Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

14
1 ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS PADA PROYEK GEDUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI JAWA TIMUR Abstrak, Pembangunan proyek jasa konstruksi di lingkungan Pemprov Jawa Timur sekarang ini berkembang semakin besar dan rumit baik dari segi biaya maupun waktu penyelesaian proyek. Seperti contohnya proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa timur yang dikerjakan oleh PT. Sekawan Sejati Utama dengan jangka waktu pelaksanaan proyek selama 5 bulan( 29 April 2011 s/d 25 September 2011) telah mengalami suatu keterlambatan waktu pada awal pelaksanaan proyek yang disebabkan adanya proses peralihan status milik tanah yang beralih dari swasta ke pemerintah. Maka untuk mengatasi keterlambatan tersebut, pihak kontraktor ingin mengetahui kinerja pelaksanan proyek yang saat ini lagi berjalan serta mendeteksi sedini mungkin prakiraan biaya dan waktu yang harus diperlukan pada akhir proyek. Salah satunya dengan menerapkan suatu metode kinerja biaya dan waktu yang dapat memberikan suatu nilai keberhasilan pada pihak kontraktor yaitu dengan menggunakan konsep Earned Value Analysis(EVA) pada proyek ini. Konsep Earned Value Analysis ini memadukan unsur jadwal, biaya, serta prestasi fisik pekerjaan, sehingga dapat mengetahui biaya dan waktu untuk menyelesaikan suatu proyek. Metode ini juga bisa mendeteksi sedini mungkin apabila terjadinya pembengkakan biaya maupun penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek. Selama pelaporan, hasil analisa untuk nilai indeks kinerja biaya(CPI) dan indek kinerja waktu (SPI) pada minggu ke-13 yaiu 1,039 dan 1,488 berarti proyek ini mengalami pengeluaran (aktual) proyek lebih kecil dari anggaran dan waktu lebih cepat. Sedangkan pada minggu ke-20, nilai CPI dan SPI yaitu 1,016 dan 0,962 sehingga dapat diartikan bahwa proyek ini mengalami pengeluaran(aktual) proyek lebih kecil dari anggaran serta keterlambatan waktu pelaksanaan. Pada akhir peninjauan didapatkan estimasi perkiraan biaya dan waktu akhir proyek sebesar Rp. 5.790.565.835,27 dan waktu pelaksanaan 156 hari(lebih lambat dari rencana) dengan kecenderungan kinerja proyek seperti pada akhir peninjauan (minggu 20). Kata kunci : Earned Value Analysis, kinerja biaya, kinerja waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini pembangunan proyek konstruksi di lingkungan Pemprov.Jawa Timur berkembang semakin besar dan rumit baik dari segi biaya maupun waktu proyek. Seperti contohnya pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur, yang mempunyai keterbatasan dalam hal waktu penyelesaian proyek. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan proyek tersebut sangatlah dibutuhkan sumber daya yang baik pula agar dapat tercapai suatu nilai keberhasilan proyek. Sumber daya yang dimaksud meliputi pekerja, pengadaan material, peralatan serta metode kinerja proyek yang digunakan pada proyek tersebut. Proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ini dikerjakan oleh PT. Sekawan Sejati Utama dengan jangka waktu pelaksanaan proyek 5 bulan (29 April 2011 s/d 25 September 2011). Namun pada awal pelaksanaannya proyek tersebut mengalami keterlambatan yang disebabkan adanya proses peralihan status kepemilikan tanah dari pihak swasta menjadi milik pemerintah. Karena adanya permasalahan ini, pihak kontraktor pelaksana ingin melakukan analisa terhadap kinerja proyek yang bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin biaya dan waktu yang diperlukan pada akhir proyek. Analisa kinerja yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana yaitu dengan menggunakan konsep ”Earned Value Analysis (EVA)” pada proyek ini. Konsep Earned Value Analysis ini memadukan unsur jadwal, biaya, dan prestasi pekerjaan (progress fisik kondisi sekarang di lapangan), sehingga dapat mengetahui perkiraan biaya dan waktu untuk menyelesaikan suatu proyek. Metode ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi sedini mungkin apabila terjadi adanya pembengkakan biaya maupun keterlambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek. Sehingga pihak-pihak yang terkait dalam proyek ini dapat mampu mengatasi suatu kendala-kendala yang bisa mempengaruhi jalannya aktivitas proyek. 1.2 Perumusan Masalah Masalah-masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah : 1. Bagaimana kinerja biaya dan waktu pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ? 2. Berapa besar perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk

description

penjelasan tentang konsep earned value

Transcript of Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

Page 1: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

1

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS PADA PROYEK GEDUNG DINAS KOMUNIKASI

DAN INFORMASI JAWA TIMUR

Abstrak,

Pembangunan proyek jasa konstruksi di lingkungan Pemprov Jawa Timur sekarang ini berkembang semakin besar dan rumit baik dari segi biaya maupun waktu penyelesaian proyek. Seperti contohnya proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa timur yang dikerjakan oleh PT. Sekawan Sejati Utama dengan jangka waktu pelaksanaan proyek selama 5 bulan( 29 April 2011 s/d 25 September 2011) telah mengalami suatu keterlambatan waktu pada awal pelaksanaan proyek yang disebabkan adanya proses peralihan status milik tanah yang beralih dari swasta ke pemerintah. Maka untuk mengatasi keterlambatan tersebut, pihak kontraktor ingin mengetahui kinerja pelaksanan proyek yang saat ini lagi berjalan serta mendeteksi sedini mungkin prakiraan biaya dan waktu yang harus diperlukan pada akhir proyek.

Salah satunya dengan menerapkan suatu metode kinerja biaya dan waktu yang dapat memberikan suatu nilai keberhasilan pada pihak kontraktor yaitu dengan menggunakan konsep Earned Value Analysis(EVA) pada proyek ini. Konsep Earned Value Analysis ini memadukan unsur jadwal, biaya, serta prestasi fisik pekerjaan, sehingga dapat mengetahui biaya dan waktu untuk menyelesaikan suatu proyek. Metode ini juga bisa mendeteksi sedini mungkin apabila terjadinya pembengkakan biaya maupun penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek.

Selama pelaporan, hasil analisa untuk nilai indeks kinerja biaya(CPI) dan indek kinerja waktu (SPI) pada minggu ke-13 yaiu 1,039 dan 1,488 berarti proyek ini mengalami pengeluaran (aktual) proyek lebih kecil dari anggaran dan waktu lebih cepat. Sedangkan pada minggu ke-20, nilai CPI dan SPI yaitu 1,016 dan 0,962 sehingga dapat diartikan bahwa proyek ini mengalami pengeluaran(aktual) proyek lebih kecil dari anggaran serta keterlambatan waktu pelaksanaan. Pada akhir peninjauan didapatkan estimasi perkiraan biaya dan waktu akhir proyek sebesar Rp. 5.790.565.835,27 dan waktu pelaksanaan 156 hari(lebih lambat dari rencana) dengan kecenderungan kinerja proyek seperti pada akhir peninjauan (minggu 20).

Kata kunci : Earned Value Analysis, kinerja biaya, kinerja waktu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekarang ini pembangunan proyek konstruksi di lingkungan Pemprov.Jawa Timur berkembang semakin besar dan rumit baik dari segi biaya maupun waktu proyek. Seperti contohnya pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur, yang mempunyai keterbatasan dalam hal waktu penyelesaian proyek. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan proyek tersebut sangatlah dibutuhkan sumber daya yang baik pula agar dapat tercapai suatu nilai keberhasilan proyek. Sumber daya yang dimaksud meliputi pekerja, pengadaan material, peralatan serta metode kinerja proyek yang digunakan pada proyek tersebut.

Proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ini dikerjakan oleh PT. Sekawan Sejati Utama dengan jangka waktu pelaksanaan proyek 5 bulan (29 April 2011 s/d 25 September 2011). Namun pada awal pelaksanaannya proyek tersebut mengalami keterlambatan yang disebabkan adanya proses peralihan status kepemilikan tanah dari pihak swasta menjadi milik pemerintah. Karena adanya permasalahan ini, pihak kontraktor pelaksana ingin melakukan analisa terhadap kinerja proyek yang bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin biaya dan waktu yang diperlukan pada akhir proyek.

Analisa kinerja yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana yaitu dengan menggunakan konsep ”Earned Value Analysis (EVA)” pada proyek ini. Konsep Earned Value Analysis ini memadukan unsur jadwal, biaya, dan prestasi pekerjaan (progress fisik kondisi sekarang di lapangan), sehingga dapat mengetahui perkiraan biaya dan waktu untuk menyelesaikan suatu proyek. Metode ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi sedini mungkin apabila terjadi adanya pembengkakan biaya maupun keterlambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek. Sehingga pihak-pihak yang terkait dalam proyek ini dapat mampu mengatasi suatu kendala-kendala yang bisa mempengaruhi jalannya aktivitas proyek.

1.2 Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah : 1. Bagaimana kinerja biaya dan waktu pada

proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ?

2. Berapa besar perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk

Page 2: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

2

Material Tenaga KerjaSub

KontraktorAlat

Overhead Lapangan

Overhead Kantor

Biaya tak langsungBiaya Langsung

Biaya Proyek

menyelesaikan proyek bila kondisi pelaksanaan proyek seperti pada saat peninjauan?

3. Faktor apa saja yang menyebabkan kemajuan/keterlambatan proyek?

1.3 Tujuan Penulisan

Masalah-masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah : 1. Bagaimana kinerja biaya dan waktu pada

proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ?

2. Berapa besar perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek bila kondisi pelaksanaan proyek seperti pada saat peninjauan?

3. Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan kemajuan/keterlambatan proyek?

1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari tugas

akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Peninjauan pelaksanaan proyek dilakukan

setiap minggu selama 2 bulan pada bulan July 2011 – September 2011.

2. Obyek proyek yang ditinjau hanya pekerjaan struktur proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur.

3. Metode yang digunakan untuk menganalisa kinerja biaya dan waktu pada proyek ini adalah ”Earned Value Analysis”.

4. Data proyek berupa RAB Kontrak, Time Schedule, Biaya Aktual, Laporan Kemajuan fisik yang diperoleh dari pihak kontraktor.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Proyek

Menurut Cleland (1995), standar kinerja diperlukan untuk melakukan tindakan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya yang ada dalam suatu proyek. Hal ini agar sumber daya dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien dalam penyelenggara proyek.

Menurut Barrie (1995), pelaporan mengenai kinerja suatu proyek harus memenuhi 5 komponen : a) Prakiraan, yang akan memberikan suatu

standar untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan hasil ramalan.

b) Hal yang sebenarnya terjadi. c) Ramalan, yang didasarkan untuk melihat

apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

d) Varians, menyatakan sampai sejauh mana hasil yang diramalkan berbeda dari apa yang diprakirakan.

e) Pemikiran, untuk menerangkan mengenai keadaan proyek.

Apabila dalam suatu pelaporan proyek terdapat adanya penyimpangan maka manajemen akan meneliti dan memahami alas an yang melatar-belakanginya. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian agar pekerjaan sesuai anggaran, jadwal dan spesifikasiyang telah ditetapkan.

2.2 Pengendalian Proyek

Pengendalian proyek ada 3 macam yaitu : pengendalian biaya proyek, pengendalian waktu/jadwal proyek,dan pengendalian kinerja proyek.

2.2.1 Pengendalian Biaya Proyek

Prakiraan anggaran proyek yang telah dibuat pada tahap perencanaan digunakan sebagai acuan untuk pengendalian biaya proyek. Pengendalian biaya proyekdiperlukan agar proyek dapat terlaksana sesuai dengan biaya awal yang direncanakan. Terdapat 2 macam biaya, yaitu : a) Biaya langsung, yang terdiri dari biaya

material, biaya tenaga kerja, biaya sub kontraktor, biaya peraatan kerja.

b) Biaya tak langsung, yang terdiri dari biaya overhead kantor dan overhead lapangan.

Gambar 2.1 Komponen Biaya Proyek (sumber : Asiyanto, 2005)

2.2.2 Pengendalian Waktu / Jadwal Proyek

Penjadwalan dibuat untuk menggambarkan perencanaan dalam skala waktu. Penjadwalan menentukan kapan aktivitas dimulai, ditunda, dan diselesaikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian sumber daya akan disesuaikan waktunya menurut kebutuhan yang akan ditentukan.

2.2.3 Pengendalian Kinerja Proyek Memantau dan mengendalikan biaya

dan waktu secara terpisah tidak dapat menjelaskan proyek pada saat pelaporan. Suatu contoh dimana dapat terjadi dalam suatu laporan, kegiatan dalam proyek berlangsung

Page 3: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

3

lebih cepat dari jadwal / waktu sebagimana mestinya yang diharapkan. Akan tetapi biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran. Bila tidak segera dilakukan tindakan pengendalian maka dapat berakibat proyek tidak dapat diselesaikan secara keseluruhan karena pemanfaatan dana alokasi yang kurang optimal. Oleh karena itu, perlu dikembangkan dengan suatu metode yang dapat memberikan suatu kinerja. Salah satu metode yang bisa memenuhi tujuan ini adalah metode Earned Value Analysis.

2.2.3 Konsep Earned Value Analysis

Konsep Earned Value (nilai hasil) adalah konsep menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan / dilaksanakan. Bila ditinjau dari jumlah pekerjaan yang diselesaikan maka berarti konsep ini mengukur besarnya unit pekerjaan yang telah diselesaikan, pada suatu waktu bila dinilai berdasarkan jumlah anggaran yang disediakan untuk pekerjaan tersebut. Dengan perhitungan ini diketahui hubungan antara apa yang sesungguhnya telah dicapai secara fisik terhadap jumlah anggaran yang telah dikeluarkan. Dengan metode ini, dapat diketahui kinerja proyek yang telah berlangsung, dengan demikian dapat dilakukan dengan langkah-langkah perbaikan bila terjadi penyimpanagn dari rencana awal proyek.

Ditinjau dari progress fisik pekerjaan berarti konsep ini untuk mengukur besarnya unit pekerjaan yang telah diselesaikan pada waktu tertentu serta dinilai berdasarkan jumlah anggaran yang disediakan untuk pekerjaan tertentu.

Analisa pertama yang harus dilakukan dalam konsep Earned Value ini adalah analisa biaya dan waktu. Analisa biaya dan waktu tersebut didapat dari :

1. Analisa Biaya Dan Jadwal 2. Analisa Varians 3. Analisa Indeks Performansi

2.3.1. Analisa Indikator-Indikator Earned Value

Ada tiga indikator-indikator dasar yang menjadi acuan dalam menganalisa kinerja dari proyek berdasarkan konsep earned value. Ketiga indikator tersebut adalah:

1. Planned Value (PV) Merupakan anggaran biaya yang

dialokasikan berdasarkan rencana kerja yang telah disusun terhadap waktu tertentu. Disebut juga dengan BCWS (Budget Cost of Work Scheduled). PV dapat dihitung dari akumulasi anggaran biaya yang direncanakan untuk pekerjaan dalam periode waktu tertentu.

2. Earned value (EV) Merupakan nilai yang diterima dari

penyelesaian pekerjaan selama periode waktu tertentu. Disebut juga BCWP (Budget Cost of Work Performed), EV ini dapat dihitung berdasarkan akumulasi dari pekerjaan-pekerjaan yang telah diselesaikan.

3. Actual Cost (AC) Merupakan representasi dari

keseluruhan pengeluaran yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam periode tertentu. Atau disebut juga dengan ACWP (Actual Cost of Work Performed), AC tersebut dapat berupa kumulatif hingga periode perhitungan kinerja atau jumlah biaya pengeluaran dalam waktu tertentu.

2.3.2. Analisa Varians

1. Schedule Variance (SV) Adalah hasil pengurangan dari Earned

value(EV) dengan Planned Value(PV)I. Hasil dari Schedule Variance ini menunjukkan tentang pelaksanaan pekerjaan proyek. Harga SV sama dengan nol (SV = 0) ketika proyek sudah selesai karena semua Planned Value telah dihasilkan.

2. Cost Variance (CV) Adalah hasil pengurangan antara

Earned Value(EV) dengan Actual Cost(AC). Nilai Cost Variance pada akhir proyek akan berbeda antara BAC (Budgeted At Cost) dan AC(Actual Cost) yang dikeluarkan atau dipergunakan.

Pada Gambar 2.2 dibawah ini didapatkan hubungan antara Planned Value(PV atau BCWS), Actual Cost(AC atau ACWP), dan Earned Value(EV atau BCWP) yang menunjukkan varians biaya (Cost Variance) dan varians jadwal (Schedule Variance).

Gambar 2.2. Ilustrasi Grafik Laporan kerja (Sumber:Gray and Larson, 2006)

SV = EV - PV

CV = EV - AC

Page 4: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

4

Tabel.2.1 Analisa Varians Terpadu (Sumber : Soeharto, 1995)

Grafik berikut ini merupakan contoh grafik kombinasi dari varians jadwal dan varians biaya :

Gambar 2.3. Grafik kombinasi Schedule Variance dan

Cost Variance (Sumber:Gray and Larson, 2006)

2.3.3. Analisa Indeks Performansi

1. Indeks Kinerja Jadwal atau SPI (Schedule Performance Index)

Adalah Faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan dapat diperlihatkan oleh perbandingan antara nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (EV) dengan rencana pengeluaran biaya yang dikeluarkan berdasar rencana pekerjaan (PV). Rumus untuk Schedule Performance Index adalah :

Dimana, SPI = 1 : proyek tepat waktu SPI > 1 : proyek lebih cepat SPI < 1 : proyek terlambat

2. Indeks Kinerja Biaya atau CPI (Cost

Performance Index) Adalah Faktor efisiensi biaya yang telah

dikeluarkan dapat diperlihatkan dengan membandingkan nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (EV) dengan biaya

yang telah dikeluarkan dalam periode yang sama (AC). Rumus untuk CPI adalah :

Dimana, CPI = 1 : biaya sesuai drencana

CPI > 1 : biaya lebih kecil/hemat CPI < 1 : biaya lebih besar/boros

2.3.4. Prakiraan Waktu Dan Biaya Penyelesaian

Akhir Proyek Metode Earned Value juga berfungsi

untuk memperkirakan biaya akhir proyek dan waktu penyelesaian proyek. Perkiraan dihitung berdasarkan kecenderungan kinerja proyek pada saat peninjauan, dan mengasumsikan bahwa kecenderungan tersebut tidak mengalami perubahan kinerja proyek sampai akhir proyek atau kinerja proyek berjalan konstan. Perkiraan ini berguna untuk memberikan suatu gambaran ke depan kepada pihak kontraktor, sehingga dapat melakukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

1. Estimate to Complete (ETC) ETC merupakan prakiraan biaya untuk

pekerjaan tersisa, dengan asumsi bahwa kecenderungan kinerja proyek akan tetap(konstan) sampai akhir proyek. Menurut Soeharto(1995), perkiraan tersebut dapat diekstrapolasi dengan beberapa cara sebagai berikut : • Pekerjaan yang tersisa akan memakan

biaya sebesar anggaran Asumsi yang digunakan adalah biaya untuk pekerjaan tersisa sesuai dengan anggaran dan tidak tergantung dengan prestasi saat peninjauan.

• Kinerja sama besar sampai akhir proyek Asumsi yang digunakan adalah kinerja pada saat peninjauan akan tetap sampai dengan akhir proyek.

• Campuran atau kombinasi Pendekatan yang digunakan dengan menggabungkan kedua cara tersebut. 1) ETC untuk progress fisik < 50 %

2) ETC untuk progress fisik > 50 %

Dimana, BAC (Budget at Completion) adalah biaya total proyek yang telah dianggarkan.

SPI = EV / PV

CPI = EV / AC

ETC =BAC - EV

ETC = (BAC – EV) / CPI

Page 5: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

5

2. Estimate at Completion (EAC) EAC Merupakan prakiraan biaya total

pada akhir proyek yang diperoleh dari biaya aktual (AC) ditambahkan dengan ETC. Dimana rumus EAC dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu : 1) Actual Cost (AC) ditambah dengan

prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC) dengan mengansumsikan kinerja proyek akan tetap(konstan) sampai akhir proyek selesai.

2) Budget at Completion (BAC) dibagi

dengan faktor kinerja biaya proyek (CPI). Dimana rumus ini digunakan apabila tidak ada varians yang terjadi pada BAC.

3. Time Estimated (TE)

TE Merupakan waktu perkiraan penyelesaan proyek. Asumsi yang digunakan untuk memprakirakan waktu penyelesaian adalah kecenderungan kinerja proyek akan tetap (konstan) seperti saat peninjauan di lapangan.

Dimana, TE (Time Estimated) : Perkiraan Waktu Penyelesaian ATE (Actual Time Expended) : Waktu yang telah ditempuh OD (Original Duration) : Waktu yang direncanakan

2.3.5. Analisa Prakiraan Rencana Terhadap Penyelesaian Proyek

Indeks prestasi penyelesaian proyek atau To Complete Performance Indeks (TCPI) adalah nilai indeks kemungkinan dari sebuah prakiraan. Indeks ini digunakan untuk menambah kepercayaan dalam pelaporan penilaian pada sisa pekerjaan.

Dimana, TCPI < 1 : Mengalami Kenaikan Kinerja

TCPI > 1 : Mengalami Penurunan Kinerja

BAB III METODOLOGI

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Sekawan Sejati Utama dengan anggaran APBD 2011 sebesar Rp. 6.548.519.000,00 dengan jangka waktu 5 bulan (29 April 2011 s/d 25 September 2011). Peninjauan dilakukan setiap minggu selama 8 minggu(2 bulan). Pengukuran kinerja biaya dan waktu pelaksanaan proyek dilaksanakan dengan konsep Earned Value Analysis, selain itu dilakukan wawancara langsung dengan pihak kontraktor yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor–faktor keterlambatan/kemajuan fisik dilapangan yang berpengaruh terhadap aktivitas proyek serta data-data pendukung lain untuk keperluan menganalisa data-data proyek. Adapun kelebihan dari konsep ini ialah dapat mendeskripsikan hubungan antara progress fisik dilapangan yang telah terealisasi dengan anggaran yang telah dialokasikan pada pekerjaan tersebut. Sehingga hasil analisa dapat diketahui kinerja kegiatan yang nantinya dapat digunakan untuk mengetahui produktivitas kerja serta proyeksi penyelesaian proyek untuk masa yang akan datang.

3.2 Pengumpulan Data Proyek 3.2.1 Data Primer

Adapun data-data primer yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ini adalah dengan wawancara terhadap para responden terpilih dari pihak kontraktor dengan memberikan form wawancara yang berisi tentang identifikasi variabel faktor yang mempengaruhi kinerja proyek.

3.2.2 Data Sekunder

Berikut ini adalah data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ini yaitu : a) Time Schedule rencana proyek, ialah data

ukur rencana dalam pelaksanaan proyek dimana isinya meliputi item/uraian pekerjaan, volume pekerjaan, satuan bobot, serta kurva S.

b) Rencana Anggaran Biaya(RAB) Kontrak, ialah anggaran biaya proyek yang akan dialokasikan untuk pelaksanaan proyek serta disepakati oleh kedua belah pihak antara pihak kontraktor dengan pihak owner(Pemerintah).

EAC = AC + ETC

OD − ( ATExSPI )

TE = ATE + ---------------------------

SPI

( BAC - EV )

TCPI = -----------------

( EAC – AC)

EAC = BAC / CPI

Page 6: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

6

c) Laporan Mingguan Proyek, ialah laporan prestasi kemajuan/keterlambatan fisik proyek dalam periode satu minggu.

d) Biaya aktual (AC), ialah biaya yang telah dikeluarkan oleh kontraktor untuk pekerjaan yang telah terselesaikan. Biaya aktual ini terdiri dari : 1) Biaya langsung

• Biaya bahan material diperoleh dari DPB (daftar permintaan barang) atau PO (purchase order) yang dibuat oleh bagian logistik proyek atau procurement.

• Upah tenaga kerja yang diperoleh dari hasil opname mandor atau SPK (surat perintah kerja) mandor. Di dalam SPK mandor terdapat perjanjian harga borongan dari jenis pekerjaan yang telah ditawarkan oleh kontraktor terhadap mandor/subkontraktor.

• Peralatan kerja yang dibutuhkan oleh kontraktor dalam pelaksanaan proyek baik dibeli secara tunai maupun sewa.

2) Biaya tak langsung • Biaya overhead baik dikantor maupun

dilapangan meliputi pajak, biaya operasional dan biaya non operasional. - Pajak : PPN

10%, PPh 3% dan pajak lainnya. - Biaya Operasional : biaya

pegawai proyek, biaya audit dan assessment, dan biaya umum lainnya.

- Biaya Non Operasional : biaya asuransi, bunga bank, penyambungan PLN/PDAM, biaya IMB serta biaya-biaya lain.

3.3 Metode Analisa

Metode yang digunakan untuk menentukan nilai hasil dan prakiraan akhir dari proyek Pembangunan Gedung Dinas KomInfo Jawa Timur ini tidak lain adalah metode earned value Analysis. a) Menentukan Analisa kinerja proyek

1) Menghitung indikator Planned Value(PV) Planned value = % (bobot rencana) x Rp (Nilai Kontrak excld.ppn) Dimana bobot rencana (%) diatas merupakan nilai persentasi yang telah dijadwalkan dari item pekerjaan tertentu terhadap total nilai kontrak tanpa ppn.

2) Menghitung indikator Earned Value(EV)

Earned value = % (bobot realisasi) x Rp (Nilai Kontrak excld.ppn) Dimana bobot realisasi diatas didapat dari laporan mingguan progress pekerjaan yang telah tercapai dalam kurun waktu tertentu.

3) Menghitung indikator Actual Cost(AC) Actual cost dapat ditentukan dengan melakukan perhitungan analisa harga satuan pekerjaan termasuk sewa, alat, bahan/material dan upah.

4) Menghitung Cost Variance(CV)

5) Menghitung Schedule Variance(SV)

6) Menentukan Cost performance index(CPI)

7) Menentukan Schedule performance index(SPI)

b) Memperkiraan biaya dan waktu untuk

penyelesaian proyek 1) Memperkirakan Estimate to

Complete(ETC) Untuk ETC progress fisik < 50 % Untuk ETC progress fisik > 50 %

2) Memperkirakan Estimate at Completion(EAC)

Atau

3) Memperkirakan Time Estimate(TE)

c) Menganalisa prakiraan rencana terhadap penyelesaian proyek atau The to complete performance index(TCPI)

CPI = EV / AC

SPI = EV / PV

CV = EV - AC

SV = EV - PV

ETC = Anggaran Total - EV

ETC = (Anggaran Total – EV) / CPI

EAC = AC + ETC

OD − ( ATExSPI )

TE = ATE + ---------------------------

SPI

( BAC - EV )

TCPI = -----------------

( EAC – AC)

EAC = BAC / CPI

Page 7: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

7

Prakiraan biaya pada point (b) diatas dapat dimanfaatkan sebagai early warning agar kontraktor dapat mengambil keputusan/solusi tepat untuk memperbaiki keterlambatan dan kerugian yang terjadi pada saat pelaporan.

3.4 Langkah-langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah penelitian untuk mengerjakan tugas akhir ini adalah: a) Menentukan latar belakang. b) Merumuskan masalah. c) Mengumpulkan data (data- data Proyek)

untuk menghitung indikator PV,EV, dan AC.

d) Melakukan analisa kinerja untuk menghitung CV,SV,CPI,dan SPI.

e) Menghitung prakiraan estimasi biaya dan waktu serta pekerjaan tersisa (ETC,EAC,TE,dan TCPI).

f) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan/keterlambatan proyek.

g) Menarik kesimpulan dan saran.

Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Proyek

Proyek Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ini dibangun untuk meningkatkan fasilitas pelayanan masyarakat terutama pada bidang komunikasi dan informasi masyrakat Provinsi Jawa Timur.

Gambar 4.1 Denah Lt.1 Dinas Kom-Info Jawa Timur

(sumber : Shop Drawing )

Adapun data-data umum proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur sebagai berikut ini : • Kontraktor : PT. Sekawan Sejati

Utama • Konsultan Supervisi : CV. Nitya Konsultan • Alamat Proyek : Jl. A.Yani 242-244,

Surabaya • Nilai Proyek : Rp. 5.882.631.641,87

(Exld.PPn) • Tanggal SPK : 29 April 2011 • Tanggal STT-1 : 25 September 2011

Dimana kondisi pelaporan

existing/sebelum dilakukan peninjauan serta penganalisaan kinerja pada minggu ke-12 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Pelaporan Progress pada Minggu Ke-12

Pelaporan Intern Kontraktor ( Minggu Ke-12 )

Progress Rencana Progress Realisasi Actual Cost

41,157 % 61,689 % (Lampiran)

(sumber : Laporan Minggu ke-12 ) 4.2 Data Proyek

Beberapa data yang diperlukan untuk penelitian ini antara lain : 1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Merupakan daftar biaya untuk masing – masing item pekerjaan. Data Rincian RAB

Page 8: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

8

PROYEK : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DINAS KOM-INFO JAWA TIMURLOKASI : JL. ACHMAD YANI 242 - 244 SURABAYAMINGGU KE - : 13 (Tiga Belas)TANGGAL : 17 July 2011 s/d 23 July 2011

1

2

TOTAL BIAYA ACTUAL PROYEK YANG DIKELUARKAN PADA MINGGU INI 327,069,000.00Rp

Biaya Non Operasional 2,712,000.00Rp

Rp 3,502,000.00

Biaya / Gaji Pegawai Tetap Proyek -Rp Biaya Lembur Pegawai Tetap Proyek 790,000.00Rp

Biaya / Upah Lembur Pekerja (Non Tetap) 8,336,000.00Rp Biaya Material / Peralatan Proyek 294,861,000.00Rp

Biaya Langsung (Direct Cost) ProyekBiaya / Upah Pekerja Proyek (Non Tetap) 20,370,000.00Rp

Rp 323,567,000.00 Biaya Tak Langsung (Indirect Cost) Proyek

REKAPITULASI PENGELUARAN ACTUAL COST (AC) PROYEK ( MINGGU KE-13 )

NO. URAIAN BIAYA ACTUAL PROYEK (AC) BIAYA ACTUAL PROYEK JUMLAH BIAYA ACTUAL PROYEK

TOTAL BIAYA ACTUAL PROYEK YANG DIKELUARKAN SAMPAI MINGGU LALU

TOTAL KESELURUHAN BIAYA ACTUAL SAMPAI MINGGU INI

3,578,447,403.03Rp

3,905,516,403.03Rp

4,057.13

2,727.31

3,905.52

0

1000

2000

3000

4000

5000

12 13 14 15 16 17 18 19 20

Mill

ions E

V

WeeksWeeks

ini digunakan untuk perhitungan bobot masing – masing pekerjaan dalam perhitungan laporan mingguan dan kurva S. Selanjutnya digunakan untuk menentukan Planned Value Dan Earned Value.

2. Kurva S (master time shcedule) Merupakan acuan atau rencana waktu pekerjaan/pelaksanaan masing – masing item pekerjaan. Kurva S ini digunakan sebagai data rencana pekerjaan atau Planned Value.

3. Laporan Mingguan Proyek Merupakan kumpulan data keluar

masuk barang gudang tiap minggu. Data ini dapat digunakan sebagai data penunjang perhitungan Earned Value.

4. Biaya Aktual (AC) Merupakan biaya –biaya produksi

proyek yang meliputi biaya langsung dan biaya tak langsung. Dimana biaya langsung dapat diperoleh dari laporan harian pekerjaan (Bahan material, jumlah pekerja, peralatan,dll). Sedangkan untuk menentukan biaya tak langsung dapat diperoleh dari biaya overhead di kantor dan di lapangan(Rekap logistik).

4.3 Perhitungan Kinerja Proyek Minggu Ke-13 4.3.1 Analisa Kinerja Proyek

Untuk mendapatkan nilai Earned Value dan Planned Value, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu dengan meninjau kurva S (Time Shcedule) proyek terlebih dahulu. Di dalam kurva S ini terdapat prosentase rencana tiap item-item pekerjaan. Prosentase rencana tersebut apabila dikalikan dengan nilai BAC proyek disebut dengan Planned Value, sedangkan nilai Earned Value didapat dari perkalian antara prosentase terealisasi dengan nilai BAC proyek.

Dimana Planned Value dan Earned Value minggu ke-13 sesuai time shcedule adalah sebagai berikut :

- Planned Value (PV) = Rencana progress x BAC = 46,362 % x Rp. 5.882.631.641,87 = Rp. 2.727.305.681,80

- Earned Value (EV) = prosentase realisasi x BAC = 68,968 % x Rp. 5.882.631.641,87 = Rp 4.057.133.390,76

- Actual Cost (AC) = Rp. 4.092.516.403,03 (Sesuai table 4.3.1)

Tabel 4.3.1 Rekapitulasi Actual Cost Minggu Ke-13

(sumber : Hasil Perhitungan )

Selanjutnya dari hasil perhitungan PV, EV, dan AC tersebut, akan disajikan menjadi bentuk grafik interaksi seperti dibawah ini :

Gambar 4.3.1 Grafik Interaksi antara PV, EV dan

AC Minggu Ke-13

(sumber : Hasil Perhitungan ) Dari ketiga indikator PV (Planned

Value), EV (Earned Value) dan AC (Actual Cost) diperoleh besaran kinerja proyek yaitu :

- Schedule Varians (SV)

Didapat dari pengurangan Earned Value dan Planned Value = EV - PV = Rp 4.057.133.390,76 - Rp. 2.727.305.681,80 = Rp. 1.329.827.708,96

- Cost Varians (CV) Didapat dari pengurangan Earned Value dan Actual Cost = EV – AC = Rp 4.057.133.390,76 - Rp. 3.905.516.403,03 = Rp. 151.616.987,74

- Didapat dari ratio antara Earned Value dan Planned Value. = EV / PV = Rp 4.057.133.390,76 / Rp. 2.727.305.681,80 = 1,488

Schedule Performance Index (SPI)

Page 9: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

9

- Didapat dari ratio antara Earned Value dan Actual Cost = EV / AC = Rp 4.057.133.390,76 / Rp. 3.905.516.403,03 = 1,039

Selanjutnya dari hasil perhitungan tersebut disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3.2 Laporan Kinerja Proyek Minggu Ke-13

Cost Performance Index (CPI)

Minggu Ke-13 (17 July 2011 - 23 July 2011)

Indikator Nilai Keterangan

BAC Rp 5,882,631,641.87

PV Rp 2,727,305,681.80

EV Rp 4,057,133,390.76

AC Rp 3,905,516,403.03

SV Rp 1,329,827,708.96 Proyek lebih cepat

CV Rp 151,616,987.74 Biaya Akhir lebih kecil dari BAC

SPI 1.488 Proyek lebih cepat

CPI 1.039 Biaya Akhir lebih kecil dari BAC

(sumber : Hasil Perhitungan )

Dimana penjelasan hasil analisa kinerja proyek pada Tabel 4.3.2 adalah sebagai berikut: 1. Pada minggu ke-13, nilai varian SV (+)

positif dan nilai varian CV (+) positif, berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan.

2. Sedangkan dilihat dari indeks performansi, nilai indeks SPI >1 dan nilai indeks CPI>1, sehingga dapat diartikan bahwa kinerja proyek ini ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan

4.3.2 Perkiraan Biaya dan Waktu Akhir Proyek

Selain dapat digunakan untuk menganalisa kinerja proyek, dapat juga digunakan untuk memperkirakan biaya dan waktu penyelesaian proyek. Prakiraan tersebut dapat bermanfaat untuk memberikan suatu early warning mengenai hal yang akan terjadi di masa datang. Berikut ini adalah perkiraan biaya akhir proyek pada minggu ke-13 :

- ETC = (BAC - EV) / (CPI) = (Rp.5.882.631.641,87-Rp 4.057.133.390,76)

/ (1,039) = Rp. 1.757.278.520,74

- EAC = AC + ETC

= Rp.3.905.516.403,03 +Rp. 1.757.278.520,74 = Rp. 5.662.794.923,77

Berdasarkan perhitungan di atas

perkiraan biaya penyelesaian proyek adalah

sebesar Rp.5.662.794.923,77, sehingga dapat diketahui deviasi antara biaya rencana penyelesaian proyek (BAC) dengan biaya perkiraan penyelesaian proyek (EAC) sebesar Rp. 219.836.718,09.

Untuk perkiraan waktu penyelesaian proyek adalah sebagai berikut :

- Waktu rencana (OD) : 150 hari - Waktu yang telah ditempuh (ATE): 86 hari - Nilai Indeks SPI : 1,488

Maka Estimasi waktu penyelesaian proyek (TE) dapat dihitung sebagai berikut:

- TE = ATE + (OD - (ATE x SPI) /SPI = 86 + (150 - (86 x 1,488) / 1,488 = 101 hari.

Berdasarkan hasil estimasi nilai TE diatas maka dapat disimpulkan bahwa waktu penyelesaian proyek lebih cepat dari schedule yang direncanakan (150 hari kalender).

4.3.3 Analisa Perkiraan Rencana Terhadap

Penyelesaian Proyek Analisa perkiraan rencana terhadap

penyelesaian proyek dapat diketahui berdasarkan nilai parameter Indeks prestasi penyelelesaian atau disebut To Complete Performance Index (TCPI). Angka TCPI adalah angka indeks kemungkinan dari sebuah prakiraan. Indeks ini bisa digunakan untuk menambah kepercayaan dalam pelaporan penilaian pada sisa pekerjaan.

- TCPI = ((BAC – EV)/( EAC – AC)) = (Rp. 5.882.631.641,87 – Rp 4.057.133.390,76) /(Rp. 5.662.794.923,77 – Rp.3.905.516.403,03) = 1,039 > 1

Dari analisa perkiraan diatas, nilai

indeks kepercayaan kinerja pada minggu ke-13 lebih dari 1, sehingga dapat diartikan bahwa proyek ini mengalami peningkatan kinerja.

Selanjutnya perhitungan analisa kinerja proyek, perkiraan biaya dan waktu penyelesaian akhir proyek, dan analisa perkiraan rencana terhadap penyelesaian proyek pada minggu ke-14 sampai minggu ke-20 akan ditabelkan pada Tabel 4.4.3.

Page 10: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

10 el

4.4

.3 R

ekap

itula

si H

asil

Anal

isa

Kons

ep E

arne

d Va

lue

(Min

ggu

ke-1

3 s/

d M

ingg

u ke

-20)

Nila

iKe

tN

ilai

Ket

Nila

iKe

tN

ilai

Ket

ETC

Rp

1,7

57,2

78,5

21

Rp

1,7

55,8

94,3

09

Rp

1,61

4,22

0,92

1 R

p

1

,406

,652

,628

EAC

5,66

2,79

4,92

4Rp

5,

798,

475,

362

Rp

5,82

1,41

7,72

4Rp

5,

841,

580,

681

Rp

TE10

111

612

713

5

TCPI

1.03

9Pr

ojec

t a h

ead

sche

dule

1.01

5Pr

ojec

t a h

ead

sche

dule

1.01

1Pr

ojec

t a h

ead

sche

dule

1.00

7Pr

ojec

t a h

ead

sche

dule

Nila

iKe

tN

ilai

Ket

Nila

iKe

tN

ilai

Ket

ETC

Rp

1,3

47,3

77,3

60

Rp

8

83,5

47,6

52

Rp

8

84,1

82,9

08

Rp

8

65,1

13,7

50

EAC

5,97

6,12

5,96

3Rp

5,

695,

897,

705

Rp

5,69

9,99

2,96

1Rp

5,

689,

292,

053

Rp

TE14

614

515

516

4

TCPI

0.98

4Pr

ojec

t beh

ind

sche

dule

1.03

3Pr

ojec

t a h

ead

sche

dule

1.03

2Pr

ojec

t a h

ead

sche

dule

1.03

4Pr

ojec

t a h

ead

sche

dule

(sum

ber :

Has

il Pe

rhitu

ngan

)

Pro

gres

s Ren

c.

75,0

09 %

dan

Pr

ogre

ss R

eal.

77,4

54 %

Pro

gres

s Ren

c.

81,5

07 %

dan

Pr

ogre

ss R

eal.

84,4

88 %

Pro

gres

s Ren

c.

86,9

61 %

dan

Pr

ogre

ss R

eal.

84,4

88 %

Pro

gres

s Ren

c.

92,2

15 %

dan

Pr

ogre

ss R

eal.

84,7

94

%

Pro

gres

s Ren

c.

53,4

53 %

dan

Pr

ogre

ss R

eal.

69,7

18 %

Pro

gres

s Ren

c.

60,8

00 %

dan

Pr

ogre

ss R

eal.

72,2

71 %

Pro

gres

s Ren

c.

68,1

83 %

dan

Pr

ogre

ss R

eal.

75,9

20

%

Pro

gres

s Ren

c.

46,3

62 %

dan

Pr

ogre

ss R

eal.

68,9

68 %

CPI

0.98

4 O

ver b

udge

t 1.

033

Bel

ow p

lane

d co

st

154,

307,

769

Rp

16

3,94

0,37

1Rp

Pro

ject

a h

ead

sche

dule

1.03

2 B

elow

pla

ned

cost

1.

034

Bel

ow p

lane

d co

st

0.97

2 P

roje

ct b

ehin

d sc

hedu

le

0.92

0 P

roje

ct b

ehin

d sc

hedu

le

SPI

1.03

3 P

roje

ct a

hea

d sc

hedu

le

1.03

7

(145

,477

,481

)Rp

(436

,550

,094

)Rp

CV(7

2,41

5,09

1)Rp

157,

767,

769

Rp

SV14

3,83

0,34

4Rp

175,

361,

249

Rp

Para

met

er

Earn

ed V

alue

An

alys

is

Peni

njau

an M

ingg

u Ke

-17

1819

20

CPI

1.03

9 B

elow

pla

ned

cost

1.

015

Bel

ow p

lane

d co

st

44,2

39,9

11Rp

31

,165

,889

Rp

Pro

ject

a h

ead

sche

dule

1.01

1 B

elow

pla

ned

cost

1.

007

Bel

ow p

lane

d co

st

1.18

9 P

roje

ct a

hea

d sc

hedu

le

1.11

3 P

roje

ct a

hea

d sc

hedu

le

SPI

1.48

8 P

roje

ct a

hea

d sc

hedu

le

1.30

4

674,

796,

676

Rp

45

5,13

9,21

0Rp

CV15

1,61

6,98

8Rp

58,6

72,0

75Rp

SV1,

329,

827,

709

Rp

956,

810,

037

Rp

Para

met

er

Earn

ed V

alue

An

alys

is

Peni

njau

an M

ingg

u Ke

-13

1415

16

Adapun penjelasan dari Tabel 4.4.3

adalah sebagai berikut : 1. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-13

• Kinerja pada minggu ke-13 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.1.329.827,708,96), nilai varian CV Positif (Rp.151.616.987,74) , nilai indeks SPI >1(1.488), dan nilai indeks CPI >1(1.039), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan.

• Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.662.794.923,77 dengan waktu 101 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,039) berarti mengalami peningkatan kinerja.

2. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-14 • Kinerja pada minggu ke-14 sesuai tabel

diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.956.810,036,55), nilai varian CV Positif (Rp.58.672.075,05) , nilai indeks SPI >1(1.304), dan nilai indeks CPI >1(1.015), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan.

• Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.798.475.362,21 dengan waktu 116 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,015) berarti mengalami peningkatan kinerja.

3. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-15

• Kinerja pada minggu ke-15 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.674.796,675,64), nilai varian CV Positif (Rp.44.239.910,87) , nilai indeks SPI >1(1.189), dan nilai indeks CPI >1(1.011), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan.

• Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.821.417.723,61 dengan waktu 127 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,011) berarti mengalami peningkatan kinerja.

4. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-16 • Kinerja pada minggu ke-16 sesuai tabel

diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.455.139,210,13), nilai varian CV Positif (Rp.31.165.889,48) , nilai indeks SPI >1(1.113), dan nilai indeks CPI >1(1.007), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan.

• Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.841.580.681,02 dengan waktu 135 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,007) berarti mengalami peningkatan kinerja.

5. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-17 • Kinerja pada minggu ke-17 sesuai tabel

diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.143.830,343,64), nilai varian CV Negatif (- Rp.72.415.091,13) , nilai indeks SPI >1(1.033), dan nilai indeks CPI <1(0.984), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan tetapi biayanya lebih besar dari yang dianggarkan(Over Budget).

• Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.976.125.962,54 dengan waktu 146 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks

Page 11: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

11

kepercayaan kinerja (TCPI) < 1(0,984) berarti mengalami penurunan kinerja.

6. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-18 • Kinerja pada minggu ke-18 sesuai tabel

diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.175.361,249,24), nilai varian CV Positif (Rp.157.767.768,55) , nilai indeks SPI >1(1.037), dan nilai indeks CPI >1(1.033), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan.

• Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.695.897.705,03 dengan waktu 145 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,033) berarti mengalami peningkatan kinerja.

7. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-19 • Kinerja pada minggu ke-19 sesuai tabel

diatas adalah nilai varian SV Negatif (- Rp.154.307,768,55), nilai varian CV Positif (Rp.154.307.768,55) , nilai indeks SPI <1(0.972), dan nilai indeks CPI >1(1.032), berarti pekerjaan ini lebih lambat dari schedule yang direncanakan tetapi biayanya lebih kecil dari yang dianggarkan.

• Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.699.992.961,16 dengan waktu 145 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,032) berarti mengalami peningkatan kinerja.

8. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-20 • Kinerja pada minggu ke-20 sesuai tabel

diatas adalah nilai varian SV Negatif (- Rp.436.550,094,14), nilai varian CV Positif (Rp.163.940.371,38) , nilai indeks SPI <1(0.920), dan nilai indeks CPI >1(1.034), berarti pekerjaan ini lebih lambat dari schedule yang direncanakan tetapi biayanya lebih kecil dari yang dianggarkan.

• Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.689.292.052,54 dengan waktu 145 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,034) berarti mengalami peningkatan kinerja.

4.4 Analisa Secara Keseluruhan Kinerja Proyek Selama Peninjauan

Untuk grafik interaksi antara (PV,EV, dan AC), (SV dan CV) serta (SPI dan CPI) dari minggu ke-13 s/d minggu ke-20 dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4.4.1 Grafik Interaksi antara PV, EV dan

AC Selama Peninjauan (sumber : Hasil Perhitungan )

Gambar 4.4.2 Grafik Interaksi antara CV dan SV

Selama Peninjauan (sumber : Hasil Perhitungan )

Gambar 4.4.3 Grafik Interaksi antara CPI dan SPI Selama Peninjauan

(sumber : Hasil Perhitungan)

Berdasarkan Gambar 4.4.2 dapat diketahui suatu pergerakan dari indikator varians biaya dan jadwal tersebut terhadap garis normal (nilai Rp.0,). Seperti dapat dilihat pada pergerakan nilai Cost variance yang

Page 12: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

12

dominan berada diatas garis normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek ini telah mengalami profit pada minggu ke-20 sebesar 3,28% dari nilai BAC.

Dan apabila dilihat dari segi Schedule variance, proyek ini mengalami suatu penurunan kinerja secara bertahap tanpa adanya perbaikan kinerja dari minggu ke-13 sebesar Rp.1.329.827.708,96 s/d Rp.195.597.502,09 pada minggu ke-20, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada minggu ke-20 proyek ini telah mengalami keterlambatan waktu.

Sedangkan untuk mengetahui pergerakan indeks kinerja proyek dapat diketahui pada Gambar 4.4.3. Dimana grafik tersebut menunjukkan bahwa nilai Indeks Kinerja Biaya atau CPI pada minggu ke-13 s/d minggu ke-16 berada diatas 1, berarti pada minggu-minggu ini nilai pengeluaran (aktual) lebih kecil dari nilai anggaran. Dan untuk minggu ke-17 terjadi penurunan yang cukup besar, dimana nilai CPI berada dibawah 1 (0,984), berarti pada minggu ke-17 nilai pengeluaran (aktual) lebih besar dari nilai anggaran. Hal ini disebabkan adanya pembelian material besi dalam jumlah skala besar untuk pekerjaan penulangan pada lantai 3. Sedangkan untuk minggu ke-18 sampai dengan minggu ke-20 nilai CPI lebih dari 1 berarti pada minggu-minggu tersebut nilai pengeluaran (aktual) lebih kecil dari nilai anggaran, hal ini disebabkan adanya penghematan biaya bahan material maupun pekerja serta pemberhentian sementara waktu pelaksanaan selama 6 hari (karena bertepatan libur hari raya Idul Fitri).

Sedangkan untuk Indek Kinerja Jadwal (SPI), untuk peninjauan pada minggu ke-13 sampai minggu ke-19 nilai SPI berada diatas 1 berarti pada minggu tersebut kinerja proyek mengalami peningkatan kinerja/lebih cepat dari yang direncanakan. Hal ini disebabkan adanya kemajuan prestasi fisik yang terealisasi pekerjaan untuk pekerjaan beton bertulang pada struktur lt.2 dan lt.3. Namun pada minggu ke-20 proyek ini mengalami penurunan kinerja dengan nilai SPI dibawah 1. Hal ini disebabkan tidak adanya pekerjaan (pek.penulangan dan pas.pondasi batukali yang berpotensi besar dalam penambahan nilai kemajuan prestasi fisik).

4.5 Analisa Faktor - Faktor Penyebab

Keterlambatan dan Kemajuan Kinerja Proyek

Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi langsung dengan responden terpilih selama peninjauan, maka dapat diketahui faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja proyek sebagai berikut :

1. Hasil Pengamatan minggu ke-13 • Kinerja proyek pada minggu ke-13 telah

mengalami peningkatan kinerja sebesar 22,61%. Hal tersebut dikarenakan adanya penambahan volume prestasi progress fisik yang sangat besar dari pekerjaan beton bertulang plat Lt.2.

• Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya peningkatan biaya produksi untuk pekerjaan beton bertulang plat lantai 2.

2. Hasil pengamatan minggu ke-14 • Kinerja proyek pada minggu ke-14 telah

mengalami peningkatan kinerja sebesar 16,26% dikarenakan efek dari penambahan volume pada minggu ke-13 sehingga dilihat secara kinerja masih diatas yang direncanakan..

• Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya penambahan pada biaya penyewaan alat perancah serta bekisting untuk pekerjaan selanjutnya.

• Kurang efektifnya pekerja pada minggu ini karena pek.yang ada di lantai 1 seharusnya sudah bisa mulai dilaksanakan.

3. Hasil pengamatan minggu ke-15 • Kinerja proyek pada minggu ke-15 telah

mengalami peningkatan kinerja sebesar 11,47% dikarenakan efek dari penambahan volume pada minggu ke-13 sehingga dilihat secara kinerja masih diatas yang direncanakan.

• Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya biaya penyewaan alat perancah serta pembelian besi.

4. Hasil pengamatan minggu ke-16

• Kinerja proyek pada minggu ke-16 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 7,74%. Hal tersebut dikarenakan adanya penambahan volume prestasi progress fisik yang sangat besar dari pekerjaan beton bertulang serta pas.batu kali.

• Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya biaya produksi untuk pekerjaan beton bertulang serta pemasangan pondasi batukali.

• Waktu pekerja sudah efektif serta dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk pek.pas.batu kali.

Page 13: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

13

5. Hasil pengamatan minggu ke-17 • Kinerja proyek pada minggu ke-17 telah

mengalami peningkatan kinerja sebesar 2,44% dikarenakan efek dari penambahan volume pada minggu ke-16 sehingga dilihat secara kinerja masih diatas yang direncanakan.

• Nilai AC pada minggu ini mengalami pembengkakan biaya yang melebihi PV dan EV, hal ini disebabkan adanya biaya produksi untuk pekerjaan beton bertulang serta pembelian material besi dalam skala besar untuk pekerjaan penulangan Lt.3.

• Adanya pembelian material besi dalam skala besar pada minggu ini, seharusya hal ini tidak perlu dilakukan karena dapat beresiko pembengkakan pada nilai sisa material besi.

6. Hasil pengamatan minggu ke-18

• Kinerja proyek pada minggu ke-18 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 2,98%, hal tersebut dikarenakan efek dari penambahan volume pada minggu ke-16 sehingga dilihat secara kinerja masih diatas yang direncanakan.

• Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya biaya pembuatan bekisting plat dan balok Lt.3.

7. Hasil pengamatan minggu ke-19 • Kinerja proyek pada minggu ke-19 telah

mengalami penurunan kinerja sebesar 2,47%. • Nilai AC yang dikeluarkan pada minggu ini

hanya biaya pekerja saja, hal ini disebabkan adanya pemberhentian waktu pelaksanaan selama 6 hari (karena bertepatan libur hari raya Idul Fitri).

8. Hasil pengamatan minggu ke-20 • Kinerja proyek pada minggu ke-20 telah

mengalami penurunan kinerja sebesar 7,42% yang diakibatkan adanya pemberhentian waktu pelaksanaan selama 6 hari (karena bertepatan libur hari raya Idul Fitri) pada minggu sebelumnya .

• Nilai AC pada minggu ini juga mengalami penghematan biaya produksi terutama pada biaya pembelian material.

• Seharusnya pada minggu ini perlu dilakukan pertambahan jumlah pekerja atau jumlah waktu lembur untuk mempercepat pekerjaan yang terlambat pelaksanaannya, hal ini dikarenakan adanya penurunan kinerja serta deadline waktu pelaksanaan proyek yang telah disepakati bersama.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah :

1. Pada akhir peninjauan, nilai kinerja schedule proyek atau SPI sebesar 0,920 berarti proyek ini telah mengalami keterlambatan 7,42% dari target rencana 92,22% dan realisasi pekerjaan 84,79%. Sedangkan dilihat dari segi kinerja biaya proyek, nilai CPI sebesar 1,034 artinya biaya proyek yang telah dikeluarkan masih berada dibawah biaya yang dianggarkan.

2. Apabila kecenderungan kinerja proyek seperti pada akhir peninjauan (minggu ke-20), maka dapat diperkirakan biaya penyelesaian proyek sebesar Rp. 5.689.292.052,54, dan nilai tersebut masih dibawah biaya yang dianggarkan (BAC) sebesar Rp. 5.882.631.641,87. Sedangkan untuk waktu penyelesaian akhir pekerjaan diramalkan selama 164 hari, yang berarti waktu sedikit lebih lama dari jadwal yang direncanakan selama150 hari.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan atau keterlambatan proyek tersebut adalah : a. Faktor-faktor yang mendukung

kemajuan proyek : • Cuaca di lapangan sangat mendukung

kinerja • Penambahan jam lembur pekerja • Penggunaan alat berat yang maksimal

b. Faktor-faktor yang mengakibatkan keterlambatan proyek :

• Terbatasnya jam pengecoran yang tidak dapat dilakukan siang hari, akibat padatnya rutinitas jalan akses.

• Tidak maksimalnya kinerja pekerja karena bertepatan dengan bulan puasa ramadhan

• Adanya ketidaktepatan dalam pemilihan mandor pekerja.

• Waktu pelaksanaan proyek berhenti selama 6 hari karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri.

5.2. Saran Saran yang dapat disampaikan dalam

penelitian ini antara lain : 1. Untuk mendapatkan hasil analisa kinerja

yang lebih akurat, maka diperlukan waktu peninjauan yang lebih lengkap yaitu

Page 14: Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Konsep Earned Value.paper

14

peninjauan dari awal proyek sampai proyek selesai.

2. Perlu dilakukan studi lanjut tentang metode yang digunakan untuk melakukan tindakan pengendalian proyek.

DAFTAR PUSTAKA

Asiyanto, 2005, Manajemen Produksi Untuk Jasa Konstruksi, Jakarta : Penerbit Pradnya Paramita, Cetakan Pertama.

Barrie, D.S., Manajemen Konstruksi Profesional, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Cleland, D. I,. 1995, Project Management Strategic Design and Implementation, Singapore : McGraw-Hill, Inc.

Gray C. F. dan Larson E. W., 2006, Project Management The Managerial Process, Singapore : McGraw-Hill, Inc.

Soeharto, Iman., 1995, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Jakarta : Penerbit Erlangga, Cetakan Pertama.

Ervianto, Wulfram., 2004, Teori - Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Yogyakarta : Penerbit Andi, Cetakan Pertama.

PMBOK guide (A Guide to the Project Management Body of Knowledge), 2004, Third Edition.

(Halaman ini sengaja dikosongkan)