ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA...

106
ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA 2014

Transcript of ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA...

Page 1: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

ANALISA

KERJASAMA

KELEMBAGAAN KPU

DENGAN MITRA

STRATEGIS

KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2014

Page 2: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

i

TIM PENYUSUN KAJIAN

HASRUL HANIF, S.IP, MA

LONGGINA NOVADONA BAYO, S.IP, MA

PRIMI SUHARMADHI PUTRI, S.IP

WENING HAPSARI M, S.IP

Page 3: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

ii

DAFTAR ISI

BAB 1PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. PENGANTAR ............................................................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................. 3

C. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................................... 4

D. KERANGKA ANALISA ................................................................................................ 4

E. METODE PENELITIAN .............................................................................................. 7

BAB 2PROFIL BERBAGAI BENTUK KERJASAMA KPU DENGAN MITRA STRATEGIS .............. 9

A. BIRO PERENCANAAN DAN DATA ........................................................................... 10

B. BIRO KEUANGAN ................................................................................................... 16

C. BIRO HUKUM......................................................................................................... 18

D. BIRO UMUM .......................................................................................................... 21

E. BIRO SUMBER DAYA MANUSIA ............................................................................. 25

F. BIRO TEKNIS, HUBUNGAN PARTISIPASI DAN MASYARAKAT (TEKNIS-HUPMAS) .. 27

G. BIRO LOGISTIK ....................................................................................................... 33

H. SEMUA BIRO .......................................................................................................... 37

BAB 3DINAMIKA KERJASAMA KPU DENGAN MITRA STRATEGIS ...................................... 39

A. BIRO PERENCANAAN DAN DATA ........................................................................... 40

B. BIRO KEUANGAN ................................................................................................... 45

C. BIRO HUKUM......................................................................................................... 49

D. BIRO UMUM .......................................................................................................... 52

E. BIRO SUMBER DAYA MANUSIA ............................................................................. 55

F. BIRO TEKNIS, HUBUNGAN PARTISIPASI DAN MASYARAKAT (TEKNIS-HUPMAS) .. 59

G. BIRO LOGISTIK ....................................................................................................... 64

H. INSPEKTORAT KPU ................................................................................................ 69

BAB 4REKOMENDASI OPTIMALISASI KERJASAMA KPU DENGAN MITRA STRATEGIS ....... 73

A. ASPEK EKSTERNAL ................................................................................................. 73

B. ASPEK INTERNAL KELEMBAGAAN ......................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 78

Lampiran ........................................................................................................................... 79

Page 4: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. PENGANTAR

omisi Pemilihan Umum (selanjutnya disingkat: KPU)

Republik Indonesia merupakan salah satu institusi yang

paling krusial dalam penyelenggaraan pemilihan umum

(selanjutnya disingkat: PEMILU) di Indonesia. Sebagai salah satu

penyelenggara PEMILU, KPU memiliki tanggungjawab untuk proses

penyelenggaraan PEMILU berjalan secara demokratis, serta langsung,

umum, bebas, rahasia (LUBER)sertajujur dan adil (JURDIL).

PEMILU yang demokratis serta JURDIL dan LUBER tidak akan bisa

tercapai dengan mudah apabila KPU tidak mampu menyelenggarakan

proses tahapan pemilihan umum sesuai dengan beberapa prinsip atau

asas penting. Helena Catt, Andrew Ellis, Michael Maley, Alan Wall dan

Peter Wolf dalam buku bertajuk ‚Electoral Management Design‛ (2014:

21-25), menyebutkan bahwa sebuah lembaga penyelengara PEMILU

semestinya dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip berikut ini, yaitu:

independen, imparsialitas, integritas, transparansi, efisiensi,

profesionalisme, dan berorientasi pada pelayanan.

K

Page 5: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

2

Hal ini selaras ini dengan UU No.15 tahun 2011 tentang Penyelenggara

PEMILU pasal 2 yang menyebutkan bahwa penyelenggara PEMILU

seyogyanya bekerja berdasarkan asas-asas berikut ini, yaitu: mandiri;

jujur; adil;kepastian hukum; tertib; kepentingan umum; keterbukaan;

proporsionalitas; profesionalitas; akuntabilitas; efisiensi; dan efektivitas.

Lebih lanjut dalam pasal 3 ayat (3) juga kembali ditegaskan bahwa dalam

menyelenggarakan Pemilu, KPU bebas dari pengaruh pihak mana pun

berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya.

Dengan kata lain, KPU dituntut bukan hanya profesional tapi juga

independen dalam semua proses yang ada. KPU dituntut untuk

menyelenggarakan PEMILU secara efisien dan efektif. Lebih jauh, KPU

diharapkan selalu bertindak secara independen dan imparsial serta

memiliki integritas. Terakhir, namun sangat penting, KPU juga dituntut

untuk mengelola PEMILU secara transparan dan akuntabel. Sebab,

sebagai penyelenggara PEMILU dalam tatanan politik yang demokratis,

KPU bukan hanya dituntut memiliki kinerja yang baik tapi juga butuh

kepercayaan publik dan legitimasi politik yang lebih kuat dari

masyarakat.1

1 Misalnya ketika Husni Kamil Manik, ketua KPU periode 2012-2017, menegaskan

indikator-indikator keberhasilan PEMILU, salah satu indikator yang penting untuk

dilihat adalah hal yang terkait dengan tingginya kepercayaan dan kepuasan publik

terhadap kinerja dan netralitas KPU. Hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei

Indonesia (LSI) pada tanggal 4-6 Agustus 2014, menunjukkan bahwa sebanyak 67,49%

masyarakat Indonesia percaya hasil perolehan suara yang diumumkan oleh KPU dan

jajarannya. Lebih lanjut, sebanyak 61,3% masyarakat Indonesia mengaku puas terhadap

kinerja KPU. Sedangkan sekitar 70% masyarakat mempercayai netralitas

KPU.http://www.kpu.go.id/index.php/post/read/2014/3457/KPU-Peringati-HUT-RI-ke-

69-dengan-Tiga-Capaian-Pemilu-2014. Diakses 26 November 2014.

Page 6: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

3

Namun,dengan mempertimbangkan kapasitas kelembgaan yang

dimiliki oleh KPU saat ini, KPU harus berhadapan dengan berbagai

tantangan dan limitasi baik secara internal maupun eksternal untuk

mewujudkan harapan ideal tersebut. Lebih jauh, proses penyelenggaraan

PEMILU sendiri merupakan proses yang kompleks dan

berkesinambungan sehingga tidak memungkinkan hanya dikelola oleh

KPU sendirian.

Maka sangat wajar apabila dalam proses penyelenggaraan PEMILU

dibutuhkan adanya kerjasama kelembagaan untuk memastikan fungsi

dan peran KPU sebagai salah satu penyelenggara PEMILU bisa berjalan

secara optimal. Kerjasama bukan hanya untuk memastikan limitasi

kelembagaan bisa tertangani namun untuk untuk memastikan PEMILU

sebagai sebagai sebuah proses yang ditopang oleh aksi kolektif bisa

berjalan dengan baik.Hal yang lebih penting lagi adalah melihat seberapa

besar kerjasama yang ada berkontribusi terhadap optimalisasi kinerja dan

independensi serta transparansi dan akuntabilitas KPU.

B. RUMUSAN MASALAH

Kajian ini berusaha untuk melihat dinamika kerjasama yang dikelola

oleh KPU dengan mitra strategis dalam rangka mengoptimalkan peran

dan fungsi KPU dalam penyelenggaraan PEMILU 2014. Oleh karena itu

ada pertanyaan dasar yang hendak di jawab yaitu:

Sejauh mana proses kerjasama kelembagaan yang dikembangkan oleh

KPU dengan mitra strategis yang ada mampu memperkuat

kapasitas kelembagaan sertaperan dan fungsi KPU dalam

mendorong Pemilu yang demokratis serta LUBER &JURDIL?

Page 7: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

4

C. TUJUAN PENELITIAN

Kajian ini pada dasarnya bertujuan untuk melihat dinamika kerjasama

yang dikembangkan oleh KPU serta implikasinya terhadap optimalisasi

peran dan fungsi KPU dalam penyelenggaraan PEMILU 2014. Secara

khusus, kajian ini bertujuan untuk:

1) Mengindentifikasi tantangan penyelenggaraan PEMILU di

Indonesia serta kemampuan KPU merespon tantangan tersebut,

2) Mengindentifikasi berbagai bentuk kerjasama yang dikembangkan

oleh KPU dengan mitra strategis dalam rangka merespon berbagai

tantangan tersebut,

3) Mengindentifikasi desain KPU dalam mengembangkan kerjasama

dengan mitra strategis, dan

4) Mengidentifikasi peluang, tantangan, hambatan dan limitasi KPU

dalam mengembangkan kerjasama dengan mitra strategis, berikut

peluang keberlanjutan.

D. KERANGKA ANALISA2

Upaya kerjasama yang dibangun bisa terekspresikan sebagai proses

kemitraan (partnership) atau bisa juga kolaborasi (collaboration). Kemitraan

bisa dimaknai sebagai proses dimana berbagai kelompok pemangku

kepentingan dari berbagai organisasi didorong untuk bersama-sama

bertanggung jawab ketika menangani tantangan dan peluang di mana

mereka yang terlibat diyakini memiliki kepentingan bersama dalam

jangka panjang.Kemitraan juga bisa didefinisikan sebagai (Radovich,

Zadek & Sillanpää, 2006):

2 Sebagian besar tulisan dalam kerangka analisa ini merupakan modifikasi dari tulisan

Hasrul Hanif & Arie Ruhyanto (2007: 47:67)

Page 8: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

5

“….two or more organizations that enter a collaborative agreement

based on 1) synergistic goals and opportunities that address

particular issues that single organizations cannot accomplish on

their own, and, 2) whose individual organizations cannot purchase

the appropriate resources or competencies through a market

transaction”

Sedangkan kolaborasi adalah proses dimana satu organisasi/entitas utama

berusaha melibatkan para pihak yang terkait dalam sebuah proses untuk

mencapai tujuan organisasi tersebut.

Pada dasarnya, dalam sebuah kerjasama selalu ada tiga unsur utama,

yaitu:(1) adanya unsur dua pihak atau lebih, (2) adanya interaksi dan, (3)

adanya tujuan bersama. Tiga unsur dalam kerjasama tersebut harus ada

dalam sebuah bentuk kerjasama pada suatu obyek. Adanya unsur dua

pihak atau lebih menggambarkan suatu himpunan kepentingan yang

saling mempengaruhi sehingga terjadi interaksi untuk mewujudkan suatu

tujuan bersama. Interaksi yang tidak bertujuan untuk pemenuhan

kepentingan masing-masing pihak tidak bisa dikatakan sebagai sebuah

kerjasama. Sehingga sebuah interaksi dari beberapa pihak yang dilakukan

harus ada keseimbangan (equity), artinya kalau interaksi hanya untuk

memenuhi kepentingan salah satu atau sebagian pihak dan ada pihak

yang dirugikan dalam interaksi tersebut maka hubungan yang terjadi

tidak masuk dalam kriteria kerjasama. Kerjasama menempatkan pihak-

pihak yang berinteraksi pada posisi seimbang, selaras, dan serasi, karena

interaksi yang terjadi bertujuan demi pemenuhan kepentingan bersama

tanpa ada yang dirugikan (Pamudji, 1983: 12).

Pilihan untuk melakukan kerjasama biasanya dilakukan karena ada

berbagai manfaat yang diperoleh. Setidaknya ada beberapa manfaat yang

Page 9: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

6

diharapkan ketika kerjasama dilakukan, yaitu (Bandingkan dengan

Yudhoyono, 2003): Pertama, berbagi pengalaman. Sebuah organisasi bisa

memetik pengalaman baik atau buruk dari pengalaman organisasi sejenis

atau melakukan pembelajaran secara horisontal (horizontal learning)

sehingga ke depan justru bisa berkontribusi bagi peningkatan kinerja

organisasi tersebut. Dengan kata lain, melalui kerjasama, maka sebuah

organisasi akan dapat berbagi pengalaman dengan organisasi lain

sehingga sebuah organisasi tidak perlu mengalami apa yang mungkin

menjadi kesalahan yang pernah dilakukan oleh organisasi lain. Demikian

juga, pengalaman organisasi lain dalam menjalankan sebuah misi atau

program organisasi menjadi acuan untuk bertindak bagi suatu organisasi

dengan mempelajari apa yang menjadi hambatan ataupun yang menjadi

pendorong keberhasilan sebuah aktivitas atau program di suatu

organisasi.

Kedua, berbagi keuntungan. Dengan kerjasama, maka berbagai

organisasi atau entitas yang terikat kerjasama dapat saling berbagi

keuntungan atau manfaat. Pengelolaan bersama untuk sebuah aktivitas

atau program akan menghasilkan keuntungan dan manfaat yang dapat

dirasakan bersama sehingga organisasi tersebut dapat merasakan manfaat

secara adil dari pengelolaan yang dilakukan. Tiap organisasi akan merasa

diuntungkan dari dilakukannya kerjasama dan tidak ada yang dirugikan.

Ketiga, berbagai biaya, resiko atau beban. Dengan kerjasama, maka

organisasi yang terikat kerjasama dapat bersama-sama menanggung biaya

secara proposional sehingga biaya, resiko atau beban tidak hanya

dibebankan pada salah satu pihak saja. Misalnya, dalam penyelenggaraan

PEMILU, anggaran pengelolaan dan penyediaan sarana yang besar dapat

Page 10: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

7

ditanggung bersama sehingga tidak terlalu membebani keuangan dari

penyelenggara PEMILU semata.

Pada dasarnya setiap proses kerjasama bisa digolongkan ke dalam

beberapa tipologi kemitraan atau kolaborasi, yaitu:

Kerjasama dalam pelayanan. Misalnya: penguatan kapasitas,

sosialisasi, dsb

Kerjasama dalam sumberdaya. Misalnya: penyediaan sumberdaya

manusia dengan kompetensi tertentu, dsb

Kerjasama dalam mengembangkan aturan main. Misalnya

membangun pakta integritas dsb

E. METODE PENELITIAN

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi

kasus. Metode studi kasus digunakan untuk memahami lebih jauh realitas

sosial dan bagaimana antar subyek memahami dan menafsir realitas

tersebut. Unit analisa adalah berbagai aktivitas kerjasama yang dilakukan

oleh KPU dalam rangka optimalisasi fungsi dan perannya dalam

penyelenggaraan PEMILU 2014.

Proses penelusuran data menggunakan metode trianggulasi, yaitu:

Data primer melalui wawancara dengan berbagai unit kerja (7 Biro

dan 1 inspektorat) yang ada di dalam sekretariat jenderal KPU RI,

yaitu: Biro Umum, Biro Perencanaan dan Data, Biro Hupmas dan

Teknis, Biro Keuangan, Biro Hukum, Biro Logistik, Biro SDM, dan

Inspektorat. Wawancara dilakukan pada tahun 2014.

Dalam wawancara tersebut ada beberapa pertanyaan kunci yang

ditanyakan kepada narasumber, yaitu:

Page 11: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

8

Apa tantangan-tantangan penyelenggaraan PEMILU di Indonesia?

Sejauh mana tantangan-tangan tersebut direspon oleh KPU?

o Apakah KPU memiliki kapasitas memadai untuk merespon hal

tersebut?

Apakah kerjasama yang ada bisa menutup kekurangan atau

menopang kinerja kinerja KPU, terutama dalam merespon

tantangan-tantangan tersebut?

Apakah kerjasama tersebut dikembangkan berdasarkan rencana

strategis (by design) atau reaktif?

o Apakah memang sesuai dan betul-betul kebutuhan?

o Apakah menumpuk pada satu isu saja?

o Adakah isu-isu yang tidak dibutuhkan kerjasama malah

digunakan untuk kerjasama?

Apakah kesepakatan MoU kerjasama yang ada ditindaklanjuti

secara efektif?

Adakah hambatan-hambatan yang muncul dalam kerjasama?

Sejauh mana kerjasama tersebut punya prospek keberlanjutan?

Data sekunderdiperoleh dengan melakukan penelusuran: (1) data-

data di dalam KPU, seperti data kerjasama dsb, (2) data media massa

yang relevan.

Pada dasarnya, riset dilakukan dengan beberapa tahapan berikut ini:

Pengumpulan data

Proses pengelolaan data

Klasifikasi dan coding data

Analisa data

Page 12: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

9

BAB 2

PROFIL BERBAGAI BENTUK KERJASAMA KPU DENGAN

MITRA STRATEGIS

ebagaimana telah disebutkan di dalam pengantar bab 1, KPU

dituntut untuk bisa menyelenggarakan PEMILU yang JURDIL

dan LUBER bukan hanya secara independen dan imparsial

tapi juga transparan dan profesional. Tentu saja tuntutan tersebut

bukanlah yang mudah untuk dipenuhi terlebih ketika kapasitas

kelembagaan KPU sendiri tidak selalu menopang KPU agar bisa

memenuhi tuntutan tersebut.

Oleh karena itu, dalam rangka merespon tuntutan tersebut atau

mengoptimalkan peran dan fungsinya sebagai salah satu penyelenggara

PEMILU, khususnya PEMILU 2014, KPU menginisiasi dan

mengembangkan berbagai kerjasama dengan banyak lembaga atau mitra

strategis untuk mendukung dan membantu KPU dalam setiap tahapan

pelaksanaan PEMILU. Organisasi yang menjadi mitra strategis KPU tidak

hanya berasal dari lembaga pemerintah, baik dari kementerian maupun

non-kementerian, namun juga dari lembaga-lembaga non-pemerintah,

S

Page 13: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

10

seperti LSM, lembaga donor internasional maupun lembaga pendidikan

tinggi.

Sebelum pembahasan yang lebih mendalam tentang tantangan,

hambatan, limitasi dan peluang kerjasama KPU dengan mitra strategis,

dalam bab ini akan diuraikan deskripsi berbagai bentuk kerjasama yang

dilakukan oleh KPU dengan mitra strategis sepanjang tahun 2012-2014.

Sistematika alur argumen dalam bab ini disusun berdasarkan unit kerja

(biro dan inspektorat) yang ada di dalam Sekretariat Jenderal KPU RI.

Sekretariat Jenderal KPU merupakan lembaga pendukung profesional

dengan tugas utama membantu hal teknis administratif, termasuk

pengelolaan anggaran PEMILU. Pada dasarnya, uraian tugas masing-

masing biro dan inspektorat yang ada dalam Sekretariat Jenderal KPU RI

tergambarkan dengan jelas dalam Peraturan KPU No. 4 tahun 2010

tentang Uraian Tugas Staf Pelaksana pada Sekretariat Jenderal Komisi

Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan

Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.

A. BIRO PERENCANAAN DAN DATA

Biro Perencanaan dan Data merupakan biro yang bertanggungjawab

atas penyusunan rencana program dan anggaran. Biro ini juga

bertanggungjawab atas pengelolaan kerjasama antar lembaga, penelitian

dan pengembangan serta pengelolaan data dan informasi. Hal yang tak

kalah pentingnya adalah biro ini memiliki tugas dan fungsi untuk

melakukan monitoring dan evaluasi atas kinerja KPU.

Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi dan perannya sebagai

pendukung kinerja komisioner KPU, Biro Perencanaan dan Data berusaha

untuk mengembangkan kerjasama dengan berbagai mitra strategis. Tentu

Page 14: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

11

saja, agar tujuan kerjasama tersebut bisa tercapai dengan optimal, biro ini

juga menyusun sasaran strategis berikut indikator kinerja. Berikut ini

adalah uraian lebih mendalam tentang sasaran strategis, indikator kinerja,

lembaga mitra yang menjadi implementer dalam proses kerjasama serta

program yang dikelola dalam kerjasama Biro Perencanaan dan Data

dengan lembaga mitra strategis.

Sasaran strategis ke-1 adalah terwujudnya efektifitas perencanaan dan

program KPU. Indikator kinerja untuk mengukur tercapainya sasaran

strategis ini adalah:

o Persentase Unit Kerja yang Sasaran dan Indikator Kinerja Dalam Renja

dan RKA-KL Selaras dengan Sasaran dan Indikator Kinerja Dalam

Renstra KPU

o Jumlah Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Yang Terbit Tepat

Waktu

Untuk mencapai sasaran strategis ke-1 tersebut, Biro Perencanaan dan

Datamendorong kerjasama dengan The Asia Foundation (TAF). Bentuk

konkrit dari kerjasama ini adalah program untuk memperkuat kapasitas

KPU dalam penyelenggaraan Pemilu yang efektif dan efisien berdasarkan

asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Kegiatan-kegiatan

yang dilaksanakan dalam program ini adalah penyusunan Renstra KPU

2012 – 2017, fasilitasi penyusunan peraturan KPU sebagai turunan UU

Keterbukaan Informasi Publik serta relasi media KPU.

Sebagai rangkaian upaya pencapaian sasaran strategis ke-1 juga, KPU

berusahamendorong peningkatan partisipasi penyandang disabilitas

dalam pemilu DPR, DPRD, DPD, Presiden & Wapres, dan kepala daerah

dalam rangka perwujudan kesetaraan hak politik setiap warganegara

Republik Indonesia. Dalam hal ini, Biro Perencanaan dan Data KPU

Page 15: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

12

bekerjasama dengan Pusat Pemilu Akses penyandang cacat (PPUA-

PENCA). Selanjutnya, PPUA-PENCA membantu KPU dalam Peningkatan

kapasitas dan peran serta para pihak dalam upaya peningkatan partisipasi

politik penyandang disabilitas dalam PEMILU anggota DPR, DPD, DPRD,

PEMILU Presiden-Wapres serta pilkada; fasilitasi perumusan dan

penerapan regulasi/kebijakan PEMILU anggota DPR, DPD, DPRD,

PEMILU Presiden-Wapres serta pilkada yang responsive akses

penyandang disabilitas; dan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan

PEMILU anggota DPR, DPD, DPRD, PEMILU Presiden-Wapres serta

PILKADA yang aksesibel dan non-diskriminasi bagi pemilih disabilitas.

Terakhir, upaya pencapaian sasaran strategis ke-1 ini sangat erat

kaitannya dengan pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

2014, yaitupenilaian kemampuan rohani dan jasmani pasangan Calon

Presiden dan Wakil Presiden dalam PEMILU Presiden-Wakil Presiden

tahun 2014. Biro Perencanaan dan Data KPU bekerjasama dengan

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melakukan penyusunan

kriteria dan standar kemampuan rohani dan jasmani pasngan calon

Presiden dan Wapres dalam pemilu Presiden dan Wapres tahun 2014;

penyusunan panduan teknis penilaian kemampuan rohani dan jasmani

pasngan calon Presiden dan Wapres dalam pemilu Presiden dan Wapres

tahun 2014 oleh Pengurus IDI yang selanjutnya ditetapkan oleh KPU;

penetapan tim pemeriksan kesehatan independen oleh pengurus IDI atas

rekomendasi KPU; proses pemeriksaan kesehatan rohani dan jasmani

pasangan calon Presiden dan Wapres dalam pemilu Presiden dan Wapres

tahun 2014; penyusunan kriteria dan rekomendasi untuk rumah sakit

pemerintah yang paling memenuhi syarat melakukan penilian kesehatan

rohani dan jasmani pasangan calon Presiden dan Wapres dalam PEMILU

Page 16: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

13

Presiden dan Wapres tahun 2014; penunjukan rumah sakit pemerintah

oleh Pengurus IDI atas rekomendasi KPU; serta penyerahan kesimpulan

penilian kemampuan rohani dan jasmani pasangan calon Presiden dan

Wapres dalam pemilu Presiden dan Wapres tahun 2014.

Adapun sasaran strategis ke-2 adalah terwujudnya sistem administrasi

penyelenggaraan PEMILU yang tertib, efektif dan efisien dengan

menggunakan sistem aplikasi dan teknologi informasi.Indikator kinerja

untuk sasaran strategis ini adalah:

o Persentase KPU/KIP provinsi yang menyampaikan LAKIP dengan

tepat waktu,

o Persentase KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota yang

pelaksanaan kegiatannya sesuai dengan rencana aksi, dan

o Jumlah aplikasi e-government yang diterapkan di lingkungan KPU

Agar sasaran tersebut tercapai, Biro Perencanaan dan Data KPU

melakukan kerjasama dengan KEMITRAAN (Partnership), Universitas

Indonesia serta Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Biro

ini dengan KEMITRAAN mengembangkan dukungan bagi peningkatan

kapasitas KPU dalam penyelanggaraan dan membaharui tata kelola

PEMILU. Program ini dijalankan dengan penyediaan sumber daya

pendukung dalam bentuk koordinasi bantuan teknis, diskusi kelompok

terfokus (FGD), riset, dan lokakarya (workshop) maupun seminar dengan

berbagai elemen masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dengan menjunjung tinggi Integritas NKRI.

Dengan bekerjasama dengan Universitas Indonesia, Biro Perencanaan

dan Data mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada

masyarakat, pemanfaatan teknologi informasi, serta pengembangan

sumber daya manusia dalam menunjang penyelenggaraan PEMILU.

Page 17: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

14

Program ini dijalankan dengan kegiatan pemberdayaan bidang-bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi strategis untuk meningkatkan kinerja

para pihak; peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam

pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang sistem

pemilihan umum; serta sosialisasi dan pemsyarakatn kegiatan melalui

media publikasi serta seminar, konferensi, simposium atau lokakarya.

Biro ini juga bekerjasama dengan Badan pengkajian dan Penerapan

Teknologi- BPPT (Januari 2013 – 2017). Kerjasama ini terfokus pada

program Pemanfaatan IPTEK serta pengembangan SDM dalam

menunjang sistem PEMILU. Kegiatan-kegiatan utama dalam kerjasama ini

meliputi pemberdayaan bidang-bidang ilmu pengetahuan strategis untuk

meningktakan dan teknologi strategis untuk meningkatkan kinerja kedua

institusi; peningkatan kemampuan sumberdaya manusia dalam

pemanfaatn ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang sistem

PEMILU; serta penggalangan kerjasama dengan badan-badan lainnya

dalam rangka pemanfaatan dan pemberdayaan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam menunjang sistem PEMILU.

Sasaran strategis yang ke-3 adalah terwujudnya penetapan DPT yang

berkualitas dengan indikator kinerja berupa persentase penduduk yang

mempunyai hak untuk memilih tetapi tidak terdaftar di dalam DPT.

Namun untuk sasaran strategis yang ke-3 ini tidak ada data yang

menunjukkan Biro Perencanaan dan Data melakukan kerjasama

kelembagaan untuk mencapainya.

Sasaran strategis yang ke-4 adalah meningkatnya partisipasi pemilih di

luar negeri dalam PEMILU dengan indikator kinerja berupa persentase

pemilih di luar negeri yang menggunakan hak pilihnya dalam PEMILU.

Untuk mencapai sasaran strategis ini, Biro Perencanaan dan Data KPU

Page 18: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

15

bekerjasama dengan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia,

khususnya dalam menyelenggarakan PEMILU 2014 bagi WNI di luar

negeri. Hal ini tentu saja sebagai salah satu kegiatan utama dalam

meningkatkan partisipasi pemilih di luar negeri, baik pada pemilihan

anggota legislatif DPR, DPD, maupun pemilihan presiden dan wakil

presiden.

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

LEMBAGA

IMPLEMENTER

(BERDASAR

MOU)

PROGRAM

Terwujudnya

efektifitas

Perencanaan dan

Program KPU

Persentase Unit

Kerja yang Sasaran

dan Indikator

Kinerja Dalam

Renja dan RKA-KL

Selaras dengan

Sasaran dan

Indikator Kinerja

Dalam Renstra

KPU

The Asia

Foundation – TAF

(Juni 2012 – 2015)

Pusat Pemilu

Akses penyandang

cacat – PPUA-

PENCA

(2013 – 2018)

Pengurus Besar

Ikatan Dokter

Indonesia

Memperkuat kapasitas KPU dalam

penyelenggaraan Pemilu yang efektif

dan efisien berdasarkan asas

langsung, umum, bebas, rahasia, jujur

dan adil

Peningkatan partisipasi penyandang

disabilitas dalam pemilu DPR, DPRD,

DPD, Presiden – wapres, dan kepala

daerah dalam rangka perwujudan

kesetaraan hak politik setiap WNRI

Penilaian Kemampuan Rohani dan

Jasmani Pesangan Calon Presiden

dan Wakil Presiden dalam PEmilihan

Umum Presiden-Wapres tahun 2014

Jumlah Dokumen

Perencanaan dan

Penganggaran

Yang Terbit Tepat

Waktu

Terwujudnya

Sistem

Administrasi

Penyelenggaraan

Pemilu

Yang Tertib, Efektif

dan

Efisien Dengan

Menggunakan

Sistem

Aplikasi dan

Teknologi

Informasi

Persentase

KPU/KIP Provinsi

Yang

Menyampaikan

LAKIP Dengan

Tepat

Waktu

Kemitraan/Partner

ship (Juni 2012 –

2015)

Program dukungan bagi peningkatan

kapasitas KPU dalam

penyelanggaraan dan membaharui

tata kelola pemilu

Persentase KPU,

KPU Provinsi dan

KPU

Kabupaten/Kota

Yang Pelaksanaan

Kegiatannya

Sesuai Dengan

Rencana Aksi

Universitas

Indonesia

(Nov 2013 – 2017)

Pendidikan, penelitian, pengabdian

kepada masyarakat, pemanfaatn

teknologi informasi, serta

pengembangan sumber daya

manusia dalam menunjang

penyelenggaraan Pemilu

Page 19: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

16

Jumlah Aplikasi e-

Government Yang

Diterapkan Di

Lingkungan KPU

Badan pengkajian

dan Penerapan

Teknologi- BPPT

(Januari 2013 –

2017)

Pemanfaatan IPTEK serta

pengembangan SDM dalam

menunjang sistem Pemilu

Terwujudnya

Penetapan

DPT Yang

Berkualitas

Persentase

Penduduk Yang

Mempunyai

Hak Untuk

Memilih Tetapi

Tidak Terdaftar di

Dalam DPT

N.A N.A

Meningkatnya

Partisipasi

Pemilih di Luar

Negeri

Dalam Pemilu

Persentase Pemilih

di Luar Negeri

yang

Menggunakan Hak

Pilihnya Dalam

Pemilu

Kementrian Luar

Negeri

(Desember 2012 –

September 2014)

Penyelenggaraan PEMILU 2014 bagi

WNI di luar negeri

B. BIRO KEUANGAN

Biro Keuangan KPUmerupakan salah satu biro yang sangat vital dalam

mendukung kinerja KPU. Biro ini memiliki tugas pokok untuk

pengelolaan keuangan, verifikasi pelaksanaan anggaran, akuntansi dan

pelaporan keuangan, dan perbendaharaan.

Sesuai dengan Penetapan Kinerja KPU tahun 2014, Biro Keuangan

memiliki satu sasaran strategis, yaitu terwujudnya pengelolaan

administrasi keuangan yang berkualitas, profesional dan akuntabel.

Adapun indikator kinerjanya adalah:

o Jumlah KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang menyampaikan

LPPA tepat waktu dan valid.

o Persentase KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang

menyampaikan Laporan Keuangan sesuai dengan Standard Akuntansi

Pemerintahan (SAP),

o Jumlah Bendahara KPU Provinsi yang memahami penatausahaan dan

pembukuan bendahara sesuai dengan peraturan yang berlaku,

Page 20: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

17

o Jumlah KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang menyampaikan

LPPA Tahapan tepat waktu dan valid,

o Jumlah draft juknis/juklak anggaran di lingkungan KPU.

Namun data yang ada menunjukkan tidak program kerjasama yang

dilakukan oleh Biro Keuangan dalam rangka mewujudkan sasaran

strategis atau mengoptimalkan peran dan fungsinya sebagai pendukung

bagi kerja komisioner KPU.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lembaga

Implementer

(berdasar MoU)

Program

Terwujudnya

pengelolaan

administrasi

keuangan yang

berkualitas,

profesional dan

akuntabel

Jumlah draft juknis/juklak

anggaran di

lingkungan KPU.

N.A

N.A

Jumlah KPU Provinsi dan KPU

Kabupaten/Kota yang

menyampaikan

LPPA tepat waktu dan valid.

N.A

Persentase KPU Provinsi dan

KPU

Kabupaten/Kota yang

menyampaikan

Laporan Keuangan sesuai

dengan

Standard Akuntansi

Pemerintahan

(SAP)

N.A

Jumlah Bendahara KPU Provinsi

yang memahami penatausahaan

dan

pembukuan bendahara sesuai

dengan peraturan yang berlaku

N.A

Jumlah KPU Provinsi dan KPU

Kabupaten/Kota yang

menyampaikan

LPPA Tahapan tepat waktu dan

valid

N.A

Terwujudnya

pengelolaan

administrasi

keuangan yang

berkualitas,

profesional dan

akuntabel

Jumlah draft juknis/juklak

anggaran di

lingkungan KPU.

N.A

Page 21: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

18

C. BIRO HUKUM

Biro Hukum KPU merupakan unit yang mendukung semua hal yang

terkait dengan aspek legal KPU dengan memiliki tugas pokok yang terkait

dengan perundang-undangan (kajian naskah yang terkait dengan

PEMILU, penyusunan keputusan dan peraturan KPU, dan penyuluhan

peraturan perundang-undangan); advokasi dan penyelesaian sengketa

hukum; administrasi hukum; serta dokumentasi dan informasi hukum.

Adapun yang menjadi sasaran strategis Biro Hukum KPU yang

dirumuskan pada tahun 2014 adalah meningkatnya efektifitas advokasi

hukum terkait penyelenggaraan pemilu. Indikator kinerja yang digunakan

untuk mengukur derajat capaian sasaran strategis tersebut adalah:

o Persentase kasus gugatan hukum dan sengketa hukum berkaitan

dengan pemilu yang dimenangkan KPU,

o Jumlah rancangan Peraturan KPU yang disahkan menjadi Peraturan

KPU,

o Jumlah KPU Provinsi yang mendapatkan sosialisasi peraturan dana

kampanye,

o Jumlah KPU Provinsi yang mendapatkan penyuluhan hukum

penyelenggaraan PEMILU,

o Jumlah KPU Provinsi yang mendapatkan penyuluhan persiapan

penyelesaian sengketa hasil PEMILU,

o Jumlah jenis kategori dokumentasi yang berkaitan dengan sengketa

hukum, dan

Page 22: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

19

o Persentase DPP partai politik peserta PEMILU yang menyampaikan

laporan awal dana kampanye dan rekening khusus dana kampanye

sampai dengan batas waktu yang ditetapkan KPU.

Salah satu hal yang krusial adalah dana kampanye. Oleh karena itu,

pada pelaksanaan pemilu 2014, Biro Hukum KPU berusaha

mengembangkan kerjasama yang serius terait dengan proses pelaporan

dana awal kampanye dan rekening khusus dana kampanye, serta

penyampaian laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye oleh

DPP Partai peserta pemilu sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan

oleh KPU.

Guna mencapai presentase yang maksimal, biro hukum melaksanakan

kerjasama dengan tiga lembaga dengan program dan kegiatannya

masing-masing. Pertama, Biro Hukum bekerjasama dengan Ikatan

Akuntan Indonesia dalam mendorong program penyusunan, sosialisasi

dan bimbingan teknis pedoman pelaporan dana kampanye serta

pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD serta pemilihan umum

presiden-wapres tahun 2014. Kegiatan yang mencakup dalam program ini

adalah penyusunan pedoman pelaporan dana kampanye peserta pemilu,

anggota DPR, DPD, dan DPRD serta pemilihan umum presiden-wapres

tahun 2014, dan sosialisasi bimbingan teknis peraturan KPU tentang

pedoman pelaporan dana kampanye peserta pemilu, DPR, DPD, dan

DPRD serta pemilihan umum Presiden-Wapres tahun 2014.

Kedua, Biro Hukum KPU bekerjasama dengan Institut Akuntan Publik

Indonesia. Bersama dengan mitra ini, Biro Hukum KPU memiliki program

dalam Pengembangan dan penerapan pelaksanaan audit dana kampanye

peserta pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD serta pemilihan Presiden

dan Wapres 2014. Kegiatan-kegiatan yang meliputi program ini adalah

Page 23: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

20

penyusunan panduan pelaksanaan audit dana kampanye; penyusunan

petunjuk pelaksanaan tertib administrasi keuangan peserta pemilihan

umum dan pedoman pelaporan dana kampanye; dan pembentukan

POKJA bantuan teknis dan sosialisasi kepada partai politik dan

rekomendasi verifikasi kantor akuntan publik.

Ketiga, Biro Hukum KPU bekerjasama dengan Pusat Pelaporan Dan

Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dengan PPATK, Biro Hukum

KPU memiliki program kerjasama pencegahan dan pemberantasan tindak

pidana pencucian uang dalam penghimpunan, penggunaan, dan/atau

pelaporan dana kampanye peserta pemilu. Kegiatan yang dilakukan

adalah edukasi sosialisasi; pendidikan dan pelatihan; penelitian atau riset;

serta pengembangan sistem teknologi informasi.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Lembaga

Implementor

(berdasar MoU) Program

Meningkatnya

efektifitas Advokasi Hukum

Terkait

Penyelenggaraan

pemilu

Persentase Kasus

Gugatan Hukum

dan Sengketa Hukum

Berkaitan dengan

Pemilu yang

Dimenangkan

KPU

N.A N.A

Jumlah

Rancangan

Peraturan KPU

yang disahkan menjadi

Peraturan KPU

N.A N.A

Jumlah KPU

Provinsi yang

Mendapatkan

Sosialisasi

Peraturan Dana

Kampanye

N.A N.A

Jumlah KPU

Provinsi yang

Mendapatkan

Penyuluhan

Hukum

Penyelenggaraan

N.A N.A

Page 24: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

21

Pemilu

Jumlah KPU

Provinsi yang

Mendapatkan

Penyuluhan

Persiapan

Penyelesaian

Sengketa Hasil

Pemilu.

N.A N.A

Jumlah Jenis

Kategori

Dokumentasi

yang Berkaitan

dengan Sengketa

Hukum

N.A N.A

Persentase DPP

Partai Politik

Peserta Pemilu yang

Menyampaikan

Laporan Awal

Dana Kampanye

dan Rekening

Khusus Dana

Kampanye

sampai dengan

Batas Waktu yang

Ditetapkan KPU

Ikatan Akuntan

Indonesia (September 2013 –

Desember 2014) Institut Akuntan

Publik Indonesia

(September 2013 –

Agustus 2014) Pusat pelaporan

dan analisis

transaksi

keuangan (Februari 2014 –

2017)

Penyusunan, sosialisasi dan

bimbingan teknis pedoman

pelaporan dana kampanye

serta pemilihan umum

anggota DPR, DPD, dan

DPRD serta pemilihan umum

presiden-wapres tahun 2014 Pengembangan dan

penerapan pelaksanaan audit

dana kampanye peserta

pemilu anggota DPR, DPD,

dan DPRD serta pemilihan

presiden dan wapres 2014 Kerjasama pencegahan dan

pemberantasan tindak pidana

pencucian uang dalam

penghimpunan, penggunaan,

dan/atau pelaporan dana

kampanye peserta pemilu

D. BIRO UMUM

Biro Umum KPU memiliki tugas pokok dan fungsi yang terkait dengan

pengelolaan urusan tata usaha, persidangan &protokol, rumah tangga,

dan keamanan di lingkungan KPU.Sebagaimana biro-biro yang lain di

Page 25: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

22

KPU, Biro Umum juga menyusun sasaran strategis dalam rangka

optimalisasi peran dan fungsi KPU.

Sasaran strategis yang ke-1 adalah Terwujudnya pengelolaan Barang

Milik Negara berdasarkan SAP. Adapun indikator kinerjanya adalah:

o Persentase KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang patuh dan

tertib dalam pengelolaan Barang Milik Negara yang material,

o Jumlah laporan Barang Milik Negara berdasarkan SIMAK BMN yang

datanya sesuai dengan data SAK.

Dalam rangka mewujudkan sasaran strategis ke-1 ini, data menunjukkan

tidak ada upaya kerjasama yang dilakukan oleh Biro Umum.

Sedangkan sasaran strategis ke-2 adalah meningkatnya kualitas tata

kelola administrasi persuratan dan pengelolaan arsip dengan indikator

kinerjanya berupa jumlah KPU dan KPU Provinsi yang melakukan

pemeliharaan/ penyelamatan arsip dinamis dan statis. Dalam rangka

mencapai sasaran strategis ini Biro Umum KPU melaksanakan kerjasama

dengan Arsip Nasional RI (ANRI), khususnya dalam program

penyelamatan dan pelestarian arsip pemilu. Kegiatan yang dilakukan

adalah pengadaan surat edaran penyelamatan arsip/dokumen

penyelenggaraan pemilu anggota DPR/DPD dan DPRD Serta pemilu

presiden dan wapres dan pemilukada yang meliputi: kebijakan

penyelamatan; jenis arsip pemilu dan kriteria arsip statis; prosedur

penyelamatan arsip permanen; prosedur pemusnahan arsip; prosedur

penyimpanan arsip dinamis; pengaksesan; bimbingan teknis, supervisi,

dan monitoring; dan evaluasi dan pelaporan.

Adapun sasaran strategis ke-3 adalah terpenuhinya kebutuhan sarana

dan prasarana pegawai sesuai dengan peraturan perundang-undangan

dengan indikator kinerja persentase sarana dan prasarana untuk

Page 26: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

23

memenuhi kebutuhan kerja pegawai yang berfungsi dengan baik. Untuk

memenuhi sasaran strategis ini, Biro Umum bekerjasama dengan

Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Pemerintah dalam program

pengadaan barang dan jasa. Kerjasama antar lembaga ini melaksanakan

kegiatan pemberdayaan sumber daya dalam bidang pengadaan

barang/jasa pemerintah untuk meningkatkan kinerja kedua institusi;

fasilitasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dalam

penyelenggaraan pemilu tahun 2014; monitoring dan evaluasi

pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dalam penyelenggaraan

pemilu tahun 2014; serta sosialisasi dan pemayarakatan kegiatan melalui

seminar, konferensi, simposium, atau lokakarya.

Sasaran strategis yang ke-4 adalah meningkatnya kualitas layanan

persidangan dan protokol dengan indikator kinerja berupa persentase

hasil notulen rapat yang dapat disampaikan dalam waktu 3 hari. Sasaran

ini lebih bersifat internal dan rutinitas sehingga tidak ada aktivitas

kerjasama yang dikaitkan dengan sasaran strategis ini.

Terakhir, sasaran strategis ke-5 adalah terwujudnya keamanan dan

ketertiban di lingkungan KPU dengan indikator kinerja berupa persentase

gangguan keamanan dalam lingkungan KPU yang dapat ditanggulangi.

Lebih jauh, khusus pelaksanaan Pemilihan Umum 2014, Biro Umum KPU

juga bekerjasama dengan POLRI untuk mewujudkan keamanan dan

ketertiban di lingkungan KPU. Penyelenggaraan keamanan ini meliputi

kegiatan pengamanan tahapan penyelenggaraan PEMILU 2014 sesuai

dengan asas pemilu; pengamanan terhadap kantor dan personel KPU,

KPU Prov/kab/kota, PPK, PPS, KPPS, dan TPS; pengamanan terhadap

proses pencetakan, penyimpanan dan pergerakan/distribusi surat suara

serta kelengkapan administrasi surat suara ke tempat tujuan; pengamanan

Page 27: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

24

terhadap pergerakan pengiriman hasil penghitungan suara; pendataan

pemilih yang telah menjadi anggota Polri serta anggota Polri yang telah

pensiun sehingga memiliki hak pilih; dan koordinasi dalam hal

ditemukan dugaan telah terjadi tindak pidana di lingkungan KPU.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lembaga

Implementor

(berdasar MoU)

Program

Terwujudnya

pengelolaan

Barang Milik Negara

berdasarkan SAP

Persentase KPU

Provinsi dan KPU

Kabupaten/Kota yang

patuh dan

tertib dalam

pengelolaan Barang

Milik

Negara yang material

N.A N.A

Jumlah laporan

Barang Milik Negara

berdasarkan SIMAK

BMN yang

datanya sesuai

dengan data SAK

N.A N.A

Meningkatnya kualitas

tata kelola administrasi

persuratan dan

pengelolaan arsip

Jumlah KPU dan

KPU Provinsi yang

melakukan

pemeliharaan/

penyelamatan arsip

dinamis dan

statis

Arsip Nasional RI

– ANRI (2012)

Program penyelamatan dan

pelestarian arsip pemilu

Terpenuhinya kebutuhan

sarana dan prasarana

pegawai sesuai dengan

peraturan perundang-

undangan

Persentase sarana dan

prasarana

untuk memenuhi

kebutuhan kerja

pegawai yang

berfungsi dengan

baik

Lembaga

Kebijakan Barang

dan Jasa

Pemerintah

(April 2013 – 2015)

Pengadaan barang/jasa

pemerintah pada

penyelenggaraan Pemilu

tahun 2014

Meningkatnya kualitas

layanan persidangan dan

protokol

Persentase hasil

notulen rapat yang

dapat disampaikan

dalam waktu 3

hari

Page 28: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

25

Terwujudnya keamanan

dan ketertiban di

lingkungan KPU

Persentase gangguan

keamanan

dalam lingkungan

KPU yang dapat

ditanggulangi

POLRI (Januari

2013 – akhir

tahapan pemilu

2014)

Pengamanan

penyelenggaraan pemilu 2014

E. BIRO SUMBER DAYA MANUSIA

Biro Sumber Daya Manusia KPU memiliki tugas pokok dan fungsi

yang terkait dengan dalam tugas sehari-harinya adalah perencanaan

pengadaan sumber daya manusia, mutasi dan disiplin, pendidikan dan

pelatihan serta tata laksana SDM berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU,

Sekretariat KPU Provinsidan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota.

Oleh karena itu, sasaran strategis dari Biro Sumber Daya Manusia KPU

adalah meningkatnya kualitas pembinaan sumber daya manusia,

pelayanan dan administrasi kepegawaian. Ada dua indikator kinerja

untuk menakar derajat capaian sasaran strategis ini, yaitu:

o Persentase pengajuan berkas persyaratan administrasi kepegawaian

yang diproses 2 (dua) bulan sebelum Terhitung Mulai Tanggal (TMT),

o Persentase pelanggaran disiplin pegawai yang dikenai sanksi,

o Persentase pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan

dalam rangka peningkatan kompetensi sumber daya manusia,

o Persentase Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan diangkat

melalui seleksi umum sesuai dengan kebutuhan KPU, dan

o Jumlah dokumen Nominatif Kepegawaian yang termutakhirkan setiap

bulan

Page 29: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

26

Agar sasaran tersebut bisa dicapai secara maksimal, Biro SDM KPU

kemudian mengembangkan kerjasama dengan KEMITRAAN (Partnership)

berupa program dukungan bagi peningkatan kapasitas KPU dalam

penyelenggaraan dan membaharui tata kelola pemilu. Dalam program

tersebut, Biro Sumberdaya Manusia KPU melaksanakan kegiatan

penyediaan sumber daya pendukung dalam bentuk koordinasi bantuan

teknis, diskusi kelompok terfokus (FGD), riset, dan lokakarya (workshop)

maupun seminar dengan berbagai elemen masyarakat, sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menjunjung tinggi

Integritas NKRI.

Selanjutnya, Biro ini terlibat juga dalam pengembangan program

pembangunan sumber daya di bidang demokrasi, Tata kelola dan

kepemiluan (building reseources in democracy, Governance and Election) yang

biasa disebut BRIDGE. Dalam program ini, Biro SDM KPU melakukan

kerjasama dengan Bridge Indonesia Network (BiN) untuk melaksanakan

kegiatan berupa penguatan kapasitas SDM di lingkungan KPU, KPU

Provinsi, KPU Kab/kota dan badan ad hoc penyelenggara pemilu;

penyelenggaraan program-program BRIDGE; serta koordinasi dan

komunikasi dengan berbagai pihak dalam penyelenggaraan program

BRIDGE.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lembaga

Implementor

(berdasar MoU)

Program

Meningkatkan

kualitas

pembinaan

sumber daya

manusia,

pelayanan dan

administrasi

kepegawaian

Persentase pengajuan

berkas persyaratan

administrasi

kepegawaian yang

diproses 2

(dua) bulan sebelum

Terhitung Mulai

Tanggal (TMT)

N.A N.A

Persentase pelanggaran

disiplin pegawai yang

N.A N.A

Page 30: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

27

dikenai sanksi

Persentase pegawai

yang telah mengikuti

pendidikan dan

pelatihan dalam rangka

peningkatan

kompetensi sumber

daya manusia

Kemitraan/Partne

rship (Juni 2012 –

2015)

Brigde Indonesia

Network

Program dukungan bagi

peningkatan kapasitas KPU

dalam penyelanggaraan dan

membaharui tata kelola pemilu

Kerjasama dalam program

pembangunan sumber daya di

bidang demokrasi, Tata kelola

dan kepemiluan - building

reseources in democracy,

Governance and Election

(Bridge)

Persentase Calon

Pegawai Negeri Sipil

(CPNS) yang akan

Diangkat melalui

Seleksi Umum sesuai

dengan kebutuhan

KPU

N.A N.A

Jumlah Dokumen

Nominatif

Kepegawaian yang

termutakhirkan setiap

bulan

N.A N.A

Meningkatkan

kualitas

pembinaan

sumber daya

manusia,

pelayanan dan

administrasi

kepegawaian

Persentase pengajuan

berkas persyaratan

administrasi

kepegawaian yang

diproses 2

(dua) bulan sebelum

Terhitung Mulai

Tanggal (TMT)

N.A N.A

Persentase pelanggaran

disiplin pegawai yang

dikenai sanksi

N.A N.A

F. BIRO TEKNIS, HUBUNGAN PARTISIPASI DAN

MASYARAKAT (TEKNIS-HUPMAS)

Biro yang memiliki peran yang signifikan dalam mendorong tingkat

partisipasi pelaksanaan pemilu ini, memiliki peran dan tugas pokok

dalam teknis ke-PEMILU-an, yang terdiri dari pembagian daerah

Page 31: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

28

pemilihan dan alokasi kursi, pencalonan dan penetapan calon terpilih,

dan pemungutan, penghitungan suara dan penetapan hasil PEMILU;

penggantian antar anggota DPR, DPD, dan DPRD serta pengisian anggota

DPRD pasca pemilu di daerah otonom baru hasil pemekaran; dan

publikasi dan sosialisasi informasi Pemilu serta partisipasi masyarakat

dalam penyelenggaraan Pemilu.

Agar tugas dan fungsinya berjalan secara optimal, Biro SDM juga

menyusun sasaran strategis. Sasaran strategis ke-1 adalah meningkatnya

kualitas dukungan teknis dalam rangka mendukung PEMILU. Adaun

indikator kinerjanya adalah:

o Jumlah pedoman teknis yang diterbitkan dalam rangka mendukung

kapasitas penyelenggaraan PEMILU,

o Persentase KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/ Kota yang membentuk

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).

Oleh karena itu, Biro Teknis dan Hupmas mendorong kerjasama

dengan Indonesia Parliamentary Center (IPC) untuk mengoptimalkan

implementasi UU Keterbukaan Informasi Publik pada lembaga

penyelenggara pemilu. Kerjasama ini meliputi kegiatan workshop

perumusan Standard operational Procedure (SOP) pengelolaan dan

pelayanan informasi publik; pelaksanaan konsultasi publik peraturan

KPU tentang pengelolaan dan pelayanan informasi publik di lingkungan

KPU; pelatihan untuk pelatih (Training of Trainer) yang akan memberikan

pelatihan bagi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di

provinsi dan kabupaten/kota; pelatihan untuk PPID penyelenggara

PEMILU di provinsi dan kabupaten/kota; serta pembuatan produk

sosialisasi pelayanan informasi publik di KPU.

Page 32: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

29

Adapun sasaran strategis yang ke-2 adalah meningkatnya partisipasi

pemilih dalam Pemilu dengan indikator kinerja sebagai berikut:

o Percentage pemilih yang menggunakan hak pilihnya dalam PEMILU,

o Persentase pemilih perempuan yang menggunakan hak pilihnya dalam

PEMILU.

Untuk peningkatan partisipasi pemilih dalam PEMILU, Biro Teknis dan

Hupmas melakukan kerjasama dengan beberapa pihak yang kemudian

menyasar pada segmen pemilih tertentu. Misalnya, Biro ini bekerjasama

dengan Forum Rektor Indonesia untuk mengadakan pendidikan pemilih

dalam rangka peningktan partisipasi masyarakat pada pemilu 2014.

Program kerjasama ini memiliki berbagai kegiatan yang meliputi:

pelaksanaan pendidikan pemilih dalam rangka memberikan pemahaman

kepada masyarakat bahwa pelaksanaan pemilu merupakan bagian dari

proses demokrasi; fasilitasi pelaksanaan pendidikan pemilih di

perguruan tinggi atau universitas; sosialisasi, komunikasi, informasi dan

edukasi pada setiap tahapan pemilu; serta monitoring dan evaluasi

penyelenggaraan pendidikan pemilih.

Biro ini juga melakukan kerjasama dengan Pusat Pemilu Akses

penyandang cacat (PPUA-PENCA) untuk program Peningkatan

partisipasi penyandang disabilitas dalam pemilu DPR, DPRD, DPD,

Presiden–Wapres, dan kepala daerah dalam rangka perwujudan

kesetaraan hak politik setiap WNRI. Program kerjasama ini memiliki

berbagai kegiatan berupa:fasilitasi rancangan alat bantu, pemberian

layanan dan bantuan pendamping, saran dan prasarana pemilu yang

aksesibel bagi pemilih disabilitas; dan fasilitasi konsultasi, sosialisasi dan

publikasi pemilu (akses) pendidikan penyelenggara pemilu dan

Page 33: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

30

pendidikan pemilih disabilitas dalam pemilu presiden-wapres, serta

PILKADA.

Kerjasama yang lain adalah dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga.

Kerjasama ini menitikberatkan pada program penyelenggaraan pemilu

bagi pemuda, olahragawan, dan Pramuka. Kegiatan yang dilakukan

dengan kementerian ini fokus pada pelaksanaan sosialisasi pemilihan

umum anggota DPR, DPD, dan DPRD serta pemilihan umum Presiden–

Wapres di kalangan pemuda, olahragawan dan Pramuka; serta

pemanfaatan media komunikasi, informasi dan edukasi untuk sosialisasi

pemilihan umum.

Selain itu, Biro Teknis dan Hupmas juga bermitra dengan Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk penelitian dan pengembangan ilmu

pengetahuan di Bidang ke-PEMILU-an dan pembentukan Electoral

Research Institute (ERI), yang kemudian diejahwantahkan dalam kegiatan:

penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kepemiluan;

pendidikan pemilih; peningkatan kualitas sumber daya manusia;

pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi; pertemuan ilmiah,

seminar dan publikasi; serta pembentukan ERI.

Untuk menyasar pemilih perempuan, biro ini juga bekerjasama dengan

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam

program peningkatan partisipasi perempuan dalam politik pada pemilu.

Dalam kerjasama ini, kegiatan yang dilakukan antara lain: peningkatan

kapasitas dan peran serta para pihak dalam upaa pelakanaan peningkatan

partisipasi perempuan dalam politik pada PEMILU yang responsif

gender; fasilitasi perumusan dan penerapan regulasi/kebijakan pemilyang

responsive gender; sosialiasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)

PUG dalam tahapan pemilu; fasilitasi penyediaan data terpilah berkaitan

Page 34: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

31

dengan peningkatan partisipasi perempuan dalam politik pada pemilu

anggota DPR, DPRD, DPD, Presiden-Wapres serta kepala daerah; serta

monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemilu yang responsif gender.

Terakhir sasaran strtaegis ke-3 adalah Meningkatnya kualitas layanan

informasi dengan indikator kinerja berupa persentase pihak-pihak yang

membutuhkan informasi dapat terlayani. Untuk mengoptimalkan

capaian, Biro Teknis & Hupmas bekerjasama dengan The Asia Foundation

(TAF) untuk Memperkuat kapasitas KPU dalam penyelenggaraan Pemilu

yang efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia,

jujur dan adil, yang dilaksanakan dalam kegiatan pengelolaan informasi

dan relasi media KPU.

Selanjutnya, untuk Pemanfaatan IPTEK serta pengembangan SDM

dalam menunjang sistem Pemilu, Badan pengkajian dan Penerapan

Teknologi (BPPT) menjadi mitra biro ini.Kerjasama yang dibangun fokus

dalam sosialisasi dan pemasyarakatan kegiatan melalui media publikasi

serta seminar, konferensi, symposium atau lokakarya.

Komisi penyiaran Indonesia juga menjadi salah satu mitra strategis biro

ini untuk Komisi penyiaran Indonesia. Kegiatan yang dilakukan bersama

dengan KPI adalah kerjasama dan koordinasi perumusan peraturan

berkenaan pemberitaan penyiaran dan iklan kampanye pemilihan umum,

serta pemberian sanksinya; kerjasama pengawasan pemberitaan

penyiaran dan iklan kampanye pemilu; kerjasama peningkatan SDM di

bidang pengawasan pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye pemilu;

serta melakukan edukasi, sosialisasi, pelatihan dan penyuluhan bersama

di bidang literasi media berkenaan pengawasan pemberitaan, penyiaran

dan iklan kampanye pemilihan umum.

Page 35: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

32

Dalam pelaksanaan program sosialisasi dan informasi Pemilihan

Umum tahun 2014, Biro Teknis dan Hupmas Komisi Pemilihan Umum

melaksanakan kerjasama dengan berbagai media elektronik, baik radio,

online maupun layar kaca. Kegiatan yang dilaksanakan berupa

penyediaan fasilitas siaran yang dapat digunakan untuk sosialisasi dan

informasi pemilu tahun 2014; penyediaan beragam informasi actual

tentang pemilu 2014; dan penyediaan narasumber untuk program acara

Televisi/Radio yang terkait dengan pemilu tahun 2014.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI juga menjadi mitra

strategis biro ini dalam Kerjasama edukasi dan advokasi pelaksanaan

pemilu 2014. Kegiatan yang dilakukan dalam kerjasama ini adalah

penyediaan informasi aktual tentang PEMILU 2014; pengemasan materi

sosialisasi, edukasi dan advokasi pemilu 2014; penyediaan sumber daya

dalam rangka sosialisasi, edukasi dan advokasi PEMILU 2014;

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk sosialisasi,

edukasi dan advokasi PEMILU 2014; dan pelaksanaan sosialisasi, edukasi,

dan advokasi pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD, serta PEMILU

presiden-Wapres 2014.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lembaga

Implementor

(berdasar

MoU)

Program

Meningkatnya

kualitas

dukungan teknis

dalam

rangka

mendukung

Pemilu

Jumlah pedoman teknis

yang diterbitkan dalam

rangka mendukung

kapasitas

penyelenggaraan

Pemilu

Persentase KPU

Provinsi dan KPU

Kabupaten/ Kota yang

membentuk

Pejabat Pengelola

Informasi dan

Dokumentasi (PPID)

Indonesia

Parliemantary

Center – IPC

Kerjasama dalam rangka

implementasi keterbukaan

informasi public pada lembaga

penyelenggara pemilu

Page 36: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

33

Meningkatnya

partisipasi

pemilih dalam

Pemilu

Persentase pemilih

yang menggunakan

hak pilihnya dalam

Pemilu

Forum Rektor

Indonesia

(2013)

Pusat Pemilu

Akses

penyandang

cacat – PPUA-

PENCA

(2013 – 2018)

Kementrian

Pemuda dan

Olahraga

Lembaga Ilmu

Pengetahuan

Indonesia

Pendidikan pemilih dalam rangka

peningktan partisipasi masyarakat

pada pemilu 2014

Peningkatan partisipasi

penyandang disabilitas dalam

pemilu DPR, DPRD, DPD,

Presiden – wapres, dan kepala

daerah dalam rangka perwujudan

kesetaraan hak politik setiap

WNRI

Sosialisasi

penyelenggaraan pemilu bagi

pemuda, olahragawan, dan

Pramuka

Penelitian dan Pengembangan

Ilmu Pengetahuan di Bidang

Kepemiluan dan Pembentukan

Electoral Research Institute (ERI)

Persentase pemilih

perempuan yang

menggunakan hak

pilihnya dalam Pemilu

Kementrian

Pemberdayaan

Perempuan

dan

Perlindungan

Anak (Juli

2012 – 2015)

[bersama biro

rendata]

Peningkatan partisipasi

perempuan dalam politik pada

pemilu anggota DPR/DPD/DPRD

dan pemilu Presiden dan wakil

presiden serta pemilihan

gubernur, bupati dan walikota

dalam rangka percepatan

pengarusutamaan gender dalam

politik

Meningkatnya

kualitas

layanan informasi

Persentase pihak-pihak

yang membutuhkan

informasi dapat

terlayani

The Asia

Foundation –

TAF (Juni 2012

– 2015)

Memperkuat kapasitas KPU dalam

penyelenggaraan Pemilu yang

efektif dan efisien berdasarkan

asas langsung, umum, bebas,

rahasia, jujur dan adil

Badan

pengkajian

dan Penerapan

Teknologi-

BPPT (Januari

2013 – 2017)

Pemanfaatan IPTEK serta

pengembangan SDM dalam

menunjang sistem Pemilu

G. BIRO LOGISTIK

Tugas pokok dan fungsi Biro Logistik adalah pelaksanaan penyusunan,

pengelolaan data dan dokumentasi kebutuhan Pemilu, pengadaan,

pendistribusian, pemeliharaan serta inventarisasi sarana dan prasarana

PEMILU.

Page 37: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

34

Biro Logistik juga menyusun beberapa sasaran strategis dalam rangka

mengoptimalkan tugas pokok dan fungsinya. Sasaran strategis ke-1

adalah meningkatnya efektivitas pengelolaan data dan dokumentasi

kebutuhan logistik Pemilu dengan indikator kinerja berupa persentase

KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang kebutuhan paket

logistik pemilunya tidak sesuai dengan dokumen anggaran.

Oleh karena itu, Biro Logistik KPU bekerjasama dengan beberapa

lembaga untuk melaksanakan beberapa program dan kegiatan.

Pertama,Biro Logistik KPU bekerjasama dengan Badan Informasi

Geospasial yang melaksanakan program penggunaan informasi

geospasial dalam proses penyelanggaraan pemilihan umum. Kegiatan

yang dilaksanakan adalah pengembangan dan pemanfaatan informasi

geospasial untuk meningkatkan kinerja dan akutabilitas penyelenggaraan

pemilu; peningkatan kemampuan SDM dalam pemanfaatan informasi

geospasial untuk menunjang penyelanggaraan PEMILU; dan

penyebarluasan informasi terkait penyeleggaraan pemiluk berbasis

informasi geospasial.

Kedua, Biro Logistik bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung

untuk Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam

menunjang penyelengaraan pemilu, kegiatan yang dilaksanakan bersama

dengan ITB adalah pemberdayaan teknologi informasi dan komunikasi

untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas penyelengaraan PEMILU;

peningkatan kemampuan SDM dalam pemanfaatn teknologi informasi

dan komunikasi dalam menunjang pelaksanaan PEMILU; serta

penggalangan kerjasama dengan pihak-pihak terkait delam rangka

pemanfaatn dan pemberdayaan informasi dan komunikasi.

Page 38: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

35

Ketiga, Biro Logistik KPU bekerjasama dengan Balai Jaringan Informasi

Pengetahuan dan Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

untuk Sewa layanan server, pendampingan teknis dan penyimpanan data.

Sasaran strategis yang ke-2 adalah meningkatnya efektivitas pengadaan

logistik Pemilu dengan indikator kinerja persentase KPU, KPU Provinsi

dan KPU Kabupaten/Kota yang gagal lelang pengadaan barang dan

jasa. Namun data menunjukkan tidak ada kerjasama dalam mencapai

sasaran strategis ini.

Sasaran strategis yang ke-3 juga merupakan hal yang krusial karena

terkait dengan meningkatnya efektivitas pendistribusian logistik PEMILU

dengan indikator kinerja berupapaket logistik Pemilu pada satuan kerja

KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang terdistribusikan

secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, dan tepat lokasi. Untuk

memastikan hal ini berjalan efektif, Biro Logistik bekerjasama dengan

Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk pengiriman logistik Pemilihan

Umum 2014 ke daerah khusus, baik karena kondisi geografisnya maupun

kondisi sosial-politiknya. Kerjasama dengan TNI ini meliputi kegiatan

Pengiriman logistik pemilihan umum tahun 2014, dan Penggunaan

personel dan alat transportasi TNI.

Sasaran strategis ke-4 adalah meningkatnya efektivitas pemeliharaan

dan Inventarisasi logistik Pemilu. Adapun indikator kinerja adalah

persentase KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang

memelihara logistik Pemilu sesuai dengan SOP, dan persentase KPU

Kabupaten/Kota melakukan inventarisasi logistik Pemilu sesuai dengan

SOP. Tidak ada program kerjasama yang terkait dengan sasaran strategis

ini.

Page 39: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

36

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lembaga

Implementor

(berdasar MoU)

Program

Meningkatnya

efektivitas

pengelolaan data

dan

dokumentasi

kebutuhan logistik

Pemilu.

Persentase KPU,

KPU Provinsi

dan KPU

Kabupaten/Kota

yang kebutuhan

paket logistik

pemilunya tidak

sesuai dengan

dokumen

anggaran

Badan Informasi

Geospasial

(Maret 2012 – 2015)

Institut Teknologi

Bandung – ITB (Juni

2012 – 2015)

Balai Jaringan

Informasi

Pengetahuan dan

Teknologi Badan

Pengkajian dan

penerapan

teknologi

Penggunaan informasi

geospasial dalam proses

penyelanggaraan pemilihan

umum

Pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi

dalam menunjang

penyelengaraan pemilu

Sewa layanan server dan

penyimpanan data

Meningkatnya

efektivitas

pengadaan logistik

Pemilu.

Persentase KPU,

KPU Provinsi

dan KPU

Kabupaten/Kota

yang Gagal

Lelang

Pengadaan

Barang dan Jasa

Meningkatnya

efektivitas

pendistribusian

logistik Pemilu.

Persentase paket

logistik Pemilu

pada satker KPU,

KPU Provinsi

dan KPU

Kabupaten/Kota

yang

terdistribusikan

secara tepat

waktu, tepat

jumlah, tepat

mutu, dan tepat

lokasi.

Tentara Nasional

Indonesia

(2014-2015)

Kerjasama pengiriman logistic

Pemilihan Umum 2014

Meningkatnya

efektivitas

pemeliharaan dan

Inventarisasi

logistik Pemilu.

Persentase KPU,

KPU Provinsi

dan KPU

Kabupaten/Kota

yang memelihara

logistik Pemilu

sesuai dengan

SOP.

Persentase KPU

Kabupaten/Kota

melakukan

Inventarisasi

logistik Pemilu

sesuai dengan

SOP.

Page 40: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

37

H. SEMUA BIRO

Selain kerjasama dengan berbagai mitra strategis tersebut diatas,

Komisi Pemilihan Umum juga melakukan beberapa kerjasama yang

lingkup kegiatannya dilaksnakan atau melibatkan beberapa atau bahkan

semua biro yang ada di Komisi Pemilihan Umum, seperti yang

dilaksanakan dengan beberapa lembaga dibawah ini:

a. Badan Pengawas Pemilihan Umum, Komisi Penyiaran Indonesia, dan

Komisi Informasi Pusat.

Kerjasama yang dilakukan dengan ketiga lembaga tersebut

dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan kepatuhan pada

ketentuan pelaksanaan kampanye PEMILU melalui media penyiaran.

Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun kesepakatan bersama

berkenaan dengan pelaksanaan kampanye PEMILU melalui media

penyiaran.

b. Komisi Pemberantasan Korupsi

Bersama dengan KPK, KPU melakukan kerja sama dalam upaya

pemberantsasn tindak pidana korupsi.3 Kegiatan yang dilakukan

dalam kerjasama ini adalah penyediaan data/informasi yang

dibutuhkan KPU, dibentuknya sistem integritas nasional, penyediaan

narasumber oleh kedua belah pihak dalam acara-acara yang berkaitan

dengan pelaksanaan pemilu, serta Kegiatan lain berkaitan dengan

3 ‚Telusuri Dana Parpol, Kerjasama KPU, KPK dan PPATK Tinggal Teknis‛,

http://news.liputan6.com/read/577909/telusuri-dana-parpol-kerjasama-kpu-kpk-dan-

ppatk-tinggal-teknis, diakses 5 desember 2014.

Page 41: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

38

pemberantasan tindak pidana korupsi yang disepakati oleh Para

Pihak.

c. Lembaga Pemilihan Umum Federal Meksiko Serikat

Dengan lembaga ini, Komisi Pemilihan Umum mengadakan

Kerjasama dalam Bidangn Pengelolaan Pemilihan Umum, yang

kegiatannya melibatkan berbagai biro di lingkungan KPU, yaitu

dalam peningkatan saling bertukar pengetahuan dan pengalaman

yang terkait dengan kajian, reformasi dan pengelolaan sistem

administrasi pemilihan umum; Peningkatan program penididikan dan

pelatihan tentang pengelolaan dan administrasi pemilihan umum;

Peningktan program pertukaran untuk memperkaya pengalaman

dalam bidang penglolaan dan administrasi pemilihan umum; serta

penyelenggaraan konferensi tentang topic-topik menarik bagi kedua

pihak.

Page 42: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

39

BAB 3

DINAMIKA KERJASAMA KPU DENGAN MITRA

STRATEGIS

alam bab sebelumnya telah diuraikan profil kerjasama

berbagai biro di dalam Sekretariat Jenderal KPU dengan

banyak mitra strategis KPU, terutama untuk

mengoptimalkan pelaksanaan Pemilihan Umum tahun 2014.Bab ini akan

lebih jauh melihat dinamika di dalam proses kerjasama yang ada dengan

mengidentifikasi peluang, hambatan dan tantangan yang membuat

proses-proses kerjasama yang ada berjalan secara optimal atau tidak.

Sistematika bab ini, sebagaimana bab sebelumnya, disusun berdasarkan

biro-biro yang ada di dalam sekretariat KPU. Yang membedakan adalah

dalam bab ini juga akan dijelaskan dinamika di dalam Inspektorat yang

merupakan unit penting lainnya di dalam Sekretariat Jenderal KPU.

D

Page 43: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

40

A. BIRO PERENCANAAN DAN DATA4

Dalam proses kerjasama dengan para mitra strategis Komisi Pemilihan

Umum, Biro Perencanaan dan Data tidak hanya menjalankan kerjasama

dengan mitra yang akan membantu tugas dan fungsi biro ini dalam

pelaksanaan pemilu, namun sebagaimana salah satu tugas pokok dan

fungsinya, biro ini juga sebagi ‘pintu masuk’ dari setiap kerjasama yang

akan dilakukan oleh biro-biro yang ada di KPU. Seluruh tahapan

kerjasama diawali dari Biro Rendata ini, mulai dari inisiasi yang dapat

berupa permohonan surat, komunikasi dan diskusi dengan komisioner

dan biro-biro terkait, pembahasana MoU hingga pleno yang akan

memutuskan proses kerjasama antara dua lembaga ini, hingga pada tahap

implementasi, kerjasama langsung diserahkan pada biro-biro terkait.

Selain fungsi diatas, Biro Perencanaan dan Data juga melakukan

kerjasama dengan mitra strategisnya sendiri, terutama yang terkait

pelaksanaan tugas dan fungsi pokoknya di Komisi Pemilihan Umum.

a. Proses Pelaksanaan Kerjasama

Gagasan pelaksanaan kerjasama yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan

Umum ini berangkat dari kegelisahan internal KPU sendiri, khususnya

dalam rangka penyelenggaraan pemilihan umum 2014 silam, tahapan

pemilu yang sangat kompleks dan menuntut SDM KPU yang

professional, sementara ketersediaan waktu yang tidak mencukupi, maka

Komisi Pemilihan Umum menyadari bahwa lembaga ini membutuhkan

4 Diolah berdasarkan wawancara peneliti dengan Sekar, Kasubbag Kerjasama Antar

Lembaga (KAL) Biro Perencanaan dan Data, , 2014, di Sekretariat KPU RI, Jakarta dan

wawancara peneliti dengan Arifin, Bagian Program dan Anggaran, 2014, di Sekretariat

KPU RI, Jakarta.

Page 44: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

41

mitra strategis yang professional yang dapat membantu dan

mempermudah KPU dalam tahapan pelaksanaan pemilu, baik yang

dilaksanakan di dalam negeri maupun luar negeri.

Dalam Biro Perencanaan dan Data, penanganan kerjasama antar

lembaga ditangani oleh bagian Kerjasama Antar Lembaga (KAL), dalam

pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berkaitan dengan pemilu, bagian

ini bertekad untuk menyukseskan pemilu dengan melakukan kerjasama

dan berkoordinasi dengan lembaga terkait yang dinilai berkualitas, dalam

segala bidang dan dalam segala substansi yang berkaitan dengan ke-

PEMILU-an. Sebagai bagian yang merancang dan melakukan pengawalan

hingga proses penandatanganan MoU antara KPU dengan lembaga

terkait, bagian KAL memainkan peran cukup krusial, khususnya dalam

meningkatkan kapasitas internal pemilihan umum dan optimalisasi

pelaksanaan pemilu 2014 silam. Membuka, menerima dan menyaring

masukan dari masyarakat luas tentang hal atau bidang apa saja yang

memungkinkan untuk dilakukan kerjasama oleh KPU adalah salah satu

peran yang juga dimainkan oleh bagian KAL, selain tentu saja identifikasi

setiap kerjasama yang akan dilkukan, baikyang diinisiasi oleh KPU atau

oleh lembaga/mitra strategis yang berminat.

Sebagai ‘pintu masuk’ proses kerjasama dengan mitra strategis ini,

bagian KAL Biro Rendata juga menjadi penghubung antara Komisioner

KPU, sebagai pengambil keputusan tertinggi di KPU, segala jenis

kerjasama yang dilakukan oleh berbagai biro di KPU akan diproses pada

tahap selanjutnya jika komisioner memberikan persetujuannya untuk

melakukan kerjasama dengan mitra/lembaga yang dimaksud. Proses

pengajuan kerjasama yang bisa berasal dari kedua belah pihak pun

diutamakan pada lembaga-lembaga yang memiliki program kepemiluan,

Page 45: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

42

sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan kedua belah pihak dan

memunculkan simbiosis mutualisme.

Selain melakukan pengawalan terhadap berjalannya kerjasama antar

lembaga, biro Perencanaan dan Data juga melakukan kerjasamanya

dengan mitra strategi untuk membantu dan mempermudah kegiatan dan

program kerja biro ini, khususnya dalam pelaksanaan PEMILU 2014. The

Asia Foundation memfasilitasi Biro Perencanaan dan Data dalam

pembuatan desain rencana strategis (RENSTRA) KPU, fasilitasi

penyusunan peraturan-peraturan KPU hingga pengembangan stakeholder

terkait. Selain itu, kerjasama dengan Pusilkom UI dalam rangka

pembuatan sistem IT/aplikasi pendukung ke-PEMILU-an, seperti program

pemutakhiran data pemilih, SIDALIH, dan program yang dapat

menyajikan hasil scan formulir C1 hasil PEMILU anggota legislatif dan

pemilu presiden dan wakil presiden di level TPS yang dapat dipantau

langsung oleh masyarakat luas melalui website, seperti mengenai

pemenang di masing-masing TPS dan elemen-elemen lain yang

diperhitungkan.

Banyaknya elemen yang harus diikutsertakan dalam setiap tahapan

PEMILU tahun 2014 lalu, membuat Biro Perencanaan dan Data untuk

semakin selektif terhadap lembaga-lembaga yang akan dijajaki untuk

melakukan kerjasama dalam proses tahapan penyelenggaraan pemilu.

Salah satu prinsip dasar yang dijaga adalah independensi lembaga karena

hal tersebut merupakan aspek yang menjadi sorotan. KPU harus mampu

mencegah adanya intervensi dari pihak manapun, bahkan dari (elit)

pemerintah sendiri. Hal ini terlihat saat KPU membatalkan kerjasama

Page 46: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

43

dengan Lembaga Sandi Negara yang secara struktur kelembagaan di

bawah presiden.5

Hal ini menunjukkan bahwa proses kerjasama yang dibangun oleh

KPU dengan mitra strategis tidak selalu berjalan dengan mudah. Di satu

sisi, harus diakui bahwa sebagian besar MoU kerjasama dengan mitra

strategis lahir dari kebutuhan KPU sendiri yang teridentifikasi selama

berjalannya proses penyelenggaraan tahapan pemilu, baik kebutuhan

berupa substansi, teknis maupun akibat minimnya SDM yang dimiliki

KPU. Dengan kata lain, KPU bukan hanya dituntut memilih mitra yang

tepat tapi juga harus tetap berpegang pada jadwal tahapan PEMILU yang

tidak boleh meleset sedikitpun. Di sisi yang lain, KPU harus selalu

memastikan bahwa kerjasama tersebut tidak mengganggu independensi

dan profesionalitas KPU itu sendiri.

b. Hambatan Kerjasama

Pelaksanaan kerjasama Biro Perencanaan dan Data dengan berbagai

mitra strategis, The Asia Foundation, PPUA-PENCA,

Kemitraan/Partnership, Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi

(BPPT), Pengurus Besar Ikatadan Dokter Indonesia, Kementrian Luar

Negeri, hingga Puslikom Universitas Indonesia tak jarang menemui

hambatan dan permasalahan. Beberapa hambatan dan permasalahan

muncul dari dua sisi, baik internal KPU sendiri, maupun dari sisi

eksternal/publik.

5 ‚Kerjasama KPU Dengan Lembaga Sandi Negara

Batal‛http://poskotanews.com/2013/11/28/kerjasama-kpu-dengan-lembaga-sandi-negara-

batal/, diakses 2 desember 2014.

Page 47: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

44

Pertama, waktu pelaksanaan yang cukup sempit dan harus sesuai

dengan jadwal tahapan penyelenggaraan PEMILU. hal ini dikarenakan

seluruh tahapan pemilu sudah memiliki tanggal yang ditentukan dan

telah diumumkan kepada publik, hal ini tentu saja menuntut KPU untuk

melaksanakan setiap tahapannya tepat waktu. Waktu yang terjadwal

dengan keputusan biro Perencanaan dan Data yang harus

mengidentifikasi berbagai lembaga strategis untuk membantu program-

program yang dijalankan KPU. Hal ini tentu saja diperparah dengan

pekerjaan di luar proses pelaksanaan pemilu yang menjadi tugas dan

fungsi dari masing-masing biro, dengan jumlah personil yang sangat

terbatas.

Kedua, membutuhkan adanya dukungan legitimasi dan kepercayaan

publik terhadap KPU. Misalnya, ketika KPU melalui biro Perencanaan

dan Data melakukan kerjasama dengan Puslikom UI dalam

pengembangan sistem IT yang membantu pelaksanaan PEMILU, muncul

ketidakpercayaan publik atas keamanan dan independensi sistem IT yang

dibangun oleh KPU tersebut. Oleh karena itu, Biro Perencanaan dan Data

menghindari kerjasama dengan pihak-pihak yang dianggap tidak

independen, atau memiliki kepentingan untuk kegiatan yang berkaitan

dengan data-data pemilihan umum, seperti dengan Lembaga Sandi

Negara dan lembaga-lembaga donor internasional.

Ketiga, regulasi yang tidak mendukung. Beberapa kerjasama yang

dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Data berhadapan dengan masalah

karena tidak didukung oleh payung regulasi atau bahkan regulasi yang

berkaitan belum diterbitkan. Akibatnya terjadi penundaan pelaksanaan

kerjasama. Dalam proses pemutakhiran data pemilih yang akan

dimasukkan dalam program SIDALIH, sesuain UU, maka data yang

Page 48: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

45

dimasukkan adalah harus sesuai dengan DP4, sedangkan data yang

digunakan oleh pemerintah menggunakan sistem E-KTP, keduanya

memiliki perbedaan dalam jumlah dan kelengkapan data.

Keempat, tidak adanya sistem monitoring dan evaluasi dari setiap

pelaksanaan kerjasama yang dilakukan oleh biro-biro di KPU dengan

berbagai mitra strategis. Biro perencanaan dan data sebagai ‘pintu masuk’

dari setiap kerjasama hanya memiliki peran sebatas pengatur dan

perancang MoU. Ketika MoU ditandantangani dan implementasinya

diserahkan ke masing-masing biro terkait, tidak ada pengaturan bagi

masing-masing biro dan bagian untuk melakukan update ke biro

Perencanaan dan Data terkait pelaksanaan dan implementasi kerjasama.

Hal ini tentu saja berimbas pada tidak adanya sistem monitoring dan

evaluasi yang bisa dikerjakan oleh Biro Perencanaan dan Data untuk

setiap kerjasama yang dilaksanakan.

B. BIRO KEUANGAN6

Biro Keuangan memiliki tugas utama berkaitan dengan pengelolaan

keuangan Komisi Pemilihan Umum, verifikasi anggaran yang diajukan

oleh setiap biro, dan tentu saja yang paling utama adalah pelaporan

keuangan. Pelaporan keuangan ini menjadi indikator penting dalam

melihat kinerja yang dilakukan oleh KPU dalam tahun anggaran tertentu.

Aspek keuangan memainkan peran yang penting dalam merealisasikan

6 Diolah berdasarkan wawancara peneliti dengan Amin, Biro Keuangan, 2014, di

Sekretariat KPU, Jakarta dan wawancara peneliti dengan Pasaribu, Inspektorat KPU,

2014, di Sekretariat KPU, Jakarta.

Page 49: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

46

kegiatan-kegiatan Komisi Pemilihan Umum, khususnya pada masa

pelaksanaan Pemilihan Umum 2014 silam.

Menariknya, berbeda dengan biro lainnya, Biro Keuangan KPU tidak

mengembangkan kerjasama dengan lembaga/mitra strategis didasarkan

kebutuhan kontekstual dan lebih bersifat rutinitas. Sebagaimanainstansi

publik yang lain, KPU, melalui Biro Keuangan melakukan ‚kerjasama‛

rutin dengan lembaga lain untuk pengembangan sistem pelaporan

keuangan yang akuntabel dan transparan, penggunaan SAI (sistem

akuntansi instansi), dimana aplikasinya didesain oleh kementrian

keuangan untuk instansi pemerintah untuk menghasilkan laporan

keuangan BPKP.

a. Proses Pelaksanaan Kerjasama

Dalam memenuhi tuntutan untuk menyajikan laporan keuangan yang

holistik, akuntabel dan transparan, biro keuangan juga membutuhkan

sebuah sistem pendukung dalam menyajikan laporn keuangan yang cepat

dan tepat, khususnya resensi anggaran yang sering kali diminta untuk

disajikan dalam setiap kegiatan KPU dengan lembaga Negara lainnya,

Biro keuangan sangat membutuhkan aplikasi resensi anggaran. Aplikasi

yang dapat menyajikan resensi anggaran secara cepat dan detail dapat

membantu biro keuangan dalam memberikan penjelasan mengenai setiap

penyerapan anggaran dari setiap kegiatan, begitu pula monitoring

penggunaan dana dari setiap kegiatan, baik dari sisi perencanaan,

implementasi, hingga pertanggungjawabannya. Dengan demikian, KPU

sebagai lembaga yang sangat politis tetap bisa professional dan akuntabel

dalam penyajian laporan keuangannya ke publik sesuai dengan renstra

yang telah disusun.

Page 50: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

47

Di sisi lain, berdasarakan Inpres No. 2 Tahun 2014 mengenai

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, Komisi Pemilihan Umum

memberlakukan peraturan mengenai Pejabat Pengelolaan Informasi dan

Dokumentasi (PPID) untuk melakukan elektronik audit yang secara cepat

dan transparan dapat diakses oleh publik. oleh karena itu aplikasi resensi

keuangan yang saat ini masih dirintis menjadi sangat penting untuk

direalisasikan, walaupun belum ada mitra sasaran yang akan diajak

kerjasama untuk mengembangkan sistem ini. Untuk menjaga

akuntabilitasnya, biro keuangan juga melaksanakan kerjasama internal

dengan Inspektorat KPU sebagai reviewer internal dalam penyajian

laporan keuangan, dan BPK dan BPKP dalam program pendampingan

operasional keuangan.

b. Hambatan Kerjasama

Kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh Biro Keuangan KPU memang

merupakan kegiatan rutin yang wajib dilakukan oleh sebuah lembaga

Negara, khususnya dalam hal pengawasan, namun hal ini tidak membuat

Biro Keuangan tidak mendapati permasalahan maupun hambatan dalam

proses pelaksanaannya. Dalam proses tersebut beberapa kendala muncul

dalam proses pelaksanaan kerjasama lembaga Biro Keuangan, khususnya

terkait independensi Biro Keuangan dalam menentukan kerjasama dan

peningkatan kapasitas SDM yang ada di Biro Keuangan sendiri.

Pertama, sebagai biro ‚pendukung‛, Biro Keuangan tidak memiliki

otonomi untuk menentukan kerjasama. Biro Keuangan cenderung hanya

menjalankan kegiatan yang sudah diagendakan oleh biro-biro terkait, hal

inilah yang menyebabkan Biro Keuangan tidak otonom dalam

Page 51: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

48

menentukan kegiatan kerjasama dengan mitra strategis untuk membantu

tugas dan fungsinya di KPU.

Keduaproses pengajuan kerjasama yang cenderung memakan waktu

dan cenderung ‚birokratis‛. Peningkatan kapasitas SDM di Biro

Keuangan merupakan hal yang mutlak dilakukan karena adanya tuntutan

pelaporan yang professional, akuntabel dan tepat waktu. Biro Keuangan

membutuhkan SDM yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang

memadai untuk untuk mempertahankan citra KPU, yang salah satu

indikatornya adalah sistem laporan keuangan yang baik.

Namun tampaknya proses penguatan kapasitas, seperti DIKLAT,

workshop dsb tidak mudah dilakukan. Kendala yang muncul adalah

panjangnya alur birokrasi (dari proses perencanaan, penganggaran hingga

persetujuan) yang harus melalui Biro SDM untuk setiap kegiatan

peningkatan kapasitas dan kemampuan staff, dirasa justru menghambat

proses penyampaian hal substansi dan teknis yang diinginkan oleh Biro

Keuangan dengan mitra/lembaga sasaran yang dimaksud.

Ironisnya, permasalahan peningkatan kapasitas SDM Biro Keuangan

ini tidak hanya ditemukan di sekretariat KPU pusat saja. Pada dasarnya,

pelaporan keuangan KPU diberlakukan di seluruh KPUD

Provinsi/Kab/Kota, maka staff di kantor-kantor KPU tersebut juga

memerlukan pelatihan/diklat yang serupa. Pelatihan bagi staff biro

keuangan secara menyeluruh di KPUD Provinsi/Kab/Kota ini juga untuk

mengurangi adanya perbedaan persepsi masing-masing penyusun

laporan tentang laporan keuangan yang harus dibuat. Oleh karena itu,

Biro Keuangan dirasa memiliki kepentingan untuk bisa menentukan

sendiri proses kerjasama dalam hal peningkatan kapasitas SDM demi

hasil yang diinginkan.

Page 52: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

49

C. BIRO HUKUM7

Keberadaan Biro Hukum memiliki posisi penting, terutama terkait

dengan aspek legal dari setiap kegiatan-kegiatan ke-PEMILU-an yang

dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum. Selain bertanggungjawab

pada pembuatan Peraturan KPU, khususnya yang berkaitan dengan

proses tahapan pemilu samapai dengan proses pengesahan, Biro Hukum

juga bertanggungjawab pada sengketa-sengketa atau gugatan-gugatan

pemilu yang terjadi selama proses pemilu 2014 dan PILKADA pada

waktu-waktu sebelumnya. Banyaknya regulasi dan berbagai form yang

harus disahkan dan ditetapkan untuk menunjang proses tahapan

pemilihan umum pada 2014 silam, serta penguatan kapasitas internal

yang perlu untuk tetap dilaksanakan untuk menyambur berbagai isu di

pemilihan umum 2014 membuat Biro Hukum melakukan kerjasama

dengan mitra strategis yang secara profesional dianggap memiliki

kapasitas memadai untuk membantu KPU melalui Biro Hukum untuk

mempermudah dan menyelesaikan beberapa isu.

a. Proses Pelaksanaan Kerjasama

Sesuai amanat Undang-undang, KPU dituntut untuk memiliki

Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tentang dana kampanye

peserta pemilu tahun 2014 silam, Biro Hukum mengadakan kerjasama

mitra strategis dalam penyusunan PKPU. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

7 Diolah berdasarkan wawancara peneliti dengan Eko, Biro Hukum, 2014, di Sekretariat

KPU, Jakarta dan wawancara peneliti dengan Deni, Biro Hukum, 2014, di Sekretariat

KPU, Jakarta

Page 53: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

50

dan Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) adalah dua lembaga yang

dipercaya dalam memberikan pendampingan bagi Biro Hukum KPU

dalam menyusun PKPU dan lampirannya sesuai dengan standar

keakuntansian sebagai bagian dari upaya KPU untuk mewujudkan

lembaga yang menerapkan good governance.

Proses kerjasama yang dilakukan pun melalui berbagai tahapan,

khususnya tahapan dalam pembuatan regulasi (PKPU) itu sendiri.

Pembuatan PKPU didasarkan pada TUPOKSI dan kebutuhan pada

masing-masing biro, drafting PKPU yang dilakukan oleh Biro Hukum

dalam merespon kebutuhan biro-biro ini dilakukan dengan melibatkan

biro terkait. Draft hasil pembahasan Biro Hukum dan biro terkait inipun

dilakukan uji publik. Misalnya, sebagai salah satu PKPU yang cukup

penting dalam proses pemilihan umum, dalam pembuatan peraturan

mengenai pelaporan dana kampanye peserta pemilu, Biro Hukum

bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia dalam proses drafting,

sedangkan untuk implementasi regulasi tersebut ke lapangan, Biro

Hukum menggandeng Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI),

khususnya pada proses audit yang dilakukan oleh akuntan publik.

Selain dengan IAI dan IAPI yang khusus membantu dalam proses

pembuatan dan implementasi PKPU tentang pelaporan dana kampanye

peserta PEMILU, Biro Hukum juga melakukan upaya komunikasi dengan

berbagai stakeholder yang kompeten di bidang hukum dan advokasi,

sesuai dengan kebutuhan Biro Hukum. Misalnya, dalam menangani

sengketa PEMILU, Biro Hukum menerima pelatihan singkat dari para

praktisi hukum, baik pengacara maupun dosen di bidang hukum, yang

sering disebut agenda ‘beracara’. Hal ini berguna sebagai salah satu cara

Page 54: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

51

Biro Hukum dalam penguatan lembaga melalui peningkatan kompetensi

di tingkat pelaksana.

Kegiatan ‘beracara’ yang dilakukan oleh Biro Hukum dengan

difasilitasi oleh para praktisi di bidang hukum ini kemudian

meningkatkan kemampuan dalam menghadapi sengketa pemilu di

tingkat Mahkamah Konstitusi, seperti misalkan keahlian dalam menjawab

pertanyaan/gugatan dalam sidang, legal drafting, hingga menyusun alat-

alat bukti.

Walaupun kegiatan tersebut tidak diformalkan dalam bentuk formal

kerjasama kelembagaan dan lebih sekedar mengundang narasumber

untuk mengisi pelatihan-pelatihan dan workshop yang didakan oleh Biro

Hukum, namun cakupan kegiatan ini tidak hanya untuk para pelaksana

di tingkat sekretariat KPU saja. kegiatan ini juga mengundang staf Biro

Hukum dari KPUD Provinsi/Kab/Kota agar berlangusng proses

penyebaran ilmunya hingga ke daerah. Pelatihan/rutin juga sudah

dilaksanakan, namun kegiatan serupa akan lebih ditindaklanjuti oleh Biro

SDM, dengan masukan dari Biro Hukum.

b. Hambatan Kerjasama

Selama kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh Biro Hukum dalam

membantu penyelesaiaan tugas dan fungsinya, beberapa kendala dan

permasalahan pun sempat hadir, terutama terkait dengan penyesuaian

waktu yang harus tidak boleh melewati tanggal dari setiap tahapan

PEMILU. Pertama, koordinasi internal antar biro di dalam Komisi

Pemilihan Umum sendiri.Misalnya, masalah koordinasi terjadi dirasakan

ketika terkait dengan penyesuaian waktu dalam proses penyusunan

PKPU yang terkait dengan dana kampanye. Hal ini terjadi karena ada

Page 55: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

52

tuntutan untuk mensosialisasikan regulasi ini ke KPUD dan tentu saja ke

masyarakat luas. Proses pembuatan PKPU hingga sosialisasinya ini sangat

terikat dengan jadwal tahapan pemilu yang sudah ditetapkan, PKPU

sudah harus bisa diimplementasikan pada saat tahapan pemilihan umum

yang terkait dilaksanakan.

Kedua,kerjasama bersifat insidental dan tidak berkesinambungan. Biro

Hukum merasakan setiap kerjasama dilakukan atas dasar kebutuhan yang

bersifat insidental. Padahal ada kebutuhan penguatan kapasitas yang

sangat rutin. Misalnya ada banyak permintaan dari KPUD-KPUD di

daerah untuk diadakan pelatihan dan diklat mengingat banyak dari staf

di KPUDyang tidak memiliki latar belakang ke-PEMILU-an, sehingga

peningkatan kapasitas semacamnya perlu untuk tetap dilaksanakan

secara rutin.

Ketiga, dalam skala yang lebih besar, adanya ketidakpastian dari sistem

dan regulasi mengenai sistem kepemiluan di Indonesia. Hal ini

mengakibatkan Biro Hukum Komisi Pemilihan Umum untuk harus setiap

saat siap dengan tuntutan untuk merubah peraturan atau bahkan

membuat peraturan baru sebagai bentuk respon dan penyesuaian dari

sistem yang berlaku (kasus adanya perpu mengenai pemilihan tidak

langsung)

D. BIRO UMUM8

Biro Umum Komisi Pemilihan Umum memiliki tugas pokokdan

fungsinya berkaitan dengan protokol dan kearsipan.Pada dasarnya, Biro

Umum inilah yang kemudian bertugas untuk mengelola arsip-arsip ke-

8Diolah berdasarkan wawancara peneliti dengan Endang Pujiastuti dan staf, Biro Umum,

2014, di Sekretariat KPU, Jakarta

Page 56: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

53

PEMILU-an tersebut sebagai dokumen Negara. Adanya ketentuan untuk

menjaga, menyimpan dan memusnahkan dokumen sebagai arsip negara,

serta kebutuhan untuk tempat penyimpanan yang tidak dimiliki oleh

KPU membuat Biro Umum melakukan kerjasama dengan Lembaga Arsip

Negara Republik Indonesia (ANRI) untuk membangun konteks kearsipan

di KPU.

Selain itu, Biro Umum KPU juga bertangungjawab dalam memfasilitasi

keamanan KPU dan kegiatan yang terkait, khususnya pelaksanaan

pemilihan umum. Untuk mendukung kegiatan ini, dua lembaga Negara,

TNI dan POLRI, menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan keamanan

kegiatan KPU.

a. Proses Pelaksanaan Kerjasama

Sesuai dengan UU No.15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan

PEMILU, KPU wajib menyimpan dan memelihara dokumen. Selama

proses pelaksanaan Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum banyak

sekali menghasilkan berbagai dokumen penting, mulai dari regulasi,

Daftar Pemilih Tetap (DPT), formulir yang sudah terisi, hingga hasil dari

pemilihan itu sendiri. Sesuai dengan amanat Undang-Undang tersebut,

Komisi Pemilihan Umum seharusnya memiliki pengelolaan kearsipan

yang terjaga sebagai bagian dari sejarah. Sayangnya, untuk

mengimplementasikan amanat tersebut, sendiri belum memiliki sistem

kearsipan yang dimaksud, ditambah dalam pengelolaannya, KPU

membutuhkan tempat/gudang untuk penyimpanan dokumen yang sesuai

standar.

Oleh karena itu, KPU membangun kerjasama dengan ANRI. Minimnya

pengetahuan mengenai kearsipan sebelumnya yang berujung pada

Page 57: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

54

beberapa kasus pemusnahan arsip di KPU/KPUDsehingga mengakibatkan

terjadinya pemenjaraan beberapa staf di KPUD membuat kerjasama

dengan ANRI menjadi kebutuhan yang tidak terhindarkan.

Pada dasarnya, ada dua jenis arsip yaitu: permanen dan dalam jangka

waktu tertentu bisa dimusnahkan. Pengaturan dan sistem

pengelolaannya dua jenis arsip tersebut sepenuhnya merupakan otoritas

ANRI. Oleh karena itu, arsip permanen akan diserahkan oleh KPU ke

ANRI untuk dilakukan penyimpanan dan pengelolaan, seperti misalkan

form C1. Adapun arsip yang memiliki Jangka Resensi Arsip (JRA) akan

dimusnahkan sesuai dengan jangka waktu yang dimiliki. Proses

pemusnahan dokumen ini pun harus melalui beberapa tahapan, mulai

dari penyampaian berita acara dan pemenuhan syarat-syarat yang harus

dipenuhi hingga penyesuaian dengan JRA yang dimiliki oleh dokumen

tersebut. Kerjasama serupa juga dilakukan oleh KPUD Prov/Kab/Kota

dengan lembaga arsip daerahnya masing-masing dalam konteks yang

sama diatas.

Dalam konteks keamanan, kerjasama dengan POLRI dan TNI, Biro

Umum lebih menekankan pada pengamanan fasilitas KPU dengan

penerjunan personil di sekitar lokasi selama proses pelaksanaan tahapan

PEMILU.

b. Hambatan Kerjasama

Selama ini, Biro Umum merasakan tidak ada permasalahan yang

berarti dapat merubah arahan kerjasama biro ini dengan mitra strategis.

Sebab pada dasarnya, kerjasama biro ini bersifat rutin. Meskipun dalam

kondisi riilnya, beberapa kendala juga muncul meski tidak signifikan.

Page 58: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

55

Pertama, adanya perbedaan persepsi atau interpretasi mengenai Jangka

Resensi Arsip (JRA) yang harus dimasukkan dalam pengelolaan arsip oleh

ANRI. Hal ini berkaitan dengan masih belum meratanya pengetahuan

tentang pentingnya kearsipan dalam pelaksanaan pemilihan umum di

KPU RI maupun di KPUD.

Kedua, minimnya fasilitas yang dimiliki oleh KPU RI dan KPUD dalam

kegiatan penyimpanan dan pengelolaan arsip dan dokumen, seperti tidak

dimilikinya gedung untuk pergudangan bagi dokumen yang hendak

disimpan. Dokumen-dokumen tersebut masih diletakkan dan disimpan di

ruangan-ruangan yang pemanfaatannya tidak maksimal, bukan ruangan

yang memang khusus ditujukan untuk penyimpanan.

Ketiga, ANRI sendiri sebagai lembaga Negara yang menangani

kearsipan berbagai lembaga Negara dirasa mengalami overload dalam

mengelola kearsipan pemilu yang tidak sedikit dan ringkas, khususnya

pasca periode pemilihan umum. Untuk itu dirasa bahwa pengetahuan

tentang kearsipan perlu ditingkatkan, begitu pula kerjasama dengan

lembaga lain yang dapat membantu Biro Umum dalam pengelolaan arsip

dan dokumen negara yang dimiliki oleh KPU.

E. BIRO SUMBER DAYA MANUSIA9

Selain menangani proses perekrutan SDM melalui sistem CPNS, Biro

Sumber Daya Manusia juga bertanggungjawab atas pendidikan dan

pelatihan bagi SDM di lingkungan KPU di semua level (Komisioner,

9 Diolah berdasarkan wawancara peneliti dengan Kepala Bagian Diklat Biro SDM, 2014,

di Sekretariat KPU, Jakarta.

Page 59: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

56

Sekretariat, Provinsi, Kabupaten/Kota) dan stakeholders yang terlibat dalam

proses pelaksanaan pemilihan umum. Guna membantu mencapai target

yang diinginkan dalam rencana strategis Biro SDM, kerjasama dengan

lembaga/mitra strategis pun dilaksanakan, dimana sebagian besar adalah

dengan lembaga yang memiliki program kepemiluan, khususnya dalam

hal peningkatan kapasitas dan kapabilitas penyelenggaranya.

a. Proses Pelaksanaan Kerjasama

Dalam mewujudkan penyelenggara pemilu yang memiliki kapasitas

professional, Biro SDM melaksanakan kerjasamanya dengan tiga lembaga,

yaitu dengan Kemitraan/Partnership dalam capacity building komisioner

dan birokrat di sekretariat KPU Provinsi dan assessment pada Sekretariat

KPU RI. Dengan Brigde Indonesia Network (BIN) dalam pelaksanaan

pelatihan tahapan pemilu dan pelatihan professional untuk badan adhoc

dalam tema Building Resources in Democracy Governance and Election

(BRIDGE). Serta yang terakhir dengan Australian Election Committee

(AEC) yang sudah berjalan sejak tahun 2002 dalam peningkatan capacity

building bagi penyelenggara pemilihan umum dari berbagai sektor. Selain

itu juga, Biro SDM pernah menjalankan kerjasama dengan Lembaga

Pemilihan Umum Federal Meksiko Serikat dalam rangka knowledge

exchange dalam bidang pengelolaan PEMILU.

Kerjasama yang dilakukan oleh Biro SDM dengan lembaga-lembaga

tersebut diatas didasarkan adanya kebutuhan untuk peningkatan

kapasitas penyelenggara pemilu, hal ini juga dalam rangka merespon

tuntutan publik dalam penyelenggaraan pemilu yang professional,

akuntabel, luber dan jurdil. Kerjasama dengan Partnership/Kemitraan

yang lebih difokuskan pada peningkatan kapasitas KPU Provinsi dalam

Page 60: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

57

penyelenggaraan dan membaharui tata kelola pemilu dan dalam

melaksanakan orientasi tugas SDM Komisioner KPUD. Di tingkat pusat,

Kemitraan/Partnership membantu KPU dalam proses assessment tupoksi

KPU Pusat, serta identifikasi kualifikasi dan kriteria untuk proses seleksi

pegawai Sekretariat KPU.

Kerjasama dengan Bridge Indonesia Network (BiN) sebagai salah satu

jaringan program BRIDGE Internasional, lebih difokuskan pada

Pembentukan wadah fasilitator/trainer program BRIDGE, program ini

dilksanakan dengan mengadakan pelatihan SDM dan stakeholder yang

terlibat dalam pemilu dalam pemahaman dan implementasi program

BRIDGE oleh fasilitator yang tergabung dalam BIN, program ini

dilaksanakan dalam bentuk Training of Trainer (ToT) bagi para stakeholder

penyelenggara pemilu. Proses training dan akreditasi bagi seorang peserta

training untuk mendapat status sebagai fasilitator BRIDGE yang fully

accredited dilakukan secara bertahap, selain harus menyelesaikan dan lulus

dari proram ToT yang telah memiliki standar internasional, alumni harus

melakukan minimal satu kali fasilitasi program BRIDGE ke kelompok

sasaran, dan pada level selanjutnya fasilitator tersebut harus melakukan

minimal lime kali training untuk dapat memiliki hak dalam

memberikan/memutuskan akreditasi kepada peserta ToT selanjutnya.

Walaupun pelaksanaan ToT yang memang hanya dibatasi 30 orang

setiap angkatannya, namum sasaran ToT yang multi level, komisioner dan

secretariat yang berada di KPU Pusat dan KPU daerah, Biro SDM akan

memformalkan para alumni ToT ini dalam satu wadah fasilitator BRIDGE

yang pengelolaannya langsung berada dibawah Biro SDM KPU. Hal ini

dilakukan Biro SDM KPU untuk proses berkelanjutan dalam pemerataan

pengetahuan, yang diharapkan nantinya para alumni ToT yang telah

Page 61: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

58

menjadi fasilitator ini dapat memberikan pelatihan-pelatihan pada

seluruh penyelenggara dan stakeholder pemilihan umum di seluruh

Indonesia, tanpa harus meminta mereka untuk datang ke Jakarta yang

akan menghabiskan biaya tinggi dan tanpa harus mengundang fasilitator

BRIDGE dari BIN, hal ini penting untuk memainkan peran sustainability

dari kerjasama yang sudah dilakukan.

Selain pelaksanaan ToT, sebagai salah satu implementasi program

BRIDGE dalam pelaksanaan kepemiluan di Indonesia, Biro SDM juga

bekerjasama dengan BIN dalam pengembangan ke-23 module BRIDGE

yang menganut sistem kepemiluan universal untuk memasukkan muatan

lokal dan konteks Indonesia di dalamnya. Kerjasama ini juga kemudian

didukung oleh Australian Election Commission (AEC) yang saat ini telah

menghasilkan 6 modul yang sudah disesuaikan dengan konteks

Indonesia. Kerjasama dengan AEC ini juga berkaitan dengan pembuatan

kurikulum program studi manajemen pemilu untuk pendidikan strata

dua (magister) yang nanti pelaksanaannya akan dilakukan oleh

Universitas Gadjah Mada (UGM). Kerjasama ini dilakukan dalam rangka

membentuk sosok penyelenggara pemilu yang ‘terhormat’ sesuia dengan

kapasitas, tidak cukup hanya melalui pelatihan dan ToT saja, sesuai

dengan kebutuhan dan kualifikasi, kapasitas penyelenggara pemilu ini

perlu diformalkan dalam sistem pendidikan yang resmi.

b. Hambatan Kerjasama

Selama proses kerjasama yang sudah berjalan ini, Biro SDM mengalami

dua hambatan yang cukup signifikan dalam pelaksanaan tugas dan

fungsinya sehari-hari di KPU. Pertama, adalah terkait jumlah

personil/sumber daya manusia yang dimiliki oleh Biro SDM yang sangat

Page 62: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

59

terbatas mengingat jumlah penyelenggara dan stakeholder dalam pemilu

dari pusat dan daerah hingga ke level TPS, yang membutuhkan

peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan ToT sangatlah banyak. Hal

lain yang perlu diingat pula adalah kondisi geografis Indonesia yang

sangat luas dan beragam, membuat Biro SDM bertekad untuk

memberikan pelatihan tentang kepemiluan secara menyeluruh untuk

membentuk penyelenggara yang dapat menfasilitasi pemenuhan hal

politik warga Negara di seluruh pelosok tanah air dengan sistem yang

terus dikembangkan.

Kedua, kendala yang muncuk adalah terkait regulasi yang belum tersedia

pada saat kegiatan harus segera dilaksanakan. Mengingat dalam proses

penyelenggaraan pemilu sudah ditentukan tanggal dari setiap

tahapannya, maka pelaksanaan kegiatan tidak bisa mengalami

keterlambatan. Akibat dari keterlambatan hadirnya regulasi untuk

pelaksanaan kegiatan, berimbas pada waktu dan penganggaran yang

meningkat, terutama dari sisi pelaksanaan teknis.

F. BIRO TEKNIS, HUBUNGAN PARTISIPASI DAN

MASYARAKAT (TEKNIS-HUPMAS)10

Keberhasilan pelaksanaan sebuah pelaksanaan pemilihan umum dilihat

dari tingkat partisipasi pemilih, semakin tinggi tingkat partisipasinya

maka pelaksanaan pemilu dinilai semakin berhasil, oleh karena itu peran

dan fungsi Biro Teknis, Hubungan Partisipasi dan Masyarakat (Teknis-

10 Diolah berdasarkan wawancara peneliti dengan Robby Leo Agust, Kepala Bagian

Publikasi dan Sosialisasi Informasi Pemilu Biro Teknis dan Hupmas KPU, 2014, di

Sekretariat KPU, Jakarta dan wawancara peneliti dengan Didik, Bagian Pendidikan

Pemilih Biro Teknis dan Hupmas KPU, 2014, di Sekretariat KPU, Jakarta.

Page 63: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

60

Hupmas) sangatlah signifikan dalam pelaksanaan pemilihan umum.

Sebagai biro yang tugas utamanya berkaitan dengan pelaksanaan teknis

rekapitulasi suara; kehumasan dan sosialisasi media; serta mobilisasi dan

pendidikan pemilih, Biro Teknis-Hupmas melaksanakan beberapa

kerjasama dengan mitra strategis yang memiliki program khusus

kepemiluan yang dapat membantu dan mendukung tugas dari Biro

Teknis Hupmas, antara lain dengan berbagai media elektronik (TV dan

Radio), media massa dan lembaga-lembaga Negara terkait sebagai mitra

strategis, khususnya dalam hal pendidikan pemilih.

a. Proses Pelaksanaan Kerjasama

Sebagai ‚corong‛ KPU ke publik, Biro Teknis dan Hupmas melakukan

beberapa kerjasama dengan media untuk menginformasikan tentang

tahapan pemilu dan seluruh kegiatan pemilu yang akan berlangsung

sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan. Dalam proses penyampaian

informasi ini, Biro Teknis dan Hupmas juga bekerjasama dalam proses

peliputan dan penyiaran dari setiap kegiatan dan tahapan pemilihan

umum secara luas kepada publik, baik melalui televisi, radio maupun

media massa lainnya, dengan demikian seluruh masyarakat Indonesia

dapat dijangkau oleh informasi mengenai kepemiluan ini, karena hampir

seluruh stasiun Radio - TV Negeri dan Swasta nasional tergabung dalam

kerjasama bersama Biro Teknis dan Hupmas ini. Kerjasama bentuk ini

juga dikembangkan Biro Teknis dan Hupmas dalam pengaturan jadwal,

bentuk dan teknis pelaksanaan kampanye yang diorganisasikan melalui

media massa.

Sejalan dengan fungsinya sebagai media informasi KPU ke masyarakat

luas, Biro Teknis dan Hupmas juga memiliki peran dalam memberikan

Page 64: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

61

pendidikan bagi pemilih, pendidikan pemilih ini kemudian dirancang

agar partisipasi masyarakat secara aktif meningkat dan dapat terinformasi

akan proses dan tahapan pemilu secara menyeluruh. Kerjasama yang

dilakukan adalah dengan lembaga pemerintah yang secara khusus

menangani kelompok masyarakat tertentu, seperti misalkan dengan Pusat

Pemilu Akses penyandang cacat (PPUA-PENCA) untuk program

Peningkatan partisipasi penyandang disabilitas, Kementrian Pemuda dan

Olahraga dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak untuk menjangkau pemuda, perempuan dan pemilih pemula

melancarkan proses pendidikan pemilih. Ini tentu saja dalam rangka

mendukung pendidikan pemilih bagi segmentasi pemilih oleh Biro Teknis

dan Hupmas; kelompok pemilih wanita, disable, marjinal, pemula, dan

kelompok agama.

Pelaksanaan pendidikan pemilih juga dilaksanakan dengan

menyesuaikan dengan konteks masyarakat dan isu-isu yang sedang

hangat terjadi di masyarakat, Walaupun kegiatan pendidikan pemilih ini

adalah salah satu program dalam renstra Biro Teknis-Hupmas, teknis

pelaksanaannya masih berupa respon pada trend di mayarakat. Selain itu

juga untuk mempermudah kinerja dan memperhitungkan tingkat

jangkauannya, Biro Teknid dan Hupmas membentuk gugus tugas yang

disebut relawan demokrasi. Selama tahun 2014, satker ini dibentuk dan

disebar ke setiap kabupaten di Indonesia, masing-masing kabupaten akan

dibentuk satuan kerja yang dibagi dalam 5 segmen pemilih yang masing-

masing beranggotakan 25 orang. Satker relawan demokrasi inilah yang

kemudian menjadi ujung tombak ke masyarakat dalam proses pendidikan

pemilih dan sosialisasi pemilu.

Page 65: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

62

Dengan beberapa LSM dan organisasi kemasyarakatan,Biro Teknis dan

Hupmas KPU juga sedang merintis pembangunan education center yang

akan melingkupi pembahasan mengenai segala isu-isu kepemiluan hingga

uji publik peraturan-peraturan pemilu. Dengan memberikan edukasi

dengan model pelibatan dan partisipasi aktif ini, maka kapasitas para

stakeholder yang terlibat dalam pemilu serta pengetahun dan kesadaran

masyarakat akan meningkat, sehingga arus feedback dan review akan

pengelolaan dan pelaksanaan pemilu pada KPU juga akan meningkat.

b. Hambatan Kerjasama

Besarnya cakupan dan signifikansi peran yang dimainkan oleh Biro

Teknis dan Hupmas, serta luasnya sasaran dan target kegiatan tentu saja

menjadikan berbagai kerjasama yang dilakukan oleh biro ini menemukan

kendala dan permasalahannya, sebagian besar muncul dari sisi internal

dan beberapa dipengaruhi oleh aspek eksternal. Pertama, penggabungan

bagian teknis dan hubungan partisipasi kemasyarakatan dirasa tidak

memiliki core tugas yang sesuai, hal ini menyebabkan beberapa kegiatan

masih berjalan sendiri-sendiri tanpa sinkronisasi yang berarti.

Kedua adalah minimnya koordinasi dan komunikasi antar biro yang ada

di dalam Komisi Pemilihan Umum mengenai kegiatan yang dilakukan

oleh masing-masing biro. Hal ini dirasa memperlambat tugas Biro Teknis-

Hupmas dalam proses kehumasan yang seharusnya menyajikan dan

menyampaikan segala jenis informasi kegiatan kepemiluan yang

dibutuhkan oleh publik, begitu pula kegiatan internal KPU yang

dibutuhkan dalam rangka branding dan ‘mendekatkan’ KPU sebagai

penyelenggara pemilu yang professional dan akuntabel dengan

masyarakat luas. Hal ini menurut Bapak Robby diakibatkan masih

Page 66: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

63

rendahnya pemahaman mengenai pentingnya kehumasan dalam sebuah

lembaga oleh biro-biro yang ada di KPU.

Ketiga, dalam kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih, kendala yang

sering ditemui adalah masalah kependudukan di beberapa segmen

pemilih. Ketidakjelasan status kependudukan yang masih dilihat dari sisi

administratif tentunya menjadi penghalang bagi Biro Teknis dan Hupmas

yang bertekad untuk memberikan pendidikan pemilih seluas-luasnya bagi

masyarakat Indonesia secara menyeluruh.

Keempat, masih berkaitan dengan masalah kependudukan, dimana

keberhasilan pelaksanaan pemilu masih dilihat secara kuantitatif. Tingkat

partsipasi dilihat dari jumlah DPT yang memberikan hak pilihnya pada

hari pencoblosan, namun belum dilihat secara substansial dalam

memahami konteks pemilu serta keterlibatan aktif masyarakat.

Kelima adalah kendala yang ditemui dalam proses pengadaan MoU,

keputusan untuk mengadakan kerjasama dengan beberapa lembaga

belum didasarkan assessment kebutuhan biro yang berkaitan, atau

masukan dari staff pelaksana yang lebih paham dalam melihat konteks

dan kebutuhan Biro. Selain itu juga, dalam implementasi MoU yang

sudah ditandatangani, tidak diturunkan dalam bentuk agreement yang

mengatur hal yang elbih detail dalam proses berjalannya kerjasama. MoU

dibuat dan hanya memuat hal-hal yang bersifat umum dan cenderung

tidak mengikat lembaga yang menjadi mitra. Keenam, munculnya

fenomenda ‘function follow money’ dimana kegiatan-kegiatan yang

dirancang masih sangat tergantung penganggaran yang tersedia dan

disetujui. Di sisi lain, untuk proses mobilisasi dan pendidikan pemilih,

Biro Teknis dan Hupmas dituntut untuk kreatif agar masyarakat tertarik

untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, namun adanya batasan

Page 67: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

64

penganggaran menyebabkan biro ini untuk dapat memiliah dan

memutuskan kegiatan-kegiatan yang dapat diakomodir, baik secara

substansi dan teknis penganggaran.

G. BIRO LOGISTIK11

Logistik dalam pemilihan umum adalah hal yang wajib hadir dalam

kondisi memadai, atau mustahil sebuah pemilu dapat dilangsungkan.

Sampai pada periode pemilihan umum tahun 1999, Biro Logistik juga

berperan dalam mengelola asset KPU, baru pasca 1999, fungsi Biro

Logistik dipersempit hanya sebagai penyedia sarana dan prasarana

penyelenggaraan pemilu, sedangkan pengelolaan asset diserahkan ke Biro

Umum. Selain sebagai penyedia, biro logistic juga bertanggungjawab

pada pendistribusiannya ke daerah - daerah. Luas dan beragamnya

wilayah Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi Biro Logistik

untuk dapat menyediakan segala logistic kepemiluan secara tepat waktu

dan sasaran, serta sesuai dengan sasaran strategisnya dalam

meningkatkan pengelolaan, pengadaan dan pendistribusian logistik

pemilu, Biro Logistik melaksanakan kerjasama dengan beberapa lembaga

sebagi mitra strategisnya dalam menjawab tantangan dan sasaran

strategisnya tersebut.

a. Proses Pelaksanaan Kerjasama

11 Diolah berdasarkan wawancara peneliti dengan Heri, Biro Logistik KPU, 2014, di

Sekretariat KPU, Jakarta.

Page 68: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

65

Proses kerjasama Biro Logistik dalam penyediaan logistic pemilihan

umum yang sesuai dengan harapan menjadi indicator penting bagi wajah

KPU sebagai penyelenggara pemilihan umum di Indonesia. Diawali

dengan adanya kebutuhan untuk membangun sistem informasi dalam

proses pengadaan dan pendistribusian logistik pemilu, Biro Logistik

bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan

Informasi Geospasial dan Balai Jaringan Informasi Pengetahuan dan

Teknologi Badan Pengkajian dan penerapan teknologi. Kerjasama dengan

ketiga mitra strategis ini pada awalnya diharapkan untuk dapat

memanfaatkan teknologi dalam membangun sistem informasi yang

realtime yang termonitor, terintegrasi, terdigitalisasi dan dapat diakses

oleh publik. Sistem informasi ini direncanakan dapat menyajikan data-

data dan informasi mengenai proses pengadaan logistic mulai dari segala

proses lelang untuk menentukan pihak yang berhak menjadi rekanan

KPU dalam memproduksi logistik pemilu, tentu saja ini perlu

direalisasikan agar citra KPU sebagai lembaga professional dan

independen dalam penyelenggaraan pemilu tetap terjaga.

Tidak hanya berhenti sampai disitu, sistem informasi ini pun diharapkan

dapat memonitor proses distribusi logitik mulai dari asal, jumlah, jalur

hingga logistik yang dimaksud sampai di titik tujuan, KPUD

Kabupaten/Kota, perlu diingat bahwa tanggung jawab ditribusi logistic

pemilu ini juga menjadi tanggungjawab dari rekanan penyedia logistik,

oleh karena itu sistem informasi ini cukup penting bagi KPU dalam

memonitor kegiatan. Sistem informasi ini juga dibangun sebagai salah

satu cara untuk mengurangi tingkat kecurangan dan kesalahan selama

proses distribusi logistik, khususnya perihal jumlah surat suara.

Sayangnya, sistem yang menuntut kedisiplinan dalam pendataan DPT

Page 69: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

66

jauh hari sebelum proses produksi dan distribusi logistic, serta dari pihak

yang melakukan distribusi dalam melaporkan setiap perjalanannya ini

belum bisa dijalankan pada penyelenggaraan pemilihan umum 2014

silam. Banyaknya permasalahan dalam penetuan jumlah DPT dan kendala

selama proses ditribusi memaksa Biro Logistik untuk melakukan

monitoring dengan menggunakan sistem manual, demi sampainya

logistik pemilu di tempat tujuan tepat sebelum hari pelaksanaan

pemilihan umum berlangsung.

Dalam membantu selama proses distribusi logistic pemilu sendiri, Biro

Logistik bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI

bekerjasama dengan Biro Logistik KPU dalam penerjunan personilnya

dan penggunaan alat transportasi yang dimiliki oleh TNI untuk

mendistribusikan logistik pemilu ke daerah-daerah yang membutuhkan

penanganan khusus karena kendala geografis seperti daerah pegunungan,

terpencil, dan kepulauan, serta wilayah yang dalam kondisi konflik

ataupun bencana alam. Sedangkan untuk proses pengamanan selama

perjalanan dalam proses distribusi logistic pemilu, Biro Logistik

bekerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Penerjunan

personil POLRI dalam memberikan pengawalan selama proses perjalanan,

khususnya perjalanan darat yang sangat rentan dalam resiko perjalanan.

Selain itu, POLRI dan TNI juga berkewajiban dalam mengamankan

gedung-gedung KPU dan KPUD selama proses tahapan pemilu hingga

usai, sekaligus pengamanan pada hari-H pemilihan umum di TPS-TPS

yang ada diwilayah mereka.

Page 70: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

67

b. Hambatan Kerjasama

Selama proses berlangsungnya kerjasama yang dilakukan oleh Biro

Logistik dengan beberapa mitra strategis tersebut, diakui oleh Bapak Heri,

masing-masing kerjasama tersebut memiliki permasalahan dan

kendalanya masing-masing. Biro logistik yang tugas pokok dan fungsi

utamanya aktif selama proses tahapan penyelenggaraan pemilu pun tidak

bisa menghindari munculnya kendala dan permasalahan ini, karena

sebagian besar yang terjadi merupakan respon dari kegiatan yang sedang

berlangsung. Pertama kendalayang muncul adalah terkait tidak adanya

regulasi yang mengatur dan mengesahkan proses pengadaan logistic,

berkaitan dengan pengesahan rekanan serta mekanisme teknis dan

pengelolaan kerjasama, hingga melewati batas waktu yang ditentutan

sesuai dengan tahapan pemilihan umum. Belum terbitnya atau belum

disahkannya regulasi ini kemudian menyebabkan keterlambatan proses

pengadaan, rekanan tidak melaksanakan kegiatannya jika tidak ada

payung hukum yang bersifat legal dan formal dalam mengeksekusi poin-

poin kerjasama, keterlambatan ini tentu saja dapat berdampak sistemik

terhadap seluruh tahapan penyelenggaraan pemilu.

Kedua, kepastian jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terus berubah

hingga H-1 pemilihan umum, hal ini kemudian berdampak pada proses

pengadaan logistic yang harus terus menyesuaikan dengan jumlah dan

kebutuhan DPT. Masalah ini semakin diperparah jika wilayah yang

membutuhkan tambahan logistik adalah wilayah yang sulit untuk

dijangkau, berimbas pada manajemen waktu dan kebutuhan biaya yang

membengkak, dan cenderung di luar penganggaran yang ada (Heri, 2014).

Ketiga, terkait penganggaran dengan TNI yang belum ditentukan

mekanisme penganggaran dan pembayarannya, apakah menjadi

Page 71: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

68

tanggungan KPU sebagai penyelenggara atau menjadi tanggungan TNI

sebagai lembaga Negara menjalankan tupoksinya. Walaupun penentuan

penganggaran ini akhirnya diputuskan melalui skema pengajuan oleh

pihak TNI ke KPU, namun karena jumlah pengajuan yang melebihi

kapasitas KPU, akhirnya berujung pada terbitnya ‘invoice’ tambahan dari

TNI yang di luar penganggaran yang dimiliki KPU.

Keempat, kerjasama dengan POLRI terkendala adanya ‘penguasaan

wilayah’ di masing-masing unit kepolisian di daerah. Tanggungjawab

sebuah unit kepolisian akan suatu wilayah tertentu menyebabkan personil

kepolisian yang melakukan pengawalan dan memasuki daerah

‘kekuasaan’ unit lain dari kepolisian akan terhambat/tidak bisa

meneruskan tugasnya. Ini diakibatkan dari minimnya komunikasi dan

arahan secara menyeluruh dari pusat ke semua unitnya di daerah, tentu

saja hal ini ada diluar kuasa KPU sebagai pihak yang menyelenggarakan

kerjasama.

Kelima, sikap adanya perbedaan ‘wilayah kekuasaan’ ini juga diperparah

dengan ‘mental’ personil keamanan yang memanfaatkan momen

pemilihan umum ini untuk mendapatkan keuntungan pribadi secara

material. Penyediaan anggaran yang memang minim menyebabkan

personil yang bertugas menjaga keamanan di TPS-TPS meminta ‘fee’

pengamanan pada PPS setempat. Walaupun beberapa kasus sempat

tertangani oleh KPU dan pihak Kepolisian, namun kasus serupa banyak

ditemui hampir diseluruh wilayah Indonesia selama penyelenggaraan

pemilu.

Keenam, permasalahan yang pastinya tidak semua pihak sadar akan hal

ini, ketika publik dan stakeholder menuntut distribusi logistik yang tepat

waktu dan sesuai sasaran, penganggaran pun dimaksimalkan untuk

Page 72: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

69

memenuhi tuntutan tersebut. Apa yang terjadi kemudian adalah, seusai

pengambilan dan penghitungan suara, logistik-logistik tersebut harus

diredistribusi dan dikembalikan ke unit kantor KPU setempat, dan

penanggaran untuk pengembalian ini belum ditentukan. Masalah ini

banyak terjadi di wilayah yang memiliki akses cukup sulit, seperti di

wilayah pegunungan dan kepulauan yang membutuhkan tenaga dan

waktu ekstra untuk menjangkaunya.

H. INSPEKTORAT KPU12

Sebagai bagian penting lainnya di Komisi Pemilihan Umum, Inspekorat

memastikan pengawasan internal terhadap pengelolaan anggaran, asset

dan kepegawaian di KPU serta akuntabilitas kinerja di lingkungan di KPU

dapat berjalan baik. Untuk memastikan sasaran strategis ini tercapai

sesuai dengan harapan, Inspektorat Komisi Pemilihan Umum

membutuhkan bantuan dan kerjasama dengan lembaga lain, secara

eksternal, maupun dengan Biro lainnya secara internal KPU sendiri.

a. Proses Pelaksanaan Kerjasama

Dilihat dari sisi tugas dan fungsinya, tanggungjawab Inspektorat KPU

terbatas pada pada pengawasan internal KPU sebagai sebuah lembaga

Negara yang professional, bukan pada teknis dan substansi

penyelenggaraan pemilu sebagaimana tugas pokok Komisi Pemilihan

Umum. Pencapaian target-target tersebut diusahakan oleh Inspektorat

turut melaksanakan kerjasama kelembagaan dengan mitra strategis yang

12 Diolah berdasarkan wawancara peneliti dengan Pasaribu, Inspektorat KPU, 2014, di

Sekretariat KPU, Jakarta.

Page 73: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

70

professional di bidang pengawasan. Bekerjasama dengan Badan

Pengwasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat

memperkuat tugas dan fungsi pokoknya dalam proses penganggaran,

pengawasan, dan pelaporan sistem keuangan dan penganggaran di

internal KPU. Kerjasama ini juga dilakukan dalam konteks penguatan

kapasitas Inspektorat KPU sendiri, seperti dalam hal penguatan kapsitas

tenaga atau staff auditor, khususnya dalam penaikan level dari para

auditor ini.

Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) adalah mitra strategis lainnya

yang sudah melakukan kerjasama dengan Inspektorat KPU, kerjasama

dengan KPK ini dilakukan dalam menyusun Peraturan KPU (PKPU) dan

pembentukan unit anti-gratifikasi. Unit anti-gratifikasi ini akan bekerja

dalam mencegah dan menindaklanjuti upaya pemberian gratifikasi

terhadapa pejabat dan pegawai di lingkungan KPU (Admin kpu.go.id,

2014). Proses kerjasama dengan dua lembaga Negara ini pada dasarnya

adalah kerjasama rutin Inspektorat KPU dalam rangka penguatan tupoksi

inspektorat sendiri. Kerjasama rutin ini pun telah tertuang dalam rencana

strategis Inspektorat KPU pada periode 2010-2014.

b. Hambatan Kerjasama

Pelaksanaan kegiatan kerjasama dengan dua lembaga dalam rangka

penguatan tugas dan fungsi Inspektorat sebagai supervisi yang pada

dasarnya sudah menjadi bagian dari renstra Inspektorat KPU, juga

mengalami beberapa kendala dan isu-isu tertentu yang menyebabkan

inisiasi dan pelaksanaan kerjasama tidak berjalan maksimal sesuai dengan

yang diharapkan.

Page 74: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

71

Pertama, proses pengajuan kerjasama melalui sistem birokasi yang

panjang di Internal KPU sendiri, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

bahwa setiap proses kerjasama akan diawali oleh bagian kerjasama antar

lembaga (KAL) Biro Perencanaan dan Data. Selepas dari Biro ini,

keputusan selanjutnya akan berada di tangan Komisioner KPU yang

kemudian akan dilakukan persetujuan penganggaran. Tidak jarang akibat

keterbatasan anggaran, agenda-agenda kerjasama yang sudah

direncanakan pun menjadi kurang efektif. Kompleks dan panjangnya

prosedur pelaksanaan kerjasama ini tentu juga menjadi salah satu isu

utama yang menjadi fokus Inspektorat dalam menjadikan KPU lembaga

yang professional, cepat dan tepat sasaran.

Kedua, sebagai pengawas internal KPU, selama ini Inspektorat belum

memiliki kebebasan yang memadai, proses kerjasama yang dilakukan

masih tergantung pada biro lain, seperti misal pada Biro Rendata, Biro

Keuangan dan Biro SDM. Sebagai pengawas dari pelaksanaan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh berbagai biro di KPU, Inspektorat

membutuhkan kewenangan yang berbeda dibanding biro lainnya, guna

menjaga independensi profesionalitas Inspektorat dalam melaksanakan

tupoksinya sebagai pengawas dan reviewer internal KPU.

Ketiga, terbatasnya fungsi Inspektorat dalam pelaksanaan pemilu.

Pelaksanaan pemilu yang pengawasannya dilakukan oleh Badan

Pengawas Pemilu (BAWASLU), menjadikan inspektorat tidak

memiliki/terbatas pemahamannya, baik secara teknis maupun substansi

pada proses penyelanggaraan pmilu. Pada dasarnya, pihak Inspektorat

merasa perlu untuk melakukan pengujian dan verifikasi pada proses

pelaksanaan pemilu, seperti misalkan pengadaan barang/jasa serta logistik

dalam tahapan penyelenggaraan pemilu. Keinginan ini tentu saja dalam

Page 75: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

72

rangka menguatkan KPU sebagai lembaga yang accountable dan

professional dengan hadirnya dua pengawas, yaitu Inspektorat KPU dan

BAWASLU.

Page 76: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

73

BAB 4

REKOMENDASI OPTIMALISASI KERJASAMA KPU

DENGAN MITRA STRATEGIS

ari berbagai uraian yang sudah dijelaskan pada bab-bab

sebelumnya pada tampak jelas sudah banyak upaya

pengembangan kerjasama yang telah dilakukan oleh KPU

dalam rangka mengoptimalkan peran dan fungsi utamanya sebagai

penyelenggara PEMILU 2014. Namun demikian ada beberapa hal krusial

yang perlu ditata lebih serius agar kerjasama yang ada bisa betul-betul

memiliki kontribusi bagi optimalisasi peran Sekretariat Jenderal KPU

dalam menopang kinerja KPU. Hal-hal krusial tersebut bisa

dikategorisasikan menjadi dua aspek, yaitu aspek eksternal (lingkungan)

dan aspek internal kelembagaan.

A. ASPEK EKSTERNAL

A.1. Regulasi Pendukung Kerjasama

Beberapa Biro mengeluhkan regulasi yang tidak mendukung bisa

mendukung kerjasama. Payung regulasi atau bahkan regulasi yang

berkaitan belum diterbitkan. Misalnya, tidak adanya regulasi yang

mengatur dan mengesahkan proses pengadaan logistik, berkaitan dengan

pengesahan rekanan serta mekanisme teknis dan pengelolaan kerjasama,

Bila payung regulasi tersebut bersifat regulasi yang disusun oleh

lembaga di luar KPU memang tidak mudah untuk mendorong hadirnya

regulasi tersebut sesuai dengan keinginan KPU. Demikian juga,

D

Page 77: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

74

ketidakpastian dari sistem dan regulasi mengenai sistem kepemiluan di

Indonesia memang tidak bisa diantisipasi oleh KPU itu sendiri

Hal yang bisa dilakukan adalah membangun komunikasi yang intens

dengan pembuat regulasi sehingga regulasi yang dibutuhkan sebagai

payung hukum untuk kerjasama diharapkan bisa dihadirkan. Komunikasi

yang intens juga berfungsi untuk menyelesaikan masalah ketika ada

perbedaan interpretasi dengan lembaga lainnya seperti kasus Jangka

Retensi Arsip (JRA).

A.2 Legitimasi dan kepercayaan publik

Sebagai lembaga publik yang menyelenggarakan PEMILU, KPU selalu

mendapatkan sorotan oleh publik. Sebuah kerjasama bisa saja secara

teknokratis sangat fisibel dilakukan namun ketika ada keraguan dari

publik dan ada kecurigaan publik bahwa kerjasama tersebut akan

mempengaruhi independensi KPU maka patut untuk berhati-hati dalam

mendorong kerjasama tersebut. Legitimasi publik serta kepercayaan

publik hanya bisa dibangun bila KPU terus menerus bisa membangun

akuntabilitas dan transparansi publik secara baik.

B. ASPEK INTERNAL KELEMBAGAAN

B.1. Otoritas Inisiasi Kerjasama

Selama ini komisioner KPU menjadi pemegang kunci dalam

menentukan kerjasama yang akan dilakukan oleh KPU dengan mitra

strategis. Proses yang sifatnya top-down ini memang tidak sepenuhnya

salah karena pada dasarnya Sekretariat Jenderal KPU hanya pendukung

administrasi kinerja KPU sebagaimana disebutkan dalam regulasi yang

ada.

Page 78: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

75

Namun demikian, pengambilan keputusan untuk melakukan

kerjasama perlu didorong menjadi lebih partisipatif. Meskipun keputusan

akhir ada di komisioner, sebaiknya ada proses-proses atau mekanisme

yang memungkinkan ide inisiasi kerjasama yang berasal dari ‚bawah‛

(baca: Biro) bisa terkomunikasikan dengan baik kepada komisioner.

Biro Perencanaan dan Data sebagai ‚intermediari‛ antara Biro dengan

Komisioner perlu memainkan peran yang lebih pro-aktif. Biro ini

semestinya memainkan fungsi krusial dalam melakukan monitoring dan

evaluasi kerjasama. Biro ini juga mestinya pro-aktif menyelesaikan

minimnya koordinasi dan komunikasi antar biro yang ada di dalam

Komisi Pemilihan Umum terutama ketika terkait dengan aktivitas

kerjasama.

B.2. Proses Inisiasi Kerjasama

Pada dasarnya Biro Perencanaan dan Data menjadi institusi krusial

karena menjadi ‚pintu masuk‛ kerjasama.Biro Perencanaan dan Data

bukan hanya berfungsi sebagai internediari antara KPU dengan mitra

strategis tapi juga antara komisioner dengan biro yang ada.

Keluhan yang muncul adalah proses inisiasi kerjasama yang cenderung

top-down. Selain itu ada kesana yang sangat kuat Biro Perencanaan dan

Data hanya memainkan peran-peran peng-adminsitrasi-an kerjasama.

Kondisi ini diperparah oleh proses inisiasi kerjasama yang cenderung

birokratis.

Keluhan ini bisa diatasi dengan mendorong mekanisme yang lebih

bersifat bottom-up dalam usulan inisiasi kerjasama. Peertama-tama,

proses inisiasi kerjasama seyogyanya lebih bersifat terencana dan tidak

lagi insidental semata. Selanjutnya, ada baiknya secara pro-aktif berbagai

Page 79: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

76

biro yang ada menyampaikan recana kerjasama dan dikomunikasikan

secara bersama-sama dengan biro-biro yang lain. Skala prioritas dan

fisbilitas kerjasama ditentukan oleh mekanisme atau proses yang lebih

bersifat partisipatif.

Lebih lanjut, proses monitoring dan evaluasi kerjasama secara berkala

mestinya dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Data sehingga tidak

terkesan hanya menjadi penyokong administrasi kerjasama belaka. Monev

dibutuhkan agar ada perbaikan dalam proses kerjasama yang

berkesinambungan secara terus-menerus.

Selain hal itu, Biro Perencanaan dan Data perlu mengembangkan

sistem penyusunan kerjasama yang lebih tidak berbelit-belit dan makan

waktu.

B.3. Implementasi Teknis Kerjasama

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, keputusan untuk

mengadakan kerjasama dengan beberapa lembaga tidak selalu didasarkan

assessment kebutuhan biro yang berkaitan, atau masukan dari staff

pelaksana yang lebih paham dalam melihat konteks dan kebutuhan Biro.

Selain itu juga, dalam implementasi MoU yang sudah ditandatangani,

tidak diturunkan dalam bentuk agreement yang mengatur hal yang elbih

detail dalam proses berjalannya kerjasama. MoU dibuat dan hanya

memuat hal-hal yang bersifat umum dan cenderung tidak mengikat

lembaga yang menjadi mitra.

Oleh karena itu dibutuhkan sebuah desain rencana strategis kerjasama

yang disusun secara lebih serius dan tidak insidental. Lebih jauh juga,

MoU kerjasama yang ada juga mesti mengatur tidak hanya prinsip-

prinsip umum tapi juga petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis.

B.4. Penganggaran Kerjasama

Page 80: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

77

Ada kecenderungan ‘function follow money’ dimana kegiatan-kegiatan

yang dirancang masih sangat tergantung penganggaran yang tersedia dan

disetujui. Banyak hal yang tidak bisa dilakukan karena alasan anggaran

yang terbatas.

Perencanaan kerjasama yang lebih strategis akan lebih membantu

menyelesaikan maslaah ini. Bila ada rencana strtaegsi kerjasama yang

lebih terkonsolidasi maka pilihan kegiatan lebih ditentukan oleh skala

prioritas bukan hanya soal ktersediaan anggaran.

Page 81: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

78

DAFTAR PUSTAKA

Catt,Helena Andrew Ellis, Michael Maley, Alan Wall&Peter Wolf (2014),

Electoral Management Design, IDEA International

Zadek, Simon &Sasha Radovich (2006) ‚Governing Collaborative

Governance : Enhancing Development Outcomes by Improving

Partnership Governance and Accountability‛, Working Paper No.

23, JFK School of Government

Hanif, Hasrul & Arie Ruhyanto (2007) ‚Kerjasama Antar Daerah sebagai

Jaringan Interorganisasional‛ in Pratikno (ed.), Kerjasama Antar

Daerah: Kompleksitas dan Tawaran Format Kelembagaan, PLOD dan

JIP UGM.

Yudhoyono, S.B, ‚Pentingnya Networking Antara Pilar Good Governance

dan Antar Daerah Sebagai Wujud Integritas Nasional dalam

Menghadapi Era Perdagangan Bebas ASEAN Tahun 2003‛,

dalam Azhari, Idham Ibty et.al (ed.), Good Governance dan

Otonomi Daerah Menyongsong AFTA Tahun 2003, Forkoma MAP,

2003

Page 82: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

79

Lampiran

Page 83: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

1

Matrik Kerjasama KPU pada pelaksanaan Pemilu 2014 berdasarkan Sasaran strategis

BIRO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

LEMBAGA IMPLEMENTER

(BERDASAR MOU)

PROGRAM KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7

Perencanaan dan Data

Terwujudnya efektifitas Perencanaan dan Program KPU

Persentase Unit Kerja yang Sasaran dan Indikator Kinerja Dalam Renja dan RKA-KL Selaras dengan Sasaran dan Indikator Kinerja Dalam Renstra KPU

77,50% The Asia Foundation – TAF (Juni 2012 – 2015) Pusat Pemilu Akses penyandang cacat – PPUA-PENCA (2013 – 2018)

Memperkuat kapasitas KPU dalam penyelenggaraan Pemilu yang efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil Peningkatan partisipasi penyandang disabilitas dalam pemilu DPR, DPRD, DPD, Presiden – wapres, dan kepala daerah dalam rangka perwujudan

a. Penyusunan Renstra KPU 2012 – 2017

b. Fasilitasi penyusunan peraturan KPU sebagai turunan UU

c. Pengelolaan informasi dan relasi media KPU

a. Peningkatan kapasitas dan peran

serta para pihak dalam upaya peningkatan partisipasi politik penyandang disabilitas dalam pemilu anggota DPR, DPD, DPRD, pemilu presiden-wapres serta pilkada

b. Fasilitasi perumusan dan

Jumlah Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Yang Terbit Tepat Waktu

3 Dokumen

Page 84: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

2

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia

kesetaraan hak politik setiap WNRI Penilaian Kemampuan Rohani dan Jasmani Pesangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dalam PEmilihan Umum Presiden-Wapres tahun 2014

penerapan regulasi/kebijakan pemilu anggota DPR, DPD, DPRD, pemilu presiden-wapres serta pilkada yang responsive akses penyandang disabilitas.

c. Monitoring dan evaluasi penyelengaraan pemilu anggota DPR, DPD, DPRD, pemilu presiden-wapres serta pilkada yang aksesibel dan non-diskriminasi bagi pemilih disabilitas

a. Penysunan kriteria dan standar

kemampuan rohani dan jasmani pasngan calon Presiden dan wapres dalam pemilu Presiden dan wapres tahun 2014

b. Penyusunan panduan teknis penilaian kemampuan rohani dan jasmani pasngan calon Presiden dan wapres dalam pemilu Presiden dan wapres tahun 2014 oleh Pengurus IDI dan selanjutnya ditetapkan oleh KPU

c. Penetapan tim pemeriksan kesehatan independen oleh Pengurus IDI atas rekomendasi KPU

d. Proses pemeriksaan kesehatan rohani dan jasmani pasangan calon

Page 85: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

3

Presiden dan wapres dalam pemilu Presiden dan wapres tahun 2014

e. Penyusuna kriteria dan rekomendasi untuk rumah sakit pemerintah yang paling memenuhi syarat melakukan penilian kesehatan rohani dan jasmani pasngan calon Presiden dan wapres dalam pemilu Presiden dan wapres tahun 2014

f. Penunjukan rumah sakit pemerintah oleh Pengurus IDI atas rekomendasi KPU

g. Penyerahan kesimpulan penilian kemampuan rohani dan jasmani pasngan calon Presiden dan wapres dalam pemilu Presiden dan wapres tahun 2014

Terwujudnya Sistem Administrasi Penyelenggaraan Pemilu Yang Tertib, Efektif dan Efisien Dengan Menggunakan Sistem Aplikasi dan

Persentase KPU/KIP Provinsi Yang Menyampaikan LAKIP Dengan Tepat Waktu

80 % Kemitraan/Partnership (Juni 2012 – 2015)

Program dukungan bagi peningkatan kapasitas KPU dalam penyelanggaraan dan membaharui tata kelola pemilu

Penyediaan sumber daya pendukung dalam bentuk koordinasi bantuan teknis, diskusi terfokus (FGD), riset, dan lokakarya (workshop) maupun seminar dengan berbagai elemen masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menjunjung tinggi Integritas NKRI

Persentase KPU, KPU Provinsi dan

100 % Universitas Indonesia

Pendidikan, penelitian,

a. Pemberdayaan bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi strategis

Page 86: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

4

Teknologi Informasi

KPU Kabupaten/Kota Yang Pelaksanaan Kegiatannya Sesuai Dengan Rencana Aksi

(Nov 2013 – 2017)

pengabdian kepada masyarakat, pemanfaatn teknologi informasi, serta pengembangan sumber daya manusia dalam menunjang penyelenggaraan Pemilu

untuk meningkatkan kinerja para pihak.

b. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang sistem pemilihan umum

c. Sosialisasi dan pemsyarakatn kegiatan melalui media publikasi serta seminar, konferensi, symposium atau lokakarya

d. Penggalangan kerjasama dengan badan-badan lainnya dalam rangka pemanfaatan dan pemberdayaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menunjang sistem pemilu

e. Kegiatan kajian dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

f. Bidang lain yang dianggap perlu disetujui oleh para pihak

Jumlah Aplikasi e-Government Yang Diterapkan Di Lingkungan KPU

4 Aplikasi

Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi- BPPT (Januari 2013 – 2017)

Pemanfaatan IPTEK serta pengembangan SDM dalam menunjang sistem Pemilu

a. Pemberdayaan bidang-bidang ilmu pengetahuan strategis untuk meningktakan dan teknologi startegis untuk meningkatkan kinerja kedua institusi

b. Peningkatan kemampuan sumberdaya manusia dalam pemanfaatn ilmu pengetahuan dan

Page 87: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

5

teknologi untuk menunjang sistem pemilu.

c. Penggalangan kerjasama dengan badan-badan lainnya dalam rangka pemanfaatn dan pemberdayaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menunjang sistem pemilu

Terwujudnya Penetapan DPT Yang Berkualitas

Persentase Penduduk Yang Mempunyai Hak Untuk Memilih Tetapi Tidak Terdaftar di Dalam DPT

2 %

Meningkatnya Partisipasi Pemilih di Luar Negeri Dalam Pemilu

Persentase Pemilih di Luar Negeri yang Menggunakan Hak Pilihnya Dalam Pemilu

75% Kementrian Luar Negeri (Desember 2012 – September 2014)

Penyelenggaraan PEMILU 2014 bagi WNI di luar negeri

Biro Keuangan

Terwujudnya pengelolaan administrasi keuangan yang berkualitas, profesional dan akuntabel

Jumlah draft juknis/juklak anggaran di lingkungan KPU.

2 draft

Jumlah KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang menyampaikan LPPA tepat waktu

531 KPU Prov/KPU Kab/Kota

Page 88: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

6

dan valid.

Persentase KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang menyampaikan Laporan Keuangan sesuai dengan Standard Akuntansi Pemerintahan (SAP)

80%

Jumlah Bendahara KPU Provinsi yang memahami penatausahaan dan pembukuan bendahara sesuai dengan peraturan yang berlaku

30 Bendahara KPU Provinsi

Jumlah KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang menyampaikan LPPA Tahapan tepat waktu dan valid

531 KPU Prov/KPU Kab/Kota

Biro Hukum Meningkatnya efektifitas

Persentase Kasus Gugatan Hukum

85%

Page 89: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

7

Advokasi Hukum Terkait Penyelenggaraan pemilu

dan Sengketa Hukum Berkaitan dengan Pemilu yang Dimenangkan KPU

Jumlah Rancangan Peraturan KPU yang disahkan menjadi Peraturan KPU

20 Rancangan

Jumlah KPU Provinsi yang Mendapatkan Sosialisasi Peraturan Dana Kampanye

33 Provinsi

Jumlah KPU Provinsi yang Mendapatkan Penyuluhan Hukum Penyelenggaraan Pemilu

33 Provinsi

Jumlah KPU Provinsi yang Mendapatkan Penyuluhan Persiapan Penyelesaian Sengketa Hasil

33 Provinsi

Page 90: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

8

Pemilu.

Jumlah Jenis Kategori Dokumentasi yang Berkaitan dengan Sengketa Hukum

7 Kategori Dokumen

Persentase DPP Partai Politik Peserta Pemilu yang Menyampaikan Laporan Awal Dana Kampanye dan Rekening Khusus Dana Kampanye sampai dengan Batas Waktu yang Ditetapkan KPU

100% Ikatan Akuntan Indonesia (September 2013 – Desember 2014) Institut Akuntan Publik Indonesia (September 2013 – Agustus 2014)

Penyusunan, sosialisasi dan bimbingan teknis pedoman pelaporan dana kampanye serta pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD serta pemilihan umum presiden-wapres tahun 2014 Pengembangan dan penerapan pelaksanaan audit dana kampanye peserta pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD serta pemilihan presiden

a. Penyusunan pedoman pelaporan dana kampanye peserta pemilu, anggota DPR, DPD, dan DPRD serta pemilihan umum presiden-wapres tahun 2014

b. Sosialisasi bimbingan teknis peraturan KPU tentang pedoman pelaporan dana kampanye peserta pemilu, DPR, DPD, dan DPRD serta pemilihan umum presiden-wapres tahun 2014

c. Kegiatan lainnya yang disetujui kemudian oleh para pihak

a. Penyusunan panduan pelaksanaan

audit dana kampanye b. Penyusunan petunjuk pelaksanaan

tertib administrasi keuangan peserta pemilihan umum dan pedoman pelaporan dana kampanye

c. Pembentukan pokja bantuan teknis

Persentase DPP Partai Politik Peserta Pemilu yang Menyampaikan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye sampai dengan Batas Waktu

100%

Page 91: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

9

yang Ditetapkan KPU.

Pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan (Februari 2014 – 2017)

dan wapres 2014 Kerjasama pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dalam penghimpunan, penggunaan, dan/atau pelaporan dana kampanye peserta pemilu

dan sosialisasi kepada partai politik dan rekomendasi verifikasi kantor akuntan public

d. Kegiatan lainnya yang disetujui kemudian oleh Para Pihak

a. Pertukaran informasi b. Penyusunan ketentuan hukum dan

/atau pedoman c. Edukasi sosialisasi d. Pendidikan dan pelatihan e. Penelitian atau riset f. Pengembangan sistem teknologi

informasi

Biro Umum Terwujudnya pengelolaan Barang Milik Negara berdasarkan SAP

Persentase KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang patuh dan tertib dalam pengelolaan Barang Milik Negara yang material

90%

Jumlah laporan Barang Milik

3 Laporan

Page 92: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

10

Negara berdasarkan SIMAK BMN yang datanya sesuai dengan data SAK

Meningkatnya kualitas tata kelola administrasi persuratan dan pengelolaan arsip

Jumlah KPU dan KPU Provinsi yang melakukan pemeliharaan/ penyelamatan arsip dinamis dan statis

1 KPU dan 33 Provinsi

Arsip Nasional RI – ANRI (2012)

Program penyelamatan dan pelestarian arsip pemilu

Surat edaran penyelamatan arsip/dokumen penyelenggaraan pemilu anggota DPR/DPD dan DPRD Serta pemilu presiden dan wapresdan pemilukada yang meliputi: - Kebijakan penyelamatan - Jenis arsip pemilu dan kriteria arsip

statis - Prosedur penyelamatan arsip

permanen - Prosedur pemusnahan arsip - Prosedur penyimpanan arsip

dinamis - Pengaksesan - Bimbingan teknis, supervise, dan

monitoring - Evaluasi dan pelaporan

Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana pegawai sesuai dengan peraturan

Persentase sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan kerja pegawai yang berfungsi dengan baik

80% Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Pemerintah (April 2013 – 2015)

Pengadaan barang/jasa pemerintah pada penyelenggaraan Pemilu tahun 2014

a. Pemberdayaan sumber daya dalam bidang pengadaan barang/jasa pemerintah untuk meningkatkan kinerja kedua institusi

b. Fasilitasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dalam penyelenggaraan pemilu tahun 2014

Page 93: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

11

perundang-undangan

c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dalam penyelenggaraan pemilu tahun 2014

d. Sosialisasi dan pemayarakatan kegiatan melalui seminar, konferensi, symposium, atau lokakarya

e. Bidang-bidang lain yang dianggap perlu dan disetujui oleh kedua pihak

Meningkatnya kualitas layanan persidangan dan protokol

Persentase hasil notulen rapat yang dapat disampaikan dalam waktu 3 hari

70%

Terwujudnya keamanan dan ketertiban di lingkungan KPU

Persentase gangguan keamanan dalam lingkungan KPU yang dapat ditanggulangi

100% POLRI (Januari 2013 – akhir tahapan pemilu 2014)

Pengamanan penyelenggaraan pemilu 2014

1. Pengamanan tahapan penyelenggaraan pemilu 2014 sesuai dengan asas pemilu

2. Pengamanan terhadap kantor dan personel KPU, KPU Prov/kab/kota, PPK, PPS, KPPS, dan TPS

3. Pengamanan terhadap proses pencetakan, penyimpanan dan pergerakan/distribusi surat suara serta kelengkapan administrasi surat suara ke tempat tujuan

4. Pengamanan terhadap pergerakan pengiriman hasil penghitungan suara

Page 94: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

12

5. Pendataan pemilih yang telah menjadi anggota Polri serta anggota Polri yang telah pensiun sehingga memiliki hak pilih

6. Koordinasi dalam hal ditemukan dugaan telah terjadi tindak pidana di lingkungan KPU

Biro Sumber Daya Manusia

Meningkatkan kualitas pembinaan sumber daya manusia, pelayanan dan administrasi kepegawaian

Persentase pengajuan berkas persyaratan administrasi kepegawaian yang diproses 2 (dua) bulan sebelum Terhitung Mulai Tanggal (TMT)

97%

Persentase pelanggaran disiplin pegawai yang dikenai sanksi

95%

Persentase pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi

97% Kemitraan/Partnership (Juni 2012 – 2015)

Program dukungan bagi peningkatan kapasitas KPU dalam penyelanggaraan dan membaharui tata kelola pemilu

Penyediaan sumber daya pendukung dalam bentuk koordinasi bantuan teknis, diskusi terfokus (FGD), riset, dan lokakarya (workshop) maupun seminar dengan berbagai elemen masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menjunjung tinggi Integritas

Page 95: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

13

sumber daya manusia

Brigde Indonesia Network

Kerjasama dalam program pembangunan sumber daya di bidang demokrasi, Tata kelola dan kepemiluan - building reseources in democracy, Governance and Election (Bridge)

NKRI a. Penguatan kapasitas SDM di

lingkungan KPU.KPU Prov/KPU Kab/kota dan badan ad hoc penyelenggara pemilu

b. Penyelenggaraan program-program BRIDGE

c. Koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak dalam penyelanggaraan program BRIDGE

Persentase Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan Diangkat melalui Seleksi Umum sesuai dengan kebutuhan KPU

95 %

Jumlah Dokumen Nominatif Kepegawaian yang termutakhirkan setiap bulan

12 Dokumen

Biro Teknis dan Hupmas

Meningkatnya kualitas

Jumlah pedoman teknis yang

5 Juknis

Page 96: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

14

dukungan teknis dalam rangka mendukung Pemilu

diterbitkan dalam rangka mendukung kapasitas penyelenggaraan Pemilu

Persentase KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/ Kota yang membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)

75% Indonesia Parliemantary Center – IPC

Kerjasama dalam rangka implementasi keterbukaan informasi public pada lembaga penyelenggara pemilu

a. Workshop perumusan Standard operasional Procedure (SOP) pengelolaan dan pelayanan informasi public

b. Pelaksanaan konsultasi public peraturan KPU tentang pengelolaan dan pelayanan Informasi Publik di lingkungan KPU

c. Pelatihan untuk pelatih (Training of Trainer) yang akan memberikan pelatihan bagi pejabat pengalola informasi dan dokumentasi (PPID) di Provinsi dan kabupaten/kota

d. Pelatihan untuk PPID penyelenggara pemilu di provinsi dan kabupaten/kota

e. Pembuatan produk sosialisasi pelayanan informasi public di KPU

f. Bidang-bidang lain yang disepakati para pihak

Meningkatnya partisipasi pemilih dalam Pemilu

Persentase pemilih yang menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu

75% Forum Rektor Indonesia (2013)

Pendidikan pemilih dalam rangka peningktan partisipasi

a. Melaksanakan pendidikan pemilih dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pelaksanaan pemilu

Page 97: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

15

Pusat Pemilu Akses penyandang cacat – PPUA-PENCA (2013 – 2018) Kementrian Pemuda dan Olahraga

masyarakat pada pemilu 2014 Peningkatan partisipasi penyandang disabilitas dalam pemilu DPR, DPRD, DPD, Presiden – wapres, dan kepala daerah dalam rangka perwujudan kesetaraan hak politik setiap WNRI Sosialisasi penyelenggaraan pemilu bagi pemuda, olahragawan, dan

merupakan bagian dari proses demokrasi

b. Fasilitasi pelaksanaan pendidikan pemilih di perguruan tinggi atau Universitas

c. Sosialisasi, komunikasi, informasi dan edukasi pada setiap tahapan pemilu

d. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan pemilih

a. Fasilitasi rancangan alat bantu,

pemberian layanan dan bantuan pendamping, saran dan prasarana pemilu yang aksesibel bagi pemilih disabilitas

b. Fasilitasi konsultasi, sosialisasi dan publikasi pemilu Akses, pendidikan penyelenggara pemilu dan pendidikan pemilih disabilitas dalam pemilu presiden-wapres, serta pilkada.

a. Pelaksanaan sosialisasi pemilihan

umum anggota DPR, DPD, dan DPRD Serta pemilihan umum Presiden –

Page 98: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

16

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Pramuka Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Kepemiluan dan Pembentukan Electoral Research Institute (ERI)

wapres di kalangan pemuda, olahragawan dan pramuka

b. Pemanfaatn media komunikasi, informasi dan edukasi untuk sosialisasi pemilihan umum

a. Penelitian dan pengembangan ilmu

pengetahuan di bidang kepemiluan b. Pendidikan pemilih c. Peningkatan kualitas sumber daya

manusia d. Pertukaran dan pemanfaatan data

dan informasi e. Pertemuan ilmiah, seminar dan

publikasi f. Pembentukan ERI g. Kegiatan lain yang disetujui para

pihak

Persentase pemilih perempuan yang menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu

75% Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Juli 2012 – 2015) [bersama biro rendata]

Peningkatan partisipasi perempuan dalam politik pada pemilu anggota DPR/DPD/DPRD dan pemilu Presiden dan wakil presiden serta

a. Peningkatan kapasitas dan peran serta Para Pihak dalam upaa pelakanaan peningkatan partisipasi [erempuan dalam politik padpemilu yang responsive gender

b. Faslitasi perumusan dan penerapan regulasi/kebijakan pemilyang responsive gender

c. Sosialiasi, komunikasi, informasi dan

Page 99: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

17

pemilihan gubernur, bupati dan walikota dalam rangka percepatan pengarusutamaan gender dalam politik

edukasi (KIE) PUG, dalam tahapan pemilu

d. Fasilitasi penyediaan data terpilah berkaitan dengan peningkatan partisipasi perempuan dalam politik pada pemilu anggota DPR, DPRD, DPD, Presiden-Wapres serta kepala daerah.

e. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemilu yang responsive gender

Meningkatnya kualitas layanan informasi

Persentase pihak-pihak yang membutuhkan informasi dapat terlayani

75% The Asia Foundation – TAF (Juni 2012 – 2015)

Memperkuat kapasitas KPU dalam penyelenggaraan Pemilu yang efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil

a. Pengelolaan informasi dan relasi media KPU

Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi- BPPT (Januari 2013 – 2017)

Pemanfaatan IPTEK serta pengembangan SDM dalam menunjang sistem Pemilu

Sosialisasi dan pemasyarakatan kegiatan melalui media publikasi serta seminar, konferensi, symposium atau lokakarya.

Komisi penyiaran Indonesia – KPI

Pengaturan dan pengawasan

a. Kerjasama dan koordinasi perumusan peraturan berkenaan

Page 100: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

18

(Januari 2013 – 2018)

pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye Pemilu

pemberitaan penyiaran dan iklan kampanye pemilihan umum, serta pemberian sanksinya

b. Kerjasama pengawasan pemberitaan penyiaran dan iklan kampanye pemilu

c. Kerjasama peningkatan SDM di bidang pengawasan pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye pemilu

d. Melakukan edukasi, sosialisasi, pelatihan dan penyuluhan bersama di bidang literasi media berkenaan pengawasan pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye pemilihan umum.

TVRI, RRI, Metro TV & Media Indonesia, Barita Satu TV, RCTI, Kompas TV, Elshinta Radio dan TV, Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Televisi Anak Spacetoon

Kerjasama sosialisasi dan informasi Pemilihan Umum tahun 2014

a. Penyediaan fasilitas siaran yang dapat digunakan untuk sosialisasi dan informasi pemilu tahun 2014

b. Penyediaan beragam informasi actual tentang pemilu 2014

c. Penyediaan narasumber untuk program acara Televisi/Radio yang terkait dengan pemilu tahun 2014

d. Pengemasan distribusi materi sosialisasi dan informasi pemilu tahun 2014 kepada masyarakat luas

e. Penyediaan sumber daya dalam rangka sosialisasi dan informasi

Page 101: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

19

(Net.TV), Agranet Multicura Siberkom (DetikCom), Global Informasi bermutu, KBR68H, MNCTV, Indonesia News Center (inilah.com) (2013-2015)

pemilu tahun 2014 f. Penyediaan filler atau bumper atau

semacamnya pada program relevis/radio yang dapat menyampaikan informasi pemilu tahun 2014 kepada public secara Cuma-Cuma

g. Kegiatan lain yang disepakati para pihak.

Kementrian Komunikasi dan Informatika RI

Kerjasama edukasi dan advokasi pelaksanaan pemilu 2014

a. Penyediaan informasi actual tentang pemilu 2014

b. Pengemasan materi sosialisasi, edukasi dan advokasi pemilu 2014

c. Penyediaan sumber daya dalam rangka sosialisasi, edukasi dan advokasi pemilu 2014

d. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk sosialisasi, edukasi dan advokasi pemilu 2014

e. Pelaksanaan sosialisasi, edukasi, dan advokasi pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD, serta pemilu prseiden-wapres 2014

f. Kegiatan lain yang disepakati para pihak

Page 102: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

20

Biro Logistik. Meningkatnya efektivitas pengelolaan data dan dokumentasi kebutuhan logistik Pemilu.

Persentase KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang kebutuhan paket logistik pemilunya tidak sesuai dengan dokumen anggaran

5% Badan Informasi Geospasial (Maret 2012 – 2015) Institut Teknologi Bandung – ITB (Juni 2012 – 2015) Balai Jaringan Informasi

Penggunaan informasi geospasial dalam proses penyelanggaraan pemilihan umum Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang penyelengaraan pemilu Sewa layanan server dan

a. Pengembangan dan pemanfaatan informasi geospasial untuk meningkatkan kinerja dan akutabilitas penyelenggaraan pemilu

b. Peningkatan kemampuan SDM dalam pemanfaatan informasi geospasial untuk menunjang penyelanggaraan pemilu

c. Penyebarluasan informasi terkait penyeleggaraan pemiluk berbasis informasi geospasial

a. Pemberdayaan teknologi informasi

dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja dan ekuntabilitas penyelengaraan pemilu

b. Peningkatan kemampuan SDM dalam pemanfaatn teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang pelaksanaan pemilu

Penggalangan kerjasama dengan pihak-pihak terkait delam rangka pemanfaatn dan pemberdayaan informasi dan komunikasi. Sewa layanan server, pendampingan

Page 103: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

21

Pengetahuan dan Teknologi Badan Pengkajian dan penerapan teknologi

penyimpanan data teknis dan penyimpanan data yang meliputi:

a. Cloud server selama 6 bulan (juli – Desember 2013)

b. Data center selama 6 bulan (Juli- Desember 2013)

Meningkatnya efektivitas pengadaan logistik Pemilu.

Persentase KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang Gagal Lelang Pengadaan Barang

5 %

Page 104: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

22

dan Jasa

Meningkatnya efektivitas pendistribusian logistik Pemilu.

Persentase paket logistik Pemilu pada satker KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang terdistribusikan secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, dan tepat lokasi.

100 % Tentara Nasional Indonesia (2014-2015)

Kerjasama pengiriman logistic Pemilihan Umum 2014

a. Pengiriman logistic pemilihan umum tahun 2014

b. Penggunaan personel dan alat transportrasi TNI

Meningkatnya efektivitas pemeliharaan dan Inventarisasi logistik Pemilu.

Persentase KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang memelihara logistik Pemilu sesuai dengan SOP.

100 %

Persentase KPU Kabupaten/Kota melakukan inventarisasi logistik Pemilu sesuai dengan SOP.

100 %

Kerjasama Instansi dengan semua Biro

Page 105: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

23

BIRO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

LEMBAGA IMPLEMENTER

(BERDASAR MOU)

PROGRAM KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7

Semua Biro

Badan Pengawas Pemilihan Umum, Komisi Penyiaran Indonesia, Komisi Informasi Pusat

Kepatuhan pada ketentuan pelaksanaan kampanye pemilu melalui media penyiaran

Menyusun kesepakatan bersama berkenaan dengan pelaksanaan kampanye pemilu melalui media penyiaran

Komisi Pemberantasan Korupsi RI (2013 -2018)

Kerja sama dalam upaya pemberantsasn tindak pidana korupsi

a. Data dan/atau informasi b. Sistem integritas nasional c. Narasumber d. Kegiatan lain berkaitan dengan

pemberantasan tindak pidana korupsi yang disepakati oleh Para Pihak

Lembaga Pemilihan Umum Federal Meksiko Serikat

Kerjasama dalam Bidangn Pengelolaan Pemilihan Umum

a. Peningkatan saling bertukar pengetahuan dan pengalaman yang terkait dengan kajian, reformasi dan pengelolaan sistem administrasi pemilihan umum

b. Peningkatan program penididikan dan pelatihan tentang pengelolaan dan administrasi pemilihan umum

c. Peningktan program pertukaran untuk memperkaya pengalaman dalam bidang penglolaan dan

Page 106: ANALISA KERJASAMA KELEMBAGAAN KPU DENGAN MITRA STRATEGISpolitiveidea.com/wp-content/uploads/2018/...KPU-dengan-Mitra-Strategis.pdfa. biro perencanaan dan data ... e. biro sumber daya

24

administrasi pemilihan umum d. Penyelenggaraan konerensi tentang

topic-topik menarik bagi kedua pihak