Analisa Masalah manajemen agroekosistem.docx

download Analisa Masalah manajemen agroekosistem.docx

of 3

Transcript of Analisa Masalah manajemen agroekosistem.docx

  • 7/22/2019 Analisa Masalah manajemen agroekosistem.docx

    1/3

    BAB II

    Solusi Masalah

    Untuk menanggulangi masalah yang terjadi, maka diperlukan adanya rehabilitasi sekaligus

    pendayagunaan lahan supaya dapat memulihkan kesuburan tanah, melindungi air, dan kelestarian daya

    dukung lingkungan, berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan :

    1. Membuat Rencana Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RTkRHL)Rencana Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan mengatur antara lain metode, teknik dan prosedur

    penyusunan, penilaian, evaluasi dan penentuan hal-hal lain yang bersifat umum untuk

    menangani rehabilitasi lahan. Penyusunan RTkRHL ini harus memperhatikan aspek Biofisik,

    sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat.

    Aspek biofisik, digunakan sebagai dasar perencanaan terhadap solusi masalah, dengan melihat

    masalah apa yang di hadapi, maka dari itu perlu dilakukan analaisa terhadap masalah-masalahyang terjadi, seperti nanalisa terhadap kekritisan peresapan air hujan kedalam tanah atau

    tingkat kekritisan daerah resapannya, tingkat erosi, dan tingkat bahaya erosinya. Jika dirasakan

    luas lahan kritis meningkat / luas maka diperlukan kaji ulang terhadap area dan penyebaran

    lahan kritis tersebut, sementara untuk permasalahan yang berkaitan dengan menurunnya

    produktivitas lahan perlu didukung dengan analisis kemampuan dan kesesuaian lahan.

    Sedangkan aspek sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang diperlukan dalam pemilihan

    teknik rehabilitasi yang akan direkomendasikan meliputi tekanan penduduk, kegiatan dasar

    wilayah, pendapatan petani, keadaan tenaga kerja, perkembangan penduduk dan tenaga kerja,

    pusat pertumbuhan wilayah, disamping mempertimbangkan tanggapan/respon masyarakatserta adat kebiasaan masyarakat dalam kaitannya dengan upaya rehabilitasi. Informasi tersebut

    selanjutnya digunakan untuk evaluasi kondisi sosial ekonomi wilayah yang bersangkutan ke

    dalam tiga indikator, yaitu : tingkat ketergantungan penduduk terhadap lahan, tingkat adopsi

    petani terhadap teknologi baru yang diperkenalkan (kemampuan dan kemauan), dan

    keberadaan serta aktifitas kelembagaan yang ada untuk mendukung pertanian. Sehingga

    dengan begitu bisa ditentukan tingkat kelayakan ekonominya dan juga dampak lingkungannya.

    Dengan begitu Rancangan, metode, dan tujuan Rehabilitasi dapat dilakukan.

  • 7/22/2019 Analisa Masalah manajemen agroekosistem.docx

    2/3

    Contoh pada kasus yang terjadi pada lahan di foto,hal hal yang harus dilakukan ialah :

    Solusi /Penentuan RTkRHL tergantung dari hasil analisa masalah yang terjadi, dalam kasus ini solusi yang

    dilakukan adalah dengan cara Reboisasi untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi

    lahan tersebut, adapun tanaman utama yang dapat di tanam adalah kelapa sawit, jati, sengon, karet,

    mahoni, dll tergantung dari analisa masalah yang terjadi

    RTkRHL

    Biofisik

    Tanah

    - Jenis Tanah

    - Hara

    - Kondisi Tanah

    Hidrologi

    - Iklim

    - Debit Air

    - Siklus

    Analisis Biofisik

    Sosial Ekonomi & Budaya

    - Kesejahteraan

    Penduduk

    -Jumlah Penduduk

    - Rasio Gender

    - Tingkat Pendidikan

    Analisis Sosial, ekonomi &

    Buda a

    Analisis Masalah

    Penentuan RTkRHL

    AMDAL Ekonomi

    Pelaksanaan Rehabilitasi Lahan

  • 7/22/2019 Analisa Masalah manajemen agroekosistem.docx

    3/3

    2. Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Lahan ( RPRL)Setelah Rehabilitasi lahan dilakukan, perlu adanya langkah lanjutan yaitu pengelolaan lahan

    yang telah di rehabilitasi, hal ini sangat perlu dilakukan agar lahan yang telah di rehabilitasi tetap

    terjaga kondisinya dan diharapkan kondisinya dapat terus ditingkatkan bahkan hingga dapatmemberikan keuntungan secara hayati maupun ekonomi bagi masyarakat sekitar.

    Dalam pengelolaan Rehabilitasi lahan perlu adanya sinergi antara pemerintah pusat, daerah,

    elemen masyarakat, pihak swasta, maupun Badan-badan yang terkait untuk bersama-sama

    mengelola dan mengawasi lahan yang telah di rehabilitasi.

    Secara mudah dapat dilihat pada diagram berikut :

    Pemerintah selaku pemilik wewenang tertinggi memberikan wewenang kepada pemerintah

    daerah untuk mengelola lahan melalui BUMN, BUMD, maupun bekerjasama dengan pihak

    swasta untuk mengelola lahan rehabilitasi, Perusahaan-perusahaan tersebut memberdayakan

    masyarakat disekitar untuk mengelola lahan tersebut sehingga masyarakat tersebut

    mendapatkan penghasilan, perusahaan mendapatkan keuntungan, pemerintah daerah

    mendapatkan pendapatan, pemerintah pusat mendapatkan pemasukan Negara.

    Sedangkan LSM, universitas, lembaga penelitian dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah

    maupun perusahaan untuk melakukan improvasi dalam pengelolaan lahan melalui penelitian,

    kajian, inovasi baru, dll sehingga lahan tersebut dapat berkembang dan bertambah manfaatnya,

    baik dari segi lingkungan maupun ekonomi.

    Dengan dilakukannya ke dua hal yang telah di jelaskan diatas, diharapkan masalah yang terjadi dapat di

    atasi

    LAHAN

    Pemerintah Pusat

    Pemerintah Daerah

    Masyarakat

    Swasta / Perusahaan

    LSM, Universitas,

    Lembaga Penelitian