Analisa Kebijakan Pembangunan Irigasi Dan Pertanian Di Indonesia

download Analisa Kebijakan Pembangunan Irigasi Dan Pertanian Di Indonesia

of 10

Transcript of Analisa Kebijakan Pembangunan Irigasi Dan Pertanian Di Indonesia

ANALISA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN IRIGASI DAN PERTANIAN DI INDONESIA

ANALISA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN IRIGASI DAN PERTANIAN (KPIP) DI INDONESIARudi FebriamansyahFakultas Pertanian Universitas Andalas

Analisa Kebijakan PublikAKP suatu analisa yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu, yang terutama ada dalam ilmu-ilmu sosial, seperti ekonomi, politik dan sosiologiProduk dari AKP adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk membuat, mempengaruhi, mereformasi, merevisi ataupun merubah kebijakan yang ada baik di tingkat pemerintahan maupun sektor swasta.

Pergeseran Paradigma PembangunanParadigma Umum pada Abad ke-20

1. Prioritas terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan fokus pada kesejahteraan jangka pendek;2. Pengambilan keputusan dan tanggungjawab secara terpusat.3. Andalan utama sangat bertumpu pada ilmu pengetahuan dan teknologi4. Penekanan kepada kompetisi, penguasaan (dominasi), paternalistik.

Alternatif paradigma pada Abad ke-21

1. Prioritas pada kelestarian ekosistem, keberlanjutan jangka panjang;2. Tanggungjawab lebih besar pada perorangan dan lokal3. Evaluasi lebih kritis terhadap ilmu pengetahuan dan teknologiPenekanan kepada kerjasama, kemitraan dan egalitarianisme (kesamaan hak).Bagaimana Perkembangan KPIP di IndonesiaPelita II (73-78): KPIP ditujukan untuk menunjang usaha peningkatan produksi pangan dan menunjang perkembangan industri UU No.11 th 1974Pelita III (78-83): memperkuat KPIP dengan PP No.22/1982 Tata Pengatura Air dan PP. No..23 1982 tentang irigasiPelita IV (83-88): pembangunan irigasi dan pertanian mendukung industrialisasiPelita V (88-93): industrialisasi pertanian PP No.20 Pengendalian Pencemaran Air, PP 27/91 Rawa, PP No.35 SungaiPelita VI (93-98): pembangunan industri maju didukung oleh pertanian yang tangguh - KRISIS DI akhir PELITA VI ???

Bagaimana Perkembangan KPIP di Indonesia (sejak awal Reformasi)Inpres 3/99 PKPI, UU Sumberdaya Air No. 7 tahun 2004, PP Irigasi 77/2001 dan lainnyaSecara umum, pokok-pokok kebijakan yang terkandung:Meningkatkan kerangka kelembagaan nasional untuk pengembangan dan pengelolaan sumberdaya airMeningkatkan kerangka organisasi dan administrasi pengelolaan wilayah sungaiMeningkatkan kelembagaan pengaturan pengelolaan kualitas air secara kewilayahan serta pelaksanaannyaMenyempurnakan kebijakan, kelembagaan, pembiayaan dan pengelolaan irigasi secara partisipatif

Analisis terhadap Keberlanjutan Kelembagaan Pengelolaan Irigasi?Beberapa pertanyaan:Kemandirian ?Apakah organisasi petani pemakai air yang sampai saat ini dibina oleh pemerintah sudah mampu melaksanakan O dan P irigasi secara mandiri?Apakah keberadaan kelembagaan tradisional pengelolaan irigasi masih diyakini akan mampu melaksanakan O dan P irigasi secara mandiri?Apakah seluruh elemen masyarakat petani menikmati hasil dari KPIK inklusif vs eksklusif?

Perspektif Pembangunan Inklusif dalam KPIPApa itu perspektif Pembangunan Inklusif?Amartya Sen (2000) permasalahan inklusi sosial adalah suatu kondisi yang tidak menguntungkan pada seseorang atau sekelompok orang karena mereka terpinggirkan atas berbagai peluang dan kesempatan yang ada atau tersedia.Untuk itu Pembangunan Inklusif dimaknakan sebagai pembangunan yang menjamin seluruh pihak-pihak/kelompok yang selama ini termarjinalkan dapat masuk dalam proses pembangunan yang menyeluruh serta menikmati hasilnya.Karakter: participation, non-discrimination and accessibilitySecara konseptual , persoalan terjadinya exclusiveness atau pemarjinalan atau peminggiran kelompok tertentu terjadi karena kerangka STRUKTURAL yang membentuknya.Persoalan STRUKTURAL berarti menyangkut masalah bangunan Kelembagaan Sosial yang disentuh oleh suatu intervensi pembangunan

Perspektif Pembangunan Inklusif dalam KPIP (lanj.)Point penting pandangan Pembangunan Inklusif dalam KPIP (terutama terkait RP2I):Perencanaan dan Implementasi KPIP harus dapat menjamin keterlibatan seluruh elemen petani, terutama petani kecil, buruh tani, bahkan keadilan bagi perempuan tani.Pelibatan seluruh elemen petani dalam kerangka kelembagaan pengelolaan irigasi dan pertanian akan menjadi fondasi awal terbangunnya kemampuan untuk melaksanakan OP irigasi secara mandir

Terimakasih atas perhatiannya