekor, 20 betina dan 4 jantan ini diberikan pada Rt 01/07 dan 02/07 (cupas wetan

dan cupas kulon), kedua, membuat sistem kelompok peternak muda mandiri

(PMM) dengan bantuan sebanyak 36 ekor dengan sistem penggemukan.

72 Wawancara dengan YI. Cilegon, 24 maret 2014.

 

Page 94: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

81

“Perlu diketahui bahwa lingkungan cupas sangat cocok untuk ternak

kambing, meski daerahnya kering, tapi banyak rumput dan dedaunan yang

baik untuk pakan ternak kambing.”73

Tujuan dari bantuan kambing ini ialah untuk memotivasi generasi pemuda

dalam kegiatan berwirausaha dengan skala mikro kecil. Bantuan berupa

pembibitan kambing unggul ini, hanya untuk diambil ankanya. Bantuan kambing

tersebut yang digemukan adalah betina. Kemudian bantuan kambing sebanyak 36

ekor ini akan dijadikan penggemukan, yang digemukan adalah kambing jantan.

Setelah kambing berusia tiga bulan, kambing dapat dijual kemudian dapat

dibelikan kambing kembali.

“Sangat berdaya ketika CSR itu berkesinambungan dan gak ada masalah

enjoy-enjoy aja, bahkan kedepan kita akan garap program baru budidaya

emping, jamur tapi semua itu butuh proses karena harus latihan dulu

keluar barangkali, dan itu pun MCCI yang akan membiayai semuanya.

Dan juga Insya Allah kang, program ternak kambing dari MCCI juga

akan dilanjutkan sekupnya ditambah dari Gerem talang sampai pasir

salam, dasarnya adalah karena program ini berhasil jadi harus

dilanjutkan.”74

Program yang mengarah pada kemandirian ekonomi tersebut

diperlukannya upaya kelanjutannya. Hal serupa terungkap dari pernyataan

berikut:

73 Wawancara dengan VI. Cilegon, 11 April 2014.74 Wawancara Pribadi dengan SBI. Cilegon, 4 Mei 2014.

 

Page 95: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

82

“Untuk pengembangan ekonomi, pembibitan kambing unggul dengan

memberikan kambing, penggemukan kambing, dan yang ketiga hal-hal

UKM yang akan di coba tahun depan.”75

Melalui program skala mikro, masyarakat dapat merasakan manfaatnya

dengan program CSR pengembangan ekonomi dari PT. MCCI dengan terbukti

mampu meningkatkan pendapatan peternakan. Sebelumnya mereka berprofesi

sebagai pengembala dan serabutan, kini mereka telah menjadi peternak kambing.

Meskipun usaha mikro ini belum semua kampung mendapatkannya, tapi PT.

MCCI akan mengarahkan program ini kepada sifatnya yang berkesinambungan.

Dengan adanya program ini tentunya menjadi nilai tambah bagi masyarakat dalam

manekuni upaya berwirausaha secara mandiri.

Fenomena aktivitas CSR yang dilakukan nampaknya hampir memenuhi,

tinggal masyarakatnya saja yang memanfaatkan dan mengelolanya dengan baik.

Seperti saung aksara dan program CSR lainnya. Hal demikian dapat di ungkapkan

dari petikan wawancara berikut:

“ya saudara diya bisa lihat, dari berbagai aktivitas yang kita laksanakan

tampaknya sudah dirasakan, kaya yang baru-baru ini yang fenomena itu

ada pompa air, sarana pendidikan seperti lembaga pendidikan komputer

dan saung aksara. Sebenarnya aktivitas CSR itu sudah dipelajri dulu ya,

jadi kita mengadakan aktivitas bukan asal-asalan, seperti pompa air, kita

survey mengkaji gimana membangunnya. Jadi CSR MCCI bener-bener,

walaupun belum 100%, karena namanya masyarakat kan kebutuhannya

75 Wawancara Pribadi dengan DDO. Cilegon, 19 Mei 2014.

 

Page 96: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

83

beda-beda setiap orang, secara umum kita sudah memenuhi kebutuhan

masyarakat.”76

Terkait dengan penyelenggaraan program-program sosialnya, PT. MCCI

dapat melanjutkan programnya secara terbuka dengan nuansa filantropis. PT.

MCCI juga diminta partisipasi untuk memenuhi aspirasi masyarakat guna

keperluan mengentaskan persoalan masyarakat dari akar persoalan yang

sesungguhnya. Tentunya hal demikian sesuai dengan prinsip tiga pilar program

pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi.

76 Wawancara Pribadi dengan MRF. Cilegon, 25 Mei 2011.

 

Page 97: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

84

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertama, Corporate Sosial Responsibility (CSR) sebenarnya bukanlah

sebatas program kerja. Corporate Sosial Responsibility (CSR) menunjuk pula

pada aturan - aturan main dalam berbisnis serta pengelolaan lingkungan eksternal

dan internal perusahaan. Yang pada intinya adalah akan tercapai hubungan

simbiosis mutualisme. Dengan memperkuat kerekatan sosial bukan hanya tercipta

untuk perusahaan sendiri atau masyarakat sendiri, tapi juga untuk hubungan

antara perusahaan dan masyarakat. Jadi, selain masyarakat mendapat manfaat dan

perusahaan mendapat manfaat, hubungan antara keduanya semakin membaik, dan

ini akan berimbas pada pada munculnya bentuk-bentuk kerjasama baru.

Kedua,Sebagain besar derma atau bantuan sosial oleh PT. MCCI ke

masyarakat pada tahun 1991 sampai 2005 masih bersifat charity atau satu

aktivitas insidentil dengan konsep pengembangan masyarakat (community

development). Baru kemudian di tahun 2005 perubahan paradigma mengenai CSR

PT. MCCI adalah konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

atau konsep jangka panjang.

Ketiga, Stretegi CSR PT. MCCI meliputi kesadaran (awareness) di lima

tahun pertama, pada tahapan tersebut dengan inisiasi program untuk memperbesar

kekuatan ekonomis yang sejajar dengan pendidikan dan program kesehatan.

 

Page 98: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

85

penerapan program-program awal ini juga untuk mengenal dan meningkatkan

potensi ekonomi masyarakat parallel dengan program-program kesehatan dan

pendidikan. Partisipasi (involving) di lima tahun kedua, pada tahapan tersebut

dengan target partisipasi tinggi dari masyarakat dalam program terbentuknya

organisasi-organisasi mikro ekonomi di masyarakat. Sedangkan Contoh (model)

di lima tahun ketiga, pada tahapan tersebut dimana organisasi ekonomi di

masyarakat sudah berkembang pesat dan masyarakat telah dapat menjalankan

kemandirian ekonomi yang berkesinambungan.

Keempat, implikasi dari CSR sustainable development PT. MCCI meliputi

bidang pendidikan dengan berupa bantuan implementasi pengadaan saung aksara,

buku bacaaan, kursus bahasa inggris, beasiswa, danpelatihan komputer.

Selanjutnya bidang kesehatan dengan berupa bantuan implementasi penyuluhan

gizi untuk anak, pengadaan air bersih sumur pompa dan khitanan massal.

Sedangkan di bidang pengembangan ekonomi dengan berupa bantuan

implementasi bantuan penggemukan kambing, UKM pembuatan emping dan

jamur.

Kemudian yang terakhir, dari setiap program Corporate sosial

Responsibility (CSR) yang telah di jalankan oleh PT. Mitsubishi Chemical

Indonnesia (MCCI), merupakan hasil daripada (sosial mapping) yang di lakukan

oleh PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) terhadap lingkung sosial di

sekitar perusahaan tersebut. dengan melakukan pengamatan yang cukup detail

serta melakukan komunikasi yang intensif dengan masyarakat secara langsung,

 

Page 99: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

86

sehingga aspirasi dari masyarakat dapat terakomodir oleh perusahaan dan pada

akhirnya tercipta lah program-program CSR PT. MCCI yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan analisis dan kesimpulan, maka peneliti memberikan beberapa

saran yang diharapkan dapat meningkatkan program CSR PT. MCCI antara lain:

1. Berdasarkan perubahan paradigma konsep CSR dari charityke sustainable

development, maka CSR yang terkandung dalam kebijakan perusahaan

harus benar-benar dilakukan secara komitmen dan konsisten guna

mengarahkan program filantropis yang bertujuan untuk penguatan

kapasitas masyarakat (capacity building) dan berkelanjutan serta

membantu mengentaskan persoalan masyarakat pada akar persoalan

sesungguhnya.

2. Perusahaan perlu melakukan pemetaan sosial secara komprehensif sebagai

jaminan penyusunan dan pelaksanaan programnya di dasarkan pada

database kondisi masyarakat yang secara benar dan akurat.

3. Mengingat masyarakat Gerem yang taraf pendidikannya rendah dan sulit

mendapatkan akses untuk mengetahui mengenai CSR perusahaan, maka

sosialisasi terkait CSR sebaiknya dilaksanakan secara intensif bersama

kelurahan.

4. Melihat masyarakat Gerem yang masih dan merasa perlu dibantu, maka

CSR sebaiknya tidak dilakukan oleh satu perusahaan, melainkan beberapa

 

Page 100: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

87

perusahaan yang bernaung di wilayah Gerem pun turut andil sebagai

mitra.

5. Sebagai penerima dan keterlibatannya langsung dengan CSR, sebaiknya

masyarakat memanfaatkan dan dapat mengelolanya dengan baik. Tidak

harus merasa malu, malas dan minder, penyakit sosial inilah sebetulnya

yang harus dibuang.

 

Page 101: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

88

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Mulya dan Sarosa, Wicaksono. CSR Untuk Penguatan Kohesi Sosial.Jakarta: Indonesia Business Links, 2008.

Ife, Jim dan Tesoriero, Frank. Community Development: AlternatifPengembangan Masyarakat di Era Globalisasi. Yogyakarta: PustakaPelajar, 2008.

Irfan, Abubakar, dan Bamualim S. Chaidar, ed. Filantropi Islam dan KeadilanSosial: Studi Tentang Potensi, Tradisi dan pemantauan Filantropi Islam diIndonesia. Jakarta: Center for the Study of Religion and Culture (CSRC)UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.

K, Santana Septiawan. Menulis Ilmiah: Metode Pendekatan Kualitatif. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 2007.

Kartini, Dwi. Corporate Social Responsibility: Transformasi KonsepSustainability Management dan Implementasi di Indonesia. Bandung:Refika Aditama, 2009.

Kottler, Philip and Lee, Nancy. CSR: Doing The Most Good for Your and YourCaused. New Jersey: Jhon Willey Son, Inc

Lawang, Z, M, Robert. Kapital Sosial: Dalam Perspektif Sosiologik SuatuPengantar. Depok: Fisip UI Press, 2005.

Leimona, Beria. Fauzi, Aunul. CSR dan Pelestarian Lingkungan: MengelolaDampak Positif dan Negatif. Jakarta: Indonesia Business links, 2008.

Moleong, j Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2006.

Nursahid, Fajar. Tanggung Jawab Sosial BUMN: Analisis Terhadap ModelKedermawanan Sosial PT Krakatau Steel, PT Pertamina dan PTTelekomunikasi Indonesia. Depok: Piramedia, 2006.

Nursahid, Fajar.CSR Bidang Kesehatan & Pendidikan: Mengembangkan SumberDaya Manusia(jakarta: Indonesia Business links, 2008.

Prasetyantoko, A. Corporate Governance: Pendekatam Institusional. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2008.

89

 

Page 102: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

89

Prayogo dan Tobroni. Metodologi Penelitian Sosial Agama. Bandung: RemajaRosda Karya, 2003.

Solihin, Ismail. Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability.Jakarta: Salemba Empat, 2009.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian StrategisPembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: RefikaAditama, 2005.

Suharto, Edi. Pekerjaan Sosial di Dunia Industri: Memperkuat TanggungjawabSosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). Bandung: RefikaAditama, 2007.

Sukandarrumidi. Metodelogi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk PenelitiPemula.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002.

Susanto, A. B. Reputation-Driven Corporate Sosial Responsibility (PendekatanStrategic Management Dalam CSR ). Esensi: Erlangga Group, 2009.

Widjaya, Gunawan. Risiko Hukum & Bisnis Perusahaan Tanpa CSR. Jakarta:Forum Sahabat, 2008.

Wrihatnolo, R Randy dan Dwidjowijoto, Nugraha Riant. ManajemenPemberdayaan: Sebuah Pengantar dan Panduan Untuk PemberdayaanMasyarakat. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2007.

Skripsi, Tesis dan Laporan

Ekawati, Rulya. “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate SocialResponsibility) Dalam Perspektif Ekonomi Islam.” Tesis S2 ProgramPascaSarjana , Universitas Islam Negeri Jakarta, 2004.

Febrianti, Indah. “Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap PengungkapanCSR (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Tahun 2007-2008),” (Skripsi S1 Fakultas ekonomi dan Bisnis,Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009.

Julita, Weny. “Strategi Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Indah KiatPulp and Paper TBK.” Skiripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, 2009.

 

Page 103: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

90

Mulyana, Deni. “Sistem Proteksi 3kv/150kw dengan menggunakan relay injectionmulted motor7960 di PT. Mitsubishi Chemical Indonesia ( MCCI),”(Laporan Kerja Praktek Fakultas Teknik, Universitas Sultan AgengTirtayasa Cilegon, 2009.

Sunaryo, Sri Subekti. “Konsep dan Strategi Corporate Social Responsibility(CSR) PT. Takaful Indonesia.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan HukumUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Majalah, Opini dn Media Massa

“CSR Jangan Dianggap Beban.” Kompas, 6 Juli 2013.

Ihsan, Muhamad. “Aksi Sosial Berbuah Komersial.” Majalah Warta ekonomi, 26Juli-8 Agustus 2013: h. 3.

Supriyadi, TB Didi. “Menggagas Perda CSR.” Fajar Banten, 13 maret 2013.

Dokumen Instansi

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon. Rekomendasi Upaya PengelolaanLingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Cilegon:BLH. 2009.

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (DISPERINDAG) Kota Cilegon,Daftar Perusahaan Besar Kota Cilegon Tahun 2013. Cilegon:DISPERINDAG, 2013.

Kelurahan Gerem, Data Perusahaan di Kelurahan Gerem Tahun 2013. Cilegon:KELURAHAN GEREM, 2013.

Website

Jiway Francis Tung, “Pembangunan yang Tidak Dapat Membangun:Kisah LSM Tentang Dampak Industrialisasi di Dukuh Tapak,”Artikel diakses pada 4Mei 2013 darihttp://www.lontar.ui.ac,id//opac/themes/libri2/detail.JSP?id=72795&lokasi=lokal

Siregar, N Chairil. “Analisis Sosiologis Terhadap Implementasi Corporate SocialResponsibility Pada Masyarakat Indonesia.” Jurnal di akses 6 April 2013dari http://www.fsrd.itb.ac.id/wp-content/uploads/2007/12/chairil-3.dpf

 

Page 104: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

91

Cartica, “Program Corporate Social Responsibility yang Berkelanjutan,” artikeldiakses pada 24 Mei dari http://kajian-csr.blogspot.com/2014/01/program-corporate-social-responsibility.html

Wawancara

H. Syamsuri, SH., M.Si. Anggota DPRD Kota Cilegon dan mantan lurah Gerem(Wawancara di Cilegon, 26 Juni 2014)

M. Usup. Kesra Kelurahan Gerem, (Wawancara di Cilegon, 10 November 2014).

Yusuf Iman. General Affair dan Legal, (Wawancara di Cilegon, 24 Maret 2014)

 

Page 105: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

92

LAMPIRAN

Lampiran 1

Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Gerem

Pegawai Negeri Sipil

(PNS)

80 jiwa

TNI 30 jiwa

Pegawai Swasta 550 jiwa

Dagang 750 jiwa

Tani 920 jiwa

Pertukangan 90 jiwa

Buruh Tani 1660 jiwa

Pensiunan 30 jiwa

Nelayan 80 jiwa

Sumber: Dokumen Kelurahan Gerem

 

Page 106: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

93

Lampiran 2

Stratifikasi Sosial Berdasarakan Ekonomi

Pengusaha / PNS

Karyawan / Pegawai Swasta / TNI

Pedagang / Pensiunan

Tani, Buruh Tani, Pertukangan, Nelayan

Sumber: Pengamatan Pribadi

 

Page 107: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

94

Lampiran 3

Implementasi CSR PT. MCCI

Bidang Bantuan / Program Sifat

1. Pendidkan Cerdas bersama PT. MCCI

- Pengadaan saung aksara, buku bacaaan, kursus

bahasa inggris

- Beasiswa

Pelatihan computer

Bantuan renovasi sekolah

Bantuan peralatan sekolah

Filantropis

Filantropis

Filantropis

karitas

karitas

2. Kesehatan Sehat untuk kehidupan yang lebih baik

- Penyuluhan gizi untuk anak

- Pengadaan air bersih sumur pompa

- Khitanan massal

Pengobatan gratis

Filantropis

Filantropis

Filantropis

Karitas

3. Pengembangan

ekonomi

Bantuan penggemukan kambing

UKM pembuatan emping dan jamur

Filantropis

Filantropis

4. Sarana Ibadah Bantuan dana pembangunan

Bantuan kegiatan keagamaan

Karitas

Karitas

5. Korban bencana

alam

Santunan korban bencana alam, peralatan Karitas

6. Community

Development

Shut Down (over hull)

Pelatihan usaha

Filantropis

Filantropis

7. Lain-lain Bantuan kegiatan desa

Bantuan opersional masjid DKM, khatib

Penghijauan

Bantuan idul fitri dan idul adha

Karitas

Karitas

Karitas

Karitas

Sumber : Pengamatan Pribadi

 

Page 108: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

95

Lampiran 4

Struktur Organsasi CSR PT. MCCI

Sumber: Dokumen Perusahaan

ADM. Director

General Affairs &

Legal Manager

CorporateLegal & CSR

CSR & Publik

Communication

Executive &Legal Secretary

Corp legalFormalities

Expat Pernit& Formalities

CSR Officer

Facility &Services

BuilidingMaintenance &

Equipments

Electrical &MNT

FGMSecretary

Building &Equiment

Office Supply &

Communication

PabekaResidences

Adm

Transp.Uniform &

Scrap Selling

Canteen &services

 

Page 109: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

96

Lampiran 5

ssu

33

3 PILLAR PROGRAM

Sumber: Dokumen Perusahaan

ComunityEmpowerment

2nd Level ofProject

(Involving)

Acheiving highcommunity

participation andbegin to establishmico-economic

organzation

3rd Level of Project(Model)

Establishment ofEconomic

Organization InComunity

1st level of project(Awereness)

Initial program toenhace economicpotency (paralelwith education

and healthprogram)

We Are Here

Mapping Sustainable Program

0 Level OfPilot Projeck

1 GoatProject

2 Deep Well3 Zero Waste

5 years5 years5 years2 years

EducationHealth EconomicDevelopment

ComunityEmpowerment

2 years 5 years 5 years 5 years

ShortStudy

 

Page 110: ANALISA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43521/1/...Analisa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)

96