Analisa Hasil Percobaa Kesimpulan

3
I. ANALISA HASIL PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan TRIAC, praktikan dapat melihat pada saat kita menggunakan tegangan DC, setelah lampunya menyala dan arusnya kita turunkan perlahan- lahan ternyata lampunya tidak mati atau tetap menyala, ini berarti pada saat tegangan DC tidaklah dapat dijadikan sebagai suatu switching, dia hanya bisa on tapi tidak bisa off, hal ini terjadi karena arus yang digunakan pada tegangan DC searah, sehingga sejak arus dialirkan tegangan tidaklah dapat diturunkan, kecuali sumber tegangan dimatikan. Berbeda dengan praktikan amati pada saat kita menggunakan tegangan AC, setelah lampunya menyala dan arus kita turunkan perlahan-lahan, maka lampunya pun mati atau tidak menyala, hal ini bisa disebabkan pada arus yang sedang mengalir dapat juga balik, sehingga tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan. Sehingga pada tegangan AC,TRIAC dapat dijadikan sebagai switching. Hal lain yang praktikan amati di percobaan TRIAC ini, yaitu masalah trigger. Seperti diketahui TRIAC merupakan devais bidirectional, terminalnya tidak dapat ditentukan sebagai anode atau katode. Jika terminal M2 positif terhadap terminal M1, TRIAC dapat dimatikan dengan memberikan sinyal gerbang positif antara gerbang G dan M1. Jika terminal M2 negatif terhadap M1, maka TRIAC dapat dihidupkan dengan memberikan sinyal pulsa

Transcript of Analisa Hasil Percobaa Kesimpulan

Page 1: Analisa Hasil Percobaa Kesimpulan

I. ANALISA HASIL PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan TRIAC, praktikan dapat melihat pada saat

kita menggunakan tegangan DC, setelah lampunya menyala dan arusnya kita

turunkan perlahan-lahan ternyata lampunya tidak mati atau tetap menyala, ini

berarti pada saat tegangan DC tidaklah dapat dijadikan sebagai suatu switching,

dia hanya bisa on tapi tidak bisa off, hal ini terjadi karena arus yang digunakan

pada tegangan DC searah, sehingga sejak arus dialirkan tegangan tidaklah dapat

diturunkan, kecuali sumber tegangan dimatikan. Berbeda dengan praktikan amati

pada saat kita menggunakan tegangan AC, setelah lampunya menyala dan arus

kita turunkan perlahan-lahan, maka lampunya pun mati atau tidak menyala, hal ini

bisa disebabkan pada arus yang sedang mengalir dapat juga balik, sehingga

tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan. Sehingga pada tegangan AC,TRIAC

dapat dijadikan sebagai switching.

Hal lain yang praktikan amati di percobaan TRIAC ini, yaitu masalah

trigger. Seperti diketahui TRIAC merupakan devais bidirectional, terminalnya

tidak dapat ditentukan sebagai anode atau katode. Jika terminal M2 positif

terhadap terminal M1, TRIAC dapat dimatikan dengan memberikan sinyal

gerbang positif antara gerbang G dan M1. Jika terminal M2 negatif terhadap M1,

maka TRIAC dapat dihidupkan dengan memberikan sinyal pulsa negatif antara

gerbang G dan terminal M1. Dalam hal ini, sensitivitas bervariasi antara satu

kuadran dengan kuadran lain, dan TRIAC biasanya beroperasi dikuadran I+

(tegangan dan arus gerbang positif) atau kuadran III- (tegangan dan arus gerbang

negatif). Hal ini ditunjukkan oleh gambar 5.1D. Pada saat arus gate menunjukkan

(+) maka arah arusnya searah jarum jam. Sedangkan pada saat arus gate

menunjukkan (-) maka yang terjadi terbalik (Polaritas terbalik). Untuk supaya bisa

membaca multimeter, maka tanda kutub positif dan negatif pada multimeter

dibalik.

Page 2: Analisa Hasil Percobaa Kesimpulan

Fig 6.1c

II. KESIMPULAN

1. Fungsi TRIAC sebagai switch hanya dapat digunakan dengan

menggunakan tegangan AC.

2. Prinsip kerja TRIAC sama seperti prinsip kerja DIAC.

3. Keuntungan pemakaian TRIAC, yaitu dapat meghantarkan beban ke dua

arah.

4. Karakteristik TRIAC saat diberi forward maupun saat reverse sama, hanya

berbeda pasa sebesar 180o.