Analisa Modal Kerja

download Analisa Modal Kerja

of 9

Transcript of Analisa Modal Kerja

Analisa Modal Kerja Meninggalkan komentarJuni 10, 2014 oleh aditdevan

Pengertian Modal KerjaModal kerja adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mengembangkan atau memenuhi kegiatan operasional perusahaan pada aktiva jangka pendek dalam bentuk kas, surat-surat berharga, piutang dan persedian dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar.

Modal kerja dapat dibagi menurut beberapa konsep sebagai berikut :

Konsep Kuantitatif, modal kerja adalah jumlah keseluruhan dari aktiva lancar yang disebut sebagai modal kerja bruto (Gross Working Capital).Konsep Kualitatif, modal kerja adalah sebagai aktiva lancar yang benar-benar digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, dengan kata lain kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar yang disebut modal kerja netto (Nett Working Capital).Konsep Fungsional, modal kerja ditinjau berdasarkan fungsinya dalam menghasilkan pendapatan (Income).Jenisjenis Modal KerjaModal kerja dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu :

Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)Modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalani fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja tersebut terdiri dari :

Modal Kerja Primer (Primary Working Capital) : jumlah kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.Modal Kerja Normal (Normal Working Capital) : modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)Modal kerja yang jumlahnya berubah ubah sesuai dengan perubahan keadaan, modal kerja ini terdiri dari :

Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital) : modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital) : modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital) : modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya. Manfaat Modal KerjaDengan modal kerja yang cukup dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :

Memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan dengan menutup kerugian dan mengatasi keadaan krisis tanpa membahayakan keadaan keuangan perusahaan.Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar, seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena harganya merosot.Perusahaan dapat melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.Perusahaan dapat membeli barang dengan tunai sehingga dapat mendapatkan keuntungan berupa potongan harga.Menjamin perusahaan memiliki credit standing dan dapat mengatasi peristiwa yang tidak dapat diduga seperti kebakaran, pencurian, dan sebagainya.Perusahaan dapat memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup guna melayani permintaan konsumennya.Perusahaan dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada pelanggan.Perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa, dan suplai yang dibutuhkan.Perusahaan mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.Penyebab Timbulnya Kelebihan dan Kekurangan Modal KerjaPenyebab timbulnya kelebihan modal kerja :Pengeluaran saham dan obligasi yang melebihi dari jumlah yang diperlukan.Penjualan aktiva tetap tanpa diikuti penempatan kembali.Pendapatan atau keuntungan yang diperoleh tidak digunakan untuk membayar dividen, membeli aktiva tetap, atau maksud-maksud lainnya.Konversi operating asset menjadi modal kerja melalui proses penyusutan, tetapi tidak diikuti dengan penempatan kembali.Akumulasi dana sementara mennunggu investasi, ekspansi, dan lain-lain.Penyebab timbulnya kekurangan modal kerja :Adanya kerugian usaha yang disebabkan oleh : Volume penjualan yang tidak efisien relative dibandingkan dengan harga pokok penjualan,

Tekanan terhadap harga jual akibat ketatnya persaingan tanpa diikuti penurunan harga pokok penjualandan biaya usaha,

Banyaknya kerugian karena adanya piutang yang tidak kembali,

Kenaikan biaya tanpa diikuti kenaikan penjualan/penghasilan,

Biaya naik sementara penjualan menurun. Kerugian usaha tidak selalu akan mengurangi modal kerja karena ada sementara biaya yang tidak bersifat pengeluaran kas (noncash expense) seperti beban penyusutan, depresi, dan amortisasi. Yang jelas kerugian usaha itu mengurangi laba yang di tahan (retained earnings).

Adanya kerugian insidensil seperti turunnya harga pasar dan persediaan barang, karena pencurian, kebakaran, dan lain-lain yang tidak ditutup dengan asuransi.Kegagalan mendapatkan tambahan modal kerja pada waktu mengadakan perluasan usaha atau ekspansi seperti perluasan daerah penjualan, penjualan produk baru, penerapan metode produksi baru strategi penjualan baru, dan sebagainya.Menggunakan modal kerja untuk aktiva tidak lancar seperti membali aktiva tetap baru, membeli saham dari perusahaan lain (investasi jangka panjang).Kebijaksanaan pembayaran dividen yang tidak tepat. Karena harapan keuangan terus membaik pimpinan perusahaan masih terus melanjutkan kebijaksanaan pembayaran dividen seperti tahun-tahun sebelumnya.Kenaikan tingkat harga. Karena naiknya harga-harga, perusahaan mengeluarkan jumlah rupiah lebih banyak untuk mempertahankan volume fisik persedian barang dan aktiva tetap serta membelanjai penjualan kredit dalam volume fisik yang sama.Pelunasan utang yang sudah jauh tempo. Manajemen tidak menyisihkan sebagai pendapatan bersih untuk cadangan pelunasan utang jangka panjang.Sumber Modal KerjaModal kerja menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni sebagai berikut :

Bagian modal kerja yang realatif permanen, yaitu jumlah modal kerja minimal yang harus tetap ada dalam perusahaan untuk dapat melaksanakan operasinya atau sejumlah modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.Bagian modal kerja yang bersifat variabel, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah tergantung pada perubahan keadaan. Manajemen Modal KerjaManajemen modal kerja merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam perusahaan. Berikut beberapa alasan yang mendasari pentingnya manajemen modal kerja, yaitu :

Aktiva lancar dari perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa memiliki jumlah yang cukup besar disbanding dengan jumlah aktiva secara keseluruhan.

Perputaran Kas (Cash Turnover)Perputaran kas merupakan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat beberapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu untuk menghitung perputaran kas dapat digunkan rumus sebagai berikut :

Perputaran Kas = Penjualan Bersih / Rata rata kas

Perputaran kas pada Tahun 2009 & 2010

Perputaran Kas Tahun 2009 = 67.677.518,- / 10.792.675

= 6,27 = 6 kali

2010 = 68.029.181 / 12.365.384

= 5,5 = 5 kali

Analisis :

Secara perhitungan matematis terdapat penurunan perputaran kas pada tahun 2010 sebesar 1 kali.

Namun secara penjualan bersih pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 351.663

Yang mempengarui menurunnya perputaran kas ada pada unsur rata-rata kas selama satu periode tahun 2010 mengalami kenaikan.

Kesimpulan :

Yang dapat disimpulkan dari analisis diatas adalah sekalipun penjualan bersih mengalami kenaikan, hal itu tidak menjamin perputaran kas juga akan mengalami kenaikan, dikarenakan unsur rata-rata kas dalam satu periode juga mengalami kenaikan di tahun 2010.

Perputaran Persediaan

Untuk mengukur efisiensi persediaan maka, perlu diketahui perputaran persediaan (inventory turnover) yang terjadi dengan membandingkan antara harga pokok penjualan (HPP) dengan nilai rata rata persediaan yang dimiliki.

Perputaran Persediaan = Harga pokok penjualan / Rata rata persediaan

Perputaran persediaan pada Tahun 2009 & 2010

Perputaran Persediaan Tahun 2009 = 67.677.518,- / 729.572

= 92, 76 = 92 kali

2010 = 68.029.181 / 693.012

= 98,16 = 98 kali

Analisis :

Secara perhitungan perputaran persediaan pada tahun 2010 lebih rendah dibandingkan tahun 2009, penurunan sebanyak 7 kali

Pada tahun 2010 terjadi peningkatan pada HPP Perusahaan dan rata-rata persediaan dalam satu periode, unsur-unsur tersebut yang mempengaruhi penurunan perputaran persediaan.

Kesimpulan :

Jika HPP mengalami kenaikan belum tentu perputaran juga ikut naik dibanding tahun 2009, ini dikarenakan unsur rata-rata persediaan dalam satu periode juga ikut naik.

Perputaran Modal KerjaUntuk menilia efisiensi mdal kerja dapat digunakan rasio antara total penjualan dan junlah modal kerja rata rata .

Perputaran Modal Kerja = Penjualan / Aktiva lancer

Perputaran Modal Kerja pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2009 & 2010

Perputaran Modal Kerja Tahun 2009 = 67.677.518 / 16.186.024

= 4,18

2010 = 68.029.181 / 18.730.627

= 3,63

Analisis :

Secara perhitungan perputaran modal kerja dan efisien tahun 2010 terjadi penurunan sebesar 1 kali

Pada tahun 2010 terjadi penurunan aktiva sebesar _________ dan terjadi penurunan hutang lancar sebesar ________ , unsur tersebut yang mempengaruhi peningkatan perputaran modal kerja dan efisiensi modal kerja.

Kesimpulan :

Jika aktiva lancar mengalami kenaikan dan hutang lancar mengalami penurunan pada tahun 2010 dapat mempengaruhi perputaran modal kerja dan efisiensi modal kerja sehingga kemampuan perusahaan dalam melakukan perputaran modal sebanyak ______ dalam satu periode.