Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

14
ANALISA KERJA PUSKESMAS DAN POSYANDU DOSEN : ERFAN ROEBIAKTO., S.KM., M.Kes. Disusun Oleh : AULIA HIDAYATI AULIA ULFAH EKA MAUDY PUSPA SAFITRI EKA SRI SUSILOWATI FITRIAH HERTIYANA ULY SIAGIAN MIRA PUSPA MELATI RR. DINDA ADELYA FEBRIANTI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN JURUSAN ANALIS KESEHATAN TAHUN AJARAN 2012 / 2013

description

PROMOSI KESEHATAN

Transcript of Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

Page 1: Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

ANALISA KERJA PUSKESMAS DAN

POSYANDUDOSEN : ERFAN ROEBIAKTO., S.KM., M.Kes.

Disusun Oleh :

AULIA HIDAYATI

AULIA ULFAH

EKA MAUDY PUSPA SAFITRI

EKA SRI SUSILOWATI

FITRIAH

HERTIYANA ULY SIAGIAN

MIRA PUSPA MELATI

RR. DINDA ADELYA FEBRIANTI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

TAHUN AJARAN 2012 / 2013

KATA PENGANTAR

Page 2: Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ ANALISA KERJA PUSKESMAS DAN POSYANDU” dengan baik.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing penyusun. Terima kasih juga penyusun sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung penulisan makalah ini. Akhir kata, penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna,untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan. penyusun berharap semoga makalah ini dapat menjadi sarana informasi dalam kemajuan dan perkembangan ilmu di bidang kesehatan.

Banjarbaru, April 2013

Penyusun

Page 3: Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

PUSKESMAS

Latar Belakang Puskesmas

Kesehatan merupakan kebutuhan pokok manusia oleh karena itu kesehatan adalah hak azasi manusia. Keberhasilan pembangunan kesehatan secara makro akan mempengaruhi kinerja pembangunan sektor lain seperti pembangunan ekonomi, pendidikan, sosial, pertahanan dan keamanan, secara mikro akan meningkatkan derajat kesehatan individu. Derajat kesehatan yang optimal akan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan kuat baik jasmani maupun rohani. Sumber daya manusia yang demikian ini dibutuhkan dalam kita memasuki abad 21. Abad yang ditandai dengan persaingan yang ketat baik ditingkat nasional, regional maupun internasional. Pembangunan kesehatan terus harus diupayakan untuk dapat meningkatkan kualitas, dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat.

Pada tahun 1969-1971 Departemen Kesehatan menata kembali strategi pembangunan kesehatan jangka panjang melalui PAKERNAS I untuk merumuskan rencana pembangunan kesehatan jangka panjang sebagai awal Repelita I. Kemudian dari sinilah konsep Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) mulai diperkenalkan.

Pemerintah membangun Puskesmas dengan berbagai strategi antara lain:

Untuk mencegah kecenderungan dokter-dokter bekerja di daerah perkotaan sedangkan masyarakat sebagian besar tinggal di perdesaan

Untuk meratakan pelayanan kesehatan mendekatkan sarana kesehatan dengan penduduk. Untuk jangka panjang, pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care/PHC) yang dikembangkan jauh lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan pelayanan melalui RS.

Untuk menekan biaya pelayanan kesehatan. Biaya di RS dan dokter praktik swasta lebih bersifat kuratif (pengobatan) yang lebih mahal dibandingkan dengan program pencegahan.

Berdasarkan konsep PHC, lahirlah PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa). PKMD berkembang menjadi salah satu model peran serta masyarakat di bidang pelayanan kesehatan. Namanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas masyarakat setempat seperti:

Program gizi (UPGK-Upaya Pelayanan Giza Keluarga) Prosyandu/posyandu (program pelayanan terpadu) Gizi (penimbangan balita, pemberian vitamin A untuk balita, dan

Sulfas Ferrosus untuk ibu hamil)

Page 4: Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

POD (Pos Obat Desa) DUKM (Dana Upaya Kesehatan Masyarakat): asuransi untuk

masyarakat desa Bidan desa dengan polindes (poliklinik bersalin desa) Pembinaan pengobatan tradisional dan sebagainya

Definisi Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja tertentu.

Fungsi Puskesmas

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat Pusat pelayanan kesehatan dan strata pertama

Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesiam Sehat 2010.

Tugas Puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan kabupaten / kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunankesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmasw melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan disesuaikandengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus

Page 5: Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.

Program pokok di Puskesmas

Program promosi kesehatan1. Penyuluhan kesehatan masyarakat2. Sosialisasi program kesehatan3. Pengembangan desa siaga4. Upaya kesehatan berbasis kesehatan5. Survei perilaku hidup bersih dan sehat6. Penilaian strata posyandu

Program kesehatan lingkungan1. Pengawasan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)2. Pengawasan SAMI – JAGA (Sumber Air Minum – Jamban Keluarga)3. Pengawasan TTU (Tempat – tempat Umum)4. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Program KIA 1. Antenatal Care (ANC)2. Post Natal Care (PNC)3. Pemberian tablet FE (90 tablet selama kehamilan, mulai

trimester kedua)4. Pertolongan persalinan5. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)6. Pelayanan Neonatus7. Rujukan Bumil Resti8. Kemitraan Dukun Bersalin

Program KB1. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPD)2. Imunisasi Calon Pengantin (TT Catin)3. Pelayanan KB Pasangan Usia Subur (PUS)4. Penyuluhan KB

Program perbaikan gizi masyarakat1. Penimbangan bayi dan balita (KMS)2. Pelacakan dan perawatan gizi buruk3. Penyuluhan gizi4. Stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang anak5. Pemberian kapsul vitamin A :

Page 6: Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

6 – 11 bulan : 1 kapsul biru dibulan febuari atau agustus 12 – 59 bulan : 1 kapsul merah di febuari dan agustus

6. PMT (Pemberian Makanan Tambahan)PMT pemulihan dan PMT penyuluhan

7. ASI eksklusif8. Kadar Gizi9. Pemberian garam beryodium

Program P2PL (Pengendalian Penyakit dan Peyehatan Lingkungan)1. Surveilans Epidemiologi (surveilans Terpadu Penyakit / STP)2. Pelacakan kasus : TBC, Kusta, Flu Burung, ISPA, Diare, IMS

(Infeksi Menular Seksual), Rabies, DBD, Cikungunya, Malaria3. Imunisasi4. UCI / imunisasi dasar lengkap5. KIPI ( Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)6. Jadwal imunisasi

0 – 7 hari : HBO, Polio 1 bulan : BCG, Polio 1 2 bulan : DPT / HB1, Polio 2 3 bulan : DPT / HB2, Polio 3 4 bulan : DPT / HB3, Polio 4 9 bulan : campak

7. Efek samping imunisasi

Program pengobatan1. Dalam gedung

Rawat jalan poli umum Rawat jalan poli gigi Unit rawat inap : keperawatan, PONED Unit Gawat Darurat (UGD) Apotek

2. Luar Gedung Rujukan kasus Puskesmas keliling

Ruang lingkup dan batasan puskesmas

Adapun yang menjadi ruang lingkup atau lingkungan wilayah kerja Puskesmas antara lain:

Jumlah keluarga miskin yang terus bertambah di wilayah kerja Puskesmas. Karena kelompok ini akan terus menjadi beban pembangunan kesehatan di daerah jka Pemda tidak memilii kebijakan khusus untuk mengatasi masalah kesehatan mereka

Kemiskinan dan pengangguran terselubung di wilayah kerja Puskesmas menjadi trigger munculnya masalah social baru dalam bentuk peningkatan pengguna narkoba, minuman keras, seks

Page 7: Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

bebas, sehingga akan menimbulkan penyakit menular seksual, abortus. Hal ini akan mengharuskan adanya pencatatan data di wilayah kerja Puskesmas untuk dijadikan sebagai acuan dalam kebijakan Pemda

Masalah sampah dan masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah yang harus mendapatkan penanganan yang intensif oleh Pemda dan juga merupakan tanggung jawab Puskesmas. Hal ini disebabkan karena masalah lingkungan akan menyebabkan berkembangnya penyakit Gastroenteritis, DHF,dll

Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas.

Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh Bupati atau Walikota, dengan saran teknis dari kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk setiap Puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja Puskesmas bisa meliputi 1 Kelurahan. Puskesmas di ibukota Kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan “ Puskesmas Pembina “ yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi Puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.

1) Puskesmas Pembantu Pengertian puskesmas pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup wilayah yang lebih kecil2) Puskesmas Keliling Pengertian puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasiserta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.dengan funsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil ,Melakukan penyelidikan KLB,Transport rujukan pasien, Penyuluhan kesehatan dengan audiovisual.3) Bidan desa Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.Wilayah kerjanyadengan jumlah penduduk 3.000 orang. Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :

Page 8: Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

a) Membina PSMb) Memberikan pelayananc) Menerima rujukan dari masyarakat

POSYANDU

Latar Belakang

Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Kegiatan ini membutuhkan partisipasi aktif ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk membawa balita-balita mereka ke posyandu sehingga mereka dapat memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap bulan (Depkes RI, 2006). Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare kepada masyarakat setempat. Satu posyandu melayani sekitar 80-100 balita. Dalam keadaan tertentu, seperti lokasi geografis, perumahan penduduk yang terlalu berjauhan, dan atau jumlah balita lebih dari 100 orang, dapat dibentuk posyandu baru (Depkes RI, 2006). Secara kuantitas, perkembangan jumlah posyandu sangat menggembirakan, karena di setiap desa ditemukan sekitar 3-4 posyandu. Pada saat posyandu dicanangkan pada Tahun 1986 jumlah posyandu tercatat sebanyak 25.000 posyandu, pada Tahun 2005 meningkat menjadi 238.699 posyandu (Depkes RI, 2006), dan pada Tahun 2008 menjadi 269.202 posyandu (Depkes RI, 2009). Ditinjau dari aspek kualitas masih ditemukan banyak masalah, antara lain kelengkapan sarana dan keterampilan kader yang belum memadai (Depkes RI, 2006). Menurut Depkes RI (2001) meningkatkan kualitas pelayanan posyandu merupakan tujuan khusus dari revitalisasi posyandu yang salah satunya yaitu meningkatkan pengelolaan dalam pelayanan posyandu. Tujuan dari revitalisasi posyandu tersebut yaitu meningkatkan kemampuan/pengetahuan dan keterampilan teknis serta dedikasi kader di posyandu, memperluas sistem posyandu dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan di hari buka dan kunjungan rumah, menciptakan iklim kondusif untuk pelayanan dengan pemenuhan sarana dan prasarana kerja posyandu, meningkatkan peran serta masyarakat dan kemitraan dalam penyelenggaraan dan pembiayaan kegiatan posyandu dan memperkuat dukungan pembinaan dan pendampingan teknis dari tenaga

Page 9: Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

profesional dan tokoh masyarakat, termasuk unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh diabaikan jika suatu lembaga ingin hidup dan berkembang (Assauri, 2003). Peningkatan kualitas pelayanan merupakan indikator kinerja bagi pelayanan posyandu yang mencakup pelayanan kesehatan ibu dan anak, KB, pemberantasan penyakit menular dengan imunisasi, penanggulangan diare dan gizi serta adanya penimbangan balita. Sasaran penduduk posyandu adalah ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur dan balita.

Definisi Posyandu

Posyandu ( Pos Pelayanan Terpadu) adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989). 

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga. berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yaitu :

1. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita.

2. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.

3. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara.

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan strategi yang tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud.

Manfaat Posyandu

Page 10: Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

1.      Bagi Masyarakat Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu

2.      Bagi Kader, pengurus Posyandudan tokoh Masyarakat Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan

3.      Bagi Puskesmas Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan

strata 1 Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan pemberian

pelayanan secara terpadu4.      Bagi Sektor Lain

Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi masing-

masing

Jenis PosyanduUntuk meningkatkan kualitas dan kemandirian posyandu diperlukan intervensi sebagai berikut :

1.  Posyandu pratama (warna merah)Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan ini dinilai ‘gawat’ sehingga intervensinya adalah pelatihan kader ulang. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi.

2.  Posyandu madya (warna kuning)Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya. Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu :

a.   Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang sudah dilengkapi dengan metoda simulasi.

b.   Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya, termasuk menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

3.  Posyandu purnama (warna hijau)Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%.

Page 11: Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana. Intervensi pada posyandu di tingkat ini adalah :

a.     Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan masyarakat menetukan sendiri pengembangan program di posyandu

b.     Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana Sehat yang kuat dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih.

4.  Posyandu mandiri (warna biru) Adalah posyandu yang telah melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun dengan jumlah kader 5 orang atau lebih dimana cakupan ke-5 kegiatan utamanya lebih dari 50% dan dapat melaksanakan sumber dana dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat. Intervensinya dilakukan pembinaan program dana sehat, memperbanyak program tambahan sesuai dengan masalah dan  pendekatan PKMD.

Kegiatan Pokok Posyandu :

  KIA  KB  lmunisasi.  Gizi.  Penanggulangan Diare.

 Pembentukan Posyandu :

a. Langkah – langkah pembentukan :1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbinganteknis unsur kesehatan dan KB .3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey

mawas diri,sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu4) Pemilihan kader Posyandu.5) Pelatihan kader Posyandu.6) Pembinaan.

b. Kriteria pembentukan Posyandu. Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedngkan satu Posyandu melayani 100 balita.

c. kriteria kader posyandu1) Dapat membaca dan menulis.2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.

Page 12: Analisa Kerja Puskesmas Dan Posyandu

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.4) Mempunyai waktu yang cukup.5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.6) Berpenampilan ramah dan simpatik.7) Diterima masyarakat setempat.