ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

68
SKRIPSI ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN DAN CIRI-CIRI PRIBADI SUKSES DALAM NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA OLEH : BAMBANG SIDIK PRIYATNO NIM : 104015000578 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 M

Transcript of ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Page 1: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

SKRIPSI

ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN DAN CIRI-CIRI

PRIBADI SUKSES DALAM NOVEL LASKAR PELANGI

KARYA ANDREA HIRATA

OLEH :

BAMBANG SIDIK PRIYATNO

NIM : 104015000578

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1430 H/2009 M

Page 2: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Lembar Pengesahan Skripsi

ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN

DAN CIRI-CIRI PRIBADI SUKSES DALAM NOVEL LASKAR PELANGI

KARYA ANDREA HIRATA

Skripsi ini Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

oleh :

Bambang Sidik Priyatno

NIM : 104015000578

Dibawah bimbingan

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, M.A

Page 3: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

KATA PENGANTAR

Tak ada yang pantas didahulukan untuk dijadikan tambatan kata ucapan

terimakasih dan ruang merefleksikan rasa syukur yang setulus-tulusnya, kecuali

Allah S.W.T. yang Maha Mampu (Al-Qodir) melimpahkan kekuasaan-Nya

kepada hamba (penulis) berupa akal pikiran dan kecerdasan yang sedikit saja.

Rasa syukur atas nikmat waktu yang diberikan, Atas kekuatan mengalahkan rasa

malas dan banyak nikmat yang tak mampu penulis tuliskan walau berpeluh darah.

Maka kepada hamba-Nya yang mulia penulis bersholawat dan berdoa,

karena ia layak menerima segunung lantunan kebaikan atas jasa-jasa agung yang

tak ternilai. Dialah Muhammad S.A.W. sosok agung nan sabar menghadapi rupa-

rupa karakter pengikutnya: yang penurut, yang cerdas, yang pemarah, pencela,

pembangkang, dan banyak sifat hitam-putih para sahabat dan tabi’in yang

Muhammad taklukkan. Beliaulah pembimbing ke arah aktulisasi pikiran yang

diharapkan Tuhan-Nya. Allah yang Maha Mengetahui.

Lembar-lembar kertas ini penulis jadikan sebagai tempat

pertanggungjawaban dan membuktikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan bahwa berbagai disiplin ilmu yang penulis pelajari pada akhirnya akan

tertuang pada skripsi ini. Berikut penulis titipkan skripsi yang berjudul “Analisa

Nilai-Nilai Pendidikan dan Ciri-Ciri Pribadi Sukses dalam Novel Laskar

Pelangi Karya Andrea Hirata.” Tema seperti ini sangat relevan dengan kondisi

pendidikan bangsa Indonesia yang terus berkembang serta semangat hidup remaja

yang pasang surut.

Sekali lagi, inilah persembahan paling berharga dari penulis sekaligus

tanda terimakasih kepada keluarga besar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

umumnya kepada civitas akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah

Jakarta.

Tidak akan luput dari ingatan penulis haturkan ketulusan rasa syukur

sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah berjasa, telah membantu

dalam proses penelitian ini hingga selesai. Mereka yang penulis banggakan

adalah:

Page 4: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

1. Kepada pasangan paling harmonis. Wanita terkuat, paling teguh,

penyabar, dan tak kenal lelah, dialah Ibunda Ruhaini yang kucintai.

Allah! Ampunilah dosa-dosa beliau dan sayangilah ia seperti ia

menyayangiku di waktu kecil. Ibu, aku tak kan mampu membalas air

susumu. Bapak Sentana, pria unggul yang selalu berjuang setiap pagi.

Keluar rumah sewaktu anak-anaknya masih terlelap dan kembali

bersama senja membawa makanan yang mungkin sedikit jumlahnya,

namun nikmatnya tiada terkira ketika ia ada di tengah-tengah hangatnya

kebersamaan. Beliaulah tedeng aling-aling/perisai keluarga terkuat dan

dibanggakan. Ya… Allah! Berikan kekuatanmu pada mereka dengan

segala dinamika kehidupan.

2. Keluarga besar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta pihak

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah banyak membantu berbagai

fasilitas penunjang penelitian. Drs. H. Nurochim, M.M., Kak Lulu El

Maknun, Teh Ifah, Bang Romli. I respect to you.

3. Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, M.A., selaku pembimbing skripsi yang

banyak memberi ilmu dan dukungan moral serta mengorbankan banyak

waktunya untuk membimbing penulis.

4. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., Selaku Dekan FITK. Bimbinglah anak-

anakmu dengan ilmu yang diamanahkan-Nya. Bismillah! Bismillah!

Bismillah! You can do it!

5. Kepada Bang Andrea Hirata, penulis tetralogi Laskar Pelangi, yang

telah memberi izin dan berbagai bantuan kelengkapan data yang penulis

butuhkan. Dan hanya Allah yang Maha Tahu segala maksud yang tidak

manusia tahu dari tulisanmu.

6. Teman-teman IPS angkatan 2004 : Dede Darmawan dan Adi Abdul

Hadi, mereka yang memberi semangat selama proses bimbingan

bersama penulis. Semoga Allah memberi segala kebaikan pada kalian.

Amin!!! Juga kepada Suharto, Sainan, Lukman, Yuli, Zahra, Maryam,

Haris, Hardi, Tarminah, Syaiful, Ade, M. Mahfud, Faisal, Siam, Euis,

Page 5: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Sarah, Hasanah, Reni, Iman, Fadhil, Gilang, Topan, Solahuddin, dan

Dwi.

7. Secara istimewa terima kasih tak terhingga untuk Yayu Yayah J., Kak

Tama, Iin Tabiin, Lillah, Luthfi, Alif R. al-Qaady, dan Adinda Ityanu

Rahmatin yang menjadi sumber inspirasi serta pengingat akan khilaf-

khilaf yang penulis lakukan. Serta canda tawa menyegarkan hati dan

fisik. Terima kasih banyak!!!

8. Untuk sahabat dan teman-teman komunitas seni: di Forum Lingakar

Pena Cabang Ciputat (FLP_C) atas diskusi tentang dunia kepenulisan.

Teman-teman Lingkar Sastra Tarbiyah (LST). Teman-teman POSTAR

(Pojok Seni Tarbiyah). Dan The Sangkar Burung Kost.

9. Kepada rekan-rekan tim guru Adzkia Islamic School Daarut Tauhiid

yang memotivasi penulis, seluruh siswa-siswi SMP-SMA AIS, serta

sahabat-sahabat di Daarut Tauhiid Jakarta.

10. Akhirnya kepada seluruh guruku, teman-teman jauh dan dekat yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa hormat

dan terima kasih atas sumbangan doa dan bantuan langsung maupun

tidak. Dan kepada seluruhnya, semoga Allah selalu membimbing ke

jalan-Nya dan memberi kebebasan berfikir untuk mencapai ridlo-Nya.

Amiin!!!

Jakarta, 04 Mei 2009

Bambang Sidik Priyatno

Page 6: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………….………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iv

DAFTAR TABEL ...…………………………………………………………… ix

BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………. 1

A. L

atar Belakang Masalah …………………………………….. 1

B. P

ermasalahan .……………………………………………… 7

C. ..............................................................................................T

ujuan dan Signifikansi …………. ........................................... 7

1............................................................................................T

ujuan .................................................................................... 7

2............................................................................................Si

gnifikansi .............................................................................. 8

D................................................................................................M

etode Penelitian yang Digunakan ..................................... 8

BAB II : DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A................................................................................................

Deskripsi Teoitis ......................................................................... 9

1. ...........................................................................................K

onsep Pendidikan ............................................................. 9

a. Pengertian Pendidikan ................................................ 9

b. Tujuan Pendidikan .......................................................12

Page 7: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

c. Pengertian Kurikulum ..................................................12

d. Pegertian Pendidik ......................................................13

e. Pengertian Siswa atau Anak Didik ...........................13

2. ...........................................................................................P

engertian Pribadi dan Kepribadian .............................14

3. ...........................................................................................P

endidikan Pribadi Sukses ................................................17

4. ...........................................................................................T

ujuan Kesuksesan Pribadi ...............................................19

B. ...............................................................................................

Konsep Novel dalam Sastra ................................................20

1.............................................................................................K

onsep Novel.......................................................................20

a. .....................................................................................Pl

ot atau Alur ..................................................................22

b. .....................................................................................T

okoh dan Penokohan ................................................23

c. .....................................................................................L

atar atau Setting ....................................................24

d. .....................................................................................S

udut Pandang atau Point of View ........................25

2.............................................................................................W

acana Sastra ....................................................................25

3.............................................................................................S

astra, Pendidikan, dan Ciri-ciri Pribadi Sukses ...........26

BAB III : BIOGRAFI DAN LINGKUNGAN ANDREA HIRATA ....29

Page 8: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

A................................................................................................Ri

wayat Hidup Andrea Hirata ...............................................29

1. ...........................................................................................M

asa Sekolah ......................................................................30

2. ...........................................................................................M

asa Kuliah .........................................................................30

3. ...........................................................................................M

asa Pengabdian Masyarakat ......................................30

B. ...............................................................................................K

arya-karya Andrea Hirata ...................................................31

BAB IV : ISI NOVEL LASKAR PELANGI ........................................32

A. ...............................................................................................T

ema Cerita ............................................................................32

B.................................................................................................S

etting atau Latar Cerita ......................................................33

1. ..........................................................................................S

ekolah SD Muhammadiyah .........................................33

2. ..........................................................................................S

ekolah PN Timah ............................................................33

3. ..........................................................................................P

asar ikan, Toko Sinar Harapan ....................................34

C. ...............................................................................................T

okoh dan Penokohan .........................................................35

1. ..........................................................................................T

okoh ..................................................................................35

a.....................................................................................T

okoh Utama ................................................................35

Page 9: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

b.....................................................................................T

okoh Protagonis .........................................................36

c. ....................................................................................T

okoh Antagonis .........................................................36

d.....................................................................................T

okoh Tritagonis ...........................................................36

e. ....................................................................................T

okoh Pembantu .........................................................36

2. ..........................................................................................P

enokohan ........................................................................36

a.....................................................................................N

. A. Muslimah Hafsari ...............................................36

b.....................................................................................M

ahar ............................................................................36

c. ....................................................................................Li

ntang ..........................................................................37

3. ..........................................................................................P

oint of View atau Sudut Pandang ............................37

4. ..........................................................................................Si

nopsis/Substansi Novel Laskar Pelangi dan Kerangka

Teori Novel Laskar Pelangi ............................................37

BAB V : NILAI-NILAI PENDIDIKAN DAN CIRI-CIRI PRIBADI

SUKSES DALAM NOVEL LASKAR PELANGI ...............40

A. ...............................................................................................N

ilai-nilai Pendidikan ..............................................................40

1. ..........................................................................................T

Ujuan pendidikan .........................................................40

Page 10: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

2. ..........................................................................................G

uru sebagai Pembimbing ............................................40

3. ..........................................................................................F

asilitas dan Sumber Belajar ..........................................41

4. ..........................................................................................P

elajar sejati ......................................................................41

5. ..........................................................................................P

antang Menyerah dalam Belajar ..............................41

6. ..........................................................................................P

endidikan Wirausaha dan Kemandirian ...................42

B.................................................................................................C

iri-ciri Pribadi Sukses ..............................................................42

1. ..........................................................................................K

erja keras .........................................................................42

2. ..........................................................................................N

etworking/Jaringan Kerja .............................................42

3. ..........................................................................................D

apat/Bisa Dipercaya ....................................................42

4. ..........................................................................................T

anggung Jawab Pemimpin ........................................42

5. ..........................................................................................M

emanfaatkan Waktu .....................................................43

6. ..........................................................................................S

emangat Kerja Keras dan Pantang Menyerah .......43

7. ..........................................................................................K

ejujuran ............................................................................43

8. ..........................................................................................Kr

eatif dan inovatif.............................................................44

Page 11: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

C. ...............................................................................................K

esimpulan ..............................................................................44

D. ...............................................................................................K

erangka Nilai-nilai Pendidikan dan Ciri-ciri Pribadi Sukses

dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata ........45

BAB VI : ANALISA TEORITIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DAN

CIRI_CIRI PRIBADI SUKSES DALAM NOVEL LASKAR

PELANGI ..............................................................................46

A. ...............................................................................................A

nalisa Teoritis dan Teori Temuan .......................................46

1. ..........................................................................................N

ilai-nilai Pendidikan ........................................................46

a.....................................................................................T

ujuan Pendidikan......................................................46

b.....................................................................................P

eran Guru Sebagai Pembimbing..........................48

c. ....................................................................................P

elajar Sejati ................................................................52

d.....................................................................................G

iat Belajar....................................................................53

e. ....................................................................................F

asilitas dan Sumber Belajar ....................................55

f. .....................................................................................P

endidikan Wirausaha dan Kemandirian..............55

2. ..........................................................................................C

iri-ciri Pribadi Sukses ........................................................57

a.....................................................................................K

erja Keras ...................................................................57

Page 12: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

b.....................................................................................N

etworking / Jaringan Kerja ....................................58

c. ....................................................................................D

apat Dipercaya .......................................................60

d.....................................................................................M

emanfaatkan Waktu ..............................................62

e. ....................................................................................S

emangat Kerja Keras dan Pantang Menyerah 63

f. .....................................................................................K

ejujuran ......................................................................65

g.....................................................................................Kr

eatif dan Inovatif .....................................................66

B.................................................................................................P

erspektif Novel Laskar Pelangi terhadap Kehidupan

Sekarang ................................................................................67

BAB VII : PENUTUP .............................................................................69

A. ................................................................................................K

esimpulan ...............................................................................69

B. ................................................................................................S

aran .........................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

DAFTAR TABEL

Unsur-unsur Novel ....................................................................................... 21

Kerangka Teori Novel Laskar Pelangi .......................................................... 39

Kerangka Nilai-nilai Pendidikan dan Ciri-ciri Pribadi Sukses dalam

Novel Laskar Pelangi ................................................................................... 45

Page 14: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan filsafat secara garis besar menyentuh wilayah-wilayah

tertentu dalam penyelidikannya. Hubungan masing-masing sangat erat dan ada

keterkaitan antara satu dengan yang lainnya, sehinga menjadi mustahil bagi

seorang yang mengadakan telaah falsafi tanpa mengungkap secara sistematis

permasalahan tersebut. Medan dan wilayah yang dimaksud adalah ontologi,

epistimologi, dan aksiologi.

Metafisika (ontologi) memperkatakan masalah yang berkaitan dengan tiap

ada atau yang dianggap ada, juga hakikat ada. Segala yang menyangkut

pengetahuan dianggap diperkatakan oleh teori pengetahuan (epistimologi).

Manusia dalam tindakan dan laku perbuatannya digerakkan oleh nilai-nilai

(aksiologi). Mengetahui masuk ke dalam wilayah teori pengetahuan dan sesuatu

masuk ke dalam metafisika, teori pengetahuan dan teori metafisika bermuara pada

teori nilai.1 Karenanya, menjadi penting untuk sedikit mengungkapkan arti nilai

dalam bahasan ini. Karena nilai merupakan “sesuatu” yang menjadi ultimate goal

(tujuan akhir) dari segala aktivitas (penyelidikan) ontologis dan epistimologis

dalam telaah filosofi.2

Nilai adalah ukuran untuk menghukum atau memilih tindakan dan tujuan

tertentu. Nilai sesungguhnya tidak terletak pada barang atau peristiwa, tetapi

manusia memasukkan nilai ke dalamnya, jadi, barang mengandung nilai, karena

subjek yang tahu dan menghargai nilai itu. Tanpa hubungan subjek atau objek,

nilai tidak ada. Suatu benda ada sekalipun manusia tidak ada. Tapi benda itu tidak

bernilai, kalau manusia tidak ada. Karena itu, nilai adalah cita, idea, bukan fakta.

1 Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat: Pengantar Kepada Teori Nilai, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1981), h. 468-469. 2 Sidi Gazalba. Masyarakat Islam: Pengantar Sosiologi dan Sosiografi, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1987), Cet. 2, h. 217.

Page 15: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Sebab itulah, tidak ada ukuran-ukuran yang obejaktif tentang nilai dan karenanya

ia tidak dapat dipastikan secara kaku.3

Nilai boleh juga dikatakan sebagai suatu prinsip, tolok ukur, atau sifat

yang dianggap berharga atau diharapkan. Nilai adalah keyakinan dan kepercayaan

yang memberi makna dalam hidup kita. Nilai-nilai memberi kita arah dan

petunjuk.

Sumber nilai bukan (pikiran) tapi hati (perasaan). Karena itu, soal nilai

berlawanan dengan soal ilmu. Ilmu terlibat dalam fakta, sedangkan nilai dengan

cita. Salah benarnya suatu teori ilmu dapat dipikirkan. Indah - Jeleknya suatu

barang dan baik buruknya suatu peristiwa dapat dirasakan. Sedangkan perasaan

tidak ada ukurannya, karena tergantung kepada setiap orang. Jadi, subjektif

sekali.4

Menurut Hoffmeister, nilai adalah implikasi hubungan yang diadakan oleh

manusia yang sedang memberi nilai pada suatu benda dengan suatu ukuran.5 Nilai

merupakan realitas abstrak. Nilai kita rasakan dalam diri kita masing-masing

sebagai daya dorong atau prinsip-prisip yang menjadi penting dalam kehidupan,

sampai pada suatu tingkat, dimana sementara orang lebih siap untuk

mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai.6

Maka, pada saat orang-orang sepakat sangat sedikit sekali hal yang bisa

dilakukan dengan sedikit keunggulan kepribadian (pendidikan) untuk sebuah

kesuksesan dan keberhasilan suatu organisasi atau profesi yang digelutinya,

dipimpinnya atau dikendalikan olehnya, maka gagasan akan pentingnya

pendidikan menjadi semakin membuat penasaran. Pentingnya pendidikan, nilai-

nilai luhur; harus dimiliki agar dapat menarik orang (siswa) untuk simpati

padanya, orang terpikat dengan apa yang dibicarakannya, dilakukannya,

3 Sidi Gazalba, Masyarakat Islam: Pengantar Sosiologi dan Sosiografi, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1987), Cet. 2, h. 217-218. 4 Pudjijanto, Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia, dalam Dialog Manusia,

Filsafat, Budaya, dan Pembangunan, (Malang: YP2LPM, 1984), h. 176. 5 Yvon Ambriose, Pendidikan Nilai, dalam E.M. K. Kaswardi (peny.) Pendidikan Nilai

Memasuki Tahun 2000, (Jakarta: Gramedia, 1993), h. 20. 6 Yvon Ambriose, Pendidikan Nilai, dalam E.M. K. Kaswardi (peny.) Pendidikan Nilai

Memasuki Tahun 2000, (Jakarta Gramedia, 1993), h. 27-28.

Page 16: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

direncanakannya, dan tertarik dengan ide - idenya, serta orang berminat

bekerjasama dengannya. Orang seperti ini sering berhasil dalam menjalankan

usahanya (bahkan dalam proses belajar mengajar).

Pendidikan mendapat peranan khusus dalam menjalani kehidupan kita.

David dan Karl percaya bahwa agar individu dapat mencapai keberhasilan di

dunia yang kompleks dan penuh persaingan ini, mereka harus giat

mengembangkan kekuatan kemampuan pribadinya. Utamanya pendidikan.

Dengan kata lain pendidikan adalah apa yang kita janjikan, apa yang kita

perjuangkan, dan yang lebih penting lagi usaha kita untuk melukiskannya kepada

pihak luar (siswa). Orang tidak dapat melihat isi hati kita, mereka hanya mampu

melakukan pemahaman dan keyakinan mereka pada apa yang kita lakukan,

persepsi yang mereka bentuk berupa pengamatan tentang tindakan kita sehari-

hari.7 Maka melalui tindakan itulah kita dapat menciptakan keunggulan

kepribadian kita. Kemahiran kita dalam mengelola kepribadian.

Membentuk kepribadian yang unggul, merupakan pembentukan

kepribadian yang utuh, menyeluruh dan seimbang. Pembentukan kepribadian

tersebut adalah bentuk kepribadian yang diarahkan pada pengembangan faktor

dasar (bawaan) dan faktor ajar (lingkungan). Sehingga akan tercipta kepribadian

insan yang sempurna, dapat menjadi teladan, dan menjadi individu yang

menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi lingkungan.

Pada gilirannya cita-cita tersebut di atas membutuhkan konsep yang

matang. Dalam hal ini pendidikan berperan penting. Justru dengan pendidikan

banyak hal yang dapat disampaikan. Pendidikan menjadi sarana penghubung

antara satu manusia dengan yang lainnya, yang saling membutuhkan, yaitu dalam

masalah pengembangan kepribadian maupun intelektual.

Pendidikan juga merupakan b imbingan dan asuhan terhadap peserta didik

agar setelah menerima bimbingan dan asuhan tersebut, para peserta didik mampu

memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran tersebut. Lebih dari itu, peserta

7 David McNally dan Karl D. Speak, Be Your Own Brand, Resep Jitu Meraih Personal

Brand Yang Unggul, (Jakarta: Gramedia, 2004), Cet 2, h. 1 – 2.

Page 17: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

didik juga menjadikan ajaran tersebut sebagai suatu pandangan hidupnya demi

keselamatan dan kesejahteraan hidupnya.8

Karena memang proses pendidikan diselenggarakan diantaranya bertujuan

untuk memupuk sifat-sifat pribadi sukses dengan berusaha membiasakan

menanamkan i’tikad dan kepercayaan yang benar dalam jiwa, agar menjadi orang

yang berkepribadian unggul, membimbing dan membiasakan peserta didik untuk

berkepribadian mulia serta memiliki kebiasaan dan adat yang baik.9 Dengan

demikian, eksistensi manusia di muka bumi sebagai penguasa (khalifah fill ardi)

sangat mungkin tercipta. Penguasa di sini lebih menekankan pada tujuan

mencapai kesuksesan pribadi yang efektif.

Namun apabila kita amati, dunia pendidikan dewasa ini, tampaklah adanya

gejala-gejala penurunan nilai moral peserta didik, yang justru harus diusung

tinggi-tinggi. Perilaku tersebut dapat kita lihat dari beberapa kasus, seperti peserta

didik yang kurang menghargai dirinya sendiri, tidak punya pandangan ke depan,

ketergantungan pada orang lain, serta lebih bersikap pasif. Kemudian akan

mengarah kepada perbuatan negatif yang tidak produktif.

Menurut para peneliti seharusnya seorang yang efektif dan ingin sukses

mempunyai beberapa sifat dan ciri kepribadian berikut: percaya diri,

berorientasikan kemanusiaan, berorientasikan tugas dan keputusan, keaslian ide

kreatif, berorientasi masa depan, selalu siap mengambil resiko, mempunyai

kemampuan membuat keputusan, berorientasikan perencanaan, kemampuan

mengendalikan perusahaan, dan kemampuan manajemen. Ciri-ciri tersebut akan

diterangkan lebih lanjut pada kajian teori pribadi sukses.

Dari analisa di atas terlihat dan dapat dipahami bahwa wacana tersebut

mencerminkan kepribadian yang bertolak belakang dengan ciri-ciri kepribadian

yang seharusnya dimiliki pribadi unggul/sukses.

Salah satu hal yang mempengaruhi adalah bahan bacaan. Meskipun hasil

penelitian yang diadakan beberapa penerbit buku menunjukkan daya baca remaja

masih tidak terlalu tinggi, tapi untuk lima tahun terakhir ini terjadi peningkatan

8 Zakiyah Darajat, et all., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1992), h. 23

9 Direktorat Pendidikan Agama Islam, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta:

Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, 1975), h. 22-27.

Page 18: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

penjualan buku-buku remaja. Novel-novel dalam hal ini menduduki urutan teratas,

dari data penjualan.10

Menyikapi fenomena ini, tampaklah bahwa buku-buku novel turut

mempengaruhi perubahan kepribadian. Hal tersebut sejalan dengan pendapat

Jacob Sumardjo, yang mengatakan bahwa novel merupakan ragam sastra yang

saat ini sangat digemari oleh masyarakat, baik oleh pembaca maupun sastrawan.11

Novel merupakan cerita yang berbentuk prosa. Pada dasarnya novel selalu

hadir dengan sebuah gambaran atau cermin kehidupan manusia dalam mengarungi

hidup dan kehidupannya. Novel juga merupakan gambaran lingkungan

kemasyarakatan serta jiwa tokoh yang hidup di suatu masa dan suatu tempat.

Secara sosiologis, manusia dan peristiwa dalam novel adalah pantulan yang

ditampilkan oleh pengarang pada suatu keadaan tertentu.12

Cerminan dan

gambaran tersebutlah yang mempengaruhi pembaca yang membacanya.

Ada salah satu novel yang sangat diminati di kalangan remaja maupun

dewasa, adalah novel dengan judul Laskar Pelangi, karya Andrea Hirata. Penulis

yang memiliki hobi naik komidi putar ini menyelesaikan Strata 1-nya di bidang

Ekonomi. Karya fiksi pertamanya ini adalah berupa novel yang beraliran saintifik.

Ketika novel tersebut diterbitkan dan dipasarkan, minat pembaca sangat tinggi. Ini

terbukti dengan awal dicetaknya novel tersebut pada 2005 hingga mencapai

cetakan ke 13, November 2007.

Dalam tataran penulis muda Indonesia Andrea Hirata termasuk salah satu

penulis yang amat menjanjikan. Hal ini dibuktikannya melalui Laskar Pelangi,

menjadi novel best seller. Ini tidak mudah dilakukan oleh seorang penulis pertama

yang bukan dari kalangan sastra. Tapi Andrea mampu melakukannya, terlebih

Laskar Pelangi karyanya mampu beredar di luar negeri, bahkan mencapai best

seller di Malaysia.

10

Harian Kompas tentang bukti presentase minat baca sastra tertinggi 21,1 % hasil HU

(Sabtu, 19 Februari 2005) 11

Jacob Sumardjo, Memahami Kesusastraan, (Bandung: Alumni 1984), h. 53 12

Korric Layun Rampah, Suara pancaran Sastra, (Jakarta: Garuda Metropolitan, 1988),

h. 17

Page 19: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Dalam novel tersebut Andrea dapat menjaring banyak komentar dari

kalangan sastra dan kalangan akademisi seperti Prof. Sapardi Djoko Damono,

guru besar sastra Universitas Indonesia, yang mengatakan: “Sebagai penulis

pemula ini cukup ajaib, dengan gaya realis bertabur metafora, ini berani, tak biasa,

tak terduga, dan amat memikat.”

Tentu tak terlepas dari muatan intelektualitas dan spiritualitas. Sastrawan

Ahmad Tohari mengatakan, “Andrea adalah jaminan bagi sebuah karya sastra

bergaya saintifik dengan penyampaian yang cerdas dan menyentuh.”

Syafi’i Ma’arif, mantan Ketua Umum Muhammadiyah berkomentar:

“Andrea langsung membidik pusat kesadaran.”

Novel pertama Andrea Hirata, Laskar Pelangi, telah berkembang bukan

hanya sebagai bacaan sastra, namun sebagai referensi ilmiah. Novel ini banyak

dirujuk untuk penulisan skripsi, tesis, dan telah diseminarkan oleh birokrat untuk

menyusun rekomendasi kebijakan pendidikan.

Dalam novel tersebut Andrea mengisahkan tentang perjalanan pertemanan

10 orang bocah kampung Belitong dalam menempuh pendidikan yang berkualitas.

Dengan tokoh-tokoh manusia yang sederhana, jujur, gigih, penuh dedikasi, ulet,

sabar, tawakal, takwa (yang) dituturkan secara indah dan cerdas.13

“Sebuah kisah tentang anak-anak yang luar biasa, yang mampu melahirkan

semangat serta kreativitas yang mencengangkan.” Harian Pikiran Rakyat

“Buku Laskar Pelangi memberiku semangat baru yang tak ternilai untuk

mengajar murid-murid, meskipun kami selalu dirundung kesusahan demi

kesusahan, meskipun dunia tak peduli. Buku ini membuatku sangat bangga

menjadi seorang guru.” Herni Kusyari, guru SD di daerah terpencil.

Dari sekian pujian untuk Laskar Pelangi, maka penulis menyajikan

pentingnya nilai-nilai pendidikan dalam novel tersebut dan manfaatnya bagi

peserta didik di sekolah, dalam hal ini penulis ingin memberi judul skripsi, yaitu:

Analisa Nilai-Nilai Pendidikan dan Ciri-ciri Pribadi Sukses dalam Novel

Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata.

13 Hirata Andrea, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 531-533

Page 20: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

B. Permasalahan

Berdasarkan naskah novel Laskar Pelangi yang penulis baca, bahwa

Andrea Hirata tidak merekomendasikan ‘secara langsung’ nilai-nilai pendidikan

dan ciri-ciri pribadi sukses yang tertuang di dalam novel Laskar Pelangi kepada

pembaca..

C. Tujuan dan Signifikansi

1. Tujuan

Secara sederhana, tujuan merupakan target yang diharapkan akan tercapai

setelah melakukan sebuah pekerjaan tertentu. Jika target itu tercapai, maka

pekerjaan tersebut layak disebut berhasil. Adapun tujuan skripsi yang mengambil

bahasan sastra ini, diantaranya adalah untuk:

a. Mengetahui unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik novel Laskar

Pelangi karya Andrea Hirata.

b. Mengetahui konsep nilai-nilai pendidikan dan ciri-ciri pribadi

sukses yang terkadung dalama novel Laskar Pelangi karya

Andrea Hirata.

Adapun manfaat dari penulisan skipsi ini yaitu ketika penulis beranggapan

perlu adanya peranan penting akan masukan kepada dunia pendidikan dan

mengetahui ilmu tentang pribadi sukses yaitu berupa karya sastra yang

mengandung nilai-nilai konstruktif. Dari itu, mungkin juga novel yang dikaji

dalam skripsi ini layak menjadi bahan bacaan para remaja secara nasional. Atau

setidaknya, novel ini menjadi salah satu novel yang disarankan untuk dibaca para

siswa oleh guru sekolah.

2. Signifikansi

a. Signifikansi secara akademis adalah agar memberikan hasil dan

informasi yang bermanfaat bagi para instansi atau lembaga

Pendidikan.

Page 21: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

b. Signifikansi secara terapan adalah menjadi tolok ukur dan

perbandingan bagi pihak-pihak yang membutuhkan dalam

penulisan karya ilmiah yaitu kaitannya dengan penulisan skripsi.

E. Metode Penelitian yang Digunakan

Penelitian yang penulis gunakan adalah library research. Dalam penelitian

ini penulis mengumpulkan bahan dan data tentang sastra dan pendidikan pribadi

sukses dalam referensi yang tersedia pada perpustakaan, seperti Universitas

Negeri Jakarta, Universitas Indonesia, Perpustakaan Umum Iman Jama,

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan tentunya Perpustakaan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu penulis juga menggunakan

media internet dalam mencari data dan referensi tambahan.

Sumber data utama yang penulis gunakan adalah novel Laskar Pelangi

karya Andrea Hirata. Pengolahan data yang telah terkumpul tersebut, penulis

menggunakan metode deskriptif analisis. Yakni data dikaji dan dianalisa,

kemudian penulis mencoba menyusun berdasarkan kerangka pembahasan.

Dalam kajian ini akan disajikan berbagai pendapat para tokoh tentang

sastra (estetika), tokoh pendidikan, tokoh kewirausahaan dan tokoh psikologi.

Ketiga hal tersebut dipakai sebagai alat analisa terhadap novel Laskar Pelangi

untuk mengurai bagaimana nilai-nilai pendidikan dan ciri-ciri pribadi sukses yang

terkandung di dalamnya. Dari kajian tersebut kemudian penulis membuat

kesimpulan.

Adapun teknik penulisan yang dipakai dalam skripsi ini adalah teknik

penulisan yang sudah biasa dipakai dalam lingkungan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Buku pedoman penulisan skripsi ini adalah: ‘Pedoman Penulisan Skripsi,

Tesis, Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta’. Dengan demikian, skripsi ini

akan memiliki keragaman dengan skripsi lain.

Page 22: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

BAB III

BIOGRAFI DAN LINGKUNGAN ANDREA HIRATA

A. Riwayat Hidup Andrea Hirata

Riwayat Hidup yang penulis sajikan disini adalah dari pengakuan

pengarang novel Laskar Pelangi sendiri, yaitu:

Detail nama lengkap penulis novel Laskar Pelangi adalah Andrea Hirata

Seman. Andrea lahir sebagai anak ke-10 dari 11 bersaudara di Desa Gantung,

Kec. Manggar, Kab. Belitung Timur. Ia lahir pada tanggal 24 Oktober. Tahunnya

dirahasiakan. Ibunya adalah NA Masturah Seman Said Harun, ia seorang guru

ngaji dan pedagang pakaian (membantu suaminya menafkahi keluarga). Ayah

Andrea adalah Seman Said Harun.

Dalam pertumbuhannya, Andrea berbeda dibanding saudara-saudaranya.

Sejak kelas 1 SD, ia selalu meminta kertas koran bekas bungkus sayuran untuk

dibaca. Andrea yang pendiam sudah punya minat belajar sejak kecil. Sebelum

genap umurnya enam tahun, tanpa sepengetahuan orangtuanya ia sudah mendaftar

sendiri ke SD yang letaknya beberapa ratus meter dari rumahnya.

Sebenarnya, nama pertama Andrea adalah Aqil Barraq Badruddin. Secara

harfiah artinya anak soleh berjidat mengilap. Sayang, nama tak sepadan dengan

kelakuan yang nakal tidak terkendali. Kemudian ayahnya menyerah setelah nama

pemberiannya tak ada yang mampu meredam ulah Andrea. Andrea diminta

mencari nama sendiri.

Dari sebuah tulisan di majalah, ia mendapatkan nama Andrea Galliano,

seorang wanita di Italia yang memanjat tiang telepon dan mengancam akan terjun

jika Elvis Presley tak menjawab suratnya. Tertarik pada nama Andrea, ia memilih

nama itu. Ayah dan ibunya yang sebetulnya tak setuju, hanya bisa pasrah.14

Dalam catatan biografi Andrea ini, penulis akan membagi ke dalam tiga

bagian yaitu masa sekolah, masa kuliah, dan masa pengabdian dalam masyarakat.

Selain itu, penulis juga akan memfokuskan penggambaran biografi Andrea kepada

14 www.sastrabelitong.multiply.com, Biografi Andrea Hirata, 12 Agustus 2008

Page 23: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

bidang sastra. Ini penting karena ia mempelajari sastra secara otodidak atau

informal.

1. Masa sekolah

Andrea Hirata Seman memulai pendidikan Sekolah Dasarnya di SD

Muhammadiyah Belitung. Begitu juga dengan bangku Sekolah Menengah

Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) nya di tempuh pada tempat

yang sama, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumahnya. Andrea

Hirata menghabiskan masa kecilnya di Belitong. Setamat SMA, ia merantau ke

Jawa, melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.15

2. Masa kuliah

S1 dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan S2 dari Sheffield

Hallam University (SHU), Inggris. Ia sempat melakukan riset di Universite de

Paris, Sorbonne, Prancis dan risetnya itu, yang juga dikisahkan dalam buku ini

mendapat penghargaan khusus dari SHU. Hasil riset tersebut telah ditulis Andrea

dalam buku berbahasa Inggris dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia. Seusai meraih gelar sarjana ekonomi seperti telah ditulis di atas, ia

berhasil mendapatkan beasiswa dari Uni Eropa untuk mengambil gelar master di

Universite de Paris, Sorbonne, Perancis serta Sheffield Hallam University, di

Inggris.16

3. Masa pengabdian di masyarakat

Sekarang ia tinggal di Bandung dan bekerja di kantor pusat PT. Telkom.17

B. Karya-karya Andrea Hirata

Sebagaimana diketahui, bahwa Andrea Hirata Seman adalah seorang

sastrawan terkemuka, baik dari sisi produktivitasnya maupun dari keberagaman

tema yang diangkat. Karya tulisnya telah menyebar dalam bentuk novel tetralogi.

Karya pertamanya adalah Laskar Pelangi (best seller). Penulis novel Laskar

Pelangi itu berlatar belakang pendidikan ekonomi. Tapi dia juga meminati bidang

15

www.sastrabelitong.multiply.com, Biografi Andrea Hirata, 12 Agustus 2008 16

www.sastrabelitong.multiply.com, Biografi Andrea Hirata, 12 Agustus 2008 17 www.sastrabelitong.multiply.com, Biografi Andrea Hirata, 12 Agustus 2008

Page 24: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

keilmuan (science). Ternyata karyanya laku keras dan mendapatkan pujian dari

sejumlah pakar sastra. Seperti yang diakui Andrea, Laskar Pelangi adalah kisah

masa kecilnya. Masa kecil di sebuah desa miskin di Belitong. Laskar Pelangi

adalah novel perdananya. Buku kedua, Sang Pemimpi, Seperti juga buku

perdananya, menjadi best seller. Buku ketiganya, Edensor, dan keempat adalah

Maryama Karpov. Semua karyanya merupakan tetralogi Laskar Pelangi.

Page 25: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

BAB IV

ISI NOVEL LASKAR PELANGI

A. Tema cerita

Setiap karya sastra tentu mengandung dan menawarkan tema tertentu.

Namun apa isi tema tersebut tidak mudah ditunjukkan. Ia harus difahami dan

ditafsirkan melalui cerita dan data berupa unsur-unsur pembangun cerita.

Kesulitan tersebut sejalan dengan kesulitan yang dihadapi jika kita diminta untuk

mendefinisikan tema.

Menurut Stanton, tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita.

Namun, ada banyak makna yang dikandung dan ditawarkan oleh sebuah karya

sastra. Maka masalahnya kemudian adalah makna khusus yang mana yang dapat

dinyatakan sebagai tema atau jika makna tersebut dianggap sebagai bagian -

bagian tema, sub tema, atau tema - tema tambahan, makna yang manakah dan

bagaimanakah yang dapat dianggap sebagai makna pokok sekaligus tema pokok

novel yang bersangkutan.18

Kriteria utama yang terkandung dalam karya sastra bersifat merasuki

keseluruhan cerita, yakni dasar cerita yang menjadi gagasan umum. Pemilihan

tema-tema tertentu ke dalam sebuah karya sastra bersifat subjektif. Masalah

kehidupan manakah yang paling menarik perhatian penulis sehingga merasa

terdorong untuk mengungkapkan ke dalam bentuk karya sastra.19

Adapun tema utama yang dituangkan dalam Novel Laskar Pelangi adalah

perjuangan menempuh prestasi (pendidikan) yang tak kenal kata menyerah.

B. Setting atau Latar Cerita

Dalam Laskar Pelangi terdapat beberapa latar tempat seperti nama kota

atau daerah tempat peristiwa tersebut berlangsung yang disebut secara eksplisit

18

Robert Stanton, Sebuah Pengantar Fiksi, (terj.) An Introduction to Fiction, (New York:

Holit, 1965), h. 20 19

Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Jogjakarta: Gajah Mada University

Press, 2005), Cet. 5, h. 72

Page 26: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

(terang, jelas, gamblang) dan ada pula yang disebut secara implisit. Secara garis

besar, Belitung merupakan latar tempat yang dominan dalam Laskar Pelangi.

Sebagian besar cerita di Laskar Pelangi terjadi di Belitung. Namun secara

khusus terdapat berapa tempat yang pun disebut secara dominan, yaitu:

1. Sekolah SD dan SMP Muhammadiyah dapat ditemukan dalam

narasi berikut:

Kami memiliki enam kelas kecil-kecil, pagi untuk SD

Muhammadiyah dan sore untuk SMP Muhammadiyah…20

Sekolah kami adalah salah satu dari ratusan atau mungkin ribuan

sekolah miskin di seantero negeri ini yang jika disenggol sedikit saja oleh

kambing yang senewen ingin kawin, bisa rubuh berantakan.21

2. Sekolah PN (Perusahaan Negara) Timah, dapat sitemukan pada

narasi berikut:

Sekolah-sekolah PN Timah, yaitu TK, SD, dan SMP PN berada

dalam kawasan Gedong. Sekolah-sekolah ini berdiri megah di bawah

naungan Aghatis berusia ratusan tahun dan di dikelilingi pagar besi tinggi

berukir melambangkan kedisiplinan dan mutu tinggi pendidikan. Sekolah

PN merupakan center of excellent atau tempat bagi semua hal yang

terbaik. Sekolah ini demikian kaya raya karena didukung sepenuhnya oleh

PN Timah, sebuah korporasi yang kelebihan duit. Institusi pendidikan

yang sangat modern ini lebih tepat disebut percontohan bagaimana

seharusnya generasi muda dibina.

… Ruangan kelasnya dicat warna-warni dengan tempelan gambar

kartun yang edukatif, poster operasi dasar matematika, tabel pemetaan

unsur kimia, peta dunia, jam dinding, thermometer, foto para ilmuan dan

penjelajah yang member inspirasi, dan ada kapstok topi. Di setiap kelas

20

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta, Pt. Bentang Pustaka, 2006), Cet. 5, h. 14 21 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta, Pt. Bentang Pustaka, 2006), Cet. 5, h. 23

Page 27: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

ada patung anatomi tubuh yang lengkap, globe yang besar, white board,

dan alat peraga konstelasi planet-planet.22

3. Pasar Ikan, Toko Sinar Harapan di Belitung Timur, dan lain lain.

…. Toko Sinar Harapan, pamasok kapur satu - satunya di

Belitong Timur, amat jauh letaknya. Sesampainya disana – di

sebuah toko yang sesak di kawasan kumuh pasar ikan yang becek

– jika perut tidak kuat, siapapun akan muntah karena bau lobak

asin, terasi, kerupuk udang, ….

Belum seberapa, pusat bau busuk yang sesungguhnya ada

di los pasar ikan yang bersebelahan dengan toko Sinar Harapan. Di

sini ikan hiu dan pari disangkutkan pada cantolan paku….23

Sedangkan latar waktu yang digunakan dalam Laskar Pelangi ialah pada

abad ke -19 dan seterusnya. Hal ini dapat dilihat pada sebuah narasi pada Novel

Laskar Pelangi, yaitu:

Pulau Belitong yang makmur seperti mengasingkan diri dari

tanah tanah Sumatra yang membujur dan disana mengalir

kebudayaan melayu yang tua. Pada abad ke-19, ketika korporasi

secara sistimatis mengeksploitasi timah, kebudayaan yang

bersahaja itu mulia hidup dalam karakteristik sosiologi tertentu yang

atribut - atributnya mencerminkan perbedaan sangat mencolok

seolah berdasarkan status berkasta-kasta.24

Kemudian latar sosial yang diceritakan dalam Laskar Pelangi adalah

tentang status sosial masyarakat Belitong dan kehidupan sosial pada waktu itu,

dimana nampak sekali perbandingan jumlah populasi penduduknya. Antara orang

Tionghoa dan penduduk asli Belitung. Hal itu dapat dilihat dalam narasi:

22

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka, 2005), Cet. 5. h.

57-58 23

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka, 2005), Cet. 5. h.

195-196 24 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka, 2005), Cet. 5. h. 41

Page 28: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Jumlah orang Tionghoa di kampung kami sekitar sepertiga

dari total populasi. Ada orang Kek, ada orang Hokian, ada orang

Tongsan, dan ada yang tak tahu asal-usulnya. Bisa saja mereka

yang lebih dulu mendiami pulau ini daripada siapapun. Aichang,

Phok, dan Khaknai, seluruhnya adalah peragkat penambangan

timah primitif yang sekarang diaggap temuan arkeologi, bukti

bahwa nenek moyang mereka telah lama sekali berada di pulai

Belitong. Komunitas ini selalu tipikal: rendah hati dan pekerja keras.

Meskipun jauh terpisah dari akar budayanya namun mereka

senantiasa memelihara adat istiadat, dan di Belitong mereka

beruntung mereka beruntung karena mereka tak perlu jauh-jauh

datang ke Jinchanying kalau hanya ingin melihat Tembok Besar

Cina.25

C. Tokoh dan Penokohan

1. Tokoh

Laskar pelangi menampilkan beberapa tokoh cerita, baik yang disebut

dengan nama diri ataupun tidak. Tokoh yang disebut dengan nama diri

sebanyak 14 tokoh, yaitu Ibu Muslimah, Pak Harfan, Ikal, Mahar, Lintang, A

Kiong, Kucai, Bore, Harun, Sahara, Trapani, Bu Frisca, Flo, dan A Ling.

Tokoh-tokoh tersebut terlibat intensif dalam peristiwa dan beberapa tokoh

yang hanya muncul dalam satu peristiwa. Dan tokoh-tokoh tanpa nama diri

antara lain: Ibu dari Ikal, Guru-guru sekolah PN Timah, Staff PN Timah,

Orang tua murid sekolah Muhammadiyah, nelayan, buruh tambang, dll.

Tokoh-tokoh yang muncul tanpa penyebutan nama tersebut merupakan tokoh

yang tidak terlibat secara intensif dalam setiap peristiwa atau hanya berfungsi

sebagai pelengkap.

a. Tokoh Utama

Tokoh utama dalam Novel Laskar Pelangi adalah Ibu Muslimah, ia

dapat dikatakan sebagai tokoh utama karena terlibat secara intensif dalam

berbagai peristiwa yang membangun cerita, berhubungan dengan tokoh-tokoh

25 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka, 2005), Cet. 5. h. 35

Page 29: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

dalam cerita, dan menjadi pusat sorotan dalam cerita karena waktu yang

digunakan untuk mengisahkan pengalaman tokoh tersebut lebih panjang.

b. Tokoh Protagonis

Tokoh Protagonis adalah Ikal dan Pak Harfan. Sebagaimana telah

dijelaskan dalam Bab II bahwa tokoh utama dan tambahan dengan tokoh

protagonis dan antagonis dapat digabungkan.

c. Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis dalam novel ini adalah Bu Frisca sebagai kepala sekolah

PN Timah.

d. Tokoh Tritagonis

Tokoh tritagonis dalam Novel Laskar Pelangi adalah ibu Muslimah. Beliau

juga dapat dikatakan tokoh utama-tritagonis.

e. Tokoh Pembantu

Tokoh pembantu dalam Novel Laskar Pelangi adalah selain yang diatas.

2. Penokohan

Dan beberapa tokoh yang digambarkan berikut adalah tokoh yang

mendominasi dan menyebar dalam rangkaian cerita pada Novel Laskar

Pelangi.

a. N.A. Muslimah Hafsari

Seorang wanita muda berjilbab. Staff guru di sekolah SD

Muhammadiyah. Ibu Mus adalah guru yang pandai, kharismatik, dan

memiliki pandangan jauh ke depan.

b. Ikal

Ikal adalah seorang anak yang melankolis. Ikal memiliki

keinginan yang kuat untuk meraih cita – cita. Pada saat dewasa

Ia melanjutkan studinya sampai ke Negeri Perancis, tepatnya di

Sorbonne sesuai dengan cita – citanya.

c. Mahar

Page 30: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Seorang dengan bakat seni yang terpendam. Sampai pada suatu

ketika dia mempunyai kesempatan untuk menunjukan bakatnya dalam

tarik suara. Dari situlah kemampuan seni yang dia miliki terus

berkembang. Idenya aneh dan unik. Dialah salah satu anggota Laskar

Pelangi yang mengharumkan nama SD Muhammadiyah dalam hal seni.

Karena tuntutan tanggung jawab keluarga dia hanya berijazah SMA,

sehingga dia tidak dapat mengembangkan bakatnya lagi.

d. Lintang

Dia lahir dari keluarga miskin yang masih ada hubungan darah

kebangsaan kerajaan lama. Semangat belajarnya sangat tinggi, untuk

sampai di sekolah dia harus menempuh jarah 80 km, lengkap dengan

berbagai resiko yang harus dihadapi. Lintang adalah siswa sekolah

Muhammadiyah yang berprestasi, cerdas di bidang sains dan

pengetahuan umum. Sifatnya yang tidak sombong dengan ilmu yang

dimiliki membuat teman-temannya menyukainya. Bahkan tidak jarang

dia selalu membantu teman-teman kelasnya. Ia juga salah satu siswa

yang mengharumkan nama SD Muhammadiyah dengan prestasi yang

dimiliki. Dia tidak dapat meneruskan studinya karena tuntutan

tanggungjawab keluarga. Ketika dia dewasa hanya menjadi seorang

sopir.

3. Point of View atau Sudut Pandang

Dalam Laskar Pelangi, pengarang, dalam hal ini Andrea Hirata Seman,

menggunakan sudut pandang “aku” sebagai pencerita yang serba tahu atau thirth

person omniscient. Dalam sudut pandang ini, cerita dikisahkan dari pengarang.

4. Sinopsis/Substansi Novel Laskar Pelangi dan Kerangka Teori

Buku ini merupakan kisah masa kecil pengarangnya, Andrea Hirata

Seman. Kisahnya diawali dari sebuah Sekolah Muhammadiyah, salah satu sekolah

kampung di pulau Belitung yang gedungnya – menurut sang pengarang – lebih

mirip gudang kopra. Dengan segala keterbatasan fasilitasnya sekolah yang terdiri

dari SD dan SMP ini memulai tahun ajaran barunya bersama sepuluh orang siswa

Page 31: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

baru yang salah satu diantaranya menderita keterbelakangan mental (Harun).

Sepuluh siswa, tepat di ambang batas minimal yang ditetapkan Kantor Diknas

setempat. Laskar pelangi adalah nama yang diberikan ibunda guru, Ibu Muslimah,

disebabkan kesukaan kesepuluh muridnya (yang nantinya di tengah cerita akan

bertambah karena kehadiran gadis tomboi bernama Flo) nongkrong di atas pohon

filicium untuk melihat pelangi. Selanjutnya buku ini bercerita tentang Laskar

Pelangi, tentang gairah mereka dalam menuntut ilmu, tentang kecemerlangan

intelegensi Lintang, tentang kecerdasan seni Mahar, tentang perseteruan Zahara

dan A Kiong, tentang cerita Harun dan kucingnya, tentang cinta pertama Ikal,

tentang hari-hari sepanjang sembilan tahun masa SD dan SMP yang mereka lalui

di sekolah kampung itu.

Sungguh ada keterhenyakkan yang mengharukan ketika menyusuri

gelombang semangat mereka sepanjang halaman buku ini. Seperti kisah Lintang

yang tidak pernah membolos meski harus mengayuh sepedanya menempuh jarak

80 kilometer pulang - pergi, hingga alas kakinya yang terbuat dari ban bekas

mengeluarkan bau terbakar. Belum lagi resiko yang harus dialami Lintang jika

bertemu buaya. Juga tentang kisah Ibu Muslimah, guru mereka yang penuh kasih

dan begitu berdedikasi mendidik mereka dengan gaji hanya 15 Kilogram beras per

bulan.

Ada juga kisah pembangkangan Flo, gadis kaya anggota kesebelas Laskar

Pelangi yang hanya mau sekolah di sekolah kampung itu sebagai bentuk protes

terhadap ayahnya sekaligus karena ketertarikannya terhadap Mahar yang pernah

menyelamatkannya.

Layaknya oase di tengah gurun pasir, buku ini seolah membawa semangat

baru di tengah carut-marut dunia pendidikan di tanah air. Kepiawaian pengarang

serta kejenakaannya dalam menceritakan detail keindahan Belitung, penokohan

maupun keseluruhan alur cerita dalam buku ini membuat kita tidak sanggup

meletakkan buku ini sebelum tuntas membacanya.

Page 32: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

KERANGKA TEORI NOVEL LASKAR PELANGI

Aku

Perjuangan menempuh

prestasi

(pendidikan)

tanpa kenal

lelah menyerah

Sinopsis/

Substansi

Novel Laskar

Pelangi

Setting

atau Latar

Cerita

Tokoh dan Penokohan

N.A. Muslimah

Hafsari

Penokohan

Ikal

Bu Sisca

Mahar

Kucai

Sahara Lintang

Tokoh

Antagonis

Tokoh

Protagonis

Tokoh Utama

Tokoh

Pembantu

Tokoh

Isi Novel Laskar

Pelangi

Tema Cerita

Point

of

View

Belitong

Kelenteng

Pasar Ikan, Toko

Sinar Harapan

(Belitong timur)

Sekolah PN

SekolahSD

Muhammadiyah

Page 33: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

BAB V

NILAI PENDIDIKAN DAN CIRI-CIRI PRIBADI SUKSES

DALAM NOVEL LASKAR PELANGI

A. Nilai-nilai Pendidikan

1. Tujuan Pendidikan

Sekolah-sekolah PN Timah, yaitu TK, SD, dan SMP PN berada

dalam kawasan Gedong. Sekolah-sekolah ini berada di bawah naungan

Aghatis berusia ratusan tahun dan dikelilingi pagar tinggi berulir

melambangkan kedisiplinan dan mutu tinggi pendidikan. Sekolah PN

merupakan center of excellen atau tempat bagi segala hal yang terbaik.

Sekolah ini demikia kaya raya karena didukung sepenuhnya oleh PN

Timah, sebuah korporasi yang kelebihan duit. Institusi pendidikan yang

sangat modern ini lebih tepat disebut percontohan bagaimana seharusnya generasi muda dibina. 26

Namun anak perempuannya ini bersikeras ingin menjadi laki-laki.

Setiap hari beliau berusaha memperempuankan Flo antara lain dengan memaksakanya kursus piano. Grand Piano itu didatangkan dengan kapal

khusus dari Jakarta. Guru privat yang merupakan instruktur musik profesional, juga dijemput dari Tanjong Pandan. Lebih dari itu, di sela

kesibukanya, bapaknya rela menunggui Flo kursus, namun yang beliau

dapat tak lebih dari uapan - uapan itu. Flo bahkan tak berminat menyentuh

tuts-tuts hitam putih yang berkilat - kilat karena pikirannya melayang ke

suasana tempat ia latihan kick boxing dan angkat barbel.27

2. Guru sebagai Pembimbing

Pak Harfan tampak amat bahagia menghadapi murid, tipikal “guru”

yang sesungguhnya, seperti dalam lingua asalnya, India, yaitu orang yang

tak hanya mentransfer pelajaran, tapi juga secara pribadi menjadi sahabat

dan pembimbing spiritual bagi muridnya.28

Dalam narasi yang lain:

Bagi kawanan Laskar Pelangi, Pak Harfan dan Bu Mus adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya. Merekalah mentor,

penjaga, sahabat, pengajar, dan guru spiritual. Mereka yang pertama menjelaskan secara gamblang implikasi amal makruf nahi mungkar

sebagai pegangan kami sepanjang hayat. Mereka ajari kami membuat

rumah - rumahan dari perdu apit - apit, mengusap luka - luka di kaki kami

membimbing cara mengambil wudhu, melongok ke dalam sarung kami

26

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 57 27

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 47 28 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h.23-24

Page 34: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

ketika disunat, mengajari kami doa sebelum tidur, memompa ban sepeda

kami, dan kadang-kadang membuatkan kami air jeruk sambal.29

3. Fasilitas dan Sumber Belajar Gedung - gedung sekolah PN didesain dengan arsitektur yang tak

kalah indahnya dengan rumah bergaya Victoria di sekitarnya. Ruangan kelasnya dicat warna-warni dengan tempelan gambar kartun edukatif,

poster operasi dasar matematika, tabel pemetaan unsur kimia, peta dunia, jam dinding, termometer, foto para ilmuan dan penjajah yang

menginspirasi, dan ada kapstok topi. Di setiap kelas ada patung anatomi tubuh yang lengkap, globe yang besar, white board, dan alat peraga

konstelasi planet-plenet.

Di dalam kelas-kelas itu puluhan siswa brilian bersaing ketat dalam

standar mutu yang tinggi. Sekolah-sekolah ini memiliki perpustakaan,

kantin, guru BP, laboratorium, perlengkapan kesenian, kegiatan

ekstrakulikuler yang bermutu, fasilitas hiburan dan sarana olahraga –

termasuk sebuah kolam renang yang masih disebut dalam bahasa Belanda:

zwembad.30

4. Pelajar Sejati

“Inilah sel Pak Karno di sebuah penjara di Bandung, di sini beliau

menjalani hukuman dan setiap hari belajar, setiap waktu membaca buku.

Beliau adalah salah satu orang tercerdas yang pernah dimiliki bangsa

ini.”31

5. Pantang Menyerah dalam Belajar Lintang memang tak memiliki pengalaman emosional dengan

Bodenga seperti yang aku alami, tapi bukan baru sekali itu ia dihadang buaya dalam perjalanan ke sekolah. Dapat dikatakan tak jarang Lintang

mempertaruhkan nyawa demi menempuh pendidikan, namun tak seharipun ia pernah bolos. Delapan puluh kilometer pulang pergi

ditempuhnya dengan sepeda setiap hari. Tak pernah mengeluh. Jika

kegiatan sekolah berlangsung sampai sore, ia akan tiba malam harinya di

rumahnya. Sering aku merasa ngeri membayangkan perjalanannya.32

6. Pendidikan Wirausaha dan Kemandirian

Memang menyenangkan menginjak remaja. Di sekolah, mata

pelajaran mulai terasa bermanfaat. Misalnya pelajaran membuat telur asin,

menyemai biji sawi, membedah perut kodok, keterampilan menyulam,

menata janur, membuat pupuk dari kotoran hewan, dan praktek memasak.

Konon di Jepang pada tingkat ini para siswa telah belajar semikonduktor,

sudah bisa menjelaskan perbedaan antara istilah analoh dan digital, sudah

29

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 32 30

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 57-58 31

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 31 32 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 93

Page 35: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

belajar membuat animasi, belajar software development, serta praktik

merakit robot.33

B. Ciri-ciri Pribadi Sukses

1. Kerja keras

Setelah seharian mengajar, Bu Muslimah melanjutkan bekerja menerima

jahitan sampai jauh malam untuk mencari nafkah, menopang hidup dirinya

dan adik-adiknya.34

2. Networking/Jaringan Kerja

Kucai memiliki network yang luas. Ia pintar bermain kata-kata. Kalau

hanya masalah perselisihan peneng sepeda dengan aparat desa, informasi

dimana bisa menjual beras jatah PN, atau informasi bagaimana cara

mendapatkan karcis pasar malam separuh harga, serahkan saja padanya, ia

bisa memberi solusi total.35

3. Dapat/Bisa Dipercaya

Barang siapa yang kami tunjuk sebagai amir dan telah kami tetapkan

gajinya untuk itu, maka apapun yang ia terima selain gajinya itu adalah

penipuan!36

4. Tanggung Jawab Pemimpin

Kata - kata itu (poin a) mengajarkan arti penting memegang amanah

sebagai pemimpin dan Al-quran mengingatkan bahwa kepemimpinan

seseorang akan dipertanggungjawabkan nanti di akhirat…”37

5. Memanfaatkan Waktu

Jika tiba di rumah ia (Lintang) tak langsung istirahat melainkan segera

bergabung dengan anak-anak seusia di kampungnya untuk bekerja sebagai

kuli kopra. Itulah penghasilan sampingan keluarganya dan juga sebagai

kompensasi terbebasnya dari pekerjaan di laut serta ganjaran yang ia dapat

dari “kemewahan” bersekolah.38

33

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 191 34

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 30 35

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 70 36

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 71 37

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 71 38 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 95

Page 36: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

6. Semangat Kerja Keras dan Pantang Menyerah

Beliau menorehkan benang merah kebenaran hidup yang sederhana

melalui kata-katanya yang ringan namun bertenaga seumpama titik-titik

air hujan. Beliau mengobarkan semangat kami untuk belajar dan membuat kami tercengang dengan petuahnya tentang keberanian dan pantang

menyerah melawan kesulitan apapun. Pak Harfan memberi kami pelajaran pertama tentang keteguhan pendirian, tentang ketekunan, tentang

keinginan kuat untuk mencapai cita-cita. Beliau meyakinkan kami bahwa hidup bisa demikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan

keiikhlasan berkorban untuk sesama. Lalu beliau menyampaikan sebuah prisip yang diam-diam menyelinap jauh ke dalam dadaku serta memberi

arah bagiku hingga dewasa, yaitu bahwa hiduplah untuk memberi

sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.39

“Tabahkan hati kalian, kelarkan seluruh kemampuan!” ledak Bu

Mus memberi semangat kepada kami, para mamalia. Pak Harfan sudah

tidak bisa bicara apa-apa. Tangannya membekap dada seperti orang

berdoa.40

“Dalam tarian ini kalian harus mengeluarkan seluruh energi dan

harus tampak gembira! Bersuka ria seperti karyawan PN baru terima jatah

kain, sepeti orang Sawang dapat utangan, seperti para pelaut terdampar di

sekolah perawat!”41

7. Kejujuran

Sifat lain Sahara yang amat menonjol adalah kejujurannya yang luar biasa

dan benar-benar menghargai kebenaran. Ia pantang berbohong. Walaupun

diancam akan dicampakkan ke dalam lautan api yang berkobar-kobar, tak

satupun dusta akan keluar dari mulutnya.42

8. Kreatif dan inovatif

Para guru mengangguk-angguk salut dengan ide Mahar. Mereka salut

karena selain akan menampilkan sesuatu yang berbeda, menampilkan suku

terasing di Afrika adalah ide yang cerdas. Suku itu tentu berpakaian seadanya.

Semakin sedikit pakaiannya – atau dengan kata lain semakin tidak berpakaian

suku itu – maka anggaran biaya untuk pakaian semakin sedikit. Ide Mahar bukan saja baru dan yahud dari segi nilai seni tapi juga aspiratif terhadap

kondisi kas sekolah. Ide yang sangat istimewa.43

39

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 24 40

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 240 41

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 230 42

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 75 43 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 226

Page 37: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

C. Kesimpulan

Dari paparan kutipan beberapa narasi yang mengandung nilai - nilai

pendidikan dan ciri-ciri pribadi sukses dari novel Laskar Pelangi, penulis

berkesimpulan:

Nilai-nilai pendidikan (di atas) berdasarkan hasil temuan penulis, yaitu:

pertama: kompetensi guru meliputi guru sebagai fasilitator dan guru sebagai

pembimbing. Karakter guru fasilitator tergambar pada Pak Harfan selaku kepala

sekolah. Sedangkan sosok guru sebagai pembimbing ada pada Pak Harfan dan Bu

Muslimah (staff guru) di SD Muhammadiyah Belitung. Kedua: tujuan

pendidikan. Tujuan pendidikan yang penulis temukan dalam novel Laskar Pelangi

tergambar pada kondisi sekolah PN Timah. Sekolah tersebut menerapkan

kedisiplinan dan mutu tinggi pendidikan. Sekolah PN merupakan center of

excellent atau tempat bagi segala hal terbaik. Oleh Andrea, sekolah ini dijadikan

permisalan selayaknya instansi pendidikan yang layak dan di sanalah (di sekolah

berstandar sangat baik) seharusnya generasi muda dibina. Ketiga: tentang fasilitas

dan sumber belajar yang memadai tergambar pada sekolah PN. Keempat: tentang

pelajar sejati, yang dianalogikan dengan budaya belajar Ir. Soekarno. Walau

dalam terali besi beliau tetap terus belajar sepanjang hari dan sepanjang waktu.

Kelima: tentang semangat belajar lintang (siswa) yang luar biasa. Terakhir

adalah nilai pendidikan wirausaha dan kemandirian, yang mengajarkan siswa-

siswi SMP Muhammadiyah tantang beberapa bidang usaha ekonomi yang

menjurus kepada pembinaan kemandirian anak didik.

Sedangkan ciri-ciri pribadi sukses yang penulis temukan dalam novel Laskar

Pelangi ialah:

1. Kerja keras

2. Networking/Jaringan Kerja

3. Dapat dipercaya

4. Kemandirian

5. Pantang menyerah/putus asa

6. Kejujuran

Page 38: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

7. Kreatif dan inovatif

D. Kerangka Nilai-Nilai Pendidikan dan Ciri-ciri Pribadi Sukses dalam

Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata

Dapat dipercaya

Kerja keras

Jujur

Pemanfaatan waktu

Kerja keras

Networking/

Jaringan kerja

Ciri-ciri Pribadi

Pendidikan wirausaha

dan kemandirian

Pantang menyerah dalam belajar

Pelajar sejati

Tujuan pendidikan

Tanggung jawab

pempin

Fasilitas dan

sumber belajar

Nilai-nilai

Pendidikan

Guru sebagai

pembimbing

Novel Laskar Pelangi

Kreatif dan

inovatif

Page 39: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

BAB VI

ANALISA TEORITIS NILAI-NILAI PENDIKAN DAN CIRI-CIRI

PRIBADI SUKSES DALAM NOVEL LASKAR PELANGI

A. Analisa Teoritis dan Teori Temuan

7. Nilai-nilai Pendidikan:

a. Tujuan Pendidikan

Sekolah - sekolah PN Timah, yaitu TK, SD, dan SMP PN berada

dalam kawasan Gedong. Sekolah-sekolah ini berada di bawah naungan

Aghatis berusia ratusan tahun dan dikelilingi pagar tinggi berulir

melambangkan kedisiplinan dan mutu tinggi pendidikan. Sekolah PN

merupakan center of excellent atau tempat bagi segala hal yang terbaik.

Sekolah ini demikian kaya raya karena didukung sepenuhnya oleh PN

Timah, sebuah korporasi yang kelebihan duit. Institusi pendidikan yang

sangat modern ini lebih tepat disebut percontohan bagaimana seharusnya

generasi muda dibina.44

Dalam penggalan narasi lain dari Novel Laskar Pelangi yang

menggambarkan tujuan pendidikan adalah:

Namun anak perempuannya ini bersikeras ingin menjadi laki-laki. Setiap hari beliau berusaha memperempuankan Flo antara lain

dengan memaksakanya kursus piano. Grand Piano itu didatangkan dengan kapal khusus dari Jakarta. Guru privat yang merupakan

instruktur musik profesional, juga dijemput dari Tanjong Pandan.

Lebih dari itu, di sela kesibukanya, bapaknya rela menunggui Flo

kursus, namun yang beliau dapat tak lebih dari uapan - uapan itu. Flo

bahkan tak berminat menyentuh tuts-tuts hitam putih yang berkilat-

kilat karena pikirannya melayang ke suasana tempat ia latihan kick

boxing dan angkat barbel.45

Secara umum tujuan yang telah ditetapkan oleh pendidik dan selalu

dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan yang terdapat pada anak didik itu

sendiri yang dihubungkan dengan syarat-syarat dan alat-alat untuk mencapai

tujuan umum itu.

44

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 57 45 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 47

Page 40: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Hubungan yang mengedepankan kepentingan umum, terkait dengan

kepribadian manusia, nilai-nilai hidup, kesusilaan dan tidak melupakan

nilai-nilai agama.

Berikut penulis memberikan contoh beberapa tujuan yang bisa

dijadikan acuan standar mengapa sekolah kita harus ada: Menjadi Sekolah

Yang Layak, Dicontoh & Mudah Ditiru, Menjadi Lembaga Dakwah

Berbasis Pendidikan. Sekolah ini ada agar anak-anak dapat membaca Al

Qur’an dengan baik & benar, Menjadi Sekolah Model Bagi Sekolah-

Sekolah lain.

Jika diteliti lebih jauh maka tujuan pendidikan di atas menginginkan

terbentuknya manusia yang tidak hanya peduli dan sejahtera secara pribadi

sendiri. Tujuan secara umum menginginkan pendidikan dan pembelajaran

dapat membentuk secara utuh empat potensi dasar pada diri manusia.

Keempat unsur tersebut adalah kejernihan ilmu, daya amarah, dorongan

syahwat dan kecenderungan diri pada keadilan. Walaupun keempat unsur itu

akan akan banyak mengalami hambatan bahkan sulit sama sekali

menerapkan keempat-empatnya, karena akan selalu ada kecenderugan pada

salah satu atau beberapa hal.

Tujuan umumnya adalah untuk membuat peserta didik mampu

mengimplentasikan keimanan dengan baik.

Dalam pendidikan formal, tujuan pendidikan tergambar dengan jelas

dan rinci pada kurikulum. Seperti yang ditegaskan dalam undang-undang

Sistem Pendidkan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal (3), bahwa pendidikan

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mencapai beberapa tujuan pendidikan seperti yang

dicantumkan dalam Undang - Undang Sisidiknas No. 20 tahun 2003 pasal

(3), dapat ditempuh dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan cara

pengajaran atau cara lain yang meliputi aspek sikap, tingkah laku, kebiasaan

Page 41: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

dan pandangan hidup. Untuk tujuan umum tersebut, perlu adanya

pengkhususan tujuan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi tertentu.

Misalnya tugas dari suatu lembaga pendidikan, bakat anak didik dan

tingkatan pendidikan. Tujuan khusus pendidikan adalah tujuan pada setiap

jenjang pendidikan pada setiap jenjang atau tingkat yang dilalui. Misalnya

tujuan khusus pendidikan di Madrasah Aliyah berbeda dengan tujuan

pendidikan di Madrasah Tsanawiyah.46

b. Peran Guru sebagai Pembimbing

Sedikit banyak telah dijelaskan dalam teori pendidikan (Islam), bahwa

guru adalah orang yang bertanggung jawab atas perkembangan anak didik.

Bobot tanggung jawab yang diamanahkan kepada guru tentu tidak ringan.

Pendidik/guru dalam menjalani amanahnya sebagai tenaga pendidik tidak

hanya mentransfer ilmu tanpa mengindahkan proses KBM yang

menyenangkan, tentu bukan tipikal guru yang sebenarnya. Tentu proses

pembelajaran aktif iniovatif kreatif dan menyenangkan menjadi keharusan

yang tanpa bisa ditawar-tawar harus terinternalisasi ke dalam proses KBM.

Dalam bukunya Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,

Syaiful Bahri Djamarah mengatakan bahwa Guru dalam pandangan

masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat

tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di

masjid, di surau/mushola, di rumah, dan sebagainya.47

Dalam Novel Laskar Pelangi, nampaknya Andrea Hirata

menampilkan kosep pendidikan berupa sosok guru yang berperan sebagai

pembimbing bagi anak didiknya. Sebagai gambaran, berikut penulis

tampilkan bagian dalam Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang

mengetengahkan konsep guru sebagai pembimbing.

46

Tim Redaksi, Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2007), h. 5-6 47

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2005), Cet. 3, h. 31

Page 42: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Pak Harfan tampak amat bahagia menghadapi murid, tipikal “guru”

yang sesungguhnya, seperti dalam lingua asalnya, India, yaitu orang yang

tak hanya mentransfer pelajaran, tapi juga secara pribadi menjadi sahabat

dan pembimbing spiritual bagi muridnya.48

Dalam bagian ini, Andrea menampilkan bagaimana perilaku dan

perangai seharusnya seorang guru kepada anak didik. Guru yang tak hanya

mentransfer ilmu. Pada kesempatan ini Andrea menampilkan konsep guru

sebagai sahabat dan pembimbing.

Seperti yang dikatakan Ikhwan al-Shafa yang dikutip oleh

Muhammad Jawwad Ridla, bahwa menjadi guru pembimbing sama halnya

dengan menjalankan fungsi “bapak” kedua, karena pendidik atau guru atau

merupakan bapak bagi dirimu, pemelihara pertumbuhan dan perkembangan

jiwamu; sebagaimana halnya kedua orang-tuamu adalah ‘pembentuk’ rupa

fisik biologismu, maka guru adalah ‘pembentuk’ rupa mental rohaniahmu.

Sebab guru telah ‘menyuapi’ jiwamu dengan ragam pengetahuan dan

membimbingnya ke jalan keselamatan dan keabadian, seperti apa yang telah

dilakukan oleh kedua orangtuamu yang menyebabkan tubuhmu terlahir ke

dunia, mengasuhmu dan mengajarimu mencari nafkah hidup di dunia fana

ini.49

Menjadi “Bapak” tentu perlu mengerti kondisi dan bisa menyayangi

para peserta didiknya, artinya guru memiliki perhatian dan kepedulian

tinggi terhadap keselamatan anak didik dari kejahatan dan kesengsaraan

dunia bahkan akhirat.

Menjadi guru yang membimbing, guru seyogyanya memiliki karakter

kepada peserta didik yang berkemampuan rendah, guru menyampaikan

materi yang jelas, konkrit dan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta

didik dalam mencernanya. Jangan sampai guru menuturkan kepada pesrta

didik tersebut bahwa nanti aka nada materi yang sangat rumit dan kompleks,

48

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 23-24 49

Muhammad Jawwad Ridla, Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam (Perspektif

Sosiolagis – Filosofis), (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002), h. 169

Page 43: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

karena hal itu berpengaruh buruk bagi minat belajarnya dan mengacaukan

pikirannya.

Peranan guru sebagai pembimbing adalah menjembatani anak didik

untuk mendapatkan iklim atau suasana belajar yang menyenangkan lengkap

dengan fasilitas penunjang yang membantu anak didik dalam memahami

materi pelajaran. Tentu itu yang penting diperhatikan, orientasi kepada

pendidikan yang bertanggung jawab. Kalau diumpamakan kacang tidak lupa

kulitnya, guru bukan pelaku pemeras tebu: habis manis sepah dibuang.

Pernyataan di atas dipertegas oleh Syaiful Bahri Jamarah: sebagai

pembimbing, guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang

memungkinkan kemudahan kegiatan belajar anak didik. Lingkungan belajar

yang tidak menyenangkan, suasana kelas yang pengap, meja dan kursi yang

berantakan, fasilitas belajar yang kurang tersedia, menyebabkan anak didik

malas belajar. Oleh karena itu, menjadi tugas guru bagaimana menyediakan

fasilitas, sehingga akan tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan

bagi anak didik.50

Penulis mengomentari tentang peran guru sebagai pembimbing yang

disampaikan oleh Syaiful Bahri Jamarah, bahwa guru sebagai pembimbing

yang dimaksud bukanlah guru sebagai superman yang siap menyediakan

segala keperluan dalam menciptakan lingkungan belajar yang

menyenangkan. Bukan juga sebagai “pembantu” yang sibuk menghadirkan

fasilitas belajar. Tetapi guru juga mempunyai kewajiban atas kemampuan

memiliki kreativitas dan inovasi dalam pengembangan metode dan cara

mendesain suasana KBM yang baik. Secara perlahan siswa akan

menunjukkan hasil bimbingan seorang guru. Dan tentunya guru senang

dengan hasil tersebut.

Guru adalah manusia pembelajar yang selalu siap menghadapi

dinamika yang terjadi dalam proses belajar anak didik. Berbekal kesiapan

tersebut guru akan mampu menyelesaikan permasalahan berupa

50

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2005), Cet. 3, h. 46

Page 44: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

kekurangan-kekurangan dalam menjalani peranannya sebagai fasilitator.

Guru siap untuk menjadikan dirinya pembimbing yang serba bisa: dengan

kesempurnaan berupa anggota tubuh yang lengkap, kedahsyatan otak dalam

mendesain penguasaan kelas, didukung oleh kehebatan panca indera sebagai

pelaksana yang selalu terkendali. Kesempurnaan penciptaan bentuk seorang

makhluk yang bernama manusia (guru) sangat cukup untuk memenuhi

syarat-syarat menjadi seorang pemeran pendidik yang handal. Pemeran yang

selalu optimis akan berhasil.

Dalam penggalan narasi lain Andrea Hirata mendeskripsikan nilai

pendidikan dari sisi peran seorang guru sebagai pembimbing.

Bagi kawanan Laskar Pelangi, Pak Harfan dan Bu Mus adalah

pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya. Merekalah mentor,

penjaga, sahabat, pengajar, dan guru spiritual. Mereka yang pertama

menjelaskan secara gamblang implikasi amal makruf nahi mungkar

sebagai pegangan kami sepanjang hayat. Mereka ajari kami membuat

rumah-rumahan dari perdu apit - apit, mengusap luka-luka di kaki

kami membimbing cara mengambil wudhu, melongok ke dalam

sarung kami ketika disunat, mengajari kami doa sebelum tidur,

memompa ban sepeda kami, dan kadang-kadang membuatkan kami air jeruk sambal.51

Peranan sebagai pembimbing menjadi salah satu peranan guru yang

terpenting dari semua peran lainnya, seperti peranan sebagai fasilitator,

sebagai motivator, dan lainnya. Peranan ini harus lebih dipentingkan, karena

kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi

manusia dewasa susila yang cakap. Tanpa bimbingan, anak didik akan

mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya.

Kekurangmampuan anak didik menyebabkan lebih banyak tergantung pada

bantuan guru. Tetapi semakin dewasa, ketergantungan anak didik semakin

berkurang. Jadi, bagaimanapun juga bimbingan dari guru sangat diperlukan

pada saat anak didik belum mampu berdiri sendiri (mandiri).52

Dalam interaksi edukatif yang berlangsung telah terjadi interaksi yang

bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakkanya. Guru berusaha

51

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 32 52

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2005), Cet. 3, h. 46

Page 45: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

menjadi pembimbing yang baik degan peranan yang arif dan bijaksana,

sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru dengan

anak didik.

Dalam interaksi yang berlangsung, guru harus menerima dengan sadar

dan mau memahami segala konsekuensi dan kendala yang menghambat

jalannya proses interaksi edukatif, baik yang bersumber pada internal anak

didik maupun dari lingkuangan eksternal/luar anak didik harus dihilangkan,

bukan membiarkannya. Sebab keberhasilan interaksi edukatif terletak pada

kemahiran guru dalam mengelola kelas.

c. Pelajar Sejati

“Inilah sel Pak Karno di sebuah penjara di Bandung, di sini beliau

menjalani hukuman dan setiap hari belajar, setiap waktu membaca buku.

Beliau adalah salah satu orang tercerdas yang pernah dimiliki bangsa ini.”53

Pesan yang tegas diberikan oleh Andrea kepada para pembaca Laskar

Pelangi, yaitu sekelumit penggalan sejarah presiden pertama nusantara ini,

Soekarno, tentang semangat belajarnya. Sudah menjadi pengakuan umum

bahwa belajar tidak harus berada di ruang kelas. Pepatah “tuntutlah ilmu

sejak dari buaian sampai ke liang lahat” sangat tepat pada konteks ini,

bahwa perjalanan menimba ilmu yang butuh waktu lama dan tempat yang

luas adalah benar. Ilmu ada dimana saja, setiap langkah dan setiap apa yang

kita lihat itu (ilmu) yang kita dapatkan.

Pepatah Arab mengatakan: khoirul ashaabi fii azzamaani kitaabun /

sebaik-baik teman sepanjang masa adalah buku.

Alasan bahwa orang mampu berbicara di depan publik secara baik dan

memiliki dasar ilmu yang kuat diantaranya adalah membaca. Bahkan

Rasulullah S.A.W. pertama kali menerima wahyu adalah surat yang

berisikan perintah (Allah) membaca. Iqraa bismirabbika alladzi kholaq. (al-

‘Alaq: 1)

53 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 31

Page 46: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Bagaimanapun menbaca adalah langkah awal bagi pembelajar. Namun

pelajar sejati bukan hanya orang yang membaca buku. Masih banyak

rangkaian untuk menjadi pelajar sejati seperti belajar dari pengalaman.

Experience is the best teacher.

d. Giat Belajar

Giat belajar merupakan bentuk konkret dari rasa syukur terhadap

segala nikmat Allah. Dengan giat belajar, seseorang sesungguhhnya telah

meneladani karakter Nabi Adam dalam masa pertama penciptaan manusia.

Sebab Allah telah mengajarkan Nabi Adam terhadap berbagai ilmu

pengetahuan yang sangat bermanfaat untuk kehidupan di alam dunia.

Konsep giat belajar ini dapat dikaji dari berbagai ayat al-Qur’an.

Salahsatunya adalah sebagai berikut.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:

“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah

akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah

kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang

beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan.” (Q.S. al-Mujaadilah / 58 : 11)54

Dalam novel Laskar Pelangi, nampaknya Andrea Hirata menampilkan

konsep pendidikan berupa “giat belajar” menjadi poin penting. Sebagai

gambaran, berikut penulis paparkan penggalan novel Laskar Pelangi karya

Andrea Hirata yang mengetengahkan konsep pendidikan tantang giat

belajar.

Lintang memang tak memiliki pengalaman emosional dengan

Bodenga seperti yang aku alami, tapi bukan baru sekali itu ia dihadang

buaya dalam perjalanan ke sekolah. Dapat dikatakan tak jarang

Lintang mempertaruhkan nyawa demi menempuh pendidikan, namun

tak seharipun ia pernah bolos. Delapan puluh kilometer pulang pergi

ditempuhnya dengan sepeda setiap haru. Tak pernah mengeluh. Jika

kegiatan sekolah berlangsung sampai sore, ia akan tiba malam harinya

di rumahnya. Sering aku merasa ngeri membayangkan

perjalanannya.55

54

Departemen Agama, Al-Qur’an (terj), (Semarang: CV. ALWAAH,1995), h. 910-911 55 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 93

Page 47: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Dari penggalan narasi tersebut penulis mendapatkan bahwa Andrea

Hirata menampilkan konsep giat belajar, pada tokoh Lintang yang sangat

baik. Pada narasi tersebut didapatkan gambaran bagaimana kegigihan

Lintang dalam proses menempuh pendidikan. Bahkan ia rela berkorban,

mempertaruhkan nyawa, dalam perjalanan menuju sekolah sejauh 80 km

walau tak jarang Lintang dihadang buaya. Dalam kesulitan itu Lintang tak

pernah mengeluh meski harus tiba di rumah malam hari, karena kadang

kegiatan sekolah berlangsung sore harinya.

Dalam beberapa hal, memang orang (pelajar) yang sudah ‘tergila-gila’

dengan belajar, seperti melupakan kebutuhan biologisnya, seperti makan

dan olahraga demi menjaga keseimbangan fisik dalam belajar. Itu bisa

terjadi karena melejitnya semangat belajar.

Semangat belajar memang sangat perlu dijaga dan terus

dikembangkan. Tanpa semangat belajar tinggi dan baik, sukar mencapai

prestasi yang gemilang. Kebanyakan siswa yang malas adalah bodoh. Sebab

malas adalah pangkal segala keterbelakangan budaya.

e. Fasilitas dan Sumber Belajar

Gedung-gedung sekolah PN didesain dengan arsitektur yang tak

kalah indahnya dengan rumah bergaya Victoria di sekitarnya. Ruangan

kelasnya dicat warna-warni dengan tempelan gambar kartun edukatif,

poster operasi dasar matematika, tabel pemetaan unsur kimia, peta dunia,

jam dinding, termometer, foto para ilmuan dan penjajah yang

menginspirasi, dan ada kapstok topi. Di setiap kelas ada patung anatomi

tubuh yang lengkap, globe yang besar, white board, dan alat peraga

konstelasi planet-plenet.

Di dalam kelas-kelas itu puluhan siswa brilian bersaing ketat dalam standar mutu yang tinggi. Sekolah-sekolah ini memiliki perpustakaan,

kantin, guru BP, laboratorium, perlengkapan kesenian, kegiatan ekstrakulikuler yang bermutu, fasilitas hiburan dan sarana olahraga –

termasuk sebuah kolam renang yang masih disebut dalam bahasa Belanda: zwembad.

56

56Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 57-58

Page 48: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Fasilitas dan sumber belajar menjadi penting bagi sebuah sekolah atau

lembaga pendidikan. Sebab beberapa materi pelajaran tertentu memerlukan

alat bantu peraga dan media dalam penyajiannya kepada anak didik.

Sekolah PN Timah menjadi permisalan yang bagus dan secara tegas

mendeskripsikan kelengkapan fasilitas dan sumber belajar.

Tentunya fasilitas dan sumber belajar yang sangat baik tersebut

haruslah diimbangi dengan manajemen yang baik pula. Jika itu terealisasi,

maka persaingan mencapai prestasi antar siswa akan menjadi budaya baik

sekolah. Kemudian akan terbukalah kesempatan untuk “unjuk kebolehan”

ke luar sekolah.

f. Pendidikan Wirausaha dan Kemandirian

Setiap orang memiliki idaman atau cita-cita untuk dapat hidup bahagia

meskipun mereka barangkali kurang mempunyai pengertian yang jelas

tentang apa yang sebenarnya disebut kebahagiaan itu. Untuk mewujudkan

idaman hidup bahagia itu, sebagian orang berbuat dan berupaya dengan

cara yang kurang tepat bahkan ada yang dengan cara melanggar hukum

keadilan. Pada sebagian besar anggota masyarakat di negeri kita telah

terdapat sadar tentang pentingnya kesadaran terhadap pendidikan dalam

usaha mewujudkan hidup bahagia idaman mereka. Kebahagiaan hidup tidak

bisa dicapai dengan diam dan berpangku tangan sambil menunggu dan

berharap datang nasib baik. Kesejahteraan hidup harus dicapai dengan

bekerja. Pekerjaan yang dilakukan manusia belum tentu menghasilkan

sesuatu yang berarti bagi perwujudan kehidupan sejahtera yang mereka

idam-idamkan. Agar pekerjaan manusia menjadi efektif, manusia harus

banyak belajar.57

Pada penggalan novel Laskar Pelangi dapat kita temukan narasi yang

menggambarkan bahwa untuk mencapai kesejahteraan manusia harus

57

Wasty Soemanto, Pendidikan Wirausaha, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), Cet. 8, h.

29

Page 49: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

banyak belajar, memperkaya ilmu, dan kemudian bekerja. Berikut penulis

ketengahkan penggalan narasi tersebut.

Memang menyenangkan menginjak remaja. Di sekolah, mata pelajaran mulai terasa bermanfaat. Misalnya pelajaran membuat telur

asin, menyemai biji sawi, membedah perut kodok, keterampilan menyulam, menata janur, membuat pupuk dari kotoran hewan, dan

praktek memasak. Konon di Jepang pada tingkat ini para siswa telah belajar semikonduktor, sudah bisa menjelaskan perbedaan antara istilah

analog dan digital, sudah belajar membuat animasi, belajar software

development, serta praktik merakit robot.58

Dapat ditemukan dalam penggalan narasi dari Novel Laskar Pelangi

tersebut bahwa Andrea Hirata menggambarkan pendidikan kemandirian

yang diterapkan dengan jalan pelajaran yang bemanfaat. Seperti pelajaran

membuat telor asin, menyemai biji sawi, membedah perut kodok,

keterampilan menyulam, menata janur, membuat pupuk dari kotoran hewan,

dan praktek memasak.

Dalam rangka mencapai cita-cita hidup, dewasa ini banyak sekali

orang berlomba-lomba menempuh pendidikan di sekolah formal atau

bahkan menyekolahkan putra-putrinya.

Namun sekarang banyak pemuda yang tertipu dengan angan-angan

mereka sendiri. Mereka menyangka hanya dengan bersusah payah sekolah

ke tingkat yang lebih tinggi akan dijumpai lapangan kerja, status sosial serta

idaman - idaman lain. Banyak diantara mereka yang akhirnya mengandalkan

ijazah tanpa memperhatikan kemampuan skill atau meremehkan

kemampuan diluar secarik kertas (ijazah) yang mungkin justru membatasi

kreativitas mencari jalan lain untuk mendapatkan impiannya.

Disinilah letak kreativitas, kemandirian dari pendidikan wirausaha

berperan penting. Dalam penggalan narasi Novel Laskar Pelangi tersebut,

Andrea Hirata mengajarkan/memberi inspirasi kepada pembaca untuk dapat

menangkap pesan bahwa yang dilakukan tokoh dalam novel berupa

pelajaran membuat telor asin, menyemai biji sawi, membedah perut kodok,

keterampilan menyulam, menata janur, membuat pupuk dari kotoran hewan,

58 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 191

Page 50: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

dan praktek memasak adalah pendidikan wirausaha yang mengajarkan

kemandirian kepada anak didik.

8. Ciri-ciri pribadi sukses

a. Kerja keras

Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang.

Rasulullah sangat marah jika melihat orang bermalas-malasan dan

berpangku tangan. Bahkan beliau secara simbolik memberikan kampak dan

tali kepada lelaki (yang malas) untuk mencari kayu dan menjualnya ke

pasar. Demikian pula jika ingin berusaha, mulailah berusaha sejak subuh.

Jangan biasakan tidur sejak subuh, bangun dengan semangat dan niat baik

memulai kegiatan hari itu.

Andrea Hirata telah mengetengahkan konsep ciri-ciri wirausaha dalam

Novel Laskar Pelangi, berikut penulis sajikan penggalan dari Novel Laskar

Pelangi tersebut.

Setelah seharian mengajar, Bu Muslimah melanjutkan bekerja

menerima jahitan sampai jauh malam untuk mencari nafkah, menopang

hidup dirinya dan adik-adiknya.59

Demikianlah setiap pengusaha yang sukses dalam menjalani saat-saat

ia harus bekerja keras membanting tulang dalam merintis usahanya.

Dalam hal ini Ibu Muslimah yang seharian mengajar dan hanya

mendapat upah beras 15 liter setiap bulannya, mencoba keberuntungan

dengan menerima jahitan sepulang mengajar hingga larut malam untuk

mencari tambahan nafkah.

Kerja keras yang dimiliki seorang wirausaha, ibu Muslimah sudah

melakukannya, ia tidak lagi bekerja pada orang lain tetapi Ibu Muslimah

membuka usaha sendiri sebagai penjahit pakaian.

Dalam hal ini kedisiplinan berperan penting, sebab bagaimana orang

mau bekerja keras kalau disiplin tidak ada. Dia harus mengatur waktu sesuai

irama kehidupan, bangun pagi, siap-siap untuk bekerja, mulai kerja (bila ada

59 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 30

Page 51: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

tambahan, ia harus bekerja samapai larut malam), kemudian istirahat

secukupnya (istirahat yang berkualitas), kemudian esok paginya ia harus

mulai mengatur kedisiplinan waktunya.

Ada satu lagi elemen penting dalam keberhasilan kerja keras, yaitu

berserah diri kepada Allah Swt. Dengan selalu berdoa pada-Nya. Insya

Allah kerja keras yang disandingkan dengan doa akan memperoleh sukses.

b. Networking/Jaringan Kerja

Tidak sedikit orang berpikir apa yang akan ia tanyakan ketika bertemu

dengan orang lain, sahabat, atau bahkan orang yang sama sekali belum

dikenal sebelumnya. Dan mereka juga akan berpikiran ke arah

kebermanfaatan hubungan dengan orang lain. Bagi orang yang cermat dan

cekatan mengambil kesempatan dalam proses bergaul, berinteraksi dengan

orang lain tentu memperoleh sesuatu yang dianggap pantas dan perlu

dikembangkan ke arah positif. Mungkin memperoleh pengalaman baru,

wawasan baru, ilmu-ilmu baru, bahkan mungkin ide - ide baru dan

sebagainya.

Paling tidak itu yang ingin disampaikan Andrea Hirata mengenai

jaringan kerja melalui tokoh Kucai dalam Novel Laskar Pelangi.

Andrea menggambarkan bahwa Kucai memiliki kecermatan dan

kecakapan mengambil manfaat dari proses pergaulannya. Berikut penulis

paparkana peggalan narasi yang menggambarkan penjelasan di atas.

Kucai memiliki network yang luas. Ia pintar bermain kata-kata. Kalau

hanya masalah perselisihan peneng sepeda dengan aparat desa, informasi

dimana bisa menjual beras jatah PN, atau informasi bagaimana cara

mendapatkan karcis pasar malam separuh harga, serahkan saja padanya, ia

bisa memberi solusi total.60

60 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 70

Page 52: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Dari narasi tersebut Kucai pandai melihat peluang berupa kelebihan

dan kekurangan dari orang yang menjadi kenalannya. Kucai mempunyai

persepsi dua hal tadi, yakni kekurangan dan kelebihan orang lain.

Narasi tersebut mengadung nilai bahwa seorang yang beritikad sukses

harus juga memperhatikan dan berfikir realistis bahwa ucapan dan gagasan

yang baik harus ia terima kalau itu memang bermanfaat baginya. Memang

sikap demikian tidak mudah diterapkan. Sebagai contoh, kalau kita tidak

suka pada seseorang kita akan tidak suka secara keseluruhan kepada orang

tersebut termasuk ucapan-ucapannya, gagasan-gagasannya, nasehat-

nasehatnya walaupun apa yang dikatakan itu baik. Inilah yang menyebabkan

kita tidak maju.

Tetapi dengan menyadari kekurangan yang kita miliki akan tertutupi

dengan kelebihan yang dimiliki orang lain. Itulah yang dilakukan Kucai,

yakni mengambil manfaat dari orang lain dengan saling belajar dan bertukar

pikiran. Hingga ia memiliki kemampuan interaksi dan keahlian yang tidak

dimiliki teman-temannya. Ini sesuatu yang penting dalam proses interaksi

dan saling melakukan proses pencerdasan kolektif.

Ada beberapa yang perlu ditingkatkan di sini adalah jaringan

kerja/kemitraan yang saling menguntungkan. Teori win-win/menang-

menang berlaku di sini. Kemitraan atau jaringan kerja yang saling

menguntungkan bagaikan tambang emas. Namun kita sering takut untuk

mencari mitra kerja yang baik karena tidak ingin berbagi keuntungan,

otoritas dalam pengambilan keputusan, gengsi dalam menjalankan proyek

perusahaan, dan sebagainya. Tentu saja sikap takut ini akan menjauhkan kita

dari sukses.

Tidak menutup kemungkinan akan muncul seorang dari sekian

anggota - anggota kemitraan akan bekerja lebih keras dan memiliki

komitmen lebih besar daripada yang lain, yang pada dasarnya mengerjakan

pekerjaan yang sama. Biasanya mitra yang seperti ini akan menarik yang

lain untuk bekerja sama kerasnya. Dan yang di tarik akan tersinggung.

Page 53: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Kemitraan demikian bukanlah contoh kemitraan yang saling

menguntungkan.

Idealnya, setiap anggota kemitraan memiliki keterampilan yang

berbeda. Seorang mungkin handal dalam perencanaan, seorang lainnya

pandai dalam fund rising, sedangkan yang lain ahli dalam promosi dan

presentasi di depa umum. Jika kita dapat menciptakan keselarasan

kombinasi yang baik antara beberapa keterampilan, visi, dan etos kerja,

berarti kita membentuk suatu tim yang memberlakukan teori menang –

menang, bukan menang – kalah.

c. Dapat Dipercaya

1) Karakter Pemimpin

Karakter pemimpin “dapat dipercaya” banyak dibicarakan para tokoh wirausaha. Memang karakter menjadi bagian penting yang harus

diperhatikan oleh seorang yang ingin sukses. Karakter dapat dipercaya

menjadikan seseorang populer di lingkungannya, dia mempuanyai

banyak inisiatif, kreativitas, dan ini menunjukkan sebagai hasil asli

pemikiran-pemikirannya, dia mampu menyesuaikan diri dengan

lingkuangan, atasan - bawahan dan teman-teman sederajat. Dia mampu

berkomunikasi dengan semua golongan secara baik. Yang amat penting

dalam berkomunikasi adalah sifat-sifat konsistensi, dan kejujuran.

Berikut penulis sajikan penggalan narasi yang menggambarkan

salah satu karakter pemimpin.

Barang siapa yang kami tunjuk sebagai amir dan telah kami

tetapkan gajinya untuk itu, maka apapun yang ia terima selain gajinya itu adalah penipuan!

61

Karakter pemimpin berupa amanah, hak dan kewajiban ada pada

Kucai selaku ketua kelas. Seorang pemimpin harus tahu porsi hak dan

kewajiban bagi pribadinya. Seorang pemimpin wajib jujur. Ia tidak boleh

menerima sesuatu yang bukan haknya. Keberanian untuk menolak selain

haknya, menjaga integritas, bertanggung jawab secara sosial,

kemampuan mendidik diri sendiri layak dimiliki seorang pemimpin.

Tokoh dalam Novel Laskar Pelangi yaitu Kucai, ketua kelas SD

Muhammadiyah memiliki karakter tersebut. Kucai tidak menerima hak

61 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 71

Page 54: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

dan kewajiban (gaji) selain yang menjadi porsinya. Ia tahu bagaimana

harus bertanggung jawab dengan tugas yang diamanahkan kepadanya

oleh teman-teman kelas dan gurunya.

2) Tanggung Jawab Pemimpin

Banyaknya tanggung jawab yang diamanahkan kepada seorang

pemimpin dalam dunia menjadikan seorang pemimpin sebagai pribadi

yang spesial dan popular di lingkungannya. Tanggung jawab pemimpin

bukan hanya kepada bawahannya, yang tidak kalah penting pertanggung

jawbannya akan wawasan - wawasan yang dia miliki untuk

memaksimalkan jabatannya sebagai pemimpin.

Kelak wawasan - wawasan pribadi yang harus dimiliki pemimpin

akan dipertangungjawabkan. Beberapa wawasan yang kelak

dipertanggungjawabkan diantaranya: menjaga nama baik, kesuksesan

usaha, tanggung jawab sosial, dan lain-lain.

Berikut kutipan dari Novel Laskar Pelangi yang menunjukkan

bahwa tanggung jawab seorang pemimpin akan dipertangungjawabkan

kelak.

Kata-kata al-Qur’an itu mengajarkan arti penting memegang

amanah sebagai pemimpin dan Al-quran megingatkan bahwa

kepemimpinan seseorang akan dipertanggungjawabkan nanti di

akhirat….”62

Karakter pribadi yang baik diantaranya memiliki jiwa

kepemimpinan dan pandai memimpin. Minimal ia mampu

mempertanggung jawabkan amanah yang diberikan kepada dirinya

sendiri. Karena tanggung jawab besar telah menjadi amanah yang dipikul

seorang pemimpin menuju kemandirian.

d. Memanfaatkan Waktu

62 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 71

Page 55: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Jika tiba di rumah ia (Lintang) tak langsung istirahat melainkan segera

bergabung dengan anak-anak seusia di kampungnya untuk bekerja sebagai

kuli kopra. Itulah penghasilan sampingan keluarganya dan juga sebagai

kompensasi terbebasnya dari pekerjaan di laut serta ganjaran yang ia dapat

dari “kemewahan” bersekolah.63

Penggalan narasi tentang kemandirian di atas jelas menggambarkan

batapa penting waktu. Waktu adalah sifat yang wajib dimiliki seorang

wirausaha, senada dengan pendapat teori Buchari Alma dalam bukunya

Kewirausahaan bahwa sifat-sifat yang perlu dimiliki wirausaha salah

satunya adalah pemanfaaatan waktu.

Dia yang menang waktu, menang segala - galanya. Menghargai waktu

dengan berbuat sesuatu adalah kunci keberhasilan dan kemenangan. Waktu

memang mahal harganya bagi orang-orang yang tahu hakekat waktu dalam

kehidupan. Maka amatilah orang-orang besar di dunia ini, rata-rata mereka

sangat ketat dan mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap waktu. Mereka

memanfaatkan waktu sebaik, seefektif dan seefisien mungkin. Mereka

hampir tidak pernah membuang waktu percuma barang sedikitpun. Mereka

sadar betul betapa waktu bisa membuat orang maju dan berhasil dalam

meniti karir, tetapi waktu jugalah yang bisa membuat orang terlena dan

akhirnya mati sia - sia jika lengah terhadap waktu. Tuhan mengingatkan

manusia dengan sumpahNya tentang waktu: demi waktu (wal’asr). Ini

menandakan bahwa waktu menjadi sangat penting dan manusia dianjurkan

untuk hati-hati dengan waktu. Bagaimana kita memanfaatkan waktu agar

benar - benar berguna dalam hidup ini.64

Dalam narasi di atas Lintang menjadi tamtsil atau permisalan untuk

menghadirkan sosok yang menghargai waktu. Tanpa buang-buang waktu

Lintang segera bergabung dengan anak - anak seusia di kampungnya untuk

bekerja sebagai kuli kopra. Itulah yang menurut Andrea sebagai ganjaran

63

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 95 64

Akhmad Kardimin, Menumbuhkan Jiwa Wirausaha, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2004), Cet. 1, h.34-35

Page 56: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

“kemewahan” bersekolah, Lintang bisa berbuat lebih dibanding teman -

temannya.

e. Semangat Kerja Keras dan Pantang Menyerah

Jiwa pantang menyerah dan bekerja keras digambarkan oleh Akhmad

Khardimin melalui media pohon pisang. Pohon pisang memiliki

karakteristik selalu hidup merumpun dan berumpun. Ia tidak pernah tumbuh

sebatang sendiri. Kenyataan ini diterjemahkan sebagai keteguhan dalam

persatuan dan konsistensi dalam kebersamaan. Bersatu dalam kebersamaan

bukan berarti bersikap reaktif jika menghadapi desakan kegawatan atau

mengatasi suatu permasalahan, tetapi kebersamaan sepanjang masa,

berkesinambungan dari generasi ke generasi. Sebelum layu dan mati pohon

pisang lebih dahulu memproses kehidupan anak-anak turunannya, yang

bermunculan di sekitarnya. Ini jauh terjadi sebelum batang induk layu dan

mati. Pohon pisang yang belum berbuah akan tetap bersemi walau

dipancung sekalipun. Kenyataan ini diterjemahkan unsur tabiat

kesinambungan regenerasi. Misi regenerasi ini disandang dengan ketaatan

yang nyaris mutlak. Tiada surut ke masa lampau sebelum berbuah dan

menyiapkan anak penggantinya.65

Berikut petikan narasi dari Novel Laskar Pelangi yang menyajikan

spirit kerja keras dan pantang menyerah.

Beliau menorehkan benang merah kebenaran hidup yang sederhana

melalui kata-katanya yang ringan namun bertenaga seumpama titik-titik

air hujan. Beliau mengobarkan semangat kami untuk belajar dan

membuat kami tercengang dengan petuahnya tentang keberanian dan

pantang menyerah melawan kesulitan apapun. Pak Harfan memberi kami

pelajaran pertama tentang keteguhan pendirian, tentang ketekunan, tentang keinginan kuat untuk mencapai cita-cita. Beliau meyakinkan

kami bahwa hidup bisa demikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan keiikhlasan berkorban untuk sesama. Lalu beliau

menyampaikan sebuah prinsip yang diam - diam menyelinap jauh ke dalam dadaku serta memberi arah bagiku hingga dewasa, yaitu bahwa

65

Akhmad Khardimin, Menumbuhkan jiwa Wirausaha, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2004), Cet. 1, h. 23

Page 57: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

hiduplah untuk memberi sebanyak - banyaknya, bukan untuk menerima

sebanyak - banyaknya.66

“Tabahkan hati kalian, kelarkan seluruh kemampuan!” ledak Bu

Mus memberi semangat kepada kami, para mamalia. Pak Harfan sudah tidak bisa bicaara apa-apa. Tangannya membekap dada seperti orang

berdoa.67

“Dalam tarian ini kalian harus mengeluarkan seluruh energi dan

harus tampak gembira! Bersuka ria seperti karyawan PN baru terima jatah kain, seperti orang Sawang dapat utangan, seperti para pelaut

terdampar di sekolah perawat!”68

Tiga penggalan narasi di atas yang mendeskripsikan semangat kerja

keras dan karakter pantang menyerah. Pada kutipan pertama Andrea Hirata

mengetengahkan nilai bahwa kerja keras tidak untuk “memperkaya diri

sendiri” melainkan untuk kebermanfaatan umum atau rahmatan lil’alamin.

Senada dengan pelajaran dari pohon pisang yaitu bahwa hiduplah untuk

memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-

banyaknya. Sifat kerja keras dan pantang menyerah seperti itu yang menjadi

ciri khusus seorang wirausaha sukses.

Pada kutipan kedua, semangat pantang menyerah dan kerja keras

secara continue di teriakkan Ibu Muslimah kepada anak - anak didiknya

dalam karnaval 17 Agustus: “Tabahkan hati kalian, kelarkan seluruh

kemampuan!” ledak Bu Mus memberi semangat kepada kami, para

mamalia.

Begitu juga dengan kutipan yang ketiga, semangat kerja keras tersurat

pada kalimat “dalam tarian ini kalian harus mengeluarkan seluruh energi

dan harus tampak gembira!”

f. Kejujuran

Kejujuran adalah satu dari sekian banyak karakter yang lazim dimiliki

seorang wirausaha. Dalam banyak hal, dalam berbagai kesempatan, bahkan

kepada diri sendiri sekalipun seorang wirausaha harus mengedepankan

66

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 24 67

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 240 68 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 230

Page 58: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

kejujuran. Hubungan dan komunikasi antara atasan dan bawahan perlu

adanya kejujuran dan keterbukaan akan hal-hal yang menunjang kesuksesan

tercapainya tujuan bersama, agar tidak terjadi kesalah pahaman.

Dalam Novel Laskar Pelangi, konsep kejujuran tersebut sebagai

berikut.

Sifat lain Sahara yang amat menonjol adalah kejujurannya yang luar

biasa dan benar - benar menghargai kebenaran. Ia pantang berbohong.

Walaupun diancam akan dicampakkan ke dalam lautan api yang berkobar-

kobar, tak satupun dusta akan keluar dari mulutnya.69

Sahara, tokoh dalam Novel Laskar Pelangi sangat menonjolkan sifat

kejujurannya dibandingkan dengan teman-temannya, para Laskar Pelangi.

Berikut kutipannya: “Sifat lain Sahara yang amat menonjol adalah

kejujurannya yang luar biasa dan benar-benar menghargai kebenaran.” Di

sini Andrea Hirata mengedepankan secara jelas konsep kejujuran. Dan

penghargaan manusia kepada kebenaran. Seperti pepatah Arab :

“Katakanlah kebenaran walaupun itu pahit.” Ini menuntut manusia utuk

jujur kepada diri sendiri, ia tidak bisa berbohong dan mengatakan

kepalsuan.

Sahara tak akan berbohong walau ancaman yang dihadapinya

mengandung resiko sangat berat. Begitulah hendaknya konsep kejujuran

yang harus dijunjung tinggi.

g. Kreatif dan Inovatif

Menurut Conny Semiawan (1984:8) menyatakan: Kreatifitas diartikan

sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Prosuk baru

artinya tidak perlu seluruhnya baru, tapi dapat bagian-bagian produk saja.70

Contoh-contoh kegiatan kreatifitas:

69

Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 75 70 Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2006), Cet. 10, h. 50-51

Page 59: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

1. Penciptaan sepatu roda – gabungan antara sepatu dengan roda

2. Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan

usahanya, seperti susunan barang, pengaturan rak panjang,

menyebarkan brosur promosi, dan sebagainya.

Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-

kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru atara unsur, data,

variabel yang sudah ada sebelumnya.

Dalam novel Laskar Pelangi, konsep tentang kreatif adalah sebagai

berikut.

Para guru mengangguk-angguk salut dengan ide Mahar. Mereka

salut Karena selain akan menampilkan sesuatu yang berbeda,

menampilkan suku terasing di Afrika adalah ide yang cerdas. Suku itu

tentu berpakaian seadanya. Semakin sedikit pakaiannya – atau dengan

kata lain semakin tidak berpakaian suku itu – maka anggaran biaya untuk pakaian semakin sedikit. Ide mahar bukan saja baru dan yahud

dari segi nilai seni tapi juga aspiratif terhadap kondisi kas sekolah. Ide yang sangat istimewa.71

Para guru kagum dengan ide yang ditawarkan Mahar untuk bentuk

penampilan pada karnaval 17 Agustus-an. Mahar mengangkat tema

penampilan yang benar - benar baru dan belum pernah di tampilkan di

Belitung. Dengan idenya, Mahar mampu menekan dana untuk pengadaan

busana karnaval pada penampilan suku pedalaman Afrika. Itulah yang

dibanggakan para guru SD Muhammadiyah dari Mahar, ia mampu

merespon kondisi keuangan sekolah.

Sebagai akhir dari analisa penulis terhadap nilai - nilai pendidikan dan

ciri-ciri pribadi sukses dalam Novel Laskar Pelangi, berikut penulis

cantumkan uraian singkat terkait nilai-nilai pendidikan dan cirri - ciri

pribadi sukses :

Nilai-nilai pendidikan: Pada tujuan pendidikan, teori temuan yang

penulis dapatkan yaitu tujuan umum saja yang jelas - jelas dipaparkan, tidak

demikian halnya dengan tujuan khusus dari pendidikan.

71 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: PT Bentang, 2006), h. 226

Page 60: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Teori temuan yang secara penuh penulis temukan yaitu konsep guru

sebagagi pembimbing, fasilitas dan sumber belajar, pelajar sejati,

pendidikan pribadi sukses.

Kemudian terkait cirri - ciri pribadi sukses : teori temuan yang secara

penuh penulis temukan di Novel Laskar Pelangi yaitu konsep kerja keras,

networking/jaringan kerja, dapat dipercaya, semangat kerja keras dan

pantang menyerah, kejujuran, kreatif dan inovatif. Maka semua poin yang

tercantum pada kerangka konseptual terkait ciri-ciri pribadi sukses benar

adaya dalam Novel Laskar Pelangi.

B. Perspektif Novel Laskar Pelangi terhadap Kehidupan Sekarang

Novel ini menjadi inspirasi yang cukup baik bagi civitas akademisi di

instansi-instansi pendidikan. Dewasa ini banyak kalangan yang membutuhkan

bahan bacaan berkualitas dengan bahasa pengantar yang mudah dicerna. Salah

satunya adalah Novel Laskar Pelangi dijadikan semacam bahan bacaan

suplemen bagi mereka yang butuh inspirasi, mereka yang enerjik, penuh

kesibukan; sementara butuh bahan bacaan yang menggugah semangat hidup

jadi lebih bergairah.

Ide-ide baru dan segar yang ditawarkan Andrea Hirata tentang konsep

pendidikan dan ciri-ciri pribadi sukses sangat apresiatif dengan kondisi

pendidikan Indonesia yang memprihatinkan di beberapa daerah. Justru ini yang

sangat diimpi - impikan, sebuah konsep dan semangat baru bahwa pendidikan

tidak harus mahal. Yang perlu diutamakan adalah bimbingan kepada anak

didik secara maksimal. Usaha tersebut dilakukan demi tercapainya tujuan

pendidikan nasional yang ingin mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai

ladang penyemaian bibit - bibit SDM (Sumber Daya Manusia) yang

berkualitas. Kualitas yang dipersiapkan untuk tercapainya tujuan yang lumrah

yaitu kesuksesan.

Page 61: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah memaparkan nilai-nilai pendidikan dan ciri-ciri pribadi sukses yang

terkandung dalam novel Laskar Pelangi tersebut, penulis akan menyimpulkan

beberapa poin pokok.

1. Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi

meliputi:

a. Integritas Guru

Integritas guru seperti yang dimiliki Ibu Muslimah di dalam novel

Laskar Pelangi dengan keihklasan dan kesetiaannya menjadi guru

yang memperoleh gaji 15 kg beras/bulan (itupun tidak menentu), tidak

bisa dijadikan kebijakan umum bagi 10% dari keseluruhan jumlah

guru/tenaga pengajar di Indonesia. Namun integritas yang tinggi dan

baik seperti itu perlu dimiliki oleh setiap guru. Namun guru dengan

keadaan “memprihatinkan” memiliki hak pemberdayaan profesi guru

melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis,

berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan

menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,

kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi

b. Tujuan Pendidikan

Sama halnya seperti Undang-undang Sistem Pendidkan Nasional No.

20 Tahun 2003 pasal (3), di dalam Novel Laskar Pelangi juga

tercantum nilai-nilai yang mengarah kepada isi Undang-undang

tersebut di atas. Seperti iman, syukur, taqwa, ikhlas, tawakal, sabar,

berfikir positif, disiplin, menjadi contoh yang baik, tekad kuat dan

kerja keras, mendahulukan kewajiban terhadap orang tua

dibandingkan hak, beradaptasi dan bersikap baik terhadap lingkungan,

membantu meringankan beban orang tua, silaturahmi, tidak

merendahkan golongan lain, baik sangka, rendah hati, menepati janji,

Page 62: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

lapang dada, dan dapat dipercaya; semuanya itu mengarah pada

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

c. Fasilitas dan Sumber Belajar

Fasilitas dan sumber belajar yang baik serta pantas menjadi sarana

pendukung upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan

kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak

mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam

mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab

berdasarkan Pancasila.

d. Giat Belajar

Kedudukan siswa sebagai agen perubahan bertujuan untuk

melaksanakan sistem pendidikan nasional. Giat belajar menjadi

kewajiban mutlak siswa demi mewujudkan tujuan pendidikan

nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi

warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

e. Pendidikan Pribadi Sukses.

Mendidik anak menjadi pribadi sukses tidak terlepas dari tri pusat

pendidikan pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan pendidikan

masyarakat.

2. Ciri-ciri pribadi sukses yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi

meliputi: kerja keras, networking/jaringan kerja, bisa dipercaya (Al –

Amin), semangat kerja keras, pantang menyerah, kejujuran, kreatif dan

inovatif.

3. Pendidikan pribadi sukses. Pada kondisi ekonomi yang tidak menentu

seperti sekarang ini, perlu adanya pendidikan yang mempersiapkan

individu-individu yang berkarakter serta memilliki bekal-bekal

keterampilan bagi peserta didik sejak dini. Moral tinggi, mental

pemberani, aktif, ulet, pekerja keras, kreatif, inovatif, tekun, mengerti arti

Page 63: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

lingkungan, serta mampu mencipta lapangan kerja dan bukan hanya

mencari kerja menjadi modal utama menuju sukses.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran yang diharapkan

menjadi upaya konstruktif bagi dunia pendidikan dan upaya membentuk

pribadi sukses di Indonesia.

1. Hendaknya nilai-nilai pendidikan dan ciri-ciri pribadi sukses dalam novel

Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini diaplikasikan dalam keseharian,

baik pada kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa di sekolah maupun

pergaulan siswa di rumah dan lingkungannya.

2. Kepada para guru dan siswa hendaknya pandai memilih bahan bacaan

(fiksi) yang makin marak dewasa ini. Salah satunya dengan cara

menggemari bacaan sastra berkualitas dan mengandung nilai-nilai

pendidikan, memiliki nilai-nilai positif dan konstruktif terhadap

perkembangan jiwa remaja dan pelajar.

3. Handaknya para guru menyarankan kepada siswa untuk menambah

pembendaharaan sumber bacaan yang bernilai positif. Jauh kedepan,

aktualisasi tersebut adalah pengaadaan bahan bacaan berupa novel-novel

pendidikan. Novel Laskar Pelangi ini layak menjadi salah satu pilihan

bahan bacaan dan koleksi novel pendidikan (memiliki nilai-nilai

konstruktif). Juga untuk menemukan ciri-ciri pribadi sukses agar mudah

mengaktulisasikan diri demi mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Page 64: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Ary Ginanjar, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ –

Emotional Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, Cet. 4, Jakarta:

Penerbit Arga, 2000.

Ahmadi, Abu, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Al-Attas, Syed Muhammad al- Naquid, Konsep Pendidikan Islam; Suatu Rangka Pikir Pembinaan

Filsafat Pendidikan Islam, terj. Haidar Bagir, dari judul: The Concept of Education in

Islam: Framework for Anislamic Philosophy of Education, Cet. V, Bandung: Mizan, 1994.

Alma, Buchari, Kewirausahaan, Cet. 10, Bandung: Alfabeta, 2006.

Ambriose, Yvon, Pendidikan Nilai, dalam E.M. K. Kaswardi (peny.) Pendidikan Nilai Memasuki

Tahun 2000, Jakarta: Gramedia, 1993.

Badan Standar Nasional Pendidikan, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : BSNP, 2006.

Darajat, Zakiyah, et all., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta :Bumi Aksara, 1992

Departemen Agama, Al-Qur’an (terj), Semarang : CV. ALWAAH, 1995.

Depdiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. 4, Jakarta: Balai Pustaka, 1995.

Dewantara, Ki Hajar, Bagian Pertama Pendidikan, Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa,

1962.

Direktorat Pendidikan Agama Islam, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah, Jakarta: Direktorat

Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 1975.

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Cet. 3, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2005.

Gazalba, Sidi, Masyarakat Islam: Pengantar Sosiologi dan Sosiografi, Cet. 2, Jakarta: Bulan

Bintang, 1987.

___________, Sistematika Filsafat: Pengantar Kepada Teori Nilai, Jakarta: Bulan Bintang, 1981.

Gunawan, Ary H., Sosiologi Pendidikan, suatu analisis sosiologi tentang pelbagai problem

pendidikan, Cet. 1, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000.

Harian Umum Kompas, tentang bukti presentase minat baca sastra tertinggi 21,1 % hasil HU

Sabtu, 19 Februari 2005.

Hirata, Andrea, Laskar Pelangi, Cet. 5, Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka, 2005.

http://trescent.wordpress.com, tentang Arti dan Definisi Kepribadian, 7 Agustus 2007.

http://www. Depdiknas.go.id/uusisdiknas, 28 April 2009.

Ismail, Marahimin, Menulis Secara Populer, Cet. 3, Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 2001.

Jalal, Abdul Fatah, Min al-Ushul al-Tarbawiyah al-Islam, Kairo: Dar al-Kutub al-misriyah, 1977.

Kardimin, Akhmad, Menumbuhkan Jiwa Wirausaha, Cet. 1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Page 65: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan

Sukses dalam Sertifikasi Guru, Ed. I, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

Mangunwijaya, Y.B., Sastra dan Religiusitas, Yogyakarta: Kanisius, 1994.

Mc Nally, David dan Karl D. Speak, Be Your Own Brand, Resep Jitu Meraih Personal Brand Yang Unggul, Cet. 2, Jakarta: Gramedia, 2004

Novakovic, Josip, Fiction Writer’s Workshop, Cet. 1, Jakarta: PT. Gramedia, 1986.

Nurgiantoro, Burhan, Teori Pengkajian Fiksi, Cet. 1, Yogyakarta: Gajahmada University Press,

1995.

________________ , Teori Pengkajian Sastra, Yogyakarta: Gajahmada University Press, 1998.

Pudjijanto, Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia, dalam Dialog Manusia, Filsafat,

Budaya, dan Pembangunan, Malang: YP2LPM, 1984.

Pujijogyanti, Clara R., Konsep Diri dalam Pendidikan, Jakarta: Arcan Penerbit Umum, 2005.

Rachmat, Joko Pradopo, Pengkajian Puisi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995.

Rampah, Korric Layun, Suara pancaran Sastra, Jakarta: Garuda Metropolitan, 1988.

Ridla, Muhammad Jawwad, Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam (Perspektif Sosiolagis –

Filosofis), Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002.

Rosa, Helvy Tiana, Segenggam gumam, Esai-esai tentang Sastra dan Kepenulisan, Bandung:

Syamil, 2003.

Soemanto, Wasty, Pendidikan Wirausaha, Cet. 8, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002.

Sofia, Adib dan Sugiastuti, Feminisme dan Sastra; Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkenbang, Cet. 1, Bandung: Katarsis, 2003.

Stanton, Robert, Sebuah Pengantar Fiksi, (terj.) An Introduction to Fiction, New York: Holit,

1965.

Sumardjo, Jacob , Memahami Kesusastraan, Bandung: Alumni, 1984.

Sumardjo, Jacob dan Saini K.M, Apresiasi Kesusastraan, Cet. 1, Jakarta: Gramedia, 1986.

Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Cet. 3, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 1988.

Tim Redaksi, Undang-undang Republik Idonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Jakarta:

Sinar Grafika, 2007.

www.sastrabelitong.multiply.com, Biografi Andrea Hirata, 12 Agustus 2008.

Page 66: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

BIODATA PENULIS

Nama : Bambang Sidik Priyatno

TTL : Cirebon, 24 Maret 1985

Alamat : SP 10 Nibung, Blok Pasar Ds. Srijaya Makmur Kec. Nibung Kab.

Musi Rawas Sumatra Selatan

HP : 0815-13406047

e-mail : sidiq.art@gmail .com & [email protected]

Alamat blog : inginmenjadi.wordpress.com/blogspot.com

Pendidikan : 1. SDN 1 Nibung Sum-Sel.

2. MTsN Babakan Ciwaringin Cirebon.

3. PM. Arrisalah & MA Arrisalah Ponorogo JATIM.

4. Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta.

Page 67: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

LAMPIRAN

Gambar Sampul Novel Laskar Pelangi

Page 68: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN PRIBADI SUKSES DALAM …

Gambar Diri Penullis Novel Laskar Pelangi

Andrea Hirata.